Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

38
KOMPLIKASI NIFAS KOMPLIKASI NIFAS Kuliah Patologi Obstetri Akademi Kebidanan Kuliah Patologi Obstetri Akademi Kebidanan dr. M Nurhadi Rahman dr. M Nurhadi Rahman

Transcript of Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Page 1: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

KOMPLIKASI NIFAS KOMPLIKASI NIFAS Kuliah Patologi Obstetri Akademi KebidananKuliah Patologi Obstetri Akademi Kebidanan

dr. M Nurhadi Rahmandr. M Nurhadi Rahman

Page 2: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

BATASANBATASAN

1.1. Gangguan KenyamananGangguan Kenyamanan2.2. Infeksi NifasInfeksi Nifas3.3. Kelainan Pada MammaeKelainan Pada Mammae

– MastitisMastitis– Kelainan pada putting susuKelainan pada putting susu– GalaktokelGalaktokel– Kelainan sekresi ASIKelainan sekresi ASI– Penghentian laktasiPenghentian laktasi

4.4. Gangguan Jalan LahirGangguan Jalan Lahir5.5. Gangguan Traktus UrinariusGangguan Traktus Urinarius6.6. Kelainan Pada UterusKelainan Pada Uterus

– SubinvolusioSubinvolusio– Perdarahan Nifas SekunderPerdarahan Nifas Sekunder– Erosi serviks post partumErosi serviks post partum– Relaksasi saluran keluar vagina & prolapsus uteriRelaksasi saluran keluar vagina & prolapsus uteri

Page 3: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

NIFAS NORMALNIFAS NORMALMasa Nifas : waktu antara setelah partus selesai sampai Masa Nifas : waktu antara setelah partus selesai sampai 6 minggu sesudahnya.6 minggu sesudahnya.Involusi traktus reproduksi : proses pemulihan organ-Involusi traktus reproduksi : proses pemulihan organ-organ reproduksi kembali ke bentuk semula (sebelum organ reproduksi kembali ke bentuk semula (sebelum hamil).hamil).– Korpus uteri Korpus uteri sel-sel miometrium mengecil kembali. sel-sel miometrium mengecil kembali.– Regenerasi endometrium Regenerasi endometrium lokia rubra, serosa, alba lokia rubra, serosa, alba– Involusi bekas implantasi plasentaInvolusi bekas implantasi plasenta– Pembuluh darah uterus Pembuluh darah uterus obliterasi & hyalinisasi obliterasi & hyalinisasi– Perubahan serviks Perubahan serviks menebal dan membentuk corong menebal dan membentuk corong– Perubahan vagina Perubahan vagina pemulihan rugae pemulihan rugae– Perubahan dinding abdomen Perubahan dinding abdomen “mengencang” kembali “mengencang” kembali

(latihan akan mempercepat proses)(latihan akan mempercepat proses)

Perubahan organ-organ non reproduksiPerubahan organ-organ non reproduksi

Page 4: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

INVOLUSI TRAKTUS REPRODUKSIINVOLUSI TRAKTUS REPRODUKSI

Berat uterus : 1000 g (aterm) – 500 g – 300 g – 60 gBerat uterus : 1000 g (aterm) – 500 g – 300 g – 60 g

Korpus uteri :Korpus uteri :

– Tinggi fundus uteri setelah janin lahir : sepusatTinggi fundus uteri setelah janin lahir : sepusat

– Setelah plasenta lahir : 2 jari bawah pusatSetelah plasenta lahir : 2 jari bawah pusat

– Hari ke 5 postpartum : ½ simfisis pusatHari ke 5 postpartum : ½ simfisis pusat

– > 12 hari postpartum : tidak teraba> 12 hari postpartum : tidak teraba

Bekas implantasi plasenta : pengecilan diameter luka.Bekas implantasi plasenta : pengecilan diameter luka.

Perubahan serviks : pengecilan diameter ouePerubahan serviks : pengecilan diameter oue

Endometrium : linea superfisialis Endometrium : linea superfisialis mjd jaringan nekrotik mjd jaringan nekrotik

– Lokia rubra & sanguinolenta : darah segar bercampur sisa Lokia rubra & sanguinolenta : darah segar bercampur sisa selaput ketuban, lama selaput ketuban, lama ++ 1 minggu. 1 minggu.

– Lokia serosa : warna kekuningan, agak cair, lama Lokia serosa : warna kekuningan, agak cair, lama + + 1 1 mingguminggu

– Lokia alba : warna putih.Lokia alba : warna putih.

