PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA...

65
PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH MAJELIS AZ-ZIKRA MAMPANG SAWANGAN DEPOK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh : Lestari NIM : 105052001755 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H /2009 M  

Transcript of PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA...

Page 1: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN

KELUARGA SAKINAH MAJELIS AZ-ZIKRA MAMPANG

SAWANGAN DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

Lestari

NIM : 105052001755

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H /2009 M

 

Page 2: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN

KELUARGA SAKINAH MAJELIS AZ-ZIKRA MAMPANG

SAWANGAN DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

Lestari

NIM : 105052001755

Di Bawah Bimbingan

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, H. MA.

NIP. 19671126 199603 2 001

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H /2009 M

 

Page 3: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I (SI) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 November 2009

Penulis

Lestari

 

Page 4: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

ABSTRAK

Lestari

Pelaksanaan Konsultasi di Lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-

Zikra Mampang Sawangan Depok

Dalam membina keluarga, masalah akan selalu mengiringi dan untuk

membentuk keluarga sakinah akan banyak persoalan yang timbul. Kemudian

dalam menyelesaikan masalah diperlukan kesabaran dan ketepatan. Institusi yang

berkecimpung dibidang konsultasi atau konseling dalam menangani masalah

keluarga sangatlah penting. Sebab konseling adalah pekerjaan profesional, sesuai

dengan makna uraian tentang pemahaman penanganan dan penyikapan (yang

meliputi unsur-unsur kognisi, afeksi dan perilaku) Oleh karena itu diperlukan

suatu lembaga yang menangani permasalahan keluarga seperti lembaga Titian

Keluarga sakinah Majelis Az-Zikra di Mampang Sawangan Depok.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk konsultasi di

Lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok,

metode dan materi yang gunakan dalam pelaksanaan konsultasi di Lembaga

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok. Dimana

konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada klien yang

dilakukan secara berkesinambungan supaya klien tersebut dapat memahami

dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai

dengan keadaan lingkungan. Informan terdiri dari 1 konselor dan 2 klien. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan penelitian kualitatif.

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi yang

diperoleh langsung dari sasaran penelitian maupun catatan dari sumber yang

terkait dengan penelitian.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam proses konsulasi di

lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok,

klien mengalami beberapa masalah keluarga yang dihadapi seperti masalah

perceraian. Dalam proses konseling ini konsultan menggunakan metode direktif.

dimana metode direktif sangat efektif dalam penangan masalah keluarga. Dan

dalam proses konseling di lembaga titian keluarga sakinah majelis Az-Zikra ini

nilai-nilai keislamannya sangat ditekankan. Adapun hasil konseling di lembaga

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra sangatlah membantu klien khususnya

klien dalam menghadapi masalah keluarga.

 

Page 5: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Kata Pengantar

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah begitu banyak memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan

kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan

para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih atas keterlibatan semua pihak

yang dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini telah banyak memberikan bantuan bagi

penulis. Penulis menyadari selesainya skripsi ini tidak luput dari dorongan dan bantuan

berbagai pihak, baik moril maupun materil untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Wahidin

Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan I, Drs. Study Rizal, L.K, M.Ag. selaku

Pembantu Dekan II, dan Drs.Mahmud Jalal, M.A selaku Pembantu Dekan III

2. Drs. M. Luthfi M. Ag. selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

dan Nasichah, MA. selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

3. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA. selaku pembimbing dalam penulisan ini.

4. Drs. Azwar Chatib, selaku dosen penasehat akademik penulis.

5. Kedua orang tua tercinta, Bapak Syaripuddin dan Ibu Titi yang dengan

kesabaran dan kasih sayangnya, membimbing dan mendidik serta do’a beliau

 

Page 6: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

yang selalu dipanjatkan untuk penulis agar dapat menyelesaikan pendidikkanya

dengan baik beserta kakak penulis Dede Nurhali, Evi Herawati Am.a Pd, Ari

Wahyudi ST serta keluarga besar di rumah yang selalu memberikan motivasi

buat penulis.

6. Segenap pegawai perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah

banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.

7. Segenap pegawai perpustakaan Utama.

8. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah berjasa dalam

penulisan skripsi ini yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada

penulis, baik secara teoritis maupun praktis selama penulis berada di jenjang

perkuliahan.

9. Pimpinan Lembaga Titian Keluarga Sakinah (TKS) Majelis Az-Zikra dan para

pengurusnya terutama kepada, Ust. Abdul Syukur, H. Maryono Hudanul Sidiq

dan yang lainnya, semoga setiap bantuannya dibalas dengan balasan yang

berlipat ganda oleh Allah SWT.

10. Teman-teman angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam; Ade,

Agus, Astuti, Anti, Bari, Bima, Dino, Dwika, Eneng, Fitri, Galuh, Hera, Harid, Ina,

Jefri, Jaya, Juvendra, Julia, Qiqi, Laily, Maya, Mulya, Mufi, Madina, Reninta, Qory,

Rahmat, Ruyatna, Shinta, Via, Syukran, Yeni, Yuni, dan Wahyu. Serta teman-

teman yang banyak membantu yang senantiasa setia mengantarkan penulis

untuk mencari data, dan memberikan motivasi dan do’anya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri semoga semua bentuk

perhatian, bantuan dan partisipasi yang sudah diberikan mendapatkan pahala yang

setimpal dari-Nya. Dan penulis meminta maaf apabila di dalam penulisan skripsi ini

 

Page 7: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Dan penulis berharap, mudah-

mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, khususnya para

mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 11 November 2009

Penulis

 

Page 8: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

D. Metodologi Penelitian ................................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 10

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsultasi ....................................................................................................... 12

1. Pengertian Konsultasi .................................................................................................... 12

2. Proses Pelayanan Konsultasi ..........................................................

13 3. Ragam Konsultasi menurut Masalah ……………………………

14

4. Metode dan Teknik Konsultasi ......................................................

15

B. Pengertian Keluarga Sakinah ..................................................................................... 20

1. Faktor Penyebab Munculnya Problematika Keluarga …………. 23 2. Bentuk-Bentuk Problematika Keluarga ………………………... 26 3. Cara Mengatasi Problematika Keluarga …………………………. 26

 

Page 9: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Latar Belakang Berdirinya Lembaga Titian Keluarga Sakinah Mampang

Sawangan Depok ........................................................................................................ 31

1. Sejarah Berdirinya .......................................................................................................... 31

2. Visi dan Misi ............................................................................................. 33

3. Tujuan Lembaga Titian Keluarga Sakinah ............................................... 33

4. Struktur Organisasi Titian Keluarga Sakinah ........................................... 34

B. Program-Program Titian Keluarga Sakinah .................................................... 35

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Konsultasi Di Lembaga Titian Keluarga Sakinah.................... ............ 39

1. Deskripsi Konsultan ......................................................................................................... 39

2. Deskripsi Klien ................................................................................................................. 40

B. Bentuk pelaksanaan Konsultasi di Lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis

Az-zik Az-Zikra Mampang Sawangan Depok .................................................. 40

Pertama Tahapan Awal (Mendefinisikan Masalah Klien) 41

1. Kedua Tahapan Pertengahan (Tahapan Kerja) ................ 42

2. Ketiga Tahapan Terakhir (Penutup) ......................................... 44

a. Kelebihan ............................................................................. 46

b. Kekurangan .......................................................................... 46

c. Metode Penanganan .............................................................. 47

BAB V PENUTUP ….…………………………………………………………… 50

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 50

B. Saran .............................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 52

 

Page 10: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan konsultasi pada hakikatnya banyak dilakukan dimana-mana

baik secara resmi sesuai dengan jabatan dan lembaga atau badan yang

menyelenggarakan, maupun secara tidak resmi bahkan seringkali secara tidak

disadari seorang karena keinginanya membantu orang lain, sebenarnya telah

melakukan sesuatu yang identik dengan melakukan atau memberikan

konsultasi.

Konsultasi merupakan suatu bentuk proses pelayanan yang sekurang-

kurangnya melibatkan pula orang kedua. Penerima layanan yaitu orang yang

sebelumnya merasa ataupun nyatanya tidak dapat berbuat banyak dan setelah

mendapatkan layanan menjadi dapat melakukan sesuatu.1

Era globalisasi yang semakin menjadi kenyataan dan alam repormasi

yang belum tuntas saat ini, telah banyak mempengaruhi perubahan-perubahan

disegala bidang baik dalam bidang sains maupun dalam bidang tehnologi

sehingga dapat menyebabkan timbulnya banyak problema pada keluarga.bagi

setiap keluarga yang sedang berada dalam situasi yang penuh konflik,

kemampuan mengendalikan diri darianggota keluarga dipertaruhkan saat ini.

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat untuk anggota

terdiri dari satu orang laki-laki dan seorang perempuan yang mempunyai

1 Asep Syamsu M. Romli, Broadcast journalism, (Bandung: yayasan Nuansa, 2004), cet.

ke-1, h.27.

 

Page 11: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

peranan penting dalam membina calon pemuda. Suami istri adalah adalah

pondasi dasar bagi sebuah bangunan rumah tangga, karena itulah islam

menetapkan criteria khusus baginya hingga menimbulkan rasa cinta dan kasih

saying dan ketertarikan.2

Apabila setiap keluarga disoroti kemungkinan akan ada atau tidaknya

persoalan dengan anak, maka akan terlihat macam-macam kesulitan. Bahkan

mungkin saja tidak semua keluarga menyadari adanya suatu kesulitan.

Setiap keluarga mengalami dan harus memecahkan persoalan-

persoalan sendiri. Apabila kesulitan tidak disadari, tidak dirasakan sebagai

persoalan maka tentu tidak akan dicari cara-cara untuk mengatasinya.

Persoalan akan menjadi masalah setelah menimbulkan sesuatu gambaran

dalam arus kehidupan dan kecemasan pada orang tua.3

Tujuan dari setiap orang yang membina rumah tangga adalah mencari

kebahagiaan dalam hidup di dunia ini. Hampir seluruh budaya bangsa

menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran kebahagiaan yang

sebenarnya. Sebab pada keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka ia

dipandang sebagai orang yang bahagia.

Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah tetapi keluarganya

berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun

sukses diraih, tetapi kegagalan di rumah tangganya akan tercermin

2 Aunur Rahim faqih, Bimbingan Dan konseling dalam Islam, (yogyakarta: UII Press,

2001), cet ke-2, h.12.

3 Singgih D. gunarsa, Psikologi anak bermasalah, (Jakarta: Gunung Mulia, 2004) cet. ke-

1, h. 1.

 

Page 12: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

diwajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak bahagia. Hidup

berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia secara psikologis

kehidupan berkeluarga baik bagi suami, istri, anak-anak, cucu atau bahkan

mertua merupakan pelabuhan perasaan, ketentraman, kerinduan, keharuan,

semangat dan pengorbanan. Semuanya berlabuh di lembaga pertama yaitu

keluarga.

Secara alami kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu

bukan hanya di masyarakat tradisional kesetiaan keluarga masih menjadi nilai

keindahan, meski persemayaman keindahan di alam sadarnya “kebenaran”

nilai kesetiaan dalam hidup berkeluarga. Menikah tidak terlalu sulit, tetapi

membangun keluarga bahagia bukan sesuatu hal yang mudah. Konsep

keluarga yang yang islami, biasanya disebut dengan istilah keluarga sakinah.4

Proses akad nikah adalah kontrak seumur hidup antara dua individu

dimana mereka berdua bukan saja akan selalu bersama dalam suka, tetapi juga

dalam duka. Suami istri nantinya, setiap hari akan selalu banyak melampaui

waktu-waktu yang harus dilakukan bersama-sama, makan bersama, duduk

bersama, tidur bersama dan menghadapi problem bersama, memperoleh

keuntungan bersama menanggung resiko bersama. Jika diantara keduanya

tidak memiliki “kesamaan” maka kebersamaan terus menerus dalam waktu

lama akan melahirkan kebosanan. Oleh karena itu sebelum pertandingan

kontrak akad nikah, calon suami dan calon istri harus benar-benar meneliti

unsur-unsur yang akan mendukung kebersamaan. Dan menandai betul unsur-

4M. Quraish Shihab, Tafsir Al misbah, Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002). Jilid 13, h.252.

 

Page 13: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

unsur resistensi yang bukan saja bisa mengganggu tetapi bahkan bisa menjadi

bom waktu. Calon suami dan calon istri masing-masing harus benar-benar

meyakini persepsi atas pengenalanya terhadap calon suami atau istrinya. 5

Dalam membina keluarga masalah pasti akan selalu mengiringi dan

untuk membentuk keluarga sakinah pasti akan banyak persoalan yang timbul

dan dalam menyelesaikannya diperlukan kesabaran dan ketepatan. Institusi

yang berkecimpung di bidang konsultasi atau konseling dalam menangani

masalah keluarga sangatlah penting. Sebab konseling adalah pekerjaan

profesional, sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman penanganan dan

penyikapan (yang meliputi unsur-unsur kognisi, afeksi dan perilaku)

konseling terhadap kasus-kasus yang terjadi dalam keluarga itu harus

dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan

efektifitas proses dalam konseling dan lain-lainya.

Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas tuntutan keilmuan layanan dari

segi (antara lain bahwa layanan harus didasarkan atas data dan tingkat

perkembangan klien) dan tuntutan optimal proses penyelenggaraan layanan

dari segi lain (yaitu antara lain suasana konseling ditandai adanya kehangatan,

pemahaman penerimaan kebebasan dan keterbukaan serta berbagai sumber

daya yang perlu diaktifkan).6

Keluarga merupakan bagian terkecildari suatu negara namun memiliki

kekuatan yang besar serta berperan penting dalam menegakan landasan nilai

5Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2005), cet. ke-1,

h.117. 6 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konsiling, (Jakarta PT. Rineka

Cipta 2004), cet ke-2 . h. 114.

 

Page 14: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

untuk mewujudkan negara yang memiliki kemuliaan dan moralitas yang

baikdalam masyarakat. Keluarga juga merupakan rujukan keberhasilan serta

kebahagiaan ditinggal masyarakat manapun.

Secara psikologis, kehidupan keluarga baik suami, istri, anak-anak, cucu,

cicit atau bahkan mertua merupakan semangat dan pengorbanan semua

berlabuh di lembaga yang bernama keluarga.7

Rumah tangga atau keluarga yang bahagia dan sejahtera yang disebut

juga keluarga sakinah, adalah keluarga yang damai dan tentram, rukun dan

damai.8 Yaitu adanya jalinan hubungan mesra dan harmonis diantara semua

anggota keluarga dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Problem- problem pernikahan dan keluarga amat banyak sekali dari hal

yang kecil sampai hal yang besar dari sekedar pertengkaran kecil sampai

keperceraian dan keruntuhan kehidupan berumah tangga yang menyebabkan

timbulnya broken home. Penyebabnya bias terjadi dari kesalahan awal

pembentukan rumah tangga, pada masa-masa sebelum menjelang pernikahan

bias juga muncul disaat-saat mengarungi bahtera rumah tangga. Dengan kata

lain ada banyak faktor yang menyebabkan pernikahan dan pembinaan

kehidupan bermah tangga atau berkeluarga itu tidak baiktidak seperti yang

diharapkan, tidak dilimpahi mawadah warahmah, tidak menjadi keluarga

sakinah. 9

7 Mubarok, Psikologi Keluarga, h.114

8 Hasan Basri, Membina Keluarga bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara, 1996), cet. ke-1.

h.16

9 Faqih, Bimbingan Dan konseling dalam Islam, h. 85.

 

Page 15: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Dari persoalan di atas penulis tertarik untuk meneliti mengenai

pelaksanaan konsultasi di lembaga Titian Keluarga Sakinah Mampang

Sawangan Depok dengan judul “Pelaksanaan Konsultasi di Lembaga

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengkaji lebih

jauh tentang pelaksanaan konsultasi di Lembaga Titian Keluarga Sakinah

Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok. Maka penulis merumuskan

masalah yaitu

1. Bagaimana bentuk konsultasi di lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis

Az-Zikra Mampang Sawangan Depok.

2. Metode dan materi yang digunakan lembaga Titian Keluarga Sakinah

Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas maka

tujuan dari penelitian ialah untuk mengetahui

1. Bagaimana bentuk konsultasi di lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis

Az-Zikra Mampang Sawangan Depok.

2. Metode dan materi apa yang digunakan lembaga Titian Keluarga Sakinah

Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok?

2. Manfaat Penelitian

 

Page 16: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

a. Manfaat Akademis

1) Untuk menambah keilmuan penulis di bidang dakwah dan

komunikasi khususnya di dalam hal bimbingan dan penyuluhan

Islam mengenai pelaksanaan konseling di lembaga Titian Keluarga

Sakinah Mampang Sawangan Depok.

2) Sebagai bahan tambahan referensi atau perbandingan penelitian

selanjutnya dalam bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam

pelaksanaan konseling di lembaga Titian Keluarga Sakinah

Mampang Sawangan Depok.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk dijadikan sebagai

bahan evaluasi konsultasi keluarga sakinah. di lembaga Titian Keluarga

Sakinah Mampang Sawangan Depok.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini metode observasi, jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif.jenis penelitian deskriptif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan objek penelitian pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak.10

Adapun dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan

dan mendeskripsikan secara faktual, aktual dan sistematis mengenai

10 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial,(Yogyakarta: Gajah Mada University

press, 1998), cet. Ke-8, h. 63.

 

Page 17: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

bagaimana pelaksanaan konsultasi di di lembaga Titian Keluarga Sakinah

Majelis Az-zikra Mampang Sawangan Depok.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Karena keterbatasan waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus

2009 sampai November 2009. Dan tempat penelitian adalah di lembaga

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-zikra Mampang Sawangan Depok.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek pada penelitian ini adalah lembaga itu sendiri yaitu

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok.

Sedangkan objeknya adalah pelaksanaan konsultasi di Lembaga Titian

Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok.

4. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari klien berupa

catatan tertulis dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.

b. Data sekunder yaitu data tidak langsung yang berupa catatan-catatan

atau dokumen-dokumen.

5. Teknik Pencatatan Data

Untuk memperoleh ketepatan data dan keakuratan data dan

kekurangan informasi yang mendukung dalam penelitian, penulis

melakukan pengumpulan data melalui.

a. Observasi

 

Page 18: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Peneliti mengamati langsung terhadap objek penelitian, yaitu

pelaksanaan konsultasi, kemudian mencatatkejadian sebagaimana yang

terjadi sebenarnya.

b. Wawancara

Peneliti mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara

lisan kepada pimpinan, karyawan dan klien yang berada di di Lembaga

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan

Depok.

c. Kepustakaan

Peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang bersumber dari buku atau

sumber lainya yang berhubungan dengan skripsi ini.

6. Teknik Analisa Data

Yang dimaksud dengan teknik analisa data yaitu proses penyederhanaan

data ke dalam bentuk lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.11 Dalam

penelitian di Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan

Depok. Penulis menggunakan analisa non statistik, yaitu mengambil

keputusan atau kesimpulan-kesimpulan yang benar melalui proses

pengumpulan, penyusunan penyajian, dan penganalisaan data hasil

penelitian yang berwujud kata-kata.

7. Teknik Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini penulis berpedoman dan mengacu kepada

Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertai UIN Syarif

11 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,

1995), h.263.

 

Page 19: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Hidayatuallah Jakarta yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, Agustus

2008, cet ke-2.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di

Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi, Dari pengamatan penulis yang

dilakukan untuk bahan perbandingan maka tinjauan pustaka yang mengenai

konsultasi dan mengenai keluarga. Dan itu terdapat dada skripsi :

Kartika Afrianti dengan judul skripsi Efek Komunikasi Majelis Zikir

Az-Zikra Mampang Sawangan Depok. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

2008

Nandiyanti Hardelina Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

dengan judul Skripsi Konsultasi Keagamaan dalam menghadapi Masalah

Remaja di Radio Mustang 88,01 fm Jakarta 2009.

