Bahan Ayah. Ekonomi Regional
-
Upload
andi-supriadi -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Bahan Ayah. Ekonomi Regional
DIKTAT
EKONOMI REGIONAL
Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Regional
Definisi Ilmu Ekonomi Regional
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang ketersediaannya
atau kemampuan orang mendapatkannya terbatas.
Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah
suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya
memasukkan unsur perbedaan potensi dari suatu wilayah dengan
wilayah lain.
Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
keberaadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan bagaimana wilayah
sekitarnya beraksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi ekonomi
mempelajari gejala-gejala dari suatu kegiatan ang bersangkut paut
dengan tempat atau lokasi sehingga ditemukan prinsi-prinsip
penggunaan ruang yang berlaku umum.
Prinsip-prinsip ini dapat dipakai dalam membuat kebijakan
pengaturan penggunaan ruang wilayah yang efektif dan efisien
berdasarkan tujuan umum yang hendak dicapai.
Perbedaan pembahasan dalam ilmu bumi ekonomi dengan
ilmu ekonomi regional adalah ilmu membahas mengenai teori
lokasi, ilmu bumi ekonomi menggarap kegiatan itu secara individual,
yaitu mempelajari dampak satu atau sekelompok kegiatan di satu
lokasi terhadap kegiatan lain di lokasi lain, atau bagaimana kinerja
kegiatan di lokasi itu sebagai akibat dekat atau jauhnya lokasi itu
2
dari lokasi kegiatan lain, tetapi lokasi tersebut saling berhubungan
atau berinteraksi.
Ilmu ekonomi regional tidak membahas kegiatan individual
melainkan menganalisis suatu wilayah (atau bagian wilayah) secara
keseluruhan atau melihat berbagai wilayah dengan potensinya yang
beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat
mempercepat perumbuhan ekonomi seluruh wilayah.
- Tujuan Ilmu Ekonomi Regional
Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional sebetulnya tidak jauh
berbeda dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya. Ferguson
(1965) mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan ekonomi adalah:
1. Menciptakan ful employment atau setidak-tidaknya tingkat
pengangguran yang rendah menjadi tujuan pokok pemerintah pusat
maupun daerah.
2. Adanya economic growth (pertumbuhan ekonomi), karena selain
menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, juga
diharapkan dapat memperbaiki kehidupan manusia atau
peningkatan pendapatan.
3. Terciptanya price stability (stabilitas harga) untuk menciptakan rasa
aman/tentram dalam perasaan masyarakat. Harga yang tidak stabil
membuat masyarakat merasa waswas, misalnya apakah harta atau
simpanan yang diperoleh dengan kerja keras, nilai riil atau manfaat
berkurang di kemudian hari.
Di antara tujuan ekonomi ada yang tidak mungkin dilakukan
pemerintah daerah yakni apabia daerah itu bekerja sendiri, yaitu
3
menstabilkan tingkat harga. Namun, apabila daerah itu dapat
memenuhi tujuan pertama dan kedua, hal itu turut membantu
pemerintah pusat untuk memenuhi tujuan ketiga. Namun, di sisi lain
karena daerah wilayahnya lebih sempit, dapat membuat kebijakan
yang lebih bersifat spasial sehingga ada hal-hal yang dapat dilakukan
daerah secara lebih baik ketimbang oleh pemerintah pusat. Hal-hal
yang bisa diatur di daerah secara lebih baik, yang merupakan tujuan
pokok tambahan yaitu:
1. Terjaganya keestarian lingkungan hidup
2. Pemerataan pmebangunan dalam wilayah.
3. Penetapan sektor unggulan wilayah.
4. Membuat keterkaitan antarsektor yang lebih serasi dalam
wilayah, sehingga menjadi besinergi dan berkesinambungan.
5. Pemenuhan kebutuhan pangan wilayah.
- Manfaat Ilmu Ekonomi RegionalManfaat IER dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat mikro
dan manfaat makro. Manfaat makro betalian dengan bagaimana
pemerintah pusat dapat menggunakanya untuk mempercepat
laju pertumbuhan keseluruhan wilayah. Manfaat mikro, yaitu
bagaimana IER dapat membantu perencanaan wilayah
menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi
suatu kegiatan atau proyek.
