Pasar Modal Syariah

15
PASAR MODAL SYARIAH MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah “Lembaga Keuangan Syariah Non Bank” Oleh: Ikayanti CO4210032 Ekonomi Syariah F- Manajemen Keuangan Islam 2010 Dosen: Siti Musfiqoh PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL 0

description

makalah

Transcript of Pasar Modal Syariah

PASAR MODAL SYARIAHMAKALAHDiajukan untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata KuliahLembaga Keuangan Syariah Non Bank

Oleh:IkayantiCO4210032Ekonomi Syariah F- Manajemen Keuangan Islam 2010

Dosen:Siti Musfiqoh

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAHFAKULTAS SYARIAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA2011/2012BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLembaga keuangan syariah yang kini berkembang di Indonesia tidaklah sekedar bergulat pada lembaga bank saja. Akan tetapi lembaga keuangan syariah lain yang bergerak dalam bidang keuangan pula akan tetapi tidak berbentuk perbankan melainkan non perbankan. Hal ini sangat meningkatkan respon masyarakat yang belum tertarik pada sistem syariah. Karena adanya lembaga keuangan syariah non perbankan ini masyarakat dapat lebih terjangkau dalam segi aktivitas keuangannya. Semakin beragam jenis akad yang ada dalam lembaga keuangan syariah akan menambah ruang lingkup aktitivitas, khususnya dalam hal keuangan yang mengedepankan privasi dan masa depan. Masa depan yang diharapkan tentunya masa depan yang sejahterah. Dalam hal ini lembaga keuagan syariah menawarkan berbagai akad yang dapat digunakan konsumen untuk menuju kearah tersebut. Sebagai contoh, terdapat pihak yang memiliki surplus dana dan tidak memiliki referensi yang jelas untuk menggunakannya secara baik dan maksimal. Maka lembaga syariah dapat mengusulkan adanyanya akad investasi, yang nantinya akan berkaitan erat dengan pasar modal syariah atau islami. Sehingga nantinya pihaka tersebut tidak lagi khawatir mengenai tujuan atau cita-citanya di masa depan yang berkaitan dengan investasi tersebut. Pada kenyataannya di era saat ini investasi adalah hal atau alternatif yanag dapat dijadikan pilhan teratas dalam menyalurkan dana surplus. Karena selain telah dijamin oleh perusahaan yang memiliki kredibilitas dan kualitas tinggi, hasil yang dihasilkan pun tidak sedikit. Setidaknya lebih besar dari pada dana surplus tersebut tidak disalurkan pada altrnatif yang tepat. Untuk akad investasi seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya tidak dapat ditemukan di lembaga perbankan syariah. Meski dalam perbankan terdapat akad mudharabah, musyarakah dan sebagainya yang juga hampir mirip dengan investasi dana akan tetapi arti investasi yang sesungguhnya adalah terdapat di pasar modal. Sehinggal pasar modal syariah adalah salah satu lembaga keuangan syariah non bank yang melakukan kegiatan investasi di pasar uang syariah.1.2 Rumusan Masalah1. Dasar hukum apakah yang mengatur pasar modal syariah Di Indonesia?2. Bagaimana cara pembentukan pasar modal syariah?3. Bagaimana sistem manajemen dalam pasar modal syariah?4. Bagaimana sistem operasional pada pasar modal syariah?1.3 Manfaat1. Agar pembaca dapat mengetahui dasar hukum apa yang melandasi berdirinya pasar modal Di Indonesia.2. Agar pembaca dapat mengetahui tata cara pembentukan pasar modal.3. Agar pembaca dapat mengetahui sistem manajemen yang berlaku di pasar modal.4. Agar pembaca dapat mengetahui sistem operasional yang digunakan pada pasar modal.

BAB 2PEMBAHASAN2.1 Dasar Hukum Pasar Modal Di IndonesiaSebelum mengetahui dasar hukum yang melandasi pasar modal syariah, akan lebih baik jika memahi definisi pasar modal syariah terlebih dahulu. Pasar modal syariah adalah Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek[footnoteRef:1]. Landasan dalam islam adalah Al- quran dan hadist, berikut adalah landasan untuk pasar modal yang berasal dari Al-quran:[footnoteRef:2] [1: No.40 / DSN-MUI / IV / 2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal pasal 1 ayat 1.] [2: No.40 / DSN-MUI / IV / 2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal]

