PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK BOLA SISWA LEMBAGA PENDIDIKAN SEPAK BOLA (LPSB) USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN LPSB TUNAS TIRTA COLOMADU TAHUN 2011 SKRIPSI Disusun Oleh : DJONET ARDIANSYAH NIM : X5607014 JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA...

Page 1: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK BOLA SISWA

LEMBAGA PENDIDIKAN SEPAK BOLA (LPSB) USIA 10-12 TAHUN

PADA LPSB BONANSA SOLO DAN LPSB TUNAS TIRTA COLOMADU

TAHUN 2011

SKRIPSI

Disusun Oleh :

DJONET ARDIANSYAH

NIM : X5607014

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Djonet Ardiansyah

NIM : X5607014

Jurusan/Program Studi : POK/Penkepor

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR

SEPAK BOLA LEMBAGA PENDIDIKAN SEPAK BOLA USIA 10-12 TAHUN

ANTARA LPSB BONANSA SOLO DAN LPSB TUNAS TIRTA COLOMADU TAHUN

2011)” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Djonet Ardiansyah

Page 3: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK BOLA SISWA

LEMBAGA PENDIDIKAN SEPAK BOLA (LPSB) USIA 10-12 TAHUN

PADA LPSB BONANSA SOLO DAN LPSB TUNAS TIRTA COLOMADU

TAHUN 2011

Oleh :

DJONET ARDIANSYAH

NIM : X5607014

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universutas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof.Em. Drs. Mulyono Biyakto Atmojo Hendriq Joko P,S.Pd, M.Or

NIP. 19800805 200801 1 021

Page 5: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 11 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Fadilah Umar, S.Pd., M.Or ....................

Sekretaris : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes ....................

Anggota I : Prof.Em. Drs. Mulyono Biyakto Atmojo. ....................

Anggota II : Hendriq Joko P. S.Pd, M.Or ....................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n. Dekan,

Prof. Dr. Rer.nat. Sajidan, M.Si

NIP. 19600415 199103 1 002

Page 6: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

Takakanmenjadiindahjikalautbirudilukiskanhanyadenganwarnabiru

( Penulis)

Saya belum senang menyelesaikan skripsi ini, saya akan senang melihat

orang di sekitar saya bangga kepada saya

( Penulis)

Page 7: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Ayah Ibu tercinta atas segala kasih sayang yang tiada terbatas

Ketiga kakak tersayang

Apriska Widya dengan segala motivasi yang diberikan

Teman-teman kepor KOPLOH

Teman-teman JPOK FKIP UNS 2007

LPSB Bonansa Solo

LPSB Tunas Tirta Colomadu

Almamater

Page 8: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan.

Disadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mengalami hambatan, namun

berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, MM. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes, Selaku Ketua Program Studi Penkepor Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Drs. Mulyono B. selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Hendriq Joko P, S.Pd, M.Or. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Seluruh pimpinan LPSB BONANSA SOLO yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Seluruh pimpinan LPSB TUNAS TIRTA COLOMADU yang telah memberikan ijin

penelitian.

Semoga amal baik tersebut menciptakan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 9: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN.................... ............................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN....................................................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv

HALAMANPENGESAHAN ................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I.PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah................................................................................ 3

D. Perumusan Masalah ................................................................................. 3

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 5

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 5

1. Permainan Sepak Bola ........................................................................ 5

2. Kelompok Umur ................................................................................. 6

3. Teknik Dasar Sepak Bola ................................................................... 6

a. Teknik Tanpa Bola ......................................................................... 8

1) Lari Cepat Mengubah Arah ....................................................... 8

Page 10: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

2) Melompat atau Meloncat ........................................................... 9

3) Gerak Tipu ................................................................................. 9

4) Gerakan-gerakan Khusus Penjaga Gawang .............................. 9

b. Teknik dengan Bola ..................................................................... 10

1) Menendang Bola ...................................................................... 10

2) Menerima Bola ........................................................................ 21

3) Menggiring Bola ...................................................................... 26

4) Menyundul Bola ...................................................................... 27

5) Melempar Bola ........................................................................ 28

6) Gerak Tipu dengan Bola .......................................................... 29

7) Merampas atau Merebut Bola ................................................. 30

4. Belajar Gerak .................................................................................... 31

a. Pengertian Belajar Gerak ............................................................. 31

b. Belajar Gerak dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga ............. 32

c. Tahapan Pembelajaran Gerak ...................................................... 32

5. Tes Keterampilan Sepak Bola ........................................................... 35

6. Tes Keterampilan Sepak Bola dengan Validitas Isi .......................... 35

B. Kerangka Berfikir ................................................................................ 36

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 38

1. Tempat Penelitian ............................................................................. 38

2. Waktu Penelitian ............................................................................... 38

B. Metode Penelitian .................................................................................. 38

C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 39

1. Populasi Penelitian ............................................................................ 39

2. Sampel Penelitian ............................................................................. 39

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 41

1. Uji Persyaratan Analisis .................................................................... 41

a. Uji Normalitas ............................................................................. 41

Page 11: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

b. Uji Homogenitas ......................................................................... 42

2. Menyusun Norma ............................................................................. 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................ 44

A. Deskripsi Data ............................................................................. 44

1. Deskripsi Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia

10-12Tahun LPSB BONANSA SOLO Tahun 2011 ....................... 44

a. Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB

BONANSA SOLO Tahun 2011 ................................................ 44

b. Pengecekan Reliabilitas ............................................................. 45

c. Hasil Analisis Data .................................................................... 45

2. Deskripsi Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia

10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTAColomadu Tahun 2011 .......... 47

a. Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB

TUNAS TIRTAColomaduTahun 2011 ..................................... 47

b. Pengecekan Reliabilitas ............................................................. 47

c. Hasil Analisis Data .................................................................... 48

3. Perbedaan Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSBUsia

10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA

Colomadu Tahun 2011 .................................................................... 50

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................... 51

A. Simpulan ............................................................................................... 51

B. Implikasi ............................................................................................... 52

C. Saran ...................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA .............. ............................................................................. 53

LAMPIRAN ............................. ............................................................................. 54

Page 12: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Nama-nama Bagian Kaki Untuk Sepak Bola ........................................... 11

Gambar 2. Tembakan Instep Drive ............................................................................ 15

Gambar 3. Tembakan Full Volley .............................................................................. 15

Gambar 4. Tembakan Half Volley .............................................................................. 16

Gambar 5. Tembakan Side Volley .............................................................................. 17

Gambar 6. Tembakan Swerving ................................................................................. 18

Gambar 7. Tembakan Short Chip............................................................................... 20

Gambar 8. Tembakan Long Chip ............................................................................... 20

Gambar 9. Tembakan Melengkung ............................................................................ 21

Gambar 10. Kontrol Dada .......................................................................................... 23

Gambar 11. Kontrol Kaki Dalam ............................................................................... 24

Gambar 12. Kontrol Paha ........................................................................................... 25

Gambar 13. Kontrol Kepala ....................................................................................... 26

Gambar 14. Heading .................................................................................................. 28

Gambar 15. Throw In ................................................................................................. 29

Gambar 16. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan

Dasar Siswa LPSB Usian 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo

Tahun 2011 .............................................................................................. 46

Gambar 17. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan

Dasar Siswa LPSB Usian 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA

Colomadu Tahun 2011 ............................................................................ 49

Gambar 18. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan

Dasar Siswa LPSB Usian 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan

LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 ...................................... 50

Page 13: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pelaksanaan Tes Keterampilan Dasar Sepak Bola ................................ 54

Lampiran 2. Hasil Tes dan Re test, serta Reliabilitas test Keterampilan Dasar

Sepak Bola ............................................................................................ 58

Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan T-Score ............................................... 99

Lampiran 4. Perhitungan T-Score Hasil Tes Keterampilan Dasar Sepak Bola ....... 124

Lampiran 5. Rekapitulasi Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola ......................... 132

Lampiran 6. Penyusunan Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola ......................... 139

Lampiran 7. Uji T Keterampilan Dasar Sepak Bola ................................................ 141

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 143

Page 14: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12

Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011 ................................................ 44

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data ......................................................... 45

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas ......................................................................... 45

Tabel 4. Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB BONANSA Solo Tahun 2011 ........................................................... 46

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12

Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 ................................ 47

Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data ......................................................... 48

Tabel 7. Range Kategori Reliabilitas ......................................................................... 48

Tabel 8. Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 ........................................... 49

Tabel 9. Perbedaan Hasil Kategori Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa

LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS

TIRTA Colomadu Tahun 2011 .................................................................... 50

Tabel 10. Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB

BONANSA Solo Tahun 2011 ...................................................................... 51

Tabel 11. Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011...................................................... 51

Tabel 12. Perbedaan Hasil Kategori Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola

Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011...................................................... 51

Page 15: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Djonet Ardiansyah, PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK

BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN

TUNAS TIRTA COLOMADU PADA TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

keterampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia 10-12 tahun antara Lembaga

Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo dan Lembaga Pendidikan Sepak Bola

(LPSB) Tunas Tirta Colomadu tahun 2011.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian survey normatif. Subyek

penelitian dalam penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan

Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo dan Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB)

tunas Tirta Colomadu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

dengan teknik tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah tes keterampilan dasar sepak bola yang meliputi: (1) Tes juggling, (2) Tes

driblling, (3) Tes passing, (4) Tes shooting, (5) Tes kecepatan dan kelincahan.

Keterampilan dasar sepak bola dinilai dengan tes kesegaran jasmani yang

berhubungan dengan keterampilan. Validitas isi dan reliabilitas (0,81-0,95).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: Keterampilan dasar

sepak bola siswa LPSB Usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011

berdasarkan kategori norma yang memiliki kategori sangat baik berjumlah 3 anak = 6

%, baik sekali berjumlah 10 anak = 20 %, baik berjumlah 11 anak = 22 %, cukup

berjumlah 18 anak = 36 %, kurang berjumlah 5 anak = 10 %, kurang sekali berjumlah

3 anak = 6 %. Sedangkan Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12

Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 berdasarkan kategori norma

yang memiliki kategori sangat baik berjumlah 1 anak = 2 %, baik sekali berjumlah 4

anak = 8 %, baik berjumlah 22 anak = 44 %, cukup berjumlah 16 anak = 32 %,

kurang berjumlah 7 anak = 14 %, kurang sekali berjumlah 0 anak = 0 %.

Terdapat Perbedaan Hasil T-Score pada masing-masing tes keterampilan

dasar sepak bola siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011. Dengan perincian sebagai berikut: total T-

Score keterampilan pada LPSB BONANSA berjumlah : dribbling 2542, juggling

2520, kecepatan dan kelincahan 2632, passing 2087, shooting 2137. Sedangkan total

T-Score keterampilan pada LPSB TUNAS TIRTA berjumlah : dribbling 2443,

juggling 2533, kecepatan dan kelincahan 2334, passing 2226, shooting 2372. Dari

data diatas dapat disimpulkan berdasarkan jumlah total T-Score dari keseluruhan tes

keterampilan bahwa Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB BONANSA Solo lebih tinggi dengan total T-score 11918, sedangkan Tunas

Tirta 11908.

Page 16: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Perbedaan Hasil Uji t pada tes Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB

Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu

Tahun 2011 adalah sebagai berikut:Harga t = 1,90 dan d.b = 29, sedangkan Tabel

pada diitribusi c harga t kritik pada t.s.0,05 = 1,70. sehingga Harga t > t kritik, Jadi

ada perbedaan Keterampilan Dasar Sepak Bola antara Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.

Page 17: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Djonet Ardiansyah, COMPARISON OF SOCCER SKILLS STUDENTS AGED 10-

12 YEARS IN SOLO AND TUNAS LPSB BONANSA TIRTA Colomadu IN 2011.

Thesis, Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of

March, March. Of 2012.

This study aims to determine whether there are differences in the basic skills

of soccer LPSB students aged 10-12 years between the Institutions of Soccer (LPSB)

Bonansa Solo and Institutions of Football (LPSB) Tirta Colomadu Tunas in 2011.

This study uses normative survey research. Research subjects in this study

were students aged 10-12 years Football Education (LPSB) Bonansa Solo and

Institutions of Football (LPSB) shoots Colomadu Tirta. Data collection techniques

are performed in this study with test and measurement techniques. Data collected in

this study is to test the basic skills of football include: (1) juggling test, (2) Test

driblling, (3) passing tests, (4) The test shooting, (5) Test the speed and agility. Basic

skills of soccer was assessed with tests of physical fitness-related skills. Content

validity and reliability (.81 to .95).

