Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

33
TUGAS PASAR MODAL SYARIAH Oleh Muhammad Yusuf Rizki al jundy Abd Rob Rasyid Rafiki Subarkah [INVESTASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PASAR MODAL SYARIAH]

Transcript of Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

Page 1: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

TUGAS

PASAR

MODAL

SYARIAH

Oleh

Muhammad Yusuf

Rizki al jundy

Abd Rob Rasyid

Rafiki Subarkah

[INVESTASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

DAN PASAR MODAL SYARIAH]

Page 2: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

1

Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................... 2

BAB 1 .................................................................................................................... 3

INVESTASI .............................................................................................................. 3

1. Definisi Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah ..................................... 3

2. Tujuan Investasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah .................................... 4

3. Manfaat dan resiko investasi dalam perspektif ekonomi syariah .................... 5

4. Aturan Norma Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah............................ 7

a. Bebas Maysir .............................................................................................. 7

b. Bebas Gharar ............................................................................................. 8

c. Bebas Riba ................................................................................................. 9

d. Bebas Bathil .............................................................................................. 11

Daftar pustaka: .................................................................................................... 13

BAB II .................................................................................................................. 14

PASAR MODAL SYARIAH .......................................................................................... 14

1. Konsep Pasar Modal Syariah ....................................................................... 14

2. Definisi dan Ruang Lingkup Pasar Modal .................................................... 15

3. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal ................................................... 20

4. Peran dan Manfaat Pasar Modal ................................................................ 28

Daftar Pustaka .................................................................................................... 32

Page 3: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

2

Kata Pengantar

Puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa ata

segala kekuasaanya, maha penyayang yang sayangnya tidak terpilah, maha

pengasih dan tidak pilih kasih. Sehingga atas IzinNYAlah dan kemudah yang

Allah limpahkan, maka makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar. Shalawat

serta salam kepada baginda Nabi Besar Rasulullah saw, beserta keluarga dan

sahabat beliau, yang telah berjasa menyampaikan kalimat dan pesan Allah

kepada seluruh ummat manusia di dunia.

Seiring dengan adanya amanat dalam pembuatan makalah ini maka

tepatlah kiranya kami menjadikan suatu kesempatan ini menjadi momen yang pas

untuk membaca lebih banyak lagi buku-buku dan mengkaji lebih dalam lagi ilmu

tentang “PASAR MODAL SYARI’AH” yang menjadi dasar kami dalam

menuntut ilmu yang merupakan kewajiban dari setiap muslim.

Maka sudilah kiranya kami sebagai Mahasiswa, mengungkapkan rasa Terima

kasih yang sedalam dalamnya kepada bapak Prayogo P. Harto, SE, Ak, MM

sebagai dosen yang selalu membimbing kami dalam mengkaji ilmu Pasar Modal

Syariah dan semoga apa yang beliau inginkan untuk membuat kami lebih paham

ilmu ini menjadi nyata.

Namun tidak lupa, dengan segala daya dan upaya segala mahkluknya serta

dengan segala kesempurnaan yang berusaha diraih, maka sesungguhnya

kesempurnaan hanya milik Allah. atas dasar inilah Kami selaku penulis

merasakan berbagai macam kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Namun

pantang bagi seorang muslim sejati untuk tidak mengambil hikmah pada setiap

kesalahan yang diperbuat, maka dengan ini saya bersikeras untuk terus melakukan

yang terbaik dan belajar dari apa yang dilakukan untuk menjadi lebih baik.

Jum‟at, 01 MEI 2015 M

Ttd:

Tim Kelompok

Page 4: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

3

BAB 1

INVESTASI

1. Definisi Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah

a. Definisi investasi

Definisi investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik

berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan

hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya dimasa mendatang.1

Investasi, adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan

harta kekayaan yang dimiliki secara produktif.2

Seperti yang kita ketahui bersama mu‟amalah pada kaidah ushul fiqh

adalah “semua kegiatan mu‟amalah di perbolehkan kecuali ada dalil yang

melarangnya”. Investasi merupakan salah satu bentuk mu‟amalah tersebut.

Jadi yang dimaksud dengan Investasi Syari‟ah adalah salah satu cara

yang dapat kita lakukan untuk menahan sembari mengembangkan harta

benda yang kita miliki saat ini tanpa melanggar nilai-nilai syari‟ah yang

telah ditetapkan seperti Maysir, Gharar, dan Riba.

b. Dalil-dalil investasi

QS Al-Hasyr ayat7

ماافاأهللا عهى رسُنً مه اٌم انقزي فههً َنهزسُل َنذي انقزبً َنٍتمً َانمسكٍه َابه

انسبٍم كً الٌكُن دَنة بٍه االغىٍاء مىكم َمااتكم انزسُل فخذَي َما وٍكم عىً فاوتٍُا

بَاتقُاهللا ان هللا شذٌذ انعقا

“Apa saja harta rampasan (fa-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya

(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah

untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang miskin,

dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar

diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul

kepadamu, maka terimalah dan apa yang dilarang bagimu, tinggalkanlah.

1 Ir. Muhammad syakir sula, AAIJ, FIIS, ASURANSI SYARIAH (LIFE AND GENERAL), Gema

Insani, jakarta, 2004, hlm 359. 2 Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita, Jakarta Selatan, 2011,

hlm 23.

Page 5: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

4

Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras

hukumannya”

Hadits

“Berilah kesempatan kepada para pemilik tanah untuk menggarap (tanah

tersebut), dengan caranya sendiri dan jika tidak dilakukannya, hendaklah

diberikan pula kepada orang lain agar memanfaatkannya” (HR Muslim).

