PASCA -1

74
PENELITIAN KUALITATIF

Transcript of PASCA -1

PENELITIAN KUALITATIF

Pekerja Seks Komersial

Kemiskinan

Carok

PENELITIAN KUALITATIF

Kuantitatif Vs Kualitatif

Penelitian

Kuantitatif Kualitatif

•Mengukur tingkat kejadian•Berapa banyak

•Tindakan•Pembuktian

•Deskripsi

•Menggali informasi yang mendalam•Mengapa•Motivasi

•Discovery•Explorasi

•Insight tindakan

Paradigma Kuantitatif Kualitatif

Asumsi- Fakta sosial memiliki realitas

yang objektif- Variabel dapat diidentifikasi

dan dapat diukur hubungannya

Realitas adalah dibangun secara sosial

Variabel kompleks saling berhubungan sulit diukur

TujuanGeneralisasi Penjelasan tentang sebab akibatPrediksi

Tidak dapat digeneralisasikanMemahami situasi yang ada

PendekatanDimulai dengan teori dan hipotesaMenggunakan instrumen formalDeduktifAnalisis komponenMengolah data menjadi angka

Hasil berupa hipotesa dan teoriPeneliti sebagai instrumen Naturalistik

InduktifMencari pola-polaMencari prularisme, kompleksitasMemperkecil penggunaan angka-angka

Paradigma Kuantitatif vs Kualitatif

Konsep Fundamental Studi Kualitatif:

1. Pandangan Holistik 2. Konteksual3. Perspectif emic (dari sudut

pandang masyarakat yang diteliti)4. Perspective etic (dari sudut

pandang luar /peneliti tentang suatu realita)

5. Orientasi bebas nilai

6 Asumsi Dasar Penelitian Kualitatif ( Merriam,1988)

1. Peneliti Kualitatif lebih memfokuskan proses penelitian daripada hasil atau produk.

2. Peneliti Kualitatif tertarik pada proses pemahaman; tentang kehidupan manusia, pengalaman dan struktur sosial.

3. Peneliti adalah instrumen utama dalam proses pengumpulan data.

6 Asumsi Dasar Penelitian Kualitatif ( Merriam,1988)

4. Penelitian Kualitatif melibatkan proses penelitian Lapangan.

5. Penelitian Kualitatif melakukan kajian deskriptif tentang proses, arti, pemahaman tentang kata, simbol ataupun gambar.

6. Berpola Induktif, membangun abstraksi, konsep, hipotesis dan teori dari data.

Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

1. Penelitian Grounded, bertujuan mengungkap atau menemukan (to discover)

2. Etnografi, bertujuan memahami suatu gejala3. Studi Kasus, jika fokus pada identifikasi

bagaimana proses yang terjadi pada suatu lembaga/kelompok/individu.

4. Fenomenologi, bertujuan mendeskripsikan atau memaparkan pengalaman.

Tahapan Penelitian Kualitatif

Menentukan Topik Penelitian Menentukan pokok permasalahan Menyusun Rencana Penelitian Mengumpulkan Data Mengolah dan Menganalisis Data Menulis Laporan

PENELITIAN KUALITATIF

Yang dicari bukan kebenaran mutlak, tetapi pemahaman mendalam tentang suatu fakta sosial.

Prosedur penelitian tidak distandarisasi

‘fleksibel’ (ada petunjuk tetapi bukan aturan baku)

METODE PENELITIAN

“ MELAYANI “ PENELITI

SASARAN PENELITIAN

DITENTUKAN BERTAHAP SELAMA PROSES PENGUMPULAN DATA

KUANTITATIF:RESPONDEN(MENJAWAB PERTANYAAN DALAM KUESIONER)

KUALITATIF:INFORMAN(MENYAMPAIKAN INFORMASIKETIKA DIOBSERVASI DAN DIWAWANCARAI)

PERTANYAAN YANG AKAN DIPEROLEH JAWABANNYA MELALUI PERTANYAAN YANG AKAN DIPEROLEH JAWABANNYA MELALUI

PROSEDUR PENELITIAN ILMIAH YANG DAPAT MENGHASILKAN PROSEDUR PENELITIAN ILMIAH YANG DAPAT MENGHASILKAN

SESUATU YANG BARU, DILIHAT DARI SUDUT METODE YANG SESUATU YANG BARU, DILIHAT DARI SUDUT METODE YANG

DIGUNAKAN DAN / ATAU HASIL PENELITIAN ITU SENDIRI.DIGUNAKAN DAN / ATAU HASIL PENELITIAN ITU SENDIRI.

