PDRB Menurut Penggunaan Kota Palangkaraya 2009-2013

48
2009 - 2013 http://palangkakota.bps.go.id

description

PDRB Menurut Penggunaan Kota Palangkaraya 2009-2013

Transcript of PDRB Menurut Penggunaan Kota Palangkaraya 2009-2013

  • 2009 - 2013

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN KOTA PALANGKA RAYA 2009 - 2013

    Gross Regional Domestic Product By Expenditure Palangka Raya City 2009-2013

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN KOTA PALANGKA RAYA 2009 2013

    Gross Regional Domestic Product By Expenditure of Palangka Raya City 2009 - 2013 ISSN / ISSN : 2338-7998 Nomor Publikasi / Publication Number : 62710.1404 Katalog BPS / BPS Catalogue : 9302003.6271 Ukuran Buku/ Book Size : 15 x21 cm Jumlah Halaman / Number of Pages : v + 34 halaman Naskah / Manuscript : Penanggung Jawab : Sindai M.O Sea, SE Penulis : Dzikronah

    Gambar Kulit dan Tata Letak / Cover and Layout : Dzikronah Diterbitkan Oleh / Published by : BPS Kota Palangka Raya / Statistics of Palangka Raya City Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • i

    KATA PENGANTAR

    Penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Menurut Penggunaan 2009-2013 Kota Palangka Raya merupakan

    kelanjutan dari publikasi sebelumnya. Dimana publikasi sebelumnya

    merupakan gabungan antara PDRB menurut lapangan usaha dan menurut

    penggunaan. Untuk tahun ini dan selanjutnya, publikasinya akan

    dipisahkan.

    Publikasi ini menyajikan komponen penggunaan yang membentuk

    PDRB, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit yang

    melayani rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap

    bruto, perubahan stok dan ekspor-impor baik berdasarkan harga berlaku

    maupun harga konstan tahun 2000. Buku ini memuat konsep dan definisi

    serta metode penghitungan yang dipergunakan dalam penyusunan PDRB

    menurut penggunaan. Disamping itu juga disajikan analisis deskriptif

    tentang besarnya perubahan dari masing-masing komponen PDRB

    menurut penggunaan tahun 2009-2013.

    Walaupun telah dilakukan penyempurnaan namun disadari tidak

    menutup kemungkinan masih ada kekurangan dalam penerbitan publikasi

    ini. Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya

    publikasi ini disampaikan terima kasih. Saran dan masukan yang berguna,

    kami nantikan untuk perbaikan pada penerbitan berikutnya. Semoga

    publikasi ini bermanfaat bagi para pengguna data.

    Palangka Raya, September 2014

    BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Kepala,

    Sindai M.O Sea, SE

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................. i

    Daftar Isi .................................................................................................... ii

    Daftar Tabel ................................................................................................ iii

    Daftar Gambar ............................................................................................ iv

    Daftar Tabel Pokok ...................................................................................... v

    METODE PENGHITUNGAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN/PENGELUARAN 1.1 Konsep/Definisi ............................................................................ 3

    1.2 Metode Penghitungan ................................................................. 8

    TINJAUAN PDRB PENGGUNAAN

    2.1 PDRB Menurut Penggunaan ...................................................... 15

    2.2 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga ....................................... 18

    2.3. Pengeluaran Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga) .......................................................... 20

    2.4. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah ........................................... 21

    2.5. Pembentukan Modal Tetap Bruto / Perubahan Stok ................ 22

    2.6. Ekspor dan Impor ....................................................................... 24

    TABEL TABEL POKOK ................................................................................... 26 ht

    tp://p

    alan

    gkak

    ota.

    bps.g

    o.id

  • iii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Palangka Raya, 20092013 (Juta Rupiah) ....................................................... 16

    Tabel 2.2. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Palangka Raya, 2009-2013 (Juta Rupiah) ....................................................... 19

    Tabel 2.3. Pengeluaran Konsumsi LNPRT Kota Palangka Raya, 2009-2013 (Juta Rupiah) ................................................................. 20

    Tabel 2.4. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Kota Palangka Raya, 2009-2013 (Juta Rupiah) ....................................................... 22

    Tabel 2.5. Perkembangan Ekspor Dan Impor Kota Palangka Raya, 2009-2013 ......................................................................... 25

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya, 2002-2013 (persen) ............................................................ 15

    Gambar 2.2 Komponen PDRB Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (Persen) .............................................................................. 17

    Gambar 2.3. Nilai Investasi Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku Dan Konstan 2000, 2009-2013 .......................................... 23

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • v

    DAFTAR TABEL POKOK

    Tabel 1. Penggunaan Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku, 2009 - 2013 (Milyar Rupiah ) ................... 29

    Tabel 2. Penggunaan Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Konstan 2000, 2009 - 2013 ( Milyar Rupiah ) ......... 30

    TabeL 3. Distribusi Peresentase Penggunaan Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku, 2009-2013 (Persen) ...................................................................................... 31

    Tabel 4. Laju Pertumbuhan Penggunaan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Konstan 2000 Palangka Raya, 2009 - 2013 (Persen) .................................................................................................. 322

    Tabel 5. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Menurut Penggunaan, 2009 - 2013 (2000=100) .............. 333

    Tabel 6. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Palangka Raya Menurut Penggunaan, 2009 - 2013 (2000=100) ............................................................................... 344

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • METODE PENGHITUNGAN PDRB

    MENURUT PENGELUARAN/ PENGGUNAAN

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 1

    BAB I

    METODE PENGHITUNGAN PDRB MENURUT

    PENGELUARAN/PENGGUNAAN

    Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah tercapainya

    tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkesinambungan.

    Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan maka

    pembangunan perlu direncanakan dengan baik dan hasil pembangunan

    harus terus diamati. Perencanaan pembangunan dan pengamatan

    terhadap hasil-hasilnya akan dapat dilakukan dengan lebih baik dan

    terarah apabila tersedia data statistik yang reguler dan konsisten.

