PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

64
Kuliah Sebelum kuliah: mempersiapkan prior knowledge Merangkum pertanyaan dari Tutorial, referensi, praktikum, skills lab, dll Membaca Handout, referensi teori topik kuliah Mempersiapkan / mencari pertanyaan Saat kuliah: Datang tepat waktu Mengikuti kuliah dengan konsentrasi dan kritis Memahami konsep-konsep, “jalan pikiran dosen”, penekanan- penekanan teori, arah soal ujian; mengintergrasikan prior knowledge >< New knowledge Bertanya Membuat catatan (Note Taking) Setelah Kuliah : Melengkapi, Menyempurnakan, (Note Taking) 1

Transcript of PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Page 1: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Kuliah

Sebelum kuliah: mempersiapkan prior knowledge - Merangkum pertanyaan dari Tutorial, referensi, praktikum, skills lab,

dll- Membaca Handout, referensi teori topik kuliah- Mempersiapkan / mencari pertanyaan

Saat kuliah:- Datang tepat waktu- Mengikuti kuliah dengan konsentrasi dan kritis- Memahami konsep-konsep, “jalan pikiran dosen”, penekanan-

penekanan teori, arah soal ujian; mengintergrasikan prior knowledge >< New knowledge

- Bertanya- Membuat catatan (Note Taking)

Setelah Kuliah : Melengkapi, Menyempurnakan, (Note Taking)1

Page 2: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING

DI FK UKDW

Oleh JB Soebroto

MEU FK UKDW

Page 3: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

PENDAHULUAN ….. “Ibaratnya”

I. IKAN? Beli/diberi+dimakan

KOLAM

II. ILMU KEDOKTERAN DOKTER ≠ DI BERI/ DI BENTUK MEMBENTUK DIRI

III. PACAR IV. UANG ? V. JABATAN?

“MENCARI – berjuang” >< Di beri, Di suapin

Learning Resourches – Aktivities –Organisation- Skills : Dalam KBK – PBL

Kata Kunci: Mencari, Membentuk

CARI

TANGKAP DISKRIPSI

IDENTIFIKASI

DIOLAH / BUMBU

DI MASAK

DI MAKAN

DI NIKMATI

DI PILIH

DIHIDANGKAN

PRASMANAN

Page 4: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

TUJUAN PEMBELAJARAN / KULIAH INI :

Mahasiswa mau dan mampu memahami dan langsung melaksanakan secara bertahap, Learning By Doing sampai CME/ Long Life Learner :

- Kurikulum Berbasis Kompetensi. .. Berkembang

- Pendekatan Pembelajaran PBL. - Dengan Modal, Learning Resources:

Utama: Otak, Hati, Fisik, Teman, Allah Fasilitas : Sarana-prasarana Fasilitator: SDM (pendidikan, kependidikan)

Page 5: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Page 6: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

I. TUJUH (7) AREA KOMPETENSI

Sadar yang dibentuk

-Kognitif

-Skill

-Afektif

Page 7: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

II. DUA PULUH DUA (22) KOMPETENSI

Area Profesionalitas yang luhur; afektif:1. Berketuhanan Yang Maha Esa / Yang Maha Kuasa

2. Bermoral, Beretika dan Disiplin

3. Sadar dan taat hukum

4. Berwawasan sosial Budaya

5. Berperilaku profesional

Area mawas diri dan Pengembangan diri :6. Menerapkan mawas diri

7. Menerapkan belajar sepanjang hayat

8. Mengembangkan Pengetahuan

Kata kunci : Mahasiswa Profesional

Page 8: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

II. DUA PULUH DUA (22) KOMPETENSI

Area komunikasi efektif :9. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga10. Berkomunikasi dengan mitra kerja11. Berkomunikasi dengan masyarakat

Area pengelolaan Informasi :12. Mengakses. Menilai informasi dan pengetahuan13. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara

efektif kepada profesional kesehatan, pasien dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan

Kata kunci: Makhluk Sosial, Komunikasi, Blok I

Page 9: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

II. DUA PULUH DUA (22) KOMPETENSI

Area landasan ilmiah ilmu kedokteran; kognitif:14. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, Ilmu

Kedokteran klinik dan ilmu kesehatan masyarakat/kedokteran pencegahan/kedokteran komunitas yang terkini dan mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif

Area keterampilan Klinis; skills-psikomotor:15. Melakukan prosedur diagnosis

16. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif

Page 10: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

II. DUA PULUH DUA (22) KOMPETENSI

Area pengelolaan masalah kesehatan :17. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu keluarga dan

masyarakat

18. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

19. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

20. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

21. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatan

22. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik yang merupakan prioritas daerah masing – masing di Indonesia

