pbl sek 1 mpt

13
R. M. Ridho Hidayatulloh 1102011215 L.O 1 M&M Sistem Limfatik Menjelaskan anatomi makro dan mikro organ limfoid Sistem limfatikus adalah sistem sirkulasi sekunder pada tubuh yang berfungsi mengalirkan cairan limfa atau disebut juga sebagai getah bening yang ada di dalam tubuh untuk dikembalikan lagi ke aliran darah. Cairan limfe berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah kapiler arteriole primer ke dalam jaringan sekitarnya secara difusi. Secara anatomi sistem limfatikus adalah sebagai berikut : Terbentuk dari kumpulan pembulu kalipiler limfe uang berdinding tipis dan mempunyai katup seperti vena yang terdapat hampir diseluruh tubuh kecuali pada beberapa bagian tubuh tidak memiliki pembuluh limfa seperti otak, ren dan tulang rawan. Berbeda dengan sirkulasi primer, aliran cairan limfe tidak dipompakan secara sentral seperti sistem kardio vascular, tetapi dibantu oleh otot-otot rangka tubuh dan extremitas. Limfonodus/Nodus Limfatikus Bentuk oval seperti kacang tanah, mempunyai pinggiran yang cekung disebut dengan hilus Besarnya sebesar kepala peniti sampai sebesar buah kenari dan dapat diraba terutama pada daerah leher, axilla, inguinale dan lain-lain Terletak disekitar pembuluh darah yang berfungsi memproduksi limfosit dan antibodi untuk mencegah penyebaran infeksi lanjutan Daerah – daerah tubuh yang memiliki nodus limfatikus 1. Daerah kepala dan leher bagian lateral dan belakang : yaitu di sepanjang m.sternocleidomastoideus, lingual, pharynx, cavum nasi, palatum, muka, mandibula / dasar mulut

description

problem base learning universitas yarsi blok mekanisme pertahanan tubuh 1

Transcript of pbl sek 1 mpt

Page 1: pbl sek 1 mpt

R. M. Ridho Hidayatulloh

1102011215

L.O 1 M&M Sistem Limfatik

Menjelaskan anatomi makro dan mikro organ limfoid

Sistem limfatikus adalah sistem sirkulasi sekunder pada tubuh yang berfungsi mengalirkan cairan limfa atau disebut juga sebagai getah bening yang ada di dalam tubuh untuk dikembalikan lagi ke aliran darah. Cairan limfe berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah kapiler arteriole primer ke dalam jaringan sekitarnya secara difusi.

Secara anatomi sistem limfatikus adalah sebagai berikut :

Terbentuk dari kumpulan pembulu kalipiler limfe uang berdinding tipis dan mempunyai katup seperti vena yang terdapat hampir diseluruh tubuh kecuali pada beberapa bagian tubuh tidak memiliki pembuluh limfa seperti otak, ren dan tulang rawan.

Berbeda dengan sirkulasi primer, aliran cairan limfe tidak dipompakan secara sentral seperti sistem kardio vascular, tetapi dibantu oleh otot-otot rangka tubuh dan extremitas.

Limfonodus/Nodus Limfatikus Bentuk oval seperti kacang tanah, mempunyai pinggiran yang cekung disebut dengan hilus Besarnya sebesar kepala peniti sampai sebesar buah kenari dan dapat diraba terutama pada daerah leher, axilla, inguinale dan lain-lain Terletak disekitar pembuluh darah yang berfungsi memproduksi limfosit dan antibodi untuk mencegah penyebaran infeksi lanjutan

Daerah – daerah tubuh yang memiliki nodus limfatikus

1. Daerah kepala dan leher bagian lateral dan belakang : yaitu di sepanjang m.sternocleidomastoideus, lingual, pharynx, cavum nasi, palatum, muka, mandibula / dasar mulut

2. Daerah extrimitas superior : manus, antebrachi,brachi dan regio axilaris3. Daerah mamae di bawah m.pectoralis meliputi kulit dan otot4. Daerah torax : meliputi dinding torax, jantung, pericardium dan paru, pleura, esophagus,

aliran limfe thorax dan kelenjarr mamae masuk ke dalam node limfatikus anterior dan posterior

