Pedoman Pertolongan Pertama

download Pedoman Pertolongan Pertama

of 6

Transcript of Pedoman Pertolongan Pertama

  • 8/22/2019 Pedoman Pertolongan Pertama

    1/6

    Pedoman Pertolongan

    Pertama Kegawatdaruratan

    5 November 2010 olehgunawanTinggalkan sebuah Komentar

    Pertolongan pertama sangat dibutuhkan dalam kegawat daruratan karena membantu

    menangani korban. Akibat salah penanganan dapat mengakibatkan hal yang tidak diinginkan

    bahkan sampai dengan kematian. Tindakan pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat

    diperlukan saat menangani korban, yang semua itu ditujukan untuk mencegah maut,

    mencegah atau mengurangi komplikasi (cacat/infeksi), dan menunjang upaya penyembuhan.

    Dalam hal ini diperlukan sikap dan perilaku seorang pelaku pertolongan pertama sebagai

    berikut:

    Tetap tenang dan memperhatikan situasi & kondisi sekitar Kumpulkan keterangan yang diperlukan dengan cepat, jelas & lengkap Lakukan penanganan sederhana & tepat sesuai jenis cedera Bawa korban ke sarana kesehatan terdekat untuk perawatan lebih lanjut

    Pertolongan pertama pada kedaruratan meliputi respon dalam menyelamatkan kehidupan,

    melindungi korban terutama bila dalam kondisi tidak sadar, mencegah perburukan kondisikorban, dan membantu pemulihan korban, dalam kecelakaan maupun penyakit yang tak dapat

    diperkirakan.

    DEMAM

    Bila suhu tubuh lebih dari 37,6o C. Penanganan demam: kompres dengan air hangat pada

    bagian dahi, leher dan ketiak serta dilipatan paha. Berikan minum yang banyak. Berikan obat

    penurun panas misal parasetamol atau segera bawa ke puskesmas/petugas kesehatan terdekat.

    PERDARAHAN/ MIMISAN

    Posisikan penderita dalam keadaan duduk. Pegang hidung pada bagian yang lunak dengan

    kuat dengan ibu jari dan telunjuk. Condongkan kepala ke depan dan tahan hidung 10 menit.

    Bila mimisan telah berhenti, jangan meniup atau menghirup. Jika terjadi perdarahan hidung

    yang banyak, segera ke rumah sakit/puskesmas terdekat.

    LUKA IRIS

    Disebabkan oleh pinggiran kaca, pisau, silet dan sebagainya yang tajam.

    1. Ringancuci luka dengan sabun dan air, jangan gunakan alkohol. Balut dengan kasasteril dan perban.

    2. Parahbila darah menyembur atau memancar, ikuti langkah berikut dan carilahpertolongan. Ambil sehelai kain atau handuk bersih, tekankan kuat-kuat pada luka

    selama 10 menit. Jangan lepaskan tekanan jika hanya untuk mengetahui

    keberhasilannya. Bila memungkinkan, posisikan bagian yang terluka lebih tinggi dari

    dada. Bila perdarahan tidak berhenti setelah 10 menit, tutuplah luka dengan perban.

    http://copyaskep.wordpress.com/author/gunawansudiarto/http://copyaskep.wordpress.com/author/gunawansudiarto/http://copyaskep.wordpress.com/2010/11/05/pedoman-pertolongan-pertama-kegawatdaruratan/#respondhttp://copyaskep.wordpress.com/2010/11/05/pedoman-pertolongan-pertama-kegawatdaruratan/#respondhttp://copyaskep.wordpress.com/2010/11/05/pedoman-pertolongan-pertama-kegawatdaruratan/#respondhttp://copyaskep.wordpress.com/2010/11/05/pedoman-pertolongan-pertama-kegawatdaruratan/#respondhttp://copyaskep.wordpress.com/author/gunawansudiarto/
  • 8/22/2019 Pedoman Pertolongan Pertama

    2/6

    Bila perdarahan tidak berhenti juga, cobalah menekan lebih keras selama lima menit

    lagi dan carilah bantuan medis.