Page 5: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas
Page 6: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas
Page 7: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas
Page 8: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PERUBAHAN ORGAN NON REPRODUKSIPERUBAHAN ORGAN NON REPRODUKSI

Traktus urinarius : kapasitas kandung kemih meningkat & Traktus urinarius : kapasitas kandung kemih meningkat & relatif tidak sensitif terhadap peningkatan tekanan intravesika.relatif tidak sensitif terhadap peningkatan tekanan intravesika.Perhatikan miksi 2 jam postpartum!Perhatikan miksi 2 jam postpartum!

Ginjal & ureter kembali normal setelah 6 minggu.Ginjal & ureter kembali normal setelah 6 minggu.

Volume darah relatif bertambah Volume darah relatif bertambah peningkatan kerja jantung peningkatan kerja jantung & terjadi hemokonsentrasi sebagai mekanisme kompensasi.& terjadi hemokonsentrasi sebagai mekanisme kompensasi.

Perubahan endokrin :Perubahan endokrin :

– Kadar hormon kehamilan (hPL, hCG, estradiol) berkurang Kadar hormon kehamilan (hPL, hCG, estradiol) berkurang atau menghilang berangsur-angsur.atau menghilang berangsur-angsur.

– Pengaruh kadar prolaktin untuk memproduksi ASI & Pengaruh kadar prolaktin untuk memproduksi ASI & oksitosin mempengaruhi kontraksi sel mioepitelium oksitosin mempengaruhi kontraksi sel mioepitelium kelenjar susu.kelenjar susu.

Page 9: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PERAWATAN POSTPARTUMPERAWATAN POSTPARTUM

Dimulai sejak kala III dengan menghindari kemungkinan Dimulai sejak kala III dengan menghindari kemungkinan perdarahan & infeksi.perdarahan & infeksi.1.1. Perawatan luka jalan lahir & higiene genitalia.Perawatan luka jalan lahir & higiene genitalia.2.2. Waspada terhadap adanya perdarahan postpartumWaspada terhadap adanya perdarahan postpartum3.3. Rawat gabung (bila tidak ada kontraindikasi) & Rawat gabung (bila tidak ada kontraindikasi) &

istirahat cukup.istirahat cukup.4.4. Diet cukup kalori, tinggi protein & buah-buahan, Diet cukup kalori, tinggi protein & buah-buahan,

minum sedikitnya 3 liter per hari.minum sedikitnya 3 liter per hari.5.5. Pantau berkemih postpartum, lakukan kateterisasi Pantau berkemih postpartum, lakukan kateterisasi

bila perlu, terutama pasien dengan risiko. bila perlu, terutama pasien dengan risiko. 6.6. Motivasi untuk menyusui, kecuali bila ada Motivasi untuk menyusui, kecuali bila ada

kontraindikasikontraindikasi7.7. Mobilisasi dini, kecuali bila ada risiko perdarahan Mobilisasi dini, kecuali bila ada risiko perdarahan

postpartum.postpartum.

Page 10: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

RESPON EMOSI POSTPARTUMRESPON EMOSI POSTPARTUMRespon emosi normal wanita postpartum : rasa senang.Respon emosi normal wanita postpartum : rasa senang.Respon negatif dan abnormal :Respon negatif dan abnormal :– Postpartum bluesPostpartum blues : :

perubahan mood, tidak nyaman, rasa takut, tidak perubahan mood, tidak nyaman, rasa takut, tidak mampu merawat anak, lelah, sakit kepala.mampu merawat anak, lelah, sakit kepala.Terjadi pada 50 – 80% wanita.Terjadi pada 50 – 80% wanita.Dapat merawat diri sendiri & bayinya.Dapat merawat diri sendiri & bayinya.Umumnya terjadi pada hari ke 3 sampai 10Umumnya terjadi pada hari ke 3 sampai 10Tidak butuh pengobatan, dapat rawat gabung. Lakukan Tidak butuh pengobatan, dapat rawat gabung. Lakukan komunikasi yang baik dengan pasien.komunikasi yang baik dengan pasien.

– Postpartum depressionPostpartum depression– Postpartum psychosisPostpartum psychosis

Page 11: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

INFEKSI NIFASINFEKSI NIFASPeradangan yang disebabkan oleh masuknya Peradangan yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme ke dalam traktus genitalia pada saat mikroorganisme ke dalam traktus genitalia pada saat melahirkan dan nifas.melahirkan dan nifas.