Page 11: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

III. TINGKAT KOMPETENSI BERDASAR JENIS PENYAKIT

ORGAN TUBUHTingkat 1. Mengenali, menjelaskan dan merujuk

Mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, mencari informasi lebih lanjut kemudian menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien; mampu bekerjasama merawat paska rujukan

Tingkat 2. Mendiagnosis dan merujuk

Mampu membuat diagnosis klinik dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya; mampu bekerjasama merawat paska rujukan

Page 12: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

III. TINGKAT KOMPETENSI BERDASARKAN JENIS

PENYAKIT ORGAN TUBUHTingkat 3. Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan dan merujuk

3A. Bukan Penyakit Gawat Darurat

Mampu membuat diagnosis klinik, memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya; mampu bekerja sama merawat paska rujukan

3B. Penyakit Gawat DaruratMampu membuat diagnosis klinik, memberikan terapi

pendahuluan pada keadaan yang gawat darurat. demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan atau kecacatan pada pasien dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya; mampu bekerjasama merawat paska rujukan.

Page 13: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Tingkat 4Mendiagnosis klinis, melakukan

penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas4A. Kompetensi ini yang dicapai saat lulus dokter4B. Profisiensi/kemahiran yang dicapai setelah

selesai internship dan/atau pendidikan kedokteran berkelanjutan

Page 14: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV. TINGKAT KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS

Gambar 3 tingkat kemampuan menurut Piramida Miller dan alternatif cara mengujinya pada mahasiswa. Dikutip dari Miller (1990) Shumway dan Harden (2003)

does s

hows

knows how

knows

Page 15: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV. TINGKAT KOMPETENSI BERDASAR KETERAMPILAN KLINIS

Tingkat kemampuan 1 (Knows) Mengetahui dan menjelaskan

Lulusan dokter mampu mengusai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterangan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien / klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi dan komplikasi yang mungkin timbul, keterampilan ini dapat di capai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan dan belajar mandiri, sedangkan penilaianya dapat mengunakan ujian tulis.

Page 16: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV. TINGKAT KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS

Tingkat kemampuan 2 (Know How) Pernah melihat atau didemonstrasikan

Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut

dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat. pengujian keterampilan tingkat 2 dengan mengunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian khusus secara tertulis dan atau lisan (oral test)

Page 17: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV. TINGKAT KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS

Tingkat kemampuan 3 (Shows) ; pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi.

Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan pada pasien/masyarakat. Serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan atau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan mengunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment Of Technical Skills (OSATS).

Page 18: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV. TINGKAT KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS

Tingkat kemampuan 4 (Does) : Mampu melakukan secara mandiri.

Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilan tersebut dengan mengusai seluruh teori, prinsip indikasi, langkah-langkah cara melakukan komplikasi dan cara mengendalikan komplikasi selain pernah melakukan di bawah supervisi, pengujian tingkat keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan mengunakan Workbased Assessment misalnya mini – CEX, portfolio, logbook, dsb.

4A. keterampilan yang di capai pada saat lulus dokter

4B. profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai intership dan atau pendidikan kedokteran berkelanjutan (PKB).

Page 19: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV. TINGKAT KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS

Kriteria Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4A

Tingkat keterampilan

Klinis

  Mampu melakukan secara mandiri

  Mampu melakukan di bawah supervisi

  Memahami clinical reasoning dan problem solving

Mengetahui teori keterampilan

Metode pembelajara

n

  Melakukan pada pasien

  Berlatih dengan alat peraga atau pasien tersadar

  Observasi langsung, Demonstrasi Perkuliahan, Diskusi, penugasan, belajar mandiri

Metode penilaian

Ujian tulis Penyelesaian kasus secara tertulis dan atau lisan(oral test)

Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

Workbased Assessment seperti mini –CEX, portfolio logbook, dsb.

Page 20: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013
Page 21: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

MENGENAL PROBLEM BASED LEARNING

TUTORIAL

dr. JB. Soebroto, Sp.PA (K)MEU FK UKDW

Page 22: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

I. Memahami filosofi inovasi pendidikan SPICES

menjadi pendekatan berbasis PBL KBK/SKDIThe Strategy of teaching – learning (Harden, 1984)

As a continuum strategy between “conventional” (Past) and “innovative” (Present).

