PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM...

74
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA SMK 11 MARET JAKARTA UTARA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Muhammad Sholeh 106018200766 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAHDAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM...

Page 1: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA SMK 11 MARET JAKARTA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Muhammad Sholeh

106018200766

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS TARBIYAHDAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan
Page 3: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan
Page 4: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan
Page 5: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

i

ABSTRAK

Muhammad Sholeh (108018200766). Pelaksanaan Program Kerja Humas dalam

Meningkatkan Jumlah Siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara. Skripsi di bawah

bimbingan Ibu, Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. Jurusan Manajemen

Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan program

kerja humas melalui kegiatan penyebaran brosur, spanduk dan poster untuk

meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara. Penelitian ini telah

dilaksanakan pada bulan Februari 2013 - Januari 2014 di SMK 11 Maret Jakarta

Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis

deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random

sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan wawancara. Hasil

yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa program humas SMK 11 Maret turut

memberikan andil yang signifikan terhadap perkembangan jumlah siswa. Program

humas tersebut meliputi penyebaran media iklan sekolah melalui brosur, pemasangan

spanduk, dan pemasangan poster.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor pelaksanaan program humas

melalui penyebaran brosur efektif dengan skor 3,40, program pemasangan spanduk

cukup efektif dengan skor 2,94 dan program pemasangan poster cukup efektif dengan

skor 3,21.

Dengan demikian dari ketiga program tersebut dimensi penyebaran brosur

adalah program paling efektif yang dibuat oleh humas SMK 11 Maret Jakarta Utara,

sedangkan program pemasangan spanduk dan poster perlu dikembangkan lagi.

Kata Kunci: Program Humas, Efektivitas Pemasaran

Page 6: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahiim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang tak pernah

berhenti melimpahkan rahmat ridla-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan. Shalawat teriring salam penulis curahkan kepada Nabi

Muhammad S.A.W, sahabat, tabi’in, dan para pengikut beliau yang setia menjalankan

ajaran-ajarannya hingga akhir zaman.

Skripsi ini merupakan kewajiban yang harus penulis tunaikan sebagai

mahasiswa untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi

Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Disamping itu, skripsi ini merupakan

tanggung jawab moral dan sosial sebagai putra daerah yang harus penulis tuangkan

dalam sebuah karya tulis di akhir masa kuliah.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis sampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa penulis

berkuliah maupun semasa penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala

kerendahan dan ketulusan hati, penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Ibu Nurlena Rifai Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari M. Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan dan

Ibu Iffah Zahriyani, S.Pd, Staf Jurusan KI-MP yang telah memberikan

layanan akademik selama penulis menempuh perkuliahan

3. Ibu Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan di tengah kesibukan beliau

selama penulis menjalani penulisan skripsi

Page 7: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

iii

4. Bapak Drs. Muarif, M. Pd yang tidak henti-hentinya banyak memberikan

nasehat kepada kami.

5. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan

ketulusan, profesionalisme, dan dedikasi yang tinggi

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Bapak Drs. Totok Sutikno Kepala Sekolah SMK 11 Maret Jakarta dan Samsul

Spd. Wakasek bidang humas

8. Bapak H. Ahmad Sana’i Imron dan Ibu Hj. Hasiyah, orang tua penulis yang

selalu mendidik, membimbing, memberikan nasehat dan dukungan tanpa lelah,

serta do’a dalam kehidupan yang penulis jalani

9. Kawan Karib sekaligus sosok yang menginspirasi penulis dalam menyusun

karya ilmiah ini Muhammad Jakfar Spd. dan Kawan-kawan KOMFAKMAD,

Gus Yudhi, Retno Farqi, Muh Aja deh, Fajri A, kalian saudara yang baik, tetap

solid selama di perantauan

12.Teman-teman penulis, kelas A dan terutama kelas B Jurusan Kependidikan

Islam-Manajemen Pendidikan (KI-MP) angkatan 2006 dan 2007. Dan kalian

menjadi teman diskusi yang menyenangkan selama penulis disini

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang

menggeluti bidang manajemen pendidikan, minimal bagi penulis. Akhirnya hanya

kepada Allah segala sesuatu penulis kembalikan.

Ciputat, 13 Februari 2014

Penulis

Page 8: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................. 7

D. Rumusan Masalah ...................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ...................................................... 7

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Humas dan Pemasaran Jasa Pendidikan ..................... 8

1. Marketing Public Relations ..................................... 8

2. Konsep Pemasaran Jasa Pendidikan ........................ 11

3. Marketing Mix Jasa Pendidikan .............................. 13

4. Promosi Sekolah ..................................................... 17

5. Bauran Promosi Sekolah ......................................... 20

6. Periklanan Jasa Pendidikan. ..................................... 22

a. Pengertian Periklanan .......................................... 22

b. Unsur-unsur Periklanan. ...................................... 23

c. Tujuan Periklanan. ............................................... 24

d. Media Periklanan................................................. 25

7. Efektivitas Komunikasi Pemasaran . ........................ 27

B. Kerangka Berfikir..…………………………………… 29

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Page 9: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

v

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 31

B. Tujuan Penelitian ......................................................... 31

C. Metode Penelitian ....................................................... 31

D. Populasi dan Sampel ................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 32

F. Instrumen Penelitian ................................................... 33

G. Teknik Analisa Data ................................................... 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK 11 Maret Jakarta Utara ......... 40

1. Profil Singkat SMK 11 Maret ................................. 40

2. Data Siswa .............................................................. 41

B. Deskripsi dan Interpretasi Data ................................... 41

1. Proses Pelaksanaan Program Kerja Humas dalam

Meningkatkan Jumlah Siswa SMK 11 Maret .......... 42

2. Efektivitas Pelaksanaan Program Kerja Humas

dalam Meningkatkan Jumlah Siswa ......................... 45

a. Efektivitas Penyebaran Brosur ........................... 45

b. Efektivitas Pemasangan Spanduk ........................ 51

c. Efektivitas Pemasangan Poster............................. 57

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................ 64

B. Saran ........................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67

LAMPIRAN ............................................................................................... 69

Page 10: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Data Populasi Penelitian .......................................................... 32

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Angket Penelitian...................................................... 34

Tabel 4.1 : Data Siswa 5 Tahun Terakhir ................................................. 40

Tabel 4.2 : Empati Penyebaran Brosur ...................................................... 45

Tabel 4.3 : Persuasi Penyebaran Brosur ................................................... 46

Tabel 4.4 : Impact Penyebaran Brosur ..................................................... 47

Tabel 4.5 : Komunikasi Penyebaran Brosur ............................................. 49

Tabel 4.6 : Empati Dimensi Pemasangan Spanduk .................................. 52

Tabel 4.7 : Persuasi Pemasangan Spanduk ............................................... 53

Tabel 4.8 : Impact Pemasangan Spanduk ................................................. 55

Tabel 4.9 : Komunikasi Pemasangan Spanduk ......................................... 57

Tabel 4.10 : Empati Dimensi Pemasangan Poster .................................... 58

Tabel 4.11 : Persuasi Pemasangan Poster ................................................. 60

Tabel 4.12 : Impact Pemasangan Poster ................................................... 61

Tabel 4.13 : Komunikasi Pemasanga Poster ............................................. 62

Page 11: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) mengakibatkan segala informasi dapat diketahui dengan

mudah oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa batas ruang dan waktu. Hal itu juga

berdampak terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peran

penting dalam peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di setiap negara.

Sekolah atau lembaga pendidikan merupakan sebuah sistem sosial yang memiliki

banyak hubungan dengan lingkungan internal maupun dengan lingkungan

eksternalnya. Sehingga setiap aktifitas atau terjadinya sebuah peristiwa yang

menyangkut dengan sekolah dapat secara cepat diketahui dan mendapat perhatian

dari semua pihak yang berhubungan, terutama kelompok masyarakat atau individu

yang terlibat atau memiliki kepentingan dan pengaruh bagi sekolah. Oleh karena

itu, kecepatan arus informasi saat ini dapat memberikan dampak positif atau

negatif terhadap perkembangan dan perjalanan sebuah lembaga pendidikan untuk

mencapai tujuannya.

Page 12: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

2

Kurang cepatnya respon dan penangan yang baik oleh sekolah dalam

mengahadapi permasalahan yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi

menjadi awal terbentuknya opini publik. Opini publik bisa berpengaruh terhadap

citra sekolah. Jika informasi yang diterima publik adalah opini negatif, maka citra

sekolah di mata masyarakat akan menurun, sedangkan citra sekolah yang kurang

baik akan mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pendidikan,

yang akan berakibat lagi terhadap eksistensi sekolah. Sebaliknya, jika opini yang

terbentuk adalah bersifat positif di mata publik, maka citra sekolah juga akan

meningkat. Dengan demikian, perlu sebuah pengelolaan atau manajemen

komunikasi di sekolah supaya arus informasi dan komunikasi, bahkan opini yang

terbentuk publik dapat dikendalikan.

Agar lembaga pendidikan dapat mengelola berbagai macam persoalan yang

berkaitan dengan informasi dan komunikasi, khususnya dalam mengantisipasi

berbagai opini negatif atau untuk membangun citra positifnya, Maka diperlukan

fungsi public relations (humas) sebagai alat manajemen pendidikan yang

mengatur arus informasi dan komunikasi. Untuk mengelola berbagai macam

persoalan tersebut, fungsi humas dalam lembaga pendidikan harus bersifat

melekat pada manajemen organisasi. Jelasnya bagaimana humas dapat

menyelenggarakan atau menjembatani komunikasi dua arah (timbal balik) antara

lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan public. Sehingga dapat membantu

manajemen sekolah dalam mencapai tujuannya.

Perkembangan IPTEK pada era globalisasi ini juga mengakibatkan timbul

banyaknya persaingan dari segala aspek usaha. Demikian juga persaingan

antarlembaga pendidikan yang selalu ingin lebih maju dan berkembang

dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang lain. Kondisi ini bisa dialami oleh

lembaga pendidikan manapun baik yang berstatus negeri maupun swasta, tingkat

dasar atau menengah bahkan hingga perguruan tinggi. Untuk dapat tetap eksis dan

berkembang dalam persaingan dunia jasa pendidikan, maka lembaga pendidikan

dituntut memiliki nilai keunggulan yang bersifat berkelanjutan. Akan tetapi, usaha

untuk menuju ke arah tersebut sekolah harus berupaya untuk selalu meningkatkan

Page 13: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

3

kualitas, baik institusi, proses, maupun outcome yang dilakukan secara

berkelanjutan. Dan upaya tersebut akan dapat berjalan secara maksimal apabila

didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di samping itu, dalam era persaingan dan pasar bebas keunggulan-

keunggulan yang dimiliki oleh sekolah harus bisa ditunjukkan dan ditampilkan

kepada public agar sekolah bisa mendapatkan perhatian dan dukungan dari

masyarakat, artinya adalah bagaimana sekolah mampu berupaya memasarkan jasa

pendidikannya. Oleh karena itu fungsi manajemen yang tepat bagi sekolah dan

yang memiliki kapasitas dalam menangani permasalahan tersebut adalah fungsi

humas sekolah. Organisasi humas di sekolah, selain berfungsi sebagai pengelola

hubungan dengan masyarakatnya dapat juga berfungsi sebagai pelaksana untuk

mempromosikan atau mengenalkan keunggulan lembaga pendidikan yang belum

diketahui oleh publik supaya diketahui dan dikenal secara luas.

Di kota-kota besar seperti di Jakarta, fenomena kegiatan promosi yang

dilakukan pihak-pihak sekolah sudah lazim digunakan. Seperti Penggunaan

brosur, spanduk, iklan di media massa, cetak atau elektronik hingga mendatangi

langsung ke target calon siswa. Namun dikarenakan sekolah adalah sebuah

organisasi sosial dan bukan organisasi yang mengutamakan laba, maka dalam

melakukan promosi pemasaran perlu dilakukan secara hati-hati. Karena jika

promosi yang dilakukan berlebihan tidak sesuai dengan kenyataan, maka akan

menjadi bumerang bagi sekolah karena apa yang diperoleh konsumen tidak sesuai

dengan kenyataan. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang

memiliki kapasitas sebagai pemasar jasa pendidikan.

SMK 11 Maret Jakarta Utara merupakan sekolah swasta yang mampu

bersaing hingga kini dan masih mendapatkan kepercayaan serta dukungan dari

masyarakat untuk terus berkembang sebagai penyedia jasa pendidikan. meski

demikian SMK 11 Maret juga tak luput dari dampak globalisasi dan

perkembangan IPTEK, seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa sekolah harus

mampu mempromosikan lembaganya agar bisa berkembang dan mampu

Page 14: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

4

menghadapi segala persaingan dengan lembaga pendidikan yang lain. Maka

sekolah harus memiliki sebuah program kerja yang secara spesifik menangani

pemasaran sekolah.

Dalam melakukan promosi jasa pendidikan, SMK 11 Maret Jakarta Utara

menggunakan organisasi humas sebagai pelaksana. Kegiatan atau program

promosi bertujuan untuk mengenalkan, menginformasikan, serta membujuk

publik internal dan eksternalnya agar tetap memberikan dukungan terhadap

sekolah, sehingga dapat memberikan efek terhadap peningkatan jumlah siswa.

Pada saat ini keterlibatan humas dalam kegiatan sekolah yang bertujuan untuk

meningkatkan jumlah siswa memiliki peran yang sangat penting. Peran humas di

sekolah tidak hanya berfungsi sebagai pembuat surat lalu mengantarkannya atau

hanya berfungsi sebagai panitia acara-acara tertentu saja di sekolah, tetapi peran

humas sebagai fungsi manajemen sekolah harus mampu menjadi perancang

program atau konseptor yang memiliki ide-ide baru serta kreativitas yang dapat

membantu manajemen sekolah dalam bidang kegiatan yang berkenaan dengan

informasi dan komunikasi. Sedangkan dalam kaitannya tentang program

peningkatan jumlah siswa, humas selayaknya memiliki kemampuan dan

pengetahuan tentang konsep pemasaran jasa pendidikan.

