Pbl Mandiri Ske 2

21
1. Memahami vital statistik di puskesmas Vital statistik adalah statistik mengenai kesehatan dan bertujuan mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan penelitian. Macam-macam statistik vital 1. Sertifikat Kematian: * untuk memperoleh dan menginterpretasi informasi penyebab kematian. *Informasi yang tercantum dalam sertifikat kematian adalah : orang yang meninggal (umur, jenis kelamin, warna kulit,pekerjaan) dan penyebab kematian. 2. Sertifikat kelahiran *Identitas umum/ informasi mengenai anak dan orang tuanya. *Informasi untuk penggunaan medis dan kesehatan yang berperan dalam studi epidemiologi, yaitu mengenai ras, pendidikan orang tua, kehamilan sebelumnya, jumlah pelayanan sebelum kehamilan, berat badan lahir, komplikasi kehamilan dan kelahiran, serta janin yang tidak normal. *Data mengenai berat lahir, luka lahir dan cacat janin untuk mengidentifikasi anak, misalnya kebutuhan khusus terhadap kesehatan, pendidikan dan yankes juga untuk studi epidemiologi menyangkut prematur dan cacat janin. 3. Sertifikat kematian janin (Tersedia informasi mengenai kematian janin) *data morbiditas (Laporan penyakit yang harus dilaporkan. Sumber data : sarana pelayanan kesehatan) *Laporan mengenai penyakit sering diabaikan.(untuk mempelajari kecenderungan menurut waktu dan tempat) Statistik a. Pencatatan Rumah Sakit *Data base di RS memberikan gambaran yang baik mengenai penyakit dimasyarakat.

description

kedokteran komunitas

Transcript of Pbl Mandiri Ske 2

1. Memahami vital statistik di puskesmas

Vital statistik adalahstatistik mengenai kesehatan dan bertujuan mempublikasikan data kesehatan yang berguna sekali bagi evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan dan penelitian.

Macam-macam statistik vital1. Sertifikat Kematian:* untuk memperoleh dan menginterpretasi informasi penyebab kematian.*Informasi yang tercantum dalam sertifikat kematian adalah : orang yang meninggal (umur, jenis kelamin, warna kulit,pekerjaan) dan penyebab kematian.

2. Sertifikat kelahiran*Identitas umum/ informasi mengenai anak dan orang tuanya.*Informasi untuk penggunaan medis dan kesehatan yang berperan dalam studi epidemiologi, yaitu mengenai ras, pendidikan orang tua, kehamilan sebelumnya, jumlah pelayanan sebelum kehamilan, berat badan lahir, komplikasi kehamilan dan kelahiran, serta janin yang tidak normal.*Data mengenai berat lahir, luka lahir dan cacat janin untuk mengidentifikasi anak, misalnya kebutuhan khusus terhadap kesehatan, pendidikan dan yankes juga untuk studi epidemiologi menyangkut prematur dan cacat janin.

3. Sertifikat kematian janin (Tersedia informasi mengenai kematian janin)*data morbiditas (Laporan penyakit yang harus dilaporkan. Sumber data : sarana pelayanan kesehatan)*Laporan mengenai penyakit sering diabaikan.(untuk mempelajari kecenderungan menurut waktu dan tempat)

Statistika. Pencatatan Rumah Sakit*Data base di RS memberikan gambaran yang baik mengenai penyakit dimasyarakat.*Penyakit akut yang diobati di data dan kasus dimana orang tidak dapat perawatan medis tidak akan tercatat di RS*Statistik RS tindakan pada diagnosa dasar pada umumnya sulit untuk dikumpulkan

b. Faktor yang mempengaruhi vital statistik (Status gizi, Penyakit infeksi parasit, Sosial ekonomi, Lingkungan, Pelayanan kesehatan)

2. Memahami angka kematian (mortality rate)Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.a. Angka Kematian Neo-natal kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.AKN = D 0- 35 tahun, Berisiko menderita penyakit arteri kardiovaskuler, Hipertensi, penyakit pembuluh darah

Keuntungan : Efektivitas dapat dipercaya, siklus menstruasi teratur, frek koitus tidak perlu diatur, berkurangnya keluhan dismenorea, reversible, sebagai kontrasepsi darurat, mencegah terjadinya kehamilan ektopik, kanker ovarium dan endometrium, tumor jinak mamma, kista ovarium fungsional, penyakit inflamasi pelvis, aterosklerosis dan artritis rematoid.Efek Sampinga. Estrogen (mual dan muntah, rasa penuh/nyeri pada mamma, retensi cairan, cairan menstruasi, keletihan, iritabilitas, keputihan, sekresi serviks/erosi serviks). Berikan pil kombinasi dengan kandungan estrogen yang atau kandungan gestagen dengan aktivitas androgenik yang rendah.

b. Gestagen (perdarahan tak teratur, pengecilan ukuran mamma, depresi, kelelahan, gairah seksual, akne dan alopesia, sakit kepala, kram pada kaki dan kelemahan ligamentum). Berikan pil kombinasi dengan kandungan gestagen yang rendah atau yang mengandung estrogen lebih tinggi.

