PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. ·...
Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1448/2/RR. Fera Ayundha N_1309145... · 2017. 11. 15. ·...
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
i
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta
Disusun Oleh
2012
RR Fera Ayundha Novi Ardhiyana 1309145
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHCMAD YANI YOGYAKARTA
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian ini saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademi
Yogyakarta Agustus 2012
RR Fera Ayundha NA
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani
Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES
Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan
6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul
7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya
Yogyakarta Agustus 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian ini saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademi
Yogyakarta Agustus 2012
RR Fera Ayundha NA
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani
Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES
Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan
6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul
7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya
Yogyakarta Agustus 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian ini saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademi
Yogyakarta Agustus 2012
RR Fera Ayundha NA
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani
Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES
Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan
6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul
7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya
Yogyakarta Agustus 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012rdquo
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada 1 Bapak DrIEdy Purwoko SpB selaku Ketua STIKES Ahcmad Yani
Yogyakarta 2 Ibu Tyasing Yuni A SSTMKes selaku Ka Prodi Kebidanan STIKES
Ahcmad Yani Yogyakarta 3 Ibu Isti Handayaningsih SKMMSc selaku pembimbing 1 yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
4 Ibu Liberty Barokah SSiT selaku pembimbing 2 yang juga dengan sabar memberikan pengarahan bimbingan dan motivasi serta dorongan penuh kepada penulis sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
5 Ibu Ratih Kumoro Jati SSiTMKes selaku penguji yang sudah memberikan motivasi dan dorongan penuh pada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat disyahkan
6 Ibu Bidan di ruang VK Nifas Poli Kebidanan dan Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul
7 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya
Yogyakarta Agustus 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
DAFTAR ISI ` HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix MOTTO helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip x PERSEMBAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xi INTISARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 4 C Tujuan Penelitian 4 D Manfaat Penelitian 5 E Keaslian penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengetahuan 9 B Bidan 14 C Partograf 16 D Kerangka Teori 28 E Kerangka Konsep Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian 30 B Lokasi dan waktu penelitian 30 C Populasi dan Sampel penelitian 31 D Variable penelitian 32 E Definisi operasional 32 F Alat dan Metode Pengumpulan Data 33 G Validitas dan Reliabilitas 34 H Metode Pengolahan dan Analisis Data 35 I Etika Penelitian 37 J Jalannya Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 40 B Pembahasan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 49 C Keterbatasan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 57
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
BAB V PENUTUP A Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58 B Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL Hal
Tabel 31 Definisi Operasional 32 Tabel 32 Kisi-Kisi Kuesioner Gambaran Pengetahuan Bidan 33 Tabel 41 Distibusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Responden 44 Tabel 42 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Responden 45 Tabel 43 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Lama Kerja
Responden 46 Tabel 44 Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam Penggunaan Partograf 47 Tabel 45 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf 47 Tabel 46 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf 48 Tabel 47 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan
Partograf helliphelliphellip 48 Tabel 48 Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian
Partografhelliphellip 49
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 21 Kerangka Teori Pengetahuan Bidan 28 Gambar 22 Kerangka Konsep Penelitian 29