Dari tinjauan pustaka diatas penulis tidak menemukan skripsi yang

mengangkat judul yang sama di lembaga Majelis Zikir Az-Zikra Mampang

Sawangan Depok, Kartika Afrianti dengan judul efek komunikasi majelis

zikir az-zikra sedangkan Nandianti Hardelina mengangkat judul konsultasi

akan tetapi tidak di tempat yang sama dan masalah yang ditangani adalah

khusus masalah remaja.

F. Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran mengenai penelitian ini penulis menyusun penelitian ini

dalam lima bab, adapun sistematika penulisannya sebagai berikut :

 

Page 20: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

BAB I. PENDAHULUAN. Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi

penelitian, sistematika penulisan dan tinjauan pustaka.

BAB II. KAJIAN TEORITIS. Meliputi, pengertian konsultasi, proses

pelayanan konsultasi, ragam konsultasi menurut masalah, metode dan

teknik konsultasi, pengertian keluarga, faktor penyebab munculnya

problematika keluarga, bentuk-bentuk problematika keluarga, dan

mengatasi problematika keluarga.

BAB III. GAMBARAN UMUM LEMBAGA TITIAN KELUARGA

SAKINAH MAMPANG SAWANGAN DEPOK. Meliputi sejarah

berdiri, visi dan misi, struktur organisasi, program-program.

BAB IV. TEMUAN DAN ANALISIS DATA. Meliputi deskripsi konselor dan

klien, Bentuk pelaksanaan Konsultasi, Kelebihan, Kekurangan dan

Metode Penanganan

BAB V. PENUTUP. Yaitu berisikan kesimpulan dan saran-saran.

 

Page 21: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Konsultasi

1. Pengertian konsultasi

Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan

(nasehat, saran dan sebagainya) yang sebaik-baiknya.12

Dalam bimbingan dan konseling konsultasi adalah sebagai suatu proses

penyediaan bantuan tekhnis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor

lainyadalam mengidentifikasidan memperbaiki masalah yang membatasi dalam

mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas individu

kelompok. Secara umum konsultasi dipandang sebagai nasehat dari seorang yang

professional. 13

Konsultasi yang ada dalam konseling islam merupakan salah satu dari

berbagai tugas manusia dalam membina dan membentuk manusia yang ideal,

yaitu manusia yang mengenal dan mengetahui siapa dirinya, tujuan hidupnya, dan

ia akan pergi sehingga ia mampu untuk mengimbangkanaantara kehidupan dunia

dan akhirat, bahkan bias dikatakan bahwa hal tersebut merupakan amanat yang

diberi Allah kepada rasul dan nabinya. Dengan adanya amanat inilah maka

mereka menjadi demikian berharga dan bermanfaat bagi manusia, baik dalam

urusan agama, dunia, pemenuhan kebutuhan, pemecahan masalah dan banyak hal

12 Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Budaya, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, h. 475.

13 Dadang kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000) h. 13.

 

Page 22: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

lainya. Konsultasi dalam konseling pun akhirnya menjadi suatu kewajiban bagi

setiap individu muslimkhususnya para alim ulama.

Pembimbing ataupun konsultan mengajarkan pengetahuan

agamadan menginternalisasikan serta mentranformasikan nilai-nilai agama ke

dalam pribadi mereka (klien), yang tekananutamanya adalah merubah di mana

eksistensi islam dalam membangun kepribadian dan membimbing manusia untuk

membangun kepribadian yang tangguh baik sisi akhlak akidah serta dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Membimbing dan mengarahkan sikap

dan mental mereka kearah beriman dan taqwa kepada tuhan, serta mampu

mengajarkan agama-agama.14

2. Proses Pelayanan Konsultasi

Proses konsultasi menurut Achmad juntika Nurihsan di dalam

bukunya strategi layanan bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut :

a. Menumbuhkan hubungan berdasarkan komunikasi dan perhatian

pada konsulti.

b. Menentukan diagnosis atau sebuah hipotesis kerja sebagai rencana

kegiatan.

c. Mengembangkan motivasi untuk melakukan kegiatan.

d. Melakukan pemecahan masalah.

e. Memberikan alternatif lain apabila masalah belum terpecahkan.

3. Ragam Konsultasi menurut Masalah

14 M. Arifin, Teori-Teori Konseling Agama dan umum, (Jakarta: PT. Golden Terayon

Prees, 1996), h. 25.

 

Page 23: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Ragam konsultasi dilihat dari segi permasalahan individu yang sering

dihadapi, sebagai berikut :

a. Konsultasi akademik

Konsultasi akademik yaitu konsultasi yang diarahkan untuk

membantupara individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-

masalah akademik. Yang tergolong masalah-masalah akademik yaitu

pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, penyelelesaian

tugas-tugas dan latihan, perencanaan pendidikan lanjutan dan lain-

lain.para konselor membantu individu mengatasi kesulitan belajar,

mengembangkan cara belajar, mengembangkan cara belajar dan agar

mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/pendidikan.

b. Konsultasi sosial – pribadi

Konsultasi sosial-pribadi merupakan konsultasi yang membantu para

individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi yang

tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan

dengan sesama teman, dengan dosen, penyesuaian diri dengan lingkungan

pendidikan dan masyarakat tempat tinggal, dan penyelesaian konflik.

Konsultasi ini diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan

mengembangkan kemampuan individu dalam masalah-masalah dirinya.

Konsultasi ini diberikan dengan cara mengembangkan system pemahaman

diri dan sikap-sikap yang positif, serta ketrampilan sosial, pribadi yang

tepat.

c. Konsultasi karir

 

Page 24: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Konsultasi karir yaitu konsultasi untuk membantu individu dalam

perencanaan pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti

: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja. Pemahaman kondisi

dan kemampuan diri , perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian

karir, penyesuaian pekerjaan.

d. Konsultasi keluarga

Konsultasi keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada para

individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu

menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri

secara produktif dapat menciptakan dan penyesuaian diri dan norma

keluarga, serta berperan atau berpartisipasi aktif dalam mencapai

kehidupan keluarga yang bahagia.

4. Metode dan Teknik

Metode diartikan dengan cara untuk mendekati masalah sehingga

diperoleh hasil yang memuaskan, sementara teknik merupakan penerapan

metode tersebut dalam praktek.15 Dalam penerapannya konsultasi disini

menggunakan beberapa metode yang sama dengan konseling, yang

memiliki beberapa metode berdasarkan komunikasi, metode tersebut

terdiri dari metode komunikasi langsung yang disingkat menjadi metode

15 Aunnur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling di Dalam Islam, (Yogjakarta: UII

Press, 2001), h. 53.

 

Page 25: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

langsung. Metode komunikasi tidak langsung di sinigkat menjadi langsung

metode komunikasi tidak langsung.16

a. Metode langsung

Adalah metode dimana konselor melakukan komunikasi

langsung atau bertatap muka dengan kliennya. Metode ini dapat dirinci

lagi.

1) Metode individual, yaitu konselor dalam hal ini melakukan

komunikasi langsung secara individual dengan pihak kliennya, hal

ini dapat dilakukan dengan menggunakan tekhnik.

a) Percakapan pribadi yaitu, konselor melakukan dialog langsung

dengan tatap muka face to face dengan kliennya.

b) Kunjungan rumah, home visit, yaitu konselor mengadakan

dialog dengan kliennya, tetapi dilaksanakan di rumah klien

sekaligus untuk mengamati rumah klien dan lingkungannya.

c) Kunjungan dan observasi kerja, yakni konselor atau konseling

jabatan melakukan percakapan individual sekaligus mengamati

kerja klien dan hubungannya.

2) Metode kelompok yaitu konselor melakukan komunikasi langsung

dengan klien dalam kelompok. Hal ini dapat dilakukan denagn

menggunakan:

16 M. Arifin, Pedoman pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama, (Jakarta: PT.

Golden Terayon Press,1996), h 2.

 

Page 26: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

a) Diskusi kelompok, konselor melaksanakan komunikasi dengan

cara mengadakan diskusi atau bersama kelompok lain yang

mempunyai masalah yang sama ataupun berbeda.

b) Karyawisata, yaitu konseling kelompok yang dilakukan secara

langsung dengan mempergunakan anjang karya wisata sebagai

forum

a. Sosiodarma, yaitu konseling kelompok yang dilakukan

dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau

mencegah timbulnya masalah secara sosiologis.

b. Psikodrama, yaitu konseling kelompok yang dilakukan

dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau

mencegah timbulnya masalah psikologis.

c. Grup teaching, yaitu memberikan konseling kelompok

dengan memberi materi konseling kelompok tertentu

”ceramah’’ kepada kelompok yang disiapkan.

b. Metode Tidak Langsung.

Adalah yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Hal ini

dilakukan secara individual atau kelompok bahkan massal.

1) Metede Individual yaitu melakukan komunikasi secara individual

melalui media komunikasi masa. Tehniknya adalah melalui surat

menyurat melalui telepon dan sebagainya.

2) Metode kelompok atau masal yaitu melakukan komunikasi secara

kelompok melalui media komunikasi masal. Tekhniknya adalah

 

Page 27: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Melalui papan bimbingan, Melalui surat kabar atau majalah,

Melalui brosur, Melalui radio (media audio), Melalui televisi.17

sedangkan dalam proses konseling seorang konselor dapat

menggunakan metode-metode antara lain.

1). Metode Interview (wawancara).

Wawancara adalah melakukan dialog dengan klien untuk mendapatkan

masalah-masalah yang dihadapi oleh klien. Konselor dengan

melakukan konseling, konselor akan masuk dalam kehidupan klien dan

akan mengetahui sebab-sebab masalah klien.18

2). Metode Group (kelompok).

Yaitu cara pengungkapkan jiwa dan pembinaannya kegiatan kelompok

seperti ceramah, tanya jawab, seminar, diskusi dan sebagainnya.