Humas SMK 11 Maret setiap tahun rutin menjalankan program humas dalam

meningkatkan jumlah siswa. Program tersebut terdiri dari kegiatan promosi

seperti periklanan, sales promotion, personal selling, dan publisitas. Kegiatan

promosi itu ditandai dengan terlihatnya beberapa media promosi yang digunakan

pada saat masa penerimaan siswa baru, seperti spanduk, poster dan brosur.

Sayangnya media promosi tersebut penggunaannya masih terkesan minim dan

belum maksimal, misalnya dalam segi jumlah spanduk dan poster yang terlihat

tidak begitu banyak, namun hal tersebut bisa saja terjadi karena biaya atau

anggaran sekolah yang tidak memadai, dimana untuk membuat program promosi

yang baik dibutuhkan anggaran yang cukup besar dan besar kecilnya biaya

Page 15: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

5

promosi biasanya memiliki pengaruh terhadap peningkatan penjualan dari sebuah

produk.

Strategi promosi yang baik juga dapat memberikan dampak terhadap

peningkatan jumlah siswa. Pada saat masa penerimaan siswa baru biasanya

banyak sekali ditemukan berbagai media periklanan sekolah yang terlihat hampir

di setiap jalanan yang berjarak tidak jauh dari sekolah atau tempat-tempat strategis

berkumpulnya calon siswa, namun tidak sedikit brosur sekolah yang dibuang dan

berceceran di jalan karena dibuang pemiliknya, sehingga efektif tidaknya media

promosi itu tergantung baik tidaknya strategi promosi yang dibuat sekolah.

Fenomena perang promosi antarsekolah sebenarnya menandakan bahwa

persaingan dalam usaha jasa pendidikan saat ini sangat begitu ketat, sekolah yang

memiliki mutu pendidikan yang baik, sarana yang lengkap, tenaga pengajar yang

berkualitas, tempat yang strategis, kemudian sekolah gencar melakukan promosi

pasti akan memberikan efek yang signifikan terhadap peningkatan jumlah siswa.

Adapun kegiatan promosi sebenarnya tidak cukup hanya dengan program

periklanan, komunikasi langsung atau personal selling. Pentingnya publikasi atau

pemberitaan tentang kegiatan-kegiatan sekolah yang dapat membangun citra

sekolah di mata masyarakat juga penting dilakukan. Unsur bauran promosi seperti

program publikasi ini jarang dilakukan di SMK 11 Maret, padahal alat publikasi

tidak harus melalui majalah atau koran yang memerlukan biaya besar.

Pemanfaatan media internet sebenarnya bisa dilakukan oleh sekolah sebagai

media publikasi. Selain berbiaya murah, media internet pasti lebih efektif karena

hampir setiap hari orang mengaksesnya terutama kalangan remaja. Internet

sebagai media publikasi kegiatan sekolah dapat membawa dampak terhadap

peningkatan citra positif di mata masyarakat dan memiliki tingkat jangkauan yang

luas. Namun, ketika dilakukan searching (pencarian) di internet tentang kegiatan

yang dilakukan sekolah ternyata masih sedikit sekali informasi yang di peroleh,

hal ini bisa saja terjadi karena humas sekolah tidak memiliki waktu dalam

melakukan publikasi. Selain sebagai alat publikasi, internet juga berfungsi sebagai

Page 16: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

6

alat atau media dokumentasi. Humas dapat menyimpannya diinternet, seperti file-

file penting seperti gambar, foto, bahkan softcopy surat-surat.

Dari beberapa penjelasan masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan kegiatan humas di SMK 11 Maret terutama kegiatan humas sekolah

yang membantu mempromosikan sekolah terhadap calon peserta didik terkesan

biasa saja dan hampir sama dengan promosi sekolah lain, akan tetapi faktanya

SMK 11 Maret merupakan sekolah yang mampu bersaing dengan sekolah lain dan

mampu mencari dan menarik minat calon siswa setiap tahunnya. Sehingga timbul

dugaan bahwa kegiatan atau program promosi yang dilaksanakan humas SMK 11

Maret tidak signifikan dengan peningkatan jumlah siswa.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis tertarik

untuk meneliti lebih lanjut dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah yang

berjudul “PELAKSANAAN PROGAM KERJA HUMAS DALAM

MENINGKATKAN JUMLAH SISWA SMK 11 MARET JAKARTA

UTARA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah

penelitian pada aspek berikut:

1. Tingginya tingkat persaingan antarsekolah untuk mendapatkan calon

siswa.

2. Kurang maksimalnya penggunaan media komunikasi humas dalam

mempromosikan jasa pendidikan.

3. Kurangnya komunikasi dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan

sekolah.

4. Kegiatan promosi yang dilakukan humas sekolah tidak signifikan dengan

peningkatan jumlah siswa.

Page 17: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

7

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah tentang

pelaksanaan program kerja humas melalui media iklan brosur, spanduk dan poster

untuk meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diajukan, maka rumusan

masalah yang akan diteliti pada penelitian skripsi ini yaitu, seberapa efektif

pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan jumlah siswa SMK 11

Maret Jakarta Utara?

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, sekolah dan

akademik antara lain:

1. Bagi penulis, dapat bermanfaat untuk menambah wawasan keilmuan

khususnya tentang kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh

humas sekolah di SMK 11 Maret Jakarta Utara

2. Bagi sekolah, dapat bermanfaat sebagai alat ukur pelaksanaan program

humas yang telah dijalankan di SMK 11 Maret, sehingga dapat dijadikan

masukan untuk membuat kebijakan program humas yang lebih efektif

untuk meningkatkan jumlah siswanya di masa mendatang.

Page 18: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Humas dan Pemasaran Jasa Pendidikan

1. Marketing Public Relations

Secara sederhana pengertian Humas (Hubungan Masyarakat) atau disebut

juga PR (Public Relations) adalah fungsi manajemen yang membantu

mengelola komunikasi antara organisasi atau lembaga dengan khalayaknya,

supaya terjadi hubungan baik, saling pengertian dan mendukung antara

organisasi atau lembaga dengan publiknya.

Adapun pengertian PR secara definitif hingga saat ini belum terdapat

konsensus mutlak di antara ahli/professional PR. Cutlip dan Center

mengartikan Public Relations sebagai suatu kegiatan komunikasi dan

penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu

lembaga kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasan-

gagasan, serta pendapatnya dari publiknya itu kepada lembaga tadi dalam

usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat

tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan

Page 19: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

9

masyarakatnya.1 Adanya ketidaksepakatan pengertian humas antara pakar PR

dikarenakan perbedaan sudut pandang, latarbelakang, dan adanya indikasi baik

teoritis maupun praktis bahwa kegiatan PR itu bersifat dinamis dan fleksibel

terhadap perkembangan dinamika masyarakat yang mengikuti kemajuan

zaman. Meskipun demikian, prinsip tentang definisi humas yang dikemukakan

oleh banyak ahli PR adalah sama dan dari sekian banyak itu terdapat beberapa

definisi yang dapat dijadikan sebagai acuan definisi, yaitu definisi Humas yang

diambli dari The British Institute of Public Relations, berbunyi:

a. “Public Relations activity is management of communications between

an organization and its publics”.

(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara

organisasi dengan publiknya)

b. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to

establish and maintain mutual understanding between an organization

and its public.”

(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan

mencurahakan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian

antara organisasi dan publiknya)2

Humas dan pemasaran merupakan sama-sama fungsi manajemen

keduanya bisa saling mendukung dan menguatkan karena aktivitas dan cara

kerja keduanya adalah sama-sama aktivitas mengelola komunikasi yang

merupakan turunan dari ilmu publisistic atau komunikasi massa.3 Jadi Humas

dapat berfungsi dan berperan melaksanakan tugas dan kegiatan pemasaran di

sebuah organisasi non profit seperti sekolah atau di sebuah perusahaan.

Sedangkan konsep perpaduan humas dan ilmu pemasaran diperkenalkan

pertama kali oleh Philip Kotler dengan konsep Mega Marketing yaitu integrasi

aktivitas PR dengan Marketing Mix. Kemudian muncullah istilah Marketing

Public Relations. Marketing Public Relations adalah sebuah proses

perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan

1 Kustadi Suhandang, Studi dan Penerapan Public Relations: Pedoman kerja Perusahaan,

(Bandung: Nuansa Cendikia, 2012), Cet.II, h.45. 2 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2012), Cet.XI, h.15. 3 Buchari Alma, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan: Fokus

Pada Mutu dan Layanan Prima, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.II, h.51.

Page 20: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

10

pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang

kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan organisasi/perusahaan,

produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan.4

Adapun secara garis besar aktivitas utama humas berperan sebagai berikut:

a. Communicator, artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara

langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan

lisan atau tatap muka dan sebagainya. Di samping itu juga bertindak

sebagai mediator.

b. Relationship, ialah kemampuan peran PR membangun hubungan yang

positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan

eksternal. juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan,

dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.

c. Back up Management, melaksanakan dukungan manajemen atau

menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran,

operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama

dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.

d. Good Image Maker, ialah menciptakan citra atau publikasi yang positif

merupakan prestasi, reputasi, dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi

aktivitas PR dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun

citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.5

Jika ditinjau dari peran humas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

peran humas dalam sebuah organisasi/perusahaan dapat mendukung dalam

meningkatkan citra atau meningkatkan dan merangsang penjualan. Peran

tersebut tentu melalui kegiatan komunikasi marketing/promosi dengan cara

menginformasikan, membujuk, atau mengenalkan sebuah produk kepada

konsumen.

4 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi…, h.245.

5 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi…, h.15.

Page 21: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

11

2. Konsep Pemasaran Jasa Pendidikan

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang melibatkan

kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran dengan pihak lain

dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.6 Konsep dasar yang

melandasi adanya pemasaran adalah karena adanya kebutuhan manusia akan

produk barang atau jasa, kemudian adanya keinginan atau hasrat dan timbul

permintaan, sehingga terjadi petukaran nilai yang saling memuaskan baik

antara individu dan kelompok. Sedangkan pengertian pemasaran tidaklah

konstan, tetapi mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman.

Meskipun pada awalnya istilah pemasaran banyak digunakan dalam dunia

bisnis yang berorientasi terhadap laba, namun pada saat ini istilah marketing

juga banyak digunakan di organisasi nirlaba atau (non profit organization)

misalnya pemasaran yang dilakukan lembaga pendidikan.

Adapun pengertian jasa menurut Philip Kotler adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun.7

Sedangkan Pendidikan secara definitif diartikan oleh para tokoh

pendidikan, sebagai berikut:

a. John Dewey mendefinisikan pendidikan sebagai proses pembentukan

kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional

kearah alam dan sesama manusia.

b. Menurut Ki Hajar Dewantara mendidik adalah menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia

dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

c. Sedangkan dalam GBHN pendidikan adalah usaha sadar untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

sekolah dan berlangsung seumur hidup.8

6 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip Dan Aplikasi

Dalam Mengelola Sekolah Dan Madrasah, (Yogyakarta : PT Kaukaba, 2012) Cet. 1 h. 223 7 Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi dan Kasus,

(Yogyakarta: Caps, 2012) Cet. 1 h. 187 8 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001),

Cet.II, h. 70

Page 22: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

12

Poin penting dari proses pendidikan adalah peningkatan mutu peserta didik

atau mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan proses pendidikan pada

umumnya dilakukan di lembaga pendidikan formal. Pendidikan formal yaitu

pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak

usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Selain itu, terdapat juga lembaga pendidikan non-formal dan informal.

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa

pendidikan adalah adalah usaha lembaga pendidikan atau sekolah untuk

meciptakan pertukaran nilai antara sekolah dan pelanggan pendidikan melalui

berbagai penawaran layanan/jasa pendidikan dalam meningkatkan mutu SDM

peserta didik. Sehingga timbul permintaan karena adanya kebutuhan dan

keinginan atau hasrat dari pelanggan atau calon peserta didik.

Untuk lebih menguatkan pemahaman tentang pengertian pemasaran jasa

pendidikan, maka di bawah ini adalah pengertian yang diberikan oleh beberapa

ahli pendidikan, sebagai berikut:

a) David Wijaya mengartikan pemasaran jasa pendidikan sebagai

keterampilan perencanaan dan pengelolaan hubungan pertukaran antara

sekolah dan kelompok masyarakat dan aktivitas pemasaran jasa

pendidikan lebih dari aktivitas penjualan, periklanan, dan promosi

untuk menciptakan permintaan jasa pendidikan. 9

b) Barnawi dan Mohammad Arifin memberikan pengertian yang hampir

sama yaitu sebagai proses pengelolaan sekolah dalam kegiatan

pertukaran nilai-nilai untuk memenuhi kepentingan sekolah dan

kepentingan peserta didik berdasarkan harapan dan kebutuhan

stakeholder.10

9 David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Salemba Empat, 2012) h. 17

10 Barnawi dan Mohammad arifin, Buku Pintar Mengelola Sekolah Swasta, (Jogjakarta: Ar-

ruz Media, 2012) Cet. 1, h.14

Page 23: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

13

c) Ara Hidayat dan Imam Macahli, pengertian pemasaran dalam konteks

jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial dan manjerial untuk

mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan

(creation) penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan pihak

lain dalam bidang pendidikan.11

Penggunaan konsep pemasaran jasa dalam dunia pendidikan sama halnya

dengan penggunaan konsep pemasaran jasa dalam dunia usaha. Jika dalam

dunia usaha dikenal dengan istilah marketing mix, maka sekolah juga

menggunakan marketing mix. Perbedaannya adalah konsep pemasaran dalam

dunia usaha biasanya lebih cenderung untuk meningkatkan profit atau lebih

bertujuan untuk meningkatkan profit/laba perusahaan. Sedangkan pemasaran

jasa dalam dunia pendidikan tidak demikian, mereka lebih cenderung bertujuan

meningkatkan jumlah siswanya agar bisa berkembang dan maju, namun bukan

berarti meningkatkan profit sekolah karena lembaga pendidikan merupakan

lembaga sosial bukan lembaga komersial.

3. Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Jasa Pendidikan

Dalam kontek pendidikan, bauran pemasaran (marketing mix) adalah

unsur-unsur yang sangat penting dan dapat dipadukan sedemikian rupa

sehingga dapat menghasilkan strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk

memenangkan persaingan.12

Unsur-unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran jasa ada tujuh hal

yang biasa disingkat dengan 7P yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan

dalam pemasaran barang dan 3P sebagai perluasan bauran pemasaran. Unsur

4P adalah product (produk) jasa seperti apa yang ditawarkan, price (harga)

strategi penentuan harganya, place (lokasi/tempat) dimana tempat jasa

pendidikan, promotion (promosi) bagaimana promosi dilakukan. Sedangkan

unsur 3P adalah people (SDM); kualitas, kualifikasi, dan kompetensi yang

dimiliki oleh orang yang terlibat dalam pemberian jasa, physical evidence

11

Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan… , hal.229 12

Ara Hidayat, Pengelolaan Pendidikan…, h. 238

Page 24: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

14

(bukti fisik); sarana-prasarana seperti apa yang dimiliki, process; manajemen

layanan pembelajaran yang diberikan.

Ketujuh komponen bauran pemasaran adalah sebuah sistem yang bertujuan

untuk memenangkan persaingan. Ketujuh komponen tersebut memiliki

keterkaitan dan saling mendukung antara satu dengan yang lain. Jika

komponen produk, harga, tempat, sarana, SDM, dan proses tidak didukung

oleh promosi sebagai sarana untuk menyampaikan keberadaan komponen

produk, harga dan yang lainnya, maka tentu pemasar tidak bisa mencapai target

pasar.

ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut dalam konteks pendidikan dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a) Konsep Produk Dalam Dunia Pendidikan

Produk dalam konteks jasa pendidikan adalah jasa yang ditawarkan

kepada pelanggan berupa reputasi, prospek, dan variasi pilihan. Lembaga

pendidikan yang mampu bertahan dan mampu memenangkan persaingan

jasa pendidikan adalah lembaga yang dapat menawarkan reputasi, prospek,

mutu pendidikan yang baik, prospek dan peluang yang cerah bagi para

siswa untuk menentukan pilihan-pilihan yang diinginkannya.13

Selain itu, konsep produk dalam dunia pendidikan ialah bagaimana

kualitas lulusannya. Sekolah yang dapat menghasilkan produk yang baik

tercermin dari profil lulusannya yang sukses melanjutkan ke jenjang

sekolah yang lebih tinggi dan sukses dalam beraktualisasi di tengah

masyarakat. Lulusan yang sukses ialah lulusan yang mampu melanjutkan

ke sekolah-sekolah yang terbaik. Mereka mampu menembus seleksi yang

ketat dan dapat bersaing dengan para lulusan dari sekolah lain. Selain itu,

lulusan yang dapat dikatakan sukses ialah lulusan yang dapat terjun ke

tengah masyarakat dengan mengambil salah satu atau beberapa peran

sosial secara terhormat dan memiliki kesejahteraan yang layak.

13

Ara Hidayat, Pengelolaan Pendidikan…, hal.238

Page 25: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

15

b) Harga/Biaya Jasa Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, Pusdiklat Depdiknas (2008) mendefinisikan

harga jasa pendidikan sebagai biaya pendidikan. Biaya pendidikan adalah

“nilai rupiah dari semua sumber daya (input) dalam bentuk natura

(barang), pengorbanan, dan uang yang dikeluarkan untuk seluruh aktivitas

pendidikan.14

Aktivitas penentuan harga jasa pendidikan terkait dengan pendapatan

yang akan diterima sekolah, oleh karena itu aktivitas penentuan harga

memiliki peran penting dalam proses bauran pemasaran pendidikan. Harga

untuk jasa pendidikan ini sangat dipengaruhi oleh mutu dari produk yang

ditawarkan. Jika mutu produk tinggi, maka calon pelanggan pun tidak akan

segan-segan untuk membayar lebih mahal, selama masih berada dalam

batas keterjangkauan.

c) Tempat/Lokasi

Tempat/lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan jasa

pendidikan harus bermarkas dan melakukan aktivitas kegiatannya. Dalam

konteks jasa pendidikan place atau tempat adalah lokasi sekolah berada.15

Penentuan lokasi sekolah akan mempengaruhi preferensi calon

pelanggan dalam menentukan pilihannya. Lokasi sekolah perlu

mempertimbangkan lingkungan dimana lokasi itu berada (dekat dengan

pusat kota atau perumahan, lingkungan belajar yang kondusif dan

transportasi atau akses menuju sekolah tersebut).

d) Orang (SDM) Jasa Pendidikan

Orang dalam konteks pendidikan adalah orang-orang yang telibat

dalam proses penyampaian jasa pendidikan seperti Tata Usaha (TU),

kepala sekolah, guru, dan karyawan (pendidik dan tenaga kependidikan).16

Adapun masalah orang yang telibat untuk menyediakan jasa

pendidikan tidak semua karyawan sekolah dapat menyampaikan pesan

yang sama ke orang tua siswa dan kelompok lain di luar sekolah. hal ini

14

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…, hal. 106 15

Ara Hidayat, Pengelolaan Pendidikan…, hal.239 16

Ara Hidayat, Pengelolaan Pendidikan…, hal.240

Page 26: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

16

terkait budaya sekolah yang tidak sepenuhnya mengambil pendekatan

yang berorientasi pada pasar.

e) Physical evidence (Sarana Fisik)

Sarana fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan

produk jasa yang ditawarkan.

Physical evidence dalam kontek SNP Standar Sarana dan Prasarana

yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat

berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,

tempat bermain, tempat berkreasi, serta sumber belajar lain, yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi.17

Terdapat dua macam bukti fisik yaitu pertama, bukti essential

evidence yang dapat berupa desain ruang kelas, gedung sekolah,

perpustakaan, lapangan olah raga dan lain-lain. Kedua, bukti pendukung

dalam kontek lembaga pendidikan bisa berupa raport per semester, catatan

prestasi siswa dan lain-lain.

f) Proses jasa Pendidikan

Proses dalam kontek jasa pendidikan adalah segala kegiatan yang

mendukung terselenggaranya proses kegiatan belajar mengajar guna

ternbentuknya produk/lulusan (output) yang diinginkan.

Sedangkan menurut David wijaya Proses berarti sistem operasi

sekolah untuk mengatur pemasaran jasa pendidikan dengan dampak yang

jelas terhadap penempatan karyawan sekolah dalam hal pembagian

tanggung jawab untuk mengoordinasikan dan mencari sumber daya bagi

strategi pemasaran jasa pendidikan. 18

g) Promosi Jasa Pendidikan

Adapun pengertian promosi jasa pendidikan menurut Alma adalah

bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran untuk

menyebarkan informasi, memengaruhi, membujuk, atau mengingatkan

pasar sasaran tentang produk jasa pendidikan agar bersedia menerima,

17

Ara Hidayat, Pengelolaan Pendidikan…, hal.240 18

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…,Hal 78

Page 27: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

17

membeli dan setia pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.19

Promosi

jasa pendidikan meliputi aktivitas dan materi yang digunakan sekolah

untuk menjangkau khalayak sekolah, membangun lingkungan internal

sekolah yang peduli, serta menciptakan kesadaran dari upaya sekolah

untuk memenuhi keinginan dan harapan masyarakat.20

Kegiatan promosi yang dapat dilakukan adalah dengan cara

advertising (iklan) melalui media TV, radio, surat kabar, bulletin, majalah,

baliho, brosur dan lain-lain. Promosi penjualan seperti pameran

pendidikan, bazaar pendidikan, dan invitasi. Melakukan kontak langsung

dengan calon siswa dan melakukan kegiatan hubungan dengan

masyarakat.

Dari ketujuh unsur bauran pemasaran jasa pendidikan seluruhnya

merupakan hal penting dalam proses pencapaian tujuan pemasaran jasa

pendidikan. Unsur atau komponen pemasaran tersebut memiliki fungsi, strategi

serta penekanan yang berbeda-beda yang nantinya akan menguatkan satu

variabel dengan variabel lainnya dan menjadi sebuah sistem.

4. Promosi Sekolah

Promosi secara bahasa barasal dari bahasa inggris, yaitu promote, yang

diadopsi dari bahasa yunani, yaitu promovere. Secara sederhana promosi dapat

diartikan sebagai upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal yang kurang

dikenal sehingga menjadi lebih dikenal oleh publik.21

Promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran

dengan cara menyebar informasi, mempengaruhi/membujuk, dan

mengingatkan pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli

dan loyal pada produk yang ditawarkan.perhatian, dan selanjutnya member

pengaruh meningkatnya penjualan.

19 Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan Fokus Pada Mutu dan Layanan…, h. 162 20

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…, h. 156 21

Didih Suryadi, Promosi Efektif Menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan, (Jakarta:

Oryza, 2011) hal. 61

Page 28: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

18

Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dalam melakukan promosi,

agar khalayak dapat tertarik, berminat, dan berhasil memengaruhi, maka

pemasar perlu memahami kegiatan marketing communication sebagai sebuah

proses komunikasi. Menurut Shannon dan Weaver komunikasi termasuk di

dalamnya semua prosedur yang dengannya pikiran seseorang dapat

memengaruhi pikiran orang lainnya. Hal ini tentu saja tidak hanya meliputi

kata-kata lisan maupun tulisan, tapi juga musik, gambar, teater, pertunjukan

balet, dan bahkan sesungguhnya seluruh perilaku manusia. Lebih jauh berikut

sketsa teori mereka mengenai proses komunikasi.

Signal Received Signal

Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa konsep kunci yang

terdapat dalam model komunikasi ini.

a. Information Source. Adalah pembuat keputusan yang memutuskan

pesan mana yang akan dikirim dari serangkaian pilihan pesan yang

tersedia. Information Source dalam proses komunikasi adalah

komunikator seperti perancang program marketing communication yang

membuat, memilih, dan mengirimkan pesan kepada khalayak

sasaarannya.

b. Transmitter. Adalah perangkat yang mengubah pesan dari bentuk asal

menjadi sinyal yang dapat dikirimkan. Pada komunikasi bermedia,

misalnya telepon. Transmitter pada komunikasi interpersonal adalah

mulut kita sendiri yang mengubah pesan menjadi gelombang suara

untuk dikirimkan kepada pendengar. Sedangkan pada kegiatan

marketing communication, transmitter dapat berupa pihak yang

Information source

Transmitter Chanel Receiver Information Source

Noise

Source

Page 29: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

19

menerjemahkan pesan komunikasi pemasaran dalam bentuk produk

komunikasi yang dapat disampaikan kepada konsumen. Transmitter

dalam sebuah program kampanye marketing communication dengan

demikian dapat berupa pihak agensi yang memproduksi iklan atau

produk marketing communication lainnya.

c. Signal. Adalah bentuk pesan yang telah disandi sehingga dapat

dikirimkan melalui saluran komunikasi yang digunakan. Pada

komunikasi tatap muka, signal adalah gelombang suara yang

dirambatkan melalui udara. Dalam konteks marketing communication,

signal berarti berbagai produk marketing communication (iklan, event,

atau materi-materi promosi lainnya) yang ditawarkan kepada

konsumen.

d. Channel. Adalah saluran yang digunakan untuk mengirimkan signal

dari information source ke destination. Secara sederhana saluran dapat

berbentuk sambungan kabel ataupun udara. Untuk konteks komunikasi

massa (termasuk didalamnya marketing communication), konsep

channel juga dapat diperluas menjadi semua saluran komunikasi yang

dapat digunakan untuk mengirimkan pesan. Sehingga hal ini mencakup

berbagai jenis media (cetak, elektronik) yang dapat dipilih untuk

mengantarkan pesan.

e. Receiver. Adalah perangkat yang digunakan destination atau penerima

pesan untuk menangkap signal yang dikirimkan information source.

Pada kegiatan marketing communication, receiver adalah semua

perangkat yang digunakan konsumen untuk menerima produk

komuniasi pemasaran yang dikirimkan pemasar, seperti misalnya

pesawat televise dan lain-lainnya.

f. Destination. Adalah pihak penerima pesan atau informasi yang hendak

dituju oleh information source. Di sinilah konsumen berada dalam

kegiatan marketing communication.

g. Noise. Adalah gangguan pada channel yang dapat mendistorsi isi pesan

yang dikirimkan. Noise dalam marketing communication dapat berupa

Page 30: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

20

pesan komunikasi pemasaran lain yang menjejali saluran komunikasi,

sehingga mengalihkan perhatian konsumen dari pesan yang tengah

dikirimkan. Menurut Shannon-Weaver noise adalah faktor yang

menghambat efektivitas saluran komunikasi sehingga harus diperangi

dengan berbagai strategi.