Demam nifas : Demam nifas :

kenaikan suhu sampai 38kenaikan suhu sampai 38ooC atau lebih selama 2 hari dalam C atau lebih selama 2 hari dalam

10 hari pertama postpartum selain hari pertama. Suhu diukur 10 hari pertama postpartum selain hari pertama. Suhu diukur per oral minimal 4 x sehari.per oral minimal 4 x sehari.Mikroorganisme penyebab : streptokokus hemolitikus Mikroorganisme penyebab : streptokokus hemolitikus (tersering), stafilokokus aureus, e. coli, clostridium welchii.(tersering), stafilokokus aureus, e. coli, clostridium welchii.Faktor predisposisi :Faktor predisposisi :–Keadaan yang menurunkan daya tahan penderita.Keadaan yang menurunkan daya tahan penderita.–Partus lama, terutama dengan ketuban pecah diniPartus lama, terutama dengan ketuban pecah dini–Perlukaan jalan lahirPerlukaan jalan lahir–Sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah.Sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah.

Page 12: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

DIAGNOSISDIAGNOSIS

1.1. Lihat gambaran klinisLihat gambaran klinis

2.2. Lihat perjalanan penyakit berdasarkan anamnesis & Lihat perjalanan penyakit berdasarkan anamnesis & faktor predisposisi yang memungkinkan.faktor predisposisi yang memungkinkan.

3.3. Singkirkan diagnosis banding (penyebab lain adanya Singkirkan diagnosis banding (penyebab lain adanya demam)demam)

4.4. Kenali jenis infeksi : lokal terbatas, penyebaran Kenali jenis infeksi : lokal terbatas, penyebaran setempat, penyebaran luas (sepsis).setempat, penyebaran luas (sepsis).

5.5. Lakukan kultur dan tes resistensi bila ada fasilitas guna Lakukan kultur dan tes resistensi bila ada fasilitas guna mengetahui mikroorganisme penyebab & memilih mengetahui mikroorganisme penyebab & memilih antibiotika yang sesuai.antibiotika yang sesuai.

Page 13: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS Tergantung lokalisasi infeksi : vulvitis, vaginitis, servisitis, Tergantung lokalisasi infeksi : vulvitis, vaginitis, servisitis, endometritis, parametritis, salpingitis, peritonitis & sepsis.endometritis, parametritis, salpingitis, peritonitis & sepsis.

Demam > 38Demam > 38ooCC

TakikardiaTakikardiaReaksi radang lokal pada daerah infeksi dengan atau tanpa Reaksi radang lokal pada daerah infeksi dengan atau tanpa disertai pusdisertai pusPola lokia abnormal, dapat disertai bau.Pola lokia abnormal, dapat disertai bau.Keluhan umum : malaise, sakit kepala, anoreksia.Keluhan umum : malaise, sakit kepala, anoreksia.Rasa sakit pada perut bagian bawah pada parametritis & Rasa sakit pada perut bagian bawah pada parametritis & salpingitissalpingitisTerjadi subinvolusi uterus.Terjadi subinvolusi uterus.Tanda-tanda sepsis disertai penurunan kesadaran bila infeksi Tanda-tanda sepsis disertai penurunan kesadaran bila infeksi telah menyebar dan tidak diatasi.telah menyebar dan tidak diatasi.

Page 14: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PENCEGAHANPENCEGAHAN

Selama kehamilanSelama kehamilan lakukan ANC dengan baik : lakukan ANC dengan baik :1.1. Edukasi kesehatan, terutama masalah higiene & sanitasiEdukasi kesehatan, terutama masalah higiene & sanitasi2.2. Pengobatan adekuat bila terdapat infeksiPengobatan adekuat bila terdapat infeksi3.3. Nutrisi adekuat dan istirahat cukup untuk daya tahan tubuh Nutrisi adekuat dan istirahat cukup untuk daya tahan tubuh

terutama saat persalinan.terutama saat persalinan.4.4. Pencegahan dan tatalaksana komplikasi kehamilanPencegahan dan tatalaksana komplikasi kehamilan

Selama persalinan :Selama persalinan :1.1. Isolasi pasien yang terkena infeksi.Isolasi pasien yang terkena infeksi.2.2. Higiene personalHigiene personal3.3. Tindakan a dan antisepsisTindakan a dan antisepsis4.4. Pemeriksaan dalam seperlunya.Pemeriksaan dalam seperlunya.5.5. Kenali dan atasi komplikasiKenali dan atasi komplikasi6.6. Cegah terjadinya partus lama.Cegah terjadinya partus lama.

