PELANGGARAN PRIVASI SELEBRITI PADA MEDIA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20434566-MK-Ikhda...
Transcript of PELANGGARAN PRIVASI SELEBRITI PADA MEDIA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20434566-MK-Ikhda...
PELANGGARAN PRIVASI SELEBRITI PADA MEDIA
PEMBERITAAN MEDIA KOREA SELATAN ATAS KONFLIK
KELUARGA AKTRIS CHOI JIN SIL
MAKALAH NON-SEMINAR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial
IKHDA RIZKA ANNISA
1206252240
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2016
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
PELANGGARAN PRIVASI SELEBRITI PADA MEDIA: PEMBERITAAN
MEDIA KOREA SELATAN ATAS KONFLIK KELUARGA AKTRIS CHOI
JIN SIL
Ikhda Rizka Annisa
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Makalah ini didasari oleh konsep privasi serta konsep-konsep lain yang terkait seperti lingkaran intimasi, hak memiliki
privasi, jurnalisme dan privasi, serta pemberitaan kehidupan privasi. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kasus
pemberitaan media-media Korea Selatan terhadap konflik keluarga aktris Choi Jin Sil dengan menggunakan konsep-
konsep terkait dengan privasi dan selebriti untuk mengetahui bagaimana pemberitaan-pemberitaan tersebut dipandang
oleh konsep yang ada. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur
untuk keperluan tinjauan teoritis, termasuk di dalamnya artikel-artikel serta pemberitaan media Korea Selatan terkait
konflik keluarga Choi Jin Sil. Kesimpulan yang didapat dari penulisan makalah ini adalah terdapat pelanggaran hak
terhadap privasi keluarga aktris Choi Jin Sil pada pemberitaan media-media Korea Selatan mengenai konflik mereka
yang sekaligus menunjukkan kuatnya pengaruh media dalam membentuk opini publik sehingga pemberitaan yang
dilakukan perlu untuk melewati proses konfirmasi kebenaran yang sesuai untuk menciptakan informasi yang lebih
dekat dengan kebenaran. Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memahami privasi dalam pemberitaan
mengenai selebriti di media, terutama pelanggaran yang dapat dihindari dalam menyajikan informasi bagi publik.
CELEBRITY’S PRIVACY VIOLATION IN MEDIA: SOUTH KOREAN
MEDIA COVERAGE ON ACTRESS CHOI JIN SIL’S FAMILY’S
CONFLICT
Abstract
This paper analyzes the case of South Korean media coverage on actress Choi Jin Sil’s family’s conflict using concepts
related to privacy and celebrities to know how the concepts see this case. This paper is written based on the concept
of privacy and others that relate to it such as the circle of intimacy, the rights to have privacy, journalism and privacy,
and media coverage on private life. Literature review is used to collect data for this paper and as theoretical reference,
including articles and captures of South Korean media coverage related to Choi Jin Sil’s family’s conflict. In
conclusion, this paper shows how the rights of Choi Jin Sil’s family’s privacy was violated by South Korean media
coverage which proves the power of media in building public opinion, therefore media should evaluate facts and
information related to subject to produce a trustable and valid information. The writer hopes the reader can use this
paper to have a better understanding on celebrity privacy in media coverage, especially violations that can be avoided
when giving or sharing information to public. (Keyword: privacy, celebrity, media, media coverage, South Korea)
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
1
I. Pendahuluan
Choi Jin Sil, lahir 24 Desember 1968, adalah aktris asal Korea Selatan yang disebut-sebut
sebagai aktris papan atas nasional republik tersebut setelah banyaknya jumlah film, drama, dan
iklan yang ia bintangi, serta segudang prestasi selama masa karirnya. Choi Jin Sil dan keluarganya
mulai menjadi pusat perhatian media semenjak pernikahannya dengan bintang olahraga baseball,
Jo Sung Min, pada tahun 2000.
Pernikahan di antara kedua figur publik ternama tersebut kemudian menjadi berita utama
di banyak media. Kehidupan keluarga Choi Jin Sil dan Jo Sung Min kemudian menjauh dari
sorotan media hingga pada tahun 2004 Choi Jin Sil mengungkapkan kepada media dan publik
tentang kasus kekerasan dalam rumah tangga nya bersama Jo Sung Min yang membuat ia dan
keluarganya kembali menjadi sorotan media hingga berujung pada rangkaian tragedi bunuh diri
oleh sang aktris serta kerabat dekatnya.
Bok (1982) dalam bukunya Secrets: On the Ethics of Concealment and Revelation
mendefinisikan privasi sebagai kondisi dimana seseorang melindungi dirinya dari akses yang tak
diinginkan oleh orang lain, baik itu secara fisik, informasi pribadi, atau perhatian. Privasi
merupakan kebutuhan dan hak setiap orang, termasuk para selebritis yang pekerjaannya dibilang
datang bersama risiko untuk kehilangan privasi sebagai figur publik. Privasi dilindungi hukum dan
masyarakat perlu mengetahui perbedaan dari apa yang mereka inginkan dan hal apa yang perlu
mereka ketahui. Makalah ini menganalisis kasus konflik keluarga Choi Jin Sil dengan
menggunakan konsep privasi dan konsep lain yang terkait untuk mengetahui ada atau tidaknya
pelanggaran oleh pemberitaan media pada kasus keluarga aktris tersebut.
II. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk makalah ini dilakukan dengan studi literatur untuk keperluan
tinjauan teoritis, termasuk di dalamnya artikel-artikel serta pemberitaan media Korea Selatan
terkait konflik keluarga Choi Jin Sil.
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
2
III. Tinjauan Teoritis
3.1. Privasi
Pemberitaan media Korea Selatan terhadap konflik keluarga aktris Choi Jin Sil banyak
dianggap melanggar privasi, baik aktris itu sendiri maupun orang-orang terdekatnya yang bukan
merupakan figur publik. Jika kita telusuri dari pengertian privasi itu sendiri, Alan Westin (1967,
hal. 7) mendefinisikan privasi sebagai tuntutan dari individu-individu, kelompok, atau institusi
yang menentukan kapan, bagaimana, dan sampai batas apa mereka memberikan informasi tentang
mereka kepada orang lain. Tuntutan dari privasi bukan sepenuhnya berbentuk kerahasiaan
sebagaimana kita mendefinisikan lingkaran intimasi, untuk memilih siapa saja yang dapat melihat
ke dalam diri seseorang. Kehilangan kontrol atas ‘muka’ dari diri seseorang dapat mengakibatkan
orang tersebut kehilangan identitas dirinya.
Morton Levine (1980, hal.19) memperluas definisi oleh Westin dengan mendefinisikan
privasi sebagai cara seorang individu untuk mengatur wilayah kehidupan personalnya dimana
individu tersebut memiliki kesempatan untuk menjadi seorang individual, untuk melatih, dan
merasakan keunikan diri mereka sendiri. Sementara hakim Thomas Cooley (1988 hal. 29)
memberikan definisi yang sangat singkat untuk menggambarkan privasi, yaitu sebagai hak
seseorang untuk dibiarkan sendiri. Setiap orang pada seharusnya memiliki kesempatan yang sama
untuk dibiarkan sendiri sebagaimana Cooley menjelaskan apa privasi itu, namun pada
kenyataannya figur publik, termasuk aktris Choi Jin Sil sering tidak dibiarkan sendiri dengan
alasan pekerjaan mereka datang dengan risiko tersebut.
3.2. Lingkaran Intimasi
Setiap orang memiliki tingkat keterbukaan yang berbeda mengenai hal-hal yang terjadi
dalam kehidupannya. Lalu sebenarnya sampai sejauh apa lingkup kehidupan seseorang untuk
mengetahui sampai dimana kita bisa masuk dan mengetahui tentang orang tersebut hingga kita
tidak disebut menganggau privasinya? Sejauh mana aktris Choi Jin Sil sebagai figur publik
membiarkan informasi tentang dirinya dikonsumsi oleh orang lain? Gambaran dari lingkaran
intimasi yang dijelaskan oleh Wilkins & Christians (2009) dapat membantu kita untuk mengerti
apa saja yang kita dan aktris Choi Jin Sil anggap sebagai lingkup privasi.
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
3
Wilkins & Christians pada buku mereka The Handbook of Mass Media Ethics mengatakan
bahwa kita dapat membayangkan diri kita berdiri di tengah beberapa lapisan lingkaran intimasi
yang membagi tingkat intimasi dari lapisan lingkaran paling dalam hingga lapisan paling luar,
dimana pada lapisan lingkaran paling dalam, diri kita hanya berada seorang diri dalam lingkaran
ini hanya ada hal-hal tentang diri kita yang hanya diri kita sendiri yang tahu hingga pada lapisan
lingkaran terluar merupakan tempat bagi bagian-bagian dari diri kita yang siapapun tahu dan
merupakan bagian yang bersifat paling umum dari diri kita. Hal-hal yang ada dalam lingkaran ini
tidak kita permasalahkan jika siapapun tahu. Pengertian tersebut dapat membantu kita memahami
sampai sejauh mana wilayah privasi ingin kita bagi di setiap lapisan dari lingkaran intimasi dan
memahami bagaimana pemberitaan media pada kasus konflik keluarga Choi Jin Sil memasuki
lingkaran intimasi diluar keadaan seharusnya.
3.3. Hak untuk Memiliki Privasi
Wilkins & Christians (2009) pun menjelaskan bahwa hak terhadap privasi bukan
merupakan sesuatu yang absolut. Hak ini bertabrakan dengan hak orang lain untuk mengetahui
tentang diri kita. Masalah moral tersebut dibatasi oleh kedua hak ini, yaitu hak individu dalam
mengatur tingkatan privasi dirinya dan hak orang lain untuk mengetahui hal-hal tertentu dari
individu lain. Setiap orang butuh untuk memiliki hak terhadap privasinya, namun sebagai makhluk
sosial, kita pun memiliki kebutuhan untuk mengetahui informasi tentang orang lain karena
gambaran diri dari seseorang tidak terlepas dari bagaimana orang lain melihat orang tersebut dan
bagaimana lingkungan membentuk mereka sehingga kita butuh untuk tahu bagaimana orang lain
melihat kita. Kedua hak yang saling bertabrakan ini kemudian membantu kita memahami
bagaimana perdebatan antara selebritis sebagai figur publik dan masyarakat yang menuntut adanya
informasi mengenai figur-figur tersebut akan selalu ada, termasuk pada kasus pemberitaan media
mengenai kehidupan pribadi keluarga aktris Choi Jin Sil.
