Bahan Ayah. Ekonomi Regional

21
DIKTAT

Transcript of Bahan Ayah. Ekonomi Regional

Page 1: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

DIKTAT

Page 2: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

EKONOMI REGIONAL

Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Regional

Definisi Ilmu Ekonomi Regional

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana

manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang ketersediaannya

atau kemampuan orang mendapatkannya terbatas.

Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah

suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya

memasukkan unsur perbedaan potensi dari suatu wilayah dengan

wilayah lain.

Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari

keberaadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan bagaimana wilayah

sekitarnya beraksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi ekonomi

mempelajari gejala-gejala dari suatu kegiatan ang bersangkut paut

dengan tempat atau lokasi sehingga ditemukan prinsi-prinsip

penggunaan ruang yang berlaku umum.

Prinsip-prinsip ini dapat dipakai dalam membuat kebijakan

pengaturan penggunaan ruang wilayah yang efektif dan efisien

berdasarkan tujuan umum yang hendak dicapai.

Perbedaan pembahasan dalam ilmu bumi ekonomi dengan

ilmu ekonomi regional adalah ilmu membahas mengenai teori

lokasi, ilmu bumi ekonomi menggarap kegiatan itu secara individual,

yaitu mempelajari dampak satu atau sekelompok kegiatan di satu

lokasi terhadap kegiatan lain di lokasi lain, atau bagaimana kinerja

kegiatan di lokasi itu sebagai akibat dekat atau jauhnya lokasi itu

2

Page 3: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

dari lokasi kegiatan lain, tetapi lokasi tersebut saling berhubungan

atau berinteraksi.

Ilmu ekonomi regional tidak membahas kegiatan individual

melainkan menganalisis suatu wilayah (atau bagian wilayah) secara

keseluruhan atau melihat berbagai wilayah dengan potensinya yang

beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat

mempercepat perumbuhan ekonomi seluruh wilayah.

- Tujuan Ilmu Ekonomi Regional

Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional sebetulnya tidak jauh

berbeda dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya. Ferguson

(1965) mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan ekonomi adalah:

1. Menciptakan ful employment atau setidak-tidaknya tingkat

pengangguran yang rendah menjadi tujuan pokok pemerintah pusat

maupun daerah.

2. Adanya economic growth (pertumbuhan ekonomi), karena selain

menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, juga

diharapkan dapat memperbaiki kehidupan manusia atau

peningkatan pendapatan.

3. Terciptanya price stability (stabilitas harga) untuk menciptakan rasa

aman/tentram dalam perasaan masyarakat. Harga yang tidak stabil

membuat masyarakat merasa waswas, misalnya apakah harta atau

simpanan yang diperoleh dengan kerja keras, nilai riil atau manfaat

berkurang di kemudian hari.

Di antara tujuan ekonomi ada yang tidak mungkin dilakukan

pemerintah daerah yakni apabia daerah itu bekerja sendiri, yaitu

3

Page 4: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

menstabilkan tingkat harga. Namun, apabila daerah itu dapat

memenuhi tujuan pertama dan kedua, hal itu turut membantu

pemerintah pusat untuk memenuhi tujuan ketiga. Namun, di sisi lain

karena daerah wilayahnya lebih sempit, dapat membuat kebijakan

yang lebih bersifat spasial sehingga ada hal-hal yang dapat dilakukan

daerah secara lebih baik ketimbang oleh pemerintah pusat. Hal-hal

yang bisa diatur di daerah secara lebih baik, yang merupakan tujuan

pokok tambahan yaitu:

1. Terjaganya keestarian lingkungan hidup

2. Pemerataan pmebangunan dalam wilayah.

3. Penetapan sektor unggulan wilayah.

4. Membuat keterkaitan antarsektor yang lebih serasi dalam

wilayah, sehingga menjadi besinergi dan berkesinambungan.

5. Pemenuhan kebutuhan pangan wilayah.

- Manfaat Ilmu Ekonomi RegionalManfaat IER dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat mikro

dan manfaat makro. Manfaat makro betalian dengan bagaimana

pemerintah pusat dapat menggunakanya untuk mempercepat

laju pertumbuhan keseluruhan wilayah. Manfaat mikro, yaitu

bagaimana IER dapat membantu perencanaan wilayah

menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi

suatu kegiatan atau proyek.

