Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
-
Upload
gilang-andhika -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
1/40
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
2/40
+untutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya
perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient
oriented) dengan filosofi !harmaceutical -are (pelayanan kefarmasian). !raktekpelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.
aat ini kenyataannya sebagian besar rumah sakit di Indonesia belum melakukan
kegiatan pelayanan farmasi seperti yang diharapkan, mengingat beberapa kendala antaralain kemampuan tenaga farmasi, terbatasnya kemampuan manajemen rumah sakit akan
fungsi farmasi rumah sakit, kebijakan manajemen rumah sakit, terbatasnya pengetahuan
pihak / pihak terkait tentang pelayanan farmasi rumah sakit. 0kibat kondisi ini maka
pelayanan farmasi rumah sakit masih bersifat konvensional yang hanya berorientasi pada
produk yaitu sebtas penyediaan dan pendistribusian.
#engingat tandar !elayanan 1armasi umah akit sebagaimana tercantum dalam
tandar !elayanan umah akit masih bersifat umum, maka untuk membantu pihak
rumah sakit dalam menginplementasikan tandar !elayanan umah akit tersebut perlu
dibuat tandar !elayanan 1armsi di umah akit. ehubungan dengan berbagai kendala
sebgaimana tersebut diatas, maka sudah saatnya pula farmasi rumah sakit
menginventarisasi semua kegiatan farmasi yang harus dijalankan dan berusaha
menginplementasikan secara prioritas dan simultan sesuai kondisi rumah sakit.
%. +ujuan !elayanan 1armasi
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
3/40
a. #elangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam
keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan
keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.b. #enyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional
berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi.
c. #elaksanakan KI2 ( Komunikasi Informasi dan 2dukasi )
mengenai obat.
d. #enjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan3aturan
yang berlakue. #elakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui
analisa, telaah dan evaluasi pelayanan.
f. #engawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui
analisa, telaah dan evaluasi pelayanan.
g. #engadakan penelitian dibidang farmasi dan peningkatan
metoda.
4. 1ungsi !elayanan 1armasi
%) !engelolaan !erbekalan 1armasi
a. #emilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit
b. #erencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
c. #engadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang
telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku
d. #emproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
4/40
e. #enerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan
yang berlaku
f. #enyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi danpersyaratan kefarmasian
g. #endistribusikan perbekalan farmasi ke unit / unit pelayanan di rumah
sakit.
4) !elayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan
alat kesehatana. #engkaji instruksi pengobatan ' resep pasien
b. #engidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan
alat kesehatan
c. #encegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan
alat kesehatan
d. #emantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat alat kesehatan.
e. #emberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien'keluarga
f. #emberi konseling kepada pasien ' keluarga
g. #elakukan pencampuran obat suntik
h. #elakukan penyiapan nutrisi parenteral
i. #elakukan penanganan obat kanker
j. #elakukan penentuan kadar obat dalam darah
k. #elakukan pencatatan setiap kegiatan
l. #elakukan pencatatan setiap kegiatan
m. #elaporkan setiap kegiatan
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
5/40
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia !ersonalia pelayanan farmasi rumah sakit adalah sumber daya manusia yang
melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang termasuk dalam bagan
organisasi rumah sakit dengan persyaratan 5
a. +erdaftar di 6epartemen Kesehatan
b. +erdaftar di 0sosiasi !rofesi
c. #empunyai i7in kerjad. #empunyai K penempatan
!enyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
profesional yang berwenang berdasarkan undang / undang, memenuhi persyaratan
baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan
jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu profesi dan kepuasan
pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan dengan beban kerja dan
keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visis rumah sakit.
Kompetensi 0poteker 5
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
6/40
%. ebagai !impinan 5
• #empunyai kemampuan untuk memimpin
• #empunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan
mengembangkan pelayanan farmasi
• #empunayai kemampuan untuk mengembangkan diri
• #empunyai kemampuan untuk bekerjasama dengan pihak lain
• #empunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan
memecahkan masalah
4. ebagai +enaga 1ungsional
• #ampu memberikan pelayanan kefarmasian
• #ampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian
• #ampu mengelola manajemen praktis farmasi
• #ampu berkomunikasi tentang kefarmasian
•
#ampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan• 6apat mengoperasionalkan komputer
• #ampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi
klinik
etiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus dijabarkan secara
jelas fungsi ruang lingkup, wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi
fungsional dan uraian tugas serta persyaratan'kualifikasi sumber daya manusiauntuk dapat menduduki posisi.