3.4. Jurnalisme dan Privasi
Pemberitaan pada media menurut Wilkins & Christians (2009) mengalami masalah privasi
muncul dalam dua tahap pembuatan laporan dalam jurnalisme. Pertama, dalam tahap
mengumpulkan informasi, dimana keputusan harus diambil oleh jurnalis dalam menentukan
sampai sejauh mana ia perlu mencampuri kehidupan pribadi subjek dari tulisan yang dibuat. Kedua
adalah saat ia memutuskan apa saja yang akan diterbitkan, saat ia memutuskan fakta-fakta pribadi
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
4
apa yang pantas untuk disebarkan. Keputusan yang jurnalis ambil dalam tahap kedua menentukan
lingkaran intimasi dari subjek yang bisa dimasuki oleh masyarakat.
Jurnalis dapat menggunakan prinsip E(valuate)-T(ruth)-H(arm)-I(nvestigating)-C(odes of
Ethics)-S(ituational Ethics) dalam meningkatkan dan memperbaiki kredibilitas dan reputasi
profesi mereka. Prinsip ini dapat kita pahami melalui pembahasan lebih lanjut melalui kasus
konflik keluarga Choi Jin Sil dan bagaimana implementasi yang seharusnya dilakukan media pada
kasus tersebut.
3.5. Pemberitaan Kehidupan Privasi
Pada The Handbook of Mass Media Ethics, terdapat beberapa tipe tokoh masyarakat yang
sering menjadi sorotan media dan panduan Wilkins & Christians (2009) bagaimana sebaiknya
media-media tersebut memberitakan mereka. Namun untuk memahami kasus konflik keluarga
Choi Jin Sil, penulis memilih dua kriteria yang cocok dengan aktris tersebut dan bagaimana isi
panduan bagi media terhadap ketiga tokoh tersebut.
a. Korban Tindakan Kriminal dan Musibah
Dalam memberitakan korban tindakan kriminal dan musibah, hanya informasi
yang mereka izinkan untuk disebarkan, boleh untuk diberitakan. Orang-orang yang
masuk dalam kategori ini sering disalah gunakan oleh produksi berita untuk menarik
perhatian masyarakat dengan menonjolkan sisi dramatis dari kehidupan korban setelah
tindakan kriminal dan musibah yang menimpa mereka.
b. Selebriti
Jurnalis boleh memberitakan informasi pribadi mengenai selebriti jika pembaca
memiliki ketertarikan dalam mengetahui informasi tersebut selama informasi yang
diberitakan atau disebarkan tidak menimbulkan kerugian yang serius terhadap selebriti
tersebut sebagai individu. Orang-orang yang termasuk dalam kategori selebriti adalah
termasuk bintang film, bintang televisi, pemain olahraga, dan orang-orang yang bekerja
dalam bidang serupa.
Jeff Sagansky, direktur utama dan CEO Pax TV (sekarang Ion Television)
Amerika Serikat, pada Perebinossoff (2008) mengatakan bahwa memang ada
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
5
hubungan antara kekerasan di dalam media dengan perilaku agresif dari individu yang
diekspos kehidupannya. Sagansky melihat adanya hubungan langsung dari keduanya,
namun bagi orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan publik dan
membutuhkan perhatian dari media, hal ini merupakan risiko yang setimpal dengan apa
yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka. Setiap bagian dari kehidupan orang-
orang tersebut dibenarkan untuk diungkapkan ketika pekerjaan dan kehidupan mereka
bergantung kepada apa yang dilihat oleh publik dan diberitakan oleh media. Orang-
orang tersebut, termasuk selebriti, tidak bisa memilih hal apa yang bisa dan tidak bisa
diungkapkan tentang diri mereka.
Di satu sisi mereka tentu saja memiliki hak untuk memiliki privasi, namun di
sisi lain kesuksesan dari pekerjaan mereka bergantung pada kemampuan mereka untuk
terbuka dengan publik. Penggemar mereka ada karena bagian dari diri mereka yang
mereka tunjukkan kepada masyarakat dan penggemar tentu saja ingin mengetahui
seperti apa selebriti yang mereka idolakan. Dengan mereka memilih pekerjaan ini yang
terutama masuk dalam bidang hiburan, selebriti harus siap untuk mempersempit
lingkup privasi kehidupan mereka.
Carol Burnett (1983) menyatakan bahwa:
Figur publik akan hanya memiliki lingkup kecil dari kehidupan
pribadi mereka. Itu kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh
orang-orang yang memilih karir yang pasti dilihat oleh
masyarakat; semakin ia terlihat oleh masyarakat semakin besar
keingintahuan masyarakat terhadap figur tersebut. Maka dari itu,
dapat dimengerti jika masyarakat merasa memiliki kedekatan
tertentu dengan figur yang mereka kenal dengan baik…
Orang-orang yang bekerja dalam bidang yang berhubungan dengan masyarakat,
termasuk selebriti, harus bersedia untuk mengorbankan hal-hal tertentu termasuk
sebagian kecil atau besar privasi mereka untuk penghargaan atau bayaran yang setimpal.
