Investasi Dan Pasar Modal Syariah

255

description

zz

Transcript of Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Page 1: Investasi Dan Pasar Modal Syariah
Page 2: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

INVESTASI DAN PASAR MODAL

SYARIAH

PENULIS: ANGGOTA IKATAN MAHASISWA EKONOMI

SYARIAH UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 3: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Penulis :

Anggota Ikatan Mahasiswa Ekonomi Syariah

Editor & Layout :

- Fikri Kurniadi

- Muhamad Ihsan Hadzami

Desain Cover :

Mufqi Firaldi & M.Ihsan.H

Redaksi :

IMES PUBLISHING

Pemimpin Redaksi :

Widi Wicaksono

Sekertaris Redaksi :

Nur Hikmah Maulidina

Bendahara :

Endang Nurjaya

Alamat Redaksi :

Jaya Jl. Flamboyan I AA No. 9 Pamulang Barat 15417, Tangerang Selatan

- Tlp : 085691321177

- Email : [email protected]

- Facebook : Pasar Modal Syariah

Terbit Perdana :

Mei 2010/ 1431 H

ISBN : 978-602-97080-0-4

Hak Cipta & Penerbitan : Pada Redaksi

“Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotocopy atau memperbanyak dalam

bentuk apapun, baik sebagian atau keseluruhan isi buku ini tanpa izin tertulis dari

IMES PUBLISHING”

Page 4: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Sepatah Kata Ketua IMES

IMES UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA adalah kependekan dari Ikatan

Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dimana organisasi ini

dipelopori oleh DR.Ir.Roikhan Ma,MM kemudian ditindak lanjuti oleh rekan-rekan dari

kelas Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan konsentrasi Ekonomi Syariah. Tentu saja pada

awalnya organisasi ini merupakan organisasi kelas dari IESP konsentrasi Ekonomi

Syariah semester 6 angkatan 2007. Seiring berjalannya waktu kamipun menjadikan IMES

sebagai organisasi terbuka untuk umum. IMES berdiri pada tanggal 26 Maret 2010;

kegiatan IMES yang pertama kali adalah kunjungan perusahaan ke PT. Valbury Asia

Securities pada tanggal 6 April 2010 diikuti oleh 25 anggota IMES.

Buku INVESTASI DAN PASAR MODAL SYARIAH yang diterbitkan oleh IMES

PUBLISHING merupakan usaha kami dalam membukukan aspirasi,pemikiran dan

wacana yang coba diutarakan anggota IMES sebagai tindak lanjut kegiatan pertama

kami; materi dalam buku ini mengkhususkan dalam ruang lingkup Investasi Pasar Modal

Syariah di Indonesia.

Ekonomi Syariah bukan hanya merubah nama dari bahas arab ke bahasa inggris ataupun

bahasa Indonesia namun ekonomi syariah haruslah memiliki produk yang benar-benar

ASLI dalri sebuah konsep ekonomi dan GENUINE OF SYARIA ECONOMICS IS

IBADAH. Dalam setiap kegitan harus dengan semangat ibadah baik kepada manusia,

ALLAH SWT ataupun Ibadah kepada lingkunagn masyarakat. Bagaimana kelanjutan

GENUINE OF SYARIA ECONOMIS silahkan anda telusuri bab demi bab yang kami

persembahkan untuk anda

Tentu saja buku yang kami terbitkan ini masih sangat jauh dari sempurna karena kami

sadar sebagai pemula kami harus banyak belajar. Untuk itu saran dan kritik yang

membangun untuk kemajuan kami dimasa yang akan dating sangat kami harapkan dari

para pembaca.

Semoga yang kami lakukan menjadikan nilai IBADAH disisi Allah SWT dan Bagi anda

para pembaca yang budiman semoga buku ini bermanfaat dan menambah wawasan kita

bersama.

Salam hangat,

Pimpinan redaksi IMES PUBLISHING

WIDHI WICAKSONO

Page 5: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmatNya sehingga kami atas nama IKATAN MAHASISWA EKONOMI SYARIAH (IMES)bisa menyelesaikan pembuatan buku kelas ini. Kami menyadari bahwa buku yang dibuat ini hanya bertujuan untuk menambah wawasan ilmu studi ekonomi islam yang akan bisa memberikan harapan dan kesempurnaan yang berlandaskan Ibadah, namun berkat kerjasama anggota tim serta bantuan dari berbagai pihak yang berkompeten akhirnya buku kelas ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sebagai bentuk apresiasi yang layak, maka segenap anggota tim IMES menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan buku ini, diantaranya adalah :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,Bpk. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS; 2. Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Bpk. Drs. Lukman M,Si

3. Dosen Pasar Modal dan Investasi Syariah, Bpk Dr. Ir. H. Roikhan Mochammad Aziz, MM;

4. Ketua Ikatan Mahasiswa Ekonomi Syariah sekaligus Ketua Mahasiswa IESP 6C Konsentrasi Ekonomi Islam, Widhi Wicaksono;

5. All The University Student of Islamic Economy 2007.

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, Tim berharap semoga buku ini bisa bermanfaat untuk mahasiswa pada khususnya dan Masyarakat luas pada umumnya.

Akhirnya, semoga buku ini dapat menjadi langkah awal untuk menerbitkan buku lainnya dimasa yang akan datang khususnya berkaitan dengan investasi pada pasar modal syariah.

` Ciputat, Mei 2010

Tim Penulis

Page 6: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Q.S. Ali „Imran :96

Really, the first house to be appointed for human was at Bakkah tha full of

blessing and of guideance for universe.

PERSONAL PARTICULARS

Full Name : DR. IR. Roikhan Mochamad Aziz, MM. Date of Birth : Solo, Indonesia, 25 June 1970 Postal Address : Jl. Bendi Besar B1/19B, Tanah Kusir Jakarta Selatan 12240, Indonesia Phone (Home) : +6221-7290576, Fax: +6221-7290576 Phone (Office) : +6221-7492855, Fax: +6221- 7493315 Phone (HP) : +6281-319913-199 Citizenship : Indonesian Marital Status : Married Sex : Male Identity Card No : 5305.250670.0367 Social Network :

- [email protected] - Http://www.roikhanmochamadaziz.com - [email protected]

Page 7: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

EDUCATIONS Elementer (1977-1989) 1977-1983 Elementary School Morning, SD Negeri 01 Kebayoran Baru, Jakarta. 1977-1983 Elementary School Afternoon, Madrasah Ibtidaiyah Simprug, Jakarta 1983-1986 Junior High School, SMP Negeri XI Kebayoran Baru, Jakarta. 1986-1989 Senior High School, SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta S-1 (1990-1995) Institute Technology of Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.

Bachelor Program, Faculty of Civil Engineering and Planning, Concentration in City and Regional Planning < Http://www.pl.itb.ac.id>.

Theses: “Financial Analysis of Rail Road Track in South Bandung”

<http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=search> S-2 (1996-1998) Magister Management at University of Indonesia (MM-UI), Jakarta.

• Master Program, Faculty of Economic, Concentration in Finance and Banking

• Theses: “The Development Analysis of Scripless Trading At Guarantee Clearing

• Agent And Settlement Custodian Agent Integrating with Jakarta Stock Exchange”.

• <http://lib.pascafe.ui.ac.id/opac/themes/ng> S-3 (2003-2008) State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

• Doctoral Program, School of Post Graduate, Study Program of Islamic Studies, • Faculty of Islamic Economy, Concentration in Islamic Capital Market. • <Http://www.uinjkt.ac.id> • Dissertation: “The Sukuk Modeling In Indonesia And Malaysia On System Dynamics • Method”. <http://www.su-kuk.com>

Page 8: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

EXPERIENCES 1994 - 1995 PT Belaputera Interplan, Consultant, Bandung, Indonesia Planner Assistant Full Time Job to Analyst the Development of Master Plan for Sister Cities and Twinning Cities, Bandung Braunschweeg. 1995 – 1996 Tourism Research Center (P2Par), Institute Technology of Bandung (ITB), Bandung, Indonesia Researcher Assistant Full Time Job to Research Indonesia Tourism, Aviation, and Leisure to Master Plan of National Tourism Development (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional – RIPPNAS) 1997 – 1999 Dow Jones Markets Inc., Jakarta, Indonesia Risk Management Division Implementation Front to Back Office System in Banking and Securities. 1999 – 2001 Bridge Information System, Jakarta, Indonesia Research And Marketing Division Development Financial Engineering of BI and IDX 2001 – 2003 Telerate, Pte. Ltd., Jakarta, Indonesia Technical and Fundamental Division Technical and Fundamental Specialist For Treasury System 2003 - 2004 Moneyline, Inc., Jakarta, Indonesia Internet Financial System Division Development The System Database On Internet Networking Technology 2004 - 2005 Reuters, Plc, Jakarta, Indonesia Financial Dealing System Division Transaction System In Capital Market And Central Banks 2005 – 2007 Sinlammim Learning Management, Jakarta, Indonesia Founder, President Director Kaffah Sinlammim Management Http://www.sinlammim.com

Page 9: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2007-Now State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Lecturer in Economic & Social Science Faculty Lecturer in Scrience & Technology Faculty Http://www.uinjkt.ac.id 2008-Now Center Information Development Studies (CIDES) Jakarta Indonesia Moslem Scholar Association (ICMI) Jakarta Islamic Economics Division Http://www.cidesonline.com 2008-Now Economics University (STIE) Ahmad Dahlan, Jakarta Chairman Islamic Banking Finance Program Graduate School Http://pasca.stiead.ac.id FIELD OF SPECIALISATION

1. Kaffah Economics & System Thinking 2. Sinlammim Method & System Dynamics 3. Digital Root & Powersim

REFEREE: 1. Prof. Dr. Abdul Ghafar Ismail (Ekonis, UKM, Malaysia) ACADEMICS/PROFESSIONAL QUALIFICATIONS • Broker Dealer Certified, 2000, Finance Ministry (Departemen Keuangan), Financial Institution and Capital Market Supervisory Board (BapepamLK) Jakarta, Indonesia MEMBERSHIP OF PROFESSIONAL INSTITUTIONS • Moderator of Islamic Capital Market Community At [email protected] since 2007. • Owner of Islamic Bonds Mailing List LANGUAGES

Arabic (Active in Speaking and Writing) Course Language Certified, 2005-2007 Basic, Intermediate, Advance, Insan Institute, Jakarta, Indonesia.

English (Active in Speaking and Writing) Course Language Certified, Basic, Intermediate, Advance, LIA (Lembaga Indonesia Amerika), Jakarta, Indonesia

Indonesian (Native Language)

Page 10: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PUBLICATIONS BOOKS

1. “Sinlammim: The God Code”, Esa Alam, Jakarta, 2005. <Http://www.tokogunungagung.co.id> 1. “The Missing Footprints of Islam”, Sinlammim, Jakarta, 2006. <Http://www.tokogunungagung.co.id>

JOURNAL

1. ”Comparative Study of Islamic Bonds in Indonesia and Malaysia on System Dynamics Approach”, Jurnal Ekonomi Kemasyarakatan Equilibrium, Vol, 5, No. 2, January-April, Jakarta, 2008. Http://www.stiead.ac.id

PAPERS

1. The Mistery Of Digital Root Based On Sinlammim Method. Proceeding. Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. October 2008.

2. The Root Of Mathematics And Science Is Level Compared With Religious Thinking. Proceeding. State Islamic University (UIN) Jakarta, Indonesia. October 2008.

3. The Sukuk Competition Between Indonesia and Malaysia With System Dynamics. Proceeding. University Malaysia Sabah, Labuan, Malaysia. November 2008.

4. The Application Of Mathematics In Information System Based On Al-Quran. Working Paper, Studium General, State Islamic University (UIN) Jakarta, Indonesia. October 2008.

5. The Assimilation Of Sinlammim Into System Thinking In The Quantitative Method With Modeling On Sukuk As Islamic Economic Instrument. Proceeding. University Of Malahayati, Lampung, Indonesia. October 2008.

6. The Future Of Sukuk Between Malaysia and Indonesia Based on System Thinking. Proceeding. Monash University, Sunway Campus, Malaysia. October 2008.

7. Sukuk Dynamics In System Thinking. School Of Business (SBM), Institute Technology Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. September 2008.

Page 11: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

8. Kaffah Approach In Islamic Economics Theory. Journal. University Islamic Indonesia (UII), Jogjakarta, Indonesia. August 2008.

9. Holistic Thinking To Develop Islamic Bonds In Indonesia. Proceeding. IAEI – University Airlangga (Unair), Surabaya, Indonesia. August 2008.

10. The Development Of Kaffah Economics System In Islam. State Islamic Religion University (STAIN) Kediti, Indonesia. July 2008.

CONFERENCES

• Speaker in Studium General: The Application Of Information System In Islamic Banking Toward The Global Technology. Information System Department, Science & Technology Faculty, State Islamic University (UIN), Jakarta, Indonesia. November 7, 2008.

• Speaker in Applied International Business Conference (AIBC). University Malaysia Sabah, Labuan, Malaysia. November 6-8, 2008.

• Speaker in Annual Conference Islamic Studies (ACIS) VIII. Religion Ministery Department – State Islamic Religion University (IAIN), Palembang, Indonesia. November 3-5, 2008.

• Speaker in Studium General: The Application Of Mathematics Based On Al-Quran. Mathematics Department, Science & Tecnology Faculty, State Islamic University (UIN), Jakarta, Indonesia. October 22, 2008.

• Speaker in 6th International Islamic Finance Conference on Innovation In Islamic Finance: A Fast Track To Global Acceptance. Monash University Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. October 13-14, 2008.

• Speaker in International Conference on Quantitative Methods Used In Economics and Business. University of Malahayati, Bandar Lampung, Indonesia, October 15-17, 2008.

• Speaker in 2nd National Seminar on Islamic Financial System. Institute Technology of Bandung (ITB) Bandung, Indonesia. September 6, 2008. Http://sbm.itb.ac.id/syariah

• Joint Paper in International Muamalah Seminar (IMS) on Unlocking Islamic Banking and Finance in Indonesia. Gran Melia Hotel, Jakarta, Indonesia. August 27-28, 2008.

• Speaker in International Forum in Islamic Economics, International Workshop on “Exploring Islamic Economic Theory”. Universiti

Page 12: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Kebangsaan Malaysia (UKM), Islamic University of Indonesia (UII), Jogjakarta, Indonesia, August 2008.

ASSIGNMENTS AND COURSES

• Forex, Money Market And Corporate Trading By Dow Jones, Jakarta, 1997

• Indonesia Government Securities Trading By Surabaya Stock Exchange,

• Jakarta, 1998 • Risk Management System: By Storm Technology, Jakarta, 1999 • Government Bank: Time Deposit And Lending Rate By BNI,

Jakarta, 2000 • Technical Analysis: Fundamental and Advanced Analysis,

Jakarta, 2001 • Treasury Trading Room System: By Telerate, Jakarta, 2002 • Central Bank: SBI And Tbills For Monetary Management By

Bank Indonesia, • Jakarta, 2003 • Corporate Finance: Financial Report Analysis By Moneyline,

Jakarta, 2004 • Financial Instruments: Regional Economic Indicator

Performance By S&P, • Jakarta, 2005 • Fixed Income: Yield Book Calculator By Salomon Smith Barney,

Jakarta, • 2005 • Two Days Training In System Dynamics • Learning Laboratory, Post Graduate, University Of Indonesia,

Jakarta, 2007 COMPUTER/IT LITERACY

• Office Computer Skills: Microsoft Office, Presentation, Antivirus, Burn, Internet, Multimedia, System, Zip, Utilities Tools, and Hardware and Peripherals Upgrading and Repairing.

• Internet Skills: Mozilla 1.5, Netscape Navigator 7.0, Internet Explorer 7.0, Mailing List, Homepage, HTTP, FTP, HTML, Intranet, Modem, Web Site, Web Server, Web Hosting, Linux, Open Source.

Page 13: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

• Network Skills: ADSL, TCP/IP, LAN/WAN, ISDN, DOV Line, Router, Hub.

• Financial Program Software Skills: DowJones Workstation, STORM Risk

• Management System, Telerate Workstation, Bridge Workstation, Bridge Station, Active1, ActiveX, BDDE Link, , Telerate Channel, Bridge Channel, Webstation, Trading Room System: DJTRS, TTRS, BTRS, MTRS, Bridge Feed 4.0, JEX Server System, Solitaire System, Merlin System, JTOP System, Bridge Collector System, Contribution System, Yield Book Calculator, Teletrac, Metastock, Tradestation.

Community Development

1. Preacher at some Mosques, Jakarta, since 2005 2. Preacher at some Religion Communities, Jakarta, since 2005 3. Preacher at some Islamic Days and Wedding Parties, since 2005

Page 14: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Makna Haji

Islam adalah agama yang sempurna. Islam akan memandu umatnya ke arah kesempurnaan yakni ke arah mencapai keridhaan Allah di dunia dan akhirat. Islam mendorong umatnya menjadi contoh kebaikan, mempunyai kemampuan dalam mencari nafkah secara halalan thoyiban sesuai ajaran al-Quran dan Hadis.

Dalam Islam terdapat rukun Islam. Rukun Islam ke-5 yaitu haji. Untuk melaksanakan ibadah haji diperlukan persediaan dan kesiapan jamaah sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar. Selain itu kesiapan secara jasmani dan rohani sangatlah penting karena ibadah haji harus dijalani dengan badan yang sehat, harta yang bersih/halal, berakal sehat, dan hati yang bersih.

Sejarah ibadah haji bermula sejak Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah membangun Baitullah dan kemudian Allah memerintahkan umat manusia mengerjakan ibadah haji seperti dalam surat al-Haji [22] ayat 27.

Ibadah haji bertujuan untuk mencari ridha Allah yang sifatnya wajib jika mampu, oleh karena itu sejarah dan syariatnya memang harus dipahami oleh umat Islam

Menyadari bahwa umat Islam di Indonesia menghadapi masalah ketika membuat persiapan untuk menunaikan ibadah haji maka dibutuhkan keberadaan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menyempurnakan persiapan, pengelolaan dana, penyelenggaraan, dan paska ibadah haji untuk memperoleh haji yang mabrur serta sistem haji yang kaffah..

Ibadah haji merupakan ibadah yang selalu ingin dilakukan oleh setiap umat Islam di Indonesia, sehingga penyelenggaraan haji hanya perlu promosi terbatas dengan implikasi dari tahun ke tahun jamaah haji selalu bertambah peminatnya sejalan dengan kesadaran beragama umat Islam.

1. Sejarah Haji

Regulasi pertama dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda membuat regulasi yang mempersulit perjalanan haji, seperti Resolusi tahun 1825. Resolusi 1825 tersebut kemudian diubah dengan Resolusi tahun 1831 yang memuat ketentuan; pelanggar paspor haji atau yang tidak memiliki paspor haji akan dikenakan denda f 1000. Besaran jumlah denda kemudian hari

Page 15: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

diubah menjadi f 220. Di tahun 1852 kedua Resolusi itu dihapus, tetapi aturan keharusan memiliki paspor haji tetap ada meski pembayarannya tidak terlalu mahal. Pada tahun 1859 Belanda kembali mengatur haji dengan mengeluarkan Ordonansi Haji yang berisi; 1) harus memiliki surat keterangan dari bupati bagi yang ingin berhaji, dan memiliki bekal yang cukup selama haji dan bagi keluarga yang ditinggalkan; 2) diadakan ujian bagi yang telah datang dari haji; 3) bila telah lulus ujian baru jamaah haji bisa memakai gelar haji dan memakai busana khusus haji.

Pada tahun 1912, Perserikatan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan mendirikan Bagian Penolong Haji yang diketuai KH. M. Sudjak, sebagai awal Direktorat Urusan Haji. Pada tahun 1922 Volksraad mengubah ordinansi haji yang dikenal dengan Pilgrim Ordinasi 1922 yang menyebutkan bangsa pribumi dapat mengusahakan pengangkutan calon haji. Kekosongan pengaturan haji terjadi di awal kemerdekaan, yaitu 1945-1949.

Kemudian Masyumi yang dipimpin KH. Hasjim Asj'ari mengeluarkan fatwa yang menyebutkan ibadah haji dimasa perang tidaklah wajib. Fatwa ini dituangkan dalam Maklumat Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1947, yang menyatakan ibadah haji dihentikan selama dalam keadaan genting., Penyelenggaraan haji mulai dilaksanakan lagi pada 1949/1950. Selanjutnya Menteri Agama mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa satu-satunya badan penyelenggara perjalanan haji adalah YPHI. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 3170 tanggal 6 Februari 1950 dan Surat Edaran Menteri Agama di Yogyakarta Nomor A.III/648 tanggal 9 Februari 1959. Periode tahun 1962-1964 : Pemerintah membentuk dan menyerahkan penyelenggaraan haji Indonesia kepada Panitia Perbaikan Perjalanan Haji (P3H)

B. Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengelolaan keuangan haji yang memberikan nilai tambah

bagi jamaah, umat, dan Islam secara kaffah menjadi pola pengelolaan keuangan yang bersifat autonomous agency ?

C. Tujuan Dan Kegunaan 1. Naskah Akademik ini memiliki tujuan yaitu dengan menjadikan landasan

ilmiah filosofis, yuridis, sosiologis, dan teoritis pola pengelolaan keuangan haji dalam Rancangan Undang-Undang Keuangan Haji

2. Kegunaan dari Naskah Akademik ini adalah sebagai masukan bagi penyusunan Rancangan Undang-Undang Keuangan Haji dan masukan bagi lembaga negara yang terkait antara lain: Kementerian Agama RI, Kementertian Keuangan RI, Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Dalam Negeri RI, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

Page 16: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Dewan Perwakilan Rakyat RI, Sekertaris Kabinet RI, dan Sekertaris Negegara RI, dan Presiden RI maupun organisasi Islam serta masyarakat pada umumnya..

D. Metode Penelitian a. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam Naskah Akademik ini adalah deskriptif analisis dengan menganalisis masalah dalam penjelasan melalui pendekatan kualitatif dengan metode pendekatan penelitian kaffah finance legal research dalam kerangka Kaffah Thinking, sehingga didapatkan pola Naskah Akademik yang memasukkan semua aspek secara menyeluruh. Pemilihan metodologi deskriptif analisis ini didasari pertimbangan bahwa metdodologi ini mampu mempresentasikan keterkaitan dari setiap aspek yang dikaji dan dapat memberikan ruang untuk interaksi dari semua aspek yang ditelaah. Metode penyusunan Naskah Akademik ini didasarkan pada alur pikir untuk memberikan justifikasi akademik dalam bentuk alasan-alasan ilmiah sebagai bahan pertimbangan formulasi norma-norma hukum yang diusulkan. Naskah Akademik ini merupakan konsep dasar substansi norma hukum yang akan dijadikan materi muatan Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji. Atas dasar pemikiran tersebut cara penyusunan Naskah Akademik ini dilakukan dengan memberikan: 1) Uraian deskriptif tentang norma apa yang berlaku saat ini dan

permasalahan apa yang dihadapai (current condition) sehubungan dengan kegiatan pengelolaan Keuangan haji;

2) Uraian analitis tentang harapan (expectation) dan sasaran (goal) yang ingin dicapai melalui perbaikan aturan yang sudah tidak sesuai atau hal-hal baru yang belum ada;

3) Uraian analitis tentang pola normative sebagai patokan termasuk rujukan pada hasil studi perbandingan hukum (sebagai benchmark); dan

4) Uraian tentang rekomendasi sebagai bahan pertimbangan penyusunan rancangan undang-undang pengelolaan Keuangan haji.

b. Pendekatan Kaffah Finance Legal Research Penelitian Naskah Akademik dilakukan secara Kaffah dan menyeluruh yang merupakan keterkaitan dengan berbagai bidang seperti agama, keuangan, maupun hukum dan lainnya. Penelitian dilakukan dengan pengumpunlan data yang dilakukan untuk mendapatkan data primer serta data sekunder. Penelitian ini dilakukan melalui riset dokumentasi dan kepustakaan dengan mempelajari literature-literatur seperti:

Page 17: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

1) Buku-buku dan referensi majemen Keuangan Islam yang juga berkaitan dengan haji (dan umroh);

2) Artikel-artikel dari koran, majalah, serta media cetak lainnya yang memberikan informasi tentang sistem keuangan Islam dan haji;

3) Makalah-makalah yang diterbitkan yang berhubungan dengan sistem keuangan Islam dan haji

4) Peraturan dan keputusan pemerintah perihal pengelolaan Keuangan Islam dan haji;

5) Surat edaran otoritas keuangan Islam dan otoritas haji ; 6) Undang-Undang yang berhubungan dengan sistem keuangan Islam dan

haji; 7) Data ekonomi makro dari Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Departemen Keuangan, dan Kementerian Agama; 8) Data statistik haji dari Kementerian Agama Dengan terbatasnya data dan informasi mengenai pengelolaan Keuangan haji di Indonesia maka pencarian data dan informasi juga dilakukan dengan cara mengeksplorasi melalui media internet browsing terhadap situs resmi yang menyediakan data (upload data) dan pengambilan data (retrieved data). Selain studi literatur juga dilakukan studi lapangan untuk memperoleh masukan dari otoritas haji maupun lembaga keuangan baik di dalam negeri dan di luar negeri antara lain Tabung Haji Malaysia, Jawatan Kemajuan Islam Malaysia, Kementerian Agama Republik Indonesia, dan Departemen Keuangan Republik Indonesia, serta institusi lainnya yang berkaitan dengan instrument keuangan islami dan haji. Masukan pokok yang diharapkan dapat diperoleh dalam studi lapangan ini adalah tanggapan dari institusi keuangan islami dan haji. Studi lapangan ini dilakukan dengan metode pengumpulan data dan informasi dari para nara sumber yang berasal dari lembaga pemerintah, fatwa, swasta, serta pakar keuangan Islam ataupun pengamat haji lainnya. c. Metode Penelitian Kaffah Thinking

Institusi keuangan dunia dalam dasawarsa terakhir sedang mengalami perubahan yang sangat mendasar. Terjadi pertumbuhan sistem keuangan yang tidak menentu yang mengarah pada situasi krisis finansial. Salah satu sebab krisis finansial yang terjadi di dunia karena tidak bekerjanya sistem keuangan yang selama ini menopang konsep institusi keuangan dalam meramalkan krisis yang sedang melanda dunia. Kemudian perkembangan sistem keuangan konvensional ini mencari model yang lebih komprehensif dan holistik. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan solusi yang lebih baik

Page 18: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

dalam menghadapi masalah perekonomian. Salah satu jalan keluar dengan mengembangkan sistem keuangan yang lebih menyeluruh dan sistemik yang juga dikenal dalam ekonomi Islam. Di dalam Islam terdapat sistem keuangan yang lebih baik. Makna Islam di dalamnya juga berisikan solusi dari semua masalah yang ada. Islam mampu memberikan kontribusi dalam memperbaiki sistem dunia dengan pendekatan menyeluruh atau Kaffah Thinking.. Dengan kata lain dalam Islam terdapat pendekatan yang lebih komprehensif dan holistik.

1. Ontologi

Ontologis dari konsep Kaffah adalah Islam. Bahwa sistem kehidupan yang ada pada diri manusia, di lingkungan sekitar, dan alam semesta berawal dari konsep Islam. Dengan kata lain konsep penciptaan awal adalah Islam.