0nalisa Kebutuhan +enaga
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
7/40
Jenis Ketenagaan
%. Untuk pekerjaan kefarmasiaan dibutuhkan tenaga 5
• 0poteker• arjana 1armasi
• 0sisten 0poteker (0#1, #1)
4. Untuk pekerjaan administrasi dibutuhkan tenaga 5
• 8perator komputer'teknisi yang memahami kefarmasian
• +enaga administrasi
&. !embantu pelaksana
Beban Kerja
6alam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor3faktor yang berpengaruh
pada kegiatan yang dilakukan, yaitu 5
• Kapasitas tempat tidur dan 98
• :umlah resep atau formulir perhari
• ;olume perbekalan farmasi
• Idealnya &< tempat tidur = % 0poteker (untuk pelayanan kefarmasian)
Pendidikan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik dalam penentuan kebutuhantenaga harus dipertimbangkan 5
• Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan'tugas fungsi
• !enambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggung jawab
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
8/40
• !eningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas
>aktu !elayanan
• !elayanan & shift (4? jam)
• !elayanan 4 shift
• !elayanan % shift
6isesuaikam dengan sistem pendidtribusian perbekalan farmasi di rumah sakit
:enis !elayanan
• !elayanan I@6
• !elayanan rawat inap intensif
• !elayanan rawat inap
• !elayanan rawat jalan
• !enyimpanan dan pendistribusian
• !roduksi obat
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
9/40
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Bangunan
1asilitas bangunan, ruangan dan peralatan harus memenuhi ketentuan danperundang3undangan kefarmasian yang berlaku 5
a. Aokasi harus menyatu dengan sistem pelayanan rumah sakit.
b. +erpenuhinya luas yang cukup untuk penyelenggaraanasuhan kefarmasian
di rumah sakit.
c. 6ipisahkan antara fasilitas untuk penyelenggarakan manajemen, pelayanan
langsung pada pasien, dispensing serta ada penanganan limbah
d. 6ipisahkan juga antara jalur steril, bersih dan daerah abu3abu, bebas
komunikasi
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
10/40
e. !ersyaratan ruang tentang suhu, pencahayaan, kelembaban, tekanan dan
keamanan baik dari pencuri maupun bintang pengerat. 1asilitas peralatan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan terutama untuk perlengkapandispensing baik untuk sediaan steril, non steril maupun cair untuk obat luar
atau dalam.
%. uang Kantor'administrasi
a. uang pimpinan
b. uang staf
c. uang kerja ' administrasid. uang pertemuan
4. uang !roduksi
Aingkungan kerja ruang produksi harus rapi, tertib, efisien untuk meminimalka
terjadinya kontaminasi sediaan dan dipisahkan antara 5
a. uang produksi sediaan non steril
b. uang produksi sediaan steril
&. uang !enyimpanan
uang penyimpanan harus memperhatikan kondisi, sanitasi temperatur
sinar'cahaya, kelembaban, fentilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk
dan keamanan petugas yang terdiri dari 5
a. Kondisi umum untuk ruang penyimpanan 5
• 8bat jadi
• 8bat produksi
• 9ahan baku obat
• 0lat kesehatan dan lain / lain
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
11/40
b. Kondisi Khusus untuk ruang penyimpanan 5
• 8bat termolabil
• 0lat kesehatan dengan suhu rendah
• 8bat mudah terbakar
• 8bat ' bahan obat berbahaya
• 9arang karantina
?. uang 6istribusi' pelayanan
uang distribusi yang cukup untuk seluruh kegiatan farmasi rumah sakit 5
• uang distribusi untuk pelayanan rawat jalan ( apotik )
0da ruang khusus'terpisah untuk penerimaan resep dan persiapan obat.
• uang distribusi untuk pelayanan rawat inap ( satelit farmasi )
• uang distribusi untuk melayani kebutuhan ruangan
- 0da ruang khusus'terpisah dari ruang penerimaan barang dan
penyimpanan barang- 6ilengkapi kereta dorong trolley
B. uang Konsultasi
ebaiknya ada ruang khusus untuk apoteker membarikan konsultasi pada
pasien dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien.
