Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan...

87
Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah Di dinas pekerjaan umum Kabupaten batang PENULISAN HUKUM (SKRIPSI) Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh Hendra Yoghasmara NIM : E.0002147 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Transcript of Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan...

Page 1: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

i

Pelaksanaan lelang umum (tender)

Dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah

Di dinas pekerjaan umum

Kabupaten batang

PENULISAN HUKUM

(SKRIPSI)

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Derajat Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh

Hendra Yoghasmara

NIM : E.0002147

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2008

Page 2: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

ii

PERSETUJUAN

Penulisan Hukum ( skripsi ) ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan

Dewan Penguji Penulisan Hukum ( skripsi ) Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Dosen Pembimbing Skripsi

Waluyo, S.H., M.Si. NIP. 132 092 854

Page 3: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Penulisan Hukum (Skripsi)

PELAKSANAAN LELANG UMUM (TENDER) DALAM PENGADAAN

BARANG DAN JASA PEMERINTAH DI DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN BATANG

Disusun oleh :

HENDRA YOGHASMARA

NIM : E. 0002147

Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 31 Januari 2008

TIM PENGUJI

1. Wasis Sugandha, S.H. (Ketua) :

2. Djoko Wahyu W, S.H., M.S. (Sekretaris) :

3. Waluyo, S.H., M.Si. (Anggota) :

MENGETAHUI

Dekan,

Moh Jamin, S.H., M.H.

NIP. 131 570 154

Page 4: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

iv

MOTTO

“ Menjadi orang penting itu baik, akan tetapi lebih penting menjadi orang baik “

( seorang sahabat )

” Kemuliaan manusia bukan terletak pada kemenangan saja, tetapi terlebih pada

upaya bagaimana kita bisa bangkit setelah kekalahan. Hidup kita yang sekali itu

terdiri dari rentetan kemenangan dan kekalahan yang datang siluh berganti ”

( seorang sahabat )

Page 5: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan untuk :

Kedua Orang Tuaku

Lanjar Triono & Nuniek Sriwuryanti

Semoga senantiasa berada dalam rahmat, karunia dan perlindungan Allah

SWT

Saudara-saudariku tercinta

Ratih Damayanti & Bondan Wijanarko

Almamater 2002 FH UNS

Page 6: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Rabb yang Maha Mengetahui dan

Maha Menguasai Ilmu, Penulisan Hukum ( skripsi ) yang berjudul : “

PELAKSANAAN LELANG UMUM (TENDER) DALAM PENGADAAN

BARANG DAN JASA PEMERINTAH DI DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN BATANG “ dapat diselesaikan.

Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proses Penulisan Hukum (

skripsi ) ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Moh. Jamin S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum UNS

yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini;

2. Bapak Waluyo, S.H., M.Si. selaku pembimbing Penulisan Hukum (

skripsi ) yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk

memberikan bimbingan dan arahan bagi tersusunnya Penulisan

Hukum ( skripsi ) ini.

3. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum. selaku Pembimbing

Akademik.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah banyak berjasa memberikan ilmu pengetahuan

kepada penulis selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Bapak M.A. Hermawan (Pak Agung) dari Sub Dinas Cipta Karya

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang atas data-datanya.

6. Kedua Orang Tua tercinta atas semua pengorbanan dan jerih payah,

serta doa yang telah mengiringi perjalanan penulis. Alangkah

kebaikan Bapak dan Ibu tidak akan terbalaskan dengan apapun.

Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

Amien..

Page 7: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

vii

7. Mbak Ratih dan Dek Bondan, terima kasih untuk dukungannya bagi

penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Penulisan Hukum (

skripsi ) ini.

Demikian mudah-mudahan Penulisan Hukum ( skripsi ) ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua terutama bagi penulis, kalangan akademisi,

praktisi, serta masyarakat umum.

Surakarta, Januari 2008

Penulis

Page 8: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

KATA PENGANTAR....................................................................................... vi

DAFTAR ISI...................................................................................................... viii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

ABSTRAK ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 3

C. Perumusan Masalah ................................................................................ 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

F. Metode Penelitian ................................................................................... 6

G. Sistematika Penulisan Hukum ................................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13

A. Kerangka Teoritik ................................................................................ 13

1. Pengertian Pengadaan Barang Dan Jasa .................................... 13

2. Pengertian Barang Dan Jasa ...................................................... 13

3. Prinsip Dasar Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa........... 14

4. Kebijakan Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa.... 15

5. Etika Pengadaan Barang Dan Jasa............................................. 16

6. Pelaksanaan Atas Pengadaan Barang Dan Jasa ......................... 17

7. Persyaratan Dan Tugas Pokok Pengguna Barang Dan Jasa ...... 17

Page 9: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

ix

8. Pembentukan, Persyaratan, Tugas Pokok, Dan

Keanggotaan Panitia/Pejabat Pengadaan ................................... 18

9. Pengaturan Prakualifikasi Dan Pascakualifikasi........................ 20

10. Sistem Pengadaan Barang Dan Jasa

Pemborongan/Jasa Lainnya........................................................ 22

11. Sistem Pengadaan Jasa Konsultasi ............................................ 28

12. Kewenangan Penetapan Penyedia Barang Dan Jasa.................. 36

13. Sanggahan Pemilihan Penyedia Barang Dan Jasa,

Pengaduan Masyarakat, Dan Pelelangan Atau Seleksi Gagal ... 37

B. Kerangka Pemikiran............................................................................. 40

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 42

A. Pelaksanaan Lelang Umum (Tender) Dalam Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah Di Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Batang ................................................................................ 42

B. Pelaksanaan Lelang Umum Kegiatan Penataan

Kota Batang Tahun Anggaran 2003

Untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Dan Trotoar

Di Jl. RE. Martadinata.......................................................................... 61

C. Hambatan-hambatan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan

Lelang Umum (Tender) Pengadaan Barang dan Jasa .......................... 69

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 71

A. Simpulan ............................................................................................. 71

B. Saran .................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74

LAMPIRAN

Page 10: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

x

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

Bagan 1 Model Analisis Interaktif ................................................................... 10

Bagan 2 Alur Kerangka Pemikiran .................................................................. 40

Page 11: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah.

Lampiran II Berita Acara Lelang Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah Paket Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jalan

RE. Martadinata Kabupaten Batang

Page 12: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xii

ABSTRAK

HENDRA YOGHASMARA, E 0002147, PELAKSANAAN LELANG UMUM (TENDER) DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BATANG. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Penulisan Hukum ( skripsi ) 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan lelang umum(tender) pengadaan barang dan jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dan hambatan-hambatan yang dialami selama pelaksanaan lelang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris. Lokasi penelitian ini adalah di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer berupa hasil wawancara dengan panitia lelang umum dan data sekunder berupa berupa berkas-berkas acara lelang serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu panitia lelang umum di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dan sumber data sekunder yaitu berkas-berkas acara lelang serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan. Tehnik pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi lapangan yang dilakukan dengan wawancara dengan panitia lelang umum di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dan studi kepustakaan dengan mempelajari berkas-berkas lelang umum serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tehnik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan model analisis interaktif.

Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa proses pelaksanaan lelang umum (tender) pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tahap-tahap pelaksanaannya meliputi pengumuman lelang, pendaftaran lelang, pengambilan dokumen lelang, penjelasan, pembuatan berita acara penjelasan, pemasukan penawaran, pembukaan penawaran, pembuatan berita acara pembukaan penawaran, evaluasi berkas penawaran dan evaluasi kualifikasi, usulan hasil evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi, penetapan pemenang, pengumuman pemenang, masa sanggah, penunjukan pemenang, kemudian penandatangan kontrak. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan lelang seperti kurangnya jumlah panitia lelang, adanya benturan jadwal antar penitia lelang, kurang efektifnya tim teknis dalam panitia lelang, dan kurangnya SDM dari penyedia jasa.

Page 13: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan good governance yang terarah dan bertujuan untuk

memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat oleh kalangan pemerintah

daerah tentunya tak terlepas dari keberadaan sarana dan prasarana teknis

pelaksanaan tugas pemerintahan yang memadai. Seperti halnya keberadaan

gedung perkantoran dinas, motor dinas, mobil dinas, alat-alat perkantoran

seperti komputer, meja kantor, dan lain sebagainya dinilai sebagai penunjang

yang mampu membantu kinerja dari pelaksanaan pemerintahan daerah.

Selain keberadaan barang–barang penunjang kegiatan pemerintahan di

atas, juga terdapat kegiatan seperti pembangunan jalan arteri, jembatan,

gedung sekolah dan lain sebagainya yang notabene merupakan kewajiban

pemerintah dalam rangka pelaksanaan good governance.

Keberadaan barang-barang tersebut tidak selalu ditangani langsung

oleh pemerintah daerah itu sendiri mengingat tugas yang harus dijalani oleh

aparat pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi dari pemerintahan. Tetapi

dapat dijalankan melalui proses atau program yang dinamakan pengadaan

barang dan jasa pemerintah.

Namun seiring dengan berjalannya waktu ternyata pelaksanaan dari

pengadaan barang dan jasa pemerintah tersebut dijumpai adanya kendala atau

hambatan, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Dan salah satu

hambatan dari pelaksanaan program tersebut berupa mulai dijumpainya

praktek korupsi yang dilakukan baik oleh penyedia barang dan jasa

pemerintah atau bahkan dilakukan oleh aparat pemerintah itu sendiri selaku

pengguna barang dan jasa.

Beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab maraknya korupsi,

antara lain :

1

Page 14: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xiv

1. Buruknya penegakan hukum, dimana peran aparat penegak hukum yang

terkesan kurang serius dalam menangani kasus korupsi serta terkesan

cenderung memihak sang koruptor.

2. Tidak berfungsinya institusi pengawasan (baik internal maupun eksternal).

3. Rendahnya profesionalisme aparatur dan tidak adanya akuntabilitas

termasuk standar pelayanan.

4. Kebijakan publik yang kolutif dan monopolistic ( penguasa-pengusaha

dan bisnis pejabat ).

5. Buruknya representasi politik.

6. Minimnya control masyarakat termasuk dalam memberikan sanksi sosial

terhadap koruptor.

7. Income disparity. (Ibrahim Fahmy Badoh, 2006:1).

Untuk mengatasi angka korupsi yang semakin meningkat yang

dilakukan dalam instansi pemerintah, maka oleh pembuat undang-undang

sudah banyak sekali dibuat peraturan perundangan dengan tujuan agar

pelaksanaan jalannya pemerintahan dilakukan secara lebih tersistematis dan

diharapkan dapat menekan angka korupsi di dalam instansi pemerintahan.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan suhu persaingan usaha dalam

negeri secara sehat dan juga untuk menjaga keefektifan penggunaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

Seperti diundangkannya Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Dalam

perkembangannya, Keppres tersebut telah mengalami perubahan sebanyak 7

(tujuh) kali dan yang terakhir adalah dengan diundangkannya Perpres Nomor

95 Tahun 2007 yang bertujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah

dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah bahwa

pengadaan barang barang dan jasa pemerintah dapat dilakukan melalui dua

cara, yakni:

Page 15: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xv

1. Dengan menggunakan penyedia barang dan jasa

2. Dengan swakelola.

Dalam pelaksanaannya, jika pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

pemerintah tersebut bernilai sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah), maka oleh dinas tersebut bisa melaksanakan pengadaan tersebut

secara swakelola maupun dengan menggunakan penyedia barang dan jasa

melalui mekanisme penunjukan langsung. Tetapi jika pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa tersebut bernilai lebih dari Rp.100.000.000,00 (seratus juta

rupiah), maka dengan alasan efektifitas dan efisiensi anggaran serta untuk

meminimalisir adanya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam

tubuh pemerintahan maka pelaksanaannya diwajibkan dengan menggunakan

penyedia barang dan jasa dengan mekanisme lelang umum tender pengadaan

barang dan jasa.

Berdasarkan uraian di atas, maka oleh penulis mengambil tema

penelitian hukum tentang pelaksanaan lelang umum tender dalam pengadaan

barang dan jasa pemerintah yang dilakukan diadakan oleh salah satu instansi

pemerintahan. Dimana oleh penulis akan lebih difokuskan pada prosedur dan

pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan jasa pemerintah

daerah berdasarkan Keppres Nomor 80 Tahun 2003. Berangkat dari hal

tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penulisan hukum dengan

judul : “ PELAKSANAAN LELANG UMUM (TENDER) DALAM

PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH DI DINAS

PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BATANG “.

B. Pembatasan Masalah

Oleh penulis dalam hal pembatasan masalah ini bertujuan agar dalam

penyusunan dan penyajian data penelitian nantinya supaya lebih terfokus dan

terarah pada suatu permasalahan penelitian. Dan penulisan hukum ini,

berkaitan dengan pembatasan masalah oleh penulis adalah nantinya akan

membahas permasalahan di seputar pelaksanaan lelang umum tender

pengadaan barang dan jasa pemerintah berupa jasa pemborongan (konstruksi

Page 16: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xvi

atau wujud fisik lainnya) dimana dalam pelaksanaannya dengan

menggunakan metode pasca kualisifikasi.

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang tegas dapat menghindari pengumpulan data

yang tidak diperlukan, sehingga penelitian akan lebih terarah pada tujuan

yang ingin dicapai. Perumusan masalah digunakan untuk mengetahui dan

menegaskan masalah-masalah apa yang hendak diteliti yang dapat

memudahkan penulis dalam pelaksanaan pengumpulan data, penyusunan

data, dan menganalisanya sehingga penelitian dapat dilakukan secara

mendalam dan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Bertolak dari latar belakang yang oleh penulis coba untuk ungkapkan

di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang

dan jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang jika

dikaitkan dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah beserta

perubahannya ?

2. Apa sajakah hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan lelang

umum tender pengadaan barang dan jasa pemerintah ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan target yang ingin dicapai sebagai solusi

atas masalah yang dihadapi (tujuan obyektif), maupun untuk memenuhi

kebutuhan perorangan (tujuan subyektif). Berangkat dari permasalahan

tersebut di atas, maka tujuan penulisan hukum ini adalah :

1. Tujuan obyektif

a. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan lelang umum tender

pengadaan barang dan jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Batang jika dikaitkan dengan Keppres Nomor 80 Tahun

Page 17: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xvii

2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah.

b. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan jasa

pemerintah.

