Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah
-
Upload
yusuf-darismah -
Category
Economy & Finance
-
view
299 -
download
6
Transcript of Paper Investasi dalam islam dan pasar modal syariah
TUGAS
PASAR
MODAL
SYARIAH
Oleh
Muhammad Yusuf
Rizki al jundy
Abd Rob Rasyid
Rafiki Subarkah
[INVESTASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
DAN PASAR MODAL SYARIAH]
1
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................... 2
BAB 1 .................................................................................................................... 3
INVESTASI .............................................................................................................. 3
1. Definisi Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah ..................................... 3
2. Tujuan Investasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah .................................... 4
3. Manfaat dan resiko investasi dalam perspektif ekonomi syariah .................... 5
4. Aturan Norma Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah............................ 7
a. Bebas Maysir .............................................................................................. 7
b. Bebas Gharar ............................................................................................. 8
c. Bebas Riba ................................................................................................. 9
d. Bebas Bathil .............................................................................................. 11
Daftar pustaka: .................................................................................................... 13
BAB II .................................................................................................................. 14
PASAR MODAL SYARIAH .......................................................................................... 14
1. Konsep Pasar Modal Syariah ....................................................................... 14
2. Definisi dan Ruang Lingkup Pasar Modal .................................................... 15
3. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal ................................................... 20
4. Peran dan Manfaat Pasar Modal ................................................................ 28
Daftar Pustaka .................................................................................................... 32
2
Kata Pengantar
Puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang maha kuasa ata
segala kekuasaanya, maha penyayang yang sayangnya tidak terpilah, maha
pengasih dan tidak pilih kasih. Sehingga atas IzinNYAlah dan kemudah yang
Allah limpahkan, maka makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar. Shalawat
serta salam kepada baginda Nabi Besar Rasulullah saw, beserta keluarga dan
sahabat beliau, yang telah berjasa menyampaikan kalimat dan pesan Allah
kepada seluruh ummat manusia di dunia.
Seiring dengan adanya amanat dalam pembuatan makalah ini maka
tepatlah kiranya kami menjadikan suatu kesempatan ini menjadi momen yang pas
untuk membaca lebih banyak lagi buku-buku dan mengkaji lebih dalam lagi ilmu
tentang “PASAR MODAL SYARI’AH” yang menjadi dasar kami dalam
menuntut ilmu yang merupakan kewajiban dari setiap muslim.
Maka sudilah kiranya kami sebagai Mahasiswa, mengungkapkan rasa Terima
kasih yang sedalam dalamnya kepada bapak Prayogo P. Harto, SE, Ak, MM
sebagai dosen yang selalu membimbing kami dalam mengkaji ilmu Pasar Modal
Syariah dan semoga apa yang beliau inginkan untuk membuat kami lebih paham
ilmu ini menjadi nyata.
Namun tidak lupa, dengan segala daya dan upaya segala mahkluknya serta
dengan segala kesempurnaan yang berusaha diraih, maka sesungguhnya
kesempurnaan hanya milik Allah. atas dasar inilah Kami selaku penulis
merasakan berbagai macam kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Namun
pantang bagi seorang muslim sejati untuk tidak mengambil hikmah pada setiap
kesalahan yang diperbuat, maka dengan ini saya bersikeras untuk terus melakukan
yang terbaik dan belajar dari apa yang dilakukan untuk menjadi lebih baik.
Jum‟at, 01 MEI 2015 M
Ttd:
Tim Kelompok
3
BAB 1
INVESTASI
1. Definisi Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah
a. Definisi investasi
Definisi investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik
berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan
hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya dimasa mendatang.1
Investasi, adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan
harta kekayaan yang dimiliki secara produktif.2
Seperti yang kita ketahui bersama mu‟amalah pada kaidah ushul fiqh
adalah “semua kegiatan mu‟amalah di perbolehkan kecuali ada dalil yang
melarangnya”. Investasi merupakan salah satu bentuk mu‟amalah tersebut.
Jadi yang dimaksud dengan Investasi Syari‟ah adalah salah satu cara
yang dapat kita lakukan untuk menahan sembari mengembangkan harta
benda yang kita miliki saat ini tanpa melanggar nilai-nilai syari‟ah yang
telah ditetapkan seperti Maysir, Gharar, dan Riba.
b. Dalil-dalil investasi
QS Al-Hasyr ayat7
ماافاأهللا عهى رسُنً مه اٌم انقزي فههً َنهزسُل َنذي انقزبً َنٍتمً َانمسكٍه َابه
انسبٍم كً الٌكُن دَنة بٍه االغىٍاء مىكم َمااتكم انزسُل فخذَي َما وٍكم عىً فاوتٍُا
بَاتقُاهللا ان هللا شذٌذ انعقا
“Apa saja harta rampasan (fa-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah
untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang miskin,
dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu, maka terimalah dan apa yang dilarang bagimu, tinggalkanlah.
1 Ir. Muhammad syakir sula, AAIJ, FIIS, ASURANSI SYARIAH (LIFE AND GENERAL), Gema
Insani, jakarta, 2004, hlm 359. 2 Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita, Jakarta Selatan, 2011,
hlm 23.
4
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya”
Hadits
“Berilah kesempatan kepada para pemilik tanah untuk menggarap (tanah
tersebut), dengan caranya sendiri dan jika tidak dilakukannya, hendaklah
diberikan pula kepada orang lain agar memanfaatkannya” (HR Muslim).
