Patofisiologi Sh

4
(lampiran) PATHWAY STROKE HEMORAGIK Faktor pencetus/ etilogi Penimbunan lemak/kolesterol Lemak yang sudah nekrotik Menjadi kapur/ mengandung yang meningkat dalam darah dari degenerasi kolesterol dengan infiltrasi limfosit (thrombus) Pembuluh darah menjadi Penyempitan pembuluh darah kaku dan pecah (oklusi vaskuler) Stroke Hemoragik Kompresi jaringan otak Aliran darah terhambat Proses metabolism dalam Heriasi Eritrosit bergumpal, endotel rusak otak terganggu Cairan plasma hilang Penurunan suplai darah dan O2 ke otak Peningkatan TIK Edema Cerrebral

description

patofisiologi SH NANDA NIC-NOC 2013

Transcript of Patofisiologi Sh

Page 1: Patofisiologi Sh

(lampiran)

PATHWAY STROKE HEMORAGIK

Faktor pencetus/ etilogi Penimbunan lemak/kolesterol Lemak yang sudah nekrotik Menjadi kapur/ mengandung

yang meningkat dalam darah dari degenerasi kolesterol dengan infiltrasi

limfosit (thrombus)

Pembuluh darah menjadi Penyempitan pembuluh darah

kaku dan pecah (oklusi vaskuler)

Stroke Hemoragik Kompresi jaringan otak Aliran darah terhambat

Proses metabolism dalam Heriasi Eritrosit bergumpal, endotel rusak

otak terganggu

Cairan plasma hilang

Penurunan suplai darah

dan O2 ke otak Peningkatan TIK Edema Cerrebral

Resiko Ketidakefektifan

Perfusi Jaringan Otak

Arteri carotis Arteri vertebra Arteri cerebri Gangguan Rasa

Nyaman : Nyeri

Disfungsi N.II (optikus)

Kerusakan N.I (olfaktorius), Kerusakan neuro- Disfungsi N.XI

Penurunan aliran darah NII (optikus) N.IV (troklearis) cerebrospinal N.VII (assesoris)

Page 2: Patofisiologi Sh

(lampiran)

ke retina N.XII (hipoglosus) (facialis), N.IX (glossofaringeus)

Penurunan kemampuan retina Perubahan ketajaman Kontrol otot fanal/ Penurunan fungsi

untuk menangkap bayangan sensori penghidu, oral menjadi lemah motorik dan

penglihatan dan pengecap musculoskeletal

Kebutaan Ketidakmampuan bicara

Gangguan Perubahan Kelemahan

Resiko Jatuh Persepsi dan Sensori Kerusakan artikula anggota gerak

tidak bisa bicara

Parese/Plegi

Kerusakan Komunikasi Verbal

Penurunan fungsi N.X

(vagus) N.IX (glosofaringeus) Hambatan Mobilitas Fisik Tirah baring lama

Proses menelan tidak efektif Kerusakan Integritas Kulit Luka Decubitus

Refluks Gangguan Menelan

Disfagia

Anoreksia

Ketidakseimbangan Nutrisi

Kurang dari Kebutuhan Tubuh