patomekanisme oliguria

2
Patomekanisme oliguria Sel tubulus nekrotik dan bahan protein lainnya, yang kemudian membentuk silinder-silinder dan menyumbat lumen tubulus. Pembengkakan selular akibat iskemia awal, juga ikut menyokong terjadinya obstruksi dan memperberat iskemia.  T ekanan intr atubulus meni ngkat, seh ingga tekan an fltrasi glo merulus menur un. Kebocoran tubulus menyatakan bahwa fltrasi glomerulus terjadi normal tetapi tubulus bocor sehingga keluar dari lumen melalui sel-sel tubulus yang rusak dan masuk ke dalam sirkulasi peritubular dan fltrasi glomerulus juga ikut menurun. Abnormalitas tubulus ginjal, membukti kan bahawa dalam keadaan-keadaan tertentu sel-sel endotel kapiler glomerulus dan atau sel-sel membrane basalis mengalami perbuhan yang mengakibatkan menurunnya permeabilitas luas permukaan fltrasi. al ini mengakibatkan penurunan ultrafltrasi glomerulus. Aliran darah ginjal total !"#$% dapat berkurang sampai &'( dari normal pada A"$ oliguria. Tingkat "#$ ini cocok dengan )$" yang cukup besar. Pada kenyataannya, "#$ pada gagal ginjal kronik sering sama rendahnya atau lebih rendah daripada bentuk akut, tetapi *ungsi ginjal masih memadai atau berkurang. ipoper*usi ginja bermakna pada distribusi aliran darah intrarenal dari korteks ke medulla. Pada ginjal normal +'( didistribusi ke korteks dan '( ke medulla. Sebaliknya jika distribusi terbalik akan terjadi iskemia. Konstriksi arteriol a*eren merupakan dasar ascular dari penurunan )$". skemia ginjal akan mengaktiaasi system renin-angiotensin dan memperberat iskemia. Pada iskemia berat dan berkepanjangan akan menghambat prostaglandin dan dapat menurunkan "#$. /mpan balik tubuloglomerulus merupakan sesuatu *enomena saat aliran ke ne*ron distal, yang terletak berdekatan dengan ujung glomerulus. Apabila peningkatan aliran fltrate tubulus kearah distal tidak mencukupi, kapasitas reabsopsi distal dan duktus koligenes akan melimpah dan menyebabkan deplesi olume cairan ekstra sel. Penurunan )$" menyebabkan penurunan penyerapan sehingga mengganggu pembentukan urin sehingga terjadi oliguria bahkan anuria.

Transcript of patomekanisme oliguria

Page 1: patomekanisme oliguria

7/26/2019 patomekanisme oliguria

http://slidepdf.com/reader/full/patomekanisme-oliguria 1/1

Patomekanisme oliguria

Sel tubulus nekrotik dan bahan protein lainnya, yang kemudian membentuk

silinder-silinder dan menyumbat lumen tubulus. Pembengkakan selular akibat

iskemia awal, juga ikut menyokong terjadinya obstruksi dan memperberat iskemia.

 Tekanan intratubulus meningkat, sehingga tekanan fltrasi glomerulus menurun.

Kebocoran tubulus menyatakan bahwa fltrasi glomerulus terjadi normal

tetapi tubulus bocor sehingga keluar dari lumen melalui sel-sel tubulus yang rusak

dan masuk ke dalam sirkulasi peritubular dan fltrasi glomerulus juga ikut menurun.

Abnormalitas tubulus ginjal, membuktikan bahawa dalam keadaan-keadaan

tertentu sel-sel endotel kapiler glomerulus dan atau sel-sel membrane basalis

mengalami perbuhan yang mengakibatkan menurunnya permeabilitas luas

permukaan fltrasi. al ini mengakibatkan penurunan ultrafltrasi glomerulus.

Aliran darah ginjal total !"#$% dapat berkurang sampai &'( dari normal pada

A"$ oliguria. Tingkat "#$ ini cocok dengan )$" yang cukup besar. Padakenyataannya, "#$ pada gagal ginjal kronik sering sama rendahnya atau lebih

rendah daripada bentuk akut, tetapi *ungsi ginjal masih memadai atau berkurang.

ipoper*usi ginja bermakna pada distribusi aliran darah intrarenal dari korteks ke

medulla. Pada ginjal normal +'( didistribusi ke korteks dan '( ke medulla.

Sebaliknya jika distribusi terbalik akan terjadi iskemia. Konstriksi arteriol a*eren

merupakan dasar ascular dari penurunan )$". skemia ginjal akan mengaktiaasi

system renin-angiotensin dan memperberat iskemia. Pada iskemia berat dan

berkepanjangan akan menghambat prostaglandin dan dapat menurunkan "#$.

/mpan balik tubuloglomerulus merupakan sesuatu *enomena saat aliran ke

ne*ron distal, yang terletak berdekatan dengan ujung glomerulus. Apabilapeningkatan aliran fltrate tubulus kearah distal tidak mencukupi, kapasitas

reabsopsi distal dan duktus koligenes akan melimpah dan menyebabkan deplesi

olume cairan ekstra sel.

Penurunan )$" menyebabkan penurunan penyerapan sehingga mengganggu

pembentukan urin sehingga terjadi oliguria bahkan anuria.