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan bagian integral

    dari perangkat sistem data tersebut dan penyusunannya selalu mengalami

    penyempurnaan mengikuti perkembangan yang terjadi, baik itu

    perkembangan tatanan ekonomi, teknologi dan informasi maupun teknik

    dalam penyusunannya. Dalam perkembangannya terakhir, statistik PDRB

    sudah dijadikan sebagai tolok ukur bagi pemerintah maupun pihak-pihak

    lain untuk melakukan evaluasi keberhasilan dalam bidang pembangunan

    ekonomi di masing-masing wilayah. Bahkan dalam penyusunan perangkat

    data lainnya, PDRB juga digunakan sebagai variabel pendukung bagi

    model-model ekonomi maupun sosial. Oleh sebab itu tersedianya data

    PDRB secara regular dan konsisten, baik dilihat dari sisi kuantitas maupun

    kualitas menjadi suatu kebutuhan yang mendasar.

    PDRB dari sisi sektoral (penyediaan) menjelaskan tentang besaran

    nilai tambah, atau dalam pengertian sederhana diartikan sebagai

    pendapatan masyarakat yang dihasilkan di suatu wilayah hasil proses

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 2

    produksi dari sektor-sektor ekonomi. Nilai tambah disini merupakan

    pendekatan pengukuran produksi barang dan jasa dari berbagai aktivitas

    ekonomi yang berada di suatu wilayah. Dari sisi ini dapat diketahui data

    agregat turunannya seperti struktur ekonomi (harga berlaku),

    pertumbuhan ekonomi (harga konstan) dan indeks implisit PDRB (harga

    berlaku dan konstan), dan PDRB perkapita. PDRB perkapita adalah salah

    satu indikator yang menjelaskan tentang kemampuan orang perorang

    dalam menikmati hasil pembangunan ekonomi (disebut sebagai ukuran

    produktivitas).

    PDRB dari sisi permintaan atau penggunaan akhir menjelaskan

    tentang bagaimana pendapatan yang diciptakan melalui proses ekonomi

    digunakan oleh berbagai pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi itu adalah

    rumahtangga, lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT),

    pemerintah, investor, serta eksportir dan importir. Data PDRB dari sisi ini

    menurunkan agregat-agregat makro mengenai struktur/komposisi

    permintaan atau penggunaan akhir masing-masing komponen,

    pertumbuhan ekonomi/riil, serta indeks harga implisit. Dimana komponen

    penggunaan akhir ini meliputi: konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT,

    konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB),

    perubahan inventori, serta permintaan luar negeri (ekspor dan impor).

    Melalui pendekatan ini akan dapat diketahui perilaku masyarakat dalam

    menggunakan pendapatannya, apakah hanya untuk tujuan konsumsi akhir

    atau juga investasi. Selain itu juga dapat diketahui besar ketergantungan

    ekonomi domestik (wilayah) terhadap wilayah lain dalam bentuk

    perdagangan barang dan jasa (transaksi eksternal).

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 3

    1.1 Konsep/Definisi

    1.1.1 PDRB Menurut Penggunaan

    PDRB menurut penggunaan sering juga disebut sebagai PDRB

    menurut permintaan atau pengeluaran. PDRB menurut penggunaan

    merupakan jumlah seluruh nilai akhir barang jadi dan jasa yang diproduksi

    di suatu wilayah selama setahun. Yang dimaksud dengan barang jadi

    adalah barang yang tidak digunakan untuk diproses kembali oleh suatu

    industri, akan tetapi untuk dikonsumsi oleh penduduk. Sedangkan barang

    setengah jadi tidak termasuk dalam penghitungan PDRB, karena digunakan

    untuk diproses kembali menjadi barang jadi, sehingga nilai dari barang

    tersebut sudah termasuk di dalam barang jadi yang dihasilkan.

    Jika dipandang sebagai sisi pengeluaran maka PDRB merupakan

    jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh institusi pada

    suatu wilayah selama satu tahun. Institusi tersebut yaitu rumahtangga,

    perusahaan dan pemerintah. Secara umum PDRB penggunaan terdiri dari

    empat jenis pengeluaran yaitu: pengeluaran konsumsi rumahtangga,

    pengeluaran untuk investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto.

    Komponen lengkap PDRB menurut penggunaan adalah pengeluaran

    konsumsi rumahtangga, pengeluaran lembaga swasta yang tidak mencari

    untung (nirlaba), pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal

    tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).

    Penghitungan PDRB menurut penggunaan disajikan dalam dua

    bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun

    2000. Perhitungan atas dasar harga berlaku adalah penghitungan terhadap

    seluruh komponen PDRB yang dinilai atas harga pada masing-masing

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 4

    tahun. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan tahun 2000

    adalah penghitungan terhadap seluruh komponen PDRB yang dinilai atas

    dasar harga pada tahun 2000. Komponen PDRB menurut penggunaan atas

    dasar harga berlaku menjelaskan/memberikan gambaran tentang agregat

    permintaan pada tahun tersebut, sedangkan berdasarkan harga konstan

    mencerminkan tentang nilai riil pada tahun tertentu.

    1.1.2 Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga

    Yang dimaksud dengan pengeluaran konsumsi rumahtangga

    meliputi semua pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa, setelah

    dikurangi hasil netto dari barang bekas/tidak terpakai yang dilakukan oleh

    rumah tangga yang berdomisili di suatu wilayah domestik pada periode

    satu tahun.

    Pengeluaran konsumsi rumahtangga terdiri dari pengeluaran

    makanan dan bukan makanan. Pengeluaran untuk konsumsi makanan,

    seperti bahan makanan, minuman, rokok, tembakau dan sebagainya.

    Sedangkan pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan seperti barang

    tahan lama, pakaian, bahan bakar, jasa-jasa, pemeliharaan kesehatan,

    pendidikan, rekreasi, pengangkutan dan sebagainya. Pengeluaran

    rumahtangga tersebut untuk dikonsumsi bukan digunakan untuk

    keperluan usaha, dan seandainya terdapat pembelian/pengeluaran rumah

    tangga yang diperuntukkan untuk keperluan usaha maka harus dikurangi.

    Pembelian rumah dan perbaikan besar untuk rumah tidak termasuk

    pengeluaran konsumsi, melainkan sebagai pembentukan modal, tetapi

    pengeluaran atas rumah yang ditempati seperti sewa rumah, perbaikan

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 5

    ringan, pembayaran rekening air, listrik, telepon dan lain-lain dimasukkan

    sebagai pengeluaran rumah tangga.

    1.1.3 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

    Pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah

    Tangga (LNPRT) adalah berbagai pengeluaran oleh lembaga untuk

    pengadaan barang dan jasa, yang secara prinsip mempunyai fungsi dalam

    melayani rumah tangga. Pengeluaran konsumsi LNPRT digolongkan

    sebagai bagian dari pengeluaran konsumsi akhir yang ditujukan untuk

    menjaga keberlangsungan kegiatan lembaga.

    Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga merupakan satu

    entitas legal, yang secara prinsip terlibat dalam kegiatan layanan atau

    pemberian jasa kepada rumahtangga (non-market). Seluruh biaya kegiatan

    lembaga bersumber dari sumbangan atau donasi rumah tangga. Oleh

    karenanya hampir seluruh aktivitas lembaga dirancang dan dikontrol oleh

    rumah tangga. Dengan demikian LNPRT adalah Lembaga Non Profit yang

    menghasilkan jasa sosial kemasyarakatan non komersial dengan dana dari

    masyarakat atau iuran anggota. Produknya dijual pada tingkat dibawah

    harga pasar atau bahkan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat

    atau anggota lembaga. Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

    (LNPRT), dibagi menjadi 7 (tujuh) bentuk organisasi yaitu: Organisasi

    Kemasyarakatan (ORMAS), Organisasi Sosial (ORSOS), Organisasi Profesi

    (ORPROF), Perkumpulan Sosial/Kebudayaan/Olah Raga/Hobi, Lembaga

    Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Keagamaan, Organisasi Bantuan

    Kemanusiaan/Beasiswa.

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 6

    1.1.4 Pengeluaran Pemerintah

    Yang dimaksud dengan pengeluaran pemerintah adalah kegiatan

    pemerintahan dalam penyediaan jasa pelayanan umum kepada

    masyarakat, seperti kegiatan administrasi pemerintahan, menjaga

    kestabilan keamanan negara, meningkatkan pendidikan dan kesehatan

    masyarakat, mengatur ekonomi dan lain-lain.

    Pemerintah sebagai konsumen akhir mencakup departemen,

    lembaga non departemen, pemerintah provinsi, pemerintah

    kabupaten/kota dan pemerintah desa. Pengeluaran pemerintah mencakup

    seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka

    penyelenggaraan kegiatan administrasi dan pertahanan. Pengeluaran ini

    berupa belanja pegawai, penyusutan barang modal, belanja barang dan

    jasa. Belanja barang disini termasuk biaya perjalanan dinas, pemeliharaan

    dan pengeluaran lain yang bersifat rutin; artinya biaya-biaya yang

    dikeluarkan habis digunakan dalam proses produksi/pelayan masyarakat.

    Pengeluaran untuk belanja pegawai yaitu pengeluaran pemerintah

    untuk pembayaran upah gaji dalam bentuk uang dan barang beserta

    tunjangannya, iuran jaminan sosial, dana pensiun, asuransi kecelakaan,

    tabungan hari tua dan lain sebagainya.

    1.1.5 Pembentukan Modal Tetap Bruto

    Yang dimaksud dengan pembentukan modal tetap bruto suatu

    daerah/wilayah adalah pengadaan, pembuatan dan pembelian barang

    modal baru dari dalam daerah/wilayah dan termasuk juga barang modal

    baru atau bekas dari luar daerah/wilayah yang digunakan sebagai alat

    untuk produksi.

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 7

    Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) adalah pembelian

    barang-barang modal baru dari dalam negeri dan pembelian barang-

    barang modal bekas dari luar negeri yang terjadi pada suatu tahun

    tertentu, dikurangi penjualan barang modal bekas, termasuk juga

    pengadaan atau pembuatan barang modal serta perbaikan-perbaikan

    besar yang menyebabkan bertambahnya umur pemakaian atau

    bertambahnya kapasitas produksi. Pembentukan modal disini termasuk

    margin perdagangan dan biaya pengangkutan, biaya-biaya lain yang

    berkaitan dengan pemindahan hak milik dalam transaksi jual beli barang-

    barang modal.

    Pembentukan modal tetap domestik bruto dirinci atas komponen-

    komponen barang modal yaitu bangunan, mesin, dan perlengkapan,

    angkutan dan lainnya. Barang modal adalah barang atau alat-alat yang

    digunakan untuk proses produksi dengan umur pemakaian satu tahun atau

    lebih serta mempunyai nilai relatif besar.

    1.1.6 Perubahan Stok

    Yang dimaksud dengan stok adalah persediaan barang pada akhir

    tahun diperoleh dari pembelian yang akan digunakan sebagai input pada

    suatu kegiatan ekonomi ataupun untuk dijual kembali. Selain itu, termasuk

    juga barang-barang yang akan dihasilkan oleh unit-unit produksi yang

    belum terjual, barang tersebut baik berbentuk barang jadi maupun barang

    setengah jadi. Perubahan stok adalah jumlah persediaan barang pada akhir

    tahun dikurangi dengan jumlah persediaan barang pada awal tahun.

    Data tentang stok dari berbagai jenis barang masih sangat sulit

    diperoleh, sehingga komponen perubahan stok dalam PDRB penggunaan

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 8

    masih merupakan perkiraan kasar, karena dihitung dari hasil penjumlahan

    nilai tambah bruto PDRB sektoral dikurangi dengan komponen PDRB

    penggunaan lainnya. Sehingga nilai perubahan stok tersebut masih

    terkandung selisih statistik.

    1.1.7 Ekspor/Impor

    Ekspor dan Impor merupakan transaksi barang dan jasa antara

    penduduk Kota Palangka Raya dengan penduduk daerah lain, yang

    meliputi ekspor dan impor barang dan jasa. Termasuk juga dalam ekspor

    adalah pembelian langsung atas barang dan jasa di wilayah domestik oleh

    penduduk negara lain. Sebaliknya pembelian langsung barang dan jasa di

    luar negeri oleh penduduk Kota Palangka Raya, dimasukkan dalam impor.

    Data yang digunakan didasarkan pada :

    - Impor antar daerah yang merupakan selisih konsumsi domestik

    dengan produk domestik.

    - Data impor luar negeri yang diperoleh dari Departemen Perdagangan,

    demikian juga untuk ekspor luar negeri.