4
- Keterkaitan dengan Cabang Ilmu Lain
Di samping ilmu ekonomi dan ilmu bumi ekonomi
(termasuk teori lokasi)cabang ilmu lain yang diterapkan bersama-
sama dengan ilmu ekonomi regional adalah sosiologi, ilmu politik,
demografi, dan ilmu lingkungan.
- Perbedaan Ilmu Ekonomi Regional dengan Ilmu Ekonomi Pembangunan
Ilmu ekonomi regional dan ilmu ekonomi pembangunan
memiliki sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-langkah yang
perlu ditempuh untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Akan tetapi, keduanya berbeda terutama karena luas cakupannya
yang bebrbeda. Berikut perbedaan ilmu ekonomi regional dan
ilmu ekonomi pembangunan:
1. Ilmu ekonomi pembangunan kurang membicarakan
perbedaan/hubungan antarbagian wilayah sedangkan ilmu
ekonomi regional mengutamakan membicarakan
perbedaan/hubungan antarbagian wilayah.
2. Objek ilmu ekonomi pembangunan mencakup seluruh
wilayah dari suatu Negara, sedangkan ilmu ekonomi regional
hanya membicarakan bagian tertentusaja dari wilayah satu
Negara.
3. Ekonomi pembangunan membahas hal-hal seperti moneter,
fiscal/perpajakan, impor dan ekspor, tahap-tahap
pertumbuhan, dan berbagai kebijakan makro lainnya.
Sedangkan ilmu ekonomi regional membahas hal-hal seperti
pengaru pengembangan satu daerah kota terhadap daerah
5
belakangnya atau kota lainnya, arah perpindahan modal dan
tenaga kerja serta faktor-faktor penyebabnya, arus barang
dan uang dalam suatu wilayah, dan lain-lainyang bersifat
lokal tetapi lebih rinci jika dibandingkan dengan ekonomi
pembangunan.
4. Banyak model analisis dalam ekonomi pembangunan dengan
sedkit modifikasi dapat diterapkan dalam ekonomi egional.
5. Ekonomi pembangunan banyak berisikan teori-teori murni
(positive science)sedangkan ekonomi regional banyak
berisikan rumus-rumus aplikasi (normative science)
Hakikat Ilmu Ekonomi Regional
1. Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang
memasukkan unsur lokasi dalam bahasan ilmu ekonomi
tradisional.
2. Ilmu ekonomi regional memiliki kekhususan dalam menjawab
pertanyaan where, yaitu tentang di mana lokasi dari suatu
kegiatan yang seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi
konkret.
3. Ilmu ekonomi regional pada umumnya memiliki tujuan yang
sama dengan teori ekonomi umum, yaitu full employment,
economic growth, dan price stability.
4. Ilmu ekonomi regional bermanfaat untuk membantu
perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam memilih
lokasi.
6
5. Pada implementasi fisik di lapangan, ilmu ekonomi regional
harus diimplementasikan dengan cabang ilmu lain yang cocok
dengan kegiatan yang akan dilakukan.
6. Ilmu ekonomi regional murni membicarakan prinsip-prinsip
ekonomi yang terkait dengan wilayah.
Terdapat 2 kelompok ilmu yang lazim menggunakan ilmu
ekonomi regional sebagai peralatan analisis.
o Regional science adalah gabungan berbagai disiplin ilmu
yang digunakan untuk menganalisis kondisi suatu wilayah
dengan menekankan analisisnya pada aspek-aspek sosial
ekonomi dan geografi,
o Regional planning yang lebih menekankan analisisnya pada
aspek-aspek tata ruang, land use (tata guna lahan) dan
perencanaan (planning).
Ilmu ekonomi regional dan ekonomi pembangunan
mempunyai sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-
langkah yang perlu ditempuh untuk meningkatkan
kemakmuran masyarakat, akan tetapi, keduanya berbeda
terutama karena luas cakupannya.
Hampir semua disiplin ilmu berguna dalam perencanaan
pembangunan. Ilmu ekonomi regional dapat berperan dalam
penentuan kebijakan awal, seperti menyarankan komoditi
atau kegiatan apa yang perlu dijadikan unggulan dan di
wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.