Hai orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu, (QS. al-Nisa [4]: 29)Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orangorang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak (boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya (QS. al-Baqarah [2]: 278-279).Sedangkan dasar hukum yang bersumber dari hadis adalah sebagai berikut:Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada padamu (HR. Al Khomsah dari Hukaim bin Hizam)Tidak halal (memberikan) pinjaman dan penjualan, tidak halal (menetapkan) dua syarat dalam suatu jual beli, tidak halal keuntungan sesuatu yang tidak ditanggung resikonya, dan tidak halal (melakukan) penjualan sesuatu yang tidak ada padamu (HR. Al Khomsah dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya).Rasulullah s.a.w. melarang jual beli (yang mengandung) gharar (HR. Al Baihaqi dari Ibnu Umar)Dari Mamar bin Abdullah, dari Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah melakukan ihtikar (penimbunan/monopoli) kecuali orang yang bersalah (HR Muslim).Selama perkembangan pasar modal syariah Di Indonesia telah mengalami kemajuan dalam hal hukum yang mengatur atau melandasi berdirinya pasar modal di Indonesia. Diantaranya kemajuan yangtelah dicapai adalah diterbitkannya enam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang berkaitan dengan pasar modal. Enam fatwa yang diterbitkan DSN-MUI adalah sebagai berikut:[footnoteRef:3] [3: Rodoni Ahmad, Hamid Abdul. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Zikrul: Jakarta (hal: 123)]

a. No.05 / DSN-MUI / IV / 2000 tentang jual beli sahamb. No.20 / DSN-MUI / IX / 2000 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksa dana syariahc. No.32 / DSN-MUI / IX / 2002 tentang obligasi syariahd. No.33 / DSN-MUI / IV / 2002 tentang obligasi syariah mudharabahe. No.40 / DSN-MUI / IV / 2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modalf. No.41 / DSN-MUI / III / 20042.2 Pembentukan Pasar ModalBerikut karakteristik yang diperlukan dalam membentuk pasar modal syariah (Metwally, 1995: 178-179)3:a. Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efekb. Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham dapat diperjulabelikan melalui pialang.c. Semua perusahaan yang mempunyai saham yangdapat diperjulabelikan di bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan (account) keuntungan dan kerugian seta neraca keuntungan kepada komite manajemen bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari 3 bulan.d. Komite manajemen menerapkan harga saham tertinggi (HST) tiap-tiap perusahaan dengan interval tidak lebih dari 3 bulan sekali.e. Saham tidak boleh diperjulabelikan dengan harga lebih tinggi dari HSTf. Saham dapat dijual dengan harga dibawah HSTg. Komite manajemen harus memastikan bahwa semua perusahaan yang terlibat dalam bursa efek itu mengikuti standar akuntansi syariahh. Perdagangan saham mestinya hanya berlangsung dalam satu minggu periode perdagangan setelah menentukan HSTi. Perusahaan hanya dpaat menerbitkan daham baru dalam periode perdagangan, dan dengan harga HST.Sedangkan dalam buku karangan Ahmad Rodoni yang berjudul lembaga keuangan syariah menyatakan karakteristik pasar modal syriah seperti yang diutarakan Metwally diatas. Akan tetapi ada tambahan yakni HST ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:

Khan (2005) menambahkana, bahwa saham dan perdagangan harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dalam islam. Agar tercipta pasa saham yang adil, maka shareholder dilarang berpartisipasi dalam perdagangan dan tidakdiperbolehkan untuk mempunyai orang yang bermain dalam pasr saham. Pasar saham juga harus bebas dari penipuan, praktik-praktik yang dapat merugikan investor, pelanggaran short selling dan pencegahan adanya insider trading.[footnoteRef:4] [4: Rodoni Ahmad, Hamid Abdul. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Zikrul: Jakarta (hal: 123)]

2.3 Sistem Manajemen Pasar Modal SyariahDalam sistem manajemen pasar modal syariah, Bapepam juga turut andail dalam pengembangan pasar modal syariah. Ada dua model dalam mengatur perencanaan pengembangan pasar modal syariah diantaranya;[footnoteRef:5] pertama mengembangkan kerangka hukum untuk memfasilitasi pengembangan pasar modal syariah. Kedua mendorong pengembangan instrumen pasar modal syariah, yang selanjutnya model kedua ini akan dijabarkan dalam tujuh implementasi manajemen berikut. [5: Rivai Veithzal, dkk. 2010. ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT: Teori, konsep, dan apliaksi. Ghalia Indonesia: Bogor ]

