PBG

23
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB IV HAND SAMPLING 4.1. Coning Quartering 4.1.1. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari salah satu teknik hand sampling dan reduksi jumlahnya. 4.1.2. Dasar Teori Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Sebutan sampling biasanya mengikuti teknik dari sampling yang digunakan (Hadi, 1973). Sampling adalah cara mengambil conto bahan galian yang mewakili suatu daerah. Sebelum pengambilan sampel maka terlebih dahulu dilakukan survei (penelitian pendahuluan) yang mencakup daerah yang cukup luas. Dengan tujuan untuk mengambil conto bahan galian yang dapat mewakili daerah operasi penelitian, untuk preparasi tujuannya merubah bahan baku atau bahan tambang menjadi bahan yang siap diolah (menaikan kadar bahan galian). Sampel (conto) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian dari keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk tujuan inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas, dan merupakan sebagian dari populasi Nadya Yessica H1C113220

description

Hand Sampling

Transcript of PBG

Page 1: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB IV

HAND SAMPLING

4.1. Coning Quartering

4.1.1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari salah

satu teknik hand sampling dan reduksi jumlahnya.

4.1.2. Dasar Teori

Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk

mengambil sampel. Sebutan sampling biasanya mengikuti teknik dari

sampling yang digunakan (Hadi, 1973).

Sampling adalah cara mengambil conto bahan galian yang

mewakili suatu daerah. Sebelum pengambilan sampel maka terlebih

dahulu dilakukan survei (penelitian pendahuluan) yang mencakup

daerah yang cukup luas. Dengan tujuan untuk mengambil conto bahan

galian yang dapat mewakili daerah operasi penelitian, untuk preparasi

tujuannya merubah bahan baku atau bahan tambang menjadi bahan

yang siap diolah (menaikan kadar bahan galian).

Sampel (conto) merupakan satu bagian yang representatif atau

satu bagian dari keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai

karakteristik untuk tujuan inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas,

dan merupakan sebagian dari populasi stastistik dimana sifat-sifatnya

telah dipelajari untuk mendapatkan informasi keseluruhan.

Secara spesifik, contoh dapat dikatakan sebagai sekumpulan

material yang dapat mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih

(endapan) dalam arti kualitatif dan kuantitatif dengan pemerian

(deskripsi) termasuk lokasi dan komposisi daris batuan, formasi, atau

badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan contoh tersebut

disebut sampling.

(Nurhakim, 2007)

Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi dalam sampling,

antara lain:

Nadya YessicaH1C113220

Page 2: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1. Salting, yaitu peningkatan kadar pada contoh yang diambil sebagai

akibat masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam contoh.

2. Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya waste

kedalam contoh.

3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam

penentuan posisi (lokasi) sampling karena tidak memperhatikan

kondisi geologi.

4. Kesalahan dalam analisis kimia, akibat contoh yang diambil kurang

representatif.

Ada beberapa macam hand sampling diantaranya sebagai

berikut :

1. Grab Sampling 

Secara umum, metode grab sampling ini merupakan teknik

sampling dengan cara mengambil bagian dari suatu material (baik di

alam maupun dari suatu tumpukan) yang mengandung mineralisasi

secara acak (tanpa seleksi yang khusus). Tingkat ketelitian sampling

pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar.

*Sumber: http://www.ecasatoolbox.org.uk/the-toolbox/eia-country/book-of-protocols/ grab-sampling, 2015

Gambar 4.1.1Grab Sampling

Nadya YessicaH1C113220

Page 3: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Bulk Sampling

Bulk sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling

dengan cara mengambil material dalam jumlah (volume) yang besar.

Pada fase sebelum operasi penambangan, bulk sampling ini

dilakukan untuk mengetahui kadar pada suatu blok atau bidang kerja.

*Sumber:http://www.Bulk/2gold-sampling_mali01.jpg, 2015

Gambar 4.1.2Bulk Sampling

3. Chip Sampling

Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode

sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip)

yang dipecahkan melalui suatu jalur yang memotong zona

mineralisasi dengan menggunakan palu atau pahat.

*Sumber:http://www. Chip/Rock-Chip-Sampling.jpg, 2015

Gambar 4.1.3Chip Sampling

Nadya YessicaH1C113220

Page 4: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4. Channel Sampling

Channel sampling adalah suatu metode pengambilan conto

dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang

memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi).