Walaupun mengetahui kehidupan pribadi selebriti merupakan sesuatu yang menarik
dan menyenangkan, harus diingat bahwa informasi tersebut tidak memiliki kepentingan
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
6
bernilai tinggi terhadap masyarakat. Jurnalis harus memperhatikan kerugian yang dapat
timbul dalam memberitakan sesuatu diluar keinginan selebriti tersebut.
Orang-orang yang bekerja dalam dunia hiburan biasanya merupakan orang-
orang yang menarik perhatian, dan sebagai manusia biasa kita memiliki kebutuhan
untuk mengetahui informasi menarik dari orang-orang yang membuat kita tertarik.
IV. Hasil dan Pembahasan
Pernikahan Choi Jin Sil dan Jo Sung Min yang dilangsungkan pada 5 Desember 2000
menjadi sorotan utama banyak media di Korea Selatan pada saat itu. Keduanya merupakan bintang
papan atas di masing-masing pekerjaannya, yaitu Choi Jin Sil sebagai aktris dengan banyaknya
drama dan film sukses yang ia bintangi, dan Jo Sung Min sebagai pemain baseball kenamaan.
Setelah berlangsungnya pernikahan tersebut, tak banyak sorotan terhadap kehidupan keluarga
keduanya, kecuali saat kedua anak mereka Hwan Hee (2001) dan Joon Hee (2003) lahir.
Keluarga dua bintang tersebut pun kembali menjadi sorotan media ketika pada tahun 2004
Choi Jin Sil mengungkapkan secara tak terduga mengenai kasus kekerasan dalam rumah tangga
yang dialami lewat pernikahannya dengan Jo Sung Min kepada media dan publik.
(Atas) Foto Resepsi Pernikahan Jo Sung Min - Choi Jin Sil; (Kanan) Foto Pernikahan Jo Sung Min – Choi Jin Sil secara
Privat)
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
7
Choi Jin Sil setelah mengungkapkan KDRT yang dialaminya
Pasangan tersebut kemudian bercerai di tahun yang sama dengan hak asuh kedua anak
mereka, Jun Hee dan Hwan Hee, jatuh ke tangan Choi Jin Sil. Sorotan media terhadap masalah
keluarga Choi Jin Sil dan perceraiannya memberikan tekanan kepada aktris tersebut dan ia pun
memutuskan untuk istirahat dari dunia hiburan hingga akhirnya kembali berakting lewat drama
televisi pada tahun 2007. Kembalinya Choi Jin Sil disambut hangat dan dua drama terakhirnya
mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat.
September tahun 2008 Korea Selatan dikejutkan dengan ditemukannya jasad aktor Ahn Jae
Hwan setelah bunuh diri di dalam mobilnya1. Kematian Ahn Jae Hwan memberikan dampak
kepada Choi Jin Sil yang dituduh memberikan pinjaman uang dalam jumlah besar kepadanya dan
memaksa Ahn untuk mengembalikan uang yang ia pinjam. Tuduhan terhadap Choi Jin Sil dan
kritik serta kebencian terhadap dirinya yang banyak ditunjukkan oleh masyarakat melalui internet
menimbulkan stres pada aktris tersebut dan iapun mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dan
jasadnya kemudian ditemukan oleh ibunya di dalam kamar mandi tempat tinggalnya di Seoul2.
1 “Ahn Jae-hwan found dead in apparent suicide,” Dramabeans, http://www.dramabeans.com/2008/09/ahn-jae-hwan-found-dead-in-apparent-suicide/, (September 8, 2008) 2 “Web Rumors Tied to Korean Actress’s Suicide,” New York Times, http://www.nytimes.com/2008/10/03/world/asia/03actress.html?_r=1, (October 2, 2008)
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
8
Kematian Choi Jin Sil yang banyak disorot oleh media, dengan tidak sedikit artikel yang
memberikan detil tentang kematiannya, kemudian mendorong banyak orang menirukan caranya
mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri menggunakan lilitan perban 3 . Dua tahun
setelah kematian Choi Jin Sil, adiknya yang merupakan penyanyi ternama, Choi Jin Young,
menyusul kematiannya dengan membunuh dirinya sendiri setelah dikabarkan mengalami tekanan
setelah kematian kakaknya4.
3 BBC Worldwide Limited. (2008). South Korean police strengthen internet monitoring for online slander. BBC Monitoring Asia Pacific. 4 Yi Whan-woo, “Choi Jin-sil tragedy relived,” New York Times, http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2013/01/116_128395.html, (January 6, 2013)
Wartawan dari berbagai media mengerubuni rumah duka aktris Choi Jin Sil
(Kiri) Adik kandung Choi Jin Sil, Choi Jin Young, dan ibunda keduanya; (Kanan) Choi Jin Young menangisi kepergian kakaknya
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
9
Lima tahun setelah kematian ibu mereka dan tiga tahun setelah kematian paman mereka,
kedua anak Choi Jin Sil harus kembali kehilangan keluarga terdekat mereka dengan kematian ayah
mereka yang menggantung diri dengan cara yang mirip dengan cara Choi Jin Sil mengakhiri
hidupnya.
