Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

76
LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN (LPTQ) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEDOMAN MTQ NASIONAL XXVI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 240 TAHUN 1989 Diperbanyak Oleh: 1

description

a ksdaskjdh fas djasd kjfhsadj haskdjhf kjsahdkjf hsdkjfhsajd hfaskdjhf kjsadhfkjas hdkjsahd kjsadh

Transcript of Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

Page 1: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN (LPTQ)PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEDOMAN MTQ NASIONAL XXVITingkat Provinsi Kalimantan Selatan

DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGANTILAWATIL QUR’AN

BERDASARKANKEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 240 TAHUN 1989

Diperbanyak Oleh:

SEKRETARIATLEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN (LPTQ)

PROPINSI KALIMANTAN SELATANTAHUN 2012

1

Page 2: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada henti-hentinya kita memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat

Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya yang tiada terhingga, terutama nikmat Al

Qur’an sebagai pedoman bagi orang yang bertaqwa dan rahmat bagi alam

semesta.

Shalawat serta salam tidak lupa kita mohonkan bagi Rasulullah, Muhammad Saw,

yang telah mewariskan Al Qur’an dan Al Sunnah serta menjadi contoh hidup dari

pengamalan Al Qur’an.

Penyusunan BUKU PEDOMAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ)

NASIONAL XXVI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 di batulicin

– Kabupaten Tanah Bumbu dapat kami susun dan diterbitkan sesuai rencana

(jadual), yang terdiri dari 7 (tujuh) cabang yaitu :

1. Cabang Tilawah Al Qur’an :

2. CAbang Hifzh Al Qur’an

3. Cabang Tafsir Al Qur’an

4. Cabang Fahm Al Qur’an

5. Cabang Syahr Al Qur’an

6. Cabang Khat Al Qur’an

7. Cabang Makalah Ilmiah Al Qur’an (M2IQ)

Materi Buku Pedoman MTQ ini telah mengacu kepada Hasil Rapat Kerja

Nasional LPTQ tanggal 5 Oktober 2011 di Yogyakarta, tentang Ketentuan Pokok

MTQ Tingkat Nasional XXVI tahun 2012 di Provinsi Maluku Utara, Ambon.

Semoga Buku Pedoman ini bemanfaat serta dapat dijadikan pegangan dan acuan.

Bagi pihak-pihak yang terkait dalam Penyelenggaraan MTQ Nasional XXVI

2

Page 3: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 di Batu Licin Kabupaten Tanah

Bumbu.

Banjarmasin, Oktober 2011

TIM KERJA LPTQ PROV. KALSEL

Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. FAdhly Mansoer Drs. H. Amal Fathullah, M.Pd.I

3

Page 4: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................. 4

BAGIAN PERTAMA.................................................................................... 6

PENDAHULUAN......................................................................................... 6

I. LATAR BELAKANG..................................................................... 6

II. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI................................................ 6

III. GAMBARAN ISI SELINTAS......................................................... 7

BAB I MANAJEMEN MUSABAQAH...................................................... 9

A. PENGERTIAN.................................................................................. 9

B. TINGKATAN MUSABAQAH......................................................... 9

C. ORGANISASI MUSABAQAH........................................................ 9

D. PENGANGKATAN.......................................................................... 10

E. TUGAS BIDANG MUSABAQAH.................................................. 10

F. CABANG/GOLONGAN.................................................................. 11

G. PESERTA.......................................................................................... 12

H. SISTEM MUSABAQAH.................................................................. 14

I. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 14

J. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 16

BAB II MUSABAQAH CABANG TILAWATIL QUR’AN.................... 19

A. KETENTUAN................................................................................... 19

B. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 20

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 22

BAB III MUSABAQAH CABANG HIFZH AL-QUR’AN....................... 26

A. KETENTUAN................................................................................... 26

B. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 28

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 28

4

Page 5: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB IV MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL QUR’AN .................... 30

A. KETENTUAN................................................................................... 30

B. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 31

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 31

BAB V MUSABAQAH CABANG FAHM AL QUR’AN......................... 33

A. KETENTUAN................................................................................... 33

B. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 35

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 37

BAB VI MUSABAQAH CABANG SYARH AL QUR’AN...................... 39

A. KETENTUAN................................................................................... 39

B. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 40

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 41

BAB VII MUSABAQAH CABANG KHATH AL QUR’AN.................... 44

A. KETENTUAN................................................................................... 44

B. PERANGKAT MUSABAQAH........................................................ 44

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH................................................... 46

BAB VIII MUSABAQAH MAKALAH ILMIAH AL QUR’AN............. 50

KETENTUAN KHUSUS........................................................................ 50

LAMPIRAN:

- SK Penunjukan Tempat Pelaksanaan MTQ 2012

- SK Pembentukan Panitia Penyelenggara MTQ 2012

- Ketentuan Pokok MTQ dari Pusat

5

Page 6: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAGIAN PERTAMA

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) telah bertahun-tahun kita

laksanakan secara berjenjang perkembangannya setiap tahun menunjukkan

peningkatan, baik dalam cabang maupun golongannya.

Sejak MTQ Nasional 1 Tahun 1968 sampai saat ini cabang dan

golongan yang dimusabaqahkan terus berkembang. Lebih dari itu MTQ

diarahkan sebagai salah satu sarana ntuk mewujudkan pengamalan dan

pemahaman Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu aspek-

aspek yang mempunyai tujuan ke arah tersebut dimusabaqahkan dalam MTQ,

seperti membaca, menghafal, menulis, menafsirkan dan menyampaikan

tuntunan Al Qur’an. Pelaksanaannya diwujudkan dalam cabang-cabang

Musabaqah, yaitu : Tilawah Al Qur’an, Hifzh Al Qur’an, Tafsir Al Qur’an,

Fahm Al Qur’an, Syarh Al Qur’an, Khath Al Qur’an dan Tartil Al Qur’an dan

menulis isi kandungan Al-Qur’an.

Peningkatan tersebut menggembirakan namun sekaligus merupakan

tantangan, karena peningkatan yang bersifat kuantitatif tersebut harus diikuti

dengan peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan maupun hasilnya.

Dengan demikian tujuan MTQ agar dapat melahirkan hasil yang

lebih berutu dan sebagai salah satu sarana efektif dalam mewujudkan

pengamalan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dapat tercapai.

II. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

Pedoman Musabaqah ini bertujuan untuk memisahkan antara

kegiatan-kegiatan penyelenggaraan musabaqah yang bertumpu pada aturan-

aturan ketatalaksanaan dan kegiatan-kegiatan perhakiman yang sebagian

besar bertumpu pada kaidah-kaidah normatif. Dengan demikian pedoman ini

6

Page 7: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

adalah untuk digunakan pelaksanaan Musabaqah agar dapat memahami dan

menjalankan tugasnya dengan baik. Tugas tersebut lebih dititik beratkan

kepada tata cara penyelenggaraan Musabaqah, untuk dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya sehingga mutu hasil Musabaqah semakin meningkat.

Dengan adanya pedoman ini para pelaksana dan pengurus LPTQ

dapat memahami dengan baik segala segi yang berkaitan dengan pelaksanaan

MTQ baik dari pengorganisasian, segi perangkat dan sarana yang harus

dipersiapkan.

Pedoman Musabaqah ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan

dalam penyelenggaraan Musabaqah Al Qur’an bagi semua pihak yang

berkepentingan, yaitu :

1. Pengurus LPTQ

2. Penyelenggara Musabaqah

3. Dewan Hakim MTQ/STQ

4. Pimpinan Kafilah MTQ/STQ

5. Peserta Musabaqah

6. Pejabat pemerintah

7. Masyarakat pada umumnya

Pedoman ini diharapkan pelaksanaan MTQ/STQ dapat berjalan lebih

lancar dan berhasil lebih baik.

III. GAMBARAN ISI SELINTAS

Pedoman Musabaqah dan perhakiman ini pada dasarnya mengatur

persiapan dan pelaksanaan operasional MTQ mulai saat pendaftaran peserta

sampai pengumuman resmi Dewan Hakim tentang hasilnya serta berbagai

perangkat, sarana dan petugas yang harus ada dalam pelaksanaan MTQ.

Secara sistematis pedoman ini dibagi dalam empat bagian. Bagian

pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang pemikiran, tujuan

penyusunan pedoman dan gambaran isi selintas.

7

Page 8: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

Kemudian bagian Kedua adalah tentang Pedoman Musabaqah.

