PASIEN DENGAN KOLOSTOMI

13
LAPORAN PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. Colostomy adalah sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. 2. BERDASARKAN LUBANG KOLOSTOMY DIBAGI MENJADI 3: 1. Single barreled stoma, Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup. 2. Double barreled, Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses. 3. Kolostomi lop-lop, Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong. 3. INDIKASI KOLOSTOMI Indikasi colostomy yang permanent. Pada penyakit usus yang ganas seperti carsinoma pada usus. Kondisi infeksi tertentu pada colon: · Trauma kolon dan sigmoid · Diversi pada anus malformasi · Diversi pada penyakit Hirschsprung · Diversi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal kanal 4. KOMPLIKASI

description

gdhgrtrjhfjkhlkioulhkjfjsgdATRCB

Transcript of PASIEN DENGAN KOLOSTOMI

LAPORAN PENDAHULUAN

1. PENGERTIANColostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya.Colostomy adalah sebuahlubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses.

2. BERDASARKAN LUBANG KOLOSTOMY DIBAGI MENJADI 3:1.Single barreled stoma,Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup.2.Double barreled,Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses.3.Kolostomi lop-lop,Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong.

3. INDIKASI KOLOSTOMIIndikasi colostomy yang permanent. Pada penyakit usus yang ganas seperti carsinoma pada usus. Kondisi infeksi tertentu pada colon:Trauma kolon dan sigmoidDiversi pada anus malformasiDiversi pada penyakit HirschsprungDiversi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal kanal

4. KOMPLIKASIa.Prolaps,merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit. Prolaps dapat dibagi 3 tingkatan: Penonjolan seluruh dinding colon termasuk peritonium kadang-kadang sampat loop ilium. Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan. Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor peristaltik usus meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.

b.lritasi Kulit Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.c.Diare Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya normal.d.Stenosis Stoma Kontraktur lumen terjadi penyempitan dari celahnya yang akan mengganggu pasase normal feses.e.Eviserasi Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen keluar melalui celah.f.Obstruksi/ penyumbatan Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan. Untuk menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur. Pada pasien dengan kolostomi permanen tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar pasien dapat melakukannya sendiri di kamar mandi.g.Infeksi Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.h.Retraksi stoma/ mengkerut Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan.i.Prolaps pada stoma Prolaps merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit.Stenosis Penyempitan dari lumen stoma.j.Perdarahan stomak.Hernia Paracolostomyl.Pendarahan Stomam.lnfeksi luka operasin.Retraksi : karena fixasi yang kurang sempurnao.Sepsis dan kematian

Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang memadai.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANGFoto polos abdomen 3 posisiColon inloopColonoscopyUSG abdomen

6. PERAWATAN KOLOSTOMYa. PengertianMembersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma , dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.b. TujuanMenjaga kebersihan pasienMencegah terjadinya infeksiMencegah iritasi kulit sekitar stomaMempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannyac. Persiapan pasienMemberi penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan, dllMengatur posisi tidur pasien (supinasi)Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup gorden jendela, pintu, memasang penyekat tempat tidur (k/P), mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien

7. PERSIAPAN ALAT1.Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang, dan kain persegi empat2.Kapas sublimate/kapas basah, NaCl3.Kapas kering atau tissue4.pasang sarung tangan bersih5.Kantong untuk balutan kotor6.Baju ruangan / celemek7.Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi8.Zink salep9.Perlak dan alasnya10.Plester dan gunting\11.Bila perlu obat desinfektan12.Bengkok13.Set ganti balut

8. PROSEDUR KERJA1.Cuci tangan2.Gunakan sarung tangan3.Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma4.Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien5.Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll)6.Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien7.Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok8.Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma9.Membersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas sublimat / kapas hangat (air hangat)/ NaCl10.Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan kassa steril11.Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma12.Menyesuaikan lubag colostomy dengan stoma colostomy13.Menempelkan kantnong kolostomi dengan posisi vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan pasien14.Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi15.Merekatkan/memasang kolostomy bag dengan tepat tanpa udara didalamnya16.Merapikan klien dan lingkungannya17.Membereskan alat-alat dan membuang kotoran18.Melepas sarung tangan19.Mencuci tangan20.Membuat laporan

9. PATOFISIOLOGIKlien yang mengalami kelainan pada usus seperti: obstruksi usus, kanker kolon,kolitis ulceratif, penyakit Divertikuler akan dilakukan pembedahan yang disebut dengan kolostomi yaitu lubang dibuat dari segmen kolon ( asecenden, tranversum dan sigmoid ).Lubang tersebut ada yang bersifat sementara dan permanen.Kolostomi asenden dan transversum bersifat sementara,sedangkan kolostomi sigmoid bersifat permanen. Kolostomi yang bersifat sementara akan dilakukan penutupan.

10. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KOLOSTOMI1.Pengkajiana. Keadaan stoma :Warna stoma (normal warna kemerahan).Tanda-tanda perdarahan (perdarahan luka operasi).Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese).Posisi stoma.b. Apakah ada perubahan eliminasi tinja :Konsistensi, bau, warna feces.Apakah ada konstipasi / diare ?Apakah feces tertampung dengan baik ?Apakah pasien/ keluarga dapat mengurus feces sendiri ?

c. Apakah ada gangguan rasa nyeri :Keluhan nyeri ada/ tidak.Hal-hal yang menyebabkan nyeri.Kualitas nyeri.Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang).Apakah pasien gelisah atau tidak.d. Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhiTidur nyenyak/ tidak.Apakah stoma mengganggu tidur/tidak.Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur.Adakah faktor psikologis mempersulit tidur ?e. Bagaimana konsep diri pasien ?f. Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri, harga diri, ideal diri, gambaran diri, & peran.g. Apakah ada gangguan nutrisi :Bagaimana nafsu makan klien.BB normal atau tidak.Bagaimana kebiasaan makan pasien.Makanan yang menyebabkan diare.Makanan yang menyebabkan konstipasi.h. Apakah pasien seorang yang terbuka ?Maukah pasien mengungkapkan masalahnya.Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan setelah tahu bagian tubuhnya diangkat.

Prioritas Perawatan Ditujukan Kepada:Pengkajian mengenai penyesuaian psikologis.Pencegahan terhadap komplikasi.Pemberian dukungan untuk rnerawat anak.Menyediakan informasi bagi keluarga.

2.Diagnosa Keperawatan1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma jaringan2.Kerusakan intregitas kulit berhubungan dengan pemasangan kolostomi3.Gangguan konsep diri/citra diri berhubungan dengan perubahan anatomis4.Gangguan istirahat tidur berhubungna dengan luka insisi akibat tindakan colostomy5.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya luka pasca bedah di abdomen6.Nutrisi kuarang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi tidak adekuat

3.Intervensi keperawatanDIAGNOSATUJUAN/KHINTERVENSIRASIONAL

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma jaringan

TUJUAN:Diharapkan rasa nyeri berkurang/hilang

KH:-Skala nyeri 0-10-Wajah tampak rilek

Kaji keluhan dan derajad nyeri

Motivasi untuk melakukan tekhnik pengaturan nafas dan mengalihkan perhatian Hindari sentuhan seminimal mungkin untuk mengurangi rangsangan nyeri Pertahankan puasa

Berikan analgetik sesuai dengan program medis Untuk mengetahui sifat dan tingkat nyeri sehingga memudahkan dalam memberikan tindakan Relaksasi dan retraksi dapat mengurangi rangsangan nyeri

Sentuhan dapat meningkatkan rangsangan nyeri

Untuk mengistirahatkan usus

Analgesik membantu memblok jaras nyeri

Kerusakan intregitas kulit berhubungan dengan pemasangan kolostomi

Tujuan :dapat mempertahankan integritas kulitKriteria hasil :-Iritasi berkurang-Luka kering . Jelaskan pentingnya merawat luka pada pasien kolostomi

Observasi luka, catat karakteristik drainase

Kosongkan irigasi dan bersihkan kantong kolostomi secara rutin

Kolaborasi pemberian antibiotik Meningkatkan pengetahuan pasien tentang kondisinya dan tindakan yang akan dilakukan Perdarahan pasca operasi terjadi selama 48 jam pertama, dimana infeksi dapat terjadi Menghilangkan bakteri dan mengurangi resiko infeksi Mengurangi resiko infeksi

