patogenesis ameloblastoma

7
Pada saat ini sebagian peneliti mempertimbangkan bahwa tumor ini tumbuh dari berbagai asal, walaupun rangsangan awal dari proses pembentukan tumor ini belum diketahui. Tumor ini dapat berasal dari: 1. Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Struktur mikroskopis dari beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang terlihat padaperifer berbentuk kolumnar dan berhubungan dengan ameloblast yang pada bagian tengah mengalami degenerasi serta menyerupai retikulum stelata. 2. Sisa-sisa dari epitel Malassez. Terlihat sisa-sisa epitel yang biasanya terdapat pada membran periodontal dan kadang- kadang dapat terlihat pada tulang spongiosa yang mungkin menyebabkan pergeseran gigi dan menstimulasterbentuknya kista odontogenik 3. Epitelium dari kista odontogenik, terutama kista dentigerous dan odontoma. Pada kasus yang dilaporkan oleh Cahn (1933), Ivy (1958), Hodson (1957) mengenai ameloblastoma yang berkembang dari kista periodontal atau kista dentigerous tapi hal ini sangat jarang terjadi. Setelah perawatan dari kista odontogenik, terjadi perkembangan dan rekurensi menjadi ameloblastoma.

Transcript of patogenesis ameloblastoma

Page 1: patogenesis ameloblastoma

Pada saat ini sebagian peneliti mempertimbangkan bahwa tumor ini tumbuh dari berbagai

asal, walaupun rangsangan awal dari proses pembentukan tumor ini belum diketahui.

Tumor ini dapat berasal dari:

1. Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Struktur mikroskopis dari

beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang terlihat padaperifer berbentuk

kolumnar dan berhubungan dengan ameloblast yang pada bagian tengah mengalami

degenerasi serta menyerupai retikulum stelata.

2. Sisa-sisa dari epitel Malassez. Terlihat sisa-sisa epitel yang biasanya terdapat pada

membran periodontal dan kadang-kadang dapat terlihat pada tulang spongiosa yang

mungkin menyebabkan pergeseran gigi dan menstimulasterbentuknya kista odontogenik

3. Epitelium dari kista odontogenik, terutama kista dentigerous dan odontoma. Pada kasus

yang dilaporkan oleh Cahn (1933), Ivy (1958), Hodson (1957) mengenai ameloblastoma

yang berkembang dari kista periodontal atau kista dentigerous tapi hal ini sangat jarang

terjadi. Setelah perawatan dari kista odontogenik, terjadi perkembangan dan rekurensi

menjadi ameloblastoma.

4. Basal sel dari epitelium permukaan dari tulang rahang. Siegmund dan Weber (1926) pada

beberapa kasus ameloblastoma menemukan adanya hubungan dengan epiteluim oral.

Page 2: patogenesis ameloblastoma

1.2 Tipe Ameloblastoma

Ada tiga tipe subtipe secara klinis untuk tujuan perawatan antara lain tipe

solid/multikistik, tipe unikistik, dan tipe ekstraosseus/periferal.

1.2.1. Tipe solid atau multikistik

Tumor ini menyerang pasien pada seluruh lapisan umur. Tumor ini jarang terjadi

pada anak yang usianya lebih kecil dari 10 tahun dan relatif jarang terjadi pada usia 10

sampai 19 tahun. Tumor ini menunjukan angka prevalensi yang sama pada usia dekade

ketiga sampai dekade ketujuh. Tidak ada predileksi jenis kelamin yang signifikan. Sekitar

85% tumor ini terjadi pada mandibula, paling sering pada daerah molar di sekitar ramus

asendens. Sekitar 15% tumor ini terjadi pada maksila biasanya pada regio posterior

Tumor ini biasanya asimptomatik dan lesi yang kecil ditemukan pada saat

pemeriksaan radiografis. Gambaran klinis yang sering muncul adalah pembengkakan atau

ekspansi rahang yang tidak terasa sakit. Jika tidak dirawat, lesi akan tumbuh lambat

membentuk massa yang masif. Rasa sakit dan parastesia jarang terjadi bahkan pada

tumor yang besar. Tumor ini muncul dengan berbagai macam gambaran histologis antara

lain variasi dalam bentuk folikular, pleksiform dan sel granular. Walaupun terdapat

bermacam tipe histologis tapi hal ini tidak memperngaruhi perawatan maupun prognosis.

Tipe solid atau multikistik tumbuh invasif secara lokal memiliki angka kejadian

rekurensi yang tinggi bila tidak diangkat secara tepat tapi dari sisi lain tumor ini memiliki

Page 3: patogenesis ameloblastoma

kecenderungan yang rendah untuk bermetastasis. Ameloblastoma tipe solid/multikistik

ini ditandai dengan angka terjadi rekurensi sampai 50% selama 5 tahun pasca perawatan.

