PDF Sya'ir Ayah

92
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI . ...................................................................................... 1 SEKAPUR SIRIH OLEH H. MUCHSIN BILFAGIH, S. Ag ..................... 3 SAMBUTAN OLEH S.A.R MULACHELE ............................................... 6 MUQADDIMAH .................................................................................. 7 KATA PENGANTAR ............................................................... 9 SABDA NABI SAW .................................................................. 13 BENAR ........................................................................................ 14 SABAR ................................................................................... 15 SOPAN .................................................................................. 30 A. KELUARGA ............................................................ 38 B. PERBENDAHARAAN (SEMBAHYANG) .................... 40 C. TAUFAN SETIA ...................................................... 49 D. PENGAWAL ........................................................... 53 E. TABIB.......................................................................... 56 F. BENTENG ............................................................. 59 G. UANG DAN HARTA ................................................ 62 H. KATA ILMU ............................................................ 67 I. ANAK PIATU .......................................................... 72 J. NASIB ........................................................................ 80 K. PUJI SYUKUR ........................................................... 82 L. RINGKASAN ........................................................ 84 M. SEJARAH ................................................................. 88

Transcript of PDF Sya'ir Ayah

Page 1: PDF Sya'ir Ayah

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . ...................................................................................... 1

SEKAPUR SIRIH OLEH H. MUCHSIN BILFAGIH, S. Ag ..................... 3

SAMBUTAN OLEH S.A.R MULACHELE ............................................... 6

MUQADDIMAH .................................................................................. 7

KATA PENGANTAR ............................................................... 9

SABDA NABI SAW .................................................................. 13

BENAR ........................................................................................ 14

SABAR ................................................................................... 15

SOPAN .................................................................................. 30

A. KELUARGA ............................................................ 38

B. PERBENDAHARAAN (SEMBAHYANG) .................... 40

C. TAUFAN SETIA ...................................................... 49

D. PENGAWAL ........................................................... 53

E. TABIB .......................................................................... 56

F. BENTENG ............................................................. 59

G. UANG DAN HARTA ................................................ 62

H. KATA ILMU ............................................................ 67

I. ANAK PIATU .......................................................... 72

J. NASIB ........................................................................ 80

K. PUJI SYUKUR ........................................................... 82

L. RINGKASAN ........................................................ 84

M. SEJARAH ................................................................. 88

Page 2: PDF Sya'ir Ayah

2

“Jadilah Musa ketika menuntut ilmu, dan jadilah Khidir ketika

menjadi guru. Karena keduanya ada dalam Muhammad”

Cetakan ke 2, Diproduksi oleh Majelis Ta’lim Daar al-Hikam

Manado 2010.

Page 3: PDF Sya'ir Ayah

3

SEKAPUR SIRIH Oleh : H. Muchsin Bilfagih, S. Ag

Bismillahi al rahman al rahim… Pengarang sya’ir ini adalah ayah dari ibu Saya, sekaligus

beliau merupakan guru halaqah saya yang tertinggi, terutama dalam memberikan pemahaman tentang ilmu tasawuf yang beliau kuasai. Pengarang tidak hanya menulis sya’ir “Wasiat Ayah” akan tetapi ada beberapa sya’ir yang sudah terbukukan sebelumnya; seperti, Sya’ir Perukunan Islam (1954), Sya’ir Kiamat (1954), Pesan Ibu (1956), Terjemahan Al-Qur’an (1962), dan ada beberapa karangan beliau yang belum sampai ke tangan pembaca.

Membaca setiap bait-bait sya’ir pengarangnya akan terlihat nilai kecerdasan intelektual, spiritual dan emosionalnya. Hal ini, seiring dengan karakteristik yang dimiliki beliau sebagai seorang sastrawan yang memiliki sejumlah potensi sehingga dengan potensi inilah harkat dan martabat beliau sangat mulia. Potensi inilah yang juga nampaknya telah menjadikan Syekh A.S Bachadlar seorang tokoh yang sangat berpengaruh pada masanya. Potensi-potensi yang dimaksud diantaranya adalah: Ulama (Ketua Mahkamah Syar’iah Sulawesi Utara), Sebagai Umara (Penasehat Khusus Gubernur Sulawesi Utara Bpk. H. V. Worang), Sejarahwan, Politisi (Dewan Pimpinan PSII Kabupaten Minahasa), Pengusaha (Manajer pada sebuah perusahaan Belanda semenjak di Gorontalo) dll.

Sejarah mencatat, AS. Bachdlar banyak memberikan kritik dan sarannya kepada Bangsa dan Negara ini. Hal ini terlihat pada bukti surat menyurat yang dilayangkan kepada Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, dan Ibu

Page 4: PDF Sya'ir Ayah

4

Fatmawati (isteri Soekarno). Bunyi surat tersebut diantaranya adalah, “Jika presiden meyakini bahwa kemerdekaan yang dicapai adalah sebuah anugerah dari Allah, maka mesti diyakini pula bahwa anugerah itu diperuntukkan kepada rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, dalam menjalankan roda pemerintahan harus mengedepankan kepentingan rakyat bangsa Indonesia serta tidak memberi ruang dan peluang kepada bangsa-bangsa lain untuk menjajah negeri kita kembali”.

Selain itu, kepada ketua Majelis Ulama Indonesia, Prof. Dr. Hamka, telah terjadi korespondensi yang cukup lancar dengan pengarang. Masukan-masukan pengarang terhadap Buya Hamka dalam mengembangkan polarisasi dakwah di tengah-tengah masyarakat yang multikultural, adalah sikap Al-Qur’an yang menghargai perbedaan, dengan mengutip al-Qur’an surat al-Nahl: 125:

äí ÷Š $# 4’ n< Î) È@‹Î6 y™ y7 În/u‘ Ïp yJõ3 Ït ø: $$Î/ Ïp sàÏãöq yJø9$#ur Ïp uZ|¡ pt ø: $# ( Oßg ø9ω» y_ ur ÓÉL ©9 $$ Î/

}‘Ïd ß |¡ôm r& 4 ¨b Î) y7 ­/u‘ uqèd ÞO n=ôãr& yJÎ/ ¨@|Ê tã ¾ Ï& Î#‹Î6 y™ ( uqèdur ÞO n=ôãr&

tûïω tGôg ßJø9 $$ Î/

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Kemudian, ketika menutup suratnya kepada Buya Hamka, A.S Bachdlar mengatakan, “Ayat di atas adalah contoh

Page 5: PDF Sya'ir Ayah

5

amar ma’ruf nahi munkar yang paling tepat sebagai pola dakwah di Indonesia, metode ini yang tidak menjadikan muslim Indonesia fundamental bahkan radikal dalam memahami Islam”.

Disamping beliau telah berhasil melahirkan dan mendirikan sebuah perkampungan Islam (Desa Tumbak), pengarangpun adalah pejuang pra-kemerdekaan hingga proklamasi yang tidak tercatat dalam sejarah resmi Pemerintah Indonesia. Saya sebagai cucu sekaligus sebagai muridnya, banyak mendapat bimbingan dan pelajaran khusus dari pengarang, bahkan awal mula saya naik ke mimbar khutbah pun berdasarkan perintah (ijazah) dari sang pengarang.

Ketika usia 100 hari menjelang wafatnya, pengarang berpesan kepada saya, “Jadilah Musa ketika menuntut ilmu, dan jadilah Khidir ketika menjadi guru. Karena keduanya ada dalam Muhammad” dan saya pun berharap kepada pembaca, jadilah seperti apa yang telah diwasiatkan pengarang kepada saya, agar hasil dari bacaan tentang “Wasiat Ayah” ini menjadi penawar bagi hidup dan kehidupan kita.

Sekian Manado, 09 Januari 2010.

H. Muchsin Bilfagih, S. Ag. (Pengasuh Majelis Daar al Hikam dan Cucu sekaligus Murid A. S Bachdlar)

Page 6: PDF Sya'ir Ayah

6

Penghargaan Sambutan Dari Yang Mulia Al-Ustadz S. A. R Mulachele Ketua M. S. 190/MS.

Dengan nama Allah Pemurah Penyayang.

Segala puji bagi Allah, kemudian shalawat dan salam kepada junjungan kami nabi Muhammad Saw. Adapun setelah membaca dan menelaah dengan seksama sya’ir-sya’ir “Wasiat Ayah” yang disusun oleh saudara yang sangat terkenal dalam susunan dan gubahan-gubahan beserta sajak-sajaknya dalam beberapa buku-buku sya’ir yang terlebih dahulu ialah untuk membuat kata sambutan yang selayaknya saudaraku A. S Bachdlar, maka tertariklah hatiku sebagai tanda penghargaan tinggi atas usaha saudaraku itu yang telah mengisi kekosongan dan kekurangan pada masyarakat yang sangat gemar akan kata-kata sajak yang indah dan mudah difahami sambil mengandung sopan dengan kalimat-kalimat yang halus, sesuai dengan alam pikiran penyusun yang mengikuti aliran zaman dan perubahan cara mendidik dan membimbing ke arah kemajuan yang sebenarnya.

Semoga Allah Swt. akan menerima usaha yang baik ini dan mendapat penghargaan dari para pembaca sekaliannya, serta kesempurnaan itu tetap milik Allah.

Manado, 21 September 1957. Ketua Mahkamah Syari’ah

Manado/Minahasa S. A. R Molachele

Page 7: PDF Sya'ir Ayah

7

MUQADDIMAH

Bismillahi AR-Rahman AR-Rahim

Segala puji-pujian teruntuklah bagi Tuhan Allah serta sekalian alam. Shalawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, dan kepada orang yang setia mengikuti jejaknya. “Sesungguhya Allah mengutus junjungan kita Nabi Muhammad SAW untuk rahmat sekalian alam”

Dengan masa hanya 23 tahun dapatlah beliau merubah sejarah dunia di masa yang serba kacau lalu menjelma menjadi masa yang makmur dengan perangai yang terpuji. Dengan ketabahan hati yang penuh keyakinan beliau memperjuangkan tugasnya sebagai seorang Rasul, menembus berbagai rintangan yang hebat-hebat dan sangat berbahaya, namun akhirnya dalam jangka yang sangat pendek itu beliau dapat mencapai kemenangan yang gilang-gemilang.

Kemenangan mana terselamatlah penduduk seluruh tanah Hijaz dan tanah Arab seluruhnya dari kesesatan peyembahan berhala dan dari perangai-perangai yang buruk lalu menjadi Umat Islam, umat yang mentauhidkan Allah yang Maha Esa.