“Conventional” “SMA”

Teacher – centered

Information gathering

Discipline – based

Hospital – based

Standard courses

Apprenticeship NB : SPICES S: Self Directing Learning (S),

(versi lain) E: Early Clinical Exposure

Integrated

“Innovative”

S tudent - centered

P roblem – based learning

I ntegrated teaching

C ommunity – based

E lective courses

S ystematic (organisasi, TOT)

Tidak ada masalah karena unsur-unsur SPICES saling over lapping PBL dalam paket SPICES

Page 23: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

INFORMATIVE BL PROBLEM BL “Conventional” ”Innovative”

- Department Based- Teacher Centered (How to Teach)- How to Give “Fish” (sudah dimasak

tinggal makan)- Classical- Textbook (Informative)- Monolog

Integrated Based Student Centered (How to Learn) How to Search, Interact, Discuss :

“Hook” (mencari, menangkap, memasak)

Group bersama Module (Problem Scenario, EBL) Dialog

Mahasiswa = Subjek AktifDosen = Fasilitator ≠ Bukan Sumber Belajar TunggalDepartemen (bagian kerajaan kelompok ilmu)

II. OPERASIONAL DARI PENDEKATAN INFORMASI PROBLEM

Page 24: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

III. Menurut Haarden Ada 11 Tahap Pendekatan Informasi Menuju PBL :

1. Theoritical Learning2. Problem – Oriented Learning3. Problem – Assisted Learning4. Problem – Solving Learning5. Problem – Focused Learning6. Problem - Based Mixed Learning7. Problem – Initiated Learning8. Problem – Centered Learning9. Problem – Centered Discovery Learning10. Problem – Based Learning bukan barang asing11. Task – Based Learning

Sejak SMA Tahap-tahap diatas sudah dialami ?!Arah PBL bukan barang asing / baru ……. Ki Hajar DewantaraDulu: dosen kuliah dengan kasus, bawa foto, case conference

Page 25: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV.1. WHAT IS PBL? (1)

PBL is a learning method on principle of using problems as a starting point (prior knowledge) to search the acquisition and integration of new knowledge (Barrows,1982)

Prior knowledge >< new knowledgeMahasiswa membentuk diri

Prior knowledge (otak mahasiswa) learning resources utamaWorking resources docter (berfikir dan bertindak cepat ≠ Telmi)

Perhatikan saat-saat meningkatkan prior knowledgeTo search seven jump

IV. PBL

Page 26: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

IV.2. WHAT IS PBL? (2)

Problem-based learning (PBL) is a method of learning in which students first encounter a problem, followed by a student-centered inquiry process (Neufeld & Barrows, 1974; Schmidt, 1993; Boud & Feletti, 1997; Barrows, 2000).

Both content and the process of learning are emphasized in PBL

Process seven jumpDalam proses pembentukan diri

Sekaligus mendapat content, meningkatkan prior knowledge

Page 27: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

V.1. WHAT ABOUT THE PROBLEMS? Problems are created/selected by the faculty (of

medicine UKDW) to represent important priority health problems of the region as well as prototypical situations and knowledge domains (Neufeld et al.,1997)

The format of the problem simulates professional practice or a real life situation and can involve a real or standardize patient or a paper case

Problems cannot be solved easily at first glance or with only the initial information presented baca Peta Blok FK UKDW

V. (P)BL Problem?

Page 28: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

V.2. PROBLEM REALISTIS

TUJUAN PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

PROBLEM COMPETENCY:

- INTEGRATIVE - KOGNITIF 1- 6

- COMPREHENSIVE - AFFECTIVE

- EVIDENCE BASED - PSYCHOMOTOR

PENDIDIKAN DOKTER PBL : LEBIH KONTEKSTUAL DAN REALISTIK

PBL PROBLEM BASED SOLVING / COMPETENCYKOGNITIF : MENGETAHUI-MENGERTI – MEMAHAMI – MEMBANDINGKAN – MENGAPLIKASI

– MENGEVALUASI – MENGKRITISI – MENGKREASI

Page 29: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

BASED ≠”DASAR” ( PASIF )

TRIGGER PERANGSANG PEMICU PENGGERAK PROACTIVE PELEDAK PEMBAKAR “PROVOKATOR”

BASED / DASAR TIDAK SEMBARANG DASAR

VI. P(B)L BASED ?

Proses + content

Meluas - mendalam

Kognitif 1 – 6 praktikum, skillBasic para klinik klinik SKDI

Basic simptomp sign lab RO DD DX R Rehabilitatif preventifTidak mungkin kekurangan bahan atau membosankan

Page 30: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

LEARNING ≠ ‘MEMBACA’ ?