3). Metode Direktif (Directive Counseling)

Metode ini dipelopori atau dicetuskan oleh Demon Griffith

Wiamsonyaitu seorang pejabat dean of student pada universitas

minnesota. Dengan pendekatan ini dalam proses konseling berada

ditangan konselor (counselor centered approach), jadi dalam hal ini

konselor lebih banyak mengambil inisyatif dalam proses konseling

sehingga klien tinggal menerima apa yang dikemukakan konselor.19

17M Arifin, Teori-teori Konseling Agama dan Umum, (Jakarta: PT. Golden Terayon

Press, 1996) cet ke-3 h.23 18M. Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan Agama, (Jakarta: PT. Golden Terayon

Perss, 1996), h. 49. 19 Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.

42.

 

Page 28: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Tujuan pokok konseling direktif adalah membantu klien supaya dapat

berubah tingkah lakunya yang emosional dan implusif dengan tingkah

laku yang rasional, disadari (sengaja) secara akurat dan waspada.

Dalam melaksanakan konseling E. G. Wiliamson yang dikutif Abu

Ahmadi menyarankan enam langkah harus ditempuh diantaranya:

1. Analisys, meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber untuk

memahami klien.

2. Synthesis, pemilihan terhadap sumber data yang tersedia sesuai

dengan kebutuhan dan masalah yang sedang atau akan dihadapi

dalam proses konseling.

3. Diagnosis, perumusan kesimpulan tentang hakikat serta sebab-

sebab yang dihadapi.

4. Prognosis, perkiraan konselor mengenai perkembangan klien lebih

lanjut dan implikasi dari diagnosis yang ditentukan.

5. Treatment, langkah-langkah kearah penyesuaian diri kembali.

6. Folow up, langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha

konseling yang telah dilakukan.20

4. Metode Non Direktif

Metode ini sering disebut client centered counseling yang

memberikan suatu gambaran bahwa dalam proses konseling yang

menjadi pusatnya adalah klien bukan konselor.21 Oleh karena itu

dalam proses konseling ini aktifitas sebagian besar diletakan

20Ibid., h. 43. 21 Ibid., h. 45.

 

Page 29: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

dipunduk klien itu sendiri, dalam pemecahan masalah maka klien itu

sendiri didorong oleh konselor untuk mencari dan menemukan cara

atau tekhnik yang terbaik dalam pemecahan masalahnya.22

Untuk dapat melaksanakan konseling non direktif seorang

konselor terlebih dahulu harus memiliki kematangan psikologis

mampu menerima dan memahami diri sendiri secara penuh serta

memiliki respek terhadap diri dan orang lain, tujuan fokok konseling

non direktif adalah mendorong klien supaya dapat mengalami

pertumbuhan dan perkembangan pribadi dan potensi-potensinya

secara sehat.23 Konseling non direktif pertama kali dikembangkan

oleh Carl Rogers guru besar dalam psikologi dan psikiatri di

Universitas Wisconsin24.

B. Pengertian Keluarga Sakinah

4. Pengertian Keluarga

Asal usul keluarga terbentuk dari peristiwa pernikahan yang kemudian

melahirkan keturunan. Melalui sebuah lembaga pernikahan, seorang laki-laki

dan seorang perempuan mengikatkan diri lahir dan batin untuk hidup bersama

membentuk keluaga sebagai suami istri dengan tujuan. Membagun kehidupan

22Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 70. 23Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling Disekolah, h. 45. 24 Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, h. 70.

 

Page 30: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

yang tentram, penuh cinta dan kasih sayang yang sering diistilahkan dengan

sakinah mawaddah, wa rohmah.25

Allah SWT telah menjelaskan dalam QS. Al Ruum: 21

◆ ⧫◆ ⧫◼

⬧ →

◆ ❑⧫

⬧ ➔◆ →◆⧫

◆❑ ☺◆◆

⬧ ⧫ ❑⬧

⧫⧫⧫

Artinya:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Secara etimologis pengertian keluarga dalam kamus Besar Bahasa

Indonesia, adalah “satuan kekerabatan yang sangat memiliki peran penting

dalam masyarakat”.26 sehingga keluarga sangat memiliki peran penting dalam

masyarakat. Terdapat beragam definisi yang digunakan untuk menjelaskan

”keluarga”. Keluarga bisa berarti ”batin” yaitu ibu, bapak, anak-anaknya atau

seisi rumah yang menjadi tanggunagan, dan dapat pula berarti ”kaum” yaitu

sanak saudara serta kaum kerabat. 27 Keluarga adalah suatu matrik sosial, atau

kelompok sosial, organisasi biopsikososial, dimana anggotanya terikat dengan

25A. Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen Keluarga.

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h. 9. 26Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga ( Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h..536. 27Anonimous, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Balai Pustaka, 1995), h.471.

 

Page 31: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

sesuatu matan khusus untuk hidup bersama, bukan suatu matan yang sifatnya

stastik dan membelenggu.28

Kemudian secara terminologi, pengertian keluarga Menurut Onong U.

Efendy sebagaimana dikutif oleh Jalaludin Rahmat dalam bukunya bahwa

keluarga adalah golongan masyarakat kecil terdiri dari suami dan istri serta

anak-anak atau tidak.29 Menurut H. Mukhtar Jarhasyi keluarga adalah, ”unit

terkecil yang jadi dasar utama kelangsungan dan perkembangan suatu

masyarakat bangsa dan Negara.”30

Keluarga merupakan rujukan keberhasilan dan kebahagiaan. Seseorang

mungkin gagal dalam karir sosial, tetapi jika sukses dan berbahagia dalam

kehidupan kekuarganya, maka ia tetap dipandang sebagai orang yang sukses.

Sebaliknya ada yang sukses dalam karir sosial, tetapi kehidupan keluarganya

berantakan maka orang itu tetap dipandang sebagai orang yang gagal.31

Sakinah menurut Kamus Besar Indonesia adalah kedamaian,

ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan semoga pasangan suami istri itu

dapat membina rumah tangga yang penuh dengan kecintaan dan kasih

sayang.32 Keluarga sakinah adalah keluarga yang mampu memenuhi hajat

28Dadang Hawari, Membina Keluarga Sakinah, ( Jakarta: Pustaka Antara, 1996), h. 7. 29Jalaludin Rahmat, Keluarga Muslim dan Masyarakat Modern, ( Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1993), cet. ke-1, h.100. 30Mukhtar Jarkasyi, Membina Keluarga Bahagia, ( Jakarta : Pustaka Antara 1992), cet.

ke-2. h. 5. 31Ahmad Mubarok, Psikologi Keluarga, ( Jakarta: PT. Bina Rena Pariwisata, 2005 ), cet.

ke-1. h. 7. 32Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga ( Jakarta: Balai Pustaka,

2002), h. 980.

 

Page 32: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

hidup spiritual dan material yang layak. Keluarga yang dibina berdasarka

perkawinan yang sah. 33

Jadi pengertian Keluarga sakinah adalah sebuah konsep hidup

berkeluarga secara integral dan utuh. Artinya, kehidupan keluarga yang sudah

dikondisikan dengan prinsip-prinsip islami menjaga harga diri, saling

mengasihi dalam konteks mencari ridha Allah.34 Rumah tangga atau keluarga

yang bahagia dan sejahtera disebut juga keluarga sakinah, adalah keluarga

yang tenang dan tentram, rukun dan damai.35

Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan agama dan

tempat beribadat yang secara serempak berusaha mengembangkan amal

kebajikan dan anak yang sholeh. Kebesaran suatu agama perlu didukung oleh

besar jumlah keluarga yang menjalankan syariat agama bukan oleh jumlah

penganutnya saja. 36

5. Faktor Penyebab Munculnya Problematika Keluarga

Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan keimanan dan ketaqwaan yang sangat

33A. Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen Keluarga.

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h. 208. 34Mustafa Abdul Wahid, Managemen Keluarga Sakinah, (Yogyakarta: Diva Press, 2004),

cet. ke-1 h.12. 35Hasan Basri, Membina Keluarga Bahagia (Jakarta: Pustaka Antara, 1996), cet. ke-1,

h.16.

36 Jalaludin Rahmat Muchtar Gandaatmaja, Keluarga Muslim dan Masyarakat Modern,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), cet. ke-1, h.13.

 

Page 33: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

berbeda dan terjalinlah tali pernikahan dalam rangka mempersatukan dua

insan.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa sebenarnya factor-

faktor yang telah menyebabkan timbulnya problem dalam rumah tangga

kedalam dua faktor yaitu :

1) Faktor internal diantaranya :

a. Kesalahan memilih pasangan

Islam telah menjelaskan bahwa pilihan yang baik adalh salah satu

faktor yang dapat menciptakan kehidupan keluarga yang islami, harmonis,

dan cinta kasih kepada pasangan suami istri. Kesalahan dalam memilih

pasangan hidup akan membawa kepada retaknya hubungan dua pasangan

dan terputus muatan keluarga yang kemudian melahirkan permusuhan dan

berakhir dengan perceraian, walaupun perceraian suatu yang boleh, tetapi

paling dibenci Allah.

b. Kesetaraan dalam pasangan suami istri

Diantara persoalan-persoalan yang ditetapkan oleh tradisi untuk

keselamatan dan kelanggengan akan terciptanya sebuah pernikahan yang

abadi maka setiap perempuan atau laki-laki harus dimintai pendapatnya

dalam persoalan memilih teman hidupnya. Karena, ketidakrelaan seorang

istri atau suami ketika melakukan pilihan terhadap seorang untuk menjadi

 

Page 34: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

teman hidupnya dengan ketidak setaraan akan menimbulkan

permasalahan-permasalahan yang berat.

c. Perbedaan tingkat usia

Setiap orang yang hendak melangsungkan pernikahan ia harus

mempertimbangkan usia pasangan baik laki-laki ataupun perempuan yang

akan dinikahinya. Agar tidak ada perbedaan usia yang terlalu mencolok

diantara keduanya37

2) Sedangkan faktor eksternal adalah factor penyebab yang bersal dari

luar pasangan dalam keluarga yaitu pihak ketiga, diantaranya :

a. Pria/wanita idaman lain

Pihak ke tiga disini yaitu suami istri yang menjalin hubungan dengan

pria/wanita idaman lain tanpa sepengetahuan pasanganya, atau karena

moral tidak baik antara suami istri terlalu cemburu atau mudah tergoda

dan kurangnya komunikasi dengan pasangan, lemah benteng agama

dan aqidah, kebosenan pasangan yang tidak lagi bergairah secara

seksual, pasangan yang tidak menarik dan kesibukan pasangan.