2. Tujuan Investasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah
a. Tujuan Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan
sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa
datang.3
Selain itu, Investasi sebagai salah satu aktivitas ekonomi akan memiliki
nuansa spiritual manakala menyertakan norma syariah dalam
pelaksanaannya. 4
Jadi yang dimaksud tujuan investasi perspektif syariah adalah
menyimpan dan mengelola sejumlah dana pada saat ini untuk dinikmati
keuntungannya dimasa yang akan datang, dengan menggunakan cara-cara
yang dianjurkan oleh syariah sehingga manfaat yang didapat tidak hanya di
dunia saja tetapi sampai di akhirat juga.
b. Dalil-dalil tujuan investasi syariah
QS Yusuf ayat 47
قً سىبهً اال قهٍال مما تأكهُن قال تزرعُن سبع سىٍه دابا فما حصذ تم فذرَي
“Dia (yusuf) berkata, supaya kamu bercocok tanam tujuh (berturut-turut)
sebagaimana biasa, kemudian apa yang tuai hendaklah kamu biarkan
ditangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan”.
3 Prof. DR. Eduardus tandelilin, MBA, CWM, PORTOFOLIO dan INVESTASI, Kanisius,
Yogyakarta, 2010, hlm. 1. 4Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita, Jakarta Selatan, 2011,
hlm. 25.
5
Hadits
“buah kerja keras seseorang dengan tangannya sendiri dari setiap transaksi
perdagangan yang dilakukan” (HR. Ahmad)
3. Manfaat dan resiko investasi dalam perspektif ekonomi syariah
A. Manfaat (Imbal Hasil) Investasi
1. Definisi
Berdasarkan buku MANAJEMEN INVESTASI karya Tatang ary
Gumati manfaat Investasi setidaknya ada dua. Pertama, apabila kita mampu
memahami proses invsetasi secara menyeluruh, maka investasi dapat
digunakan untuk meningkatkan kemakmuran pribadi seseorang melalui
kemampuan dalam menyeleksi alternatif investasi yang menguntungkan.
Kedua, pemahaman terhadap investasi dapat memberikan kesempatan untuk
memperoleh peluang dalam berkarya dengan penghargaan (gaji) yang relatif
lebih menggiurkan dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang tidak berlatar
belakang keahlian dalam investasi.
Dalam melakukan investasi terdapat 2 macam bagi hasil atau Imbal hasil
yaitu
I. Imbal Hasil Pasti (Natural Certainty Contracts)
Yaitu akad bisnis yang memberikan kepastian dari segi keuntungan yang
akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu, contohnya: akad jual beli, akad
sewa menyewa, akad salam dan akad istishna‟
II. Imbal Hasil Tidak Pasti (Natural uncertainty Contracts)
Yaitu akad bisnis yang tidak memberikan kepastian keuntungan yang akan
diperoleh, dan akad ini dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
kerjasama, contohnya ialah: akad Musyarakah dan akad Mudharabah
B. Resiko Investasi
1. Definisi Resiko Investasi
Menurut Tatang Ary Gumanti dalam buku MANAJEMEN
INVESTASI, yang dimaksud dengan resiko adalah kemungkinan
mengalami kerugian, yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan
(probability) bahwa bebrapa hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran
6
sangat baik (misalnya aset berlipat ganda) ke sangat buruk (misalnya,
asetnya menjadi tidak bernilai)sama sekali).
2. Jenis-Jenis Resiko Investasi
a. Tradisional
b. Resiko Modern
3. Contoh-contoh dari Jenis-Jenis Resiko Investasi
a. Tradisional
Menurut tandeillin (2001), dalam analisis tradisional, risiko total dari
berbagai aset keuangan bersumber dari:5
1. Interest Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat
perubahan tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bnga ini
berpengaruh negatif terhadap harga sekuritas.
2. Market Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return karena
fluktuasi dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua
sekuritas.
3. Inflation Risk. Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas
adalah purchasing power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi juga
meningkat, karena lenders membutuhkan tambahan premium inflasi
untuk mengganti kerugian purchasing power.
4. Business Risk. Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri
tertentu.
5. Financial Risk. Risiko yang timbul karena penggunaan karena
penggunaan leverage finansial oleh perusahaan
6. Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder
tertentu dimana sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat
dibeli dan dijual dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan,
maka investasi tersebut dikatakan likuid, demikian sebaliknya.
7. Exchange Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas
returnsekuritas karena fluktuasi kurs currency.
8. Country Risk. Risiko ini menyangkut politik suatu negara sehingga
mengarah pada political risk.
5 Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Kencana, Jakarta,
2008, hlm 15.
7
b. Modern
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor
unik pada suatu sekuritas, dan dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi. Sedangkan risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan
oleh faktor-faktor makro yang mempengaruhi semua sekuritas sehingga
tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi.6
4. Aturan Norma Investasi dalam perspektif Ekonomi Syariah
a. Bebas Maysir
Maisir di dalam bahasa arab ( سر ي م dalam etimologi adalah kata mashdar (ال
mimi dari kata (سر yaitu kemudahan, namun secara makna al-maisir adalah (ي
usaha mendapatkan harta tanpa susah payah sehingga kebutuhannya dapat
terpenuhi (berkecukupan)7.
Maisir sendiri adalah memperoleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja
keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja yg biasa disebut berjudi istilah
dalam al-qur‟an adalah kata „azlam‟ yg berarti praktek perjudian. Di dalam
muamalah pengertian maisir dan perjudian dan perdagangan hampir sama, di
dalam maisir bisa di kaitkan dengan kata “untung”. Untung disini menjadi 2
makna antara untung di maisir (judi) dan untung di jual beli, untung di maisir
keuntungan tersebut hanya di dapat kan oleh suatu pihak sedangkan untung di jual
beli akan di dapat kan oleh kedua pihak antara penjual dan pembeli, penjual
mendapatkan keuntungan dari harga barang dan pembeli mendapat keuntungan
barang tersebut.