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat guna penyusunan

penulisan hukum sebagai syarat untuk memperolah gelar kesarjanaan

di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta sumbangan

pemikiran praktis dalam pengetahuan administrasi negara.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sekiranya dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas

pengetahuan tentang ilmu hukum, khususnya hukum admisintrasi

negara.

b. Untuk lebih memperdalam pemahaman teori yang telah diterima

oleh penulis selama dalam bangku kuliah.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat memberikan jawaban atas perumusan masalah yang telah

disusun oleh penulis.

b. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

dan pemahaman tentang prosedur pelaksanaan lelang tender

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 yang

bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa pemerintah.

Page 18: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xviii

F. Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami

obyek yang akan menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang akan diteliti.

Metode dipilih dan digunakan untuk keserasian dengan obyek serta sejalan

dengan tujuan dan masalah yang diteliti.

Metodologi pada hakekatnya memberikan pedoman, tentang cara-cara

seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa, dan memahami lingkungan-

lingkungan yang dihadapinya ( Soerjono Soekanto, 1986:6).

Dalam penelitian ini oleh penulis menggunakan metode-metode

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini oleh penulis menggunakan jenis penelitian

empiris, Pada penelitian hukum sosiologis atau empiris, maka yang

diteliti pada awalnya adalah data sekunder, untuk kemudian

dilanjutkan dengan penelitian pada data primer di lapangan, atau

terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto, 1986: 52).

Dalam penelitian ini, penulis mencari bahan hukum normatif

berkaitan dengan pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang

dan jasa pemerintah kemudian melakukan analisis terhadap hasil

penelitian di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dikaitkan

dengan bahan bahan hukum normatif tadi.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, oleh penulis mengambil lokasi penelitian

di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang, Perpustakaan Fakultas

Hukum UNS, dan Perpustakaan Pusat UNS.

Page 19: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xix

3. Sifat Penelitian

Dilihat dari sifatnya penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan

gambaran sejelas mungkin mengenai masalah yang diteliti. Suatu

penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang

seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya.

Penelitian deskriptif pada umumnya bertujuan untuk mendiskripsikan

secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau

daerah tertentu mengenai sifat-sifat, karakteristik-karakteristik atau

faktor-faktor tertentu (Bambang Sunggono, 2003:36).

4. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan merupakan tata cara penelitian yang

menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh

responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata ( Soerjono

Soekanto, 1986 : 32).

5. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di

lapangan. Antara lain berasal dari pelaksanaan lelang umum

tender pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta pejabat

pelaksana lelang umum tender pengadaan barang dan jasa

pemerintah

Page 20: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xx

b. Data Sekunder

Data ini antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-

buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan

seterusnya. (Soerjono Soekanto,1986:12)

2. Sumber Data

Berdasarkan jenis-jenis data diatas dalam penelitian ini

dapat dibagi menjadi dua sumber data, yaitu :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang terkait langsung

permasalahan yang diteliti, dalam hal ini melalui Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dan pejabat pelaksana

lelang umum tender pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Dalam hal ini, oleh penulis data yang diperoleh bersumber dari

Bapak M.A. Hermawan (Pak Agung) dari Sub Dinas Cipta

Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dimana

beliau dalam pelaksanaan lelang bertindak sebagai ketua

panitia lelang.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data yang meliputi semua sumber data yang

mendukung sumber data primer antara lain peraturan

perundangan-undangan, dokumen-dokumen, laporan, hasil

penelitian terdahulu, buku-buku ilmiah dan sumber lain yang

berhubungan dengan objek penelitian ini.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, dibutuhkan kemampuan untuk

memilih, menyusun teknis, dan alat pengumpul data yang relevan.

Karena kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik serta alat

pengumpul data akan berpengaruh secara obyektif pada hasil

penelitian.

Page 21: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxi

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Lapangan

Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara langsung ke lapangan, yaitu melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini penelitian

akan dilakukan dengan cara wawancara.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui

proses tanya jawab secara langsung dan lisan untuk memperoleh

informasi yang diperlukan. Dalam hal ini wawancara dilakukan

kepada pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan

jasa pemerintah, serta pejabat pelaksana lelang umum tender

pengadaan barang dan jasa pemerintah. Oleh karena itu, instrument

pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebuah Recorder (

alat perekam ) dan Field Note ( catatan lapangan ).

b. Studi Kepustakaan

Metode ini digunakan dalam rangka untuk mendapatkan

data sekunder, yaitu dengan cara mengumpulkan, membaca,

mempelajari dan mengutip dari literature, dokumen, sumber

hukum, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dan relevan

dengan permasalahan yang diteliti.

Dalam hal ini buku, literature, dan peraturan perundangan

serta dokumen tentang pelaksanaan lelang tender pengadaan

barang dan jasa pemerintah.

c. Penelitian Cyber Media

Merupakan teknik pengumpulan data dimana penulis

menggunakan sarana internet, untuk menelusuri segala bentuk

informasi sehubungan dengan permasalahan yang akan diteliti,

yaitu terkait dengan pelaksanaan lelang tender pengadaan barang

dan jasa pemerintah.

Page 22: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxii

7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah

hasil penelitian menjadi sebuah laporan, data yang diperoleh,

dikerjakan, dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat

menyimpulkan persoalan yang ada.

Dari semua data yang diperolah dikumpulkan, disusun,

dijelaskan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Deskriptif karena penelitian ini bertolak pada

identifikasi hukum dan melihat efektifitas hukum yang terdapat di

dalam masyarakat dari keadaan, perilaku manusia dan gejala-gejala

yang ada. Apakah hukum dengan peraturan-peraturan yang ada,

peraturan perundang-undangan atau peraturan lainnya sudah berlaku

dengan benar dan efektif dalam praktek di masyarakat. Kualitatif

karena sifat data dan penelitian adalah kualitatif. Sehingga kesimpulan

yang dapat ditarik adalah merupakan hasil dari interpretasi induktif.

Model analisis kualitatif yang digunakan adalah model analisis

interaktif “Interaktif Model Of Analisis” adalah model analisis yang

memerlukan tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data serta

penarikan kesimpulan verifikasi. Selain itu dilakukan pula suatu proses

antara tahap-tahap tersebut sehingga yang terkumpul berhubungan satu

sama lain secara otomatis. (H.B. Sutopo,2002:94-97)

Gambar 1

Bagan Model Analisis Interaktif

Pengumpulan Data

Reduksi

Penarikan Simpulan/

Sajian Data

Page 23: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxiii

Dengan memperhatikan bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa

dalam bentuk ini peneliti bergerak diantara tiga komponen analisis

yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dengan

verifikasinya dengan proses pengumpulan data selama kegiatan

pengumpulan data berlangsung. Dengan memperhatikan gambar, maka

prosesnya dapat dilihat pada waktu pengumpulan data, peneliti selalu

membuat reduksi data dan sajian data.

Dari dua bagian data tersebut peneliti menyusun rumusan

pengertiannya secara singkat, berupa pokok-pokok temuan yang

penting dalam arti inti pemahaman segala peristiwa yang dikaji yang

disebut reduksi data. Kemudian diikuti penyusunan sajian data yang

berupa cerita sistematis dan logis dengan suntingan penelitinya supaya

makna peristiwanya menjadi lebih jelas dipahami. Reduksi dan sajian data ini disusun pada waktu peneliti sudah

mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam

penelitian. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti

mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya

berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian

datanya. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya

rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti wajib

kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus

untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi

pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa penelitian

kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus. Biasanya,

sebelum peneliti mengakhiri proses pelaksanaan penelitiannya dan

menyusun laporan, kegiatan pendalaman data ke lapangan studinya

dilakukan untuk menjamin mantapnya hasil akhir penelitian (H. B.

Sutopo, 2002 : 94 - 97).

Page 24: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxiv

G. Sistematika Penulisan Hukum

Guna memberikan gambaran menyeluruh mengenai sistematika

penulisan hukum yang sesuai dengan aturan penulisan hukum, maka penulis

dapat menguraikan sistematika penulisan hukum ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri atas sub bab Latar Belakang,

Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan

Hukum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

Kerangka Teori berisi tinjauan umum tentang

pelaksanaan lelang umum tender mpengadaan barang

dan jasa pemerintah.

B. Kerangka Pemikiran

Berisi alur pemikiran yang hendak ditempuh penulis.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini oleh penulis akan dijelaskan mengenai

hasil penelitian yang diperoleh penulis di lapangan beserta

pembahasannya yang meliputi pelaksanaan lelang umum

tender pengadaan barang dan jasa pemerintah dikaitkan

dengan peraturan perundangan yang berlaku yaitu Keppres

nomor 80 Tahun 2003 beserta perubahannya oleh Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Batang.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini merupakan penutup dari keseluruhan

penulisan skripsi. Dalam penutup ini penulis berusaha

mengambil kesimpulan dari hasil pembahasan dan

kemudian memberikan saran-saran.

Page 25: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Pengertian Pengadaan Barang Dan Jasa

Menurut Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa yang termuat dalam Pasal 1 Ayat

(1), yang dimaksud dengan Pengadaan Barang dan Jasa adalah kegiatan

pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik

yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang /jasa.

2. Pengertian Barang dan Jasa

Yang dimaksud dengan Benda menurut Keppres Nomor 80 Tahun

2003 yang telah dirubah dengan Perpres Nomor 8 Tahun 2006 seperti

yang termuat dalam Pasal 1 Ayat (11) adalah benda dalam berbagai

bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi,

barang jadi/peralatan,yang spesifikasinya ditetapkan oleh Pejabat

Pembuat Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna Anggaran.

Sedangkan jasa sendiri terdiri dari 3 bentuk, antara lain :

1. Jasa Pemborongan

Berdasarkan Pasal 1 Ayat (12), adalah layanan pekerjaan

pelaksanaan konstruksi atau wujud fisik lainnya yang perencanaan

teknis dan spesifikasinya ditetapkan pengguna Pejabat Pembuat

Komitmen dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh Pejabat

Pembuat Komitmen.

2. Jasa Konsultasi

Berdasarkan Pasal 1 Ayat (13), adalah layanan jasa

keahlian profesional dalam berbagai bidang yang meliputi jasa

perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi, dan jasa

pelayanan profesi lainnya, dalam rangka mencapai sasaran tertentu

yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara

13

Page 26: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxvi

sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan

Pejabat Pembuat Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna

Anggaran.

3. Jasa Lainnya

Adalah segala pekerjaan dan atau penyediaan jasa selain jasa

konsultasi, jasa pemborongan, dan pemasokan barang.

3. Prinsip Dasar Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Menurut Keppres Nomor 80 Tahun 2003 seperti yang termuat

dalam Pasal 3, bahwa dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

pemerintah mengandung prinsip antara lain :

a. Efisien, berati pengadaan barang dan jasa harus diusahakan dengan

menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran

yang ditetapkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

b. Efektif, berati pengadaan barang dan jasa harus sesuai dengan

kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

c. Terbuka dan bersaing, berati pengadaan barang dan jasa harus terbuka

bagi penyedia barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dan

dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang

dan jasa yang setara dan memenuhi syarat /kriteria tertentu

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan trasparan.

d. Transparan, berati semua ketentuan dan informasi mengenai

pengadaan barang dan jasa, termasuk syarat teknis administrasi

pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon

penyedia barang dan jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia

barang dan jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas umunya.

e. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama

bagi semua calon penyedia barang dan jasa dan tidak mengarah untuk

Page 27: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxvii

memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau

alasan apapun.

f. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan

maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum

pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-

prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang dan

jasa.

4. Kebijakan Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah memuat kebijakan

umum pemerintah seperti termuat dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003

Pasal 4, antara lain:

a. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun

dan perekayasaan nasional yang sasarannya adalah memperluas

lapangan kerja dan mengembangkan industri dalam negeri dalam

rangka meningkatkan daya saing barang dan jasa produksi dalam

negeri pada perdagangan internasional.

b. Meningkatkan peran serta usaha kecil termasuk koperasi kecil dan

kelompok masyarakat dalam pengadaan barang dan jasa.

c. Menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses

pengambilan keputusan dalam pengadaan barang dan jasa.

d. Meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung jawab

pengguna barang dan jasa, panitia/pejabat pengadaan, dan penyedia

barang dan jasa.

e. Meningkatkan penerimaan negara melalui sektor pajak.

f. Menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional.

g. Mengharuskan pelaksanaan pemilihan penyesia barang dan jasa

dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

h. Mengharuskan pengumuman secara terbuka rencana pengadaan

barang dan jasa kecuali pengadaan barang dan jasa yang bersifat

Page 28: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxviii

rahasia pada setiap awal pelaksanaan anggaran kapada masyarakat

luas.

i. Mengumumkan kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah

secara terbuka melalui surat kabar nasional dan/atau surat kabar

provinsi.

5. Etika Pengadaan Barang dan Jasa

Dalam pelaksaaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, baik

oleh pengguna barang dan jasa, penyedia barang dan jasa, maupun para

pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus

mematuhi dan mentaati etika sebagaimana telah diatur dalam Keppres

Nomor 80 Tahun 2003 Pasal 5, antara lain:

a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk

mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan

pengadaan barang dan jasa.

b. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta

menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang

seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan

dalam pengadaan barang dan jasa.

c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung

untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.

d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang

ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.

e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para

pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalm proses

pengadaan barang dan jasa (conflict of interest).

f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran

keuangan negara dalam pengadaan barang dan jasa.

g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau

kolusi dengan tujuan keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain

yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.

Page 29: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxix

h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk

memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada

siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan

pengadaan barang dan jasa.

6. Pelaksanaan Atas Pengadaan Barang dan Jasa

Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah,

menurut Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Pasal 6 dapat dilakukan melalui

2 cara, antara lain :

a. Dengan menggunakan penyedia barang dan jasa

b. Dengan cara swakelola

7. Persyaratan dan Tugas Pokok Pengguna Barang dan jasa

Pengguna barang dan jasa berdasarkan Keppres Nomor 80 Tahun

2003 Pasal 9 Ayat (1), harus memenuhi persyarata-persyaratan sebagai

berikut :

a. Memiliki integritas moral

b. Memiliki disiplin tinggi

c. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial

untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya

d. Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah

e. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas

dan keteladanan dalam sikap dan perilaku serta tidak pernah terlibat

KKN

Berdasarkan usulan pimpinan unit kerja yang bersangkutan

dengan persyaratan sebagaimana yang dimaksud di atas, pengguna barang

dan jasa diangkat dengan keputusan Menteri/Panglima

TNI/Kapolri/Pemimpin Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan

Gubernur BI/Pemimpin BHMN/Direksi BUMN/BUMD atau pejabat yang

diberi kuasa.

