Patogenesis HIV AIDS

download Patogenesis HIV AIDS

of 2

Transcript of Patogenesis HIV AIDS

Patogenesis HIV AIDS

Penularan dan Masuknya VirusHIV dapat diisolasi dari darah, cairan cerebelospinalis, semen, air mata, sekresi vagina atau serviks, urine, ASI dan air liur. Penularan terjadi paling efisien melalui darah dan semen. HIV juga apat ditularkan melalui air susu dan sekresi vagina atau serviks. Tiga cara utama penularan adalah kontak dengan darah, kontak seksual dan kontak ibu-bayi. Setelah virus ditularkan, akan terjadi serangjkaian proses yang kemudian menyebabkan infeksi.

Perlekatan VirusVirion HIV matang memiliki bentuk hamper bulat. Selubung luarnya, atau kapsul viral, terdiri dari lemak lapis ganda yang mengandung banyak tonjolan protein. Duri-duri ini terdiri dari dua glikoprotein: gp120 dan gp41. Gp mengacu pada glikoprotein, dann angka mengacu pada massa protein dalam ribuan Dalton. Gp120 adalah selubung permukaan ksternal duri, dan gp41 adalah bagian transmembran.Terdapat suatu protein matriks yang disebut p17 yang mengelilingi segmen bagian dalam virus. Sedangkan inti dikelilingi oleh suatu protein kapsid yang disebut p24.Di dalam kapsid, p24, terdapat dua untai RNA identik dan molekul preformed reverse transcriptase, integrase, dan protease yang sudah terbentuk. HIV adalah suatu retrovirus, sehingga materi genetic berada dalam bentuk RNA bukan DNA. Reverse transcriptase adalah enzim yang mentranskripsikan RNA virus menjadi DNA setelah virus masuk ke sasaran. Enzim-enzim lain yang menyertai RNA adalah integrase dab proteinase.HIV menginfeksi sel dengan megikat permukaan sel yang memiliki molekul reseptor membrane CD4. Sejauh ini, sasaran yang disukai oleh HIV adalah limfosit T penolong positif CD4, atau sel T4(limfosit CD4+). Gp120 HIV berikatan kuat dengan limfosit CD4+ sehingga gp41 dapat memerantai difusi membrane virus ke membrane sel. Baru-baru ini ditemukan bahwa dua koreseptor permukaan sel, CCR5 atau CXCR4 diperlukan, agar glikoprotein gp120 dan gp41 dapat berikatan dengan reseptor CD4+. Koreseptor ini menyebabkan perubahan-perubahan konformasi sehingga gp41 dapat masuk ke membrane sel sasaran. Individu yang mewarisi du salinan defektif gen reseptor CCR5 (homozigot) resisten terhadap timbulnya AIDS, walaupun berulang kali terpajan HIV. Individu yang heterzigot untuk gen defektif ini, tidak terlindung dari AIDS, tetapi awitan penyakit agak melambat. Belum pernah ditemukan homozigot pada populasi Asia atau Afrika, sehingga mereka lebih rentan terinfeksi HIV. Sel-sel lain yang mungkin rentan terhadap infeksi HIV mencakup monosit dan makrofag. Monosit dan makrofag yang terinfeksi dapat berfungsi sebagai reservoir untuk HIV, tetapi tidak dihancurkan oleh virus. HIV bersifat politrofik dan dapat menginfeksi beragam sel manusia, seperti sel natural killer (NK), limfosit B, sel endotel, sel epitel, sel langerhans, sel dendritik (yang terdapat di permukaan mukosa tubuh), sel kiroglia, dan berbagai jaringan tubuh