• uang konsultasi pelayanan rawat jalan ( apotik )
•
uang konsultasi untuk pelayanan rawat inapC. uang Informasi 8bat
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
12/40
ebaiknya tersedia ruang sumber informasi dan teknologi komunikasi dan
penanganan informasi yang memadai untuk mempermudah pelayanan informasi
obat.Auas ruangan yang dibutuhkan untuk pelayanan informasi obat 5
• 4
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
13/40
f. !enerangan, sarana air, ventilasi dan sistem pembuangan limbah yang baik
g. 0larm
#acam / macam peralatan
!eralatan Kantor
• 1urniture ( meja, kursi, lemari buku'rak, filing cabinet dan lain / lain )
• Komputer'mesin tik
• 0lat tulis kantor
• +elpon dan faEimile
• 6isesuaikan dengan kondisi rumah sakit
!eralatan !roduksi
• !eralatan farmasi untuk persediaan, peracikan dan pembuatan obat, baik
nonsteril maupun steril'aseptik
• !eralatan harus dapat menunjang persyaratan keamanan cara pembuatan
obat yang baik.
!eralatan !enyimpanan
!eralatan penyimpanan kondisi umum
• Aemari'rak yang rapi dan terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya
yang berlebihan
• Aantai dilengkapi dengan palet
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
14/40
!eralatan penyimpanan kondisi khusus
• Aemari pendingin dan 0- untuk obat yang termolabil
1asilitas peralatan penyimpanan dingin harus divalidasi secara berkala• Aemari penyimpanan khusus untuk narkotika dan obat psikotropoka
• !eralatan untuk penyimpanan obat, penanganan dan pembuangan limbah
sitotoksik dan obat berbahaya harus dibuat secara khusus untuk menjamin
keamanan petugas, pasien dan pengunjung
!eralatan !endistribusian'!elayanan• !elayanan rawat jalan (farmasi)
• !elayanan rawat inap (satelit farmasi)
• Kebutuhan ruang perawatan'unit lain
!eralatan konsultasi
• 9uku perpustakaan bahan / bahan leaflet dan brosur dan lain / lain
• #eja, kursi untuk apoteker dan 4 orang pelanggan, lemari untuk
penyimpanan medical record
• Komputer
• +elepon
• Aemari arsip
• Kartu arsip
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
15/40
!eralatan ruang informasi obat
• Kepustakaan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat
• !eralatan meja, kursi, rak buku, kotak
• Komputer
• +elpon / faEcimile
• Aemari arsip
• Kartu arsip
• +; dan ;-6 ( disesuaikan dengan kondisi rumah sakit )
!eralatan ruang 0rsip
• Kartu arsip
• Aemari arsip
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
0. !engelolaan !erbekalan 1armasi
!engelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
+ujuan 5
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
16/40
%. #engelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien
4. #enerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan
&. #eningkatkan kompetensi'kemampuan tenaga farmasi?. #ewujudkan sistem informasi manajemen berdaya guna
dan tepat guna
B. #elaksanakan penendalian mutu pelayanan
a. !emilihan !erbekalan 1armasi
#erupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan yang terjadidi rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai
menjaga dan memperbaharui standar obat.
!enentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam panitia farmasi
dan terapi untuk menetapkam kualitas dan efektifitas, serta jaminan purna
transaksi pembelian.
b. !erencanaan !erbekalan 1armasi
#erupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan
farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari
kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung
jawabkan dan dasar / dasar perencanaan yang telah ditentukan antar lain
konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiolog
diesesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
!edoman !erencanaan
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
17/40
• 682$, 1ormularium rumah sakit, standar terapi rumah sakit, ketentuan
setempat yanghberlaku
• 6ata catatan medik• 0nggaran yang tersedia
• !enetapan prioritas
• iklus penyakit
• isa persediaaan
• 6ata pemakaian periode yang lalu
• encana pengembangan
c. !engadaan !erbekalan 1armasi
#erupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan
dan disetujui, melalui 5
%. !embelian 5
- ecara tender (oleh panitia pembelian barang farmasi)
- ecara langsung dari pabrik'distributor'pedagang besar
farmasi'rekanan
4. !roduksi ' pembuatan sediaan farmasi 5
- !roduksi steril
- !roduksi non steril
&. umbangan ' droping ' hibah
d. !roduksi 1armasi
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
18/40
#erupakan kegiatan membuat, merubah bentuk dan pengemasan kembali
sedian farmasi steril atau non steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.Kriteria obat yang diproduksi 5
• ediaan farmasi dengan formula khusus
• ediaan farmasi dengan harga murah
• ediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
• ediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran
• ediaan farmasi untuk penelitian
• ediaan nutrisi parenteral
• ekonstruksi sediaan obat kanker
e. !enerimaan !erbekalan 1armasi
#erupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan
sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender,
konsinyasi atau sumbangan.