Based on the obtained results the conclusion that: basic football skills of

students age 10-12 years LPSB LPSB BONANSA Solo in 2011 by category of norms

which have very good categories totaling 3 children = 6%, very well amount to 10

children = 20%, either a total of 11 child = 22%, sufficient amount to 18 children =

36%, totaling approximately 5 children = 10%, totaling approximately one third of

children = 6%. While the Basic Skills Student Football Ages 10-12 Years LPSB

LPSB TUNAS TIRTA Colomadu in 2011 by category of norms which have very

good categories numbered 1 child = 2%, well numbered 4 children = 8%, both

totaling 22 children = 44%, sufficient amount to 16 children = 32%, less has 7

children = 14%, totaling approximately once a child 0 = 0%.

There is a difference in T-Score results on each test of basic skills students

LPSB football LPSB BONANSA Age 10-12 Years Solo and LPSB TUNAS TIRTA

Colomadu Year 2011. With details as follows: total T-score on the skills LPSB

BONANSA totaled dribbling 2542, 2520 juggling, speed and agility of 2632, passing

2087, 2137 shooting. While the total T-score at LPSB TUNAS skills TIRTA totaled

dribbling 2443, 2533 juggling, speed and agility of 2334, passing 2226, 2372

shooting. From the above data it can be concluded based on the number of total T-

score of the overall test of skills that the Basic Skills Student Football Ages 10-12

Years LPSB LPSB BONANSA Solo higher total T-score of 11 918, while 11 908

Tunas Tirta.

Test results on the difference t tests Basic Skills Students LPSB Football

Ages 10-12 Years LPSB BONANSA Solo and LPSB TUNAS TIRTA Colomadu

Page 18: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Year 2011 are as follows: Price t = 1.90 and db = 29, while Table on diitribusi c t

price of criticism on ts0, 05 = 1.70. so the price t> t critical, so there is a difference

between the Basic Skills Football LPSB Students Ages 10-12 Years LPSB

BONANSA Solo and LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Year 2011.

Page 19: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang

sangat digemari diseluruh dunia. Cabang olahraga permainan sepak bola cukup

berkembang pesat termasuk di Indonesia. Namun perkembangan prestasi

permainan sepak bola namun kurang memuaskan, berbagai strategi dan upaya

pembinaan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan prestasi sepak bola nasional

diantaranya melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembibitan, dan

pemanduan bakat. Untuk membenahi hal ini yang pertama dilakukan adalah

pembinaan prestasi yang dimulai sejak anak-anak yang diharapkan dapat

memunculkan bibit-bibit pemain sepak bola yang akan dibina untuk menjadi

pemain yang berprestasi. Sehingga akan menjunjung tinggi nama baik Bangsa dan

Negara.

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo merupakan salah

satu Lembaga Pendidikan Sepak Bola yang berada di Kota Solo dan

keberadaannya telah diakui oleh KONI Kota Solo. LPSB Bonansa Solo telah

mengikuti beberapa kejuaraan sepak bola dan hasil yang didapat sudah bisa

disebut maksimal khususnya untuk siswa usia 10-12 tahun. Tercatat pada tahun

2010 dari 5 kejuaraan lokal yang diikuti oleh siswa LPSB Bonansa Solo usia 10-

12 tahun selalu mendapatkan prestasi yaitu 2 kali mendapat juara 1 , 1 kali juara 2,

dan 2 kali juara 3.

Hal ini dikarenakan LPSB Bonansa Solo sudah berdiri lama dan sudah

mempunyai jam terbang yang banyak. Selain itu program latihan yang

dilaksanakan oleh LPSB Bonansa Solo sangat terprogram. Dalam 1 minggu LPSB

Bonansa Solo melaksanakan latihan 3 kali. Dalam setiap sesi latihan LPSB

Bonansa Solo selalu memperhatikan faktor-faktor latihan yang mendukung dan

salah satunya faktor teknik.

Page 20: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Latihan yang dilaksanakan selalu terdiri dari 3 sesi latihan yaitu

pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Pada sesi latihan inti untuk siswa usia

10-12 tahun banyak sekali diberikan teknik-teknik dasar keterampilan sepak bola

seperti jugling, passing, dribbling, heading dan shooting. Dalam memberikan

teknik-teknik dasar selalu diberikan latihan yang variatif dan inovatif sehingga

teknik dasar yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu adalah

salah satu LPSB yang berada di Kota Solo. Berbeda halnya dengan LPSB

Bonansa Solo, LPSB Tunas Tirta Colomadu telah banyak mengikuti berbagai

kejuaraan sepak bola tetapi hasil yang didapat kurang maksimal dan khususnya

juga untuk siswa usia 10-12 tahun. Tercatat pada tahun 2010 dari 5 kejuaraan

yang diikuti oleh siswa LPSB Tunas Tirta Colomadu usia 10-12 tahun juga tidak

ada satupun prestasi yang didapat. Hal ini dikarenakan LPSB Tunas Tirta

Colomadu merupakan LPSB yang terhitung masing muda dan belum mempunyai

jam terbang yang banyak. Selain itu program latihan yang dilaksanakan oleh

LPSB Tunas Tirta Colomadu belum terlalu terprogram. Dalam 1 minggu LPSB

Tunas Tirta Colomadu melaksanakan latihan 3 kali.

Latihan yang dilaksanakan LPSB Tunas Tirta Colomadu yaitu selalu

terdiri dari 3 sesi latihan yaitu pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Pada sesi

latihan inti untuk siswa usia 10-12 tahun banyak sekali diberikan teknik-teknik

dasar keterampilan sepak bola seperti jugling, passing, dribbling, heading dan

shooting. Tetapi dalam memberikan teknik-teknik dasar belum terlalu banyak

diberikan latihan teknik dasar yang variatif dan inovatif . Hal ini membuat siswa

kurang dapat menerima latihan teknik dasar yang diberikan sehingga kualitas

teknik dasar per individu juga kurang baik.

Berdasarkan masalah diatas, penelitian ini akan mengkaji tentang

keterampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun baik dari LPSB Bonansa Solo

maupun LPSB Tunas Tirta Colomadu. Untuk itu penulis mengambil tema

penelitian dengan judul, “ Perbandingan Keterampilan Dasar Sepak Bola

Siswa Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Usia 10-12 Tahun Pada

LPSB Bonansa Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu Tahun 2011”.

Page 21: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Identifikasi Masalah

Dari keterangan di atas masalah yang teridentifikasi yaitu :

1. Prestasi Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu

yang sangat minim khususnya untuk siswa usia 10-12 tahun.

2. Prestasi sebuah Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) dipengaruhi oleh

tingkat keterampilan dasar siswanya

3. Latihan yang variatif dan inovatif mempengaruhi keterampilan dasar

sepakbola.

4. Program latihan teknik yang tidak terorganisir dapat menurunkan kualitas

keterampilan dasar siswa LBSB sebagai atlet sepak bola.

.

C. Pembatasan Masalah

Dari masalah yang teridentifikasi, maka agar penelitian menjadi terarah

dan tidak melebar ke berbagai permasalahan diperlukan pembatasan masalah yaitu

sebagai berikut :

1. Keterampilan dasar sepak bola siswa usia 10-12 tahun

2. Keterampilan dasar sepak bola siswa Lembaga Pendidikan Sepak Bola

(LPSB) Bonansa Solo usia 10-12 tahun.

3. Keterampilan dasar sepak bola siswa Lembaga Pendidikan Sepak Bola

(LPSB) Tunas Tirta Colomadu usia 10-12 tahun.

D. Perumusan masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa jauh keterampilan dasar sepak bola siswa usia 10-12 tahun

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo?

2. Seberapa jauh keterampilan dasar sepak bola siswa usia 10-12 tahun

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu?

Page 22: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Adakah perbedaan keterampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia 10-12

tahun antara Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo dan

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Seberapa jauh keterampilan dasar sepak bola siswa usia 10-12 tahun

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo?

2. Seberapa jauh keterampilan dasar sepak bola siswa usia 10-12 tahun

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu?

3. Apakah ada perbedaan keterampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia 10-

12 tahun antara Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo dan

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu.

F. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Dapat mengetahui tingkat keterampilan dasar siswa usia 10-12 tahun

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo dan Lembaga

Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi pelatih untuk merancang program

latihan keterampilan dasar yang lebih baik guna dapat meningkatkan

keterampilan dasar siswa dari masing-masing Lembaga Pendidikan Sepak

Bola (LPSB).

3. Bagi peneliti sebagai bahan referensi dan media informasi tentang manfaat

serta kegunaan tes keterampilan gerak dasar sepak bola.

Page 23: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Sepak Bola

Permainan sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu,

masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain. Tiap-tiap regu masing-masing

berusaha memasukan bola ke gawang lawan dan mencegah regu lawan

memasukkan bola atau membuat skor. Karena tiap regu dalam permainan ini

sebelas orang, maka tim atau regu dalam sepak bola sering disebut kesebelasan.

Permainan sepak bola dimainkan diatas lapangan rumput yang rata yang

berbentuk empat persegi panjang. Sepak bola merupakan olahraga permainan

yang hampir seluruh permainanya menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang

yang bebas menggunakan anggota tubuh manapun.

Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu terdiri

dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Hampir

seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan mengolah bola dengan

kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan

seluruh bagian atau anggota badannya dengan kaki atau tangannya

(Soekatamsi, 1991:12).

Sepak bola merupakan salah satu jenis permainan yang memiliki prinsip-

prinsip yang sederhana, yaitu berusaha memasukan bola ke gawang lawannya

sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi

atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukkan bola. Dalam hal ini

Jozef Sneyers (1998 : 3) menyatakan bahwa, ”Prinsip dalam sepak bola

sederhana sekali yaitu membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat

sama terhadap gawang sendiri”.

Kemampuan teknik merupakan faktor utama yang harus dikembangkan

untuk mencapai prestasi dalam permainan sepak bola. Sebab menurut

Soekatamsi (1988 : 11) menyatakan bahwa,”Kelengkapan pokok yang

fundamental sebagai dasar bermain adalah teknik dasar dan keterampilan bermain

yang lebih dahulu dibina disamping pembinaan kelengkapan pokok yang lain”.

Page 24: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Kelompok Umur

Kemampuan anak-anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa, anak-

anak tentu masih mengalami perkembangan rohani dan perkembangan jasmani,

maka dari itu perlu adanya pengelompokan menurut tingkatan umur. Sukatamsi

(1984:13) mengelompokkan menjadi lima kelompok yaitu:

1) Kelompok umur 7 – 9 tahun (SD kelas I – III)

2) Kelompok umur 10 – 12 tahun (SD kelas IV – VI)

3) Kelompok umur 13 – 15 tahun (SMTP)

4) Kelompok umur 16 – 18 tahun (SMTA)

5) Kelompok umur 19 tahun keatas

Aktivitas yang diperlukan anak usia 10-12 tahun adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas yang menggunakan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam hal ini anak-anak diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam

berbagai macam aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan penguasaan

keterampilan.

2. Aktivitas secara beregu atau berkelompok. Anak-anak diberi kesempatan untuk

bekerja sama dengan teman-temannya dalam melakukan aktivitas untuk

membina kebersamaan diantara mereka.

3. Aktivitas mencoba-coba. Anak-anak diberi kesempatan untuk mencobakan

kemampuannya mengatasi sesuatu masalah, dan belajar tentang prinsip-prinsip

mekanis, fisiologis, dan kinesiologis dari gerakan-gerakan.

4. Aktivitas untuk meningkatkan kemampuan fisik dan keberanian dalam bentuk

aktivitas individual atau permainan kelompok, terutama yang melibatkan

kekuatan dan ketahanan.