Dalam bagian ini dikemukakan mengenai manajemen Musabaqah. Kemudian

bagian ini memuat pula berbagai ketentuan untuk setiap cabang/golongan

musabaqah yang meliputi pengertian golongan yang dimusabaqahkan, system

dan materi Musabaqah. Selanjutnya dibicarakan mengenai berbagai perangkat

yang diperlukan dalam pelaksanaan musabaqah yang meiliputi tempat,

perlengkapan/peralatan/bahan, dan petugas Musabaqah. Akhirnya dijelaskan

juga tentang proses Musabaqah semua cabang/golongan yang meliputi

penentuan materi, giliran tampil, lama penampilan, penentuan finalis,

pelaksanaan final dan penentuan kejuaraan serta berbagai penentuan khusus

untuk setiap cabang/golongan, dan penutup

8

Page 9: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAGIAN KEDUA

PEDOMAN MUSABAQAH

BAB I

MANAJEMEN MUSABAQAH

A. PENGERTIAN

1. Pedoman Musabaqah adalah pengaturan tata cara penyelenggaraan

perlombaan yang berlaku dalam setiap pelaksanaan Musabaqah Al

Qur’an.

2. Yang dimaksud musabaqah Al Qur’an dalam pedoman ini adalah

proses/pelaksanaan perlombaan pada Musabaqah Tilawatil Al Qur’an

(MTQ)

3. Musabaqah Tilawatil Al Qur’an (MTQ) adalah pelaksanaan Musabaqah

Al Qur’an untuk seluruh cabang dan golongan.

B. TINGKATAN MUSABAQAH

1. MTQ dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari Tingkat

Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.

2. Seleksi dilaksanakansecara berjenjang dimulai dari tingkat Provinsi dan

Nasional pada saat tidak dilaksankannya MTQ.

C. ORGANISASI MUSABAQAH

1. Organisasi Musabaqah adalah unit pelaksana untuk menampilkan peserta

dalam musabaqah. Organisasiini disebut Bidang Musabaqah yang terdiri

dari :

a. Pimpinan Bidang

b. Pimpinan Sub Bidang

9

Page 10: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

c. Pelaksana

2. Pimpinan Bidang terdiri dari :

a. Ketua

b. Sekretaris

3. Pimpinan Sub Bidang yaitu Ketua Pelaksana

4. Pelaksana adalah petugas lapangan

D. PENGANGKATAN

Panitia Penyelenggara MTQ yang diangkat dan diberhentikan oleh pejabat

yang berwenang atas usul LPTQ :

1. Tingkat Kelurahan/Desa oleh Lurah/Kades

2. Tingkat Kecamatan oleh Camat

3. Tingkat Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota

4. Tingkat Provinsi oleh Gubernur

5. Tingkat Nasional oleh Menteri Agama

Dalam kepanitiaan tersebut terdapat Bidang Musabaqah.

E. TUGAS BIDANG MUSABAQAH

1. Pimpinan Bidnag

a. Ketua

1). Menetapkan pembagian kerja Sub Bidang sesuai cabang/golongan

dalam Musabaqah

2). Menyiapkan petugas pelaksana Musabaqah

3). Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Sub Bidang dalam

menjalankan tugasnya.

4). Membantu peraturan tempat untuk pelaksanaan Musabaqah.

5). Mengawasi pelaksanaan tugas seluruh anggota bidang

musabaqah.

6). Bersama dewan hakim mengatur proses pelaksanaan Musabaqah.

10

Page 11: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

7). Melaporkan pelaksanaan tugas kepada panitia penyelenggara

musabaqah.

b. Sekretaris

1). Menyelenggarakan administrasi Bidang Musabaqah.

2) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Bidang.

2. Pimpinan Sub Bidang

Ketua :

a. Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan Musabaqah sesuai

cabang/golongan musabaqah.

b. Mengkoordinir pekerjaan para pelaksana.

c. Membantu pengaturan tempat untuk pelaksanaan Musabaqah.

d. Menyiapkan bahan dan perlengkapan Musabaqah.

e. Bersama Majelis Hakim mengatur proses pelaksanaan Musabaqah.

f. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bidang Musabaqah.

3. Pelaksana

a. Melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan

b. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Sub Bidang.

F. CABANG / GOLONGAN

1. Cabang Tilawah Al Qur’an terdiri dari :

Musabaqah teridiri dari beberapa cabang, setiap cabang terdiri dari

beberapa golongan sebagai berikut :

a. Golongan Tartil

b. Golongan Anak-anak

c. Golongan Remaja

d. Golongan Dewasa

e. Golongan Cacat Netra

f. Golongan Qiraat Al-Qur’an

2. C abang Hifzh Al Qur’an terdiri dari :

a. Golongan 1 juz dan tilawah

11

Page 12: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

b. Golongan 5 juz dan tilawah

c. Golongan 10 juz

d. Golongan 2 juz

e. Golongan 30 juz

3. Cabang Tafsir Al Qur’an yaitu hafalan 30 juz dan tafsir Al Qur’an juz

tertentu :

a. Golongan Bahasa Arab hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz II

b. Golongan Bahasa Indonesia hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz VIII

c. Golongan Bahasa Inggris hafalan Juz 1 s.d. Juz 10 dan Tafsir Juz VI

4. Cabang Fahm Al Qur’an

5. Cabang Syarh Al Qur’an

6. Cabang Khath Al Qur’an Terdiri dari :

a. Golongan Naskah (Penulisan buku)

b. Golongan Hiasan Mushaf

c. Golongan Dekorasi

7. Cabang Makalah Ilmiah Al Qur’an (M2IQ)

Pada Setiap penyelenggaraan MTQ, LPTQ menetapkan cabang/golongan

yang dimusabaqahkan dengan keputusan LPTQ Pusat.

G. PESERTA

1. Peserta adalah seorang/regu dari peserta kesatu, atau kedua, atau ketiga

MTQ daerah di bawahnya secara berjenjang yang dibuktikan dengan

sesrtifikat dari LPTQ daerah yang bersangkutan dan keputusan dewan

hakim pada tahun berjalan.

2. Peserta yang telah mengikuti MTQ pada suatu tingkatan di daerahnya dan

belum meraih juara I Tk. Nasional dalam suatu golongan boleh mengikuti

MTQ pada tingkat di bawahnya dalam golongan yang sama di daerah

yang bersangkutan.

12

Page 13: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

3. Peserta berdomisili di daerah yang bersangkutan sekurangnya 6 bulan

dibuktikan dengan pernyataan dari pejabat yang berwenang dan Kartu

Tanda Penduduk (KTP).

4. Persyaratan umur peserta dibuktikan dengan Ijazah sekolah/mdrasah dan

akte kelahiran.

5. Batas umur bagi seluruh peserta dihitung mulai dari waktu

penyelenggaraan musabaqah.

6. Peserta harus melengkapi persyaratan administrative :

a. Surat mandat (rekomendasi) dari Kepala Daerah sesuai dengan

tingkatnya;

b. Keterangan pejabat tentang domisili sekurang-kurangnya 6 bulan di

daerah yang bersangkutan;

c. Foto copy akte kalahiran dengan memperlihatkan yang aslinya;

d. Foto copy sertifikat kejuaraan dengan memperlihatkan yang aslinya;

e. Foto copy Ijazah sekolah/madrasah dengan memperlihatkan yang

aslinya;

f. Foto copy Kartu Tanda Penduduk dengan memperlihatkan yang

aslinya;

g. Daftar Riwayat Hidup.

h. Pas foto dengan latar belakang warna merah marun berukuran 4x6 cm

sebanyak 6 lembar dan 3x4 cm sebanyak 3 lembar.

7. Peserta bukan peserta terbaik pada MTQ Tingkat Nasional atau Seleksi

Nasional dan bukan peserta pada suatu golongan yang sama pada MTQ

tingkat Nasional, dan tingkat provinsi.

8. Seorang Peserta hanya diperkenankan mengikuti satu golongan dan

cabang dalam satu tingkatan musabaqah pada MTQ.

9. Peserta yang sudah mengikuti musabaqah pada suatu daerah tertentu tidak

dibenarkan mengikuti musabaqah di daerah lain pada tahun berjalan.

10. Peserta tidak boleh diganti apabila sudah mendapatkan pengesahan.

11. Peserta gugur haknya apabila berhalangan dan tidak mampu tampil.

12. Peserta Musabaqah Fahm Al Qur’an dan Syahr Al Qur’an gugur haknya

apabila pesertanya hanya tinggal satu orang.

13

Page 14: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

13. Untuk peserta Fahm Al Qur’an dan Syahr Al Qur’an dibenarkan adanya

cadangan yang harus memenuhi kriteria peserta dan didaftarkan untuk

disahkan menjadi peserta.

14. Berkas pendaftaran ulang disertai lampirannya dibuat 3 rangkatp dan

dimasukkan ke dalam 3 buah map.