Sampai saat ini, para ahli ekonomi regional masih memiliki
pandangan yang berbeda tentang materi apa saja yang
termasuk dalam kategori ilmu ekonomi regional. Namun,
7
cakupan ilmu ekonomi regional tidak mungkin dibahas lepas
dari induknya, yaitu teori ekonomi umum (terutama cabang
ekonomi makro dan ekonomi pembangunan). Berbagai ahli
mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang cakupan
ilmu ekonomi regional.
Konsep Wilayah (Region)
Ilmu ekonomi regional muncul sebagai kritik dari beberapa
ahli ekonomi yang tidak puas akan analisis ilmu ekonomi
tradisional yang mengabaikan penggunaan konsep space
(ruang).
Menurut Budiharsono (2001: 13) analisis ilmu ekonomi
berada pada alam tanpa ruang (spaceless world). Ilmu
ekonomi regional tampil dengan memberikan tekanan
analisisnya pada penerapan konsep space (ruang) dalam
menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan
sosial ekonomi dan sosial.
Unsur-unsur ruang yang terpenting adalah jarak, lokasi,
bentuk, dan ukuran (skala). Unsur-unsur tersebut secara
bersama-sama menyusun unit tata ruang yang disebut
wilayah (region). Untuk menerapkan unsur ruang (space)
tersebut, ilmu ekonomi regional menggunakan konsep
wilayah (region) yang dapat diformulasikan sesuai dengan
kebutuhan analisis.
Menurut Glasson (1977) ada dua cara pandang yang berbeda
tentang wilayah yaitu cara pandang subjektif dan cara
pandang objektif. Glasson (1977) membedakan wilayah
berdasarkan kondisinya atau berdasarkan fungsinya.
8
Menurut Haggett (1977) ada 3 jenis wilayah, yaitu wilayah
homogen (homogenous regions), wilayah nodal (nodal
regions) dan wilayah perencanaan (planning or program
regions).
Budiharsono (2001: 14) mendefinisikan wilayah sebagai suatu
unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang bagian-
bagiannya tergantung secara internal. Wilayah juga dapat
diartikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan
atau fungsional (Adisasmita, 2005: 86).
Dalam analisis ekonomi regional beberapa konsep wilayah
(region) yang lazim digunakan, yaitu
o Wilayah Homogen (Homogeneous Region);
o Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region);
o Wilayah Administratif; dan
o Wilayah Perencanaan (Planning Region).
Friedmann dan Alonso (1964) membuat 4 (empat) klasifikasi
wilayah pembangunan, yaitu
o metropolitan regions;
o development axes;
o frontier regions;
o depressed regions. (Adisasmita, 2005: 93)
9
Konsep Wilayah
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang
dibatasi oleh kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung
secarainternal. Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu;
(1) wilayah homogen,
(2) wilayah nodal.
(3) wilayah perencanaan,
(4) wilayah administrative
1.Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari
aspek/criteriamempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama.
Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi
(seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen,
daerah dengan
tingkat pendapatan rendah/miskin dll). Geografi seperti wilayah yang
mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama, suku, dan
sebagainya mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi
berdasarkan keseragamamnya secara internal (internal uniformity).
Contoh wilayah homogeny adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari
indramayu, subang dan karawang).
2.Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara
fungsionalmempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah
belakangnya (interland).Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari
arus penduduk,factor produksi,barang dan jasa,ataupun komunikasi
dantransportasi. menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang
palingideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi
10
wilayah, mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang
yang di kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi
Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda
di dalam organisasi tata ruang masyrakat. Perbedaan ini jelas terlihat
pada arus perdagangan.
Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogeny
adalah suatu output yang dapat diekspor bersama dimana seluruh
wilayah merupakan suatu daerah surplus untuk suatu out putter
tentu,sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak
sama sekali kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara
luas diantara satu sama lainya. sebaliknya, dalam wilayah
nodal,pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah
tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah
belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa
tenaga kerja pada daerah inti,sedangkan daerah inti akan menjual ke
daerah belakang dalam bentuk barang jadi.