3. Teknik Dasar Sepak Bola

Seorang olahragawan khususnya pemain sepak bola untuk dapat

mencapai prestasi yang setinggi-tingginya tentu harus memenuhi faktor-faktor

yang dibutuhkan. Sukatamsi (1984:11) menyatakan empat kelengkapan pokok

yang harus dimiliki oleh olahragawan untuk meningkatkan dan mencapai prestasi

yang setinggi-tingginya, yaitu:

Page 25: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1) Pembinaan teknik (keterampilan)

2) Pembinaan fisik (kesegaran jasmani)

3) Pembinaan taktik (mental,daya ingatan, dan kecerdasan)

4) Kematangan juara

Sedangkan Scheunemann (2008:17) menyatakan faktor-faktor

kesuksesan seorang pemain bola ialah :

1) Faktor genetik

2) Faktor kedisiplinan

3) Faktor latihan

4) Faktor keberuntungan

Walaupun demikian dari kelengkapan pokok tersebut di atas, yang

fundamental sebagai dasar bermain adalah teknik dasar dan keterampilan bermain

yang lebih dahulu dibina di samping pembinaan, kelengkapan pokok lainnya.

Koger (2007:13) membagi tiga jenis teknik dalam permaianan sepak bola yang

harus diajarkan seorang pelatih, dan disingkat FIG yaitu :

1) Foundation (F) atau teknik dasar.

Latihan-latihan teknik itu yang ditujukan untuk mengembangkan

keterampilan dasar yang diperlukan oleh semua pemain, namun menu latihan ini

tidak ditujukan untuk menghadapi kondisi pertandingan yang sesungguhnya.

2) Intermediate (I) atau teknik lanjut.

Teknik ini merupakan teknik lanjut atau tingkat menengah yang

diperlukan untuk menciptakan relevansi antara keterampilan dasar dengan

keterampilan-keterampilan yang sesungguhnya.

3) Game (G) atau teknik bermain.

Keterampilan-keterampilan bersepak bola yang sesungguhnya yang

diperlukan oleh setiap pemain sebelum mereka benar-benar bertanding melawan

tim lain.

Teknik dasar bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang

paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Maka teknik dasar bola

merupakan dasar dalam permainan sepak bola. Permainan sepak bola akan

kelihatan menarik apabila para pemainnya memiliki keterampilan bermain sepak

Page 26: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

bola. Keterampilan bermain merupakan penerapan teknik di dalam bermain sepak

bola. Keterampilan bermain sepak bola dapat dicapai apabila setiap pemain

menguasai teknik dasar bermain sepak bola. Menurut Sukatamsi (1984: 34)

Teknik dasar bermain sepak bola dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri

atas:

a) Lari cepat dan merubah arah

b) Melompat dan meloncat

c) Gerak tipu tanpa bola yaitu: gerakan tipu dengan badan

d) Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang

2) Teknik dengan bola.

a) Menendang bola

b) Menerima bola

c) Menggiring bola

d) Menyundul bola

e) Melempar bola

f) Gerak tipu dengan bola

g) Merampas atau merebut bola

h) Teknik-teknik khusus penjaga gawang

Dilihat perkenaan bagian kaki ke bola, teknik dasar dibedakan beberapa

macam, yaitu teknik dasar dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar

(outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the

instep), (Soekatamsi, 2001: 2.41).

a. Teknik Tanpa Bola

1) Lari Cepat Mengubah Arah

Yang dimaksud dengan lari cepat (sprint) dalam olahraga sepak bola

sangat berbeda dengan sprint dalam cabang olahraga atletik. Sukatamsi (1984:34-

35) menerangkan:

1) Langkahnya pendek-pendek, paha diangkat setinggi-tingginya

sehingga jumlah frekuensi langkahnya bertambah banyak.

2) Badan atau togok tidak condong ke depan (...), sikap badan tegap

supaya mudah melihat lapangan lebih luas, dan mudah mengubah arah

atau melakukan gerakan berhenti mendadak (....).

3) Sudut siku lengan lebih lebar dan ayunan lengan agak terbuka ke

belakang, guna untuk menjaga keseimbangan badan.

4) Titik berat badan selalu dekat dengan tanah.

Page 27: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) Melompat atau Meloncat

Teknik melompat/meloncat digunakan untuk memenangkan posisi ketika

bola melambung di udara atau bola tinggi. Teknik yang digunakan ada dua yaitu

melompat dengan ancang-ancang, atau melompat tanpa ancang-ancang (sikap

berdiri). Sukatamsi (1984 : 36-37) menerangkan bahwa:

1) Untuk dapat melompat setinggi-tingginya digunakan dengan ancang-

ancang lari kemudian bertolak dengan satu kaki atau dua kaki, akan

tetapi lompatan ini jarang dilakukan karena tergantung dari situasi

permainan.

2) Apabila kita berdiri dekat pemain lawan, maka kesempatan untuk

melompat dengan ancang-ancang lari dan bertolak dengan satu kaki

tidak ada sama sekali, maka terpaksa harus bertolak tanpa awalan

berarti harus bertolak dengan kedua kaki untuk mencapai lompatan

setinggi-tingginya.

3) Gerak Tipu

Gerak tipu tanpa bola merupakan gerak pura-pura dari badan dan oleh

lawan dianggap gerak yang sebenarnya sehingga pemain lawan mengikutinya dan

pada saat itulah pemain harus segera melakukan gerakan yang sebenarnya

(Sukatamsi, 1984 : 38). Gerak tipu tubuh adalah gerakan yang dirancang untuk

membuat lawan menjadi salah arah dan hilang keseimbangan (Luxbacher, 2004 :

72). Menurut Sukatamsi (1984 : 38), menerangkan bahwa gerak tipu tanpa bola

terdiri dari :

1) Gerak tipu dengan kaki

2) Gerak tipu dengan badan bagian atas

3) Gerak tipu dengan bahu

4) Gerakan-gerakan Khusus Penjaga Gawang

Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang pada umumnya merupakan

sikap menunggu dari gerakan-gerakan pemain lawan (Sukatamsi, 1984 : 39).

Seorang penjaga gawang harus selalu bergerak untuk menempati posisi yang

menguntungkan sesuai arah tembakkan. Karena itu seorang penjaga gawang harus

banyak melatih banyak alternatif tendangan. Seorang penjaga gawang merupakan

pertahanan terakhir apabila pemain lain telah gagal menghadang pemain lawan.

Page 28: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Mielke (2003:105) menyatakan bahwa seorang penjaga gawang harus memiliki

banyak keterampilan dan sering harus bertindak sebagai lini pertahanan terakhir.

b. Teknik dengan Bola

Sebaiknya sebelum mempelajari teknik dengan bola, akan lebih baik jika

pemain mengenali bola. mengenal bola berarti pemain memahami bagaimana sifat

bola itu sendiri, hal ini juga sangat mempengaruhi seorang pemain untuk bisa

bermain dengan baik. Sukatamsi (1984:39) menyatakan untuk menjinakkan

(menguasai) bola, maka perlu kepada anak-anak atau pemain pemula

diperkenalkan terlebih dahulu dengan sifat-sifat bola.

Salah satu latihan yang paling banyak digunakan supaya pemain

memahami sifat bola ialah juggling (menimang-nimang bola). Jugling adalah

menendang bola terus-menerus ke atas dengan kepala atau paha (Kuger,

2007:130). Mielke (2007:9) “juggling adalah cara yang sangat bagus untuk

mengembangkan reaksi yang cepat, kontrol bola, dan meningkatkan konsentrasi

yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik dalam permainan”.

1) Menendang Bola

Menendang bola merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam

permainan sepak bola. Maka dari itu teknik menendang merupakan dasar di dalam

bermain sepak bola. Kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua

pemainnya menguasai teknik menendang dengan baik, dengan cepat, cermat, dan

tepat pada sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut gawang

lawan (Sukatamsi, 1984:44).

Pendapat tersebut di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kemampuan

menendang yang baik sangat berguna bagi suatu tim untuk dapat bermain cepat,

bermain tepat, dan bermain cermat. Tendangan itu sendiri pun terbagi beberapa

jenis tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Sukatamsi (1984:47-48)

menjelaskan lebih jauh tentang macam macam tendangan, yaitu:

1. Atas dasar bagian mana dari kaki yang digunakan menendang bola.

(a). Dengan kaki bagian dalam

(b). Dengan kura-kura kaki bagian luar

Page 29: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(c). Dengan kura-kura kaki penuh

(d). Dengan ujung jari

(e). Dengan kura-kura kaki sebelah dalam

(f). Dengan tumit (jarang digunakan)

Gambar 1. Nama-nama bagian kaki untuk sepak bola : kaki

sebelah kiri (Sukatamsi, 1984:47)

2. Atas dasar kegunaan atau fungsi dari tendangan.

(a). Untuk memberikan operan bola kepada teman

(b). Untuk menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan, untuk

membuat gol kemenangan / shooting.

(c). untuk membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan

(belakang) langsung ke depan, biasanya dilakukan oleh pemain

belakang untuk mematahkan serangan lawan; dan

(d). Untuk melakukan bermacam-macam tendangan khusus yaitu

tendangan bebas, tendangan sudut,tendangan hukuman (penalti).

3. Atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola.

(a). Tendangan bola rendah,bola menggulir datar di atas permukaan

tanah sampai setinggi lutut;

(b). Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang, bola

melambung paling rendah setinggi lutut dan paling tinggi setinggi

kepala; dan

(c). Tendangan bola melambung tinggi, bola melambung paling

rendah setinggi kepala

a) Atas dasar kegunaan atau fungsi dari tendangan.

(1) Untuk memberikan operan bola kepada teman

Page 30: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Mengoper atau dikenal juga dengan passing, dalam permainan sepakbola

memiliki konstribusi besar dalam usaha menjalin kerjasama tim yang kompak

untuk mencetak gol ke gawang lawan. Teknik yang paling banyak digunakan

selama permainan sepak bola berlangung ialah teknik passing, maka dari itu untuk

memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain sepakbola harus

mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan passing.

Koger (2007:19) menyatakan bahwa “mengoper berarti memindahkan

bola dari kaki Anda ke kaki pemain lain, dengan cara menendangnya”. Passing

merupakan teknik dasar menendang bola yang berperan penting dalam permainan

sepak bola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan meningkatkan kualitas

permainan suatu tim sepak bola.

Sepak bola sejatinya adalah permainan tim. Walaupun pemain yang

memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu,

seorang pemain sepak bola harus saling bergantung pada setiap anggota

tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang

tepat. Agar bisa berhasil di dalam lingkungan tim ini, seorang pemain

sepak bola harus mengasah keterampilan passing (Mielke, 2007: 19).

Pendapat di atas juga diperkuat pendapat dari Scheunemann (2008:19)

yang menyatakan bahwa,

“Memiliki passing yang akurat adalah harga mati bagi seorang pemain

bola. Mengingat passing begitu sering dilakukan dalam sebuah pertandingan,

pelatih yang baik akan memulai tugasnya dengan memperbaiki kemampuan

passing para pemainnya”.

Pendapat-pendapat tersebut menunjukkan, sebaik apapun keterampilan

seorang pemain sepak bola, keberhasilan atau kemenangan sebuah tim sepak bola

ditentukan oleh kerjasama tim yang kompak. Kerjasama tim yang kompak

membutuhkan kemampuan passing yang baik dari setiap pemainnya. Untuk itu,

dalam melakukan passing harus dilakukan secermat mungkin agar teman

seregunya mampu menerima dan mengontrol bola dengan baik. Gifford (2007:

14) menyatakan bahwa, “Mengumpan adalah keterampilan paling penting untuk

dikuasai. Umpan menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan

memungkinkan tim membangun serangan”.

Page 31: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melakukan umpan dengan

passing harus dilakukan secermat mungkin, bola menyusur tanah agar mudah

dikontrol teman seregunya. Umpan-umpan yang cermat dan akurat melalui

passing dapat dijadikan serangan untuk menciptkan gol ke gawang lawan.

Passing yang cermat dan akurat banyak manfaatnya terhadap kualitas

permainan. Hal yang terpenting dalam melakukan passing harus diimbangi

kontrol bola yang baik. Kemampuan pemain sepak bola melakukan passing

dengan cermat dan kontrol bola yang baik dapat digunakan sebagai serangan

untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola

menciptakan ruang di antara lawan dengan bergerak dan membuka ruang

di sekeliling pemain. Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih

secara berulang-ulang, sehingga pemain yang melakukan passing

mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan

terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Passing yang

efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol

karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang

lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan passing yang dilakukan

dengan lemah atau tidak terarah (Mielke, (2007: 20).

Pendapat tersebut menunjukkan, passing yang baik sangat berperan

penting untuk membuka ruangan yang diimbangi kontrol bola yang baik. Selain

itu, passing yang baik, kuat dan terarah dapat mendukung menciptakan gol ke

gawang lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka harus

dilakukan latihan secara teratur dan dilakukan secara berulang-ulang.