H. SISTEM MUSABAQAH

1. Pada MTQ tingkat Nasional dan Provinsi untuk cabang-cabang yang

menentukan kejuaraan umum, diselenggarakan babak penyisihan dan

babak final kecuali cabang Fahm Al Qur’an dapat dilaksanakan 3 babak.

2. Pada MTQ tingkat Kabupaten ke bawah dilaksanakan dengan system satu

babak kecuali cabang Fahm Al Qur’an.

3. Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta.

4. Babak final setiap cabang dan golongan diikuti oleh peserta yang

memperoleh nilai teringgi I, II dan III pada babak penyisihan.

5. Hasil Musabaqah adalah ditetapkannya urutan peserta terbaik I, II dan III pada

cabang dan golongan masing-masing.

I. PERANGKAT MUSABAQAH

1. Tempat

Tempat musabaqah bervariasi sesuai cabang/golongan, antara lain terdiri:

a. Mimbar Tilawah yaitu tempat penampilan dan penyajian peserta;

b. Tempat Majelis Hakim;

c. Tempat Peserta;

d. Tempat penunjang yaitu tempat yang diperlukan untuk keperluan

MTQ;

e. Tempat pengunjung.

2. Personil

Personil bidang Musabaqah terdiri dari :

a. Ketua Bidang;

b. Sekretaris Bidang;

14

Page 15: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

c. Ketua Sub Bidang;

d. Petugas.

3. Perlengkapan

Perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan Musabaqah

meliputi :

a. Perlengkapan Administrasi terdiri dari :

1) Perlengkapan administrasi untuk peserta;

2) Perlengkapan administrasi untuk Majelis Hakim;

3) Perlengkapan administrasi untuk petugas;

4) Perlengkapan ruang arena.

b. Perlengkapan elektrik terdiri dari :

1) Perlengkapam mimbar;

2) Perlengkapan majelis Hakim;

3) Perlengkapan petugas;

4) Perlengkapan ruang arena.

c. Perlengkapam meubel teridiri dari :

1) Perlengkapan utnkuk peserta;

2) Perlengkapan untuk Majelis Hakim;

3) Perlengkapan untuk petugas;

4) Perlengkapan utnuk pengunjung.

4. Waktu Musabaqah

a. Di Tingkat Provinsi Musabaqah dilaksanakan pada pagi, siang,

sore dan malam hari, dimulai sesudah pembukaan MTQ selesai.

Di tingkat daerah disesuaikan;

b. Lamanya musabaqah berdasarkan ketetapan penyelenggara.

15

Page 16: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

J. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah pada umumnya dilaksanakan dengan dua

tahapan yaitu persiapan dan pelaksanaan.

1. Persiapan

a. Pendaftaran

1) Pendaftaran peserta dimulai pada tanggal 1 s.d. 30 Maret 2012

secara kolektif dengan menyampaikan daftar nama dan usia

peserta;

2) Pendaftaran ulang dilakukan paling lambat dua hari sebelum

pelaksanaan musabaqah di tempat penyelenggaraan;

3) Pendaftaran ulang dilakukan oleh peserta yang bersangkutan

dengan membawa mandate masing-masing cabang dan

memperlihatkan bukti-bukti yang asli persyaratan administrasi,

kepada tim pendaftaran;

4) Pendaftaran dilakukan berdasarkan formulir yang telah ditentukan.

b. Pengesahan

1) Pengesahan peserta ditetapkan oleh LPTQ untuk masing-masing

peserta;

2) Pengesahan peserta dapat dibatalkan apabila kemudian ternyata

terdapat ketentuan yang tidak dapat dipenuhi.

c. Penentuan nomor peserta

1) Penentuan nomor peserta dilaksanakan dengan cara mengambil

nomor yang telah disediakan oleh panitia di tempat yang telah

ditentukan secara serempak;

2) Pengambilan nomor peserta dapat dilakukan oleh official;

3) Waktu pengambilan nomor peserta minimal 1 hari sebelum

pelaksanaan Musabaqah dimulai.

d. Penjadualan tampil

Jadual harian penampilan disampaikan saat setelah penentuan nomor

peserta.

16

Page 17: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

e. Penentuan Teknis

Penentuan teknis diselenggarakan paling lambat 1 hari sebelam

pelaksanaan Musabaqah denga materi :

1) Pengarahan tentang penyelenggaraan Musabaqah oleh unsur

pimpinan LPTQ;

2) Penjelasan pelaksanaan Musabaqah dalam berbagai bidang oleh

panitia penyelenggara.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Musabaqah dilaksanakan dua babak kecuali cabang Fahmil

Qur’an.

a. Penampilan peserta

1) Penampilan peserta menggunakan nomor yang diperoleh dari

panitia, genap bagi qori, ganjil bagi qoriah dan diatur dengan

jadual;

2) Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada

hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;

3) Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit

sebelum Musabaqha dimulai;

4) Peserta yang dipanggil 3 kali berturut-turut dan tidak hadir tanpa

alasan yang dibenarkan maka hak tampilnya dinyatakan gugur;

5) Peserta yang tidak dapat hadir pada gilirannya karena alasan yang

dibenarkan dan menunjukkan surat keterangan dari pejabat/dokter

yang ditunjuk oleh LPTQ diberi kesempatan pada hari yang akan

ditetapkan LPTQ;

6) Peserta tampil pada babak penyisihan dan melanggar ketentuan

tampil dianggap gugur panampilannya;

7) Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan

dianggap gugur penampilannya pada babak final. Tetapi berhak

atas kejuaraannya pada babak penyisihan;

17

Page 18: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

8) Peserta babak final yang tidak mampu tampil karena alasan yang

dapat dibenarkan gugur haknya sebagai finalis, tetapi berhak atas

kejuaraan pada penyisihan;

9) Peserta babak final yang tidak tampil tanpa alasan yang

dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan dinyatakan

tidak berhak atas kejuaraan apapun.

b. Pakaian

Peserta harus memakai pakaian dan kelengkapan yang menutup aurat,

sopan, rapi dan tidak menampilkan pakaian khas atau seragam

kontingen masing-masing daerah.

K. LAIN-LAIN

Hasil rekaman dari penampilan dan penyajian peserta menjadi milik LPTQ.

18

Page 19: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB II

MUSABAQAH CABANG TILAWAH AL QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian

Musabaqah Tilawah Al Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al

Qur’an dengan bacaan mujawwad dan murattal yaitu bacaan Al Qur’an

yang mengandung nilai ilmu membaca, seni dan adab membaca menurut

pedoman yang telah ditentukan.

2. Golongan Musabaqah

Cabang Tilawah Al Qur’an terdiri dari 6 golongan yang biasa diikuti oleh

kelompok pria (Qori) dan kelompok wanita (Qori’ah), yaitu :

a. Golongan Tartil Al Qur’an;

b. Golongan Anak-anak;

c. Golongan Remaja;

d. Golongan Dewasa;

e. Golongan Qiraat Al-Qur’an;

f. Golongan Cacat Netra.

3. Peserta Musabaqah

Peserta Musabaqah Cabang Tilawah Al Qur’an adalah Qori/Qori’ah yang

memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut :

a. Golongan Tartil, usia maksimal 10 tahun 11 bulan 29 hari;

b. Golongan Anak-anak, usia maksimal 13 tahun 11 bulan 29 hari;

c. Golongan Remaja, usia maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari;

d. Golongan Dewasa, usia maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari;

e. Golongan Cacat Netra, usia maksimal 44 tahun 11 bulan 29 hari;

f. Golongan Qiraat Al Qur’an Mujawwad, usia maksimal 40 tahun 11

bulan 29 hari;

19

Page 20: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

(Batasan usia sampai dengan 15 Juli 2012)

4. Q i r a a t

Qiraat yang digunakan adalah Qiraat Imam Ashim riwayat Hafsh dengan

martabat Mujawwad.

Untuk golongan Qiraat Al-Qur’an sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan / berlaku pada MTQ Tingkat Nasional yaitu Imam Nafi

riwayat Qalun dan Warsy menurut Thariq Asy-Syatibiyah.

5. M a q r a

a. Maqra adalah ayat-ayat Al Qur’an yang harus dibaca oleh peserat

dalam pelaksanaan Musabaqah yang ditetapkan oleh LPTQ untuk

semua peserta pada MTQ/STQ baik pada babak penyisihan dan pada

babak final.

b. Maqra untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun

dalam babak final ditentuakan sebagai berikut :

1) Golongan Tartil - juz 1 s.d. 10;

2) Golongan Anak-anak - juz 1 s.d. 10;

3) Golongan Remaja - juz 1 s.d. 20;

4) Golongan Dewasa - juz 1 s.d. 30;

5) Golongan Cacat Netra - juz 1 s.d. 30;

6) Golongan Qiraat Al-Qur’an - juz 1 s.d. 30.