!edoman dalam penerimaan perbekalan farmasi 5
• !abrik mempunyai sertifikat analisa
• 9arang harus bersumber dari distributor utama
• "arus mempunyai #aterial afety 6ata sheet (# 6 )
•
Khusus untuk alat kesehatan ' kedokteran harus mempunyai certificate oforigin
• 2Epire date minimal 4 tahun
f. !enyimpanan !erbekalan 1armasi
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
19/40
#erupakan kegiatan peraturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang
ditetapkan 5
• 6ibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya• 6ibedakan menurut suhunya, kestabilannya
• #udah tidaknya meledak ' terbakar
• +ahan ' tidaknya terhadap cahaya
6isertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan
farmasi sesuai kenutuhan.
g. istem distribusi !erbekalan 1armasi
#erupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan
serta untuk menunjang pelayanan medis.
istem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien
dengan mempertimbangkan 5
- 2fisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada
- #etode sentralisasi atau desentralisasi
- istem floor stock , resep individu, dispensing dosis unit ata
kombinasi
!endistribusian !erbekalan 1armasi untuk pasien rawat inap
#erupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhanpasien rawat inap dirumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau
desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap diruangan, sistem resep
perorangan, sistem unit dosis dan sistem kombinasi oleh farmasi.
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
20/40
!endistribusian !erbekalan 1armasi untuk pasien rawat jalan
#erupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhanpasien rawat inap dirumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau
desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh farmasi rumah sakit.
!endistribusian !erbekalan 1armasi di luar jam kerja
#erupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
pasien diluar jam kerja yang diselenggarakan oleh 5a. 1armasi rumah sakit ' satelit farmasi yang buka 4? jam
b. uang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergency
istem pelayanan distribusi 5
a. istem persediaan lengkap di ruangan
•
!endistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang rawatmerupakan tanggung jawab perawat ruangan
• etiap ruang rawat harus mempunyai penanggung jawab obat
• !erbekalan yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat dikontrol
secara berkala oleh petugas farmasi.
b. istem resep perorangan!endistribusian perbekalan farmasi resep perorangan ' pasien rawat jalan dan
rawat inap melalui instalasi farmasi.
c. istem unit dosis
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
21/40
!endistribusian obat / obatan melalui resep perorangan yang disiapkan,
diberikan ' digunakan dan dibayar dalam unit dosis tunggal atau ganda, yang
berisi obat dalam jumlah yang telah ditetapkan atau jumlah yang cukup untukpenggunaan satu kali dosis biasa.
Kegiatan pelayanan distribusi diselenggarakan pada 5
a. 0potik rumah sakit dengan sistem resep perorangan
b. atelit farmasi dengan sistem dosis unit
c. uang perawatan dengan sistem persediaan diruangan
9. !elayanan Kefarmasian dalam !enggunaan 8bat dan 0lat Kesehatan0dalah pendekatan profesional yang bertanggung jawab dalam menjamin
penggunaan obat dan alat kesehatan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau
oleh pasien melalui penerapan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan perilaku
0poteker serta bekerjasama dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya.
+ujuan
a. #eningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di rumah
sakit
b. #emberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektifitas, keamanan
dan efisiensi penggunaan obat
c. #eningkatkan kerjasama dengan pasien dan profesi kesehatan lain yang
terkait dalam pelayanan farmasi
d. #elaksanakan kebijakan obat dirumah sakit dalam rangka meningkatkan
penggunaan obat secara rasional
Kegiatan
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
22/40
a. !engkajian resep
Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari seleksi persyaratan
administrasi, persyaratan farmasi dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawatinap maupun rawat jalan.
!ersyaratan administrasi meliputi 5
• $ama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
• $ama, nomor i7in, alamat dan paraf dokter
• +anggal resep
• uang ' unit asal resep
!ersyaratan farmasi meliputi 5
• 9entuk dan kekuatan sediaan
• 6osis dan jumlah obat
• tabilitas dan ketersediaan
• 0turan, cara dan tehnik penggunaan
!ersyaratan klinis meliputi 5
• Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat
• 6uplikasi pengobatan
•
0lergi, interaksi dan efeksamping obat• Kontra indikasi
• 2fek aditif
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
23/40
b. 6ispensing
#erupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan ' meracik obat, memberikan label ' etiket, penyerahan oabt denganpemberian informasi obat yang memadai desertai sisitem dokumentasi.
