PBL B8 Anemia Defisiensi Besi

14
Anemia Defisiensi Zat Besi Reynaldo 10.2011.197 Jl. Mandala Tengah no. 25 Tomang [email protected] FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA 2012 I. Pendahuluan Dalam tubuh manusia terdapat organ-organ penting atau vital yang menopang agar manusia tersebut dapan hidup dan bernafas. Organ-organ vital tersebut harus dijaga dengan baik agar dapat menjaga kelansungan hidup dari manusia tersebut. Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia adalah jantung. Jantung terus berdetak setiap waktu untuk memompa darah ke seluruh tubuh, agar tetep berjalan dengan baik. Darah terkandung juga banyak sekali zat-zat. Jika terkena suatu penyakit salah satunya adalah anemia, yang disebebkan oleh berkurangnya salah zat dari darah. Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mempelajari struktur organ kardiovaskuler secara makro dan mikro, komposisi darah dan juga mempelajari anemia. Selain itu hipotesis yang telah kami dapatkan adalah penurunan kadar Hb dan Fe menyebabkan perempuan menjadi cepat lelah dan lemas. Hal-hal yang akan dijelaskan antara lain struktur organ kardiovaskuler secara makro dan mikro, komposisi

description

uh

Transcript of PBL B8 Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Zat BesiReynaldo

10.2011.197

Jl. Mandala Tengah no. 25 Tomang

[email protected] KEDOKTERAN UKRIDA 2012

I. Pendahuluan

Dalam tubuh manusia terdapat organ-organ penting atau vital yang menopang agar manusia tersebut dapan hidup dan bernafas. Organ-organ vital tersebut harus dijaga dengan baik agar dapat menjaga kelansungan hidup dari manusia tersebut. Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia adalah jantung. Jantung terus berdetak setiap waktu untuk memompa darah ke seluruh tubuh, agar tetep berjalan dengan baik. Darah terkandung juga banyak sekali zat-zat. Jika terkena suatu penyakit salah satunya adalah anemia, yang disebebkan oleh berkurangnya salah zat dari darah.

Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mempelajari struktur organ kardiovaskuler secara makro dan mikro, komposisi darah dan juga mempelajari anemia. Selain itu hipotesis yang telah kami dapatkan adalah penurunan kadar Hb dan Fe menyebabkan perempuan menjadi cepat lelah dan lemas.

Hal-hal yang akan dijelaskan antara lain struktur organ kardiovaskuler secara makro dan mikro, komposisi darah dan juga mempelajari anemia, selain itu mekanisme kerja dari pompa darah.

Manfaat yang dapat kita peroleh, dapat mempelajari segala hal yang berhubungan dengan darah dan jantung.

II. Isi Pembahasan1. Istilah yang tidak diketahui:

Anemia defisiensi besi: anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.2. Rumusan Masalah

Perempuan cepat lelah dan lemas pada saat menstruasi. Jumlah kadar hemoglobin dan kadar besi berkurang.3. Analisis Masalah

4. Pembahasan

Darah merupakan sekumpulan sel khusus yang terendam di dalam cairan berwarna yang disebut plasma. Darah membawa oksigen dan zat gizi ke sel tubuh, mengambil zat sisa, mengantar hormone, menyebar panas ke seluruh tubuh untuk mengatur suhu, dan berperan dalam melawan infeksi dan menyembuhkan cedera.1Darah membentuk sekitar satu per dua belas berat tubuh orang dewasa, dengan volume sekitar 5 liter. Secara kasar, 50-55 persen darah berupa plasma, bagian berupa cairan tempat komponen darah tersebar. Plasma 90 persennya terdiri atas air yang mengandung zat terlarut seperti glukosa (gula darah), hormone, enzim, dan juga zat sisa seperti urea dan asam laktat.1Plasma juga mengandung protein seperti albumin, fibrinogen (penting untuk pembekuan darah), dan protein globul atau globulin. Sekitar 45-50 persen darah dibentuk oleh tiga jenis sel khusus. Sel darah merah atau eritrosit membawa oksigen dan berbagai jenis sel darah putih, disebut leukosit, merupakan bagian dari system pertahanan tubuh dan fragmen sel (platelet atau trombosit) terlibat dalam proses pembekuan darah.1Darah manusia terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel-sel darah dan plasma darah (cairan darah). Tiap-tiap komponen darah terdiri atas berbagai komponen, yaitu:

1. Sel-sel darah

Sel-sel darah merupakan bagian terbesar dari darah, yaitu sekitar 40-50%. Sel-sel darah terdiri atas tiga macam, yaitu:

a. Sel darah merah (Eritrosit)

Ciri-cirinya bentuk bikonkaf, tidak berinti, berwarna merah kekuningan, berukuran 7,5 7,7 m. Bikonkavitas memungkinkan gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepat dengan jarak yang pendek antara membrane dan inti sel. Warnanya kuning kemerah-merahan, karena di dalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin.2b. Sel darah putih (Leukosit)Ciri-cirinya berukuran 10-12 m, memiliki bentuk yang bervariasi, memiliki inti sel, menembus dinding kapiler yang disebut diapedesis.

Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikulo-indotel. Leukosit mempunya fungsi utama untuk melawan kuman yang masuk kedalam tubuh, yaitu dengan cara memakannya yang disebut fagositosis. Jumlah leukosit dapat naik dan turun tergantung dari ada tidaknya infeksi kuman-kuman tertentu. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu leukosit granular dan leukosit nongranular, tergantung ada tidaknya granul spesifik dalam sitoplasmanya. Leukosit granular mencakup eosinofil, basofil, dan neutrofil. Leukosit nongranular mencakup limfosit dan monosit.3Neutrofil

Sel darah putih pertama yang datang ke tempat cedera atau infeksi dan berperan penting dalam proses peradangan. Sel-sel ini segera mulai memakan sel dan sisa-sisa sel. Sel ini juga melepaskan zat-zat kimia yang menarik sel darah putih lain ke tempat peradangan, dengan proses yang disebut kemotaksis.4

Gbr. Neutrofil EosinofilMemiliki beberapa fungsi, yang pertama; eosinophil ikut berperan dalam respons alergi. Kedua, eosinofil berfungsi penting dalam pertahanan terhadap infeksi parasite (helmintik). Sel-sel ini berfungsi protektif bagi pejamu dengan mengakhiri respons peradangan. Sel-sel ini memfagositosis sisa-sisa sel dengan tingkat yang lebih rendah daripada neutrofil. Eosinofil secara normal hanya 1-3% dalam sel darah putih yang bersikulasi. Kadarnya dapat meningkat selama terjadi respons alergi atau infeksi helmintik.4

Gambar 2. eosinofilBasofil

Granula berwarna biru dengan perwarnaan basa, sel ini lebih kecil daripada eosinofil, tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula yang besar, banyaknya kira-kira 0.5% di sumsum merah.2

Gambar 3. Basofil

Limfosit

Memiliki nucleus besar bulat dengan menempati sebagian besar sel limfosit berkembang dalam jaringan limfe. Ukuran bervariasi dari 7-15 mikron. Banyaknya 20-25% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.2Limfosit ada 2 macam, yaitu limfosit T dan limfosit B.

Limfosit T meninggalkan sumsum tulang dan berkembang lama, kemudian bermigrasi menuju timus. Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai mereka bertemu dengan antigen-antigen dimana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahan kimia yang menghancurkan mikroorganisme dan memberitahu sel-sel darah putih lainnya bahwa telah terjadi infeksi.2Limfosit B terbentuk di sumsum tulang lalu bersikulasi dalam darah sampai mejumpai antigen dimana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Pada tahap ini, limfosit B mengalami pematangan lebih lanjut dan menjadi sel plasma serta menghasilkan antibody.2MonositUkurannya lebih besar dari limfosit, protoplasmanya besar, warna biru sedikit abu-abu, serta mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat atau panjang. Monosit dibentuk di dalam sumsum tulang, masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan mengalami proses pematangan menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan. Fungsinya sebagai fagosit. Jumlahnya 34% dari total komponen yang ada di sel darah putih.2

Gambar 4. Monositc. Trombosit

Merupakan bagian dari beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang yang berbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari. Jumlah trombosit antara 150.000-400.000/milliliter.Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit dalam keadaan normal bersikulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respons terhadap kolagen yang terpanjang di lapisan subendotel pembuluh. Trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan mengeluarkan beberapa zat (serotonin dan histamine) yang menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh. Fungsi lain dari trombosit yaitu untuk mengubah bentuk dan kualitas setelah berikatan dengan pembuluh yang cedera. Trombosit akan menjadi lengket dan menggumpal bersama membentuk sumbat trombosit yang secara efektif menambal daerah yang luka.22. Plasma darah

Plasma darah terdiri dari air yang di dalamnya terlarut berbagai macam zat, baik zat organic maupun zat anorganik dan zat yang berguna maupun zat sisa yang tidak berguna sehingga jumlahnya lebih kurang 7-10%. Zat yang terlarut dalam plasma darah dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:

a. zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, kolestrol, serta garam-garam mineral.

b. Zat-zat yang diproduksi sel, seperti enzim, hormone, dan antibody.

c. Protein darah yang tersusun atas beberapa asam amino, yaitu:

Albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotic darah

Fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah

Globulin, untuk membentuk gemaglobulin, yaitu komponen zat kebal yang sangat penting.

d. zat-zat metabolisme seperti urea, asam urat, dan zat-zat sisa lainnya

e. gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma seperti O2, CO2 dan N2.

