PBL 1 GATAL.docx

download PBL 1 GATAL.docx

of 40

Transcript of PBL 1 GATAL.docx

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    1/40

    Kasus 1

    Seorang anak laki-laki usia 12 tahun dating diantar ibunya ke tempat praktek

    dengan keluhan gatal-gatal. Gatal-gatal dirasakan diseluruh tubuh dan disela-selajari terutama pada malam hari. Keluhan disertai demam yang tidak terlalau tinggi.

    Pasien tinggal diasrama, teman asrama pasien ada yang mengalami sakit yang

    seperti ini. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan bercak-bercak eritema,

    papula, vesikel, erosi dan krusta.

    Step 1

    1. Eritema: kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluhdarah yang reversible

    2. Papula: penonjolan pada kulit dengan massa zat padat, berbatas tegas dandiameter < 1 cm

    3. Erosi: ulserasi superfisialis, terkikisnya jaringan atas kulit yang tidaksampai stratum basale

    4. Krusta: sekumpulan cairan darah, nanah, kotoran dan obat-obatan yangsudah mongering diatas kulit

    5. Vesikel: tonjolan yang didalamnya mengandung cairan, gelembung yangberisi cairan dengan diameter

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    2/40

    8. Bagaimana cara penularan dalam kasus?9. Penegakkan diagnosis10.Penatalaksanaan

    Step 3

    1. Mikroskopis kulit:Lapisan epidermis:

    - Stratum dispunctum- Stratum korneum- Stratum lusidum- Stratum granulosum- Stratum spinosum- Stratum basaleLapisan dermis

    - Pars papilare- Pars reticulare

    2. Etiologi gatal:a. Prurito captive

    b. Neurogenicc. Neuropaticd. Psikogenik

    Etiologi gatal:- Bakteri- Virus- Parasite- Alergi

    3. Faktor resiko :a. Pengetahuan

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    3/40

    b. Sanitasic. Kepadatan pendudukd. Prilakue. Sosio ekonomi

    4. Mekanisme gatal:

    Pruritogen menyebabkan ujung serabut saraf C pruritoseptif

    teraktivasi. Serabut saraf C tersebut kemudian menghantarkan impuls

    sepanjang serabut saraf sensoris. Terjadi input eksitasi di Lamina-1 kornu

    dorsalis susunan saraf tulang belakang. Hasil dari impuls tersebut adalah

    akson refleks mengeluarkan transmiter yang menghasilkan inflamasi

    neurogenik (substansi P, CGRP, NKA, dll). Setelah impuls melalui

    pemrosesan di korteks serebri, maka akan timbul suatu perasaan gatal dan

    tidak enak yang menyebabkan hasrat untuk menggaruk bagian tertentu

    tubuh.

    5. SkabiesPedikulosis

    Dermatitis

    CLM

    6. Gejala dan tanda yang timbul diakibatkan karena terjadinya prosesinflamasi

    7.

    Terjadi malam hari: larva kutu lebih aktif pada malam hariTerjadi di lipatan jari: daerah ini konisinya paling lembab

    8. Cara penularanScabies:

    - Langsung (berjabat tangan, berhubungan seksual)- Tidak langsung (memakai anduk, sprei bersamaan)

    9. Penegakkan diagnosisa. PF

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    4/40

    b. PP10.Penatalaksanaan scabies

    a. Oral (antibiotic, antihistamin)b. Topical (salep)Promotif

    - Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan- Melakukan pembekalan dini tentang penyakit kulit menular- Mempeloporiprilaku hidup sehat- Memperkenalkan macam penyakit kulit dan pencegahannya

    Preventif

    - Tidak melakukan kontak langsung penderita- Tidak menggunakan pakaian dan tidur bersama- Menjaga sanitasi lingkungan dan diri sendiri- Sering mandi, berganti makanan, menjemur seprai dan kasus

    Kuratif

    - Pemberian antihistamin dan antibiotic pada penderita- Pemberian obat topical

    Rehabilitative

    - Melakukan karantina terhadap penderita- Pemisahan anduk, seprai dan tidur bersama

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    5/40

    Step 4

    Step 5

    Penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan macam-macam penyakit kulit yang

    terjadi di masyarakat

    Gatal

    5. Mekanisme gatal4. Faktor Resiko

    Gatal

    3. Etiologi gatal2. Klasifikasi Gatal1. Struktur

    Makroskopis dan

    Mikroskopis Kulit

    6. Diagnosis banding

    7. Hubungan eritema,

    papula dan krustapada kasus

    8. Cara penularan gatal

    9. mengapa gatal timbul

    di malam hari dan disela jari

    10. Penegakan diagnosis 11.Penatalaksanaan

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    6/40

    Step 7

    Penyakit kulit akibat bakteriA.

    Infeksi streptokokus

    1. SelulitisSelulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan subkutan yang,

    pada orang-orang dengan imunitas normal, biasanya disebabkan oleh

    Streptococcus pyrogenes. 'Erisipelas' adalah istilah untuk selulitis

    streptokokus yang superfisial di mana tepinya berbatas tegas. Kadang-

    kadang, bakteri lain ikut terlibat Haemophilus influenzae merupakan

    penyebab yang penting dari selulitis fasial pada anak-anak, yang sering

    berhubungan dengan otitis media ipsilateral. Pada orang-orang dengan

    imunokompromais(immunocompromised), berbagai macam bakteri

    mungkin menyebabkan selulitis.

    Selulitis sering terjadi pada tungkai, walaupun bisa terdapat pada

    bagian lain tubuh erisipelas biasanya terjadi di daerah muka. Organisme

    penyebab bisa masuk ke dalam kulit melalui lecet-lecet ringan atau retakan

    kulit pada jari kaki yang terkena tinea pedis, dan pada banyak kasus, ulkus

    pada tungkai merupakan pintu masuk bakteri. Faktor predesposisi yang

    sering adalah edema tungkai, dan selulitis banyak didapatkan pada orang

    tua yang sering mengalami edema tungkai yang berasal dari jantung, vena,

    dan limfe.

    Daerah yang terkena menjadi eritema, terasa panas dan bengkak

    (Gambar 1), serta terdapat lepuhan-lepuhan dan daerah nekrosis. Pasienmenjadi demam dan merasa tidak enak badan. Bisa terjadi kekakuan, dan

    pada orang tua dapat terjadi penurunan kesadaran.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    7/40

    Gambar 1. selulitis

    Bila diduga selulitis disebabkan oleh streptokokus, yang hanya

    dapat diobati dengan penisilin, maka mulailah dengan memberi

    benzilpenisilin intravena. Bila tungkai terserang, istirahat di tempat tidur

    merupakan hal yang penting dalam pengobatan. Bila berkembang menjadi

    nekrosis jaringan yang luas, maka perlu dilakukan tindakan bedah untuk

    mengangkat jaringan nekrotik tadi (debridement).