4

Page 5: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

- Keterkaitan dengan Cabang Ilmu Lain

Di samping ilmu ekonomi dan ilmu bumi ekonomi

(termasuk teori lokasi)cabang ilmu lain yang diterapkan bersama-

sama dengan ilmu ekonomi regional adalah sosiologi, ilmu politik,

demografi, dan ilmu lingkungan.

- Perbedaan Ilmu Ekonomi Regional dengan Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu ekonomi regional dan ilmu ekonomi pembangunan

memiliki sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-langkah yang

perlu ditempuh untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Akan tetapi, keduanya berbeda terutama karena luas cakupannya

yang bebrbeda. Berikut perbedaan ilmu ekonomi regional dan

ilmu ekonomi pembangunan:

1. Ilmu ekonomi pembangunan kurang membicarakan

perbedaan/hubungan antarbagian wilayah sedangkan ilmu

ekonomi regional mengutamakan membicarakan

perbedaan/hubungan antarbagian wilayah.

2. Objek ilmu ekonomi pembangunan mencakup seluruh

wilayah dari suatu Negara, sedangkan ilmu ekonomi regional

hanya membicarakan bagian tertentusaja dari wilayah satu

Negara.

3. Ekonomi pembangunan membahas hal-hal seperti moneter,

fiscal/perpajakan, impor dan ekspor, tahap-tahap

pertumbuhan, dan berbagai kebijakan makro lainnya.

Sedangkan ilmu ekonomi regional membahas hal-hal seperti

pengaru pengembangan satu daerah kota terhadap daerah

5

Page 6: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

belakangnya atau kota lainnya, arah perpindahan modal dan

tenaga kerja serta faktor-faktor penyebabnya, arus barang

dan uang dalam suatu wilayah, dan lain-lainyang bersifat

lokal tetapi lebih rinci jika dibandingkan dengan ekonomi

pembangunan.

4. Banyak model analisis dalam ekonomi pembangunan dengan

sedkit modifikasi dapat diterapkan dalam ekonomi egional.

5. Ekonomi pembangunan banyak berisikan teori-teori murni

(positive science)sedangkan ekonomi regional banyak

berisikan rumus-rumus aplikasi (normative science)

Hakikat Ilmu Ekonomi Regional

1. Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang

memasukkan unsur lokasi dalam bahasan ilmu ekonomi

tradisional.

2. Ilmu ekonomi regional memiliki kekhususan dalam menjawab

pertanyaan where, yaitu tentang di mana lokasi dari suatu

kegiatan yang seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi

konkret.

3. Ilmu ekonomi regional pada umumnya memiliki tujuan yang

sama dengan teori ekonomi umum, yaitu full employment,

economic growth, dan price stability.

4. Ilmu ekonomi regional bermanfaat untuk membantu

perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam memilih

lokasi.

6

Page 7: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

5. Pada implementasi fisik di lapangan, ilmu ekonomi regional

harus diimplementasikan dengan cabang ilmu lain yang cocok

dengan kegiatan yang akan dilakukan.

6. Ilmu ekonomi regional murni membicarakan prinsip-prinsip

ekonomi yang terkait dengan wilayah.

Terdapat 2 kelompok ilmu yang lazim menggunakan ilmu

ekonomi regional sebagai peralatan analisis.

o Regional science adalah gabungan berbagai disiplin ilmu

yang digunakan untuk menganalisis kondisi suatu wilayah

dengan menekankan analisisnya pada aspek-aspek sosial

ekonomi dan geografi,

o Regional planning yang lebih menekankan analisisnya pada

aspek-aspek tata ruang, land use (tata guna lahan) dan

perencanaan (planning).

Ilmu ekonomi regional dan ekonomi pembangunan

mempunyai sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-

langkah yang perlu ditempuh untuk meningkatkan

kemakmuran masyarakat, akan tetapi, keduanya berbeda

terutama karena luas cakupannya.

Hampir semua disiplin ilmu berguna dalam perencanaan

pembangunan. Ilmu ekonomi regional dapat berperan dalam

penentuan kebijakan awal, seperti menyarankan komoditi

atau kegiatan apa yang perlu dijadikan unggulan dan di

wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.