6. Waktu Musabaqah

Musabaqah cabang tilawah dilaksanakan pada pagi, sore dan malam hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

1. T e m p a t

20

Page 21: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

a. Mimbar Tilawah yaitu tempat penampilan peserta yang aman dari

gangguan yang dapat mengurangi konsentrasi peserta.

b. Ruang Majelis Hakim, Yaitu :

1) Ruang tempat menilai yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat

melihat peserta yang tampil, dapat mendengar secara jelas bacaan

peserta dan aman dari gangguan yang mengurangi konsentrasi

penilaian serta terdiri dari meja kerja terpisah satu sama lain sesuai

dengan jumlah hakim yang bertugas;

2) Ruang / tempat panitera yaitu tempat/ruang bertugas panitera yang

aman dari gangguan.

c. Tempat peserta terdiri dari :

1) Ruang tunggu peserta pria dan wanita yang akan tampil dekat

dengan mimbar tilawah;

2) Tempat tunggu giliran baca, yaitu kursi yang disediakan bagi

peserta yang akan tampil berikutnya.

d. Ruang /tempat petugas musabaqah terdiri dari :

1) Ruang petugas untuk keperluan

a) Penentuan giliran baca;

b) Petugas maqra;

c) Pendamping peserta.

2) Ruang tempat pembawa acara/pemanggil peserta yang berdekatan

dengan ruang tunggu peserta dan ruang petugas lainnya.

e. Ruang/tempat penunjang lainnya yaitu tempat/ruang bagi petugas

pendukung, untuk kelancaran dan keberhasilan musabaqah terdiri

dari:

1) Ruang kesehatan;

2) Ruang rias peserta pria dan wanita;

3) Kamar kecil;

4) Keamanan;

5) Sound system;

6) RRI;

7) Tempat parker;

21

Page 22: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

8) Ruang/tempat tunggu kesehatan.

f. Ruang/tempat pengunjung yaitu ruang/tempat untuk para pengunjung

yang akan menyaksikan jalannya musabaqah, termasuk official dan

penggembira.

2. Perlengkapan/peralatan/bahan

Perlengkapan dan peralatan serta bahan yang diperlukan dalam

penyelenggaraan musabaqah cabang tilawah terdiri dari :

a. Microphone dan regal di mimbar tilawah;

b. Satu set lampu isyarat di mimbar tilawah;

c. Khusus untuk golongan cacat netra disediakan satu bel isyarat.

d. Meja dan kursi untuk majelis hakim;

e. Weker/jam duduk untuk majelis hakim;

f. Mushaf Al Qur’an standar.

3. Petugas

Petugas yang diperlukan dalam Musabaqah Cabang Tilawah Al Qur’an

adalah :

a. Petugas maqra;

b. Petugas pendamping peserta;

c. Pembawa acara;

d. Pembantu penentuan maqra;

e. Pengatur waktu tampil.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :

1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Musabaqah yang dimulai sejak pendaftaran, pengesahan,

penentu nomor peserta, penjadualan tapil peserta adalah sebagaimana

tercantum dalam ketentuan umum;

22

Page 23: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

b. Pada saat pendaftaran, peserta golongan cacat netra menyerahkan 3

maqra hafalan dan melaporkan bagi yang akan membaca Al Qur’an

Braile.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Babak Penyisihan

1) Penentuan maqra

Penentuan maqra peserta yang akan tapil dilakukan sebagai

berikut :

a) Peserta Dewasa, 10 menit sebelum naik mimbar tilawah;

b) Peserta Remaja, Anak-anak dan Tartil 16 jam sebelum

tampil;

c) Peserta Cacat Netra, 30 menit sebelum penampilan pada hari

yang bersangkutan. Ditentukan salah satu dari tiga maqra

yang dilaporkan pada waktu pendaftaran.

2) Penampilan

Penampilan peserta Musabaqah dilaksanakan seperti berikut :

a) Giliran tampil

(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;

(2) Penentuan giliran (urutan membaca) pada penampilan

harian dilaksanakan 30 menit sebelum Musabaqah

dimulai;

(3) Ketentuan penampilan adalah sebagimana tercantum

dalam ketenuan umum.

b) Lama penampilan

Lama tampil bagi setiap peserta adalah lama membaca

sebagai berikut :

(1) Golongan Tartil : 5 – 7 menit (penyisihan dan final);

(2) Golongan Anak-anak : 7 – 8 menit ( penyisihan dan filan);

(3) Golongan Remaja : 8 – 9 menit (penyisihan dan final)

(4) Golongan Dewasa : 9 – 10 menit (penyisihan)

10 – 12 menit (final);

23

Page 24: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

(5) Golongan Cacat Netra : 8 – 9 menit ( penyisihan dan final)

(6) Golongan Qiraat Al-Qur’an: 10 – 11 menit (penyisihan)

12 – 15 menit (final).

c) Cara tampil

(1) Peserta Musabaqah Cabang Tilawah, tampil dengan cara

membaca maqra wajib melalui mushaf baik penyisihan

atau final;

(2) Tanda persiapan, mulai, persiapan akhir dan selesainya

waktu diatur oleh Majelis Hakim.

3) Penentuan Finalis

Finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim dan disahkan oleh Dewan

Hakim.

4) Pengumuman finalis dilaksanakan oleh Dewan Hakim.

b. Babak Final

1) Penentuan maqra

Penentuan maqra bagi semua golongan yang akan tampil adalah

sebagai berikut:

a) Maqra golongan Dewasa diberikan 4 jam sebelum naik

mimbar;

b) Maqra golongan Remaja 10 menit sebelum penampilan;

c) Maqra golongan Anak-anak dan Tartil 30 menit sebelum

penampilan;

d) Golongan Cacat Netra

(1) Menyerahkan 3 maqra hafalan selain yang telah dibaca

pada babak penyisihan selambatnya 4 jam sebelum tampil

dan ditentukan 30 menit sebelum penampilan;

(2) Yang akan tampil membaca mushaf Braille melaporkan

selambatnya 5 jam sebelum tampil, selanjutnya

ditentukan 30 menit sebelum acara penampilan.

2) Penampilan

24

Page 25: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

a) Cara penampilan (giliran dan lama tampil) peserta pada babak

final sama dengna cara penampilan pada babak penyisihan;

b) Penampilan finalis golongan Remaja dilaksanakan bersama-

sama dengan penampilan finalis golongan Dewasa.

3) Penentuan Kejuaraan MTQ ditetapkan oleh Majelis Hakim.

4) Pengumuman Kejuaraan MTQ dilaksanakan dan diumumkan oleh

Dewan Hakim.

25

Page 26: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB III

MUSABAQAH CABANG HIFH AL-QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian

a. Musabaqah Hifzh Al-Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al-

Qur’an dengan hafalan yang mengandung aspek ketepatan dan

kelancaran hafalan serta ilmu dan adab membaca menurut pedoman

yang telah ditentukan;

b. Musabaqah Hifzh Al-Qur’an beserta Tilawah adalah suatu jenis lomba

membaca Al-Qur’an dengan hafalan yang mengandung aspek

ketepatan dan kelancaran hafalan, ilmu dan adab didahului membaca

Al-Qur’an dengan bacaan mujawwad (seni baca) menurut pedoman

yang tlah ditentukan.

2. Golongan Musabaqah

Cabang Hifzh Al-Qur’an terdiri dari 5 golongan yang biasa diikuti oleh

kelompok pria (Hafizh), dan kelompok wanita (Hafizhah), yaitu :

a. Golongan 1 Juz dan Tilawah;

b. Golongan 5 Juz dan Tilawah;

c. Golongan 10 Juz;

d. Golongan 20 Juz;

e. Golongan 30 Juz.

Untuk golongan 1 juz dan 5 juz didahului dengan tilawah sebagaimana

ketentuan pada Cabang tilawah.

3. Peserta Musabaqah

26

Page 27: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

Peserta Musabaqah Cabang Hifzh Al-Qur’an adalah Hafizh/Hafizhah

yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai

berikut :

a. Peserta golongan 1 juz, umur maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari;

b. Peserta golongan 5 juz, umur maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari;

c. Peserta golongan 10 juz, umur maksimal 16 tahun 11 bulan 29 hari;

d. Peserta golongan 20 juz, umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari;

e. Peserta golongan 30 juz, umur maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari

atau sudah menikah (batas usia tersebut sampai 15 Juli 2012).

4. Sistem Musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

5. Q i r a a t

Qiraat yang digunakan adalah qiraat Imam Ashim Riwayat Hafsh dengan

martabat murattal.