Menurut pernyataan dari Sayyidina Ali r.a. tentang peradaban Islam yaitu berpedomankan salah satu sabda Rasulullahi SAW (Lihat peri hidup Muhammad Rasulullah SAW. jilid II halaman 51) oleh Zainal Arifin Abbas.

1. “Pengetahuan modalku” 2. “Akal asal agamaku” 3. “Cinta adalah dasarku” 4. “Ikhlas adalah pakaianku”

Page 8: PDF Sya'ir Ayah

8

5. “Mengingat Allah adalah teman kesukaanku” 6. “Kepercayaan adalah perbendaharaanku” 7. “Duka cita adalah temanku” 8. “Ilmu senjataku” 9. “Sabar selendangku” 10. “Ridha keuntungan perjuanganku” 11. “Faqir kebangsaanku” 12. “Zuhud Pekerjaanku” 13. “Keyakinan itu kekuatanku” 14. “Kebenaran (ketulusan) itulah penolongku” 15. “Taat (kepatuhan) itulah yang mencukupkan aku” 16. “Berjuang itulah pekertiku” 17. “Sembahyang itulah buah mataku”

Tujuh belas pasal perangai Rasulullah yang mulia itu saja kemukakan sebagai dasar yang utama dalam Sya’ir Wasiat ini. Adapun gubahan yang sederhana ini, sekedar hajat untuk anak-anak Saya, tetapi oleh banyak permintaan saudara-saudara, sahabat kenalan, baik Islam maupun Kristen, setelah menelaahnya, mendesak supaya sya’ir ini dapat dicetak banyak-banyak agar dapat pula, dibaca oleh banyak orang. Semoga ada juga faedahnya.

Demikian hingga buku sekecil ini terwujud tiba di tangan para pembaca yang terhormat; walaupun belum memuaskan keinginan massa pada zaman yang serba modern ini, karena banyak kekurangannya. Dengan harapan yang ikhlas agar supaya arifin pembaca dapat sama-sama memperbaiki yang tidak tepat dan kurang jelas adanya. Semoga kiranya Allah limpahkan karunia pahalanya.

Terima kasih. Wassalam bil maaf Al Faqier

A. S. Bachdlar

Page 9: PDF Sya'ir Ayah

9

I. (Kata Pengantar)

1. Bismillah awal kata pengantar Allah tersanjung pengasih besar Mohon petunjuknya di jalan yang benar Jauh dari sesat kesasar.

2. Alhamdulillah syukur kepada-Nya Allah yang kaya sangat murahnya Tidak terhitung banyak nikmat-Nya Limpah karunia bagi hamba-Nya.

3. Rahmat sejahtera Allah ciptakan Atas Nabi akhir al-zaman Juga keluarga serta sekalian Sahabat beliau pula demikian.

4. Waba’du, kemudian dari pada itu Duduk termenung di satu waktu Faqir yang lemah ketika itu Terbayang cita karang sesuatu.

5. Cita membayang dalam pikiran Situasi zaman macam aliran Anak dan cucu gaul campuran Betapa kelak dapat teguran.

Page 10: PDF Sya'ir Ayah

10

6. Karena sekarang zaman merdeka Begitu kata setengah mereka Dipakai untuk menurut suka Bapak ibu tak boleh murka

7. Usia anak sudah dewasa, Masuk sekolah sudah termasa Ibu-bapak lepas kuasa Mengaku tahu bandingan masa.

8. Menapak sekarang zaman yang akhir Istilah modern banyak yang lahir Tutur kalimat gaya menyindir Orang tua kolot dan pandir.

9. Mengingat nikmat karunia Tuhan Anak dan cucu puluh bilangan Fakir melarat bukan hartawan Menanggung jawab pilu dan rawan.

10. Betapa hal bagaimana peri Amanat Allah haliqul Baari Menanggung jawab anak dan isteri Agar selamat kemudian hari.

Page 11: PDF Sya'ir Ayah

11

11. Hamba bukan seorang kaya Namun memadai rasa mulia Karena syukur atas karunia Iman dan Islam agama saya.

12. Bukan Ulama gelaran mufti Pengetahuan agama luas teliti Bukan pula hamba mengerti Sekedar tahu untuk berbakti.

13. Umur lanjut boleh di kata Rambut menjelma uban merata Gigi tanggal rabunlah mata Kuping pendengar berkurang nyata.

14. Uban merata atas kepala Mata rabun kuranglah nyala Pendengar sudah berkurang pula Cucu menangis sangka biola.

15. Itulah berita datang berulang Alamat orang di panggil pulang Kadar bernanti ajal menjelang Entah pagi entahlah petang.

Page 12: PDF Sya'ir Ayah

12

16. Dalam hal demikian rupa Syukur lagi hati penyapa Suka menegur bagi siapa Anak dan cucu yang agak lupa.

17. Dikalau ayah sudah tiada Pandai-pandai wahai anakda Bercampur gaul sesama muda Perangai baik jangan ternoda.

18. Berjuanglah anakku secara jantan Dalam gelanggang mana kalangan Masyarakat Adam menurut zaman Selama hidup teguhkan iman.

19. Awas waspada jangan terburu Melihat laga yang macam baru Anakku jangan lantas meniru Fikir dan timbang jangan keliru.

20. Ayah tiada tinggalkan harta Menjadi waris dibagi rata Sebab miskin sudah ternyata Jangan lagi umpat dan nista.

Page 13: PDF Sya'ir Ayah

13

21. Sebab itu ayah karangkan Suatu syair jadi titipan Bisikan jiwa ayah tinggalkan Wasiat baik harap amalkan.

22. Agar hidupmu berkat dan jaya Selama hayat di alam dunia Amalkan pesanku jujur setia Dunia akhirat kelak mulia.

23. Inilah wasiat ayah pesankan Anakku ingat jangan lalaikan Patuh dan ikhlas serta amalkan Riwayatmu kelak orang kenangkan.

II. (Sabda Nabi S.A.W)

24. Pengetahuan itu modal utama Hendaklah berdamping dengan ulama Ambil petua dengan seksama Supaya amal tidak percuma.

25. Akal itu asal agama Orang berbudi sudi terima Orang gila tentu percuma Itulah sabda Nabi utama.

Page 14: PDF Sya'ir Ayah

14

26. Cinta kasih menjadi dasar Terhadap makhluk kecil dan besar Halaukan dengki benci dan gusar Terhindar dari fitnah dan onar.

27. Keinginan itu jadi kendaraan Sebagai kereta edar daratan Atau bahtera atas lautan Diangkasa roket cita ke bulan.

28. Ingat Allah teman bersuka Diwaktu senang dikala duka Segala cita taufik terbuka Jauh dari malapetaka.

29. Kepercayaan itu anak keteguhan Itu sebagai perbendaharaan Dalamnya penuh segala kekayaan Tiada berkurang dibelanjakan. 30. Duka cita adalah teman Walau dilaut atau di hutan Anakku jangan jemu dan bosan Biasakan saja hatimu aman.

Page 15: PDF Sya'ir Ayah

15

31. Ilmu itu sebagai pedang Jenawi sakti di medan perang Penewas musuh datang menyerang Tidakkan majal oleh sembarang. 32. Ilmu itu adalah senjata Pada yang empunya berguna nyata Baik di desa walau ke kota Dapat merubah bathil dan dusta. 33. Sabar itu jadi selendang Selimut diri malam dan siang Penghibur hati di kala datang Fitnah cobaan aral melintang. 34. Pahala sabar sudah termasyhur Menolong orang hingga di kubur Walau fitnah ribut mengguntur Allah pengasih serta penghibur. 35. Allah beserta orang yang sabar Jadi penghibur di waktu sukar Walau dibenam walau dibakar Hati yang sabar tiada gentar.

Page 16: PDF Sya'ir Ayah

16

36. Rela berjuang itulah dia Untung besar sifat mulia Orang rela jujur setia Hidup jaya syahid bahagia. 37. Kebangsaan itu hanyalah faqir Itulah bangsa semula lahir Bani Adam awal dan akhir Lahir tiada kain setabir. 38. Beroleh harta menjadi kaya Menjadi raja dapat karunia Orang berbudi jujur setia Faqir dan miskin pandang mulia.

39. Karena tahu mula asalnya Semua sama waktu lahirnya Sekedar hidup nanti ajalnya Pulang ke tanah hampa tangannya.

40. Zuhud itulah sifat kerjamu Hidup dunia kedar hajatmu Untuk berbakti akan Tuhanmu Bukanlah ini tempat kekalmu.

Page 17: PDF Sya'ir Ayah

17

41. Dunia sebagai tempat berhuma Bertanam benih baik utama Amal yang saleh turut agama Iman dan Islam jalan bersama. 42. Keyakinan itu suatu kekuatan Mendorong cita lagi giatkan Ke arah maksud hingga capaikan Ragu dan sangka ia halaukan. 43. Kebenaran itu jadi penulung Ia pembela yang amat ulung Sebentar fitnah datang membendung Ia membela tangkas tak canggung.

44. Kebenaran itu penolong tentu Segala perkara ia membantu Setiap masa setiap waktu Ia pembela yang ulung jitu.

45. Jika berlaku fitnah sengsara Hingga orang masuk penjara Tiada siapa tolong bicara Kecuali kebenaran luputkan mara.

Page 18: PDF Sya'ir Ayah

18

46. Taat pada perintah Tuhan Cukup memadai bagimu ikhwan Tiada imbang akan gangguan Itulah tanda orang beriman. 47. Berjuang itu jadi pekerti Cita baik lagi berarti Giat majukan dengan teliti Guna umum sebagai bakti. 48. Sembahyang itu buah matamu Peliharakan dia selagi hayatmu Lebihkan dari anak isterimu Lima waktu tetap baktimu.

49. Sekedar ini wasiat bapa Banyaknya itu tujuh belas rupa Sambut dan ingat jangan dilupa Peradaban Islam sunnah Mustafa.

50. Sabda Nabi jadi pedoman Penuntun ummat sekedar zaman Siapa taat tanda beriman Dunia akhirat sentosa aman.

Page 19: PDF Sya'ir Ayah

19

51. Tujuh belas pasal terdapat Perangai Nabi junjungan umat Rasul Allah mebawa rahmat Seluruh alam dapat syafa’at. 52. Baik juga ayah lanjutkan Pendapat ayah anak pahamkan Kedar dapat ayah paparkan Agar mudah anak amalkan.