Jo Sung Min, mantan suami dari Choi Jin Sil, diduga mengakhiri hidupnya setelah
mengalami banyak tekanan dan kritik dari masyarakat sejak kasus KDRT hingga perceraiannya
dengan Choi, serta kasus perebutan hak asuh kedua anak mereka dengan keluarga Choi setelah
mantan istrinya meninggal5.
5 Youngji, “Death Of Jo Sung Min: Is This The End Of The Choi Family Tragedy?,” seoulbeats, http://seoulbeats.com/2013/01/death-of-jo-sung-min-is-this-the-end-of-the-choi-family-tragedy/, (January 11, 2013)
(Kiri) Kedua anak Choi Jin Sil, Hwan Hee dan Joon Hee mengunjungi makam ibu mereka; (Kanan) Kedua anak Choi Jin Sil di pemakaman
paman mereka, Choi Jin Young
(Kiri, Kanan) Anak laki-laki Choi Jin Sil dan Jo Sung Min, Hwan Hee, beserta keluarga Jo Sung Min pada pemakaman ayahnya
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
10
Kecuali di saat munculnya rumor mengenai hutang piutang yang melibatkan dirinya
dengan kematian aktor Ahn Jae Hwan, Choi Jin Sil mendapatkan dukungan masyarakat sedari
awal dalam konflik keluarga yang ia hadapi secara publik, Sebaliknya. Jo Sung Min berubah
menjadi “musuh masyarakat” dan terus menerus dianggap sebagai figur suami, bapak, serta laki-
laki yang buruk di mata publik. Jo Sung Min bukan orang terakhir dalam lingkup kerabat Choi Jin
Sil yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Setelah Jo, manager terakhir Choi,
mengakhiri hidupnya bulan November 2013 dengan obat-obatan dan diduga melakukan tindakan
bunuh diri setelah mengalami tekanan selama beberapa lama sebelum kematiannya6.
Sorotan media terhadap keluarga artis kenamaan itu ternyata tak berhenti sampai disitu.
Bahkan setelah semua selebriti dalam keluarganya satu per satu mati meninggalkan anggota
keluarga yang masih hidup termasuk ke dua anak Choi Jin Sil dan Jo Sung Min yang saat semua
konflik dan sorotan media terhadap mereka terjadi masih berada di bawah umur, media tetap
menyorot kehidupan keluarga mereka beberapa tahun setelah konflik tersebut.
6 “Late Choi Jin Shil’s Manager Found Dead in Hotel Room, Police Suspect Suicide,” Soompi, http://www.soompi.com/2013/11/27/late-choi-jin-shils-manager-found-dead-in-hotel-room-police-suspect-suicide/, (November 27, 2013)
Hwan Hee, anak laki-laki pertama Choi Jin Sil, melakukan wawancara mengenai ibunya
bulan Oktober 2015
Jun Hee, Ibunda Choi Jin Sil, dan Hwan Hee di tayangan spesial tentang kehidupan mereka setelah tragedi dalam keluarganya (Gambar: MBC)
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
11
Foto-foto di atas menunjukkan rangkaian tragedi yang menimpa keluarga aktris Choi Jin
Sil, termasuk di dalamnya foto-foto yang di ambil oleh media Korea, baik saat pemakaman Choi
Jin Sil, Choi Jin Young, maupun Jo Sung Min. Terlihat bahwa paparan terhadap anak-anak Choi
Jin Sil serta ibunya dilakukan secara bebas oleh media bahkan hingga kedua anak mereka beranjak
dewasa, beberapa tahun setelah tragedi berantai yang terjadi pada keluarga mereka. Dua foto
terakhir merupakan cuplikan dari program dokumenter yang tayang tahun 2015 kemarin mengenai
kehidupan kedua anak dan ibu Choi Jin Sil beberapa tahun setelah tragedi yang menimpa keluarga
mereka dan dokumentasi anak pertama Choi Jin Sil saat mengunjungi makam ibunya.
Sorotan media yang begitu besar terhadap masalah privasi kehidupan keluarga Choi Jin Sil
memberikan dampak tak hanya kepada anggota keluarga Choi, namun juga masyarakat dan
pemerintahan pada umumnya. Dengan kasus kematian Choi Jin Sil, Komisi Komunikasi Korea
(Korea Communications Commission atau KCC) menyadari besarnya pengaruh penggunaan
internet dan media online di negara, yang sebanyak 80% masyarakatnya memiliki akses terhadap
internet, ini dalam melanggar privasi dan menyakiti figur tertentu. Dengan kasus Choi Jin Sil, KCC
memperketat aturan penggunaan internet dan situs online dengan mewajibkan pengguna situs
online untuk mendaftarkan akun mereka menggunakan nomor identitas diri7.