Syarat-syarat digolongkan maisir (judi) adalah sebagai berikut:
1. Adanya taruhan harta/materi yang berasal dari kedua pihak yg berjudi
2. Adanya suatu permainanyg di gunakan untuk menentukan siapa yg menang
dan siapa yg kalah
6 Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Kencana, Jakarta,
2008, hlm 16. 7 Kamus al-munawwir (سر ( ي
8
3. Pihak yg menang mengambil sebagian/seluruh harta yg di jadikan taruhan
dari pihak yg kalah sehingga pihak yg kalah kehilangan hartanya
Ketika ketiga syarat ini terpenuhi maka sesuatu yg dilakukan dalam muamalah
adalah termasuk maisir /perjudian baik dalam bentuk rill atau pun non rill8
Dalil pelarangan maisir (judi) di surah al-maidah ayat 90
“Hai orang-orang beriman ,sesungguhnya (meminum) khamr,berjudi,(berkorban
untuk berhala), mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”.
b. Bebas Gharar
Gharar (ketidak jelasan ) adalah setiap trannsaksi yang mengandung hal yg
tidak jelas dan memiliki kesenjangan yang membuka potensi konflik Antara
kedua belah pihak, atau salah satu pihak berpotensi di rugikan9.
Menurut ibnu taimiyah gharar adalah apabila suatu pihak mengambil
haknya dan satu pihak lagi tidak menerima apa yang sepatutnya dia dapat10
.
Gharar dapat berarti resiko dan kadang kala merujuk pada ketidak pastian
(uncertainty) begitu juga dalam kamus al muhit dijelaskan bahwa kata khada‟ di
gunakan pada kharar yg berarti penipuan, di samping itu gharar juga di samakan
dengan kata (khatara) dengan makna sesuatu yg berbahaya , sedangkan ibnu
taimiyah mendeskripsikan bahwa gharar bermakna sesuatu yg tidak di ketahui ,
8 Indahnya syariat islam by ali ahmad al jarjawi hal 442
9 Harta dalam islam by fahd salem bahammam hal 5
10 Kitab majmu‟ fatwa ibnu taimiyah
9
ibnu qoyim menegaskan bahwa gharar merupakan sesuatu yg kemungkinan ada
atau tiada.11
Al- Gharar di artikan dalam kitab qalyubi wa umairoh menyatakan mahab
imam al- shafie mendefenisikan gharar ialah asatu (akad) yg akibatnya
tersembunyi dari pada kita atau perkara di Antara dua kemungkinan di mana yg
paling kerap berlaku ialah yg paling di takuti.
Dalil al- qur‟an tentang gharar QS. An nisa ayat 29
“Hai orang yg beriman , janganlah kamu saling memakan harta sesama mu
dgn jalan yg batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesunguhnya
Allah adalah maha penyayang”.
Defenisi gharar tersebut memberi pengertian dan mempunyai konsep yg luas
secara maksud yg berbeda , Ibn „Abidin menyebutkan gharar dalam perdagangan
terdiri dari keraguan terhadap keadaan subjek kontrak ibn Hazm turut
mengemukakan bahwa gharar berasal dari pada ketidakpastian sifat atau kuantitas
dari subjek perdagangan pada saat kontrak berlangsung menurut ibnu taimiyah,
isu yg paling terutama dalam hal ini adalah ketersedian dan penyerahan subjek
perdagangan.12
c. Bebas Riba
Riba adalah berasal dari bahasa arab (ا رب ادة) yg artinya (ال yaitu tambahan (زي
dan dapat di simpulkan riba adalah suatu tambahan atas jasa pinjaman ,13
menurut
orang arab indicator makna riba adalah berdasarkan pada tradisi mereka. Yaitu
“tambahan uang utang sebab ada tenggang waktu defenisi ini di sebut riba utang.
11
Ekonomi islam by Dra,Hulwati,M,Hum,.phD hal 37 tahun 2009 12
Ekonomi islam by Dra,Hulwati,M,Hum,.phD hal 38 tahun 2009 13
Kamus al-munawwir (ا رب (ال
10
Pengertian riba menurut ulama fiqih,
1. Mazhab hanafi riba adalah kelebihan harta, pada barang yg di perjual belikan
dengan ukuran syara‟ meskipun dalam artian hokum dengan persyaratan
tertentu yg di berlakukan kepada salah satu dari kedua belah pihak dalam
trasansaksi barter.
2. Mazhab syafi‟I adalah transaksi pertukaran suatu barang tertentu yg di ukur
dengan takaran syara‟ dengan barang lain yg belum ada ketika terjadi akad,
atau pertukaran suatu barang yg yg penyerahanya di tangguhkan, baik oleh
kedua pihak atau pun salah satunya, maksudnya : “transaksi pertukaran “ jual
beli barang dengan ganti yg sepadan.
3. Mazhab hanbali riba adalah tambahan, tenggang waktu dan persyaratan
tertentu ,semuanya diharamkan oleh syara‟ maksud tambahan pada sesuatu
adalah kelebihan pada kadar barang sejenis yg akan di tukarkan .
4. Mazhab maliki riba adalah kelebihan pada takaran atau timbangan baik
dengan penundaan penyerehan barang barter tersebut yg waktunya di ketahui
secara pasti atau pun yg masih meragukan.
Pendapat para ahli fiqih ini hampir semuanya sama , mereka berpendapat
bahwa penambahan dalam penukaran barang, dan adanya perbedaan waktu,
(dalam penukaran barang ribawi) dan perbedaan kualitas dalam barang yg
sejenis itu semua adalah praktek riba14
.
Dalil tentang riba adalah: al imron ayat 130
“Hai orang-orang beriman janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan”.