2. Tujuan Investasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah

a. Tujuan Investasi

Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan

sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa

datang.3

Selain itu, Investasi sebagai salah satu aktivitas ekonomi akan memiliki

nuansa spiritual manakala menyertakan norma syariah dalam

pelaksanaannya. 4

Jadi yang dimaksud tujuan investasi perspektif syariah adalah

menyimpan dan mengelola sejumlah dana pada saat ini untuk dinikmati

keuntungannya dimasa yang akan datang, dengan menggunakan cara-cara

yang dianjurkan oleh syariah sehingga manfaat yang didapat tidak hanya di

dunia saja tetapi sampai di akhirat juga.

b. Dalil-dalil tujuan investasi syariah

QS Yusuf ayat 47

قً سىبهً اال قهٍال مما تأكهُن قال تزرعُن سبع سىٍه دابا فما حصذ تم فذرَي

“Dia (yusuf) berkata, supaya kamu bercocok tanam tujuh (berturut-turut)

sebagaimana biasa, kemudian apa yang tuai hendaklah kamu biarkan

ditangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan”.

3 Prof. DR. Eduardus tandelilin, MBA, CWM, PORTOFOLIO dan INVESTASI, Kanisius,

Yogyakarta, 2010, hlm. 1. 4Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita, Jakarta Selatan, 2011,

hlm. 25.

Page 6: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

5

Hadits

“buah kerja keras seseorang dengan tangannya sendiri dari setiap transaksi

perdagangan yang dilakukan” (HR. Ahmad)

3. Manfaat dan resiko investasi dalam perspektif ekonomi syariah

A. Manfaat (Imbal Hasil) Investasi

1. Definisi

Berdasarkan buku MANAJEMEN INVESTASI karya Tatang ary

Gumati manfaat Investasi setidaknya ada dua. Pertama, apabila kita mampu

memahami proses invsetasi secara menyeluruh, maka investasi dapat

digunakan untuk meningkatkan kemakmuran pribadi seseorang melalui

kemampuan dalam menyeleksi alternatif investasi yang menguntungkan.

Kedua, pemahaman terhadap investasi dapat memberikan kesempatan untuk

memperoleh peluang dalam berkarya dengan penghargaan (gaji) yang relatif

lebih menggiurkan dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang tidak berlatar

belakang keahlian dalam investasi.

Dalam melakukan investasi terdapat 2 macam bagi hasil atau Imbal hasil

yaitu

I. Imbal Hasil Pasti (Natural Certainty Contracts)

Yaitu akad bisnis yang memberikan kepastian dari segi keuntungan yang

akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu, contohnya: akad jual beli, akad

sewa menyewa, akad salam dan akad istishna‟

II. Imbal Hasil Tidak Pasti (Natural uncertainty Contracts)

Yaitu akad bisnis yang tidak memberikan kepastian keuntungan yang akan

diperoleh, dan akad ini dilakukan dalam bentuk penyertaan modal

kerjasama, contohnya ialah: akad Musyarakah dan akad Mudharabah

B. Resiko Investasi

1. Definisi Resiko Investasi

Menurut Tatang Ary Gumanti dalam buku MANAJEMEN

INVESTASI, yang dimaksud dengan resiko adalah kemungkinan

mengalami kerugian, yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan

(probability) bahwa bebrapa hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran

Page 7: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

6

sangat baik (misalnya aset berlipat ganda) ke sangat buruk (misalnya,

asetnya menjadi tidak bernilai)sama sekali).

2. Jenis-Jenis Resiko Investasi

a. Tradisional

b. Resiko Modern

3. Contoh-contoh dari Jenis-Jenis Resiko Investasi

a. Tradisional

Menurut tandeillin (2001), dalam analisis tradisional, risiko total dari

berbagai aset keuangan bersumber dari:5

1. Interest Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat

perubahan tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bnga ini

berpengaruh negatif terhadap harga sekuritas.

2. Market Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return karena

fluktuasi dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua

sekuritas.

3. Inflation Risk. Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas

adalah purchasing power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi juga

meningkat, karena lenders membutuhkan tambahan premium inflasi

untuk mengganti kerugian purchasing power.

4. Business Risk. Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri

tertentu.

5. Financial Risk. Risiko yang timbul karena penggunaan karena

penggunaan leverage finansial oleh perusahaan

6. Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder

tertentu dimana sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat

dibeli dan dijual dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan,

maka investasi tersebut dikatakan likuid, demikian sebaliknya.

7. Exchange Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas

returnsekuritas karena fluktuasi kurs currency.

8. Country Risk. Risiko ini menyangkut politik suatu negara sehingga

mengarah pada political risk.

5 Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Kencana, Jakarta,

2008, hlm 15.

Page 8: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

7

b. Modern

Risiko tidak sistematis adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor

unik pada suatu sekuritas, dan dapat dihilangkan dengan melakukan

diversifikasi. Sedangkan risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan

oleh faktor-faktor makro yang mempengaruhi semua sekuritas sehingga

tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi.6

4. Aturan Norma Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah

a. Bebas Maysir

Maisir di dalam bahasa arab ( سر ي م dalam etimologi adalah kata mashdar (ال

mimi dari kata (سر yaitu kemudahan, namun secara makna al-maisir adalah (ي

usaha mendapatkan harta tanpa susah payah sehingga kebutuhannya dapat

terpenuhi (berkecukupan)7.

Maisir sendiri adalah memperoleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja

keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja yg biasa disebut berjudi istilah

dalam al-qur‟an adalah kata „azlam‟ yg berarti praktek perjudian. Di dalam

muamalah pengertian maisir dan perjudian dan perdagangan hampir sama, di

dalam maisir bisa di kaitkan dengan kata “untung”. Untung disini menjadi 2

makna antara untung di maisir (judi) dan untung di jual beli, untung di maisir

keuntungan tersebut hanya di dapat kan oleh suatu pihak sedangkan untung di jual

beli akan di dapat kan oleh kedua pihak antara penjual dan pembeli, penjual

mendapatkan keuntungan dari harga barang dan pembeli mendapat keuntungan

barang tersebut.

