pedo(2).docx

7
Tujuan :1.Menjelaskan penyebab dan akibat gigi tanggal prematur 2.Menjelaskan penyebab dan akibat agenisi ( tidak adanya benih gigi) 3.Menjelaskan rencana perawatan 3.1Gigi Tanggal Prematur 3.1.1Penyebab Tanggal prematur pada gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior (Insisivusdan kaninus) maupun pada gigi posterior (gigi molar). Penyebab utama terjadinya tanggal prematur pada gigi anterior adalah trauma dan karies gigi . Trauma pada gigiinsisivus sulung pada anak-anak sering terjadi karena biasanya anak pada masa inisedang belajar merangkak, berjalan, dan berlari, sedangkan penyebab utama tanggal prematur gigi posterior adalah karies dan jarang disebabkan oleh trauma (Pinkham,2005) . a.Karena terjatuh atau kecelakaan b.Karies besar pada gigi yang tidak bisa dirawat lagi c.Resorbsi terlalu dini akar-akarnya d.Adanya penyakit atau kondisi yang menjadi penyebabb prematur ekstraksi 3.1.2Akibat a. Tanggalnya gigi insisivus sulung Pada keadaan crowded tanggalnya gigi seri susu yang karies berpengaruh terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat terjadi. Bila gigi serisulung tanggal karena benturan maka pergeseran atau luka dari gigi pengganti dapatterjadi. b. Tanggalnya gigi kaninus sulung Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan hilangnyaruang. Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada rahang bawah, dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis permanent yang crowded .Keadaan ini seringkali unilateral sehingga gigi insisivus yang crowded tergeser kesisi tersebut dengan disertai pergeseran garis tengah. Keadaan ini merupakan akibat paling serius dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat menyebabkan oklusiyang tidak simetris c. Tanggalnya gigi molar sulung Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan pergerakan ke depan dari gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang untuk erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi molar pertama sulung jugameny ebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap, sebagian karena pergeseran ke depan dari gigi belakang dan sebagian karena crowded gigi insisivusseperti pada kaninus sulung.

description

fkg

Transcript of pedo(2).docx

Page 1: pedo(2).docx

Tujuan:1.Menjelaskan penyebab dan akibat gigi tanggal prematur 2.Menjelaskan penyebab dan akibat agenisi ( tidak adanya benih gigi)3.Menjelaskan rencana perawatan

3.1Gigi Tanggal Prematur3.1.1PenyebabTanggal prematur pada gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior (Insisivusdan kaninus) maupun pada gigi posterior (gigi molar). Penyebab utama terjadinya tanggal prematur pada gigi anterior adalah trauma dan karies gigi. Trauma pada gigiinsisivus sulung pada anak-anak sering terjadi karena biasanya anak pada masa inisedang belajar merangkak, berjalan, dan berlari, sedangkan penyebab utama tanggal prematur gigi posterior adalah karies dan jarang disebabkan oleh trauma (Pinkham,2005).

a.Karena terjatuh atau kecelakaan b.Karies besar pada gigi yang tidak bisa dirawat lagic.Resorbsi terlalu dini akar-akarnyad.Adanya penyakit atau kondisi yang menjadi penyebabb prematur ekstraksi

3.1.2Akibata. Tanggalnya gigi insisivus sulungPada keadaan crowded  tanggalnya gigi seri susu yang karies berpengaruh terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat terjadi. Bila gigi serisulung tanggal karena benturan maka pergeseran atau luka dari gigi pengganti dapatterjadi.

b. Tanggalnya gigi kaninus sulung Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan hilangnyaruang. Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada rahang bawah, dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis permanent yang crowded .Keadaan ini seringkali unilateral sehingga gigi insisivus yang crowded  tergeser kesisi tersebut dengan disertai pergeseran garis tengah. Keadaan ini merupakan akibat paling serius dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat menyebabkan oklusiyang tidak simetris

c. Tanggalnya gigi molar sulungTanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan pergerakan ke depan dari gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang untuk erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi molar pertama sulung jugamenyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap, sebagian karena pergeseran ke depan dari gigi belakang dan sebagian karena crowded  gigi insisivusseperti pada kaninus sulung.