53. Wahai anakku cahaya mata Berlaku benar bila berkata Walau dihadapan si jahil buta Jangan sekali hendak berdusta.

54. Adapun benar dalam berkata Itu melebihi tajam senjata Adapun tutur bercampur dusta Itu seburuk tubuh berkusta. 55. Lidah benar bertutur kata Sebagai kalung tata permata Atau mahkota Raja bertahta Siapa berhadap bersuka cita.

Page 20: PDF Sya'ir Ayah

20

56. Siapa terkenal berkata bohong Lidahnya seolah sudah terpotong Tiada siapa sudi menolong Bencilah orang diajak omong. 57. Umpama senjata tajam tak tumpul Yaitu benar kata terkabul Walau diejek janganlah masygul Kemenangan kelak dating menyusul. 58. Benar itu anak gusti Sumbernya hak nyatalah pasti Dari pada Allah tuhan sejati Suatu cahaya didalam hati. 59. Ialah cahaya penerang hai Suluh penuntun hidup ke mati Dimana tempat anak lewati Orang menyambut segenap hati. 60. Ialah terang ialah Nur Menara hidup pelita kubur Nama di dunia harum termasyhur Langsung ke Barzah sewangi melur.

Page 21: PDF Sya'ir Ayah

21

61. Lidah benar bila berperi Umpama kunci buka lemari Jurusan mana berhadap diri Hambarkan cita segera di beri. 62. Sebab orang sudah percaya Orang benar jujur setia Seperti lampu terang cahaya Tipu gelap tidak bedaya. 63. Perangai benar sudah terkenal Dimana pergi orang tak sangkal Orang hartawan tidak menyesal Pinjamkan uang menjadi modal 64. Walau bergaul dengan wanita Orang percaya segenap cita Nama baik tersiar warta Jujur dan benar laku dan kata. 65. Tetapi wahai emas tumpawan Walaupun benar budi bangsawan Jangan biasa suka berkawan Dengan wanita janda perawan.

Page 22: PDF Sya'ir Ayah

22

66. Larangan Allah sangat tegasnya Pemuda pemudi bukan muhrimnya Jangan bergaul dengan bebas nya Pengaruh syahwat sangat kejamnya. 67. Sebagus kisah didalam Qur’an Seorang Nabi utusan Tuhan Yusuf jelita sangat rupawan Zulaiha rindu hilang ingatan. 68. Hilanglah malu siti mulia Dirasuk syahwat tidak berdaya Mujur rahmat Tuhan yang kaya Mereka luput dari bahaya. 69. Karena Yusuf nabi dan rasul Hatinya suci do’a nya makbul Dengan seketika Jibril muncul Redahlah nafsu amarah cabul. 70. Itupun karena memeng sifatnya Segala rasul ma’sum dirinya Benar dan suci jujur hati nya Lacur buruk sunyi padanya.

Page 23: PDF Sya'ir Ayah

23

71. Dipilih Yusuf masuk penjara Dari pada turut syahwat angkara Berani korban badan sengsara Agar nama tiada cidera. 72. Dalam kejadian demikian rupa Jangan kita salah menerka Menuduh nabi buat durhaka Merusak iman calon neraka. 73. Para Anbia’ RasulNya Tuhan Ma’sum bersih dari celaan Pemimpin ummat bawa tuntunan Baik dan buruk Tuhan bayangkan. 74. Agar ummat kemudian hari Menempuh perkara berbagai peri Tiada tertipu nafsu sendiri Tahu bedakan kanan dan kiri. 75. Demikian kalimat Khalikul alam Mengutus Nabi membawa Islam Lebih jelas wahai pualam Daraskan Qur’an fikir mendalam.

Page 24: PDF Sya'ir Ayah

24

76. Dalam mendaras sambil belajar Kunjungi guru kecil dan besar Alim Ulama’ sangat muktabar Pengetahuan banyak luas dan benar. 77. Kedua hendaklah siap tunggangan Kuda semberani tahan muatan Menempuh jalan hutan daratan Walau ke ufuk langit tujuan. 78. Yaitu sabar dalam alaman (ujian) Segala cobaan mana jurusan Didalam hati jangan hiraukan Yakin percaya Allah luputkan. 79. Sabar olehmu wahai puteraku Menempuh suatu baikan laku Dimana ruas disitu buku Tiada jalan tidak berliku. 80. Fikir menungkan buku dan ruas Disitu peunjuk terang dan tegas Ruas yang licin tidak berbekas Tetapi buku terbitkan tunas.

Page 25: PDF Sya'ir Ayah

25

81. Kata pujangga bijak waskita Kemenangan itu bukan semata Pada selalu bersuka cita Tetapi hijrah tiap derita. 82. Sebagai buku terbitkan tunas Tumbuha muda subur dan waras Demikian rintangan menambah cerdas Badan yang lemah menjadi tangkas. 83. Betapa nasib Nabi Sulaiman Raja yang besar tiada bandingan Cincin kerajaan dicopet syaitan Hidup menjadi buruh nelayan. 84. Siapa tiada tahu riwayat Nabi Sulaiman tinggi derajat Kerajaan luas lagi mu’jizat Bandingannya itu tiada didapat. 85. Hewan unggas jin dan hantu Angin, laut, bukit dan batu Taat menurut perintahnya itu Betapa mendapat uji begitu.

Page 26: PDF Sya'ir Ayah

26

86. Dari singgasana kerajaan besar Jatuh menjelma darwis yang sukar Merantau jadi buruj yang kasar Namun beliau berlaku sabar 87. Karena sabarnya nabi Sulaiman Cincin yang hilang Tuhan pulangkan Isterinya dapat perut ikan Kerajaan kembali senang dan aman. 88. Sabar Ayyub sangat termasa Cobaan Tuhan luar biasa Tahan sengsara berbilang masa Anak dan harta lebur binasa. 89. Bukan sahaya anak dan harta Dirinya juga sangat derita Namun hatinya tetap berita Allah kuasa pulihkan beta. 90. Walau diriku sakit melarat Namun Tuhanku mempunyai rahmat Do’a beliau demikian hemat Mutu budinya tinggi derajat.

Page 27: PDF Sya'ir Ayah

27

91. Dengan kudrat Khalikul bari Sabar Ayub demikian peri Di dalam rumah baring sendiri Jibril tiba segarlah diri. 92. Jibril muncul jalankan tugas Perintah Allah tegas dan lantas Ayub yang sakit sembuh dan waras Menjelma pemuda yang elok paras. 93. Isterinya masuk sangat herannya Rumah sunyi tanpa suaminya Hanya pemuda elok rupanya Ialah Ayyub balik mudanya. 94. Nabi Muhammad serta sahabat Siarkan Islam kepada Umat Banyak cobaan beliau dapat Tiada kurang dengki dan umpat. 95. Hendak dibunuh oleh mereka Musyrikin Mekkah sangat durhaka Kepada Nabi sangat dimurka Hendak dibunuh itu ketika.

Page 28: PDF Sya'ir Ayah

28

96. Di gua Tsur Nabi mulia Serta Abu Bakar taoulan setia Dengan lindungan Tuhan yang kaya Beliau luput dari bahaya. 97. Lembah nkecil di riang gunung Nabi dan umat musyrikin kepung Sabar Nabi yang sangat ulung Allah uputkan akhirnya untung. 98. Bagaimana sabar Rasul mulia Dengan sahabat bersama dia Serta wanita banyak setia Baca sejarah Islam bahagia. 99. Salah satunya ayah bayangkan Sabarnya Nabi silah renungkan Suatu masa di tengah jalan Beliau bersama Umar pahlawan. 100. Tengah berjalan sambil berperi Seorang Badui datang berlari Tiba menyentak jubahnya Nabi Hardik berkata uangku mari.

Page 29: PDF Sya'ir Ayah

29

101. Beliau berjalan denga tertibnya Tiba si Badui tidak sopannya Datang menarik baju jubahnya Nyaris rebah Nabi olehnya. 102. Umar terkejut hatinya berang Dihunus pedang hendak memarang Dengan lembut Nabi melarang Menyabarkan hati Umar yang garang. 103. Bukan demikian menolong kawan Tetapi anjurka aku pulangkan Haknya padaku ia hajatkan Itu yang patut Umar lakukan. 104. Mendengar sabda nabi pilihan Umar dan Badui sangatlah heran Memikir sifat Haim junjungan Olehnya Badui lalu lepaskan. 105. Badui berkata dengan sopannya Takut dan malu dengan hikmatnya Wahai Muhammad sunguh benarnya Tuanku Rasul tiada taranya.

Page 30: PDF Sya'ir Ayah

30

106. Ajarlah hamba kalimat syahadat Kepadamu aku menjadi umat Syari’at Islam hamba bertaat Dunia akhirat jadi syafa’at.

107. Itulah sabar mengandung hikmat Pada mulanya terasa berat Lamun si sabar hatinya kuat Akhirnya menang merasa nikmat.

108. Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian.

(III. “Sopan”)

109. Ketiga hendaklah berpunya modal Masuk pasar toko dan kapal Dimana pergi orang tak sangkal Sebab anakda membawa bekal.

110. Iaitu akhlak budi pekerti Lemah lembut tutur berarti Di depan ramai atau berbakti Tetap perangai bertulus hati.

Page 31: PDF Sya'ir Ayah

31

111. Wahai anakku muda belia Elok prerangai sopan mulia Lebih dari emas mutiara Orang hargakan lagi percaya. 112. Bila bertemu sesama Islam Anakda dahulukan memberi salam Maniskan muka jangan bermasam Elok dan lembut tutur pualam. 113. Baik berjumpa lain agama Dahulukan hormat sikap utama Perangai sopan tidak percuma Malah menjadi harumnya nama. 114. Jika diajak oleh kawanmu Pergi bertandang atau bertau Baik tertib peri lakumu Lemah lembut tutur katamu. 115. Tiba belum masuk ke dalam Tuan rumah diberi salam Minta izin wahai pualam Itulah sunnah agama Islam.