Passing dalam permainan sepak bola memiliki konstribusi besar dalam

usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang

lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain

sepak bola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan

passing. Dilihat dari bagian-bagian kaki yang menendang, Luxbacher (2004 : 11-

12) menyatakan bahwa, “Terdapat tiga teknik dasar mengoper bola di atas

permukaan lapangan: inside of the foot, outside of the foot, instep”.

Berdasarkan bagian-bagian kaki yang digunakan menendang bola,

passing dalam permainan sepak bola pada umumnya dilakukan dengan kaki

Page 32: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

bagian dalam. Meilke (2007: 20) menyatakan bahwa, “Kebanyakan passing

dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian itulah

terdapat permukaan yang lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga

memberikan kontrol bola yang lebih baik”.

(2) Untuk menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan, untuk

membuat gol kemenangan / shooting.

Kemampuan menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan atau yang

lebih kita kenal dengan shooting merupakan kemampuan yang wajib dimilki

pemain bola. Hal ini dikarenakan dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepak

bola adalah mencetak gol sebanyak mungkin. Bermain cantik, berhasil melewati

beribu-ribu lawanpun tidak akan diberi nilai dalam permainan sepak bola. Hal ini

karena dalam sepak bola tidak ada dewan juri yang menilai untuk permainan

cantik, banyaknya melewati lawan dan sebagainya, yang ada hanyalah papan skor.

Mielke (2007:67) menyatakan bahwa, “Dilihat dari sudut pandang penyerangan,

tujuan sepak bola adalah melakukan shooting ke gawang”.

Luxbacher (2004:105) menyatakan bahwa “keterampilan menembak

yang dasar mencakup tembakan instep drive, full volley, half volley, side volley

dan swerving”.

(a). Instep Drive

Tendangan ini digunakan untuk menendang bola yang sedang

menggilinding atau tidak bergerak. Untuk teknik menendangnya Scheunemann

(2008:46) menjelaskan sebagai berikut:

1. Persiapkan bola dengan sisi kaki luar bagian depan sebesar 45º ke

arah samping depan.

2. Langkahkan kaki ke arah bola yang sudah dipersiapkan, lalu

tanamkan kaki yang tidak digunakan untuk menendang bola beberapa

inci di samping bola

3. Arahkan pinggul ke arah sasaran sambil mengayunkan kaki.

4. Kaki hendaknya ditekuk ke depan sehingga bagian tengah kaki

menyentuh bagian tengah bola saat bola ditendang, pastikan

Page 33: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pergelangan kaki (ankle) “terkunci” sehingga kaki tidak lemas saat

menyentuh bola.

5. Demi mengoptimalkan kerasnya tendangan, pastikan ayunan kaki

tidak terhenti di tengah jalan melainkan terus diayun ke depan.

Pastikan kaki tetap menekuk ke depan selama proses ni berlangsung.

Gambar 2. Tembakan Instep Drive

(Luxbacher, 2004 :106)

(b). Full Volley

Tembakan full volley berarti menendang bola sebelum bola jatuh ke

tanah, untuk menembak bola langsung dari udara. Cara melakukan tendangan ini

Mielke (2007:78) menjelaskan bahwa, “...ketika bola mendekat, angkat kakimu di

mulai dengan lutut. Usahakan ujung kaki menghadap ke bawah sehingga kamu

bisa menciptakan permukaan tendangan yang lebih lurus. Usahakan matamu tetap

tertuju pada bola dan kepala miring ke arah lutut”.

Gambar 3. Tembakan Full Volley

(Luxbacher, 2004: 107)

Page 34: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(c). Half Volley

Half volley dalam berbagai segi sama dengan full volley. Terkait dengan

hal tersebut Luxbacher, (2004:109) menyatakan bahwa “Perbedaan utamanya

adalah bola ditendang pada saat bola menyentuh permukaan, bukan langsung di

udara”. Mielke (2007:80) menjelaskan bahwa, “Kamu melakukan tendangan

setengah volley setelah bola menyentuh tanah dan ketika bola itu memantul kira-

kira sejengkal di atas tanah”.

Gambar 4. Tendangan Half Volley

(Luxbacher, 2004 : 108)

(d). Side Volley

Tembakan side volley pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan

macam-macam tembakan volley di atas, hanya saja tembakan ini dilakukan

apabila bola memantul atau jatuh ke samping anda. Tata cara melakukan

tendangan ini menurut Mielke (2007:81), yaitu :

“Mulailah dengan tubuh sebidang dengan bola dan kedua kaki agak

sedikit terbuka. Sebelum menggerakkan kaki, putar tubuh atasmu ke

kanan (dengan asumsi kamu menendang bola menggunakan kaki kanan

(sehingga bahu kirimu berada didepan langsung (yaitu arah menghadap

nya ujung kaki).selanjutnya putar kembali ke kiri sampai bahu kananmu

berada di depan".

Sedangkan menurut Luxbacher (2004:110) tata cara melakukan

tendangan ini yaitu :

“Saat bersiap-siap melakukan tembakan, putar tubuh anda ke samping

sehingga bahu depan anda mengarah ke arah gerakan bola yang

diinginkan, angkat kaki yang yang akan menendang ke samping sehingga

hampir paralel dengan permukaan. Tarik kaki yang akan menendang

dengan menekukkan lutut. Jaga agar kepala tidak bergerak dan fokuskan

Page 35: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perhatian pada bola. Sentakkan kaki anda lurus ke depan dan tendang

bagian pertengahan ke atas bola dengan instep. Jaga agar kaki tetap kuat

dan luruskan sepenuhnya. Gerakan akhir dari kaki anda harus bergerak

turun sedikit”.

Secara teori tendangan ini akan lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan

tendangan volley lainnya karena adanya unsur gerak berputar. Sehubungan dengan

hal ini Mielke (2007:80) menjelaskan bahwa “Gerak berputar melibatkan

pemutaran tubuh sehingga saat bergerak untuk menyentuh bola, kamu bisa

memberikan kekuatan dan kecepatan yang lebih besar karena ditambah oleh

putaran tubuh”. Lebih jauh Mielke (2007:81) menjelaskan bahwa “Aksi berputar

memungkinkan pemain menambah daya pengungkit pada kaki. Aksi tendangan

ini menambah jarak yang ditempuh kaki sebelum meenyentuh bola sehingga

menambah kekuatan tendangan”.

Gambar 5. Tembakan Side Volley

(Luxbacher, 2004 : 109)

(e). Swerving atau menikung

Tembakan yang lurus langsung ke arah gawang terkadang bukan

merupakan jalur yang terbaik saat permainan berlangsung. Apalagi ketika jalur

tembakan kita sudah tertutup oleh pemain lawan. Salah satu alternatif tendangan

efektif adalah tendangan menikung atau swerving. Berkaitan dengan tendangan ini

Luxbacher (2004:110) menyatakan bahwa, “Tembakan yang menikung sulit untuk

ditangkap dan dapat mengelirukan kiper lawan”. Lebih lanjut Luxbacher

menerangkan tentang tata cara melakukan tendangan ini, ia menjelaskan bahwa :

“Anda dapat menikungkan tembakan anda dengan memberikan putaran

pada bola. Awali gerakan anda dari posisi hampir langsung di belakang

bola. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola

dengan kepala tidak bergerak dan mata terfokus pada bola. Tarik kaki

Page 36: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yang akan menendang ke belakang dan luruskan. Sentakkan kaki anda

lurus ke depan dan tendang bola dengan inside atau outside-of-the-step.

Jika anda menggunakan kaki kanan dan menendang setengah bagian luar

bola dengan bagian samping dalam instep, tembakan akan menikung ke

arah dalam. Gunakan gerakan akhir keluar pada kaki yang menendang.

Jika anda menendang setengah bagian dalam bola dengan bagian

samping luar instep anda, bola akan menikung keluar. Gunakan gerakan

akhir ke dalam pada kaki yang menendang. Jaga agar kaki dalam posisi

tidak bergerak saat menendang bola. Gunakan gerakan akhir yang penuh

untuk menimbulkan tenaga dan tikungan yang lebih besar”.

Gambar 6. Tendangan Swerving

(Luxbacher, 2004 : 111)

Namun untuk melakukan tendangan ini bukanlah hal yang mudah karena

selain teknik yang dapat membantu dalam melakukan tendangan tersebut di atas,

inti dari tendangan ini ialah putaran bola yang cukup memadai dan kekuatan yang

cukup memadai untuk dapat membuat jalur bola menikung.

b) Atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola.

Macam tendangan banyak sekali macamnya tergantung dari mana sudut

pandang kita melihatnya. Selain dari sudut pandang yang telah disebutkan di atas,

macam-macam tendangan jika dilihat dari tinggi rendahnya lambungan bola

terdiri atas :

Page 37: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Tendangan bola rendah

Tendangan bola rendah ialah bola menggulir datar di atas permukaan

tanah sampai setinggi lutut (Sukatamsi, 1984:48). Umumnya yang termasuk pada

tendangan ini ialah passing bawah, dan shooting mendatar.

2) Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang

Sukatamsi (1984:48) menjelaskan yang dimaksud tendangan bola

melambung lurus atau sedang ialah bola melambung paling rendah setinggi lutut

dan paling tinggi setinggi kepala.

3) Tendangan bola melambung tinggi

Dalam suatu kondisi tertentu, terkadang pemain harus melewatkan bola

melewati kepala pemain lawan. Itulah yang dimaksud dengan tendangan bola

melambung tinggi. Hal ini dijelaskan oleh Soekatamsi (1984:48) yang

menyatakan tendangan bola melambung tinggi ialah bola melambung paling

rendah setinggi kepala.

Para pemain menggunakan tendangan Chip untuk situasi khusus ini.

Tendangan chip ialah bola ditendang dan melambung ke udara melewati kepala

pemain lawan (Koger,2007:138). Lebih jauh ia juga menjelaskan tendangan chip

biasanya dimaksudkan sebagai operan atau tembakan langsung ke gawang.

Sehubungan dengan pendapat diatas, Mielke (2007:79) menyatakan bahwa

”Tendangan chip kebanyakan digunakan untuk tendangan bola mati seperti

tendangan tidak langsung. Pemain juga bisa menggunakan tendangan chip saat

menggiring”.

Luxbacher (2004:21) membedakan tendangan chip ini menjadi dua yaitu

short chip dan long chip. Lebih jauh Luxbacher juga menjelaskan tata cara

melakukan tendangan chip ini yaitu:

1. Short chip

Dekati bola dari belakang pada sudut yang tipis. Letakkan kaki

yang menahan keseimbangan di samping bola dan tarik kaki

Page 38: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang akan menendang ke belakang dengan kaki yang diluruskan.

Jaga kaki tetap lurus dan kuat saat anda menggerakkannya ke

bawah bola. Gunakan gerakan menyentak yang pendek dengan

gerakan akhir yang minim.

Gambar 7. Tembakan short chip

(Luxbacher, 2004 : 111)

2. Long chip

Mekanisme menendang pada long chip hampir sama dengan

short chip. Melakukan pendekatan dari belakang bola pada sudut

yang tipis, meletakkan kaki yang menahan keseimbangan

disamping belakang bola. Perhatikan bahwa posisi dari kaki yang

menahan keseimbangan sedikit berbeda posisi yang anda

gunakan pada operan short chip. Letakkan kaki anda di belakang

bola agar gerakan akhirnya lebih sempurna dan memungkinkan

anda untuk menggerakkan bola dalam jarak yang lebih jauh.

Gambar 8. Tendangan long chip

(Luxbacher, 2004 : 111)

Page 39: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c) Atas dasar arah putaran dan jalannya bola.

Macam-macam tendangan sebenarnya telah dijelaskan diatas, namun jika

dilihat dari lintasan arah lajunya bola dan perputaran bola, Sukatamsi (1984:48)

membaginya menjadi dua yaitu:

1) Tendangan lurus (langsung),bola setelah ditendang tidak berputar,

sehingga bola melambung lurus dan jalannya kencang.