Syarat-syarat digolongkan maisir (judi) adalah sebagai berikut:

1. Adanya taruhan harta/materi yang berasal dari kedua pihak yg berjudi

2. Adanya suatu permainanyg di gunakan untuk menentukan siapa yg menang

dan siapa yg kalah

6 Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Kencana, Jakarta,

2008, hlm 16. 7 Kamus al-munawwir (سر ( ي

Page 9: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

8

3. Pihak yg menang mengambil sebagian/seluruh harta yg di jadikan taruhan

dari pihak yg kalah sehingga pihak yg kalah kehilangan hartanya

Ketika ketiga syarat ini terpenuhi maka sesuatu yg dilakukan dalam muamalah

adalah termasuk maisir /perjudian baik dalam bentuk rill atau pun non rill8

Dalil pelarangan maisir (judi) di surah al-maidah ayat 90

“Hai orang-orang beriman ,sesungguhnya (meminum) khamr,berjudi,(berkorban

untuk berhala), mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk

perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan”.

b. Bebas Gharar

Gharar (ketidak jelasan ) adalah setiap trannsaksi yang mengandung hal yg

tidak jelas dan memiliki kesenjangan yang membuka potensi konflik Antara

kedua belah pihak, atau salah satu pihak berpotensi di rugikan9.

Menurut ibnu taimiyah gharar adalah apabila suatu pihak mengambil

haknya dan satu pihak lagi tidak menerima apa yang sepatutnya dia dapat10

.

Gharar dapat berarti resiko dan kadang kala merujuk pada ketidak pastian

(uncertainty) begitu juga dalam kamus al muhit dijelaskan bahwa kata khada‟ di

gunakan pada kharar yg berarti penipuan, di samping itu gharar juga di samakan

dengan kata (khatara) dengan makna sesuatu yg berbahaya , sedangkan ibnu

taimiyah mendeskripsikan bahwa gharar bermakna sesuatu yg tidak di ketahui ,

8 Indahnya syariat islam by ali ahmad al jarjawi hal 442

9 Harta dalam islam by fahd salem bahammam hal 5

10 Kitab majmu‟ fatwa ibnu taimiyah

Page 10: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

9

ibnu qoyim menegaskan bahwa gharar merupakan sesuatu yg kemungkinan ada

atau tiada.11

Al- Gharar di artikan dalam kitab qalyubi wa umairoh menyatakan mahab

imam al- shafie mendefenisikan gharar ialah asatu (akad) yg akibatnya

tersembunyi dari pada kita atau perkara di Antara dua kemungkinan di mana yg

paling kerap berlaku ialah yg paling di takuti.

Dalil al- qur‟an tentang gharar QS. An nisa ayat 29

“Hai orang yg beriman , janganlah kamu saling memakan harta sesama mu

dgn jalan yg batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesunguhnya

Allah adalah maha penyayang”.

Defenisi gharar tersebut memberi pengertian dan mempunyai konsep yg luas

secara maksud yg berbeda , Ibn „Abidin menyebutkan gharar dalam perdagangan

terdiri dari keraguan terhadap keadaan subjek kontrak ibn Hazm turut

mengemukakan bahwa gharar berasal dari pada ketidakpastian sifat atau kuantitas

dari subjek perdagangan pada saat kontrak berlangsung menurut ibnu taimiyah,

isu yg paling terutama dalam hal ini adalah ketersedian dan penyerahan subjek

perdagangan.12

c. Bebas Riba

Riba adalah berasal dari bahasa arab (ا رب ادة) yg artinya (ال yaitu tambahan (زي

dan dapat di simpulkan riba adalah suatu tambahan atas jasa pinjaman ,13

menurut

orang arab indicator makna riba adalah berdasarkan pada tradisi mereka. Yaitu

“tambahan uang utang sebab ada tenggang waktu defenisi ini di sebut riba utang.

11

Ekonomi islam by Dra,Hulwati,M,Hum,.phD hal 37 tahun 2009 12

Ekonomi islam by Dra,Hulwati,M,Hum,.phD hal 38 tahun 2009 13

Kamus al-munawwir (ا رب (ال

Page 11: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

10

Pengertian riba menurut ulama fiqih,

1. Mazhab hanafi riba adalah kelebihan harta, pada barang yg di perjual belikan

dengan ukuran syara‟ meskipun dalam artian hokum dengan persyaratan

tertentu yg di berlakukan kepada salah satu dari kedua belah pihak dalam

trasansaksi barter.

2. Mazhab syafi‟I adalah transaksi pertukaran suatu barang tertentu yg di ukur

dengan takaran syara‟ dengan barang lain yg belum ada ketika terjadi akad,

atau pertukaran suatu barang yg yg penyerahanya di tangguhkan, baik oleh

kedua pihak atau pun salah satunya, maksudnya : “transaksi pertukaran “ jual

beli barang dengan ganti yg sepadan.

3. Mazhab hanbali riba adalah tambahan, tenggang waktu dan persyaratan

tertentu ,semuanya diharamkan oleh syara‟ maksud tambahan pada sesuatu

adalah kelebihan pada kadar barang sejenis yg akan di tukarkan .

4. Mazhab maliki riba adalah kelebihan pada takaran atau timbangan baik

dengan penundaan penyerehan barang barter tersebut yg waktunya di ketahui

secara pasti atau pun yg masih meragukan.

Pendapat para ahli fiqih ini hampir semuanya sama , mereka berpendapat

bahwa penambahan dalam penukaran barang, dan adanya perbedaan waktu,

(dalam penukaran barang ribawi) dan perbedaan kualitas dalam barang yg

sejenis itu semua adalah praktek riba14

.

Dalil tentang riba adalah: al imron ayat 130

“Hai orang-orang beriman janganlah kamu memakan riba dengan berlipat

ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberuntungan”.