Kata Islam memiliki akar kata dari 3 huruf yaitu huruf „s‟ atau sin, huruf „l‟ atau lam, dan huruf „m‟ atau mim. Ada ayat yang mendukung makna س ل م ontologis dari Islam yaitu pada QS. Ali Imran [3]: 19.

Sesungguhnya Din di sisi Allah adalah Islam.

2. Epistemologi

Islam dimaknai sebagai suatu sistem yang holistik, komprehensif, atau menyeluruh. Kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang menjadi epistemology dari konsep institusi keuangan yang sedang dikembangkan yaitu Kaffah. Institusi keuangan yang Kaffah merupakan epistemology yang muncul karena beranggapan bahwa konsep dasar kehidupan adalah Islam dan Islam dianggap sebagai suatu sistem. Epistemologi ini didukung oleh ayat al-Quran Surah al-Baqarah [2] ayat 208 yang berbunyi:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara Kâffah (menyeluruh).

3. Aksiologi

Diawali dari ontologis berupa Islam sebagai alasan kehidupan termasuk ekonomi, kemudian epistemologi yang digunakan adalah Kaffah sebagai suatu sistem dalam institusi keuangan dan terakhir adalah aksiologi yang lebih sederhana berupa penerapan dalam pengembangan institusi yaitu adanya keseimbangan dari 2 hal. Dalam aksiologi ini, hubungan tersebut selalu ada 2 hal yang merupakan hubungan antara fungsi horizontal dan struktur vertical. Munculnya Islam, membentuk konsep Kaffah, yang dilakukan

Page 19: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

secara horizontal dan vertikal. Dua hal ini dianalogikan sebagai hal yang berbeda seperti kata gembira dan kata peringatan merujuk pada kata di al-Quran. QS. Saba [34] ayat 28 yang menyatakan 2 hal yaitu “pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.

4. Metodologi

Metode Kaffah Thinking secara umum merupakan salah satu solusi untuk mengintegrasikan berbagai sektor dan bidang dalam suatu hubungan terkait yang tersistem sehingga menghasilkan nilai tambah dan multiplier effect yang komprehensif, holistic, dan menyeluruh. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan metode pendekatan yang menyatakan bahwa dirasakan perlu untuk mencari jalan tengah dari permasalahan institusi keuangan yang ada dengan beralih ke hal-hal yang berkaitan dengan spiritual dan keagamaan.

Diagram Keuangan Haji (KH)

Metode Kaffah Thinking, dapat dikembangkan dalam pengembangan institusi pengelola Keuangan haji. Salah satu metodologi adalah Sinlammim Kaffah. Dalam pendekatan yang menyeluruh ini terdapat hubungan sebab akibat (causal loop) dari tiga elemen yaitu sumber, hasil dan umpan balik. Elemen pertama adalah Keuangan Jamaah Haji, kemudian elemen kedua adalah Invetasi dengan prinsip Islam, dan feedbacknya adalah multiplier effect dengan landasan Islam, ibadah, dan profitabilitas.

Untuk model pengelolaan Keuangan haji digambarkan sebagai pola dari jamaah haji yang melakukan ibadah haji di baitullah untuk mendapatkan haji mabrur. Sedangkan dalam rancang bangun pengelolaan Keuangan haji yang sederhana tergambarkan adanya hubungan dari Keuangan jamaah haji yang terhimpun kemudian dikelola dan diinvestasikan berdasarkan Sharia Compliance yang memberikan nilai tambah beserta multiplier effect lain kepada jamaah haji serta umat secara keseluruhan.

.

Islam

Jemaah Umat

Haji KH

Page 20: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

DAFTAR PUSTAKA

A. EKONOMI DAN KEUANGAN

Abdillah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al Maqdisy, Abi Muhammad. Al Mughnî „Alâ Mukhtashar Al-Kharqî. Beirut: Dârul Kutub Al‟Ilmiyah, Juz III, 1993.

-------, Al Mughnî „Alâ Mukhtashar Al-Kharqî. Beirut: Darul Kutub Al‟Ilmiyah, Juz III, 1993.

Al-„Abbadi, „Abd al-Salam Dawud. Al-Milkiyah fi al-Shari‟ah al-Islamiyyah. Beirût: Mu‟assasah al-Risalah, 2000.

Ibn Abidin, Muhammad Amin al-Dimashqi. Rad al-Muhtar „ala al-Dur al-Mukhtar. Beirût: Dâr al-Fikr, Vol.6, 1995.

Abu Ghuddah, Abdul Sattar. “Sharikat al-Aqd wa Sharikat al-Milk wa Tatbiqatuha fi al-Sukuk”. Paper at Fifth Shari‟ah Conference. Bahrain: Accounting and Auditing Organization of Islamic Financial Institutions (AAOIFI), 2007.

Al-Amin. “Bay‟ al-Ism al-Tijari wa al-Tarkhis”. Majjalah Majma‟ al-Fiqh al-Islami. Jeddah: Ed. 5, Vol. 3, 1988.

Ibn al-Athir, Majd al-Din Abi al-Sa‟adat al-Mubarak. Al-Nihayah fi Ghaîb al-Hadith wa al-Athar. Beirût: Dâr al-Kutub al-„Ilmiyyah, 1997.

Al-Ayni, Abu Muhammad Mahmud ibn Ahmad. Al-Binayah fi Sharh al-Hidayah. Beirût: Dâr al-Fikr, Vol.11, 1990.

Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution. Syarî`ah Standard No. 17: Investment Sukuk. Bahrain: AAOIFI, 2003.

Abod, Sheikh Ghazali, et. al. An Introductin to Islamic Finance. Kuala Lumpur: Quill Publishers, 1992.

Achsien, Iggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek manajemen Portfolio Islam. Jakarta: Gramedia, 2003.

Adam, Nathif. ”Sukuk: A Panacea for Convergence and Capital Market Develoopment in the OIC Countries”. Makalah International Conference on Islamic Economics and Finance, Jakarta, 2005.

Al-Kahlânî, Muhammad Ibn Ismâ‟il. Subul al-Salâm. Bandung: Dahlan, t.t.

Aiminullah, E. Berpikir Sistemik Untuk Pembuatan Kebijakan Publik, Bisnis, dan Ekonomi. Jakarta: PPM, 2004.

Page 21: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Al-Qur‟ân al-Karim dan Terjemahnya. Lembaga Percetakan al-Qur‟ân Raja Fahd, 2006.

Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta, Kementerian Agama, 2003.

Al-Rifai, Tariq. An Overview of Islamic Finance and the Growth of Islamic Funds. London: Islamic Funds World 2003 Conference, 2003.

Algra, N.E. Kamus Istilah Hukum. Jakarta: Fockema Anreae Bina Cipta, 1983.

Alwi, Iskandar Z. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah, 2003.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan. Jakarta: Tazkia Institute, 1999.

---------. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Aribowo, Bambang. Enam Saham Baru Masuk JII. Jakarta: Siaran Pers, BEJ, 2003.

Arief, Sritua. Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan. Jakarta: CIDES,1988.

Arifin, Johar, et. al. Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan. Jakarta: Gramedia, 1999.

Al-Ashqar, „Umar Sulayman. Khiyar al-Shart fi al-Buyu‟ wa-Tatbiquhu fi al-Mu‟amalat al-Mas‟arif al-Islamiyyah. Amman: Dâr al-Nafa‟is, 1992.

Al-Attar, „Abd al-Nasir Tawqif. Nazariyat al-Ajal fi al-Iltizam fi al-Shari‟ah al-Islamiyyah wa al-Qawanin. Al-Qahirah: Matba‟at al-Sa‟adah, 1978.

Aseambankers. The International Islamic Financial Center Report 2006. Kuala Lumpur: The Center Of Islamic Product Innovation And Global Recognition In Malaysia, 2006..

Ayub, Muhammad. Islamic Banking and Finance: Theory and Practise. Karachi: State Bank of Pakistan, 2002.

Babbie, E. The Practise of Social Research. 6th Ed. California: Belmont Press, 1992.

Badan Pengawas Pasar Modal. Himpunan Peraturan Perundangan Pasar Modal. Jakarta: Badan Pelaksana Pasar Modal, 1990.

---------. Regulasi Pasar Modal, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Badan Pengawas Pasar Modal, Jakarta, 2006.

Buarque, Cristovam. The End of Economics: Ethics and the Disorder of Progress. Zed Books, Brazil. 1993.

Page 22: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Bursa Efek Jakarta. Laporan Tahunan 2005. Jakarta: Bursa Efek Jakarta, 2006.

Bursa Efek Surabaya. Annual Report Surabaya Stock Exchange 2006. Jakarta: BES, 2007.

---------. Fact Book 2007. Jakarta: BES, 2007.

---------. Laporan Tahunan. Jakarta: Bursa Efek Surabaya-Bursa Efek Jakarta, 2006.

---------. Mengenal Surat Utang Negara. Jakarta: Bursa Efek Surabaya-Bank Indonesia, 2003.

Al-Bahuti. Al-Rawd al-Murbi‟ Sharh Zad al-Mustaqni‟. Al-Riyad: Maktabah al-Riyad al-Hadithah, Vol.3, 1970.

Bank Indonesia. Laporan Tahunan (Beberapa Tahun) 2002-2006. Jakarta: Bank Indonesia, 2006.

---------. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Tahun 2002-2006. Jakarta: Bank Indonesia, 2007.

BNM. Annual Report, (Beberapa Tahun) 2002-2006. Kuala Lumpur: Bank Negara Malaysia, 2006.

---------. Financial Sector Masterplan. Kuala Lumpur: Bank Negara Malaysia, 2001.

Page 23: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

LAMPIRAN

DIAGRAM LEMBAGA KEUANGAN HAJI KAFFAH

Page 24: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………….….

Daftar Isi…………………………………………………………..…….

Bab 1 Obligasi Syariah …………………………………………….... 1

Nurhikmah M

Bab 2 Harta Dalam Perspektif Islam ……………………….....…….. 11

Endang Nurjaya

Bab 3 Investasi Konvensional …………………………….....……… 18

Dini juliansah

Bab 4 Investasi Syariah …………………………….....…………….. 27

Widhi Wicaksono

Bab 5 Perkembangan Pasar modal syariah di Malaysia …………….. 35

Ahmad Fahrudin

Bab 6 Perkembangan Pasar modal Syariah di Indonesia……………. 52

Edo.M.Hafiz

Bab 7 Instrumen Saham Syariah ……………………………………. 55

Satria Ali.S

Bab 8 Riset Saham Syariah di Indonesia …………………………… 71

Rizka Cholidah

Bab 9 Riset Saham Syariah di Malaysia …………………………...... 78

M.Ishaq

Bab 10 Spekulasi di Berbagai Pasar Modal ………………………….. 89

Finsa. R

Bab 11 Reksadana Konvensional ……………………………………. 96

Regina

Page 25: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Bab 12 Reksadana Syariah ………………………………………… 103

Karmila. F

Bab 13 Instrumen Sukuk ………………………………………….. 113

Fikry . K

Bab 14 Masalah dan tinjauan Sukuk ………………………………. 132

A.Tabrizi

Bab 15 Sukuk di Indonesia …………………………………….…. 138

Luthfi.H.S

Bab 16 Sukuk di Malaysia ……………………………......………... 145

M.Ihsan.H

Bab 17 Perkembangan Sukuk di indosia …………………..………. 154

Mufqi.F

Bab 18 Perkembangan sukuk di Malaysia …………………………. 162

Iim Muhidah

Bab 19 Area Potensi Riil Sukuk …………………………………… 177

Yuni. F

Bab 20 Baitul Maal Wat Tamwil …………………………………. 185

Mawaddah

Bab 21 Ziswaf ……………………………………………………… 195

Arudin.S

Catatan Akhir ............................................................................................ 205

Daftar Pustaka

Page 26: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Berfikir Kaffah Dalam Ekonomi Islam

I. Konsep System Thinking

Suatu pendekatan yang tersedia untuk mempelajari dunia nyata adalah

pendekatan sistem, yaitu studi pengenalan dunia nyata melalui pemilahan dunia

nyata tersebut kepada bagian-bagiannya. Sebagai landasan berpikir, di dalam

model terdapat analisis dari dunia nyata dan sistem. Unsur dan proses penyusun

bagian-bagian tersebut kemudian diidentifikasi, dikarakterisasi, dan selanjutnya

dirakit kembali dalam suatu kesatuan struktur (sistem) untuk menghasilkan

produk atau tujuan yang dipertimbangkan. Jadi, sistem adalah bagian dari dunia

nyata yang tediri dari berbagai unsur pada suatu tempat dan batasan waktu.

Komponen dan proses yang saling berinteraksi yang dirancang berdasarkan

konsep yang dikembangkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

System thinking atau pendekatan sistem merupakan pendekatan yang

dilakukan dengan dalam kaitan sistem, tidak terlepas sendiri, karena

bagaimanapun juga semuanya selalu berada dalam satu sistem tertentu.

Pendekatan berpikir sistem dilandasi oleh unsur-unsur lingkungan yang

berhubungan dengan obyek sebagai satu kesatuan, bagian integral, tidak

terpisahkan, dan saling mempengaruhi. Dengan berpikir sistem maka paradigma

yang muncul adalah penyelesaian komprehensif (think global, act local).

Berpikir sistemik, komprehensif, atau holistik adalah hubungan

ketergantungan/independen antar unsur (obyek dan lingkungan) yang bersiffat

dinamis, non linier, dalam keadaan far from equilibrium, asymmetric

information.

Makna komprehensif digunakan untuk menjelaskan sistem yang berarti

menyeluruh. Holistik yang juga berarti keseluruhan berasal dari kata whole atau

seluruh didasari pendekatan ekosistem dan rantai makanan (food chain).Holistik

berarti bahwa antara satu sistem dengan sistem lainnya selalu ada kaitannya,

jadi tidak dapat dilepaskan begitu saja.

Sistem, komprehensif, dan holistik dalam Islam dikenal dengan Kâffah,

yang dinyatakan dalam al-Quran Surah al-Baqarah [2] ayat 208 yang berbunyi:

.......

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam

secara Kâffah (keseluruhan)……

Sistem, komprehensif, dan holistik dapat dipahami oleh sebagian

manusia. Begitu juga dengan Kâffah yang hanya dapat dipahami oleh sebagian

Page 27: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

umat, sesuaidengan bagian ayat sebelumnya, yaitu hanya diperuntukkan bagi

orang-orang yang beriman. Tidak semua umat Islam mampu mengerti makna

Kâffah.

Pengertian sistem, komprehensif, holistik dan Kâffah merupakan

pengertian yang lebih kompleks dibandingkan dengan pengertian yang selama

ini dianut oleh sebagian besar akademisi.

Selama 200 tahun, sejak era pasca revolusi industri di tahun 1800-an

konsep yang mendominasi adalah linier thinking, extrapolasi dari 2 titik, yang

meniadakan elemen metafisik, menghilangkan faktor x, memisahkan antara

ilmu pengetahuan dengan keimanan. Konsep ini merasuk dalam teori Adam

Smith dan Malthus yang merupakan pendekatan ekonomi yang

menyederhanakan dunia nyata. Untuk generasi terdahulu, konsep ini dapat

menjadi daya dukung bagi kinerja perekonomian secara keseluruhan. Tetapi

dengan kompleksitas masalah dunia akhir-akhir ini, maka konsep black box

seperti ini tidak bisa menjadi acuan solusi bagi masa depan dunia. Sebagai

contoh, pangan yang semula hanya dikonsumsi oleh manusia, kini diperebutkan

juga oleh mesin-mesin pabrik maupun mesin kendaraan. Dengan

kekompleksitasan masalah maka diperlukan konsep baru, yaitu konsep ketiga,

titik ketiga, the third wave, sebagai pengisi teori yang sesuai dengan zamannya

saat ini.

Forrester dari MIT mengisi kekosongan teori titik ketiga ini dengan

System Dynamics, yang merupakan metode dalam System Thinking. Kalangan

pemikir Islam juga sedang mengisi kekosongan teori ketiga ini salah satunya

dengan konsep bagi hasil oleh ekonom fuqaha Islam, dan juga konsep

Sinlammim serta konsep-konsep lainnya.

Sinlamim

Metode System Dynamics mampu menjadi konsep baru untuk

menyempurnakan teori-teori yang sudah ada. Dalam bentuk piramida yang

dibagi secara horizontal yang terdiri dari 3 bagian (puncak, tengah, dan dasar),

maka bagian pertamanya yaitu puncak piramida merupakan konsep System

Thinking. Kemudian dibagian kedua yaitu di tengah adalah metode System

Dynamics. Sedangkan di bagian ketiga yaitu di dasar adalah software Powersim.

Page 28: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Untuk piramida yang sama dengan pendekatan Islam, bagian 1 puncak adalah

konsep Islam Kâffah, bagian 2 tengah adalah metode Sinlammim, dan bagian 3

dasar adalah formula akar digit.

II. Pendekatan Islam Kâffah

Selain surat al-Baqarah [2]: ayat 208, kata Kâffah juga terdapat dalam

surat Saba [34] ayat 28 yang menyatakan 2 hal yaitu:

“pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan”.

Jika dalam System Thinking terdapat causal loop positif, maka Islam

Kâffah terdapat pembawa berita gembira. Dan sebagai pemberi peringatan

merupakan causal loop negatif. Sehingga System Thinking dapat disandingkan

dengan Islam Kâffah. Jadi, kalau pendekatan barat adalah System Thinking,

maka pendekatan Islam adalah Islam Kâffah.

Untuk metode Sinlammim, juga memenuhi syarat sebagai salah satu

pembanding dalam System Dynamics yaitu dengan pola feedbacknya. Elemen

pertama adalah Tuhan, kemudian elemen kedua adalah alam, dan feedbacknya

adalah ibadah. Bila System Dynamics mensyaratkan feedback sebagai bagian

dari struktur sistemnya, maka Sinlammim juga memiliki feedback dalam

hubungan di dalam sistem, seperti tersebut di atas.

Page 29: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Dengan kemampuan ilmuwan barat untuk menguasai bahasa komputer

dan teknologi, maka kehadiran platform Powersim merupakan hal yang biasa.

Sedangkan dengan kemampuan menerjemahkan konsep Islam Kâffah ke dalam

Sinlammim, maka kemunculan formula akar digit adalah hal yang luar biasa,

karena di dalamnya tersirat nilai sederhana, ketakterhinggaan, dan bernilai

mutlak.

Berawal dari angka bulat positif yaitu satu, dua, tiga, dan seterusnya

(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, tak berhingga), yang disebut dengan deret hitung maka

selanjutnya angka-angka ini akan dijumlahkan satu per satu secara berurut

untuk mendapatkan hasil akumulasi setiap angka berurutan tersebut.

Tabel Akar Digit

Jika dikelompokkan menjadi tiga bagian yang masing-masingnya terdiri

dari tiga angka, maka terdapat beberapa kemungkinan pola kelompok dalam

tiap kelompoknya yang berulang. Salah satu bentuk pola berulang yang dapat

dipisahpisahkan adalah:

13 616 319 913 616 319 9 …dst.

Maka tiga kelompok yang sesuai dengan pola berulang yang di tiap

kelompok ada tiga angka seperti yang disebutkan di atas. kelompok pertama: 3

1 9, kelompok kedua: 9 1 3, dan kelompok ketiga: 6 1 6.

Page 30: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

III. System Dynamics

Menurut Massachusetts Institute of Technology (MIT), System Dynamics

adalah suatu metodologi untuk mempelajari permasalahan di sekitar kita. Tidak

seperti metodologi lain, yang mengkaji permasalahan dengan memilahnya

menjadi bagianbagian yang lebih kecil, System Dynamics melihat permasalahan

secara keseluruhan. Konsep utama System Dynamics adalah pemahaman tentang

bagaimana semua objek dalam suatu sistem saling berinteraksi satu sama lain.

Pemahaman atas sistem melahirkan identifikasi dan definisi atas

permasalahan yang terjadi dalam sistem tersebut. Konseptualisasi sistem

kemudian dilakukan atas dasar permasalahan yang didefinisikan, hal ini akan

menimbulkan pemahaman yang lebih mendalam atas sistem yang selanjutnya

mungkin akan menimbulkan redefinisi masalah sampai konseptualisasi sistem

dinyatakan diterima. Didasari atas konseptualisasi ini, selanjutnya analisis

diformulasikan secara detail dalam pemahaman matematis yang juga akan

menimbulkan tambahan pemahaman atas sistem.

Pola System Thinking dengan metode System Dynamics ini merupakan

pendekatan yang sangat berbeda dengan metodologi yang selama 200 tahun ini

digunakan oleh akademisi dan peneliti. Perbedaan fundamental yang

disuguhkan oleh Forrester adalah hadirnya fungsi operator dan fungsi designer.

Sebagai ilustrasi adalah keberadaan arsitek pesawat dan pilot pesawat. Arsitek

pesawat merancang pesawat supaya pilot biasapun mampu menerbangkannya.

Pendekatan System Dynamics menyimpan filosofi tinggi mengenai pentingnya

seorang peneliti menciptakan sesuatu yang baru, karena di dalam proses System

Dynamics selalu ada stock flow diagram yang baru. Hal ini berarti setiap

penelitian yang dibuat dalam kerangka System Dynamics akan menciptakan

suatu yag baru.

Secara umum terdapat enam langkah dalam menganalisis suatu masalah

dengan perspektif System Dynamics, yaitu identifikasi dan pendefinisian

masalah, konseptualisasi sistem, formulasi analisis, simulasi dan validasi

analisis, analisis kebijaksanaan dan perbaikan, serta implementasi analisis.

Page 31: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Curriculum vitae

PERSONAL PARTICULARS

Full Name : DR. IR. Roikhan Mochamad Aziz, MM.

<[email protected]>

<Http://www.roikhanmochamadaziz.com>

<[email protected]>

Date of Birth : Solo, Indonesia, 25 June 1970

Postal Address : Jl. Bendi Besar B1/19B, Tanah Kusir

Jakarta Selatan 12240, Indonesia

Phone (Home) : +6221-7290576, Fax: +6221-7290576

Phone (Office) : +6221-7492855, Fax: +6221- 7493315

Phone (HP) : +6281-319913-199

Citizenship : Indonesian

Marital Status : Married

Sex : Male

Identity Card No : 5305.250670.0367

Page 32: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

EDUCATIONS

Elementer (1977-1989)

1977-1983 Elementary School Morning, SD Negeri 01 Kebayoran Baru,

Jakarta.

1977-1983 Elementary School Afternoon, Madrasah Ibtidaiyah Simprug,

Jakarta

1983-1986 Junior High School, SMP Negeri XI Kebayoran Baru, Jakarta.

1986-1989 Senior High School, SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta

S-1 (1990-1995)

Institute Technology of Bandung (ITB), Bandung, Indonesia.

Bachelor Program, Faculty of Civil Engineering and Planning,

Concentration in City and Regional Planning < Http://www.pl.itb.ac.id>.

Theses: “Financial Analysis of Rail Road Track in South Bandung”

<http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=search>

S-2 (1996-1998)

Magister Management at University of Indonesia (MM-UI), Jakarta.

• Master Program, Faculty of Economic, Concentration in Finance and

Banking

• Theses: “The Development Analysis of Scripless Trading At Guarantee

Clearing

• Agent And Settlement Custodian Agent Integrating with Jakarta Stock

Exchange”.

• <http://lib.pascafe.ui.ac.id/opac/themes/ng>

S-3 (2003-2008)

State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

• Doctoral Program, School of Post Graduate, Study Program of Islamic

Studies,

• Faculty of Islamic Economy, Concentration in Islamic Capital Market.

• <Http://www.uinjkt.ac.id>

• Dissertation: “The Sukuk Modeling In Indonesia And Malaysia On System

Dynamics

• Method”. <http://www.su-kuk.com>

Page 33: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

EXPERIENCES

1994 - 1995 PT Belaputera Interplan, Consultant, Bandung, Indonesia

Planner Assistant

Full Time Job to Analyst the Development of Master Plan for

Sister

Cities and Twinning Cities, Bandung Braunschweeg.

1995 – 1996 Tourism Research Center (P2Par), Institute Technology of

Bandung

(ITB), Bandung, Indonesia

Researcher Assistant

Full Time Job to Research Indonesia Tourism, Aviation, and

Leisure

to Master Plan of National Tourism Development (Rencana Induk

Pembangunan Pariwisata Nasional – RIPPNAS)

1997 – 1999 Dow Jones Markets Inc., Jakarta, Indonesia

Risk Management Division

Implementation Front to Back Office System in Banking and

Securities.

1999 – 2001 Bridge Information System, Jakarta, Indonesia

Research And Marketing Division

Development Financial Engineering of BI and IDX

2001 – 2003 Telerate, Pte. Ltd., Jakarta, Indonesia

Technical and Fundamental Division

Technical and Fundamental Specialist For Treasury System

2003 - 2004 Moneyline, Inc., Jakarta, Indonesia

Internet Financial System Division

Development The System Database On Internet Networking

Technology

2004 - 2005 Reuters, Plc, Jakarta, Indonesia

Financial Dealing System Division

Transaction System In Capital Market And Central Banks

2005 – 2007 Sinlammim Learning Management, Jakarta, Indonesia

Founder, President Director

Kaffah Sinlammim Management

Http://www.sinlammim.com

Page 34: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2007-Now State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Lecturer in Economic & Social Science Faculty

Lecturer in Scrience & Technology Faculty

Http://www.uinjkt.ac.id

2008-Now Center Information Development Studies (CIDES) Jakarta

Indonesia Moslem Scholar Association (ICMI) Jakarta

Islamic Economics Division Http://www.cidesonline.com

2008-Now Economics University (STIE) Ahmad Dahlan, Jakarta

Chairman Islamic Banking Finance Program

Graduate School Http://pasca.stiead.ac.id

FIELD OF SPECIALISATION

1. Kaffah Economics & System Thinking

2. Sinlammim Method & System Dynamics

3. Digital Root & Powersim

REFEREE:

1. Prof. Dr. Abdul Ghafar Ismail (Ekonis, UKM, Malaysia)

ACADEMICS/PROFESSIONAL QUALIFICATIONS

• Broker Dealer Certified, 2000, Finance Ministry (Departemen Keuangan),

Financial Institution and Capital Market Supervisory Board (BapepamLK)

Jakarta, Indonesia

MEMBERSHIP OF PROFESSIONAL INSTITUTIONS

• Moderator of Islamic Capital Market Community

At [email protected] since 2007.

• Owner of Islamic Bonds Mailing List

LANGUAGES

Arabic (Active in Speaking and Writing)

Course Language Certified, 2005-2007

Basic, Intermediate, Advance, Insan Institute, Jakarta, Indonesia.

English (Active in Speaking and Writing)

Course Language Certified,

Basic, Intermediate, Advance, LIA (Lembaga Indonesia Amerika),

Jakarta, Indonesia

Indonesian (Native Language)

Page 35: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PUBLICATIONS

BOOKS

1. “Sinlammim: The God Code”, Esa Alam, Jakarta, 2005.

<Http://www.tokogunungagung.co.id>

1. “The Missing Footprints of Islam”, Sinlammim, Jakarta, 2006.

