PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

19
PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI Oleh : Oleh : dr. Monika dr. Monika Bagian Ilmu Gizi Fakultas Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Kedokteran Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya

description

patogenesis

Transcript of PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Page 1: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

PATOGENESIS PENYAKIT PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSIDEFISIENSI

Oleh :Oleh :

dr. Monikadr. Monika

Bagian Ilmu Gizi Fakultas Bagian Ilmu Gizi Fakultas KedokteranKedokteran

Universitas SriwijayaUniversitas Sriwijaya

Page 2: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Penyakit Defisiensi :Penyakit Defisiensi : Merupakan problem kesehatan Merupakan problem kesehatan

masyarakat masyarakat → Di negara berkembang → Di negara berkembang

Kekurangan Gizi disebabkan :Kekurangan Gizi disebabkan :

* kurangnya zat makanan yang masuk ke * kurangnya zat makanan yang masuk ke tubuh tubuh

* Tubuh tidak dapat menggunakan * Tubuh tidak dapat menggunakan makanan yang masuk secara maksimal makanan yang masuk secara maksimal

Page 3: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Untuk menjalankan Fs metabolisme yang Untuk menjalankan Fs metabolisme yang baikbaik

→ → sel –sel harus mendapat zat gizi yang esensial sel –sel harus mendapat zat gizi yang esensial dalam jumlah yang cukupdalam jumlah yang cukup

Bila kekurangan zat gizi → sel tubuh tidak dapat Bila kekurangan zat gizi → sel tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal → Gejala – menjalankan fungsinya secara normal → Gejala – gejala Defisiensi gejala Defisiensi Suatu penyakit kekurangan gizi, akan Suatu penyakit kekurangan gizi, akan terjadi bila sel-sel tubuh tidak mendapat terjadi bila sel-sel tubuh tidak mendapat zat-zat gizi yang esensial dalam jumlah yg zat-zat gizi yang esensial dalam jumlah yg cukup , shg fungsi metabolisme tidak cukup , shg fungsi metabolisme tidak berjalan normalberjalan normalPenyakit Defisiensi : Penyakit Defisiensi :

*Primer*Primer *Sekunder*Sekunder

Page 4: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Penyebab Primer Penyebab Primer Kurangnya intake nutrien esensial baik Kurangnya intake nutrien esensial baik

dalam jenis maupun dalam jumlahdalam jenis maupun dalam jumlah Adanya ketidakseimbangan antar Adanya ketidakseimbangan antar

nutriennutrien

PENYEBAB Sekunder PENYEBAB Sekunder

1.1. Faktor –Faktor yang menyebabkan Faktor –Faktor yang menyebabkan gangguan pada proses pencernaan, gangguan pada proses pencernaan, absorbsi dan utilisasi dari nutrienabsorbsi dan utilisasi dari nutrien

Page 5: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Penyebab SekunderPenyebab Sekunder2.2. Adanya keadaan-keadaan yang menyebabkan : Adanya keadaan-keadaan yang menyebabkan :

* meningkatnya kebutuhan tubuh* meningkatnya kebutuhan tubuh

* Penghancuran yang berlebihan* Penghancuran yang berlebihan

* ekskresi nutrien yang lebih dari normal* ekskresi nutrien yang lebih dari normal

Faktor –Faktor yang menyebabkan kekurangan Faktor –Faktor yang menyebabkan kekurangan makan (Defisiensi primer)makan (Defisiensi primer)

Kemiskinan Kemiskinan → daya beli yang rendah→ daya beli yang rendah Ignorance : berkaitan erat dengan tahyul, adat Ignorance : berkaitan erat dengan tahyul, adat

kebiaasaankebiaasaan

Page 6: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Ketiadaan bahan makanan : transportasi Ketiadaan bahan makanan : transportasi yang tidak baik, masa perang, bencana yang tidak baik, masa perang, bencana alam yang memusnahkan sumber daya alam yang memusnahkan sumber daya alam setempatalam setempat

Infeksi yang berulang – ulang : timbul Infeksi yang berulang – ulang : timbul gejala nafsu makan berkurang, mual, gejala nafsu makan berkurang, mual, muntah, kesulitan makan/ mengunyah, muntah, kesulitan makan/ mengunyah, gangguan menelan gangguan menelan

PENYEBAB DEFISIENSI SEKUNDERPENYEBAB DEFISIENSI SEKUNDER Defisiensi tidak disebabkan karena Defisiensi tidak disebabkan karena

intake yang kurang tetapi karena intake yang kurang tetapi karena adanya gangguan didalam tubuhadanya gangguan didalam tubuh

Page 7: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Keadaan yg menyebakan defisiensi Keadaan yg menyebakan defisiensi sekunder :sekunder :