Jumhur fuqoha berpendapat bahwa riba di bagi menjadi 2 yaitu

14

Fiqih riba by abdul azhira jalal abu zaid tahun 2011 hal 29,30,31

Page 12: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

11

Riba nasi‟ah

Riba nasi‟ah adalah riba yang terjadi karna adanya pembayaran yg

tertunda,ketika meminjamkan (barang ribawi) akan ada tambahan sebagai

imbalan atas keterlambatan untuk membayar. sebagaimana yg terjadi di

muamalah pada sekarang ini,

Riba fadl

Riba fadl adalah transaksi jual beli secara barter (tukar barang ) khususnya

barang ribawi yg sejenis ( emas,perak,gandum, uang dll) yg mana pertukaran

barang sejenis akan tetapi beda kualitas atau pertukarannya di waktu yg

berbeda dan akan di kenakan tambahan. 15

d. Bebas Bathil

Bathil adalah berasal dari kata bathala –yabthulu yg berarti rusak, salah,

palsu, tidak sah, tidak memenuhi syarat dan rukun,keluar dari kebenaran atau

haram menurut ketententuan agama, kata bathil adalah lawan kata haq yaitu

kebenaran16

.

Bathil adalah perbuatan yg tidak terpuji yg sering dilakukan oleh

seseorang untuk memenuhi keinginannya, segala prilaku yg tercela di tentang

oleh agama dan di benci oleh Allah SWT bathil adalah lawan kata dari haq

yaitu prilaku terpuji yg dilakukan sesuai perintah Allah

Kebatilan dapat menodai iman penyebab bathil adalah:

Syirik

Syrik adalah suatu perbuatan yg menyekutukan Allah, tegolong dosa besar

dan termasuk kebatilan yg keras. Dan syirik di bagi menjadi dua lagi yaitu

syirkul akbar dan askhar.

Takhayul dah khurofat

15

Fiqih riba by abdul azhira jalal abu zaid tahun 2011 16

Kamus al munawwir (bathala –yabthulu)

Page 13: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

12

Kepercayaan akan hal ghaib dan tidak percaya akan kebenaran , lebih

menggunakan pemikiran –pemikiran primitive dan haus akan hawa nafsu.

dalil tentang jauhi kebatilan QS Al-Baqaroh ayat 42

“Dan janganlah kamu mencampur adukkan antara yangg hak dan yang

batil, dan janganlah kamu sembunyikan yg hak itu sementara kamu

mengetahuinya”

Page 14: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

13

Daftar pustaka

1. Ir. Muhammad syakir sula, AAIJ, FIIS, ASURANSI SYARIAH (LIFE

AND GENERAL), Gema Insani, jakarta, 2004, hlm 359.

2. Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita,

Jakarta Selatan, 2011, hlm 23.

3. Prof. DR. Eduardus tandelilin, MBA, CWM, PORTOFOLIO dan

INVESTASI, Kanisius, Yogyakarta, 2010, hlm. 1.

4. Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita,

Jakarta Selatan, 2011, hlm. 25.

5. Gumanti Ary Tatang, MANAJEMEN INVESTASI, Mitra Wacana Media,

jakarta, 2011, 11.

6. Gumanti Ary Tatang, MANAJEMEN INVESTASI, Mitra Wacana Media,

jakarta, 2011, 50.

7. Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal

Syariah, Kencana, Jakarta, 2008, hlm 15.

8. Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal

Syariah, Kencana, Jakarta, 2008, hlm 16.

Page 15: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

14

BAB II

PASAR MODAL SYARIAH

1. Konsep Pasar Modal Syariah

a. Konsep Pasar dalam Perspektif Islam

Pasar dalam islam dipandang sebagai tempat melakukan transaksi jual

beli yang sah dan legal dan sebagai tempat pertukaran kepemilikan antara suatu

barang, sehingga islam menjamin pasar bebas dimana para pembeli dan penjual

dapat bersaing secara sehat dalam melakukan transaksi jualbelinya, harga dalam

islam itu diserahkan secara penuh kepada pasar sehingga tidak diperlukan

intervensi dari pemerintah dalam hal menetukan harga selam mekanisme pasar

itu berjalan secara normal. Dalam perekonomian, pasar mempunyai peran yang

sangat penting dalam sisitem perekonomian karna pasarlah yang

mempertemukan antar penjual dan pembeli, dipasarlah tempat bagi produsen

untuk menjual atau menawarkan hasil produksinya dan tempat bagi konsumen

untuk membeli barang yang dibutuhkannya atau diinginkannya. Dengan

demikian antara penjual dan pembeli sangat berpengaruh dalam terjadinya

proses transaksi jual beli di pasar.

Pada sistem pasar persaingan sempurna (persaingan bebas), produksi

barang dilakukan berdasarkan pada permintaan konsumen, atau barang yang

diproduksi dan akan dijual itu dipastikan dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen, selain itu produsen berusaha memaksimalkan keuntungan dari hasil

produksinya tersebut. Dalam islam dituntut agar semua aktivitas produsen itu

dipengaruhi semangat ruh islam dan tidak hanya sekedar mecari keuntungan.

Sehingga dalam memproduksi barang dan mencari keuntungan akan selalu

diselaraskan dengan norma-norma yang telah ditentukan dalam islam.

Mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dalam bukunya Al-kharaj

mengatakan: bahwa mekanisme pasar ialah bekerjanya hukum permintaan dan

penawaran dalam menetukan tingkat harga, dan Abu Yusuf juga menyimpulan

adanya variable-variabel lain yang juga ikut menentukan dan mempengaruhi

tingkat harga, misalnya: jumlah uang yag beredar atau pun penimbunan yang

dapat merusak mekanisme pasar.

Page 16: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

15

Islam memiliki norma tertentu dalam hal mekanisme pasar, menurut

pandangan islam yang diperlukan adalah suatu bentuk penggunaan dan

pendistribusian tertentu serta dibentuknya suatu sistem kerja yang bersifat

produktif. Sifat produktif itu dilandasi oleh sikap keinginan/niat yang

sedemikian rupa guna mencapai bentuk penggunaan dan pendistribusian

tersebut17

.

b. Konsep Jual Beli Beli dalam Perspektif Islam

Dalam ekonomi islam jual beli itu dianggap sah jika telah memenuhi

rukun-rukun dan syarat-syarat jual beli, seperti adanya Penjual, Pembeli, dan

barang yang menjadi obyek jual beli, dan ketika salah satu dari rukun ataupun

syarat jual beli tidak terpenuhi maka transaksi jual beli tersebut dianggap tidak

sah.