6. Maqra / Soal

a. Maqra adalah soal dari LPTQ yang diberikan oleh Majelis Hakim baik

yang harus dilanjutkan maupun awal dan akhir surah yang harus

dibaca peserta;

b. Setiap peserta memilih maqra/soal yang disediakan dan diperoleh

pada saat akan naik mimbar;

c. Maqra untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun

dalam babak final ditentukan sebagai berikut :

1) Golongan 1 juz :

a) Soal Tahfizh, yaitu juz 1 atau juz 30 dan dilaporkan pada saat

pendaftaran;

b) Maqra Tilawah, yaitu maqra antara juz 1 s.d. 10 dengan

panampilan 7 – 8 menit.

2) Golongan 5 juz :

a) Soal Tahfizh, yaitu 1 s.d. juz 5;

27

Page 28: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

b) Maqra Tilawah juz 1 s.d. juz 20, dengan penampilan 8 s.d. 9

menit.

3) Penentuan maqra tilawah golongan 1 juz serta 5 juz babak

penyisihan ditentukan 16 jam sebelum tampil, sedangkan untuk

babak final ditentukan 30 menit sebelum acara penampilan.

4) Golongan 10 juz, juz 1 s.d. juz 10;

5) Golongan 20 juz, juz 1 s.d. juz 20;

6) Golongan 30 juz, juz 1 s.d. juz 30.

d. Banyaknya soal :

1) Golongan 1 juz terdiri dari 3 pertanyaan;

2) Golongan 5 juz terdiri dari 4 pertanyaan;

3) Golongan 10, 20 dan 30 juz teridiri dari 4 pertanyaan.

7. Waktu Musabaqah

Musabaqah cabang ini diselenggarakan pada pagi, siang dan sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

1. Tempat

Mimbar Tilawah, ruang Majelis Hakim, tempat peserta, tempat petugas,

tempat pengunjung dan tempat atau sarana lainnya sama seperti

Musabaqah Cabang Tilawah.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

1. Lama penampilan

1) Lama penampilan

(1) Lama tampil bagi setiap peserta diatur dengan banyaknya bacaan

yang lamanya sekitar 20 menit bagi golongan 10, 20, dan 30 juz.

Bagi golongan 1 juz dan 5 juz lamanya 15 menit;

(2) Bagi golongan 10 ,20 dan 30 juz banyak bacaan setiap menjawab

pertanyaan adalah 10 – 20 baris;

(3) Bagi golongan 1 dan 5 juz banyak bacaan setiap menjawab

pertanyaan adalah 5 – 7 baris dan tilawah selama 7 – 8 menit.

28

Page 29: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

2) Cara tapil

Peserta tampil dengan membaa secara hafalan apa yang diminta oleh

Hakim, untuk 1 juz dan 5 juz, didahului dengan Tilawah sesuai

maqranya.

2. Penentuan finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim.

3. Pengumuman finalis dilaksanakan oleh Dewan Hakim.

4. Babak Final

1) Penentuan maqra Tilawah golongan 1 juz dan 5 juz adalah 30 menit

sebelum penampilan bersamaan dengan penentuan giliran;

2) Penentuan soal Tahfizh semua golongan sama dengan pada babak

penyisihan;

3) Tata cara pelaksanaan pada babak final sama halnya dengan

pelaksanaan pada babak penyisihan;

4) Penentuan Hafizh/Hafizhah terbaik ditetapkan oleh Majelis Hakim;

5) Pengumuman Hafizh/Hafizhah terbaik dilaksanakan oleh Dewan

Hakim.

29

Page 30: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB IV

MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL-QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian

Musabaqah Tafsir Al-Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca Al-

Qur’an dengan hafalan (Hifzh Al-Qur’an) dan menafsirkan ayat-ayat Al-

Qur’an (Tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris) dengan diharuskan hafal Al-Qur’an 30 juz. Adapun

penjelasan sebagai berikut :

a. Musabaqah Tafsir Al-Qur’an, yaitu mengungkapkan makna dan isi

serta kangdungan ayat pada juz tertentu dangan bahasa Arab, bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris;

b. Musabaqah Hifzh Al-Qur’an, yaitu Musabaqah lomba hafalan Al-

Qur’an 30 juz yang pelaksanaannya berpedoman kapada ketentuan-

ketentuan pada pelaksanaan Musabaqah Hifzh Al-Qur’an.

2. Golongan Musabaqah :

a. Golongan Bahasa Indonesia, yaitu hafalan 30 juz dan tafsir juz VIII

putera dan puteri, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29 hari

b. Golongan Bahasa Arab, yaitu hafalan 30 juz dan Tafsir juz II Putera

dan Puteri, usia maksimal 20 tahun 11 bulan 29 hari;

c. Golongan Bahasa Inggris, yaitu hafalan juz 1 s.d. juz X (10 Juz) dan

Tafsir Juz VI putera dan puteri, usia maksimal 29 tahun 11 bulan 29

hari (batasan usia sampai dengan 15 Juli 2012).

3. Sistem musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

4. Qiraat dan bahasa

30

Page 31: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

a. Qiraat yang digunakan pada hafalan adalah qiraat Imam Ashim

riwayat Hafsh dengan martabat murattal;

b. Pertanyaan dan jawaban dalam musabaqah disampaikan dalam bahasa

Arab Fusha atau bahasa Indonesia yang baku.

5. Materi

Materi disusun oleh Tim yang ditunjuk oleh LPTQ Prov. Kal-Sel meliputi

:

a. Hafalan adalah juz 1 samapai 30 juz, sebanyak 4 (empat) soal,

jawaban tiap soal sebanyak 6 – 10 baris;

b. Tafsir adalah ayat-ayat yang diambil dari juz yang telah ditentukan

dan diberitahukan sebelumnya.

6. Waktu

Musabaqah cabang Tafsir dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

Tempat, perlengkapan/peralatan/bahan dan petugas adalah sebagaimana

pelaksanaan Hifzh Al-Qur’an. Untuk hakim penilai bidang tafsir masing-

masing disediakan microphone yang apabila dipergunakan dapat didenganr

oleh peserta dan pengunjung.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Sistem pelaksanaan Musabaqah ini adalah satu babak saja.

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :

a. Pemberian materi/soal

Pemberian materi/soal dilakukan sebagaimana pada cabang

Musabaqah Hifzh Al-Qur’an.

b. Penampilan

31

Page 32: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

1) Giliran Tampil

a) Penampilan peserta diatru berdasarkan giliran;

b) Penentuan giliran urutan tampil pada penampilan harian adalah

sebagaimana dalam pelaksanaan Musabaqah Hifzh Al Qur’an.

2) Lama penampilan

a) Waktu untuk membaca/menjawab soal hafalan sesuai dengan

ketentuan pada Hifzh AlQur’an;

b) Waktu pertanyaan dan jawaban tafsirnya maksimal 30 menit.

3) Cara tampil

a) Peserta tampil dengan membaca secara hafalan apa yang

diminta oleh Hakim;

b) Peserta tampil dengan menjawab soal yang diajukan oleh

Hakim;

c) Tanda mulai pengajuan soal dan kesalahan jawaban selesainya

waktu penampilan diatur oleh Majels Hakim.

32

Page 33: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB V

MUSABAQAH CABANG FAHM AL-QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian

Musabaqah Fahm Al Qur’an jenis lomba yang menekankan penguasaan

ayat dan Ilmu Al Qur’an serta pemahaman terhadap isi dan kandungannya

dengan cara melombakan tiga atau empat regu dalam suatu penampilan.

2. Golongan Musabaqah

Musabaqah ini diselenggarakan dalam suatu golongan.

1. Peserta Musabaqah

a. Peserta Musabaqah Fahm Al Qur’an adalah remaja setingkat

SMP/Tsanawiyah, Aliyah/SMU dan berumur 18 tahun 11 bulan 29

hari (batasan usia sampai 15 Juli 2012);

b. Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri dari 3 orang, yaitu

seorang juru bicara dan dua orang pendamping baik putera, puteri atau

campuran. Bila tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang;

c. Ketentuan peserta harus memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum

pada ketentuan umum.

2. Sistem Musabaqah

a. Musabaqah Fahm Al Qur’an dilaksanakan dengan melombakan tiga

atau empat regu dalam satu penampilan;

b. usabaqah dilaksanakan dengan system gugur melalui babak

penyisihan, semi final dan final. Regu pemenang pada setiap

penampilan berhak maju ke babak berikutnya;

c. Peserta (regu) dikelompokkan dalam tiga peringkat, yaitu : atas,

menengah, dan bawah melalui tes kualifikasi secara tertulis oleh

Majelis Hakim;

33

Page 34: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

d. Penentuan nomor dan penampilan regu mempertimbangkan peringkat

tersebut. Regu-regu peringkat atas tidak bertemu pada babak

penyisihan dan semi final. Sedangkan regu-regu peringkat menengah

tidak bertemu pada babak penyisihan.