Page 30: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxx

Tugas pokok dari pengguna barang /jasa dalam pengadaan

barang dan jasa pemerintah, antara lain :

a. Menyusun perencanaan pengadaan barang dan jasa.

b. Mengangkat panitia/pejabat pengadaan barang dan jasa.

c. Menetapkan paket-paket disertai ketentuan mengenai peningkatan

penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian

kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta kelompok

masyarakat.

d. Menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri (HPS), jadwal,

tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun panitia

pengadaan.

e. Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat

pengadaan sesuai kewenangannya.

f. Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia barang

dan jasa sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kotrak dengan pihak

penyedia barang dan jasa.

h. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang dan jasa

kepada pemimpin instansinya.

i. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak.

j. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang dan jasa dan aset lainnya

kepada Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Pemimpin

Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pemimpin

BHMN/Direksi BUMN/BUMD dengan berita acara penyerahan.

8. Pembentukan, Persyaratan, Tugas Pokok, dan Keanggotaan

Panitia/Pejabat Pengadaan

Seperti yang tertuang dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003

Pasal 10, bahwa panitia pengadaan wajib dibentuk untuk semua

pengadaan dengan nilai di atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Page 31: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxi

Untuk pengadaan sampai dengan nilai Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) dapat dilakukan oleh panitia atau pejabat pengadaan.

Anggota panitia pengadaan itu sendiri berasal dari pegawai

negeri, baik dari instansi itu sendiri maupun instansi teknis lainnya.

Sedangkan panitia/pejabat pengadaan seperti yang tersebut di

atas diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam

melakukan tugas.

b. Memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan.

c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas

panitia/pejabat pengadaan yang bersangkutan.

d. Memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan

berdasarkan Perpres tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah

e. Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang

mengangkat dan menetapkannya sebagai panitia/pejabat pengadaan.

f. Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Panitia/pejabat pengadaan juga mempunyai tugas, wewenang dan

tanggung jawab, antara lain :

a. Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi

pengadaan.

b. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS).

c. Menyiapkan dokumen pengadaan.

d. Mengumumkan pengadaan barang dan jasa melalui media cetak dan

papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan jika

memungkinkan melalui media elektronik.

e. Menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau

prakualifikasi.

f. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.

g. Mengusulkan calon pemenang.

h. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada

pengguna barang dan jasa.

Page 32: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxii

i. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa dimulai.

9. Pengaturan Prakualifikasi dan Pascakualifikasi

a. Prinsip-prinsip dasar Prakualifikasi dan Pascakualifikasi

Berdasarkan Pasal 14 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

dalam Prakualifikasi dan Pascakualifikasi mengandung prinsip-prinsip

antara lain :

1) Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan

kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya

dari penyedia barang dan jasa sebelum memasukkan penawaran.

2) Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan

kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya

dari penyesia barang dan jasa setelah memasukkan penawaran

3) Panitia/pejabat pengadaan wajib melakukan pascakualifikasi

untuk pelelangan umum pengadaan barang dan jasa

pemborongan/jasa lainnya secara adil, transparan, dan mendorong

terjadinya persaingan yang sehat dengan mengikutsertakan

sebanyak-banyaknya penyedia barang dan jasa.

4) Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan konsultasi

dan pengadaan barang dan jasa pemborongan/jasa lainnya yang

menggunakan metode penunjukan langsung untuk pekerjaan

kompleks, pelelangan terbatas dan pemilihan langsung.

5) Panitia/pejabat pengadaan dapat melakukan prakualifikasi untuk

pelelangan umum pengadaan barang dan jasa pemborongan/jasa

lainnya yang bersifat kompleks.

6) Dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi panitia/pejabat

pengadaan dilarang menambah persyaratan

prakualifikasi/pascakualifikasi di luar yang telah ditetapkan

dalam ketentuan Keppres tentang pedoman pengadaan barang dan

jasa pemerintah atau ketentuan peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Page 33: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxiii

7) Persyaratan prakualifikasi/pascakualifikasi yang ditetapkan harus

merupakana persyaratan minimal nyang dibutuhkan untuk

pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara

luas.

8) Pengguna barang dan jasa wajib menyederhanakan proses

prakualifikasi dengan tidak meminta seluruh yang disyaratkan

melainkan cukup dengan formulir isian kualifikasi penyedia

barang dan jasa.

9) Penyedia barang dan jasa wajib menandatangani surat pernyataan

di atas materai bahwa semua informasi yang disampaikan dalam

formulir isian kualifikasi adalah benar, dan apabila diketemukan

penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan, terhadap

yang bersangkutan dikenakan sanksi pembatalan sebagai calon

pemenang, dimasukkan dalam daftar hitam sekurang-kurangnya 2

(dua) tahun, dan tidak boleh mengikuti pengadaan untuk 2 (dua)

tahun berikutnya, serta diancam dituntut secara perdata dan

pidana.

10) Dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi panitia/pejabat

pengadaan tidak boleh melarang, menghambat, dan membatasi

keikutsertaan calon peserta pengadaan barang dan jasa dari luar

propinsi/kabupaten/kota lokasi pengadaan barang dan jasa.

11) Departemen/Kementerian/Lembaga/TNI/Polri/Pemerintah

Daerah/BI/BHMN/BUMN/BUMD dilarang melakukan

prakualifikasi massal yang berlaku untuk pengadaan dalam kurun

waktu tertentu.

12) Pada setiap tahapan proses pemilihan penyedia barang dan jasa,

pengguna berang/jasa/panitia/pejabat pengadaan dilarang

membebani atau memungut biaya apapaun kepada penyedia

barang dan jasa, kecuali biaya penggandaan dokoumen

pengadaan.

Page 34: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxiv

b. Proses Prakualifikasi dan Pascakualifikasi seperti yang telah diatur

dalam Pasal 15 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, meliputi antara lain :

1) Proses prakualifikasi secara umum meliputi pengumuman

prakualifikasi, pengambilan dokumen prakualifikasi, pemasukan

dokumen prakualifikasi, evaluasi dokumen prakualifikasi,

penetapan calon peserta pengadaan yang lulus prakualifikasi, dan

pengumuman hasil prakualifikasi.

2) Proses pascakualifikasi secara umum meliputi pemasukan

dokumen kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran dan

terhadap peserta yang diusulkan untuk menjadi pemenang serta

cadangan pemenang dievaluasi dokumen kualifikasinya.

10. Sistem Pengadaan Barang dan jasa Pemborongan/Jasa Lainnya

a. Metode Pemilihan Penyedia Barang dan jasa Pemborongan/Jasa

Lainnya

Metode Pemilihan Penyedia Barang dan jasa

Pemborongan/Jasa Lainnya sebagaimana yang telah diatur dalam

Pasal 17 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan telah dirubah dengan

Perpres Nomor 8 Tahun 2006, antara lain :

1) Dalam pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa

lainnya, pada prinsipnya dilakukan melalui metode pelelangan

umum.

2) Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang dan

jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara

luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau

satu surat kabar provinsi.

3) Dalam hal jumlah penyedia barang dan jasa yang mampu

melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang

kompleks, maka pemilihan penyedia barang dan jasa dapat

dilakukan dengan metode pelelangan terbatas dan diumumkan

secara luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional

Page 35: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxv

dan/atau surat kabar provinsi dengan mencantumkan penyedia

barang dan jasa yang mampu, guna memberi kesempatan kepada

penyedia barang dan jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.

4) Dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas

dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan

penyedia barang dan jasa dapat dilakukan dengan metode

pemilhan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang dan jasa

yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya

penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia

barang dan jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan

negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan

minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan

umum dan bila memungkinkan melalui internet.

5) Dalam keadaan tertenu dan keadaan khusus, pemilihan penyedia

barang dan jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsug

terhadap 1 (satu) penyedia barang dan jasa dengan cara

melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga

diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat

dipertanggungjawabkan.

b. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Pada Pemilihan Penyedia

Barang dan jasa Pemborongan/Jasa Lainnya

Berdasarkan atas Pasal 18 Keppres Nomor 80 Tahun 2003

bahwa dalam pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa

lainnya dapat dipilih salah 1 (satu) dari 3 (tiga) metode penyampaian

dokumen penawaran berdasarkan jenis barang dan jasa yang akan

diadakan dan metode penyampaian dokumen penawaran tersebut

harus dicantumkan dalam dokmen lelang yang meliputi antara lain :

1) Metode satu sampul, adalah penyampaian dokumen penawaran

yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran

harga yang dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup kepada

panitia/pejabat pengadaan.

Page 36: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxvi

2) Metode dua sampul, adalah penyampaian dokumen penawaran

yang persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam

sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam

sampul tertutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II

dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul (sampul penutup) dan

disampaikan kepada panitia/pejabat pengadaan.

3) Metode dua tahap, adalah penyampaian dokumen penawaran

yang persyaratan administrsi dan teknis dimasukkan dalam

sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam

sampul tertutup II, yang penyampaiannya dilakukan dalam 2

(dua) tahap secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda.

c. Evaluasi Penawaran Pada Pemilihan Penyedia Barang dan jasa

Pemborongan/Jasa Lainnya

Menurut Pasal 19 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 bahwa

dalam pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa lainnya

dapat dipilih salah 1 (satu) dari 3 (tiga) metode evaluasi penawaran

berdasarkan jenis barang/ jasa yang akan diadakan, dan metode

evaluasi penawaran tersebut harus dicantumkan dalam dokumen

lelang , yang meliputi antara lain :

1) Sistem gugur, yaitu evaluasi penilaian penawaran dengan cara

memeriksa dan membandingakn dokumen penawaran terhadap

pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen

pemilihan penyedia barang dan jasa dengan urutan proses

evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi,

persyaratan teknis kewajaran harga, terhadap penyedia barang

dan jasa yang tidak lulus penilaian pada setiap tahapan

dinyatakan gugur.

2) Sistem nilai, yaitu evaluasi penilaian penawaran dengan cara

memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai

berdasarkan kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam

dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa, kemudian

Page 37: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxvii

membandingan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan

penawaran peserta lainnya.

3) Sistem penilaian biaa selama umur ekonomis, yaitu evaluasi

penilaian penawaran dengan caramemberikan nilai pada unsur-

unsur teknis dan harga yang dinilai menurut umur ekonomis

barang yang ditawarkan berdasarkan kriteria dan nilai yang

ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa,

kemudian nilai unsur-unsur tersebut dikonversikan ke dalam

satuan mata uang tertentu, dan dibandingkan dengan jumlah nilai

dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya.

Dalam mengevaluasi dokumen penawaran, panitia/pejabat

pemilihan penyedia barang.jasa tidak diperkenankan mengubah,

menambah, dan mengurangi kriteria dan tata cara evaluasi tersebut

denga alasan apapun dan atau melakukan tindakan lain yang bersifat

post bidding.

d. Prosedur Pemilihan Penyedia Barang dan jasa Pemborongan/Jasa

Lainnya

Berdasarkan Pasal 20 Keppres Nomor 80 Tahun 2003

Prosedur Pemilihan Penyedia Barang dan jasa Pemborongan/Jasa

Lainnya telah diatur sebagai berikut :

1) Prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa

lainnya dengan metode pelelangan umum meliputi :

a) dengan prakualifikasi :

(1) pengumuman prakualifikasi;

(2) pengambilan dokumen prakualifikasi;

(3) pemasukan dokumen prakualifikasi;

(4) evaluasi dokumen prakualifikasi;

(5) penetapan hasil prakualifikasi;

(6) pengumuman hasil prakualifikasi;

(7) masa sanggah prakualifikasi;

(8) undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi;

Page 38: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxviii

(9) pengambilan dokumen lelang umum;

(10) penjelasan;

(11) penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya;

(12) pemasukan penawaran;

(13) pembukaan penawaran;

(14) evaluasi penawaran;

(15) penetapan pemenang;

(16) pengumuman pemenang

(17) masa sanggah;

(18) penunjukan pemenang;

(19) penandatanganan kontrak.

b) dengan pasca kualifikasi :

(1) pengumuman lelang umum;

(2) pendaftaran untuk mengikuti pelelangan;

(3) pengamblan dokumen lelang;

(4) penjelasan;

(5) penusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya;

(6) pemasukan penawaran;

(7) pembukaan penawaran;

(8) evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi;

(9) penetapan pemenang;

(10) pengumuman pemenang;

(11) masa sanggah;

(12) penunjukan pemenang;

(13) penandatanganan kontrak.

2) Prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa lainnya dengan

metode pelelangan terbatas, meliputi :

a) Pemberitahuan dan konfirmasi kepada peserta terpilih;

b) Pengumuman pelelangan terbatas;

Page 39: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xxxix

c) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

d) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

e) Evaluasi dokumen prakualifikasi;

f) Penetapan hasil prakualifikasi;

g) Pemberitahuan hasil prakualifikasi;

h) Masa sanggah prakualifikasi;

i) Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi;

j) Penjelasan;

k) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya;

l) Pemasukan penawaran

m) Pembukaan penawaran;

n) Evaluasi penawaran;

o) Penetapan pemenang;

p) Pengumuman pemenang;

q) Masa sanggah;

r) Penunjukan pemenang;

s) Panandatanganan kontrak.

3) Prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa lainnya dengan

metode pemilihan langsung, meliputi :

a) Pengumuman pemilihan langsung;

b) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

c) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

d) Evaluasi dokumen prakualifikasi;

e) Penetapan hasil prakualifikasi;

f) Pemberitahuan hasil prakualifikasi;

g) Masa sanggah prakualifikasi;

h) Undangan pengambilan dokumen pemilihan langsung;

i) Penjelasan;

j) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya;

Page 40: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xl

k) Pemasukan penawaran;

l) Pembukaan penawaran;

m) Evaluasi penawaran;

n) Penetapan pemenang;

o) Pemberitahuan penetapan pemenang;

p) Masa sanggah;

q) Penunjukan pemenang;

r) Penandatanganan kontrak.

4) Tata cara pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa

lainnya dengan metode penunjukan langsung meliputi :

a) Undangan kepada peserta terpilih;

b) Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen

penunjukan langsung;

c) Pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi,

penjelasan, dan pembuatan berita acara penjelasan;

d) Pemasukan penawaran;

e) Evaluasi penawaran;

f) Negosiasi baik teknis maupun biaya;

g) Penetapan/penunjukan penyedia barang dan jasa;

h) Penandatanganan kontrak.