Page 15: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PENANGANANPENANGANANNon Medis : observasi, psikologis, isolasi, istirahat, higiene, Non Medis : observasi, psikologis, isolasi, istirahat, higiene, nutrisi, bantu merawat bayi, latihan nafas, eliminasi (defekasi & nutrisi, bantu merawat bayi, latihan nafas, eliminasi (defekasi & mikturisi), medikasi sesuai instruksi dokter.mikturisi), medikasi sesuai instruksi dokter.

MedisMedis

1.1. Pemeriksaan bimanual melihat jaringan yang tertinggal.Pemeriksaan bimanual melihat jaringan yang tertinggal.

2.2. Pemeriksaan laboratorium : darah, kultur spesimen Pemeriksaan laboratorium : darah, kultur spesimen (darah/lokia/sekret/urin)(darah/lokia/sekret/urin)

3.3. Antibiotika spektrum luas sampai ditemukan hasil kultur.Antibiotika spektrum luas sampai ditemukan hasil kultur.

4.4. Analgetika, suplemen zat besi, laxative & sedativa.Analgetika, suplemen zat besi, laxative & sedativa.

5.5. Cairan intravenaCairan intravena

6.6. Singkirkan penyebab infeksi lainnya.Singkirkan penyebab infeksi lainnya.– Komplikasi : Komplikasi :

– infertilitasinfertilitas

– kematiankematian

Page 16: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

LAKTASILAKTASIKolostrum : cairan kekuningan yang disekresi oleh Kolostrum : cairan kekuningan yang disekresi oleh payudara pada awal masa laktasi. Sekresi berlangsung payudara pada awal masa laktasi. Sekresi berlangsung sampai 5 hari dan berangsur-angsur berubah menjadi sampai 5 hari dan berangsur-angsur berubah menjadi ASI.ASI.

Kandungan kolostrum : Kandungan kolostrum : Lebih banyak mineral & protein dibanding ASI. Lebih banyak mineral & protein dibanding ASI. IgA IgA melawan bakteri saluran cerna yang patogen. melawan bakteri saluran cerna yang patogen.Kandungan faktor imun lain : komplemen, makrofag, Kandungan faktor imun lain : komplemen, makrofag, limfosit, lactoferrin, lactoperoksidase & lisozim.limfosit, lactoferrin, lactoperoksidase & lisozim.

Kandungan ASI : Kandungan ASI : Williams Obstetric ed. 21 Hlm.410 Williams Obstetric ed. 21 Hlm.410

Page 17: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Kontraindikasi pemberian ASI :Kontraindikasi pemberian ASI :Infeksi nifas yang tidak teratasiInfeksi nifas yang tidak teratasiInfeksi virus pada ibu : CMV, herpes simpleks (bila terdapat Infeksi virus pada ibu : CMV, herpes simpleks (bila terdapat lesi pada payudara), hepatitis B (kecuali bayi telah lesi pada payudara), hepatitis B (kecuali bayi telah divaksinasi), HIV.divaksinasi), HIV.Tuberkulosis aktif yang tidak diobatiTuberkulosis aktif yang tidak diobatiPenggunaan obat-obat tertentu pada ibu, terutama obat-obat Penggunaan obat-obat tertentu pada ibu, terutama obat-obat sitostatik sebagai anti kanker.sitostatik sebagai anti kanker.Penggunaan alkohol (minuman) yang tidak terkontrolPenggunaan alkohol (minuman) yang tidak terkontrol

Penggunaan KB pada masa laktasiPenggunaan KB pada masa laktasi : :Tablet oral yang hanya mengandung progesteron Tablet oral yang hanya mengandung progesteron dapat dapat dimulai 2 – 3 minggu postpartum.dimulai 2 – 3 minggu postpartum.DMPA DMPA 6 minggu postpartum 6 minggu postpartumImplan Implan 6 minggu post partum 6 minggu post partumTablet kombinasi harus setelah 6 minggu post partum dan Tablet kombinasi harus setelah 6 minggu post partum dan setelah laktasi berlangsung lancar.setelah laktasi berlangsung lancar.

Page 18: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

MASTITISMASTITISInfeksi dan peradangan pada mammae.Infeksi dan peradangan pada mammae.

Infeksi terjadi melalui :Infeksi terjadi melalui :

– Luka pada puting susuLuka pada puting susu

– Penyebaran hematogen (darah).Penyebaran hematogen (darah).

Gambaran klinis :Gambaran klinis :

– Demam, lesu, tidak ada nafsu makanDemam, lesu, tidak ada nafsu makan

– Mammae membesar, nyeri, membengkak sedikit, kulit Mammae membesar, nyeri, membengkak sedikit, kulit kemerahan dan nyeri pada perabaan.kemerahan dan nyeri pada perabaan.