+ujuan
• #endapatkan dosis yang tepat dan aman
• #enyediakan nutrisi bagi penderita yang tidak dapat menerima makanan
secara oral atau emperal
• #enyediakan obat kanker secara efektif, efisien dan bermutu• #enurunkan total biaya obat
%. 6ispensing sedian farmasi khusus
a. 6ispensing sediaan farmasi parenteral nutrisi
#erupakan kegiatan pencampuran nutrisi parenteral yang dilakun oleh
tenaga yang terlatih secara aseptis sesuai kebutuhan pasien dengan
menjaga stabilitas sediaan, formula standar dan kepatuhan terhadap
prosedur yang menyertai.
Kegiatan
• #encampur kegiatan karbohidrat, protein, lipid, vitamin, mineral
untuk kebutuhan perorangan• #engemas kedalam kantong khsusus untuk nutrisi
1aktor yang perlu diperhatikan 5
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
24/40
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
25/40
pengendalian pada keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun
sediaan obatnya dari efek toksik dan kontaminasi, dengan menggunakan
alat pelindung diri, mengamankan pada saat pencampuran, distribusi,maupun proses pemberian kepada pasien sampai pembuangan limbah.
ecara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan harus sesuai
prosedur yang ditetapkan dengan alat pelindung diri yang memadai,
sehingga kecelakaan terkendali.
Kegiatan 5
•
#elakukan perhitungan dosis secara akurat• #elarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai
• #encampurkan sediaan obat kanker sesuai dengan protokol
pengobatan
• #engemas dalam keadaan tertentu
• #embuang limbah sesuai prosedur yang berlaku
1aktor yang perlu diperhatikan 5
• -ara pemberian obat kanker
• uang khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai
• Aemari pencampuran 9iological afety -abinet
• "epa 1ilter
•
!akaian khusus• umber daya #anusia yang terlatih
•
c. !emantauan dan pelaporan efek samping obat
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
26/40
#erupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan
atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi+ujuan 5
• #enentukan 2 8 ( 2fek amping 8bat ) sedini mungkin terutama yang
berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang
• #enentukan frekuensi dan insidensi 2 8 yang sudah dikenal sekali, yang
baru saja ditemukan
• #engenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan ' mempengaruhitimbulnya 2 8 atau mempengaruhi angka kejadian hebatnya 2 8
Kegiatan 5
• #enganalisa laporan 2 8
• #engidentifikasi obat3obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi
mengalami 2 8
• #engisi formulir 2 8
• #elaporkan ke !anitia 2 8
1aktor yang perlu diperhatikan 5
• Kerjasama dengan !anitia 1armasi dan +erapi dan ruang rawat
• Ketersediaan formulir #onitoring 2 8
d. !elayanan Informasi 8bat
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
27/40
#erupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh 0poteker untuk memberikan
informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter. 0poteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan pasien+ujuan 5
• #enyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan dilingkungan rumah sakit
• #enyediakan informasi untuk membuat kebijakan3kebijakan yang
berhubungan dengan obat, terutama bagi !anitia ' Komite 1armasi dan
+erapi• #eningkatkan profesionalisme apoteker
• #enunjang terapi obat yang rasional
Kegiatan 5
• #emberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara aktif dan
pasif• #enjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
telepon, surat atau tatap muka
• #embuat buletin, leaflet, label obat
• #enyediakan informasi bagi Komite ' !anitia 1armasi dan +erapi
sehubungan dengan penyusunan 1ormularium umah akit
• 9ersama dengan !K# melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
28/40
• #elakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga farmasi dan tenaga
kesehatan lainnya
• #engkoordinasi penelitian tentang obat dan kegiatan pelayanan
kefarmasian.
1aktor3faktor yang diperhatikan 5
• umber informasi obat
• +empat
• +enaga
• !erlengkapan
e. Konseling
#erupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan
penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan
penggunaan obat pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
+ujuan 5
#emberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan mengenai nama obat, tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara
menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat, tanda / tanda
toksisitas, cara penyimpanan obat dan penggunaan obat3obat lain.
