Pathofisiologi JANTUNG

download Pathofisiologi JANTUNG

of 8

Transcript of Pathofisiologi JANTUNG

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    1/8

    Pathofsiologi

    Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil M. Tuberculosis.

    Bakteri menyebar melalui jalan napas menuju alveoli lalu

    berkembang biak dan terlihat bertumpuk. Perkembangan M.

    Tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru

    (lobus atas. Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran

    darah ke bagian tubuh lain (ginjal! tulang dan korteks serebri dan

    area lain dari paru (lobus atas.

    "elanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan respon dengan

    melakukan reaksi in#amasi. $eutro%l dan makrofag melakukan

    aksi fagositosis (menelan bakteri! sementara limfosit spesi%k&

    tuberkulosis menghancurkan (melisiskan basil dan jaringan

    normal. 'eaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya

    eksudat dalam alveoli yang menyebabkan bronkopneumonia.

    Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu &)* minggu setelah

    terpapar bakteri.

    Interaksi antara M. Tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh padamasa awal infeksi membentuk sebuah massa jaringan baru yang

    disebut granuloma. +ranuloma terdiri atas gumpalan basil hidup

    dan mati yang dikelilingi oleh makrofag seperti dinding.

    +ranuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi massa jaringan

    %brosa. Bagian tengah dari massa tersebut disebut ghon tubercle.

    Materi yang terdiri dari makrofag dan bakteri menjadi nekrotik

    yang selanjutnya membentuk materi yang penampakannya

    seperti keju (necroti,ing caseosa. -al ini akan menjadi kalsi%kasidan akhirnya membentuk jaringan kolagen! kemudian bakteri

    menjadi nonaktif.

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    2/8

    "etelah infeksi awal! jika respon sistem imun tidak adekuat maka

    penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah

    dapat timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya

    tidak aktif kembali menjadi aktif. Pada kasus ini! ghon tubercle

    mengalami ulserasi sehingga menghasilkan necroti,ing caseosa di

    dalam bronkhus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi

    sembuh dan membentuk jaringan parut. Paru yang terinfeksi

    kemudian meradang! mengakibatkan timbulnya

    bronkopneumonia! membentuk tuberkel dan seterusnya.

    Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini

    berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang biak di

    dalam sel. Makrofag yang mengadakan in%ltrasi menjadi lebih

    panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid

    yang dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan )*&* hari. aerahyang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi

    sel epiteloid dan %broblas akan menimbulkan respon berbeda!

    kemudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang

    dikelilingi oleh tuberkel ("melt,er / Bare! **).

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    3/8

    F. Maniestasi klinis

    Tuberkulosis sering dijuluki 0the great imitator1 yaitu suatu

    penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit

    lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah dan

    demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas

    sehingga diabaikan bahkan kadang&kadang asimtomatik.

    +ambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi golongan! gejala

    respiratorik dan gejala sistemik.

    ). +ejala respiratorik meliputi 2

    a. Batuk

    +ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang

    paling sering dikeluhkan. Mula&mula bersifat non produktif

    kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada

    kerusakan jaringan.

    b. Batuk darah

    arah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi! mungkin tampak

    berupa garis atau bercak&bercak darak! gumpalan darah atau

    darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi

    karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah

    tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

    c. "esak napas

    +ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas

    atau karena ada hal&hal yang menyertai seperti efusi pleura!

    pneumothora3! anemia dan lain&lain

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    4/8

    d. $yeri dada

    $yeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan.

    +ejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

    . +ejala sistemik! meliputi 2

    a. emam

    Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore

    dan malam hari mirip demam in#uen,a! hilang timbul dan makin

    lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan

    makin pendek.

    b. +ejala sistemik lain

    +ejala sistemik lain ialah keringat malam! anoreksia! penurunan

    berat badan serta malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual

    dalam beberapa minggu&bulan! akan tetapi penampilan akut

    dengan batuk! panas! sesak napas walaupun jarang dapat juga

    timbul menyerupai gejala pneumonia.

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    5/8

    G. Penatalaksanaan

    ). Pengobatan

    Menurut ep.4es (**5 tujuan pengobatan TB Paru adalah untuk

    menyembuhkan penderita! mencegah kematian! mencegahkekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. "alah satu

    komponen dalam 6T" (irectly 6bserved Treatment

    "hourtcourse chemotherapy adalah pengobatan paduan 67T

    jangka pendek dengan pengawasan langsung dan untuk

    menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang Pengawas

    Menelan 6bat (PM6. Pemberian paduan 67T didasarkan pada

    klasi%kasi TB Paru. Prinsip pengobatan TB Paru adalah obat TB

    diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis (Isoniasid!

    'ifampisin! Pirasinamid! "treptomisin! 8tambutol dalam jumlah

    cukup dan dosis tepat selama 9&: bulan! supaya semua kuman

    (termasuk kuman persisten dapat dibunuh.

    osis tahap intensif dan tahap lanjutan ditelan sebagai dosis

    tunggal! sebaiknya pada saat perut kosong. Pada tahap intensif

    (awal penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung

    untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua 67T. Bila

    pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat!

    penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu

    minggu. "ebagian besar penderita TB Paru BT7 positif menjadi

    BT7 negatif (konversi pada akhir pengobatan intensif. Pada tahap

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    6/8

    lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit! namun

    dalam jangka waktu yang lebih lama.

    Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten

    sehingga mencegah terjadi kekambuhan. Pada anak! terutama

    balita yang tinggal serumah atau kontak erat dengan penderita

    TB Paru BT7 positif! perlu dilakukan pemeriksaan. Bila anak

    mempunyai gejala seperti TB Paru maka dilakukan pemeriksaan

    seperti alur TB Paru anak dan bila tidak ada gejala! sebagai

    pencegahan diberikan I,oniasid ; mg per kg berat badan perhari

    selama enam bulan. Pada keadaan khusus (adanya penyakit

    penyerta! kehamilan! menyusui pemberian pengobatan dapat

    dimodi%kasi sesuai dengan kondisi khusus tersebut (ep.4es!

    **5

    misalnya2 )

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    7/8

    5

  • 7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG

    8/8

    Penggunaan 67T mempunyai beberapa efek samping

    diantaranya2

    a 'ifampicin2 tidak nafsu makan! mual! sakit perut! warna

    kemerahan pada air seni! purpura dan syok (ep.4es! **5!

    sindrom #u! hepatotoksik ("oeparman! )*= b Pirasinamid2

    nyeri sendi! hiperurisemia! ("oeparman! )*= c I$-2 kesemutan

    sampai dengan rasa terbakar di kaki (ep.4es! **5! neuropati

    perifer!hepatotoksik ("oeparman! )*= d "treptomisin2 tuli!

    gangguankeseimbangan (ep.4es! **5! nefrotoksik dan

    gangguan $ervusCIII ("oeparman! )*= e 8thambutol2

    gangguan penglihatan!nefrotoksik! skinrash@dermatitis

    ("oeparman! )*= f 8tionamid2hepatotoksik! gangguanpencernaan