    Ekspor antar daerah yang merupakan penjumlahan impor dengan

    ekspor neto, cara ini digunakan karena tidak tersedia data yang lengkap

    1.2 Metode Penghitungan

    1.2.1 PDRB menurut Penggunaan

    Seperti telah dijelaskan terlebih dahulu, bahwa PDRB menurut

    penggunaan merupakan jumlah seluruh nilai akhir barang jadi dan jasa

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 9

    yang diproduksi di suatu wilayah selama satu tahun. Dengan demikian

    dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut:

    Y = C + I + E M

    C = Cr + Cn + Cp

    I = I f + Is

    Dimana, Y = Produk Domestik Regional Bruto

    C = Konsumsi

    Cr = Konsumsi Rumahtangga

    Cn = Konsumsi Nirlaba

    Cp = Konsumsi Pemerintah

    I = Pembentukan Modal

    If = Pembentukan Modal Tetap Bruto

    Is = Perubahan Stok

    E = Ekspor

    M = Impor

    1.2.2 Konsumsi Rumahtangga

    Seperti telah diungkapkan sebelumnya, konsumsi rumah tangga

    terdiri dari 2 komponen yaitu untuk pengeluaran makanan dan bukan

    makanan. Sumber data yang digunakan adalah hasil Survei Sosial Ekonomi

    Nasional (Susenas).

    Metode penghitungan untuk konsumsi makanan adalah gabungan

    dari metode langsung dan penilaian harga eceran/harga yang dibayar oleh

    rumah tangga. Metode tersebut digunakan untuk memperkirakan

    konsumsi rumahtangga perkapita per jenis barang selama satu tahun. Data

    konsumsi yang dipakai adalah rata-rata konsumsi perkapita dalam

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 10

    kuantum selama seminggu. Untuk memperoleh selama satu tahun rata-

    rata konsumsi tersebut dikali dengan 52.

    1.2.3 Pengeluaran LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah

    Tangga)

    Produksi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

    adalah biaya antara ditambah dengan nilai tambah bruto, sedangkan

    pengeluarannya adalah output dikurangi dengan penerimaan hasil

    penjualan barang produksi dan penerimaan atas pelayanan jasa.

    Penghitungan pengeluaran LNPRT ini, dengan menjumlahkan semua

    output atau pengeluaran. Sumber data diperoleh dari survei khusus, data

    tersebut dalam bentuk nilai pengeluaran atas barang dan jasa oleh

    lembaga serta barang dan jasa dari transfer pihak lain yang digunakan

    dalam rangka menghasilkan layanan, sedangkan jumlah ormas, LSM dan

    organisasi keagamaan diperoleh dari Bakesbang dan Linmas Kota Palangka

    Raya.

    1.2.4 Konsumsi Pemerintah

    Sumber data yang digunakan dalam penghitungan besarnya

    konsumsi pemerintah adalah pengeluaran pemerintah pusat dan

    pertahanan, realisasi pengeluaran daerah tingkat I, tingkat II, dan

    pemerintah desa, serta jumlah pegawai negeri pusat dan daerah.

    Metode penghitungan dalam memperkirakan besarnya

    pengeluaran konsumsi pemerintah sama dengan total output dikurangi

    dengan nilai penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan

    pemerintah yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan pemerintahan.

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 11

    Untuk pemerintah daerah, belanja barang dan belanja pegawai

    diperoleh dari sisi pengeluaran APBD (tingkat I, II) dan desa. Perkiraan

    penyusutan diperoleh dari persentase tertentu terhadap belanja pegawai.

    Nilai penjualan barang dan jasa (output pasar) diperoleh dari sisi

    penerimaan APBD yang merupakan penerimaan dari bagian pendapatan

    asli daerah (PAD) rincian penerimaan lain-lain. Nilai penjualan barang dan

    jasa yang dihasilkan adalah penjualan barang dan jasa pada setiap tingkat

    pemerintahan yaitu tingkat I, tingkat II dan desa (untuk pemerintah desa

    data tidak tersedia).

    Belanja barang, belanja pegewai serta nilai penjualan barang dan

    jasa pemerintah daerah tingkati II (kabupaten/kota) mencakup belanja

    barang, belanja pegawai serta nilai penjualan barang dan jasa pemerintah

    desa, pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota), ditambah nilai

    penjualan barang dan jasa pemerintah daerah tingkat I (propinsi) dan

    pemerintah pusat yang merupakan bagian dari belanja barang, belanja

    pegawai serta nilai penjualan barang dan jasa pemerintah daerah tingkat II

    (kabupaten/kota).

    1.2.5 Pembentukan Modal Tetap Bruto

    Pembentukan modal tetap bruto dapat dibedakan atas

    pembentukan modal dalam bentuk bangunan/konstruksi dan

    pembentukan modal dalam bentuk mesin dan peralatan. Metode yang

    digunakan dalam penghitungan pembentukan modal tetap bruto adalah

    pendekatan yang berdasarkan pada arus barang (commodity flow), yaitu

    suatu pendekatan melalui penggunaan komoditi barang di seluruh sektor

    ekonomi. Untuk mengestimasi pembentukan modal dalam bentuk

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 12

    bangunan/konstruksi diperoleh dengan menggunakan rasio sebesar

    0,9215 dari output konstruksi yang merupakan pembentukan. Sedangkan

    pembentukan modal dalam bentuk mesin dan peralatan diperoleh dengan

    cara ekstrapolasi.

    1.2.6 Perubahan Stok

    Nilai perubahan stok dalam komponen PDRB masih merupakan

    selisih statistik.Perhitungan dari PDRB hasil penjumlahan nilai tambah

    bruto sektoral dikurangi dengan komponen permintaan akhir lainnya.

    1.2.7 Ekspor dan Impor

    Ekspor dan Impor merupakan transaksi barang dan jasa antara

    penduduk Kota Palangka Raya dengan penduduk daerah lain, yang

    meliputi ekspor dan impor barang dan jasa. Termasuk juga dalam ekspor

    adalah pembelian langsung atas barang dan jasa di wilayah domestik oleh

    penduduk negara lain. Sebaliknya pembelian langsung barang dan jasa di

    luar negeri oleh penduduk Kota Palangka Raya, dimasukkan dalam impor.

    Data yang digunakan didasarkan pada :

    - Impor antar daerah yang merupakan selisih konsumsi domestik

    dengan produk domestik.

    - Data impor luar negeri yang diperoleh dari Departemen Perdagangan,

    demikian juga untuk ekspor luar negeri.

    - Ekspor antar daerah yang merupakan penjumlahan impor dengan

    ekspor neto, cara ini digunakan karena tidak tersedia data yang

    lengkap.