<Http://www.tokogunungagung.co.id>

JOURNAL

1. ”Comparative Study of Islamic Bonds in Indonesia and Malaysia on

System

Dynamics Approach”, Jurnal Ekonomi Kemasyarakatan Equilibrium,

Vol, 5, No. 2,

January-April, Jakarta, 2008. Http://www.stiead.ac.id

PAPERS

1. The Mistery Of Digital Root Based On Sinlammim Method. Proceeding.

Institut

Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. October 2008.

2. The Root Of Mathematics And Science Is Level Compared With

Religious

Thinking. Proceeding. State Islamic University (UIN) Jakarta, Indonesia.

October

2008.

3. The Sukuk Competition Between Indonesia and Malaysia With System

Dynamics.

Proceeding. University Malaysia Sabah, Labuan, Malaysia. November

2008.

4. The Application Of Mathematics In Information System Based On Al-

Quran.

Working Paper, Studium General, State Islamic University (UIN) Jakarta,

Indonesia. October 2008.

5. The Assimilation Of Sinlammim Into System Thinking In The

Quantitative Method

With Modeling On Sukuk As Islamic Economic Instrument. Proceeding.

University

Of Malahayati, Lampung, Indonesia. October 2008.

Page 36: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

6. The Future Of Sukuk Between Malaysia and Indonesia Based on System

Thinking.

Proceeding. Monash University, Sunway Campus, Malaysia. October

2008.

7. Sukuk Dynamics In System Thinking. School Of Business (SBM),

Institute

Technology Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. September 2008.

8. Kaffah Approach In Islamic Economics Theory. Journal. University

Islamic

Indonesia (UII), Jogjakarta, Indonesia. August 2008.

9. Holistic Thinking To Develop Islamic Bonds In Indonesia. Proceeding.

IAEI –

University Airlangga (Unair), Surabaya, Indonesia. August 2008.

10. The Development Of Kaffah Economics System In Islam. State Islamic

Religion

University (STAIN) Kediti, Indonesia. July 2008.

CONFERENCES

• Speaker in Studium General: The Application Of Information System In

Islamic Banking Toward The Global Technology. Information System

Department, Science & Technology Faculty, State Islamic University

(UIN), Jakarta, Indonesia. November 7, 2008.

• Speaker in Applied International Business Conference (AIBC).

University Malaysia Sabah, Labuan, Malaysia. November 6-8, 2008.

• Speaker in Annual Conference Islamic Studies (ACIS) VIII. Religion

Ministery Department – State Islamic Religion University (IAIN),

Palembang, Indonesia. November 3-5, 2008.

• Speaker in Studium General: The Application Of Mathematics Based On

Al-Quran. Mathematics Department, Science & Tecnology Faculty, State

Islamic University (UIN), Jakarta, Indonesia. October 22, 2008.

• Speaker in 6th International Islamic Finance Conference on Innovation In

Islamic Finance: A Fast Track To Global Acceptance. Monash University

Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. October 13-14, 2008.

• Speaker in International Conference on Quantitative Methods Used In

Economics and Business. University of Malahayati, Bandar Lampung,

Indonesia, October 15-17, 2008.

Page 37: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

• Speaker in 2nd National Seminar on Islamic Financial System. Institute

Technology of Bandung (ITB) Bandung, Indonesia. September 6, 2008.

Http://sbm.itb.ac.id/syariah

• Joint Paper in International Muamalah Seminar (IMS) on Unlocking

Islamic Banking and Finance in Indonesia. Gran Melia Hotel, Jakarta,

Indonesia. August 27-28, 2008.

• Speaker in International Forum in Islamic Economics, International

Workshop on “Exploring Islamic Economic Theory”. Universiti

Kebangsaan Malaysia (UKM), Islamic University of Indonesia (UII),

Jogjakarta, Indonesia, August 2008.

ASSIGNMENTS AND COURSES

• Forex, Money Market And Corporate Trading By Dow Jones, Jakarta,

1997

• Indonesia Government Securities Trading By Surabaya Stock Exchange,

• Jakarta, 1998

• Risk Management System: By Storm Technology, Jakarta, 1999

• Government Bank: Time Deposit And Lending Rate By BNI, Jakarta,

2000

• Technical Analysis: Fundamental and Advanced Analysis, Jakarta, 2001

• Treasury Trading Room System: By Telerate, Jakarta, 2002

• Central Bank: SBI And Tbills For Monetary Management By Bank

Indonesia,

• Jakarta, 2003

• Corporate Finance: Financial Report Analysis By Moneyline, Jakarta,

2004

• Financial Instruments: Regional Economic Indicator Performance By

S&P,

• Jakarta, 2005

• Fixed Income: Yield Book Calculator By Salomon Smith Barney,

Jakarta,

• 2005

• Two Days Training In System Dynamics

• Learning Laboratory, Post Graduate, University Of Indonesia, Jakarta,

2007

Page 38: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

COMPUTER/IT LITERACY

• Office Computer Skills: Microsoft Office, Presentation, Antivirus, Burn,

Internet, Multimedia, System, Zip, Utilities Tools, and Hardware and

Peripherals Upgrading and Repairing.

• Internet Skills: Mozilla 1.5, Netscape Navigator 7.0, Internet Explorer

7.0, Mailing List, Homepage, HTTP, FTP, HTML, Intranet, Modem,

Web Site, Web Server, Web Hosting, Linux, Open Source.

• Network Skills: ADSL, TCP/IP, LAN/WAN, ISDN, DOV Line, Router,

Hub.

• Financial Program Software Skills: DowJones Workstation, STORM

Risk

• Management System, Telerate Workstation, Bridge Workstation, Bridge

Station, Active1, ActiveX, BDDE Link, , Telerate Channel, Bridge

Channel, Webstation, Trading Room System: DJTRS, TTRS, BTRS,

MTRS, Bridge Feed 4.0, JEX Server System, Solitaire System, Merlin

System, JTOP System, Bridge Collector System, Contribution System,

Yield Book Calculator, Teletrac, Metastock, Tradestation.

Community Development

1. Preacher at some Mosques, Jakarta, since 2005

2. Preacher at some Religion Communities, Jakarta, since 2005

3. Preacher at some Islamic Days and Wedding Parties, since 2005

Page 39: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi 1

Teori Obligasi Syariah Dengan Nilai

Ibadah

Nur Hikmah Maulidina

Abstraks

Obligasi merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. “Penerbit”

obligasi adalah merupakan si peminjam atau debitur, sedangkan “pemegang”

obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan “kupon”

obligasi adalah bunga pinjaman yang harus di bayar oleh debitur kepada

kreditur

Obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih

menyerupakan penyertaan dana yang didasarkan pada prinsip bagi hasil.

Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan. Pada

prinsipnya obligasi syariah adalah surat berharga sebagai instrument

investasi yang di terbitkan berdasarkan suatu transaksi atau akad syariah

yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah

(sewa), mudarabah (bagi-hasil), musyarakah atau yang lain

Ibadah atau pray disini dimaksudkan yaitu dengan peluang yang akan

dihasilkan dari obligasi syariah apakah naik atau turun dengan melihat

faktor-faktor yang mempengaruhinya pada kondisi tersebut

Katakunci : Obligasi, Obligasi Syariah dan Ibadah

Page 40: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

1.1 Latar Belakang

Obligasi merupakan instrumen investasi yang memberikan hasil

investasi tetap berupa bunga atau yang lebih dikenal dengan nama

Kupon pada instrumen investasi ini. Kupon adalah bunga yang didapat

pada obligasi dan besarnya sudah ditetapkan sejak awal, serta tidak dapat

diubah hingga jatuh tempo. Walaupun pada saat tertentu nilai obligasi

tersebut mengalami penurunan atau kenaikan, besarnya bunga atau

kupon yang sudah dijanjikan di awal tidak akan berubah hingga saat

jatuh tempo obligasi terakhir.

Obligasi dikeluarkan dengan tujuan agar perusahaan yang

mengeluarkan obligasi tersebut mendapatkan sejumlah dana untuk

mengembangkan bisnisnya dengan menerbitkan dan menjual surat

berharga tersebut dan memberikan janji berupa bunga (kupon) yang tetap

sebagai kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan hingga jatuh

tempo. Pada saat jatuh tempo, perusahaan membeli kembali surat

berharga tersebut sesuai dengan nilainya. Oleh karena itu obligasi juga

dikenal dengan surat hutang.

Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvensional. Semenjak

ada konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrumen-

instrumen yang mempunyai komponen bunga (interest-bearing

instruments) ini keluar dari daftar investasi halal. Karena itu,

dimunculkan alternatif yang dinamakan obligasi syariah..

Sebagaimana Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/ DSN-MUI/

IX/ 2002, “obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/ margin/

fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo”.

1.2 Maksud Dan Tujuan

a. Mengetahui informasi tentang obligasi konvensional dan obligasi

syariah

b. Membandingkan antara obligasi konvensional dan obligasi syariah

c. Mengeatahui pemahaman teori islam kaffah dengan memasukkan

unsur ibadah dalam obligasi syariah

Page 41: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 3

2.1 Pengertian Dan Karakteristik Obligasi

Pemegang obligasi memiliki suatu kepastian mengenai kapan dan

berapa lama investasinya akan kembali. Karena sifat obligasi yang

menawarkan kepada para investor hasil yang tetap dari investasinya

sesuai yang diperjanjikan, membuat resiko memiliki sebuah obligasi itu

lebih kecil dibandingkan saham.

Obligasi pada umumnya adalah surat hutang yang dikeluarkan

oleh perusahaan kepada investor dengan janji membayar bunga secara

periodik selama periode tertentu serta membayar nilai nominalnya pada

saat jatuh tempo. Para investor akan mendapatkan return dalam bentuk

tingkat suku bunga tertentu, yang besarnya sangat bervariasi dan sangat

tergantung pada bisnis penerbitnya.

Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu

tetap diatas 10 tahun. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun

disebut “Surat Utang” dan utang dibawah 1 tahun disebut “Surat

Perbendaharaan”. Di Indonesia, Surat Utang berjangka waktu 1 hingga

10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara

(SUN) dan utang dibawah 1 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah

disebut Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

Sebagai surat utang, penerbitan obligasi melibatkan perjanjian

kontrak yang mengikat antara pihak penerbit dengan pihak pembeli

pinjaman/investor. Kontrak perjanjian yang mengikat antara penerbit

dengan pihak pemberi pinjaman sebagai investor minimal harus berisi

empat hal, sebagai berikut :

a. Besarnya tingkat kupon serta periode pembayarannya

b. Jangka waktu jatuh tempo

c. Besarnya nominal

d. Jenis obligasii

Karakteristik Obligasi

Berikut beberapa karakteristik obligasi sebagai instrumen utang

jangka panjang, yaitu

a) Surat berharga yang mempunyi kekuatan hukum

b) Nilai Obligasi (jumlah dana yang dipinjam)

c) Jangka Waktu Obligasi

Page 42: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

d) Tingkat Suku Bunga

e) Jadwal Pembayaran

f) Tahap Membeli Obligasi

g) Membuka Rekening

h) Pahami Produk obligasi

i) Lakukan Analisis

j) Memberikan Amanat Beli

k) Siapkan Dana

l) Penyelesaian Pembayaran Obligasi

2.2 Pengertian Obligasi Syariah

Pada awalnya penggunaan istilah “obligasi syariah” sendiri

dianggap kontradiktif. Obligasi sudah menjadi kata yang tak lepas dari

bunga sehingga tidak dimungkinkan untuk disyariahkan.

Merujuk kepada Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/ DSN-

MUI/ IX/ 2002, “ obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka

panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten untuk

membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi

hasil/ margin/ fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh

tempo.

Obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi

lebih menyerupakan penyertaan dana yang didasarkan pada prinsip bagi

hasil. Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan.

Obligasi sejenis ini lazim dinamakan muqaradhah bond, dimana

muqaradhah merupakan nama lain dari mudharabah. Dalam bentuknya

yang sederhana obligasi syariah diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau

emiten sebagai pengelola atau mudharib dan dibeli oleh investor atau

shahib mal.

Page 43: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 5

2.3 Proses Penerbitan Obligasi Syariah

Penerbitan obligasi syariah pada prinsipnya tidak jauh berbeda

dengan obligasi konvensional, untuk lebih jelas lihat gambar:

DOKUMEN PENAWARAN

EMITEN UNDERWRITER INVESTOR

BAGI HASIL DAN PEMBAYARAN POKOK

(Gambar I)

Langkah – langkah umum untuk penerbitan obligasi syariah yaitu

:

1. Emiten menyerahkan dokumen yang di perlukan untuk penerbitan

obligasi syariah kepada underwriter (wakil dari emiten).

2. Underwriter melakukan penawaran kepada investor.

3. Bila investor tertarik, maka akan menyerahkan dananya kepada

emiten melalui underwriter.

4. Emiten akan membayarkan bagi hasil dan pembayaran pokok kepada

investor.

Selain proses di atas, sebelumnya harus di lakukan pula opini

syariahnya, yang di lakukan oleh DSN dengan tahapan yaitu :

(Gambar 2)

Proses Fatwa / Opini Syariah

DANA

DANA

UNDERWRITER

OPINI SYARIAH RAPAT TIM

AHLI

PRESENTASI BADAN

PELAKSAN HARIAN DSN

MUI

Poposal/ surat

pemberitahuan

Page 44: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat di jelaskan proses dari opini syariah:

1. Emiten melalui underwriter menyerahkan proposal atau surat

pemberitahuan penerbitn obligasi syariah kepada Majelis Ulama

Indonesia.

2. Presentasi proposal di lakukan di badan pelaksana Harian Dewan

Syariah Nasional.

3. Dewan Syariah Nasional mengadakan rapat dengan tim ahli Dewan

Pengawas Syariah (DPS), hasil rapat akan menyatakan opini syariah

terkait proposal yang diajukan.

Di Indonesia terdapat 2 skema obligasi syariah, yaitu:

1. Obligasi Mudarabah

Obligasi syariah mudarabah adalah obligasi syariah yang

berdasarkan akad mudarabah dengan memperhatikan substansi fatwa

DSN-MUI No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan mudarabah.

Obligasi mudarabah emiten bertindak sebagai mudarib

(pengelola modal), sedangkan pemegang obligasi syariah mudarabah

bertindak sebagai sahibul maal (pemodal).

Skema obligasi mudarabah adalah sebagai berikut:

Modal Keterampilan

KEGIATAN USAHA

Nisbah Nisbah

BAGI HASIL PENDAPATAN

Pengembalian Modal Pokok

MODAL

(Gambar 3)

Skema Obligasi Syariah Mudarabah

Investor/ pemodal /

shahibul al- maal

Emiten/ perusahaan/

mudharib

Page 45: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 7

2. Obligasi Syariah Ijarah

Obligasi ini merupakan suatu sertifikat yang memuat nama

pemiliknya (investor) dan melambangkan kepemilikan terhadap asset

yang bertujuan untuk disewakan, atau kepemilikan manfaat dan atau

kepemilikan jasa sesuai jumlah efek yang dibeli dengan harapan

mendapatkan keutungan dari hasil sewa yang berhasil direalisasikan

berdasarkan transaksi ijarah.

Suatu kontrak sewa menyewa akan memberikan return yang

lebih besar jika terjadi dalam jangkawaktu yang panjang.

2.4 KENDALA PENGEMBANGAN OBLIGASI SYARIAH

Kendala dalam pengembangan obligasi syariah diantaranya sebagai

berikut:

a. Belum banyak masyarakat paham tentang keberadaan obligasi

syariah, apalagi sistem yang digunakannya.

b. Masyarakat dalam menyimpan dananya cenderung di dasarkan atas

pertimbangan pragmatis.

c. Di usia yang masih relatif muda dan sistem yang berbeda, obligasi

syariah dikondisikan untuk menghadapi masyarakat yang kurang

percaya akan keberadaan sistem yang belum ia kenal.

2.6 STRATEGI PENGEMBANGAN OBLIGASI SYARIAH

Usaha yang perlu di lakukan untuk menjawab kendala-kendala

obligasi syariah adalah sebagai berikut:

a. Langkah-langkah sosialisasi dilakukan untuk membangun pemahaman

akan keberadaan obligasi syariah di tengah-tengah masyarakat.

b. Usaha untuk menarik pasar emosional secara statistik relatif lebih

sedikit dari pada pasar rasional.

c. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, usaha untuk

meningkatkan profesionalitas, kualitas, kapabilitas dan efisiensi untuk

selalu dilakukan oleh obligasi syariah.

Page 46: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

ANALISIS

Dalam bab ini, kita akan coba membahas dan menganalisis tentang

pemahaman teori islam kaffah dengan memasukkan unsur ibadah dalam

obligasi syariah. Teory Islam Kaffah atau Kaffah Thinking mempunyai

makna yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Al-Imran ayat 19 : The Din

Beside Allah Is Islam.

Teory Kaffah thinking ini bisa digambarkan sebagai berikut :

God Human

Pray

Teory Kaffah bisa dijelaskan juga dalam bentuk Sinlammim Method, yaitu

sebagai berikut :

Sinlammim :

word root Islam س ل م

Sinlamim : On Right Hand

Sin : Human / Result

Lam : God / Source

Mim : Pray / Feed Back

Dalam hal ini, jika Sinlammim method di masukkan ke dalam konsep

obligasi syariah, yaitu sebagai berikut :

a. God diibaratkan sebagai

SBI = Sertifikat Bank Indonesia

INF = Inflasi

DPK = Dana Pihak Ketiga

NAB = Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah

IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan

KURS = Kurs US Dollar

RBOND = return indeks obligasi syariah

b. Human di ibaratkan sebagai obligasi syariah

Page 47: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 9

c. Pray dimaksudkan yaitu dengan peluang yang akan dihasilkan dari

obligasi syariah apakah naik atau turun dengan melihat SBI, INF, DPK,

NAB, dll, pada kondisi tersebut.

PERBEDAAN OBLIGASI SYARIAH DENGAN KONVENSIONAL

Obligasi Syariah Dengan Obligasi Konvensional

Keterangan Obligasi Syariah Obligasi Konvensional

Harga Penawaran 100% 100%

Jatuh Tempo 5 tahun

Pokok Obligasi saat jatuh tempo 100% 100%

Pendapatan Bagi hasil Bunga

Return 15,5 – 16% indikatif 15.5 – 16% tetap

Rating AA+ AA+

Teori Islam Kaffah Memasukkan nilai ibadah Belum memasukkan nilai

ibadah

4.1 Kesimpulan

Obligasi adalah istilah keuangan yang merupakan pernyataan

utang yang diterbitkan oleh Pemerintah maupun swasta. Obligasi ini

digunakan untuk pembiayaan investasi jangka panjang dengan sumber

dana dari luar perusahaan. Kepada pemegang obligasi yaitu pemberi

pinjaman atau kreditur diberikan kupon obligasi berupa bunga yang

harus dibayar oleh debitur kepada kreditur secara berkala sampai jatuh

tempo.

Obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi

lebih menyerupakan penyertaan dana yang didasarkan pada prinsip bagi

hasil. Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan.

Pada prinsipnya obligasi syariah adalah surat berharga sebagai

instrument investasi yang di terbitkan berdasarkan suatu transaksi atau

akad syariah yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat

berupa ijarah (sewa), mudarabah (bagi-hasil), musyarakah atau yang

lain.

Page 48: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

4.2 Saran

Sebaiknya pemerintah ikut turut mengontrol dan mengawasi

dalam pelaksanaan Obligasi Syariah,dan teori obligasi syariah sebaiknya

dimasukkan pemahaman teori islam kaffah dapat dengan unsur ibadah,

penggambarannya yaitu God diibaratkan sebagai SBI, INF, DPK, NAB.

Human di ibaratkan sebagai obligasi syariah. Dan pray dimaksudkan

yaitu dengan peluang yang akan dihasilkan dari obligasi syariah apakah

naik atau turun dengan melihat SBI, INF, DPK, NAB, dll, pada kondisi

tersebut.

Sehingga, dalam pelaksanaannya obligasi syariah mempunyai

genuine yang penting dan berbeda dengan sebelumnya.

Page 49: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 11

Harta dalam Perspektif Ekonomi

Islam

Endang nurjaya

Abstrak

Harta yang dimiliki sebaiknya digunakan dengan sebaik-baiknya, terutama

untuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zakat, sedekah,

wakaf dan lain sebagainya yang kita berikan untuk orang-orang yang

membutuhkannya, karena sebagian dari harta kita ada harta milik orang lain

yang harus dikeluarkan.

Kata Kunci : Ibadah, kepemilikan harta, pembagian harta, saling tolong

menolong.

Page 50: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Latar Belakang

Harta seharusnya dijadikan untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk

keluarga, diri sendiri dan yang paling penting adalah untuk ibadah atau

untuk saudara kita yang membutuhkan. Karena harta yang kita miliki

merupakan rezeki dari Allah SWT dan sebagian dari harta tersebut ada harta

milik saudara kita. Maka dari sudut pandang islam harta yang kita miliki

sebaiknya dimanfaat dengan sebaik-baiknya yang sesuai dengan syariat

islam.

Tujuan

Dengan adanya pendistribusian harta yang adil, maka akan

terciptanya kesejahteraan yang merata dan tingkat kualitas hidup yang lebih

baik maka akan terciptanya keamanan.

Landasan Teori

Al-Qur'an bagi kaum Muslimin diyakini bukan hanya kitab suci

'ansich' yang bersifat pasif, tapi merupakan wahyu Allah kepada ummat

manusia lewat perantaraan Nabi Muhammad saw dan utusan 'ruh suci' Jibril

yang berisi kebenaran-kebenaran absolut dari Rabb al-Alamin Azza wa

Jalla.1 Dengan demikian al-Qur'an dijadikan sebagai pedoman hidup bagi

ummat Islam dalam melakukan ibadah, muamalah dan pembinaan akhlaq.

Aspek yang menarik untuk dikaji lebih mendalam ialah bagaimana nilai-

nilai Islami (syari'ah) dilaksanakan dalam berbagai sendi kehidupan, salah

satunya ialah mengenai pembelanjaan harta.

Pengertian harta (maal) dalam bahasa Arab ialah apa saja yang

dimiliki manusia. Kata maal itu sendiri berakar dari kata dan frase: ملت ، مول

تو ، تت توّوت ،

sebagaimana Rasulullah bersabda dalam sebuah Hadits:" Sebaik-baik maal

ialah yang berada pada orang yang saleh." (Bukhari dan Muslim)

Pengertian harta secara Istilah

Hanafiyah: Semua yang mungkin dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan.

sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia dan mungkin disimpan

untuk digunakan saat dibutuhkan. Dua unsur menurut madzhab: 1.

Dimiliki dan disimpan 2. Biasa dimanfaatkan.

Page 51: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 13

Jumhur Fuqaha: Setiap yang berharga yang harus diganti apabila rusak.

Hambali: apa-apa yang memiliki manfaat yang mubah untuk suatu

keperluan dan atau untuk kondisi darurat.

Imam Syafii: barang-barang yang mempunyai nilai untuk dijual dan

nilai harta itu akan terus ada kecuali kalau semua orang telah

meninggalkannya (tidak berguna lagi bagi manusia).

Ibnu Abidin: segala yang disukai nafsu atau jiwa dan bisa disimpan

sampai waktu ia dibutuhkan.

As Suyuti dinukil dari Imam Syafii: tidak ada yang bisa disebut mal

(harta) kecuali apa-apa yang memiliki nilai penjualan dan diberi sanksi

bagi orang yang merusaknya. Harta (nilai harta).

Islam memandang harta dengan acuan akidah yang disarankan Al-

Qur‟an, yakni dipertimbangkannya kesejahteraan manusia, alam,

masyarakat dan hak milik. Pandangan demikian, bermula dari landasan

iman dan ibadah kepada Allah, bahwa Dia-lah pengatur segala hal dan kuasa

atas segalanya. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya karena hikmah

Ilahiah. Hubungan manusia dengan lingkungannya diikat oleh berbagai

kewajiban, sekaligus manusia juga mendapatkan berbagai hak secara adil

dan seimbang.

Analisis

Metode yang dilakukan adalah metode analisis isi (content analysis)2,

yaitu analisis terhadap makna yang terkandung dalam suatu ayat dengan

melalui pendekatan sosiologis untuk mengetahui pendistribusian harta.

Prinsip dalam Distribusi Harta

Prinsip utama yang menentukan dalam distribusi harta ialah keadilan

dan kasih sayang. Tujuan pendistribusian meliputi: Pertama, agar kekayaan

tidak menumpuk pada sebagian kecil masyartakat, tetapi selalu beredar

dalam masyarakat. Kedua, berbagai faktor produksi yang perlu mempunyai

pembagian yang adil dalam kemakmuran negara.

Page 52: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Pembersihan jiwa dalam dataran doktrin diimbangi dengan

pertimbangan keadilan untuk mewujudkan suatu sistem kehidupan yang

sejahtera. Islam menghendaki kesamaan di kalangan manusia di dalam

perjuangannya untuk mendapatkan harta tanpa memandang perbedaan kelas,

kepercayaan atau warna kulit.3

Tujuan utama Islam ialah memberikan peluang yang sama kepada

semua orang dalam perjuangan ekonomi tanpa membedakan status

sosialnya, di samping itu Islam tidak membenarkan perbedaan kehidupan

lahiriah yang melampaui batas dan berusaha mempertahankannya dalam

batasan-batasan yang wajar dan seksama. Dalam rangka mengontrol

pertumbuhhan dan penimbunan harta kekayaan, Islam mencegah terjadinya

penimbunan dan menolong setiap orang untuk membelanjakannya demi

kebaikan masyarakat.4

Kalau harta seluruhnya adalah milik Allah, maka tangan manusia

hanyalah tangan suruhan untuk jadi khalifah. Maksudnya manusia adalah

khalifah-khalifah Allah dalam mempergunakan dan mengatur harta itu.

Ada tiga asas pokok tentang harta dalam ekonomi Islam, yaitu:

1. Allah Maha Pencipta, bahwa kita yakin semua yang ada di bumi dan

di langit adalah ciptaan Allah.

2. Semua harta adalah milik Allah. Kita sebagai manusia hanya

memperoleh titipan dan hak pakai saja. Semuanya nanti akan kita

tinggalkan, kita kembali ke kampung akhirat.

3. Iman kepada hari Akhir. Hari Akhir adalah hari perhitungan, hari

pembalasan terhadap dosa dan pahala yang kita perbuat selama

mengurus harta di dunia ini. Kita akan ditanya darimana harta

diperoleh dan untuk apa ia digunakan, semua harus

dipertanggungjawabkan.

Pengelolaan harta dalam Islam

Ada 3 poin penting dalam pengelolaan harta kekayaan dalam Islam (sesuai

Al-Qur‟an dan Hadits); yaitu:

1. Larangan mencampur-adukkan yang halal dan batil. Hal ini sesuai

dengan Q.S. Al-Fajr (89): 19; ”Dan kamu memakan harta pusaka

dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil)”

Page 53: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 15

2. Larangan mencintai harta secara berlebihan Hal ini sesuai dengan Q.S.

Al-Fajr (89): 20; ”Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan

yang berlebihan”

3. ”Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram darahnya, hartanya

dan kehormatannya” (hadits Muslim)

Memproduksi barang-barang yang baik dan memiliki harta adalah hak

sah menurut Islam. Namun pemilikan harta itu bukanlah tujuan tetapu sarana

untuk menikmati karunia Allah dan wasilah untuk mewujudkan

kemaslahatan umum. Dalam Al-Quran surat Al-Hadiid (57):7 disebutkan

tentang alokasi harta.

”Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian

dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu ‟menguasainya‟. Maka

orang-orang yang beriman di antara kamu akan menafkahkan (sebagian)

dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

Yang dimaksud dengan menguasai disini ialah penguasaan yang

bukan secara mutlak. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hak milik pada

hakikatnya adalah milik Allah. Manusia menafkahkan hartanya itu haruslah

menurut hukum-hukum yang telah disyariatkan Allah. Karena itu tidak

boleh kikir dan boros.

Belanja dan konsumsi adalah tindakan yang mendorong masyarakat

berproduksi sehingga terpenuhinya segala kebutuhan hidupnya. Jika tidak

ada manusia yang bersedia menjadi konsumen, dan jika daya beli

masyarakat berkurang karena sifat kikir melampaui batas, maka cepat atau

lambat roda produksi niscaya akan terhenti, selanjutnya perkembangan

bangsa akan terhambat.

Islam mewajibkan setiap orang membelanjakan harta miliknya untuk

memenuhi kebutuhan diri pribadi dan keluarganya serta menafkahkan di

jalan Allah atau untuk beribadah. Dengan kata lain Islam memerangi

kekikiran dan kebakhilan. Larangan kedua dalam masalah harta adalah tidak

berbuat mubadzir kepada harta karena Islam mengajarkan bersifat

sederhana. Harta yang mereka gunakan akan dipertanggungjawabkan di hari

perhitungan.

Sebagaimana seorang muslim dilarang memperoleh harta dengan cara

haram, maka dalam membelanjakannya pun dilarang dengan cara yang

Page 54: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

haram. Ia tidak dibenarkan membelanjakan uang di jalan halal dengan

melebihi batas kewajaran karena sikap boros bertentangan dengan paham

istikhlaf harta majikannya (Allah). Norma istikhlaf adalah norma yang

menyatakan bahwa apa yang dimiliki manusia hanya titipan Allah. Adanya

norma istikhlaf ini makin mengukuhkan norma ketuhanan dalam ekonomi

Islam. Dasar pemikiran istikhlaf adalah bahwa Allah-lah Yang Maha

Pemilik seluruh apa dan siapa yang ada di dunia ini: langit, bumi, manusia,

hewan, tumbuh-tumbuhan, batuan, dans ebagainya, baik benda hidup

ataupun mati, yang berpikir ataupun tidak bepikir, manusia atau

nonmanusia, benda yang terlihat ataupun tidak terlihat

Islam membenarkan pengikutnya menikmati kebaikan dunia. Prinsip

ini bertolak belakang dengan sistem kerahiban Kristen, Manuisme

Parsi, Sufisme Brahma, dan sistem lain yang memandang dunia secara

sinis. Sikap mubadzir akan menghilangkan kemaslahatan harta, baik

kemaslahatan pribadi dan orang lain. Lain halnya jika harta tersebut

dinafkahkan untuk kebaikan dan untuk memperoleh pahala, dengan tidak

mengabaikan tanggungan yang lebih penting. Sikap mubadzir ini akan

timbul jika kita merasa mempunyai harta berlebihan sehingga sering

membelanjakan harta tidak untuk kepentingan yang hakiki, tetapi hanya

menuruti hawa nafsunya belaka. Allah sangat keras mengancam orang yang

berbuat mubadzir dengan ancaman sebagai temannya setan.

Muhammad bin Ahmad As-Shalih mengemukakan jika Islam telah

melarang berlaku boros, maka Islam juga telah menetapkan balasan bagi

orang yang menghamburkan harta kekayaan, yaitu mencegahnya dari

membelanjakan harta tersebut. Inilah yang disebut hajr. Menurut para

fuqaha, hajr adalah mencegah seseorang dari bertindak secara utuh oleh

sebab-sebab tertentu. Di antara sebab-sebab itu adalah kecilnya usia

sehingga harta itu tidak musnah karena kecurangan, tipu muslihat, dan

tindakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Ada beberapa ketentuan hak milik pribadi untuk sumber daya

ekonomi dalam Islam:

1. harta kekayaan harus dimanfaatkan untuk kegiatan produktif (melarang

penimbunan dan monopoli);

2. pembayaran zakat serta pendistribusian (produktif/konsumtif)

Page 55: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 17

3. penggunaan yang berfaidah (untuk meningkatkan kemakmuran dan

kesejahteraan material-spiritual)

4. penggunaan yang tidak merugikan secara pribadi maupun secara

kemasyarakatan dalam aktivitas ekonomi maupun non ekonomi

5. kepemilikan yang sah sesuai dengan prinsip-prinsip muamalah dalam

aktifitas transaksi ekonomi.

Kesimpulan

Harta adalah semua yang mungkin dimiliki, disimpan dan

dimanfaatkan. Islam memandang harta dengan acuan akidah yang

disarankan Al-Qur‟an, yakni dipertimbangkannya kesejahteraan manusia,

alam, masyarakat dan hak milik. Pandangan demikian, bermula dari

landasan iman dan ibadah kepada Allah, bahwa Dia-lah pengatur segala hal

dan kuasa atas segalanya. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya karena

hikmah Ilahiah. Hubungan manusia dengan lingkungannya diikat oleh

berbagai kewajiban, sekaligus manusia juga mendapatkan berbagai hak

secara adil dan seimbang.

Menggunakan harta dengan jalan yang benar dan sesuai dengan unsur

ibadah, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Page 56: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

INVESTASI KONVENSIONAL

DINI YULIANSAYAH

PENDAHULUAN

Investasi merupakan sebuah cara alternatif yang dapat digunakan

untuk meningkatkan nilai aset di masa depan, dengan melakukan investasi,

menurunnya purchasing power akibat inflasi dapat di ofsett oleh return yang

di dapatkan dari investasi. investasi sendiri dapat digolongkan ke dalam dua

jenis, yaitu :

1. Investasi pada real asset

2. Investasi pada financial asset

Investasi pada real asset dapat dilakukan dengan membeli peralatan,

pendirian pabrik, perbaikan mesin produksi, dll. Sedangkan investasi pada

financial asset (instrumen keuangan) dapat dilakukan pada pasar uang

(berupa sertifikat deposito, commercial papper, dll) maupun pasar modal

(berupa saham, obligasi, dll). Investor pada umumnya merupakan pihak

yang sangat tidak menyukai resiko tetapi menginginkan return yang

maksimal, untuk itulah dewasa ini, investasi di sektor financial menjadi

primadona di kalangan investor, karena menjanjikan tingkat return yang

lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di sektor real asset maupun di

pasar uang. Pada tahun 1992-1998 nilai emisi dan nilai kapitalisasi di pasar

modal tumbuh rata-rata 44,9%, dan 61,31% per tahun. Padahal pada periode

yang sama dana masyarakat, aktiva dan kredit perbankan hanya tumbuh

Page 57: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 19

masing-masing sebesar 24,76%, 23,12%, dan 22,37% (Achsien, 2003 dalam

Yuliastuti 2007). Meskipun investasi di pasar modal menjanjikan tingkat

return yang lebih tinggi, namun kita perlu ingat bahwa semakin besar return,

maka tingkat resiko-nya akan semakin besar pula. Untuk itulah sebagai

seorang investor yang rasional, hal yang paling penting untuk diperhatikan

adalah bagaimana investasi dapat menghasilkan return optimal pada tingkat

resiko yang minimal. Dalam memaksimalkan return dan meminimalkan

resiko, investor dapat melakukan diversifikasi, diversifikasi dapat

diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai pilihan saham dalam

investasinya (membentuk portofolio saham optimal). Melalui portofolio ini

investor dapat memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dari investasi

dengan tingkat risiko tertentu atau berusaha meminimalkan risiko untuk

sasaran tingkat keuntungan tertentu.

Menurut Tandelilin (2000:9) ada dua strategi portofolio yang bisa

dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi

portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan

teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio

yang lebih baik. Sedangkan strategi portofolio pasif meliputi aktivitas

investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Semua

investor tentunya mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari

penyertaan modalnya ke perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak

investor harus melakukan suatu analisis terhadap saham-saham yang akan

dibeli. Hasil analisis dapat digunakan untuk pembentukan portofolio

investasi. Analisis terhadap saham harus dilakukan dengan teliti, terutama

mengenai tingkat return dan risk. Dengan adanya analisis, diharapkan dapat

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang tepat akan

dapat memberikan hasil yang optimal.

PERMASALAHAN

Kegagalan para investor dalam membentuk portofolio yang optimal pada

umumnya disebabkan karena investor mendapatkan informasi yang terlalu

banyak (overload informasi), sehingga investor tidak bisa mengambil

informasi yang paling relevan dan paling dibutuhkan dalam membuat

portofolio set dan menganalisis prospek jangka panjangnya.

Konsep diversivikasi sebenarnya merupakan sebuah cara yang bisa

dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, diversifikasi memberikan

sebuah informasi yang paling relevan yang bisa digunakan untuk mengukur

ketidakpastian resiko investasi dengan menggunakan varian dari return.

Page 58: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Hasil pengukuran varian dari tersebut nantinya dapat digunakan sebagai

dasar untuk menganalisa saham-saham yang dapat dipilih untuk membentuk

rangkaian portofolio yang bisa memberikan return yang optimal.

Permasalahan yang timbul sekarang adalah bagaimana model- model

optimasi portofolio maksimal seperti, Markowitz, Single Index Model, dan

CAPM dapat menghasilkan suatu formula yang benar-benar mungkin

dilakukan investor dalam memperhitungkan pembentukan portofolio yang

maksimal?

Beberapa penelitian telah banyak dilakukan untuk melihat apakah model

Markowitz dapat digunakan dengan mudah untuk membentuk portofolio

yang eficient? apakah Single Index Model dapat memberikan jaminan untuk

memperkirakan beta di masa yang akan datang dengan baik? dan apakah

CAPM cukup valid dalam menentukan return di masa yang akan datang?

PEMBAHASAN

Investasi pada dasarnya merupakan sebuah usaha menempatkan dana

saat ini pada sektor tertentu untuk menghasilkan manfaat finansial di masa

yang akan datang. Pada saat melakukan investasi, investor harus

memperhatikan tingkat return yang akan didapatkan, return terdiri dari dua

komponen, meliputi :

1. Capital gain (loss), merupakan keuntungan (kerugian) yang didapatkan

oleh investor atas selisih harga beli dengan harga jual di pasar sekunder.

2. Yield, merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor

secara periodik, baik berupa bunga maupun deviden.

Menghitung rata-rata (mean) hasil pengembalian (expected return) dapat

dilakukan dengan rumus :

dimana

E = hasil pengembalian rata-rata,

Pt = probabilitas dari etiap tingkat hasil pengembalian

Rt = tingkat hasil pengembalian

Menghitung rata-rata (mean) hasil pengembalian (expected return) portofoli

dilakukan dengan rumus :

dimana

E = hasil pengembalian rata-rata,

Page 59: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 21

We = prosentase jumlah yang diinvestasikan

Rs = tingkat hasil pengembalian dari saham „S‟

Rc = tingkat hasil pengembalian dari saham „c‟

Meskipun tingkat return merupakan komponen yang sangat menentukan

dalam pemilihan investasi, namun kita juga harus ingat bahwa semakin

tinggi tingkat return yang dijanjikan, maka tingkat resiko yang dihadapi pun

akan semakin tinggi, oleh karena itulah disamping memperhitungkan return,

kita juga harus memperhatikan hubungan antara return dengan resiko dalam

menentukan pilihan investasi.

Seperti yang kita ketahui, resiko merupakan besarnya penyimpangan

antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan

tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return), bila

penyimpangan semakin besar, maka semakin besar pula tingkat resikonya.

Resiko sendiri terdiri dari resiko sistematis dan resiko tidak sistematis,

resiko sistematis merupakan resiko yang dialami oleh semua investasi tanpa

terkecuali, resiko ini dinamakan juga resiko pasar, sedangkan resiko tidak

sistematis merupakan resiko yang hanya dialami oleh jenis investasi tertentu

yang bisa disebabkan oleh faktor manajemen, ciri khusus industri, dsb

(Francis, 1988 dalam Yuliastuti 2007). Risiko tidak dapat dihindari, tetapi

dapat dikelola agar risiko tersebut dapat diminimalisasi (risiko terkontrol).

Resiko dapat dihitung dengan menggunakan rumus sbb: Rumus deviasi

standar (standar penyimpangan) :

Menghitung deviasi standar (standar penyimpangan) dengan rumus :

a dan b dapat dicari melalui :

MODEL MARKOWIT

Melalui konsep diversifikasi (dengan pembentukan portofolio saham

yang optimal), investor dapat memaksimalkan keuntungan yang diharapkan

dari investasi dengan tingkat risiko tertentu atau berusaha meminimalkan

risiko untuk sasaran tingkat keuntungan tertentu. Di tahun 1952, Markowitz

mengembangkan suatu bentuk diversifikasi yang efisien. Ukuran yang

dipakai dalam portofolio Markowitz adalah koefisien korelasi. Koefisien

korelasi positip menunjukkan bahwa kedua asset bergerak searah, sedang

koefisien korelasi negatip menunjukkan bahwa kedua asset bergerak

Page 60: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

berlawanan.

Menurut Markowitz, portofolio yang maksimal adalah dengan

mengkombinasikan beberapa aset yang koefisien korelasi-nya kurang dari

positif, disamping itu, apabila ada dua surat berharga yang return-nya sama

tetapi resikonya berbeda, maka dipilih yang risiko rendah. (Agus, 2005).

Kumpulan portofolio efisien Markowitz terletak pada garis batas (efficient

frontier) serangkaian portofolio yang memiliki pengembalian maksimal

untuk tingkat pengembalian tertentu. Inti dari efficient frontier Markowitz

adalah bagaimana mengalokasikan dana ke masing-masing saham dalam

portofolio untuk mencari titik maksimal portofolio.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kita dapat

mengimplementasikan Algoritma Genetika dalam model Efficient frontier

Markowitz, jika dalam model Markowitz tradisional alokasi dilakukan

dengan menggunakan Quadratic programming (aplikasi MS Excell), dimana

resiko ditahan konstan kemudian algoritma bergerak untuk memperoleh

return yang maksimal, atau sebaliknya return ditahan konstant kemudian

algoritma meminimalkan resiko, maka dalam model Algoritma Genetika,

pergerakan dapat dilakukan dengan berssamaan dalam memaksimalkan

return dan meminimalkan resiko, dengan demikian, total jumlah alokasi

akan selalu = 1, sehingga tidak akan terjadi solusi yang tidak mungkin dalam

proses pengalokasian dana (Rostianingsih, Taufik N, 2005). Penggunaan

Algoritma Genetika untuk pemilihan portofolio saham dalam model

Markowitz dapat mengatasi kelemahan pengalokasian dana dalam

pembentukan efficient set portofolio Model Markowitz telah terbukti

membawa pemilihan portofolio yang efisien, yang terletak pada garis efisien

(efficient frontier), yaitu portofolio yang merupakan porfolio pasar, tetapi

dengan asumsi: (1) para investor adalah penghindar risiko yang

memaksimalkan utility yang diharapkan; (2) investor memilih portofolio

dengan dasar pertimbangan rata-rata varian dan return yang diharapkan; (3)

semua investor melakukan periode pemegangan tunggal (single holding

periode); disamping itu ada asumsi impilisit bahwa modal yang digunakan

investor adalah modal sendiri, bukan dari pinjaman. (Agus, 2005). Dengan

menggunakan model Markowitz, investor bisa memanfaatkan semua

informasi yang tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang

maksimal.

MODEL SINGLE INDEX

Page 61: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 23

Single Index Model memberikan sebuah alternatif analisis varian yang

lebih mudah jika dibandingkan dengan analisis model markowitz, lewat

SIM, kita dapat menentukan efficient set portofolio dengan kalkulasi yang

lebih mudah, karena SIM menyederhanakan jumlah dan jenis input (data),

serta prosedur analisis untuk menentukan fortfolio yang optimal. SIM

mengasumsikan bahwa korelasi return masing-masing sekuritas terjadi

karena adanya respon sekuritas tersebut terhadap perubahan indeks tertentu

(seperti IHSG).

Penggunaan model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari

saham-saham yang akan dimasukkan ke dalam porfolio, dalam menentukan

beta, kita dapat menggunakan sebuah judgement, di samping itu kita bisa

menggunakan beta historis untuk menghitung beta waktu lalu yang

dipergunakan sebagai taksiran beta di masa yang akan datang. Beta historis

memberikan informasi yang berguna tentang beta di masa yang akan datang

karena itu seringkali para analis menggunakan beta historis sebelum

merekamenggunakan judgement untuk memperkirakan beta.

Rumus Estimating BetaRi = αi + βi Ŕm + ei (1.19)

Persamaan ini merupakan persamaan regresi sederhana. Beta menunjukkan

kemiringan (slope) garis regresi tersebut. Alpha menunjukkan intercept

dengan sumbu Rij. Makin besar beta, makin curam kemiringan garis tersebut

dan sebaliknya. Beberapa variabel akuntansi yang digunakan untuk

memperkirakan beta, antara lain:

a. Divident Payout (yaitu perbandingan antara dividen perlembar saham

dengan laba perlembar saham)

b. Pertumbuhan aktiva (yaitu perubahan aktiva pertahun)

c. Leverage (yaitu rasio antara hutang dengan total aktiva)

d. Likuiditas (yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar)

e. Asset size (yaitu nilai kekayaan total)

f. Variabilitas keuntungan (yaitu standar deviasi dari earning price ratio)

Beta akunting (yaitu yang timbul dari regresi time series laba perusahaan

terhadap rata-rata keuntungan semua (sampel) perusahaan.

Beta sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi

(yaitu bentuk kwadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta

portofolio. Koefisien determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai Ri

yang bisa dijelaskan oleh Rm. Dengan menghitung koefisien beta yang

mencerminkan tingkat risiko masing-masing saham yang diamati, dan

tingkat return saham, maka kita dapat menentukan excess return to beta

Page 62: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

(ERB) yang mencerminkan tingkat keuntungan yag sangat mungkin dapat

dicapai. Untuk mendapatkan kandidat portofolio kuat, kita tinggal

membandingkan ERB dengan Cut off Rate untuk menhasilkan saham-saham

yang memiliki tingkat return yang tinggi dan risiko yang minimal yang dapat

mengeliminir risiko tidak sistematis. jika suatu jenis saham angka Excess

Return to Beta (ERB)-nya lebih besar dari angka batas C (cut of rate) maka

saham tersebut masuk sebagai kandidat portofolio. Penentuan proporsi dana

yang diinvestasikan dapat dilakukan dengan cara membagi persentase

tingkat return dengan total proporsi investasi. Rumus dasar SIM :

Tujuan Akhir dari Single Index Model sama dengan analisis

Markowitz, yaitu mencari garis portofolio yang efisien. Dengan demikian

investor dapat menentukan jenis saham dan proporsi dana yang diperlukan

dalam membentuk sebuah portofolio yang maksimal dengan analisis yang

lebih mudah.

MODEL CAPM

Di tahun 1965, Sharpe menyempurnakan model portofolio Markowitz

ditambah dengan asumsi: (1) adanya tingkat bebas risiko; (3) investasi bisa

dipecah-pecah dalam bentuk yang sekecil mungkin; (3) adanya kebebasan

short sales (4) semua aktiva bisa diperjual belikan. Dengan demikian maka

portofolio yang efisien suatu garis pasar modal (capital market line) yang

intersepnya adalah tingkat bebas risiko (rf). Untuk mengambarkan trade-off

antara risiko dan return untuk seluruh surat berharga, baik yang efisien

maupun yang tidak, maka ukuran yang dipakai bukanlah varian, tetapi

adalah risiko sistematisnya (β). Hubungan antara risiko sistematis dengan

return tersebut apabila digambarkan dalam suatu model akan membentuk

Capital Asset Pricing Model (CAPM) (Agus, 2005).

Capital Asset Pricing Model merupakan suatu model keseimbangan yang

bisa menggambarkan atau memprediksi realitas di pasar yang bersifat

kompleks, sehinga dapat membantu kita melihat hubungan return dan resiko

di dunia nyata yang terkadang sangat kompleks. Selain itu CAPM juga dapat

dipergunakan untuk menentukan harga suatu aktiva modal (capital assets),

dengan mengingat segala karakteristik aktiva tersebut. Yang dimaksud

karakteristik aktiva tersebut adalah risikonya. Dengan model ini kita

mencoba menentukan berapa harga yang seharusnya bersedia dibayar oleh

Page 63: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 25

para investor terhadap suatu aktiva modal.

Model CAPM : E(Ri)=Rf+[E(Rm)-Rf]βi

Dimana,

E(Ri) = return yang diharapkan dari surat berharga

i(β) = resiko sistematis

[E(Rm)-Rf] = market risk premium

Dalam CAPM, β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham

biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham. Bila β > 1.00 artinya saham

cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar. β < 1.00 artinya saham

cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara umum

(general market index). Perubahan persamaan risiko dan perolehan

(Equation Risk and Return) dengan memasukan faktor β dinyatakan sebagai:

Rs = Rf + βs (Rm - Rf)

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rm = Expected return on the stock market as a whole

βs = Stock‟s beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu

CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh

unsystematic risk, dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih

tinggi (higher βs) akan dihargai relatif lebih daripada saham yang

menawarkan risiko lebih rendah (lower βs). Riset empiris mendukung

argumen mengenai βs sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai

saham di masa yang akan datang (future stock prices) (Yohan Naftali, 2007).

Berbagai pengujian CAPM dengan data empiris telah banyak dilakukan.

Pada tahun 2005, Saputra dan Leng menggunakan sampel saham-saham di

BEJ pada tahun 1999, untuk melihat pegaruh risiko sistematis dan likuiditas

terhadap return saham-saham. Likuiditas diukur dengan bid-ask spread.

Hasilnya menunjukkan bahwa baik likuiditas maupun risiko sistematis

secara signifikan mempengaruhi return, tetapi diantara kedua faktor tersebut

yang paling banyak berpengaruh adalah risiko sistematis (Agus, 2005)

KESIMPULAN

Alternatif investasi modal sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi

pasar modal yang mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan

harga saham yang terjual belikan. Rationalitas investor dapat diukur

sejauhmana mereka dapat menentukan pilihannya untuk mendapatkan hasil

Page 64: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

yang maksimum pada tingkat risiko tertentu. Para investor secara rasional

akan mencari portofolio yang memberikan Return maksimal pada risiko

minimal.

Analisis portofolio dapat digunakan untuk menentukan return optimal

pada.risiko yang minimal, salah satu metode analisis yang banyak digunakan

adalah SIM, model ini merupakan bentuk penyederhanaan dari model

portofolio maksimal Markowitz, analisis dilakukan dengan menghitung

koefisien beta yang mencerminkan tingkat risiko dan tingkat return masing-

masing saham yang diamati, dengan diketahuinya tingkat return saham dan

koefisien beta, kita dapat menentukan exess returns to beta (ERB) yang.

mencerminkan tingkat keuntungan yang sangat mungkin dapat dicapai.

Langkah selanjutnya untuk mendapatkan kandidat portofolio kuat, diperoleh

dengan membandingkan antara ERB dengan Cut off Rate untuk

menghasilkan saham-saham yang memiliki tingkat return yang tinggi dan

risiko yang minimal untuk mengeliminir risiko tidak sistematis. Dari analisis

portfolio tersebut, kita dapat menentukan proporsi dana vang diinvestasikan,

dengan cara membagi persentase tingkat return dengan total proporsi

investasi.

Disamping beberapa model analisis seperti Eficient Frontier

Markowitz dan SIM, terdapat beberapa model keseimbangan seperti CAPM

dan APT Model keseimbangan CAPM membantu menggambarkan

hubungan resiko dan return secara lebih sederhana, dan hanya menggunakan

satu variable (disebut juga variable beta) untuk menggambarkan resiko,

sedangkan APT lebih kompleks disbanding CAPM karena menggunakan

sekian banyak variable pengukur resiko (eduardus tandelilin, 2001)

Model-model analisis dan model keseimbangan telah banyak digunakan

untuk menentukan portfolio set yang optimal, dalam beberapa decade

terakhir, model-model tersebut telah banyak dikembangkan untuk lebih

memberi kemudahan bagi investor dalam membuat analisis. Beberapa

Software aplikasi juga turut mendukung kemudahan analisis, sehingga

beberapa kendala yang sering ditemui (kompleksitas, waktu perhitungan)

oleh investor dapat di atasi. Setiap keeegiatran Investasi tentunya harus

sesuai syariah yang berdasarkan Ibadah, agar terciptanya Ekonomi yang

Islami sehingga terciptalah nilai Ibadah di dalamnya.

Page 65: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 27

SEKELUMIT TENTANG INVESTASI DENGAN

SEMANGAT IBADAH

WIDHI WICAKSONO

A. Investasi

Investasi banyak teori yang menjelaskan hal ini namun pada intinya adalah

sebagai suatu TINDAKAN untuk mengembangkan nilai aset yang kita

punya atau kita miliki.

Mengapa disebut sebagai TINDAKAN? Karena investasi memang benar-

benar memerlukan action dalam menjalankannya. Bila hanya angan,impian,

wacana, omongan dan tidak disertai tindakan belumlh disebut sebagai

investasi. Bila anda memiliki 1 gram emas dan berniat untuk dijual tahun

depan dengan asumsi harga emas naik maka anda sudah melakukan

investasi; lain halnya bila anda bercerita pada teman kuliah, teman kantor

atau reken-rekan anda bahwa anda ingin membeli tanah dan membangun

Page 66: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

rumah disana tahun depan tapi uangnya belum terkumpul maka apa yang

anda lakukan belumlah dikatakan sebagai sebuah investasi karena belum ada

action dari anda untuk mewujudkannya.

Contoh lain sebuah investasi adalah Anda punya uang Rp 5 juta, lalu ingin

mengembangkan dana tersebut menjadi Rp 10 juta dalam waktu satu tahun.

Nah, usaha apa yang Anda lakukan untuk mengembangkan uang tersebut.

Itulah yang dimaksud TINDAKAN BERINVESTASI.

Uang tersebut bisa Anda depositokan, ditabungan, dibelikan emas atau cara-

cara lain.

Berkaitan dengan tindakan dalam berinvestasi tentunya sebuah tindakan

akan menimbulkan yang namanya akibat. Tentunya akibat dalam sebuah

investasi terbagi menjadi 2:

1. Akibat positif disebut dengan hasil

2. Akibat negatif disebut dengan resiko

Dalam berinvestasi kita harus memperhatikan beberapa hal sebelum

memutuskan untuk berinvestasi diantarnya adalah:

1. Niatkan investasi untuk beribadah

2. Tentukanlah tujuan anda investasi

3. Kenali produk investasi yang ingin anda beli

4. Sesuaikn dengan profil resiko

1. 1Niatkan untuk beribadah

Sebagai umat muslim tentunya segala sesuatu yang kita lakukan semata-

mata dalam rangk berbadah pada Allah S.W.T karena sesungguihnya

manusia diciptkan allah untuk beribadah. Dan tidak diciptakan jin dan

manusia kecuali untuk berbadah pada Allah S.W.T sudah selayaknya lah

niatkan segala sesuatu untuk beribadah

2.1 Tentukan tujuan anda berinvestasi

Apa bedanya investasi di tabungan dengan saham ? Apa bedanya

berinvestasi dengan membeli tanah dengan membeli emas ?