Dalam melakukan hubungan suami istri kemungkinan terjadi salah

paham antara suami istri, salah seorang atau kedua-duanya tidak

melaksanakan kewajibanya dan tidak saling percaya. Keadaan tersebut

37 Kamil Ahyali, Solusi dalam Islam dalam Konflik Rumah Tangga, (Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2005), h.3

 

Page 35: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

ada kalanya diselesaikan sehingga hubungan suami istri baik kembali

dan ada kalanya tidak dapat diselesaikan bahkan kadang-kadang

menimbulkan kebencian dan pertengkaran yang terus menerus antara

suami istri.

b. Adanya ikut campur orang tua

Dalam sebuah pasti akan mengalami problem-problem baik dari luar

maupun dari dalam karena anggota keluarga selalu bersama-sama dan

saling memiliki satu sama lain. Dan terkadang peran orang tua suka

terlibat dalam permasalahan yang sedang kita hadapihal tersebut akan

membawa hasil positif dan negatif.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis bias mengambil kesimpulan

bahwa membina sebuah keluarga seumur hidup sangat membutuhkan

waktu yang panjang dan membutuhkan bermacam-macam perjuangan,

kesabaran pengertian dan lain-lain. Hal tersebut bertujuan untuk dapat

menjadikan kehidupan keluarga menjadi langgeng harus diliputi rasa

saling sayang, saling mencintai, dan mengasihi antara sesame anggota

keluarganya.38

6. Bentuk-Bentuk Problematika Keluarga

Setiap individu sudah pasti mempunyai masalah tergantung bagaimana

cara menyikapinya; suatu masalah akan membuat orang tumbuh dewasa

38 Ibid, h. 27.

 

Page 36: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

mandiri bahkan bias membuat hidup lebih hidup. Masalah keluarga adalah

masalah yang terjadi dalam hubungan dan situasi keluarga, namun tidak

menutup kemungkinan adanya faktor eksternal yang menjadi bagian dari

problem keluarga.

Dilihat dari segi sosial dikatakan bahwa permasalahn dalam keluarga

itu sangat beragam dan dalam penilaian tergantung atau kembali pada masing-

masing individu yang menjalani.

Ada macam-macam bentuk Problematika Keluarga diantaranya :

a) Persepsi terhadap ekonomi keluarga

Pada dasarnya Allah telah menjamin rezeki setiap hambanya. Bahkan

jika seorang ingin menikah tapi ekonominya masih sulit maka Allah akan

mempermudahnya.

Banyak pasangan yang ketika baru nikah belum memiliki harta

apa-apa tetapi mereka hidup berkecukupan. Sebaliknya ada yang ketika

menikah sengaja mencari pasangan yang orang kaya ternyata tak terlalu

lama sudah jatuh menjadi orang miskin.

b) Sifat egois dan tinggi harta

Dalam rumah tangga sifat egois dan tinggi harga diri sering

mengubah keadaan yang normal menjadi tidak normal39, apa yang

39 Mubarok, Psikologi Keluarga, h.173.

 

Page 37: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

sebenarnya biasa-biasa saja, professional, dipersepsikan sebagai tidak

menghargai, menyakiti dan sebagainya sehingga apa yang semestinya

sering sejalan berubah bahkan ada penyesuaian sehingga selalu berselisih

paham dan bertengkar.40

c) Psikologi pasangan

Jiwa manusia itu tidak bias menghindar hokum SR (respond an

stimulus). Setiap hari ia memilahat mendengar dan merasakan sesuatu,

kemudian mempersepsinya dan meresponya. Proses SR yang dinamis, bias

mendewasakan seorang seorang bias juga membuatnya menjadi terganggu

kejiwaanya.41disamping itu masih banyak bentuk-bentuk problem lainya

seperti perjudian, kecemburuan antara suami istri, sulit mendapatkan

keturunan dan kesenjangan antara suami istri baik dari usia, pendidikan

maupun status sosial.42

7. Cara Mengatasi Problematika Keluarga

Mengatasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti menguasai

mengalahkan dan menanggulangi43. Mengatasi bisa juga disebut sebagai

memecahkan permasalaha atau persoalan.

40 Ahmad Khazqiri, Nikah Sebagai Perikatan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

1993), cet. ke-1, h. 20.

41 Ibid. h.274

42 Badan Pembinaan dan Pengembangan Keagamaan, Rumusan Bimbingan dan Konseling

Islam II, (Yogyakarta: VII; 1987), h.11

43 Departemen Pendidikan Kebudayaan kamus Besar Bahasa Indonesiah.55

 

Page 38: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Dengan berkembang ilmu jiwa (psikologi) diketahui bahwa

manusia memerlukan bantuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya

dan munculah berbagai bentuk pelayanan kejiwaan dari yang paling ringan

(Bimbingan), yang sedang (konseling) dan yang paling berat terapi.44

Manusia banyak menghapi permasalahan dalam hidupnya, yang

semua membutuhkan solusi dan pemecahanya. Disaat manusia mencari

solusi ataupun pemecahan atas permasalahan yang dihadapinya, maka

hendaknya ia mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut :

a) Meyakini adanya permasalahan yang sedang dihadapi, apakah

permasalahan ini mempunyai kepentingan dalam hidupnya? Apakah

permasalahan ini membutuhkan motivasi tertentu yang mengantarkan

pada pemecahanya ?.

b) Mengumpulkan banyak informasi sekitar permasalahan yang sedang

dihadapi sehingga permasalahan tersebut tampak jelas adanya serta

dapat ditentukan nilai dan batasnya secara mendetail hingga

mempermudah dalam pencarian solusinya.

c) Meletakan opsi-opsi yang sekiranya bisa menjadi solusi atau

pemecahan permasalahan.

d) Rekontruksi opsi pemecahan permasalahan. di saat seorang berpikir

untuk merumuskan suatu pemecahan permasalahan, maka hendaknya

44 Zakiah Darajat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang 2002), h. 7.

 

Page 39: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

ia menganalisis terlebih dahulu opsi-opsi ini untuk membahasnya

sesuai dengan informasi yang didapatnya opsi ini hingga menjadi

kokoh dan bisa diaplikasikan.

e) Pemeriksaan lebih lanjut mengenai opsi ini dengan mengindahkan opsi

yang dianggap tidak layak hingga hingga dapat dipilih opsi terbaik

dalam pemecahan masalahnya yang ada.informasi yang lebih banyak

dan lebih membantu dalam mengkontruksi kembali opsi ini agak lebih

aplikatif dalam berbagai kondisi. 45

45 Musfir Bin Said Az-zahrani, Konseling Terapy, (Jakarta: PT. Gema Insani Press 2005),

cet. ke-1. h.279

 

Page 40: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

A. Latar Belakang Berdirinya

1. Sejarah Berdirinya

Berawal dari sebuah masjid kecil, dikawasan komplek margonda II

depok jawa barat, yaitu begitu istiqomah mengamalkan zikirnya yang pada

permulaan hanya diikuti puluhan orang, kemudian berkembang makin besar,

dan makin luas, kini zikir yang dipimpinya tak hanya dilakukan dimasjid besar

atau kecil, majlis taklim, namun diperkotaan hotel instansi- instansi.46

Dalam pandangan Muhammad Arifin Ilham, Tumbuhnya Majelis

Az-Zikra ini karena banyak orang yang menyadari bahwa ternyata

matrealisme tidak memberikan jawaban terhadap persoalan yang dihadapi

manusia. Tetap saja masih ada ruang batin yang kosong menganga kendati

aspek material dalam hidup dan kehidupa manusia telah terpenuhi. Dan

pemikiran spiritual semacam itu telah menggugah Arifin untuk membuat

suatu formula menghantarkan manusia pada ranah spiritual dengan tetap

mengembangkan kepekaan terhadap masalah-masalah.47

Pada awal atahun 2000, apa yang menjadi keinginan Arifin Ilham

baru bisa terlaksana, bersama teman-teman ustadz yang lain di sekitar

46 Muhamad Abdul Syukur dkk, 7 sunah harian nabi SAW , (Jakarta: PT Mizan

Publika.2007),h 187

47 Syamsul Yakin, Menghampiri Ilahi Melalui Zikir Taubah; Ikhtiar M.Arifin Ilham

Membangun Masyarakat Spiritual-Humanis, (Depok: Darul Akhyar Semesta Ilmu , 2002) Cet. ke-

2, h.24

 

Page 41: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

masjid Al Amru Bittaqwa seperti H. Hasanudin Sandi, Abdul Syukur,

Burhanudin Marzuki, dan yang lainnya. Yang mengarah kepada dakwah

dan spiritualitas yang dikenal dengan ‘tablig dan zikir’. Dan kegiatan

ini dilakukan setiap sepekan sekali, tepatnya pada sabtu subuh, saat

itu di samping belum dibacakan formula zikir seperti yang sekarang

sudah populer, mereka yang memimpin zikir dan memberikan

ceramah dilakukan secara bergantian, menurut kesempatan dan

kesepakatan sebelumnya. Adakalanya Arifin Ilham yang memimpin

dan salah seorang ustadz memberikan ceramah agama yang

berdimensi spiritualitas.48

Dan seiring dengan perkembangan majelis Az-Zikra, banyak

jamaah yang konsulultasi masalah problem kehidupan anak, remaja dan

rumah tangga. Dari hasil jama’ah yang konsulultasi semakin hari semakin

bertambah dari sekian banyak orang-orang yang bermasalah ternyata

menyimpang dari syariat Islam dintaranya perdukunan, paranormal orang

pintar dan ahli spiritual. Beranjak dari hal tersebut maka majelis

membentuk sebuah wadah yaitu, Titian Keluarga Sakinah pada tangal 2

Januari tahun 2000 sebagai tempat jamaah untuk menyelesaikan masalah

khususnya kepada jamaah Az-Zikra khususnya dan masyarakat Islam

umumnya. Pembinaan dan konsultasi tentang penyelesaian masalah tanpa

masalah sesuai dengan syariat Islam baik dalam segi aqidah syari’ah dan

akhlaq menuju keluarga sakinah.