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • TINJAUAN PDRB PENGGUNAAN

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 15

    BAB II

    TINJAUAN PDRB PENGGUNAAN

    2.1 PDRB Menurut Penggunaan

    Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro

    mengenai hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh

    seluruh stake holders, baik pemerintah, dunia usaha mapun masyarakat

    menuju keadaan yang lebih baik. Pada tahun 2013, Kota Palangka Raya

    mengalami percepatan pembangunan ekonomi. Hal ini ditunjukkan

    dengan besaran pertumbuhan ekonomi sebesar 7,72 persen. Ini

    merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama satu dekade terakhir.

    Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi sebesar itu didorong oleh

    sektor jasa-jasa, perdagangan, dan keuangan.

    Gambar 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2002-2013 (persen)

    1.56

    3.63

    5.33 5.45 5.51 5.69

    6.09

    5.55

    6.95 6.99 7.56

    7.72

    0.00

    1.00

    2.00

    3.00

    4.00

    5.00

    6.00

    7.00

    8.00

    9.00

    20

    02

    20

    03

    20

    04

    20

    05

    20

    06

    20

    07

    20

    08

    20

    09

    20

    10

    20

    11

    20

    12

    20

    13

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 16

    Selama periode 2009 2013, pertumbuhan ekonomi Kota

    Palangka Raya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,95 persen

    pertahun. Besaran pertumbuhan sebesar itu relatif cukup besar yang

    mengindikasikan perekonomian Kota Palangka Raya cukup stabil dan terus

    meningkat. Pembangunan ekonomi juga dapat dilihat dari pembentukan

    nilai tambah bruto yang pada tahun 2013 mencapai Rp. 5,47 trilyun yang

    meningkat bila dibandingkan PDRB pada tahun 2012 yakni sebesar Rp.

    4,73 trilyun. Hal ini merupakan kerja keras para pelaku ekonomi yang terus

    berupaya menjaga kondisi perekonomian Kota Palangka Raya menjadi

    lebih baik.

    Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Palangka Raya, 20092013(Juta Rupiah)

    Tahun Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Pertumbuhan

    Riil (%)

    (1) (2) (3) (4)

    2009 3 107 861,47 1 462 785,90 5,55

    2010 3 614 155,01 1 564 507,21 6,95

    2011 4 147 987,15 1 673 899,06 6,99

    2012 4 735 680,80 1 800 406,68 7,56

    2013 5 475 730,58 1 939 378,50 7,72

    Rata-rata Pertumbuhan periode tahun 2009-2013 6,95

    Sumber: BPS Kota Palangka Raya

    Menurut strukturnya, tidak terjadi pergeseran pada peranan setiap

    komponen dalam PDRB Kota Palangka Raya atas dasar harga berlaku tahun

    2013. Sebagian besar PDRB penggunaan masih digunakan untuk

    pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2013 Komponen

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 17

    konsumsi rumahtangga sebesar Rp. 3.281 milyar (59,92 persen), diikuti

    oleh komponen impor sebesar Rp. 3.148,76 milyar (57,50 persen).

    Disamping peranan impor yang cukup besar, persentase komponen impor

    juga mengalami peningkatan, yang berarti bahwa porsi impor barang dan

    jasa sebagai salah satu komponen supply juga terus meningkat.

    Gambar 2.2 Komponen PDRB Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (milyar Rp)

    Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar Rp.

    2.443,38 milyar memberikan kontribusi sebesar 44,62 persen pada tahun

    2013. Relatif besarnya kontribusi PMTB menunjukkan bahwa geliat

    investasi di Kota Palangka Raya masih bergerak ke arah positif. Kondisi ini

    tentu akan terus memberikan dampak positif terhadap perekonomian,

    karena investasi akan membuka lapangan kerja sehingga pendapatan

    masyarakat diharapkan akan semakin meningkat. Komponen ekspor

    sebesar Rp. 295,13 milyar (5,39 persen) mengalami peningkatan

    -4,000

    -3,000

    -2,000

    -1,000

    0

    1,000

    2,000

    3,000

    4,000

    5,000

    6,000

    Ru

    mah

    tan

    gga

    Nir

    lab

    a

    Pe

    mer

    inta

    h

    PM

    TB

    Pe

    rub

    ahan

    Sto

    k

    Eksp

    or

    Imp

    or

    PD

    RB

    2012 2013

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 18

    dibandingkan tahun 2012. Namun peranan komponen ekspor masih jauh

    lebih kecil dibandingkan peranan impor, sehingga menempatkan ekonomi

    Kota Palangka Raya sebagai net importir.

    2.2 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga

    Pengeluaran rumahtangga adalah pengeluaran yang benar-benar

    dilakukan oleh rumahtangga baik berupa barang maupun jasa. PDRB Kota

    Palangka Raya sebagian besar masih digunakan untuk pengeluaran

    konsumsi rumahtangga. Selama periode 20092013 penggunaan PDRB

    untuk konsumsi rumah tangga berkisar 60 persen. Secara total nilai

    konsumsi rumahtangga juga menunjukan peningkatan dari tahun ke

    tahun. Pada tahun 2013, nilai PDRB yang digunakan untuk pengeluaran

    konsumsi rumahtangga adalah Rp. 3,28 trilyun, meningkat dibandingkan

    tahun 2012 yang sebesar Rp. 2,87 trilyun. Bertambahnya jumlah penduduk

    Kota Palangka Raya, meningkatnya harga-harga barang dan jasa, dan

    meningkatnya konsumsi (makanan dan non makanan) per kapita

    mengakibatkan komponen nilai konsumsi rumah tangga meningkat.

    Walaupun secara nominal terus meningkat, kontribusi

    pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap PDRB Penggunaan tahun

    20092013 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2009

    kontribusinya sebesar 68,91 persen, hingga tahun 2013 kontribusi

    komponen ini menjadi 59,92 persen. Penurunan kontribusi komponen ini

    dikarenakan adanya peningkatan yang signifikan dari komponen

    penggunaan lainnya.