11. Sistem Pengadaan Jasa Konsultasi

a. Persiapan Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konsultasi

Berdasarkan Pasal 21 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

dalam persiapan pelaksanaan pemilihan jasa konsultasi meliputi

antara lain :

1) Pengguna barang dan jasa menyusun Kerangka Acuan Kerja

(KAK) dan menunjuk panitia pengadaan/pejabat pengadaan.

2) Panitia/pejabat pengadaan menyusun harga perkiraan sendiri

(HPS) dan dokumen pemilihan penyedia jasa konsultasi meliputi

KAK, syarat administrasi, syarat teknis, syarat keuangan, metode

Page 41: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xli

pemilihan penyedia jasa konsultasi, metode penyampaian

dokumen panawaran, metode evaluasi penawaran, dan jenis

kontrak yang akan digunakan.

b. Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi

Metode Pemilihan Penyedia Jasa Pemborongan/Jasa

Konsultasi sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 22 Keppres

Nomor 80 Tahun 2003 dan telah dirubah dengan Perpres Nomor 8

Tahun 2006, antara lain :

1) Pemilihan penyedia jasa konsultasi pada prinsipnya harus

dilakukan melalui seleksi umum, dan dalam keadaan tertentu

pemilihan penyedia jasa konsultasi dapat dilakukan melalui

seleksi terbatas, seleksi langsung, atau penunjikan langsung.

2) Seleksi umum sebagaimana dimaksud di atas merupakan metode

pemilihan penyedia jasa konsultasi yang daftar pendek pesertanya

dipilih melalui proses prakualifikasi yang diumumkan secara luas

sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau satu

surat kabar provinsi.

3) Seleksi terbatas sebagaimana dimaksud di atas merupakan

metode pemilihan jasa konsultasi untuk pekerjaan yang kompleks

dan diyakini jumlah penyedia jasa yang mampu melaksanakan

pekerjaan tersebut jumlahnya terbatas, dan diumumkan secara

luas sekurang-kurangnya di datu surat kabar nasional dan/atau

satu surat kabar provinsi dengan mencantumkan penyedia jasa

yang mampu guna memberi kesempatan kepada penyedia jasa

lainnya yang memenuhi kualifikasi.

4) Dalam hal metode seleksi umum atau seleksi terbatas dinilai tidak

efisien dari segi biaya seleksi, maka pemilihan penyedia jas

konsultasi dapat dilakukan dengan seleksi langsun, yaitu metode

pemilihan penyedia jasa konsultasi yang daftar pendek pesertanya

ditentukan melalui proses prakualifikasi terhadap penyedia jasa

konsultasi yang dipilih langsung dan diumumkan sekurang-

Page 42: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xlii

kurangnya di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum

dan diupayakan diumumkan di website pengadaan nasional.

5) Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus, pemilihan penyedia

jasa konsultasi dapat dilakukan dengan menunjuk satu penyedia

jasa konsultasi yang memenuhi kualifikasi dan dilakukan

negosiasi baik dari segi teknis maupun biaya sehingga diperoleh

biaya yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

c. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Pada Pemilihan Penyedia

Jasa Konsultasi

Berdasarkan Pasal 23 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

dalam pemilihan penyedia jasa konsultasi dapat dipilih 1 (satu) dari 3

(tiga) metode penyampaian dokumen penawaran berdasarkan jenis

jasa konsultsi yang akan diadakan dan harus dicantumkan dalam

dokuman seleksi.

Metode penyampaian dokumen penawaran jasa meliputi

diantaranya :

1) Metode satu sampul;

2) Metode dua sampul;

3) Metode dua tahap.

d. Metode Evaluasi Penawaran Untuk Pemilihan Penyedia Jasa

Konsultasi

Berdasarkan Pasal 23 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

dalam pemilihan penyedia jasa konsultasi dapat dipilih 1 (satu) dari 5

(lima) metode evaluasi penawaran berdasarkan jenis jasa konsultasi

ang akan diadakan dan arus dicantumkan dalam dokumen seleksi,

antara lain :

1) Metode evaluasi kualitas, yaitu evaluasi penawaran jasa

konsultasi berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik,

dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya.

Page 43: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xliii

2) Metode evaluasi kualitas dan biaya, yaitu evaluasi pengadaan jasa

konsultasi berdasarkan nilai kombinasi terbaik penawaran teknis

dan biaya terkoreksi dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi

teknis serta biaya.

3) Metode evaluasi pagu anggaran, yaitu evaluasi pengadaan jasa

konsultasi berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik dari

peserta yang penawaran biaya terkoreksinya lebih kecil atau sama

dengan pagu anggaran, dilanjutkan dengan klarifikasi dan

negosiasi teknis serta biaya.

4) Metode evaluasi biaya terendah, yaitu evaluasi pengadaan jasa

konsultasi berdasarkan penawaran biaya terkoreksinya terendah

dari konsultan yang nilai penawaran teknisnya di atas ambang

batas persyaratanteknis yang telah ditentukan, dilanjutkan dengan

klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya.

5) Metode evaluasi penunjukan langsung, yaitu evaluasi terhadap

hanya satu penawaran jasa konsultasi berdasarkan kualitas teknis

yang dapat dipertanggungjawabkan dan biaya yang wajar setelah

dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

e. Prosedur Pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi

Berdasarkan Pasal 25 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

prosedur pemilihan penyedia jasa konsultasi diatur sebagai berikut :

1) Prosedur pemilihan penyedia jasa konsultasi dengan metode

seleksi umum, meliputi :

a) Metode evaluasi kualitas, metode dua sampul :

(1) Pengumuman prakualifikasi;

(2) Pengambilan dokeumen prakualifikasi;

(3) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

(4) Evaluasi prakualifikasi;

(5) Penetapan hasil prakualifikasi;

(6) Pengumuman hasil prakualifiksi;

(7) Masa sanggah prakualifikasi;

Page 44: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xliv

(8) Undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek;

(9) Pengambilan dokumen seleksi umum;

(10) Penjelasan;

(11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen seleksi dan

perubahannya;

(12) Pemasukan penawaran;

(13) Pembukaan penawaran administrasi dan teknis (sampul I);

(14) Evaluasi administrasi dan teknis;

(15) Penetapan peringkat teknis;

(16) Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis

(pemenang);

(17) Masa sanggah;

(18) Pembukaan penawaran harga (sampul II) peringkat teknis

terbaik;

(19) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

(20) Penunjukan pemenang;

(21) Penandatanganan pemenang.

b) Metode evaluasi kualitas, metode dua tahap :

(1) Pengumuman prakualifikasi;

(2) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

(3) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

(4) Evaluasi prakualifikasi;

(5) Penetapan hasil prakualifikasi;

(6) Pengumuman hasil prakualifikasi;

(7) Masa sanggah prakualifiasi;

(8) Undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek;

(9) Pengambilan dokumen seleksi umum;

(10) Penjelasan;

(11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen seleksi dan

perubahannya;

(12) Tahap I, pemasukan penawaran administrasi dan teknis;

Page 45: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xlv

(13) Pembukaan penawaran administrasi dan teknis;

(14) Evaluasi administrasi dan teknis

(15) Penetapan peringkat teknis

(16) Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis

(pemenang)

(17) Masa sanggah;

(18) Tahap II, mengundang peringkat teknis terbaik

(pemenang) untuk memasukkan penawaran biaya;

(19) Pamasukan penawaran biaya;

(20) Pembukaan penawaran biaya;

(21) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

(22) Penunjukan pemenang;

(23) Penandatanganan kontrak.

c) Metode evaluasi kualitas dan biaya, metode dua sampul :

(1) Pengumuman prakualifikasi;

(2) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

(3) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

(4) Evaluasi prakualifikasi;

(5) Penetapan hasil prakualifikasi;

(6) Pengumuman hasil prakualifikasi;

(7) Masa sanggah prakualifikasi;

(8) Undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek;

(9) Pengambilan dokumen seleksi umum;

(10) Penjelasan;

(11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen seleksi dan

perubahannya;

(12) Pemasukan penawaran;

(13) Pembukaan penawaran administrasi dan teknis (sampul I);

(14) Evaluasi adminstrasi dan teknis;

(15) Penetapan peringkat teknis;

(16) Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis;

Page 46: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xlvi

(17) Undangan pembukan penawaran kepada peserta yang

lulus evaluasi teknis;

(18) Pembukaan penawaran biaya (sampul II);

(19) Evaluasi biaya;

(20) Perhitungan kombinasi teknis dan biaya;

(21) Penetapan pemenang;

(22) Pengumuman pemenang;

(23) Masa sanggah;

(24) Klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya dengan

pemenang;

(25) Penunjukan pemenang;

(26) Penandatanganan kontrak.

d) Metode evaluasi pagu anggaran, metode dua sampul :

(1) Pengumuman prakualifikasi;

(2) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

(3) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

(4) Evaluasi prakualifikasi;

(5) Penetapan hasil prakualifikasi;

(6) Pengumuman hasil prakualifikasi;

(7) Masa sanggah prakualifikasi;

(8) Undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek;

(9) Penjelasan;

(10) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen seleksi dan

perubahannya;

(11) Pemasukan penawaran;

(12) Pembukaan penawaran administrasi dan teknis (sampul I);

(13) Evaluasi administrasi dan teknis, terhadap yang

penawaran biayanya sama atau di bawah pagu anggaran;

(14) Panetapan peringkat teknis;

(15) Pengumuman/pemberitahuan peringkat teknis;

(16) Masa sanggah;

Page 47: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xlvii

(17) Undangan pembukaan penawaran biaya kepada peserta

yang lulu evaluasi teknis;

(18) Pembukaan penawaran biaya (sampul II), koreksi

aritmatik dan penetapan pemenang;

(19) Klarifikasi dan konfirmasi negosiasi teknis dan biaya

dengan pemenang (peringkat teknis terbaik yang

penawaran biayanya sama atau di bawah pagu anggaran);

(20) Penunjukan pemenang (award);

(21) Penandatanganan kontrak;

e) Metode evaluasi biaya terendah, metode dua sampul :

(1) Pengumuman prakualifikasi;

(2) Pengambilan dokumen prakualifikasi;

(3) Pemasukan dokumen prakualifikasi;

(4) Eveluasi prakualifikasi;

(5) Penetapan hasil prakualifikasi

(6) Pengumuman hasil prakualifikasi;

(7) Masa sanggah prakualifikasi;

(8) Undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek;

(9) Pengambilan dokumen seleksi umum;

(10) Penjelasan;

(11) Penyusunan berita acara penjelasan dokumen seleksi dan

perubahannya;

(12) Pemasukan penawaran;

(13) Pembukaan penawaran administrasi dan teknis (sampul I);

(14) Evaluasi administrasi dan teknis;

(15) Pengumuman/pemberitahuan hasil evaluasi administrasi

dan teknis;

(16) Undangan pembukaan penawaran bagi yang lulus;

(17) Pembukaan penawaran biaya (sampul II);

(18) Evaluasi penawaran biaya;

(19) Penetapan pemenang;

Page 48: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xlviii

(20) Pengumuman pemenang;

(21) Masa sanggah;

(22) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan

pemenang;

(23) Penunjukan pemenang;

(24) Penandatanganan kontrak.

2) Prosedur pemilihan penyedia jasa konsultasi dengan metode

seleksi terbatas dan seleksi langsung pada prinsipnya sama

dengan prosedur pemilihan penyedia jasa konsultasi dengan

metode seleksi umum, hanya berbeda pada cara penyusunan

daftar pendek.

3) Tata cara pemilihan penyedia jasa konsultasi dengan metode

penunjukan langsung, antara lain meliputi :

a) Undangan kepada konsultan terpilih dilampiri dokumen

prakualifikasi dan dokumen penunjukan lengsung;

b) Pemasukan dan evaluasi dokumen prakualifikasi serta

penjelasan;

c) Pemasukan penawaran administrs, teknis, dan biaya dalam

satu sampul;

d) Pembukaan dan evaluasi penawaran oleh panitia;

e) Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

f) Penetapan/penunjukan penyedia jasa konsultasi;

g) Penandatanganan kontrak.

12. Kewenangan Penetapan Penyedia Barang dan jasa

Berdasarkan Pasal 26 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

pejabat yang berwenang menetapkan penyedia barang dan jasa adalah :

a. Pengguna barang dan jasa untuk pengadaan yang bernilai sampai

dengan Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) tanpa

memerlukan persertujuan Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Pemimpin

Page 49: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

xlix

Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pemimpin

BHMN/Direksi BUMN/BUMD, pejabat atasan pengguna barang

dan jasa yang bersangkutan.

b. Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Pemimpin Lembaga/Gubernur

/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pemimpin BHMN/Direksi

BUMN untuk pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dari dana

APBN yang bernilai di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar

rupiah).

c. Gubernur unuk pengadaan barang dan jasa yang didanai dari dana

APBD Propinsi yang bernilai di atas Rp 50.000.000.000,00 (lima

puluh miliar rupiah).

d. Bupati/Walikota untuk pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dari

dana APBD Kabupaten/Kota yang bernilai di atas Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

e. Direksi BUMD untuk pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dari

dana APBN/APBD yang bernilai di atas Rp 50.000.000.000,00 (lima

puluh miliar rupiah) dengan persetujuan Gubernur/Walikota/Bupati.

13. Sanggahan Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa, Pengaduan

Masyarakat, dan Pelelangan atau Seleksi Gagal

Berdasarkan Pasal 27 Keppres Nomor 80 Tahun 2003, bahwa

peserta pemilihan penyedia barang dan jasa yang merasa dirugikan, baik

secara sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainnya, dapat

mengajukan surat sanggahan kepada pengguna barang dan jasa apabila

ditemukan :

a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah

ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa.

b. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang

sehat.

c. Penyalahgunaan wewenang oleh panitia, pejabat pengadaan dan/atau

pejabat yang berwenang lainnya.

Page 50: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

l

d. Adanya unsur KKN di antara peserta pemilihan penyedia barang dan

jasa.

e. Adanya unsur KKN di antara peserta dengan anggota panitia, pejabat

pengadaan dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

Pengguna barang dan jasa wajib memberikan jawaban selambat-

lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak surat sanggahan diterima. Apabila

penyedia barang dan jasa tidak puas terhadap jawaban pengguna barang

dan jasa tersebut maka dapat mengajukan surat sanggahan banding. Surat

sanggahan banding disampaikan kepada Menteri/ Panglima TNI/ Kapolri/

Pemimpin Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/ Dewan Gubernur BI/

Pemimpin BHMN/ Direksi BUMN/ BUMD selambat-lambatnya 5 (lima)

hari kerja sejak diterimanya jawaban atas sanggahan tersebut. Lalu oleh

Menteri/ Panglima TNI/ Kapolri/ Pemimpin Lembaga/ Gubernur/ Bupati/

Walikota/ Dewan Gubernur BI/ Pemimpin BHMN/ Direksi BUMN/

BUMD wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 15 (lima belas)

hari kerja sejak surat sanggahan banding diterima.