3. Materi Musabaqah

a. Materi musabaqah berorientasi kepada Kurikulum Tsanawiyah dan

Aliyah serta berorientasi kepada pemahaman Al-Qur’an yang

mencakup :

1) Ilmu-ilmu Al-Qur’an meliputi :

a) Hafalan ayat;

b) Terjemah Al-Qur’an;

c) Tajwid dan nagham;

d) Ilmu dan Tafsir Al-Qur’an;

e) Kisah-kisah dalam Al-Qur’an.

2) Ilmu pengetahuan Agama (keislaman), meliputi :

a) Akidah;

b) Akhlak, seperti tolong menolong, berbuat adil, jujur dsb;

c) Fiqh (terutama shalat, shiam, zakat, haji, munakahat dan

wakaf);

d) Ushul Fiqh;

e) Hadits dan Musthalah Hadits;

f) Tuntunan kemasyarakatan (seperti kebersihan lingkungan,

kerja kesas, disiplin).

3) Hubungan Agama dan kehidupan bernegara, antara lain :

a) Pemasyarakatan UUD 1945 dan GBHN;

b) Pelestarian lingkungan hidup;

c) Kependudukan;

d) Pola hidup sederhana;

34

Page 35: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

e) Kesejahteraan sosial (pendidikan, solidaritas sosial, keluarga

sehat);

f) Kerukunan hidup umat beragama;

g) Peranan pemuda dan wanita;

h) Pemerataan hasil pembangunan;

i) wawasan nusantara/wawasan kebangsaan.

4) Sejarah dan kebudayaan

a) Sejarah Islam;

b) Sejaran Kebudayaan Islam;

c) Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia;

d) Sejarah perjuangan bangsa.

5) Lain-lain, meliputi :

a) Kecepatan dan ketepatan mencari ayat Al-Qur’an melalui

kitab FAthurrahman atau Muj’am Mufahras;

b) Kemampuan berbahasa Inggris;

c) Materi disajikan dalam bentuk soal dan diberikan dengan

cara mangajukkan petanyaan langsung yang terdiri dari dua

macam, yaitu :

1) Soal regu, yakni pertanyaan yang diberikan kepada

setiap regu;

2) Soal lontaran, yakni pertanyaan yang diberikan untuk

semua regu dan dijawab secara rebutan.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

1. Tempat

Untuk melaksanakan Musabaqah Fahm Al-Qur’an ini diperlukan tempat

yang memadai bagi :

35

Page 36: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

a. Peserta, sesuai dengan regu yang tampil (3 atau 4 regu), masing-

masing 3 atau 2 orang;

b. Majelis Hakim yang bisa berhadapan langsung dengan seluruh peserta

c. Tempat untuk pencatatan dan pencatat nilai yang bisa dilihat oleh

Majelis Hakim, Peserta dan pengunjung;

d. Pengamat yang bisa melihat peserta, Majelis Hakim dan papan

pencatat nilai;

e. Pengunjung yang bisa melihat peserta dan papan pencatat nilai;

f. Panitera;

g. Pengatur waktu;

h. Pembawa acara.

2. Perlengkapan/peralatan/bahan

Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang FAhm Al-Qur’an meliputi :

a. Meja dan kursi untuk peserta, Majelis Hakim dan petugas;

b. Microphone untuk Majelis Hakim dan peserta;

c. Lampu/bel/gong isyarat;

d. Kertas untuk peserta dan petugas;

e. Bolpoint dan blok note untuk Majelis Hakim;

f. Mushaf Al-Qur’an, Fathurrahman, Mu’jam al Mufahras untuk Majelis

Hakim dan peserta;

g. Stop wathc untuk petugas;

h. White Board/score board.

3. Petugas yang dipelukan dalam Musabaqah Fahm Al-Qur’an adalah :

a. Pembawa acara;

b. Pencatat/penulis nilai;

c. Pengatur waktu (timer);

d. Pendamping peserta.

36

Page 37: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :

1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Musabaqah yang dimulai dengan pendaftaran, pengesahan

penentuan nomor perserta dan penjadwalan tampil peserta adalah

sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum. Penentuan nomor dan

giliran tampil ditentukan melalui undian sesuai dengan hasil tes

kualifikasi yang dilakukan secara tertulis;

b. Penentuan tempat duduk setiap regu dilaksanakan sebelum acara

dimulai melalui undian.

2. Penampilan

a. Babak Penyisihan

1) Penentuan materi/soal

a) Soal regu, yakni masing-msing regu mendapat 12 pertanyaan;

b) Soal lontaran, yakni pertanyaan yang diberikan untuk semua

regu dan dijawab secara rebutan, sebanyak 10 – 15

pertanyaan.

2) Penampilan

a) Giliran tampil

(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan jadwal

penampilan dengan mempertimbangkan kemampuan

masing-masing regu;

(2) Penentuan tempat diselenggarakan 30 menit sebelum

acara Musabaqah dimulai.

b) Cara tampil

(1) Peserta/regu menempati tempat duduk yang telah

ditentukan;

(2) Regu dengan urutan duduk pertama mengambil amplop

soal terlebih dahulu kemudian disampaikan kepada

Majelis Hakim;

37

Page 38: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

(3) Majelis Hakim menyampaikan soal regu kepada setiap

regu, apabila regu yang bersangkutan tidak bisa

menjawab soal, maka diperebutkan oleh dua regu yang

lain;

(4) Regu yang urutan duduk selanjutnya memperoleh soal

regu setelah selesai soal regu sebelumnya;

(5) Soal lontaran diberikan oleh Majelis Hakim setelah

seluruh regu mendapatkan soal regu;

(6) Setiap jawaban dinilai langsung oleh Hakim dan dicatat

di papan tulis/scord board;

(7) Tanpa mulai, soal regu, soal lontaran dan selesainya

waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat bel.

3) Lama penampilan

Setiap penampilan disediakan waktu kurang lebih 40 menit.

4) Penentuan Pemenang babak penyisihan

Regu yang memperoleh nilai tertinggi dalam setiap

penampilan menjadi pemenang pada penampilan (sesi)

tersebut.

38

Page 39: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB VI

MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian

Musabaqah Syarh Al Qur’an adalah jenis lomba penyempaian pesan isi

dan kandungan Al Qur’an dengan cara menampilakan bacaan, puitisasi

terjemah dan uraian yang merupakan kesatuan yang serasi

2. Golongan Musabaqah

Musabaqah ini hanya terdiri dari satu golongan

3. Peserta Musabaqah

Peserta adalah regu yang terdiri dari 3 orang yaitu seorang pembaca Al

Qur’an, seorang pembawa puitisasi terjemah dan seorang pengurai isi

(pensyarah) baik putera maupun puteri atau campuran, pendidikan

Tsanawiyah/SMP atau Aliyah dan berumur 18 tahun 11 bulan 29 hari. Bila

tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang dengan tetap menampilkan 3

aspek tersebut. (batasan usia sampai 15 Juli 2012)

4. Sistem Musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum

5. Materi Musabaqah

a. Materi musabaqah adalah ayat-ayat Al Qur’an dengan judul bahasan

yang ditampilkan tiga bentuk, yaitu :

1. Pembacaan ayat-ayat Al Qur’an dengan Qiraat Imam Ashim

riwayat Hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad;

2. Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitisasi bias dengan teks;

3. Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut secara bebas dan boleh

dengan membawa catatan.

b. Tema/Judul :

39

Page 40: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

a. Peserta memilih 4 dari 9 tema syarahan yang ditentukan LPTQ dan

melaporkan 4 judul syarahan yang dipilih tersebut pada saat

pendaftaran;

b. penentuan judul :

1. Babak penyisihah : Peserta memperoleh satu dari 4 (empat)

judul syarahan yang dilaporkan pada saat pendaftaran, 24 jam

sebelum penampilan;

2. Babak final: Para finalis menyerahkan 3 (tiga) judul syarahan

selain judul yang sudah ditampilkan waktu penyisihan paling

lambat 3 (tiga) jam sebelum dilaksanakan final. Peserta

memperoleh salah satu dari tiga judul yang diserahkan, kepada

panitia, 60 menit sebelum babak final dimulai.

c. Tema cabang Syarah Al-Qur’an pada MTQ XXVI tahun 2012 di

Kabupaten Tanah Bumbu, terdiri dari :