Mikroorganisme penyebab : stafilokokus aureusMikroorganisme penyebab : stafilokokus aureus

Pencegahan :Pencegahan :

– Membersihkan puting susu sebelum & sesudah menyusui.Membersihkan puting susu sebelum & sesudah menyusui.

– Bila terdapat luka pada puting, ASI diberikan dengan Bila terdapat luka pada puting, ASI diberikan dengan pompa.pompa.

Page 19: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Bentuk mastitis :Bentuk mastitis :

Adenitis : infeksi pada duktus atau lobus. Umumnya Adenitis : infeksi pada duktus atau lobus. Umumnya bilateral. Lebih jarang terjadi, berasal dari bayi.bilateral. Lebih jarang terjadi, berasal dari bayi.– Demam, takikardia, bengkak & merah area yang Demam, takikardia, bengkak & merah area yang

terinfeksi, dapat disertai keluarnya pus.terinfeksi, dapat disertai keluarnya pus.

Selulitis : infeksi pada jaringan ikat interlobus. Umumnya Selulitis : infeksi pada jaringan ikat interlobus. Umumnya unilateral, lebih sering terjadi.unilateral, lebih sering terjadi.– Demam tinggi, takikardia, gambaran umum infeksi Demam tinggi, takikardia, gambaran umum infeksi

(sakit kepala, malaise, menggigil), pembesaran (sakit kepala, malaise, menggigil), pembesaran kelenjar axilla, nyeri pada mammae yang terinfeksi.kelenjar axilla, nyeri pada mammae yang terinfeksi.

Abses payudara : bentuk lanjut dari adenitis yang tidak Abses payudara : bentuk lanjut dari adenitis yang tidak teratasi. Umumnya terjadi pada 1 – 2 minggu teratasi. Umumnya terjadi pada 1 – 2 minggu postpartum.postpartum.– Mammae teraba keras & nyeri, terdapat abses, tanda-Mammae teraba keras & nyeri, terdapat abses, tanda-

tanda infeksi secara umum.tanda infeksi secara umum.

Page 20: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PENANGANANPENANGANAN

Atasi infeksi pada ibu & bayi dengan antibiotika yang Atasi infeksi pada ibu & bayi dengan antibiotika yang sesuaisesuai

Gunakan bra yang sesuai & suportif.Gunakan bra yang sesuai & suportif.

Lakukan kultur spesimen ASI bila mungkin.Lakukan kultur spesimen ASI bila mungkin.

Bila terdapat pus pada ASI lakukan pengosongan Bila terdapat pus pada ASI lakukan pengosongan payudara dengan pijatan. payudara dengan pijatan.

Bila terdapat abses lakukan insisi dan drainaseBila terdapat abses lakukan insisi dan drainase

Bila keadaan tidak membaik dapat dilakukan supresi Bila keadaan tidak membaik dapat dilakukan supresi laktasi.laktasi.

Hentikan laktasi pada mammae yang terinfeksi sampai Hentikan laktasi pada mammae yang terinfeksi sampai teratasi.teratasi.

Page 21: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

KELAINAN PADA PUTING SUSUKELAINAN PADA PUTING SUSUFaktor penyebabFaktor penyebab : :1.1. Persiapan yang tidak adekuat saat ANCPersiapan yang tidak adekuat saat ANC2.2. Puting rata atau tertarik ke dalamPuting rata atau tertarik ke dalam3.3. Kebersihan yang kurangKebersihan yang kurang4.4. Kelainan pada mulut bayiKelainan pada mulut bayi5.5. Kesalahan dalam teknik menyusuiKesalahan dalam teknik menyusuiPenangananPenanganan : :1.1. Edukasi tentang kebersihan diri untuk mencegah infeksiEdukasi tentang kebersihan diri untuk mencegah infeksi2.2. Bila terjadi luka pada puting, hentikan tindakan menyusui Bila terjadi luka pada puting, hentikan tindakan menyusui

pada payudara yang terkena, ASI dipompa dan diberikan pada payudara yang terkena, ASI dipompa dan diberikan pada bayi sampai puting sembuh.pada bayi sampai puting sembuh.