2) Tendangan melengkung (slice),bola setelah ditendang berputar ke

arah yang berlawanan dengan arah tendangan dan arah bola, bila bola

telah sampai puncak akan turun vertikal

Gambar 9. Tendangan melengkung

(Widdows & Buckle, 1982 : 25)

2) Menerima bola

Menerima bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan

bola atau menguasai bola (Sukatamsi, 1984:124). Kemampuan menerima bola

dikenal juga dengan istilah mengontrol bola. Sulit terjadi passing, shooting, yang

baik apabila pemain tidak mempunyai kemampuan kontrol bola yang baik. Teknik

ini dapat dilakukan menggunakan hampir semua bagian tubuh. Scheunman

(2008:55) membagi beberapa bagian tubuh yang utama yang dapat digunakan

untuk mengontrol bola, yaitu (1) dada, (2) kaki, (3) paha, dan (4) kepala.

Pada dasarnya dalam menerima atatu menghentikan bola, usahakan

kecepatan dan kekuatan bola dikurangi sehingga bola mampu dikuasai. Sukatamsi

(1984:124) menjelaskan prinsip menerima bola yaitu:

Page 40: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Lari menjemput arah datngnya bola, pandangan mata tertuju ke arah

bola.

2) Kaki tumpu menerima seluruh berat badan, lutut di tekuk sedikit.

3) Bagian badan atau bagian kaki yang dipergunakan untuk menerima

bola, pada waktu kontak dengan bola digerakkan mengikuti arah

lintasan bola hingga bola berhenti dekat badan, selanjutnya bola

dikuasai.

4) Sebelum menerima bola harus segera dipikirkan bola akan diapakan

setelah dikuasai, dioperkan kepada teman, digiring atau ditembakkan

ke arah mulut gawang lawan.

(a) Kontrol dada

Teknik ini sebenarnya lebih sulit daripada apa yang terkesan dilakukan

para ahlinya. Hal ini dikarenakan anda harus benar-benar memperhitungkan saat

yang tepat untuk memastikan bahwa bola itu mengenai badan dengan mantap di

tempat yang tepat, terutama ketika anda dalam tekanan. Tata cara pelaksanaan

teknik ini sebenarnya tidak begitu rumit, namun memerlukan koordinasi mata dan

gerak tubuh yang baik. Sehubungan dengan tata cara teknik ini, Mielke (2007:33)

menjelaskan

“(...)pertahankan tubuhmu tetap sejajar dengan bola dan serap kekuatan

bola, sehingga bola dapat jatuh ke tanah tepat di depan kakimu. Ketika

menggunakan dada, waspadai tanganmu agar tetap berada jauh dari bola

sehingga tidak menyentuhnya.bayangkan tubuhmu sebagai boneka yang

sendi-sendinya terbuat dari pegas. Ketika bola mengenai dada, seluruh

tubuh bergoyang ke belakang tetapi tidak sampai jatuh. Kekuatan bola

diredam di dada dan bola memantul ke depan kaki”.

Widdows & Buckle (1982:15) menyatakan “pada dasarnya ada dua jenis

tangkapan dengan dada: menyerbu bola tinggi dan cara yang lebih statis, jika anda

tidak bergerak cepat waktu kena hantaman”.

Page 41: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 10. Kontrol dada

(Luxbacher, 2004 : 26)

(b) Kontrol kaki

Kontrol menggunakan kaki mememungkinkan pemain bermain lebih

cepat, karena posisi ini membuat pemain dapat memainkan bola dengan cepat

dengan mengoperkan atau melakukan dribbling segera setelah menerima bola.

Menurut Sukatamsi (1984:124) Teknik melakukan kontrol bola dapat

menggunakan beberapa bagian kaki yaitu:

1) kaki bagian dalam

2) kura-kura kaki penuh

3) kura-kura bagian luar

4) sol sepatu

5) tumit kaki (jarang digunakan)

Namun dari beberapa bagian tersebut, di kebanyakan situasi

menggunakan kaki bagian dalam lebih disarankan untuk mengontrol bola. Mielke

(2007:30)menyatakan “menggunakan kaki bagian dalam lebih diutamakan karena

membuat bola tetap berada di depan pemain”. Penggunaan kaki bagian dalam

dapat digunakan ketika arah datangnya bola tinggi maupun rendah. Tata cara

dalam melakukan kotrol bola menggunakan kaki bagian dalam dengan arah

datangnya bola tinggi, Mielke (2007:30) menjelaskan,

Pemain perlu bergerak ke arah melayangnya bola, membidangkan tubuh,

dan menerima bola dengan tetap mempertahankannya berada di daerah

terlindung di antara kedua kaki. Koordinasi mata kaki sangat penting.

Perhatikan bola saat mendekat dan tempatkan kakimu segaris dengan

Page 42: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

jalur bola. Tubuhmu harus seimbang di atas kaki yang tidak menerima

bola saat kamu sedang menunggu bola tersebut. Ketika telah sampai,

sentuhlah bola menggunakan kaki bagian dalam dengan melemaskan

kaki dan menyerap kekuatan bola tersebut. Dengan menarik kakimu ke

belakang saat bersentuhan dengan bola maka kakimu akan berfungsi

sebagai bantalan, dan kamu menyerap kekuatan yang datang dari

tendangan sebelumnya yang diteruskan ke bola. Dengan menyerap

kekuatan bola, kamu dapat menghentikan momenttum bola tepat di

depanmu, sehingga menempatkanmu pada posisi yang sempurna untuk

melakukan permainan cepat.

Gambar 11. Kontrol kaki dalam

(Widdows & Buckle, 1982 : 9)

(c) Kontrol paha

Selain kontrol dada dan kontrol kaki yang telah dijelaskan diatas, kontrol

juga dapat dilakukan menggunakan paha. Widdows & Buckle (1982 : 9)

menyatakan

“Paha itu memberikan mobilitas dalam dua hal. Bola itu makan waktu

lebih sedikit untuk jatuh ke kakimu, dan karenanya dapat dimainkan

kedua kalinya, dibandingkan dengan dada. Dan dibanding dengan dada,

paha itu dapat jauh lebih siap mengalihkan arah: bukan suatu putaran,

secara tepatnya, tetapi semata-mata „mengikuti bola itu‟ dengan sudut

tertentu, ke kiri atau ke kanan. Digabung dengan kecepatan

meninggalkan lawan hal itu cukup untuk dapat meninggalkannya”.

Widdows & Buckle pun menambahkan tentang cara melakukan teknik

ini yaitu

1) Bersiap menerima bola, menyeimbangkan diri di atas kaki yang

bertumpu waktu anda mengangkat paha

Page 43: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Biarkan bola itu menghantam anda, tetapi pastikan bahwa

hantamannya tepat, kali ini tak ada dada bidang untuk

menerimanya,

3) Bola jatuh dan anda telah bebas, setelah ini anda dapat terus

melakukan „putaran paha‟.

Gambar 12. Kontrol paha

(Widdows & Buckle, 1982 : 16)

(d) Kontrol kepala

Kepala sering sekali digunakan untuk mengoper, menembak ke gawang,

atau menghalau bola. Namun kepal juga mampu digunakan untuk melakukan

kontrol bola. Teknik ini bisa sangat menyakitkan jika teknik yang digunakan

salah. Sukatamsi (1984:155) menjelaskan tata cara dalam melakukan teknik

ini,yaitu

1) Berdiri dengan kedua kaki kangkang ke muka-belakang, kedua lutut

sedikit ditekuk, pandangan mata pada bola.

2) Badan condong ke depan dengan dahi ke arah datangnya bola.

3) Setelah bola menyentuh dahi badan segera ditarik ke belakang hingga

badan condong ke belakang.

4) Bola jatuh ke tanah di depan badan, bola segera di kontrol dan

dikuasai.

Page 44: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 13. Kontrol kepala

(luxbacher, 2004 : 9)

3) Menggiring bola

Menggiring bola, kontrol sambil lari, mobilitas bola, atau juga dikenal

dengan sebutan dribbling mungkin merupakan bagian yang paling disenangi

pemain di Indonesia bahkan dunia. Mielke ( menyatakan “Dribbling dalam

permainan sepak bola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat

kamu bergerak di lapangan”.

Penggiringan bola dalam sepak bola berfungsi untuk mempertahankan

bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang yang terbuka. Dribbling

dapat dilakukan dengan beberapa bagian kaki Sukatamsi (1984:159) membaginya

menjadi tiga macam cara yaitu menggunakan kura-kura kaki bagian dalam, kura-

kura kaki bagian penuh,dan kura-kura kaki bagian luar.

(a) Dribbling menggunakan kura-kura kaki bagian dalam

Dribbling menggunakan kura-kura bagian dalam memungkinkan

seorang pemain untuk menggunakan sebagin besar permukaan sehingga kontrol

terhadap bola semakin besar. Tata cara melakukan dribbling menggunakan kura-

kura kaki bagian dalam menurut Mielke (2007: 2) ialah:

Sentuhlah bola dengan sisi kaki bagian dalam dan posisikan kakimu

secara tegak lurus terhadap bola. Tendanglah dengan pelan untuk

mempertahankan kontrol bola dan pusatkan kekuatan tendangan pada

bagian tengah bola sehingga memudahkanmu mengontrol arahnya.

Ketika melakukan dribbling dengan kaki bagian dalam, usahakan bola

tetap berdekatan dengan kakimu. (....) ketika melakukan dribbling

Page 45: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

usahakan kepalamu tetap tegak dan mata terpusat ke lapangan di

depanmu dan jangan terpaku pada kaki.

(b) Dribbling menggunakan kura-kura kaki bagian penuh

Dalam beberapa situasi Anda tidak perlu melakukan dribble bola dengan

kontrol yang rapat. Semuanya tergantung bagaimana kondisi yang dihadapi,

terkadang mengiring bola dengan kecepatan penuh merupakan cara yang lebih

efektif untuk menciptakan peluang. Dribbling menggunakan kura-kura kaki

bagian penuh memungkinkan pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dan

cara tersebut hanya dapat digunakan apabila di depan terdapat daerah yang bebas

dari lawan cukup luas. Sehubungan tata cara melakukan dribbling menggunakan

kura-kura kaki bagian penuh ini, Sukatamsi (1984:161) menyatakan “kaki sama

dengan posisi dalam menendang bola dengan kura-kura kaki penuh. Kaki yang

digunakan untuk menggiring bola sesuai dengan irama langkah lari tiap langkah

dengan kura-kura penuh bola didorong bergulir ke depan dekat kaki”.

(c) Dribbling menggunakan kura-kura kaki bagian luar

Tata cara melakukan teknik ini menurut Sukatamsi (1984:161) yaitu:

1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam

menendang bola dengan kura-kura kaki sebelah luar.

2) Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki

kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan, dan bola

harus selalu dekat dengan kaki.

3) Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu

kaki menyentuh bola pandangan pada bola, dan selanjutnya melihat

situasi lapangan.

4) Menyundul bola

Penggunaan kepala dalam sepak bola memang diperbolehkan, namun

perlu diperhatikan pula bahwa melakukan heading/ menyundul bola menurut

penelitian terdapat kemungkinan fatal yang bisa diakibatkan. Maka dari itu untuk

melakukan heading tekniknya tidak boleh salah, karena resiko yang sangat besar

Page 46: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

tersebut. Meski dari beberapa situasi menyundul bola saat posisi bertahan,

shootinig ke gawang, mengoper,dan lain lain terlihat menggunakan teknik yang

berbeda, namun pada prinsipnya sama. Widdows & Buckle (1982 : 9) menyatakan

“asas-asas menyundul bola sama saja, apakah anda sedang bertahan atau

menyerang. Pertama lekatkan pandangan anda pada bola sampai saat

mengenainya.(....) Dalam istilah pelatih anda harus „melemparkan mata

pada bola itu‟,memusatkan perhatian sehingga tak terkecoh lagi oleh

perubahan arah bola pada saat-saat terakhir. Kedua, hantamlah semantap

mungkin dengan menggunakan bagian tengah dahi anda bagian itu keras

dan relatif rata. Kettiga, kencangkan otot-oto leher anda untuk membantu

mengurangi ketegangan pada waktu kena hantaman. Keempat, seperti

pada setiap cara menghantam bola, timing-nya harus tepat; bola itu tak

pernah merupakan sasaran yang diam saja seperti kalau berada di atas

tanah, kadang-kadang, menuju ke kepala anda pun tidak. Jelaslah bahwa

anda harus berusaha supaya bola itu mengenai kepala anda dengan posisi

yang tepat”.