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 Lembar Partograf Lampiran 6 Pengantar penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 8 Hasil Olah Data SPSS Lampiran 9 Data Tabulasi Validitas dan Realibilitas Lampiran 10 Data Tabulasi hasil penelitian Lampiran 11 Kegiatan Bimbingan KTI Lampiran 12 Time Schedule Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
TAHUN 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
INTISARI
Latar Belakang Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI 2008) Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan khususnya bidan dalam menolong persalinan seperti penggunaan partograf Menurut Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan diwajibkan menggunakan partograf dalam memantau persalinan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan dari 50 partograf hanya 24 partograf atau (48) yang pengisiannya lengkap dan benar Tujuan Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 bidan Pemilihan sampel dengan cara total sampling Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang pengertian partograf adalah baik sebanyak 25 responden (833) tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833) tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf secara umum baik Saran Bagi semua bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menerapkan penggunaan partograf Kata Kunci Pengetahuan Bidan Partograf
sup1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta sup2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sup3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xv
MIDWIFE IN THE PICTURE OF KNOWLEDGE IN THE USE PARTOGRAF PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL BANTUL
YEAR 2012
RR Fera Ayundha NA1 Isti Handayaningsih2 Liberty Barokah3
ABSTRAK
Background The Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2007 mentioning MMR in Indonesia for 228100000 live births (MOH 2008) Most of the causes of death can be prevented with proper treatment in helping labor one with the use of partograf According partograf APN midwives are required to use in monitoring labor Based on preliminary studies conducted on midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul obtained from 50 partograf partograf or only 24 (48) which is filled with complete and correct
Objectives Know the description of knowledge partograf in the use of midwives in hospitals Panembahan Senopati Bantul 2012
Methods The method used is descriptive cross sectional approach The population in this study were all midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul by 30 midwives The selection of the sample by the total sampling
Results Based on the research results demonstrate knowledge about the understanding partograf midwife is good as many as 25 respondents (833) good partograf goal of 24 respondents (80) about the use of good partograf by 25 respondents (833) knowledge about charging partograf good midwife by 27 respondents (90) Overview knowledge of midwives in the use of partograf mostly good by 29 respondents (967)
Conclusion Based on the results of research about the image of midwives in the use of knowledge in general partograf well
Suggestions For all the midwives working in hospitals Panembahan Senopati Bantul to further enhance the knowledge about the use of partograf and apply it in helping labor
Keywords Knowledge of Midwives Partograf
1Students Midwifery STIKES A Yani Yogyakarta sup2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta 3Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) pada tahun
2007 telah dikembangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di hampir seluruh kabupatenkota Sejalan dengan itu
kunjungan antenatal care (K-1) telah meningkat dari 889 pada tahun 2004
menjadi 9206 pada tahun 2007 Kunjungan antenatal care (K-4) juga
meningkat dari 77 pada tahun 2004 menjadi 8175 pada tahun 2007
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 743 pada tahun
2004 menjadi 7932 pada tahun 2007 Sedangkan kunjungan neonatal (KN)
meningkat dari 61 pada tahun 2004 menjadi 851 pada tahun 2007 (DepKes
RI 2009)
Berbagai upaya telah dilakukan yang terkait dengan resiko terjadinya
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan cara-cara
pencegahan Sejak tahun 1998 telah dilakukan program safe motherhood dengan
keterkaitan secara aktif dari berbagai sektor pemerintah masyarakat serta dari
dukungan berbagai badan internasional Upaya ini berhasil menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dari 450 per 100000 kelahiran hidup menjadi 334 per
100000 kelahiran hidup pada tahun 2010 masih jauh untuk dicapai apalagi bila
dikaitkan dengan komitmen global dimana Indonesia diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100000 kelahiran hidup dan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran pada tahun 2015 (Depkes RI
2008)
Telah disepakati bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terampil serta diikuti tingkat kepatuhan yang tinggi adalah pelaku utama yang
mampu menjaga dan menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian atau kesakitan
yang seharusnya dapat dicegah atau dihindari melalui upaya dan pertolongan yang