Proses pemilihan penyedia barang dan jasa tetap dilanjutkan tanpa

menunggu jawaban atas sanggahan banding. Apabila sanggahan banding

ternyata benar, maka proses pemilihan penyedia barang dan jasa dievaluasi

kembali atau dilakukan proses pemilihan ulang, atau dilakukan pembatalan

kontrak. Dan setiap pengaduan harus ditindaklanjuti oleh instansi atau

pejabat yang menerima pengaduan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pengaturan mengenai pelelangan ulang diatur dalam Pasal 28

Keppres Nomor 80 tahun 2003, yang didalamnya menyatakan bahwa

pelelangan umum dan terbatas dinyatakan gagal oleh panitia atau pejabat

pengadaan, apabila :

a. Jumlah penyedia barang dan jasa yang memasukkan penawaran

kurang dari 3 (tiga) peserta.

Page 51: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

li

b. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan

teknis.

c. Harga penawaran terendah lebih tinggi dari pagu anggaran yang

tersedia.

Sedangkan dalam seleksi umum dan terbatas dinyatakan gagal oleh panitia

atau pejabat pengadaan apabila :

a. Jumlah penyedia barang dan jasa konsultasi yang memasukkan

penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta.

b. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan

teknis.

c. Negosiasi atas harga penawaran gagal karena tidak ada peserta yang

menyetujui atu menyepakati klarifikasi dan negosiasi.

Page 52: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lii

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2 Bagan Alur Kerangka Pemikiran

Barang dan jasa pemerintah

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah

Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan jasa

Pemerintah beserta perubahannya

Good Governance

Pasal 20

Metode Pelelangan

Umum

Metode Penunjukan Langsung

Metode Pelelangan Terbatas

Metode Pemilihan Langsung

Dengan Prakualifikasi

Dengan Pascakualifikasi

DPU Kabupaten Batang

Hambatan-hambatan yang dihadapi

Page 53: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

liii

Berdasarkan kerangka pemikiran yang tergambar di atas, dapat

dijelaskan bahwa dewasa ini sebagai perwujudan dari pelaksanaan good

governance adalah pelaksanaan tugas pemerintahan yang tersistematis dan

terarah. Sebagai penunjang pelaksanaan good governance maka diperlukan

juga suatu pengadaan barang dan jasa yang sekiranya dapat mendukung

pelaksanaan pemerintahan dengan baik. Atau dapat juga dikatakan bahwa

pengadaan barang dan jasa tersebut adalah bagian dari pelaksanaan good

governance.

Barang dan jasa tersebut dalam pelaksanaannya kemudian telah

diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah yang kemudian dalam

perkembangannya telah mengalami perubahan sebanyak 7 (tujuh) kali dan

yang terakhir adalah dengan diundangkannya Peraturan Presiden RI

Nomor 95 Tahun 2007.

Kemudian dalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003

terutama dalam Pasal 20 telah diatur bahwa dalam pemilihan penyedia

barang dan jasa (jasa pemborong) pemerintah dapat dilakukan dengan

beberapa metode antara lain :

1. Pelelangan Umum

2. Pelelangan Terbatas

3. Pemilihan Langsung

4. Penunjukan Langsung

Dalam pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah dengan metode

pelelangan umum terdiri dari dua cara, yaitu :

1. Dengan Prakualifikasi

2. Dengan Pascakualifikasi

Dan kemudian metode pascakualifikasi dari pelelangan umum

tersebut digunakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dalam

proses pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah.

Page 54: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

liv

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN LELANG UMUM (TENDER) DALAM

PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH DI DINAS

PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BATANG

1. Dasar Pelaksanaan Lelang Umum Tender

Pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan jasa

pemerintah oleh DPU merupakan suatu kegiatan hukum oleh instansi

pemerintah dalam rangka pemenuhan terhadap barang dan jasa dari

instansi tersebut dan juga merupakan suatu kewajiban fungsional dari

instansi pemerintahan tersebut.

Dalam pelaksanaan lelang tersebut oleh instansi juga memerlukan

dasar hukum yang kemudian dijadikan pedoman pelaksanaan dan juga

bisa digunakan sebagai standar evaluasi kinerja pelaksanaan teknis

pekerjaan pengadan barang dan jasa pemerintah.

Dasar hukum yang digunakan dalam lelang khususnya untuk jasa

pemborongan konstruksi antara lain :

a. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

b. Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 2004 Tentang Perubahan

Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

c. Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2005 Tentang Perubahan

Kedua Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

d. Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2005 Tentang Perubahan

Ketiga Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

e. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Perubahan

Keempat Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003

42

Page 55: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lv

Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah.

f. Peraturan Presiden RI Nomor 79 Tahun 2006 Tentang Perubahan

Kelima Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

g. Peraturan Presiden RI Nomor 85 Tahun 2006 Tentang Perubahan

Keenam Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

h. Peraturan Presiden RI Nomor 95 Tahun 2007 Tentang Perubahan

Ketujuh Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

i. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 339 Tahun 2003 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi

Pemerintah.

j. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 257 Tahun 2004 Tentang

Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.

Pada awalnya, bahwa Keputusan Presiden atau Keppres

merupakan salah satu bagian dari Tata Urutan Peraturan Perundangan di

Indonesia. Tetapi dengan diundangkannya UU Nomor 10 Tahun 2004

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maka Keppres

tidak lagi dinyatakan sebagai salah satu bagian dari peraturan

perundang-undangan di Indonesia melainkan digantikan dengan

Peraturan Presiden. Sedangkan mengenai Keppres yang sudah ada tetap

dinyatakan berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

perundangan yang lain atau tidak dicabut oleh peraturan perundangan

yang baru.

Page 56: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lvi

2. Subjek Pelaksanaan Lelang Umum Tender Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah

Subjek dalam hal ini adalah instansi pemerintah yang

bertanggungjawab dalam pelaksanaan lelang umum pengadaan barang

dan jasa pemerintah. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Agung

bahwa dalam pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan jasa

pemerintah oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang, yang

kemudian menjadi subjek pelaksananya antara lain :

a. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang

Di dalam pelaksanaan lelang, instansi tersebut mempunyai

kapasitas atau kewajiban sebagai penyelenggara dari lelang umum.

Instansi tersebut dalam pelaksanaannya bertugas mempersiapkan

segala keperluan lelang dari anggaran untuk lelang sampai dengan

personel yang nantinya akan bekerja dalam kepanitiaan lelang.

b. Administrasi Pembangunan Kabupaten Batang

Di dalam pelaksanaan lelang, instansi tersebut mempunyai

kapasitas atau kewajiban dalam hal pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan lelang umum. Instansi tersebut dalam pelaksanaannya

bertugas mempersiapkan dokumen lelang hubungannya dengan

peraturan perundangan yang nantinya digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan lelang. Selain itu, dokumen tersebut nantinya juga dapat

digunakan sebagai standar evaluasi pelaksanaan lelang.

c. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Batang

Di dalam pelaksanaan lelang, instansi tersebut mempunyai

kapasitas atau kewajiban dalam hal perencanaan lelang dan evaluasi

pelaksanaan lelang umum. Instansi tersebut dalam pelaksanaannya

bertugas membuat perencanaan lelang, perencanaan tersebut memuat

hal-hal teknis pekerjaan yang nantinya perencanaan tersebut

merupakan bagian dari dokumen lelang. Dokumen perencanaan

tersebut nantinya dapat digunakan oleh instansi dalam mengevaluasi

kinerja dari rekanan yang ditunjuk atau memenangkan lelang umum.

Page 57: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lvii

3. Objek Pelaksanaan Lelang Umum Tender Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah

Dalam hal ini, yang menjadi objek lelang umum adalah kegiatan-

kegiatan jasa konstruksi yang merupakan kebutuhan instasi tersebut dan

dapat menunjang kinerja instansi dalam pelaksanaan pemerintahan.

Seperti halnya pembangunan gedung instansi atau kegiatan fisik lainnya

yang sekiranya merupakan kebutuhan dalam menunjang kegiatan atau

kinerja dari DPU.

Selain kegiatan tersebut, hal yang menjadi objek lelang umum

adalah kegiatan-kegiatan jasa konstruksi yang merupakan tugas dari

instansi tersebut yang merupakan tugas atau kewenangan instansi dalam

hal pembangunan infrastruksur daerah. Seperti halnya pembangunan

rumah sakit, sekolah, jembatan, dan lain-lain.

4. Persiapan Pelaksanaan Lelang

Dalam pelaksanaan lelang umum, tidak serta merta lelang umum

tersebut dapat dilaksanakan oleh intansi pemerintah seperti DPU.

Melainkan terdapat alur dimana di dalamnya terdapat persiapan-persiapan

di dalam DPU itu sendiri yang nantinya dapat menunjang pelaksanaan

dari lelang itu sendiri.

Menurut Bapak Agung, pertama-tama di dalam DPU terdapat

adanya anggaran yang merupakan alokasi baik dari APBD maupun

APBN. Anggaran dalam pelaksanaan lelang terdiri dari :

a. Anggaran pelaksanaan perencanaan

b. Anggaran pekerjaan fisik

c. Anggaran pelaksanaan pengawasan

d. Administrasi proyek (pengadaan pengumuman lelang, komisi

PPKom, penggandaan dokumen, dan lain-lain)

Page 58: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lviii

Lalu oleh DPU dibentuk panitia lelang yang di dalamnya terdapat

unsur antara lain :

a. Pengguna Anggaran;

b. Kuasa Pengguna Anggaran;

c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom);

d. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa;

e. Tim Teknis; dan

f. Tim Badan Pemeriksa Barang (BPB).

Pengguna Anggaran Daerah berdasarkan Keppres 80 Tahun 2003

adalah pejabat di lingkungan pemerintah propinsi/kabupaten/kota yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang

dibiayai dari dana anggaran belanja daerah. Sedangkan panitia

pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna barang dan jasa untu

melaksanakan pemilihan penyedia barang dan jasa.

Di DPU Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran

ditetapkan atau diangkat dengan menggunakan Surat Keputusan Bupati

Batang sedangkan panitia-panitia lelang di bawahnya ditetapkan atau

diangkat dengan menggunakan Surat Keputusan Kepala Dinas.

Lalu yang terakhir setelah adanya alokasi anggaran dan

terbentuknya panitia lelang kemudian dapat dilaksanakan lelang umum

oleh DPU.

5. Pelaksanaan Lelang Umum

Pelelangan umum dalam pelaksanaannya tidak serta merta dapat

langsung dilakukan karena dalam prakteknya terdapat 3 (tiga) tahap

pelelangan, antara lain :

a. Lelang Perencanaan

Dalam lelang tersebut, nantinya oleh rekanan yang ditunjuk

atau memenangkan lelang bertugas membuat perencanaan terkait

dengan teknis pekerjaan sesuai dengan fungsinya sebagai jasa

Page 59: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lix

konsultasi. Seperti di dalamnya nama pekerjaan, syarat-syarat dan

teknis pekerjaan, dan lainnya. Di dalam lelang perencanaan

besarnya persentase alokasi anggaran adalah 3% dari keseluruhan

nilai total angggaran pengadaan barang dan jasa. Sebagai contoh

jika dalam proyek pengadaan barang dan jasa mempunyai nilai

total anggaran sebesar 1 milyar rupiah maka total anggaran

perencanaan adalah sebesar 30 juta rupiah.

Lelang perencanaan menggunakan prinsip prakualifikasi

dikarenakan alokasi anggarannya yang di bawah 100 juta rupiah

dan DPU tidak pernah menggunakan prinsip pascakualifikasi

karena sampai saat ini DPU tidak pernah mengadakan pelelangan

dengan anggaran jasa konsultasi di atas 100 juta rupiah. Sedangkan

metode yang dipakai untuk pemilihan jasa perencanaan adalah

dengan seleksi umum. Seleksi umum berdasarkan Keppres No. 80

Tahun 2003 Pasal 20 merupakan metode pemilihan penyedia jasa

konsultasi yang daftar pendek pesertanya dipilih melalui proses

prakualifikasi yang diumumkan secara luas sekurang-kurangnya di

satu surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar provinsi.

b. Lelang Pekerjaan Fisik

Dalam lelang pekerjaan fisik, nantinya oleh rekanan yang

ditunjuk atau memenangkan lelang bertugas melaksanakan

pekerjaan fisik atau konstruksi sesuai dengan fungsinya sebagai

jasa pemborongan. Di dalam lelang pekerjaan fisik besarnya

persentase alokasi anggaran pekerjaannya adalah 92% dari

keseluruhan nilai total angggaran pengadaan barang dan jasa

dimana angka tersebut didapat dari hasil pengurangan dari total

anggaran pengadaan barang jasa dikurangi dengan anggaran lelang

perencanaan, lelang pengawasan, dan administrasi proyek (AP).

Atau dengan kata lain besar persentase alokasi anggaran pekerjaan

fisik adalah :

Page 60: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lx

=100% - (perencanaan+pengawasan+adminstrasi proyek)

=100% - (3%+2%+3%) = 92%

Sebagai contoh jika dalam proyek pengadaan barang dan jasa

mempunyai nilai total anggaran sebesar 1 milyar rupiah maka total

anggaran pekerjaan fisik adalah sebesar 920 juta rupiah.

Untuk prinsip yang digunakan dalam lelang pekerjaan fisik

tergantung dari jumlah anggaran dalam pekerjaan fisik. Untuk

pekerjaan fisik yang nilainya di bawah atau kurang dari 100 juta

rupiah maka pelaksanaan lelangnya menggunakan prinsip

prakualifikasi. Sedangkan untuk pekerjaan fisik yang nilainya di

atas atau lebih dari 100 juta rupiah maka pelaksanaan lelangnya

menggunakan prinsip pascakualifikasi.

c. Lelang Pengawasan

Dalam lelang tersebut, nantinya oleh rekanan yang ditunjuk

atau memenangkan lelang bertugas mengawasi atas pelaksanaan

dari teknis pekerjaan sesuai dengan fungsinya sebagai jasa

konsultasi. Di dalam lelang pengawasan besarnya persentase

alokasi anggaran adalah 2% dari keseluruhan nilai total angggaran

pengadaan barang dan jasa. Sebagai contoh jika dalam proyek

pengadaan barang dan jasa mempunyai nilai total anggaran sebesar

1 milyar rupiah maka total anggaran perencanaan adalah sebesar 20

juta rupiah.