Jumhur fuqoha berpendapat bahwa riba di bagi menjadi 2 yaitu
14
Fiqih riba by abdul azhira jalal abu zaid tahun 2011 hal 29,30,31
11
Riba nasi‟ah
Riba nasi‟ah adalah riba yang terjadi karna adanya pembayaran yg
tertunda,ketika meminjamkan (barang ribawi) akan ada tambahan sebagai
imbalan atas keterlambatan untuk membayar. sebagaimana yg terjadi di
muamalah pada sekarang ini,
Riba fadl
Riba fadl adalah transaksi jual beli secara barter (tukar barang ) khususnya
barang ribawi yg sejenis ( emas,perak,gandum, uang dll) yg mana pertukaran
barang sejenis akan tetapi beda kualitas atau pertukarannya di waktu yg
berbeda dan akan di kenakan tambahan. 15
d. Bebas Bathil
Bathil adalah berasal dari kata bathala –yabthulu yg berarti rusak, salah,
palsu, tidak sah, tidak memenuhi syarat dan rukun,keluar dari kebenaran atau
haram menurut ketententuan agama, kata bathil adalah lawan kata haq yaitu
kebenaran16
.
Bathil adalah perbuatan yg tidak terpuji yg sering dilakukan oleh
seseorang untuk memenuhi keinginannya, segala prilaku yg tercela di tentang
oleh agama dan di benci oleh Allah SWT bathil adalah lawan kata dari haq
yaitu prilaku terpuji yg dilakukan sesuai perintah Allah
Kebatilan dapat menodai iman penyebab bathil adalah:
Syirik
Syrik adalah suatu perbuatan yg menyekutukan Allah, tegolong dosa besar
dan termasuk kebatilan yg keras. Dan syirik di bagi menjadi dua lagi yaitu
syirkul akbar dan askhar.
Takhayul dah khurofat
15
Fiqih riba by abdul azhira jalal abu zaid tahun 2011 16
Kamus al munawwir (bathala –yabthulu)
12
Kepercayaan akan hal ghaib dan tidak percaya akan kebenaran , lebih
menggunakan pemikiran –pemikiran primitive dan haus akan hawa nafsu.
dalil tentang jauhi kebatilan QS Al-Baqaroh ayat 42
“Dan janganlah kamu mencampur adukkan antara yangg hak dan yang
batil, dan janganlah kamu sembunyikan yg hak itu sementara kamu
mengetahuinya”
13
Daftar pustaka
1. Ir. Muhammad syakir sula, AAIJ, FIIS, ASURANSI SYARIAH (LIFE
AND GENERAL), Gema Insani, jakarta, 2004, hlm 359.
2. Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita,
Jakarta Selatan, 2011, hlm 23.
3. Prof. DR. Eduardus tandelilin, MBA, CWM, PORTOFOLIO dan
INVESTASI, Kanisius, Yogyakarta, 2010, hlm. 1.
4. Taufik Hidayat, SE. M.Si, Buku Pintar INVESTASI SYARIAH, Mediakita,
Jakarta Selatan, 2011, hlm. 25.
5. Gumanti Ary Tatang, MANAJEMEN INVESTASI, Mitra Wacana Media,
jakarta, 2011, 11.
6. Gumanti Ary Tatang, MANAJEMEN INVESTASI, Mitra Wacana Media,
jakarta, 2011, 50.
7. Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal
Syariah, Kencana, Jakarta, 2008, hlm 15.
8. Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal
Syariah, Kencana, Jakarta, 2008, hlm 16.
14
BAB II
PASAR MODAL SYARIAH
1. Konsep Pasar Modal Syariah
a. Konsep Pasar dalam Perspektif Islam
Pasar dalam islam dipandang sebagai tempat melakukan transaksi jual
beli yang sah dan legal dan sebagai tempat pertukaran kepemilikan antara suatu
barang, sehingga islam menjamin pasar bebas dimana para pembeli dan penjual
dapat bersaing secara sehat dalam melakukan transaksi jualbelinya, harga dalam
islam itu diserahkan secara penuh kepada pasar sehingga tidak diperlukan
intervensi dari pemerintah dalam hal menetukan harga selam mekanisme pasar
itu berjalan secara normal. Dalam perekonomian, pasar mempunyai peran yang
sangat penting dalam sisitem perekonomian karna pasarlah yang
mempertemukan antar penjual dan pembeli, dipasarlah tempat bagi produsen
untuk menjual atau menawarkan hasil produksinya dan tempat bagi konsumen
untuk membeli barang yang dibutuhkannya atau diinginkannya. Dengan
demikian antara penjual dan pembeli sangat berpengaruh dalam terjadinya
proses transaksi jual beli di pasar.
Pada sistem pasar persaingan sempurna (persaingan bebas), produksi
barang dilakukan berdasarkan pada permintaan konsumen, atau barang yang
diproduksi dan akan dijual itu dipastikan dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen, selain itu produsen berusaha memaksimalkan keuntungan dari hasil
produksinya tersebut. Dalam islam dituntut agar semua aktivitas produsen itu
dipengaruhi semangat ruh islam dan tidak hanya sekedar mecari keuntungan.
Sehingga dalam memproduksi barang dan mencari keuntungan akan selalu
diselaraskan dengan norma-norma yang telah ditentukan dalam islam.
Mekanisme pasar menurut Abu Yusuf dalam bukunya Al-kharaj
mengatakan: bahwa mekanisme pasar ialah bekerjanya hukum permintaan dan
penawaran dalam menetukan tingkat harga, dan Abu Yusuf juga menyimpulan
adanya variable-variabel lain yang juga ikut menentukan dan mempengaruhi
tingkat harga, misalnya: jumlah uang yag beredar atau pun penimbunan yang
dapat merusak mekanisme pasar.
15
Islam memiliki norma tertentu dalam hal mekanisme pasar, menurut
pandangan islam yang diperlukan adalah suatu bentuk penggunaan dan
pendistribusian tertentu serta dibentuknya suatu sistem kerja yang bersifat
produktif. Sifat produktif itu dilandasi oleh sikap keinginan/niat yang
sedemikian rupa guna mencapai bentuk penggunaan dan pendistribusian
tersebut17
.
b. Konsep Jual Beli Beli dalam Perspektif Islam
Dalam ekonomi islam jual beli itu dianggap sah jika telah memenuhi
rukun-rukun dan syarat-syarat jual beli, seperti adanya Penjual, Pembeli, dan
barang yang menjadi obyek jual beli, dan ketika salah satu dari rukun ataupun
syarat jual beli tidak terpenuhi maka transaksi jual beli tersebut dianggap tidak
sah.