    Keadaan yang sangat parah, di mana terjadi selulitis yang dalam,yang juga mengenai fascia dan otot, disebut 'necro-tizing fasciitis'. Pada

    beberapa tahun yang lalu kelainan ini menjadi terkenal ketika hal ini

    menarik perhatian pers terkemuka di Inggris dan diberitakan sebagai

    disebab-kan oleh 'virus pemakan daging'. Hal ini berhubungan dengan

    nekrosis jaringan yang luas dan toksemia yang parah, yang bisa cepat

    menyebabkan kematian, ke-cuali bila segera dilakukan tindakan, ter-

    masuk dilakukannya eksisi jaringan yang terkena.

    Beberapa pasien mengalami selulitis yang sering kambuh, di mana

    setiap episode merusak saluran limfe yang kemudian akan menyebabkan

    edema. Kasus ini bisa diatasi dengan memberikan penisilin V oral untuk

    pencegahan atau eritromisin untuk mencegah terjadinya serangan lebih

    lanjut.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    8/40

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    9/40

    terkena karbunkel adalah bagian tengkuk dari leher. Pada mulanya lesi

    berbentuk seperti kubah yang lunak kemerahan, kemudian sesudah

    beberapa hari mulai terjadi supurasi, dan nanah (pus) keluar dari

    muara-muara folikel. Karbunkel biasanya ditemukan pada manusia

    berusia pertengahan atau berusia lanjut, dan biasanya berkaitan dengan

    diabetes serta debilitas. Sekarang kelainan ini sudah jarang. Untuk

    pengobatan dapat diberikan flukloksasilin.

    d. ImpetigoImpetigo merupakan suatu infeksi superfisial yang menular

    yang mempunyai dua bentuk klinis, yaitu nonbulosa dan bulosa.

    Impetigo nonbulosa disebabkan oleh S. aureus, streptokokus, atau

    kedua organisme tersebut bersama-sama. Impetigo karena

    streptokokus lebih banyak terdapat di daerah-daerah dengan iklim

    yang hangat dan lembap, misalnya AS bagian selatan. Impetigo bulosa

    disebabkan oleh S. aureus.

    Gambar 2. impetigo

    Lesi di tubuh bisa timbul di bagian manapun. Pada impetigo

    nonbulosa lesi awal berupa pustula kecil, kemudian pecah hingga

    memperluas daerah dengan terjadinya eksudasi dan terbentuknya

    krusta (Gambar 2). Krusta akhirnya lepas dan meninggalkan bekas

    daerah yang kemerahan, yang akan hilang tanpa timbulnya jaringan

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    10/40

    parut. Pada impetigo bulosa, timbul lepuhan-lepuhan besar dan

    superfisial. Ketika lepuhan tersebut pecah, terjadi eksudasi dan

    terbentuk krusta, dan stratum korneum pada bagian tepi lesi

    mengelupas kembali.

    Impetigo streptokokal mungkin berkaitan dengan

    glomerulonefritis akut pascainfeksi streptokokus.Impetigo bisa juga

    terjadi sebagai fenomena sekunder pada eksema atopik, skabies, dan

    infeksi oleh kutu kepala.Pada infeksi lokal, pengobatan cukup

    dilakukan dengan antibiotik topikalseperti mupirosin, sedangkan

    pada infeksi yang lebih luas, dianjurkan untuk memberi antibiotik

    sistemik seperti flukloksasilin atau eritromisin.

    e. Staphylococcal scalded skin syndromeKeadaan yang jarang ini terjadi akibat infeksi stafilikokus tipe

    fag tertentu yang menghasilkan racun yang memecah epidermis pada

    stratum granulosum. Epidermis superfisial mengelupas dari lapisan

    di bawahnya, menghasilkan penampakan menyerupai kulit yang

    bersisik. Penyakit ini biasanya menyerang bayi dan anak-anak.

    Keadaan ini dapat di atasi dengan pengobatan flukloksasilin

    parenteral.

    f. EritrasmaEritrasma disebabkan oleh organisme Gram positif,

    Corynebacterium minutissimum. Eritrasma timbul di daerah

    intertriginosa yaitu aksila, lipat paha, dandaerah di bawah payudara.

    Namun demikian, tempat yang paling sering di-serang organisme ini

    adalah daerah sela-sela jari kaki, yang memberikan penampakan

    seperti skuama yang mengalami maserasi, mirip dengan yang di-

    sebabkan oleh infeksi jamur.

    Pada tempat-tempat yang lain organisme tersebut menimbulkan

    daerah-daerah dengan tepi cokelat, skuama yang tipis, dan

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    11/40

    berpermukaan seperti sekam (Gambar 3). Penyakit ini ini biasanya

    tanpa gejala (asimtomatik). Corynebacterium minutissimum

    menghasilkan porfirin yang dengan lampu Wood menghasilkan

    fluoresensi merah terang yang menyolok.

    Eritrasma bisa diobati dengan imidazol topikal (misalnya

    klortrimazol, mikonazol), asam fusidat topikal, atau pemberian

    eritromisin oral selama 2 minggu.

    Gambar 3. Eritrasma

    C. Infeksi mikobakteriuma. Tuberkulosis kulit

    Di Eropa dan AS, tuberkulosis kulit saat ini sudah jarang, tetapi

    mungkin masih didapatkan pada kaum imigran dari bagian lain dunia di

    mana tuberkulosis masih menjadi masalah.

    b. SkrofulodermaSkrofuloderma merupakan akibat dari ikut terkenanya kulit yang

    menutupi suatu fokus tuberkulosis, biasanya nodus limfe, di mana yang

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    12/40

    paling sering adalah di leher. Gambaran klinis berupa fistula multipel dan

    jaringan parut yang padat.

    c.

    Lupus vulgaris

    Lesi terbanyak dari lupus vulgaris terdapat di kepala dan leher.

    Gambaran yang khas adalah bercak nodular berwarna cokelat kemerahan

    (Gambar 4). Bila ditekan pada kaca sediaan (diaskopi), nodul cokelat

    member! penampakan seperti 'selai apel', yang akan lebih mudah dilihat.

    Biasanya lupus vulgaris secara bertahap melebar ke arah tepi, dan pada

    banyakkasus hal ini berlangsung sangat lambat sekali, memakan waktu

    bertahun-tahun. Lupus vulgaris merupakan proses yang destruktif, dan

    pada tulang rawan hidung dan telinga bisa terjadi kerusakan yang hebat.

    Pada pemeriksaan histologi tampak bahwa tuberkel terdiri dari sel-

    sel epitel dan sel-sel raksasa Langhans, biasanya tanpa terjadi perkijuan di

    tengah. Basil tuberkel sangat sedikit jumlahnya. Tes Mantoux positif kuat.

    Pada pasien harus ditelusuri adanya fokus tuberkulosis terdahulu, tetapi

    hal itu biasanya hanya ditemukan pada sebagian kecil kasus.

    Pengobatannya dianjurkan dengan menggunakan kemoterapi anti

    tuberkulosis standar.Terdapat risiko perkembangan menjadi karsinoma sel

    skuamosa pada jaringan parut akibat lupus vulgaris yang berlangsung

    lama.

    Gambar 4. Lupus vulgaris di dagu

    d. Warty tuberculosis

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    13/40

    Kelainan ini akibat terjadinya inokulasi langsung dari basil

    tuberkel ke dalam kulit seseorang yang sebelumnya sudah mengalami

    infeksi, sehingga derajat imunitasnya tinggi. Warty tuberculosis bisa

    timbul di daerah pantat dan paha akibat duduk di tanah yang

    terkontaminasi sputum yang terinfeksi. Gambaran klinisnya adalah seperti

    warty plaque (benjolan, kecil, keras). Penyakit ini bisa diatasi dengan

    kemoterapi antituberkulosis standar.

    e. TuberkulidIstilah ini digunakan untuk lesi kulit akibat respons terhadap

    adanya tuberkulosis pada tempat lain di tubuh. Hal ini mungkin

    disebabkan oleh penyebaran hematogen basil pada orang-orang dengan

    imunitas yang sedang atau tinggi. Termasuk dalam kelompok ini adalah

    tuberkulid papulonekrotik, liken skrofu-losorum, dan eritema induratum

    (penyakit Bazin).

    f. Mikobakteria atipikLesi kulit paling umum yang diakibatkan oleh mikobakteria atipik

    adalah granuloma 'kolam renang' atau 'akuarium ikan'. Kelainan biasanya

    merupakan nodul granulomatosa yang soliter, yang disebabkan oleh

    inokulasi Mycobacterium marinum ke dalam kulit melalui abrasi akibat

    terus-menerus berenang secara berlebihan, atau pada penggemar ikan

    tropis sewaktu melakukan pembersihan akuarium seringkali sesudah

    matinya ikan yang ada di dalamnya. Kadang-kadang, selain lesi awal,

    terdapat juga beberapa lesi sekunder yang menyebar linier sepanjang jalur-

    jalur pembuluh limfe (penyebaran sporotrikoid) (Gambar 5). Sebagian

    besar kasus dapat diatasi dengan memakai minosiklin atau kotrimoksazol.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    14/40

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    15/40

    nyakit ini timbul akibat kontak fisik yang erat dengan pasien yang

    terinfeksi, dan risiko ini menjadi jauh lebih besar bila terjadi kontak

    dengan kasus lepromatosasekret hidung merupakan sumber utama

    terjadinya infeksi di masyarakat.

    Pola klinis penyakit ini ditentukan oleh respons imunitas yang

    diperantarai sel (cell-mediatedimmunity) atau imunitas seluler (cellular

    immunity) host terhadap organisme. Bila respons imunitasnya baik, maka

    timbul lepra tuberkuloid, di mana kulit dan saraf-saraf perifer terkena.Lesi

    kulit berbentuk tunggal, atau hanya beberapa, dan berbatas

    tegas.Bentuknya berupa makula atau plak dengan hipopigmentasi pada

    kulit yang gelap.Terdapat anestesi pada lesi, hilangnya keringat, dan

    berkurangnya jumlah rambut.Penebalan cabang-cabang saraf kulit dapat

    diraba pada daerah lesitersebut, dan saraf perifer yang besar juga dapat

    diraba. Tes lepromin positif kuat. Gambaran histologis berupa granuloma

    tuberkuloid yang jelas, dan tidak ditemukan adanya basil pada pewarnaan

    Ziehl-Nielsen yang dimodifikasi.

    Bila respons imunitas selulernya rendah, maka multiplikasi kumanmenjadi tak terkendali dan timbul bentuk lepra lepromatosa. Kuman

    menyebar tidak hanya pada kulit, tetapi juga mukosa saluran respirasi,

    mata, testis, dan tulang. Lesi kulit berbentuk multipel dan nodular. Tes

    lepromin negatif. Pada pemeriksaan histologi berupa granuloma yang

    difus pada dermis, dan ditemukan basil dalam jumlah yang banyak.

    Di antara kedua bentuk lepra yang ekstrem tadi, terdapat spektrum

    penyakit ini yang disebut dengan lepra borderline, di mana gambaran

    klinis dan histologisnya menggambarkan berbagai derajat respons

    imunitas seluler terhadap kuman. Tidak ada tes diagnostik lepra yang

    absolut diagnosis berdasarkan pada gambaran klinis dan histologis.

    Lepra tuberkuloid biasa diobati dengan kombinasi dapson dan

    rifampisin selama 6 bulan, sementara lepra lepromatosa dapat diobati

    dengan dapson, rifampisin, dan klofazimin paling tidak selama 24 bulan.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    16/40

    Pengobatan lepra mungkin dipersulit dengan adanya 'reaksikusta' yang

    dipengaruhi oleh imunitas, dan harus diamati oleh seseorang yang

    berpengalaman dalam hal penanganan lepra.

    Penyakit kulit akibat virusa. Kutil (wart)

    Kutil merupakan neoplasma jinak epidermis yang disebabkan oleh

    virus dari kelompok human papillomavirus (HPV).Terdapat sejumlah

    strain pada HPV yang menimbulkan berbagai macam bentuk klinis. Kutil

    disebut juga dengan 'veruka', walaupun istilah veruka biasanya dipakai

    untuk kutil telapak kaki (plantar wart).

    b. Kutil biasa (common wart)Kutil ini berupa tonjolan seperti kembang kol yang terutama sering

    terdapat pada tangan (Gambar 6). Biasanya yang paling sering adalah pada

    anak-anak dan usia dewasa muda. Kutil ini bisa menyebar, berkelompok

    atau timbul di sekitar kuku. Kutil jenis ini yang menyerang anak-anak

    umumnya sembuh secara spontan.

    Kutil biasa selalu diobati dengan obat yang dioleskan atau dengan

    krioterapi. Obat yang mengandung asam salisilat atau glutaraldehida

    sering cukup efektif, sehingga harus lebih dahulu digunakan obat olesan

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    17/40

    paling tidak selama 3 bulan, sebelum berpindah ke cara pengobatan yang

    lain.

    Krioterapi dengan nitrogen cair digunakan pada kutil yang tidak

    berhasil diobati dengan obat olesan. Bisa menggunakan peralatan

    sederhana berupa benang katun yang dililitkan sekitar ujung lidi sebesar

    tangkai jeruk. Alat ini dimasukkan ke dalam nitrogen cair dan kemudian

    ditutulkan pada kutil sampai kutil dan kulit sekitar yang mengelilinginya

    membeku. Cara lain adalah dengan menggunakan semprotan nitrogen cair.