tepat waktu dan akurat (JNKR-RR 2008)
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007
menyebutkan AKI di Indonesia sebesar 228100000 kelahiran hidup (Depkes RI
2008) Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada Tahun 2010
sekitar 226 orang dan pada Tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun Untuk
mewujudkan hal ini Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy
Saver (MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah salah satu pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI 2007)
Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan
seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat
keputusan klinik memantau mengevaluasi dan menatalaksanaan persalinan
Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksanakan masalah tersebut
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau merujuk ibu dalam kondisi optimal Tujuan partograf adalah untuk mencegah
komplikasi dalam persalinan mendeteksi dini kemungkinan terjadi partus lama
dan membantu mencegah terjadinya penyulit Hal ini merupakan salah satu
komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap
(DepkesRI 2007)
Untuk membantu memantau kemajuan kala satu persalinan dan memperoleh
informasi serta membuat keputusan klinik oleh bidan digunakan partograf Salah
satu tujuan dari penggunaan partograf adalah mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam
kala satu persalinan(JPNK-KR 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara pada akhir Februari 2012
yang dilakukan penulis pada beberapa bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul mengatakan bahwa penggunaan partograf kadang-kadang saja Beberapa
alasan yang mereka kemukakan antara lain repot selama ini tidak ada masalah
menggunakan partograf atau tidak menggunakan partograf juga bisa lahir bayinya
membuat partograf hanya untuk persalinan dengan kartu JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) saja karena untuk mengajukan dana persalinan
Menggunakan atau tidak menggunakan juga tidak ada kontrol dan tidak ada sanksi
dari Dinas Kesehatan atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
Gambaran pengisian partograf dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012 didapatkan bahwa dari 50 partograf
yang ada hanya 24 partograf yang pengisiannya lengkap dan benar Jadi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
persentase kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian partograf hanya sebesar
48
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti
tentang ldquoGambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul 2012rdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan bidan dalam pengunaan partograf di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
2 Tujuan Khusus
a Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengertian partograf
b Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang tujuan partograf
c Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang waktu penggunaan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
d Mengetahuinya pengetahuan bidan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tentang pengisian partograf
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf
2 Manfaat Praktis
a Bagi STIKES A Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang
b Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
bahan evaluasi bagi peningkatan program Safe motherhood
khususnya dalam penggunaan partograf
c Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil dan ibu nifas
d Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat selama studi
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E Keaslian Penelitian
1 Kasiati K (2010) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS
Anggota IBI Ranting Surabaya Utarardquo Hasil penelitian dari 11 BPS
sejumlah 7 responden (6364) tidak patuh dalam pengisian lembar depan
dan belakang partograf untuk pasien yang bersalin dan 4 responden
(3636) patuh dalam pengisian lembar depan dan belakang partograf
untuk pasien yang bersalin Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
2 Nedy Malvirani Awuy (2011) melakukan penelitian dengan judul
ldquoGambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf Di
Prodi D III Kebidanan STIKES AYani Yogyakartardquo Metode yang
digunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu
cross sectional pengambilan sampel dengan proportionate stratified
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
random sampling Populasi sebanyak 212 mahasiswi dan sampelnya 53
mahasiswi Hasil penelitiannya yaitu responden memiliki pengetahuan
cukup tentang pengertian partograf sebanyak 48 orang (906) cukup
tentang tujuan partograf sebanyak 42 orang (792) kurang tentang
kegunaan partograf sebanyak 47 orang (887) dan kurang tentang
pengisian partograf sebanyak 45 orang (849)
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
3 Prawesti Tri Larati (2011) melakukan penelitian dengan judul ldquoGambaran
Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2011rdquo Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif pendekatan waktu yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan cross sectional Hasil penelitiannya yaitu bahwa
penerapan penggunaan partograf oleh bidan adalah sebagian besar
responden menerapkan dengan baik sebanyak 50 menerapkan dengan
cukup baik sebanyak 35 dan yang kurang menerapkan sebanyak 15
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini dengan judul ldquoGambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun
2012rdquo sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan di ruang VK Nifas
(Alamanda) poli kebidanan Obsgyn dan bangsal BBL (Teratai) RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebanyak 30 Bidan teknik pengambilan
sampel dengan total sampling Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2012 dengan hasil gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan
partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yaitu Rumah Sakit
milik pemerintah Kabupaten Bantul berdiri sejak tahun 1953 dengan jumlah
tempat tidur 50 buah yang terletak di wilayah Jebugan Bantul Oleh karena
itu rumah sakit ini terkenal dengan nama ldquo Rumah Sakit Jebugan rdquo Alasan
didirikannya rumah sakit tersebut karena belum ada rumah sakit di Bantul
padahal tingkat pertumbuhan penduduk semakin tinggi serta letak geografis
yang memungkinkan timbulnya berbagai penyakit terutama saat ini penyakit
busung lapar HO (Honger Oedem) Pada tanggal 13 September 1978 status
rumah sakit adalah kelas D Mengingat semakin bertambahnya tugas pokok
dan fungsi serta peningkatan pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan
RS Kabupaten Bantul maka kelas rumah sakit menjadi kelas C pada tanggal
26 Februari 1993 Pada tahun 1996 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul No 1 tentang pembentukan RSUD Kabupaten Bantul dan Peraturan
Daerah No 2 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD
Kabupaten Bantul
Pada Tahun 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8
Tahun 2002 tentang Penetapan Pengolahan Keuangan Unit Swadan RSUD
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Kabupaten Bantul agar Rumah Sakit dapat mengelola pendapatan
fungsionalnya untuk membiayai seluruh kebutuhan operasional Tujuan dari
penetapan Peraturan Daerah ini adalah meningkatkan mutu pelayanan publik
Pada Tahun 2003 nama Rumah Sakit ldquoJebuganrdquo diganti menjadi
ldquoRSUD Panembahan Senopati Bantulrdquo diresmikan oleh Gubernur DIY Sri
Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Maret 2003 dan ditetapkan
dengan surat keputusan Bupati Bantul No 43 a Tahun 2003 Nama
ldquoPanembahan Senopatirdquo dipilih dengan harapan bahwa semangat juang beliau
dalam mendirikan dan membengun kerajaan mataran saat itu dengan sebutan
ldquoWong Agung Ing Ngeksigondordquo akan menjiwai seluruh insan rumah sakit
umum daerah penembahan senopati bantul yaitu ldquoterwujudnya rumah sakit
yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnyardquo
dan pada tanggal 13 Desember 2010 lulus akreditasi 12 Pokja dan tanggal 13
Januari 2012 lulus akreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Berdasarkan keputusan Bupati No 85A 2010 Tentang Visi Misi
Tujuan dan Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul
a Visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan
utama masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya
b Misi
1) Memberikan pelayanan prima pada customer
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan atau continous quality
improvement
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
4) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan institusi terkait
5) Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap
6) Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian
c Tujuan Menjadi rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat sesuai standar pelayanan
rumah sakit dengan didukung sumber daya manusia yang profesional
d Motto ldquoKepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kamirdquo
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai beberapa jenis pelayanan
kesehatan seperti
a Pelayanan Medik Umum meliputi Pelayanan Medik Dasar Pelayanan
Medik Gigi Dasar dan Pelayanan KIAKB
b Pelayanan Spesialis Dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanan Bedah Pelayanan Obsteri dan
Ginekologi
c Pelayanan Medik Spesialis Lain meliputi Pelayanan Spesialis THT
Pelayanan Spesialis Bedah Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
Pelayanan Spesialis Kesehatan Jiwa Pelayanan Spesialis Penyakit
Syaraf Pelayanan Spesialis Penyakit Mata Pelayanan Spesialis
Penyakit Kulit dan Kelamin Pelayanan Spesialis Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
d Pelayanan Penunjang Klinik meliputi Perawatan intensif Pelayanan
Darah Pelayanan Gizi Pelayanan Farmasi Rekam medik dan