KOMPLIKASI PENGGUNAAN PIL KOMBINASI *Tromboemboli vena (akibat pengaruh estrogen dimana etinilestradiol mempengaruhi faktor pembekuan dan faktor fibrinolisis serta fungsi trombosit dan endotel sehingga terjadi peningkatan aktifitas pembekuan dan fibrinolisis)*Hipertensi (estrogen dimana etinilestradiol dapat meningkatkan angiotensinogen dan angiotensin II 3-5 kali kadar normal, sedang gestagen mempunyai pengaruh minimal terhadap terjadinya hipertensi. Risiko ini dapat meningkat bila disertai dengan faktor bertambahnya usia dan merokok)*Infark jantung (bertambahnya usia, merokok, obesitas, diabetes dan hipertensi sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan pengaruh gestagen dan dosisnya terhadap metabolisme lemak)*Stroke (terjadinya trombosis serebral meningkat 2-3 kalilipat pada penggunaan pil kombinasi)*Neoplasia (Estrogen dapat mempengaruhi timbulnya tumor jinak mamma, pertumbuhan mioma uterus dan pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hiperplasia endometrium yang berupa hiperplasia simpleks, adenomatosa dan hiperplasia atipik)

Suntika. Keuntungan1) Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.2) DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.3) Tingkat efektifitasnya tinggi, tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi. Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama. Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain. Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b. KerugianPerdarahan yang tidak menentu, terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan, BB, Sakit kepala, Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan, side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi., mungkin terjadi kehamilan.

Saat Pemberian Yang Tepata. Pasca persalinan (ketika masih di RS/setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami. Tepat pada jadwal suntikan berikutnya)b. Pasca Abortus (Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari. Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan)c. Interval (Hari kelima menstruasi, Jadwal waktu suntikan diperhitungkan)Kontra Indikasi (hamil, Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya, Tumor/keganasan, Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat)Efek Samping dan PenanggulangannyaGangguan Haid : Amenorhoe, Spoting.

Susuk KB (Implan) implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.Keuntungan Implant: Efektifitas tinggi setelah dipasang, sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun, tidak mengandung estrogen, efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan, Kerugian : Implant Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih, Lebih mahal, Sering timbul perubahan pola haid.

Kontrasepsi sterilisasia. Kontap Pada Wanita ( Tubektomi )Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang menyebabkan wanita bersangkutan tidak hamila lagi. Keuntungan: efektif, Permanen, tdk pengaruhi proses menyusui, tdk bergantung pada senggama,tdk ada efek samping dalam jangka waktu panjang, tdk ada perubahan dalam fungsi seksual, Berkurangnya resiko kanker ovariumYang Dapat Menjalani Tubektomi (Usia > 26 tahun, paritas > 2, kehamilannya akan menimbulakan resiko kesehatan serius, Pasca persalinan, Pasca keguguran, suka rela.Kapan dilakukan (Setiap waktu selama siklus menstrusi apabila diyakini secara rasional klien tsb tidak hamil, Hari ke 6 13 siklus menstruasi ( fase proliferasi ), Pasca persalinan)

b. Kontap pada pria ( vasektomi ) prosedur klinik untuk menghenrtikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Indikasi : Infeksi kulit pada daerah operasi, infeksi sistemik yang sangat mengganggu, Hidrokel atau varikokel yang besar, hernia inguinalis, filariasis / elephantiasis, undesensus testikularis.

5. Memahami dan menjelaskan masalah kependudukan Masalah kependudukan di indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. hal itu dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.Secara umum ada tiga cara pemecahan masalah :*Pemecahan masalah secara otoritatif, yaitu pemecahan masalah yang dilakukan oleh pihak berwenang (pejabat, guru, hakim, dll)*Pemecahan masalah secara ilmiah, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah.*Pemecahan masalah secara metafisik, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan cara-cara yang tidak rasional, contohnya secara gaib dan doa

Masalah masalah kependudukan di indonesia :a. masalah akibat angka kelahiran*total fertility rate (tfr): meningkatkan beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan. *age spesific fertility rate (asfr) : pertumbuhan penduduk semakin tinggib. masalah akibat angka kematian angka harapan hidup: peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan.*perlunya perhatian keluarga dan pemerintah dalam penyediaan gizi yang memadai bagi anak-anak (balita). c. masalah komposisi jumlah penduduk (penumpukan jumlah penduduk yang tidak produktif)*aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. *Aspek pemenuhan gizi, rawan atau kurang gizi (malnutrition) yang akan mengganggu pertumbuhan otak bahkan dapat terbelakang mental (mental retardation) sehingga mengurangi SDM yang akan datang.*Aspek pendidikan*Lapangan kerja. d. masalah mobilitas penduduk di indonesiaMobilitas antar pulau, mobilitas penduduk antar pulau propinsi, mobilitas penduduk dari desa ke kota.

6. Memahami hukum KB menurut islam.

KB menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai berikut:*KB adalah ikhtiar manusia untuk mengatur kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum agama demi mendapat kesejahteraan keluarga dan bangsa.*Islam membenarkan KB untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, menciptakan anak yang sehat, cerdas, dan shaleh.*KB harus didasarkan atas kesadaran dan sukarela dengan mempertimbangkan faktor agama dan adat istiadat.*Penggunaan kontrasepsi tidak dipaksakan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam, serta harus berdasar kesepakatan suami-istri.*Kontrasepsi dalam rahim dibenarkan jika pemasangan dilakukan oleh tenaga medis wanita. Jika tenaga medisnya pria, harus didampingi sang suami.*Aborsi dengan cara apapun haram karena merupakan pembunuhan terselubung yang dilarang Islam, kecuali untuk menyelamatkan jiwa ibu. Vasektomi dan tubektomi juga dilarang. Dalil kebolehannya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata,Dahulu kami melakukan azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW sedangkan al-Qur`an masih turun. (HR Bukhari).Kebolehan pengaturan kelahiran juga terbatas pada pencegahan kehamilan yang temporal (sementara), misalnya dengan pil KB dan kondom. Adapun pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu (Muttafaq alaih, dari Saad bin Abi Waqash RA).