• ANALYSING• DISCUSSING• COMMUNICATION• ADULT LEARNING• SEARCHING• SELF DIRECTED

LEARNING• ACTIVE LEARNING

DIPERLUKAN :COMPREHENSIVE

+TUTORIAL

+LEARNING ACTIVITIES

+LEARNING RESOURCES

Learning Skill

PRIOR KNOWLEDGE

MENCARI – BERBURU“DI KEBUN BINATANG”

VII. PB(L) Learning?

“prasmanan” – “sersan”

Page 31: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

VIII. PELAKSANAN PBL

I. PBL

II. PBL

TOPIC BASED LEARNINGDISEASE BASED LEARNINGINTEGRATED BASED LEARNINGCOMPREHENSIVE BASED LEARNING

PROBLEMDISCUSSION

Page 32: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

TUTORIAL

MANDIRI

SKILL

KULIAH

PRAKTIKUM

OUT CAMPUSS

- TUTORIAL = “UJUNG TOMBAK/MOTOR” PBL

- SCENARIO : “TRIGER – UJUNG TOMBAK” TUTORIAL

- PBL MEMBUTUHKAN BERBAGAI LEARNING ACTIVITIES

MEMBENTUK COMPETENCY (kognitif, skill, afektif + ……)

KONSULTASI

MANDIRI

IX. TUTORIAL: pelaksanaan SPICES – PBL(otomatis semua kegiatan terintegrasi tutorial)

Page 33: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

X. PBL >< TUTORIAL – SKENARIO

TUTORIAL

SKENARIO

SEVEN JUMPS

MENJAMIN PBL

P Mencari MERUMUSKAN - TOPIK MASALAH - PROBLEM - LEARNING OBJECTIVE

L MELAKSANAKAN LEARNING

BETUL-BETUL TERLAKSANA

TERLAKSANA DENGAN BETUL

TERLAKSANA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

Skenario: “kolam ikan”Mahasiswa: membutuhkan Mencari, memproses/memasak - memakan

Page 34: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

XI. SCENARIO >< SEVEN STEPS/JUMPS(sesuai konsep PBL, clinical pathway, rasional, logic)

1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

2. DEFINE THE PROBLEMS questions

3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESES OR EXPLANATION

4. ARRANGE EXPLANATIONS INTO A TENTATIVE SOLUTION

5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES

6. GATHER INFORMATION AND PRIVATE STUDY

7. SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND

PRIVATE STUDY

1 s/d 5 = 2 JAM 6 = 2 - 3 HARI 7 = 2 JAM(TUTORIAL 1) (BERBURU) (TUTORIAL 2)

Page 35: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Meja

MI MII MIII MIV

MV MVI MVII MVIII

K

S II

S I

T (mobil)

Pap

an t

ulis

K ketua : memimpin tutorial; proses: pemerataan dan kerjasama; content (langkah I sampai V tidak boleh ada debat)….Langkah VII : Diskusi/Debat

IntensifSI – sekr I : Mencatat langsung SII – Sekr II : mencatat – meringkas – menghubungkanMI – VIII + K + SI + SII : Anggota – kontributor – produktif – aktif T (tutor ) : fasilitator (L O Institusi ) ketua kelompok

boleh apa saja ~ kebutuhan kecuali : mini lecturer dan jawaban langsung………Langkah VI

2. PELAKSANAAN TUTORIAL2.1 LAYOUT RUANG TUTORIAL

Page 36: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

TUJUAN PEMBELAJARAN1. Proses : PBL plus2. Content : Konsep “kail” plus

I. BLOK I1. MODUL I

• Proses : PBL• Content : - PBL >< SMA

- Lingkup Kesehatan Umum Dasar2. MODUL II

• Proses : PBL + Khusus Komunikasi• Content : Komunikasi

3. Modul III• Proses : - PBL + Organisasi

- Kepemimpinan• Content : - Organisasi Tim

- Kepemimpinan - Organisasi Pelayanan Kesehatan

- Organisasi PBL, Tutorial

Page 37: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

2.2. PERAN KETUA KELOMPOK

- Memimpin jalannya tutorial (awal - selesai)

- Mengajak seluruh anggota berpartisipasi aktif

(misal brainstroming secara gilir-putar)

- Mempertahankan dinamika kelompok yang positif

- Time keeper

- Memastikan anggota kelompok melaksanakan tugas

- Memastikan penulis bekerja cermat

- Sebagai partisipan aktif dalam diskusi (anggota

kelompok)

- Memfasilitasi semuanya bisa berdiskusi aktif,

kreatif, kritis

Page 38: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

2.3. PERAN SEKRETARIS

- Mencatat pendapat dan usulan anggota kelompok

- Membantu mengurutkan pendapat angota

- Sebagai partisipan aktif dalam diskusi (anggota

kelompok)