5. Daerah abdomen dan pelvis : meliputi daerah peritonium dan sekitar aorta dan vena cava inferior dan pembuluh darah intestinum. Aliran limfe superficialis bagian depan dan lateral dan belakang diatas pusat masuk, nn ll axilaris anterior dan posterior dan dibawah pusat, ke nn limfatisi inguinalis superficial

6. Daerah extrimitas inferior : disepanjang arteri,vena tibialis, regio poplitea, regio inguinale, alran limfe masuk limfonodus inguinale

Page 2: pbl sek 1 mpt

ThymusOrgan limfoid yang terletak pada sternum bagian atas, di belakang daerah mediastinum superior dan thymus bertumbuh hanya hingga masa pubertas. Setelah pubertas timus akan mengalami involusi (mengecil dan setelah dewasa semakin mengecil, tapi masih berfungsi menghasilkan limfosit T yang baru.

Thymus mempunyai batas-batas

1. Batas anterior : manubrium sterni dan rawan costae1V.2. Batas atas : region colli inferior (trachea)

Tonsil

Tonsil termaksud salah satu dari organ limfoid yang terdiri atas 3 buah tonsila yaitu Tonsila

Palatina, Tonsila Lingualis, Tonsila Pharyngealis. Ketiga tonsil tersebut membentuk cincin pada

saluran limf yang dikenal dengan “Ring of Waldeyer” .

Organ limfoid yang terdiri atas 3 buah tonsila, yaitu :

1. Tonsila palatina

Terletak pada dinding lateralis (kiri-kanan uvula) oropharynx dextra dan sinistra.

Terletak dalam 1 lekukan yang dikenal sebagai fossa tonsilaris dengan dasar yang biasa

disebut tonsil bed. Fossa tonsilaris dibatasi oleh dua otot melengkung membentuk arcus

yaitu arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus.

2. Tonsila lingualis

salah satu organ limfoid yang terletak di belakang lidah, 1/3 bagian posterior, dan tidak

mempunyai papilla sehingga terlihat permukaan berbenjol-benjol (follicle)

3. Tonsila pharyngealis

Organ limfoid yang terdapat di daerah nasopharynx, tepatnya di atas torus tubarius dan

O.P.T.A. Bila membesar biasa dikenal dengan adenoid.

Lien

Lien Merupakan organ limfoid yang terbesar, lunak, rapuh, vaskular berwarna kemerahan karena

banyak mengandung darah dan berbentuk oval. Pembesaran limpa disebut dengan splenomegali.

Terletak pada regio hipochondrium sinistra dalam ruang intra peritoneal, di proyeksikan dari luar

pada costae 9, 10, dan 11, setinggi vertebrae thoracalis 11 sampai 12. Ukurannya sebesar kepalan

tangan sendiri. Dibungkus oleh capsula fibrosa lienalis.

Page 3: pbl sek 1 mpt

Batas-batas lien:

1. Anterior : gaster dan flexura colli sinistra

2. Posterior : diafragma, ren sinistra, iga 9, 10, dan 11.

Menjelaskan siklus limfatik

1. Pengaliran cairan limfe yg superficial (dangkal): mengikuti vena supervicial

contoh : pada extremitas superior akan menyertai veva cepalica dan vena basilica, lalu

menuju nn. Ll axilaris, sedangkan pd extreminitas inferior mengikuti saphena magna dan

saphena parva menuju nn ll inguinalis.

2. Pengaliran cairan limfe profunda (dalam): akan mengikuti vena provunda

contoh : vena mensenterica usus, vena hepatica hepar, dll.

L.O 2 M&M Mekanisme Kekebalan Tubuh

Kekebalan Narural/Nonspesifik

Merupakan pertahanan tubuh utama dalam menghadapi serangan benda asing, karena sistem

imun spesifik memerlukan waktu untuk memberikan respon, sistem imun non spesifik tidak

mempunyai memori terhadap antigen. Disebut non spesifik dikarenakan tidak ditujukan terhadap

mikroba tertentu, telah tersedia dan berfungsi langsung dan terdapat sejak lahir.

Melalui kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk, dan bersin, juga asam lambung.