2. Definisi dan Ruang Lingkup Pasar Modal
a) Defenisi
1) Pasar Modal
Pasar modal (Capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument
keuangan jangka panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam bentuk
utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat
berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang
lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal
maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial
market)18
. Sehingga yang diperjual belikan dan menjadi instrument dalam
pasar modal ialah seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel,
dan convertible dan berbagai produk turunan lainnya atau disebut produk
derivative.
Dalam pasar modal, penjual mengeluarkan surat-surat berharga untuk
kepentingan investasi atau untuk ekspansi perusahaan, dan pembeli mencari
keuntungan dan penguasaan dari perusahaan tersebut. Jadi pasar modal
17
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, sinar grafika offset, 2000 hlm 22 18
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit
Ekonosia, 2007 hlm. 191
16
merupakan sarana investasi jangka panjang yang memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Namun investasi saham dipasar modal
termasuk investasi denga resiko tinggi artinya, setiap investor yang
memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, harus siap dengan
konsekuensi bahwa uang mereka akan berkurang banyak sewaktu-waktu
walaupun banyak contoh yang dikedepankan dalam Koran, majalah, atau
laporan tentang orang-orang yang sukses berinvestasi dipasar modal, jumlah
yang gagal atau bangkrut juga banyak. Sayang publikasi atas mereka yang
gagal berinvestasi di bursa saham tidak banyak dijumpai di majalah atau
Koran. Sebagaimana investasi di sekuritas atau asset yang lain, perhitungan
dan analisis yang matang harus dilakukan sebelum seseorang memutuskan
berinvetasi dipasar modal (saham). Kehati-hatian akan menyebabkan
kegagalan atau kebangkrutan19
Sistem mekanisme pasar modal konvensional tidak lepas dari kontrak
yang mengandung riba, maysir dan gharar, sehingga inilah yang melatar
belakangi munculnya pasar modal syariah yang bebas dari kontrak-kontrak
yang dilarang dalam islam. Jadi pasar modal syariah secara sederhana dapat
diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam
kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang terlarang, seperti:
riba, perjudian, spekulasi,dan lain-lain. Pasar modal secara prinsip syariah
berbeda dengan pasar modal konvensional. Sejumlah instrument syariah
sudah digulirkan dipasar modal Indonesia seperti dalam bentuk saham dan
obligasi dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah.
b) Ruang Lingkup
i. Posisi Pasar Modal Syariah di dalam Perekonomian
Keberadaan pasar modal dalam perekonomian sangat bermanfaat bagi
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan
perusahaannya, sehingga dapat mendorong berkembangnya produk dalam
negri yang akan membawa dampak positf pada perekonomian dalam negri.
Pasar modal mempunyai dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan keuangan.
19
Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi, 2011 hlm. 58
17
Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan (Transfer) dana dari pihak yang memerlukan dana (perusahaan
penerbit/emiten)20
. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki
oleh investor pada pasar modal tentunya berharap agar dapat memperoleh
keuntungan dari penempatan dananya tersebut, sedangkan bagi emiten atau
perusahaan penerbit surat berharga akan memperoleh dana yang nantinya
akan digunakan untuk menjadi modal dalam meningkatkan perusahaanya atau
dalam melakukan ekspansi usaha.
Bagi Negara-negara yang menganut system ekonomi pasar bebas
(terbuka) pasar modal menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kemajuan
perekonomiannya, karna pasar modal menjadi sarana investasi bagi para
investor dan menjadi sumber untuk mendapatkan dana bagi perusahaan selain
pinjaman dari bank. Perusahaan-perusahaan yang ada dalam sebuah Negara
merupakan salah satu yang menjadi penyumbang pendapatan domestic bruto
atau secara nasional akan memberikan penghasilan buat negara dari hasil
produksi perusahaan tersebut, karena itu pasar modal sangat menopang dan
meningkatkan kemajuan perekonomian suatu negara.
Saat ini keberadaan pasar modal bagi suatu Negara tidak dapat dinafikan
lagi, dan manfaat dari pasar modal begitu besar untuk perkembangan
perekonomian, baik itu bagi masyarakat, pemerintah, perusahaan, maupun
Negara. Menjadi hal umum yang diketahui bahwa pasar modal merupakan
suatu mekanisme tabungan dari masyarakat atau investor dalam bentuk
investasi jangka panjang, dan peningkatan tabungan dan investasi dari
masyarakat dapat mendorong peningkatan peluang industry dan lapangan
kerja baru dan luas.
Perluasan usaha bagi perusahaan memerlukan modal yang banyak,
seandainya diperoleh melalui pinjaman bank dengan tingkat bunga yang
tinggi akan menyulitkan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Dengan
begitu perusahaan dapat memilih go public di lantai bursa. Cara kerja
perusahaan yang baik, rendahnya transaksi di bursa serta adanya jaminan
20
Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009 hlm. 117
18
transparansi menyebabkan investor semakin berminat untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut. Pasar modal merupakan sumber investasi bagi
masyarakat umum untuk mendapatkan keuntungan, begitupun juga bagi para
pengusaha dan juga dapat membantu pembiyaan pembangunan bagi suatu
Negara. Bukan hanya itu , melalui dana yang didapatkan oleh perusahaan di
pasar modal dapat melakukan perluasan usaha berarti penyerapan tenaga
kerja, kenaikan jumlah produk, kenaikan pendapatan, sehingga semua ini
akan bermuara pada tambahan pajak dan pendapatan bagi negara21
.