Pemberitaan terhadap masalah keluarga Choi Jin Sil yang dilakukan secara besar-besaran
oleh media televisi dan online di Korea, telah menyimpang dari ketentuan pemberitaan dan batas
privasi yang bisa dilakukan oleh jurnalis. Rojek (2001) pada bukunya Celebrity menjelaskan salah
satu perubahan yang terjadi terkait dengan selebriti dan media adalah bagaimana pasar kapitalis
merubah selebriti menjadi sebuah komoditas akibat dari keinginan masyarakat sebagai konsumen
untuk mengetahui dan ‘memiliki’ apapun tentang selebriti. Fakta ini yang kemudian digunakan
banyak orang untuk membenarkan pelanggaran privasi terhadap selebriti, termasuk pada kasus
keluarga Choi Jin Sil. Apakah detil mendalam mengenai masalah keluarga dan privasi keluarga
serta kerabat aktris tersebut penting untuk diketahui masyarakat? Apakah anggota keluarga serta
Choi sendiri memiliki tanggung jawab tertentu kepada masyarakat dan setiap aktivitas mereka
berpengaruh pada kehidupan masyarakat?
7 BBC Worldwide Limited. (2008). South Korea daily: Seoul to toughen web monitoring. BBC Monitoring Asia Pacific.
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
12
Wilkins dan Christians (2009) menyatakan bahwa jurnalis boleh melanggar privasi dari
seorang individu hanya jika informasi tersebut berhubungan dengan kepentingan publik dan
kepentingan tersebut tidak bisa dipenuhi dengan cara lain. Meskipun demikian, tidak berarti
jurnalis diizinkan untuk mencampuri privasi orang lain untuk mendapatkan dan menerbitkan
informasi yang tampaknya mayarakat ingin ketahui, namun tidak penting untuk diketahui
masyarakat. Saat berita mengenai kasus KDRT yang terjadi antara Choi Jin Sil dan suaminya hadir
di media, Choi Jin Sil sendirilah yang memutuskan untuk membagi berita tersebut kepada publik,
sehingga sebagai korban kekerasan atau tindakan kriminal media tidak melanggar privasi Choi Jin
Sil yang memang membagikan sendiri informasi terkait kasus tersebut. Namun, di luar hal tersebut
pemberitaan yang terjadi tidak penting untuk diketahui masyarakat dan di luar keinginan, baik
Choi Jin Sil maupun keluarganya, serta merupakan bagian dari privasi yang terlalu jauh dicampuri
oleh media dan publik.
Pada hakekatnya keinginan orang lain untuk mengetahui suatu informasi tidak sebanding
dengan kerugian yang dapat diberikan kepada orang lain setelah lingkaran intimasinya diganggu
atau dirusak diluar keinginan mereka. Seperti dijelaskan pada panduan mengenai pemberitaan
terkait kehidupan privasi oleh Wilkins & Christians (2009), informasi pribadi mengenai selebriti
boleh diberitakan ketika publik memiliki ketertarikan dalam mengetahui informasi tersebut dan
selama informasi yang diberitakan atau disebarkan tidak menimbulkan kerugian yang serius
terhadap selebriti tersebut sebagai individu. Ketertarikan ini akan selalu datang bersamaan dengan
pekerjaan sebagai seorang selebriti yang memang bergantung pada bagaimana mereka
menggambarkan dan membuka diri mereka kepada masyarakat, maka disinilah tugas jurnalis dan
media untuk memilih berita mana yang benar-benar diperlukan oleh masyarakat.
Tekanan yang didapat para pelaku bunuh diri di lingkup kerabat Choi Jin Sil dan aktris itu
sendiri dapat dinyatakan merupakan risiko yang muncul bersamaan dengan pekerjaan yang mereka
pilih, namun kerugian yang ditimbulkan melalui pemberitaan tersebut tidak sebanding dengan
pekerjaan mereka di dunia hiburan. Ekspos terhadap anggota keluarga Choi Jin Sil, terutama kedua
anaknya dan juga ibunya, juga merupakan sesuatu yang tidak mutlak untuk diketahui masyarakat
serta melanggar privasi dari mereka yang hanya merupakan orang-orang yang kebetulan memiliki
hubungan darah dengan figur publik tersebut dan terkena dampak dari masalah yang dialami figur
tersebut.
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
13
Tidak adanya perlindungan terhadap privasi keluarga Choi oleh banyak media juga
melanggar ketentuan hukum penyiaran di Korea Selatan sebagaimana tertera pada Broadcasting
Act mereka Artikel 5 tentang Public Responsibility of Broadcasting (Tanggung Jawab Penyiaran
terhadap Publik) dimana disebutkan pada poin pertama,
(1) A broadcast shall respect the dignity and value of human beings as well as the
fundamental democratic order.
“Program siaran harus menghormati harga diri dan nilai kemanusiaan, serta aturan
dasar demokratis,”
serta poin ketiga,
(3) A broadcast shall not injure other’s reputation or infringe on other’s rights.
“Program siaran tidak boleh merusak reputasi atau melanggar hak seseorang”.
Pada Wilkins & Christians (2009) terdapat penjelasan mengenai prinsip E-T-H-I-C-S yang
dapat digunakan untuk meningkatkan dan memperbaiki kredibilitas dan reputasi jurnalis baik cetak,
online, maupun penyiaran.