Seperti halnya dengan lelang perencanaan, bahwa dalam

lelang pengawasan pun oleh DPU juga menggunakan prinsip

prakualifikasi karena nilai anggarannya yang di bawah 100 juta

rupiah. Dan karena jasa perencanaan dan jasa pengawasan

merupakan bagian dari jasa konsultasi maka dalam lelang

pengawasan pun juga menggunakan metode pemilihan berupa

seleksi umum.

Tujuan dari adanya pelelangan pengawasan adalah supaya

nantinya dalam pelaksanaan proyek terdapat fungsi pengawasan

Page 61: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxi

secara independen dalam arti tidak terikat kedinasan dengan DPU.

Tetapi dalam pelaksanaannya, nantinya oleh DPU juga akan tetap

menugaskan personelnya ( Badan Pengawas Bangunan atau BPB)

yang akan mengawasi secara kedinasan atas kinerja dari

pelaksanaan proyek dan juga pelaksanaan dari fungsi

kepengawasan dari pengawas independen atau pengawas dari

rekanan.

6. Tahap-Tahap Dalam Pelaksanaan Lelang Umum

Berdasarkan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah terutama Pasal 20

telah diatur mengenai tahap-tahap atau prosedur dalam pemilihan penyedia

barang dan jasa pemerintah. Dalam pasal tersebut dituliskan bahwa

prosedur dalam pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah terdiri dari

beberapa metode, antara lain :

a. Metode pelelangan umum

Dalam pelaksanaannya terdiri dari 2 (dua) macam

pelaksanaan yaitu dengan prakualifikasi dan pascakualifikasi.

Pemilihan metode yang akan digunakan nantinya ditetapkan

berdasarkan besarnya nilai anggaran pekerjaan fisik. Jika nilai

pekerjaannya kurang dari 100 juta rupiah maka dilaksanakan lelang

dengan metode prakualifikasi, tetapi jika nilai pekerjaannya lebih

dari 100 juta rupiah maka dilaksanakan lelang dengan metode

pascakualifikasi.

b. Metode pelelangan terbatas

c. Metode pemilihan langsung

d. Metode penunjukan langsung

Dan selanjutnya di bawah ini akan dijelaskan mengenai tahap-

tahap dalam pelaksanaan pelelangan umum tender pengadaan barang dan

jasa pemerintah dengan metode pelelangan umum dengan prinsip

Page 62: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxii

pascakualifikasi. Karena berdasarkan Pasal 14 Keppres Nomor 80 Tahun

2003 bahwa pelelangan umum wajib dilakukan pascakualifikasi secara

adil, transparan, dan mendorong terjadinya persaingan yang sehat dengan

mengikutsertakan sebanyak-banyaknya penyedia barang dan jasa.

Menurut penuturan dari Bapak Agung bahwa tahap-tahap

pelelangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengumuman Pelelangan Umum

Seperti yang telah diatur dalam Pasal 17 Keppres Nomor 80

Tahun 2003 Tahun 2006 dan telah dirubah dengan Perpres Nomor 8

bahwa pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang

dan jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara

luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau satu

surat kabar provinsi.

Berdasarkan Penjelasan Pasal 17 Ayat 2 Perpres Nomor 95

Tahun 2007 yang merupakan perubahan ketujuh dari Keppres Nomor

80 Tahun 2003 diatur bahwa pengumuman pemilihan penyedia

barang dan jasa harus dapat memberikan informasi secara luas

kepada masyarakat dunia usaha baik pengusaha daerah setempat

maupun pengusaha daerah lainnya. Pengumuman pemilihan penyedia

barang dan jasa tersebut, selain dilakukan melalui surat kabar

sebagaimana dimaksud pada Ayat ini, diupayakan pula melalui

website pengadaan nasional.

Dalam pelaksanaannya oleh DPU mengenai pengumuman

lelang bahwa dalam setiap pelelangan umum juga telah dilaksanakan

upaya pengumuman lelang umum, baik melalui surat kabar daerah

maupun surat kabar nasional. Dengan ketentuan bahwa untuk

pekerjaan fisik dengan nilai anggaran lebih dari 100 juta rupiah tetapi

kurang dari 1 milyar rupiah maka lelang umum diumumkan di surat

kabar daerah atau surat kabar propinsi. Sedangkan untuk pekerjaan

fisik dengan nilai anggaran lebih dari 1 milyar rupiah maka lelang

Page 63: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxiii

umum selain diumumkan lewat surat kabar daerah juga diumumkan

lewat surat kabar nasional.

b. Pendaftaran Untuk Mengikuti Pelelangan

Di dalam peraturan perundangan belum ada pengaturan yang

mengatur secara rinci mengenai pelaksanaan pendaftaran.

Pelaksanaan pendaftaran oleh DPU dalam lelang umum dapat

dilaksanakan langsung di DPU selaku penyelenggara lelang. Dan

dalam perkembangannya, setelah diberlakukannya sistem e-

procurement dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

pemerintah maka pelaksanaan pendaftaran lelang juga bisa dilakukan

melalui website pengadaan barang dan jasa pemerintah.

c. Pengambilan Dokumen Lelang Umum

Setelah rekanan melakukan pendaftaran sebagai bukti

keikutsertaannya dalam lelang, maka rekanan diperbolehkan

mengambil dokumen lelang yang terdiri dari :

1) Gambar

Karena lelang umum tersebut adalah lelang jasa

konstruksi maka gambar yang dimaksud adalah gambar rancang

bangun dari konstruksi fisik bangunan yang dilelangkan.

2) Bill of Quantity atau juga Bill of Aitem

Keduanya adalah suatu bentuk dokumen lelang dimana

yang dimaksud dengan Bill of Quantity adalah dokumen lelang

yang di dalamnya memuat nama pekerjaan dan volume

pekerjaan tetapi harga kosong. Sedangkan yang dimaksud

dengan Bill of Aitem adalah dokumen lelang yang di dalamnya

memuat nama pekerjaan tetapi volume pekerjaan kosong.

3) RKS (Rencana Kerja dan Syarat).

Di dalam dokumen RKS tersebut memuat penjelasan

pelaksanaan teknis pekerjaan yang dilelangkan. Sebagai contoh

Page 64: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxiv

dalam lelang tender pembangunan sebuah gedung maka dalam

RKS tersebut berisi mengenai tata cara pembangunan gedung

dimulai dari pembuatan pondasi gedung sampai dengan

pemasangan atap gedung.

Dokumen yang berupa RKS ini kemudian dijadikan

patokan atau pedoman bagi rekanan dalam menentukan jumlah

penawaran yang akan dimasukkan nantinya dalam penawaran

dan juga digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pekerjaan. Selain memuat tentang penjelasan pelaksanaan teknis

pekerjaan yang dilelangkan dalam RKS juga mengatur tentang

batas waktu pemasukan penawaran bagi rekanan.

d. Penjelasan

Penjelasan merupakan forum atau sarana yang digunakan

untuk session tanya jawab atau pemberian keterangan dari panitia

lelang kepada para rekanan terkait dengan hal-hal dalam pelaksanaan

teknis dari pekerjaan fisik. Jadi dalam proses penjelasan, rekanan

diberi kesempatan untuk meminta penjelasan dari panitia jika

ditemukan hal yang tidak atau kurang dipahami dalam dokumen

lelang. Atau juga jika di dalam dokumen lelang umum ditemukan

hal-hal yang belum dicantumkan atau jika ternyata terdapat

perubahan-perubahan dalam dokumen lelang maka dapat disusulkan

dalam tahap penjelasan ini.

Dewasa ini dalam prakteknya, rekanan diperkenankan untuk

tidak hadir dalam penjelasan. Jadi dengan kata lain setelah

melakukan pendaftaran dan menerima dokumen lelang dari panitia,

rekanan tersebut langsung mengajukan atau memasukkan penawaran.

Page 65: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxv

e. Penyusunan Berita Acara Penjelasan Dokumen Lelang dan

Perubahannya

Dalam berita acara penjelasan berisi tentang segala hal yang

ditanyakan dan didiskusikan dalam proses penjelasan baik dalam sesi

tanya jawab ataupun jika terdapat penambahan atau perubahan dalam

dokumen lelang. Setiap rekanan yang menghadiri penjelasan berhak

mengambil dokumen berita acara penjelasan yang sudah direvisi

dengan tujuan sebagai pedoman pelaksanaan teknis

f. Pemasukan Penawaran

Jarak antara penjelasan pekerjaan dengan pemasukan

penawaran minimal 1 (satu) hari dan batas maksimal atas pemasukan

penawaran berkisar antara 15 (lima belas) sampai 30 (tiga puluh)

hari, hal itu ditentukan berdasarkan atas kompleksitas dari jenis

pekerjaan yang dilelangkan. Batas waktu dari pemasukan penawaran

lelang oleh rekanan biasanya sudah dicantumkan dalam dokumen

lelang.

g. Pembukaan Penawaran

Berdasarkan Pasal 28 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 bahwa

dalam pembukaan penawaran harus terdapat minimal 3 (tiga) rekanan

yang mengajukan penawaran dalam 1 paket pekerjaan teknis dan

kemudian pembukaan penawaran dianggap sah untuk dibuka, tetapi

jika dalam pembukaan penawaran ternyata rekanan yang mengajukan

penawaran kurang dari 3 (tiga) rekanan maka berkas penawaran yang

sudah masuk dalam panitia tidak dibuka dan lelang dianggap gagal

serta harus diadakan pelelangan ulang.

Dalam pembukaan penawaran, yang dilihat oleh panitia

lelang adalah nominal yang ditawarkan oleh rekanan dan syarat-

syarat administrasi dari para rekanan yang dilampiri dengan berkas-

berkas dan semuanya dibacakan pada saat pembukaan penawaran.

Page 66: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxvi

Dalam pembukaan penawaran oleh panitia lelang, di dalamnya

terdapat unsur saksi sebanyak 2 (dua) orang saksi dimana para saksi

tersebut bukan berasal dari rekanan yang akan dibuka penawarannya

melainkan dari rekanan yang lain. Sebagai contoh, saat panitia akan

membuka berkas penawaran dari rekanan atau penyedia jasa A maka

yang menjadai saksinya adalah rekanan atau penyedia jasa B dan C.

Dalam proses pembukaan penawaran oleh panitia lelang,

didalamnya diadakan check list terhadap berkas penawaran dari para

rekanan yang meliputi, antara lain :

1) Surat Penawaran.

2) Jaminan Penawaran.

3) Jangka Waktu Penawaran.

4) Daftar Harga Satuan Barang dan Pekerjaan.

5) Form Kualifikasi.

Sampai dengan akhir dari pembukaan penawaran belum bisa

ditentukan rekanan yang menjadi pemenang lelang karena belum

diadakan evaluasi penawaran. Dan meskipun di dalam pembukaan

penawaran dijumpai adanya rekanan dengan nilai penawaran

terendah tetapi hal itu belum bisa dinyatakan sebagai pemenang

lelang.

h. Penyusunan Berita Acara Pembukaan Penawaran

Dalam berita acara pembukaan penawaran memuat hal yang-

hal yang terjadi dalam proses pembukaan penawaran. Berita acara

tersebut dibuat oleh panitia lelang dan ditandatangani oleh panitia

lelang.

i. Evaluasi Berkas Penawaran Termasuk Evaluasi Kualifikasi

Di dalam proses evalusi ini meliputi kegiatan, antara lain:

1) Evaluasi Administrasi

2) Evaluasi Teknis

Page 67: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxvii

3) Evaluasi Biaya

Berdasarkan Pasal 19 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 bahwa

dalam pemilihan barang dan jasa pemerintah dapat menggunakan 1

(satu) dari 3 (tiga) metode evaluasi penawaran berdasarkan jenis

barang dan jasa yang akan diadakan, dan metode evaluasi penawaran

tersebut harus dicantumkan dalam dokumen lelang , yang meliputi

antara lain :

1) Sistem Gugur

2) Sistem Nilai

3) Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis

DPU dalam melaksanakan evaluasi berkas penawaran

menggunakan evaluasi dengan sistem gugur, dimana yang dimaksud

dengan sistem gugur adalah yaitu evaluasi penilaian penawaran

dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran

terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam

dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa dengan urutan proses

evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan

teknis dan kewajaran harga, terhadap penyedia barang dan jasa yang

tidak lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.

Dalam tahap ini, selain evaluasi terhadap berkas penawaran

juga dilakukan evaluasi kualifikasi dari para rekanan. Di dalam

formulir isian kualifikasi untuk jasa pemborongan, terdiri dari

beberapa bagian yang terdiri dari :

1) Surat pernyataan minat untuk mengikuti pengadaan barang dan

jasa

2) Pakta integritas. Di dalam pakta integritas ini berisi pernyataan,

antara lain :

a) Bahwa rekanan tidak akan melakukan praktek KKN.

b) Rekanan akan melaporkan kepada pihak yang berwajib jika

mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pengadaan

barang dan jasa.

Page 68: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxviii

c) Akan melakukan tugas secara bersih, transparan, dan

profesional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan

dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil

kerja terbaik mulai dari penyiapan, penawaran, pelaksanaan,

dan penyelesaian pekerjaan ini.

Dan pakta integritas ini ditandatangani oleh pengguna barang dan

jasa, panitia atau pejabat pengadaan dan penyedia barang dan

jasa.

3) Formulir isian penilaian kualifikasi. Di dalam formulir ini berisi

pernyataan, antara lain :

a) Bahwa formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh orang

yang berkompeten.

b) Bahwa rekanan tidak sedang dinyatakan pailit atau

kegiatannya tidak sedang dihentikan atau tidak sedang

menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan

pengadilan.

c) Rekanan tidak pernah dihukum berdasarkan putusan

pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite

profesional dari rekanan itu sendiri.

Selain pernyataan tersebut, dalam formulir isian penilaian

kualifikasi juga berisi data-data sebagai berikut :

a) Data administrasi umum.

b) Ijin usaha.

c) Landasan hukum pendirian usaha.

d) Pengurus, terdiri dari :

(1) Komisaris (untuk PT).

(2) Direksi/Penanggung Jawab/ Pengurus Perusahaan.

e) Data keuangan, terdiri dari :

(1) Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/ Susunan

Persero (untuk CV/ Firma).

(2) Pajak.

Page 69: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxix

(3) Neraca Perusahaan Terakhir.

f) Data personalia, berisi tentang tenaga ahli atau teknis yang

diperlukan.

g) Data peralatan atu perlengkapan.

h) Data pengalaman perusahaan.

i) Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

j) Modal kerja, berisi tentang surat dukungan keuangan dari

bank.