Contoh RQ dalam Penelitian KualitatifContoh RQ dalam Penelitian Kualitatif

PERTANYAAN YANG AKAN DIPEROLEH JAWABANNYA MELALUI PERTANYAAN YANG AKAN DIPEROLEH JAWABANNYA MELALUI

PROSEDUR PENELITIAN ILMIAH YANG DAPAT MENGHASILKAN PROSEDUR PENELITIAN ILMIAH YANG DAPAT MENGHASILKAN

SESUATU YANG BARU, DILIHAT DARI SUDUT METODE YANG SESUATU YANG BARU, DILIHAT DARI SUDUT METODE YANG

DIGUNAKAN DAN / ATAU HASIL PENELITIAN ITU SENDIRI.DIGUNAKAN DAN / ATAU HASIL PENELITIAN ITU SENDIRI.

Contoh RQ dalam Penelitian KualitatifContoh RQ dalam Penelitian Kualitatif

RUMUSANRUMUSANMASALAH MASALAH

PENELITIANPENELITIAN

KUANTITATIFKUANTITATIF

RUMUSANRUMUSANMASALAH MASALAH

PENELITIANPENELITIAN

KUANTITATIFKUANTITATIF

FOKUSFOKUSPENELITIANPENELITIAN

KUALITATIFKUALITATIF

FOKUSFOKUSPENELITIANPENELITIAN

KUALITATIFKUALITATIF

“RESEARCH QUESTION(S)” DALAM PENELITIAN KUALITATIF

-‘Fokus’ Penelitian - Bersifat ‘Fleksibel’Tujuan : Membatasi ruang lingkup-aspek yang akan diteliti

Yang relevan dan yang tidak relevan Memberi arah pada penelitian yang dilakukan Tujuan penelitian : menjawab permasalahan

penelitian

1. BERSIFAT TENTATIF2. TIDAK ADA VARIABEL3. DIKEMBANGKAN DAN DIPASTIKAN DI LAPANGAN

(SELAMA PROSES PENELITIAN)

SUMBER FOKUS PENELITIAN - PENELITIAN TERDAHULU - PENGETAHUAN & PENGALAMAN PENELITI

PENELITIAN KUALITATIF TIDAK DIMULAI DARI SUATU KEADAAN YANG TANPA ARAH

ADA KERANGKA PEMIKIRAN(ASSUMSI DASAR PENELITIAN)

HARUS ADA :- DEFINISI OPERASIONAL KONSEP YANG DIGUNAKAN- KERANGKA TEORI

Pertanyaan Penelitian

Pemfokusan topik penelitian akan tercermin dari pertanyaan penelitian.Tentukan pertanyaan yang bersifat umum yang kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan khusus1.“Bagaimana strategi lapas dalam meningkatkan keterampilan napi?””2.Apa saja kendala lapas dalam kegiatan keterampilan?3.Apa saja harapan napi dalam mengikuti kegiatan keterampilan di lapas?4.Upaya lapas dalam meningkatkan mutu keterampilan?

Pertanyaan penelitian Kualitatif

Tidak menggunakan formulasi hubungan sebab akibat. Hindari bahasa kuantitatif, seperti mempengaruhi, dampak, menyebabkan, berhubungan dan seterusnya.

Pertanyaan akan berkembang bahkan berubah sesuai dengan perkembangan penelitian di lapangan ( logic in practice )

Pertanyaan penelitian sebaiknya menggunakan pertanyaan terbuka.

Desain penelitian Kualitatif

Siapa dan apa saja sumber data yang akan diwawancarai atau diamati. Pertanyaan akan berkaitan dengan teknik pengumpulan data.

Hal apa saja yang akan diwawancarai atau diamati.Berkaitan dengan pertanyaan

1. Deskriptif : apa, dimana, kapan?2. Struktural: kapan , bagaimana dan

mengapa?3. Kontras: mengapa yang ini lebih baik /

buruk?