48Ibid.h27

 

Page 42: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

2. Visi dan Misi

Berdirinya Lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra ini

memiliki beberapa visi dan misi, yaitu :

a. Visi

1) Keberhasilan dalam kepemimpinan adalah keluarga

2) Meraih sakinah menuai berkah.

b. Misi

1) Membentuk Keluarga yang sakinah.

2) Memberikan kebenaran, menciptakan umat yang selalu menyebarkan

kasih sayang dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun.

3. Tujuan

Tujuan berdirinya Titian Keluarga Sakinah yang paling utama

adalah agar manusia biasa berpikir rasional dan tidak menyimpang dari

syariat islam.49

4. Struktur Kepengurusan

Adapun struktur kepengurusan titian keluarga sakinah majelis

Az-Zikra adalah sebagai berikut:

49 Wawancara Pribadi dengan ust. H. M. Hudanul Sidiq Konsultan, di Lembaga TKS 02

Agustus 2009.

 

Page 43: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

B. Program-program Titian Keluarga Sakinah

Adapun program-program yang yang ada di Titian Keluarga Sakinah

Majelis Az-Zikra antara lain:

1. Ceramah / Pembinaan

Pembina

Ust. M. Arifin Ilham

Ketua

Ust. Abdul Syukur

Bendahara

Riyad

Administrasi

Keuangan/Kasir

Wiwi

Kep Pengembangan

dan Hubungan

Kelembagaan

• Melati

• Burhanudin

Sekretaris

Husni

Administrasi

Kesekretariatan

Amrun

Dewan Murobi

• H. Hasanudin

• Muhammad Natta

Konsultan

H. Maryono Hudanul

Sidiq

 

Page 44: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Ceramah/pembinaan ini adalah merupakan kegiatan rutin setiap satu

bulan satu kali dimana dilaksanakan pada minggu ke tiga setiap

bulannya. Bertempat di Masjid Al-Amru Bittaqwa Mampang Sawangan

Depok. dimulai dari jam 09.00 sampai 11.30 WIB.

2. Konsultasi

Program konsoltasi ini adalah layanan yang di buka setiap hari minggu

menjadi konseultanya adalah bapak H. Haryono Huddanul Shidiq yang

di mulai dari jam 09.00 sampai 16.00 WIB.

3. Perjodohan secara Islam

Dalam program ini biasanya ada orang atau klien yang ingin berumah

tangga tetapi belum menemukan untuk dijadikan pasangan. kemudian

mengenai waktunya dilaksanakan pada setiap hari minggu.

4. Seminar

seminar ini merupakan kelanjutan dari perjodohan secara islami, di mana

memberikan pembekalan tentang keluarga sakinah yang disampaikan

oleh Ustad Abdul Syukur dan Ustad Hudanul Shidiq.

5. Tour Rohani

Program tour rohani ini bertujuan untuk mengangkrabkan dari kedua

pasangan berserta keluarganya, biasanya tour rohani ini dilaksanakan di

berbagai tempat seperti di puncak atau pantai.

 

Page 45: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

6. Tausiah, Do’a dan Zikir bersama keluarga

Program tausiah, Do’a dan Zikir ini diikuti oleh kedua belah pihak baik

dari laki-laki maupun perempuan berserta keluarganya. dilaksanakan

setelah menemukan kecocokan dari perjodohan tersebut.

7. Layanan acara Pernikahan

Adapun mengenai acara prnikahan yang melalui perjodohan secara Islam

calon pengantin dan orang tua mempelai harus melalui proses:

a. Pembekalan pra nikah bagi calon pengantin dan kedua orang tua.

b. Taushiah, do’a dan zikir malam pernikahan dan saat menikah

c. Mc, Qori dan hiburan Islami

d. Konsultasi pernikahan dan walimah/ pesta secara islam.

Dan program kerja majelis zikir Az-Zikra yang berada dibawah naungan

yayasan Al-Amru Bittaqwa memiliki beberapa kegiatan diantaranya adalah

majelis Zikir dan tarbiyah, yang dilaksanakan pada hari sabtu pagi (selesai

shalat shubuh).

Saat ini Majelis Az-Zikra sedang mengadakan pembangunan rumah

Islam yang berlokasi di Sentul Bogor, Jawa Barat serta adanya kegiatan zikir

bersama anak yang akan dilaksanakan satu kali dalam setahun. Majelis Az-

Zikra mempunyai sarana dan prasarana yaitu :

1. Pondok pesantren khusus anak-anak yatim.

kegiatanya adalah tausyiah pada malam rabu setelah shalat magrib

diadakan dua ceramah di dua tempat yaitu dimasjid Al-Amru Bittaqwa

sampai shalat isya,penceramahnya dari pengurus Az-zikra itu

 

Page 46: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

sendiri,setelah itu dilanjutkan dengan tausyiah oleh ustad diluar

pengurus dan dilakukan di depan pesantren yatama yang jama’ahnya

berasal di sekitar depok.

2. zikir bulanan

zikir bulanan ini dipimpin langsung oleh Ustad Muhamad Arifin

Ilhham pada setiap ahad pertama beserta para jamaahnya.kegiatan ini

dilaksanakan setelah shalat shubuh.

3. Majelis Ta’lim Az-Zikra

kegiatan ini dilakukan oleh semua para ustad dan pengurus majelis az-

zikra yang berada diseluruh jabotabek,mereka smua berkumpul untuk

bersilaturahmi memberikan satunan pada anak-anak yatim dan berolah

raga.

4. pembinaan Titian Keluarga Sakinah

selain berzikir bersama majelis Az-zikra juga mengadakan konsultasi

keluarga setiap hari ahad. Mengenai kehidupan berumah tangga,

mencari pasangan membina atau orang yang baru masuk islam

(mualaf) dan sebagainya.

5. subuh keliling

subuh keliling kegiatan ini dilaksanakan setiap sabtu subuh kegiatan

ini dilakukan diluar masjid Al-amru bittaqwa, ketika ustad Arifin

berzikir disekitar jabotabek maka para jamaahnya diajak zikir bersama

pada subu tersebut.

6. Qiyamullail

 

Page 47: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

kegiatan ini dilakukan pada sabtu dan ahad pagi mulia dari jam 02:00

sampai pagi hari, kegiatan ini shalat tahajud bersama dilanjutkan

dengan zikir lalu shalat subuh yang dilanjutkan dengan tausyiah.

 

Page 48: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Konsultasi

1. Deskripsi Konsultan

Konsultan yang menangani permasalahan yang dikonsultasikan oleh klien di

lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zkra Mampang Sawangan Depok

adalah H. Maryono Hudanul Sidiq yang lahir di Yogyakarta tanggal 1 November

1957, sekarang beliau tinggal di Jl. Pindahan No 31. (samping RS. Bahakti Yudha)

Pancoran mas kota Depok. Dan mengenai pendidikan SDN, MTS, Aliyah di

Yogyakarta, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia Depok (jurusan

psikologi).

Selain menjadi pengasuh di TKS (Titian Keluarga Sakinah) Majelis Adz-Zikra

Mampang Sawangan Depok beliau juga menjadi ketua komisi hubungan inter dan

umat beragama MUI Kota Depok, pengasuh Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan Taman Kanak-Kanak (LPPTK), pengasuh BKPRMI (Badan

Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indosesia kota Depok dan DKI ), ketua ulama

reaksi cepat kota depok Polda Metro Jaya dan beliau juga sebagai seorang Da’i dan

Dosen di Universitas Indonesia.50

50 H.Maryono Hudanul sidiq, Wawancara Pribadi 16 agustus 2009.

 

Page 49: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

2. Deskripsi Klien

a. Deni Haryanto, dia bertempat tinggal di Depok Maharaja Blok B No 85,

Pendidikan D3 Pekerjaan sebagai karyawan swasta status menikah. Bapak

Deni Haryanto ia merupakan seorang karyawan salah satu persahaan swasta

alamat rumahnya masih di kawasan Depok dan tidak terlalu jauh dari Titian

Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra yaitu di depok maharaja blok B No 85.

Dalam proses konsultasi ini merupakan proses konsultasi yang kedua

kalinya karena sebelumnya pernah melakukan peroses konsutasi di lembaga

Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra ini. Adapun permasalahan yang

dikonsultasikan adalah permasalahan keluarga, dia (Deni) yang sudah tidak

lagi harmonis dengan istrinya merasa bimbang harus bagaimana ia

menghadapi istrinya yang pernah menghianati cintanya yang suci. Deni ingin

pisah dengan lilis istrinya akan tetapi ia kasian dengan anak-anaknya, oleh

karena itu hubungan dengan istrinya sekarang sangatlah hambar. Sehingga

apapun kebaikan lilis sama sekali tidak bisa membuat mas Deni tertarik lagi,

karena mas Deni selalu di bayang-bayangi tentang perselingkuhan lilis dulu.

Rasa cinta Deni berkurang pada istrinya bahkan mungkin sudah tidak

ada lagi, oleh sebab itu Deni mempunyai hubungan dengan wanita lain, selain

istrinya karena wanita itu lebih mengerti dirinya dibandingkan istrinya sendiri

yang cerewet dan tidak mengerti keadaan suami.

 

Page 50: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Tetapi perempuan ini menganut bukan agama Islam melainkan

agama kristen, dalam hubungan dengan wanita ini tidak diketahui oleh

istrinya walaupun pada akhirnya diketahui istrinya.

b. Ugi, dia bertempat tinggal di Alamat Kebon Nanas. Status sudah Menikah

berkerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Kasus kedua ini merupakan proses

konseling yang penulis ikuti, kasusnya adalah mengenai seorang istri yang

mempunyai keinginan agar kedua mertuanya memeluk agama Islam karena

sebelumnya merupakan muslim, terus keluar dari muslim dan dia

menginginkan agar mertuanya ini menjadi muslim lagi.