ii. Perbedaan /Perbandingan antara Pasar Modal Konvensional dan Syariah
Prinsip instrument pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal
konvensional, karna prinsip dasar Uang yang dipahami dalam syariah juga
sangat berbeda dengan prinsip dasar yang dimiliki oleh pemahaman ekonomi
konvesional, dalam ekonomi konvensional uang itu tidak hanya berfungsi
sebagai alat tukar, tetapi uang juga berfungsi sebagai komoditas yang dapat
diperjualbelikan berbeda dengan islam uang hanya berfungsi sebagai alat
pertukaran atau alat pembayaran. Sistem mekanisme pasar modal
konvensional yang mengandung riba, maysir, dan gharar dalam setiap
transaksinya berusaha dihilangkan dalam transaksi pasar modal syariah
sehingga tidak lagi menimbulkan keraguan adanya transaksi yang
mengandung riba, maysir dan gharar, walaupun selama ini pasar modal
syariah lebih popular sebagai sebuah wacana dimana banyak bicara tentang
bagaimana pasar modal yang disyariahkan. Di mana selama ini praktek pasar
modal tidak bias dipisahkan dari riba, maysir dan gharar dan bagaimana
memisahkan ketiganya dari pasar modal22
.
Investasi melalui pasar modal berarti pembelian sekuritas atau surat
berharga dalam arti investor memberikan dananya sebagai modal kepada
suatu perusahaan sehingga dana tersebut dikelolah sehingga mendatangkan
keuntungan bagi investor23
. Bagi investor muslim tidak anjurkan untuk
21
Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009 hlm. 125 22
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit
Ekonosia, 2007 hlm. 204 23
Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009 hlm. 137
19
memberikan dananya atau membeli saham perusahaan yang bergerak dalam
memproduksi barang yang diharamkan atau dalam mayoritas transaksinya
mengandung riba, maysir dan gharar. Investor muslim perlu memperhatikan
sekuritas yang diterbitkan, apakah perusahaan tersebut menghasilkan produk
yang sejalan dengan syariah atau tidak, seperti makanan atau minuman yang
dilarang dan perjudian. Perlunya hal ini diperhatikan, karna dalam islam
mengkonsumsi benda haram tidak dibolehkan dan itu tidak mendatangkan
manfaat bagi masyarakat luas, justru hal tersebut semua dilarang dalam islam
karna dapat merusak dan merugikan semua manusia. Dan pasar modal
syariah-lah yang seharusnya menjadi pilihan bagi investor muslim untuk
menginvestasikan dananya karna tidak menimbulkan keraguan lagi terhadap
Perusahaan tersebut terkait keharaman dan kehalalan prudok yang
dihasilkannya.
iii. Perbedaan/perbandingan antara pasar modal dan pasar uang
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagi instrument
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat
berharga jang panjang maka pasar uang ( money market) pada sisi lain
merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun
pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan ( financial market).
Jika di pasar modal yang diperjualbelikan instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, waran, right, dan produk-produk derivative lainnya, maka
dipasar uang yang diperjualbelikan antara lain ialah Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Comercial Paper Notes, Call
Money, Repurchase Agreement, Banker‟s Acceptance, Treasury Bills dan
lain-lainnya.
20
3. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal
a. Sejarah perkembangan Pasar Modal
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia,
dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat
berjalan sebagimana mestinya.
Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan
cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut
merupakan yang tertua ke-empat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.
Melihat dari sejarah, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC.24
Pendirian bursa efek tersebut diikuti dengan pendirian bursa efek di
Semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Dengan berbekal pengalaman
bursa efek di Belanda yang cukup lama, bursa efek yang didirikan tersebut
mengalami perkembangan yang cukup pesat sampai akhirnya kegiatan
terhenti akibat pecahnya Perang Dunia Kedua. Selanjutnya, memasuki era
kemerdekaan bursa efek Indonesia diaktifkan kembeli dengan diterbitkanya
obligasi pemerintah RI tahun 1950. Untuk menetapkan keberadaan bursa
efek tersebut, maka pemerintah mengeluarkan UU Darurat tentang bursa
No. 13 Tahun 1951 yag kemudian ditetapkan dengan UU No. 15 tahun
1952. Penyelenggaraan bursa efek yang dibuka Jakarata tersebut dilakukan
oleh Perserikatan Perdagangan Uang Dan Efek-efek (PPUE) di mana Bank
Indonesia terlibat sebagai penasihat.
Namun usaha pengaktifan kembali bursa efek agaknya tidak
mengalami perkembangan atau bahkan dapt dikatakan tidak begitu banyak
24
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx., diakses tanggal 3 mei 2015.
21
pengaruhnya. Keaadan tersebut berlangsung sampai dengan memasuki
dekade 1970-an. Pemerintah mulai kembali melakukan untuk pengaktifan
pasar modal indonesia sejak 10 Agustus 1977 dengan membentuk Badan
Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) yang sejak tahun 1991 berubah
menjadi Badan Pengurus Pasar Modal.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal
pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah.
Untuk menggairahkan pasar modal pemerintah melakukan deregulasi
di sektor keuangan dan perkembangan termasuk pasar modal. Deregulasi
yang dapat dianggap sangat memengaruhi perkembangan pasar modal
Indonesia antara lain adalah Pakto 27 1988 dan Pakdes 20 1988. Sebelum
itu telah dikeluarkan paket 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha
pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok sebagai berikut.
1. Kemudahan syarat gopublic antara lain tidak harus mencapai 10%
2. Diperkenalkan bursa paralel
3. Penghapusan pungutan-pungutan seperti fee pendaftaran dan
pencatatan di bursa yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
4. Investorasig boleh memiliki saham perusahaan yang go public
5. Saham boleh diterbitkan atas unjuk.
6. Batasan fluktuasi harga saham di Bursa Efek sebesar 4% dari kurs
sebelum ditiadakan.
7. Proses emisi harus sudah diselesaikan Bapepam dalam waktu
selambat-lambatnya 20 hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Dampak dari deregulasi tersebut diatas adalah meningkatnya minat
emiten maupun investor secara drastis yang memanfaatkan pasar modal
sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan disatu pihak dan sarana
investasi bagi pemodal. Meningkatnya minat emiten mencari dana melalui
pasar modal tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan emisi
saham dan obligasi serta naiknya jumlah kapitalisasi dana. Naiknya minat
22
investor tercermin pula dari peningkatan volume perdagangan serta indeks
harga saham gabungan (IHSG). IHSG tertingi yang pernah dicapai di Bursa
Efek Jakarta (BEI) adalah 607,69 poin pada awal januari 1994.25
Dalam website IDX dijelaskan secara singkat tonggak perkembangan
pasar modal di Indonesia yang dapat dilihat sebagai berikut:
[Desember 1912] Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda.
[1914 - 1918] Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.
[1925 - 1942] Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
Efek di Semarang dan Surabaya.
[Awal tahun
1939]
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang
dan Surabaya ditutup.
[1942 - 1952] Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia
II.
[1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakin tidak aktif.
[1956 - 1977] Perdagangan di Bursa Efek vakum.
[10 Agustus
1977]
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar
Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai
dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten
pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara.
[1977 - 1987] Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih
25
Julius R. Latumaerissa, Bank Dan Lembega Keuangan Lain ,(Jakarta : Salemba Empat, 2011),
Hal 354-355
23
instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES
87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
melakukan Penawaran Umum dan investor asing
menanamkan modal di Indonesia.
[1988 - 1990] Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa
terlihat meningkat.
[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
[Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public
dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal.
[16 Juni 1989] Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya.
[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT
BEJ.
[22 Mei 1995] Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading
Systems).
[10 November
1995]
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
diberlakukan mulai Januari 1996.
24
[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya.
[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading).
[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI).
[02 Maret 2009]
Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa
Efek Indonesia: JATS-NextG 26
b. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Syariah
I. Pasar Modal Syariah Dunia
a. Jordania dan Pakistan
Seperti diawal sudah kami sampaikan bahwa Negara inilah yang pertama
kali mempelopori Pasar modal di dunia ini.yaitu melalui penerbitan The
Madarabas Company dan Modarabas Ordinance di Pakistan pada tahun
1980. Sedangkan pada tahun 1978, Pemerintah Jordania melalui Law
No.13 Tahun 1978 telah mengijinkan Jordan Islamik Bank untuk
menerbitkan Maqaradah Bond. Izin penerbitan ini kemudian ditindak
lanjuti dengan penerbitan Muqaradah Bond Act / Sistem pasar modal
syariah pada tahun 1981.
b. Malaysia
Malaysia adalah Negara yang maju dalam hal financial, hal ini dapat
dilihat dari perkembangan dunia financial dan investasi islam di
Malaysia, sekaligus didukung oleh komitmen dari pemimpin Negara baik
politik, social, maupun ekonomi. Bangunan system financial islam di
26
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx., diakses tanggal 3 mei 2015.
25
Malaysia adalah pertama, kerangka syariah berdasarkan Al-Qur‟an,
hadist dan hukum syariah sebagai acuan norma basic pengembangan dan
operasional Islamic financial system. Kedua, pendirian etitas bisnis
financial islam oleh masyarakat untuk meng-akomodir kebutuhan
ekonomi. Ketiga, pendirian BIMB pada tahun 1983 sebagai bank syariah.
Mengenai pasar modal syariah tidak ada keterangan lebih lanjut kapan
berdirinya namun berdasarkan data yang ada menyebutkan bahwa pada
tahun 1971 telah ada reksa dana syariah dengan adanya Asia UT Amanah
Bhakti fundyang ada dalam perusahaan Asia Unit Trust Benhard.
Kemudian pada tahun 1983 pemerintah Malaysia sukses menerbitkan
pertama kali obligasi syariah. Dan pada tahun 1993 reksa dana syariah
pertama kali berdiri.
c. Bahrain
Bahrain mengembangkan pasar modal syariah karena adanya permintaan
pasar yang cukup tinggi. Hal ini disambut baik oleh kerajaan Bahrain
yang mempunyai cita-cita untuk mewujudkan Bahrains sebagai basis
terbesar keuangan dunia. Kemudian pada tahun 1973 mendirikan Bahrain
Monetary Agency(BMA) yang kemudian mengawasi perbankan syariah
termasuk juga pasar modal syariah, dengan beberapa direktorat yang ada
didalamnya.
d. Mesir
Seperti diawal tadi penulis jelaskan bahwa Mesir adalah Negara didunia
yang pertama kali mendirikan Bank islam yang berbasis syariah yaitu
melalui didirikannya Nasser Social Bank pada tahun 1971. Kemudian
pada sector diluar Industri Perbankan, penerapan prinsip syariah di Mesir
juga telah diterapkan pada idustri asuransi (takaful) dan industry pasar
modal. Pada bidang pasar modal, prinsip syariah saat ini diterapkan pada
instrument obligasi, saham, dan reksa dana (fund).
II. Pasar Modal Syariah di Indonesia
26
Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya
Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli
1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) berkerjasama
dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic
Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang
ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut,
maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana
berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan
langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang
Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya,
instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran
Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini
merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad
mudharabah.
Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan
institusional yang terlibat dalam pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut.
Perkembangan tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada
tanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukkan adanya kesepahaman antara Bapepam
dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia.
Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembangan Pasar Modal Syariah
ditandai dengan pembentukan Tim Pengembangan Pasar Modal Syariah pada
tahun 2003. Selanjutnya, pada tahun 2004 pengembangan Pasar Modal Syariah
masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan dilaksanakan oleh unit
setingkat eselon IV yang secara khusus mempunyai tugas dan fungsi
mengembangkan pasar modal syariah. Sejalan dengan perkembangan industri
yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan
menjadi unit setingkat eselon III.