Alur Penelitian Kualitatif

Pola Siklus

Fokus Permasalahan

Penulisan laporan

RD

Interpretasi data Analisis data

Pengumpulan Data

Topik

PERSIAPANPERSIAPANPENELITIANPENELITIAN

Menentukan fokus penelitian (RQ)

Studi Kepustakaan

Kerangka Pemikiran & pendekatan

Prosedur / Metode Penelitian

PERSIAPANPERSIAPANPENELITIANPENELITIAN

Menentukan fokus penelitian (RQ)

Studi Kepustakaan

Kerangka Pemikiran & pendekatan

Prosedur / Metode Penelitian

PERSIAPANPERSIAPANPENGUMPULAN PENGUMPULAN

DATADATAPenyusunan

instrumen penelitian

Penentuan Informan

Pra Lapangan Observasi Pendahuluan

PERSIAPANPERSIAPANPENGUMPULAN PENGUMPULAN

DATADATAPenyusunan

instrumen penelitian

Penentuan Informan

Pra Lapangan Observasi Pendahuluan

PENGUMPULANPENGUMPULANDATADATA

Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data primer :-Observasi- Wawancara mendalam

PENGUMPULANPENGUMPULANDATADATA

Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data primer :-Observasi- Wawancara mendalam

PENGOLAHANPENGOLAHANDATADATA

TranskripKlasifikasi

data

PENGOLAHANPENGOLAHANDATADATA

TranskripKlasifikasi

data

ANALISISANALISISDATADATA

Interpretasi data

Kerangka penulisan laporan

ANALISISANALISISDATADATA

Interpretasi data

Kerangka penulisan laporan

PENULISANPENULISAN

LAPORANLAPORAN

PENELITIANPENELITIAN

PENULISANPENULISAN

LAPORANLAPORAN

PENELITIANPENELITIAN

PRESENTASIPRESENTASI

LAPORANLAPORAN

PENELITIANPENELITIAN

PRESENTASIPRESENTASI

LAPORANLAPORAN

PENELITIANPENELITIAN

Peran Teori dalam Penelitian Kualitatif

Membangun atau menghasilkan teori dari bawah (Induktif) artinya peneliti mengumpulkan data kemudian mengklasifikasika data berdasarkan kategori-kategori dalam upaya menemukan pola/gejala sosial yang diteliti.

Pola tersebut kemudian dibandingkan untuk menghasilkan teori baru atau teori alternatif.

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

1. MENJELASKAN MENGAPA & BAGAIMANA TERJADINYA SUATU GEJALA SOSIAL

2. MENYEMPURNAKAN/MEREVISI TEORI YANG SUDAH ADA

3. MEMBERIKAN ‘KERANGKA DASAR’ DALAM ANALISIS DATA

CONTOH :……..

Tahapan Pengumpulan Data

1. Tahap Deskriptif; mendeskripsikan suatu karakteristik fenomena sosial dan konteksnya.

2. Tahap Fokus; memfokuskan perhatian pada bagaimana/proses berlangsungnya suatu fenomena, termasuk faktor-faktor yang melatarbelakanginya.

3. Tahap Selektif ; menekankan pada hal-hal penegecualian atau konsekuensi dari fenomena sosial tertentu.

Teknik Cuplikan / Teknik criterion-based selection (H.B. Sutopo, 2006 : 64).

Menurut Lexy J. Moleong (2012 : 224), teknik cuplikan atau sampling dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber, bukan untuk memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi.

Dalam penelitian kualitatif yang digunakan adalah sampel bertujuan (purposive sampling). berarti peneliti memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya .

Informan dipilih dengan kriteria tertentu dan kemudian dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lain, dan tidak untuk membuat generalisasi.

Kualitatif

Observasi-Partisipasi

FokusGrup

Diskusi

Wawancara Mendalam

Teknik

Wawancara Mendalam

Terstruktur

Semi Terstruktur

Tidak Berstruktur

INFORMAN:• Snowbolling• Kontak personal• Pendekatan

kepada lembaga

Probing:• Elaborasi/

penjelasan lengkap

• Klarifikasi • Mengulangi

jawaban• Memberikan

semangat • Tunjukkan bahwa

jawaban informan

dimengerti• Silent probe.• Mengulangi

pertanyaan

Fokus Grup Diskusi

2 FGD/ktgri +

Tdk ada info baru

60-90 menitData

kualitatif

Tidak mencari konsensus

Homogen +Tdk salingmengenal

6-12 org

Karakteristik

Observasi-Partisipasi

Deskriptif

Terfokus

Terseleksi

Observasi:Peneliti melakukan pengamatan terhadap

obyek

Observasi partisipasi:Peneliti melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh obyek yang diteliti

Penggunaan FGD : WM

FGD WM

Interaksi Memperkaya Jawaban

Subyek tidak Sensitif

Topik Umum

Materi Tidak Banyak

Informan dapat disatukan

Hasil Cepat

Dana Terbatas

Interaksi Tidak Produktif

Subyek Sensitif

Topik Kompleks

Materi Luas dan banyak

Informan tdk dapat disatukan

Hasil Lama

Dana Cukup

Validitas Data

Triangulasi :1. triangulasi data2. triangulasi metode3. triangulasi peneliti4. trianggulasi teoretis (Patton dalam H.B. Sutopo, 2006 : 92).