3.2Agenisi3.2.1 PenyebabEtiologi agenesis dapat berupa faktor genetik maupun lingkungan. Faktorgenetik disini memegang peranan penting (Neville dkk., 1995)a.Obat kemoterapiStudi terhadap obat-obatan yang digunakan untuk penanganan kanker danleukemia pada masa kanak-kanak telah memperlihatkan secara konsisten bahwa penegakkan diagnosis dan mulainya penanganan dengan obat-obatan kemoterapi pada anak-anak <5 tahun memperlihatkan adanya kelainan perkembangan gigi.Keparahan dari kelainan perkembangan dentofasial dan kelainan gigi sebagai akibat penggunaan obat kemoterapi berhubungan dengan usia anak, dosis, dan durasiterapi. Kelainan gigi yang

Page 2: pedo(2).docx

dapat terjadi adalah : agenesis gigi, berhentinya proses perkembangan gigi, mikrodontia, dan gangguan yang mempengaruhi email, dentin,dan sementum.

3.2.2AkibatAgenisi gigi menyebabkan kurangnya stimulasi untuk perkembangan rahangdan akan terlihat seperti pada

keadaan kehilangan gigi akibat pencabutan. Agenisi bisa mengubah oklusi dan posisi gigi melalui kelainan terhadap bentuk gigi, posisigigi dan pertumbuhan rahang. Kelainan pada bentuk gigi terlihat pada gigi insisif dan gigi kaninus yang berbentuk konus, tonjolan abnormal pada gigi premolar dangigi molar, serta berbagai bentuk malformasi lain. Malformasi bisa terjadi walaupunhanya ada satu gigi yang agenisi. Kadang–kadang memiliki gigi yang lengkap tetapi terdapat mal formasi dan ada riwayat agenisi dalam keluarga.

Efek agenisi tergantung pada banyaknya jumlah gigi yang agenisi.Seringkali hanya satu atau dua gigi sehingga efeknya minimal terutama jika terdapat berdesakan pada rahang. Jika beberapa gigi permanen agenisi, susunan gigimenjadi renggang dan gigi yang masih ada menjadi malposisi.

Akibat agenisi bilateral gigi insisif kedua permanen rahang atas, susunan gigi menjadi renggang-renggang (Nunn dkk,2003)Biasanya penderita agenisi unilateral gigi insisif kedua permanen rahangatas memiliki gigi insisif kedua permanen kontralateral yang berbentuk  peg–shaped atau gigi insisif kedua permanen kontralateral yang ukuran mesio–distalnya lebih kecil dari normal. Penderita ini juga mengalami pen ingkatan resiko terjadinyaerupsi ektopik gigi kaninus permanen disebelahnya ke palatal, dan juga menjadilebih ke mesial dari posisi yang seharusnya. Yang paling penting adalah garismedian menjadi bergeser ke arah diastema yang terjadi (Kennedy,1999).

Agenisi gigi premolar kedua rahang atas mengakibatkan persistensi gigisulung pendahulunya, yaitu gigi molar kedua sulung. Apabila dalam keadaan baik,gigi sulung yang persistensi ini dapat berfungsi lama. Akibatnya permukaan oklusalgigi molar kedua sulung sering berada di bawah permukaan oklusal gigitetangganya. Keadaan ini tidak menguntungkan karena dapat mengakibatkanmaloklusi akibat perbedaan lebar mesiodistal gigi tersebut. Agenisi gigi premolar kedua rahang bawah akan mengakibatkan gigi yang berada di sebelah gigi premolar kedua akan condong lebih parah dan panjang lengkung rahang bawah menjadi berkurang, akibatnya terjadi peningkatan tumpang gigit dan jarak gigit. Selain itu,gigi antagonis gigi premolar kedua akan mengalami erupsi yang berlebihan keruangan yang kosong tersebut (Nunn dkk,2003)

3.3Rencana Perawatan3.3.1Space MaintainerA.IndikasiIndikasi penggunaan  space maintainer antara lain:1.Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsimenggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masihterdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya.2.Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempatyang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapatdiinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.3.Adanya tanda-tanda penyempitan ruang4.Kebersihan mulut (OH) baikAdapun waktu yang tepat penggunaan space maintainer adalah segera setelahkehilangan gigi sulung. Kebanyakan kasus terjadi penutupan ruang setelah 6 bulan kehilangan gigi.