    Gambar 6. Kutil karena virus

    Tindakan ini menimbulkan rasa nyeri yang hebat, sehingga tidak

    dianjurkan untuk anak-anak akan tetapi anak kecil biasanya akan

    bersembunyi di bawah meja, memprotes keras-keras karena takut begitu

    melihat nitrogen menguap dari wadahnya. Kutil yang multipel biasanya

    memerlukan lebih dari sekali tindakan, dengan jarak optimum adalah

    antara 23 minggu.

    c. Kutil telapak kaki (plantar wart)Kutil telapak kaki bisa soliter, menyebar di seluruh telapak kaki, atau

    bersama-sama membentuk gerombolan yang kemudian disebut juga kutil

    'mosaik' (Gambar 7). Penampakan yang khas berupa daerah-daerah kecil

    penebalan kulit yang ketika mengelupas akan menampakkan bintik-bintik

    hitam akibat adanya kapiler yang mengalami trom-bosis. Kutil telapak

    kaki sering menimbulkan nyeri.Hal ini harus dibedakan dengan kalus dan

    kapalen (corn), yang timbul pada tempat-tempat pergesekan di penonjolan

    tulang. Kalus merupakan bercak-bercak pada kulit dengan penebalan yang

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    18/40

    sama, dan pada kapalen terdapat rasa nyeri pada sumbat tengah keratin di

    mana tidak didapatkan pembuluh kapiler.

    Pengobatannya adalah dengan menggunakan obat olesan pada kutil

    ataudengan krioterapi, sesudah sumbat keratin yang menutupinya

    diangkat.

    Gambar 7. Kutil-kutil mosaik pada telapak kaki

    d. Kutil datar(plane wart)Kutil ini kecil, rata pada bagian atas, kemerahan, dan biasanya

    terdapat pada punggung tangan dan wajah (Gambar 8). Sering terjadi

    dalam bentuk garis-garis yang diakibatkan oleh inokulasi virusyang masuk

    ke dalam luka karena garukan atau abrasi (lecet). Kutil ini sangat sulit

    untuk bisa diobati dengan efektif, dan upaya-upaya pengobatan mungkin

    lebih banyak kerugiannya. Kelainan ini lama kelamaan akan spontan

    menghilang, sehingga lebih baik dibiarkan saja.

    Gambar 8. Kutil datar

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    19/40

    e. Kutil kelamin (kondilomata akuminata)Pada tahun-tahun terakhir ini telah diketahui peran jenis tertentu dari

    virus kutil kelamin sebagai penyebab kanker penis dan serviks. Hal initelah menyebabkan perubahan sikap karena sebelumnya kutil kelamin

    dianggap hanya merupakan masalah kecil yang ditransmisikan secara

    seksual. Oleh karena itu, saat ini pasien kondilomata akuminata lebih tepat

    bila diperiksa dan diobati di bagian penyakit genitourinaria, sehingga

    penyakit menular seksual yang menyertainya dapat dideteksi dan diobati,

    serta kontak seksual dapat ditelusuri dan diperiksa.

    Gejala klinis

    Penyakit ini terutama berada didarah lipatan yang lembab,

    misalnya di daerah geenitalia eksterna. Pada pria tempat predileksinya di

    perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra

    eksterna, korpus dan pangkal penis. Pada wanita di daerah vulva dan

    sekitarnya, introitus vagina, kadang-kadang pada porsio uteri. Pada wanita

    yang banyak mengeluarkan fluor albus atau wanita yang hamil

    pertumbuhan penyakit lebih cepat.Kelainan kulit berupa vegetasi yaang bertangkai dan berwarna

    kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman.

    Permukaannya berjonjot (papilomatosa) sehingga pada vegetasi yang

    besar dapat dilakukan percobaan sondase. Jika timbul infeksi sekunder

    warna menjadi keabu-abuan dan berbau tidak enak.

    Vegetasi yang besar disebut sebagai giant condiloma (Buschke)

    yang pernah dilaporkan menimbulkan degenerasi maligna, sehingga harusdilakukan biopsi.

    Pengobatan

    1. Kemoterapia. Podofilin

    b. Asam triklosetatc. 5-fluorourasil

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    20/40

    2. Bedah listrik (elektrokauterisasi)3. Bedah beku (N2,N2O cair)4. Bedah skalpel5. Laser karbondioksida6. Interferon

    f. Moluskum kontagiosumLesi-lesi moluskum kontagiosum disebabkan oleh poxvirus.

    Penampakan yang khas adalah seperti mutiara, papula merah muda dengan

    umbilikasi sentral yang berisi sumbat keratin (Gambar 9). Lesi bisa timbul

    di setiap tempat di tubuh, tetapi biasanya terdapat di daerah kepala, leher,

    dan badan. Sering bergerombol, dan bisa juga terjadi reaksi eksema ringan

    di sekelilingnya. Keadaan ini bisa sangat meluas pada anak-anak dengan

    eksema atopik.

    Lesi-lesi ini bisa hilang spontan, sehingga pada bayi dan anak-anak

    kecil lebih baik dibiarkan saja. Sedangkan bila orang tuanya cemas, orang-

    orang bisa dianjurkan untuk memencet setiap lesi dengan kuku-kuku ibu

    jari guna menekan keluar sumbatan yang ada di tengah tindakan ini sering

    mempercepat terjadinya resolusi. Pada anak-anak yang lebihtua dan orang

    dewasa, moluskum kontagiosum dapat ditangani dengan krioterapi.

    Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang mengandung

    badan moluskum. Dapat dipakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum

    suntik, tau kuret. Cara lain dapat digunakan elektrokauterisasi atau bedah

    beku dengan CO2, N2 dan sebagainya. Pada orang dewaasa harus juga

    dilakukan terapi terhadap pasangannya.

    Gambar 9. Moluskum kontagiosum

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    21/40

    g. OrfOrf disebabkan oleh parapoxvirus. Merupakan penyakit pada domba, yang

    dapat ditularkan ke manusia. Biasanya menyerang orang-orang yangmemberikan susu botol pada kambing, tukang potong hewan, dan orang-

    orang yang menangani bangkai kambing. Gambaran klinis yang khas

    berupa papula yang meradang dan soliter, yang dengan cepat berkembang

    menjadi sebuah nodul dari jaringan granulasi biasanya timbul pada jari,

    walau kadang-kadang juga di wajah. Diagnosis dapat dipastikan dengan

    memeriksa apusan jaringan granulasi dengan mikroskop elektron. Lesi orf

    akan sembuh spontan dalam 6-8 minggu, tetapi bisa merupakan pemicu

    terjadinya eritema multiforme.

    h. Penyakit pada tangan, kaki, dan mulutPenyakit ini tak ada hubungannya dengan penyakit kaki serta mulut pada

    kambing dan sapi, melainkan penyakit tidak berbahaya, yang disebabkan

    oleh infeksi virus Coxsackie, biasanya tipe A 16.Penampakan yang khas

    berupa vesikel-vesikel kelabu yang kecil dengan sebuah halo kemerahan,

    dan timbul pada tangan serta kaki (Gambar 10), dan mukosa pipi berupa

    bercak-bercak yang mirip dengan ulkus aftosa. Kelainan ini akan hilang

    dalam 2 minggu, dan tidak memerlukan pengobatan.

    Gambar 10. Penyakit pada tangan, kaki, dan mulut: vesikel pada tangan

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    22/40

    i. Herpes simpleksHerpes simpleks disebabkan oleh herpes virus hominis (HSV).

    Berdasarkan antigennya ada dua tipe: tipe I merupa-kan tipe klasik yangberhubungan dengan yang biasa dikenal sebagai 'sariawan (cold

    sore/stomatitis)' pada bibir dan muka, dan tipe 2 berhubungan dengan

    herpes genitalis. Tetapi keduanya tidak mempunyai batas yang jelas, dan

    lesi yang timbul di manapun bisa disebabkan oleh salah satu tipe antigen

    tersebut.

    - Herpes simpleks primerKontak pertama dengan HSV tipe I biasanya terjadi pada usia dini,

    misalnya anak-anak yang dicium orang dewasa yang menderita sariawan,

    dan lesi yang timbulkemudian sangat ringan sehingga tidak begitu

    diperhatikan. Kadang-kadang, bisa timbul suatu gingivostomatisis herpetik

    primer yang hebat, dengan erosi yang terasa nyeri pada mukosa pipi dan

    bibir.Herpes simpleks primer pada kulit bisa juga terjadi, dan pada eksema

    atopik bisa menjadi sangat hebat dan bahkan bisa mengancam jiwa (lihat

    di bawah). Herpes genitalis bisa disebabkan oleh trans-misi seksual HSV

    tipe 2 atau transmisi urogenital HSV tipe I.

    Kontak fisik sewaktu olahraga merupakan cara lain dari transmisi

    HSV pada rugby, herpes simpleks yang terjadi disebut dengan 'scrumpox',

    dan pada gulat disebut 'herpes gladiatorum'.

    Sesudah terjadinya infeksi primer, virus akan berdiam pada ganglia

    sensoris, dan bisa menimbulkan lesi yang sering kambuh karena dipicu

    oleh berbagai stimuli. Pada orang-orang dengan imunodefisiensi, misalnya

    pada orang-orang denganimunosupresi akibat dilakukannya transplantasi

    organ, atau yang berkaitan dengan infeksi human immunodeficiency virus

    (HIV), herpes simpleks secara klinis bisa menjadi atipik dan berlangsung

    lama.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    23/40

    - Herpes simpleks rekurenSariawan yang sering kambuh pada bibir (herpes labialis) sering

    terjadi.Sebelumnya terdapat rasa gatal dan rasa tidakenak pada tempatyang terkena, yang terjadi beberapa jam sebelum erupsi sekelompok kecil

    vesikel.Isi vesikel menjadi keruh, kemudian terbentuk krusta, sebelum

    terjadi resolusi dalam waktu sekitar 10 hari.Seringkali pemicu terjadinya

    kekambuhan adalah demam.Selain itu, sengatan sinar matahari dan

    menstruasi juga telah diketahui bisa menjadi pemicu.Kadang-kadang,

    sebagai akibat dari inokulasi virus yang masuk ke dalam jari, timbul

    serangan nyeri 'herpetic whitlow (jari yang terjadi radang)'. Frekuensi

    terjadinya serangan biasanya menurun sejalan dengan ber-tambahnya usia.

    Herpes simpleks labialis biasanya me-nyebabkan sedikit gangguan

    kosmetik, dan tidak memerlukan pengobatan.Te-tapi bila sering sekali

    kambuh dan sangat mengganggu, asiklovir topikal mungkin

    bermanfaat.Obat ini untuk mencegah terjadinya replikasi virusbukan untuk

    membunuhnya, dan juga tidak menyem-buhkan.

    - Herpes simpleks dan eritema multiformeHerpes simpleks yang sering kambuh dapat menjadi pemicu timbulnya

    eritema multiforme. Pencegahan dengan asiklovir oral mungkin bisa

    sangat bermanfaatdalam penanganan kasus-kasus yang berat.

    j. Eksema herpetikum (Kaposi's varicelliform erupsion)Penyakit ini merupakan infeksi herpes simpleks yang tersebar luas di

    tubuh dan terjadi pada eksema atopik. Bagian tubuh yang sering terkena

    adalah kepala dan leher, tetapi lesi bisa dengan cepat menyebar luas di

    kulit (Gambar 11).Bisa timbul limfadenopati dan kelemahan tubuh.Bila

    penyebaran penyakitnya masih terbatas dan lebih dini ditemukan, asiklovir

    oral bisa digunakan.Tetapi bila lesi sudah meluas, dan keadaan pasien

    tidak baik, maka dilanjutkan untuk dirawat di rumah sakit dan diobati

    dengan asiklovir intravena.Bila pasien memakai terapi steroid topikal

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    24/40

    untuk mengobati eksema, hal ini harus segera dihentikan sampai

    herpesnya sudah sembuh.Eksema herpetikum memang bisa kambuh, tetapi

    kebanyakan serangan-serangan berikutnya cenderung lebih ringan.

    Gambar 11. Eksema herpetikum

    k. Herpes zoster (shingles)Chickenpox (varicella) dan herpes zoster keduanya disebabkan oleh

    virus varicella-zoster.'Shingles' merupakan distorsi dari nama Latin

    cingulum, yang berarti korset.Sebagai kelanjutan dari serangan varicella,virus yang tertinggal di bagian dorsal dari akar ganglia tetap dorman

    sampai suatu stimulus menyebabkan reaktivasi dan menyebabkan herpes

    zoster.Usia pertengahan dan usia lanjut adalah yang paling sering terkena,

    walau kadang-kadang bisa timbul sewaktu kanak-kanak. Keadaan ini lebih

    sering terjadi pada orang-orang dengan imunosupresi.

    Herpes zoster biasanya mengenai satu dermatom, di mana yang paling

    sering biasanya adalah pada dada dan perut.Timbulnya erupsi mungkin di-

    dahului oleh rasa nyeri di daerah dermatom, di mana hal ini bisa

    menyebabkan terjadinya kesalahan diagnosis sebagai kelainan di bagian

    dalam.Lesi berupa sederetan kelompok vesikel unilateral dengan dasar

    kulit yang eritematosa (Gambar 12). Isi vesikel pada mulanya jernih,

    kemudian menjadi keruh. Bisa berupa vesikel-vesikel yang menyebar

    menjauhi bagian tengah tubuh, dan pada usia lanjut cenderung lebih

    banyak. Selain itu, vesikel yang menyebar luas (zoster diseminata) juga

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    25/40

    terdapat pada orang-orang dengan imunosupresi, dan pada keadaan ini

    sebaiknya segera dilakukan penelusuran lebih lanjut terhadap

    pasien.Sesudah beberapa hari vesikel mengering dan membentuk krusta, di

    mana pada kebanyakan kasus erupsi hilang dalam 2 minggu. Pada pasien

    usia lanjut penyakitini bisa berkembang menjadi parah, sehingga perlu

    waktu yang jauh lebih lama untuk sembuh. Bahkan pada kasus-kasus yang

    lebih ringan biasanya meninggalkan beberapa jaringan parut.

    Keadaan yang paling mengganggu pada herpes zoster adalah adanya

    rasa nyeri yang persisten walau lesi sudah hilang (postherpetic

    neuralgia).Gangguan ini bisa hebat, dan terutama bisa menimbul-kan

    kesusahan pada orang-orang yang berusia lanjut.

    Gambar 12. Herpes Zozter

    - Zoster sakralisKeterlibatan segmen-segmen sakral bisa menyebabkan retensi urin

    akut di mana hal ini bisa dihubungkan dengan adanya ruam kulit.

    - Zoster trigeminalisHerpes zoster bisa menyerang setiap bagian dari saraf trigeminus,

    tetapi yang paling sering terkena adalah bagian oftal-mika (Gambar 13).

    Gangguan mata seperti konjungtivitis, keratitis, dan/atau iridosiklitis bisa

    terjadi bila cabang naso-siliaris dari bagian oftalmika terkena (ditunjukkan

    oleh adanya vesikel-vesikel di sisi hidung), dan pasien dengan zoster

    oftalmika hendaknya diperiksa oleh oftalmolog.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    26/40

    Infeksi pada bagian maksila dari saraf trigeminus menimbulkan

    vesikel-vesikel unilateral pada pipi dan pada palatum.

    Gambar 13. Zoster oftalmika

    - Zoster motorisKadang-kadang, selain lesi kulit pada dermatom sensoris, serabut

    saraf motoris bisa juga terserang, yang menyebabkan terjadinya

    kelemahan otot.

    - Pengobatan herpes zosterKebanyakan kasus tidak memerlukan pengobatan apapun.Sedangkan

    pada kasus yang berat, asiklovir oral, valasiklovir, atau famsiklovir

    mungkin bermanfaat.Untuk zoster yang menyebar luas yang timbul pada

    orang-orang yang mengalami imuno-supresi, asiklovir intravena mungkin

    dapat menyelamatkan jiwa.Pada postherpetic neuralgia rasa nyeri yang ada sering sulit diatasi,

    sehingga pasien dengan keluhan yang sangat mengganggu sebaiknya

    dirujuk ke spesialis penurun rasa sakit.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    27/40

    Penyakit kulit akibat jamura. Tenia Versikolor

    Definisi: Tinea versikolor adalah inf eksi jamur superfisial yang

    ditandai dengan adanya makula di kulit,skuama halus disertai rasa gatal.

    Penyebab dan Epidemiologi:

    - Penyebab :Malassezia furfur/ Pityrosporum orbiculare- Umur : Dapat menyerang hampir semua umur- Jenis kelamin : Menyerang pria dan wanita- Bangsa/ras : semua bangsa- Daerah : Hampir diseluruh dunia- Kebersihan : Kurang bersih dapat menyebabkan tenia versikolor- Lingkungan : Keadaan basah atau berkeringatbanyak,

    menyebabkan stratum korneum melunak sehingga mudah

    dimasukiMalassezia furfur.

    Gejala singkat penyakit: Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama

    dan keluhan tambahan: Biasanya timbul makula dalam berbagai

    ukuran dan warna, ditutupi sisik halus dengan rasa gatal, atau tanpa

    keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja.

    Pemeriksaan kulit:

    - Lokalisasi: Dapat terjadi di mana saja di permukaan kulit, lipatpaha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan, wajah dan tempat-

    tempat tak tertutup pakaian.- Sifatnya: Berupa makula yang dapat hipopigmentasi, kecoklatan,

    keabuan atau kehitam-hitaman dalam berbagai ukuran, dengan

    skuama halus di atasnya.

    Pemeriksaan penunjang:

    - Sinar Wood: fluoresensi kuning keemasan.- Mikroskopik preparat KOH % dari kerokan kulit lesi

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    28/40

    - Penatalaksanaan:- Umum: menjaga kebersihan- Khusu (topikal):- Bentuk makular: salep whitfield atau larutan natrium tiosulfit

    20% dioleskan setiap hari.

    - Bentuk folikular: tiosulfas natrikus 20-30%- Ketokonazol 200mg/hari selama 10 hari- Itrakonazol 100mg/hari selama 2 minggu

    Prognosis: Baik

    Gambar 1. Tenia versikolor

    b. Tinea Pedis

    Definisi: Adalah infeksi jamur superfisial pada pergelangan kaki, telapak

    dan sela-sela jari kaki.

    Penyebab dan epidemiologi:

    - Penyebab : Epidermophyton, Trichophyton, Microsporum dan C.albicans, yang ditularkan secara kontak langsung atau tidak langsung.

    - Umur : Semua umur

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    29/40

    - Jenis kelamin : Dapat menyerang pria dan wanita- Bangsa/ras : Bangsa yang hidup di daerah tropis- Daerah : Lebih banyak di daerah tropis- Musim : Iklim panas memperburuk penyakit- Lingkungan : Panas dan udara lembap, serta sepatu yang sempit

    sering mempermudah infeksi.

    Gejala singkat penyakit:

    Bentuk klinik:

    1. Tipe papulo-skuamosa hiperkeratotik kronik: Jarang didapati vesikeldan pustula, sering pada tumit dan tepi kaki dan kadang-kadang

    sampai ke punggung kaki. Eritema dan plak hiperkeratotik di atas

    daerah lesi yang mengalami likenifikasi. Biasanya simetris, jarang

    dikeluhkan dan kadang-kadang tak begitu dihiraukan oleh penderita.

    2. Tipe intertriginosa kronik: Manifestasi klinis berupa fisura pada jari-jari, tersering pada sela jari kaki ke-4 dan 5, basah dan maserasi disertai

    bau yang tidak enak.

    3. Tipe subakut: Lesi intertriginosa berupa vesikel atau pustula. Dapatsampai ke punggung kaki dan tumit dengan eksudat yang jernih,

    kecuali jika mengalami infeksi sekunder. Proses subakut dapat diikuti

    selulitis, limfangitis, limfadenitis dan erisipelas.

    4. Tipe akut: Gambaran lesi akut, eritema, edema, berbau. Lebih seringmenyerang pria. Kondisi hiperhidrosis dan maserasi pada kaki, stasis

    vaskular, dan bentuk sepatu yang kurang baik terutama merupakan

    predisposisi untuk mengalami infeksi.

    Pemeriksaan kulit:

    - Lokasi: Interdigitalis antara jari-jari 3,4, dan 5 serta telapak kaki- Sifat: Fisura pada sisi kaki, beberapa milimeter sampai 0,5 cm, Sisik

    halus putih kecoklatan, Vesikula miliar dan dalam, Vesikopustula

    miliar sampai lentikular pada telapak kaki

    dan sela jari. Hiperkeratotik biasanya pada telapak kaki.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    30/40

    Pemeriksaan Penunjang:

    - Kerokan kulit + KOH 10%: hifa positif.- Biakan agar Sabouraud: tumbuh koloni-koloni jamur.- Sinar Wood: fluoresensi positif.

    Penatalaksanaan:

    - Profilaksis sangat penting, mengeringkan kaki dengan baik setiaphabis mandi,

    kaus kaki yang selalu bersih dan bentuk sepatu yang baik

    -

    Griseofulvin 500 mg sehari selama 1-2 bulan.- Salep Whitfield I atau II, tolnaftat dan toksiklat berkhasiat baik.- Obat-obat golongan Azol dan Terbinafin memberi hasil yang baik

    dan preparat triazol baik dalam bentuk tablet, krim, atau larutan

    memberi hasil yang baik.

    Prognosis: Pencegahan dan pengobatan yang adekuat memberikan

    prognosis yang baik.

    c. Tinea manus

    Definisi: Adalah infeksi dermatofita pada tangan.

    Penyebab dan epidemiologi:

    - Penyebab : T. mentagrophytes dan T. rubrum- Umur : dapat menyerang semua umur.- Jenis kelamin : Pria dan wanita- Bangsa : Semua bangsa- Daerah : Daerah tropis mempertinggi infeksi- Musim : Panas dan lembap mempermudah jamur

    masuk ke kulit

    - Lingkungan : Lingkungan rawa-rawa yang selalu basahmempermudah infeksi jamur

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    31/40

    Gejala singkat penyakit:

    Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan

    tambahan: Ada 2 tipe, yaitu vesikular meradang dan skuamosa takmeradang; gambaran penyakit dapat berupa vesikel-vesikel atau

    skuama dengan eritema yang berbatas tegas disertai rasa gatal.

    Pemeriksaan kulit:

    - Lokasi: Mulai pergelangan tangan sampai ke ujung jari.- Sifat: Makula eritematosa dengan tepi aktif, berbatas tegas.- Terdapat vesikel atau skuama di atasnya.

    Pemeriksaan penunjang:

    - Kerokan kulit dengan KOH 10%; terlihat elemen-elemen jamur.

    - Sinar Wood; fluoresensi positif.- Biakan skuama pada media Sabouraud dalam 1-2 minggu

    menghasilkan pertumbuhan koloni ragi.

    Penatalaksanaan:

    Dapat diberikan preparat haloprogin, tolnaftat, asam salisilat, dan

    preparat triazol baik dalam bentuk tablet, krim maupun larutan.

    Prognosis: Baik

    Penyakit kulit akibat parasita. Skabies (Gudik = the itch)Definisi

    Penyakit kulit akibat infestasi dan sensitasi tungau Sarcoptes Scabies

    jenis manusia dan produknya pada tubuh.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    32/40

    Penyebab dan epidemiologi

    - Penyebab : Sacroptes scabiei jenis manusia; tergolong familiantropoda kelas araknida, ordo akarina, famili sarkoptes.

    - Umur : Banyak menyerang anak-anak, walaupun orang dewasa dapatpula terkena.

    - Jenis kelamin: frekuensi yang sama pada pria dan wanita.Faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit:

    - Bangsa/ras : Semua bangsa- Penularan : Dapat langsung maupun tidak langsung melalui pakaian,

    tempat tidur dan alat-alat tidur, handuk dan lain-lain.

    - Lingkungan : Populasi yang padat pada suatu tempat mempermudahpenularan penyakit.

    - Daerah : Kumuh, dengan kebershan dan hygiene yang burukmempermudah penularan.

    Gejala singkat penyakit

    Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:

    Penderita selalu mengeluh gatal, terutama pada malam hari. Kelainan kulit

    mula-mula berupa papula, vesikel. Akibat garukan timbul infeksi sekunder

    sehingga terjadi pustule.

    - Lokalisasi : Sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, sekitar pusat,paha bagian dalam, genitalia pria, dan bokong. Pada bayi: kepala,

    telapak tangan dan kaki.

    - Elforesensi/sifat-sifatnya: papula dan vesikel miliar sampai lentikulardisertai eksoriasi (scratch mark). Jika terjadi infeksi sekunder tampak

    pustule lentikular. Lesi yang khas adalah terowongan (kanalikulus)

    miliar, tampak berasal dari salah satu papula atau vesikel, panjang

    kira-kira 1cm, berwarna persembunyian dan bertelur Sarcoptes scabiei

    betina. Tungau betina bertelur 3-5 telur/hari. Sesudah 2-4 hari, telur

    menetas menjai larva, dalam 3-5 hari menjadi nimfa, selanjutnya

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    33/40

    menjadi tungau dewasa. Tungau jantan dewasa mati di atas

    permukaan kulit sesudah mengadakan kopulasi, sedang yang betina

    membuat terowongan baru, bertelur dan mati sesudah 2-3minggu.

    Pemeriksaan pembantu/laboratorium

    Mencari Sarcoptes scabiei dewasa. Larva, telur atau skibala dari

    dalam terowongan.

    Diagnosis banding

    1. Prurigo: biasanya berupa papula-papula yang gatal; predileksi padabagian ekstensor ektremitas.

    2. Gigitan serangga: biasanya jelas timbul sesudah gigitan,afloresensinya urtikaria popular

    3. Folikulitis: nyeri, efloresensi berupa papula miliar dikelilingi daerahyang eritema.

    Penatalaksanaan

    Umum: meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan; mengindariorang-orang yang terkena; mencuci/menjemur alat-alat tidur dan jangan

    memakai baju dan handuk secara bersamaan

    Khusus :

    - Sulfur presipitatum 2-5% dalem bentuk salep atau krim. Obat inilebih efektif jika dicampur dengan asam salsilta 2%. Dioleskan di

    seluruh tubuh sesudah mandi dan dipakai 3-4 hari berturut-turut.

    - Emulsi benzil benzoate 20-25% selama 24 jam.- Gama benzene heksaklorida (gameksan) 0,5-1% dalam salep atau

    krim, dioleskan selama 24 jam.

    - Krotamiton 10% dalam bentuk salep atau krim dipakai selama 24 jam.- Krim permetrin 5% dapat member hasil yang baik.

    Prognosis : Baik.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    34/40

    b. Pedikulosis KapitisDefinisi

    Adalah indeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan Pediculus

    humanus var. capitis.