2. Definisi dan Ruang Lingkup Pasar Modal

a) Defenisi

1) Pasar Modal

Pasar modal (Capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument

keuangan jangka panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam bentuk

utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat

berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang

lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal

maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial

market)18

. Sehingga yang diperjual belikan dan menjadi instrument dalam

pasar modal ialah seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,

dan convertible dan berbagai produk turunan lainnya atau disebut produk

derivative.

Dalam pasar modal, penjual mengeluarkan surat-surat berharga untuk

kepentingan investasi atau untuk ekspansi perusahaan, dan pembeli mencari

keuntungan dan penguasaan dari perusahaan tersebut. Jadi pasar modal

17

Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, sinar grafika offset, 2000 hlm 22 18

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit

Ekonosia, 2007 hlm. 191

Page 17: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

16

merupakan sarana investasi jangka panjang yang memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Namun investasi saham dipasar modal

termasuk investasi denga resiko tinggi artinya, setiap investor yang

memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, harus siap dengan

konsekuensi bahwa uang mereka akan berkurang banyak sewaktu-waktu

walaupun banyak contoh yang dikedepankan dalam Koran, majalah, atau

laporan tentang orang-orang yang sukses berinvestasi dipasar modal, jumlah

yang gagal atau bangkrut juga banyak. Sayang publikasi atas mereka yang

gagal berinvestasi di bursa saham tidak banyak dijumpai di majalah atau

Koran. Sebagaimana investasi di sekuritas atau asset yang lain, perhitungan

dan analisis yang matang harus dilakukan sebelum seseorang memutuskan

berinvetasi dipasar modal (saham). Kehati-hatian akan menyebabkan

kegagalan atau kebangkrutan19

Sistem mekanisme pasar modal konvensional tidak lepas dari kontrak

yang mengandung riba, maysir dan gharar, sehingga inilah yang melatar

belakangi munculnya pasar modal syariah yang bebas dari kontrak-kontrak

yang dilarang dalam islam. Jadi pasar modal syariah secara sederhana dapat

diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam

kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang terlarang, seperti:

riba, perjudian, spekulasi,dan lain-lain. Pasar modal secara prinsip syariah

berbeda dengan pasar modal konvensional. Sejumlah instrument syariah

sudah digulirkan dipasar modal Indonesia seperti dalam bentuk saham dan

obligasi dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah.

b) Ruang Lingkup

i. Posisi Pasar Modal Syariah di dalam Perekonomian

Keberadaan pasar modal dalam perekonomian sangat bermanfaat bagi

perusahaan-perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan

perusahaannya, sehingga dapat mendorong berkembangnya produk dalam

negri yang akan membawa dampak positf pada perekonomian dalam negri.

Pasar modal mempunyai dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan keuangan.

19

Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi, 2011 hlm. 58

Page 18: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

17

Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan (Transfer) dana dari pihak yang memerlukan dana (perusahaan

penerbit/emiten)20

. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki

oleh investor pada pasar modal tentunya berharap agar dapat memperoleh

keuntungan dari penempatan dananya tersebut, sedangkan bagi emiten atau

perusahaan penerbit surat berharga akan memperoleh dana yang nantinya

akan digunakan untuk menjadi modal dalam meningkatkan perusahaanya atau

dalam melakukan ekspansi usaha.

Bagi Negara-negara yang menganut system ekonomi pasar bebas

(terbuka) pasar modal menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kemajuan

perekonomiannya, karna pasar modal menjadi sarana investasi bagi para

investor dan menjadi sumber untuk mendapatkan dana bagi perusahaan selain

pinjaman dari bank. Perusahaan-perusahaan yang ada dalam sebuah Negara

merupakan salah satu yang menjadi penyumbang pendapatan domestic bruto

atau secara nasional akan memberikan penghasilan buat negara dari hasil

produksi perusahaan tersebut, karena itu pasar modal sangat menopang dan

meningkatkan kemajuan perekonomian suatu negara.

Saat ini keberadaan pasar modal bagi suatu Negara tidak dapat dinafikan

lagi, dan manfaat dari pasar modal begitu besar untuk perkembangan

perekonomian, baik itu bagi masyarakat, pemerintah, perusahaan, maupun

Negara. Menjadi hal umum yang diketahui bahwa pasar modal merupakan

suatu mekanisme tabungan dari masyarakat atau investor dalam bentuk

investasi jangka panjang, dan peningkatan tabungan dan investasi dari

masyarakat dapat mendorong peningkatan peluang industry dan lapangan

kerja baru dan luas.

Perluasan usaha bagi perusahaan memerlukan modal yang banyak,

seandainya diperoleh melalui pinjaman bank dengan tingkat bunga yang

tinggi akan menyulitkan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Dengan

begitu perusahaan dapat memilih go public di lantai bursa. Cara kerja

perusahaan yang baik, rendahnya transaksi di bursa serta adanya jaminan

20

Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009 hlm. 117

Page 19: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

18

transparansi menyebabkan investor semakin berminat untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut. Pasar modal merupakan sumber investasi bagi

masyarakat umum untuk mendapatkan keuntungan, begitupun juga bagi para

pengusaha dan juga dapat membantu pembiyaan pembangunan bagi suatu

Negara. Bukan hanya itu , melalui dana yang didapatkan oleh perusahaan di

pasar modal dapat melakukan perluasan usaha berarti penyerapan tenaga

kerja, kenaikan jumlah produk, kenaikan pendapatan, sehingga semua ini

akan bermuara pada tambahan pajak dan pendapatan bagi negara21

.