Trianggulasi data

Cara ini mengarah pada penggunaan data dari beragam sumber data yang tersedia

Hal ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan kebenaran data, yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif, artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu sudut pandang.

Dengan cara menggali data dari sumber yang berbeda-beda, misalnya narasumber lain, catatan, maupun dokumen lainnya yang terkait dan juga denganpengumpulan data yang berbeda, maka data sejenis dapat teruji kemantapan dan kebenarannya. (H.B. Sutopo, 2006 : 94)

Trianggulasi metode

Data sejenis dikumpulkan dengan berbagai metode atau teknik pengumpulan data yang berbeda untuk menguji kemantapan informasinya. (H.B. Sutopo, 2006 : 95)

Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen

Triangulasi peneliti

Hasil penelitian baik data maupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.

Dari berbagai pandangan atau tafsir yang dilakukan beberapa peneliti diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang akhirnya bisa lebih memantapkan hasil akhir penelitian. (H.B. Sutopo, 2006 : 96)

Trianggulasi teoretis

Peneliti menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji sehingga mampu menghasilkan simpulan yang lebih mantap, dapat dipertanggungjawabkan, memiliki makna yang mendalam, dan bersifat multiperspektif.

Dalam penelitian ini digunakan teori konstruktivisme dalam pembelajaran, teori media pembelajaran (khususnya media audio visual), teori pembelajaran sejarah, dan teori multikultural sebagai alat analisis. (H.B. Sutopo, 2006 : 98)

PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Seluruh hasil pengamatan dan wawancara mendalam dibuatkan ‘TRANSKRIP’.

TRANSKRIP: Uraian dalam bentuk tulisan yang rinci

dan lengkap mengenai apa yang dilihat dan didengar baik secara langsung maupun dari hasil rekaman

Untuk wawancara mendalam, transkrip harus dibuat dengan menggunakan bahasa sesuai hasil wawancara (bahasa daerah, bahasa asing, bahasa ‘khusus’ dll)

ANALISIS TERHADAP TRANSKRIP

1. Menangkap makna dari teks untuk menunjukkan bagaimana makna dominan yang ada dalam teks dan makna yang dapat dipertentangkan yg bersifat, spesifik.

2. Menunjukkan makna-makna yang melekat dalam suatu teks, utamanya makna tersembunyi yang terkandung dalam teks.

3. Menganalisis bagaimana teks berkaitan dengan kehidupan, pengalaman, kenyataan, dan hal-hal yg bermakna tentang subyek penelitian.

ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Bukan mencari kecenderungan tentang realitas sosial yang diamati

Bukan memotret pola-pola umum dari realitas sosial yang diamati

ANALISIS DATA ANALISIS DATA

Dimaksudkan untuk mencari Dimaksudkan untuk mencari pemahaman mendalam tentang pemahaman mendalam tentang realitas sosial yang diteliti realitas sosial yang diteliti sebagaimana realitas sosial sebagaimana realitas sosial tersebut dipahami oleh subyek tersebut dipahami oleh subyek penelitianpenelitian

Untuk dapat melakukan Interpretasi Untuk dapat melakukan Interpretasi terhadap makna dibalik perkataan & terhadap makna dibalik perkataan & tingkah laku subyek penelitiantingkah laku subyek penelitian

Teknik Analisis

Proses analisis dalam penelitian kualitatif, secara khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif dari setiap unit datanya, bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data, dan dengan proses siklus.

Menurut miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2006 : 117) terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis), dan (2) model analisis interaktif (interactive model of analysis).

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif.

Menurut Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2006 : 119-120), analisis interaktif yaitu suatu analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi) yang terjadi bersamaan.

1. Pengumpulan data2. Reduksi data, berupa proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan, dan abstraksi data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Proses ini dilakukan terus selama penelitian, dengan memusatkan tema, membuat batasan permasalahan, membuat singkatan, pemberian kode, dan menulis memo.