    LUKA ROBEK

    Suatu luka yang kasar dan tidak rata. Luka-luka ini disebabkan benda-benda kasar ataubenda-benda tajam lain, bukan oleh benda seperti pisau. Hentikan perdarahan dengan

    memberikan tekanan , bersihkan kulit sekitar luka dan keluarkan hanya pecahan-pecahan

    yang besar dan terlihat,selebihnya biar dilakukan oleh petugas kesehatan. Tutup dengan kassa

    steril . Dibalut dengan tekanan. Angkat dan istirahatkan bagian yang luka. Bawa ke RS untuk

    dijahit dan diberi antibiotik serta anti tetanus.

    PEMBALUTAN

    Tujuan:

    1. Menghentikan perdarahan pada luka terbuka.2. Menahan bagian tubuh yang luka agar tidak bergeser/bergerak.3. Mencegah pembengkakan pada daerah luka.4. Menutup daerah luka agar tidak terkontaminasi.

    Cara:

    Siapkan kasa/bebat,bila tidak ada bisa digunakan kain seperti serbet,taplak,dll. Jika luka terbuka,berikan desinfeksi(betadhin) pada luka sebelum dibalut. Tekan luka

    dengan jari atau telapak tangan.

    Tutup dan tekan luka dengan sapu tangan/kain bersih. Balut/bebat tekan pada luka.LUKA MEMAR

    Luka tertutup dimana kerusakan jaringan dibawah kulit hanya tampak sebagai benjolan jika

    dilihat dari luar.

    Tandatanda : Daerah yang luka bengkak,rasa sakit,lemah dan berwarna kebiruan

    Penanganan memar : Menggunakan prinsip RICE:

    R= Rest Istirahatkan anggota tubuh yang sakit I = Ice pack Kompres bagian yang cedera dengan es selama 20 menit, yang akan

    mendinginkan jaringan yang cedera tanpa menyebabkan peningkatan aliran darah

    lokal. Es juga akan menghilangkan nyeri, tapi kulit harus dilindungi dari es dengan

    cara membungkus es dengan kain yang agak tebal atau memakai selapis tipis jelly

    minyak.

    C = Compressio Sebuah balutan penekan harus digunakan untuk mengurangiperdarahan lebih jauh kedalam jaringan.

    E = Elevasi Tinggikan bagian yang cedera sehingga akan mengurangi aliran darahkebagian yang cedera

    KESELEO/ TERKILIR

  • 8/22/2019 Pedoman Pertolongan Pertama

    3/6

    Terkilir adalah suatu kondisi di mana ligamen (ikatan sendi) di sekitar sendi teregang atau

    sobek. Paling sering pada pergelangan tangan dan tumit kaki. Penanganan : Istirahatkan

    bagian yang terkilir. Kompres dengan bantalan dingin atau es dalam tas plastik untuk

    mengurangi nyeri & bengkak. Tahan sendi dengan melakukan pembalutan agar tidak banyak

    bergerak. Hati-hati kemungkinan terjadinya patah tulang. Jangan membebani bagian yang

    keseleo. Keseleo yang terus-menerus harus diperiksa ke dokter.

    LUKA BAKAR

    RinganSegera dinginkan luka dibawah air dingin yang mengalir atau wadah berisi air

    dingin selama minimal 5 menit atau sampai nyerinya berkurang. Jangan menggunakan

    pasta gigi, mentega, minyak, atau salep. Jangan memecahkan lepuhan atau melepaskan

    kulit mati. Tutuplah dengan kasa. Bila lepuhan pecah, tutuplah dengan kain bersih. Bila luka

    bakar berada di wajah, tutuplah hanya bagian yang lebih besar dari ukuran telapak tangan

    anda, bila lepuhannya pecah, hubungi dokter.