Tapi posisi dia juga sebagai istri kedua dari suaminya, karena waktu itu

ketika menikah suaminya mengaku seorang duda tapi kenyataannya ternyata

masih suami orang, dan pernikahannya dengannya diketahui istri pertama

baru tujuh tahun setelah empat belas tahun menikah. Alamat rumah klien ini

adalah di Kebon Nanas Tangerang Banten, jadi jarak rumahnya dengan

lembaga Titian Keluarga Sakinah ini lumayan cukup jauh. Dan peroses

konsultasi ini merupakan proses yang pertama.51

B. Bentuk Pelaksanaan Konseling diLembaga Titian Keluarga Sakinah Majlis Az-Zikra

Pada proses konsultasi dalam membantu memecahkan masalah yang di

hadapi konsultan berpikir secara rasional, dengan menggunakan pendekatan

direktif tapi pada dasarnya bahwa klien membutuhkan bantuan dan konsultan

membantu menemukan apa yang menjadi masalah apa yang mesti dikerjakan.

51 Observasi 15 November 2009

 

Page 51: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Tahapan pengelompokan yang dilakukan adalah dikelompokan dengan tiga

tahapan dari awal proses konseling sampai akhir prosesnya.

Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pertama Tahapan Awal (Mendefinisikan Masalah Klien)

Diawal proses konsultasi di atas upaya konsultasi terlihat dengan

menciptakan hubungan yang akrab antara dirinya dengan klien yang

dihadapinya, dan pada tahapan ini juga konselor memulai dengan do’a yang

dilakukan secara bersama-sama oleh konselor dan kliennya, dan menanyakan

kabar apakah ada perubahan terutama terlihat sekali pada kasus pertama

yang merupakan proses konseling kedua, setelah itu konselor terlihat

langsung mengidentifikasikan masalah dengan pertanyaan yang bersifat

terbuka rasa empati dan ekplorasi perasaan. Terutama terlihat sekali pada

contoh proses konseling kedua. Yang meminta klien menungkapkan

permasalahannya dengan pertanyaan, Silahkan ibu mengungkapkan

permasalahan ibu dengan benar karena jika salah saya akan salah

menganalisis, silahkan ibu?

2. Kedua Tahapan Pertengahan (Tahapan Kerja)

Pada tahapan ini kembali konselor lebih mengarah kepada penelusuran

masalah yang dialami oleh klien. Pada tahapan ini konselor menggunakan

teknik bervariasi dan berganda-ganda bahkan ada beberapa teknik dalam satu

respon konsultan, pada tahapan ini terlihat sekali

 

Page 52: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

a. Konsultan ingin agar klien menyadari agar akar permaslahan yang

dihadapi dirinya sendiri, konsultan mencoba menggali konsep diri klien.

b. Konsultan menggunakan teknik konfromtasi, mengarahkan dan empati.

Juga konsultan menfokuskan masalah klien pada penyesuaian pada diri

klien terhadap masalah orang lain (mencoba berempati).

c. Konsultan berupaya agar klien berfikir rasional dan mandiri untuk

mengambil tindakan atau rencana, karena itu dia langsung memberi

petunjuk atau nasihat, akan tetapi masih mempercayai kemandirian

klien untuk menentukan tentang dirinya dan baiknya mengambil

langkah bagaimana dalam menyelesaikan permasalahan yang

dihadapinya dengan cara yang tepat dan rasa tanggung jawab.

d. Konsultan berupaya mengarahkan pembicaraan supaya mencapai

tujuan konsultasi yaitu agar klien mandiri kreatif dan berpikir realistik,

pada tahap akhir konselor sudah mampu mengiringi klien berpikir sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi dan dengan sentuhan dalil-dalil

agama terhadap permasalahan yang dihadapi.

3. Ketiga Tahapan Terakhir (Penutup)

Ditahapan ini konsultan menutup jalanya konsultasi dengan ucapan

oke ibu atau oke mas demikian saja pertemuan kita pada saat ini, mudah-

mudahan pertemuan kita bisa bermanfaat dan kita bisa bertemu lagi. Dalam

tahapan ini konsultan mengahiri peroses konsultasi dengan mengingat waktu

yang terbatas dan setelah klien bisa menetukan sifat yang harus diambil

setelah melakukan proses konsultasi itu.

 

Page 53: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Adapun dalam menangani kasus kasus di atas yang melakukan proses

konsultasi, konsultan di Titian Keluarga Sakinah lebih cenderung bersifat

direktif, dimana dalam proses konsultasi yang menjadi pusatnya adalah

konselor, maka dalam pemecahan masalah klien itu sendiri didorong oleh

konsultan untuk mencari atau menemukan cara atau tekhnik yang terbaik

dalam pemecahan masalah tersebut, tapi konsultan lebih aktif dalam proses

konsultasinya.

Dari pertama klien mengungkapkan masalahnya kemudian mencoba

untuk perkenalan lebih mendalam sampai akhirnya klien menceritakan

masalahnya secara mendalam dengan beberapa alternatif solusi, dan tingkat

keaktifan konsultan lebih besar.

Dalam proses konsultasi seperti ini biasanya klien menjawab terhadap

semua pertanyaan yang ditanyakan oleh konsultan. Ia sendiri datang

berkonsultasi atas kemauannya sendiri dan siap menerima pertanyaan yang

dilontarkan kepada dirinya dalam proses konsultasi, dan klien mengambil

keputusan yang dianggap paling sesuai dengan dirinya. Fungsi konsultan

hanya sebagai fasilitator, tidak ikut campur masalah klien akan tetapi kembali

menanyakan kepada klien tindakan selanjutnya yang harus dilakukan akan

jelas bahwa klien yang sangat membutuhkan bantuan serta tindakan yang

diinginkan oleh klien.

Jadi pada metode ini peran konselor hanya sebagai pendorong dan

pencipta situasi yang meyakinkan, klien bisa berkembang sendiri dengan

menciptakan situasi yang aman yang dapat menjadikan klien bisa berkembang

 

Page 54: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

sendiri berkembang pribadinya, dan merasa nyaman disisi konsultan dalam

mengambil keputusan akahir. Mengambil keputusan semuanya ada dipihak

klien. Sedangkan konsultan hanya mengarahkan untuk kearah yang lebih baik

dari sebelmnya sifat hubungan haruslah intim, terbuka dalam menguraikan

masalah dengan adanya hubungan yang baik dan akrab dalam proses

konseultasi terhadap klien tidak hanya terpokus dengan metode direktif

semata tetapi juga mengunakaan ajaran Islam yang prosesnya dimasukan

dalam metode direktif.

Dan dalam pelaksanaan konsultasi di lembaga Titian Keluaga Sakinah ini

muata kegagamaannya terlihat sekali, misalnya dengan ungkapan-ungkapan

konsultan yang menggunakan dalil-dalil agama, misalnya pada contoh kasus

diatas ungkapa ”Jelas ada di dalam hadits, janganlah kamu menikahi wanita-

wanita musyrik dan nikahilah olehmu perempuan karena kecantikan,

keturunan, harta, dan agamanya. atau ungkapan Lakum dinukum waliadiin

dan la ikraha fiddi.

a. Kelebihan

Kelebihan pelaksanaan konselingnya adalah seorang klien lebih akrab

dengan konselor dengan membangun hubungan yang harmonis dan juga

kebanyakan klienya merupakah jamaah zikir majelis Az-Zikra jadi sudah terjalin

hubungan yang cukup akrab kaena sering zikir bersama-sama setiap minggu di

majelis Az-Zikra.

Dan proses konseling di lembaga Titian Keluarga Sakinag majelis Az-Zikra

ini terdapat muatan-muatan agama pada peroses konselingnya, diantaranya

 

Page 55: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

diawali dengan salam dan diakhiri dengan salam juga diawali dengan do’a serta

memasukan dalil-dalil agama ketika konselor sedang melakukan konseling ketika

konselor menyikapi permasalahan yang di ungkapkan oeh klien, jadi seorang

kien akan mengetahui dalil-dalil agama yang mungkin tadinya tidak tahu, jadi

dalam prose konseling disini muatan dakwahnya sangat kental sekali sebab

banyak ajakan atau anjran yang di ungkapkan oleh konselor kepada kliennya.

Dan mengenai kelebihan dan kekurangan pada proses pelaksanaan

konsultasi adalah

b. Kekurangan

Dari pengamatan penulis setelah melihat proses konseling di lembaga

Titian Keluarga Sakinah kekurangan atau kelemahannya dalam proses konseling

ini seorang klien terlalu di tekan dengan pertanyaan-pertanyaan konselor

sehingga klien tidak bisa mengutarakan pendapat-pendapatnya dan bisa jadi

merasa bahwa dirinya yang salah ketika sedang melakukan konseling. Dalam

proses konselingnya konselor lebih aktif dibandingkan kliennya, jadi bisa jadi

permasalahan yang sebenarnya atau ungkapan yang ingin diungkapkan tidak

jadi dingkapkan karena merasa takut disalahkan.

Dan secara alokasi waktu dalam proses konseling terlalu sedikit,

sehingga klien bisa jadi merasa belum puas tehadap permasalahan yang di

konsultasikan kepada konselor dan membuat dirinya masih belum tahu langkah

apa yang harus di ambil setelah melakukan koseling.