3.3. Ajari pasien teknik menyusui yang baikAjari pasien teknik menyusui yang baik4.4. Usahakan payudara tetap kering dan bersih.Usahakan payudara tetap kering dan bersih.5.5. Pemeriksaan payudara rutin pada pasien yang dirawatPemeriksaan payudara rutin pada pasien yang dirawat6.6. Bila terjadi infeksi, lakukan pemeriksaan kultur ASIBila terjadi infeksi, lakukan pemeriksaan kultur ASI

Page 22: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

GALAKTOKELEGALAKTOKELE

JarangJarang

Terjadi sumbatan saluran oleh air susu yang membeku Terjadi sumbatan saluran oleh air susu yang membeku dan terkumpul pada satu bagian, menyebabkan tumor dan terkumpul pada satu bagian, menyebabkan tumor kistik.kistik.

Dapat hilang spontan atau dilakukan aspirasi.Dapat hilang spontan atau dilakukan aspirasi.

Page 23: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

KELAINAN SEKRESI ASIKELAINAN SEKRESI ASI

Keluarnya ASI tergantung dari pertumbuhan Keluarnya ASI tergantung dari pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu pada masa kehamilan.kelenjar-kelenjar susu pada masa kehamilan.

Agalaktia : air susu tidak keluarAgalaktia : air susu tidak keluar

Poligalaktia : pengeluaran air susu berlebih.Poligalaktia : pengeluaran air susu berlebih.

Galaktorea : keluarnya air susu terus menerus Galaktorea : keluarnya air susu terus menerus walau bayi sudah disapih.walau bayi sudah disapih.

Umumnya ASI dapat keluar setelah 3 hari Umumnya ASI dapat keluar setelah 3 hari postpartum.postpartum.

Page 24: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PENGHENTIAN LAKTASIPENGHENTIAN LAKTASI

Keadaan yang tidak memungkinkan laktasi : Keadaan yang tidak memungkinkan laktasi : – Bayi lahir mati atau meninggal setelah menyusuBayi lahir mati atau meninggal setelah menyusu– Kontraindikasi menyusui pada ibuKontraindikasi menyusui pada ibu– Ibu tidak mau menyusui.Ibu tidak mau menyusui.

Terdapat Terdapat breast engorgementbreast engorgement & nyeri. & nyeri.

Penanganan :Penanganan :

Menggunakan bra yang sesuaiMenggunakan bra yang sesuai

Analgetik untuk mengurangi rasa sakitAnalgetik untuk mengurangi rasa sakit

Balutan pada payudaraBalutan pada payudara

Bromokriptin : supresi produksi ASIBromokriptin : supresi produksi ASI

Page 25: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

GANGGUAN JALAN LAHIRGANGGUAN JALAN LAHIR

Fistula vesikovagina dan rektovaginaFistula vesikovagina dan rektovagina

Adanya saluran yang menghubungkan antara vesika Adanya saluran yang menghubungkan antara vesika urinaria/uretra atau rektum dan vagina urinaria/uretra atau rektum dan vagina inkontinensia urin / inkontinensia urin / inkontinensia alviinkontinensia alvi

Terjadi nekrosis setelah 5 – 7 hari postpartum akibat Terjadi nekrosis setelah 5 – 7 hari postpartum akibat penekanan terlalu lama pada jalan lahir atau adanya tindakan penekanan terlalu lama pada jalan lahir atau adanya tindakan operatif yang sukar.operatif yang sukar.

Penanganan :Penanganan :

Lakukan kateterisasi selama 2 – 3 minggu dalam keadaan Lakukan kateterisasi selama 2 – 3 minggu dalam keadaan asepsis untuk merangsang penutupan spontan dari fistula.asepsis untuk merangsang penutupan spontan dari fistula.

Bila tidak ada penyembuhan spontan dilakukan repair.Bila tidak ada penyembuhan spontan dilakukan repair.

Bila repair berhasil, lakukan konseling untuk kehamilan Bila repair berhasil, lakukan konseling untuk kehamilan berikutnya.berikutnya.

Page 26: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Anatomi traktus genitalia potongan midsagital

Page 27: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

GANGGUAN TRAKTUS URINARIUSGANGGUAN TRAKTUS URINARIUS

Retensi urinRetensi urin : ketidakmampuan untuk mengeluarkan urin (berkemih) : ketidakmampuan untuk mengeluarkan urin (berkemih)

Faktor predisposisi :Faktor predisposisi :

Berkurangnya tonus pada kandung kemihBerkurangnya tonus pada kandung kemih

Trauma : penekanan kepala menyebabkan edema pada basal Trauma : penekanan kepala menyebabkan edema pada basal vesika, terutama pada kala II lama, bayi besar, tindakan operatif.vesika, terutama pada kala II lama, bayi besar, tindakan operatif.