- Mencatat sumber belajar yang digunakan pada

diskusi

NB: Sekretaris papan tulis dan Sekretaris buku saling

melengkapi

Page 39: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

2.4. PERAN ANGGOTA KELOMPOK

- Mengakomodasi peran Ketua Kelompok

- Mengikuti langkah/urutan proses Tutorial

- Berpartisipasi aktif dalam diskusi

- Membagi pendapat pada teman

- Memperhatikan dan menghargai pendapat teman

yang lain

- Mengajukan pertanyaan

- Merumuskan seluruh tujuan belajar (utama +

tambahan),

dan aktif mencari sumber belajar, informasi

- Tidak boleh membagi-bagi tugas tujuan

belajar/Learning

Objectives

Page 40: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

2.5. PERAN TUTOR

- Sebagai Fasilitator “Sesuai Kebutuhan, Sesuai Kejadian

Selama Tutorial”

- Memastikan (mencegah penyimpangan) pencapaian tujuan

belajar (Learning Objective) + LO tambahan

- Di dalam Tutorial tidak ada kuliah mini ; kuliah

diselenggarakan

pada jadwal kuliah pleno

Page 41: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

2.6. COMPETENT TUTORS

PRINCIPALS OF

PROBLEM BASED LEARNING CONTENT

CONTENT SPECIFIC DIDACTICS

PRINCIPALS OF

PROBLEM

BASED

LEARNING

CONTENT

CONTENT SPECIFIC DIDACTICS

PRINCIPALS OF

PROBLEM

BASED

LEARNING

CONTENT

“LEBIH BERBAHAYA”LUMAYAN

CUKUP

IDEAL

Page 42: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

SUBJECT MATTEREXPECT

PEDAGOGICALANDRAGOGICAL

LEVEL EXPERT

GROUP – DYNAMICLEVEL EXPERTDIDACTICS EXPERT

“HOW TO”

COMMUNICATION

Professional Back ground …………??

2.7.THE IDEAL TUTOR

Page 43: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Dosen (expert, teacher-centered) berubah fungsi sebagai fasilitator/tutor

Tutor :- Bukan orang yang otoriter- Harus cakap dalam fasilitasi kelompok

(process expertise) dan bukan hanya cakap dalam subject area (content expertise)

- Mengaktifkan prior knowledge- Bersikap kolegial, bukan sikap

personal.“ Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun

Karso, Ing Wantat Tut Wuri Handayani”

2.8. CIRI TUTOR

Page 44: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Mahasiswa tidak lagi sebagai “anak didik”/ Objek melainkan “peserta didik”/Subjek

Mahasiswa belajar dalam kelompok kecil

Kecakapan mahasiswa :- Kerjasama dalam kelompok- Kerjasama antar mahasiswa- Memimpin kelompok- Mendengar pendapat kawan- Menghargai pendapat kawan - Mencatat hal-hal yang didiskusikan- “Saling Asah Asih Asuh” Filosofi Tumbuk Padi- Bersikap kritis- Belajar secara mandiri- Terampil presentasi

2.9. CIRI MAHASISWA

Page 45: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

I. Anamnesis I. Clarify Unfamiliar Term

II. Problem Reasoning II. Define The Problems

III. Diferensial Diagnosis III. Brainstorm possible hypotheses

IV. Analisis IV. Arrange Explanations into a tentative solution

V. Diagnosis Presumptif V. Define learning objectives

VI. Konsultasi, Lab, Radiologi, Referensi

VI. Gather information and private study

VII. Resume VII. Share the results information gathering and private study

Clinical Pathway Seven Jumps

3.2 Langkah Tutorial : Clinical Pathway VS SEVEN JUMPS

Page 46: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

PBL-TUTORIAL-SEVEN JUMPSTUTORIAL (UJUNG TOMBAK PBL)

SKENARIO(UJUNG TOMBAK TUTORIAL)

SEVEN JUMPS

MENJAMIN: PBL

P MERUMUSKAN TOPIK MASALAH PROBLEM LEARNING OBJECTIVE

L MELAKSANAKAN

LEARNING

BETUL-BETUL TERLAKSANA

TERLAKSANA DGN BETULTERLAKSANA DGN SUNGGUH-SUNGGUH

(UJUNG TOMBAK SKENARIO)

3.3.PENEKANAN

Page 47: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

3.4. “TUJUAN AKHIR” TUTORIAL – SEVEN JUMPS

Seven Jumps --- LIFE STYLE/BUDAYAMEMBEKALI “KAIL” / KONSEP FILOSOFI HIDUP :

MERUMUSKAN MASALAH

MASALAH UTAMA/PRIORITAS

MASALAH PENDUKUNG

MEMECAHKAN MASALAH

SECARA :

MENDASAR – KOMPREHENSIF

BEKAL LONGLIFE PROFESIONAL LEARNER :

BAHKAN UNTUK MASALAH HIDUP SEHARI-HARI, TUGAS DI UKDW,TUGAS DI FAKULTAS, TUGAS DI RUMAH SAKIT, TUGAS PERSIAPAN AKREDITASI FK UKDW INI.