3. Sajian data, berupa rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA Regina Pacis Surakarta. Sajian data mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga yang tersaji merupakan deskripsi kondisi yang merupakan rinci jawaban setiap permasalahan.

Verifikasi dan penarikan simpulan

dilakukan untuk mengembangkan ketelitian, misalnya dengan berdiskusi dan melakukan repetisi dalam satuan data yang berbeda

Simpulan sementara dapat dirumuskan dalam pelaksanaan analisis data dengan verifikasi, gerak pengulangan, dan penelusuran data kembali.

Begitu peneliti mendapatkan data baru dengan pemahaman baru, kemungkinan besar simpulan sementara tersebut perlu diubah secara lebih tepat. Bila data baru ternyata memperkuat simpulan sementara maka simpulan sementara akan menjadi semakin mantap.

Demikian seterusnya perjalanan proses pengumpulan data dan analisisnya berjalan bersamaan hingga dirasakan telah menghasilkan data selengkap-lengkapnya dan bisa diakhiri. (H.B. Sutopo, 2006 : 121)

 

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Regina Pacis Surakarta.

Fokus permasalahan yaitu pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran sejarah yang konstruktivistik.

Maka strategi yang digunakan yaitu studi kasus tunggal. Mengingat permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan dalam proposal sebelum peneliti terjun dan menggali permasalahan di lapangan, maka penelitian ini secara lebih khusus disebut studi kasus terpancang/embedded case study research.

Meskipun demikian peneliti tidak melepaskan variabel fokus (pilihannya) dari sifatnya yang holistik sehingga bagian-bagian yang diteliti tetap diusahakan pada posisi keberkaitan dengan bagian-bagian konteks keseluruhannya guna menemukan maknanya yang lengkap. (H.B. Sutopo, 2006 : 39

Sumber Data

1. Informan atau narasumber ialah guru mata pelajaran sejarah kelas XI Ilmu Sosial 1, dan siswa kelas XI Ilmu Sosial 1 SMA Regina Pacis Surakarta.

2. Tempat dan peristiwa3. Tempat penelitian merupakan tempat

penyelenggaraan pembelajaran sejarah di kelas XI Ilmu Sosial 1 SMA Regina Pacis Surakarta. Peristiwa atau aktivitas sebagai sumber data berupa situasi kelas pada saat berlangsungnya pembelajaran sejarah yang konstruktivistik melalui pemanfaatan media audio visual yang telah ditugaskan sebelumnya kepada peserta didik.

4. DOKUMEN

perangkat administrasi pembelajaran meliputi silabus, RPP, buku teks pembelajaran, modul, lembar kerja diskusi, media pembelajaran yang dihasilkan siswa melalui penugasan berupa media audio visual, soal postest kognitif maupun check list skala sikap afektif, hasil pengamatan diskusi siswa, dan daftar nilai.

Cara memperoleh data

1. ObservasiMenurut H.B. Sutopo (2006 : 75-76), teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung

2. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, wawancara dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam (in-depth interviewing).

Wawancara mendalam bersifat tidak terstruktur karena peneliti merasa tidak tahu mengenai apa yang terjadi sebenarnya dan ingin menggali informasinya secara mendalam dan lengkap dari narasumber.

wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat terbuka (open-ended) dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal secara lebih jauh, lengkap, dan mendalam. (H.B. Sutopo, 2006 : 67-69).

3. Pencatatan dokumen

Teknik mencatat dokumen menurut Yin dalam H.B. Sutopo (2006 : 81) disebut sebagai content analysis,

Peneliti tidak sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen tetapi juga tentang maknanya yang tersirat.

Dalam penelitian ini, dokumen yang dikumpulkan meliputi fasilitas sekolah, perangkat pembelajaran guru sejarah, buku pembelajaran sejarah, modul, lembar kerja siswa, media pembelajaran , hasil pengamatan diskusi siswa, dan daftar nilai.

Teknik Cuplikant / Teknik criterion-based selection (H.B. Sutopo, 2006 : 64).

Menurut Lexy J. Moleong (2012 : 224), teknik cuplikan atau sampling dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber, bukan untuk memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi.

Dalam penelitian kualitatif yang digunakan adalah sampel bertujuan (purposive sampling). berarti peneliti memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya .

Informan dipilih dengan kriteria tertentu dan kemudian dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lain, dan tidak untuk membuat generalisasi.

Validitas Data

Trianggulasi :1. trianggulasi data2. trianggulasi metode3. trianggulasi peneliti4. trianggulasi teoretis (Patton dalam H.B. Sutopo, 2006 : 92).

Trianggulasi data

Cara ini mengarah pada penggunaan data dari beragam sumber data yang tersedia

Hal ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan kebenaran data, yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif, artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu sudut pandang.

Dengan cara menggali data dari sumber yang berbeda-beda, misalnya narasumber lain, catatan, maupun dokumen lainnya yang terkait dan juga denganpengumpulan data yang berbeda, maka data sejenis dapat teruji kemantapan dan kebenarannya. (H.B. Sutopo, 2006 : 94)

Triangulasi peneliti

Hasil penelitian baik data maupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.

Dari berbagai pandangan atau tafsir yang dilakukan beberapa peneliti diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang akhirnya bisa lebih memantapkan hasil akhir penelitian. (H.B. Sutopo, 2006 : 96)

Trianggulasi teoretis

Peneliti menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji sehingga mampu menghasilkan simpulan yang lebih mantap, dapat dipertanggungjawabkan, memiliki makna yang mendalam, dan bersifat multiperspektif.

Dalam penelitian ini digunakan teori konstruktivisme dalam pembelajaran, teori media pembelajaran (khususnya media audio visual), teori pembelajaran sejarah, dan teori multikultural sebagai alat analisis. (H.B. Sutopo, 2006 : 98)

Trianggulasi metode

Data sejenis dikumpulkan dengan berbagai metode atau teknik pengumpulan data yang berbeda untuk menguji kemantapan informasinya. (H.B. Sutopo, 2006 : 95)

Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen

Teknik Analisis

Proses analisis dalam penelitian kualitatif, secara khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif dari setiap unit datanya, bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data, dan dengan proses siklus.

Menurut miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2006 : 117) terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis), dan (2) model analisis interaktif (interactive model of analysis).

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif.

Menurut Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2006 : 119-120), analisis interaktif yaitu suatu analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi) yang terjadi bersamaan.

Pengumpulan data Reduksi data, berupa proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan, dan abstraksi data kasar yang ada dalam catatan lapangan. Proses ini dilakukan terus selama penelitian, dengan memusatkan tema, membuat batasan permasalahan, membuat singkatan, pemberian kode, dan menulis memo.

Sajian data, berupa rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA Regina Pacis Surakarta. Sajian data mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga yang tersaji merupakan deskripsi kondisi yang merupakan rinci jawaban setiap permasalahan.

Verifikasi dan penarikan simpulan

dilakukan untuk mengembangkan ketelitian, misalnya dengan berdiskusi dan melakukan repetisi dalam satuan data yang berbeda

Simpulan sementara dapat dirumuskan dalam pelaksanaan analisis data dengan verifikasi, gerak pengulangan, dan penelusuran data kembali.

Begitu peneliti mendapatkan data baru dengan pemahaman baru, kemungkinan besar simpulan sementara tersebut perlu diubah secara lebih tepat. Bila data baru ternyata memperkuat simpulan sementara maka simpulan sementara akan menjadi semakin mantap.

Demikian seterusnya perjalanan proses pengumpulan data dan analisisnya berjalan bersamaan hingga dirasakan telah menghasilkan data selengkap-lengkapnya dan bisa diakhiri. (H.B. Sutopo, 2006 : 121)

 

PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Seluruh hasil pengamatan dan wawancara mendalam dibuatkan ‘TRANSKRIP’.

TRANSKRIP: Uraian dalam bentuk tulisan yang rinci dan

lengkap mengenai apa yang dilihat dan didengar baik secara langsung maupun dari hasil rekaman

Untuk wawancara mendalam, transkrip harus dibuat dengan menggunakan bahasa sesuai hasil wawancara (bahasa daerah, bahasa asing, bahasa ‘khusus’ dll)

ANALISIS TERHADAP TRANSKRIP

1. Menangkap makna dari teks untuk menunjukkan bagaimana makna dominan yang ada dalam teks dan makna yang dapat dipertentangkan yg bersifat, spesifik.

2. Menunjukkan makna-makna yang melekat dalam suatu teks, utamanya makna tersembunyi yang terkandung dalam teks.

3. Menganalisis bagaimana teks berkaitan dengan kehidupan, pengalaman, kenyataan, dan hal-hal yg bermakna tentang subyek penelitian.

ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Bukan mencari kecenderungan tentang realitas sosial yang diamati

Bukan memotret pola-pola umum dari realitas sosial yang diamati

ANALISIS DATA dalam PENELITIANANALISIS DATA dalam PENELITIANKUALITATIF:KUALITATIF:

Dimaksudkan untuk mencari Dimaksudkan untuk mencari pemahaman mendalam tentang realitas pemahaman mendalam tentang realitas sosial yang diteliti sebagaimana sosial yang diteliti sebagaimana realitas sosial tersebut dipahami oleh realitas sosial tersebut dipahami oleh subyek penelitiansubyek penelitian

Untuk dapat melakukan Interpretasi Untuk dapat melakukan Interpretasi terhadap makna dibalik perkataan & terhadap makna dibalik perkataan & tingkah laku subyek penelitiantingkah laku subyek penelitian

Proses penelitian menurut strategi Strauss (dan Corbin)

harus dilaksanakan melalui penerapan-penerapan teknik koding.

Teknik koding ini adal tiga: open coding, axial coding selective coding.

Dalam open coding, • suatu gejala (misalnya dalam hal ini ‘reaksi kiai’)

akan diidentifikasi kategori-kategorinya untuk kemudian (sesudah diberi sebutan/named, labelled) diidentifikasi atribut dan dimensi.

Misalnya, • salah satu kategori dalam gejala ‘reaksi kiai’ itu adalah

‘aktivitasnya melakukan pertemuan untuk membahas masalah’ • ‘Pertemuan’ ini kemudian boleh dilihat atribut-atributnya

(misalnya: frekuensi, ruang lingkup bahasan, intensitas kajian, lama penyelenggaraan, dsb), dan

• seterusnya dimensi masing-masing atribut-atribut itu (sering-tidaknya, luas-sempitnya ruang lingkup bahasan, dalam-dangkal kajian, lama atau sebentarkah penyelenggaraannya, dan seterusnya).

Dalam axial coding,• kategori-kategori gejala yang berhasil diungkap akan

dihubungkan satu sama lain. • Kategori-kategori itu ada yang dapat diposisikan sebagai:

1. kondisi yang dianggap penyebab, ialah kejadian apapun yang menyebabkan terjadinya suatu gejala

2. gejala itu sendiri, ialah peristiwa sentral yang akan menggerakkan terjadinya serangkaian aksi/tindakan atau juga interaksi;

3. konteks, ialah suatu kompleks kondisi – lokasi dan/atau waktu tertentu—yang menjadi ajang berlangsungnya suatu aksi atau interaksi;

Lanjutan Kategori-kategori itu

4. kondisi pengintervensi, ialah kondisi-kondisi struktural yang memudahkan atau menyulitkan jalannya proses dalam suatu konteks tertentu;

5. aksi atau interaksi, ialah strategi tindakan yang dilakukan untuk merespons atau mengatasi permasalahan yang ada;

6. konsekuensi, ialah hasil yang diperoleh lewat penyelenggaraan aksi atau interaksi.

Dalam selective coding suatu proses untuk menyeleksi kategori-

kategori guna menemukan kategori inti atau sentral,

secara sistematis dapat dipakai secara konsepsional untuk merangkai dan mengitegrasikan kategori-kategori lain dalam suatu jaringan “kisah”.

Kisah panjang-lebar yang merupakan paparan deskriptif tentang realita sosial, yang diletakkan dalam fokus kajian inilah yang disebut story.

Lanjutan Dalam selective coding

Proses mengintegrasikan kategori-kategori dalam selective coding – yang berakhir dengan story yang dapat dilaporkan ini – dalam suatu tataran analisis yang jauh lebih abstrak daripada yang berlangsung sepanjang proses axial coding.

Kepekaan teoretik seorang peneliti, ialah ketajaman imajinasinya untuk mereka-reka bangunan teoretik dari data dan kategori data yang telah diperoleh, sangat diharapkan pada tahap ini.

Subyektif, konstruksi sosial realitas, yang harus ditafsirkan

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa realitas, peka terhadap konteks, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna fenomena .

Peneliti adalah menciptakan makna, membawa sendiri pengalaman subyektif untuk penelitian, metode mencoba untuk menangkap 'insider' pengetahuan, penelitian yang dilakukan dalam pengaturan alam