Page 32: PDF Sya'ir Ayah

32

116. Kalau dalam rumahnya orang Berbagai alat berukir karang Mata memandang biarlah jarang Hemat tuturmu biarlah kurang. 117. Jika dijamu dalam hidangan Kendali nafsu anakku tuan Jangan serakah tidak karuan Orang memandang sifatmu hewan. 118. Jangan sekali merasa bangga Lantaran banyak berkeluarga Bangsawan pangkat hartawan juga Itu bukan address ke surga. 119. Benar sungguh tidak disangkal Oleh si pandir atau berakal Banyak keluarga walau tak modal Kalau rukun tidak menyesal. 120. Tapi kalau tidak sehati Sebab jahil tak budi bakti Kemajuan hidup tidak berbukti Lebih berguna nisan si mati.

Page 33: PDF Sya'ir Ayah

33

121. Syari’at Islam sangat mulia Sudah diatur Tuhan yang Kaya Siapa beriman sungguh percaya Islam penuntun hidup bahagia. 122. Pemeluk Islam kalau percaya Tolong menolong kata se-ia Hilang kikir orang yang kaya Fakir miskin kurang di dunia. 123. Karena Allah telah ciptakan Ayat Qur’an nyata terangkan Umat Islam satu ikatan Jadi saudara sama beriman. 124. Satu padu dalam saudara Gotong royong segala perkara Sikaya tahu miskin sengsara Hidup makmur dalam Negara 125. Tetapi semua wahai putraku Mungkin sukar akan berlaku Selama ummat berhati kaku Kikir dan sombong pri dan laku

Page 34: PDF Sya'ir Ayah

34

126. Kikir dan sombong tingkah lakunya Masyarakat tentu benci padanya Bukan benci akan dirinya Tetapi pekerti kasar buruknya. 127. Bukan hanya pada si kaya Simiskin tak kurang bertipu daya Kalau sudah dapat percaya Harta orang dianiaya. 128. Bukan hanya pada si kaya Kita harapkan berbuat jaya Si miskin juga hendak setia Kalau sudah dapat percaya. 129. Sebab itu muda rupawan Jujur setia baik amalkan Bahasa elok muka maniskan Senang siapa anak hadapkan. 130. Kata kita penyebut diri Jangan lazimkan wahai biduri Alamat orang berbangga diri Orang tak sudi mendengar peri.

Page 35: PDF Sya'ir Ayah

35

131. Lazimkan dengan berkata saya Itu kata membawa jaya Senang pendengar sayang percaya Itu alamat jalan bahagia. 132. Sedang pembesar dalam Negara Atau hakim urus perkara Berkata kami kalau bicara Karena jabatan demikian cara. 133. Siapa bias merendah diri Dalam tingkah laku dan peri Senyum manis wajah berseri Tanda bahagia di depan hari 134. Sabda Nabi amat tegasnya Adapun Islam itu orangnya Siapa terselamat sesama Islamnya Dengan hasil tangan lidahnya. 135. Daraslah ayat di dalam Qur’an Firman Allah telah nyatakan Untuk Muhammad Rasul pilihan Perangai mulia Tuhan tegaskan.

Page 36: PDF Sya'ir Ayah

36

136. Bahkan sabda penutup anbiya Menjelaskan firman Tuhan yang kaya Aku diwujudkan di alam dunia Untuk melengkapi perangai mulia. 137. Sadar dan insaf fikir, mendalam Untuk rahmat seluruh alam Nabi tugaskan khalik al alam Berperangai mulia wahai pualam. 138. Betapa bagi kita ummatnya Tentu lebih pula wajibnya Berperangai elok selama hayatnya Sedapat mungkin turut jejaknya. 139. Sungguh saya merasa heran Kepada orang kurang pikiran Berbangga diri karena bangsawan Atau pangkat lagi hartawan. 140. Demikian kata baginda Ali Kepada siapa yang agak lali Merasa sombong kurang peduli Kiranya yang lain harga setali.

Page 37: PDF Sya'ir Ayah

37

141. Kenapa sombong wahai ikhwani Kita manusia di dunia ini Umum asal laki dan bini Keluar melewati saluran seni. 142. Umum asal betina jantan Keluar masuk jalan saluran Kedalam rahim Allah taruhkan Teredam dengan air ketuban 143. Cukup masa dalam kandungan Tiba saatnya lalu dilahirkan Dengan kodrat iradat Tuhan Melalui pula jalan saluran 144. Bukan lelaki siapa berkata Bapakku bangsawan Alim Pendeta Tetapi lelaki buktikan nyata Hanya ini padaku serta 145. Demikian agaknya rupa tujuan Kata Ali Alim pahlawan Agar menjadi insaf ingatan Kepada siapa mengaku jantan

Page 38: PDF Sya'ir Ayah

38

IV (Keluarga)

146. Keempat biarkan keluargamu Dimana pergiengkau bertamu Yaitu kasih murah hatimu Tangan terulut kadar dermamu

147. Hati hias dengan murahnya Tangan terulur kadar dermanya Kepada siapa ada hajadnya Maniskan muka sambut padanya

148. Baik dirumah atau dijalan Dihutan dilaut dipelayaran Didesa dikota dilepau makan Bermurah hati kepada kawan

149. Apa yang ada anak hadapkan Air minum atau penganan Siapa dekat anak silahkan Bersama-sama minum dan makan

150. Kalau adat demikian rupa Suka di kenal sudi menyapa Budimu itu orang tak lupa Suatu masa kelak berjumpa

Page 39: PDF Sya'ir Ayah

39

151. Kalau kawan ada berhajad Baik ringan ataupun berat Jangan menolak tergopoh cepat Tetapi pkirkan untuk maslahat 152. Sambutlah dengan tulus dan ikhlas Serta jawab manis dan jelas Kawan yang masjgul rasa terbebas Karena sambutan manis dan pantas 153. Tetapi wahai emas tumpawan Berhati-hati jangan tertawan Bukan mudah memilih kawan Lahirnya madu batih cendawan 154. Wahai anakku sibulang ulu Wasiat ayah sambut dahulu Anakda pegang sebagai palu Agar kemana tiada pilu 155. Sebutan nama bayangan rupa Nasihat ayah jangan dilupa Walau kemesir atau eropa Amalkan itu janagn di alapa

Page 40: PDF Sya'ir Ayah

40

156. Segala sesuatau hitung dahlu Kalau belanda jangan terlalu Boros dirokok tidak kelulu Uang habis hatimu pilu 157. Sedapat mungkin anakku tuan Hisab dahulu baru lakukan Jangan terlalu berlebih-lebihan Pakai dan makan baik kadarkan. 158. Kelima ada “Gedung”simpanan Lima pintunya anak awaskan Yaitu sembahyang tetap amalkan Lima waktunya jangan lalaikan. 159. Adapun sembahyang yang lima waktu Itu gedungmu yang paling tentu Dalamnya rahmat berbagai mutu Kurnia Allah pintunya itu. 160. Sebab itu jangan lalaikan Tiap waktunya anak awaskan Disana tempat engkau harapkan Mohon kurnia kepada tuhan

Page 41: PDF Sya'ir Ayah

41

161. Mohon taufik dengan hidayat Rukun ihsan agar didapat Lakukan shalat sucikan niat Ikhlas dan khusyu’ tanda ma’rifat. 162. Jikalau shalat kita bandingkan Dengan enam latihan badan Dalam shalat lebih tingkatan Hingga telunjuk kita gerakkan. 163. Orang bersenam pagi dan petang Hanya dua kali kalau diulang Tetapi shalat sudah terbilang Lima kali diwaktu senggang. 164. Dalam sport kegerakkan badan Sebagai ma’lum orang lakukan Suatu gerak tidak kedapatan Kecuali dishalat kita amalkan. 165. Yaitu gerak jari telunjuk Bersama lafadl tauhid yang muluk Menyatakan hati mengaku tunduk Kepada Tuhan segala mahluk.

Page 42: PDF Sya'ir Ayah

42

166. Dalam tahiyat ucap syahadat Dengan ikhlas serta ma’rifat Akan Allah yang pohon rahmat Getarkan jantung jari terangkat. 167. Gerak telunjuk ada hikmatnya Isyarat hati pada lahirnya Mengaku saksi akan Tuhannya Allah tunggal tiada paranNya. 168. Demikian pula syahadat Rasul Gerak telunjuk ditopang jempol Niat dihati mengaku betul Benar Muhammad Nabi dan Rasul. 169. Gerak telunjuk getaran hati Tauhidkan Allah Rabbul Izzati Kepadanya kita tetap berbakti Dari hidup sehingga mati. 170. Mengangkat tangan takbiratul ihram Beserta niat hatipun tentram Menyebut Allah khalukul-alam Berdiri lurus seolah senam.

Page 43: PDF Sya'ir Ayah

43

171. Tunduk ruku’ dengan bangkitnya I’tidal lurus-tegap dirinya Lalu sujud dengan khidmatnya Duduk tahiyat horat Tuhannya. 172. Hati hadir dengan khusyu’nya Ucap syahadat lafadl lidahnya Getaran jantung arah jarinya Telunjuk bergerak dengan cepatnya. 173. Hati dan lidah serta anggota Bersama dengan tilikan mata Bersatu padu didalam cita Tauhidkan Allah Tuhan semesta. 174. Kebersihan kalau kita periksa Dalam sembahyang senantiasa Mengambil wudhu basuh anggota Mana terbuka ditubuh kita 175. Kaki dan tangan siku dan muka Semua itu anggota terbuka Bibit penyakit berbagai neka Debu yang kotor sarang bersuka

Page 44: PDF Sya'ir Ayah

44

176. Lima kali setiap hari Siang malam bersihkan diri Berulang wudhu demikian peri Keegaran tubuh wahai bestari 177. Umpama sungai hening airnya Didepan rumah deras alirnya Lima kali mandi dalamnya Daki keluar suci tubuhnya 178. Demikian sembahyang dengan wudhunya Untuk siapa amal padanya Mohon ampun rahmat tuhannya Bersih dari aib dosanya 179. Sembahyang subuh diwaktu fajar Buka pintu kecil dan besar Idara masuk jernih segar Hawa yang tengik hilang keluar 180. Ayam berkokok sambut sang fajar Seolah berseru memberi kabar Insan yang tidur bangun dan sadar Sembah pujika Allahu Akbar

Page 45: PDF Sya'ir Ayah

45

181. Sadar lalu mengucap syukur Alhamdulillah puji yang masjhur Seolah orang bangu dikubur Mohon rahmat Allahul gafur 182. Bangkit berdiri membuka pintu Jendela rumah satu dan satu Udara bertukar ketika itu Hawa segar hilang yang buntu 183. Berjalan turun kepajambanan Buang kotoran ampas makanan Bersilah perut rasapun nyaman Segar dan sehat seluruh badan 184. Keluar turun ketempat suci Sesudah itu mandi teliti Niat berwudhu seikhlas hati Jangan tinggakan kuku berdaki 185. Selesai wudhu bukakan tangan Arah kekiblat muka hadapkan Ucap sahadat doa sertakan Shalawat taslim jangan lalaikan