Page 67: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 29

Bila Anda melakukan investasi tanpa tujuan, pasti Anda akan sulit

menjawabnya. Seorang klien berkata bahwa ia menabung di tabungan

supaya uangnya tidak habis. Sebagian klien saya juga beralasan dia

membeli tanah supaya investasinya ada bentuknya. Dan ada juga klien

saya bercerita dia membeli emas supaya uangnya tidak turun nilainya

dibanding inflasi. Secara umum sih benar. tapi sebaiknya sebuah

investasi harus memiliki tujuan. Kenapa demikian ? karena tiap tujuan

investasi akan mengakibatkan pemilihan alat investasi yang berbeda,

hasil investasi yang diharapkan yang berbeda dan yang pasti risiko yang

siap diterima juga berbeda. Untuk tujuan jangka pendek, fokuslah ke

risiko dan likuiditas artinya untuk jangka pendek cari produk yang

risikonya rendah dan likuiditasnya tinggi. Kenapa ? karena Anda

membutuhkan dananya cepat. Jadi jangan sampai pada waktu dibutuhkan

nilai uang Anda turun. Untuk jangka panjang ? bolehlah memilih produk

yang berisiko dan likuiditas rendah tapi tentu dengan imbal hasil yang

tinggi. Karena Anda membutuhkan dananya masih agak lama jadi

pengendalian risikonya bisa lebih mudah dijaga.

3.1 Kenali Produk Investasinya

Berhubungan dengan tujuan di atas,dalam berinvestasi Anda sebaiknya

mengenal produk pilihan Anda. Suatu produk investasi memiliki

kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan produk lainnya. Produk

jangka panjang memiliki kelebihan di hasil yang tinggi sedangkan

produk jangka pendek memiliki kelebihan di risiko yang rendah.

Sesuaikan hal tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.

4.1 Sesuaikan dengan profil risiko

Apa tipe risiko pribadi Anda ? apakah senang berisiko atau tidak ? untuk

Anda yang senang berisiko, mungkin tidak menjadi masalah memilih

produk yang berisiko. Tapi untuk Anda yang tidak senang berisiko, cari

produk yang tidak berisiko pula. Mungkin beberapa orang senang

berinvestasi di saham untuk investasi jangka panjangnya karena

memberikan imbal hasil yang tinggi walaupun penuh ketidak pastian.

Tapi sebagian lagi tidak. Mereka lebih senang berinvestasi jangka

panjang di produk property seperti tanah atau bangunan karena merasa

lebih pasti. Selain pribadi, ada lagi pertimbangan lain seperti misalnya

usia dan status. Usia Anda sudah cukup tinggi, sebaiknya jangan

berinvestasi di produk yang berisiko tinggi. Begitu pula sebaliknya.

Kenapa ini penting ? karena biasanya investasi yang memberikan hasil

tinggi adalah produk untuk tujuan jangka panjang. Jadi kalau usia Anda

sudah tinggi, untuk apa berinvestasi untuk jangka panjang ?

Page 68: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Setelah anda memperhatikan hal-hal yang harus dicermati sebelum

berinvestasi maka langkah selanjutnya adalah hal hal apa saja yang

mempengaruhi seseorang dalam melakukan sebuah invesrtasi. Diantaranya

adalah

1. Kebiasaan

2. Tingkat pengetahuan

3. Tawaran hasil

4. Likuiditas

5. Keamanan

6. lalu ditambah niatan dalam rangka beribadah pada Allah S.W.T

Page 69: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 31

1.1 Kebiasaaan

Faktor ini menjadi penentu keputusan seseorang dalam memilih produk

investasi. Itu yang menyebabkan kenapa deposito sampai saat ini masih

digemari orang kendati bunganya terus turun. Orang sudah terbiasa

menabung hanya di bank. Jarang yang kepikiran lewat cara lain, misalnya

asuransi, emas atau saham. Sepanjang kebiasaan orang tidak bergeser, maka

tabungan dan deposito tetap akan menjadi pilihan.

2.1 Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang terhadap sebuah produk investasi akan

mempengaruhi keputusan mereka dalam berinvestasi. Strategi lembaga

keuangan yang sering melakukan edukasi kepada masyarakat sangat

mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap produk investasi.

Jadi sepanjang ada edukasi atau promosi, maka tingkat pengetahuan

seseorang terhadap sebuah produk investasi akan meningkat, sehingga

kecenderungan mereka untuk lebih memilih produk tersebut juga semakin

besar.

Fakta yang terjadi sekarang, produk-produk yang masih paling banyak

melakukan edukasi dan promosi adalah produk-produk perbankan, asuransi

dan jasa manajemen investasi. Di masa depan promosi mereka tentu kian

gencar.

3.1 Tawaran Hasil

Tidak bisa dipungkiri, tawaran hasil yang diberikan oleh sebuah produk

investasi mempengaruhi keputusan seseorang untuk memilih produk

investasi. Sebagai contoh, kalau Anda dibilang bahwa ada produk investasi

yang bisa memberikan hasil diatas bunga deposito, maka biasanya Anda

akan mengernyitkan dahi dan mulai penasaran dan minta dijelaskan bukan?

Yang terjadi sekarang produk-produk seperti saham, reksa dana dan unit link

masih mendominasi tawaran produk-produk yang memberikan hasil tinggi

walaupun investasi ini risikonya lebih tinggi. Ke depan, sepanjang ada

produk yang bisa menawarkan hasil yang lebih tinggi, maka produk itu bisa

jadi akan menjadi tren.

Page 70: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

4.1 Likuiditas

Prinsipnya, ketika seseorang mulai berinvestasi, dia bisa melakukannya

dengan dua cara. Pertama adalah dengan membeli sebuah produk investasi

yang dia pegang sendiri (seperti emas atau properti). Produk tersebut bisa

diharapkan jika dijual lagi harganya lebih tinggi. Cara kedua, dia bisa

berinvestasi dengan "menitipkan" uangnya ke dalam sebuah lembaga

(seperti bank, asuransi atau jasa manajemen investasi).

Pada cara pertama, likuiditas atau kemudahan dalam menjual kembali

produk investasi yang sudah Anda beli akan mempengaruhi keputusan

seseorang dalam berinvestasi. Semakin mudah dijual, biasanya produk itu

akan semakin disukai. Saat ini emas masih menjadi produk yang dianggap

cukup mudah untuk dijual, selain saham dan reksa dana.

5.1 Keamanan

Hal kelima yang menjadi faktor tren berinvestasi di masa mendatang adalah

faktor keamanan. Semakin baik reputasi lembaga (bank, asuransi, jasa

manajemen investasi), maka masyarakat makin mempercayai. Masyarakat

pun akan merasa aman "menitipkan" uangnya ke lembaga-lembaga yang

reputasinya tinggi.

6.1 Niatan Ibadah

Sebagai umat muslim tentunya segala sesuatu yang kita lakukan semata-

mata dalam rangk berbadah pada Allah S.W.T karena sesungguihnya

manusia diciptkan allah untuk beribadah. Dan tidak diciptakan jin dan

manusia kecuali untuk berbadah pada Allah S.W.T sudah selayaknya lah

niatkan segala sesuatu untuk beribadah

Page 71: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 33

Fakta yang terjadi sekarang adalah bahwa orang masih melihat bank sebagai

tempat yang aman untuk berinvestasi. Untuk jasa asuransi, orang masih

melihat bahwa perusahaan asuransi yang join dengan perusahaan asing

memiliki kesan kuat di masyarakat bahwa lembaga tersebut adalah lembaga

yang aman, sehingga pantas untuk didatangi sebagai tempat berinvestasi.

Di masa depan, bila suatu lembaga bisa menunjukkan bahwa mereka adalah

perusahaan yang kuat dan sehat, bukan tidak mungkin orang akan

memutuskan untuk berinvestasi ke perusahaan tersebut.

Page 72: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

B.KONSEP SEDERHANA YANG DIJARKAN DALAM INVESTASI

ISLAM

Inti dalam investasi syariah adalah

1. Tidak mengandung unsur riba atau bunga

2. Tidak mengandungf unsur maysir ( untung-untungan)

3. Tidak mengandung unsur Gharar (Judi)

4. Tidak haram baik Input,proses dan hasilnya

5. Lebih baik menghindari yang mengandung unsur syuhat

6. terakhir ada kejelasan atau underlying Asset

Demikianlah sekelumit informasi tentang investasi. Semoga bermanfaat.

Kritik dan saran mohon disampaikan melalui redaksi.

Page 73: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 35

PERKEMBANGAN SAHAM SYARIAH DI MALAYSIA

Ahmad Fahrudin

ABSTRAK

Tujuan analisis ini adalah untuk meninjau secara akademis teori-teori

tentang pasar modal syariah dan saham syariah serta mengenai

perkembangan saham syariah di dunia muslim dengan metode perbandingan

dari perkembangan masing-masing negara di dunia muslim maupun non

muslim yang menerapkan pasar modal yang berlandaskan syariah.

Dari segi teori, para ekonom muslim terus mngkaji formulasi mengenai

pasar modal yang sesuai dengan syariah sehingga dalam bertransaksi pada

pasar modal, umat muslim mampu melakukan hal tersebut tanpa ada

keraguan akan kehalalan dan kesahihan dalam bertransaksi bisnis sesuai

dengan syariah Islam di pasar modal. Dari segi penerapan dan aplikasi pasar

modal serta saham syariah, ternyata sudah ada beberapa Negara yang

melakukan inovasi pada keuangan syariah dengan meluncurkan saham yang

sesuai dengan syariat islam, di anataranya Amerika serikat yang dirintis oleh

Amana Fund pada tahun 1986 dan meluncurkannya pada februari 1999

dengan nama Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI), Di Indonesia yang

dirintis pada tahun 1997 dan diluncurkan saham syariah pada tahun 2000

dengan nama Jakarta Islamic Index (JII), di Malaysia sendiri saham syariah

diluncurkan pada april 1999 dengan nama Kuala Lumpur Sharia Index

(KLSI) dan penerapan perdagangan saham syariah di beberapa Negara

didunia .

Kata kunci : pasar modal, saham syariah, DJIMI, JII dan KLSI.

Page 74: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PENDAHULUAN

Dalam Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat

dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi

produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Al-qur‟an dengan

tegas melarang kegiatan penimbunan (iktinaz) terhadap harta yang dimiliki.

Dalam ajaran Islam, bahwa kegiatan berinvestasi dapat dikategorikan

sebagai kegiatan ekonomi yang sekaligus kegiatan tersebut termasuk

kegiatan muamalah yaitu suatu kegiatan yang mengatur hubungan antar

manusia. Sementara itu berdasarkan kaidah Fikih, bahwa hukum asal dari

kegiatan muamalah itu adalah mubah (boleh) yaitu semua kegiatan dalam

pola hubungan antar manusia adalah mubah (boleh) kecuali yang jelas ada

larangannya (haram). Ini berarti ketika suatu kegiatan muamalah yang

kegiatan tersebut baru muncul dan belum dikenal sebelumnya dalam ajaran

Islam maka kegiatan tersebut dianggap dapat diterima kecuali terdapat

implikasi dari Al Qur‟an dan Hadist yang melarangnya secara implisit

maupun eksplisit.

Untuk mengimplementasikan seruan investasi tersebut, maka harus

diciptakan suatu sarana untuk berinvestasi. Banyak pilihan orang untuk

menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi

adalah menanamkan hartanya di pasar modal. Pasar modal pada dasarnya

merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau surat-surat

berharga jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk

utang maupun modal sendiri. Institusi pasar modal syariah merupakan salah

satu pengejawantahan dari seruan Allah tentang investasi tersebut.

Pasar modal merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian

dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi

pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk

memperkuat posisi keuangannya. Sebagaimana dipahami, Pasar Modal

merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek

tersebut. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor

dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan

instrumen keuangan jangka panjang. Sayangnya selama ini pasar modal

Page 75: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 37

menjadi wadah ekonomi yang paling banyak menjalankan transaksi yang

dilarang seperti bunga (riba), perjudian (gambling/maysir), gharar, penipuan

dan lain-lain. Upaya untuk melakukan Islamisasi pada sektor perputaran

modal yang sangat vital bagi perekonomian modern ini semakin gencar.

Dalam rangka mengkaji reksadana berdasarkan syariah, peserta lokakarya

Alim-Ulama MUI menetapkan sejumlah dalil sebagai alasan, yaitu dalil

yang diambil dari ayat Al-Qur‟an, hadits dan pendapat ulama.

Ayat al-Qur‟an yang dijadikan dalil adalah QS. Al-Maidah (5);1 tentang

perintah bagi umat Islam agar menunaikan perikatan dan perjanjian; dan QS.

An-Nisa (4);29 tentang cegahan mengkonsumsi harta sesama dengan cara

yang batil. Sedangkan hadits yang dijadikan dalil hadits riwayat Abu Dawud

tentang kebolehan melakukan perdamaian selama tidak untuk menghalalkan

sesuatu yang haram atau sebaliknya. Pendapat ulama yang dijadikan dalil

adalah pendapat wahbah zuhaili yang menyatakan transaksi apa pun

dibolehkan selama tidak dilarang dan tidak bertentangan syariah.

Disamping mempertimbangkan dalil Al-Qur‟an, hadits dan pendapat ulama,

dalam keputusan lokakarya Alim-Ulama tentang reksadana juga terdapat

pertimbangan sosial; yaitu dalam kehidupan terdapat dua kenyataan yang

cenderung kontradiktif: Di satu sisi, terdapat golongan masyarakat yang

memiliki modal tapi tidak memiliki keahlian berbisnis; sedangkan di sisi

lain, terdapat juga masyarakat yang memiliki keahlain berbisnis tapi tidak

memiliki modal. Dengan pertimbangan sosial tersebut, ditetapkanlah fungsi-

fungsi reksadana syariah sebagai berikut: Pertama, reksadana syariah

berfungsi sebagai lembaga yang mengelola harta memiliki kemampuan

untuk mengembangkan harta yang dikelolanya; kedua, reksadana syariah

berfungsi sebagai penghimpunan dana dari umat untuk diinvestasikan dalam

bidang usaha yang halal; ketiga, reksadana syariah merupakan upaya untuk

memberi jalan bagi umat Islam agar tidak bermu‟amalah dengan cara yang

batil; dan keempat, reksadana syariah menyediakan sarana bagi umat Islam

untuk ikut serta dalam pembangunan melalui investasi sesuai dengan syariat

Islam. Adapun pendapatnya Wahbah al Zuhaili dalam al Fiqh al Islami wa

adillatuhu juz 3/1841 dinyatakan bahwa: “bermuamalah dengan (melakukan

kegiatan transaksi atas) saham hukumnya oleh, karena pemilik saham adalah

mitra dalam perseroan sesuai dengan saham yang dimilikinya.”

Pendapat para ulama yang memperbolehkan jual beli saham serta pengalihan

kepemilikan porsi suatu surat berharga berdasar pada ketentuan bahwa

selama semua itu disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu

surat berharga (bi idzni syarikihi). Keputusan Muktamar ke-7 Majma‟ Fiqh

Page 76: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Islami tahun 1992 di Jeddah pun menyatakan bahwa boleh menjual atau

menjaminkan saham dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku

pada perseroan.

Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia merupakan sebuah Negara dengan

penduduk yang mayoritas beragama Islam, oleh karena itu sektor industri

pasar modal diharapkan bisa mengakomodir dan sekaligus melibatkan peran

serta warga muslim dimaksud secara langsung untuk ikut aktif menjadi

pelaku utama pasar, tentunya adalah sebagai investor lokal di pasar modal

Indonesia. Sebagai upaya dalam merealisasikan hal tersebut, maka sudah

sewajarnya disediakan dan dikembangkan produk-produk investasi di pasar

modal Indonesia yang sesuai dengan prinsip dasar ajaran agama Islam. Hal

tersebut di atas menjadi penting mengingat masih adanya anggapan di

kalangan umat Islam sendiri bahwa berinvestasi di sektor pasar modal di

satu sisi adalah merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan (diharamkan)

berdasarkan ajaran Islam, sementara pada sisi yang lain bahwa Indonesia

juga perlu memperhatikan serta menarik minat investor mancanegara untuk

berinvestsi di pasar modal Indonesia. terutama investor dari negara-negara

Timur Tengah yang diyakini merupakan investor potensial.

Melalui makalah ini ingin diungkapkan teori-teori yang berkaitan dengan

pasar modal syariah dan saham syariah serta perkembangan perdagangan

saham syariah di beberapa Negara.

LANDASAN TEORITIS

Pasar Modal Syariah

Secara teoritis pasar modal (capital market) didefiniskan sebagai

perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, dalam bentuk

modal sendiri (stock) maupun hutang (bond), baik yang diterbitkan oleh

pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (Privat

sector). Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit

dari pasar keuangan (Financial market), dalam financial market,

diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri baik dana jangka

panjang maupun jangka pendek, baik bersifat negotiable maupun non

negotiable.

Page 77: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 39

Konsep bursa saham yang sesuai dengan prinsip syariah ialah dalam berbagi

keuntungan dan kerugian, tetapi tidak semua bisnis yang terdaftar dalam

bursa saham sesuai dengan prinsip syariah, isu ini merupakan tantangan

dalam pengembangan pasar modal syariah. Sehingga dapat difahami bahwa

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep

syariah, di mana setiap perdagangan surat berharga mentaati ketentuan

transaksi sesuai dengan basis syariah.

Instrumen Pasar Modal Syariah

Investasi keuangan syariah harus disertai dengan kegiatan sektor riil atau

transaksi yang mendasari (underlying transaction). Untuk itu, penciptaan

instrumen investasi syariah dalam pasar modal adalah dari sekuritasi

aset/proyek (asset securitisation) yang merupakan bukti penyertaan,

sekuritasi utang (debt securitisation) atau penerbitan surat utang yang timbul

atas transaksi jual beli (al dayn) atau merupakan sumber pendanaan bagi

perusahaan, sekuritasi modal (equity securitisation), merupakan emisi surat

berharga oleh perusahaan emiten yang telah terdaftar dalam pasar modal

syariah dalam bentuk saham.

Adapun instrumen pasar modal yang sesuai dengan syariah dalam pasar

perdana adalah muqaradah/mudharabah funds, saham biasa (common stock),

muqaradah/mudharabah Bonds. Karena instrumen pasar modal tersebut

diperdagangkan di pasar perdana, maka prinsip dasar pasar perdana adalah

semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, tidak boleh

menerbitkan efek utang untuk membayar kembali utang (bay al dayn bi al

dayn), dana atau hasil penjualan efek akan diterima oleh perusahaan, hasil

investasi akan diterima pemodal (shohibul maal), tidak boleh memberikan

jaminan hasil yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu.

Sedangkan untuk pasar sekunder ada beberapa tambahan dari prinsip dasar

pasar perdana, yaitu tidak boleh membeli efek berbasis trend (indeks), suatu

efek dapat diperjualbelikan namun hasil (manfaat) yang diperoleh dari efek

tersebut berupa kupon atau deviden tidak boleh diperjual belikan, tidak

boleh melakukan suatu transaksi murabahah dengan menjadikan objek

transaksi sebagai jaminan. Adapun jenis instrument pasar modal yang jelas

diharamkan syariah adalah preferred stock (saham istimewa), forward

contract, option.

Page 78: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Saham Syariah

Secara umum saham (stock) didefinisikan sebagai surat berharga keuangan

(Financial Securities) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan saham

patungan (Joint Stock Company) sebagai suatu alat untuk meningkatkan

modal jangka panjang. Para pembeli saham membayarkan uang pada

perusahaan sebagai bentuk penyertaan modal dan mereka menerima sebuah

sertifikat saham (Stock Certificate) sebagai tanda bukti kepemilikan atas

saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham (Stock

Register). Para pemegang saham (stock holder) dari sebuah perusahaan

merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk

memperoleh bagian laba dari perusahaan dalam bentuk deviden (dividens).

Saham-saham diperdagangkan dalam bursa saham (stock exchange)

Definisi saham menurut syariah :

1. Penyertaan seseorang untuk menyertakan hartanya untuk mendapatkan

keuntungan dalam bentuk penyertaan modal individu.

2. Makna penyertaan ini adalah sang investor mendapatkan hak bagi

hasil/dividen pada atas penyertaan modalnya dan pengambilan keputusan

perusahaan pada saat Rapat umum pemegang Saham (RUPS).

Makna yang kedua mengandung penyertaan modal dalam perusahaan dan

tidak menutup kemungkinan bersatunya dua makna saham tersebut di atas.

Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki

karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan ruang

lingkup kegiatan usaha.Indeks Islam yang objektif adalah menjajaki saham

dapat dipertukarkan sesuai dengan petunjuk investasi Islam yang sesuai

dengan syariah. Penyertaan saham di sebuah perusahaan untuk mendapatkan

keuntungan jika perusahaan itu meraup keuntungan, di dalam fikih

muamalah (ekonomi) Islam disebut dengan al-syirkah. Sekalipun

pembahasan al-syirkah di zaman klasik masih amat sederhana, namun hal

tersebut bisa berkembang dan dikembangkan sesuia dengan tuntutan waktu

dan ruang. Dari berbagai bentuk al-syirkah yang dikemukakan para ulama

fikih, syirkah al-inan amat berdekatan dengan penyertaan modal melalui

pembelian saham suatu perusahaan. Para ulama fikih mendefinisikan

Page 79: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 41

syirkah al-„inan dengan penggabungan modal dari dua orang atau lebih yang

jumlahnya tidak harus sama. Syirkah (Perseroan) al-„inan dibangun atas

prinsip perwakilan (wakalah) dan kepercayaan (amanah), karena masing-

masing pihak yang telah menanamkan modalnya dalam bentuk saham

kepada perseroan, berarti telah memberikan kepercayaan kepada perseroan

untuk mengelola saham tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari perseroan

ini dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama, dan kerugian yang diderita

ditanggung oleh pemegang saham sesuai dengan persentase masing-masing

sesuai dengan kaidah fikih yang mengatakan : al-ribh „ala ma syaratha wa al

wadi‟ah „ala qadr al-malain (keuntungan sesuai dengan persentase modal

masing-masing).

Hukum Islam (Shari‟ah) mengijinkan kegiatan ekonomi patungan dan

mengaturnya di bawah ketentuan persekutuan (masharikah) dan pembagian

keuntungannya (Mudaharabah). perusahaan berdasarkan pada persekutuan

menjadi versi modern dari aktivitas yang dilaksanakan di bawah ketetapan

persekutuan (musharikah). biasanya tindakan persekutuan menyediakan

cukup kebebasan kepada mitra untuk setuju pada terminologi yang seperti

itu akan konsisten dengan ketetapan hukum islam (shariah). Untuk menjadi

diizinkan, persekutuan harus tidak melanggar ketetapan yang wajib dari

hukum islam

Jenis-jenis saham

Dalam prakteknya terdapat beberapa jenis saham yang dapat dibedakan

menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh para pemegang saham.

a.Cara peralihan hak

Ditinjau dari cara peralihannya, saham dibedakan menjadi saham atas unjuk

dan saham atas nama.

1.Sahamatasunjuk(bearerstock)

Saham atas unjuk adalah saham yang tidak ditulis nama pembelinya agar

mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.

2. Saham atas nama (Registered stock) Saham atas nama adalah saham yang

ditulis dengan jelas nama pemegang saham dan dicatat dalam buku

perusahaan yang memuat khusus daftar pemegang saham.

Page 80: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

b. Menurut hak tagihan

1. Saham biasa (Common stock) Saham biasa (Common stock) adalah

saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian

deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut

dilikuidasi. Saham ini yang paling dikenal masyarakat. Saham biasa

memiliki harga nomila yang nilainya ditetapkan oleh emiten (perusahaan

yang menerbitkan saham) dan harga saham ini disebut dengan nilai pari (par

value). Besarnya harga nominal saham tergantung pada keinginan emiten,

harga nominal yang ditentukan oleh emiten berbeda dengan harga perdana

(primar pric) dari suatu saham, harga perdana adalah harga sebelum suatu

saham dicatat (listed) di bursa efek. Jika suatu saham terjual dengan harga

perdana yang lebih tinggi dari harga nominalnya, maka selisihnya disebut

dengan agio saham.

Saham biasa dapat dibedakan ke dalam lima jenis :

a) Blue chip stock, yakni saham biasa dari suatu perusahaan yang meiliki

reputasi, sebagai leader dari industri sejenisnya, memiliki pendapatan yang

stabil dan konsisten dalam membayar deviden

b) Income stock, yakni saham dari suatu emiten, dan emiten bersangkutan

dapat dibayar deviden lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayar pada

tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan

pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen

tunai.Emiten sperti ini tidak suka menekan laba dan memetingkan potensi

pertumbuhan harga saham (P/E ratio), saham ini mempunyai indeks beta

(sensitivitas terhadap harga saham) yang lebih kecil dari 1

c) Growth Stock (well known), yakni saham-saham dari emiten yang

memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, selain itu terdapat pula

growth stock (leser known), yakni saham dan emiten tidak sebagai leader

dalam industri, tetapi memiliki cirri seperti gowth stock (well known) .

Umumnya saham ini berasal dari daerah-daerah yang kurang popular di

kalangan emiten.

d) Speculative ston, yakni saham yang emiten tidak bisa secara konsisten

memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai

Page 81: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 43

kemapuan penghasilan yang tinggi di masa yang akan dating meskipun

belum pasti.

e) Counter cyclical stock, yakni saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi

ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi

ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, karena emitennya mampu

memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten

dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten ini

biasanya bergeraka pada komoditi yang dibutuhkan masyarakat seperti

rokok dan komoditi pertanian .

2. Saham Preferen (Prefered stock) Tanpa hak suara (Versi Amerika),

sedangkan di Indonesia memiliki hak suara. Jenis-jenisnya :

Cummulativepreferredstock Kalau emiten tidak mebayar deviden maka

akan diperhitungkan pada tahun berikutnya. Memiliki hak lebih dulu dari

pada saham biasa Non CummulativepreferredstockMendapat prioritas

sampai persentase tertentu, tetapi tidak diperhitungkan pada pembagian

deviden tahun berikutnya. Participatingpreferredstock Di samping dividen

biasa, pemegangnya berhak atas dividen ekstra yang dibayarkan perusahaan

emisi.

Indeks Harga Saham

Angka indeks atau sering disebut indeks saja, pada dasarnya merupakan

suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan

untuk melakukan perbandingan anatar kegiatan yang sama (produksi,

ekspor, hasil penjualan, jumlah uang yang beredar dan lain sebagainya)

dalam dua waktu yang berbeda. Demikian juga dengan indeks harga saham,

indeks di sini akan membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke

waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan

dibandingkan dengan suatu waktu tertentu. Seperti dalam indeks lainnya,

dalam pengukuran indeks harga saham kita memerlukan juga dua macam

waktu, yaitu waktu dasar dan waktu yang berlaku.

