Pathofisiologi JANTUNG
Transcript of Pathofisiologi JANTUNG
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
1/8
Pathofsiologi
Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil M. Tuberculosis.
Bakteri menyebar melalui jalan napas menuju alveoli lalu
berkembang biak dan terlihat bertumpuk. Perkembangan M.
Tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru
(lobus atas. Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran
darah ke bagian tubuh lain (ginjal! tulang dan korteks serebri dan
area lain dari paru (lobus atas.
"elanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan respon dengan
melakukan reaksi in#amasi. $eutro%l dan makrofag melakukan
aksi fagositosis (menelan bakteri! sementara limfosit spesi%k&
tuberkulosis menghancurkan (melisiskan basil dan jaringan
normal. 'eaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya
eksudat dalam alveoli yang menyebabkan bronkopneumonia.
Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu &)* minggu setelah
terpapar bakteri.
Interaksi antara M. Tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh padamasa awal infeksi membentuk sebuah massa jaringan baru yang
disebut granuloma. +ranuloma terdiri atas gumpalan basil hidup
dan mati yang dikelilingi oleh makrofag seperti dinding.
+ranuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi massa jaringan
%brosa. Bagian tengah dari massa tersebut disebut ghon tubercle.
Materi yang terdiri dari makrofag dan bakteri menjadi nekrotik
yang selanjutnya membentuk materi yang penampakannya
seperti keju (necroti,ing caseosa. -al ini akan menjadi kalsi%kasidan akhirnya membentuk jaringan kolagen! kemudian bakteri
menjadi nonaktif.
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
2/8
"etelah infeksi awal! jika respon sistem imun tidak adekuat maka
penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah
dapat timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya
tidak aktif kembali menjadi aktif. Pada kasus ini! ghon tubercle
mengalami ulserasi sehingga menghasilkan necroti,ing caseosa di
dalam bronkhus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi
sembuh dan membentuk jaringan parut. Paru yang terinfeksi
kemudian meradang! mengakibatkan timbulnya
bronkopneumonia! membentuk tuberkel dan seterusnya.
Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini
berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang biak di
dalam sel. Makrofag yang mengadakan in%ltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid
yang dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan )*&* hari. aerahyang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi
sel epiteloid dan %broblas akan menimbulkan respon berbeda!
kemudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang
dikelilingi oleh tuberkel ("melt,er / Bare! **).
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
3/8
F. Maniestasi klinis
Tuberkulosis sering dijuluki 0the great imitator1 yaitu suatu
penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit
lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah dan
demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas
sehingga diabaikan bahkan kadang&kadang asimtomatik.
+ambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi golongan! gejala
respiratorik dan gejala sistemik.
). +ejala respiratorik meliputi 2
a. Batuk
+ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang
paling sering dikeluhkan. Mula&mula bersifat non produktif
kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada
kerusakan jaringan.
b. Batuk darah
arah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi! mungkin tampak
berupa garis atau bercak&bercak darak! gumpalan darah atau
darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi
karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah
tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.
c. "esak napas
+ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas
atau karena ada hal&hal yang menyertai seperti efusi pleura!
pneumothora3! anemia dan lain&lain
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
4/8
d. $yeri dada
$yeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan.
+ejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.
. +ejala sistemik! meliputi 2
a. emam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore
dan malam hari mirip demam in#uen,a! hilang timbul dan makin
lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan
makin pendek.
b. +ejala sistemik lain
+ejala sistemik lain ialah keringat malam! anoreksia! penurunan
berat badan serta malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual
dalam beberapa minggu&bulan! akan tetapi penampilan akut
dengan batuk! panas! sesak napas walaupun jarang dapat juga
timbul menyerupai gejala pneumonia.
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
5/8
G. Penatalaksanaan
). Pengobatan
Menurut ep.4es (**5 tujuan pengobatan TB Paru adalah untuk
menyembuhkan penderita! mencegah kematian! mencegahkekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. "alah satu
komponen dalam 6T" (irectly 6bserved Treatment
"hourtcourse chemotherapy adalah pengobatan paduan 67T
jangka pendek dengan pengawasan langsung dan untuk
menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang Pengawas
Menelan 6bat (PM6. Pemberian paduan 67T didasarkan pada
klasi%kasi TB Paru. Prinsip pengobatan TB Paru adalah obat TB
diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis (Isoniasid!
'ifampisin! Pirasinamid! "treptomisin! 8tambutol dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 9&: bulan! supaya semua kuman
(termasuk kuman persisten dapat dibunuh.
osis tahap intensif dan tahap lanjutan ditelan sebagai dosis
tunggal! sebaiknya pada saat perut kosong. Pada tahap intensif
(awal penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung
untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua 67T. Bila
pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat!
penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu
minggu. "ebagian besar penderita TB Paru BT7 positif menjadi
BT7 negatif (konversi pada akhir pengobatan intensif. Pada tahap
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
6/8
lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit! namun
dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten
sehingga mencegah terjadi kekambuhan. Pada anak! terutama
balita yang tinggal serumah atau kontak erat dengan penderita
TB Paru BT7 positif! perlu dilakukan pemeriksaan. Bila anak
mempunyai gejala seperti TB Paru maka dilakukan pemeriksaan
seperti alur TB Paru anak dan bila tidak ada gejala! sebagai
pencegahan diberikan I,oniasid ; mg per kg berat badan perhari
selama enam bulan. Pada keadaan khusus (adanya penyakit
penyerta! kehamilan! menyusui pemberian pengobatan dapat
dimodi%kasi sesuai dengan kondisi khusus tersebut (ep.4es!
**5
misalnya2 )
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
7/8
5
-
7/23/2019 Pathofisiologi JANTUNG
8/8
Penggunaan 67T mempunyai beberapa efek samping
diantaranya2
a 'ifampicin2 tidak nafsu makan! mual! sakit perut! warna
kemerahan pada air seni! purpura dan syok (ep.4es! **5!
sindrom #u! hepatotoksik ("oeparman! )*= b Pirasinamid2
nyeri sendi! hiperurisemia! ("oeparman! )*= c I$-2 kesemutan
sampai dengan rasa terbakar di kaki (ep.4es! **5! neuropati
perifer!hepatotoksik ("oeparman! )*= d "treptomisin2 tuli!
gangguankeseimbangan (ep.4es! **5! nefrotoksik dan
gangguan $ervusCIII ("oeparman! )*= e 8thambutol2
gangguan penglihatan!nefrotoksik! skinrash@dermatitis
("oeparman! )*= f 8tionamid2hepatotoksik! gangguanpencernaan