1. Islam dalam kehidupan multi cultural;

2. Menghadirkan Islam di tengah masyarakat majemuk;

3. Jihad menbangun persaudaraan;

4. Pemberantasan korupsi menuju kesejahteraan umat;

5. Ekonomi Syari’ah pendorong penguatan ekonomi rakyat;

6. Membangun karakter bangsa prespektif Al-Qur’an;

7. Zakat, Infaq dan Shadaqah, solusi pemberantasan kemiskinan;

8. Pemuda dan Pembangunan masa depan bangsa;

9. Merekat ulang persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Waktu Musabaqah

a. Lama penampilan : 15 – 20 menit setiap regu;

b. Musabaqah cabang ini dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

a. Tempat

40

Page 41: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

Tempat Musabaqah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a) Mimbar yang memungkinkan untuk penampilan Qari/Qoriah serta

penterjemah dan pensyarah.

b) Ruang Majelis Hakim ialah :

1. Tempat Majelis yang memungkinkan untuk melihat penampilan

peserta, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Ruang tempat panitera, yaitu ruang/tempat tugas panitera yang

aman dari gangguan

c) Ruang tunggu peserta yang aman dan dekat dengan mimbar;

d) Ruang tempat tugas;

e) Tempat pengunjung yang memungkinkan dapat melihat penampilan

peserta dan tidak menimbulkan gangguan;

f) Tempat ruang, sarana pendukung lainnya sebagaimana dalam

pelaksanaan Musabaqah cabang lain.

b. Perlengkapan / peralatan / bahan

Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Syarh Al Qur’an adalah :

a. Stage untuk peserta;

b. Microphone pada stage tiga buah;

c. Lampu isyarat yang dapat dilihat oleh peserta, Hakim dan penonton;

d. Meja dan kursi Majelis Hakim;

e. Bolpoint dan block note untuk Majelis Hakim;

f. Microphone untuk pembawa acara;

g. Papan nama Hakim sesuai bidang penilaian.

c. Petugas

a. Pembawa acara;

b Pendamping peserta;

c. Pengatur giliran tampil;

d. Penghubung Majelis Hakim.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

41

Page 42: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

1. Tahap Persiapan

Persiapan Musabaqah dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan

nomor dan penjadualan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum

dalam ketentuan umum.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Babak Penyisihan

1. Penentuan materi

Peserta memperoleh materi pokok bahasan satu hari sebelum hari

tampil 24 jam

2. Penampilan

a) Giliran Tampil

(1) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran;

(2) Penentuan urutan tampil dilakukan 30 menit sebelum

Musabaqah dimulai.

b) Lama penampilan

Setiap penampilan disediakan waktu 15 – 20 menit untuk

setiap regu.

c) Tata cara penampilan

(1) Pensyarah tidak perlu memperkenalkan diri atau menyebut

asal daerahnya;

(2) Ucapan salam hanya diucapkan oleh pensyarah pada awal

dan akhir uraian (pensyarahan);

(3) Tanda mulai, persiapan berhenti dan habisnya waktu

diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat lampu/bel;

(4) Penampilan dimulai dengan pembacaan ayat Al Qur’an,

kemudian menerjemahkan secara puitis dan selanjutnya

menguraikan isi dan kandungan;

42

Page 43: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

(5) Pensyarah dapat meminta pembaca Al Qur’an dan

penerjemah untuk mendukung syarahnya dengan

membaca Al Qur’an atau hadits serta terjemahnya.

3. Penentuan Finalis

a. Regu finalis ditetapkan oleh Dewan Hakim berdasarkan hasil

penampilan

b. Babak final

1) Penentuan materi

(1) Para finalis menyerahkan 3 pokok bahasan paling lambat 3

jam setelah finalis diumumkan;

(2) Peserta memperoleh salah satu dari 3 judul yang

diserahkan kepada panitia, 60 menit sebelum babak final

dimulai.

2) Tata cara pelaksanaan Musabaqah ini pada babak final adalah

sama halnya pada babak penyisihan;

3) Penentuan regu terbaik I, II dan III ditetapkan dan diumumkan

oleh Dewan Hakim.

43

Page 44: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB VII

MUSABAQAH CABANG KHATH AL QUR’AN

A. KETENTUAN

1. Pengertian

Musabaqah Khath Al Qur’an adalah jenis lomba yang menekankan

kepada kaidah khath, keindahan dan kebenaran kaidah rasam Qur’ani.

2. Golongan Musabaqah

Musabaqah ini terdiri dari 3 golongan, yaitu :

a. Golongan Hiasan Mushaf Putera/Puteri, penulis ayat Al Qur’an dan

diberi hiasan tepi yang bisa menjadi dekorasi dinding. Dikerjakan

selama 480 menit (8 jam) termasuk istirahat;

b. Golongan Dekorasi Putera/Puteri, penulisan ayat-ayat Al Qur’an

yang diberi hiasan tepi yang bisa menjadi dekorasi dinding.

Dikerjakan selama 480 menit (8 jam) termasuk istirahat;

c. Golongan Naskah (penulisan buku) Putera/Puteri wajib dan pilihan

dua naskah dikerjakan selama 420 menit (7 jam) termasuk istirahat.

3. Peserta Musabaqah

Peserta Musabaqah adalah pria atau wanita dengan batas umur maksimal

35 tahun (batasan usia sampai 15 Juli 2012).

4. Sistem Musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagimana diatur dalam ketentuan umum.

5. Materi Musabaqah

44

Page 45: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

a. Untuk ketiga golongan tersebut, materi khath adalah ayat-ayat Al

Qur’an ragam Usmani standar Indonesia yang ditentukan pada saat

pelaksanaan Musabaqah akan dimulai;

b. Khusus untuk golongan hiasan atau iluminasi yang tercontoh pada

surah Al Fatihah dan halaman awal surah Al Baqarah.

6. Jenis Khath yang dipakai ada enam, yaitu Naskhi, Riq’I, Tsulutsi, Farisy,

Diwani dan Kufi’.

B. PERANGKAT MUSABAQAH

1. Tempat

a. Tempat disediakan di suatu arena. Tempat untuk masing-masing

peserta tidak berdekatan satu sama lain;

b. Tempat peserta diatur searah (tidak berhadapan);

c. Meja untuk golongan Naskah dan golongan Hiasan Mushaf adalah

meja yang bentuknya datar;

d. Tempat menulis untuk golongan Dekorasi berupa meja yang dapat

dibuat datar atau miring;

e. Tempat khusus untuk menilai hasil musabaqah.

2. Perlengkapan

a. Meja dan kursi peserta, panitia dan Majelis Hakim;

b. Papan tulis/White Board;

c. Kertas gambar berwarna putih ukuran 80 x 60 cm;

d. Tinta warna hitam;

e. Triplek ukuran 80 x 120 cm untuk penyisihan, 120 x 120 untuk

final dengan warna dasar putih;

f. Nomor peserta;

g. Al Qur’an Mushaf standar Kementerian Agama untuk Majelis

Hakim;

h. Blanko penilaian;

45

Page 46: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

i. Perlengkapan lainnya seperti pensil, penghapus, pena dibawa sendiri

oleh peserta.

3. Petugas

Petugas yang diperlukan dalam Musabaqah Khath Al Qur’an adalah :

a. Petugas pembantu pengawas;

b. Petugas penghubung Majelis Hakim.

C. PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :

1. Tahap persiapan

a. Persiapan Musabaqah dimulai dengan pendaftaran, pengesahan,

penentuan nomor dan penjadualan tampil peserta sebagimana

tercantum dalam ketentuan umum;

b. Penentuan nomor meja untuk tiap peserta dilaksanakan melalui

undian 30 menit sebelum musabaqah dimulai.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Babak Penyisihan

1) Penentuan materi

Penentuan materi dilakukan pada saat acara akan dimulai

dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Materi Khath berupa ayat-ayat Al Qur’an yang diberikan

secara tertulis.

b) Jenis Khath untuk masing-masing golongan :

(1) Khath Naskah terdiri khath wajib (Naskhi) dan khath

pilihan (selain Naskah);

(2) Khath Hiasan Mushaf adalah khath Naskhi khusus

untuk teks ayat;

(3) Khath Dekorasi menurut pilihan peserta.

46

Page 47: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

2) Pemberian perlengkapan

Perlengkapan untuk menulis khath dibeikan setelah para

peserta duduk di meja masing-masing.

3) Penampilan

a) Setiap peserta menempati meja tersendiri sesuai dengn

nomor yang diperoleh;

b) Karya dibuat pada saat Musabaqah berlangsung di arena

yang telah ditentukan;

c) Pelaksanaan istirahat tidak dilakukan secara serentak,

tetapi diatur oleh masing-masing peserta terutama dalam

penyempurnaan pengeringan cat;

d) Tempat istirahat peserta adalah tempat yang khusus dan

tidak boleh didatangi pihak yang tidak berkepentngan.