Page 82: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

C. ANALISIS KOMPARATIF PENERAPAN PENGEMBANGAN

SAHAM

SYARIAH DI DUNIA

Karena larangan dan batasan Islam pada bisnis-bisnis tertentu yang

bertentangan dengan syariah, sampai tahun 1970 sejumlah besar masyarakat

muslim tidak dapat terlibat dalam investasi di pasar modal.

Untuk memenuhi kepentingan pemodal yang ingin mendasarkan kegiatan

investasinya berdasarkan kepada prinsip-prinsip syariah, maka di sejumlah

bursa efek dunia telah disusun indeks yang secara khusus terdiri dari

komponen saham-saham yang tergolong kegiatan usahanya tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

Adapun negara yang pertama kali mengintrodusir untuk

mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar modal adalah “Jordan

dan Pakistan”, karena kedua negara tersebut telah menyusun dasar hukum

penerbitan obligasi syariah. Selanjutnya pada tahun 1978, Pemerintah Jordan

melalui Law Nomor 13 tahun 1978 telah mengijinkan Jordan Islamic Bank

untuk menerbitkan Muqaradah Bond. Ijin penerbitan Muqaradah Bond ini

kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Muqaradah Bond Act pada

tahun 1981, sedangkan pemerintah Pakistan pada pada tahun 1980

menerbitkan the Madarabas Company dan Madarabas Ordinance.

Berikut penerapan pengembangan saham syariah di beberapa Negara :

1. Amerika Serikat Menurut Achsien (2000) pengembang pertama indeks

syariah dan equity fund seperti reksadana adalah Amerika Serikat, setelah

The Amana Fund diluncurkan The North American Islamic Trust sebagai

equity fund pertama di tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow Jones Index

meluncurkan Dow Jones Islamic Market Index (DJIM). Sharia Suvervisory

Board (SSB) dari Dow Jones Islamic Market Index (DJIM) melakukan

filterisasi terhadap saham-saham hala berdasarkan aktivitas bisnis dan rasio

finansialnya. SSB secara lebih spesifik langsung mengeluarkan perusahaan\

yang memiliki usaha dalam bidang-bidangberikut:

1)Alkohol;

2)Rokok/Toacco;

3)DagingBabi;

4)JasaKeuanganKonvensional;

Page 83: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 45

5)Pertahanandanpersenjataan;dan

6)Hiburan(Hotel,kasino/perjudian,cinema,musik)

Selanjutnya, sariangan kedua berupa ketentuan atas rasio financial untuk

mengeluarkan perusahaan-perusahaan dengan utang dan/atau tingkat

pendapatan dari bunga. Perusahaan akan dkeluarkan dari DJIM indeks jika :

1) Total Utang/Total Asset = atau > 33 %

2) Total Piutang/Total Aset = atau > 47 %

3) Non Operating Ineterest Income/Operating income = atau > 9 %

Pada februari 1999, Dow Jones meluncurkan Pasar Index Islam

pertama nya. Dow Jones Islamic Index adalah salah satu bagian dari Dow

Jones index Global group, yang meliputi dari 34 negara dan 10 sektor

ekonomi, 18 sektor pasar, 51 grup industri dan 89 sub-sub kelompok yang

digambarkan oleh Dow Jones Global Classification Standard. Dow Jones

tidak memasukkan bursa index kelompok industri yang bertentangan dengan

prinsip Islam. Aktivitas itu meliputi tembakau, minuman beralkohol, daging

babi, perjudian, perdagangan senjata, pornografi, industri kesenian dan hotel,

dan jasa keuangan konvensional ( perbankan, asuransi, dll)

DJIMI mendaftar sekitar 1400 saham syariah dalam memenuhi hak

kekayaan index global nya lebih dari 5200 bursa/saham. Itu meliputi saham

syariah di seluruh dunia, menyediakan Investor Islam dengan perangkat

menyeluruh berdasar pada suatu perspektif investasi global. DJMI berisi 636

bursa/stock, dengan 234 di dalam Dow Jones Islam Market US Index, 32 di

dalam Dow Jones Islamic Market Canada Index, 218 di dalam Dow Jones

Islam Pacific Index, 117 di dalam Dow Jones Islamic Market Jepang Index,

127 di dalam Dow Jones Islamic Market Eropa, 43 di dalam Dow Jones

Islamic Market UK Index, 100 di dalam Dow Jones Islam Extra Liquid

Index dan 57 di dalam Dow Jones Islamic Market Technology Index

DJIMI diciptakan dan dipelihara berdasarkan metodologi yang konsisten.

Dimonitor oleh dewan pengawas pakar-pakar Islam yang memberi masukan

pada Dow Jones dalam hal yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap

komponen-koomponen persyaratan indeks. Komposisi DJIMI dievaluasi

setiap tiga bulan (secara kuartalan) dengan perubahan-perubahan yang

diimplementasikan pada Jumat ketiga bulan maret, Juni, September dan

desember. Data pasar pada akhir januari, april, juli dan oktober digunakan

sebagai dasar untuk proses revisi. Proses evaluasi dilaksanakan dengan

mengulang kriteria dan komponen umum proses seleksi, sebagaimana yang

Page 84: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai tambahan dari evaluasi berdasarkan

proses berjalan. Suatu perubahan pada indeks diperlukan jika terjadi

kejadian luar biasa seperti kebangkrutan, merger, dan pengambilalihan yang

memengaruhi komponen indeks. Selanjutnya, saat ada masalah-masalah

baru dan hal tersebut ditambahkan pada indeks-indeks Global Dow Jones,

hal tersebut juga dievaluasi berdasarkan kriteria DJIMI untuk menentukan

apakah akan dimasukkan dalam DJIMI.

Telah dibahas sebelumnya bahwa pengeluaran bagian-bagian bisnis yang

penting dari pendanaan portofolio Islam mengakibatkan risiko kehilangan

bagian tertentu dari keseluruhan kinerja, karena perusahaan-perusahaan

minuman kersa secara umum dapat bertahan dengan baik pada keadaan

resesi global saat ini dan juga diantara perusahaan-perusahaan terbaik

lainnya. Di sisi lain, masa resesi global saat ini dan beberapa kejadian

sebelum jatuhnya perusahaan dengan profil tinggi seperti worldCom dan

enron, DJIMI mampu mendeteksi tanda-tanda adanya masalah dalam

perusahaan dan mengeluarkan saham-saham mereka dari indeks-indeks

Islam. Hamper setahun sebelum WorlCom jatuh, DJIMI mengeluarkan

WorldCom dari indeks-indeksnya. WorldCom dikeluarkan karena rasio

utang terhadap kapitalisasi pasarnya melebihi 33 % yang disyaratkan DJIMI

agar dapat dimasukkan dalam perusahaan pada indeks-indeks Islam. Begitu

WorlCom dikeluarkan dari DJIMI, manajer pendanaan Islam menjual

saham-saham WorldCom, dimana saham diperdagangkan dengan harga 14

dollar. Enam bulan kemudian saham telah kehilangan nilainya.

Kemunculan indeks dari Dow Jones pasti mempunyai dampak yang luar

biasa pada investasi kekayaan menurut Islam. DJIM pasti mempunyai suatu

efek yang kekal pada seluruh konsep keuangan berbasis syariah dan

standardisasi itu telah memcapai sesuatu yang sangat banyak dicari pada

area keuangan Islam yang lain. Dengan 35 Indeks Islam dan hampir 1,8

miliyar dollar AS diatur berdasarkan syariah. Dow Jones Islamic Market

Index telah sangat sukses dalam waktu yang relatif pendek. Syekh

Mohammad bin Rasyid Al-Maktoum Award telah memberikan penghargaan

atas inovasi dalam keuangan Islam kepada Dow Jones Islamic Index Market

atas kontribusinya untuuk menstandardisasi investasi kekayaan menurut

criteria islam semenjak peluncurannya pada 1998.

Page 85: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 47

2. Indonesia

Di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi

sejak tahun 1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang

diprakarsai dana reksa. Selanjutnya, PT Bursa Eefek Jakarat (BEJ) bersama

dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan Jakarta

Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang

kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hokum syariah. Penentuan

criteria dari komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari

Dewan Pengawas Syariah DIM. Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang

bertentangan dengna prinsip hokum syariah Islam adalah :

• Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

• Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan

konvensional.

• Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan

dan minuman yang tergolong haram.

• Usaha yang memproduksi mendistribusi serta menyediakan barang-barang

ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat madharat.

Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam menentukan criteria saham-

saham emiten yang menjdai komponen dari Jakarta Islamic Index tersebut

adalah :

1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip hokum syariah dan sudah tercatat lebih dari 3

(tiga) bulan (kecuali bila termasuk di dalam saham-saham 10 berkapitalisasi

besar)

2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal 90 %

(sembilan puluh persen)

3. Memilih 60 (enam puluh ) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan

rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun

terakhir.

4. Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat

likuiditas rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir.

Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus

bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal

September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama dan

Page 86: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Pada tahun 2004,

terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal

dengan obligasi syariah Ijarah.Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul

instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks dimana indeks yang dijadikan

sebagai underlying adalah Indeks JII.

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara tidak langsung juga

dipengaruhi pasar modal yang berpegang pada konsep syariah yang terlebih

dahulu dijalankan oleh negara-negara lain. Pasar modal syariah di Indonesia

diperkenalkan pada bulan Juli 2000 ditandai dengan berdirinya Jakarta

Islamic Index. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta

Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek

Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari

1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi

penyaringan syariah dan kriteria untuk indeks.

Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional

No. 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.

Kriteria untuk indeks adalah Kapitalisasi pasar (market capitalization) dari

saham dimana JII menggunakan kapitalisasi pasar harian rata-rata selama

satu tahun. Dari kedua penilaian tersebut, untuk perusahaan emiten dapat

digolongkan dalam daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu saham dari

emiten dipilih yang tidak bertentangan dengan syariah dan telah listing

minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk 10 besar

kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah

60 saham. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian

sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap komponen indeks dilakukan setiap 6

bulan sekali.

Seiring dengan perkembangannya, pada tanggal 12 september 2007 dan 30

nopember 2007 BAPEPAM telah merilis Daftar Efek Syariah (DES), daftra

tersebut akan menjadi panduan investasi bagi investor yang ingin

menanamkan modalnya di portofolio syariah. Proses screening

(penyariangan) dalam penentuan Daftar Efek Syariah – BAPEPAM LK

ialah:

ScreeingPertama(corebisnis)

Screeningkedua(rasiokeuangan)

Page 87: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 49

Kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah seperti :

1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang;

2. menyelenggarakan jasa keuangan yang berkonsep ribawi , jual beli risiko

yang mengandung gharar dan atau maisir

3. Memproduksi,mendistribusikan, memperdagangkan, atau menyediakan :

• Barang dan atau jasa yang haram zatnya (haram lidzatihi)

• Barang atau jasa yang haram bukan karena dzatnya (haram ligairihi)

• Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat madharat

1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak

lebih dari 82 %

2. Utang berbasis bungan dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari

45:55 %

3. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

dengan total pendapatan tidak lebih dari 10 %

3. Malaysia.

Malaysia adalah salah satu negara yang telah meluncurkan pasar modal

Islam dengan bentuk Kuala Lumpur Stock Exchange Shariha Index (KLSE

SI). KLSE SI diluncurkan pada 17 April 1999 Dalam rangka mengimbangi

permintaan investor asing dan lokal yang mencari untuk menanam modal

dalam sekuritas yang konsisten dengan prinsip shariah. Investor mencari-cari

untuk dilibatkan dalam investasi berdasar pada prinsip shariah sekarang

mempunyai suatu benchmark untuk membuat keputusan informasi yang

lebih baik. KLSE SI adalah suatu rata-rata tertimbang index berisikan

Sekuritas dari perusahaan papan utama yang telah didesain oleh Shariah

Advisory Council (SAC) dari Komisi Sekuritas (SC). SAC mengeluarkan

criteria standar yang difokuskan pada aktivitas utama dari perusahaan-

perusahaan yang tercatat di KLSE. Dengan demikian perusahaan-perusahaan

yang aktivitasnya tidak bertentangan dengan prinsip syariah akan termasuk

dalam saham-saham yang disahkan.

Pasar Modal Syariah di Malaysia terbentuk pada awalnya karena besarnya

permintaan pasar pada awal tahun 90-an. Keberhasilan penerapan perbankan

Page 88: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

syariah memicu investor untuk dapat berinvestasi sesuai dengan kaidah-

kaidah investasi secara islami.

Pada tahun 1994 sebagai jawaban atas permintaan pasar di atas, pemerintah

Malaysia melalui Securities Commission Malaysia membentuk Islamic

Capital Market Unit (ICMU) dan Islamc Instrument Stuy Group (IISG).

ICMU ini bertugas melakukan riset dan pengembangan produk Pasar Modal

Islam dan melakukan analisa terhadap semua efek yang tercatat di bursa-

bursa Malaysia, disamping itu ICMU juga berfungsi sebagai tenaga riset dan

sekretariat bagi SAC.

Dalam perkembangannya IISG kemudian berubah nama menjadi Syariah

Advisory Council (SAC) pada tahun 1996. SAC ini bertugas memberikan

masukan kepada Securities Commission atas semua hal yang berhubungan

dengan pengembangan Pasar Modal Islam dan sebagai pusat referensi,

disamping itu SAC juga melakukan pengkajian efek-efek konvensional yang

sudah ada dari perspektif syaiah serta melakukan pengkajian dan

pengembangan atas efek dan instrument pasar modal lainnya. Sebagai hasil

dari pengkajian tersebut, SAC mengeluarkan daftar efek-efek yang telah

sesuai dengan prinsip

Sekuritas yang dikeluarkan dari saham-saham yang halal adalah perusahaan

yang :

1. Operasionalnya berdasarkan riba, seperti aktivitas yang dilakukan bank

dan institusi keuangan konvensional.

2. Operasionalnya melibatkan perjudian (al-maysir atau gambling)

3. Aktivitasnya melibatkan pabrikasi dan/atau penjualan produk-produk

haram, seperti alcohol, makanan haram, dan daging babi.

4. Operasinya mengandung elemen ketidakpastian (gharar atau uncertainty)

seperti bisnis asuransi konvensional.

5. Aktivitas inti ( Core Activities) perusahaan harus tidak bertentangan

dengan prinsip syariah seperti empat criteria di atas.

6. Persepsi public dan image perusahaan harus baik.

Page 89: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 51

7. Aktivitas inti (core Activities) perusahaan memiliki kepentingan dan

Masalah (public benefit) untuk umat dan bangsa.

Di Malaysia, ada dua indeks sayariah, KLSE Syariah Indeks dan Rashid

Hussain Bhd (RHB) Islamic Equity Index, yang mana mencerminkan

tumbuhnya minat akan saham islam di negeri tersebut. Indeks ini sudah

menyajikan suatu platform yang kuat untuk pertumbuhan saham dan

manajemen dana islami dan industri broker saham di Malaysia. KLSE

Syariah Indeks tlah menunjukkan performa yang baik pada tahun 2001

dengan keuntungan 2.3 persen.

KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas, maka saya menyimpulkan beberapa hal mengenai

teori tentang saham syariah dan penerapannya di beberapa Negara diantara

kesimpulannya ialah :

1. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep

syariah, di mana setiap perdagangan surat berharga mentaati ketentuan

transaksi sesuai dengan basis syariah

2. Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang

memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan

ruang lingkup kegiatan usaha.

3. Penyertaan saham di sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

jika perusahaan itu meraup keuntungan, di dalam fikih muamalah (ekonomi)

Islam disebut dengan al-syirkah. Sekalipun pembahasan al-syirkah di zaman

klasik masih amat sederhana, namun hal tersebut bisa berkembang dan

dikembangkan sesuia dengan tuntutan waktu dan ruang. Dari berbagai

bentuk al-syirkah yang dikemukakan para ulama fikih, syirkah al-inan amat

berdekatan dengan penyertaan modal melalui pembelian saham suatu

perusahaan

4. Saham Syariah sudah diterapkan di beberapa Negara untuk memfasilitasi

para investor muslim yang ingin bertransaski di pasar modal yang sesuai

dengan prinspi syariah.

Page 90: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PERKEMBANGAN PASAR MODAL SYARIAH DI

INDONESIA

Edo Muhammad Hafidz

Pengertian Pasar modal

Pengertian pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan efek dalam

bentuk instrument keuangan baik dalam modal dan utang. Secara teoritis

pasar modal didefinisikan sebagai perdagangan instrument keuangan jangka

panjang, dalam bentuk modal sendiri maupun hutang, baik yang diterbitkan

pemerintah maupun swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan

konsep yang lebih sempit dari pasar uang.

Sedangkan pasar modal syariah adalah konsep bursa saham yang sesuai

dengan prinsip syariah yakni dalam berbagi keuntungan dan kerugian.

Sehingga dapat dipahami bahwa pasar modal syariah adalah pasar modal

yang dijalankan dengan konsep syariah, dimana setiap perdagangan surat

berharga harus sesuai atau berbasis syariah dan berlandaskan ibadah.

Adapun dalil-dalil tentang pasar modal

Dan mereka berkata: "Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di

pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar

malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?,(Al-Furqan

7)

Page 91: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 53

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka

sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan

sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu

bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.

Kegiatan pasar modal syariah di Indonesia diatur dalam undang-undang no.

8 tahun 1995 (UUPM) yang menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek.

Sedangkan efek dalam UUPM dinyatakan sebagai surat berharga, yaitu surat

pengakuan utang, surat berharga komersial, saham obligasi.

Di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi

sejak tahun 1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang

diterbitkan oleh dana reksa. Selanjutnya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang

kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hokum syariah, yang

diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertantangan dengan prinsip

hokum syariah islam adalah :

Usaha perjudian

Usaha lembaga keuangan konvensional

Usaha yang memproduksi makanan dan minuman haram

Usaha yang dapat merusak moral

Prinsip pasar modal syariah berbeda dengan pasar modal konvensional,

sejumlah instrument syariah di pasar modal sudah diperkenalkan kepada

masyarakat, misalnya saham syariah, obligasi syariah, dan reksa dana

syariah.

Dalam kerangka kegiatan pasar modal syariah ada beberapa lembaga penting

yang secara langsung terlibat dalam kegiatan pengawasan dan perdagangan,

yaitu: Bapepam, Dewan Sariah Nasional (DSN). DSN dalam hal ini akan

Page 92: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

berfungsi sebagai pusat referensi atas semua aspek-aspek sariah yang ada

dalam kegiatan pasar modal sariah. dSN bertugas memberikan fatwa-fatwa

sehubungan dengan kegiatan emisi, perdagangan. dSN mempunyai

kewenangan penuh untuk memberikan keputusan tentang berhak tidaknya

sebuah efek menyandang label syariah.

Bapepam menetapkan pengembangan pasar modal syariah sebagai salah satu

prioritas kerja lima tahun kedepan. Rencana ini dituangkan dalam master

plan pasar modal Indonesia 2005-2009. Dengan program ini, pengembangan

pasar modal syariah memilki arah yang jelas dan makin membaik.

Lebih lanjut dinyatakan ada dua strategi utama yang dicanangkan bapepam

untuk mencapai pengembangan pasar modal syariah dan produk pasar modal

syariah. Pertama, mengembangkan kerangka hokum untuk memfasilitasi

pengembangan pasar modal berbasis syariah. Yang kedua, mendorong

perkembangan produk pasar modal syariah.

Tujuh implementasi strategi yang dijabarkan oleh bapepam :

1. Mengatur penerapan prinsip syariah

2. Menyusun standar akutansi

3. Mengembangkan profesi pelaku pasar

4. Sosialisasi prinsip syariah

5. Mengembangkan produk

6. Menciptakan produk baru

7. Meningkatkan kerjasama dengan DSN

Untuk mendukung pengembangan pasar modal berbasis syariah perlu

disusun standar akutansi khusus yang terkait dengan penerapan prinsip

syariah. Prinsip-prinsip ekonomi syariah, dan praktek akutansi syariah yang

telah diterapkan di Negara lain. Pengembangan kerangka hokum pasar

modal dan penyusunan standar yang berlaku secara internasional seperti

IOSCO dan accountingand auditing organization for Islamic financial

institution (AAOIFI).

Dalam perkembangannya kemudian bapepam LK pada bulan November

2006 mengeluarkan keputusan ketua badan pengawas pasar modal dan

lembaga keuangan nomor kep.130/BI/2006 tentang penerbitan efek syariah

yang dituangkan dalam peraturan nomor IX.A.13 yang berisi antara lain

tentang ketentuan untuk menerbitkan efek syariah.

Page 93: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 55

Instrumen Saham Syariah

Satria Ali Suadi

I. Pendahuluan

Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan yang

melakukan penawaran secara umum (go public) dalam nominal ataupun

persentase tertentu.Saham secara umum merupakan surat bukti kepemilikan

atas sebuah perusahaan yang melakukan penawaran umum dalam nominal

atau persentase umum.

Ada berbagai definisi saham yang telah dikemukakan oleh para ahli

maupun berbagai buku-buku teks, antara lain:

a). Menurut Gitman : Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari

kepemilikan perusahaan. (Gitman:2000, 7)

b). Menurut Bernstein : Saham adalah selembar kertas yang menyatakan

kepemilikan dari sebagian perusahaaan. (Bernstein:1995, 197)

c). Menurut adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan

dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim

atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam

kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen keuangan.

(Mishkin:2001, 4)

d). Menurut Subagyo : Saham merupakan tanda penyertaan modal pada

suatu Perseroan Terbatas (PT). (Subagyo:1997)

Page 94: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

II. Jenis – jenis Saham

A. Ditinjau dari hak tagih

a. Saham biasa (common stocks).

Saham biasa adalah efek dari penyertaan pemilikan (equity security)

dari badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas. Saham biasa

memberikan jaminan untuk turut serta daiam pembagian laba daiam bentuk

deviden, apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Saham biasa

Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap

pembagian dividen dan hak pembagian kekayaan pada waktu likuidasi

b. Saham Preferen (preferred stocks).

Merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara

saham biasa dengan obligasi, karena bisa menghasilkan dividen secara tetap

seperti halnya pendapatan bunga obligasi. Saham ini mempunyai hak

istimewa menurut ketentuan dalam anggaran dasar, misalnya berupa

prioritas terhadap pembayaran dividen, penentuan pengurus, dan sisa harta

perusahaan dalam hal terjadi likuidasi.

B. Ditinjau dari cara peralihannya

a. Saham atas unjuk (bearer stocks)

Merupakan saham tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah

dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.

b. Saham atas nama (registered stocks).

Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di

mana cara peralihannya, harus melalui prosedur tertentu.

C. Ditinjau dari kinerja perdagangan

a. Saham dengan reputasi tinggi (blue-chips stock).

b. Saham pendapatan (income stock).

Page 95: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 57

c. Saham pertumbuhan (growth stock).

d. Saham spekulatif (speculative stock).

e. Saham musiman (cyclical stock).

1. Perbedaan Saham biasa (common stocks) dengan Saham Preferen

(preferred stocks).

Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding

saham biasa dalam pembagian dividen dan aset, dan kadangkala memiliki

hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan untuk memveto

penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika saham

baru dikeluarkan (yaitu, pemegang saham preferen dapat membeli saham

yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan

kepada orang lain). Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham

biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas

ganda memiliki beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas

C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri.

Saham biasa (common stock) memang paling dikenal masyarakat. Di

antara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa

juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari

masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal maupun

bagi emiten.

Jadi dapat disimpulkan perbedaan antara saham preferen dengan saham

biasa:

1. Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan

tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu).

2. Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik

mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, begitupun sebaliknya. Tapi

untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya.

Page 96: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3. Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian

investasi, pemegang saham preferen yang diutamakan dibandingkan dengan

pemegang saham biasa.

4. Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga

dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, kalau preferen tidak.

2. Karakteristik Saham biasa (common stocks) dengan Saham Preferen

(preferred stocks)

a. Karakteristik hak pemegang Saham biasa:

1. Mendapatkan dividen.

2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang Saham.

3. Memiliki hak residual dalam pembagian aktiva ketika perusahan

dilikuidasi.

4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sesuai

dengan porsi yang dimilikinya.

5. Hak mengalihkan kepemilikan Saham

b. Karakteristik Saham preferen

1. Hak utama atas deviden, artinya saham istimewa mempunyai hak terlebih

dahulu dalam hal menerima deviden.

2. Hak utama atas aktiva perusahaan, artinya dalam hal likuidasi berhak

menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa

setelah semua kewajiban perusahan dilunasi.

3. Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh

penghasilan dalam jumlah yang tetap.

4. Jangka waktu yang tidak terbatas, artinya saham istimewa yang

diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan

Page 97: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 59

syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham

istimewa tersebut dengan harga tertentu.

5. Tidak mempunyai hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak

mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

6. Saham istimewa kumulatif, artinya deviden yang tidak dibayarkan oleh

perusa-haan kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham

istimewa tersebut. Jika suatu saat perusahaan tidak membagikan deviden,

maka pada periode yang lain jika perusahaan tersebut membagikan deviden,

maka perusahaan harus membayarkan deviden terutang tersebut sebelum

membagikannya kepada pemegang saham biasa.

3. Keuntungan dan Kerugian Membeli Saham Biasa Dengan Saham

Istimewa

Keuntungan membeli saham biasa

1. Mendapatkan dividen.

2. Mendapatkan capital gain.

3. Mendapat saham bonus (jika ada).

Risiko membeli saham biasa

1. Tidak mendapatkan dividen.

2. Harga jual saham di bawah harga beli (capital loss).

3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi.

4. Saham di-delist (dihapus) dari Bursa (delisting).

5. saham di-suspend (ditangguhkan perdagangannya) dari Bursa.

Keuntungan Membeli saham istimewa

1. Didahulukan dalam penerimaan dividen

Page 98: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2. Pemodal mendapatkan dividen tetap setiap tahunnya

3. Mendapatkan hak kumulatif untuk menerima dividen yang belum dibayar

tahun-tahun sebelumnya.

4. Pemodal berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan

saham biasa.

5. Pemodal mendapat prioritas pembayaran dividennya menyesuaikan

dengan saham biasa.

Risiko saham preferen

Dalam situasi di mana emiten bangkrut (pailit) dan harus melakukan

likuidasi, maka hak pemegang saham preferen dalam pembayaran hasil

likuidasi urutannya berada di bawah pemegang obligasi.

saham preferen yang memberikan dividen tetap, biasanya harganya tidak

berubah. Sekalipun perusahaan penerbitnya bisa mencetak laba yang besar.

Dengan demikian, pemegang saham preferen yang memberikan dividen

tetap tidak akan mendapat penghasilan dari capital gain.

III. Saham Syariah

Saham syariah adalah saham-saham yang memiliki karakteristik

sesuai dengan syariah Islam atau yang lebih dikenal dengan syariah

compliant . Terdapat beberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham

apakah bisa dikategorikan sebagai saham syariah atau tidak

(Kurniawan,T,2008), yaitu:

Pendekatan jual beli. Dalam pendekatan ini diasumsikan saham

adalah asset dan dalam jual beli ada pertukaran asset ini dengan uang. Juga

bisa dikategorikan sebagai sebuah kerja sama yang memakai prinsip bagi

hasil (profit-loss sharing).