Page 46: PDF Sya'ir Ayah

46

186. Mata memandang atas angkasa Indahnya bintang beribu laksa Tandanya Tuhan maha kuasa Puji dan syukut dihati rasa 187. Dilangit biru bintang bercahaya Bagai bertabur intan mutiara Kerajaan Allah luas mulia Hati – (syukur nikmat kurnia) 188. Betapa segar rasanya badan Hawa udara sejuk dan nyaman Pemandangan mata jauh nampakan Cahaya bintang kelip-kelipan 189. Budi beriman insaf dan sadar Menyambut nikmat yang amat besar Taat ibadah patuh dan sabar Syukur kepada Allahu Akbar 190. Uraian ini sekedar ringkas Semoga dapat menambah cerdas Kalau di sambut hati yang ikhlas Amal sembahyang membawa waras

Page 47: PDF Sya'ir Ayah

47

191. Bagi siapa tiada puas Qur’an dan hadits silahkan daras Disana dalil terang dan jelas Penting sembahyang perintah tegas 192. Allah hukumkan orang beriman Waktunya lima sholat amalkan Itu syariat sudah tetapkan Jangan sampai anak lalaikan 193. Berdiri sholat mengingat Tuhan Juga pencegah keji bantahan Raji amalkan mudah-mudahan Fahala karunia Allah limpahkan 194. Hukum sembahyang sangat utama Dimalam mi’rad rasul terima Langsung dari yang sifat rahma Tiada wasit serta bersama 195. Orang mukmin sungguh bahagia Menjaga sholat sungguh mulia Dengan khusyu yakin percaya Berhadap Allah Tuhan yang kaya

Page 48: PDF Sya'ir Ayah

48

196. Dalam agama dipandang dusta Perkosa yatim lagi dinista Makanan miskin tidak dicita Dalam sembahyang bermain mata 197. Wail binasa Allah tegaskan Bagi siapa suka lalaikan Waktu sholat tidak indahkan Dalam sembahyang tidak indahkan 198. Demikian pula orang yang ria’ Supaya dilihat oleh jinsia Amalnya itu jadi sia-sia Menjadi murka Tuhan yang kaya 199. Orang yang tidak murah hatinya Tiada suka tolong jirannya Enggan dan kikir perilakunya Murka Tuhan juga padanya 200. Karena pentingnya hukum sembahyang Walau ada didalam perang Waktu sembahyang tiada hilang Orang lakukan tiada bimbang

Page 49: PDF Sya'ir Ayah

49

201. Ketika Rasul hampirlah wafat Berulang sebut pesan wasiat Yaitu sholat hendaklah giat Berlaku baik terhadap umat 202. Pelihara baik pada mereka Hamba milikmu jangan dimurka Berikan apa mereka suka Agar mencapai rasa merdeka 203. Ummat dihisab hari kiamat Pertama urusan ditentang sholat Jikalau lurus mendapat rahmat Kalau kusut siksanya sangat 204. Memadai cukup ini ulasan Anak yang saleh sambut syukurkan Mendapat taufiq dengan tuntunan Amal sembahyang teguhkan iman 205. Keenam”taulan”hendaklah ada Yaitu amanat setia dada Jujur kepada tua dan muda Jangan tertarik apapun goda

Page 50: PDF Sya'ir Ayah

50

206. Adapun akan taulanmu itu Yaitu setia tinggikan mutu Amanat orang barang suatu Jangan berlaku kiamat buntu 207. Kalau orang ada amanat Berlaku setia pada sahabat Merata ummat umum masyarakat Istimewa pada karib kerabat 208. Orang amanat jujur setia Kepada masyarakat sangat mulia Dikota didesa dijalan rata Disambut orang lagi percaya 209. Kalau mujur demikian peri Anakku peragaikan setiapa hari Alamat bahagia muda bestari Namamu wangi didepan hari 210. Sebab itu wahai anakku Elok bahasa maniskan laku Disana ketara bangsa dan suku Pandangan majelis tiada laku

Page 51: PDF Sya'ir Ayah

51

211. Orang amanat sangat berharga Mengatasi emas dengan geliga Pandagan majelis tidak curiga Cinta dan hormat lapisan warga 212. Baik saudagar maupun raja Padanya suka serahkan kerja Mana sarannya disambut saja Dihormat dicinta lagi dipuja 213. Demikian amanat sebagai taulan Dikala duduk atau berjalan Selaku berdamping dengan kenalan Majelis akut ia jempolan. 214. Tetapi kalau tidak amanat Hidupmu pasti tiada berkat Negara rugi rakyat melarat Sebab korupsi membawa laknat. 215. Berapa banyak uang Negara Tiap tahun anggaran kira Untuk sekolah untuk tentara Gedung rawatan Balai bicara

Page 52: PDF Sya'ir Ayah

52

216. Semua itu untuk rakyatnya Kecil besar putra putrinya Agar serasi cara hidupnya Cerdas dan maju dengan makmurnya. 217. Sebab sekolah anakku cerdas Sikapmu murung menjelma tangkas Dimana majelis hatimu bebas Merdeka sebab pandai berbahas. 218. Ada yang mujur sebab cerdasnya Beroleh title jadi gelarnya Negara merasa untung karenanya Diangkat jadi pemimpin kawannya. 219. Sebenar patut demikian itu Tetapi betulnya itu tak tentu Kecuali amanat ada disitu Kalau khianat korupsi buntu. 220. Berbagai title boleh didapat Diberi guru kedar derajat Yang sukar itu sifay amanat Hanya pernyataan kepada umat.

Page 53: PDF Sya'ir Ayah

53

221. Sejarah Arab zaman yang lewat Hingga sekarang belum didapat Dapat gelaran orang amanat Hanya Muhammad junjungan ummat.

222. Orang amanat mustahil tiada Di masa itu tentupun ada Tetapi perangai tidak sepada Nabi Muhammad sedari muda.

223. Hingga beliau dapat gelaran Orang Quraisy pada sebutkan Al amino rang namakan Karena amanatnya umum saksikan.

224. Sebab itu wahai bestari Perangai Nabi baik pelajari Baca riwayatnya berulang hari Di sana penuntun bahagia diri.

VII. (Pengawal) 225 Ketujuh ingat pada pengawal Yaiu malu jangan tertinggal Di dalam majelis atau bertunggal Bisikan malu jangan disangkal.

Page 54: PDF Sya'ir Ayah

54

226. Ia pengawal tiada nyata Tiada dapat dipandang mata Hanya bisikan di dalam cita Walau di mana ia beserta. 227. Orang berakal sangat malunya Tidak keburu barang kerjanya Walau duduk seorang dirinya Berhati-hati barang lakunya. 228. Walau tiada orang dekatnya Malu tetap pada rasanya Tiada berani kerja haramnya Kecuali halal turut hukumnya. 229. Sifat malu wahai bangsawan Selaku pengawal karunia Tuhan Memberi ingat jalan tuntunan Agar manusia jujur dan sopan. 230. Kalau malu tidak biasa Didorong oleh nafsu memaksa Mudah berbuat segala dosa Nama cemar badan binasa.

Page 55: PDF Sya'ir Ayah

55

231. Malu itu adalah sifat Jadi selimut imam ma’rifat Kepada siapa malu terdapat Ia beriman itu alamat. 232. Barang siapa ada malunya Tiada berani lancing tangannya Kepada barang ada yang punya Walau digelap dengan sunyinya 233. Malu lenyap pada seorang Terlalu mudah berbuat curang Lancing mencopet barangnya orang Sama padanya gelap dan terang. 234. Bukan hanya jadi pencuri Ada yang lebih dikhawatiri Lacur menjual kehormatan diri Awas waspadalah putera dan puteri. 235. Malu kalau sudah tiada Mudah berdusta memutar lidah Tutur membelit mengada-ada Sehingga orang dapat tergoda.

Page 56: PDF Sya'ir Ayah

56

236. Dusta meraja hilang upaya Ke sana seni menipu daya Baik si miskin bahkan si kaya Akhirnya benci tidak percaya.

237. Hilang malu lenyaplah budi Nasib jadi miang keladi Ummat gelisah tiada sudi Di sini dosa sangat menjadi.

238. Sekian dahulu saya padakan Semoga berguna mudah-mudahan Karangan sya’ir saya lanjutkan Ke arah lain saya uraikan.

VII. (Tabib)

239. Kedelapan hendak serta tabibmu Untuk menjaga sehat dirimu Yaitu bersihkan isi perutmu Janan diturut rakus nafsumu.

240. Anakda jaga kesehatan badan Biar sederhana minum dan makan Asal halal anak dapatkan Berkatnya juga kita harapkan.

Page 57: PDF Sya'ir Ayah

57

241. Bersihkan diri luar dan dalam Seluar baju bantal dan tilam Kurangkan bertandang sejau malam Bacalah Qur’an wahai pualam. 242. Adapun akan tabibmu itu Yaitu hematmu santap suatu Makan minum tentukan waktu Barang halal bukan yang buntu. 243. Jadikan perutmu seakan gedung Obat-obatan tabib yang ulung Resep jempol manjur menulung Seluruh tubuh hingga ke punggung. 244. Perut bersih sangat utama Seakan apotik kata ulama Perut kotor itu umpama Rumah sakit turut bersama. 245. Sebab itu Allah berfirman Makan minum baik kadarkan Memadai untuk segarkan badan Jangan lewat jangan lebihkan.

Page 58: PDF Sya'ir Ayah

58

246. Sesungguhnya Allah tiada suka Berlebih-lebihan itu durhaka Rakus seraka nafsu terbuka Membawa orang dalam neraka. 247. Anakda jaga kesehatan badan Sederhana cukup minum dan makan Asal halal anak dapatkan Berkatnya juga anak harapkan. 248. Bersihkan diri dalam dan luar Tikar bantal baju seluar Larut malam jangan keluar Bacalah Qur’an pikiran sadar. 249. Sebab itu tetap berjaga giatkan usaha kadar tenaga nelayan,tani,atau niaga kalau dapat bertukang juga. 250. Itulah tingkat menjadi syarat Untuk penghidupan segala ummat Bani adam menurut tingkat Karunia Allah menjadi nikmat.