BERMASYARAKAT/BERBANGSA

Page 48: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

4. RINCIAN TUGAS TUTOR-MAHASISWA DALAM TUTORIAL

• Sebelum tutorial, Mahasiswa membaca dan memahami Buku Modul, Scenario dan kemungkinan problems, learning objective (tujuan pembelajaran), tiap modul dalam kesatuan blok.

• Pertemuan tutorial pertama• Membagi tugas giliran ketua, sekertaris papan tulis, sekertaris buku laporan (untuk dua kali pertemuan satu skenario).

• Memulai tutorial dengan doa / menyerahkan ketua.• Memfasilitasi berlangsungnya proses dan konten seven jumps.• Tutor tidak boleh memberi kuliah mini atau jawaban langsung (to the point) terhadap pertanyaan. Kuliah dan jawaban diskusi dialokasikan dilangkah VI; kuliah dan diskusi akan membuat tutorial macet, disamping mahasiswa baru berbekal prior knowledge.

• Diskusi superfisial “Debat Kusir” * Jawaban : terbuka, referensi, panel

Blok lain mencari

Page 49: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Bayangkan/bandingkan dengan langkah-langkah “clinical pathway”

Langkah I (Clarify Unfamiliar Term): Membaca scenario, klarifikasi / definisi setiap kata – istilah Masing-masing mahasiswa membaca skenario ulang pelan-pelan

“didalam batin tanpa teks bahasa sendiri” sehingga sekaligus secara implisit “menggali/ memunculkan” problem

Langkah II (Define The Problems) : orientasi seluas-luasnya Setiap mahasiswa mengajukan pertanyaan sebanyak – banyaknya

(pemerataan seluruh mahasiswa). Setiap mahasiswa mengungkapkan problem kognitif, tingkat tinggi

(membandingkan, mengkaitkan, menghubungkan sebab akibat, mengaplikasi, mengkritisi) pertanyaan atau mengintegrasikan pertanyaan-pertanyaaan mahasiswa sebelumnya secara silang ~ prior knowledge

Disini juga hanya boleh klarifikasi, belum boleh diskusi agar curah pendapat tidak macet dan tidak terjadi diskusi superficial prior knowledge

Tutor harus jeli mengamati jangan sampai ada LO yang belum disinggung

* Banyak mendengar, mnghayati keluhan pasien (Anamnesis + Reasoning)

Page 50: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Langkah III (Brainstorm possible hypotheses) :• Setiap pertanyaan dijawab (explanation / hipotesis

sementara), disini dimungkinkan muncul anak atau cabang masalah baru ~ prior knowledge.

• Disini juga hanya boleh klarifikasi, belum boleh diskusi.Langkah IV (Arrange Explanations into a tentative solution): • Menganalisis seluruh jawaban secara komprehensif,

menformilasikan / menata / mengelompokkan, kemudian dibuat skema / maping / topic tree seluas-luasnya dengan kaitannya.

• Disini juga hanya boleh klarifikasi, belum boleh diskusi.Langkah V (Define learning objectives) : orientasi ilmu

mulai mengkerucut• Mensintesis, menfokuskan masalah-masalah yang paling

kuat.• Dipilih masalah utama untuk dijadikan L.O ditambah

masalah tambahan / penunjang yang disepakati (disertai alasan reasoning).

• Ketua menguatkan rumusan dan mendorong / menfasilitasi untuk learning yang sesungguhnya di langkah VI.

• Ditutup dengan doa.

Page 51: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Langkah VI (Gather information and private study) (Learning yang sesungguhnya diluar tutorial) : orientasi ilmu sedalam-dalamnya : berburu ilmu baru (2-3 hari kuliah, praktikum, skill lab, perpustakan, belajar mandiri, diskusi mandiri, konsultasi); setiap kesempatan diupayakan ada diskusi (prior knowledge vs new knowledge).

…. Klinis : Konsultan, Lab. Ro, Ref

Langkah VII (Share the results information gathering and private study) : (Tutorial 2 jam pertemuan ke II). Orientasi presentasi diskusi sedalam-dalamnya, merangkum

• Ketua memulai dengan memimpin doa. Masing-masing mahasiswa presentasi luar kepala (tanpa membaca) ilmu baru yang telah didapat beserta sumbernya.

• Disini harus ada diskusi silang yang bermutu / intensif prior knowledge vs new knowledge vs referensi).

• Rangkuman, (bukan kesimpulan) ada catatan rekomendasi kedepan / untuk blok berikutnya

• Refleksi Mahasiswa dan Tutor, Doa Penutup.