1.1. Faktor –faktor yg mengganggu proses Faktor –faktor yg mengganggu proses pencernaan, penyerapan, utilisasipencernaan, penyerapan, utilisasi

2.2. Keadaan – keadaan yg menyebabkan :Keadaan – keadaan yg menyebabkan :

* meningkatnya kebutuhan tubuh* meningkatnya kebutuhan tubuh

* Penghancuran yang berlebih-* Penghancuran yang berlebih-lebihanlebihan

* Ekskresi nutrien yang lebih dari * Ekskresi nutrien yang lebih dari normalnormal

Page 8: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Faktor yang mengganggu Faktor yang mengganggu pencernaanpencernaan

Penyakit saluran cernaPenyakit saluran cerna Penyakit neuropsikiatrikPenyakit neuropsikiatrik AnoreksiaAnoreksia Alergi terhadap bahan makananAlergi terhadap bahan makanan Kerusakan/kehilangan gigiKerusakan/kehilangan gigi KehamilanKehamilan PengobatanPengobatan

Page 9: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Faktor yang mengganggu Faktor yang mengganggu penyerapanpenyerapan

Penyakit – penyakit saluran cerna Penyakit – penyakit saluran cerna yang menyebabkan hipermotiliti & yang menyebabkan hipermotiliti & pengurangan permukaan absorbsipengurangan permukaan absorbsi

AchlorhydriaAchlorhydria Penyakit kandung empeduPenyakit kandung empedu Defiensi vitaminDefiensi vitamin Pengobatan – pengobatan tertentu : Pengobatan – pengobatan tertentu :

* antibiotika* antibiotika

* operasi* operasi

Page 10: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Faktor yang mengganggu Faktor yang mengganggu utilisasiutilisasi

Gangguan fungsi hati (penyakit hati, Gangguan fungsi hati (penyakit hati, DM, Alkoholism)DM, Alkoholism)

HypothyroidismHypothyroidism KeganasanKeganasan Pengobatan dengan sulfonamid & Pengobatan dengan sulfonamid &

radiasiradiasi

Page 11: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Faktor yang meningkatkan Faktor yang meningkatkan kebutuhankebutuhan

Aktivitas fisik yang lama dan beratAktivitas fisik yang lama dan berat Faktor lingkungan yang abnormalFaktor lingkungan yang abnormal DemamDemam HyperthyroidismHyperthyroidism Kehamilan dan laktasiKehamilan dan laktasi Diet mengandung lemak jenuh tinggiDiet mengandung lemak jenuh tinggi Pengobatan (pengobatan thyroid, Pengobatan (pengobatan thyroid,

radiasi, diet dengan karbohidrat radiasi, diet dengan karbohidrat tinggi)tinggi)

Page 12: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Faktor yang meningkatkan Faktor yang meningkatkan penghancuranpenghancuran

AchlorhydriaAchlorhydria Keracunan timahKeracunan timah Pengobatan dengan : alkali, sulfonamidPengobatan dengan : alkali, sulfonamid

Faktor yang meningkatkan ekskresiFaktor yang meningkatkan ekskresi Polyuria Polyuria → DM→ DM LaktasiLaktasi KeringatKeringat yang berlebihan Pengobatan ( Intake cairan yang berlebihan, Pengobatan ( Intake cairan yang berlebihan,

diuretika)diuretika)

Page 13: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Tahapan terjadinya Tahapan terjadinya defisiensidefisiensi

PrimerPrimer

(Dietary Inadequacy)(Dietary Inadequacy) Nutrient ReservesNutrient Reserves

Nutritional Inadequacy Nutritional Inadequacy Tissue Tissue Biochemical Biochemical

Depletion LessionDepletion Lession

SekunderSekunder

(Conditional inadequacy)(Conditional inadequacy) Functional Changes Functional Changes

Anatomical LessionAnatomical Lession

Page 14: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Tahapan DefisiensiTahapan Defisiensi

1.1. Tubuh menjalankan fungsi normal Tubuh menjalankan fungsi normal → sel –sel tubuh akan mengambil zat –zat → sel –sel tubuh akan mengambil zat –zat gizi yg kurang dari cadangan tubuhgizi yg kurang dari cadangan tubuh

2.2. Cadangan habis → Cadangan habis → tissue depletiontissue depletion

3.3. Terjadi perubahan atau gangguan dalam Terjadi perubahan atau gangguan dalam sistem kerja enzim yg terlibat dalam proses sistem kerja enzim yg terlibat dalam proses metabolisme → metabolisme → biochemical lessionbiochemical lession