ii. Perbedaan /Perbandingan antara Pasar Modal Konvensional dan Syariah

Prinsip instrument pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal

konvensional, karna prinsip dasar Uang yang dipahami dalam syariah juga

sangat berbeda dengan prinsip dasar yang dimiliki oleh pemahaman ekonomi

konvesional, dalam ekonomi konvensional uang itu tidak hanya berfungsi

sebagai alat tukar, tetapi uang juga berfungsi sebagai komoditas yang dapat

diperjualbelikan berbeda dengan islam uang hanya berfungsi sebagai alat

pertukaran atau alat pembayaran. Sistem mekanisme pasar modal

konvensional yang mengandung riba, maysir, dan gharar dalam setiap

transaksinya berusaha dihilangkan dalam transaksi pasar modal syariah

sehingga tidak lagi menimbulkan keraguan adanya transaksi yang

mengandung riba, maysir dan gharar, walaupun selama ini pasar modal

syariah lebih popular sebagai sebuah wacana dimana banyak bicara tentang

bagaimana pasar modal yang disyariahkan. Di mana selama ini praktek pasar

modal tidak bias dipisahkan dari riba, maysir dan gharar dan bagaimana

memisahkan ketiganya dari pasar modal22

.

Investasi melalui pasar modal berarti pembelian sekuritas atau surat

berharga dalam arti investor memberikan dananya sebagai modal kepada

suatu perusahaan sehingga dana tersebut dikelolah sehingga mendatangkan

keuntungan bagi investor23

. Bagi investor muslim tidak anjurkan untuk

21

Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009 hlm. 125 22

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit

Ekonosia, 2007 hlm. 204 23

Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009 hlm. 137

Page 20: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

19

memberikan dananya atau membeli saham perusahaan yang bergerak dalam

memproduksi barang yang diharamkan atau dalam mayoritas transaksinya

mengandung riba, maysir dan gharar. Investor muslim perlu memperhatikan

sekuritas yang diterbitkan, apakah perusahaan tersebut menghasilkan produk

yang sejalan dengan syariah atau tidak, seperti makanan atau minuman yang

dilarang dan perjudian. Perlunya hal ini diperhatikan, karna dalam islam

mengkonsumsi benda haram tidak dibolehkan dan itu tidak mendatangkan

manfaat bagi masyarakat luas, justru hal tersebut semua dilarang dalam islam

karna dapat merusak dan merugikan semua manusia. Dan pasar modal

syariah-lah yang seharusnya menjadi pilihan bagi investor muslim untuk

menginvestasikan dananya karna tidak menimbulkan keraguan lagi terhadap

Perusahaan tersebut terkait keharaman dan kehalalan prudok yang

dihasilkannya.

iii. Perbedaan/perbandingan antara pasar modal dan pasar uang

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagi instrument

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat

berharga jang panjang maka pasar uang ( money market) pada sisi lain

merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun

pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan ( financial market).

Jika di pasar modal yang diperjualbelikan instrumen keuangan seperti

saham, obligasi, waran, right, dan produk-produk derivative lainnya, maka

dipasar uang yang diperjualbelikan antara lain ialah Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Comercial Paper Notes, Call

Money, Repurchase Agreement, Banker‟s Acceptance, Treasury Bills dan

lain-lainnya.

Page 21: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

20

3. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal

a. Sejarah perkembangan Pasar Modal

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia,

dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat

berjalan sebagimana mestinya.

Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan

cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut

merupakan yang tertua ke-empat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.

Melihat dari sejarah, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC.24

Pendirian bursa efek tersebut diikuti dengan pendirian bursa efek di

Semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Dengan berbekal pengalaman

bursa efek di Belanda yang cukup lama, bursa efek yang didirikan tersebut

mengalami perkembangan yang cukup pesat sampai akhirnya kegiatan

terhenti akibat pecahnya Perang Dunia Kedua. Selanjutnya, memasuki era

kemerdekaan bursa efek Indonesia diaktifkan kembeli dengan diterbitkanya

obligasi pemerintah RI tahun 1950. Untuk menetapkan keberadaan bursa

efek tersebut, maka pemerintah mengeluarkan UU Darurat tentang bursa

No. 13 Tahun 1951 yag kemudian ditetapkan dengan UU No. 15 tahun

1952. Penyelenggaraan bursa efek yang dibuka Jakarata tersebut dilakukan

oleh Perserikatan Perdagangan Uang Dan Efek-efek (PPUE) di mana Bank

Indonesia terlibat sebagai penasihat.

Namun usaha pengaktifan kembali bursa efek agaknya tidak

mengalami perkembangan atau bahkan dapt dikatakan tidak begitu banyak

24

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx., diakses tanggal 3 mei 2015.

Page 22: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

21

pengaruhnya. Keaadan tersebut berlangsung sampai dengan memasuki

dekade 1970-an. Pemerintah mulai kembali melakukan untuk pengaktifan

pasar modal indonesia sejak 10 Agustus 1977 dengan membentuk Badan

Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) yang sejak tahun 1991 berubah

menjadi Badan Pengurus Pasar Modal.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal

pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan

pemerintah.

Untuk menggairahkan pasar modal pemerintah melakukan deregulasi

di sektor keuangan dan perkembangan termasuk pasar modal. Deregulasi

yang dapat dianggap sangat memengaruhi perkembangan pasar modal

Indonesia antara lain adalah Pakto 27 1988 dan Pakdes 20 1988. Sebelum

itu telah dikeluarkan paket 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha

pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok sebagai berikut.

1. Kemudahan syarat gopublic antara lain tidak harus mencapai 10%

2. Diperkenalkan bursa paralel

3. Penghapusan pungutan-pungutan seperti fee pendaftaran dan

pencatatan di bursa yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam.

4. Investorasig boleh memiliki saham perusahaan yang go public

5. Saham boleh diterbitkan atas unjuk.

6. Batasan fluktuasi harga saham di Bursa Efek sebesar 4% dari kurs

sebelum ditiadakan.

7. Proses emisi harus sudah diselesaikan Bapepam dalam waktu

selambat-lambatnya 20 hari sejak dilengkapinya persyaratan.