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 19

    Tabel 2.2. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Palangka Raya, 2009-2013 (Juta Rupiah)

    Tahun Harga Berlaku Harga

    Konstan 2000 Peranan (%)

    Pertumbuhan Nyata (%)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    2009 2 141 772,81 998 321 68,91 5,64

    2010 2 247 432,81 1 053 871 62,18 5,56

    2011 2 495 817,12 1 121 861 60,17 6,45

    2012 2 873 526,85 1 201 750 60,68 7,12

    2013 3 280 996,38 1 281 444 59,92 6,63

    Rata-rata Pertumbuhan periode tahun 2009-2013 6,28

    Sumber: BPS Kota Palangka Raya

    Pertumbuhan terendah komponen ini terjadi pada tahun 2010

    yaitu sebesar 5,56 persen. Namun, pada tahun 2012 komponen ini

    meningkat hingga pertumbuhannya sebesar 7,12 persen. Ini menunjukkan

    bahwa daya beli masyarakat terus mengalami perbaikan. Pertumbuhan

    konsumsi rumahtangga Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh semakin

    meningkatnya pendapatan masyarakat oleh adanya recovery pada

    perekonomian global. Sehingga sektor-sektor produksi terutama sektor

    perdagangan dan jasa-jasa yang secara umum menjadi lapangan kerja

    sebagian besar masyarakat Palangka Raya dapat meningkatkan produksi.

    Pertumbuhan komponen ini terus meningkat hingga tahun 2013 menjadi

    sebesar 6,63 persen.

    Pada tahun 2013 pengeluaran rumahtangga mengalami

    pertumbuhan tumbuh cukup tinggi karena komponen ini didukung oleh

    tingginya konsumsi pada pengeluaran rumahtangga non makanan. Hal ini

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 20

    menunjukkan adanya ekspansi pola konsumsi masyarakat ke konsumsi non

    makanan, yang semula terkonsentrasi pada konsumsi makanan. Fenomena

    yang terjadi tersebut merupakan sinyal adanya peningkatan pendapatan

    masyarakat. Disamping itu inflasi yang relatif terkendali juga menyebabkan

    daya beli masyarakat meningkat dibanding tahun 2012.

    2.3 Pengeluaran Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga)

    Komponen konsumsi LNPRT (lembaga non profit yang melayani

    rumah tangga) merupakan komponen yang kecil dalam penggunaan PDRB

    Kota Palangka Raya. Peranan komponen ini pada tahun 2013 hanya

    sebesar 3,15 persen. Pengeluaran konsumsi LNPRT menurut harga berlaku

    pada tahun 2013 sebesar Rp. 172,38 milyar mengalami kenaikan bila

    dibandingkan tahun 2012 dengan pengeluaran sebesar Rp. 142,50 milyar.

    Tabel 2.3. Pengeluaran Konsumsi LNPRT Kota Palangka Raya, 2009-2013 (Juta Rupiah)

    Tahun Harga Berlaku Harga

    Konstan 2000 Peranan (%)

    Pertumbuhan Nyata (%)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    2009 79 543,60 42 423,26 2,56 3,22

    2010 94 690,86 44 212,06 2,62 4,22

    2011 114 060,17 46 201,60 2,75 4,50

    2012 142 502,72 48 557,88 3,01 5,10

    2013 172 376,04 52 132,95 3,15 7,36

    Rata-rata Pertumbuhan periode tahun 2009-2013 4,88

    Sumber: BPS Kota Palangka Raya

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 21

    Berdasarkan harga konstan, pertumbuhan konsumsi lembaga Non

    Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) secara rata-rata tumbuh

    sebesar 4,88 persen pada periode 2009-2013. Pada tahun 2013

    pengeluaran LNPRT tumbuh nyata sebesar 7,36 persen, ini merupakan

    pertumbuhan yang tertinggi pada periode tersebut. Pertumbuhan ini

    dipengaruhi oleh semakin meningkatnya konsumsi lembaga-lembaga non

    profit di Palangka Raya, baik yang bersifat organisasi politik, organisasi

    sosial kemasyarakatan, maupun organisasi yang melayani rumahtangga

    dibidang keagamaan.

    2.4. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

    Pengeluaran konsumsi pemerintah merupakan akumulasi dari

    pengeluaran pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah

    kabupaten/kota dan pemerintahan desa. Komponen pengeluaran

    konsumsi pemerintah terdiri dari belanja pegawai, belanja barang,

    penyusutan, pajak tak langsung, dan penerimaan/pendapatan barang dan

    jasa. Untuk komponen pajak tak langsung yang dibayar oleh pemerintah

    atas produksi barang dan jasa sampai saat ini belum tersedia, sehingga

    rinciannya diabaikan.

    Dalam periode tahun 2009-2013, nilai pengeluaran atau konsumsi

    akhir pemerintah terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, nilai

    nominal pengeluaran pemerintah sebesar Rp. 1,11 trilyun. Nilai ini terus

    naik selama lima tahun berturut-turut hingga mencapai Rp. 2,30 trilyun.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, konsumsi akhir pemerintah

    tumbuh sebesar 12,19 persen pada tahun 2013. Sementara laju

    pertumbuhan konsumsi pemerintah periode 2009-2013 rata-rata sebesar

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 22

    10,85 persen. Rata-rata pertumbuhan tahunan yang cukup baik tersebut

    merupakan dampak dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah

    Kota Palangka Raya dalam meningkatkan realisasi anggaran pemerintah.

    Peningkatan ini juga dikarenakan adanya kenaikan gaji Pegawai Negeri

    Sipil (PNS).

    Tabel 2.4. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Kota Palangka Raya, 2009-2013 (Juta Rupiah)

    Tahun Harga Berlaku Harga

    Konstan 2000 Peranan (%)

    Pertumbuhan Nyata (%)

    (1) (2) (3) (4) (5)

    2009 1 117 627,01 555 422,61 35,96 6,57

    2010 1 340 522,52 613 908,61 37,09 10,53

    2011 1 591 997,44 692 767,97 38,38 12,85

    2012 1 891 528,42 776 592,90 39,94 12,10

    2013 2 289 629,94 871 286,33 41,81 12,19

    Rata-rata Pertumbuhan periode tahun 2009-2013 10,85

    Sumber: BPS Kota Palangka Raya

    2.5. Pembentukan Modal Tetap Bruto / Perubahan Stok

    Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) termasuk Perubahan

    Stok (PS) atau yang umum dikenal dengan sebutan investasi merupakan

    komponen pengeluaran PDRB yang berkaitan erat dengan proses kegiatan

    ekonomi dalam rangka peningkatan produksi dimasa yang akan datang.