Pendekatan aktivitas keuangan atau produksi. Dengan menggunakan

pendekatan produksi ini, sebuah saham bisa diklaim sebagai saham yang

halal ketika produksi dari barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan

bebas dari element-element yang haram yang secara explicit disebut di

Page 99: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 61

dalam Al-Quran seperti riba, judi, minuman yang memabukkan, zina, babi

dan semua turunan-turunannya.

Pendekatan pendapatan. Metode ini lebih melihat pada pendapatan

yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Ketika ada pendapatan yang

diperoleh dari Bunga (interest) maka secara umum kita bisa mengatakan

bahwa saham perusahaan tersebut tidak syariah karena masih ada unsur riba

disana. Oleh karena itu seluruh pendapatan yang didapat oleh perusahaan

harus terhindar dan bebas dari bunga atau interest.

P endekatan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Dengan melihat ratio hutang terhadap modal atau yang lebih dikenal dengan

debt/equity ratio. Dengan melihat ratio ini maka diketahui jumlah hutang

yang digunakan untuk modal atas perusahaan ini. Semakin besar ratio ini

semakin besar ketergantungan modal terhadap hutang. Akan tetapi untuk

saat ini bagi perusahan agak sulit untuk membuat ratio ini nol, atau sama

sekali tidak ada hutang atas modal. Oleh karena itu ada toleransi-toleransi

atau batasan seberapa besar “Debt to Equity ratio

“ ini. Dan masing masing

syariah indeks di dunia berbeda dalam penetapan hal ini. Namun secara

keseluruhan kurang dari 45% bisa diklaim sebagai perusahaan yang

memiliki saham sariah.

3.1 Sejarah Syariah

Secara praktis Instrumen saham belum didapati pada masa Rasulullah

SAW dan para sahabat. Pengakuan kepemilikan sebuah perusahaan (syirkah)

pada masa itu belum direpresentasikan dalam bentuk saham seperti

sekarang.Pada masa itu yang terbentuk hanyalah pasar riil biasa yang

mengadakan Jual Beli dan Barter sehingga bukti kepemilikan dan/atau jual

beli atas sebuah aset hanya melalui mekanisme jual beli biasa dan belum

melalui Initasi Public Offering. Itu dikarenakan belum adanya nash atau teks

Al-Qur‟an maupun Al-hadis yang menghukumi secara jelas dan pasti

tentang keberadaan saham, maka para ulama dan fuqaha kontmporer

berusaha mencari dengan istilah Ijtihad untuk menemukan rumusan

kesimpulan hukum tersendiri untuk saham.

3.2 PENGEMBANGAN SAHAM SYARIAH DI DUNIA

Karena larangan dan batasan Islam pada bisnis-bisnis tertentu yang

bertentangan dengan syariah, sampai tahun 1970 sejumlah besar masyarakat

muslim tidak dapat terlibat dalam investasi di pasar modal. Untuk memenuhi

Page 100: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

kepentingan pemodal yang ingin mendasarkan kegiatan investasinya

berdasarkan kepada prinsip-prinsip syariah, maka di sejumlah bursa efek

dunia telah disusun indeks yang secara khusus terdiri dari komponen saham-

saham yang tergolong kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip

syariah.

Adapun negara yang pertama kali mengintrodusir untuk

mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar modal adalah “Jordan

dan Pakistan”, karena kedua negara tersebut telah menyusun dasar hukum

penerbitan obligasi syariah. Selanjutnya pada tahun 1978, Pemerintah Jordan

melalui Law Nomor 13 tahun 1978 telah mengijinkan Jordan Islamic Bank

untuk menerbitkan Muqaradah Bond. Ijin penerbitan Muqaradah Bond ini

kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Muqaradah Bond Act pada

tahun 1981, sedangkan pemerintah Pakistan pada pada tahun 1980

menerbitkan the Madarabas Company dan Madarabas Ordinance.

Perkembangan Di Indonesia Indonesia

Di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah

terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang

diprakarsai dana reksa. Selanjutnya, PT Bursa Eefek Jakarat (BEJ) bersama

dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan Jakarta

Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang

kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hokum syariah. Penentuan

criteria dari komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari

Dewan Pengawas Syariah DIM.

Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengna

prinsip hokum syariah Islam adalah :

• Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

• Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan

konvensional.

• Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan

dan minuman yang tergolong haram.

• Usaha yang memproduksi mendistribusi serta menyediakan barang-barang

ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat madharat.

Page 101: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 63

Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam menentukan criteria saham-

saham emiten yang menjdai komponen dari Jakarta Islamic Index tersebut

adalah :

1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip hokum syariah dan sudah tercatat lebih dari 3

(tiga) bulan (kecuali bila termasuk di dalam saham-saham 10 berkapitalisasi

besar)

2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal 90 %

(sembilan puluh persen)

3. Memilih 60 (enam puluh ) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan

rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun

terakhir.

4. Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat

likuiditas rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir.

Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal

terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada

awal September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah pertama

dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Pada tahun

2004, terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewa atau

dikenal dengan obligasi syariah Ijarah.

Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa

Dana Indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks

JII.

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara tidak langsung juga

dipengaruhi pasar modal yang berpegang pada konsep syariah yang terlebih

dahulu dijalankan oleh negara-negara lain. Pasar modal syariah di Indonesia

diperkenalkan pada bulan Juli 2000 ditandai dengan berdirinya Jakarta

Islamic Index.

Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index

(JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta yang

merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). JII

diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari

1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang terdaftar di

Page 102: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Jakarta Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi

penyaringan syariah dan kriteria untuk indeks.

Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah

Nasional No. 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana

Syariah. Kriteria untuk indeks adalah Kapitalisasi pasar (market

capitalization) dari saham dimana JII menggunakan kapitalisasi pasar harian

rata-rata selama satu tahun. Dari kedua penilaian tersebut, untuk perusahaan

emiten dapat digolongkan dalam daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu

saham dari emiten dipilih yang tidak bertentangan dengan syariah dan telah

listing minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk 10 besar

kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah

60 saham. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian

sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap komponen indeks dilakukan setiap 6

bulan sekali.

Kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah seperti :

1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang;

2. menyelenggarakan jasa keuangan yang berkonsep ribawi , jual beli risiko

yang mengandung gharar dan atau maisir

3. Memproduksi,mendistribusikan, memperdagangkan, atau menyediakan :

• Barang dan atau jasa yang haram zatnya (haram lidzatihi)

• Barang atau jasa yang haram bukan karena dzatnya (haram ligairihi)

• Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat madharat :

1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak

lebih dari 82 %

2. Utang berbasis bungan dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari

45:55 %

3. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

dengan total pendapatan tidak lebih dari 10 %

Page 103: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 65

3.3 Instrumen pasar modal syariah

Instrumen pasar modal syariah diperdagangkan di pasar perdana dan

pasar sekunder. Prinsip dasar pasar perdana adalah (Harahap, 2001):

1. Semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil.

2. Tidak boleh menerbitkan efek utang untuk membayar kembali utang

(bay al dayn bi al dayn).

3. Dana atau hasil penjualan efek akan diterima oleh perusahaan.

4. Hasil investasi akan diterima pemodal (shohibul maal) yang merupakan

fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil

penjualan efek.

5. Tidak boleh memberikan jaminan hasil yang semata-mata merupakan

fungsi dari waktu.

Sedangkan untuk pasar sekunder ada tambahan dari prinsip dasar

pasar perdana:

1. Tidak boleh membeli efek berbasis trend (indeks).

2. Suatu efek dapat diperjualbelikan namun hasil (manfaat) yang

diperoleh dari efek tersebut berupa kupon atau deviden tidak boleh diperjual

belikan.

3. Tidak boleh melakukan suatu transaksi murabahah dengan menjadikan

objek transaksi sebagai jaminan.

3.4. Jenis instrumen pasar modal yang jelas diharamkan syariah

Adapun jenis instrumen pasar modal yang jelas diharamkan syariah

adalah sebagai berikut:

1.Preferred Stock (saham istimewa)

Saham jenis ini diharamkan oleh ketentuan syariah karena terdapat

dua karakteristik utama, yaitu:

Page 104: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

a. Adanya keuntungan tetap (pre-determinant revenue). Hal ini menurut

kalangan ulama dikategorikan sebagai riba.

b. Pemilik saham preferen mendapatkan hak istimewa terutama pada saat

likuidasi. Hal ini mengandung unsur ketidakadilan.

2. Forward Contract Forward contract

Diharamkan karena segala bentuk jual beli utang (dayn bi dayn) tidak

sesuai dengan syariah. Bentuk kontrak forward ini dilarang dalam Islam

karena dianggap jual beli utang/piutang terdapat unsur ribawi, sedangkan

terjadinya transaksi jual beli dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo.

3.Option

Option merupakan hak, yaitu untuk membeli dan menjual barang yang

tidak disertai dengan underlying asset atau real asset. Transaksi option ini

bersifat tidak ada (non exist) dan dinilai oleh kalangan ulama bahwa kontrak

option ini termasuk future, yaitu mengandung unsur gharar

(penipuan/spekulasi) dan maysir (judi).

Di Indonesia, pasar modal telah berkembang sejalan dengan

perkembangan perekonomian. Bahkan di tahun 2007, berdasarkan

pencapaian peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), telah

menempatkan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa berkinerja terbaik kedua

diantara bursa-bursa utama di dunia.

Seiring perkembangan pasar modal, di Indonesia juga telah

dikembangkan pasar modal syariah, dimana pada pertengahan tahun 2000

dikeluarkan Jakarta Islamic Index (JII). Indeks ini mensyaratkan saham

dengan jenis usaha utama dan ratio keuangan yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-

saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal

syariah (PT.BEI,2008).

Pemilihan saham yang masuk dalam kriteria syariah melibatkan pihak

Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management. Akan

tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut

dilakukan oleh Bapepam – LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah

Nasional. Hal ini tertuang dalam Peraturan Bapepam – LK Nomor II.K.1

tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. (PT.BEI,2008b)

Page 105: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 67

3. A.Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-prinsip Syariah

Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam

– LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, jenis kegiatan utama

suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah Islam adalah:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual

beli resiko yang mengandung gharar dan maysir.

3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau

menyediakan :

4. Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi)

5. Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)

yang ditetapkan oleh DSN-MUI, dan atau

6. Barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

7. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat

(nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan

dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh

DSN-MUI.

Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam katagori syariah adalah:

1. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan di atas.

2. Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang / jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu

3. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:

4. Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak

lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

ekuitas tidak lebih dari 45% : 55%)

5. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10%

Page 106: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3. B.Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Index

Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan

Jakarta Islamic Index dilakukan proses seleksi sebagai berikut:

1. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan Daftar Efek Syariah (DES)

yang dikeluarkan oleh Bapepam – LK.

2. Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah tersebut berdasarkan urutan

kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir.

3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas

yaitu nilai transaksi di pasar reguler selama 1 tahun terakhir.

Berikut ini diberikan perkembangan daftar saham perusahaan yang

masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode Tahun 2007 – 2008

Daftar Nama Saham dalam JII Periode Tahun 2007 – 2008

No. Nama Saham Kode

Jan-

Juni

2007

Juli

Des

2007

Jan-

Juni

2008

Juli-

Des

2008

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI v v v V

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM v v v V

3 Bumi Resources Tbk BUMI v v v V

4 Ciputra Development Tbk CTRA v v v V

5 International NickelInd .Tbk INCO v v v V

6 Indocement Tunggal Prakasa

Tbk INTP v v v V

7 Kalbe Farma Tbk KLBF v v v V

8 Lippo Karawaci Tbk LPKR v v V

9 PP London Sumatera Tbk LSIP v v V

10 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk PTBA v v v V

11 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM v v v V

12 Total Bangun Persada Tbk TOTL v V

13 Bakrie Sumatra Plantations Tbk UNSP v V

14 United Tractors Tbk UNTR v v v V

Page 107: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 69

15 Unilever Indonesia Tbk UNVR v v v V

16 Alam Sutera Realty Tbk ASRI V

17 Bisi International Tbk BISI V

18 Sentul City Tbk BKSL V

19 Global Mediacom Tbk BMTR v V

20 Ciputra Property Tbk CTRP V

21 Elnusa Tbk ELSA V

22 Bakrieland Development Tbk ELTY v V

23 Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG V

24 Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA v V

25 Media Nusantara Citra Tbk MNCN V

26 Sampoerna Agro Tbk SCRO V

27 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR v v V

28 Timah Tbk TINS v v V

29 Truba Alam Manunggal Eng.

Tbk TRUB v v V

30 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA V

31 Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI v

32 Astra International Tbk ASII v v

33 Berlian Laju Tanker Tbk BLTA v v

34 Bakrie & Brothers Tbk BNBR v v v

35 Bakrie Telecom Tbk BTEL v v v

36 Citra Marga Nusaphala Persada

Tbk CMNP v v

37 Ciputra Surya Tbk CTRS v

38 Gajah Tunggal Tbk GJTL v

39 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF v v

40 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP v v

41 Indosat Tbk ISAT v v

42 Medco Energi International Tbk MEDC v v

43 Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS v v

44 Holcim Indonesia Tbk SMCB v v

45 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI v

46 Apexindo Pratama Duta Tbk APEX v v

47 Central Proteinaprima Tbk CPRO v

48 Mobile-8 Telecom Tbk. FREN v v

Page 108: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

49 Humpuss Intermoda Transportasi

Tbk HITS v

50 Jaya Real Property Tbk JRPT v

51 Matahari Putra Prima Tbk MPPA v

52 Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN v

53 Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS v

54 SMART Tbk SMAR v v

55 Summarecon Agung Tbk SMRA v

56 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC v

Page 109: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 71

RISET SAHAM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN

BERBASIS IBADAH

RIZKA CHOLIDAH

Abstrak

Dari segi penerapan dan aplikasi pasar modal serta saham syariah,

ternyata sudah ada beberapa Negara yang melakukan inovasi pada keuangan

syariah dengan meluncurkan saham yang sesuai dengan syariat Islam, di

anataranya Amerika serikat yang dirintis oleh Amana Fund pada tahun 1986

dan meluncurkannya pada februari 1999 dengan nama Dow Jones Islamic

Market Index (DJIMI), Di Indonesia yang dirintis pada tahun 1997 dan

diluncurkan saham syariah pada tahun 2000 dengan nama Jakarta Islamic

Index (JII), di Malaysia sendiri saham syariah diluncurkan pada april 1999

dengan nama Kuala Lumpur Sharia Index (KLSI) dan penerapan

perdagangan saham syariah di beberapa Negara di dunia Dengan

perkembangan tersebut, tentunya merupakan suatu hal yang

menggembirakan bagi pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi Syariah

secara global baik di Negara-negara muslim maupun Negara-negara yang

memiliki kontribusi dan perhatian pada perkembangan ekonomi dan saham

syariah dengan berbasis ibadah.

Kata kunci : pasar modal, saham syariah, DJIMI, JII, KLSI dan ibadah.

Page 110: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

1.1 Latar Belakang

Indeks Islam atau Indeks syariah telah mengambil tempat pada proses

Islamisasi pasar modal dan menjadi awal dari pengembangan pasar modal

syariah. Beberepa Indeks besar Islam didunia seperti Dow Jones Islamic

Market Index (DJMI), RHB syariah Index, Kuala Lumpur Syariah Index dan

lain-lain telah berkembang dan telah mulai popular diantara komunitas

muslim yang memiliki komitmen dengan prinsip-prnisip Islam.

Kita mengenal Jakarta Islamic Index (JII). Indeks tersebut dikeluarkan

oleh Bursa Efek Jakarta (yang kini telah menjadi Bursa Efek Indonesia).

Ada 30 Emiten yang masuk perhitungan JII, yang dievaluasi setiap 6 bulan.

Penentuan komponen Indeks setiap bulan Januari dan Juli. JII mensyaratkan

saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan sudah tercatat lebih dari tiga bulan kecuali termasuk dalam 10

kapitalisasi besar.

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan

pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat,

apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat

mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik,

stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di

akhir bulan menjadi 360, maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata harga

saham mengalami peningkatan sebesar 20%. Pergerakan indeks menjadi

indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakahmereka akan

menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-

harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks

pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.

1.2 Maksud Dan Tujuan

a. Mengetahui informasi tentang perkembangan saham syariah di

Indonesia pada suatu penelitian .

b. Membandingkan perkembangan saham antara saham syariah dengan

saham konvensional di Indonesia.

c. Mengetahui perkembangan saham syariah di Indonesia yang berbasis

ibadah.

Page 111: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 73

2.1 Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain:

1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham

terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang

tercatat di BEI.

2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang

termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan,

pertambangan, dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas

sembilan sektor.

3. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price

Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen

penghitungan indeks.

4. Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan

mengacu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan

kapitalisasi pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang

masuk kedalam LQ 45 tersebut.

5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks

yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam

atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam.

6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga

saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang

tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama .

Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang

kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan

dan asuransi konvensional.

3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram.

4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan

barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Page 112: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2.2 Hasil Penelitian

A. Penelitian Rahmayanti

Tema penelitian Rahmayanti adalah Analisis Kinerja Portofolio Saham

Syariah pada Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2002.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :

Membandingkan apakah kinerja saham syariah (JII) lebih baik dari

saham konvensional (IHSG).

Mengungkapkan apakah sharia screening system menghasilkan

portofolio saham yang lebih baik dari saham konvensional.

Return portofolio saham syariah superior baik terhadap portofolio saham

konvensional maupun kedua benchmark. Dengan demikian, dari penelitian

Rahmayanti menyimpulkan bahwa saham syariah secara keseluruhan relatif

lebih baik dari saham konvensional dari indeks-indeks kinerja yang ada. Hal

ini dikarenakan saham syariah berbasis ibadah kepada Allah yang

berlandaskan Al-Qur‟an dan Hadits, sehingga mendapat keberkahan atas

saham tersebut.

B. Penelitian Huda

Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi beta saham

pada kelompok JII, hasil penelitian antara lain menyatakan bahwa rata-rata

beta saham kelompok JII berada pada nilai satu yang berarti mempunyai

risiko di bawah risiko pasar, sebaliknya terjadi pada saham pada kelompol

LQ-45.

C. Penelitian Darmansyah

Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan analisis performa saham

syariah antara yang konsisten dan yang tidak konsisten dalam Jakarta

Islamic Index (JII) studi perbandingan. Data saham yang diteliti adalah

selama empat semester. Selama rentang waktu penelitian yaitu 4 semester

ternyata jumlah saham JII yang tidak konsisten sekitar 33 saham selama

periode 2002-2004.

Page 113: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 75

2.3 Perkembangan dan evaluasi JII

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara tidak langsung

juga dipengaruhi pasar modal yang berpegang pada konsep syariah yang

terlebih dahulu dijalankan oleh negara-negara lain. Pasar modal syariah di

Indonesia diperkenalkan pada bulan Juli 2000 ditandai dengan berdirinya

Jakarta Islamic Index. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta

Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek

Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari

1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi

penyaringan syariah dan kriteria untuk indeks.

Perkembangan produk syariah di pasar modal Indonesia dalam

beberapa tahun terakhir memang cukup menggembirakan. Namun,

pengembangan produk syariah tersebut juga mengalami beberapa hambatan.

Berdasarkan hasil studi tentang investasi syariah di Indonesia oleh Tim Studi

tentang Investasi Syariah di Indonesia-BAPEPAM LK menunjukkan

terdapat beberapa hambatan dalam pengembangan pasar modal berbasis

syariah di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal syariah;

b. Ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah;

c. Minat pemodal atas efek syariah;

d. Kerangka peraturan tentang penerbitan efek syariah;

e. Pola pengawasan (dari sisi syariah) oleh lembaga terkait;

f. Pra-proses (persiapan) penerbitan Efek syariah;

g. Kelembagaan atau Institusi yang mengatur dan mengawasi kegiatan

pasar modal syariah di Indonesia

Page 114: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

BAB III

ANALISIS

Al-Qur‟an Al-

Qur‟an

& Hadits &

Hadits

Keterangan bagan :

Pasar modal syariah berbasis ibadah mempunyai hubungan yang erat

terhadap saham syariah (JII) berbasis ibadah yang berlandaskan Al-Qur‟an

dan Hadits. Dengan saham syariah yang berbasis ibadah, maka

perkembangan saham syariah (JII) akan selalu meningkat setiap tahunnya.

Hal ini dapat di lihat dari hasil penelitian-penelitian di atas.

PENUTUP

Kesimpulan :

Dari pemaparan di atas, maka saya menyimpulkan beberapa hal

mengenai teori tentang saham syariah dan perkembangannya di Indonesia

diantara kesimpulannya ialah :

1. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, maka secara

umum dapat disimpulkan saham-saham dalam kelompok JII memiliki

kinerja yang lebih baik dalam hal return yang diberikan dan dari segi

risiko relatif lebih rendah dibandingkan dengan saham-saham kelompok

non-JII.

Pasar Modal Syariah

IBADAH

Saham Syariah (JII)

Page 115: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 77

2. Saham syariah adalah saham yang dijalankan dengan konsep syariah, di

mana setiap perdagangan harus mentaati ketentuan transaksi sesuai

dengan basis ibadah.

3. Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang

memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal

kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha.

4. Saham Syariah sudah diterapkan di beberapa Negara untuk memfasilitasi

para investor muslim yang ingin bertransaski di pasar modal yang sesuai

dengan prinsip syariah.

Saran :

Dari gambaran kinerja pasar modal syariah, maka bisa dinyatakan secara

umum kinerja dan perkembangannya cukup menggembirakan, tentunya

tidak boleh puas dengan kondisi tersebut, Oleh karena itu harus lebih

ditingkatkan.

Page 116: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

RISET SAHAM SYARIAH DI PASAR MODAL MALAYSIA

MUHAMMAD ISHAQ

A. Latar Belakang

Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat

dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan

modal (investor) dengan orang yang membutuhkan modal (issuer) untuk

mengembangkan investasi. Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995,

pasar modal didefinisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan

Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang

berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan Efek”.

Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor

terpenting dalam ikut membangung perekonomian nasional, terbukti

telah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar

modal ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk

memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah

menjadi financial nerve centre (saraf finansial dunia) pada dunia

ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak akan

mungkin bisa eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya

saing global serta terorganisir dengan baik.

Sebagai upaya dalam mendukung terwujudnya Pasar Modal Indonesia

menjadi penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing

global sebagaimana tertuang dalam cetak biru pasar modal Indonesia,

Page 117: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 79

perlu dilakukan secara terus menerus untuk menyempurnakan dan

mengembangkan infrastruktur pasar modal menuju ke arah yang lebih

baik lagi.

Salah satu faktor bagi terciptanya pasar modal Indonesia yang

tangguh dan berdaya saing global dimaksud adalah dengan tersedianya

fasilitas dan instrumen pasar modal Indonesia yang mampu bersaing

dengan instrumen pasar modal negara-negara lain. Sehubungan

denganitu, ditengah kemerosotan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional,

yang juga berimbas ke sektor pasar modal selaku subsistem dari

perekonomian nasional Indonesia, kini industri pasar modal Indonesia

mulai melirik pengembangan penerapan prinsip-prinsip syariah islam

sebagai alternatif instrumen investasi dalam kegiatan pasar modal di

Indonesia.

Bangkitnya ekonomi Islam di Indonesia dewasa ini menjadi fenomena

yang menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia

yang mayoritas beragama Islam. Praktek kegiatan ekonomi konvensional,

khususnya dalam kegiatan pasar modal yang mengandung unsur

spekulasi sebagai salah satu komponennya nampaknya masih menjadi

hambatan psikologis bagi umat Islam untuk turut aktif dalam kegiatan

investasi terutama di bidang pasar modal.

Perbedaan secara umum antara pasar modal konvensional dengan

pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme

transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan

nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang

harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah. Secara umum konsep

pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda

meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham

yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam

sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur ribawi,

serta transaksi saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik

spekulasi.

Langkah awal perkembangan pasar modal syariah di Indonesia

dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah pada 25 Juni 1997

diikuti dengan diterbitkannya obligasi syariah pada akhir 2002, kemudian

diikuti pula dengan hadirnya Jakarta Islamic Index (JII) pada Juli 2000.

Instrumen-instrumen investasi syariah tersebut kemudian mengalami

perkembangan sejalan dengan maraknya pertumbuhan bank-bank

nasional yang membuka “window” syariah. Dilihat dari kenyataannya,

Page 118: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

walaupun sebagian besar penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam

namun perkembangan pasar modal yang berbasis syariah dapat dikatakan

sangat tertinggal jauh terutama jika dibandingkan dengan Malaysia yang

sudah bisa dikatakan telah menjadi pusat investasi berbasis syariah di

dunia, karena telah menerapkan beberapa instrumen keuangan syariah

untuk industri pasar modalnya. Kenyataan lain yang dihadapi oleh pasar

modal syariah kita hingga saat ini adalah minimnya jumlah pemodal yang

melakukan investasi, terutama jika dibandingkan dengan jumlah pemodal

yang ada pada sektor perbankan.

Pada sisi lain, harus diakui bahwa masih terdapat beberapa

permasalahan mendasar yang menjadi kendala berkembangnya pasar

modal yang berprinsip syariah di Indonesia. Kendala-kendala dimaksud

diantaranya adalah selain masih belum meratanya pemahaman dan atau

pengetahuan masyarakat Indonesia tentang investasi di pasar modal yang

berbasis syariah, juga belum ditunjangnya dengan peraturan yang

memadai tentang investasi syariah di pasar modal Indonesia serta adanya

anggapan bahwa untuk melakukan investasi di pasar modal syariah

dibutuhkan biaya yang relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan

investasi pada sektor keuangan lainnya.

Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, tim studi investasi syariah

perlu mempelajari secara seksama tentang jenis-jenis kendala baik yang

bersifat teknis maupun non teknis berkaitan dengan kegiatan investasi

syariah di pasar modal Indonesia. Hasil studi ini diharapkan dapat

memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap berbagai kendala dan

atau hambatan yang melatarbelakangi investasi syariah di pasar modal

Indonesia, serta menambah pemahaman dan sebagai bahan pertimbangan

terutama bagi otoritas pasar modal dan institusi terkait lainnya dalam

menfasilitasi infrastruktur kegiatan investasi syariah di pasar modal

Indonesia.

B. Tujuan

Studi investasi syariah ini bertujuan untuk :

1. mempelajari pasar modal malaysia

2. Mempelajari perkembangan investasi syariah di pasar modal Malaysia

C. Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah penelaahan dan penganalisaan masalah, maka

tim studi telah mengidentifikasi masalah berupa batasan masalah dan

rumusan masalah antara lain :

Page 119: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 81

1). Batasan Masalah

Agar kajian studi ini terfokus pada pokok permasalahan yang dituju,

maka studi ini membatasi permasalahan seputar aspek-aspek kendala

yang mungkin timbul dalam praktek kegiatan investasi syariah di

pasar modal Indonesia. Untuk itu tim studi juga melakukan kajian

terbatas melalui situs-situs internet dan referensi lain tentang praktek

investasi syariah di pasar modal pada negara-negara di Asia, Timur

Tengah dan Eropa/ AS.