Dampak dari deregulasi tersebut diatas adalah meningkatnya minat

emiten maupun investor secara drastis yang memanfaatkan pasar modal

sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan disatu pihak dan sarana

investasi bagi pemodal. Meningkatnya minat emiten mencari dana melalui

pasar modal tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan emisi

saham dan obligasi serta naiknya jumlah kapitalisasi dana. Naiknya minat

Page 23: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

22

investor tercermin pula dari peningkatan volume perdagangan serta indeks

harga saham gabungan (IHSG). IHSG tertingi yang pernah dicapai di Bursa

Efek Jakarta (BEI) adalah 607,69 poin pada awal januari 1994.25

Dalam website IDX dijelaskan secara singkat tonggak perkembangan

pasar modal di Indonesia yang dapat dilihat sebagai berikut:

[Desember 1912] Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh

Pemerintah Hindia Belanda.

[1914 - 1918] Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.

[1925 - 1942] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya.

[Awal tahun

1939]

Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang

dan Surabaya ditutup.

[1942 - 1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia

II.

[1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek

semakin tidak aktif.

[1956 - 1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum.

[10 Agustus

1977]

Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ

dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai

dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten

pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah

Negara.

[1977 - 1987] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih

25

Julius R. Latumaerissa, Bank Dan Lembega Keuangan Lain ,(Jakarta : Salemba Empat, 2011),

Hal 354-355

Page 24: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

23

instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES

87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk

melakukan Penawaran Umum dan investor asing

menanamkan modal di Indonesia.

[1988 - 1990] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa

terlihat meningkat.

[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),

sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

[Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)

yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public

dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal.

[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek

Surabaya.

[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT

BEJ.

[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading

Systems).

[10 November

1995]

Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996.

Page 25: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

24

[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek

Surabaya.

[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading).

[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek

Indonesia (BEI).

[02 Maret 2009]

Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa

Efek Indonesia: JATS-NextG 26

b. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Syariah

I. Pasar Modal Syariah Dunia

a. Jordania dan Pakistan

Seperti diawal sudah kami sampaikan bahwa Negara inilah yang pertama

kali mempelopori Pasar modal di dunia ini.yaitu melalui penerbitan The

Madarabas Company dan Modarabas Ordinance di Pakistan pada tahun

1980. Sedangkan pada tahun 1978, Pemerintah Jordania melalui Law

No.13 Tahun 1978 telah mengijinkan Jordan Islamik Bank untuk

menerbitkan Maqaradah Bond. Izin penerbitan ini kemudian ditindak

lanjuti dengan penerbitan Muqaradah Bond Act / Sistem pasar modal

syariah pada tahun 1981.

b. Malaysia

Malaysia adalah Negara yang maju dalam hal financial, hal ini dapat

dilihat dari perkembangan dunia financial dan investasi islam di

Malaysia, sekaligus didukung oleh komitmen dari pemimpin Negara baik

politik, social, maupun ekonomi. Bangunan system financial islam di

26

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx., diakses tanggal 3 mei 2015.

Page 26: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

25

Malaysia adalah pertama, kerangka syariah berdasarkan Al-Qur‟an,

hadist dan hukum syariah sebagai acuan norma basic pengembangan dan

operasional Islamic financial system. Kedua, pendirian etitas bisnis

financial islam oleh masyarakat untuk meng-akomodir kebutuhan

ekonomi. Ketiga, pendirian BIMB pada tahun 1983 sebagai bank syariah.

Mengenai pasar modal syariah tidak ada keterangan lebih lanjut kapan

berdirinya namun berdasarkan data yang ada menyebutkan bahwa pada

tahun 1971 telah ada reksa dana syariah dengan adanya Asia UT Amanah

Bhakti fundyang ada dalam perusahaan Asia Unit Trust Benhard.

Kemudian pada tahun 1983 pemerintah Malaysia sukses menerbitkan

pertama kali obligasi syariah. Dan pada tahun 1993 reksa dana syariah

pertama kali berdiri.

c. Bahrain

Bahrain mengembangkan pasar modal syariah karena adanya permintaan

pasar yang cukup tinggi. Hal ini disambut baik oleh kerajaan Bahrain

yang mempunyai cita-cita untuk mewujudkan Bahrains sebagai basis

terbesar keuangan dunia. Kemudian pada tahun 1973 mendirikan Bahrain

Monetary Agency(BMA) yang kemudian mengawasi perbankan syariah

termasuk juga pasar modal syariah, dengan beberapa direktorat yang ada

didalamnya.

d. Mesir

Seperti diawal tadi penulis jelaskan bahwa Mesir adalah Negara didunia

yang pertama kali mendirikan Bank islam yang berbasis syariah yaitu

melalui didirikannya Nasser Social Bank pada tahun 1971. Kemudian

pada sector diluar Industri Perbankan, penerapan prinsip syariah di Mesir

juga telah diterapkan pada idustri asuransi (takaful) dan industry pasar

modal. Pada bidang pasar modal, prinsip syariah saat ini diterapkan pada

instrument obligasi, saham, dan reksa dana (fund).

II. Pasar Modal Syariah di Indonesia

Page 27: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

26

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya

Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli

1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) berkerjasama

dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic

Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang

ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut,

maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana

berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.

Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan

langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang

Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya,

instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran

Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini

merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad

mudharabah.

Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan

institusional yang terlibat dalam pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut.

Perkembangan tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada

tanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukkan adanya kesepahaman antara Bapepam

dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia.

Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembangan Pasar Modal Syariah

ditandai dengan pembentukan Tim Pengembangan Pasar Modal Syariah pada

tahun 2003. Selanjutnya, pada tahun 2004 pengembangan Pasar Modal Syariah

masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan dilaksanakan oleh unit

setingkat eselon IV yang secara khusus mempunyai tugas dan fungsi

mengembangkan pasar modal syariah. Sejalan dengan perkembangan industri

yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan

menjadi unit setingkat eselon III.

