PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. ·...

41
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN i GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun Oleh: 2012 RR. Fera Ayundha Novi Ardhiyana 1309145 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHCMAD YANI YOGYAKARTA

Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. ·...

Page 1: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta

Disusun Oleh

2012

RR Fera Ayundha Novi Ardhiyana 1309145

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHCMAD YANI YOGYAKARTA

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian ini saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademi

Yogyakarta Agustus 2012

RR Fera Ayundha NA

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani

Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES

Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan

6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul

7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta Agustus 2012

Penulis

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 2: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian ini saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademi

Yogyakarta Agustus 2012

RR Fera Ayundha NA

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani

Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES

Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan

6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul

7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta Agustus 2012

Penulis

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 3: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian ini saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademi

Yogyakarta Agustus 2012

RR Fera Ayundha NA

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani

Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES

Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan

6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul

7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta Agustus 2012

Penulis

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 4: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani

Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES

Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan

6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul

7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta Agustus 2012

Penulis

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 5: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 6: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 7: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL Hal

Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja

Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan

Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian

Partografhelliphellip 49

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 8: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

TAHUN 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

INTISARI

Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf

sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL

YEAR 2012

RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3

ABSTRAK

Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct

Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012

Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling

Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)

Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well

Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor

Keywords Knowledge of Midwives Partograf

1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun

2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu

kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004

menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga

meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun

2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)

meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes

RI 2009)

Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara

pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan

keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari

dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka

kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per

100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila

dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI

2008)

Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang

mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan

yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang

tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI

2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010

sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk

mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy

Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)

Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan

yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan

seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat

keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan

Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah

komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama

dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu

komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap

(DepkesRI 2007)

Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh

informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah

satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam

kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)

Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012

yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa

alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah

menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya

membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan

Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan

Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi

dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf

yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar

48

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

C Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

2 Tujuan Khusus

a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengertian partograf

b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang tujuan partograf

c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang waktu penggunaan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul tentang pengisian partograf

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf

2 Manfaat Praktis

a Bagi STIKES A Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang

b Bagi Lahan Penelitian

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai

bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood

khususnya dalam penggunaan partograf

c Bagi Bidan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil dan ibu nifas

d Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat selama studi

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E Keaslian Penelitian

1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS

Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS

sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan

dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden

(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf

untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

menggunakan rancangan cross sectional

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul

ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di

Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang

digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu

cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53

mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup

tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang

kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang

pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran

Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang

digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan

menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa

penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar

responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan

cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas

(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan

sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan

partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit

milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah

tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena

itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan

didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul

padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis

yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit

busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status

rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok

dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan

RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal

26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan

Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD

Kabupaten Bantul

Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8

Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan

fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari

penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik

Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi

ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri

Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan

dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama

ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau

dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan

ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit

umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit

yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo

dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13

Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi

Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul

a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan

utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya

b Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada customer

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality

improvement

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait

5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap

6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian

c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan

rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional

d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo

RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan

kesehatan seperti

a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan

Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB

b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam

Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan

Ginekologi

c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT

Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit

Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis

Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan

Penyakit Kandungan

d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan

Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan

Pelayanan Keterapian Fisik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan

prima

Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati

Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga

kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau

SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA

terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai

pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang

bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal

(Teratai)

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul

sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah

mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau

dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu

partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2 Karakteristik Responden

a Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 41

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Umur Jumlah lt30 th 2 67

30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar

pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden

(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden

(67)

Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan

Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama

sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan

pertolongan persalinan

Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur

merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya

tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf

dan dapat menerapkannya dengan baik

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 42

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33

Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik

responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian

besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)

dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)

Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar

pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas

dan kompetensi

Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan

atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja

Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah

lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100

Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian

karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30

responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun

sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama

kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)

Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua

pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang

berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan

pelayanan pertolongan persalinan

Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya

dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan

terutama kala 1 dalam menerapkan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut

Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan

pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik

sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1

orang (33)

Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD

Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan

berdasarkan indikatornya

a Pengertian partograf

Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden

(167)

b Tujuan partograf

Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)

c Waktu penggunaan partograf

Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden

(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5

responden (167)

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

d Pengisian partograf

Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900

Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30

responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden

(33)

B Pembahasan

1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan

terjadi proses

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional

yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra

perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa

hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung

jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal

deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan

lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam

penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)

dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan

yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan

dalam menolong persalinan normal

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam

menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam

pelatihan

2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau

kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf

dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas

kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada

setiap ibu bersalin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan

bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf

adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan

responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang

dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian

partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat

mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu

seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian

harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari

dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan

kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang

benar saat memantau persalinan

3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf

adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi

secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang

terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses

persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan

laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang

diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam

medik ibu bersalin dan bayi baru lahir

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan

pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan

partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses

persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap

Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan

normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan

suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan

suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk

tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan

partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau

persalinan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik

tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf

dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap

4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf

Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)

Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen

penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua

persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu

penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan

klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan

penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah

puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin

oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada

ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum

residen dan mahasiswa kedokteran)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan

tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)

sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)

Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti

karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala

satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong

persalinan normal

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat

sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat

menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori

atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan

waktu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh

bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang

aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit

Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf

dalam memantau persalinan secara tepat waktu

5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf

Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan

mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi

tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan

mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu

pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)

Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)

Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu

mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama

kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin

Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi

tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)

Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang

dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering

disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk

membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV

persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan

asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan

terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi

baru lahir dan Kala IV

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan

tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan

pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan

bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam

pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti

menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal

Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti

tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap

pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah

kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)

tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)

Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan

paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara

hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang

pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara

lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam

menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi

kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja

adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan

yang dapat dipertanggung jawabkan

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga

sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat

pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam

pengisian

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam

Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash

Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut

1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam

kriteria baik sebanyak 24 responden (80)

3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar

dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)

4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam

kriteria baik sebanyak 27 responden (90)

5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian

besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)

B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah

1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih

meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan

bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan

dengan baik

2 Bagi profesi kebidanan

Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang

bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban

menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa

nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan

sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan pasien

3 Bagi STIKES A Yani

Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori

pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya

dengan baik dan benar

4 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan

mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan

mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta

Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan

Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta

Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008

Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika

JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI

________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI

Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)

Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan

Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan

LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani

M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika

Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta

_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta

STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta

Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012

Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012

Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya

Page 9: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 10: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 11: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 12: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 13: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 14: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 15: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 16: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 17: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 18: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 19: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 20: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 21: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 22: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 23: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 24: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 25: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 26: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 27: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 28: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 29: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 30: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 31: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 32: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 33: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 34: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 35: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 36: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 37: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 38: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 39: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 40: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 41: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah
Page 42: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. · Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah