PBG
-
Upload
nadya-yessica -
Category
Documents
-
view
22 -
download
3
description
Transcript of PBG
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB IV
HAND SAMPLING
4.1. Coning Quartering
4.1.1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari salah
satu teknik hand sampling dan reduksi jumlahnya.
4.1.2. Dasar Teori
Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk
mengambil sampel. Sebutan sampling biasanya mengikuti teknik dari
sampling yang digunakan (Hadi, 1973).
Sampling adalah cara mengambil conto bahan galian yang
mewakili suatu daerah. Sebelum pengambilan sampel maka terlebih
dahulu dilakukan survei (penelitian pendahuluan) yang mencakup
daerah yang cukup luas. Dengan tujuan untuk mengambil conto bahan
galian yang dapat mewakili daerah operasi penelitian, untuk preparasi
tujuannya merubah bahan baku atau bahan tambang menjadi bahan
yang siap diolah (menaikan kadar bahan galian).
Sampel (conto) merupakan satu bagian yang representatif atau
satu bagian dari keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai
karakteristik untuk tujuan inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas,
dan merupakan sebagian dari populasi stastistik dimana sifat-sifatnya
telah dipelajari untuk mendapatkan informasi keseluruhan.
Secara spesifik, contoh dapat dikatakan sebagai sekumpulan
material yang dapat mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih
(endapan) dalam arti kualitatif dan kuantitatif dengan pemerian
(deskripsi) termasuk lokasi dan komposisi daris batuan, formasi, atau
badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan contoh tersebut
disebut sampling.
(Nurhakim, 2007)
Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi dalam sampling,
antara lain:
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1. Salting, yaitu peningkatan kadar pada contoh yang diambil sebagai
akibat masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam contoh.
2. Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya waste
kedalam contoh.
3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam
penentuan posisi (lokasi) sampling karena tidak memperhatikan
kondisi geologi.
4. Kesalahan dalam analisis kimia, akibat contoh yang diambil kurang
representatif.
Ada beberapa macam hand sampling diantaranya sebagai
berikut :
1. Grab Sampling
Secara umum, metode grab sampling ini merupakan teknik
sampling dengan cara mengambil bagian dari suatu material (baik di
alam maupun dari suatu tumpukan) yang mengandung mineralisasi
secara acak (tanpa seleksi yang khusus). Tingkat ketelitian sampling
pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar.
*Sumber: http://www.ecasatoolbox.org.uk/the-toolbox/eia-country/book-of-protocols/ grab-sampling, 2015
Gambar 4.1.1Grab Sampling
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2. Bulk Sampling
Bulk sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling
dengan cara mengambil material dalam jumlah (volume) yang besar.
Pada fase sebelum operasi penambangan, bulk sampling ini
dilakukan untuk mengetahui kadar pada suatu blok atau bidang kerja.
*Sumber:http://www.Bulk/2gold-sampling_mali01.jpg, 2015
Gambar 4.1.2Bulk Sampling
3. Chip Sampling
Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode
sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip)
yang dipecahkan melalui suatu jalur yang memotong zona
mineralisasi dengan menggunakan palu atau pahat.
*Sumber:http://www. Chip/Rock-Chip-Sampling.jpg, 2015
Gambar 4.1.3Chip Sampling
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4. Channel Sampling
Channel sampling adalah suatu metode pengambilan conto
dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang
memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi).
*Sumber:http://densowestliferz.wordpress.com/2011/11/28metode-sampling-pada-jenis-jenis-endapan, 2015
Gambar 4.1.4Sketsa Pembuatan Channel Sampling pada Urat
5. Stream sampling
Merupakan cara pengambilan conto dengan memakai alat
yang disebut hand sample cutter. Conto yang diambil harus berupa
pulp basah dan diambil searah aliran yang ada pada stream tersebut.
*Sumber:http://www. Swber/ stream.gif, 2015
Gambar 4.1.5 Stream Sampling
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
6. Coning quartering
Coning quatering merupakan salah satu teknik sampling
paling sederhana. Coning quartering terdiri dari 2 tahapan. Yang
pertama adalah membuat sampel menjadi menyerupai kerucut.
Selanjutnya, kerucut diratakan menjadi lingkaran. Kemudian, tahapan
ketiga, material yang membentuk lingkaran tersebut dibagi menjadi 4
bagian sama besar dengan memotong dua diameter yang saling
tegak lurus. Dua bagian yang saling berseberangan diambil,
sedangkan dua lainnya ditinggalkan.
*Sumber:http:// www.book htm/ books.png, 2015
Gambar 4.1.6Coning Quatering
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
7. Shovel Sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan shovel ini lebih
menguntungkan dari segi uang, waktu pengambilan yang cepat dan
tidak memerlukan tempat yag luas. Material conto yang diambil
berukuran kurang dari 2 inchi
8. Pipe Sampling
Alat yang digunakan pipa atau tabung dengan diameter 0,5
sampai 1,5 inchi. Salah satu ujung pipa runcing untuk dimasukkan ke
material. Terdiri dari dua pipa (besar dan kecil) sehinggga terdapat
rongga diantaranya uuntuk tempat conto.
9. Trenching
Cara pengambilan contoh dengan metode ini paling cocok
dilakukan pada tubuh bahan galian yang terletak dangkal di bawah
permukaan tanah, yaitu dimana lapisan penutup (over burden)
kurang dari setengah meter.
*Sumber:http://t2.gstatic.com/images, 2015
Gambar 4.1.7Trenching
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
10. Test Pit (Sumur Uji)
Metode ini digunakan jika lapisan penutup (over burden) agak
tebal (lebih dari setengah meter), sehingga metode trenching menjadi
tidak praktis karena pembuatan selokannya harus agak dalam
sehingga menimbulkan masalah pada pembuangan tanah hasil
galian.
* Sumber:http://www.liv.ac.uk/arts_ses_images/sace/unearthed 09/garrow-test-pits-web.jpg
Gambar 4.1.8Test Pit
11. Drilling Hole Sampling
Perkerjaan pengambilan contoh batuan dengan pemboran ini
dapat dibagi menjadi dua berdasarkan tenaga penggerak dari
bornya, yaitu metode pemboran tangan (hand auger) dan metode
pemboran mesin (core drilling).
*Sumber: http://toolmonger.com/wp-ontent/uploads/2008/06/Core Drill450.jpg, 2015
Gambar 4.1.8.
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Core Drilling
4.1.3. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum coning
quartering, yaitu:
1) Neraca analitik, berfungsi untuk menimbang berat, baik tailing
ataupun konsentrat.
*Sumber : Laboratoriom Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.1.9Neraca Analitik
2) Penggaris, digunakan untuk memisahkan material dan membagi
material pada saat proses coning quartering.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.1.10Penggaris
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Peralatan safety (masker dan safety shoes), digunakan sebagai
peralatan perlindungan diri dari debu ataupun racun dari sampel
yang membahayakan bagi kesehatan.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.1.11 Peralatan Safety
4) Alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan yang
dilakukan selama melakukan analisa sampel untuk mengingat
hasil dari pengamatan yang dilakukan.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.1.12 Alat Tulis
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini,
adalah:
1) Pasir besi (FeO3)
Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.1.13 Pasir Besi
2) Pasir Silika (SiO2)
Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.1.14 Pasir Silika
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.1.4. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum coning quartering, adalah
sebagai berikut.
a. Menyiapkan bahan yang akan diuji.
b. Menimbang berat bahan tersebut.
c. Meletakkan bahan pada suatu bidang datar.
d. Membentuk bahan menjadi sebuah kerucut.
e. Membagi bahan menjadi 4 bagian sama rata dengan menggunakan
penggaris.
f. Mengambil seperempat bagian, kemudian dibentuk kembali menjadi
kerucut.
g. Mengulangi langkah 2-6 sebanyak 3 kali.
h. Mengambil seperempat bagian terakhir dan menimbang berat
sampelnya.
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2. Grain Counting
4.2.1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah menentukan kadar
konsentra.
4.2.2. Dasar Teori
Grain counting merupakan cara sederhana secara manual untuk
memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan cara
coning quartering.
Cara melakukan teknik ini adalah dengan menjatuhkan sebagian
sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu, kemudian
banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak)
dihitung. Agar ketelian tetap terjaga maka ukuran butir antara mineral
berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah dipisah.
*Sumber :http://www. Grain/ img78.png, 2015
Gambar 4.2.1 Grain Counting
Dalam perhitungan jumlah butir atau grain counting ada
semacam acuan tingkat perkiraan terjadinya kesalahan yang dapat
terjadi dalam suatu perhitungan jumlah butiran. Dan parameter tersebut
dapat dilihat berikut ini.
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
RELATIVE FUNDAMENTAL ERROR: PARTICLE
SIZE REPRESENTATION
(RAMSEY 1990)
SAMPLE MASS APPROX. ERROR
1 gm 40%
2 gm 30%
5 gm 20%
10 gm 15%
20 gm 10%
PARTICLE SIZE = 2 mm
*Sumber : http://psycnet.apa.org/journals/rev/, 2015
Gambar 4.2.1Parameter Approximate Error of
Grain Counting Method
Dari jumlah butiran yang didapat dapat dihitung kadar dan
derajat liberasinya, yaitu perbandingan antara jumlah mineral yang
terliberasi sempurna dengan jumlah mineral keseluruhannya. Dan
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
…... (4.2.1)
Kadar dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
....... (4.2.2)
(Penuntun Praktikum, 2015)
4.2.3. Alat dan Bahan
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum grain counting,
adalah sebagai berikut:
1) Kertas millimeter block sebagai media alas butiran pada metode
grain counting.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.2.3Kertas Millimeter Block
2) Kaca Pembesar, digunakan untuk memperbesar ukuran butir yang
akan dihitung pada kertas millimeter block.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013
Gambar 4.2.4 Kaca Pembesar
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan yang
dilakukan selama melakukan analisa sampel untuk mengingat
hasil dari pengamatan yang dilakukan.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.2.5 Alat Tulis
4) Peralatan safety (masker dan safety shoes), digunakan sebagai
peralatan perlindungan diri dari debu ataupun racun dari sampel
yang membahayakan bagi kesehatan.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.2.6 Peralatan Safety
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5) Pasir besi (FeO3)
Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya.
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.2.7 Pasir Besi
6) Pasir Silika (SiO2)
Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya
*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015
Gambar 4.2.8 Pasir Silika
Nadya YessicaH1C113220
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.4. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum grain counting, adalah
sebagai berikut.
a. Membuat kotak berukuran 3 cm x 3 cm sebanyak 9 buah pada kertas
milimeterblock sehingga membentuk kotak besar berukuran 9 cm x 9
cm.
b. Mengambil sebagian sample hasil coning quartering menggunakan
tangan kemudian menaburkan pada kertas millimeterblock pada
ketinggian yang sewajarnya.
c. Menghitung jumlah masing-masing butir kasiterit dan silika baik yang
bebas maupun terikat pada masing-masing kotak.
d. Melakukan percobaan sebanyak 3 kali.
e. Menghitung kadar silika dan kasiterit.
f. Menghitung derajat liberasi kasiterit dan silika.
Nadya YessicaH1C113220