Page 28: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

27

Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket

Peraturan Bapepam dan LK terkait Pasar Modal Syariah. Paket peraturan tersebut

yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan Efek Syariah

dan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek

Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK

menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan

Penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran Daftar Efek

Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal 12 September 2007.

Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggak sejarah baru

dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei 2008. Undang-undang ini diperlukan sebagai

landasan hukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk

negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah

Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.

Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan

terhadap Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

dan II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.27

Adapun milestones perkembangan pasar syariah di Indonesia dijelaskan

dalam website IDX sampai saat ini adalah sebagai berikut: 28

[2000] Jakarta Islamic Index (JII)

[2001] Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan

Investasi Untuk Reksadana Syariah

[2002] Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

Mudharabah

27

http://www.bapepam.go.id/syariah/sejarah_pasar_modal_syariah.html, diakses tanggal 03 MEI

2015 28

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/tonggakwaktu.aspx diakses

tgl 03 Mei 2015

Page 29: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

28

[2003] Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman

Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI

[2004] Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

[2006] Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad Yang

Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal

[2007] Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

Konversi

Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan

Daftar Efek Syariah

[2008] Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah

Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah

Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN

Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN

Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back

Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease

Back

UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

[2011]

Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah

dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler

Bursa Efek

Indeks Saham Syariah Indonesia

Sistem Online Trading Syariah

[2013] Exchange Traded Fund (ETF) Syariah

Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah

4. Peran dan Manfaat Pasar Modal

a. Peran dan Manfaat Pasar Modal Bagi Pembangunan Ekonomi Nasional

Saat ini, keberadaan pasar modal telah mendunia. Di Indonesia, negara

yang masuk dalam kategori negara berkembang, kebutuhan masyarakat akan

barang dan jasa sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya

Page 30: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

29

perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan di Indonesia, karena pangsa

pasar yang potensial ada di Indonesia. Dalam hal ini, pasar modal dapat

menjadi salah satu alternatif dalam pengembangan pembangunan ekonomi di

Indonesia. Keberadaannya yang semakin berkembang semakin membuktikan

bahwa pasar modal semakin dibutuhkan sebagai bagian dari realisasi

pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat baik barang maupun jasa.

Pasar modal memiliki posisi yang sangat penting dan vital dalam

perkembangan perekonomian Indonesia. Pasar modal mempunyai peran

penting dalam kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat berperan

sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal.

Sementara itu, dalam bukunya Pengantar dan Pengetahuan Pasar Modal,

Sunariyah menyatakan peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai

berikut : 29

1) Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual

untuk menentukanharga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan

2) Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh

hasil (return) yangdiharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong

perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar modal

menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan para

pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas

yang relatif normal.

3) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali

saham yangdimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya

pasar modal, para investor dapatmelikuidasi surat berharga yang dimilikinya

tersebut setiap saat.

4) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk

berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum

mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara

penggunaan uang mereka.

5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi

para investor,keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya

29

Sunariyah, 2000. Pengantar Pengetatuan Pasar Modal, Jakarta: UPP Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN, halaman 7

Page 31: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

30

informasi yang akurat dan dapatdipercaya. Pasar modal dapat menyediakan

kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara lengkap, yang

apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan biaya yangsangat

mahal.

b. Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Pembiayaan Perusahaan

Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar

modal oleh emiten. Manfaat-manfaat pasar modal antara lain adalah(Agus

Sartono, 1996:43):

a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus

diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.

b. Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai

keleluasaan) dalammengelola dana yang diperoleh perusahaan.

c. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

dan ketergantunganterhadap bank kecil. Selain itu, jangka waktu

penggunaan dana tidak terbatas.

d. Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga

nominal perusahaan.Emisi saham sangat cocok untuk membiayai

perusahaan yang beresiko tinggi.

e. Tidak ada beban finansial yang tetap dan profesionalisme manajemen

meningkat.

Dalam buku karangan Prof. Dr. Thamrin Abdullah dkk, yang berjudul

Bank Dan Lembaga Keuangan (2012) dijelaskan bahwa peran pasar

modal dalam Pembiyaan Perusahaan yaitu :

Untuk memenuhi kebutuhan dan jangka pendek, seperti membayar

utangnya yang segera akan jatuh tempo.

Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan

uang kas.

Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya-biaya

upah karyawan, gaji, pembelian bahan dan modal kerja lainnya.

Sedang mengalami kalah klring, hal ini terjadi dilembaga klirng dan

harus segera di bayar.

Page 32: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

31

c. Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Kegiatan Investasi Individu

Sama seperti halnya perusahaan dalam menjual surat berharga, para

investor juga memiliki berbagai tujuan dan biasanya investor yang

bekeliaran di Pasar Modal, terdiri dari berbagai golongan dengan tujuan

berbeda.

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain sebagai berikut:

a. Memperoleh deviden.

Tujuan investor hanya ditujukan kepada keuntungan yang akan

diperolehnya berupa bunga yang di bayar oleh perusahaan dalam bentuk

deviden.

b. Kepemilikan perusahaan

Dalam hal ini tujuan investor untuk menguasai perusahaan. Semakin

banyak saham yang dimiliki, maka semakin besar penguasaan perusahaan.

c. Berdagang

Tujuan investor adalah untuk dijual kembali pada saat harga saham

tinggi. Jadi harapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat

menaikkan keuntungannya dalam jual beli saham30

.

30

Kasmir, SE, MM, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Page 33: Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah

32

Daftar Pustaka

1. Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, sinar grafika offset, 2000

2. Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,

Penerbit Ekonosia, 2007

3. Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi, 2011

4. Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009

5. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx., diakses tanggal 3

mei 2015.

6. Julius R. Latumaerissa, Bank Dan Lembega Keuangan Lain ,(Jakarta : Salemba

Empat, 2011)

7. http://www.bapepam.go.id/syariah/sejarah_pasar_modal_syariah.html, diakses

tanggal 03 MEI 2015

8. Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pasar Modal,

Jakarta:kencana 2013