B.Kontra Indikasi

Adapun kontra indikasi space maintainer antara lain:1.Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akanerupsi.

Page 3: pedo(2).docx

2.Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen3.Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi4.Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan pencabutan dan perawatan orthodonti5.Gigi permanen penggantinya tidak ada Pada beberapa keadaan penggunaan space maintainer tidak diaplikasikan pada anak, yaitu:Jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus decidui,maka pemasangan space maintainer tidak perlu karena pertumbuhan daerah ini kearah transversal sangat laju dan pergeseran gigi-gigi kaninus ke arah mesial hampir tidak ada.

a. Jika tonjolan dan dataran inklinasi dari gigi-gigi di samping gigi yangdicabut itu sudah mengunci sedemikian rupa sehingga pergeseran kearah tempat yang kosong itu sudah dengan sendirinya terhalang. b.Jika pergeseran ke arah tempat yang kosong itu dapat memperbaiki oklusidari molar pertama permanenc.Jika pergeseran ke tempat yang kosong dapat memperbaiki adanya gigidepan yang crowded d.Pada anak dengan usia yang masih sangat muda sehingga sulit kerjasamadengan dokter gigi.

C.Syarat-Syarat Space MaintainerSyarat suatu space maintainer  adalah:a.Dapat menjaga ruang dimensi proksimal b.Tidak menggangu erupsi gigi antagonisnyac.tidak menggangu erupsi gigi permanend.tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakanmandibulae.dapat mencegah ekstrusi gigi lawanf.tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyanggag.tidak mengganggu jaringan lunak h.disain yang sederhana, ekonomis dan mudah dibersihkan.

D. Macam-Macam Bentuk Space MaintainerAda berbagai macam tipe space maintainer, yang secara umum bisadikelompokkan menjadi dua katagori,

lepasan dan cekat. Space maintainer lepasan bisa digunakan untuk periode yang relatif singkat, biasanya sampai 1tahun. Space maintainer  cekat, jika didesain dengan baik, akan tidak begitu merusak jaringan rongga mulut dibandingkan dengan  space maintainer lepasan, dan kurang begitu mengganggu bagi pasien. Oleh karena itu, alat ini dapatdigunakan untuk waktu yang lebih panjang, biasanya sampai 2 tahun.

Penggunaan  space maintainer  yang lama dapat berdampak buruk padakesehatan mulut, karena itu apapun jenis  space maintainer  yang digunakan, efeknya terhadap kesehatan rongga mulut perlu mendapat perhatian khusus

1. Space Maintainer LepasanAlat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu gigi. Alat lepasan ini sering

merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan gigi-gigiartificial untuk mengembalikan fungsi estetik.

Alat ini digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M sulung sebelum erupsi M permanen. space maintainer GTSmemiliki konstruksi yang sederhana, pergerakan fungsional baik dan biaya yang relatif murah. Pembersihan GTS dan gigi yang tepat penting untuk mengurangikemungkinan berkembangnya lesi karies yang baru, alat space maintaine  Lepasan dari berbagai tipe tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyaimasalah karies dan kebersihan mulut yang jelek. Masalah yang sering timbul dari pemakaian alat ini adalah malasnya anak memakai alat sehingga fungsi  spacemaintainer  tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi jaringan mulut.

2. Space Maintainer Cekat

Page 4: pedo(2).docx

A. Band and loop space maintainerBand and loopdirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satugigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar satusulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini jugadigunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini untuk mencegah pergerakan insisivus lateral permanen. Band and loop ini lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah,waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada gigi, pengaplikasiaannya mudah dan lebih ekonomis.