Sampai saat ini, para ahli ekonomi regional masih memiliki

pandangan yang berbeda tentang materi apa saja yang

termasuk dalam kategori ilmu ekonomi regional. Namun,

7

Page 8: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

cakupan ilmu ekonomi regional tidak mungkin dibahas lepas

dari induknya, yaitu teori ekonomi umum (terutama cabang

ekonomi makro dan ekonomi pembangunan). Berbagai ahli

mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang cakupan

ilmu ekonomi regional.

Konsep Wilayah (Region)

Ilmu ekonomi regional muncul sebagai kritik dari beberapa

ahli ekonomi yang tidak puas akan analisis ilmu ekonomi

tradisional yang mengabaikan penggunaan konsep space

(ruang).

Menurut Budiharsono (2001: 13) analisis ilmu ekonomi

berada pada alam tanpa ruang (spaceless world). Ilmu

ekonomi regional tampil dengan memberikan tekanan

analisisnya pada penerapan konsep space (ruang) dalam

menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan

sosial ekonomi dan sosial.

Unsur-unsur ruang yang terpenting adalah jarak, lokasi,

bentuk, dan ukuran (skala). Unsur-unsur tersebut secara

bersama-sama menyusun unit tata ruang yang disebut

wilayah (region). Untuk menerapkan unsur ruang (space)

tersebut, ilmu ekonomi regional menggunakan konsep

wilayah (region) yang dapat diformulasikan sesuai dengan

kebutuhan analisis.

Menurut Glasson (1977) ada dua cara pandang yang berbeda

tentang wilayah yaitu cara pandang subjektif dan cara

pandang objektif. Glasson (1977) membedakan wilayah

berdasarkan kondisinya atau berdasarkan fungsinya.

8

Page 9: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

Menurut Haggett (1977) ada 3 jenis wilayah, yaitu wilayah

homogen (homogenous regions), wilayah nodal (nodal

regions) dan wilayah perencanaan (planning or program

regions).

Budiharsono (2001: 14) mendefinisikan wilayah sebagai suatu

unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang bagian-

bagiannya tergantung secara internal. Wilayah juga dapat

diartikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan

sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan

atau fungsional (Adisasmita, 2005: 86).

Dalam analisis ekonomi regional beberapa konsep wilayah

(region) yang lazim digunakan, yaitu

o Wilayah Homogen (Homogeneous Region);

o Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region);

o Wilayah Administratif; dan

o Wilayah Perencanaan (Planning Region).

Friedmann dan Alonso (1964) membuat 4 (empat) klasifikasi

wilayah pembangunan, yaitu

o metropolitan regions;

o development axes;

o frontier regions;

o depressed regions. (Adisasmita, 2005: 93)

9

Page 10: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

Konsep Wilayah

Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang

dibatasi oleh kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung

secarainternal. Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu;

(1) wilayah homogen,

(2) wilayah nodal.

(3) wilayah perencanaan,

(4) wilayah administrative

1.Wilayah Homogen

Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari

aspek/criteriamempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama.

Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi

(seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen,

daerah dengan

tingkat pendapatan rendah/miskin dll). Geografi seperti wilayah yang

mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama, suku, dan

sebagainya mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi

berdasarkan keseragamamnya secara internal (internal uniformity).

Contoh wilayah homogeny adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari

indramayu, subang dan karawang).

2.Wilayah Nodal

Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara

fungsionalmempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah

belakangnya (interland).Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari

arus penduduk,factor produksi,barang dan jasa,ataupun komunikasi

dantransportasi. menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang

palingideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi

10

Page 11: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

wilayah, mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang

yang di kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi

Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda

di dalam organisasi tata ruang masyrakat. Perbedaan ini jelas terlihat

pada arus perdagangan.

Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogeny

adalah suatu output yang dapat diekspor bersama dimana seluruh

wilayah merupakan suatu daerah surplus untuk suatu out putter

tentu,sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak

sama sekali kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara

luas diantara satu sama lainya. sebaliknya, dalam wilayah

nodal,pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah

tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah

belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa

tenaga kerja pada daerah inti,sedangkan daerah inti akan menjual ke

daerah belakang dalam bentuk barang jadi.