    Penyebab dan epidemiologi

    - Penyebab: Pediculus humanus var. capitis.- Umur/kelamin: Sering pada anak wanita dan wanita dewasa.- Penularan: langsung atau tidak langsung melalui sisir, topi, bantal dan

    sebagainya.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit

    - Bangsa/ras: Semua bangsa.- Kebersihan: Anak-anak yang belum mengerti tentang kebersihan dan

    hygiene rambut kepala lebih sering terkena penyakit ini.

    Gejala singkat penyakit

    Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:

    Gejala tersering adalah rasa gatal akibat gigitan tuma. Akibat garukan

    dapat terjadi infeksi sekunder sehingga timbul folikulitis, furunkulosis, dan

    rambut melekal satu sama lain. Kelenjar getah bening leher dapat pula

    membesar.

    Pemeriksaan kulit

    - Lokalisasi: Bagian belakang kepala (region oksipitalis) dan diatastelinga (region parietalis).

    - Efloresensi/sifat-sifatnya: Tampak krusta yang melekat pada rambut,dan beberapa rambut bergabung menjadi satu. Ditemukan tuma kepala

    dan telur-telur yang melekat pada rambut.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    35/40

    Pemeriksaan pembantu/laboratorium: Mencari tuma kepala dan telurnya.

    Diagnosis banding: diagnosa tidak sulit, namun perlu didiagnosis banding

    dengan dermatitis seboroika atau pioderma primer.

    Penatalaksanaan

    Umum: menjaga kebersihan kepala, rambut harus sering dicuci dan

    dirawat dengan baik.

    Khusus:

    - Gama benzene heksaklorida 1% dalam bentuk shampoo; dapat diulangbeberapa kali.

    - Jika ada infeksi sekunder diberi antibiotik, misalnya penisilin daneritromisin.

    Prognosis: Baik

    c. Pedikulosis Korporis (tuma badan)Definisi: Adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanusvar. corporis.

    Penyebab dan epidemiologi:

    - Penyebab: gigitan Pediculus humanus var.corporis. Tuma tinggalmelekat pada lipatan-lipatan pakaian dan sewaktu-waktu mengisap

    darah pada kulit.

    - Umur: Biasanya menyerang orang dewasa.- Penyebaran: Di seluruh dunia.- Iklim: daerah beriklim dingin tempat orang memakai pakaian tebal.- Kebersihan: Banyak menyerang orang-orang yang kebersihan yang

    kebersihan dan hygiene kurang.

    - Lingkungan: Banyak ditemukan di daerah-daerah perkebunan danpeternakan.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    36/40

    Gejala singkat penyakit perjalanan penyakit dan keluhan utama:

    Tuma sewaktu mengisap darah mengeluarkan air liur yang

    menyebabkan rasa gatal pada kulit. Akibat gigitan, timbul papula-papuladank arena digaruk akan tampak bekas-bekas garukan.

    Pemeriksaan kulit

    - Lokalisasi: Daerah pinggang, ketiak dan inguinal.- Efloresensi: Papula-papula miliar disertai bekas garukan yang

    menyeluruh.

    Pemeriksaan pembantu: Mencari tuma dalam lipatan pakaian.

    Diagnosis banding

    1. Skabies: biasanya gatal pada malam hari; ada anggota atau tetanggayang sakit; predileksi pada sela-sela jari dan pergelangan tangan.

    2. Gigitan serangga; terutama pada daerah yang tidak ditutupi pakaian;efloresensi urtrikaria popular.

    3.Folikulitis: biasanya nyeri; efloresensi berupa pustule milliar.

    Penatalaksanaan

    1. Umum: meningkatkan kebersihan dengan memakai pakaian yangbersih.

    2. Khusus:-Pakaian harus direbus dan dijemur di panas matahari.-Gama benzen heksaklorida 1% baik dalam larutan atau krim,

    dioleskan pada kulit dan didiamkan selama selama 15 menit.

    -Obat lain: benzil benzoate 20-25% dalam larutan atau krim.Prognosis: Baik.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    37/40

    d. Pedukulosis PubisDefnisi: Adalah infeksi tuma pada rambut dan kulit di daerah pubis dan

    sekitarnya.

    Penyebab dan epidemiologi

    - Penyebab: Phthirus pubis; ditularkan melalui kontak terutama kontakseksual.

    - Penyebaran: Kosmopolit- Umur: Umunya orang dewasa, pria maupun wanita.

    Gejala singkat penyakit

    Perasaan gatal di daerah pubis dan sekitarnya terutama jika banyak

    keringat. Pada daerah pubis dan perut bagian bawah sitemukan bercak-

    bercak merah abu-abu yang disebut macula serulae. Tidak hanya

    menyerang pubis, dapat meluas ke ketiak dan daerah lain.

    Pemeriksaan kulit

    - Lokalisasi: Daerah pubis, ketiak, jenggot, alis dan rambut kepala.- Efloresensi: Papula miliar dengan urtika yang disebut sebagai macula

    serulae.

    Pemeriksaan pembantu/laboratorium

    Mencari tuma dewasa yang melekat erat di pangkal rambut, dan telur

    pada rambut.

    Diagnosa banding

    Karena menimbulkan gatal di daerah pubis, dapat didiagnosa banding

    dengan dermatitis seboroika dan tinea kruris.

    Penatalaksanaan

    Umum: Rambut kemaluan/ketiak/jenggot di cukur.

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    38/40

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    39/40

    Pemeriksaan kulit

    - Lokalisasi : Terutama punggung tangan, kaki, anus, bokong, paha dantelapak kaki.

    - Elforesensi : Garis merah berkelok-kelok, merupakan kumpulanpapula atau vesikel.

    Pemeriksaan pembantu/laboratorium: mencari larva dari ujung ruam yang

    menjalar.

    Diagnosa banding

    Penyakit ini mudah dikenali, sekali lihat tidak akan lupa, tetapi harus

    didiagnosis banding dengan granuloma anulare atau herpes zoster pada

    stadium permulaan.

    Penatalaksanaan

    - Umum : Menjaga kebersihan lingkungan terhadap resevior larva.- Khusus : Tiobendazol 50 mg/kg/bb/hari selama 2 hari.

    Krioterapi dengan salju C02 ditekan selama 45-60 detikatau semprotan N2O.

    Semprotan dengan kloretil pada ujung lesi sampai beku

    dengan harapan larva akan mati.

    Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.

    Prognosis: Baik

  • 8/12/2019 PBL 1 GATAL.docx

    40/40

    DAFTAR PUSTAKA

    Djuanda adhi, Hamzah mochtar, Aisyah siti. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan

    Kelamin Edisi 6. FKUI. Jakarta

    Graham Brown, Robin. 2005. Lecture Note Dermatologi. Edisi 8. Penerbit

    Erlangga. Jakarta

    Siregar. 2005.Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. EGC. Jakarta