Patofisiologi Syok Hipovolemik

3
Patofisiologi Syok Hipovolemik Patofisiologi sangat berhubungan dengan peyakit primer penyebab syok. Namun secara umum bila terjadi penurunan tekanan darah, maka tubuh akan mengadakan respon untuk mempertahankan sirkulasi dan perfusi yang adekuat pada organ vital melalui refleks neurohumoral. Integritas sirkulsi tergantung pada volume darah yang beredar, tonus pembuluh darah, dan sistem pompa jantung. Gangguan dari salah satu fungsi tersebut dapat menyebabkan terjadinya syok. Bila terjadi hipovolemia, maka mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut : Baroreseptor Reseptor ini mendapat rangsangan dari perubahan tegangan dalam pembuluh darah. Bila terjadi penurunan tekanan darah, maka rangsangan terhadap baroreseptor akan menurun, sehingga rangsangan yang dikirim baroreseptor ke pusat juga akan berkurang. Sehingga terjadi penurunan rangsangan terhadap cardioinhibitory centre dan hambatan terhadap pusat vasomotor. Akibat dari kedua hal tersebut, maka akan terjadi vasokonstriksi dan takikardi. Baroreseptor in terdapat di sinus caroticus, arcus aorta, atrium dexta et sinistra, ventrikel sinistra, dan dalam sirkulsi paru. Baroreseptor sinus caroticus merupakan baroreseptor yang paling berperan dalam pengaturan tekanan darah. Kemoreseptor

description

xxx

Transcript of Patofisiologi Syok Hipovolemik

Page 1: Patofisiologi Syok Hipovolemik

Patofisiologi Syok Hipovolemik

Patofisiologi sangat berhubungan dengan peyakit primer penyebab syok. Namun

secara umum bila terjadi penurunan tekanan darah, maka tubuh akan mengadakan respon

untuk mempertahankan sirkulasi dan perfusi yang adekuat pada organ vital melalui refleks

neurohumoral. Integritas sirkulsi tergantung pada volume darah yang beredar, tonus

pembuluh darah, dan sistem pompa jantung. Gangguan dari salah satu fungsi tersebut dapat

menyebabkan terjadinya syok. Bila terjadi hipovolemia, maka mekanisme yang terjadi adalah

sebagai berikut :

Baroreseptor

Reseptor ini mendapat rangsangan dari perubahan tegangan dalam pembuluh

darah. Bila terjadi penurunan tekanan darah, maka rangsangan terhadap baroreseptor

akan menurun, sehingga rangsangan yang dikirim baroreseptor ke pusat juga akan

berkurang. Sehingga terjadi penurunan rangsangan terhadap cardioinhibitory centre

dan hambatan terhadap pusat vasomotor.

Akibat dari kedua hal tersebut, maka akan terjadi vasokonstriksi dan takikardi.

Baroreseptor in terdapat di sinus caroticus, arcus aorta, atrium dexta et sinistra,

ventrikel sinistra, dan dalam sirkulsi paru. Baroreseptor sinus caroticus merupakan

baroreseptor yang paling berperan dalam pengaturan tekanan darah.

Kemoreseptor

Respon baroreseptor mencapai respon maksimal bila tekanan darah menurun

sampai 60 mmHg, maka yang akan berperan adalah kemoreseptor, yang terangsang

bila terjadi hipoksia dan asidosis jaringan. Akibat rangsang kemoreseptor ini adalah

vasokonstriksi dan rangsangan pernapasan.

Cerebral Ischemia Receptors

Bila aliran darah ke otak menurun sampai < 40 mmHg, maka akan terjadi

symphathetic discharge massive. Respon dari reseptor di otak ini lebih kuat dari

respon perifer.

Page 2: Patofisiologi Syok Hipovolemik

Respon Humoral

Bila terjadi hipotensi atau hipovolemia, maka tubu akan mengeluarkan

hormon-hormon stress seperti epinefrin, glukagon, dan kortisol yang merupakan

hormon yang mempunyai efek kontra dengan insulin. Akibat dari pengeluaran

hormon tersebut adalah takikardi, vasokonstriksi, dan hiperglikemia.

Auto Transfusi

Adalah suatu mekanisme di dalam tubuh untuk mempertahankan volume dan

tekanan darah tetap stabil. Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan antara

jumlah cairan intravaskuler yang keluar ke ekstravaskuler atau sebaliknya. Proses

auto transfusi pada syok meliputi :

1. Tekanan darah turun, terjadi vasokonstriksi.

2. Kontraksi darah berkurang, aliran darah yang lewat lebih cepat.

3. Cairan interstisial diserp masuk kembali ke dalam sirkulasi.

Akibat dari mekanisme ini semua, maka akan terjadi :

1. Vasokonstriksi yang luas.

2. Akibat vasokonstriksi, tekanan darah diastolik meningkat dan menyebabkan

nadi menyempit.

3. Takikardi

4. Iskemia jaringan

5. Hipovolemia, yang menyebabkan aliran darah untuk pertukaran O2 dan CO2

lebih lama.