E untuk Evaluate menjelaskan pentingnya bagi jurnalis dalam mengetahui kedua sisi dari
suatu pemberitaan, mereka juga perlu untuk mengkaji setiap masalah etika dari segala sisi.
Persoalan yang ada harus dipertimbangkan dan dianalisis manfaat serta kerugiannya dari
perspektif publik dan semua pihak yang terlibat dalam persoalan tersebut.
Dalam kasus Choi Jin Sil dan keluarganya nilai ini bisa diaplikasikan melalui pemberitaan
dua sisi dari pihak Choi Jin Sil dan Jo Sung Min untuk menghindari pemihakan yang akan
berat di salah satu sisi. Imej yang dibangun dengan baik oleh Choi Jin Sil tentu saja akan
memberatkan titik pembelaan masyarakat dalam kasus perceraian dan pasca perceraiannya
kepada sang aktris, namun pemberitaan di media harus meliputi pemberitaan dari kedua
sisi, baik dianggap benar maupun salah. Jurnalis perlu mengevaluasi masalah tersebut,
menganalisisnya, dan memberikan hasil yang menunjukkan kedua sisi apa adanya untuk
kemudian dijadikan informasi bagi masyarakat.
T untuk Truth menjelaskan prinsip mendasar dari jurnalisme adalah untuk menemukan
kebenaran. Jurnalis seharusnya menjadikan kebenaran sebagai tujuan dari setiap
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
14
pemberitaannya. Rumor yang beredar mengenai andil Choi Jin Sil terhadap kematian rekan
aktornya Ahn Jae Hwan, dianggap menjadi penyebab utama kematian Choi dilansir dari
informasi kerabat terdekat Choi yang melihat Choi tertekan selama rumor tersebut ada.
Salah satu yang menekankan anggapan tersebut adalah rekan aktor Jung Jun Ho yang pada
salah satu wawancaranya setelah kematian Choi Jin Sil membagi isi percakapan terakhir
keduanya.
Pada percakapan melalui telepon itu Jung Jun Ho mengungkapkan bahwa Choi Jin Sil
mengeluhkan pendapat masyarakat mengenai keterlibatannya dalam kematian Ahn Jae
Hwan dan menunjukkan tekanan yang ia dapat karena disebut-sebut sebagai ‘rentenir’ yang
menyebabkan Ahn yang tertekan karena bisnisnya gagal akhirnya membunuh dirinya
sendiri8. Disinilah fungsi pemberitaan media untuk meluruskan rumor yang ada dengan
mencari tahu serta memberitakan kebenaran yang ada agar lagi-lagi masyarakat tidak
memihak sebelah mata.
H untuk Harm menjelaskan kuatnya kekuatan dari media dan kemampuannya dalam
menimbulkan kerugian atau rasa sakit pada orang lain yang harus disadari oleh jurnalis
sebelum melakukan pemberitaan dan memberikan informasi apapun. Jurnalis sebaiknya
menghindari untuk merusak reputasi orang lain tanpa alasan yang kuat. Reputasi, baik Choi
Jin Sil maupun Jo Sung Min, menjadi rusak akibat pemberitaan yang dilakukan media yang
secara mudah dapat diterima mentah-mentah oleh masyarakat.
Ketika Choi Jin Sil membagi pada media mengenai kasus KDRT yang ia alami dalam
pernikahannya dengan Jo Sung Min diberitakan di media, masyarakat terus menerus
memojokkan Jo Sung Min bahkan hingga beberapa tahun kemudian sampai ia membunuh
dirinya dengan cara serupa dengan mantan istrinya. Begitupun ketika kasus bunuh diri Ahn
Jae Hwan merebak, Choi Jin Sil mendapat banyak kritik dan celaan dari masyarakat yang
menganggapnya sebagai salah satu alasan dibalik kematian aktor tersebut. Melihat hal ini,
jurnalis sedari awal harus menyadari kuatnya media dalam mempengaruhi opini publik
8 “More on Choi Jin-shil’s suicide,” Dramabeans, http://www.dramabeans.com/2008/10/more-on-choi-jin-shils-suicide/, (October 2, 2008)
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
15
sehingga dapat lebih berhati-hati dalam memilih berita mana yang perlu dan tidak perlu
dibagi kepada publik.
I untuk Investigating menjelaskan bahwa pemberitaan yang baik bersifat investigative.
Jurnalis harus menyelidiki kebenaran dan mengkorfimasi suatu informasi melalui lebih
dari satu sumber. Komentator dalam televisi sering memberikan spekulasi tanpa
memeriksa kembali informasi tersebut karena mereka terburu-buru dalam membuat cerita
tanpa memeriksa kembali fakta yang ada. Hal ini menjelaskan lebih lanjut mengenai poin
truth dalam kasus Choi Jin Sil yang melibatkan banyak pihak sehingga tentu saja
investigasi yang dilakukan harus lebih dalam dan tajam agar kebenaran yang paling
mendekati dapat tercapai. Jurnalis harus selalu waspada dari manipulasi dari pihak
manapun yang bertujuan untuk memutarbalikkan cerita dan menjauhkan jurnalis dari
kebenaran.
