Pelaksanaan Demokrasi Orla Di Indonesia

download Pelaksanaan Demokrasi Orla Di Indonesia

of 25

description

kewarganegaraan

Transcript of Pelaksanaan Demokrasi Orla Di Indonesia

  • Created by :I Dewa Gede SantikaKamajaya Adi SuartikaI Putu Wanda PermanaSang Kompiang Samplangan .AIda Bagus Md Bisma Baruna P.G

  • Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos artinya rakyat dan kratos/kratein artinya pemerintahan.

    Jadi, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

  • Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha membangun sistem politik demokrasi sejak mengatakan kemerdekaan dan kedaulatannya pada tahun 1945. Namun, banyak kalangan berpendapat bahwa sesungguhnya negara Indonesia hingga sekarang ini masih tahap Demokratisasi.

  • Para founding fathers (pendiri negara) berkeinginan kuat agar sistem politik Indonesia mampu mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut serta dalam perdamaian dunia.

  • DEMOKRASI ORDE LAMA

    a. Masa demokrasi Liberal (1950 1959)

    b. Masa demokrasi Terpimpin (1959 1966)

  • DemokrasiLiberal

  • 17 Agustus 1945 (Setelah Kemerdekaan Indonesia), Ir. Soekarno yang menjadi Ketua PPKI dipercaya menjadi Presiden Republik Indonesia.

    29 Agustus 1945, Ir. Soekarno dilantik oleh Kasman Singodimedjo.

  • Bersamaan dengan itu, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Badan ini bertujuan untuk membantu tugas Presiden. Hasilnya antara lain :1) Terbentuknya 12 departemen kenegaraan dalam pemerintahan yang baru.2) Pembagian wilayah pemerintahan RI menjadi 8 provinsi yang masing-masing terdiri dari beberapa karesidenan.

  • Namun, kebebasan dan kemerdekaan berdemokrasi di dalam KNIP justru mengusung pemerintah RI kepada sistem parlementer untuk menghindari kekuasaan Presiden yang terpusat.Akibatnya,suara rakyat terpecah-pecah ke dalam banyak partai dampak negatifnya adalah adanya sikap politik yang saling menjatuhkan antara partai yang satu dengan partai yang lainnya.

  • Beberapa kabinet yang mengalami jatuh bangunnya yakni sebagai berikut :Kabinet Natsir (6 September 1950-27 April 1951)Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April1951-3 April 1952)Kabinet Wilopo (3 April-3 juni 1953)Kabinet Ali sastrowijoyo I (31 juli1953-12 Agustus 1955)Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agustus 1953-12 Agustus 1955)Kabinet Ali II ( 20 Maret 1955-14 Maret 1957)Kabinet Juanda (9 April 1957)

  • 7 Oktober 1945 lahir memorandum yang ditandatangani oleh 50 orang dari 150 orang anggota KNIP. Isinya antara lain :Mendesak Presiden untuk segera membentuk MPR.Meminta kepada Presiden agar anggota-anggota KNIP turut berwenang melakukan fungsi dan tugas MPR, sebelum badan tersebut terbentuk.

  • Pada 16 Oktober 1945 keluar Maklumat Wakil Presiden No. X tahun 1945,yang isinya :Bahwa komite nasional pusat, sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN, serta menyetujui bahwa pekerjaan komite-komite pusat sehari-hari berhubung dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah badan pekerja yang dipilih di antara mereka dan bertanggung jawab kepada komite nasional pusat.

  • 3 November 1945, keluar maklumat untuk kebebasan membentuk banyak partai atau multipartai sebagai persiapan pemilu yang akan diselenggarakan bulan Juni 1946.14 November 1945 terbentuk susunan kabinet berdasarkan sistem parlementer (Demokrasi Liberal).Sejak berlakunya UUDS 1950 pada 17 Agustus 1950 dengan sistem demokrasi liberal selama 9 tahun tidak menunjukkan adanya hasil yang sesuai harapan rakyat.

  • Bahkan, muncul disintegrasi bangsa. Antara lain :Pemberontakan PRRI, Permesta, atau DI/TII yang ingin melepaskan diri dari NKRI.Konstituante tidak berhasil menetapkan UUD sehingga negara benar-benar dalam keadaan darurat.

  • Untuk mengatasi hal tersebut dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang isinya mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945

  • Hal ini menandakan bahwa Sistem demokrasi liberal tidak berhasil dilaksanakan di Indonesia, karena tidak sesuai dengan pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia.

  • Demokrasi Terpimpin

  • Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

    Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka demokrasi liberal diganti dengan demokrasi terpimpin.UUD yang digunakan adalah UUD 1945 dengan sistem demokrasi terpimpin. Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

  • Musyawarah MufakatBerporoskan Nasakom, dengan ciri-ciri :1. Dominasi Presiden2. Terbatasnya peran partai politik3. Berkembangnya pengaruh PKISama seperti yang tercantum pada sila ke empat Pancasila, demokrasi terpimpin adalah dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, akan tetapi presiden menafsirkan terpimpin, yaitu pimpinan terletak di tangan Pemimpin Besar Revolusi.

  • Terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945, yaitu : 1.Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan2.Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentuk DPRGR3.Jaminan HAM lemah4.Terjadi sentralisasi kekuasaan5.Terbatasnya peranan pers6.Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)

  • Situasi politik pada masa demokrasi terpimpin diwarnai tiga kekuatan politik utama yaitu Soekarno, PKI, dan angkatan darat

  • Ketiga kekuatan tersebut saling merangkul satu sama lain. Terutama PKI membutuhkan Soekarno untuk menghadapi angkatan darat yang menyainginya dan meminta perlindungan.Begitu juga angkatan darat, membutuhkan Soekarno untuk legitimasi keterlibatannya di dunia politik.

  • Dalam demokrasi terpimpin, apabila tidak terjadi mufakat di sidang legislatif, maka permasalahan itu diserahkan kepada presiden sebagai pemimpin besar revolusi untuk dapat diputuskan dalam hal anggota DPR tidak mencapai mufakat (sesuai Peraturan Tata Tertib Peraturan Presiden).Jadi, rakyat maupun wakil rakyat tidak memiliki peranan penting dalam Demokrasi Terpimpin.

  • Pemerintahan Orde Lama beserta Demokrasi terpimpinnya jatuh setelah terjadinya Peristiwa G 30 S/PKI pada tahun 1965 dengan diikuti krisis ekonomi yang cukup parah hingga dikeluarkannya Supersemar (Surat perintah sebelas Maret).

  • Terima Kasih atas perhatiannya