    Perkembangan investasi (PMTB + PS) selama kurun waktu 2009-2013

    secara riil rata-rata tumbuh sebesar 9,57 persen pertahun. Dilihat

    perkembangannya tiap tahun komponen ini terus mengalami

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 23

    peningkatan. Hal ini menunjukkan iklim investasi di Palangka Raya cukup

    baik. Peningkatan peranan PMTB menunjukkan adanya percepatan

    investasi di Palangka Raya dari tahun ke tahun.

    Gambar 2.3. Nilai Investasi Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000, 2009-2013 (milyar Rupiah)

    Dalam uraian ini PMTB termasuk komponen perubahan stok,

    karena komponen tersebut merupakan cadangan modal. Namun dalam

    tabel lampiran pada publikasi ini masing-masing komponen pembentukan

    modal tetap bruto (PMTB) dan perubahan stok (PS) tetap dipisahkan

    rinciannya. Hal ini dilakukan agar dapat dilihat masing-masing

    perkembangannya.

    Pembangunan infrastruktur baik jalan, bangunan serta

    pembukaan lahan, baik yang dilakukan melalui investasi pemerintah

    maupun swasta terus berjalan, Beberapa investasi swasta yang terealisasi

    1,075

    1,527

    1,801

    2,120

    2,443

    490 523 588 646

    721

    0

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    3,000

    2009 2010 2011 2012 2013

    PMTB berlaku PMTB Konstan

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 24

    pada tahun 2013 seperti proyek pengerjaan perumahan, pembangunan

    wahana hiburan dan pusat perbelanjaan memberikan pengaruh yang

    cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Palangka Raya dan

    terbukanya lapangan kerja di Palangka Raya. Sejalan dengan itu, investasi

    pemerintah berupa pembangunan infrastruktur di Palangka Raya melalui

    dana APBD dan APBN terus berjalan.

    2.6. Ekspor dan Impor

    Penjelasan komponen ekspor dan impor sudah diuraikan

    sebelumnya pada bab I. Ekspor mempunyai pengertian transaksi

    perdagangan keluar Kota Palangka Raya dengan negara/provinsi lain.

    Besarnya nilai ekspor, baik dari luar negeri maupun dari provinsi lain di

    Indonesia, berdasarkan harga berlaku pada tahun 2009 sebesar Rp 171,73

    milyar dan terus meningkat setiap tahunnya. Nilai ekspor Kota Palangka

    Raya naik menjadi Rp. 295,13 milyar dengan pertumbuhan riil sebesar 6,19

    persen dibandingkan tahun 2012. Secara riil selama periode 2009 - 2013

    pertumbuhan komponen ekspor tidak mampu melebihi pertumbuhan

    impor.

    Impor mempunyai pengertian transaksi perdagangan atau arus

    barang yang masuk ke Kota Palangka Raya yang berasal dari luar negeri

    maupun provinsi lain di Indonesia. Besarnya nilai impor (antar

    negara/provinsi) berdasarkan harga berlaku dalam kurun waktu lima tahun

    terakhir di Kota Palangka Raya terus mengalami kenaikan. Pada tahun

    2009 impor Kota Palangka Raya sebesar Rp. 1,68 trilyun meningkat

    menjadi Rp, 3,15 triliun pada tahun 2013. Impor Palangka Raya selama

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 25

    periode 20092013 selalu lebih besar dibandingkan ekspor, dengan

    demikian perekonomian Palangka Raya adalah net importir.

    Tabel 2.5. Perkembangan Ekspor dan Impor Kota Palangka Raya, 20092013

    Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    EKSPOR

    Nilai (Milyar Rupiah) 171,73 209,39 236,70 259,66 295,13

    Kontribusi (%) 5,53 5,79 5,71 5,48 5,39

    Laju Pertumbuhan Riil (%)

    4,35 6,46 6,82 3,21 6,19

    IMPOR

    Nilai (Milyar Rupiah) 1 682,71 1 942,50 1 013,75 1 126 05 1 254,94

    Kontribusi (%) 54,14 53,75 55,71 56,75 57,50

    Laju Pertumbuhan Riil (%)

    9,17 9,65 13,07 11,08 11,45

    Sumber: BPS Kota Palangka Raya

    Komponen impor merupakan salah satu komponen supply untuk

    memenuhi kebutuhan barang dan jasa di Palangka Raya mengalami

    pertumbuhan positif selama periode 2009-2013. Komoditas utama impor

    berasal dari luar negeri antara lain barang-barang elektronik, sedangkan

    impor dari provinsi lain didominasi oleh barang-barang industri baik

    makanan maupun non makanan. Impor di Palangka Raya masih sangat

    tinggi, dipicu oleh tingginya permintaan barang-barang untuk memenuhi

    kebutuhan konsumsi makanan dan non makanan serta untuk kebutuhan

    investasi. Pada tahun 2013 secara total impor Palangka Raya (terdiri dari

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 26

    impor luar negeri maupun impor dari provinsi lain di dalam negeri)

    tumbuh sebesar 11,45 persen. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap

    impor ini menunjukkan masih belum bergeraknya sektor industri,

    khususnya industri barang-barang jadi untuk konsumsi rumahtangga.

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • TABEL TABEL POKOK

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 29

    TABEL 1. PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PALANGKA RAYA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2009 - 2013 ( MILYAR RUPIAH )

    Table 1. Expenditure Of Gross Regional Domestic Product Of Palangka Raya At Current Market Prices, 2009-2013 (Billion Rupiahs)

    JENIS PENGGUNAAN/ Type of Expenditure

    2009 2010 2011 2012* 2013**

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Private Consumption Expenditure

    2 141,77 2 247,43 2 495,82 2 873,53 3 281,00

    2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT Private Non-Profit Institution Consumption Expenditure

    79,54 94,69 114,06 142,50 172,38

    3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure

    1 117,63 1 340,52 1 592,00 1 891,53 2 289,63

    4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Domestic Fixed Capital Formation

    1 075,37 1 527,04 1 801,31 2 119,86 2 443,38

    5. Perubahan Stok/ Change In Stock

    204,53 137,58 218,84 136,05 142,99

    6. Ekspor Barang-barang dan Jasa/ Export Of Goods and Services

    171,73 209,39 236,70 259,66 295,13

    7. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa/ Less Import Of Goods and Services

    1 682,71 1 942,50 2 310,74 2 687,45 3 148,76

    Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

    3 107,86 3 614,16 4 147,99 4 735,68 5 475,73

    *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 30

    TABEL 2. PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PALANGKA RAYA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000, 2009 - 2013 ( MILYAR RUPIAH )