Kegiatan 5• #embuka komunikasi antara apoteker dengan pasien
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
29/40
• #enanyakan hal3hal yang menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode open3ended Fuestion
• 0pa yang diikatan dokter mengenai obat• 9agaimana cara pemakaian
• 2fek yang diharapkan dari obat tersebut
• #emperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat
• ;erifikasi akhir 5 mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat,
untuk mengoptimalkan tujuan terapi
1aktor yang perlu diperhatikan 5
• Kriteria !asien 5
- !asien rujukan dokter
- !asien dengan penyakit kronis
- !asien dengan obat yang berindeks terapik sempit dan polifarmasi
- !asien geriatrik
- !asien periatrik
- !asien pulang sesuai dengan kriteria diatas
• arana dan !rasarana 5
- uang khusus
- Kartu pasien'catatan konseling
f. !emantauan kadar obat dalam darah
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
30/40
#elakukan pemeriksaan kadar beberapa obat tertentu atas permintaan dari
dokter yang merawat karena terapi yang sempit.
+ujuan 5• #engetahui kadar obat dalam darah
• #emberikan rekomendasi kepada dokter yang merawat
Kegiatan 5
• #emisahkan serum dalam plasma darah
• #emeriksa kadar obat yang terdapat dalam plasma dengan menggunakan
alat +6#
• #embuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan
1aktor / faktor 5
• 0lat +herapeutic 6rug #onitoring
• eagen sesuai obat yang diperiksa
g. onde' visite pasien
#erupakan kegiatan kunjunagn ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan
tenaga kesehatan lainnya.
+ujuan 5
• !emilihan obat
• #enerapkan secara langsung pengetahuan farmakologi terapetik
• #enilai kemajuan pasien
• 9ekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
Kegiatan 5
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
31/40
• 0poteker harus memperkenalkan diri dan menerangkan tujuan dari
kunjungan tersebut kepada pasien
• Untuk pasien baru dirawat 0poteker menanyakan terapi obat terdahulu dan
memperkirakan masalah yang mungkin terjadi
• 0poteker memberikan keterangan pada formulir resep untuk menjamin
penggunaan obat yang benar
• #elakukan pengajian terhadap catatan perawat akan berguna untuk
pemberian obat
• etelah kunjungan membuat catatan mengenai permasalahan dan
penyelesaian masalah dalam satu buku dan buku ini digunakan oleh setiap
0poteker yang berkunjung ke ruang pasien untuk menghindari pengulangan
kunjungan.
1aktor / faktor yang perlu diperhatikan 5
• !engetahuan cara berkomunikasi
• #emahami teknik edukasi
• #encatat perkembangan pasien
h. !engkajian penggunaan obat
#erupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan
berkesinambungan untuk menjamin obat3obat yang digukana sesuai indikasi,
efektif, aman dan terjangkau oleh pasien.
Kegiatan 5
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
32/40
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
33/40
BAB VII
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
+U:U0$
+ujuan Umum
0gar setiap pelayanan farmasi memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan dan
dapat memuaskan pelanggan.+ujuan Khusus
• #enghilangkan kinerja pelayanan yang substandar
• +erciptanya pelayanan farmasi yang menjamin efektifitas obat dan
keamanan pasien
• #eningkatkan efisiensi pelayanan
• #eningkatkan mutu obat yang diproduksi dirumah sakit sesuai -!89 ( cara
!embuatan 8bat yang 9aik )
• #eningkatkan keGuasan pelanggan
• #enurunkan keluhan pelanggan atau unit kerja terkait
uang Aingkup
"al mendasar pada pengkajian penggunaan obat adalah 5
%. +epat obat, dosis, rute, penderita, waktu pemberian
4. #onitoring dan analisa yang berkesinambungan, terencana dan sistematis,
secara prospektif ( direncanakan dan dilakukan sebelum ' awal pengobatan ),
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
34/40
simultan atau retrospektif ( dengan melihat pengobatan yang sudah diberikan
secara lengkap )
&. !emecahan masalah?. +erdokumentasi
8bat yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun program pengkajian
penggunaan obat 5
%. 8bat yang diketahui atau diduga mempunyai reaksi berbahaya atau ada
interaksi obat, yang dalam jumlah kecil menimbulkan resiko kesehatan yangberarti.