Gambar 14. Heading

(Widdows & Buckle, 1982 : 43)

5) Melempar bola

Penggunaan tangan dalam sepak bola memang sangat dibatasi dalam

pertandingan, termasuk kiper yang boleh selalu menggunakan tangan dalam

kondisi yang telah ditulis dalam peraturan, namun penggunaan tangan itu hanya

dapat dilakukan selama di daerah penalti daerahnya sendiri. Pemain selain

kiperpun dapat menggunakan tangannya dalam bermain sepak bola, yaitu saat

terjadi throw in/ lemparan ke dalam. Throw in terjadi ketika bola keluar melewati

Page 47: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

garis pinggir atau garis tepi. Penggunaan Throw in yang benar dapat menciptakan

peluang untuk mengontrol bola dan mencetak gol selama pertandingan. Throw in

memiliki beberapa keuntungan Mielke (2007:39) menyatakan

“Sebuah lemparan ke dalam yang kuat yang sangat kuat dapat

mendorong bola dari garis pinggir ke tengah-tengah lapangan, menyusuri

sisi lapangan, atau kedepan gawang. Lemparan ke dalam biasanya lebih

mudah dikontrol daripada tendangan dan memungkinkan pemain yang

menerima bola untuk mengambil dan mempertahankan kontrol bola”.

Mielke (2007:40) juga menjelaskan tata cara melakukan throw in yaitu:

(...)peganglah bola dengan kuat menggunakan jari-jari dan ibu jari secara

melebar di seluruh permukaan bola. Kedua ibu jari dan kedua jari

telunjuk membentuk huruf „w‟. Teriklah bola ke belakang melewati

kepalamu. Lengkungkan punggungmu. Rentangkan tanganmu ke

belakang tubuh. Ayunkan bola ke depan dan lepaskan didepan tubuhmu.

Gambar 15. Throw in

(Widdows & Buckle, 1982 : 96)

6) Gerak tipu dengan bola

Gerak tipu dilaksanakan apabila seorang pemain sedang menguasai bola

berusaha melewati lawan dengan melakukan gerakan yang tidak sebenarnya,

sehingga lawan mengira bahwa gerakan tersebut adalah gerakan yang sebenarnya

(Sukatamsi 1984:187). Dia juga menyatakan “gerak tipu tidak dapat

diseragamkan, karena sangat terrgantung pada kecakapan atau keterampilan

individu (perorangan)”.

Page 48: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

7) Merampas atau merebut bola

Merampas bola (tackling) ialah teknik merampas bola dari lawan yang

sedang menguasai bola (Sukatamsi, 1984:191). Luxbacher (2004:53) menjelaskan

ada tiga teknik dasar tackle yaitu:

1) Block tackle

Gunakan block tackle jika lawan menggiring bola langsung dari arah

anda. Dengan cepat rapatkan jarak dengan lawan tersebut.

Condongkan tubuh ke depan dengan satu kaki sedikit dengan lutut

ditekukkan dan rentangkan tangan untuk menjaga keseimbangan.

(....)Rebut bola dengan membloknya menggunakan inside-of-the-

foot. Tempatkan kaki anda menyamping dan tetap kuat saat and

menggerakkannya ke arah bola.

2) Poke tackle

Gunakan Poke tackle saat anda mendekati lawan dari samping atau

sedikit di belakang. Saat anda mendekati lawan, gapailah dengan kaki

anda, julurkan,dan sodok bola dengan jari kaki anda.

3) Slide tackle

Slide tackle biasanya digunakan pada saat terakhir di mana lawan

berhasil mengalahkan anda saat dribble dan hanya terdapat sedikit

kemungkinan untuk menyusulnya. Pada saat itu, satu-satunya

tindakan anda adalah meluncur dan menendang bola ke arah mana

saja.(....) Keluarkan kaki anda saat mendekati bola dan luncurkan

tubuh ke samping ke posisi yang sedikit lebih maju dari lawan. Pada

saat yang bersamaan, sentakkan kaki anda dan tendang bola menjauh

dengan menggunakan kura-kura kaki.

Page 49: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Belajar Gerak

a. Pengertian Belajar Gerak

Pengertian belajar gerak tidak terlepas dari pengertian belajar pada

umumnya. Belajar gerak merupakan sebagian dari belajar. Belajar yang

menekankan pada akyivitas berfikir bisa disebut belajar kognitif. Belajar yang

menekankan pada aktivitas emosi dan perasaan bisa disebut belajar afektif.

Sedangkan belajar yang menekankan pada aktivitas gerak tubuh disebut belajar

gerak. Di dalam belajar gerak, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak

keterampilan tubuh,misalnya gerakan-gerakan dalam olah raga. Proses belajarnya

meliputi pengamatan gerakan untuk bisa mengerti prinsip bentuk gerakannya;

kemudian menirukan dan mencoba melakukannya berulang kali; untuk kemudian

menerapkan pola-pola gerak yang dikuasai di dalam kondisi-kondisi tertentu yang

dihadapi; dan akhirnya diharapkan pelajar bisa menciptakan gerakan-gerakanyang

lebih efisien untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Domain kemampuan yang

paling intensif keterlibatannya adalah domain fisik dan domain psikomotorik,

namun bukan berarti bahwa domain kognitif dan domain afektif tidak terlibat.

Domain kognitif dan domain afektif tetap terlibat, namun tidak merupakan unsur

sentral di dalamnya. Sedangkan mengenai hasil berlajar di dalam belajar gerak

adalah berupa peningkatan kualitas gerakan tubuh.

Mengenai pengrtian belajar gerak dalam bentuk definisi antara lain telah

dikemukakan oleh John N. Drowtzky (1975). Definisi yang dibuatnya adalah

sebagai berikut.

“Belajar gerak adalah belajar diwujudkan melalui respon-respon muskular yang

diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh”.

Belajar gerak adalah belajar yang di wujudkan melalui respon-respon

muskular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh.Di dalam

pendidikan jasmani, belajar gerak berperan dalam aspek-aspek pengembangan

keterampilan gerak tubuh,penguasaan pola-pola gerak keterampilan olah raga,dan

pengekspresian pola-pola perilaku personal dan interpersonal yang baik di dalam

pertandingan dan tari.

Page 50: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Belajar Gerak dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Pendidikan jasmani merupakan suatu bentuk pendidikan yang tidak

terlepas dari pendidikan ssecara menyeluruh.Seperti Charles A. Bucher (1972)

menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian intregal dari proses

pendidikans secara total, yang bertujuan untuk mengembangkan warganegara

menjadi segar fisik, mental, emosional, dan sosial melalui aktivitas fisik.

Reuben B.Frost (1975) telah mengemukakan secara rinci mengenai fungsi

pendidikan jasmani, yaiyu sebagai berikut.

1. Mengembangkan keterampilan gerak dan pengetahuan tentang bagaimana dan

mengapa seseorang bergerak, serta pengetahuab tentang cara-cara gerakan

dapat diorganisasi.

2. Untuk belajar menguasai pola-pola gerak keterampilan secara efektif melalui

latihan, pertandingan, tari , dan reanang.

3. Memperkaya pengertian tentang konsep ruang, waktu, dan gaya dalam

hubungannya dengan gerakan tubuh.

4. mengekspresikan pola-pola perilaku personal dan hubungan interpersonal yang

baik di dalam pertandingan dan tari.

5. Meningkatkan kondisi jantung, paru-paru, otot, dan sistem organ tubuh yang

lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dalam keadaan darurat.

6. Memperoleh manfaat serta bisa menghargai kondisi fisik dan bentuk tubuh

yang baik, serta kondisi peasaan yang selaras.

7. Mengembangkan minat atau keinginan berpartisipasi dalam olah raga

sepanjang hidup.

c. Tahapan Pembelajaran Gerak

Rancangan tugas pembelajaran gerak harus disesuaikan dengan siswa

yang dilibatkan. Pemahaman terhadap siswa diarahkan pada persoalan seberapa

jauh siswa sudah mengenal keterampilan yang diajarkan. Berdasarkan

pengalaman siswa tadi, maka tingkat kemampuan siswa dapat dikelompokan

berdasarkan tahapan pembelajaran. Tahapan pembelajaran ini akan membantu

dalam menentukan apa dan bagaimana tugas dapat diberikan. Untuk kepentingan

Page 51: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

perancangan tugas, guru Penjas perlu mengenal tahapan pembelajaran dalam hal

gerak. Berdasarkan pengenalan siswa terhadap pengalaman gerak, pembelajaran

dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pemahaman konsep gerak,

tahap gerak, dan tahap otonom.

1) Tahapan Pemahaman Konsep Gerak (Kognitif)

Dalam tahap ini, tugas yang harus dipelajari oleh siswa benar-benar

merupakan tugas baru. Sebagai pemula, siswa biasanya akan banyak dipersulit

oleh keputusan yang harus dibuat. Misalnya, tentang bagaimana berdiri dalam

sikap yang baik, di mana lengan harus disiapkan, kapan gerak harus dimulai, serta

ke mana pandangan harus diarahkan. Dalam tahap ini masalah yang dihadapi oleh

anak adalah penguasaan informasi tentang cara melaksanakan tugas gerak.

Pertanyaan, kapan melakukannya, dan apa yang harus dilihat, dsb., merupakan

pertanyaan-pertanyaan yang biasa muncul pada anak yang belajar keterampilan

gerak yang baru dikenal. Untuk membantu anak dalam mempelajari hal baru,

penyampaian informasi tentang tugas yang dipelajari harus jelas. Instruksi,

demonstrasi, film, dan informasi lisan lainnya akan sangat berguna.

Salah satu tujuan pengajaran adalah memungkinkan siswa mengalihkan

informasi masa lalu ke tugas yang dihadapi. Contohnya, banyak keterampilan

mempunyai ciri gerak yang sama. Kemukakan ciri dari keterampilan yang kira-

kira sudah dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas.

Pertambahan kemampuan dalam tahap ini biasanya sangat cepat. Ini menunjukkan

bahwa strategi pembelajaran sudah ditemukan oleh anak. Jangan terlalu

dirisaukan jika penampilan pada tahap ini masih kelihatan kaku, kasar, belum

pasti dan belum disertai saat gerak yang tepat (timing). Ini semua merupakan

tanda awal untuk peningkatan kemampuan di waktu berikutnya. Keterlibatan

pikiran dalam proses belajar tahap ini masih cukup besar, sehingga menuntut

banyak perhatian. Karena itu, cegahlah pemberian informasi yang terlalu banyak

dan bersamaan. Misalnya pemberian penjelasan taktik permainan bersamaan

dengan menguraikan teknik gerak akan mengacaukan perhatian siswa.

Page 52: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Tahap Gerak (Motor Stage)

Tahapan berikut dalam pembelajaran gerak adalah tahapan gerak atau

tahapan asosiatif. Dalam tahap ini, masalah-masalah pemahaman sudah

terpecahkan, sehingga fokusnya berpindah pada pengorganisasian pola gerak yang

lebih efektif untuk meningkatkan aksi. Pemahaman menguasai bentuk dan urutan

gerak diwujudkan dalam gerak tubuh. Dalam tahapan ini, tingkatan keterampilan

naik dari tahap pemahaman tadi. Siswa mulai menunjukkan sikap dan kontrol

yang terjaga, disertai keyakinan yang meningkat. Ia mulai dapat memberikan

perhatian pada detail gerakan.

Dalam keterampilan yang memerlukan kecepatan gerak seperti

bulutangkis, anak mulai mambangun program gerak untuk menyelesaikan

gerakan. Sedangkan dalam gerakan yang lebih lambat, seperti keseimbangan

dalam senam, siswa membangun cara untuk memanfaatkan respons yang

menghasilkan umpan balik. Keajegan penampilan gerak secara terhadap

meningkat. Gerak yang dipelajari mulai ajeg. Efesiensi gerak mulai meningkat,

pengeluaran energi makin berkurang sebagai akibat otot yang berfungsi semakin

relevan dengan tugas gerak, dan pelibatan pikiran ketika bergerak semakin

berkurang pula. Pelaku menemukan ciri lingkungan yang dapat dijadikan tanda-

tanda untuk mengatur ketepatan waktu bergerak. Antisipasi berkembang dengan

cepat, membuat gerak lebih halus dan tidak terburu-buru.

3) Tahap Otonomi

Setelah banyak melakukan latihan, secara bertahap siswa memasuki

tahap otonom, yang melibatkan perkembangan gerak otomatis. Artinya

pelaksanaan gerak tidak lagi dipikirkan dan dapat terjadi begitu ada rangsang.