    Table 2. Expenditure Of Gross Regional Domestic Product Of Palangka Raya At Constant 2000 Prices, 2009-2013 (Billion Rupiahs)

    JENIS PENGGUNAAN/ Type of Expenditure

    2009 2010 2011 2012* 2013**

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Private Consumption Expenditure

    998,32 1 053,87 1 121,86 1 201,75 1 281,44

    2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT Private Non-Profit Institution Consumption Expenditure

    42,42 44,21 46,20 48,56 52,13

    3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure

    555,42 613,91 692,77 776,59 871,29

    4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Domestic Fixed Capital Formation

    489,82 523,49 587,60 646,46 721,34

    5. Perubahan Stok/ Change In Stock

    105,30 130,67 137,86 148,49 157,04

    6. Ekspor Barang-barang dan Jasa/ Export Of Goods and Services

    89,13

    94,89

    101,36 104,61 111,08

    7. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa/ Less Import Of Goods and Services

    817,63 896,53 1 013,75 1 126,05 1 254,94

    Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

    1 462,79 1 564,51 1 673,90 1 800,41 1 939,38

    *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 31

    TABEL 3. DISTRIBUSI PERESENTASE PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PALANGKA RAYA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2009-2013 (Persen)

    Table 3. Percentage Distribution Of Gross Regional Domestic Product Of Palangka Raya At Current Market Prices by Expenditure, 2009-2013 (Percent)

    JENIS PENGGUNAAN/ Type of Expenditure

    2009 2010 2011 2012* 2013**

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Private Consumption Expenditure

    68,91 62,18 60,17 60,68 59,92

    2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT/ Private Non-Profit Institution Consumption Expenditure

    2,56 2,62 2,75 3,01 3,15

    3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure

    35,96 37,09 38,38 39,94 41,81

    4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Domestic Fixed Capital Formation

    34,60 42,25 43,43 44,76 44,62

    5. Perubahan Stok/ Change In Stock

    6,58 3,81 5,28 2,87 2,61

    6. Ekspor Barang-barang dan Jasa/ Export Of Goods and Services

    5,53 5,79 5,71 5,48 5,39

    7. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa/ Less Import Of Goods and Services

    54,14 53,75 55,71 56,75 57,50

    Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

    100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

    *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 32

    TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 PALANGKA RAYA, 2009 - 2013 (Persen)

    Table 4. Growth Rate Of Gross Regional Domestic Product At Constant 2000 Market Prices by Expenditure Of Palangka Raya, 2009-2013 (Percent)

    JENIS PENGGUNAAN/ Type of Expenditure

    2009 2010 2011 2012* 2013**

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Private Consumption Expenditure

    5,64 5,56 6,45 7,12 6,63

    2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT/ Private Non-Profit Institution Consumption Expenditure

    3,22 4,22 4,50 5,10 7,36

    3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure

    6,57 10,53 12,85 12,10 12,19

    4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Domestic Fixed capital Formation

    7,13 6,87 12,25 10,02 11,58

    5. Perubahan Stok/ Change In Stock

    23,96 24,10 5,50 7,71 5,76

    6. Ekspor Barang-barang dan Jasa/ Export Of Goods and Services

    4,35 6,46 6,82 3,21 6,19

    7. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa/ Less Import Of Goods and Services

    9,17 9,65 13,07 11,08 11,45

    Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

    5,55 6,95 6,99 7,56 7,72

    *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • 33

    TABEL 5. INDEKS HARGA IMPLISIT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PALANGKA RAYA MENURUT PENGGUNAAN, 2009 - 2013 (2000=100)

    Table 5. Implicit Price Indexs Of Gross Regional Domestic Product Of Palangka Raya By Expenditure, 2009-2013 (2000=100)

    JENIS PENGGUNAAN/ Type

    of Expenditure 2009 2010 2011 2012* 2013**

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Private Consumption Expenditure

    214,54 213,26 222,47 239,11 256,04

    2. Pengeluaran LNPRT/ Private Non-Profit Institution Consumption Expenditure

    187,50 214,17 246,87 293,47 330,65

    3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure

    201,22 218,36 229,80 243,57 262,79

    4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Domestic Fixed capital Formation

    219,54 291,71 306,55 327,92 338,73

    5. Perubahan Stok/ Change In Stock

    194,24 105,28 158,74 91,63 91,05

    6. Ekspor Barang-barang dan Jasa/ Export Of Goods and Services

    192,67 220,66 233,53 248,22 265,68

    7. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa/ Less Import Of Goods and Services

    205,80 216,67 227,94 238,66 250,91

    Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

    212,46 231,01 247,80 263,03 282,34

    *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • Tabel-Tabel Pokok

    34

    TABEL 6. LAJU PERTUMBUHAN INDEKS HARGA IMPLISIT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PALANGKA RAYA MENURUT PENGGUNAAN, 2009 - 2013 (2000=100)

    Table 6. Grow Rate of Implicit Price Indexs Of Gross Regional Domestic Product Of Palangka Raya By Expenditure, 2009-2013 (2000=100)

    JENIS PENGGUNAAN/ Type

    of Expenditure 2009 2010 2011 2012* 2013**

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Private Consumption Expenditure

    6,98 -0,60 4,32 7,48 7,08

    2. Pengeluaran LNPRT/ Private Non-Profit Institution Consumption Expenditure

    10,15 14,23 15,27 18,87 12,67

    3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure

    3,92 8,52 5,24 5,99 7,89

    4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Domestic Fixed capital Formation

    1,44 32,87 5,09 6,97 3,30

    5. Perubahan Stok/ Change In Stock

    0,80 -45,80 50,77 -42,28 -0,62

    6. Ekspor Barang-barang dan Jasa/ Export Of Goods and Services

    4,01 14,53 5,83 6,29 7,04

    7. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa/ Less Import Of Goods and Services

    3,54 5,28 5,20 4,70 5,13

    Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

    5,27 8,73 7,27 6,15 7,34

    *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementa

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

  • BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No.5 Telp./Fax. (0536) 3222098 Homepage: http://palangkakota.bps.go.id Email: [email protected]

    http

    ://pal

    angk

    akot

    a.bp

    s.go.

    id

    sampul depankatalogkata pengantardaftar isidaftar tabeldaftar gambardaftar tabel pokokmetode penghitungan PDRBtinjauan PDRB penggunaantabel-tabel pokoksampul belakang