Format kualifikasi yang telah disebutkan di atas merupakan

format kualifikasi yang terlampir dalam Keppres Nomor 80 Tahun

2003 yang harus diisi oleh rekanan dan dimasukkan bersamaan

dengan berkas penawaran untuk selanjutnya diadakan evaluasi

kualifikasi. Selain formulir kualifikasi, oleh rekanan juga perlu

menambahkan atau melampirkan data-data pendukung lainnya

seperti :

a) Foto kopi pelunasan faktur pajak.

b) Akta perusahaan.

c) Pengalaman pekerjaan (kontrak pekerjaan yang pernah

ditangani).

d) Sertifikasi.

e) Bukti kepemilikan peralatan.

f) Surat keterangan keahlian.

g) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Dan dalam pelaksanaan di lapangan, pada saat rekanan

mengisi kualifikasi tetapi tidak melampirkan foto kopi data-data

pendukung maka hal tersebut sudah dianggap betul atau sah.

Kemudian untuk melengkapi data-data pendukung tersebut oleh

panitia lelang dapat memanggil rekanan yang bersangkutan untuk

verifikasi pada saat evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi. Dan

Page 70: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxx

dalam proses verifikasi tersebut oleh panitia lelang terhadap rekanan

diminta unuk menunjukkan data-data pendukung yang seharusnya

dilampirkan dalam dokumen kualifikasi.

Kemudian setelah evaluasi adminstrasi, teknis, dan biaya

selesai dilaksanakan lalu oleh panitia lelang dibuat berita acara

evaluasi dimana memuat gambaran atau deskripsi dari setiap evaluasi

terhadap berkas para penawar. Di dalam berita acara evaluasi

tersebut juga memuat keputusan terhadap semua tawaran dari

rekanan untuk dinyatakan lulus seleksi atau tidak oleh panitia lelang.

Jika ternyata dinyatakan lulus maka disampingnya ditambahkan

keterangan peringkat kelulusan evaluasi. Dan kemudian berita acara

evaluasi tersebut ditandatangani oleh semua panitia lelang.

Setelah kegiatan evaluasi berkas penawaran dan kualifikasi

selesai, dilanjutkan dengan koreksi aritmetik. Koreksi aritmetik

ditujukan kepada 3 (tiga) penawar yang responsif atau dinyatakan

lulus. Penawaran dinyatakan lulus ketika para penawar lulus dari

evaluasi administrasi, teknis, dan biaya lalu kemudian diambil 3

(tiga) penawar terendah. Koreksi aritmetik dilakukan jika terdapat

perkalian atau penjumlahan yang salah dalam berkas penawaran.

j. Usulan Hasil Evaluasi Penawaran atau Usulan Pemenang

Hasil dari evaluasi berkas penawaran dan evaluasi kualifikasi

diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) oleh panitia

lelang. Meskipun dalam hasil evaluasi tersebut ternyata tidak terdapat

penawar yang lolos tetapi hasil evaluasi tersebut tetap dilaporkan

kepada PPKom.

k. Penetapan Pemenang

PPKom kemudian menetapkan pemenang lelang berdasarkan

atas hasil dari evaluasi berkas penawaran dan evaluasi kualifikasi

serta usulan pemenang dari panitia lelang.

Page 71: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxi

l. Pengumuman Pemenang

Pemenang lelang yang telah ditetapkan oleh PPKom

kemudian diumumkan di DPU selaku instansi penyelenggara lelang

dengan ditempel di papan pengumuman. Di dalam pengumuman

pemenang lelang tersebut juga dicantumkan nama-nama calon

cadangan dari pemenang.

m. Masa Sanggah

Masa sanggah merupakan pemberian kesempatan kepada

rekanan untuk mengajukan surat sanggahan jika merasa keberatan

atas hasil evaluasi yang telah diumumkan, antara lain jika

diketemukan :

1) Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah

ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa.

2) Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan

yang sehat.

3) Penyalahgunaan wewenang oleh panitia, pejabat pengadaan

dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

4) Adanya unsur KKN di antara peserta pemilihan penyedia barang

dan jasa.

5) Adanya unsur KKN di antara peserta dengan anggota panitia,

pejabat pengadaan dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

Masa sanggah diberikan kepada peserta lelang dimana yang

dimaksud dengan peserta lelang adalah rekanan yang ikut

pendaftaran lelang dan kemudian memasukkan penawaran.

Sedangkan bagi rekanan yang hanya ikut pendaftaran lelang dan

mengambil dokumen lelang tetapi tidak memasukkan penawaran

disebut sebagai calon peserta lelang sehingga tidak diberi hak atas

masa sanggah. Jika dalam masa sanggah terdapat keberatan dari

peserta lelang maka keberatan tersebut dinamakan sanggahan. Jika

Page 72: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxii

dalam masa sanggah terdapat keberatan dari calon peserta lelang

maka keberatan tersebut dinamakan aduan.

Jawaban atas sanggahan dari peserta maksimal 5 (lima) hari

sejak menerima surat sanggahan dan jawaban tersebut dilakukan

oleh PPKom karena tugas dari panitia lelang hanya dari

pengumuman lelang umum sampai dengan pengumuman pemenang

dan selebihnya merupakan tugas dan tanggung jawab dari PPKom.

n. Penunjukan Pemenang

Penunjukan pemenang dilakukan oleh PPKom yang

kemudian oleh PPKom dibuat Surat Penunjukan Penyedia Barang

atau Jasa (SPPBJ). Setelah mendapat surat penunjukan tersebut

kemudian oleh rekanan yang ditunjuk harus membuat Surat Jaminan

Pelaksanaan dengan besar jaminan 5% dari penawaran atau dari

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan jaminan tersebut berasal dari

bank pemerintah. Kemudian setelah membuat surat jaminan, oleh

rekanan yang ditunjuk sebagai pemenang juga membuat Surat

Kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan dan kemudian surat-surat

tersebut diserahkan kembali kepada PPKom.

o. Penandatangan Kontrak

Berdasarkan atas Surat Jaminan Pelaksanaan dan Surat

Kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan dari rekanan yang ditunjuk

sebagai pemenang, maka oleh PPKom kemudian dibuat kontrak yang

kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak antara rekanan

dengan PPKom. Kontrak tersebut selain sebagai tanda dimulainya

pekerjaan teknis juga merupakan dasar atau bukti keterikatan antara

PPKom dengan rekanan.

Page 73: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxiii

B. PELAKSANAAN LELANG UMUM KEGIATAN PENATAAN KOTA

BATANG TAHUN ANGGARAN 2003 UNTUK PAKET PEKERJAAN

PEMBANGUNAN SALURAN DAN TROTOAR DI JL. RE.

MARTADINATA

Dalam rangka Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003,

oleh Dinas Pekerjaan Umum kemudian mengadakan sebuah lelang umum

yang kemudian dibagi menjadi 6 paket pekerjaan, antara lain :

1. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Trotoar Jl. Dr. Cipto.

2. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jl.

RE. Martadinata.

3. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Normalisasi,

Dan Peningkatan Saluran Jl. Yos Sudarso.

4. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Rehabilitasi

Jalan Dan Saluran Kelurahan Watesalit.

5. Kegiatan Pembangunan Gedung Wanita Tahap IV.

6. Kegiatan Pembangunan Balai Kelurahan Proyonanggan Utara.

Mengenai hal pengumuman, bahwa untuk lelang tersebut diumumkan

melalui surat kabar propinsi karena besarnya nilai anggaran fisik lebih dari

100 juta rupiah dan kurang dari 1 milyar rupiah. Menurut penuturan dari

Bapak Agung bahwa surat kabar propinsi yang digunakan sebagai media

pengumuman lelang umum adalah Wawasan. Pada tahun anggaran 2003 tidak

ada peraturan khusus yang mengatur perihal surat kabar yang digunakan

sebagai media pengumuman lelang. Sehingga pada tahun anggaran tersebut,

surat kabar propinsi yang digunakan sebagai media pengumuman lelang antara

lain Wawasan, Suara Merdeka, dan Radar Pekalongan. Tetapi mulai tahun

anggaran 2007 bahwa media massa yang digunakan sebagai media

pengumuman lelang umum antara lain Media Indonesia untuk lelang dengan

nilai anggaran fisiknya lebih dari 1 milyar rupih dan Wawasan yang nilai

anggaran fisiknya lebih dari 100 juta rupiah dan kurang dari 1 milyar rupiah.

Page 74: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxiv

Berdasarkan penuturan dari Bapak Agung bahwa pelaksanaan pendaftaran

untuk lelang umum Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003,

dilaksanakan langsung di Dinas Pekerjaan Umum sebagai instansi pemerintah

yang bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaan lelang umum. Hal tersebut

dilakukan dengan cara para calon peserta datang langsung sebagai perwakilan

rekanan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta lelang umum. Sedangkan

pendaftaran lelang umum dengan sistem e-procurement belum digunakan

pada saat pendaftaran lelang tersebut karena belum adanya perkembangan

pelaksanaan lelang umum pada saat itu.

Dalam pelaksanaan pengambilan dokumen lelang umum untuk Kegiatan

Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003 dilakukan di Dinas Pekerjaan

Umum Batang. Dalam kegiatan tersebut ada beberapa rekanan yang

melakukan pengambilan dokumen, antara lain :

1. CV. Daya Insani;

2. CV. Proyekta;

3. CV. Anugerah;

4. CV. Jastica Pratama;

5. CV. Sencaki;

6. CV. Karya Pantura;

7. CV. Setia;

8. CV. Asa;

9. CV. Cipta Sejati;

10. CV. Wiratama Satya;

11. CV. Sembilan Jaya;

12. CV. Bangkit;

Sedangkan dokumen pelelangan yang diterbitkan oleh panitia dan

dijadikan pedoman oleh para rekanan dalam pengajuan penawaran, antara

lain:

1. Instruksi umum kepada peserta lelang dan lampirannya.

2. Instruksi khusus kepada peserta lelang.

Page 75: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxv

3. Bentuk surat penawaran dan lampirannya.

4. Bentuk surat perjanjian (kontrak).

5. Contoh bentuk jaminan.

6. Informasi pelengkap.

7. Syarat umum kontrak.

8. Syarat khusus kontrak.

9. Spesifikasi teknis.

10. Daftar kuantitas pekerjaan.

11. Gambar.

Kemudian setelah tahap pengambilan dokumen lelang tersebut selesai lalu

oleh panitia lelang dibuat berita acara pengambilan dokumen lelang yang

kemudian ditandatangani oleh panitia lelang.

Tahap berikutnya dalam pelaksanaan lelang umum adalah tahap

penjelasan. Bahwa dalam pelaksanaan lelang umum untuk Kegiatan Penataan

Kota Batang Tahun Anggaran 2003 untuk tahap penjelasan dihadiri oleh para

rekanan dan juga para subjek pelaksana lelang umum seperti dari DPU sendiri

sebagai instansi pelaksana, Adminstrasi Pembangunan, dan juga dari

Sekretariat Daerah. Dalam pelaksanaan tahap penjelasan dijumpai adanya

perubahan dalam dokumen lelang, antara lain :

1. Seperti dalam hal jaminan penawaran yang tadinya diatur bahwa

jaminan penawaran mempunyai masa berlaku 3 (tiga) bulan sejak

tanggal pemasukan berkas dan mempunyai batas waktu untuk

penyerahan berkas penawaran. Kemudian dirubah pengaturannya tanpa

batas waktu dalam penyerahan berkas penawaran.

2. Rekanan diwajibkan menunjukkan dokumen asli Surat Keterangan

Dukungan Bank, sedangkan dalam dokumen sebelumnya tidak diatur

demikian.

Kemudian tahap pelaksanaan lelang berikutnya adalah penyusunan berita

acara penjelasan oleh panitia lelang. Dalam berita acara penjelasan tersebut

Page 76: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxvi

selain memuat jalannya tahap pejelasan juga memuat perubahan atau

penambahan dalam dokumen lelang. Kemudian berita acara penjelasan

tersebut ditandatangani oleh panitia lelang kemudian diserahkan kepada setiap

rekanan yang kemudian digunakan sebagai pedoman dalam pemasukan

penawaran.

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah pemasukan

penawaran. Dalam pelaksanaan lelang umum untuk Kegiatan Penataan Kota

Batang Tahun Anggaran 2003 bahwa jangka waktu pemasukan penawaran

adalah 8 (delapan) hari setelah penjelasan.

Tahap selanjutnya setelah pemasukan penawaran adalah tahap pembukaan

penawaran. Dalam pelaksanaan lelang umum untuk Kegiatan Penataan Kota

Batang Tahun Anggaran 2003 bahwa dalam pembukaan penawaran dapat

dilaksanakan jika penawaran yang masuk adalah minimal 3 (tiga) penawaran

untuk setiap paket pekerjaan. Ketika batas akhir pemasukan penawaran tiba,

lalu seketika itu juga diadakan pembukaan penawaran. Dalam pelaksanaan

pembukaan penawaran lalu ditunjuk dua orang saksi dari rekanan yang hadir

yang kemudian dilakukan penelitian syarat adminstrasi, penelitian teknis, dan

dilanjutkan penelitian biaya. Selain melakukan penelitian terhadap berkas

penawaran dari para rekanan, juga dilakukan penelitian terhadap berkas

kualifikasi dari para rekanan dan lampiran-lampiran yang wajib disertakan

dalam dokumen penawaran.

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah penyusunan berita

acara pembukaan penawaran. Dalam berita acara pembukaan penawaran yang

dibuat oleh panitia lelang tersebut memuat hal-hal yang terjadi selama

pembukaan penawaran.

Tahap berikutnya dalam pelaksanaan lelang umum untuk Kegiatan

Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003 adalah evaluasi berkas

penawaran dan berkas kualifikasi. Menurut penuturan dari Bapak Agung

bahwa dalam kegiatan evaluasi ini dilakukan beberapa tahap evaluasi terhadap

berkas penawaran seperti evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan evaluasi

biaya dimana ketiga bentuk evaluasi tersebut dilakukan secara bertahap dan

Page 77: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxvii

dilakukan dengan sistem gugur. Sedangkan dalam evaluasi terhadap berkas

kualifikas dilakukan pemeriksaan terhadap form kualifikasi, seperti halnya :

1. Surat pernyataan minat untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang dan

jasa.