Pelayanan Keterapian Fisik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Layanan kesehatan tersebut diberikan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan kesejahteraan dan memberikan pelayanan
prima
Kinerja pembangunan kesehatan RSUD Panembahan Senopati
Bantul didukung oleh tersedianya tenaga kesehatan Jumlah tenaga
kesehatan khususnya bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sebanyak 30 orang bidan sedangakan Dokter spesialis kandungan atau
SpOg terdapat 3 orang dokter dan dokter spesialis anak atau SpA
terdapat 3 orang dokter Bidan-bidan tersebut sudah mempunyai
pembagian kerja masing-masing yaitu di Poli Kebidanan di ruang
bersalin (VK) rawat inap ibu nifas (Alamanda) dan di ruang perinatal
(Teratai)
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul
sudah mengikuti pelatihan APN Sehingga bidan diharapkan sudah
mengerti tentang partograf Seperti dalam APN bahwa dalam memantau
dan menolong persalinan normal harus menggunakan alat bantu yaitu
partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
2 Karakteristik Responden
a Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Umur Jumlah lt30 th 2 67
30-40 th 12 400gt40 th 16 533Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 41 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan umur bahwa dari 30 responden sebagian besar
pada kelompok umur lebih dari 40 tahun sebanyak 16 responden
(533) dan usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 responden
(67)
Sebagian besar bidan yang bertugas di RSUD Panembahan
Senopati adalah bidan senior dan pengalaman bekerja lebih lama
sehingga memiliki kompetensi dan pengalaman dalam penanganan
pertolongan persalinan
Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa umur
merupakan lama hidup yang dihitung sejak dilahirkan Semakin
bertambah umur seseorang maka semakin bertambah pula daya
tangkapnya Sehingga bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perilaku pengetahuan responden tentang partograf
dan dapat menerapkannya dengan baik
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
b Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Tingkat pendidikan Jumlah D3 25 833D4 2 67S1 2 67S2 1 33
Jumlah 160 100 Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 42 didapatkan hasil data penelitian karakteristik
responden berdasarkan pendidikan bahwa dari 30 responden sebagian
besar pendidikan responden adalah D3 sebanyak 25 responden (833)
dan paling sedikit adalah S2 sebanyak 1 responden (33)
Rata-rata pendidikan bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki pendidikan tingkat Ahli Madya yang merupakan standar
pendidikan umum profesi kebidanan yang mampu melaksanakan tugas
dan kompetensi
Menurut Notoatmodjo (2007) pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu berdiri sendiri
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
c Karakteristik responden berdasarkan lama kerja
Tabel 43Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Lama kerja Jumlah
lt10 th 3 10010-20 th 14 467gt20 th 13 433Jumlah 30 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 43 didapatkan hasil data penelitian
karakteristik responden berdasarkan masa kerja bahwa dari 30
responden sebagian besar mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun
sebanyak 13 responden (433) dan responden yang mempunyai lama
kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 3 responden (10)
Menurut Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa semua
pengalaman pribadi merupakan sumber kebenaran pengetahuan yang
berpengaruh pula terhadap perilaku responden dalam melakukan
pelayanan pertolongan persalinan
Dapat disimpulkan bahwa masa kerja sangat erat hubungannya
dengan pengalaman memberikan pelayanan pertolongan persalinan
terutama kala 1 dalam menerapkan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai berikut
Tabel 44Distribusi Frekuensi Kategorisasi Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan PartografPengetahuan bidan Jumlah Kurang 0 0Cukup 1 33Baik 29 967
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 44 diatas bahwa dari 30 responden menunjukkan
pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian besar baik
sebanyak 29 responden (967) dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1
orang (33)
Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dapat diketahui dengan mengungkapkan
berdasarkan indikatornya
a Pengertian partograf
Tabel 45Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengertian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengertian partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 45 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
tentang pengertian partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden
(167)
b Tujuan partograf
Tabel 46Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Tujuan Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Tujuan partograf Jumlah Kurang 0 0Cukup 6 200Baik 24 800
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 46 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20)
c Waktu penggunaan partograf