1. Band and LoopJenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:a.gigi abutment  bagian posterior mengalami karies yang luas dan memerlukanrestorasi mahkota. b.gigi abutment  pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana dalam kasusmahkota perlu dilindungi secara menyeluruh.Keuntungan:a.konstruksinya tampak lebih ringan b.ekonomis c.memperbaiki fungsi kunyahd.tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis

B. Distal Shoe Space Maintainer Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi molar satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar pertama permanenke posisinya yang normal dalam lengkung rahang. Adapun kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien dengan oral hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya beberapa gigi sehingga abutment akan kurang mendukung alloy yang disemen, dan kurangnya kerja samadari pasien dan orang tua.Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan yangdapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau cekat yangtidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada Ridge mesial molar permanenyang belum erupsi.

C. Lingual Archa. Lingual arch pasif

Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi pada lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat crowded. Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat padaRB dan bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua sulung. Adapun keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah, ekonomis, dana daptasi dengan pasien lebih baik.

b. Alat Nance rahang atasAlat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggalsecara dini pada rahang atas. alat ini didesain seperti pada lingual archsoldering kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaanlingual pada gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatumdan kawat yang digunakan berukuran 0.025 inchi. pada penggunaan space maintainer jenis lingual arch ini pasien harus diperiksa secara periodic untuk memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi C dan P, serta tidak mengganggu jaringan palatum

E. Desain Space Maintainer 1.Basis akrilik 2.Klamer Adams3.Busur labial4.Anasir gigi

3.3.2Gigi TiruanIndikasi pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan anak :

Page 5: pedo(2).docx

1. Secara radiografis, mempunyai gambaran gigi tetap penggantiyang diperkirakan akan erupsi lebih dari enam bulan. 2. Tanggalnya gigi molar sulung secara dini, sehingga memerlukan penahan ruang untuk perbaikan fungsi mastikasi.3. Gigi penyangga tidak mampu mendukung alat prostodonti cekat,akibat adanya resorpsi akar, trauma atau karies luas yang melibatkan pulpa.4. Tanggalnya gigi anterior sulung akibat trauma.5. Pada kasus tidak adanya gigi secara kongenital, misalnyaoligodonsia sebagian. Oligodonsia dapat terjadi pada gigi sulung maupungigi tetap.6. Adanya celah pada palatum yang harus ditutup dengan protesa.7. Kehilangan gigi tetap muda akibat trauma.8. Pasien kooperatif, tidak ada keluhan jika dilakukan perawatan.9. Usia di atas 2,5 tahun merupakan anjuran dan prasyarat untuk menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan.

Kontraindikasi dalam pembuatan gigi tiruan anak:1. Pasien yang tidak kooperatif, dapat dikatakan termasuk dalam kelompok hysterical mind 2. Faktor kesehatan secara umum yang tidak mendukung untuk dilakukan perawatan.3. Keadaan sosial ekonomi dapat menjadi pertimbangan dalam melanjutkanrencana perawatan.4. Kasus hilangnya semua gigi yang memerlukan pembuatan gigi tiruan penuh5. Dalam foto rontgen terlihat gigi pengganti yang akan erupsi.6. Pasien yang mengalami keterbelakangan mental akan sulit untuk memberikan penjelasan dalam perawatan penggunaan gigi tiruan.

Keuntungan menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan antara lain :1. Mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik.2. Mudah dalam membersihkan.3. Pasien serta orang tua pasien dapat memasang dan mengeluarkan gigitiruan.4. Perawatan gigi tiruan lebih mudah, karena dapat diperbaiki mengikuti perkembangan rahang anak.Dampak yang merugikan pada pemakaian gigi tiruan lepasan adalah :1. Perawatan tergantung pada pasien dan orang tua yang kooperatif.2. Peningkatan akumulasi plak.3. Penyaluran daya kunyah yang tidak seimbang.4. Terjadi peradangan mukosa.5. Resorpsi tulang alveolar, jika terjadi kontak prematur.6. Halitosis pada pasien yang kurang memperhatikan oral higiene yang baik.7. Kelainan gigi penyangga dapat berupa gingivitis dan periodontitis.8. Karies dan kegoyangan pada gigi sandaran