Beberapa ahli menilai gejala ini dapat terjadi karena adanya program gerak yang

sudah terbentuk. Program gerak adalah suatu rangkaian mekanisme yang

mengontrol terbentuknya gerak. Program gerak inilah yang mengontrol aksi

seseorang ketika bergerak dalam waktu yang relatif lama. Apakah setiap siswa

sudah pasti dapat memasuki tahap terakhir ini ? Teori mengatakan tidak selalu.

Hal ini bergantung kepada tingkat dan kualitas latihan, serta bagaimana si pelaku

melakukannya. Terjadinya tahap ini disebabkan oleh meningkatnya otomatisasi

Page 53: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

indera dalam menganalisis pola-pola lingkungan. Menurunnya tuntutan perhatian

pada cara pelaksanaan gerak, membebaskan siswa untuk menampilkan kegiatan

kognitif tingkat tinggi.

5. Tes Keterampilan Sepak Bola

Macam-macam tes keterampilan sepak bola menurut Sukatamsi :

1. Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri

atas :

a. Lari cepat dan merubah arah

b. Melompat dan meloncat

c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan

d. Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang

2. Teknik dengan bola

a. Menendang bola

b. Menerima bola

c. Menggiring bola

d. Menyundul

e. Melempar bola

f. Gerak tipu dengan bola

g. Merampas aatu merbut bola

h. Teknik-teknik khusus penjaga gawang

Macam-macam tes keterampilan sepak bola mnurut Timo Scheunemann

terdiri dari : passing, dribbling, shoting, heading dan control bola. Sedangkan

menurut W.H.Smith macam-macam tes keterampilan sepak bola terdiri dari :

control bola, menendang bola, mencegat atau merebut bola, menyundul bola dan

menjaga gawang.

6. Tes Keterampilan Sepak Bola dengan Validitas Isi

Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan harus menggunakan

suatu alat ukur yang sering disebut dengan instrumen penelitian. Suatu instrumen

penelitian memiliki karakteristik esensial tertentu,tanpa itu pengukuran tidak

dapat dipercaya dan sedikit kegunaannya. Karakteristik yang terpenting adalah

validitas. Suatu tes atau instrumen pengukuran adalah valid apabila mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Page 54: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Validitas terdiri dari 4 jenis, yaitu validitas isi, validitas konkuren,

validitas prediktif dan validitas konstruk. Pada validitas isi instrumen itu

mengukur kapasitas sesuai dengan kesimpulan yang ingin ditarik. Validitas

konkuren adalah suatu ukuran dari suatu korelasi tes terhadap beberapa criteria

yang spesifik. Validitas prediktif menggambarkan/menunjukkan nilai suatu

pengukuran untuk memprediksi performa terhadap terhadap pengukuran atau

mungkin memprediksi suatu kriteria dengan persamaan regresi atau memprediksi

suatu criteria yang tidak akan dengan segera didapatkan. Validitas konstruk

digunakan dengan tes yang abstrak ketimbang tes yang konkret dan validitas

kontruk ditentukan oleh penilaian tingkat, sejauh mana teori dan informasi

statistic, mendukung konsepsi-konsepsi yang dikonsepkan.

B. Kerangka Berpikir

Sepak bola merupakan olahraga merakyat di Indonesia. Hal itu

berdampak pula pada minat masyarakat Indonesia untuk mengetahui segala

sesuatu tentang sepak bola, termasuk anak-anak. Hal itu menyebabkan munculnya

ribuan Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) di seluruh Indonesia.

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Bonansa Solo merupakan salah

satu Lembaga Pendidikan Sepak Bola yang berada di Kota Solo dan

keberadaannya telah diakui oleh KONI Kota Solo. LPSB Bonansa Solo telah

mengikuti beberapa kejuaraan sepak bola dan hasil yang didapat sudah bisa

disebut maksimal khususnya untuk siswa usia 10-12 tahun. Tercatat pada tahun

2010 dari 5 kejuaraan lokal yang diikuti oleh siswa LPSB Bonansa Solo usia 10-

12 tahun selalu mendapatkan prestasi yaitu 2 kali mendapat juara 1 , 1 kali juara 2,

dan 2 kali juara 3.

Lembaga Pendidikan Sepak Bola (LPSB) Tunas Tirta Colomadu adalah

salah satu LPSB yang berada di Kota Solo. Berbeda halnya dengan LPSB

Bonansa Solo, LPSB Tunas Tirta Colomadu telah banyak mengikuti berbagai

kejuaraan sepak bola tetapi hasil yang didapat kurang maksimal dan khususnya

juga untuk siswa usia 10-12 tahun. Tercatat pada tahun 2010 dari 5 kejuaraan

yang diikuti oleh siswa LPSB Tunas Tirta Colomadu usia 10-12 tahun juga tidak

Page 55: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

ada satupun prestasi yang didapat. Hal ini dikarenakan LPSB Tunas Tirta

Colomadu merupakan LPSB yang terhitung masing muda dan belum mempunyai

jam terbang yang banyak. Selain itu program latihan yang dilaksanakan oleh

LPSB Tunas Tirta Colomadu belum terlalu terprogram. Dalam 1 minggu LPSB

Tunas Tirta Colomadu melaksanakan latihan 3 kali

Bagi anak-anak usia 10-12 tahun, yang paling penting untuk dikuasai

ialah teknik dasar sepak bola. Teknik dasar sepak bola dibagi menjadi dua yaitu

teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola. Untuk mengetahui tingkat

keterampilan dasar seorang anak usia 10-12 tahun dapat dilakukan melalui

beberapa macam tes. Salah satunya tes keterampilan bermain sepak bola oleh Dr.

Norbert Romagalski dan Dr. Ernst G. Degel (dalam Sukatamsi, 1984:253-260).

Adapun macam testnya yaitu:

a. Menimang-nimang bola (jugling)

b. Shoting

c. Passing

d. Menggiring bola.

e. Lari cepat merubah arah`

Untuk memperoleh data dilakukan suatu tes dan pengukuran yang

kemudian data dari hasil test dan pengukuran yang telah dilakukan di LPSB

BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu, kemudian data disusun

menjadi sebuah norma. Norma penilaian keterampilan dasar ini dapat menjadi

barometer anak didik yang tentu saja dapat memberikan gambaran bagi para

pelatih tentang anak didiknya sehingga pelatih dapat memacu kemampuan anak

dengan tujuan yang jelas, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji T(t-

test). Dari hasil tersebut maka akan dapat diketahui perbedaan keterampilan dasar

sepak bola antara LPSB Bonansa Solo Dan LPSB Tunas Tirta Colomadu.

Page 56: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh keterangan yang diperlukan, penelitian ini

direncanakan akan dilaksanakan di Lapangan Sumber Solo dan di Lapangan

Sepak Bola Baturan, Colomadu.

2. Waktu Penelitian

Agar penelitian ini mempunyai tingkat reliabel yang tinggi maka

penelitian ini dilakukan 2 kali yaitu test dan retest. Adapun test dan retest dalam

penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni 2011.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pengumpulan data juga merupakan faktor yang

penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang

diperoleh. Untuk yang sesuai, maka penelitian ini menggunakan metode

normative survey (JR. Thomas, JK. Nelson & SJ. Silverman (2005:284).

Normative survey tidak digambarkan dalam metode penelitian yang

selama ini sudah banyak ada. Sama dengan namanya metode ini melibatkan

penentuan norma untuk kemampuan, performa, keyakinan dan sikap. Pendekatan

yang digunakan adalah sampel pada orang yang berbeda usia, jenis kelamin dan

kategori lain yang dipilih dan diukur. Tahap dalam normative survey biasanya

sama dengan kuisioner, perbedaannya yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Peneliti memilih tes yang paling layak untuk mengukur

performa ayau kemampuan yang diinginkan, seperti komponen pada kondisi fisik.

Dalam normative survey, yang paling penting adalah tes diatur dalam

standar yang kaku. Perbedaan dalam pengukuran memberikan hasil yang tak

berarti. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari survei dengan

Page 57: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

beberapa metode norma seperti persen, T-skor, dan kemudian membuat norma

untuk kategori yang berbeda pada umur, jenis kelamin, dan lain-lain.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun Lembaga

Pendidikan Sepak Bola Bonansa Solo dan Lembaga Pendidikan Sepak Bola Tunas

Tirta Colomadu.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah Total Sampling.

Sample diambil semua siswa usia 10-12 tahun dari masing-masing LPSB. Dari

LPSB Bonansa Solo sejumlah 30 anak dan LPSB Tunas Tirta Colomadu 30 anak.

Untuk membuat norma diperlukan sampel berjumlah 100. Oleh karena

itu untuk dapat memenuhi sampel yang diperlukan, maka diambil siswa usia 10-

12 tahun dari LPSB Permata Utama Sukoharjo sejumlah 40 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan harus menggunakan

suatu alat ukur yang sering disebut dengan instrumen penelitian. Suatu instrumen

penelitian memiliki karakteristik esensial tertentu,tanpa itu pengukuran tidak

dapat dipercaya dan sedikit kegunaannya. Karakteristik yang terpenting adalah

validitas. Suatu tes atau instrumen pengukuran adalah valid apabila mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Validitas terdiri dari 3 jenis, yaitu validitas isi, validitas konkuren,

validitas prediktif dan validitas konstruk. Pada validitas isi instrumen itu

mengukur kapasitas sesuai dengan kesimpulan yang ingin ditarik. Validitas

konkuren adalah suatu ukuran dari suatu korelasi tes terhadap beberapa criteria

yang spesifik. Validitas prediktif menggambarkan/menunjukkan nilai suatu

pengukuran untuk memprediksi performa terhadap terhadap pengukuran atau

mungkin memprediksi suatu kriteria dengan persamaan regresi atau memprediksi

Page 58: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

suatu criteria yang tidak akan dengan segera didapatkan. Validitas konstruk

digunakan dengan tes yang abstrak ketimbang tes yang konkret dan validitas

kontruk ditentukan oleh penilaian tingkat, sejauh mana teori dan informasi

statistic, mendukung konsepsi-konsepsi yang dikonsepkan.

Instrumen pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrumen

penelitian yang di dalamnya mengandung validitas isi. Suatu instrumen

pengukuran memiliki validitas isi sampai pada taraf bahwa instrumen itu

mengukur sampai pada kapasitas sesuai dengan kesimpulan yang ingin ditarik.

Validitas logik ditentukan oleh pengujian yang akan diukur dan menetapkan

apakah instrumen itu dalam kenyataannya mengukur kapasitas yang dimaksud.

Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan bola yaitu

tes menimang-nimang bola, tes yang digunakan untuk mengukur ketepatan

menendang bola yaitu dengan tes menendang bola ke sasaran, tes yang digunakan

untuk mengukur ketepatan menyundul bola yaitu dengan tes menyundul bola kea

rah sasaran, dan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan menggiring

bola yaitu dengan tes menggiring bola berliku-liku (zig-zag). Oleh karena itulah

alat ukur yang dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang menggunakan

validitas isi karena setiap komponen diukur dengan tes yang sesuai.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diadakan

tes dan pengukuran yang terdiri dari beberapa tes keterampilan bermain sepak

bola oleh Dr. Norbert Romagalski dan Dr. Ernst G. Degel (dalam Sukatamsi,

1984:253-260).

Adapun macam testnya yaitu:

a. M enimang-nimang bola (jugling)

b. Menendang bola ( shooting )

c. Tes kecepatan dan kelincahan

d. Passing

e. Dribbling

Adapun pelaksanaan tes terdapat di lampiran 1.

Page 59: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

E. Teknik Analisis Data

Uji Reliabilitas

Menentukan Reliabilitas menggunakan ANAVA.

Reliabilitas = dengan R =

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini mengunakan metode Lilliefors

dari Sudjana ( 2002 : 466 ). Adapun prosedur pengujian normalitas tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Penggunaan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,……., Zn

dengan menggunakan rumus :

Zi = {Xi – X }/ SD , dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-

rata dan simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai

skor tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z≤Zi)

4) Selanjutnya menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan

subyek n, yaitu : S(Zi) = i/n

5) Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga paling besar dari harga-harga mutlak diambil sebagai

Lo. Rumusnya : Lo = | F(Zi) - S(Zi) | maksimum.