    ParahBaringkan korban dan tutupi. Jangan melepaskan pakaian atau membersihkan luka.Mintalah bantuan kedaruratan.

    KimiaSegera basuh luka dengan air selama lima menit, tutuplah dengan kasa dan mintalah

    bantuan kedaruratan.

    PATAH TULANG

    Patah tulang ini akan terlihat sangat dramatis tetapi sebenarnya jarang yang mengancam

    nyawa tetapi justru sering mengancam anggota gerak.Harus diingat adalah pada sekitar tulang

    terdapat jaringan lunak yang terdiri dari otot, syaraf, dan pembuluh darah sehingga gangguan

    adanya patah tulang bukan tidak mungkin juga akan mengganggu saraf atau pembuluh darah.

    Penyebab patah tulang dapat berupa benturan yang keras dan kuat, tumor atau infeksi dan

    usia lanjut (tulang rapuh. Patah tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

    1. Patah tulang tertutup jika tidak terlihat adanya tulang yang menonjol dan kulit diatas tulang yang patah masih utuh tidak mengalami kerusakan

    2. Patah tulang terbuka, lebih serius dan lebih nyata terlihat karena tulang benar-benarmenonjol dari kulit atau bahkan telah membuat luka. Seringkali cenderung mengalami

    infeksi.

    Tanda-tanda patah tulang :

    Rasa sakit pada tulang yang patah (tetapi tidak selalu). Mungkin terdapat pembengkakan/memar atau perdarahan. Daerah yang terkena tak dapat digerakkan atau gerakan menjadi terbatas. Tulang dapat menonjol melalui kulit. Mungkin jelas terlihat adanya perubahan bentuk, bengkok,atau goyang-goyang pada

    daerah yang terkena.

    Penanganan : Hentikan perdarahan yang ada dan tutupi luka dengan kain bersih. Bila patah

    tulangnya sederhana, lakukan pembidaian (dengan kayu, karton tebal, selimut gulung, bantal,

    dan sebagainya) yang diikat dengan kain atau tali. Jangan memindahkan pasien bila dicurigai

  • 8/22/2019 Pedoman Pertolongan Pertama

    4/6

    bagian belakang atau leher mengalami cedera. Jagalah korban tetap hangat. Segera bawa ke

    rumah sakit terdekat.

    Pembidaian

    Tujuan: Untuk menahan sendi/tulang yang patah agar tidak bergerak/bergeser. Menahanperdarahan dan mengurangi nyeri.

    Cara: Siapkan bidai dari kayu yang pipih yang dibalut dengan kain. Panjang bidai melebihi

    jarak 2 sendi yang membatasi tulang yang patah. Lakukan pembidaian melewati 2 sendi yang

    membatasi tulang yang patah. Ikat bidai dengan balut/kain. Ikatan cukup jumlahnya,jangan

    kendor dan jangan terlalu kuat.

    TERCEKIK/ TERSEDAK/TERSUMBAT JALAN NAFAS

    Bila seseorang tercekik dan tidak dapat berbicara atau bernapas, segeralah anda

    memposisikan diri di belakang korban dan lingkarkan lengan anda di sekitar pinggangnya.Bentuklah sebuah kepalan/tinju, dan genggamlah kepalan itu dengan tangan yang lain.

    Tempatkan kepalan di bagian perut, di atas pusar dan dibawah ujung tulang dada. Doronglah

    kepalan ke arah perut mengarah ke atas seperti gerakan menikam. Ulangi sampai 4 kali. Bila

    sumbatan masih berlangsung, carilah bantuan medis. Bila korban tidak sadar, baringkan

    menyamping, tarik lidah dan rahang ke depan dan keluarkan benda yang terlihat menyumbat

    dengan jari telunjuk anda. Lakukan pernapasan dari mulut ke mulut.