C untuk Codes of Ethics. Semua organisasi berita besar memiliki kode etik dalam
menjalankan organisasinya. Kode-kode ini adalah awal yang baik untuk mengerti etika
jurnalistik. Begitu pula dengan Korea Selatan yang memiliki badan regulasi Korea
Communications Commission yang memiliki hukum untuk dipatuhi dan kode etik yang
dapat dijadikan panduan untuk jurnalis dalam memberitakan informasi apapun dalam
media termasuk setiap informasi dalam kasus Choi Jin Sil.
S untuk Situational Ethics menjelaskan pentingnya penyesuaian cara untuk memecahkan
persoalan etis dengan situasi yang ada. Sebuah organisasi bisa saja memiliki aturan yang
melarang untuk merahasiakan identitas sumber, tetapi bisa saja suatu saat muncul situasi
dimana penting untuk merahasiakan identitas sumber, seperti misalnya untuk korban kasus
pelecehan seksual. Dalam mencari kebenaran mengenai konflik yang menaungi keluarga
Choi Jin Sil tentu terdapat banyak sumber yang dapat mendukung informasi satu sama lain
untuk ditemukan titik kebenaran dari kasus tersebut. Untuk melindungi privasi dari
sumber-sumber tersebut etika yang perlu dijalankan dapat disesuaikan dengan situasi dari
media itu sendiri.
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
16
V. Kesimpulan
Dengan menganalisis pemberitaan media Korea Selatan terkait dengan konflik keluarga
aktris Choi Jin Sil dengan menggunakan konsep privasi dan konsep lain yang terkait, dapat
ditemukan adanya pelanggaran terhadap lingkaran intimasi dan hak privasi anggota keluarga Choi
Jin Sil. Informasi mengenai kehidupan keluarga aktris tersebut, yang bukan merupakan tokoh
berpengaruh dalam masyarakat, pada pemberitaan media bukanlah merupakan hal penting untuk
masyarakat ketahui dan hanya menjadi sesuatu yang dianggap menarik oleh media akibat dari rasa
ingin tahu publik terhadap konflik tersebut. Dengan melihat prinsip E-T-H-I-C-S, media harus
menyadari kuatnya pengaruh mereka dalam membentuk opini publik sehingga dapat selalu
memberitakan informasi yang telah ditelusuri dengan baik kebenarannya serta diinvestigasi dari
banyak sisi yang terlibat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk hal-hal yang
mempengaruhi pihak yang terkait secara langsung serta publik sebagai tujuan dari munculnya
pemberitaan itu sendiri.
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016
17
DAFTAR REFERENSI
BBC Worldwide Limited. (2008). South Korea daily: Seoul to toughen web monitoring. BBC
Monitoring Asia Pacific.
BBC Worldwide Limited. (2008). South Korean police strengthen internet monitoring for online
slander. BBC Monitoring Asia Pacific.
Bok, Sissela. (1982). Secrets: On the Ethics of Concealment and Revelation. New York: Pantheon
Books.
Dramabeans. (2008). Ahn Jae-hwan found dead in apparent suicide. Diakses pada 25 April 2016
dari http://www.dramabeans.com/2008/09/ahn-jae-hwan-found-dead-in-apparent-suicide/
Dramabeans. (2008) More on Choi Jin-shil’s suicide. Diakses pada 9 Mei 2016 dari
http://www.dramabeans.com/2008/10/more-on-choi-jin-shils-suicide/
Levine, Morton H. (1980). Privacy in the Tradition of the Western World. In Privacy: A Vanishing
Value?, ed. William C. Bier, S.J., 3–21. New York: Fordham University Press.
Perebinossoff, Philippe. (2008). Real-World Media Ethics Inside the Broadcast and Entertainment
Industries. Oxford: Elsevier Inc.
Republik Korea Selatan. (2008). Artikel 5 tentang Public Responsibility of Broadcasting.
Broadcasting Act. Korea Communications Commission.
Rojek, Chris. (2001). Celebrity. London: Reaktion Books.
Sang-Hun, Choe. (2008). Web Rumors Tied to Korean Actress’s Suicide. Diakses pada 25 April
2016 dari http://www.nytimes.com/2008/10/03/world/asia/03actress.html?_r=1
Soompi. (2013). Late Choi Jin Shil’s Manager Found Dead in Hotel Room, Police Suspect Suicide.
Diakses pada 25 April 2016 dari http://www.soompi.com/2013/11/27/late-choi-jin-shils-
manager-found-dead-in-hotel-room-police-suspect-suicide/
Westin, Alan F. (1967). Privacy and Freedom. New York: Atheneum.
Whan-woo, Yi. (2013). Choi Jin-sil tragedy relived. Diakses pada 25 April 2016 dari
http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2013/01/116_128395.html
Wilkins, Lee, & Christians, Clifford G. (2009). The Handbook of Mass Media Ethics. New York:
Routledge.
Youngji. (2013). Death Of Jo Sung Min: Is This The End Of The Choi Family Tragedy? Diakses
pada 28 April 2016 dari http://seoulbeats.com/2013/01/death-of-jo-sung-min-is-this-the-
end-of-the-choi-family-tragedy/
Pelanggaran privasi ..., Ikhda Rizka Annisa, FISIP UI, 2016