….. Klinis, OX – Terapi – Follow Up

Page 52: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Persiapan dan Tugas Mahasiswa Dalam Berburu Ilmu

(Oleh : dr. JB. Soebroto)

1.Tutorial

Sebelum Tutorial- Bacalah skenario, topik kuliah, praktikum, skills lab., referensi yang mendukung sehingga anda

memiliki gambaran modul secara utuh bahkan arah tujuan / learning objectivenya

Selama Tutorial- Datanglah tepat waktu- Berlatihlah berorganisasi secara bergiliran menjadi Ketua, Sekretaris Papan Tulis, Notulis (Note

Taking), Anggota- Ikutilah proses tutorial seven jumps dengan proaktif, enjoi, gembira, serius – santai (sersan), gunakan otak

kiri dan otak kanan sekaligus (learning style, critical thinking, constructive feed back, effective

presentation, solidaritas kebersamaan, kolegalitas “saudara kandung”)- Berburulah ilmu (minimal learning objective), dirangkum, diretensi dalam memory, Note Taking

52

Page 53: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

2. Constructive Feed Back/analytic question

Giving Constructive Feed Back / question (masukan/Kritik membangun) ≠ menjatuhkan ≠ mencelaContent bermutu, relevan, sesuai permasalahan Cara:- Sistematik, Komperehensif (Latar belakang --- inti feed back)- Gaya tubuh, bahasa yang elegan sopan, bersahaja- Sejuk berkharisma (mulai dari hal yang positif, spesifik, masukan-masukan alternatif,

deskriptif, tidak menghakimi/memaksakan)- Pertanyaan/masukan bermutu tidak hanya recall tetapi kognitif CI - V

Accepting Constructive feed back- Idem diatas (Giving Constructive Feed Back)- Berfikir positif- Tidak defensif- Tidak Konfrontatif- Analitik- Terima kasih

53

Page 54: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

3. Effective presentation

Keterampilan mempresentasikan informasi “masukan yang membangun” sangat penting/dibutuhkan di setiap learning activity; nantinya dalam tugas dokter berkomunikasi dengan pasien, keluarga, teman sejawat dan dalam seminar, lokakarya, bahkan dalam tulisan ilmiah dan populer- Menjadi modal sukses- Menjadi ekspresi bentuk kepribadian, kemampuan profesi dokter

Salah satu kriteria orang (dokter) sukses ditunjukkan dengan kepiawaiannya dalam berbicara, kritik membangun, dan penyampaiannyaEffective presentation dilatih dalam:- Tutorial- Kuliah- Diskusi panel / seminar- Menulis artikel populer

54

Page 55: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

Berfikir kritis berarti setiap mata/telinga menerima informasi apapun, otak

langsung bekerja menganalisis. Kalau ada informasi yang menantang, di

rasa/di fikir aneh/asing, di pakai sebagai triger/penasaran/pemicu

semangat untuk berburu ilmu lebih jauh dan dalam atau

berkesinambungan.

Jangan malah malas/loyo. Hal ini akan sangat penting nantinya dalam

tugas profesi dokter saat menerima keluhan/mengamati kondisi pasien

yang “aneh” – harus tanggap responsif; demikian halnya dalam proses

Long Life Learner (CME)!!

4. Critical Thinking

55

Page 56: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

5. Critical Reflection

Critical Refflection adalah refleksi, evaluasi diri secara mendalam (“bersama Allah”)

apa yang telah dikerjakan meliputi proses, sikap, perilaku, Inspirasi motivasi,

semangat dan hasil yang telah di capai merupakan “experiences learning”

Pertanggungjawaban terhadap diri sendiri, orang tua, institusi dan Tuhan sebagai

modalitas langkah kedepan yang lebih baik.

Critical Refflection (disertai doa) dikerjakan setiap selesai kegiatan, setiap

menjelang tidur, setiap selesai program “besar”

Cara Critical Refflection: - Deskripsikan pengalaman, proses dan fahami/rasakan !- Analisis apa yang positif dan apa yang negatif; renungkan mengapa begitu !- Refleksikan untuk kedepan- Buatlah actual plan; bulatkan tekat dan berdoalah !