27
Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket
Peraturan Bapepam dan LK terkait Pasar Modal Syariah. Paket peraturan tersebut
yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan Efek Syariah
dan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek
Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK
menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran Daftar Efek
Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal 12 September 2007.
Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggak sejarah baru
dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei 2008. Undang-undang ini diperlukan sebagai
landasan hukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk
negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah
Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan
terhadap Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
dan II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.27
Adapun milestones perkembangan pasar syariah di Indonesia dijelaskan
dalam website IDX sampai saat ini adalah sebagai berikut: 28
[2000] Jakarta Islamic Index (JII)
[2001] Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi Untuk Reksadana Syariah
[2002] Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah
27
http://www.bapepam.go.id/syariah/sejarah_pasar_modal_syariah.html, diakses tanggal 03 MEI
2015 28
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/tonggakwaktu.aspx diakses
tgl 03 Mei 2015
28
[2003] Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI
[2004] Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
[2006] Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad Yang
Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
[2007] Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi
Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan
Daftar Efek Syariah
[2008] Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah
Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN
Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN
Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease
Back
UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
[2011]
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah
dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler
Bursa Efek
Indeks Saham Syariah Indonesia
Sistem Online Trading Syariah
[2013] Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah
4. Peran dan Manfaat Pasar Modal
a. Peran dan Manfaat Pasar Modal Bagi Pembangunan Ekonomi Nasional
Saat ini, keberadaan pasar modal telah mendunia. Di Indonesia, negara
yang masuk dalam kategori negara berkembang, kebutuhan masyarakat akan
barang dan jasa sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya
29
perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan di Indonesia, karena pangsa
pasar yang potensial ada di Indonesia. Dalam hal ini, pasar modal dapat
menjadi salah satu alternatif dalam pengembangan pembangunan ekonomi di
Indonesia. Keberadaannya yang semakin berkembang semakin membuktikan
bahwa pasar modal semakin dibutuhkan sebagai bagian dari realisasi
pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat baik barang maupun jasa.
Pasar modal memiliki posisi yang sangat penting dan vital dalam
perkembangan perekonomian Indonesia. Pasar modal mempunyai peran
penting dalam kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat berperan
sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal.
Sementara itu, dalam bukunya Pengantar dan Pengetahuan Pasar Modal,
Sunariyah menyatakan peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai
berikut : 29
1) Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukanharga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan
2) Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
hasil (return) yangdiharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar modal
menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan para
pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas
yang relatif normal.
3) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham yangdimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya
pasar modal, para investor dapatmelikuidasi surat berharga yang dimilikinya
tersebut setiap saat.
4) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum
mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara
penggunaan uang mereka.
5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi
para investor,keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya
29
Sunariyah, 2000. Pengantar Pengetatuan Pasar Modal, Jakarta: UPP Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, halaman 7
30
informasi yang akurat dan dapatdipercaya. Pasar modal dapat menyediakan
kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara lengkap, yang
apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan biaya yangsangat
mahal.
b. Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Pembiayaan Perusahaan
Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar
modal oleh emiten. Manfaat-manfaat pasar modal antara lain adalah(Agus
Sartono, 1996:43):
a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus
diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
b. Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai
keleluasaan) dalammengelola dana yang diperoleh perusahaan.
c. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
dan ketergantunganterhadap bank kecil. Selain itu, jangka waktu
penggunaan dana tidak terbatas.
d. Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga
nominal perusahaan.Emisi saham sangat cocok untuk membiayai
perusahaan yang beresiko tinggi.
e. Tidak ada beban finansial yang tetap dan profesionalisme manajemen
meningkat.
Dalam buku karangan Prof. Dr. Thamrin Abdullah dkk, yang berjudul
Bank Dan Lembaga Keuangan (2012) dijelaskan bahwa peran pasar
modal dalam Pembiyaan Perusahaan yaitu :
Untuk memenuhi kebutuhan dan jangka pendek, seperti membayar
utangnya yang segera akan jatuh tempo.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan
uang kas.
Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya-biaya
upah karyawan, gaji, pembelian bahan dan modal kerja lainnya.
Sedang mengalami kalah klring, hal ini terjadi dilembaga klirng dan
harus segera di bayar.
31
c. Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Kegiatan Investasi Individu
Sama seperti halnya perusahaan dalam menjual surat berharga, para
investor juga memiliki berbagai tujuan dan biasanya investor yang
bekeliaran di Pasar Modal, terdiri dari berbagai golongan dengan tujuan
berbeda.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain sebagai berikut:
a. Memperoleh deviden.
Tujuan investor hanya ditujukan kepada keuntungan yang akan
diperolehnya berupa bunga yang di bayar oleh perusahaan dalam bentuk
deviden.
b. Kepemilikan perusahaan
Dalam hal ini tujuan investor untuk menguasai perusahaan. Semakin
banyak saham yang dimiliki, maka semakin besar penguasaan perusahaan.
c. Berdagang
Tujuan investor adalah untuk dijual kembali pada saat harga saham
tinggi. Jadi harapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat
menaikkan keuntungannya dalam jual beli saham30
.
30
Kasmir, SE, MM, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
32
Daftar Pustaka
1. Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, sinar grafika offset, 2000
2. Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
Penerbit Ekonosia, 2007
3. Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi, 2011
4. Dra. Hulwati, M.Hum., PhD, Ekonomi Islam, Ciputat Press, 2009
5. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx., diakses tanggal 3
mei 2015.
6. Julius R. Latumaerissa, Bank Dan Lembega Keuangan Lain ,(Jakarta : Salemba
Empat, 2011)
7. http://www.bapepam.go.id/syariah/sejarah_pasar_modal_syariah.html, diakses
tanggal 03 MEI 2015
8. Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pasar Modal,
Jakarta:kencana 2013