5. Bauran Promosi Sekolah

Adapun kegiatan program promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara

yang disebut bauran promosi atau promotion mix. Bauran promosi adalah unsur

dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk

memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.22

Bauran promosi jasa pendidikan memiliki unsur-unsur lebih luas dan rumit

dibanding bauran promosi produk maufaktur yang pada umumnya hanya terdiri

atas variabel-variabel bauran promosi seperti periklanan, penjualan pribadi,

publisitas, dan promosi penjualan. Akan tetapi, unsur-unsur materi

instruksioanl (instructional materials) dan desain organisasi (corporate design)

merupakan unsur penting dalam bauran promosi jasa pendidikan karena sifat

dan karakteristik jasa pendidikan membutuhkan bentuk komunikasi yang dapat

menonjolkan keberwujudan jasa pendidikan.

a) Komunikasi pribadi (personal communication), yaitu komunikasi

secara langsung antara pemasar jasa pendidikan dan pelanggan jasa

pendidikan yang melibatkan dialog dua arah, seperti percakapan tatap

muka, panggilan telepon, dan surat elektronik (surel), yang meliputi

penjualan pribadi (personal selling) jasa pendidikan, telemarketing jasa

pendidikan, layanan pelanggan (costumer service) jasa pendidikan,

serta komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) pemasaran jasa

pendidikan.

b) Periklanan (advertising), yaitu bentuk-bentuk komunikasi bukan pribadi

yang dilakukan pemasar jasa pendidikan untuk menginformasikan,

22

Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran…, h.156

Page 31: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

21

mengevaluasi, atau membujuk khalayak pasar sasaran jasa pendidikan,

yang meliputi siaran radio (broadcast), materi tercetak (print), internet,

papan reklame (outdoor advertising), dan surat langsung (direct mail).

Adapun tujuan periklanan menurut Hamdani yaitu; memberikan

informasi, membujuk, sebagai pengingat, dan pemantapan untuk

meyakinkan pembeli.23

c) Promosi penjualan (sales promotion), yaitu bentuk insentif jangka

pendek yang ditawarkan kepada pelanggan jasa pendidikan dan

perantara jasa pendidikan untuk merangsang pembelian produk jasa

pendidikan, atau penjualan secara tatap muka yang diberikan pula

iming-iming yang menguntungkan pembeli yang meliputi pengambilan

sampel (sampling) produk jasa pendidikan, kupon (coupon) produk jasa

pendidikan, diskon (discount) produk jasa pendidikan, tawaran

pengembalian tunai (sign-up rebate) produk jasa pendidikan, hadiah

(gift), dan promosi berhadiah (prize promotion).

d) Publisitas (publicity) atau hubungan masyarakat (humas), yaitu upaya

yang dilakukan pemasar jasa pendidikan untuk memicu minat positif

terhadap sekolah dan produk jasa pendidikan melalui penyebaran berita

baru, membuat konferensi pers, menyelenggarakan peristiwa istimewa,

dan mendanai aktivitas yang patut dijadikan berita oleh pihak ketiga

sekolah, yang meliputi hubungan pers (press realease/kits) sekolah,

konferensi pers (press comference) sekolah, peristiwa istimewa (special

event) sekolah, pekan raya dan pameran kegiatan (trade show

exhibition) sekolah, serta kegiatan sponsor (sponsorship) yang

dilakukan sekolah.

e) Materi instruksional (instructional materials), yaitu materi promosi

untuk mempromosikan produk jasa pendidikan baru atau atribut produk

jasa pendidikan apabila pelanggan jasa pendidikan tidak memahami

produk jasa pendidikan, yang meliputi situs web sekolah, buku panduan

23

Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi, dan Kasus…,

h. 158

Page 32: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

22

(manual) sekolah, brosur (brochure) sekolah, video dan kaset (video-

audio cassette) sekolah, perangkat lunak dan CD (software and CD-

ROM) sekolah, serta kotak suara (voice mail) sekolah.

f) Desain organisasi (corporate design), yaitu aplikasi warna, symbol, dan

kop surat yang berbeda-beda sehingga memberikan kemudahan bagi

sekolah untuk mengakui identitasnya, yang meliputi papan merek

(signage) sekolah, dekorasi bagian dalam (vehicle) sekolah, peralatan

(equipment) sekolah, alat tulis (stationery) sekolah, dan seragam

(uniform) sekolah.

6. Periklanan Jasa Pendidikan

a. Pengertian Periklanan

Secara sederhana iklan dapat diartikan sebagai pesan yang menawarkan

suatu produk untuk ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.

Iklan merupakan salah satu bagian dari bauran promotion. Menurut

Kustadi Suhandang periklanan adalah salah satu metode untuk

memperkenalkan barang, jasa, atau gagasan kepada publik.24

Maksud

dari memperkenalkan di sini adalah memberitahukan tentang

keberadaan sebuah sekolah sekaligus menawarkan produk jasa

pendidikan sehingga publik berminat untuk membeli atau memilih

menjadi konsumen pendidikan (peserta didik). Periklanan merupakan

salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh

lembaga pendidikan. periklanan merupakan aktivitas pemasaran jasa

pendidikan yang paling mudah diamati karena periklanan jasa

pendidikan adalah salah satu bentuk promosi jasa pendidikan yang

paling banyak digunakan sekolah dalam mempromosikan produk jasa

pendidikan.

Periklanan merupakan aktivitas promosi yang memanfaatkan media

promosi. media yang mampu menjangkau segmen pasar yang lebih luas,

24

Kustadi Suhandang, Studi dan Penerapan Public Relations: Pedoman Kerja

Perusahaan…, h.91.

Page 33: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

23

baik berupa media cetak atau elektronik.25

Jika ditinjau dari segi

jangkauannya, maka advertising lebih luas dari variabel promosi lainnya.

Mengingat fungsi dari media komunikasi pemasaran adalah memberikan

informasi kepada masyarakat, maka sisi manfaat dari kegiatan periklanan

tentu memberi informasi keberadaan produk. Aktivitas periklanan juga

memiliki segi kelemahan, di antaranya tidak dapat membedakan segmen

pasar. Kurangnya informasi keberadaan produk mengingat keterbatasan

ruang dan waktu. Serta periode tampilan periklanan relatif singkat. Media

yang dapat dipergunakan dalam periklanan di antaranya, koran, brosur,

reklame, spanduk, e-mail, jejaring sosial internet, televisi, dan alat

komunikasi elektronik lainnya.

Iklan adalah semua bentuk pembayaran untuk menampilkan serta

mempromosikan barang atau jasa bukan secara pribadi oleh sponsor,

sedangkan periklanan adalah seluruh proses yang terdiri atas penyiapan,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Menurut Kotler dan

Fox, periklanan jasa pendidikan dapat meliputi media, seperti majalah dan

surat kabar, radio dan televisi, media luar (poster, simbol, papan reklame,

dan tulisan di atap). Periklanan jasa pendidikan dapat digunakan untuk

membangun citra sekolah dalam jangka panjang dan reputasi sekolah atau

program tertentu, memberikan informasi tentang program atau peristiwa

istimewa, dan berbagai tujuan lainnya26

.

b. Unsur-unsur Periklanan

Menurut Didih Suryadi, periklanan pada dasarnya memiliki 5 unsur

pokok, sebagai berikut:

1) Adanya suatu pesan yang akan ditransfer kepada orang lain. Pesan

di sini bisa berbentuk verbal maupun non verbal bergantung dari

media dan tekhnik pelaksanaan iklannya.

2) Terdapat komunikator yang menyampaikan pesan dan memiliki

kepentingan tertentu dalam kegiatan penyampaian iklan.

25

Nirwana, Pemasaran Jasa, (Malang: Alta Pustaka, 2012), Cet.I, h.94. 26

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan…,h.173

Page 34: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

24

Komunikator iklan bisa jadi merupakan lembaga bisnis, sosial, atau

pemerintah, bahkan boleh jadi merupakan perorangan.

3) Adanya media iklan yang ditujukan bukan kepada satu komunikan,

oleh karenanya penyampaian iklan membutuhkan media tertentu

agar proses transfer gagasannya lebih efektif. Media iklan terbagi

atas dua jenis, yaitu above the line (media lini atas). Media ini

antara lain televisi, radio, koran majalah, film, dll. Above the line

bersifat massal, yaitu dalam waktu yang bersamaan iklan dapat

diterima oleh banyak orang. Jenis kedua ialah bellow the line

(media lini bawah). Karakteristik media lini bawah ini

jangkauannya terbatas secara jumlah dan wilayah, juga tidak

serempak. Sekalipun demikian, media ini mampu menjangkau yang

tidak dapat dijangkau above the line. Termasuk dalam media ini

antara lain, poster, leflet, billboard, spanduk, direct mail, bus panel,

point of purchase, dan lain-lain.

4) Adanya komunikan atau khalayak yang menjadi sasaran (audiens)

atas kegiatan iklan. Dalam dunia bisnis kita akrab sekali dengan

istilah segment, yaitu kelompok sasaran pemasaran berdasarkan

identitas tertentu. Oleh karenanya komunikan iklan ialah khalayak

yang terlebih dahulu sudah disegmentasikan.

5) Terjadi dampak iklan. Dampak iklan adalah efek atau akibat

peningkatan jumlah penjualan yang disebabkan proses

penyampaian pesan oleh komunikator terhadap komunikan atau

khalayak.

c. Tujuan Periklanan

Adapun tujuan periklanan diantaranya, yaitu:

1) Iklan yang bersifat memberikan informasi, yaitu iklan yang secara

panjang lebar menerangkan jasa pendidikan dalam tahap rintisan

(perkenalan) untuk menciptakan permintaan atas produk jasa

tersebut.

Page 35: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

25

2) Iklan membujuk, yaitu iklan menjadi penting dalam situasi

persaingan di mana sasaran sekolah adalah menciptakan

permintaan yang selektif akan sekolah-sekolah yang dipandang

berkualitas.

3) Iklan pengingat, yaitu iklan ini akan sangat penting dalam tahap

kedewasaan atau lembaga pendidikan yang sudah sangat

berpengalaman dan cukup lama eksis dalam menyediakan jasa

pendidikan untuk menjaga agar konsumen pendidikan selalu ingat

akan sekolah tersebut.

4) Iklan pemantapan, yaitu iklan yang berusaha meyakinkan para

konsumen pendidikan bahwa mereka telah mengambil pilihan yang

tepat memilih sekolah. Misalkan memilih alternatif

d. Media Periklanan

Adapun media periklanan jasa pendidikan yang lumrah digunakan

oleh sekolah terutama ketika masa penerimaan siswa baru sebagai berikut:

1) Brosur atau Pamflet

Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu

hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan

selesai dalam sekali terbit. Brosur merupakan periklanan dalam

bentuk cetak. Secara umum brosur merupakan sarana beriklan yang

informatif. Brosur dapat berisi informasi dari produk atau jasa yang

tengah ditawarkan. Design brosur yang menarik dan komunikatif

mampu menarik konsumen.

2) Poster

Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat

komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.

Pengaplikasiannya dengan di temple di dinding atau permukaan datar

lainnya dengan sifat mencari perhatian mata (eye-catching) sekuat

mungkin. Oleh karena itulah poster biasanya dibuat dengan warna-

warna kontras dan kuat.

Page 36: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

26

Poster bisa menjadi saran iklan, pendidikan, propaganda, dan

dekorasi. Dapat dicetak dalam apapun dan secara massal menjadi

kelebihan dari sebuah poster.27

3) Spanduk

Spanduk adalah media informasi yang dibuat dari bahan kain

yang umumnya memiliki ukuran 8 s/d 10 meter persegi panjang. Isi

pesannya bisa untuk menginformasikan jenis jurusan, program studi,

atau tanggal pendaftaran penerimaan siswa baru, dan sebagainya.

Media ini ditempatkan di jalan masuk sekitar lingkungan lembaga

pendidikan, khususnya jalan yang strategi atau bisa juga ditempatkan

di depan gedung.28

4) Internet

Situs web pemasaran dirancang untuk membawa pelanggan atau

calon pelanggan sedekat mungkin dengan pembelian atau hasil

pemasaran lain. Isi web pemasaran biasanya mencakup katalog,

kupon, atau yang lain. Dalam penggunaannya sebagai media promosi

web site pemasaran dapat dibagi menjadi tiga model, tergantung pada

tingkat interaksi yang ada pada web site tersebut, yaitu:

Publishing sites, Pada dasarnya, web site ini berfungsi sebagai

brosur, katalog, koran, majalah atau ensiklopedi elektronik, yang

informasinya diperbarui secara teratur, sesuai keinginan sekolah atau

perusahaan. Informasi yang ditawarkan seragam pada semua

pengunjung, seupa dengan penyampaian informasi pada mendia

penyiaran. Meski berisi berbagai topic, gambar, atau grafis, namun

dialog antara pengunjung dengan pengelola web site sangat terbatas.

Database and forms Web site, ini adalah kombinasi dari

kemampuan menyiarkan informasi dan mesin pencari sehingga

memungkikan pengunjung untuk memperoleh informasi sesuai yang

27

Dendy Triadi dan Addy Sukma Bharata, Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori dan Praktek

Iklan Media Lini Bawah, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), h.7. 28

Zulkarnaen Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena

dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), Cet.II, h.116.

Page 37: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

27

mereka inginkan. Istus model ini menawarkan interaktivitas, dialog,

dan beberapa kemampuan pemasaran, seperti dan memesan produk

yang diinginkan.

Personalisation, model ini dapat menciptakan halaman web yang

spesifik untuk pengunjungnya. Komunikasi yang terjadi tak hanya

sebatas interaksi bertanya jawab, tetapi sudah terjadi dialog, di mana

pengelola mengantisipasi pilihan pengunjung web site dan

menawarkan alternatif. Pengunjung juga harus siap member informasi

tentang identitas mereka, agar bisa disesuaikan dengan keinginannya.

Web site ini mengharuskan adanya update informasi.

6. Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Tahap terakhir dari proses komunikasi pemasaran adalah evaluasi. untuk

mengetahui hasil evaluasi komunikasi pemasaran dapat dilakukan dengan cara

membandingkan sebelum dan setelah dilakukan komunikasi.29

Efek yang

dihasilkan dari sebuah kegiatan komunikasi pemasaran, dapat dikatakan

bergantung pada performa unsur-unsur proses komunikasi. Performa unsur-

unsur elemen itu meliputi kemampuan komunikator dalam memformulasikan

pesan, kejernihan dan kemenarikan pesan yang disampaikan, serta ketepatan

waktu serta saluran komunikasi yang digunakan.