Page 59: PDF Sya'ir Ayah

59

251. Tingkat mana jadi untuk mu Itu karunia dari tuhan mu Menjadi watak pada dirimu Pelihara kelak mujur nasibmu.

252. Walau bertukang atau nelayan Syukur olehmu itu tuntutan Usaha halal Allah sebabkan Engkau peroleh pakaian dan makan.

253. Bukan hanya itu tujuan Nasib baik tuhan limpahkan Guna umum anak bagikan Fakir miskin tempat bagikan

254. Kedar ini ayah pesankan Harap berguna mudah-mudahan Pasal yang lain ayah lanjutkan Silahkan anakda baca amalkan

IX.(“Benteng Pertahanan”) 255. Hendaklah pula teguh bentengmu Yaitu tawakkal pada Tuhanmu Kalimat syahadat tetap dzikirmu Allah dan Rasul lindung padamu

Page 60: PDF Sya'ir Ayah

60

256. Sebagai benteng orang beriman Tawakkal pada Tuhan yang Rahman Mati hidup yakin pastikan Cukup padaNya kita serahkan 257. Teguhkan iman yakin dihati Hanya yang Esa Rabbul Izzati Tempat penyerahan taat dan bakti Dari hidup sehingga mati. 258. Tetapi bila tiap perkara Telah ikhtiar fikir dan kira Tidak lagi dapat bicara Disini menyerah janganlah dura. 259. Bukan hanya berdiam diri Tiada usaha setiap hari Mengaharap kasih kanan dan kiri Laku demikian menghina diri 260. Sudah ikhtiar baru tawakkal Itu perangai orang berakal Menurut hukum bukan menyangkal Luput dari rasa menyesal

Page 61: PDF Sya'ir Ayah

61

261. Berjalan jauh barang kemana Bawa teman alat sempurna Jangan lagi bimbang gulana Tawakkal saja pada Rabbana 262. Sebelum berangkat datang berita Disana perampok lengkap senjata Anakda maju membabi buta Laku demikian takabbur yang nyata 263. Entah pepatah zaman bahari Diucap orang bila berperi Musuh itu jangan dicari Kalu bersua janganlah lari. 264. Pepatah ini ayah benarkan Selayaknya demikian sikap sijantan Tetapi ikhtiar jangan lalaikan Sebelum berlaku baik fikirkan.

265. Sesudah ikhtiar lalu tawakkal Serahkan pada Qudrat yang Tunggal Do’a dan dzikir jangan tertinggal Agar penyamun tidak menyakal(1)

Page 62: PDF Sya'ir Ayah

62

266. Dinamai benteng dalam Negara Senjata lengkap banyak tentara Demikian tawakkal aduhai putra Hizib dan wirid hindarkan mara

267. Hizib wirid dzikir dan shalawat Dimana waktu dimana tempat Amalkan itu sedapat-dapat Jadikan kawan atau sahabat.

268. Sebagai kawan atau pengawal Dimana pergi jangan tertinggal Syaratnya itu makanan halal Do’amu makbul boleh tawakkal.

269. Lazimkan olehmu siang dan malam Selama hajatmu wahai pualam Dzikir tauhid shalawat dan salam Pahalanya syurga darus Salam. (1) = serangan hebat mendadak; melabrak.

X (Uang dan Harta)

270. Konon kata ahli falsafat Pengaruh uang dapat di lihat Di darat-laut,segala tempat Syarat utama tunaikan hajat.

Page 63: PDF Sya'ir Ayah

63

271. Kalau uang pandai bertutur Mungkin suaranya seolah Guntur karena gunanya sudah termasyur Baginya sesuatu mudah teratur. 272. Kalau uang pandai berkata Mungkin katanya aku senjata Aku menghimpun segala harta Aku tuan desa dan kota. 273. Aku dapat sinarkan muka Walau si bopeng cacat dan luka Aku muliakan pada mereka Hamba sahaya jadi merdeka. 274. Akulah senjata siapa berperang Akulah benteng tahan di serang Akulah sebab periuk terjerang Aku penyiap hajatnya orang. 275. Aku penarik hati pembelok Aku dimalui tidak di olok Segala usaha akulah pokok Akulah baharui rumah yang bobrok.

Page 64: PDF Sya'ir Ayah

64

276. Walau aku bartekan pinggang Ditengah banyak orang Tiada orang tegur larang Sebab aku dipandang pawang. 277. Aku berani pula berkata Baik pada si juling mata Sekalipun lumpuh dan buta Menaruh aku jadi jelita. 278. Aku patut digelar pendekar Silatku tangkas lagi terkabar Kalau aku masuk pasar Sujud padaku halus dan kasar. 279. Lumrah aku jadi tujuan Baik seorang atau berkawan Di mana tempat jual berlian Aku sasaran kuli dan tuan. 280. Ke sekolah ke rumah obat Ke kantor orang berpangkat Ke hotel dan segala tempat Aku azimat sakti karamat.

Page 65: PDF Sya'ir Ayah

65

281. Tegasnya akulah di dunia ini Syarat amal disana sini Sebab itu wahai insani (tjarilah) aku giat berani. 282. Kalau aku engkau dapat Kau jaga dengan hemat Disitu aku suka bertempat Aku dan engkau djaja selamat. 283. Kalau aku engkau boroskan Engkau pasti aku tinggalkan Lalu engkau miskin kasihan Orang banyak tidak indahkan. 284. Walaupun si alim atau pandeta Tinggal di desa atu di kota Djikalau aku tidak beserta Tidak mudah mencapai cita. 285. Aku lisan lantjar fasihat Bagi siapa pemimpin rapat Walau ditengah ribuan ummat Tidak akan gugup kalau di gugat.

Page 66: PDF Sya'ir Ayah

66

286. Ke Eropa ke Afrika Ke Australia ke Amerika Bersama aku hati bersuka Lenyap segala bimbang dan duka. 287. Ke Moskou ke Alaska Ke Eskima ke Mekka Aku syarat jalan pembuka Mencapai hajat berbagai neka. 288. Ke Paksina ke Daksina Ke India ke Cina Aku syarat jadi rencana Hilang segaa bimbang dan gulana. 289. Ke Mekkah ke Madina Ke mesir ke palestina Jangan lagi gundah gulana Bersama aku syarat berguna. 290. Ke seluruh Indonesia? Dari Sabang ke Surabaya Ke Merauke Niewguinia Aku serta selamat bahagia.

Page 67: PDF Sya'ir Ayah

67

XI (Kata Ilmu). 291. Menuntut aku perintah Tuhan Demikian pula Nabi pilihan Walau ke Canton atau Pakistan Menuntut aku orang beriman. 292. Mendapat aku jadi mulia Walau sifakir merasa kaja Akulah tambang segala rahasia Menuntut aku orang beriman.

293. Aku penuntun yang bijaksana Walau pergi barang kemana Bersama aku tiada hina Tuntutlah aku muda taruna.

294. Dari kandungan sehingga lahir Aku penuntun bathin dan dhahir Selanjutnya umur sehingga akhir Aku dasar akal dan fikir.

295. Aku sahaja akulah harta Menerangi negeri desa dan kota Tiada binasa oleh senjata Tak dapat dijuluki oleh mata-mata

Page 68: PDF Sya'ir Ayah

68

296. Aku pahlawan jadi pengawal Dimana tuanku pergi bertinggal Walau dioto atau dikapal Tiada dapat dicuri begal. 297. Harta dikawal oleh tuannya Khawatir kalau kurang jumlahnya Tidur tidak pulas matanya Takut pencuri tahu tempatnya. 298. Harta kalau dibelanjakan Tentu kurang jumlah hitungan Ilmu kalau kita ajarkan Selaku benih kita tanamkan. 299. Ilmu kalau diajarkan orang Makin bertambah makin cemerlang Harta dibelanjakan tentu berkurang Kembalinya ini terlalu jarang. 300. Walau orang mempunyai harta Bilangan banyak jumlahnya juta Kalau ilmu tiada beserta Gunanya itu mungkin tak nyata.

Page 69: PDF Sya'ir Ayah

69

301. Ilmu menuntun bermurah hati Hajat masyarakat ia minati Perintah Allah ia turuti Kenyataan umum menjadi bukti. 302. Harta mengajak orang sikakar Sombong takbur suka terkabar Tiada tepat janji dan ikrar Guna umum banjak diingkar. 303. Orang berilmu sangan berguna Jadi pemimpin disini sana Rakyat miskin yang hina dina Jadi mulia muda teruna. 304. Orang berilmu lagi berharta Murah dermawan gunanya nyata Kebutuhan umum ia beserta Negara makmur desa dan kota 305. Orang berilmu dalam masyarakat Sangat mulia tinggi derajat Bacalah Qur’an disitu dapat Firman Allah tentukan pangkat.

Page 70: PDF Sya'ir Ayah

70

306. Ilmu sangat diutamakan Kitab Samawi banyak disebutkan Istimewa nyata didalam Qur’an Pangkat ulama tinggi tingkatan 307. Ilmu menunjuk akan yang punya Mengaku hamba ada Tuhannya Alah yang tunggal nyata Kodratnya Wujudkan alam dengan isinya. 308. Akan harta lain sekali Suka bangga tidak peduli Tiada tahu Rahmat Tuhannya Demikian pada rasa hatinya 309. Kedar kuat akal fikirnya Hingga mendapat banyak hartanya Tiada tahu Rahmat Tuhannya Demikian pada rasa hatinya 310. Orang berilm dapat mengerti Dikalau lebih wang dipeti Itu amanat Rabbul Izzati Ia gunakan untuk berbakti.

Page 71: PDF Sya'ir Ayah

71

311. Jadi amanat diumpamakan Nelayan Tumbak mendapat ikan Berpuluh ribu banjak bilangan Didalam negeri sudah kulimpahkan. 312. Negeri lain tiada ikan Tentu disana sangat dibutuhkan Mereka juga hambanya Tuhan Patut kesana kita bagikan 313. Bukan dibagi dengan percuma Atau diberi sebagai derma Tetapi cara dagang utama Harga tenaga kita terima. 314. Demikian si kaya dengan ilmunya Harta lebih ada padanya Ia gunakan untuk umumnya Pahalanya pasti didapatinya 315. Didunia masyarakat cinta padanya Sebab ia murah hatinya Langganan banyak masuk tokonya Berjual beli dengan ramainya.

Page 72: PDF Sya'ir Ayah

72

316. Diakhirat kelak sesudah mati Kenangan baik sangat berarti Ummat berdo’a sebulat hati Alamat surga ia tempati 317 Kelebihan ilmu nyata buktinya Mengangkat derakat bagi yang punya Tetapi sukar jarang orangnya Kecuali beriman suci hatinya.

318. Kepada orang suka maksiat Ilmu tiada beroleh tempat Karena ia pintu maslahat Sahaja Allah pohonnya rahmat

319. Tinggalkan ma’siat lalu beramal Jauhkan haram dekatkan halal Ilmu bertempat disana kekal Dunia akhirat menjadi modal.

XII (Anak Piatu)

320. Kami ini Anak piatu Tidak ber Ayah tidak beribu Tidak siapa akan membantu Kecuali Alim berbudi Qalbu.

Page 73: PDF Sya'ir Ayah

73

321. Tidak beribu tidak berbapa Hidup melarat miskin dan papa Harapkan bantu pada siapa Tidak seorang sudi menyapa. 322. Ayah dan Bunda sudah berpulang Kami piatu disebut orang Sedih dan pilu tidak terbilang Budi siapa member girang. 323. Yatimlah kami Arab namakan Zaman dahulu diperhatikan Oleh Nabi sangat indahkan Menurut firman didalam Quran. 324. Alangkah mujur mereka dapat Kaya bangsawan menaruh minat Yatim piatu disayang amat Tidak dibiarkan hidup melarat. 325. Kami piatu sekarang ini Tempat tak tentu disana sini Makan minum wahai Ikhwani Harap kurnia Tuhan Rahmani.

Page 74: PDF Sya'ir Ayah

74

326. Kami piatu disebut Ummat Tiada tentu rumah dan tempat Makan pakai sekedar dapat Sedikit Zakat ahli Marifat. 327. Bapak Ulama kaya Dermawan Keluhan kami mohon sambutan Hak Allah tolong berikan Kepada kami Zakat bagikan. 328. Pada siapa miskin harapkan Kalau bukan pada hartawan Sebab itu wahai dermawan Nikmat padamu tolong bagikan. 329. Kalau sungguh Muslim beriman Hak Allah pasti berikan Bagi piatu papa kasihan Makan pakai tambah didikan. 330. Alangkah mujur kami dapati Kalau si kaya bermurah hati Mendidik kami dengan teliti Guna Negara kami akan bakti.

Page 75: PDF Sya'ir Ayah

75

331. Kalau kami terbiar saja Tidak di didik cara bekerja Betapa peri dapat belanja Ibarat pisau tidak berbaja. 332. Kalau terbiar selama umur Hidup kami tidak teratur Kesana-sini jalan menganggur Lebih mulia nisan dikubur. 333. Selama umur kami terbiar Tidak di tunjang oleh saudagar Biaya kami untuk belajar Negara muda di tambah sukar? 334. Syariat Islam manakah dia Penuntun Umat taat setia Menjunjung firman Tuhan yang kaya Luhur dan makmur Indonesia. 335. Alim dan kaya hidup Mulia Muka manis tanda bahagia Tangan murah memberi hadiah Lapisan Ummat Syukur setia.

Page 76: PDF Sya'ir Ayah

76

336. Didunia nama sangat berharga Melebihi mustika atau geliga Walau mati dikenang juga Di Akhirat kelak menghuni surga. 337. Aduh kasaihan anak piatu Hidup sengsara selalu waktu Tiada siapa fikir membantu Dosa umum Negara buntu. 338. Kalau hartawan bersama Alim Bersatu_padu Hatipun Salim Amanat Tuhan tiada dilalim Kesana Alamat harapan Yatim. 339. Betapa tidak kesana gugat Mereka itu tempat amanat Quran Hadits sama mufakat Yatim miskin Tanggungan Ummat. 340. Selama hidup Yatim terbiar Kaya Ulama tidak Ikhtiar Betapa kelak masanya besar Mungkin Negara bertambah Sukar.

Page 77: PDF Sya'ir Ayah

77

341. Tetapi kami sangat berharap Alim Ulama pasti tak Hilaf Mengatur kami hidup setaraf Umat merasa Nikmat yang sedap. 342. Wahai masyarakat yang Mulia Pimpinlah kami seberapa daya Kearah Hidup berbahagia Agar berguna didalam dunia. 343. Tidakkah sayang wahai dermawan Melihat kami tiada pengetahuan Tidak beda dari pada hewan Jauh terpencil dari pergaulan. 344. Malah hewan lebih baiknya Jika dipandang pada lahirnya Kuda dan anjing manja hidupnya Dapat rawatan dengan patutnya. 345. Ummat yang lain kerja sama Giat membangun suka menderma Rela berkorban nyata ternama Budi Islam disana menjelma.

Page 78: PDF Sya'ir Ayah

78

346. Betapa fikir saudara sekalian Kita empunya dasar tuntutan Quran dan Hadits cukup nyatakan Betapa tidak kita Amalkan. 347. Bukan nanti kita meniru Agama kita cukup menyeru Suruh berdamai larang berseteru Selayaknya kita menjadi guru. 348. Pemerintah ingin ada bantuan Tenaga,Material ilmu pengetahuan Para Ulama Tajir hartawan Negara maju setaraf kawan. 349. Kawan yang ada ibu bapanya Girang gembira dalam hidupnya Walau miskin senang rasanya Sebab di rawat orang Tuanya. 350. Jangan dikata anak sikaya Orang berpangkat Mulia raya Berbagai Nikmat diberikan dia Hidup teratur jaya bahagia.

Page 79: PDF Sya'ir Ayah

79

351. Akan kami miskin piatu Pakaian bukuk robek dan buntu Tikar hamparan bersarang kutu Bantal selimut tidak pun satu. 352. Bila masa musim penghujan Dimalam hari Dinginnya Tuan Letih menggigil sekujur badan Tiada pelukan ibu tinggalkan. 353. Betapa pula mendapat sakit Demam atau Lipan gigit Ibu tiada meraju pijit Serasa badan keruntuhan bukit. 354. Rahmat Allah pusat harapan Tetapi sebabnya kami yakinkan Bapak ibu Alim hartawan Murah hatinya lagi dermawan. 355. Kami ini anak piatu Kaya murah patut membantu Kami ini anak yatim Harap minatnya para Muallim.

Page 80: PDF Sya'ir Ayah

80

356. Kami yatim tiada berbapa Mengharap saja kasih siapa Kami piatu tiada beribu Menyambut kasih syukur ber-ibu

XIII (Nasib) 357. Bulan purnama dilangit biru Dirumpun Bintang Cantik beribu Sangat terbayang paras ibuku Mengandung rawat Cinta diriku.

358. Sungguh saya tidak mengira Ataupun juga tidak menjana Ibu lekas tinggalkan saja Sebatang kara didalam dunia.

359. Kalau saya bayangkan dulu Cintanya ibu hatiku pilu Bagai di_iris dengan sembilu Air mataku jatuh terlalu. 360. Ibuku pergi Ayah menyusul Bertambah sedih terlalu masjul Rasa terpencil walau bergaul Madah rencana tidak terkabul.

Page 81: PDF Sya'ir Ayah

81

361. Ayah pengasih Ibu penyayang Paras keduanya tetap terbayang Siang malam mata berlinang Cinta Sayangnya tetap kukenang. 362. Sedih hatiku tidak terkira Ditinggalkan aku sebatang kara Tidak empunya sanak saudara Kepada siapa tempat bicara. 363. Sebatang kara yatim piatu Tidak menaruh barang suatu Tiada siapa tolong membantu Hanya Allah penyayang tentu. 364. Kepada Alah aku serahkan Maha murahNya aku nantikan Iman yakinku Ia teguhkan Nasibku sedih Ia hiburkan. 365. Ya Illahi Ya Tuhanku Kepada engkau tetap harapku Engkau pengasih Kabul Doa’ku Kedalam Surga ibu bapakku.

Page 82: PDF Sya'ir Ayah

82

366. Sebab layani banyak urusan Syair panjang saya Ringkaskan Para pembaca harap maafkan Insya Allah saya Lanjutkan.

XIV (Puji Syukur)

367. Alhamdulillah Puji dan Syukur Pada Allah Tuhan yang Masyur Jadikan Alam indah teratur Alim Ulama heran Tafakkur.

368. Pujilah Allah sedapat-dapat Dimana wujudmasa dan tempat Anjurkan Ummat Iman dan Thaat Semoga amal membawa nikmat.

369. Sangjungkan Puji Allah yang Tunggal Telah Nyatakan Hak dan Bathil Iman dan Insaf Cahaya akal Amal kewajiban maju Tawakal.

370. Raqib Atib dua pengawal Awas! Menulis segala Amal Buruk baik haram dan halal Di Akhirat kelak nyata tak sangkal.

Page 83: PDF Sya'ir Ayah

83

371. Sebab itu Putri dan putra Fikir selidik segala perkara Amal buruk membawa lara Amal baik makmur Negara. 372. Sekedar ini saja hidangkan Siding pembaca samut Syukurkan Janggal Hilafnya Tuan dapatkan Maaf kiranya tolong betulkan. 373. Mana yang salah tolong gantikan Dengan yang benar Tuan betulkan Semoga Rahmat Allah curahkan Limpah pahala Tuan dapatkan. 374. Mengharap Taufik dengan Hidayah Dari pada Allah lautan Rahmat Usia lanjut badanpun sehat Dapat beramal barang Manfaat. 375. Sekian dulu Akhirul kalam Para pembaca Mulia faham Sehat Afiat siang dan Malam Harapan Faqir Maaf dan Salam.

Page 84: PDF Sya'ir Ayah

84

Sejarah Negeri Tumbak Oleh A.S. Bachdar.

1. Nelayan Tumbak saya perikan Tempat tinggalnya pasir tandusan Tiada hidup Tumbuh-tumbuhan Dalimbur pasang setiap bulan

2. Tandus pasir berupa tanjung Kecil dan sempit letaknya lengkung Tiada bertumbuh walaupun jagung Airnya pula dilain kampong

3. Lepas dari pulau daratan Kemana pergi perlu bersampan Tiada suatu bahan makanan Kecuali kalau beroleh ikan

4. Didalam teluk tiada ombaknya Dilindung oleh pulau-pulaunya Walaupun angin keras hembusnya Labuhan tumbak tetap teduhnya.