Gangguan konsep diri/citra diri berhubungan dengan perubahan anatomis

Tujuan :Menyatakan penerimaan diri sesuai situasi

Kriteria hasil :-Menerima perubahan kedalam konsep diri tanpa harga diri yang negative-Menunjukkan penerimaan dengan melihat / menyentuh stoma dan berpartisipasi dalam perawatan diri-Menyatakan perasaan tentang stoma / penyakitMulai menerima situasi secara konstruktif Catat perilaku menarik diri, peningkatan ketergantungan, manipulasi/tidak terlibat dalam perawatan Berikan kesempatan pada pasien atau orang terdekat untuk memandang atau menyentuh stoma, gunakan kesempatan untuk memberikan tanda positif tentang penyembuhan penampilan normal dsb. Tingkatkan pasien bahwa penerimaan memerlukan waktu, baik secara fisik dan emosi

Berikan kesempatan pasien menerima kolostomi melalui partisipasi perawatan diri Dengan masalah pada penilaian yang dapat memrlukan evaluasi lebih lanjut dan terapi lebih dekat Menyentuh stoma menyakinkan pasien/keluarga bahwa hal itu tidak mudah rusak dan gerakan pada stoma merupakan peristaltic yang normal

Ketergantungan pada perawatan diri membantu untuk memperbaiki kepercayan diri dan penerimaan situasi

Meningkatkan rasa control dan memberikan pesan pada pasien bahwa ia dapat menangani masalah tersebut, meningkatkan harga diri

Gangguan istirahat tidur berhubungna dengan luka insisi akibat tindakan colostomy

Tujuan :Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi.Kriteria Evaluasi :-KIien dapat tidur tenang (6-8 jam sehari).-Tidak ada faktor lingkungan dan psikologis yang mempersulit tidur.-Klien kelihatan segar (tidak mengantuk).

Jelaskan perlunya pengawasan fungsi usus dalam operasi awal

Berikan system kantong adekuat, kosongkan kantong sebelum tidur, bila perlu pada jadwal yang teratur

Biarka pasien mengetahui bahwa stoma tidak akan cedera bila tidur

Dukung kelanjutan kebiasaan ritual sebelum tidur

Kolaborasi berikan analgesic, sedative saat tidur Pasien lebih dapat mentoleransi gangguan dari staf bila ia memahami alas an/pentingnya perawatan Flatus/feses berlebihan terjadi meski diintervensi, pengosongan pada jadwal teratur meminimalkan kebocoran Pasien akan mampu beristirahat lebih baik bila merasa aman tentang kolostomi stomanya Nyeri mempengaruhi kemampuan pasien untuk jatuh/tetap tidur. Obat yang tepat waktu dapat meningkatkan istirahat/tidur selama periode awal pasca operasi. Catat jaras nyeri pada otak ada dipusat tidur dan dapat memmpengaruhi pasien menjadi terbangun

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya luka pasca bedah di abdomen

Tujuan :Diharapkan pasien dapat melaukan aktivitas sesuai kondisinyaKH:-Px mampu mika-miki tanpa bantuan-Px dapat duduk sendiri

Jelaskan pentingnya gerakan/aktivitas bagi pasien Bantu dan latih pasien untuk melakukan aktivitas/gerakan

Ubah posisi secara periodic sesuai kondisi pasien Motivasi pasien untuk tetap melakukan latihan Gerakan mengurangi spasme otot akibat bedrest Meningkatkan rasa kepercayaan dan meminimal resiko dekubitus Perubahan posisi menurunkan insiden komplikasi kulit Meningkatkan rasa percaya diri dan untuk semangat sembuh

Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan nutrisi tidak adekuat

Tujuan :Diharapkan nafsu makan pasien meningkatKH:-Bebas tanda malnutrisi-Pola makan 3 kali sehari

Jelaskan pentingnya nutrisi pada pasien

Jelaskan makanan yang dianjurka dan yang dipantangkan

Monitor makanan dalam porsi sedikit tapi sering

Monitor makanan-makanan yang dikonsumsi

Kolaborasi dengan ahli gizi Nutrisi dapat mempercepat penyembuhan luka Mencegah kondisi yang buruk pada pasien

Menurunkan resiko mual, muntah

Mencegah timbulnya keracunan makanan atau kondisi pasien yang buruk

Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi pasien dalam perubahan pencernaan dan funngsi usus