4. 8bat yang mempunyai resiko besar akibat reaksi berbahayanya bagi
pengobatan pasien tersebut
&. 8bat yang sering diresepkan atau obat / obat mahal
?. obat yang sangat toksik atau obat yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada
penggunaan dosis la7im
B. 8bat yang sangat efektif pda penggunaan spesifik
C. 8bat yang sedang dalam evaluasi formularium untuk diadakan atau
dipertahankan
D. 8bat telah diseleksi melalui kebijakan organisasi untuk dievaluasi
2valuasi
:enis 2valuasi
9erdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi tiga jenis program evaluasi 5
a. !rospektif 5 program dijalankan sebelum pelayanan dilaksanankan.
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
35/40
-ontoh 5 pembuatan standar, perijinan
b. Konkuren 5 program dijalankan bersamaan dengan pelayanan dilaksanakan
-ontoh 5 memantau kegiatan konseling apoteker, peracikan oleh asistenapoteker
c. etrospektif 5 program pengendalian yang dijalankan setelah pelayanan
dilaksanakan
-ontoh H survei konsumen, laporan mutasi barang
#etoda 2valuasi
a. 0udit (pengawasan)6ilakukan terhadap proses hasil kegiataFn apakah sudah sesuai standar
b. eview (penilaian)
+erhadap pelayanan yang telah diberikan, penggunaan sumber daya,
penulisan resep
c. urvei
Untuk mengukur kepuasan pasien, dilakukan dengan angket atau wawancara
langsung
d. 8bservasi
+erhadap kecepatan pelayanan antrian, kecepatan penyerahan obat.
tandar laporan evaluasi meliputi 5
%. $ama @enerik
6aftar nama resmi, meliputi nama kimia dan produksi obat
4. $ama 6agang
6aftar nama dagang yang umum dari suatu produk obat
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
36/40
&. umber pengadaan
a. #engidentifikasi sales farmasi dari produk obat yang dipakai
b. Khusus obat generik, dilakukan identifikasi proses pembuatanterhadap obat yang digunakan dan mengidentifikasi pendistribusian
produk tersebut
?. Klasifikasi farmakologi
a. 6aftar kelas farmakologi
#embandingkan obat / obat yang sudah dipakai dengan obat baru
b. 6aftar mekanisme kerja#embandingkan mekanisme kerja obat satu dengan obat lain dari kelas
yang sama
B. Indikasi +erapeutik
a. 9uat daftar pemakaian obat yang telah distandarkan 160, baik yang
diindikasikan untuk propilaksis, terapeutik, palliative, kuratif dan suportif
b. 2valuasi pemakaian obat dalam perbandingan dengan bentuk terapi lain,
pemakaian, jika memungkinkan dilakukan study terhadap manusia untuk
menekankan dari segi terapeutik
c. #engidentifikasi label non 160 yang dipakai untuk pengobatan
C. 6osis
9uat daftar macam / macam dosis yang disetujui 160
D. 9io availabilitas dan farmakokinetik
a. 6aftar data bioavailabilitas untuk semua rute pemberian dan dosis obat,
atas persetujuan !anitia 1armasi dan +erapi
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
37/40
b. 6aftar data farmakokinetik untuk absorpsi, distribusi, metabolisme dan
eksresi obat
. 2fek samping dan toksisitasa. 6iskusikan efek samping obat dan frekwensi pengobatan berdasarkan
data yang ada
b. 6iskusikan metoda pencegahan atau efek samping dan toksisitas dari
pengobatan
+anggung jawab 0poteker pada program evaluasi penggunaan obat meliputi 5
%. #enyelenggarakan program evaluasi penggunaan obat, bekerjasama denganstaf dokter dan lainnya, melakukan koordinasi setiap hari
4. #enyiapkan standar penggunaan obat, bekerjasama dengan staf dokter dan
lainnya
&. #elakukan tinjauan terhadap penyelenggaraan pengobatan dari obat / obat
standar dan melakukan konsultasi dengan dokter yang bersangkutan.