 

Page 56: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

c. MetodePenanganan

Penanganan adalah suatu proses menangani suatu masalah. Metode yang digunakan

dalam penanganan masalah sama seperi metode bimbingan dan konseling, sebagai

berikut :

1. metode directif, pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan terpusat

Wiliamson membagi pendekatan dalam penanganan masalah menjadi

a. Analisys, meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber untuk

memahami klien.

b. Synthesis, pemilihan terhadap sumber data yang tersedia sesuai dengan

kebutuhan dan masalah yang sedang atau akan dihadapi dalam proses

konseling.

c. Diagnosis, perumusan kesimpulan tentang hakikat serta sebab-sebab yang

dihadapi.

d. Prognosis, perkiraan konselor mengenai perkembangan klien lebih lanjut

dan implikasi dari diagnosis yang ditentukan.

e. Konseling atau penyuluhan langkah yang diambil konselor dank lien kea

rah penyesuaian diri.

f. Kelanjutan (follow Up). Meliputi semua hal yang dengan dilakukan

konselor terhadap klien dalam menghadapi masalah baru atau masalah

 

Page 57: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

yang baru muncul lagi dan penilaian terhadap refleksifitas dari bimbingan

dan penyuluhan.52

2. metode non directif , adalah cara lain mengungkapkan segala perasaan dan

pikiran yang tertekan yang menjadi penghambat aktivitas klien. Metode ini

pertama kali diperkenalkan oleh carl Rogers. Metode konseling non directif ini

sering pula disebut ”client centred caunseling” yaitu cara pengungkapan

tekanan batin yang dirasakan menjadi penghambat klien dalam belajar dengan

sistem pancingan yang berupa satu atau dua pertanyaan yang terarah. Klienlah

yang aktif untuk mengungkapkan masalah dari mencari pemecahan masalah.

Konselor hanya berperan sebagai pendorong dan pencipta sesuatu yang

memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri ataupun tujuanya

membebaskan klien dari berbagai konflik psikologis yang di hadapi,

menumbuhkan kepercayaan diri pada klien, memberikan kesempatan seluas-

luasnya kepada klien yang belajar mempercayai orang lain dan menambahkan

suatu keyakinan pada klien bahwa dirinya terus bertumbuh dan berkembang.53

52 Singgih, D gunadarsa, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: PT. gunung Mulia, 1996),

cet. Ke-1 h. 10.

53 Dewa ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah (Jakarta: PT. Rineka cipta, 2000), cet ke-1, h. 10.

 

Page 58: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Bab V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian skripsi yang berjudul Pelaksanaan Konsultasi Dilembaga

Titian Keluarga Sakinah Majlis Az-Zikra Mampang Sawangan, Depok, akhirnya dapat

di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan konsultasi di Lembaga Titian Keluarga Sakinah Majelis Az-Zikra

Mampang Sawangan Depok, merupakan proses konsultasi yang yang diasuh

langsung oleh H. M. Hudanul Sidiq. konsultasi yang digunakan adalah konsultasi

indivindu atau face to face, Adapun konsultasi yang dilakukan indivindu bersifat

pendekatan direktif. Bentuk konsultasi di lembaga Titian Keluarga Sakinah

Majelis Az-Zikra Mampang Sawangan Depok konsultan berpikir secara rasional,

dengan menggunakan pendekatan direktif tapi pada dasarnya bahwa klien

membutuhkan bantuan dan konsultan membantu menemukan apa yang menjadi

masalah apa yang mesti dikerjakan.

2. Adapun metode yang digunakan bersifat direktif dimana seorang konselor lebih

aktif dibandingkan kliennya itu sendiri. kemudian dalam prosesnya juga lebih

kental dengan muatan agamanya.

 

Page 59: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

B. Saran

Dari pemahaman yang penulis dapatkan, mengenai konseling di lembaga Titian

Keluarga Sakinah Majlis Az-Zikra Mampang Sawangan, Depok. Maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Konselor dapat menambah Sumber Daya Manusia dalam hal penanganan klien

terutama dalam proses konseling indivindu karena mengingat antusias

masyarakat yang mau berkonsultasi banyak, sehingga dalam proses konseling

secara indivindu lerbih banyak.

2. Dalam proses konseling hendaknya waktu dilebihkan atau diperpanjang agar

dalam proses konseling tersebut hasilnya akan lebih efektif.

3. Ditambahnya jadwal tidak hanya pada hari minggu mengingat jumlah klien yang

banyak.

 

Page 60: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu, Bimbingan dan Konseling di sekolah, Jakarta: Rinela Cipta, 1991.

Aksori. Yusuf Apakah Anda Cemas Akan Masa Depan. Jakarta, Cendikia Sentra Muslim,

2007

Anonimous, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Balai Pustaka, 1995

Aunnur, Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling di Dalam Islam yogjakarta: UII

Press, 2001.

Arifin, H.M., Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan Agama, Golden Terayon

pers, 1996

..................... Teori-teori Konseling Agama dan Umum. Jakarta : PT. Golden

tayon Press, 1996.

Badan Pembinaan dan Pengembangan Keagamaan, Rumusan Bimbingan dan

Konseling Islam II, Yogyakarta: VII; 1987.

Basri, Hasan, Membina Keluarga Bahagia , Jakarta: Pustaka Antara, 1996

Darajat, Zakiah, Psikoterapi Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang 2002.

Hasan, Basri, Membina Keluarga Bahagia. Jakarta: Pustaka Antara, 1996.

Hallen. A, Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press, 2000.

Hawari, Dadang, membina keluarga sakinah, Jakarta: Pustaka Antara, 1996.

H. A. Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen

Keluarga. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Jarkasyi, Mukhtar, Membina Keluarga Bahagia, Jakarta : Pustaka Antara 1992

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000

Khazqiri,Ahmad, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

1993

Majalah Anggun edisi 1 01 juni 2005.

 

Page 61: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Mubarok, Ahmad, Psikologi Keluarga, Jakarta : Bina Rena Pariwara, 2005

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada

University press, 1998

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta PT. Rineka

Cipta 2000.

Rahmat, Jalaludin, keluarga muslim dan Masyarakat Modern, Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1993

Shihab, Quraish, Tafsir Almisbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-qur’an,

Jakarta: Lentera Hati, 2002

Singgih, D gunadarsa, Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: PT. gunung Mulia,

1996.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta:

LP3ES, 1995

Suhardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000

Syukur Abdul Muhamad dkk, 7 sunah harian nabi SAW , Jakarta: PT Mizan

Publika.2007

Syamsu, Asep, M. Romli, Broadcast journalism, Bandung: yayasan Nuansa,

2004), cet. Ke-1, h.27.

Surya, Muhammad, Psikologi Konseling Bandung: Pustaka Bani Qurais, 2003.

Syaodih, Sukmadinata Nana, Bimbingan dan Konseling dalam praktek, Bandung:

Sakeloa Timur, 2007.

Umam, Khairul dan H.A. Achyar Aminudin, Bimbingan dan Penyuluhan Bandung: CV.

Pustaka Setia, 1988.

W.S, Winkel dan M.M Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo, 2004.

Wahid, Abdul Mustafa, Managemen Keluarga sakinah, Yogyakarta: Diva Press,

2004.

 

Page 62: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Yakin, Syamsul, Menghampiri Ilahi Melalui Zikir Taubah; ikhtiar M.Arifin Ilham

Membangun Masyarakat Spiritual-Humanis, Depok, Darul Akhyar

semesta ilmu 2002

 

Page 63: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu, Bimbingan dan Konseling di sekolah, Jakarta: Rinela Cipta, 1991.

Aksori. Yusuf Apakah Anda Cemas Akan Masa Depan. Jakarta, Cendikia Sentra Muslim,

2007

Anonimous, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Balai Pustaka, 1995

Aunnur, Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling di Dalam Islam yogjakarta: UII

Press, 2001.

Arifin, H.M., Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan Agama, Golden Terayon

pers, 1996

..................... Teori-teori Konseling Agama dan Umum. Jakarta : PT. Golden

tayon Press, 1996.

Badan Pembinaan dan Pengembangan Keagamaan, Rumusan Bimbingan dan

Konseling Islam II, Yogyakarta: VII; 1987.

Basri, Hasan, Membina Keluarga Bahagia , Jakarta: Pustaka Antara, 1996

Darajat, Zakiah, Psikoterapi Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang 2002.

Hasan, Basri, Membina Keluarga Bahagia. Jakarta: Pustaka Antara, 1996.

Hallen. A, Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press, 2000.

Hawari, Dadang, membina keluarga sakinah, Jakarta: Pustaka Antara, 1996.

H. A. Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen

Keluarga. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Jarkasyi, Mukhtar, Membina Keluarga Bahagia, Jakarta : Pustaka Antara 1992

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000

Khazqiri,Ahmad, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

1993

Majalah Anggun edisi 1 01 juni 2005.

 

Page 64: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Mubarok, Ahmad, Psikologi Keluarga, Jakarta : Bina Rena Pariwara, 2005

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada

University press, 1998

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta PT. Rineka

Cipta 2000.

Rahmat, Jalaludin, keluarga muslim dan Masyarakat Modern, Bandung: Remaja

Rosda Karya, 1993

Shihab, Quraish, Tafsir Almisbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-qur’an,

Jakarta: Lentera Hati, 2002

Singgih, D gunadarsa, Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: PT. gunung Mulia,

1996.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta:

LP3ES, 1995

Suhardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000

Syukur Abdul Muhamad dkk, 7 sunah harian nabi SAW , Jakarta: PT Mizan

Publika.2007

Syamsu, Asep, M. Romli, Broadcast journalism, Bandung: yayasan Nuansa,

2004), cet. Ke-1, h.27.

Surya, Muhammad, Psikologi Konseling Bandung: Pustaka Bani Qurais, 2003.

Syaodih, Sukmadinata Nana, Bimbingan dan Konseling dalam praktek, Bandung:

Sakeloa Timur, 2007.

Umam, Khairul dan H.A. Achyar Aminudin, Bimbingan dan Penyuluhan Bandung: CV.

Pustaka Setia, 1988.

W.S, Winkel dan M.M Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo, 2004.

Wahid, Abdul Mustafa, Managemen Keluarga sakinah, Yogyakarta: Diva Press,

2004.

 

Page 65: PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42607/1/LESTARI... · PELAKSANAAN KONSULTASI DI LEMBAGA TITIAN KELUARGA SAKINAH

Yakin, Syamsul, Menghampiri Ilahi Melalui Zikir Taubah; ikhtiar M.Arifin Ilham

Membangun Masyarakat Spiritual-Humanis, Depok, Darul Akhyar

semesta ilmu 2002