Efek komunikasi pemasaran dapat dilihat dari tahapan yang dilalui pesan

hingga ia memiliki efek pada diri khalayak. Seperti akan terlihat, efek yang

diharapkan dari komunikasi pemasaran, seperti misalnya pembelian, tidak

terjadi secara sederhana. Ada rangkaian tahapan yang dilalui, dari mulai

perhatian, pengetahuan, hingga tahap tindakan. Sering kali bahkan efek

kegiatan komunikasi pemasaran berhenti pada tahap pengetahuan atau bahkan

perhatian. Sehingga, mengaharapkan sebuah kampanye marketing

communication akan segera berefek pada tindakan pembelian merupakan

sesuatu yang dapat dianggap naïf.

Untuk mengetahui efektivitas sebuah program komunikasi pemasaran,

maka perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran efektifitas program promosi

29

Nirwana, Pemasaran Jasa…, hal. 100

Page 38: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

28

melalui media iklan salah satunya dapat dilakukakan dengan menggunakan

metode EPIC model. Epic model adalah metode pengukuran program promosi

yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti terkemuka

di dunia, EPIC model mencakup empat dimensi, yaitu empati, persuasi,

dampak dan komunikasi.30

Dimensi Emphaty, Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen,

menurut J.Paul Peter dan Jerry C afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe

tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan

lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih

sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan

pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif,

menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan

empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan

evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya.

Dimensi Persuation, Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat

diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek,

sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan

terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan

suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.

Persuasi (persuation) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan

berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Proses komunikasi

persuasi akan ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan

produk.

Dimensi Impact, Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat

terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan

apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di

sampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah

pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui

tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses

30

Freddy Rangkuti, Mengukur Efektivitas Program Promosi dan Analisis Kasus

Menggunakan SPSS, Jakarta (PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), hal.193

Page 39: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

29

pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product

knowledge) yang berbedabeda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan

informasi baru dan membuat pilihan pembelian.

Dimensi Communication, Dimensi komunikasi memberikan informasi

tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang

disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan

pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk

mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan

permasalahan komunikasi.

B. Kerangka Teori

Sekolah adalah sebuah organisasi sosial yang menyediakan jasa pendidikan.

Sebagai penyedia jasa pendidikan sekolah membutuhkan konsumen demi

keberlangsungan proses pendidikan. Demikian juga konsumen membutuhkan jasa

pendidikan agar berpendidikan. Untuk menjembatani hubungan antara sekolah

dan masyarakat sebagai konsumen pendidikan, maka dibutuhkan manajemen

komunikasi yang dapat menghubungkan antara sekolah dengan masyarakat.

Manajemen komunikasi di sekolah ditangani oleh humas sebagai subsistem

manajemen yang berfungsi membantu komunikasi dengan masyarakat.

Salah satu fungsi humas adalah membantu memasarkan sekolah, tujuannya

agar eksistensi sekolah tetap berlanjut dan tidak ditinggalkan masyarakatnya.

Humas sekolah dalam melakukan komunikasi pemasaran menggunakan promosi.

Diantara program promosi humas adalah dengan menggunakan iklan sebagai

bauran promosi. Dalam mengiklankan sekolah, humas menggunakan program

iklan seperti penyebaran brosur, pemasangan spanduk, dan pemasangan poster,

tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan, menginformasikan, membujuk, dan

mengenalkan sekolah kepada masyarakat.

Efektif atau tidaknya program iklan yang dibuat humas sekolah, dapat

diketahui setelah dilakukan evaluasi. Evaluasi program humas dilakukan dengan

Page 40: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

30

mengukur sampai tidaknya pesan yang disampaikan kepada konsumen. Adapun

metode pengukuran bisa dilakukan melalui pendapat atau persepsi masyarakat

terhadap program yang telah dijalankan. Metode pengukuran tersebut dapat

menggunkan metode EPIC (Emphaty, Pesuation, Impact, Comunication).

Page 41: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK 11 Maret Jakarta Utara. Jl Raya Bekasi

Km 20, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading dan dilaksanakan pada bulan Juli 2013

sampai dengan Januari 2014.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Efektifitas media

periklanan sebagai program kerja humas SMK 11 Maret Jakarta Utara dalam

meningkatkan jumlah siswa.

C. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

dengan jenis deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberi

uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri (satu variabel) berdasarkan

indikator-indikator dari variabel.31

Dalam hal ini penulis mendeskripsikan tentang

pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan jumlah siswa SMK 11

Maret Jakarta Utara.

31

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Sosial, (Jakarta: Referensi, 2013), cet. Ke-5,

h.62

Page 42: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

32

D. Populasi dan Sample

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK 11 Maret Jakarta

Utara pada tahun ajaran 2013-2014 yang berjumlah 253.

E. Tabel 3.1

Data Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

1 X AK 1 11 12 23

2 X AK 2 9 14 23

3 X AP 1 13 10 23

4 X AP 2 9 15 24

Jumlah 42 51 93

Sumber data siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara TA 2013-2014

Namun karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki penulis maka

penelitian ini hanya dibatasi pada populasi terjangkau yaitu siswa kelas X yang

berjumlah 93 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak

dari populasi yang ada.32

Menurut tabel sampel Krejcie bahwa angka populasi 96-

100 jumlah sampelnya sebanyak 80 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Angket atau kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan

yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep kegiatan promosi

periklanan sebagai program kerja humas dalam meningkatkan jumlah siswa

SMK 11 Maret. Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jenis angket berstruktur. Disini responden hanya diminta untuk

mencek atau memilih skala-skala atau lajur-lajur pertanyaan mengenai

32

Iskandar, Metodologi Penelitian Pndidikan dan Sosial,… hal. 71

Page 43: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

33

dimensi program kerja humas melalui kegiatan penyebaran brosur, spanduk

dan poster.33

Dalam setiap pertanyaan telah disediakan jawaban Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Biasa (B), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Wawancara

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi

tentang proses pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan jumlah

siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara. Adapun dalam wawancara ini yanag

menjadi responden adalah tenaga kependidikan bidang humas SMK 11 Maret

Jakarta Utara.

F. Instrumen Penelitian

1. Definisi Konseptual

Secara konseptual pelaksanaan program kerja humas dalam

meningkatkan jumlah siswa adalah upaya humas sebagai fungsi manajemen

sekolah untuk melakukan komunikasi pemasaran kepada calon siswa.

Program kegiatan humas dalam melakukan upaya pemasaran kepada

konsumen ialah melalui kegiatan promosi. Kegiatan promosi humas di

sekolah untuk meningkatkan jumlah siswa dilakukan dengan penyebaran

brosur sekolah, pemasangan spanduk, dan pemasangan poster. Kegiatan

tersebut adalah untuk mengenalkan atau menginformasikan sekolah kepada

calon siswa.

2. Definisi Operasional

Secara operasional pelaksanaan program kerja humas dalam

meningkatkan jumlah siswa adalah kemampuan sebuah program yang

dirancang dan dijalankan oleh humas sekolah dapat memberikan dampak

terhadap peningkatan jumlah siswa. Dampak atau efektifitas program humas

terhadap peningkatan jumlah siswa (program pemasaran) adalah dengan

mengukur efektifitas media iklan yang terdiri dari penyebaran brosur,

33

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen dalam Negeri dan Otonomi Daerah

Rebpublik Indonesia, Metode Penelitian Sosial (Terapan dan Kebijaksanaan), Tahun 2000, hal.70

Page 44: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

34

pemasangan spanduk, dan pemasangan pamflet melalui alat ukur EPIC

Models. EPIC Models terdiri dari 4 dimensi yaitu:

a. Empati

Empati adalah keadaan konsumen terhadap kegiatan promosi, apakah

konsumen menyukai atau tidak dan menggambarkan bagaimana

konsumen melihat hubungan antara promosi dengan pribadi mereka.

b. Peruasi

Dimensi persuasi adalah tentang apa yang didapat konsumen dari

kegiatan promosi yang dapat mempengaruhi sikap dan keinginan

konsumen untuk berhubungan lebih lanjut dan mendorong untuk

melakukan transaksi.

c. Dampak

Dimensi dampak menunjukkan suatu merek dapat terlihat lebih

menonjol disbanding merek lainnya pada kategori serupa, serta

memberikan informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam

pesan yang disampaikan.

d. Komunikasi

Dimensi komunikasi menunjukkan kemampuan konsumen dalam

mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta

kekuatan kesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut.

Sedangkan pengukuran untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan

program humas melalui media promosi iklan dengan menggunakan skala

likert yaitu sangat tidak setuju (bobot 1), tidak setuju (bobot 2), biasa saja

(bobot 3), setuju (bobot 4), dan sangat setuju (bobot 5).

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pelaksanaan Program Kerja Humas dalam

Meningkatkan Jumlah Siswa.

No Dimensi Indikator Sub Indikator EPIC Item

1.

Penyebaran

Brosur

a. Empati

a. Brosur didapatkan calon

siswa.

1

Page 45: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

35

2.

Pemasangan

spanduk

b. Persuasi

c. Dampak

d. Komunikasi

a. Empati

b. Persuasi

c. Dampak

b. Brosur disukai calon

siswa.

a. Brosur menarik untuk

dilihat dan dibaca calon

siswa

b. Brosur menjadikan calon

siswa ingin masuk

sekolah.

a. Brosur lebih kreatif

dibandingkan brosur

sekolah lain.

b. Brosur menjadikan calon

siswa mengetahui sekolah.

a. Brosur memberi informasi

yang jelas pada calon

siswa.

b. Brosur menyampaikan

pesan yang dapat

dimengerti calon siswa.

a. Spanduk terlihat oleh

calon siswa

b. Spanduk disukai oleh

calon siswa.

a. Spanduk menarik

perhatian calon siswa.

b. Spanduk menjadikan

calon siswa ingin masuk

sekolah.

a. Spanduk lebih kreatif

dibandingkan spanduk

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Page 46: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

36

3.

Pemasangan

Poster

d. Komunikasi

a. Empati

b. Persuasi

c. Dampak

d. Komunikasi

sekolah lain.

b. Spanduk menjadikan

calon siswa mengeatahui

sekolah.

a. Spanduk memberi

informasi yang jelas

kepada calon siswa.

b. Spanduk menyampaikan

pesan yang dapat

dimengerti calon siswa.

a. Poster terlihat oleh calon

siswa.

b. Poster disukai oleh calon

siswa.

a. Poster menarik perhatian

calon siswa.

b. Poster menjadikan calon

siswa ingin masuk sekolah

a. Poster lebih menarik

dibandingkan poster

sekolah lain.

b. Poster menjadikan calon

siswa mengetahui sekolah.

a. Poster memberi informasi

yang jelas kepada calon

siswa.

b. Poster menyampaikan

pesan yang dapat

dimengerti calon siswa.

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Page 47: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

37

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui efektifitas program

kerja humas dalam meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret melalui media

promosi brosur, spanduk dan poster, maka peneliti menganalisa data hasil angket

dengan merata-ratakan hasil skor jawaban responden perelemen dimensi,

kemudian hasil perelemen tersebut dicari skor EPIC Rate dengan merata-ratakan

hasil perelemen dimensi program setelah diberikan bobot sesuai jawaban

responden. Berikut adalah tahapan analisa data:

1. Skor Rata-Rata

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan kepada

konsumen, kemudian diberikan bobot. Cara menghitung skor rata-rata adalah

dengan menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi

dengan jumlah total frekuensi.

X=

Dimana :

X = rata-rata berbobot

Fi = frekuensi

Wi= bobot

2. Menentukan Skor EPIC Rate

Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPIC Rate dengan rumus

sebagai berikut :

EPIC =

Hasil EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk

dalam persepsi responden, sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan

diatas. Adapun skala penilaiannya menggunakan skala Likert, sebagai

berikut:

Page 48: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

38

a. Sangat tidak efektif, Jika rentang skala berada pada nilai 1,00 -1,80.

b. Tidak efektif, jika rentang skala berada pada nilai, 1,81 – 2,6.

c. Cukup Efektif, jika rentang skala berada pada nilai, 2,61 – 3,40.

d. Efektif, jika rentang skala berada pada nilai, 3,41 – 4, 20.

e. Sangat efektif, jika rentang skala berada pada nilai, 4,21 – 5,00.34

34

Freddy Rangkuti, Mengukur Efektivitas Program Promosi dan Analisis Kasus

Menggunakan SPSS,… hal.193

Page 49: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK 11 Maret Jakarta

1. Profil Singkat SMK 11 Maret Jakarta

SMK 11 berdiri sejak tahun 1994 merupakan sekolah menengah kejuruan

yang beralamat di Jl. Raya Bekasi Km. 20 Jakarta, tepatnya di RT/03/RW04

Kelurahan Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara. SMK

11 Maret saat ini dikepalai oleh Bpk. Totok Sutikno dan memiliki dua

program keahlian yaitu: Akuntansi Keuangan dan Administrasi Perkantoran.

Sekolah yang memiliki motto “Empowering and Competency” ini

memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

a. Visi

” Menciptakan lulusan yang terampil dan mampu bersaing”

b. Misi

Menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar (SNP) Standar

Nasional Pendidikan

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif

Mewujudkan lulusan yang siap kerja

2. Data Siswa Lima Tahun Terahir

Berdasarkan data jumlah siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara selama

lima tahun terakhir, jumlah siswanya mengalami fluktuatif, berikut

adalah tabel jumlah siswa SMK 11 Maret lima tahun terhakhir.

