Patofisiologi Syok Hipovolemik
-
Upload
rangga-patria-lazuardi -
Category
Documents
-
view
112 -
download
3
description
Transcript of Patofisiologi Syok Hipovolemik
Patofisiologi Syok Hipovolemik
Patofisiologi sangat berhubungan dengan peyakit primer penyebab syok. Namun
secara umum bila terjadi penurunan tekanan darah, maka tubuh akan mengadakan respon
untuk mempertahankan sirkulasi dan perfusi yang adekuat pada organ vital melalui refleks
neurohumoral. Integritas sirkulsi tergantung pada volume darah yang beredar, tonus
pembuluh darah, dan sistem pompa jantung. Gangguan dari salah satu fungsi tersebut dapat
menyebabkan terjadinya syok. Bila terjadi hipovolemia, maka mekanisme yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Baroreseptor
Reseptor ini mendapat rangsangan dari perubahan tegangan dalam pembuluh
darah. Bila terjadi penurunan tekanan darah, maka rangsangan terhadap baroreseptor
akan menurun, sehingga rangsangan yang dikirim baroreseptor ke pusat juga akan
berkurang. Sehingga terjadi penurunan rangsangan terhadap cardioinhibitory centre
dan hambatan terhadap pusat vasomotor.
Akibat dari kedua hal tersebut, maka akan terjadi vasokonstriksi dan takikardi.
Baroreseptor in terdapat di sinus caroticus, arcus aorta, atrium dexta et sinistra,
ventrikel sinistra, dan dalam sirkulsi paru. Baroreseptor sinus caroticus merupakan
baroreseptor yang paling berperan dalam pengaturan tekanan darah.
Kemoreseptor
Respon baroreseptor mencapai respon maksimal bila tekanan darah menurun
sampai 60 mmHg, maka yang akan berperan adalah kemoreseptor, yang terangsang
bila terjadi hipoksia dan asidosis jaringan. Akibat rangsang kemoreseptor ini adalah
vasokonstriksi dan rangsangan pernapasan.
Cerebral Ischemia Receptors
Bila aliran darah ke otak menurun sampai < 40 mmHg, maka akan terjadi
symphathetic discharge massive. Respon dari reseptor di otak ini lebih kuat dari
respon perifer.
Respon Humoral
Bila terjadi hipotensi atau hipovolemia, maka tubu akan mengeluarkan
hormon-hormon stress seperti epinefrin, glukagon, dan kortisol yang merupakan
hormon yang mempunyai efek kontra dengan insulin. Akibat dari pengeluaran
hormon tersebut adalah takikardi, vasokonstriksi, dan hiperglikemia.
Auto Transfusi
Adalah suatu mekanisme di dalam tubuh untuk mempertahankan volume dan
tekanan darah tetap stabil. Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan antara
jumlah cairan intravaskuler yang keluar ke ekstravaskuler atau sebaliknya. Proses
auto transfusi pada syok meliputi :
1. Tekanan darah turun, terjadi vasokonstriksi.
2. Kontraksi darah berkurang, aliran darah yang lewat lebih cepat.
3. Cairan interstisial diserp masuk kembali ke dalam sirkulasi.
Akibat dari mekanisme ini semua, maka akan terjadi :
1. Vasokonstriksi yang luas.
2. Akibat vasokonstriksi, tekanan darah diastolik meningkat dan menyebabkan
nadi menyempit.
3. Takikardi
4. Iskemia jaringan
5. Hipovolemia, yang menyebabkan aliran darah untuk pertukaran O2 dan CO2
lebih lama.