4) Tata cara penampilan masing-masing golongan :

a) Golongan Naskah

(1) Khath dibuat dengan mata pena (alat tulis) berukuran

½ cm di kertas karton gambar;

(2) Khath Wajib (Naskhi) dibuat pada kertas berwarna

putih dengan menggunakan tinta hitam;

(3) Khath pilihan (Selain Naskhi) dibuat pada kertas

berwarna bebas dengan menggunakan tinta hitap pula;

(4) Kertas yang digunakan berukuran 80 x 60 cm;

(5) Waktu menulis disediakan 300 menit (5 jam),

termasuk istirahat.

b) Golongan Hiasan Mushaf

(1) Karya dibuat pada kertas karton gambar berwarna

putih dengan menggunakan tinta/cat air berwarna

bebas;

47

Page 48: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

(2) Hiasan tepi harus menggunakan tidak kurang dari tiga

warna primer;

(3) Kertas yang dipergunakan berukuran 80 x 60 cm;

(4) Ukuran pena untuk penulisan Khath disesuaikan

dengan ruangan kertas;

(5) Waktu menulis disediakan 420 menit (7 jam)

termasuk istirahat.

c) Golongan Dekorasi

(1) Karya dibuat pada tripleks berukuran 80 x 120 cm

untuk penyisihan dan 120 x 120 cm untuk final yang

telah diberi warna dasar putih;

(2) Ukuran kuas/alat tulis untuk penulisan khath

disesuaikan dengan ruangan tripleks dan

menggunakan cat tembok/cat berwarna bebas yang

disesuaikan dengan keserasian unit karya;

(3) Waktu menulis disediakan 420 menit (7 jam)

termasuk istirahat.

d) Penentuan Finalis

Finalis ditetapkan oleh Dewan Hakim

e) Bagi peserta yang belum dapat menyelesaikan

pekerjaannya dalam batas waktu yang ditentukan,

diberikan toleransi tambahan waktu 15 menit dengan

diberikan sanksi pengurangan nilai 1/10 dari nilai yang

seharusnya diterima.

Contoh : Yang bersangkutan seharusnya mendapat nilai

80, karena terlambat 20 maka akhirnya nilai akhirnya

adalah :

80 – (1/10 x 80) = 72

48

Page 49: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

b. Babak Final

1) Tata cara pelaksanaan Musabaqah dalam berbagai

golongan pada babak final sema dengan pelaksanaan pada

babak penyisihan, dengan sedikit perbedaan, yaitu :

a) Semua materi diberikan satu hari sebelum

pelaksanaan Musabaqah;

b) Jenis Khath untuk golongan Hiasan Mushaf adalah

Khath selain Naskhi.

2) Penentuan Khath-khath terbaik ditetapkan oleh Dewan

Hakim.

49

Page 50: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

BAB VIII

MUSABAQAH MAKALAH ILMIAH AL-QUR’AN ( M2IQ)

A. MANAJEMEM MUSABAQAH

1. KETENTUAN KHUSUS

a. Pengertian

Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an merupakan cabang musabaqah

yang menitikberatkan pada kemampuan menulis dengan

mengeksplorasi isi kandungan al-Qur’an.

b. Golongan Musabaqah

Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an terdiri dari satu golongan yang

bisa diikuti pria dan wanita.

c. Peserta Musabaqah

1) Peserta Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an adalah pria dan

wanita yang memenuhi ketentuan umum, dengan persyaratan

umur maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari;

2) Ketentuan umur untuk kategori di atas terhitung sejak hari

pertama/pembukaan pelaksanaan MTQ/STQ.

d. Sistem Musabaqah

1) Waktu yang diperlukan 5 (lima) hari aktif, dengan alokasi : 2

(dua) hari untuk babak penyisihan (kualifikasi), 1 (satu) hari

untuk member kesempatan kepada Hakim untuk menilai karya

tulis, 1 (satu) hari untuk babak semifinal, dan 1 (satu) hari untuk

babak final dalam bentuk prestasi;

50

Page 51: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

2) Alat yang dipakai adalah mesin tik portable yang dibawa oleh

masing-masing peserta dan panitia menyediakan ketas yang sudah

diberi tanda khusus;

3) Musabaqah dibagi ke dalam tiga babak: babak kualifikasi atau

penyisihan, babak semifinal, dan babak final dalam bentuk

presentasi;

4) Pada babak penyisihan, musabaqah diikuti oleh seluruh peserta

dari seluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Pada

babak ini, seluruh peserta dikumpulkan dalam ruangan khusus

dan akan menulis satu makalah dengan mengacu pada dua tema

besar yang telah disiapkan oleh Dewan Hakim. Setiap peserta

bebas merumuskan judul sendiri, dengan mengacu pada tema

tersebut;

5) Waktu pembuatan tulisan dimulai 08.00 Wib sampai dengan

17.00 Wib untuk babak penyisihan dan mulai jam 08.00 Wib

sampai dengan jam 16.00 Wib untuk babak semifinal. Jika waktu

telah habis, Dewan Hakim akan mengambil atau mengumpulkan

seluruh karya tulis peserta, atau jika tidak mengumpulkan

dianggap gugur;

6) Peserta dapat membawa referensi berbentuk buku, jurnal, dan

majalah ke dalam ruangan dengan jumlah yang tidak dibatasi.

7) Peserta tidak diperkenankan untuk membawa alat-alat komunikasi

berupa HP dan sejenisnya ke arena lomba;

8) Jika pekerjaan telah selesai sebelum waktu berakhir, peserta dapat

menyerahkan hasil tulisan dan dapat meninggalkan ruangan satu

itu juga;

9) Waktu istirahat diatur sendiri oleh peserta, dengan tetap menjaga

dan memelihara ketertiban pelaksanaan lomba;

10) Peserta sewaktu-waktu dapat meninggalkan ruangan lomba untuk

keperluaan istirahat, makan, shalat, atau keperluan lainnya,

dengan izin Dewan Hakim yang sedang bertugas di ruang lomba;

51

Page 52: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

11) Pada saat keluar-masuk ruangan, peserta harus meninggalkan

pekerjaan tetap di tempat lomba dan tidak diperkenankan

membawa bahan tambahan lainnya ke ruang lomba;

12) Pada babak semifinal, peserta kembali diharuskan membuat

sebuah karya tulis dengan mengacu pada tema besar yang telah

disiapkan;

13) 6 (enam) orang peserta terdiri dari 3 (tiga) putera dan 3 (tiga)

puteri yang memperoleh nilai tertinggi pada babak semifinal

berhak untuk maju ke babak final seluruh peserta babak final

harus mempresentasikan karya tulisnya di depan Dewan Hakim.

14) Pelaksanaan presentasi diatur sebagai berikut :

a) Setiap finalis mempresentasikan karya tulisnya masing-masing

selama sekitar 5 menit untuk kemudian dilakukan Tanya jawab

selama sekitar 15 menit;

b) Dalam sesi presentasi peserta dianjurkan untuk menggunakan

fasilitas power-point;

c) Presentasi peserta akan dipandu langsung oleh Ketua Majelis

Hakim;

d) Sesi Presentasi ini merupakan media pemaparan, sosialisasi,

dan konfirmasi gagasan yang diperlukan bagi Dewan Hakim

untuk menjadi salah satu pertimbangan dalam penilaian.

Hari Waktu Kegiatan Lomba Peserta Keterangan

I 08.00 – 17.00 Babak Penyisihan Putera

II 08.00 – 17.00 Babak Penyisihan Puteri

III 08.00 – 19.00 Penilaian - Dewan Hakim

IV 08.00 – 16.00 Babak Semifinal Putera/Puteri

08.00 – 11.00 Babak Final/Presentasi 6 orang Putera/Puteri

e) Materi Musabaqah

52

Page 53: Pedo Man Mt q Provins Ioke 2

1) Karya tulis dibuat dengan mengacu pada beberapa tema

besar yang telah disiapkan;

2) LPTQ akan memutuskan dan memberitahukan dua tema

besar yang akan dipakai pada pelaksanaan MTQ;

3) Sifat tulisan :

a) Reflektif referensial, dengan mengacu pada ayat-ayat

al-Qur’an, kitab-kitab tafsir, dan referensi lain yang

relevan;

b) Tematik (maudhu’i), mengacu kepada suatu tema yang

telah ditentukan;

c) Ilmiah popular;

d) Panjang tulisan antara 10 -15 halaman kertas A4

dengan spasi 1,5;

f. Waktu

Musabaqah ini dilaksanakan pagi, siang dan sore hari

sesuai jadual yang telah ditetapkan;

g) Judul tulisan mengacu kepada 2 (dua) tema besar:

a. Menemukan kembali Islam Indonesia;

b. Prespektif Al-Qur’an Pemberantasan Korupsi.

53