    KEJANG/ SERANGAN EPILEPSI

    Cegahlah korban melukai dirinya terhadap benda didekatnya secara perlahan. Kendurkan

    pakaiannya setelah hentakan kejang berkurang. Baringkan korban. Alaslah kepala dan bahu

    korban dengan bahan yang lunak. Jagalah jalan napasnya agar tetap terbuka. Arahkan wajah

    korban ke samping sehingga ketika muntah tidak menyebabkan sumbatan karena menghirup

    muntahannya. Jangan menaruh apapun di mulut korban. Setelah kejang, biarkan pasien

    beristirahat. Bila masih kejang segera bawa ke rumah sakit terdekat.

    Posisi Pemulihan: Baringkan korban yang tidak sadar bertumpu dengan sisi badan sebelah

    kanan. Tangan kanan menopang kepala. Tangan dan kaki kiri sebagai penyeimbang. Bila

    perlu, fiksasi/pertahankan posisi dengan mengganjal bagian belakang (punggung).Posisi ini

    tidak membebani kerja jantung dan pernapasan.

    PINGSAN

    Keadaan kehilangan kesadaran sesaat disebabkan aliran darah ke otak untuk sementara

    berkurang. Korban biasanya akan segera pulih. Pencegahan : Jika korban merasa mau

    pingsan, dudukkan korban di kursi dan mintalah dia untuk meletakkan kepalanya diantara

    kedua lututnya, dan disuruh tarik nafas panjang.

    Tindakan :

    1. Lindungi korban dari bahaya2. Jauhkan korban dari keramaian3. Pastikan korban banyak mendapat udara segar

  • 8/22/2019 Pedoman Pertolongan Pertama

    5/6

    4. Longgarkan pakaian korban5. Baringkan korban, kaki ditinggikan dan ditopang6. Berikan bau-bauan yang merangsang7. Setelah pulih periksa kemungkinan adanya cedera

    TERSENGAT LISTRIK

    Matikan aliran listrik bila memungkinkan. Bila tidak, dorong korban menjauhi sumber listrik

    dengan benda-benda yang tidak menghantarkan listrik seperti kursi kayu atau gagang sapu.

    Jangan menyentuh korban sampai hubungan dengan arus listrik terputus. Segera bawa korban

    ke rumah sakit terdekat.

    CEDERA MATA

    KIMIA : Tundukkan kepala korban sehingga lokasi cedera berada di bawah. Aliri mata

    dengan air yang banyak selama minimal 15 menit. Tutuplah mata dengan kain bersih dan

    carilah bantuan medis.

    BENDA ASING : Jangan mengucek-ngucek mata karena mungkin akan menyebabkan

    cedera yang lebih dalam. Mengedip-ngedipkan mata beberapa kali dapat mendorong benda

    asing keluar. Cobalah menemukan benda asing tersebut, bila berada di bagian mata

    yangberwarna, atau kelihatannya melekat di bagian putih dari mata, pergilah segera ke bagian

    emergensi. Bila benda tersebut mengapung di permukaan air mata, anda boleh mencoba

    mengeluarkannya. Bukalah kelopak mata bagian bawah, perhatikan benda asingnya. Gunakan

    tepi sehelai kain bersih, sapulah ke luar benda asing tersebut dengan cepat dari permukaan

    mata. Bila anda tidak dapat melihatnya, tariklah kelopak bagian atas ke bawah dan baliklah

    kelopak tersebut. Ini mungkin akan bisa mengeluarkan benda tersebut. Bila terjadi nyeri dan

    sobekan, carilah bantuan medis.

    SENGATAN DAN GIGITAN BINATANG

    Sengatan tawon atau lebah: Cobalah melepaskan alat penyengatnya dengan mengikis

    secara perlahan dengan mata pisau yang bersih. Bersihkan dengan sabun dan air serta berikan

    kompres es untuk mengurangi bengkak. Bila korban mempunyai reaksi alergi (akan terjadi

    dalam waktu 30 menit), seperti ruam kulit, gatal di mana-mana, bunyi napas mencuit, muntah,

    atau ada riwayat reaksi alergi, segera bawa ke petugas kesehatan terdekat.