2. Pakta integritas.

3. Formulir isian penilaian kualifikasi.

Selain evaluasi atau pemeriksaan dilakukan terhadap berkas penawaran

dan berkas kualifikasi, evaluasi yang dilakukan penitia juga dilakukan

terhadap berkas-berkas yang harus dilampirkan dalam berkas penawaran.

Tahap selanjutnya dalam pelaksanaan lelang umum pengadaan barang dan

jasa adalah penyusunan berita acara evaluasi dokumen penawaran dan

kualifikasi. Dalam berita acara evaluasi dokumen penawaran dan kualifikasi

yang dibuat oleh panitia lelang memuat gambaran atau deskripsi dari setiap

evaluasi terhadap berkas para penawar. Dalam berita acara evaluasi juga

memuat keputusan untuk lulus atau tidaknya penawaran, keputusan tersebut

dicantumkan di kolom keterangan disertai peringkat kelulusan setiap penawar.

Untuk para penawar yang dinyatakan lulus dalam setiap paket pekerjaan

Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003, antara lain :

1. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Trotoar Jl. Dr. Cipto.

Rekanan yang lulus, adalah :

a. CV. Krida Sakti dengan peringkat III

b. CV. Mandiri Pilar Utama dengan peringkat II

c. CV. Daya Insani dengan peringkat I

2. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jl.

RE. Martadinata.

a. CV. Jastica Pratama dengan peringkat II

b. CV. Proyekta dengan peringkat III

c. CV. Anugerah dengan peringkat I

Page 78: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxviii

3. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Normalisasi,

Dan Peningkatan Saluran Jl. Yos Sudarso.

a. CV. Cipta Sejati dengan peringkat III

b. CV Sencaki dengan peringkat II

c. CV. Karya Pantura dengan peringkat I

4. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Rehabilitasi

Jalan Dan Saluran Kelurahan Watesalit.

a. CV. Daya Insani dengan peringkat III

b. CV. Asa dengan peringkat I

c. CV. Setia dengan peringkat II

5. Kegiatan Pembangunan Gedung Wanita Tahap IV.

a. CV. Sembilan Jaya dengan peringkat I

b. CV. Wiratama Satya dengan peringkat II

c. CV. Bangkit dengan peringkat III

6. Kegiatan Pembangunan Balai Kelurahan Proyonanggan Utara.

a. CV. Bumi Mandiri Pratama dengan peringkat III

b. CV. Sencaki dengan peringkat II

c. CV. Daya Juang dengan peringkat I

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah usulan hasil evaluasi

penawaran atau usulan pemenang dari panitia lelang kepada Pejabat Pembuat

Komitmen. Para penawar yang diusulkan sebagai calon pemenang lelang

dalam setiap paket pekerjaan untuk Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun

Anggaran 2003, antara lain :

1. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Trotoar Jl. Dr. Cipto

yang diusulkan adalah CV. Daya Insani dengan harga penawaran Rp.

188.075.000,-

2. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jl.

RE. Martadinata yang diusulkan adalah CV. Anugerah dengan harga

penawaran Rp. 188.020.000,-

Page 79: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxix

3. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Normalisasi,

Dan Peningkatan Saluran Jl. Yos Sudarso yang diusulkan adalah CV.

Karya Pantura dengan harga penawaran Rp. 123.450.000,-

4. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Rehabilitasi

Jalan Dan Saluran Kelurahan Watesalit yang diusulkan adalah CV. Asa

dengan harga penawaran Rp. 327.720.000,-

5. Kegiatan Pembangunan Gedung Wanita Tahap IV yang diusulkan

adalah CV. Sembilan Jaya dengan harga penawaran Rp. 280.090.000,-

6. Kegiatan Pembangunan Balai Kelurahan Proyonanggan Utara yang

diusulkan adalah CV. Daya Juang dengan harga penawaran Rp. 140.

718.000,-

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah penetapan pemenang

oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Penawar yang ditetapkan sebagai pemenang

lelang dalam setiap paket pekerjaan untuk Kegiatan Penataan Kota Batang

Tahun Anggaran 2003, antara lain :

1. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Trotoar Jl. Dr. Cipto

yang ditetapkan adalah CV. Daya Insani.

2. Kegiatan Penataan Kota Batang Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jl.

RE. Martadinata yang ditetapkan adalah CV. Anugerah.

3. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Normalisasi,

Dan Peningkatan Saluran Jl. Yos Sudarso yang ditetapkan adalah CV.

Karya Pantura.

4. Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Fisik Keciptakaryaan Rehabilitasi

Jalan Dan Saluran Kelurahan Watesalit yang ditetapkan adalah CV.

Asa.

5. Kegiatan Pembangunan Gedung Wanita Tahap IV yang ditetapkan

adalah CV. Sembilan Jaya.

6. Kegiatan Pembangunan Balai Kelurahan Proyonanggan Utara yang

ditetapkan adalah CV. Daya Juang.

Page 80: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxx

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah pengumuman

pemenang lelang. Berdasarkan keterangan dari Bapak Agung bahwa untuk

Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003, pengumuman lelang

tersebut dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dengan cara

menempelkannya di papan pengumuman dengan mencantumkan nama-nama

para pemenang lelang. Dimana nama-nama pemenang lelang tersebut sama

dengan nama pemenang lelang yang diusulkan dan ditetapkan oleh Pejabat

Pembuat Komitmen.

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah masa sanggah.

Namun, dalam Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003 oleh

para rekanan tidak menggunakannya untuk mengirimkan surat sanggahan

kepada Pejabat Pembuat Komitmen karena para rekanan sudah bisa menerima

hasil dari keputusan para panitia lelang dan Pejabat Pembuat Komitmen.

Tahap pelaksanaan lelang umum selanjutnya adalah penunjukan

pemenang. Dalam Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun Anggaran 2003

khususnya untuk paket pekerjaan Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jl. RE.

Martadinata oleh Pejabat Pembuat Komitmen kemudian menunjuk CV.

Anugerah sebagai pemenang lelang umum. Kemudian oleh Pejabat Pembuat

Komitmen membuat Surat Penunjukan Pemenang atau Surat Penunjukan

Penyedia Barang atau Jasa (SPPBJ). Kemudian oleh CV. Anugerah sebagai

rekanan yang ditunjuk sebagai pemenang lelang diwajibkan untuk membuat

Surat Jaminan Pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan lelang umum yang terakhir adalah penandatanganan

kontrak yang dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan rekanan

yang ditunjuk. Sedangkan dalam Kegiatan Penataan Kota Batang Tahun

Anggaran 2003 untuk paket pekerjaan Pembangunan Saluran Dan Trotoar Jl.

RE. Martadinata, perjanjian kontrak tersebut ditandatangani oleh Direktur CV.

Anugerah dengan Pejabat Pembuat Komitmen dari Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Batang. Setelah penandatangan kontrak, kemudian oleh pejabat

Pembuat Komitmen mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja yang

Page 81: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxi

menandakan bahwa pekerjaan konstruksi atau fisik sudah bisa untuk mulai

dikerjakan

C. HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM

PELAKSANAAN LELANG UMUM TENDER PENGADAAN

BARANG DAN JASA PEMERINTAH

Pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan jasa pemerintah

oleh Dinas Pekerjaann Umum Kabupaten Batang dalam prakteknya ternyata

juga mengalami beberapa hambatan-hambatan, menurut penuturan dari

Bapak Agung bahwa hambatan-hambatan tersebut antara lain :

1. Kurangnya jumlah personel dari instansi yang dinyatakan lulus sertifikasi

pengadaan barang dan jasa oleh Bappenas.

Tidak memadainya jumlah personel yang dinyatakan lulus

sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan hambatan

utama dalam proses pengadaan barang dan jasa. Karena hal tersebut dapat

mengakibatkan kurangnya jumlah kepanitiaan dlam pelaksanaan lelang,

sedangkan dalam Pasal 10 Ayat 6 Keppres Nomor 80 tahun 2003

disebutkan bahwa panitia lelang minimal harus terdapat 3 anggota panitia

lelang selain Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, dan

Pejabat Pembuat Komitmen. Padahal dalam pelaksanaan lelang terdiri

dari Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, PPKom dan panitia

lelang dimana kesemuanya tidak boleh terdapat rangkap jabatan.

Akhirnya untuk mengatasi kelangkaan personel yang akan

dijadikan panitia lelang, oleh DPU mengambil langkah untuk mengambil

personel lelang dari dinas atau sub dinas yang lain.

2. Adanya benturan jadwal lelang dengan personel yang berasal dari instansi

dari luar.

Sebagai contoh, ketika DPU mengambil panitia lelang dari

instansi Administrasi Daerah. Namun suatu ketika instansi Adminstrasi

Daerah juga menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa pada saat

yang bersamaan dengan DPU, padahal personel yang dijadikan panitia

Page 82: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxii

lelang di DPU juga menjadi panitia lelang di instansi Adminstrsai Daerah.

Hal tersebut sangat dimungkinkan untuk terjadi mengingat akan

kebutuhan dari setiap instansi untuk melakukan pengadaan barang dan

jasa. Gambaran dari hambatan tersebut juga disebabkan karena kurangnya

personel dalam pengadaan barang dan jasa.

Kemudian langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan pengaturan ulang jadwal lelang dari tiap personel

terutama personel dari luar instansi DPU.

3. Tim teknis yang mengkoreksi atau memeriksa dokumen perencanaan

kurang efektif sehingga dokumen lelang yang nantinya akan diambil oleh

rekanan menjadi kurang lengkap. Untuk mengatasi hal tersebut maka oleh

instansi diadakan pemeriksaan ulang oleh panitia lelang atau PPKom

setelah dokumen tersebut diperiksa oleh tim teknis.

4. SDM dari penyedia jasa kurang.

Rekanan yang datang dalam proses penjelasan dinilai tidak

mempunyai kompetensi karena biasanya dijumpai adanya perwakilan dari

rekanan yang ternyata tidak memahami teknis pelaksanaan pekerjaan

yang dilelangkan. Dan untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan

upaya optimalisasi terhadap sarana atau proses penjelasan dalam upaya

pemberian keterangan terhadap para rekanan.

Page 83: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxiii

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan telah penulis

sampaikan pada Bab sebelumnya dengan permasalahan yang diteliti, maka

sebagai penutup dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa dalam pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan

jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang sudah

sesuai dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dengan perubahan-

perubahannya. Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan lelang yang

berpedoman langsung dengan Keppres tersebut beserta perubahan-

perubahannya ditambah lagi dengan peraturan perundangan lainnya yang

mengatur hal yang serupa.

Pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan dengan metode pelelangan

umum juga dinilai efektif untuk mencegah adanya tindak pidana korupsi

dalam tubuh pemerintahan serta menjaga efektifitas dan efisiensi

penggunaan anggaran, baik anggaran yang bersumber dari APBN maupun

dari APBD terkait dengan tujuan dengan diundangkannya Keppres

Nomor 80 Tahun 2003 yang berkedudukan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan lelang umum

tender pengadan barang dan jasa antara lain kurangnya jumlah personel

dari instansi yang dinyatakan lulus sertifikasi pengadaan barang dan jasa;

adanya benturan jadwal lelang dengan personel yang berasal dari instansi

dari luar; kurang efektifnya tim teknis yang mengkoreksi atau memeriksa

dokumen perencanaan; SDM dari penyedia jasa kurang.

71

Page 84: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxiv

B. SARAN

Pada dasarnya pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan

jasa pemerintah oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang sudah

dilaksanakan dengan baik karena sudah sesuai dengan prosedur yang telah

diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun masih ada

hambatan-hambatan yang dihadapi yang harus diperhatikan dan dicarikan

penyelesaiannya oleh instansi tersebut.

Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan antara lain:

1. Adanya sosialisasi lebih lanjut tentang peraturan perundang-undangan

yang mengatur mengenai pelaksanaan pengadaan barang dan jasa seperti

Keppres Nomor 80 Tahun 2003 beserta perubahan-perubahannya.

Mengingat bahwa peraturan perundang-undangan tersebut selain

digunakan oleh instansi yang mengadakan pengadaan barang dan jasa

juga nantinya bermanfaat bagi para rekanan yang berniat untuk mengikuti

pengadaan barang dan jasa karena bisa diguakan sebagai pedoman atau

acuan dalam mengikuti pengadaan barang dan jasa.

2. Terkait dengan jumlah personel pengadaan dari suatu instansi yang

kurang juga perlu diperhatikan karena kekurangan personel tersebut

merupakan permasalahan pokok dalam pengadaan barang dan jasa

pemerintah. Hal tersebut bisa juga diatasi dengan mengikutsertakan

personel yang tidak bersertifikasi untuk mengikuti pelatihan pengadaan

barang dan jasa. Atau juga dengan mengirimkan personel untuk

mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain

hal-hal tersebut, kekurangan personel juga bisa diatasi dengan melakukan

sinergisitas antar instansi pemerintah atau kerjasama dengan instansi

pemerintah lainnya yang tentunya dengan pengaturan jadwal lelang yang

lebih tersistematis.

3. Terkait dengan kurang efektifnya kerja tim dalam pengadan barang dan

jasa maka perlu adanya pengoptimalan kinerja dari panitia lelang agar

Page 85: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxv

pelaksanaan lelang umum dapat dilakukan dengan lebih efektif dan

efisien sesuai dengan rencana.

4. Adanya sumber daya manusia yang berkompeten, baik dari panitia lelang

maupun dari rekanan yang akan mengikuti pengadaan barang dan jasa.

Page 86: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxvi

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung:Citra Aditya Bakti

Bambang sunggono. 2003. Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.

H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Heribertus Sutopo. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar Teoritis dan Praktis. Surakarta : Pusat Penelitian UNS

Ibrahim Fahmy Badoh. 2006. ”Dilema Pemberantasan Korupsi”. Makalah. Disampaikan pada Seminar Nasional ”Pemberantasan Korupsi Di Tubuh Pemerintahan”, pada tanggal 31 Juli 2006.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Jakarta : Balai Pustaka.

Mohamad Ichram Mukmin.1998. Pengadaan Barang dan Jasa. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Latihan Anggaran

Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.

Sudikno Mertokusumo. 2003. Mengenal Hukum. Yogyakarta: Liberty.

Sutrisno Hadi. 1985. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2005 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2005 Tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Page 87: Pelaksanaan lelang umum (tender) Dalam pengadaan barang ...... · yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk ... Semoga senantiasa dalam rahmat, karunia, dan lindungan-Nya.

lxxxvii

Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden RI Nomor 79 Tahun 2006 Tentang Perubahan Kelima Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden RI Nomor 85 Tahun 2006 Tentang Perubahan Keenam Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden RI Nomor 95 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 339 Tahun 2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah.

Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 257 Tahun 2004 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.