a. Mengatur penerapan prinsip syariah Islamb. Menyusun standar akuntansic. Mengembangkan profesi pelaku pasard. Sosialisasi prinsip syariah Islame. Mengembangkan produkf. Menciptakan produkg. Meningkatkan kerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. 2.4 Sistem Operasional Pasar Modal SyariahAdapun yang dimaksud prinsip-prinsip syariah dalam operasional pasar modal adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI.[footnoteRef:6] Dalam operasional Pasar Modal terdapat beberapa profesi penunjang, yaitu: [6: No.40 / DSN-MUI / IV / 2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal]

a. Profesi Penunjang Pasar Modal terdiri dari: a. Akuntan; b. Konsultan Hukum; c. Penilai; d. Notaris; dan e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. b. Untuk dapat melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal, Profesi Penunjang Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam.c. Persyaratan dan tata cara pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.[footnoteRef:7] [7: Pasal 64 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (LN 64;TLN 3608).]

Sedangkan operasional pasar modal pada saat dibukanya penawaran umum pada pasar perdana terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan yaitu:[footnoteRef:8] [8: Rodoni Ahmad, Hamid Abdul. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Zikrul: Jakarta (hal: 129)]

a. Instrumen atau efek yag diperjualbelikan harus sejalan dengan prinsip syariah, seperti saham syariah dan sukuk (obligasi syariah) yang terbebas daru unsur riba ( interest) dan gharar (ketidakpastian).b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah; baik berupa saham ataupun sukuk harus mentaati semua aturan syariah. Roduk barang dan jasa pun harus sejalan dengan etika ajaran islam. Usaha seperti casino, rokok, minuman keras, dan bisnis asusila akan membuat emiten tidak boleh masuk dalam bursa saham dan obligasi islam.c. Semua efek harus berbasis pada harta (berbasis aset atau transaksi yang riil (air), bukan menharapkan keuntungan dari kontrak utang piutang. d. Semua transaksi tidak mengandung ketidakjelasan yanga berlebihan (gharar) atau spekulasi murni. Semua transaksi tidak mengandung unsur judi atau pertukaran yang didasari oleh spekulasi tinggi yang lebih tepat disebut dengan bermain dengan asumsi kosong.e. Mematuhi semua aturan islam yang berhubungan dengan utang piutang, seperti tidak dibenarkan jual beli dengan cara diskon; emiten tidak boleh menerbitkan efek untuk membayar kembali utang, maka dana harta atas penjualan efek diterima perusahaan emiten untuk diinvestasikan pada usaha riil; tidak boleh ada kompensasi yang berdasarkan pada pembaharuan (restructuring/rescheduling) dari uang dan tidak dibenarkan melakukan jual beli untuk masa yang akan datang (forward pada transaksi valuta asing).

BAB 3PENUTUP3.1 KesimpulanTerdapat alternatif bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan kemudian bingung untuk mencari alternatif yang aman dan menguntungkan. Terdapat jalan atau alternatif melalui investasi, sebagai contoh adalah investasi di pasar modal syariah. Meski pasar modal syariah baru berdiri dan beroperasi akan tetapi kinerjanya tidak kalah bersaingnya dengan pasar modal konvensional. Jadi masyarakat islam yang sebelumnya rau untuk berinvestasi di pasar modal konvensional maka akan sangat dipuaskan dan tidak perlu khawatir tentang kehalalan dari transaksi di dalamnya. Karena Dewan Syariah Nasional juga turut andil dalam menetapkan aturan dan landasan dalam operasionalnya. Pada intinya operasional dalam pasar modal syariah tentunya harus sesuai dengan Al-quran dan hadist, yaitu tidak ada unsur riba dan spekulasi. Dengan adanya pengawasan dari Bapepam pula kinerja pasar modal syariah dapat diandalakan dan bisa dijadikan salah satu alternatif masyarakat muslim yang memiliki surplus dana selain melaui akad-akad syariah yang lainnya. 3.2 SaranDengan adanya model manajemen seperti yang dijelaskan pada subbab sebelumnya. Berarti ada rencana jangka panjang yang harus dikerjakan oleh pihak pengembang pasar modal syariah. Karena masih terdapat tugas untuk mengembangkan instrumen pasar modal. Sehingga pasar modal syariah dapat selangkah lebih maju dari pada pasar modal konvensional dan dapat turut mengembangkan perekonomian bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

1. No.40 / DSN-MUI / IV / 2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal2. 64 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal3. Rivai Veithzal, dkk. 2010. ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT: Teori, konsep, dan apliaksi. Ghalia Indonesia: Bogor 4. Rodoni Ahmad, Hamid Abdul. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Zikrul: Jakarta9