Nyeri : menghambat relaksasi otot sfinkterNyeri : menghambat relaksasi otot sfinkter

Spasme uretraSpasme uretra

PenangananPenanganan : :

Berkemih se”nyaman” mungkin.Berkemih se”nyaman” mungkin.

Ekstra cairan per oral untuk merangsang refleks berkemihEkstra cairan per oral untuk merangsang refleks berkemih

Analgetik untuk mengurangi nyeriAnalgetik untuk mengurangi nyeri

Latihan otot dasar panggul untuk memperbaiki tonus sfinkterLatihan otot dasar panggul untuk memperbaiki tonus sfinkter

Kateterisasi bila seluruh usaha tidak berhasilKateterisasi bila seluruh usaha tidak berhasil

Page 28: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Risiko retensi urin berkepanjangan :Risiko retensi urin berkepanjangan :

1.1. Atonia vesika Atonia vesika “kebocoran” pada vesika urinaria “kebocoran” pada vesika urinaria

2.2. Hipertrofi vesika Hipertrofi vesika pembentukan divertikel pembentukan divertikel

3.3. Refluks urin ke ureter Refluks urin ke ureter infeksi; pielonefritis, hidronefritis, gagal infeksi; pielonefritis, hidronefritis, gagal ginjal.ginjal.

Urin residu : jumlah urin pada vesika setelah berkemih, normal<60 mlUrin residu : jumlah urin pada vesika setelah berkemih, normal<60 ml

Dapat terjadi residu urin meningkat akibat retensi urin dan Dapat terjadi residu urin meningkat akibat retensi urin dan menyebabkan overdistensi vesika. Bila dicurigai residu urin menyebabkan overdistensi vesika. Bila dicurigai residu urin berlebih, lakukan kateterisasi.berlebih, lakukan kateterisasi.

Komplikasi :Komplikasi :

1.1. SistitisSistitis

2.2. Pembentukan batu saluran kemihPembentukan batu saluran kemih

3.3. DivertikulumDivertikulum

4.4. Kerusakan otot berkemih (detrusor)Kerusakan otot berkemih (detrusor)

Page 29: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

INKONTINENSIA URININKONTINENSIA URINTerdiri dari :Terdiri dari :

Stress inkontinensiaStress inkontinensia– Keluarnya urin spontan saat batuk, bersin atau Keluarnya urin spontan saat batuk, bersin atau

peningkatan tekanan intraabdomen yang tiba-tiba.peningkatan tekanan intraabdomen yang tiba-tiba.Faktor predisposisi :Faktor predisposisi :– Kelemahan otot penunjang dasar vesikaKelemahan otot penunjang dasar vesika– Kelemahan otot dasar panggul dan sfinkter uretraKelemahan otot dasar panggul dan sfinkter uretra– Adanya sistokelAdanya sistokel– ObesitasObesitas– Partus lama yang menekan otot dasar panggul.Partus lama yang menekan otot dasar panggul.

True inkontinensia : terjadi pada partus lama/persalinan True inkontinensia : terjadi pada partus lama/persalinan dengan bantuan alat dengan bantuan alat kateterisasi postpartum kateterisasi postpartum– Akibat pembentukan fistulaAkibat pembentukan fistula– Akibat adanya “kebocoran”Akibat adanya “kebocoran”

Page 30: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Penanganan :Penanganan :

Latihan otot-otot dasar panggul untuk meningkatkan Latihan otot-otot dasar panggul untuk meningkatkan tonus otot.tonus otot.

Kurangi berat badan bila terdapat obesitasKurangi berat badan bila terdapat obesitas

Awasi tanda-tanda stress inkontinens saat pemeriksaan Awasi tanda-tanda stress inkontinens saat pemeriksaan postnatal.postnatal.

Lakukan operasi bila terdapat sistokel.Lakukan operasi bila terdapat sistokel.

Page 31: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

KELAINAN PADA UTERUSKELAINAN PADA UTERUS

Sub Involusio Sub Involusio

Perdarahan Nifas SekunderPerdarahan Nifas Sekunder

Erosi serviks post partumErosi serviks post partum

Relaksasi saluran keluar vagina & prolapsus uteriRelaksasi saluran keluar vagina & prolapsus uteri

Page 32: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

SUBINVOLUSI UTERUSSUBINVOLUSI UTERUS

Gangguan pada proses kembalinya uterus ke bentuk Gangguan pada proses kembalinya uterus ke bentuk sebelum hamil.sebelum hamil.