Tabel 47Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Waktu Penggunaan Partograf Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Waktu penggunaan partograf Jumlah Kurang 5 167Cukup 0 0Baik 25 833
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tebel 47 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden
(833) sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5
responden (167)
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
d Pengisian partograf
Tabel 48Gambaran Pengetahuan Bidan Berdasarkan Pengisian Partograf Di
RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012Pengisian partograf Jumlah Kurang 1 33Cukup 2 67Baik 27 900
Jumlah 30 100Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 48 didapatkan hasil data penelitian dari 30
responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden
(33)
B Pembahasan
1 Pengetahuan Bidan dalam Penggunaan Partograf
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman dan dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behaviour) Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan dan
apabila manusia mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan
terjadi proses
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Menurut Wahyuningsih (2008) bidan diakui sebagai tenaga profesional
yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasihat selama masa
hamil masa persalinan dan masa nifas memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bayi dan balita
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promosi persalinan neonatal
deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan media atau bantuan
lain yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawatdarudatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan dalam
penggunaan partograf sebagian besar baik sebanyak 29 responden (967)
dan pengetahuan bidan cukup sebanyak 1 orang (33) Pengetahuan bidan
yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih menerapkan dan mengaplikasikan
dalam menolong persalinan normal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang penggunaan dan menerapkan partograf sangat diperlukan dalam
menolong persalinan normal seperti dalam APN yang bidan ikuti dalam
pelatihan
2 Pengetahuan Bidan tentang Pengertian Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) partograf adalah alat bantu untuk memantau
kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik Partograf
dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas
kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan pencatatan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gambaran pengetahuan
bidan dalam penggunaan partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul
dapat diketahui dengan mengungkapkan berdasarkan pengertian partograf
adalah baik Sebanyak 25 responden (833) sedangkan pengetahuan
responden kurang sebanyak 5 responden (167) Pengetahuan bidan yang
dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena pengertian
partograf itu salah satu kunci dalam penerapannya sehingga dapat
mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan memahami arti sebuah ilmu
seperti menafsirkan menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu kemudian
harus didasari dengan kesadaran (awarness) dimana orang tersabut menyadari
dan mengetahui terlebih dahulu terhadap objek tersebut
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa bidan harus paham dan didasari dengan
kesadaran sehingga dapat menggunakan dan menerapkan partograf yang
benar saat memantau persalinan
3 Pengetahuan Bidan tentang Tujuan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) tujuan utama dari penggunaan partograf
adalah untuk 1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam 2) Mendeteksi apakah
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
proses persalinan berjalan secara normal Dengan demikian dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadinya partus lama 3) Data pelengkap yang
terkait dengan pemantauan kondisi ibu kondisi bayi grafik kemajuan proses
persalinan bahan dan medikamentosa yang diberikan pemeriksaan
laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang tujuan partograf baik sebanyak 24 responden (80) sedangkan
pengetahuan responden cukup sebanyak 6 responden (20) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria cukup diharapkan lebih mengerti karena tujuan
partograf untuk mengetahui kemajuan parsalinan mendeteksi proses
persalinan berjalan dengan baik atau tidak dan sebagai data pelengkap
Sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan
normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
penerapan atau aplikasi yaitu kemampuan menggunakan dan menafsirkan
suatu ilmu yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru seperti menerapkan
suatu metode konsep prinsip atau teori Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan (Supiani 2008) Sehingga bidan dalam penggunaan
partograf dapat sesuai dengan tujuan untuk menerapkan dalam memantau