Page 50: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

40

39

Tabel 4.1

Data Siswa 5 Tahun Terakhir

No Tahun

Kelas

Jumlah A

K

X

AP

X A

K

XI

AP

XI

A

K

XI

I

AP

XI

I

1 2009 – 2010 35 39 32 40 33 40 219

2 2010 – 2011 38 40 30 38 35 40 221

3 2011 – 2012 38 40 36 39 30 40 223

4 2012 – 2013 40 42 39 40 35 38 235

5 2013 – 2014 47 46 38 41 39 42 253

B. Deskripsi dan Interpretasi Data

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka dalam

penelitian ini penulis memperoleh data dan informasi melalui wawancara

denga pihak SMK 11 Maret Jakarta untuk memperoleh gambaran data

mengenai proses pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan

jumlah siswanya. Selain data wawancara penliti juga menggunakan angket

kepada siswa untuk memperoleh data mengenai penilaian mereka sebagai

konsumen SMK 11 Maret Jakarta mengenai efektifitas pelaksanaan program

kerja humas melalui media penyebaran brosur, spanduk, dan poster atau

pamflet.

Berikut adalah deskripsi hasil data yang diperoleh peniliti berdasarkan

fakta dan kondisi yang sebenarnya:

1. Proses Pelaksanaan Program Kerja Humas dalam Meningkatkan

Jumlah Siswa 11 Maret Jakarta Utara.

Proses pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan jumlah

siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara merupakan kegiatan rutin sekolah

yang dilakukan setiap tahun. Kegiatan tersebut memiliki beberapa

program, salah-satunya adalah program penerimaan siswa baru. Dalam

kegiatan itu, terdapat media komunikasi pemasaran yang digunakan

Page 51: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

41

dengan tujuan untuk menginformasikan keberadaan sekolah kepada

publik.

Pada saat masa penerimaan siswa baru sekolah menyediakan brosur,

memasang spanduk dan menyebarkan poster sebagai media komunikasi

pemasaran kepada calon siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan

wakil kepala sekolah bidang humas SMK 11 Maret Jakarta Samsul

Khudari mengatakan, bahwa sekolah menggunakan brosur, spanduk,

serta poster sebagai media publikasi kepada calon siswa sejak dulu,

biasanya pada saat masa penerimaan siswa baru.35

Adapun tahapan kegiatan humas terdiri dari kegiatan penelitian,

perencanaan, pengkomunikasian/pelaksanaan dan evaluasi. Berikut

adalah deskripsi data berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala

sekolah bidang humas:

a. Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal Sekolah

Penelitian merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam

proses kegiatan humas yang merupakan tindakan pengumpulan data

dan pengkajian fakta. Penelitan dalam humas dilakukan untuk

mendukung berjalannya proses dan mencari penghambat yang dapat

mengganggu pelaksanaan. Humas SMK 11 Maret melakukan

penelitian menggunakan hasil analisis SWOT sebelum menyusun

program kerja humas. Dari hasil analisis SWOT dapat diperoleh data

atau informasi yang dijadikan pertimbangan atau strategi yang akan

diimplementasikan pada sebuah program. Dalam proses penyusunan

program peningkatan jumlah siswa, pihak sekolah membuat program

khusus, yaitu program kerja penerimaan siswa baru. Dalam program

tersebut terdapat kegiatan penggunaan media promosi, seperti

penyebaran brosur, pemasangan spanduk dan poster. Wakasek humas

mengemukakan, bahwa dari hasil analisis SWOT dapat dipetakan

masalahnya, kelemahan SMK 11 Maret adalah lokasinya yang agak

tersembunyi berada di gang kecil dan belakang gedung-gedung,

sehingga dengan dibuatnya media brosur, spanduk serta poster sekolah

bisa diketahui dan dikenal oleh masyarakat.

b. Perencanaan

Pada tahap kedua proses kegiatan humas adalah perencanaan,

yaitu membuat langkah kegiatan yang akan dikerjakan nantinya.

Perencanaan pada hakikatnya adalah penetapan sasaran yang ingin

35

Hasil wawncara dengan wakasek bidang humas tanggal 14 Januari 2014

Page 52: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

42

dicapai, serta tindakan yang harus dilakukan untuk mencapainya.

Salah-satu sasaran yang ingin dicapai dan dibahas pada tahap

perencanaan humas adalah program peningakatan jumlah siswa. Untuk

meningkatkan jumlah siswa adalah dengan melakukan kegiatan

promosi yaitu menginformasikan, mengenalkan serta membujuk

masyarakat agar bisa mengetahui sekolah dan berminat untuk menjadi

peserta didiknya. Caranya adalah dengan menggunakan media brosur,

spanduk serta poster yang memuat informasi tentang sekolah.

Dalam membuat media promosi perlu terlebih dahulu dilakukan

perencanaan agar media yang digunakan dapat berjalan efektif dan

mencapai tujuan. Perencanaan dilakukan humas SMK 11 Maret

beserta kepala sekolah dan pihak lainnya ketika rapat program kerja

tahunan. Dalam rapat itu dibahas mengenai anggaran yang akan

dihabiskan dalam pelaksanaan program promosi. Pembahasan lainnya

adalah mengenai waktu pelaksanaan dan orang-orang yang dilibatkan

dalam program.

Dalam tahapan perencanaan pembuatan media brosur, spanduk,

kepala sekolah berserta wakil kepala sekolah bidang humas akan

menentukan guru-guru yang berkompeten dalam membuat atau

mendesain bentuk serta pesan kata-kata yang akan dimuat dalam

media promosi. berikut adalah hasil wawancara dengan wakil kepala

sekolah bidang humas SMK 11 Maret Jakarta:

“…. Tahapan proses perencanaan pembuatan media promosi yang

tujuannya adalah untuk menginformasikan sekolah kepada calon

peserta didik saat masa penerimaan siswa baru dilakukan dengan

memilih atau menentukan guru yang berkompeten dalam

membuat dan mendesain media promosi seperti pembuatan

brosur, spanduk dan poster. Kemudian sebelum dicetak guru

tersebut harus melaporkan hasilnya terlebih dahulu kepada kepala

sekolah dan jika media tersebut sudah dianggap bagus dan sesuai

dengan tujuan program yang akan dicapai, maka ya dicetak dan

kemudian dipasang sesuai kebutuhan…”36

Dari hasi wawancara di atas diperoleh keterangan, bahwa pihak

SMK 11 Maret khususnya bidang humas membuat program kegiatan

dengan melakukan perencanaan agar kegiatan yang dilakukan dapat

efektif dan mencapai tujuan.

c. Pelaksanaan

36

Hasil wawncara dengan wakasek bidang humas tanggal 14 Januari 2014

Page 53: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

43

Tahapan pelaksanaan kegiatan humas sebenarnya merupakan

parameter untuk melihat terlaksananya kegiatan atau tindakan yang

dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Agar proses

pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan jumlah siswa

SMK 11 maret berhasil, maka kepala sekolah dan wakil kepala

sekolah bidang humas memerintah guru yang sudah ditentukan pada

saat perencanaan untuk melakukan koordinasi. Pelaksanaan kegiatan

dilakukan sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah ditentukan saat

proses perencanaan. Berikut adalah hasil wawancara dengan wakil

kepala sekolah bidang humas SMK 11 Maret Jakarta:

“….pelaksanaan kegiatan penyediaan dan penyebaran brosur itu

dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah kami lakukan.

Dan kepala sekolah memerintahkan untuk melakukan koordinasi,

misalkan membuat media brosur, spanduk dan poster …”37

d. Evaluasi

Proses terakhir dalam kegiatan humas adalah dengan melakukan

evaluasi. evaluasi atau penilaian dilakukan untuk mengetahui

sejauhmana hasil dari program kerja humas dalam meningkatkan

jumlah siswa SMK 11 tersebut dapat berjalan sesuai dengan hasil yang

diinginkan. Pada tahapan ini sekolah melakukan evaluasi setelah

proses masa penerimaan siswa baru selesai dan membandingkan

dengan kegiatan tahun sebelumnya, jika siswa yang menjadi peserta

didikan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya,

maka program promosi sekolah berjalan sesuai dengan harapan.

Disamping itu, hasil dari tahapan evaluasi ini akan dijadikan feedback

oleh sekolah untuk menentukan program kerja yang lebih baik lagi

kedepannya. Berikut adalah hasil wawancara dengan wakil kepala

sekolah bidang humas SMK 11 Maret Jakarta:

“….untuk proses evaluasi program kerja penerimaan siswa baru,

sekolah melakukan evaluasi ketika masa penerimaan siswa baru

telah selesai. Cara evaluasinya dengan membandingkan jumlah

peserta didik yang diterima dengan jumlah peserta didik tahun

sebelumnya. Jika peserta didik yang sekarang lebih maka proses

pelaksanaan progam kerja itu berjalan sesuai dengan baik, dari

hasil evaluasi itu nantinya juga akan dibuat program yang lebih

baik…”38

37

Hasil wawncara dengan wakasek bidang humas tanggal 14 Januari 2014 38

Hasil wawncara dengan wakasek bidang humas tanggal 14 Januari 2014

Page 54: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

44

2. Efektivitas Pelaksanaan Program Kerja Humas dalam

Meningkatkan Jumlah Siswa

a. Efektivitas Penyebaran Brosur

1) Dimensi Empati

Pada dimensi empati penyebaran brosur terdapat dua tabel data,

pertama adalah tabel mengenai sampainya brosur SMK 11 Maret

kepada calon siswa dan yang kedua adalah keadaan apakah brosur

yang dibuat SMK 11 Maret disukai oleh calon siswa.

Tabel 4.2

Empati Penyebaran Brosur

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

E1

Mean

Skor E1

Frekuensi

E2

Mean

Skor E2

STS

TS

B

S

ST

1

2

3

4

5

3

6

26

25

20

3

12

78

100

100

8

10

24

30

8

8

20

72

120

40

Total

80

= 3,66

80

= 3,25

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui:

a) Elemen empati satu (E1), bahwa brosur yang disebarkan

atau disediakan sekolah dapat didapatkan atau diperoleh

calon siswa. Berdasarkan analisa data di atas konsumen

yang mendapatkan atau memperoleh brosur sekolah

memiliki skor 3,66 yang berarti efektif.

b) Elemen empati dua (E2) yaitu calon siswa menyukai brosur

yang dibuat SMK 11 Maret dan memiliki skor sebesar 3,25

yang berarti cukup efektif.

Secara keseluruhan dimensi Empati pada pelaksanaan program

humas melalui penyebaran brosur adalah dengan menjumlahkan

Page 55: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

45

hasil rata-rata keduanya E1 (3,66) dan E2 (3,25), maka hasilnya

adalah 6,91. Kemudian hasil tersebut dibagi dua, sehingga

diperoleh skor 3,45. Dengan demikian skor tersebut berada pada

rentang skala “efektif”.

2) Persuasi

Dalam dimensi persuasi terdapat dua informasi data yang dapat

diperoleh, pertama adalah informasi mengenai ketertarikan siswa

kepada sekolah setelah melihat isi brosur dan kedua adalah siswa

ingin masuk ke SMK 11 Maret setelah mendapatkan brosurnya.

Tabel 4.3

Persuasi Penyebaran Brosur

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

P1

Mean

P1

Frekuensi

P2

Mean

P2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

10

7

28

26

9

10

14

84

104

45

2

6

16

31

25

2

12

48

124

125

Total

80

,2

80

=3,88

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Elemen P1, yaitu mengenai ketertarikan calon siswa

terhadap SMK 11 Maret setelah mendapatkan brosur

diperoleh skor rata-rata 3,21. Skor tersebut berarti berada

pada rentang skala “cukup efektif”.

b) Elemen P2, yaitu mengenai keinginan siswa untuk masuk

sebagai peserta didik SMK 11 Maret setelah mendapat

brosur memperoleh skor 3,88 yang berarti skor tersebut

berada pada rentang skala “efektif’.

Untuk mengetahui skor rata-rata keseluruhan dimensi persuasi

pada efektifitas penyebaran brosur, maka nilai rata-rata P1 (3,21)

Page 56: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

46

ditambah dengan nilai P2 (3,88), hasilnya adalah 7,09. Hasil skor

(7,09) kemudian dibagi dua, sehingga diperoleh skor 3,54. Dengan

demikian, maka pelaksanaan program penyebaran brosur pada

dimensi persuasi, secara keseluruhan berada pada rentang skalah

masih efektif”.

3) Impact

Pada dimensi impact atau dampak terdapat dua informasi data

yang dapat diperoleh dari responden, pertama adalah data tentang

penilaian siswa terhadap brosur, apakah brosur yang dibuat SMK

11 Maret lebih kreatif dibandingkan dengan brosur yang dibuat

sekolah lain. Kedua adalah apakah dengan brosur menjadikan siswa

mengetahui keberadaan SMK 11 Maret.

Tabel 4.3

Impact Penyebaran Brosur

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

D1

Mean

D1

Frekuensi

D2

Mean

D2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

7

4

38

25

6

7

8

114

100

30

4

7

16

40

13

4

14

48

160

65

Total

80

,2

80

=3,63

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Elemen D1 (Dampak 1), efektifitas pelaksanaan program

kerja humas menggunakan brosur diperoleh data, bahwa

brosur yang dibuat SMK 11 Maret lebih kreatif dibandingkan

dengan brosur sekolah lain dan mendapatkan skor 3,23.

Dengan demikian skor tersebut berada pada rentang skala

“cukup efektif”.

b) Elemen D2 (Dampak 2) mendapatkan skor 3, 63 yang berarti

“efektif”. Hasil tersebut menyatakan bahwa pelaksanaan

Page 57: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

47

program kerja humas melalui penyebaran brosur

mengakibatkan calon siswa dapat mengetahui SMK 11 Maret.

Untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat efektifitas

pelaksanaan program kerja humas melalui penyebaran brosur pada

dimensi dampak dapat diketahui dengan menjumlahkan skor rata-

rata D1 (3,23) dengan D2 (3,63) dan penjumlahan tersebut

mendapatkan nilai 6,86. Kemudian nilai 6,39 dibagi dua, sehingga

diperoleh skor rata-rata 3,43. Dengan hasil skor 3,43, maka

dinyatakan “efektif”.

4) Komunikasi

Pada data Dimensi komunikasi juga terdapat dua informasi

yang dapat diketahui, pertama brosur SMK 11 Maret dapat

memberikan informasi yang jelas kepada calon siswa. Kedua

adalah calon siswa dapat mengerti pesan yang disampaikan dalam

brosur SMK 11 Maret.

Tabel 4.4

Komunikasi Penyebaran Brosur

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

C1

Mean

C1

Frekuensi

C2

Mean

C2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

7

12

32

19

10

7

24

94

76

50

3

5

28

34

10

3

10

84

136

50

Total

80

,

80

=3,53

Berdasarkan hasil analisa data di atas maka dapat diketahui:

a) Elemen C1 (Communications 1), bahwa brosur yang dibuat

SMK 11 Maret dapat memberikan informasi yang jelas

kepada calon siswa mendapatkan skor rata-rata 3,13. Dengan

demikian skor tersebut berada pada rentang skala “cukup

efektif”.

Page 58: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

48

b) Elemen C2 (Communication 2), bahwa calon siswa mengerti

pesan yang disampaikan brosur SMK 11 Maret memperoleh

skor rata-rata 3,53. Dengan demikian skor tersebut berada

pada rentang skala “efektif”.

Secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat efektifitas

pelaksanaan program humas melalui penyebaran brosur pada

dimensi komunikasi dengan menjumlahkan hasil skor rata-rata C1

(3,13) dengan skor C2 (3,53), sehingga diperoleh nilai 6,66.

Kemudian nilai 6,66 dibagi dua dan diperoleh skor rata-rata secara

keseluruhan 3,33. Berarti skor dimensi komunikasi pada program

penyebaran brosur SMK 11 Maret berada pada rentang skala

“cukup efektif”.

Berdasarkan hasil analisa data model EPIC di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa efektifitas pelaksanaan program kerja humas

melalui penyebaran brosur untuk meningkatkan jumlah siswa SMK

11 Maret, bahwa dimensi Empati efektif dengan skor 3,45. Dimensi

Persuasi efektif dengan skor 3,54. Dimensi Impact atau Dampak

efektif dengan skor 3,43. Dimensi Komunikasi cukup efektif

dengan skor 3,33.

Untuk mempermudah penjelasan kesimpulan, berikut adalah

grafik hasil efektifitas perelemen dimensi pelaksanaan program

kerja humas melalui penyebaran brosur untuk meningkatkan jumlah

siswa SMK 11 Maret.

Gambar 4.1

Grafik Perelemen Dimensi Penyebaran Brosur

3.45 3.54 3.43 3.33

1

1.8

2.6

3.4

4.2

5

Empati Persuasi Dampak Komunikasi

Skal

a Li

kert

Dimensi Indikator EPIC

Page 59: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

49

Berdasarkan data di atas, maka dapat di ambil kesimpulan

efektifitas penyebaran brosur ialah dengan merata-ratakan hasil

seluruh dimensi EPIC penyebaran brosur, yaitu: 3,45 + 3,54 + 3,43

+ 3,33 = 13,62 kemudian dibagi empat, sehingga diperoleh skor

EPIC 3,40. Dengan demikian skor efektifitas pelaksanaan program

kerja humas melalui penyebaran brosur untuk meningkatkan jumlah

siswa SMK Maret Jakarta berada pada rentang skala “efektif”.

b. Efektivitas Pemasangan Spanduk

1) Dimensi Empati

Pada dimensi empati penyebaran dan pemasangan spanduk

terdapat dua tabel data, pertama adalah tabel mengenai terlihatnya

spanduk yang dipasang dibeberapa tempat oleh humas SMK 11

Maret dan yang kedua adalah pendapat siswa apakah spanduk yang

dibuat SMK 11 Maret disukai oleh calon siswa.

Tabel 4.5

Empati Dimensi Pemasangan Spanduk

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

C1

Mean

C1

Frekuensi

C2

Mean

C2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

3

15

24

30

8

3

30

72

120

40

8

17

22

27

6

8

34

66

108

30

Total

80

,

80

=3,07

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui:

a) Elemen empati satu (E1), bahwa spanduk yang disebarkan

dan dipasang oleh SMK 11 Maret dapat terlihat oleh calon

siswa memperoleh skor rata-rata 3,31. Dengan demikian

skor tersebut berada pada rentang skala “cukup efektif”.

b) Elemen empati dua (E2) yaitu calon siswa menyukai

spanduk yang dipasang oleh SMK 11 Maret dan memiliki

Page 60: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

50

skor rata-rata , 7. Skor tersebut bisa dikatakan “cukup

efektif’.

Secara keseluruhan dimensi Empati pada pelaksanaan program

humas melalui penyebaran dan pemasangan spanduk adalah dengan

menjumlahkan hasil rata-rata keduanya E1 (3,31) dan E2 (3,07),

maka hasilnya adalah 6,38. Kemudian hasil tersebut dibagi dua,

sehingga diperoleh skor 3,19. Dengan demikian skor tersebut

berada pada rentang skala “cukup efektif”.

2) Persuasi

Pada dimensi persuasi penyebaran dan pemasangan spanduk

terdapat dua informasi data yang dapat diperoleh, pertama adalah

informasi mengenai ketertarikan siswa kepada sekolah setelah

melihat pesan dalam spanduk dan kedua adalah siswa ingin masuk

menjadi peserta didik SMK 11 Maret setelah melihat spanduk SMK

11 Maret.

Tabel 4.6

Persuasi Dimensi Pemasangan Spanduk

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

P1

Mean

P1

Frekuensi

P2

Mean

P2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

33

17

16

11

3

33

34

48

44

15

21

13

26

15

5

21

26

78

60

25

Total

80

2, 7

80

=2,62

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Elemen P1, yaitu mengenai ketertarikan calon siswa

terhadap SMK 11 Maret setelah melihat spanduk diperoleh

skor rata-rata 2,17. Skor tersebut berarti berada pada rentang

skala “tidak efektif”.

b) Elemen P2, yaitu mengenai keinginan siswa untuk masuk

sebagai peserta didik SMK 11 Maret setelah melihat

Page 61: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

51

spanduk mendapatkan skor 2,62 yang berarti skor tersebut

berada pada rentang skala “cukup efektif’.

Skor rata-rata keseluruhan dimensi persuasi pada efektifitas

penyebaran dan pemasangan spanduk dengam menjumlahkan nilai

rata-rata P1 (2,17) ditambah dengan nilai P2 (2,62), hasilnya adalah

5,4. Hasil skor (5,4) kemudian dibagi dua, sehingga diperoleh skor

2,39. Dengan demikian, maka pelaksanaan program penyebaran

dan pemasangan spanduk pada dimensi persuasi, secara

keseluruhan berada pada rentang skalah “tidak efektif”.

3) Impact

Pada dimensi impact atau dampak terdapat dua informasi data

yang dapat diperoleh dari responden, pertama adalah data tentang

penilaian siswa terhadap spanduk SMK 11 Maret, apakah lebih

kreatif dibandingkan dengan spanduk yang dibuat sekolah lain.

Kedua adalah apakah dengan media spanduk menjadikan siswa

mengetahui keberadaan SMK 11 Maret.

Tabel 4.7

Impact Pemasangan Spanduk

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

D1

Mean

D1

Frekuensi

D2

Mean

D2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

7

10

39

21

3

7

20

117

84

15

2

11

30

27

10

2

22

90

108

50

Total

80

, 80

=3,4

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui bahwa:

a) Elemen D1 (Dampak 1), efektifitas pelaksanaan program

melalui penyebaran dan pemasangan spanduk diperoleh

data, bahwa spanduk yang dibuat SMK 11 Maret lebih

kreatif dibandingkan dengan spanduk sekolah lain dan

Page 62: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

52

mendapatkan skor 3,03. Dengan demikian skor tersebut

berada pada rentang skala “cukup efektif”.

b) Elemen D2 (Dampak 2) mendapatkan skor 3,4 yang berarti

“cukup efektif”. Hasil tersebut menyatakan bahwa

pelaksanaan program kerja humas melalui penyebaran dan

pemasangan spanduk mengakibatkan calon siswa dapat

mengetahui SMK 11 Maret.

Untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat efektifitas

pelaksanaan program kerja humas melalui penyebaran dan

pemasangan spanduk pada dimensi dampak, yaitu dengan

menjumlahkan skor rata-rata D1 (3,03) dengan D2 (3,4) dan

penjumlahan tersebut mendapatkan nilai 6,43. Kemudian nilai 6,43

dibagi dua, sehingga diperoleh skor rata-rata 3,21. Dengan

demikian skor tersebut, dinyatakan “cukup efektif”.

4) Komunikasi

Pada data Dimensi komunikasi juga terdapat dua informasi

yang dapat diketahui, pertama penyebaran dan pemasangan

spanduk SMK 11 Maret dapat memberikan informasi yang jelas

kepada calon siswa. Kedua adalah calon siswa dapat mengerti

pesan yang disampaikan dalam spanduk SMK 11 Maret.

Tabel 4.8

Komunikasi Pemasangan Spanduk

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

C1

Mean

C1

Frekuensi

C2

Mean

C2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

15

18

23

14

10

15

36

69

56

50

2

19

36

12

11

2

38

108

48

55

Page 63: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

53

Total

80

2, 2

80

=3,13

Berdasarkan hasil analisa data di atas maka dapat diketahui:

a) Elemen C1 (Communications 1), bahwa spanduk yang dibuat

SMK 11 Maret dapat memberikan informasi yang jelas

kepada calon siswa mendapatkan skor rata-rata 2,82. Dengan

demikian skor tersebut berada pada rentang skala “cukup

efektif”.

2) Elemen C2 (Communication 2), bahwa calon siswa mengerti

pesan yang disampaikan dalam spanduk SMK 11 Maret

memperoleh skor rata-rata 3,13. Dengan demikian skor

tersebut berada pada rentang skala “cukup efektif”.

Secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat efektifitas

pelaksanaan program humas melalui penyebaran dan pemasangan

spanduk pada dimensi komunikasi, yaitu dengan menjumlahkan

hasil skor rata-rata C1 (2,82) dengan skor C2 (3,13), sehingga

diperoleh nilai 5,95. Kemudian nilai 6,4 dibagi dua dan diperoleh

skor rata-rata secara keseluruhan 2,97. Berarti skor dimensi

komunikasi pada program penyebaran brosur SMK 11 Maret

berada pada rentang skala “cukup efektif”.

Berdasarkan hasil analisa data model EPIC di atas, maka dapat

disimpulkan skor efektifitas pelaksanaan program kerja humas

melalui penyebaran dan pemasangan spanduk untuk meningkatkan

jumlah siswa SMK 11 Maret, yaitu: dimensi Empati cukup efektif

dengan skor 3,19. Dimensi Persuasi cukup efektif dengan skor 2,39.

Dimensi Impact atau Dampak cukup efektif dengan skor 3,21.

Dimensi Komunikasi cukup efektif dengan skor 2,97.

Untuk mempermudah penjelasan kesimpulan, berikut adalah

grafik hasil efektifitas perelemen dimensi pelaksanaan program

kerja humas melalui penyebaran dan pemasangan spanduk untuk

meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret.

Page 64: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

54

Gambar 4.2

Grafik Perelemen Dimensi Pemasangan Spanduk

Secara keseluruhan efektifitas penyebaran dan pemasangan

spanduk dengan merata-ratakan hasil seluruh dimensi EPIC

penyebaran spanduk, yaitu: 3,19 + 2,39 + 3,21 + 2,97 = 11,76

kemudian dibagi empat, sehingga diperoleh skor EPIC 2,94.

Dengan demikian skor efektifitas pelaksanaan program kerja humas

melalui penyebaran dan pemasangan spanduk untuk meningkatkan

jumlah siswa SMK 11 Maret Jakarta berada pada rentang skala

“cukup efektif”.

c. Efektivitas Pemasangan Poster

1) Dimensi Empati

Pada dimensi empati penyebaran dan pemasangan poster

terdapat dua tabel data yang diperoleh dari hasil angket, pertama

adalah tabel mengenai terlihatnya pamflet atau poster yang

dipasang di beberapa tempat oleh humas SMK 11 Maret dan yang

kedua adalah pendapat siswa mengenai poster, apakah poster yang

dibuat SMK 11 Maret disukai oleh calon siswa.

Tabel 4.9

Empati Dimensi Poster

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

C1

Mean

C1

Frekuensi

C2

Mean

C2

3.19

2.39

3.21 2.97

1

1.8

2.6

3.4

4.2

5

Empati Persuasi Dampak Komunikasi

Skal

a Li

kert

Dimensi Indikator EPIC

Page 65: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

55

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

4

14

27

29

6

4

28

81

116

30

9

12

36

20

3

9

24

108

80

15

Total

80

,2

80

=2,95

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui:

a) Elemen empati satu (E1), bahwa poster yang disebarkan

dan dipasang oleh SMK 11 Maret dapat terlihat oleh calon

siswa dan memperoleh skor rata-rata 3,23. Dengan demikian

skor tersebut berada pada rentang skala “cukup efektif”.

b) Elemen empati dua (E2) yaitu calon siswa menyukai poster

yang dipasang oleh SMK 11 Maret dan memiliki skor rata-

rata 2,95. Skor tersebut bisa dikatakan “cukup efektif’.