*Sumber:http://densowestliferz.wordpress.com/2011/11/28metode-sampling-pada-jenis-jenis-endapan, 2015

Gambar 4.1.4Sketsa Pembuatan Channel Sampling pada Urat

5. Stream sampling

Merupakan cara pengambilan conto dengan memakai alat

yang disebut hand sample cutter. Conto yang diambil harus berupa

pulp basah dan diambil searah aliran yang ada pada stream tersebut.

*Sumber:http://www. Swber/ stream.gif, 2015

Gambar 4.1.5 Stream Sampling

Nadya YessicaH1C113220

Page 5: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6. Coning quartering

Coning quatering merupakan salah satu teknik sampling

paling sederhana. Coning quartering terdiri dari 2 tahapan. Yang

pertama adalah membuat sampel menjadi menyerupai kerucut.

Selanjutnya, kerucut diratakan menjadi lingkaran. Kemudian, tahapan

ketiga, material yang membentuk lingkaran tersebut dibagi menjadi 4

bagian sama besar dengan memotong dua diameter yang saling

tegak lurus. Dua bagian yang saling berseberangan diambil,

sedangkan dua lainnya ditinggalkan.

*Sumber:http:// www.book htm/ books.png, 2015

Gambar 4.1.6Coning Quatering

Nadya YessicaH1C113220

Page 6: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

7. Shovel Sampling

Pengambilan sampel dengan menggunakan shovel ini lebih

menguntungkan dari segi uang, waktu pengambilan yang cepat dan

tidak memerlukan tempat yag luas. Material conto yang diambil

berukuran kurang dari 2 inchi

8. Pipe Sampling

Alat yang digunakan pipa atau tabung dengan diameter 0,5

sampai 1,5 inchi. Salah satu ujung pipa runcing untuk dimasukkan ke

material. Terdiri dari dua pipa (besar dan kecil) sehinggga terdapat

rongga diantaranya uuntuk tempat conto.

9. Trenching

Cara pengambilan contoh dengan metode ini paling cocok

dilakukan pada tubuh bahan galian yang terletak dangkal di bawah

permukaan tanah, yaitu dimana lapisan penutup (over burden)

kurang dari setengah meter.

*Sumber:http://t2.gstatic.com/images, 2015

Gambar 4.1.7Trenching

Nadya YessicaH1C113220

Page 7: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

10. Test Pit (Sumur Uji)

Metode ini digunakan jika lapisan penutup (over burden) agak

tebal (lebih dari setengah meter), sehingga metode trenching menjadi

tidak praktis karena pembuatan selokannya harus agak dalam

sehingga menimbulkan masalah pada pembuangan tanah hasil

galian.

* Sumber:http://www.liv.ac.uk/arts_ses_images/sace/unearthed 09/garrow-test-pits-web.jpg

Gambar 4.1.8Test Pit

11. Drilling Hole Sampling

Perkerjaan pengambilan contoh batuan dengan pemboran ini

dapat dibagi menjadi dua berdasarkan tenaga penggerak dari

bornya, yaitu metode pemboran tangan (hand auger) dan metode

pemboran mesin (core drilling).

*Sumber: http://toolmonger.com/wp-ontent/uploads/2008/06/Core Drill450.jpg, 2015

Gambar 4.1.8.

Nadya YessicaH1C113220

Page 8: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Core Drilling

4.1.3. Alat dan Bahan

a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum coning

quartering, yaitu:

1) Neraca analitik, berfungsi untuk menimbang berat, baik tailing

ataupun konsentrat.

*Sumber : Laboratoriom Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.9Neraca Analitik

2) Penggaris, digunakan untuk memisahkan material dan membagi

material pada saat proses coning quartering.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.10Penggaris

Nadya YessicaH1C113220

Page 9: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3) Peralatan safety (masker dan safety shoes), digunakan sebagai

peralatan perlindungan diri dari debu ataupun racun dari sampel

yang membahayakan bagi kesehatan.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.11 Peralatan Safety

4) Alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan yang

dilakukan selama melakukan analisa sampel untuk mengingat

hasil dari pengamatan yang dilakukan.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.12 Alat Tulis

Nadya YessicaH1C113220

Page 10: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini,

adalah:

1) Pasir besi (FeO3)

Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.13 Pasir Besi

2) Pasir Silika (SiO2)

Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.14 Pasir Silika

Nadya YessicaH1C113220

Page 11: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.1.4. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum coning quartering, adalah

sebagai berikut.

a. Menyiapkan bahan yang akan diuji.

b. Menimbang berat bahan tersebut.

c. Meletakkan bahan pada suatu bidang datar.

d. Membentuk bahan menjadi sebuah kerucut.

e. Membagi bahan menjadi 4 bagian sama rata dengan menggunakan

penggaris.

f. Mengambil seperempat bagian, kemudian dibentuk kembali menjadi

kerucut.

g. Mengulangi langkah 2-6 sebanyak 3 kali.

h. Mengambil seperempat bagian terakhir dan menimbang berat

sampelnya.

Nadya YessicaH1C113220

Page 12: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2. Grain Counting

4.2.1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini adalah menentukan kadar

konsentra.

4.2.2. Dasar Teori

Grain counting merupakan cara sederhana secara manual untuk

memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan cara

coning quartering.

Cara melakukan teknik ini adalah dengan menjatuhkan sebagian

sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu, kemudian

banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak)

dihitung. Agar ketelian tetap terjaga maka ukuran butir antara mineral

berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah dipisah.

*Sumber :http://www. Grain/ img78.png, 2015

Gambar 4.2.1 Grain Counting

Dalam perhitungan jumlah butir atau grain counting ada

semacam acuan tingkat perkiraan terjadinya kesalahan yang dapat

terjadi dalam suatu perhitungan jumlah butiran. Dan parameter tersebut

dapat dilihat berikut ini.

Nadya YessicaH1C113220

Page 13: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

RELATIVE FUNDAMENTAL ERROR: PARTICLE

SIZE REPRESENTATION

(RAMSEY 1990)

SAMPLE MASS APPROX. ERROR

1 gm 40%

2 gm 30%

5 gm 20%

10 gm 15%

20 gm 10%

PARTICLE SIZE = 2 mm

*Sumber : http://psycnet.apa.org/journals/rev/, 2015

Gambar 4.2.1Parameter Approximate Error of

Grain Counting Method

Dari jumlah butiran yang didapat dapat dihitung kadar dan

derajat liberasinya, yaitu perbandingan antara jumlah mineral yang

terliberasi sempurna dengan jumlah mineral keseluruhannya. Dan

dinyatakan dengan rumus sebagai berikut

…... (4.2.1)

Kadar dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

....... (4.2.2)

(Penuntun Praktikum, 2015)

4.2.3. Alat dan Bahan

Nadya YessicaH1C113220

Page 14: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum grain counting,

adalah sebagai berikut:

1) Kertas millimeter block sebagai media alas butiran pada metode

grain counting.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.3Kertas Millimeter Block

2) Kaca Pembesar, digunakan untuk memperbesar ukuran butir yang

akan dihitung pada kertas millimeter block.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 4.2.4 Kaca Pembesar

Nadya YessicaH1C113220

Page 15: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3) Alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan yang

dilakukan selama melakukan analisa sampel untuk mengingat

hasil dari pengamatan yang dilakukan.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.5 Alat Tulis

4) Peralatan safety (masker dan safety shoes), digunakan sebagai

peralatan perlindungan diri dari debu ataupun racun dari sampel

yang membahayakan bagi kesehatan.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.6 Peralatan Safety

Nadya YessicaH1C113220

Page 16: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5) Pasir besi (FeO3)

Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.7 Pasir Besi

6) Pasir Silika (SiO2)

Material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.8 Pasir Silika

Nadya YessicaH1C113220

Page 17: PBG

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.4. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum grain counting, adalah

sebagai berikut.

a. Membuat kotak berukuran 3 cm x 3 cm sebanyak 9 buah pada kertas

milimeterblock sehingga membentuk kotak besar berukuran 9 cm x 9

cm.

b. Mengambil sebagian sample hasil coning quartering menggunakan

tangan kemudian menaburkan pada kertas millimeterblock pada

ketinggian yang sewajarnya.

c. Menghitung jumlah masing-masing butir kasiterit dan silika baik yang

bebas maupun terikat pada masing-masing kotak.

d. Melakukan percobaan sebanyak 3 kali.

e. Menghitung kadar silika dan kasiterit.

f. Menghitung derajat liberasi kasiterit dan silika.

   

Nadya YessicaH1C113220