persalinan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa tingkat pengetahuan bidan yang baik
tentang tujuan partograf sehingga bidan dapat selalu menggunakan partograf
dalam mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan mendeteksi apakah
proses persalinan berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap
4 Pengetahuan Bidan tentang Waktu Penggunaan Partograf
Menurut JNPK-KR (2008) waktu penggunaan partograf adalah 1)
Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan baik normal maupun patologis Partograf sangat membantu
penolong persalinan dalam memantau mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan
penyulit 2) Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah
puskesmas klinik bidan swasta rumah sakit dan lain-lain) 3) Secara rutin
oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetri bidan dokter umum
residen dan mahasiswa kedokteran)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bidan
tentang waktu penggunaan partograf baik sebanyak 25 responden (833)
sedangkan pengetahuan responden kurang sebanyak 5 responden (167)
Pengetahuan bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti
karena waktu penggunaan partograf untuk semua ibu dalam fase aktif kala
satu persalinan merupakan elemen penting dari asuhan persalinan Sehingga
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
bidan dapat mengerti menerapkan dan mengaplikasikan dalam menolong
persalinan normal
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam tingkatan pengetahuan terdapat
sintesis yaitu suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru misalnya dapat
menyusun merencanakan meringkas dan menyelesaikan terhadap suatu teori
atau rumusan yang telah ada tersebut dalam penggunaanya memerlukan
waktu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa penggunaan partograf secara rutin oleh
bidan dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang
aman adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit
Sehingga bidan harus selalu menggunakan dan mengaplikasikan partograf
dalam memantau persalinan secara tepat waktu
5 Pengetahuan Bidan tentang Pengisian Parograf
Menurut JNPK-KR (2008) pengisian partograf dimulai dengan
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu 1) Informasi
tentang ibu Nama umur Gravida para abortus (keguguran) Nomor catatan
mediknomor puskesmas Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di
rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu) Waktu
pecahnya selaput ketuban 2) Kondisi janin Denyut Jantung Janin (DJJ)
Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin 3)
Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah atau
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
presentasi janin Garis waspada dan garis bertindak 4) Jam dan waktu Waktu
mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
5) Kontraksi uterus Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit Lama
kontraksi (dalam detik) 6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin
Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan 7) Kondisi ibu Nadi
tekanan darah dan temperatur tubuh Urin (volume aseton atau protein)
Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang
tersedia di sisi partograf atau dicatatan kemajuan persalinan)
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir Bagian ini sering
disebut sebagai catatan persalinan Dokumentasi ini sangat penting untuk
membuat keputusan klinik untuk mencegah perdarahan pada kala IV
persalinan dan dapat digunakan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan
asuhan persalinan yang aman dan bersih telah dilakukan Catatan persalinan
terdiri dari unsur Data dan informasi umum Kala I Kala II Kala III Bayi
baru lahir dan Kala IV
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar pengetahuan bidan
tentang pengisian partograf baik sebanyak 27 responden (90) sedangkan
pengetahuan responden kurang sebanyak 1 responden (33) Pengetahuan
bidan yang dalam kriteria kurang diharapkan lebih dimengerti karena dalam
pengisian partograf terdapat kondisi ibu dan janin yang harus diamati seperti
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
DJJ setiap 30 menit pembukaan serviks dll Sehingga bidan dapat mengerti
menerapkan serta mengaplikasikan dalam menolong persalinan normal
Hasil penelitian ini didukung oleh Nur Aini Rusidah yang meneliti
tentang ldquoTingkat Kepatuhan Bidan Terhadap Pengisian Partografrdquo Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar bidan tidak patuh terhadap
pengisian partograf Kepatuhan bidan dalam mengisi partograf adalah
kataatan bidan dalam mengisi patograf dalam menolong persalinan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sedangkan menurut Syakira (2009)
tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditetapkan Menurut Suparyanto (2010)
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan
paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
hasil dengan tinjauan pustaka bahwa pengetahuan yang baik tentang