3.Wilayah Administratif

Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di

tentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau

politik, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan

RT/RW. Bahwa di dalam praktek, apabila membahas mengenai

pembangunan wilayah, maka pengertian wilayah administrasi

merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih

populernya pengunaan pengertian tersebut di sebabkan dua factor

yakni :

11

Page 12: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

(a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah di

perlukan tindakan-tindakan dari berbagai badan

pemerintahan.Dengan demikian,lebih praktis apabila

pembangunan wilayah di dasarkan pada suatu wilayah

administrasi yang telah ada; dan

(b) wilayah yang batasnya di tentukan berdasarkan atassuatu

administrasi pemerintah lebih mudah di analisis,karena

sejaklama pengumpulan data di berbagai bagian wilayah

berdasarkan padasuatu wilayah administrasi tersebut.

Namun dalam kenyataannya,pembangunan tersebut sering

kali tidak hanya dalam suatu wilayah administrasi,sebagai

contoh adalah pengelolaan pesisir ,pengelolaan daerah

aliran sungai ,pengelolaan lingkungan dan sebagainya,yang

batasnya bukan berdasarkan administrasi namun

berdasarkan batas ekologis dan seringkali litas batas

wilayah administrasi.

4.Wilayah Perencanaan

Mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau

programming region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi

atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan

dapt dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan

terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk

dan kesempatan kerja,namun cukup kecil untuk memungkinkan

persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang sebagai satu

kesatuan. Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan

ekonomi,namun ada juga dari aspek ekologis.Misalnya dalam kaitannya

dengan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).Pengelolaan daerah

12

Page 13: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

aliran sungai harus direncanakan dan dikelola mulai dari hulu sampai

hilirnya.Contoh wilayah perencanaan dariaspek ekologis adalah DAS

Cimanuk,DAS Brantas,DAS Citanduy dan lain sebagainya

TEORI LOKASI

Untuk memilih lokasi kegiatan ekonomi dan sosial serta analisa

interaksi antar wilayah Faktor Penentu Pemilihan Lokasi kegiatan

ekonomi :

1. Ongkos angkut

2. Perbedaan upah antar wilayah

3. Keuntungan aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi

yang salin terkait terkonsetrasi pada suatu tempat

tertentu. Keterkaitan : backward linkage ( dengan bahan

baku ), forward linka. Keuntungan aglomerasi muncul

dalam 3 bentuk :

a. keuntungan skala besar baikbahanbakumaupun pasar

( Scale economies )

b. b. Keuntungan Lokalisasi ( localisation economies )dari

penurunan ongkos angkut

c. c. Keuntungan karena penggunaan fasilitas secara

bersama (urbanization economies ) :listrik, gudang,

angkutan, air dll.

4. Konsentarsi permintaan antar wilayah ( Spatial Demand )

5. Kompetisi antar wilayah ( Spatial Competition ) Bila persaingan

tajam seperti pada pasar persaingan sempurna, maka

pemilihan lokasiperusahaan cenderung terkonsentrasi dengan

perusahaan l;ain yang menjual produk yang sama.. Bila

13

Page 14: Bahan Ayah. Ekonomi Regional

persaingan tidak tajam ata pada pasar monopoli, pemilihan

lokasi cenderung bebas.

6. Harga dan sewa tanah Untuk maksimalisasi keuntungan,

perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga

sewa tanah rendah.

Teori Lokasi:

1. Bid Rent Theories ( Von Thunen )Pemilihan lokasi

didasarkan pada kemampuan membayar harga tanah ( bid

– rent ) yang berbeda dengan harga pasar tanah ( land –

rent). lokasi berdasarkan bid-renttertinggi.Makin dekat

letaknya dengan pasar penjualan atau pusat kota makin

tinggi sea tanahmakin berkurang biaya transportasi. Model

Von Thunen dapat dipakai untuk menentukan distribusi

kegiatan pertanian.Komoditas pertanian yang mempunyai

panen hasil per hektar yang lebih rendah danharga pasar

lebih rendah akan ditanam di aats tanah yang lebih jauh

dari pusat

2. Least Cost Theories ( Alfred Weber ) : Pemilihan lokasi pada

prinsip biaya minimum ( least cost ). Lokasi optimal : pada

biayaproduksi dan ongkos angkut terkecil hasil :

keuntungan maksimal

3. Market Area Theories ( August Losch ) : Pemilihan lokasi

pada prinsip luas pasar ( market area ) terbesar yang

dikuasai perusahaan

14