Lokia bertambah banyak dan kadang disertai perdarahanLokia bertambah banyak dan kadang disertai perdarahan

Faktor penyebab :Faktor penyebab :

1.1. Sisa plasentaSisa plasenta

2.2. EndometritisEndometritis

3.3. Mioma uteri, dsb.Mioma uteri, dsb.

Uterus lebih besar & lebih lembek dari seharusnya.Uterus lebih besar & lebih lembek dari seharusnya.

Terapi :Terapi :

Ergometrin per oral atau intramuskularErgometrin per oral atau intramuskular

Kerokan bila terdapat sisa plasentaKerokan bila terdapat sisa plasenta

Page 33: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

PERDARAHAN NIFAS SEKUNDERPERDARAHAN NIFAS SEKUNDER

Bila perdarahan terjadi > 24 jam setelah persalinan.Bila perdarahan terjadi > 24 jam setelah persalinan.

Faktor penyebab :Faktor penyebab :

1.1. Subinvolusi uterusSubinvolusi uterus

2.2. Kelainan kongenital uterusKelainan kongenital uterus

3.3. Inversio uteriInversio uteri

4.4. Mioma uteri submukosumMioma uteri submukosum

5.5. Penghentian laktasi dengan estrogen.Penghentian laktasi dengan estrogen.

Terapi : lihat penyebabnya.Terapi : lihat penyebabnya.

Atasi keadaan umum bila terdapat tanda-tanda syokAtasi keadaan umum bila terdapat tanda-tanda syok

Pemberian ergometrin intramuskular / oksitosin drip / Pemberian ergometrin intramuskular / oksitosin drip / prostaglandin untuk merangsang kontraksi uterus.prostaglandin untuk merangsang kontraksi uterus.

Kuretase dilakukan hanya bila usaha tersebut gagal.Kuretase dilakukan hanya bila usaha tersebut gagal.

Page 34: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

EROSI SERVIKS POSTPARTUMEROSI SERVIKS POSTPARTUM

Setelah persalinan, perubahan serviks berlangsung Setelah persalinan, perubahan serviks berlangsung lambat. Umumnya terjadi laserasi pada bagian lateral lambat. Umumnya terjadi laserasi pada bagian lateral pada ostium uteri external.pada ostium uteri external.Setelah 1 minggu, ostium hanya terbuka satu jariSetelah 1 minggu, ostium hanya terbuka satu jariTerjadi penebalan serviks perlahan-lahan dan Terjadi penebalan serviks perlahan-lahan dan pembentukan kanal.pembentukan kanal.Ostium yang tadinya bundar (primipara) menjadi Ostium yang tadinya bundar (primipara) menjadi fish fish mouthedmouthed..Bila terdapat luka pada serviks dapat meluas dan Bila terdapat luka pada serviks dapat meluas dan langsung ke dasar ligamentum latum langsung ke dasar ligamentum latum penjalaran penjalaran infeksi ke parametrium.infeksi ke parametrium.

Page 35: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

RELAKSASI SALURAN KELUAR VAGINA RELAKSASI SALURAN KELUAR VAGINA & PROLAPSUS UTERI& PROLAPSUS UTERI

SistokelSistokel : :

Prolaps dinding anterior vagina bagian atas ke bagian Prolaps dinding anterior vagina bagian atas ke bagian bawah dinding kandung kemih.bawah dinding kandung kemih.

Umumnya tanpa gejala, seringkali ditemui pada :Umumnya tanpa gejala, seringkali ditemui pada :

Stress inkontinensStress inkontinens

Sering berkemihSering berkemih

Disuria : rasa sakit ketika berkemihDisuria : rasa sakit ketika berkemih

Iritasi vesikaIritasi vesika

Pielonefritis & infeksi traktus urinarius berulang.Pielonefritis & infeksi traktus urinarius berulang.

Terapi : kolporafi anterior.Terapi : kolporafi anterior.

Page 36: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

Rektokel :Rektokel :

Prolaps atau hernia bagian tengah dari dinding posterior Prolaps atau hernia bagian tengah dari dinding posterior vagina ke arah perineum akibat kelemahan / robekan vagina ke arah perineum akibat kelemahan / robekan oleh proses persalinan.oleh proses persalinan.

Dapat asimptomatikDapat asimptomatik

Bila terbentuk “kantung” dinding posterior vagina, Bila terbentuk “kantung” dinding posterior vagina, defekasi harus dilakukan dengan bantuan tangan dari defekasi harus dilakukan dengan bantuan tangan dari arah vagina.arah vagina.

Terapi :Terapi :

Kolporafi posteriorKolporafi posterior

Page 37: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas
Page 38: Patologi Kebidanan Komplikasi Nifas

TERIMA KASIHTERIMA KASIH