PDF Abstrak 134167

2

Click here to load reader

Transcript of PDF Abstrak 134167

Page 1: PDF Abstrak 134167

Perpustakaan Universitas Indonesia >> Laporan Penelitian -Dikti Isolasi dan Karakterisasi Protein Antibakteri dari Cacing Peryonixexavatus yang mampu menekan pertumbuhan Salmonella typhi muriumAri AsnaniDeskripsi Dokumen: http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=134167&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------Abstrak

Demam tifoid merupakan salah satu jenis penyakit infeksi bakteri

Salmonella typhi. Metode pengobatan yang banyak digunakan adalah pemberian

antibiotik namun, dapat menyebabkan resisten. Pengobatan tradisional demam

tifoid dilakukan masyarakat dengan mengkonsumsi cacing tanah dengan

meminum langsung air rebusan atau dengan cara mengeringkan cacing terlebih

dahulu kemudian merebus dan meminum airnya. Tujuan penelitian ini adalah

isolasi dan karakterisasi protein antibakteri dari cacing Peryonix exavatus yang

mampu menghambat pertumbuhan Salmonella typhi murium.

Isolasi protein antibakteri dari cacing P. exavatus dilakukan dengan proses

ekstrakasi dengan PBS (Buffer Phosfat) 5 mM pH 7,2, fraksinasi 0-20% dan 20-

70% ammonium sulfat, dan dimurnikan dengan kromatografi kolom penukar

anion DEAE Cellulose serta kromatografi kolom filtrasi gel Sephadex G-100.

Isolasi protein dilakukan pada cacing segar dan cacing kering. Setiap fraksi diukur

kadar protein menggunakan metode Lowry serta aktifitas antibakterinya dengan

metode difusi sumur.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kasar yang diperoleh memiliki

kadar protein total sebesar 60,247 g. Fraksinasi dengan ammonium sulfat

menghasilkan fraksi 0-30% dengan kadar protein total 5,488 g dan fraksi 30-70%

dengan kadar protein total 1,707 g. Aktivitas antibakteri terdapat pada fraksi 30-

70% dengan zona hambat 5 mm. Pemurnian lebih lanjut dengan kromatografi

penukar anion DEAE Cellulose kemudian dimurnikan lebih lanjut dengan

kromatografi filtrasi gel Sephadex G-100 menghasilkan fraksi 5,7 dan 9 dengan

aktivitas antibakteri dengan zona hambat >10 mm yang berwarna bening, serta

fraksi 12 dengan zona hambat 6 mm yang berwarna biru.

Hasil penelitian dari cacing P. exavatus kering menunjukan bahwa ekstrak

kasar yang diperoleh memiliki jumlah protein total sebesar 2,737 g. Fraksinasi

dengan ammonium sulfat menghasilkan fraksi 0-20% dengan jumlah protein total

0,900 g dan fraksi 20-70% dengan jumlah protein total 1,187 g. Fraksi 20-70%

yang terdapat zona hambatan sebesar 10 mm sehingga pada fraksi tersebut

dilakukan pemurnian lebih lanjut dengan kromatografi penukar anion DEAE

Cellulose dengan eluen PBS 5 mM pH 7,2; NaCl 0,5 M; dan NaCl 0,1 M. Sampel

S-6 (fraksi 9-21,eluen NaCl 0,5 M) hasil kromatografi penukar anion memiliki

nilai aktivitas antibakteri tertinggi dan dimurnikan lebih lanjut dengan

kromatografi filtrasi gel Sephadex G-100. Aktivitas antibakteri tertinggi pada

Page 2: PDF Abstrak 134167

fraksi 10 dengan zona hambatan 10 mm dengan zona hambatan biru dan pada

fraksi 20 dan 21 tidak ditemukan S. typhimurium yang tumbuh dengan zona

hambatan bening.

Adanya dua warna zona hambatan yang terbentuk menunjukkan dua jenis

senyawa antibakteri dengan berat molekul dan mekanisme antibakteri yang

berbeda.