Kekebalan Spesifik

Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing bagi dirinya. Bila sel sistem terpajan ulang

dengan benda asing yang sama, sel akan mengenal lebih cepat dan akan merespon dengan baik,

oleh karena itu sistem tersebut disebut spesifik. Sistem ini dapat bekerja sendiri tetapi umunya

terjalin kerja sama baik dengan sistem imun non spesifik.

Humoral

Yang berperan dalam sistem ini adalah sel B yang berasal dari sel multipoten dalam

sumsum tulang. Bila sel B dirangsang benda asing, sel tersebut akan berproliferasi dan

berdiferensiasi menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi dapat

Page 4: pbl sek 1 mpt

ditemukan dalam serum. Fungsi utama antobodi ialah mempertahankan tubuh terhadap

infeksi bakteri, virus dan menetralisasi toksin.

SelularPemeran utamanya adalah limfosit T atau sel T. Sel tersebut juga berasal dari sel asal yang sama seperti sel B. Pada orang dewasa, sel T dibentuk di sumsum tulang, tetapi berproliferasi dan diferensiasinya terjadi dalam kelenjar timus.Fungsi utamanya adalah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit, dan keganasan.

L.O 3 M&M Antigen

Antigen adalah bahan yg berinteraksi dengan produk respons imun yg diransang oleh imunogen spesifik seperti antibodi dan atau TCR. Antigen ini dimiliki oleh berbagai macam patogen.

Sel sistem imun tidak berinteraksi dengan seluruh molekul antigen, tetapi limfosit mengenal tempat khusus pada makromolekul yg disebut epitop atau determinan antigen. Epitop adalah bagian dari antigen yg dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi.Oleh karena sel B mengikat antigen yg bebas dalam larutan, epitop yg dikenalnya cenderung mudah ditemukan dipermukaan antigen. Epitop sel T dari protein berbeda dalam peptida, biasanya berasal dari hasil cerna protein patogen oleh enzim yg dikenal oleh TCR dalam kompleks dengan MHC.

Pembagian antigen menurut epitope

Unideterminan, univalent = hanya satu jenis determinan/epitop pada satu molekul Unideterminan, multivalent = hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih

determinan tersebut ditemukan pada satu molekul Multideterminan, univalent = banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu

dari setiap macamnya (kebanyakan protein) Multideterminan, multivalent = banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam

pada satu molekul (antigen dengan berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi)

Pembagian antigen menurut spesifisitas :

Heteroantigen : dimiliki oleh banyak spesies Xenoantigen : hanya dimiliki oleh spesies tertentu Aloantigen : yang spesifik untuk individu dalam satu spesies Antigen organ spesifik : yang hanya dimiliki organ tertentu Autoantigen : yang dimiliki alat tubuh sendiri

Page 5: pbl sek 1 mpt

L.O 4 M&M Antibodi

Antibodi adalah molekul immunoglobulin yang bereaksi dengan antigen spesifik yang menginduksi sintesisnya dan dengan molekul yang sama; digolongkan menurut cara kerja seperti agglutinin, bakteriolisin, hemolisin, opsonin, atau presipitin. Antibodi disintesis oleh limfosit B yang telah diaktifkan dengan pengikatan antigen pada reseptor permukaan sel. Antibodi biasanya disingkat penulisaanya menjadi Ab. (Dorlan).

Antibodi adalah protein larut yang dapat bersirkulasi secara bebas dan mengandung propert-properti yang berkontribusi secara spesifik pada sistem imun tubuh dan melindungi tubuh dari materi-materi asing. Antibodi termasuk jenis protein globulin, karena mempunyai struktur globular. Sekarang ini, antibodi lebih dikenal sebagai immunoglobulin (Ig)

IgG

Pada serum manusia dewasa, IgG meliputi 15% total protein. igG didistribusikan kurang lebih sama antara cairan intravaskular dan ekstravaskular. Waktu paruhnya 23 hari. IgG adalah antibodi paling tepat untuk imunisasi pasif oleh transfer. Molekul IgG dapat beragregasi, contohnya karena pemanasan pada suhu 63 C selama 10 menit. IgG yang teragregasi masih dapat berkombinasi dengan antigen.

Molekul IgG dapat menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan partikel antigen yang tidak larut seperti mikroorganisme. Reaksi IgG dengan antigen yang larut dapat menghasilkan presipitasi.