    Gigitan ular berbisa : Tanda digigit ular berbisa: Berkeringat dingin, sakit kepala, muntah,diare, sakit perut sampai kehilangan kesadaran.

    Ciri-ciri ular berbisa:

    1. Bentuk kepala segi empat panjang,2. Gigi taring kecil,3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan.

    Ciri-ciri ular tidak berbisa:

    1. Bentuk kepala segi tiga,2. Dua gigi taring besar di rahang atas,

  • 8/22/2019 Pedoman Pertolongan Pertama

    6/6

    3. Dua luka gigitan utama akibat gigi taring.Penanganan: Istirahatkan korban. Bagian yang tergigit jangan digerakkan. Tenangkan

    korban. Beri obat penghilang rasa sakit. Segera ikat bagian atas dan bawah dari gigitan.

    Jangan mengisap bisa ular keluar. Jangan memotong atau mengiris daerah gigitan. Korban

    dilarang berjalan dan minum minuman beralkohol. Segera bawa ke rumah sakit terdekat.

    Sengatan kalajengking : sengatan kalajengking ada yang berbahaya dan ada yang tidak

    berbahaya. Sengatan yang tidak berbahaya menyebabkan pembengkakan, kemerahan dan

    rasa sakit yang tidak menjalar sedangkan sengatan yang berbahaya menyebabkan keracunan

    bisa yang ditandai dengan keluar keringat berlebihan, gelisah, sulit bernapas dan kejang.

    Penanganan: Tenangkan korban. Bersihkan tempat sengatan dengan menggosokkan alkohol.

    Kompres es pada tempat sengatan pada beberapa jam pertama. Jangan mengisap bisanya atau

    mengiris tempat sengatan. Bila gejala memberat segera bawa ke rumah sakit.

    KERACUNAN

    Jangan memberikan pertolongan pertama bila korban tidak sadar atau mengalami kejang. Bila

    korban kejang, perlakukan seperti prosedur menangani kejang.

    Bila bantuan medis tidak bisa segara datang, lakukan prosedur berikut:

    A. Jangan merangsang untuk muntah bila jenis racun tidak diketahui, merupakan cairan

    korosif/merusak (asam, cairan pembersih, alkali/sabun), atau bahan minyak (bensin, terpentin,

    tiner cat, cairan mudah terbakar lainnya). Jangan menggunakan arang aktif/norit.

    B. Rangsanglah untuk muntah bila jenis racun diketahui dan bukan merupakan cairan korosif

    maupun produk minyak. Cara merangsang untuk muntah: minum air yang banyak (minimal 5

    gelas), sentuhlah bagian belakang lidah korban. Bila korban telah selesai muntah ikuti dengan

    pemberian karbon/arang aktif (bila tersedia). Lakukan prosedur B ini bila korban dalam

    keadaan sadar.

    Bawalah wadah racun (atau muntahannya bila jenis racun tidak diketahui) bersama korban ke

    rumah sakit dengan segera.

    Department of Education, Training and Employment (2001). First aid in early childhood

    centres and schools: a resource to support provision of first aid in childcare and education

    settings. South Australia. Epilepsy Foundation of Victoria. Your Knowledge Could Save aLife. Indriani, C. 2004. First Aid Training. Yogyakarta. Iowa Methodist Medical Center

    Emergency Department. Emergency First Aid Chart. Johnson & Johnson Consumer

    Companies, Inc. 2001-2003. First Aid Guide. Stanway, A.1992. Family First Aid and

    Emergency Handbook. Sheldon Press. Great Britain. Sudoyo, Aru W. 2006. Buku Ajar Ilmu

    Penyakit Dalam Jilid I. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Jakarta.