Secara keseluruhan dimensi Empati pada pelaksanaan program

humas melalui penyebaran dan pemasangan poster adalah dengan

menjumlahkan hasil rata-rata keduanya E1 (3,23) dan E2 (2,95),

maka hasilnya adalah 6,18. Kemudian hasil tersebut dibagi dua,

sehingga diperoleh skor 3,09. Dengan demikian skor tersebut

berada pada rentang skala “cukup efektif”.

2) Persuasi

Dalam dimensi persuasi penyebaran dan pemasangan poster

terdapat dua informasi data yang dapat diperoleh, pertama adalah

informasi mengenai ketertarikan siswa kepada sekolah setelah

melihat pesan dalam poster dan kedua adalah siswa ingin masuk

menjadi peserta didik SMK 11 Maret setelah melihat pamflet atau

poster SMK 11 Maret.

Tabel 4.10

Persuasi Dimensi Pemasangan Poster

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

P1

Mean

P1

Frekuensi

P2

Mean

P2

Page 66: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

56

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

11

6

23

31

9

11

12

78

124

45

4

13

35

15

13

4

26

105

60

65

Total

80

, 7

80

=3,25

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Elemen P1, yaitu mengenai ketertarikan calon siswa

terhadap SMK 11 Maret setelah melihat poster diperoleh

skor rata-rata 3,37. Skor tersebut berarti berada pada rentang

skala “cukup efektif”.

b) Elemen P2, yaitu mengenai keinginan siswa untuk masuk

sebagai peserta didik SMK 11 Maret setelah melihat poster

mendapatkan skor 3,25 yang berarti skor tersebut berada

pada rentang skala “cukup efektif’.

Untuk mengetahui skor rata-rata keseluruhan dimensi persuasi

pada efektifitas penyebaran dan pemasangan poster, maka nilai

rata-rata P1 (3,37) ditambah dengan nilai P2 (3,25), hasilnya adalah

6,62. Hasil skor (5,4) kemudian dibagi dua, sehingga diperoleh

skor 3,31. Dengan demikian, pelaksanaan program penyebaran dan

pemasangan poster pada dimensi persuasi, secara keseluruhan

berada pada rentang skalah “cukup efektif”.

3) Impact

Pada dimensi impact atau dampak terdapat dua informasi data

yang dapat diperoleh dari responden, pertama adalah data tentang

penilaian siswa terhadap pamflet atau poster SMK 11 Maret,

pertama adalah poster yang dibuat SMK 11 Maret, apakah lebih

Page 67: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

57

kreatif dibandingkan dengan spanduk yang dibuat sekolah lain.

Kedua, apakah dengan media poster menjadikan calon siswa

mengetahui keberadaan SMK 11 Maret.

Tabel 4.11

Impact Dimensi Pemasangan Poster

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

D1

Mean

D1

Frekuensi

D2

Mean

D2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

13

19

28

15

5

13

38

84

60

25

8

14

32

16

10

8

28

96

64

50

Total

80

2,75

80

=3,07

Berdasarkan hasil analisa data di atas, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Elemen D1 (Dampak 1), efektifitas pelaksanaan program

melalui penyebaran dan pemasangan poster diperoleh data,

bahwa poster yang dibuat SMK 11 Maret lebih kreatif

dibandingkan dengan poster sekolah lain mendapatkan skor

2,75. Dengan demikian skor tersebut berada pada rentang

skala “cukup efektif”.

b) Elemen D2 (Dampak 2) mendapatkan skor 3,07 yang berarti

“cukup efektif”. Hasil tersebut menyatakan bahwa

pelaksanaan program kerja humas melalui penyebaran dan

pemasangan poster mengakibatkan calon siswa dapat

mengetahui SMK 11 Maret.

Untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat efektifitas

pelaksanaan program kerja humas melalui penyebaran dan

pemasangan poster pada dimensi dampak, yaitu dengan

menjumlahkan skor rata-rata D1 (2,75) dengan D2 (3,07) dan

penjumlahan tersebut mendapatkan nilai 5,82. Kemudian nilai 5,82

Page 68: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

58

dibagi dua, sehingga diperoleh skor rata-rata 3,91. Dengan

demikian skor tersebut, dinyatakan “efektif”.

4) Komunikasi

Pada data dimensi komunikasi juga terdapat dua informasi yang

dapat diketahui, pertama penyebaran dan pemasangan poster SMK

11 Maret dapat memberikan informasi yang jelas kepada calon

siswa. Kedua adalah calon siswa dapat mengerti pesan yang

disampaikan dalam poster SMK 11 Maret.

Tabel 4.12

Komunikasi Dimensi Pemasangan Poster

Alternatif

Jawaban Bobot

Frekuensi

C1

Mean

C1

Frekuensi

C2

Mean

C2

STS

TS

B

S

SS

1

2

3

4

5

8

18

21

19

14

8

36

63

76

70

13

19

30

12

6

26

38

90

48

30

Total

80

,

80

=2,9

Berdasarkan hasil analisa data di atas maka dapat diketahui:

a) Elemen C1 (Communications 1), bahwa poster yang dibuat

SMK 11 Maret dapat memberikan informasi yang jelas

kepada calon siswa mendapatkan skor rata-rata 3,16.

Dengan demikian skor tersebut berada pada rentang skala

“cukup efektif”.

b) Elemen C2 (Communication 2), bahwa calon siswa mengerti

pesan yang disampaikan poster SMK 11 Maret memperoleh

skor rata-rata 2,9. Dengan demikian skor tersebut berada

pada rentang skala “cukup efektif”.

Secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat efektifitas

pelaksanaan program humas melalui penyebaran dan pemasangan

Page 69: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

59

poster pada elemen komunikasi, yaitu dengan menjumlahkan hasil

skor rata-rata C1 (3,16) dengan skor C2 (2,9), sehingga diperoleh

nilai 6,06. Kemudian nilai 6,06 dibagi dua dan diperoleh skor rata-

rata secara keseluruhan 3,03. Berarti skor dimensi komunikasi pada

program penyebaran dan pemasangan poster SMK 11 Maret berada

pada rentang skala “cukup efektif”.

Berdasarkan hasil analisa data model EPIC di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa efektifitas pelaksanaan program kerja humas

melalui penyebaran poster untuk meningkatkan jumlah siswa SMK

11 Maret, yaitu: dimensi empati cukup efektif dengan skor 3,09.

Dimensi persuasi cukup efektif dengan skor 3,31. Dimensi Impact

efektif dengan skor 3,91. Dimensi komunikasi cukup efektif dengan

skor 2,90.

Untuk mempermudah penjelasan data tersebut, berikut adalah

grafik hasil efektivitas perelemen dimensi pelaksanaan program

kerja humas melalui penyebaran dan pemasangan poster untuk

meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret

Gambar 4.3

Grafik Perelemen Dimensi Pemasangan Poster

Berdasarkan gambaran data di atas, maka dapat diambil

kesimpulan efektifitas penyebaran dan pemasangan poster, yaitu

dengan merata-ratakan hasil seluruh perdimensi EPIC penyebaran

poster, yaitu: 3,09 + 3,31 + 3,91 + 2,9 = 13,21 kemudian dibagi

empat, sehingga diperoleh skor EPIC 3,30. Dengan demikian skor

efektifitas pelaksanaan program kerja humas melalui penyebaran

dan pemasangan poster untuk meningkatkan jumlah siswa SMK 11

Maret Jakarta berada pada rentang skala “cukup efektif”.

3.09 3.31

3.91

2.9

1

1.8

2.6

3.4

4.2

5

Empati Persuasi Dampak Komunikasi

Skal

a Li

kert

Dimensi Indikator EPIC

Page 70: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang pelaksanaan program kerja

humas dalam meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret Jakarta Utara dapat

disimpulkan bahwa:

Bidang humas turut memberikan andil yang signifikan terhadap

perkembangan jumlah siswa di sekolah tersebut. Hal ini dapat dibuktikan

dengan peningkatan jumlah siswa dari tahun ke-tahun. Bidang humas di

sekolah tersebut mempunyai program yang jelas dalam membantu pihak

sekolah khususnya mempublikasikan sekolah kepada masyarakat. Adapun

program humas yang dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah siswa adalah

dengan penyebaran brosur, pemasangan spanduk dan penyebaran poster

sekolah. Penyebaran brosur dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di sekitar SMK 11 Maret Jakarta Utara.

Adapun spanduk di pasang di tempat-tempat strategis yang mudah terlihat

oleh masyarakat. Sedangkan poster juga ditempel di keramaian dan papan

informasi yang berdekatan dengan SMP dan MTs yang ada di sekitar SMK 11

Maret.

Page 71: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

61

Berdasarkan hasil analisa data, efektifitas program kerja humas dalam

meningkatkan jumlah siswa SMK 11 Maret, bahwa penyebaran brosur

mendapatkan skor EPIC rate sebesar 3,40. Skor tersebut dalam penelitian

dinyatakan efektif. Jika berdasarkan skor per-elemen EPIC dimensi

penyebaran brosur, maka elemen persuasi yang paling dominan memperoleh

nilai tertinggi dengan skor 3,54 yang berarti efektif. Hal tersebut menyatakan

bahwa efektifitas penyebaran brosur sekolah lebih dominan di elemen

persuasi mengenai ketertarikan siswa terhadap sekolah dan ingin menjadi

siswa dibandingkan dengan elemen lainnya.

Adapun program pemasangan spanduk mendapatkan skor EPIC rate

2,94. Skor tersebut berarti cukup efektif. Skor tertinggi elemen EPIC

pemasangan spanduk adalah elemen impact yang berada di tingkatan cukup

efektif dengan skor 3,21. Sehingga efektifitas pemasangan spanduk lebih

dominan di segi kreatifitas spanduk dan menjadikan calon siswa mengetahui

keberadaan SMK 11 Maret dibandingkan dengan elemen lainnya.

Sedangkan efektifitas pemasangan dan penyebaran poster memperoleh

skor EPIC rate 3,30. Skor tersebut berarti cukup efektif. Skor tertinggi berada

di elemen EPIC Impact yang berada di tingkatan cukup efektif dengan skor

3,21. Sehingga efektifitas pemasangan spanduk lebih dominan di segi

kreatifitas spanduk dan menjadikan calon siswa mengetahui keberadaan SMK

11 Maret dibandingkan dengan elemen lainnya.

Dari ketiga pelaksanaan program kerja humas dalam meningkatkan

jumlah siswa SMK 11 Maret, maka dapat diketahui bahwa program

penyebaran brosur mendapatkan skor EPIC tertinggi dengan skor 3, 43 yang

berarti efektif dibandingkan kedua program lainnya yang masih pada rentang

skala cukup efektif.

Page 72: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

62

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan

pertimbangan bagi sekolah terutama wakasek bidang humas SMK 11 Maret

Jakarta berkaitan dengan program kerja humas dalam meningkatkan jumlah

siswa SMK 11 Maret adalah sebagai berikut:

1. Memperluas jangkauan media iklan brosur, spanduk, dan poster SMK

11 Maret.

2. Melakukan promosi melalui website, media sosial sehingga

memudahkan calon siswa dan orang tua/masyarakat untuk

mendapatkan informasi tentang sekolah tersebut.

3. Meningkatkan desain dan bahasa di dalam brosur, spanduk dan poster

sehingga masyarakat dan calon siswa lebih tertarik untuk mencari

informasi lanjutan tentang SMK 11 Maret Jakarta Utara.

4. Menjaga kerja sama dan komunikasi yang baik dengan SMP dan MTs

yang berada di sekitar sekolah untuk penyebaran brosur, spanduk dan

poster.

5. Meningkatkan anggaran promosi untuk memperbanyak media iklan

promosi secara maksimal sesuai dengan kemampuan SMK 11 Maret

Jakarta Utara.

Page 73: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

63

DAFTAR PUSTAKA

Eka, Ag Wenats dkk, Integrated Marketing Communications Komunikasi

Pemasaran di Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2012.

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, cet. Ke-2, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2001.

Alma, Buchari. Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan: Fokus Pada Mutu dan Layanan Prima, cet. Ke-2,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen dalam Negeri dan Otonomi

Daerah Rebpublik Indonesia, Metode Penelitian Sosial (Terapan dan

Kebijaksanaan), Tahun 2000.

Barnawi dan Mohammad arifin, Buku Pintar Mengelola Sekolah Swasta,

Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2012

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009

Gozali, Dodi M. Communication Measurement: Konsep dan Aplikasi

Pengukuran Kinerja Public Relations, Jakarta: Simbiosa Rekatama

Media, 2005.

Hidayat, Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip

Dan Aplikasi Dalam Mengelola Sekolah Dan Madrasah, Yogyakarta

: PT Kaukaba, 2012.

Iskandar, Dr. M.Pd. Metodologi Penelitian Pndidikan dan Sosial, Cet. Ke-5

Jakarta, Referensi, 2013

Nasution, Zulkarnaen. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,

Fenomena dan Aplikasinya, cet. Ke-2, Malang: UMM Press, 2010.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Indeks, 2009.

Rangkuti, Freddy. Mengukur Efektivitas Program Promosi: Analisis Kasus

Menggunakan SPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009

Page 74: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29578/3/MUHAMM… · Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan

64

Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, cet.

Ke-11, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012.

Suryosubroto, Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta,

2012

Suhandang, Kustadi. Studi dan Penerapan Public Relations: Pedoman kerja

Perusahaan, cet-2, Bandung: Nuansa Cendikia, 2012.

Sunyoto, Danang. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi dan

Kasus, Yogyakarta: Caps, 2012.

Suryadi, Didih. Promosi Efektif Menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan,

Jakarta: Oryza, 2011.

Triadi, Dendy dan Addy Sukma Bharata, Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori

dan Praktek Iklan Media Lini Bawah, Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2010.

Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan, Jakarta: Salemba Empat, 2012.