56

Page 57: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

6, Kuliah

Sebelum kuliah: mempersiapkan prior knowledge - Merangkum pertanyaan dari Tutorial, referensi, praktikum, skills lab,

dll- Membaca Handout, referensi teori topik kuliah- Mempersiapkan / mencari pertanyaan

Saat kuliah:- Datang tepat waktu- Mengikuti kuliah dengan konsentrasi dan kritis- Memahami konsep-konsep, “jalan pikiran dosen”, penekanan-

penekanan teori, arah soal ujian; mengintergrasikan prior knowledge >< New knowledge

- Bertanya- Membuat catatan (Note Taking)

Setelah Kuliah : Melengkapi, Menyempurnakan, (Note Taking)57

Page 58: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

7. Praktikum Sebelum praktikum :

- Bacalah petunjuk praktikum, integrasikan dengan kognitif teori ilmu yang relevan

sekaligus sebagai persiapan pre test

Selama praktikum :

- Datanglah tepat waktu

- Ikutilah dan kerjakan pre test dengan konsentrasi penuh, critical thingking

- Ikutilah penjelasan instruktur dengan proaktif, bertanyalah langsung

- Bekerjalah sesuai petunjuk prosedur yang telah tersedia;

- tujuan praktikum adalah meningkatkan pemahaman kognitif (mengerti, memahami,

membandingkan, mengaplikasi, mengevaluasi, mengkritisi, mengkreasi)

meretensi.

Buatlah laporan praktikum.58

Page 59: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

8. Skill Lab

idem diatas (Praktikum)

Tujuan skill lab adalah berlatih keterampilan klinis yang menjadi tugas

wewenang dokter, yang akan diaplikasikan saat Rotasi Klinik (Anamnese,

Komunikasi, Physic Diagnostik, Laboratorium, Tindakan Medical Record).

Buatlah laporan Skill Lab.

59

Page 60: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

9. Studi Kepustakaan & Studi Mandiri

- Minimal berburulah di kepustakaan untuk sumber belajar yang diminta

langsung Dosen, yang direferensikan di buku blok, yang dibutuhkan

secara “spontan”, saat karya tulis ilmiah; agar tidak membuang waktu

hubungi petugas perpustakaan, tanyakan prosedur pencariaan

bukunya.

- Integrasikan materi tutorial, kuliah, praktikum, skill lab dengan

referensi.

- Di dalam belajar mandiri dan referensi, diperlukan strategi “Speed

Reading” dengan Critical Thinking. Hal ini, mengingat sumber informasi

yang dibutuhkan sangat banyak dan terus berkembang yang harus

difahami dan di retensi (tidak mungkin semua dihafal)

- Rangkuman Note Taking dibuat disini ! 60

Page 61: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

10. Speed Reading

Membaca cepat, berarti membaca dengan otak, mata hanya sebagai jalur

pengantar informasi. Gunakan langsung seluruh otak kanan- kiri secara

komprehensif dan kritis. Semakin otak dilatih / dirangsang akan tumbuh

dendrit-dendrit baru yang semakin produktif, retensi basic memory pun

akan semakin berfungsi.Pakailah mata anda seperti kamera, dan otak

akan mengolah makna setiap paragraf (bukan perkalimat atau perkata)

Untuk itu janganlah membaca dengan bersuara, bibir bergerak, Kepala

bergerak, telunjuk jari.

61

Page 62: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

11. Konsultasi Pakar

Sampaikan hal-hal yang perlu penjelasan lebih rinci

dengan spesifik (yang belum terjawab dengan learning

activity standar). Konsultasikan ke tutor/dosen, Anda akan

ditunjukkan, konsultan pakar yang sesuai/memiliki

pengetahuan dan penelitian-penelitian khusus (expert).

62

Page 63: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

12. Learning Style Setiap mahasiswa memiliki kebiasaan gaya belajar masing-masing

saat sebelum menjadi mahasiswa Kedokteran. Demikian halnya karakter, learning stylenya: tipe aktivis (aktif proaktif, banyak bicara), reflektor (pasif, banyak mendengar), theorist (menyenangi ilmu), pragmatis (operasional praktis).

Belajar dengan membentuk diri menjadi dokter disediakan berbagai cara, sarana, media pembelajaran dan pelatihan (Learning Activity - Resources) yang mengakomodir setiap tipe karakter mahasiswa.

Tidak ada standart Learning Style idealis bagi mahasiswa Kedokteran, dalam arti profesi dokter membutuhkan semua karakter tersebut. Setiap mahasiswa memiliki komposisi persentase tipe karakter yang berbeda-beda (dalam arti tidak ada yang memiliki tipe karakter style 100% mutlak); demikian halnya masing-masing learning activity memiliki tantangannya. Kembangkan setiap karakter yang dimiliki, dan sesuaikan dengan kebutuhan setiap learning activity.

63

Page 64: PBL Dr. Soebroto 15-8-2013

13. Lain-lainTetapi sangat penting

• Bahasa Inggris• Terminologi Kedokteran• Teknologi Informasi• Unit Kegiatan Mahasiswa

- Ekstra Kurikuler: Hobi – Tingkat Universitas

- Dibentuk kegiatan khusus tingkat Prodi Kedokteran yang mendukung pembentukan - pengembangan Profesi Dokter

SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES !!!