?. #engeluarkan data / data kuantitatif obat / obat yang digunakan ( seperti
jumlah obat dan biaya obat, pola pengobatan, tipe ekonomi pasien )
B. #enterjemahkan dan melaporkan temuan evaluasi kepada !1+, staf mutu,
organisasi administrasi dan lainnya untuk menasehatkan perubahan prosedur
dan kebijakan pengawasan dan kebijakan pengawasan dan pemakaian obat
C. 9erpartisipasi dalam program pendidikan lanjutan
2valuasi penggunaan obat harus ditekankan kepada kualitas dan rasionalitas
pemakaiannya ( artinya obat yang tepat dosis, tepat pemberian, tepat pasien dan
waktu yang tepat melalui cara pemberian yang tepat )
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
38/40
!enilaian kwantitatif ( seperti menentukan berapa rupiah obat yang digunakan atau
berapa total biaya obat ) dapat dipakai untuk mempertimbangkan masalah /
masalah penting dalam keuangan atau pengobatan klinik.6ata kwantitatif dapat diambil dari beberapa dokumen seperti data pembelian, data
bulanan, profil pengobatan pasien rawat inap ' rawat jalan, biaya pasien dan
laporan reaksi bahaya dari obat / obatan.
!engendalian #utu
#erupakan kegiatan pengawasan, pemeliharaan dan audit terhadap perbekalan
farmasi untuk menjamin mutu, mencegah kehilangan, kadaluarsa, rusak danmencegah ditarik dari peredaran serta keamanannya sesuai dengan kesehatan,
Keselamatan Kerja umah akit ( K& ) yang meliputi 5
a. #elaksanakan prosedur yang menjamin keselamatan kerja dan lingkungan
b. #elaksanakan prosedur yang mendukung kerja tim pengendali infeksi umah
akit
Unsur / unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan 5
• Unsur masukan ( input) 5 tenaga'sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, ketersediaan dana
• Unsur proses 5 tindakan yang dilakukan oleh seluruh staf farmasi
• Unsur lingkungkungan 5 kebijakan / kebijakan, organisasi, manajemen
• tandar / standar yang digunakan
• tandar yang digunakan adalah standar pelayanan farmasi minimal yangditetapkan oleh lembaga yang berwenang dan standar lain yang relevan dan
dikelurakan oleh lembaga yang dapat dipertanggung jawabkan
+ahapan !rogram !engendalian #utu
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
39/40
a. #endefenisikan kualitas pelayanan farmasi yang diinginkan dalam bentuk
kriteria
b. !enilaian kualitas pelayanan farmasi yang sedang berjalan berdasarkankriteria yang telah ditetapkan.
c. !endidikan personel dan peningkatan fasilitas pelayanan bila diperlukan
d. !enilaian ulang kualitas pelayanan farmasi
e. Update kriteria
0plikasi !rogram !engendalian #utu
Aangkah / langkah dalam aplikasi program penegndalian mutu 5a. #emilih subyek dari program
b. Karena banyaknya fungsi pelayanan yang dilakukan secara simultan, maka
tentukan jenis pelayanan farmasi yang akan dipilih berdasarkan prioritas
c. #endefenisikan kriteria suatu pelayanan farmasi sesuai dengan kualitas
pelayanan yang diinginkan
d. #ensosialisasikan kriteria pelayanan farmasi yang dikehendaki.
e. 6ilakukan sebelum program dimulai dan disosialisasikan pada semua personil
serta menjalin konsensus dan komitmen bersama untuk mencapainya
f. #elakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan yang sedang berjalan
menggunakan kriteria
g. 9ila ditemukan kekurangan memastikan penyebab dari kekurangan tersebut
h. #erencanakan formula untuk menghilangkan kekurangan
i. #enginplementasikan formula yang telah direncanakan
j. eevaluasi dari mutu pelayanan
-
8/17/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi (Rev)
40/40
Indikator dan Kriteria
Ungtuk mengukur pencapaian standar yang telah ditetapkan diperlukan indikator,
suatu alat' tolok ukur yang hasil menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadapstandar yang telah ditetapkan.
#akin sesuai yang diukur dengan indikatornya, makin sesuai pula hasil suatu
pekerjaan dengan standarnya. Indikator dibdakan menjadi 5
• Indikator persyaratan minimal yaitu indikator yang digunakan untu
mengukur terpenuhi tidaknya standar masukan, proses dan lingkungan
• Indikator penampilan minimal yaitu indikator yang ditetapkan untumengukur tercapai tidaknya standar penampilan minimal pelayanan yang
diselenggarakan.
Indikator atau kriteria yang baik sebagai berikut 5
• esuai dengan tujuan
• Informasinya mudah didapat• ingkat, jelas, lengkap dan tidak menimbulkan berbagai interpretasi
• asional
BAB VIII
PENUTUP