Page 15: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

4.4. Functional Changes = perubahan fungsiFunctional Changes = perubahan fungsi

* bersifat nonspesifik* bersifat nonspesifik

* Contoh : * Contoh :

defisiensi vitamin B kompleks defisiensi vitamin B kompleks → lesu→ lesu

defisiensi vitamin A → buta senjadefisiensi vitamin A → buta senja

4.4. Anatomical lession = lesi anatomiAnatomical lession = lesi anatomi

* terjadi bila keadaan defisiensim * terjadi bila keadaan defisiensim berlangsung lama berlangsung lama

* mula – mula secara mikroskopik, lama * mula – mula secara mikroskopik, lama kelamaan terjadi secara makroskopikkelamaan terjadi secara makroskopik

* kelainan yg timbul dapat diperbaiki atau * kelainan yg timbul dapat diperbaiki atau akan meninggalkan cacat seumur hidupakan meninggalkan cacat seumur hidup

Page 16: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Contoh Contoh Anatomical lession :Anatomical lession :

* bercak bitot pada defisiensi * bercak bitot pada defisiensi vitamin Avitamin A

* perdarahan pada gusi pada * perdarahan pada gusi pada defisiensi vitamin Cdefisiensi vitamin C

Page 17: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Dari mulai terjadinya nutritional Dari mulai terjadinya nutritional inadequacy sampai terjadinya gejala inadequacy sampai terjadinya gejala membutuhkan waktu yang bisa membutuhkan waktu yang bisa singkat atau lama, tergantung dari :singkat atau lama, tergantung dari :

Cadangan Tubuh = Nutrient reservesCadangan Tubuh = Nutrient reservesMerupakan simpanan nutrient dalam Merupakan simpanan nutrient dalam tubuh yang dapat dipergunakan tubuh yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu bila terjadi kekurangan sewaktu-waktu bila terjadi kekurangan , pada awal terjadinya defisiensi, pada awal terjadinya defisiensiCadangan merupakan penyelamat Cadangan merupakan penyelamat pada keadaan defisiensi yang pada keadaan defisiensi yang temporertemporerCadangan tubuh ini dapat berlebihan Cadangan tubuh ini dapat berlebihan → pd keadaan ini maka kelebihan nutrien dapat → pd keadaan ini maka kelebihan nutrien dapat diekskresikan ke urine atau feses diekskresikan ke urine atau feses

Page 18: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Contoh :Contoh :

Bila intake nutrient tiap hari selalu Bila intake nutrient tiap hari selalu kurang untuk jangka waktu tertentukurang untuk jangka waktu tertentu→ → cadangan tubuh terpakai terus tiap hari → cadangan tubuh terpakai terus tiap hari → cadangan habis cadangan habis

TissueTissue DepletionDepletion

Cepat lambat terjadinya tissue depletion Cepat lambat terjadinya tissue depletion tergantung dari :tergantung dari :

Tingkat atau intensitas kekurangan Tingkat atau intensitas kekurangan Besar kecilnya cadangan yang tersediaBesar kecilnya cadangan yang tersedia

Page 19: PATOGENESIS PENYAKIT DEFISIENSI

Perkiraan Lamanya Perkiraan Lamanya cadangan Tubuh pada cadangan Tubuh pada

keadaan normal dg BB 70 keadaan normal dg BB 70 KgKg Karbohidrat ------------------------------------------------------13 jamKarbohidrat ------------------------------------------------------13 jam

Asam Amino ----------------------------------------------------- beberapa jamAsam Amino ----------------------------------------------------- beberapa jam Lemak (bilas 12% dari berat badan)--------------------------- 27 hariLemak (bilas 12% dari berat badan)--------------------------- 27 hari Vitamin B1 (Thiamin)-------------------------------------------30 -60 hariVitamin B1 (Thiamin)-------------------------------------------30 -60 hari Vitamin C ---------------------------------------------------------60 – 120 hrVitamin C ---------------------------------------------------------60 – 120 hr Vitamin B2 (Riboflavin)----------------------------------------- 60 – 180 hrVitamin B2 (Riboflavin)----------------------------------------- 60 – 180 hr Vitamin B3 (Niasin) --------------------------------------------- 60 – 180 hrVitamin B3 (Niasin) --------------------------------------------- 60 – 180 hr Vitamin A --------------------------------------------------------- 90 – 365 hrVitamin A --------------------------------------------------------- 90 – 365 hr Fe untuk : wanita yang masih haid dg 12 mg/hr ----------- 125 hrFe untuk : wanita yang masih haid dg 12 mg/hr ----------- 125 hr

Pria & Wanita post menopause 2 mg/hr ------ 750 hrPria & Wanita post menopause 2 mg/hr ------ 750 hr Yodium ----------------------------------------------------------- 1000 hrYodium ----------------------------------------------------------- 1000 hr Kalsium ------------------------------------------------------------Kalsium ------------------------------------------------------------ 2500 hr2500 hr