pengisian partograf oleh bidan dapat melakukan pengisian partograf secara
lengkap mulai halaman depan sampai belakang partograf sehingga dalam
menolong persalinan dapat berjalan dengan baik Kinerja berarti prestasi
kerja sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja dengan demikian kinerja
adalah merupakan prestasi yang dicapai bidan dalam menolong persalinan
yang dapat dipertanggung jawabkan
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
C Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah Adanya pergantian shift jaga
sehingga kuesioner harus ditinggal dan peneliti tidak dapat mendampingi saat
pengisian kuesioner memungkinkan responden saling kerja sama dalam
pengisian
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Dalam
Penggunaan Partograf di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juni ndash
Juli 2012 terhadap 30 bidan dapat disimpulkan sebagai berikut
1 Pengetahuan bidan tentang pengertian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
2 Pengetahuan bidan tentang tujuan partograf sebagaian besar dalam
kriteria baik sebanyak 24 responden (80)
3 Pengetahuan bidan tentang waktu penggunaan partograf sebagian besar
dalam kriteria baik sebanyak 25 responden (833)
4 Pengetahuan bidan tentang pengisian partograf sebagian besar dalam
kriteria baik sebanyak 27 responden (90)
5 Gambaran pengetahuan bidan dalam penggunaan partograf sebagian
besar dalam kriteria baik sebanyak 29 responden (967)
B Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa saran yang diajukan penulis adalah
1 Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bidan yang bekerja di RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk lebih
meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan partograf dan diharapkan
bidan juga dapat menerapkannya agar selalu terlatih menggunakan partograf
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
dan mengaplikasikan dalam menolong persalinan sehingga dapat berjalan
dengan baik
2 Bagi profesi kebidanan
Bidan sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam APN bidan berkewajiban
menggunakan partograf dan mengaplikasikan dalam masa persalinan masa
nifas dan asuhan kepada bayi baru lahir Sehingga partograf dapat digunakan
sebagai data pelengkap dan bidan dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien
3 Bagi STIKES A Yani
Khususnya pada mahasiswi kebidanan diharapkan bisa menambah teori
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan partograf dan menerapkannya
dengan baik dan benar
4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang penggunaan partograf dengan
mengambil variabel serta menyambungkan variabel sehingga hasilnya baik dan
mendapatkan data yang lebih akurat Selain itu dapat memperluas wilayah
penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih banyak
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta
Awuy Malvirani Nedy (2011) Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D-III Kebidanan STIKES A YANI Yogyakarta KTI tidak di publikasikan
Azwar S (2007) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Penerbit Rieneka Cipta Jakarta
Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2008
Hidayat A (2007) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data Surabaya Salemba Medika
JNPK-KR (2008) Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Pencegahan Dan Penggulangan Secara Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir Jakarta JNPK-KRPOGI
________ (2008) Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu DiniJakarta JNPK-KRPOGI
Kasiati K (2010) Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes wwwsuaraforikespagetl (03-01-2012)
Kep Menkes RI Nomor 369 MenkesSKIII2007 Tentang Standar Profesi Bidan
Larati Tri Prawesti (2011) Gambaran Penerapan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Wilayah kerja Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul KTI tidak di publikasikan
LPPM STIKES AYani 2011 Buku Panduan Penulisan Karya Tulis IlmiahYogyakarta STIKES A Yani
M Dewi dan A Wawan (2011) Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia Cetakan II Yogyakarta Nuha Medika
Notoatmodjo S (2007) Promosi kesehatan dan ilmu perilaku Catakan I Jakarta Rineka Cipta
_________ (2010) Metodologi penelitian kesehatan Jakarta Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PerMenkes RI Nomor 1464 MENKESPERX2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Sofyan Mustika (2004) Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta PP IBI
Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung Alfabeta
Supiani (2008) Teori-teori Motivasi httppyanswordpresscom20080815teori-teori-motivasi-2diunduhtanggal 10-08-2012
Syakira (2009) Konsep kepatuhan httpsyakira-blogblogspotcom200901konsep-kepatuhanhtmldiunduh tanggal 01-08-2012
Wahyuningsih Heni Puji (2008) Etika Profesi Kebidanan Yogyakarta Fitramaya
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Pernyataan Keaslian
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Abstract
- BAB I
- BAB IV
- BAB V
-