Oleh karena itu, ameloblastoma tipe solid atau multikistik harus dirawat secara radikal

(reseksi dengan margin jaringan normal disekeliling tumor). Pemeriksaan rutin jangka

panjang bahkan seumur hidup diindikasikan untuk tipe ini.

1.2.2 Tipe unikistik

Ameloblastoma unikistik sering terjadi pada pasien muda, 50% dari tumor ini

ditemukan pada pasien yang berada pada dekade kedua. Lebih dari 90% ameloblastoma

unikisik ditemukan pada mandibula pada regio posterior. Ameloblastoma tipe unikistik

umumnya membentuk kista dentigerous secara klinis maupun secara radiografis

walaupun beberapa diantaranya tidak berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi.

Tipe ini sulit didiagnosa karena kebanyakan ameloblastoma memiliki komponen

kista. Tipe ini umumnya menyerang bagian posterior mandibula diikuti dengan regio

parasimfisis dan anterior maksila. Sebuah variasi yang disebut sebagai ameloblastoma

unikistik pertama sekali disebut pada tahun 1977 oleh Robinson dan Martinez. Mereka

melaporkan bahwa tipe unikistik ini kurang agresif dan menyarankan enukleasi simple

sebagai perawatannya. Studi menunjukan secara klinis enukleasi simple pada

ameloblastoma tipe unikistik sebenarnya menunjukan angka rekurensi yang tinggi yaitu

sekitar 60%. Dengan demikian enukleasi simple merupakan perawatan yang tidak sesuai

untuk lesi ini dan perawatan yang lebih radikal dengan osteotomi periferal atau terapi

krio dengan cairan nitrogen atau keduanya lebih sesuai untuk tumor ini.

Tipe ini sulit didiagnosa karena kebanyakan ameloblastoma memiliki komponen

kista. Tipe ini umumnya menyerang bagian posterior mandibula diikuti dengan regio

parasimfisis dan anterior maksila. Sebuah variasi yang disebut sebagai ameloblastoma

unikistik pertama sekali disebut pada tahun 1977 oleh Robinson dan Martinez. Mereka

melaporkan bahwa tipe unikistik ini kurang agresif dan menyarankan enukleasi simple

sebagai perawatannya. Studi menunjukan secara klinis enukleasi simple pada

ameloblastoma tipe unikistik sebenarnya menunjukan angka rekurensi yang tinggi yaitu

sekitar 60%. Dengan demikian enukleasi simple merupakan perawatan yang tidak sesuai

Page 4: patogenesis ameloblastoma

untuk lesi ini dan perawatan yang lebih radikal dengan osteotomi periferal atau terapi

krio dengan cairan nitrogen atau keduanya lebih sesuai untuk tumor ini.

1.2.3 Tipe periferal/ekstraosseus

Periferal ameloblastoma juga dikenal dengan nama ekstraosseus ameloblastoma

atau ameloblastoma jaringan lunak. Biasanya terjadi pada gingiva atau mukosa alveolar.

Tipe ini menginfiltrasi jaringan di sekelilingnya yaitu jaringan ikat gingiva dan tidak ada

keterlibatan tulang di bawahnya. Periferal ameloblastoma ini umumnya tidak sakit,

sessile, kaku, pertumbuhan eksofitik yang biasanya halus atau granular. Tumor ini

diyakini mewakili 2 % sampai 10% dari seluruh kasus ameloblastoma yang didiagnosa.

Tumor ini pernah dilaporkan terjadi pada semua rentang umur dari 9 sampai 92 tahun.

Kasus-kasus melaporkan bahwa tumor ini terjadi kebanyakan pada pria daripada wanita

dengan perbandingan 1,9 dengan 1.

70% dari ameloblastoma tipe periferal ini terjadi pada mandibula, dari bagian

ramus dari anterior mandibula sampai foramen mandibula paling sering terkena.

Beberapa penulis lebih suka mengklasifikasikan mereka ke dalam hamartoma daripada

neoplasma dan tumor ini biasnya bersifat jinak, tidak mengalami rekurensi setelah eksisi

simpel komplit. Perawatan yang direkomendasikan untuk tumor ini berbeda dengan

perawatan tumor tipe lainnya karena tumor ini biasanya kecil dan bersifat lokal pada

jaringan lunak superfisial. Kebanyakan lesi berhasil dirawat dengan eksisi lokal dengan

mengikutsertakan sebagian kecil dari margin jaringan yang normal. Margin inferior harus

diikutkan periosteoum untuk menyakinkan penetrasi sel tumor ke tulang tidak terjadi

Page 5: patogenesis ameloblastoma