3.Wilayah Administratif
Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di
tentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau
politik, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan
RT/RW. Bahwa di dalam praktek, apabila membahas mengenai
pembangunan wilayah, maka pengertian wilayah administrasi
merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih
populernya pengunaan pengertian tersebut di sebabkan dua factor
yakni :
11
(a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah di
perlukan tindakan-tindakan dari berbagai badan
pemerintahan.Dengan demikian,lebih praktis apabila
pembangunan wilayah di dasarkan pada suatu wilayah
administrasi yang telah ada; dan
(b) wilayah yang batasnya di tentukan berdasarkan atassuatu
administrasi pemerintah lebih mudah di analisis,karena
sejaklama pengumpulan data di berbagai bagian wilayah
berdasarkan padasuatu wilayah administrasi tersebut.
Namun dalam kenyataannya,pembangunan tersebut sering
kali tidak hanya dalam suatu wilayah administrasi,sebagai
contoh adalah pengelolaan pesisir ,pengelolaan daerah
aliran sungai ,pengelolaan lingkungan dan sebagainya,yang
batasnya bukan berdasarkan administrasi namun
berdasarkan batas ekologis dan seringkali litas batas
wilayah administrasi.
4.Wilayah Perencanaan
Mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau
programming region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi
atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan
dapt dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk
dan kesempatan kerja,namun cukup kecil untuk memungkinkan
persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang sebagai satu
kesatuan. Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan
ekonomi,namun ada juga dari aspek ekologis.Misalnya dalam kaitannya
dengan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).Pengelolaan daerah
12
aliran sungai harus direncanakan dan dikelola mulai dari hulu sampai
hilirnya.Contoh wilayah perencanaan dariaspek ekologis adalah DAS
Cimanuk,DAS Brantas,DAS Citanduy dan lain sebagainya
TEORI LOKASI
Untuk memilih lokasi kegiatan ekonomi dan sosial serta analisa
interaksi antar wilayah Faktor Penentu Pemilihan Lokasi kegiatan
ekonomi :
1. Ongkos angkut
2. Perbedaan upah antar wilayah
3. Keuntungan aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi
yang salin terkait terkonsetrasi pada suatu tempat
tertentu. Keterkaitan : backward linkage ( dengan bahan
baku ), forward linka. Keuntungan aglomerasi muncul
dalam 3 bentuk :
a. keuntungan skala besar baikbahanbakumaupun pasar
( Scale economies )
b. b. Keuntungan Lokalisasi ( localisation economies )dari
penurunan ongkos angkut
c. c. Keuntungan karena penggunaan fasilitas secara
bersama (urbanization economies ) :listrik, gudang,
angkutan, air dll.
4. Konsentarsi permintaan antar wilayah ( Spatial Demand )
5. Kompetisi antar wilayah ( Spatial Competition ) Bila persaingan
tajam seperti pada pasar persaingan sempurna, maka
pemilihan lokasiperusahaan cenderung terkonsentrasi dengan
perusahaan l;ain yang menjual produk yang sama.. Bila
13
persaingan tidak tajam ata pada pasar monopoli, pemilihan
lokasi cenderung bebas.
6. Harga dan sewa tanah Untuk maksimalisasi keuntungan,
perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga
sewa tanah rendah.
Teori Lokasi:
1. Bid Rent Theories ( Von Thunen )Pemilihan lokasi
didasarkan pada kemampuan membayar harga tanah ( bid
– rent ) yang berbeda dengan harga pasar tanah ( land –
rent). lokasi berdasarkan bid-renttertinggi.Makin dekat
letaknya dengan pasar penjualan atau pusat kota makin
tinggi sea tanahmakin berkurang biaya transportasi. Model
Von Thunen dapat dipakai untuk menentukan distribusi
kegiatan pertanian.Komoditas pertanian yang mempunyai
panen hasil per hektar yang lebih rendah danharga pasar
lebih rendah akan ditanam di aats tanah yang lebih jauh
dari pusat
2. Least Cost Theories ( Alfred Weber ) : Pemilihan lokasi pada
prinsip biaya minimum ( least cost ). Lokasi optimal : pada
biayaproduksi dan ongkos angkut terkecil hasil :
keuntungan maksimal
3. Market Area Theories ( August Losch ) : Pemilihan lokasi
pada prinsip luas pasar ( market area ) terbesar yang
dikuasai perusahaan
14