5. Rawanya bagus hidup airnya Pasang surut deras arusnya Banyak bertumbuh pohon bakaunya Nyamuk kurang walau musimnya.

Page 85: PDF Sya'ir Ayah

85

6. Konon dulu ada pembajak Dari mindanau berbintak-bintak Datang disini maksud merampok Dengan senjata panah dan tumbak. 7. Terdengar oleh burger dibelang Mereka datang berpelang-pelang Setelah bertemu lalu berperang Tumbak-menumbak perang memerang.

8. Ini riwayat lain bicara Pohon posi-posi barakar udara Itu merupai tumbak dikira Demikian riwayatnya Tumbak saudara.

Mulai 1918 9. Bulan April dalam ingatan Seribu Sembilan ratus dalam bilangan Delapan belas lebih hitungan Tumbak labuhan kami tempatkan 10. Dari gorontalo kami kemari Bahan laut kami cari Punggawa sakit tidak terperi Singgah ditumbak sehatlah diri

Page 86: PDF Sya'ir Ayah

86

11. Kepala distrik bawahan dibelang Rulan maringka nama terbilang Saya ketemu hatinya girang Member izin suratnya terang

12. Dengan tulungan Allah Arrahman Udara tumbak rupanya nyaman Mertua sembuh sehatlah badan Pemerintah datang lalu menahan.

13. Dipinta, kami tinggal disini Agar pembajak kurang kemari Demikian tawaran Pemerintah Negeri Kami keluar tidak diberi

14. Sebagai nelayan kami mohonkan Pajak jalan janji bebaskan Minahassaraad telah diwujudkan Kami dituntut membayar jalan

15. Labuhan Tumbak di itu hari Banyak ikanya tidak terperi Buaya timbul kanan dan kiri Malam siang perlihatkan diri

16. Loloda, Wajoli, Tobelo datang Perahu “ pakata” mereka tumpang Menikam penyu sikapnya garang Kawanan ikan mereka pasang

Page 87: PDF Sya'ir Ayah

87

17. Tidore, Ternate dengan jaringnya Larohe Ponae nama perahunya Roa-Cakalang itu hajatnya Banyak hasil dapat olehnya

18. Ambon, Buton dengan lukanya Ikan didapat banyak jenisnya Bubara, lolosi macam warnanya Ila’ dan Lodi tidak kurangnya. 19. Walau ditumbak tiada makanan Tetapi lantaran banyaknya ikan Negeri tetangga pada bawakan Beras dan milu buah-buahan. 20. Juga pedagang dari lain Negeri Tiada kurang datang kemari Boleh dikata setiap hari Laris barangnya didalam Negeri. 21. Saya tidak lagi panjangkan Silahkan mari datang saksikan Sampai disini saya ringkaskan Memadai ini jadi catatan.

Page 88: PDF Sya'ir Ayah

88

SEJARAH NEGERI DAN PENDUDUK TUMBAK DENGAN RINGKAS

Nama “TUMBAK” terambil dari bahasa Ratahan (Minahasa) yaitu “Tunas” atau akar udara dari sejenis pohon kayu rawa atau ditepi laut, bernama “posi-posi” akar mana merupakan tumbak. Kayu tersebut terdapat dan kayu istimewa ditandus tumbak. Kau itulah yang menjadi sebutan tanjung tumbak atau Labuan tumbak(sekarang Negeri Tumbak).

Pada bulan April 1918 dari Tilamuta ( Gorontalo) berperahu sope’ Rombongan keluarga :

1. Sya’ban Mau Punggawa Bajo Tilamuta 12 Orang 2. Abdussamad Bachldar2 Orang 3. Sjahbandar 4 Orang 4. Ibrahim Mau suami Istri (tertua dan berumur masing-

masing -/+ 100 Tahun). 2 Orang 5. Detu Darise 5 orang 6. Lahaji Mope 3 Orang 7. Mariamah mau 5 Orang 8. Sahing Cindra 5 Orang 9. Lele 5 Orang 10. Enggang Lele 3 Orang 11. Cadding Mangka 6 Orang 12. Bega 7 Orang 13. Babana 8 Orang

Sebab Bapak mantu saya (Punggawa) sakit berat maka dengan izin Pemerintah atau Hukum Kedua (Asisten Wedana) di Belang Distrik bawahan Ratahan Bapak Rulan Maringka untuk berobat secara adat bajo kami dirikan sebuah Gubuk atau teratak yang sederhana sekali di Tumbak. Dalam beberapa minggu lalu kami dikunjungi oleh Pemerintah yaitu

Page 89: PDF Sya'ir Ayah

89

Hukum Besar(Wedana) Ratahan Bapak Supit, Hukum Kedua R.Maringka HukumTua Minanga Tatengesan Sdr E. Pontoring HukumTua Wioi Bapak Wotulo dan beberapa pegawa-pegawai bawahan. Penjemputan kami yang sederhana rupanya sangat berkenaan bagi rombongan yang terhormat tersebut dipinta supaya kami tinggal menetap saja ditumbak agar Tumbak menjadi tempat yang aman dan tempat perkunjungan serta pelabuhan yang menghasilkan ikan.

Kami dibebaskan dari pajak jalan, tetapi setelah terbentuk Minahassraad atau D.P.R Daerah Minahasa. Kami dituntut pula membayarnya hingga kini (hari ini). Sebab kami satu kampung juga berpindah-pindah dari rantau ke rantau yang teduh karena mencari bahan-bahan dalam laut yaitu : penyu atau kulit pasir, bia Lola, caping-caping, belusu, teripang, atau ketimun laut.

Mula-mula kami keberatan untuk menetap di Tumbak akan tetapi setelah suku Piliphina masuk Indonesia dengan memakai kacama penyelam, diiringi pula oleh suku Jepang dengan maksud mereka mencari bahan-bahan tersebut, disini kami mendapat saingan yang hebat yang mengakibatkan merosotnya hasil Ekonomi atau Penghidupan kami, dan oleh karenanya juga hingga bahan laut tersebut menjadi kurang sekali dan sangat sukar sekali didapati. Hidup kami tadinya cukup, lalu berubah jadi melarat. Persiapan-persiapan yang kami bawa dari Gorontalo, baik berupa uang, pakaian-pakaian, emas, dan perabot-perabot, berangsur-angsur keluar untuk menukar makanan dan keperluan sehari-hari, akhirnya kami menjadi penangkap ikan yang menetap ditumbak hingga kini.

Keluarga dan kenalan-kenalan dari suku Bajo, Gorontalo, Mongondou, Sula Tilamuta, Nain, Kotabunan,

Page 90: PDF Sya'ir Ayah

90

berangsur-angsur datang mendapatkan kami dan dengan perjodohan lalu bertinggal diTumbak berkembang sebagai kenyataan pada hari ini bulan Agustus 1957, telah berada jenis atau suku: Bajo, Gorontalo, Sanger, Mongondou, Buton, Ternate, Minahasa, Tidore, Arab, Bugis, Makassar, Irian, Bulango, Buroko, Banggai, Buol, Sula, Kaili, Mandar dan lain-lain. Semua berjumlah 600 (enam ratus) orang, yang umumnya beragama Islam.

Tahun 1923 baru kira-kira 10 buah rumah (gubuk) sebab perahu-perahu yang besar-besar masih boleh dipakai untuk berumah tinggal, tetapi telah didirikan diatas air sebuah Masjid sederhana sekali daripada kayu bakau serta dinding atapnya dari Nipa; sebagai pengantar, jama’ah semenjak itu ialah Haji Kalani suku Mandar bersama Abdussamad Bachdlar. Tahun 1928 mesjid dipindahkan dan didirikan disamping rumah Abdussamad Bachdlar, dan mulai waktu itu urusan agama dipimpin oleh Abdussamad Bachdlar. Pada Tahun 1933 dapat dibangunkan sebuah Masjid berdasar metsel dinding papan beratap seng 7 X 7 X 3 meter. Tahun 1934 dapat didirikan Madrasah “Sullamuflah” basarnya 6 X 9 X 3 meter. Dari kayu Bakau Bambu dan atap Nipa, Tahun 1941 dibuka Sekolah Rakyat 3 Tahun dengan pimpinan 2 Orang Guru Gmim. Tahun 1943 gedung S.R itu diperbesar menjadi 7 X 12 meter. Dan menjadi Sekolah Rakyat Umum 4 tahun.

Tahun 1948 didirikan sebuah gedung sekolah besarnya 15 X 7 X 3 meter dari pada kayu dan atap Nipa hingga hari ini manjadi S.R.U 6 tahun. Tahun 1952 masjid di perbesar menjadi 12 x 12 x 4 dari metsel danatap seng lengkap dengan menaranya. Tahun 1955 walaupun belum selesai, untuk mengistirahatkan penduduk Tumbak dan melihat masjid sudah

Page 91: PDF Sya'ir Ayah

91

boleh dipakai, maka kami telah membuat upacara keselamatan untuk sementara.

Kekurangan-kekurangan yang masih perlu diselesaikan ialah loteng, jendela jendelanya d kaki limanya belum selesai semuanya memerukan belanja kira kira 10.000.-adapun masjid seperti ternyata pada Foto yang saya serahkan pada tuan Yiten demata Batta dari Jawatan Tofografi itu, sudah menelan biaya Rp.65.000,-berupa uang dan tenaga seharga kurang lebih Rp.70.000,-Tahun 1956 Agustus berhubung dengan mempersekolahkan Anak dan sebagai anggota Mahkamah Syariah Daerah Manado/Minahasa serta Penasehat dari P.D.I.M. (Persatuan Imam Daerah Minahasa) maka saya berpindah ke Manado.

Pendapat saya untuk keperluan Penduduk Tumbak ialah:

a. Saluran air minum b. Pengertian Guru dengan Guru yang berakte serta

diantaranya ada yang beragama Islam. c. Membebaskan dari pada Bea pemakaian kayu untuk

penyalai ikan. d. Diadakan Pasarnya dengan peraturan tidak boleh orang

menjual hasil-hasil Kebun dan Ikan kecuali di Pasar agar terbahagi mencukupi untuk yang memerlukannya.

e. Agar dapat diusahakan jalan yang memperhubungkan Tatengesan dan Tumbak.

Sekian, Manado, 25 Agustus 1957 Penyusun dan Pembuka

Negeri Tumbak ( A. S. BACHDLAR )

Page 92: PDF Sya'ir Ayah

92