Isotipe IgG (kecuali IgG2) adalah satu-satunya kelas immunoglobulin yang dapat melewati plasenta sehingga sang ibu dapat mentransfer imunitasnya kepada fetus. Bayi baru dapat mensintesis IgG 3-4 bulan setelah lahir. Walaupun begitu, hal ini dapat menyebabkan penyakit hemolisis pada neonatus (eritroblastosis fetalis). Disebabkan oleh antibodi IgG maternal yang diproduksi oleh Rh ibu yang negatif menyerang eitrosit bayi yang mengandung Rh antigennya (Rh positif). IgG juga merupakan antibodi opsonin.

IgG juga membantu mekanisme Antibody-Dependent, Cell-Mediated Cytotoxicity dengan cara berikatan dengan sel target (mikroorganisme atau sel tumor)dan membantu sel Natural Killer untuk menunjukkan dimana letak sel target tersebut, sehingga Natural Killer membunuh sel target dengan substansi-substansi yang dikeluarkannya.

Molekul antibodi juga dapat menetralisasi toksin (tetanus, botulinus, bisa ular) dengan cara mem block active site dari toksin tersebut, dapat mengimobilisasi bakteri karena antibodinya spesifik terhadap flagel dan silia sehingga menghambat pergerakan bakteri, dan menetralisasi virus dengan cara menghambat penetrasi virus atau pelepasan coat virus, dan dapat terikat dengan coat virus agar virus tidak dapat terikat dengan sel tubuh.

Page 6: pbl sek 1 mpt

IgA

IgA mempunyai waktu paruh 5,5 hari, ada pada cairan sekresi seperti air mata, saliva, kolostrum, keringat, dan mukus yang merupakan fungsi biologis penting dalam mucosa associated lymphoid tissue.

Karena lokasinya berada pada cairan sekresi, sekretori IgA penting dalam pertahanan imun dari infeksi lokal seperti pada area respirasi atau traktus gastrointestinal. Rute sistem imun dari IgA lebih baik dari rute antibodi pada serum jika terkait dengan infeksi lokal.

Molekul IgA tidak mempunyai reseptor untuk komplemen sehingga tidak dapat melakukan complement-mediated bacterial lysis. Tetapi IgA mempunyai efek bakterisidal pada organisme gram negatif jika terdapat lisozyme. Selain itu IgA juga mempunyai efek antiviral, mencegah virus masuk ke sel hospes dan mempunyai kemampuan aglutinasi.

IgM

IgM pada manusia dewasa terdapat pada serum di cairam intravaskular. Waktu paruhnya 5 hari. IgM juga dapat ditemukan di permukan sel B yang matang, berperan sebagai reseptor spesifik antigen. IgM tidak dapat melewati plasenta. IgM di sintesis neonatus 5 bulan setelah gestasi (kehamilan), dan jika jumlahnya pada tubuh bayi meningkat mengidikasikan infeksi kongenital atau perinatal. Molekul IgM mempunyai efek aglutinasi.

Antibodi IgM termasuk ke dalam natural isohemagglutinin – antibodi terhadap antigen eritrosit pada golongan darah ABO. Isohemaglutinin IgM tidak dapat melewati plasenta sehingga perbedaan golongan darah ibu dan anak tidak berbahaya, tetapi dalam reaksi transfusi karena inkompatibilitas ABO dapat menjadi berbahaya. IgM bersifat complement-activating antibody, sehingga merupakan inisiator yang paling efektif dalam complement-mediated lysis pada mikroorganisme dan sel-sel lain. IgM tidak efisien dalam netralisasi virus jika dibandingkan dengan IgG.

IgD

IgD muncul pada limfosit B saat fase fase tertentu dalam maturasi. IgD juga ada pada serum dalam jumlah yang sedikkit. Waktu paruhnya adalah 2,8 hari. IgD masih belum dapat dibuktikan untuk mempunyai efek protektif.

IgE

IgE, dikenal juga sebagai antibodi reaginik, mempunyai waktu paruh pada serum selama 2 hari. Antibodi IgE mempunyai kadar terendah dalam serum, dikarenakan rendahnya jumlah hasil sintesis dan karena kamampuan unik IgE yang dapat berikatan dengan sel mast dan basofil yang mempunyai afinitas sangat tinggi, sehingga basofil dan sel mast secara efektif dapat mengurangi jumlah IgE dalam sirkulasi darah.