Kriteria :

Lo ≤ Ltab : Sampel berasal dari populasi yang distribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Page 60: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang

lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Adapun rumus yang digunakan

adalah :

Fdbvk : dbvk = SD2bs / SD

2kt

( Sutrisno Hadi, 1982 : 386 )

Keterangan =

Fdbvk : dbvk = Derajat kebebasan K1 dan K2

SD2bs = Standar deviasi KE1

SD2kt = Standar deviasi KE2

2. Menyusun Norma

1. Menghitung T-skor

Langkah-langkah :

a. Mencari angka tertinggi (AT)

b. Mencari angka terendah (AR)

c. Mencari Range (R=AT-AR)

d. Mencari kelas interval (ki)

e. Menentukan interval (i)

i

f. Mencari angka pertama ( )

=

g. Membuat tabel kerja untuk mencari T-skor

Page 61: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Menyusun Norma

Langkah-langkah :

a. Mencari angka tertinggi (AT)

b. Mencari angka terendah (AR)

c. Mencari Range (R=AT-AR)

d. Mencari kelas interval (ki)

e. Menentukan interval (i)

i

f. Mencari angka pertama ( )

=

g. Membuat tabel kerja untuk menyusun Norma Hasil Tes Keterampilan

Dasar Sepak Bola

3. Mencari Uji t

t = M 1- M 2

Page 62: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian. Penyajian penelitian

ini berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data hasil tes ketrampilan dasar

siswa LPSB usia 10-12 tahun BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu

tahun 2011. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun

LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu.

Tes ketrampilan dasar yang dilakukan merupakan tes kesegaran jasmani

yang berkaitan dengan keterampilan. Tes yang dilakukan terdiri dari 5 item, yaitu:

tes driblling, tes juggling, tes kecepatan dan kelincahan, tes passing, tes shotting.

Data yang diperoleh dari penelitian dikelompokkan dan dianalisis dengan

statistik, seperti terlihat dalam lampiran. Adapun deskripsi data secara

keseluruhan disajikan sebagai berikut.

1. Deskripsi Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB BONANSA Solo Tahun 2011

a. Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA

Solo Tahun 2011

Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Ketrampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12

Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun 2011.

Tes n Satuan Nilai

Tertinggi

Nilai

Terrendah

Driblling 50 Detik 22,36 32,01

Juggling 50 Kali 173 2

Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 7,37 9,87

Passing 50 Kali 4 0

shotting 50 Kali 4 0

Page 63: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Pengecekan Reliabilitas

Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan reliabilitas dari hasil tes,

dengan maksud untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang diperoleh.

Adapun nilai reliabilitas hasil tes ketrampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia

10-12 tahun LPSB BONANSA Solo tahun 2011, adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data

Tes n Satuan Reliabilitas Kategori

Driblling 50 Detik 0.88 Acceptable

Juggling 50 Kali 0.95 Excellent

Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 0.81 Acceptable

Passing 50 Kali 0.83 Acceptable

Shotting 50 Kali 0.84 Acceptable

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut

menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas dari Strand, B. N & Wilson R.

(1993:11), yaitu :

Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas

Kategori Reliabilitas

Excellent 0,95-0,99

Very good 0,90-0,94

Acceptable 0,80-0,89

Poor 0,70-0,79

Questionable 0,60-0,69

c. Hasil Analisis Data

Dalam analisis data hasil tes keterampilan dasar ini, nilai masing-masing

variabel diubah menjadi T-Score. Kemudian hasil tes yang diperoleh tiap sampel

diberikan penilaian sesuai dengan T-Score yang telah disusun. Selanjutnya

disusun norma klasifikasi tingkat keterampilan dasar. Dalam hal ini penyusun

norma penilaian dilakukan terhadap norma penilaian total kemampuan

keterampilan yang dibagi menjadi 5 kategori.

Page 64: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Adapun hasil pengklasifikasian dan penyusunan norma penilaian terhadap

nilai total hasil tes keterampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB

BONANSA Solo tahun 2011 yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB BONANSA Solo Tahun 2011.

No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%)

1 ≥ 282 Sangat Baik 3 6%

2 262 – 281 Baik Sekali 10 20%

3 236 – 261 Baik 11 22%

4 218 – 235 Cukup 18 36%

5 195 – 217 Kurang 5 10%

6 ≤ 194 Kurang Sekali 3 6%

50

Gambar 16. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan

Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo Tahun

2011

Dalam setiap proses latihan diperlukan evaluasi atau penilaian sehingga

diperoleh informasi mengenai tingkat kemajuan yang dicapai dalam proses latihan

tersebut. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pelatih

untuk memperbaiki proses latihan agar proses latihan semakin baik dan efektif.

6%

20%

22% 36%

10%

6%

Sangat BAIK

Baik Sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang Sekali

Page 65: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Norma penilaian ini sendiri dapat digunakan sebagai gambaran dan pedoman

dalam memberikan penilaian terhadap keberhasilan dalam proses latihan yang

dilaksanakan.

2. Deskripsi Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011

a. Keterampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA

Colomadu Tahun 2011

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Ketrampilan Dasar Siswa LPSB Usia 10-12

Tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.

Tes n Satuan Nilai

Tertinggi

Nilai

Terrendah

Driblling 50 Detik 22,01 33,62

Juggling 50 Kali 100 3

Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 7,76 10,04

Passing 50 Kali 4 1

shotting 50 Kali 4 0

d. Pengecekan Reliabilitas

Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan reliabilitas dari hasil tes,

dengan maksud untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang diperoleh.

Adapun nilai reliabilitas hasil tes ketrampilan dasar sepak bola siswa LPSB usia

10-12 tahun LPSB TUNAS TIRTA Colomadu tahun 2011, adalah sebagai

berikut:

Page 66: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data

Tes n Satuan Reliabilitas Kategori

Driblling 50 Detik 0.74 Poor

Juggling 50 Kali 0.87 Acceptable

Kecepatan dan kelincahan 50 Detik 0.73 Poor

Passing 50 Kali 0.81 Acceptable

shotting 50 Kali 0.81 Acceptable

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut

menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas dari Strand, B. N & Wilson R.

(1993:11), yaitu :

Tabel 7. Tabel Range Kategori Reliabilitas

Kategori Reliabilitas

Excellent 0,95-0,99

Very good 0,90-0,94

Acceptable 0,80-0,89

Poor 0,70-0,79

Questionable 0,60-0,69

e. Hasil Analisis Data

Dalam analisis data hasil tes keterampilan dasar ini, nilai masing-masing

variabel diubah menjadi T-Score. Kemudian hasil tes yang diperoleh tiap sampel

diberikan penilaian sesuai dengan T-Score yang telah disusun. Selanjutnya

disusun norma klasifikasi tingkat keterampilan dasar. Dalam hal ini penyusun

norma penilaian dilakukan terhadap norma penilaian total kemampuan

keterampilan yang dibagi menjadi 5 kategori.

Adapun hasil pengklasifikasian dan penyusunan norma penilaian terhadap

nilai total hasil tes keterampilan dasar siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu tahun 2011 yang dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 67: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 8. Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun

LPSB TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.

No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%)

1 ≥ 282 Sangat Baik 1 2%

2 262 - 281 Baik Sekali 4 8%

3 236 - 261 Baik 22 44%

4 218 - 235 Cukup 16 32%

5 195 - 217 Kurang 7 14%

6 ≤ 194 Kurang Sekali 0 0%

50

Gambar 17. Diagram Persentase Masing-masing Kategori Norma Keterampilan

Dasar Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB TUNAS TIRTA

Colomadu Tahun 2011

Dalam setiap proses latihan diperlukan evaluasi atau penilaian sehingga

diperoleh informasi mengenai tingkat kemajuan yang dicapai dalam proses latihan

tersebut. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pelatih

untuk memperbaiki proses latihan agar proses latihan semakin baik dan efektif.

Norma penilaian ini sendiri dapat digunakan sebagai gambaran dan pedoman

dalam memberikan penilaian terhadap keberhasilan dalam proses latihan yang

dilaksanakan.

2%

8%

44% 32%

14%

0%

Sangat BAIK

Baik Sekali

Baik

Cukup

Kurang

Kurang Sekali

Page 68: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Perbedaan Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12

Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA Colomadu

Tahun 2011

Tabel 8. Perbedaan Hasil Kategori Norma Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa

LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS

TIRTA Colomadu Tahun 2011.

No Nilai Kategori

Jumlah

BONANSA Tunas Tirta

1 ≥ 282 Sangat Baik 3 1

2 262 - 281 Baik Sekali 10 4

3 236 - 261 Baik 11 22

4 218 - 235 Cukup 18 16

5 195 - 217 Kurang 5 7

6 ≤ 194 Kurang Sekali 3 0

50 50

Gambar 18. Diagram Hasil Masing-masing Kategori Norma Keterampilan Dasar

Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011

3

10 11

18

5

3

1

4

22

16

7

0 0

5

10

15

20

25

SangatBaik

Baik Sekali Baik Cukup Kurang KurangSekali

LPSB BONANSA

LPSB Tunas Tirta

Page 69: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Keterampilan dasar sepak bola siswa LPSB Usia 10-12 tahun LPSB

BONANSA Solo Tahun 2011 berdasarkan kategori norma.

No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%)

1 ≥ 282 Sangat Baik 3 6%

2 262 - 281 Baik Sekali 10 20%

3 236 - 261 Baik 11 22%

4 218 - 235 Cukup 18 36%

5 195 - 217 Kurang 5 10%

6 ≤ 194 Kurang Sekali 3 6%

50

2. Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011 berdasarkan kategori norma

No Nilai Kategori Jumlah Jumlah (%)

1 ≥ 282 Sangat Baik 1 2%

2 262 - 281 Baik Sekali 4 8%

3 236 - 261 Baik 22 44%

4 218 - 235 Cukup 16 32%

5 195 - 217 Kurang 7 14%

6 ≤ 194 Kurang Sekali 0 0%

50

3. Perbedaan Hasil T-score pada masing-masing tes Keterampilan Dasar Sepak

Bola Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB

TUNAS TIRTA Colomadu Tahun 2011.

T-Score DRIBLING JUGGLING KEC. DAN

KELINCAHAN PASSING SHOOTING

TOTAL T-

SCORE

BONANSA 2542 2520 2632 2087 2137 11918

T.TIRTA 2443 2533 2334 2226 2372 11908

4. Perbedaan Hasil Uji T pada tes Keterampilan Dasar Sepak Bola Siswa LPSB

Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS TIRTA

Colomadu Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Harga t = 1,90 dan d.b = 29

Tabel pada diitribusi c harga t kritik pada t.s.0,05 = 1,70

Harga t > t kritik, Jadi ada perbedaan Keterampilan Dasar Sepak Bola antara

Siswa LPSB Usia 10-12 Tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB TUNAS

TIRTA Colomadu Tahun 2011.

Page 70: PERBANDINGAN KETERAMPILAN DASAR SEPAK …/Per...Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian ... BOLA SISWA USIA 10-12 TAHUN PADA LPSB BONANSA SOLO DAN TUNAS TIRTA COLOMADU …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

B. Implikasi

Dari hasil penelitian ini dapat disusun norma penilaian keterampilan dasar

siswa LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB Tunas Tirta

Colomadu tahun 2011, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa di LPSB yang

bersangkutan.

Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa dalam memberikan penilaian

terhadap tingkat keterampilan dasar siswa LPSB BONANSA Solo dan LPSB

Tunas Tirta Colomadu usia 10-12 tahun dapat digunakan pedoman yang sesuai.

Dalam hal ini pelatih LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA Solo dan LPSB

Tunas Tirta Colomadu dapat melihat norma yang disusun berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan.

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dari implikasi yang

ditimbulkan, maka kepada para pelatih LPSB usia 10-12 tahun LPSB BONANSA

Solo dan LPSB Tunas Tirta Colomadu, disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Pelatih hendaknya selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tingkat

kondisi fisik siswa LPSB dalam melakukan proses latihan.

2. Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat keterampilan dasar sepak bola

siswa LPSB, hendaknya pelatih menggunakan norma penilaian yang sesuai.

Dalam hal ini dapat digunakan hasil penelitian ini dengan melengkapi data

dari seluruh populasi yang tujuannya digunakan untuk menyusun norma

penilaian yang baru.

3. Seyogyanya norma penelitian dapat dikembangkan dengan memaksimalkan

jumlah subyek.