Peran hemoglobinHemoglobin adalah suatu protein yang membawa oksigen dan yang memberi warna merah pada sel darah merah. Dengan kata lain hemoglobin merupakan komponen yang terpenting dalam eritrosit.

Hemoglobin juga merupakan protein yang kaya zat besi yang memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Alat-alat peredaran darah terdiri dari:

a. Pembuluh darah, terdapat 3 macam, yaitu:

pembuluh nadi atau arteri, yaitu pembuluh yang mengangkut darah yang beroksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri, dan arteriole. Aorta adalah pembuluh darah yang langsung berhubungan dengan jantung. Arteri adalah cabang dari aorta, sedangkan arteriol adalah pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler

pembuluh balik atau vena, yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju jantung. Vena dibedakan menjadi venule, vena, dan vena cava. Venule adalah pembuluh balik yang berhubungan dengan kapiler. Vena menerima darah dari venule, sedangkan vena cava adalah pembuluh balik besar yang langsung berhubungan dengan jantung. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Kapiler merupakan pembuluh halus yang dindingnya hanya setebal selapis sel. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.

b. Jantung

Jantung merupakan alat pemompa darah yang letaknya di dalam rongga dadak agak ke kiri. Besanya kurang lebih sama dengan kepalan. Jantung memiliki bagian-bagian sebagai berikut:1. Dinding jantung merupakan bagian yang membungkus ruangan jantung. Dinding ini terdiri atas tiga lapis, yaitu: Pericardium, selaput pembungkus jantung. Pericardium ini berlapis dua. Diantara keduanya terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk menahan gesekan.

Miokardium, otot jantung. Otot ini tersusun atas jenis otot yang bekerja secara tidak sadar.

Endocardium, selaput yang membatasi ruangan jantung.2. Ruangan jantung, terdiri dari empat ruangan. Dua serambi (atrium) kanan dan kiri, serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Serambi kanan berisi darah yang kaya CO2 berasal dari seluruh tubuh, sedangkan serambi kiri berisi darah yang kaya oksigen yang berasal dari paru-paru.

3. Klep Jantung.

Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep atau valvula. Fungsi klep ini untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Klep-klep tersebut adalah sebagai berikut:

a. klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis, terdapat di antara serambi kanan dan bilik kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bikik kanan tidak kembali ke serambi kanan.b. Klep berdaun dua atau valvula biskupidalis, terdapat di antara serambi kiri dan bilik kiri. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri.

c. Klep berbentuk bulan sabit atau valvula seminularis. Klep ini terdiri atas tiga daun dan terdapat pada pangkal nadi besar. Fungsinya adalah untuk mencegah agar darah dalam nadi tidak kembali ke bilik.

Anemia defisiensi besiZat besi adalah komponen esensial hemoglobin yang menutupi sebagian besar sel darah merah. Defisiensi besi adalah masalah pada toddler dan ank-anak yang membutuhkan peningkatkan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan. Wanita yang haid juga cenderung mengalami defisiensi besi karena hilangnya besi setiap bulan dan diet mungkin kekurangan zat besi. Wanita haid berolahraga memiliki peningkatan resiko karena olahraga meningkatkan kebutuhan metabolic sel-sel otot. Pada pria, defisiensi besi biasanya terjadi pada pengidap ulkus atau peyakit hepar yang ditandai pendarahan. Penurunan jumlah sel darah merah memacu sumsum tulang untuk meningkatkan pelepasan sel-sel darah merah abnormal yang berukuran kecil dan kekurangan hemoglobin..4Gejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada anemia defisiensi jika kadar hemoglobin turun dibawah 7-8g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging. Pada anemia defisiensi besi, karena terjadi penurunan kadar hemoglobin secara perlahan-lahan, sering kali sindrom anemia tidak terlalu mencolok dibandingkan dengan anemia lain yang penurunan kadar hemoglobinnya lebih cepat.

KesimpulanDari teori-teori yang diperoleh, bahwa besi merupakan bagian dari hemoglobin. Dimana jika kadar hemoglobin berkurang dan besi berkurang maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut dengan anemia defisiensi besi. Dimana seseorang mengalami kekurangan hemoglobin yang merupakan darah pengangkut oksigen. Sehingga seseorang tersebut dapat merasa lelah dan lemas Karena kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat diterima dan sesuai dengan hipotesis.

Daftar Pustaka1. Parker S. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta; Erlangga: 2007.h.116-7.2. Handayani W, Hariwibowo A. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta; Salemba Medika: 2008.h.2-12.3. Bloom, Fawcett. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta; Buku Kedokteran EGC: 2002.h.105.

4. Corwin E. Buku Saku Patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta; Buku Kedokteran EGC: 2007.h.141.

5. Guyton CA dan Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.