Page 7: pbl sek 1 mpt

Tingginya kadar IgE dalam serum dikaitkan dengan adanya parasit dalam tubuh, contoh pada infeksi oleh ascaris. IgE sangat penting dalam mekanisme respon imun yang mempunyai hasil patologis (hipersensitivitas atau alergi). Saat antigen tertentu berikatan dengan molekul IgE yang juga menempel pada sel mast atau basofil, sel tersebut menjadi aktif dan melepas isi granulanya: histamin, heparin, leukotriene, dan komponen lain yang dapat memacu reaksi hipersensitivitas. Hipersensitivitas dapat bersifat ringan, seperti saat gigitan serangga, atau berat seperti pada asma bronkial. Dapat juga bersifat anafilaksis yang dapat menyebabkan kematian.

L.O 5 M&M Vaksin dan Vaksinasi

Vaksin adalah antigen dapat berupa bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan (bakteri, virus, riketsia) dan juga dapat berupa toksoid. Bila vaksin diberikan kepada sasaran manusia, maka akan dapat menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.

Vaksin dapat dibagi menjadi vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup dibuat dalam pejamu, dapat menimbulkan penyakit ringan, dan menimbulkan respons imun seperti yang terjadi pada infeksi alamiah. Vaksin mati merupakan bahan (seluruh sel atau komponen spesifik) asal patogen seperti toksoid yang diinaktifkan tetapi tetap imunogen.

Vaksinasi atau imunisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen/nontoksik.

Kontraindikasi yang benar permanen untuk vaksin adalah reaksi alergi berat/anafilaksis terhadap vaksin dan komponennya. Biasanya terjadi dalam hitungan menit dan memerlukan pertolongan medis. Vaksinasi pada penderita dengan gangguan respons imun memerlukan pertimbangan khusus.

Page 8: pbl sek 1 mpt

L.O 6 M&M Tinjauan Hukum Islam mengenai Vaksin & Vaksinasi

KONSEP IMUNISASI HALAL HALALAN THAYYIBAN 1. Memberikan asupan nutrisi atau zat gizi atau makanan tertentu yang memaksimalkan pembangunan dan pemeliharaan sistem imun atau kekebalan tubuh manusia. 2. Memberikan asupan nutrisi atau zat gizi atau makanan tertentu yang meminimalkan dan menghilangkan zat yang bersifat menurunkan kerja sistem imun atau kekebalan tubuh manusia. 3. Menjauhkan dan menghentikan asupan nutrisi yang bersifat menurunkan pembangunan dan pemeliharaan sistem imun atau kekebalan tubuh manusia. 4. Tidak memberikan vaksinasi yang mengandung Toksin/Racun bahan berbahaya yang menjadi ancaman kesehatan manusia. a. Kimiawi Sintetis b. Logam Berat (Heavy Metal) c. Hasil Metaboit parsial d. Toksin Bakteri e. Komponen dinding sel 5. Tidak memberikan vaksinasi dan obat-obatan yang mengandung bahan yang haram secara syari’at. a. Alkohol dan turunannya, yang bersifat seperti alkohol, yaitu yang apabila dikonsumsi secara

Page 9: pbl sek 1 mpt

banyak akan memabukkan. b. Tidak mengandung Darah, daging Babi, dan hewan yang ketika disembelih tidak menyebutkan nama Allah. c. Tidak daging yang diharamkan menurut syari’at, contoh: Binatang Buas, Bertaring, bangkai dll. d. Tidak dikembangbiakkan di dalam darah hewan apapun, daging babi, dan di dalam makhluk hidup yang diharamkan menurut syari’at. 6. Membiasakan untuk mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat membangun sistem kekebalan tubuh manusia. 7. Membiasakan untuk tidak mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat menururnkan sistem kekebalan tubuh manusia. (Diambil dari www imunisasi halal.com) 

Sumber :http://www.halalmui.or.id/?module=article&sub=article&act=view&id=42

Fatwa vaksin MUI terlampirhttp://www.halalmui.org/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=108&Itemi d=532&lang=en