2). Rumusan Masalah

Dalam studi ini, tim merumuskan beberapa masalah yang perlu

mendapat perhatian serius, yaitu :

� Hal-hal apa saja yang menjadi kendala bagi perkembangan

investasi syariah di pasar modal Indonesia;

� Hal-hal apa sajakah yang perlu disediakan otoritas pasar modal

beserta institusi lainnya terkait dengan peraturan dan lan-lain

dalam rangka kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia;

� Hal-hal apa sajakah yang perlu dipersiapkan oleh para pelaku pasar

modal di lapangan guna terselenggaranya kegiatan investasi

syariah di pasar modal Indonesia;

� Bagaimana kemungkinan dan atau prospek perkembangan investasi

syariah di pasar modal ke depan sebagai salah satu alternatif

investasi masyarakat di Indonesia

BAB II

TINJAUAN INVESTASI SYARIAH DI PASAR MODAL MALAYSIA

a. Malaysia

Pasar Modal Syariah di Malaysia terbentuk pada awalnya karena

besarnya permintaan pasar pada awal tahun 90-an. Keberhasilan

penerapan perbankan syariah memicu investor untuk dapat berinvestasi

sesuai dengan kaidah-kaidah investasi secara islami.

Pada tahun 1994 sebagai jawaban atas permintaan pasar di atas,

pemerintah Malaysia melalui Securities Commission Malaysia

membentuk Islamic Capital Market Unit (ICMU) dan Islamc Instrument

Stuy Group (IISG). ICMU ini bertugas melakukan riset dan

pengembangan produk Pasar Modal Islam dan melakukan analisa

terhadap semua efek yang tercatat di bursa-bursa Malaysia, disamping itu

ICMU juga berfungsi sebagai tenaga riset dan sekretariat bagi SAC.

Page 120: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Dalam perkembangannya IISG kemudian berubah nama menjadi

Syariah Advisory Council (SAC) pada tahun 1996. SAC ini bertugas

memberikan masukan kepada Securities Commission atas semua hal

yang berhubungan dengan pengembangan Pasar Modal Islam dan sebagai

pusat referensi, disamping itu SAC juga melakukan pengkajian efek-efek

konvensional yang sudah ada dari perspektif syaiah serta melakukan

pengkajian dan pengembangan atas efek dan instrument pasar modal

lainnya. Sebagai hasil dari pengkajian tersebut, SAC mengeluarkan daftar

efek-efek yang telah sesuai dengan prinsip syariah. Selanjutnya daftar

tersebut akan di up-date dua kali dalam setahun dan disebarluaskan

secara gratis.

Saat ini, berbagai instrument pasar modal syariah telah tersedia

bagi investor antara lain Reksa Dana Syariah, Saham Syariah, Index

Syariah dan Obligasi Syariah. Reksa Dana Syariah pertama berdiri pada

tahun 1993. Data sampai dengan tahun 2002, Malaysia telah mempunyai

36 (tiga puluh enam) Reksa Dana Syariah dari 174 (seratus tujuh puluh

empat) total Reksa Dana yang ada di Malaysia. Total pemegang unit

Reksa Dana Syariah sebanyak 288.132 investor. Total Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah mencapai 5% (lima per seratus) dari

total NAB industri Reksa Dana di Malaysia.

Pada pasar modal Malaysia, saham yang sesuai dengan prinsip

syariah sampai dengan tahun 2003 terlah tercatat sebanyak 684 (enam

ratus delapan puluh empat) saham syariah perusahaan yang terdiri dari

397 (tiga ratus sembila puluh tujuh) saham pada papan utama, 277 (dua

ratus tujuh puluh tujuh) saham pada papan kedua dan 10 (sepuluh) saham

pada papan Mesdaq. Jumlah total saham tersebut mencapai 79% dari

total saham yang tercatat atau sekitar 60% dari total kapitalisasi pasar di

malaysia.

Tabel 8

Kapitalisasi pasar saham yang sesuai dengan prinsip syariah di Malaysia

Tahun

Kapitalisasi pasar

Saham Syariah (juta

USD)

% dari total

kapitalisasi pasar

1998 55.982,8 56,00

1999 70.082,4 48,00

2000 65.129,3 54,70

Page 121: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 83

2001 75.131,6 59,20

2002 76.426,3 57,55

2003 102.926,3 57,70

Di beberapa negara proses screening (penyaringan) atas saham yang

memenuhi prinsip syariah dilakukan oleh lembaga yang berbeda. Di

Malaysia proses screening kesyariahan suatu saham dilakukan oleh Shariah

Advisory Council (SAC) yang berada pada Securities Commision,

sedangkan di negara lain proses screening kesariahan suatu saham dapat

juga dilakukan oleh lembaga swasta. Secara garis besar perkembangan

kapitalisasi pasar atas saham yang memenuhi prinsip syariah di beberapa

negara islam adalah sbb :

Tabel 14 Kapitalisasi Pasar Saham Syariah di Bahrain dan Malaysia TH

BAHRAIN MALAYSIA

KAPITALISASI PASAR (JUTA US$)

% DARI TOTAL KAPITALISASI PASAR

KAPITALISASI PASAR (JUTA US$)

% DARI TOTAL KAPITALISASI PASAR

1998 411.8 6.13% 55,982.8 56.00%

1999 462.7 6.46% 70,082.4 48.00%

2000 647.3 9.77% 65,129.3 54.70%

2001 612.9 9.30% 75,131.60 59,20%

2002 603.2 7.98% 76,426.32 57.55%

2003 621.2 6.40% 102,926.32 57.70%

C. Perkembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Luar Negeri

Sejarah perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi

perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses

sejarah yang sangat panjang. Lahirnya Agama Islam sekitar 15 (lima belas)

abad yang lalu meletakkan dasar penerapan prinsip syariah dalam industri

keuangan, karena di dalam Islam dikenal kaedah muamalah yang merupakan

kaedah hukum atas hubungan antara manusia yang di dalamnya termasuk

hubungan perdagangan dalam arti yang luas. Namun demikian,

perkembangan penerapan prinsip syaria mengalami masa surut selama kurun

waktu yang relatif lama pada masa imperium negara-negara Eropa. Pada

masa tersebut negara-negara di Timur Tengah serta negara-negara Islam lain

hampir semuanya menjadi wilayah jajahan negara-negara Eropa.

Page 122: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Dalam perkembangan selanjutnya, dengan banyaknya negara Islam

yang terbebas dari penjajahan dan semakin terdidiknya generasi muda Islam,

maka ajaran Islam mulai meraih masa kebangkitan kembali. Sekitar tahun

1960-an banyak cendekiawan moslem dari negara-negara Islam sudah mulai

melakukan evaluasi ulang atas penerapan sistem hukum Eropa dalam

industri keuangan dan memperkenalkan penerapan prinsip syariah islam

dalam industri keuangan.

Pada saat-saat awal prinsip syariah diterapkan pada industri perbankan

yaitu ditandai dengan didirikannya bank Islam pertama di Cairo pada sekitar

tahun 1971 dengan nama “Nasser Social Bank” yang operasionalnya

berdasarkan sistem bagi hasil (tanpa riba). Berdirinya Nasser Social Bank

tersebut, kemudian diikuti dengan berdirinya beberapa bank Islam lainnya

seperti Islamic Development Bank (IDB) dan the Dubai Islamic pada tahun

1975, Faisal Islamic Bank of Egypt, Faisal Islamic Bank of Sudan dan

Kuwait Finance House tahun 1977.

Pada sektor di luar industri perbankan, penerapan prinsip syariah juga

telah diterapkan pada industri asuransi (takaful) dan industri Pasar Modal.

Pada bidang Pasar Modal, prinsip syariah saat ini diterapkan pada instrumen

obligasi, saham dan fund (Reksa Dana).

Adapun negara yang pertama kali mengintrodusir untuk

mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar modal adalah “Jordan

dan Pakistan”, karena kedua negara tersebut telah menysusun dasar hukum

penerbitan obligasi syariah. Selanjutnya pada tahun 1978, Pemerintah Jordan

melalui Law Nomor 13 tahun 1978 telah mengijinkan Jordan Islamic Bank

untuk menerbitkan Muqaradah Bond. Ijin penerbitan Muqaradah Bond ini

kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Muqaradah Bond Act pada

tahun 1981, sedangkan pemerintah Pakistan pada pada tahun 1980

menerbitkan the Madarabas Company dan Madarabas Ordinance.

Walaupun pembentukan kerangka hukum instrumen obligasi syariah

pertama kali dilakukan oleh Jordan dan Pakistan, namun demikian sampai

dengan saat ini di kedua negara tersebut belum ada perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah. Berdasarkan informasi yang dimuat dalam

IOSCO Report of The Islamic Capital Market Task Force of The

International Organization of Securities Commissions, bond syariah yang

pertama kali diterbitkan dan cukup sukses adalah obligasi syariah yang

diterbitkan oleh Pemerintah Malaysia pada tahun 1983,

Page 123: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 85

yaitu the Government Investment Issue (GII). Pada awalnya the

Government Investment Issue diterbitkan berdasarkan konsep qardh hasan

yang tidak dapat diperdangkan pada pasar sekunder, namun dikemudian hari

konsep qardh hasan the Government Investment Issue dirubah menjadi

obligasi yang bersifat bai‟ al-Inah sehingga the Government Investment

Issue tersebut dimungkinkan untuk diperdagangkan pada pasar sekunder.

Kesimpulan

Sebagaimana telah diutarakan dalam tujuan studi ini diantaranya adalah

untuk mengetahui bentuk-bentuk hambatan dan kendala apa sajakah yang

melatar belakangi berkembangnya investasi syariah di pasar modal

Indonesia. Untuk itu, berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dengan

ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

Perkembangan kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia masih

tertinggal jauh jika dibandingkan dengan kemajuan hal sama yang telah

dicapai oleh sektor perbankan. Kenyataan lain adalah bahwa hingga saat ini,

jumlah pemodal yang melakukan investasi di pasar modal khususnya yang

berbasis syariah masih tergolong minim, walaupun kegiatan investasi

syariah dimaksud telah lama diperkenalkan di Indonesia yaitu dengan

diterbitkannya instrumen reksa dana syariah pada pertengahan tahun 1997.

Disamping itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui organnya yaitu

Dewan Syariah Nasional (DSN) juga telah mengeluarkan sejumlah fatwa

DSN-MUI berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di pasar modal

Indonesia.

Hal lain yang kurang menggembirakan juga tergambar bahwa, jika

dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia misalnya, maka Indonesia

terlihat sangat jauh tertinggal dalam mengembangkan kegiatan investasi

syariah di pasar modal. Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan

pasar modal syariahnya sejak awal tahun 1990 dan sejak saat itu terus

mengalami kemajuan yang cukup pesat.

Data lain menunjukkan pula bahwa, sejak diperkenalkannya

instrumen reksa dana syariah di Malaysia pada tahun 1993, terbukti hingga

akhir tahun 2002 telah tercatat 36 (tiga puluh enam) Reksa Dana Syariah

dari 174 (seratus tujuh puluh empat) total Reksa Dana yang ada di Malaysia.

Kemudian Total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah mencapai

5% (lima per seratus) dari total NAB industri Reksa Dana yang ada di

Malaysia. Sementara Indonesia yang memulai hal yang sama pada

pertengahan tahun 1997, hingga awal November 2004 baru memiliki 10

Page 124: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

(sepuluh) reksa dana syariah dari total 223 (duaratus dua puluh tiga) reksa

dana yang ada, dengan NAB sebesar 0,32% (nol koma tiga puluh dua per

seratus) dari total NAB industri reksa dana yang ada di Indonesia.

Selain hal di atas, untuk instrumen obligasi juga terlihat bahwa total

nilai obligasi syariah di Pasar Modal Malaysia sampai dengan bulan

September 2002 mencapai USD 15,52 miliar (43% dari total nilai obligasi

yang tercatat di pasar modal Malaysia), sementara di Indonesia hingga awal

Desember 2004 baru mencapai Rp. 1,28 Triliun (USD 141,9 juta) atau

1,63% dari total nilai emisi obligasi di Indonesia.

Lambatnya perkembangan investasi syariah di pasar modal Indonesia

tersebut dikarenakan masih adanya beberapa permasalahan mendasar yang

menjadi kendala. Kendala-kendala sebagaimana yang telah teridentifikasi

diantaranya adalah selain masih belum meratanya pemahaman dan atau

pengetahuan masyarakat Indonesia tentang investasi di pasar modal yang

berbasis syariah, juga adanya anggapan bahwa untuk melakukan investasi di

pasar modal syariah dibutuhkan biaya yang relatif lebih mahal apabila

dibandingkan dengan investasi pada sektor keuangan lainnya.

Hasil studi investasi syariah di pasar modal Indonesia sebagaimana

terurai pada bab-bab sebelumnya, telah berhasil mengidentifikasi sebanyak

12 hingga 14 permasalahan mendasar yang dianggap menjadi kendala dan

atau hambatan dalam pengembangan

85

kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia. Adapun kendala dan

atau hambatan dimaksud diantaranya adalah :

1. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal syariah ;

2. Ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah ;

3. Minat pemodal atas efek syariah ;

4. Kerangka peraturan tentang penerbitan efek syariah ;

5. Pola pengawasan (dari sisi syariah) oleh lembaga terkait ;

6. Pra-proses (persiapan) penerbitan Efek syariah ;

7. Kelembagaan atau Institusi yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar

modal syariah di Indonesia ;

Page 125: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 87

Disamping hal di atas, pada sisi lain terlihat pula bahwa Emtien/Perusahaan

Publik selaku responden terbesar dalam studi ini, secara khusus menyatakan

bahwa kewajiban penggunaan dana yang dibatasi hanya untuk kegiatan yang

sesuai dengan prinsip syariah juga merupakan hal yang menghambat/

menjadi kendala. Sementara responden lainnya yaitu Penjamin Emisi Efek

(PEE) menyatakan bahwa tingkat kemampuan Penjamin Emisi Efek juga

merupakan kendala dalam pengembangan kegiatan investasi syariah di pasar

modal. Sedangkan pada sisi permintaan (Demand) yang diwakili oleh

responden kelompok Manajer Investasi, secara khusus menyatakan bahwa

ketersediaan efek yang terbatas untuk dijadikan portofolio merupakan

sebuah kendala dan atau hambatan.

Beberapa identifikasi masalah lainnya yang semula tim studi menganggap

sebagai sebuah kendala dalam pengembangan kegiatan investasi syariah di

pasar modal, ternyata dari ketiga kelompok responden menyatakan bahwa

hal tersebut bukan merupakan sebuah kendala dan atau hambatan, yaitu :

1. Tingkat kemampuan profesi penunjang (Notaris, Konsultan hukum dan

Akuntan publik) tentang pasar modal syariah.

2. Biaya yang dikeluarkan dalam proses penerbitan efek syariah.

3. Mekanisme dan birokrasi proses penerbitan efek syariah.

4. Waktu (lama-tidaknya) dari proses penerbitan efek syariah.

Ada pendapat lain yaitu bahwa Manajer Investasi selaku salah satu

kelompok responden dalam studi ini menyatakan secara khusus, bahwa

tingkat pengembalian hasil (return) juga bukan merupakan sebuah kendala.

Namun demikian pada sisi intermediari yang diwakili responden lainnya

yaitu Penjamin Emisi Efek, menyatakan bahwa tingkat kemampuan profesi

penunjang (Notaris, Konsultan hukum dan Akuntan publik) serta mekanisme

dan birokrasi proses penerbitan efek syariah dianggap sebuah kendala.

Sejalan dengan kenyataan yang ada bahwa sebagian besar identifikasi

permasalahan yang ditetapkan oleh tim studi memang merupakan kendala

dalam pengembangan kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia,

maka dalam studi ini juga tergambar bahwa dalam 5 (lima) tahun ke depan

Emiten/Perusahaan Publik dan Penjamin Emisi Efek tidak memiliki rencana

untuk melakukan penerbitan atau membantu proses penerbitan efek syariah.

Namun demikian, Manajer Investasi tetap merasa optimis dan secara umum

memiliki rencana untuk menerbitkan efek (reksa dana) syariah.

Page 126: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Kenyataan di atas memperlihatkan bahwa dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun ke depan akan terjadi kesenjangan antara sisi permintaan dan

penawaran efek syariah. Dalam hal ini Manajer Investasi menyatakan sangat

kekurangan efek syariah untuk dijadikan portofolionya, dikarenakan emiten

masih belum berminat menerbitkan efek syariah.

Selain hal-hal di atas, ketiga kelompok responden juga menyarankan dan

mengharapkan bahwa dalam rangka mendorong dan mengembangkan

kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia, perlu dilakukannya hal-

hal sebagai berikut :

1. Penyusunan kerangka peraturan yang lebih jelas dalam rangka penerbitan

efek syariah dan kegiatan investasi syariah di pasar modal ;

2. Membentuk pola kelembagaan (hubungan antara Bapepam, SROs, DSN,

dan Profesi) yang efisien dalam fungsi dan peran untuk mengatur, membina,

mengawasi, terhadap pelaku dalam menjalankan kegiatan investasi syariah

di pasar modal ;

3. Meningkatkan secara intensif program sosialisasi tentang kegiatan

investasi syariah di pasar modal yang mencakup antara lain : prinsip-prinsip

dasar, produk, mekanisme transaksi, peraturan dan pola pengawasannya.

Dengan dilakukannya hal-hal tersebut di atas, maka diharapkan dapat

memacu semua pihak, baik pemodal maupun pelaku aktif melakukan

kegiatan investasi di pasar modal sehingga dapat menjadi alternatif solusi

untuk mendorong sisi penawaran (supply) melakukan penerbitan efek

syariah.

Page 127: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 89

SPEKULASI DI PASAR MODAL SYARIAH

Finsa Ramadhan

\

1.1 SPEKULASI DI PASAR MODAL SYARIAH

Kegiatan spekulasi tidak berbeda dengan kegiatan mengambil resiko

(risk taking action) yang biasa dilakukan oleh pelaku bisnis atau investor.

Ada yang membedakan spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat

ketidakpastian yang dihadapinya. Spekulan berani menghadapi sesuatu yang

derajat ketidakpastiannya tinggi tanpa perhitungan, sedangkan pelaku bisnis

(investor) senantiasa menghitung-hitung resiko dengan return yang

diterimanya.

Salah satu ayat al-Qur‟an yang berbicara mengenai spekulasi adalah

surat al-ahraaf (46) ayat :28 yang berbunyi sebagai berikut :

ن ُهو ت َف ْو َف ُه وَفت نت َف مَف ت َف ت ِذ ْو ُه ُه ْو ت َف َف ِذ َف لُّلو ت َف ْو ُه ْو ت َف ِذت ُه ْو َفن نًات ِذ َف ًات َف ْو ت َّل يت ُه وِذ ت َّل َف ُه تمِذ ت َّل ِذ يَف ت َف َف َف ُه ُه َفلَفوْو َف

Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk

mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan

tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan mereka

Page 128: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Dengan berbagai model penilaian modern saat ini, investor dan pasar

modal secara luas akan dapat memiliki pengetahuan tentang nilai sebuah

perusahaan, sehingga saham-saham dapat diperjualbelikan secara wajar

dengan harga pasar yang rasional. Dalam hal ini, market value tampaknya

lebih mencerminkan nilai yang lebih wajar dibandingkan dengan book

value. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa sekuritas-sekuritas

bisa diperjualbelikan dengan menggunakan mekanisme pasar sebagai

penentu harga, sehingga capital gain maupun profit sharing dari dividen

dapat diperoleh.

Mekanisme pasar modal masih perlu terus disempurnakan untuk

mencegah terbukanya pintu praktek riba, maysir, dan gharar. Sesuai dengan

wasiat Rasullah Muhammad SAW. dalam salah satu sabda beliau :

“Segala sesuatu yang halal dan haram telah jelas, tetapi diantara

keduanya terdapat hal-hal yang samar dan tidak di ketahui oleh kebanyakan

orang. Barang siapa berhati-hati terhadap hal-hal yang meragukan, berarti

telah menjaga agama dan kehormatan dirinya...” (HR. Bukhari Muslim).

Sebagai institusi keuangan modern, pasar modal tidak terlepas dari

berbagai kelemahan dan kesalahan. Salah satunya adalah tindakan spekulasi

yang dilakukan oleh sebagian investor, karena dalam berinvestasi dipasar

modal, setiap investor harus selalu memperhatikan perubahan pasar,

membuat berbagai analisis dan perhitungan, serta mengambil tindakan

spekulasi didalam pembelian maupun penjualan saham. Inilah yang

membuat pasar modal tetap aktif.

Secara umum, keadaan yang tidak pasti di dalam kegiatan pasar

modal, harus dapat diperhitungkan secara “rasio” yang ada. Oleh karena itu,

untuk mengetahui perbedaan antara spekulan dan investor, maka harus

diketahui mengenai kriteria-kriteria yang dapat dikatakan sebagai spekulan

dengan pelaku bisnis (investor).

Hakekat aktifitas spekulasi dapat dirinci sebagai berikut :

1. spekulasi sesungguhnya bukan merupakan investasi, meskipun di

antara keduanya ada kemiripan.

dan apa yang dahulu mereka ada-adakan. (46:28)

Page 129: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 91

2. spekulasi telah meningkatkan unearned income bagi sekelompok

orang dalam masyarakat, tanpa mereka memberikan kontribusi

apapun, baik yang bersifat positif maupun produktif.

3. spekulasi merupakan sumber penyebab terjadinya krisis keuangan.

4. spekulasi adalah outcome dari sikap mental „ingin cepat kaya‟

2.2 FUNGSI DAN KARAKTERISTIK PASAR MODAL SYARIAH

Apabila meninjau dari pendapat Metwally (1995,177), keberadaan

pasar modal khususnya syariah, memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis

dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikkonya.

2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada

harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal

konvensional.

5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja

kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

Adapun karakteristik yang dapat membedakan antara spekulan dengan

investor, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Investor di pasar modal adalah mereka yang memanfaatkan pasar

modal sebagai sarana untuk berinvestasi di perusahaan - perusahaan

Tbk yang diyakininya sebagai perusahaan yang baik dan

menguntungkan.

2. Spekulasi sesungguhnya bukan merupakan investasi, meskipun

diantara keduanya ada kemiripan. Perbedaan yang sangat mendasar

diantara keduanya terletak pada spirit yang menjiwainya, bukan pada

bentuknya.

Page 130: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3. Spekulasi adalah game of chance, sedangkan bisnis adalah game of

skill.

4. Spekulasi telah meningkatkan unearned income bagi sekelompok

orang dalam masyarakat, tanpa memberikan kontribusi yang bersifat

positif maupun produktif.

5. Spekulasi merupakan sumber penyebab terjadinya krisis keuangan.

6. Spekulasi adalah outcome yang dari sikap yang ingin cepat kaya.

3.2 KENDALA-KENDALA DALAM PASAR MODAL SYARIAH

Berdasarkan uraian pada bagian diatas, terlihat ada beberapa kendala

untuk mengembangkan pasar modal syariah, kendala-kendala tersebut

(Sudarsono,2003) antara lain adalah :

1. Belum ada ketentuan yang menjadi legitimasi pasar modal syariah

dari Bapepam atau pemerintah, misalnya undang-undang.

Perkembangan keberadaan pasar modal syariah saat ini merupakan

gambaran bagaimana legalitas yang diberikan Bapepam dan

pemerintah lebih tergantung dari permintaan pelaku pasar yang

menginginkan keberadaan pasar modal syariah.

2. Selama ini pasar modal syariah lebih populer sebagai sebuah wacana

dimana banyak bicara tentang bagaimana pasar yang di syariahkan.

Dimana selama ini praktek pasar modal tidak bisa dipisahkan dari

riba, maysir, dan gharar, dan bagaimana memisahkan ketiganya dari

pasar modal.

3. Sosialisasi instrumen syariah di pasar modal perlu dukungan dari

berbagai pihak. Karena ternyata perkembangan pasar modal perlu

dukungan dari berbagai pihak. Khusunya dari praktisi dan akademisi.

Praktisi dapat menjelaskan keberadaan pasar modal secara pragmatis

sedangkan akademisi bisa menjelaskan secara ilmiah.

Berdasarkan pada kendala-kendala yang telah disebutkan diatas, maka

strategi-strategi yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Keluarnya undang-undang pasar modal syariah diperlukan untuk

mendukung keberadaan pasar modal syariah atau minimal

Page 131: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 93

menyempurnakan UUPM No.8 Tahun 1995, sehingga dengan hal ini

diharapkan semakin mendorong perkembangan pasar modal syariah.

2. Perlu keaktifan dari pelaku bisnis (pengusaha) muslim untuk

membentuk kehidupan ekonomi yang islami. Hal ini guna memotivasi

meningkatkan image pelaku pasar terhadap keberadaan instrumen

pasar modal yang sesuai dengan syariah.

3. Diperlukan rencana jangka pendek dan jangka panjang oleh Bapepam

untuk mengakomodir perkembangan instrumen-instrumen syariah

dalam pasar modal. Sekaligus merencanakan keberadaan pasar modal

syariah di Tanah air.

4. Perlu adanya kajian-kajian ilmiah mengenai pasar modal syariah, oleh

karena itu, dukungan dari akademisi sangat diperlukan guna

memahamkan perlunya keberadaan pasar modal syariah.

3.3 FUNGSI PASAR MODAL DALAM EKONOMI ISLAM

Peranan dasar Pasar Modal di dalam ekonomi Islam adalah

memfasilitasi aliran dana dari perusahaan yang memiliki modal lebih kepada

perusahaan yang kekurangan modal kerja, hal ini berkaitan dengan usaha

pihak perusahaan guna mendapatkan modal tambahan dengan menerbitkan

surat berharga saham.

Pasar Modal diatur ke dalam dua konsep terpisah, namun dengan

mekanisme pasar yang saling berkaitan, yaitu:

1. Pasar Modal Utama, di mana saham aktual yang baru diterbitkan

ditawarkan untuk dijual.

2. Pasar Modal Sekunder, di mana memungkinkan bagi para pemilik

modal untuk saling tawar-menawar atas saham yang diterbitkan.

Fungsi dari pasar utama adalah guna memberikan kesempatan bagi

para emiten untuk menginvestasikan dana perusahaannya guna perluasan

usaha. Hal ini merupakan peran utama pasar saham karena institusi ini

memobilisir para emiten untuk berinvestasi dalam rangka menanggulangi

tingkat pengangguran.

Berikut adalah beberapa prinsip dasar yang dapat di terapkan untuk

membangun pasar modal yang sesuai dengan ajaran islam :

1. Tidak diperkenankannya penjualan dan pembelian secara langsung.

2. Penelitian account books secara cermat.

Page 132: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3.4 Prinsip dasar

Ada beberapa prinsip dasar untuk membangun sistem pasar modal yang

sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan untuk implementasinya, memang

dibutuhkan proses diskursus yang panjang.

Prinsip tersebut, antara lain, tidak diperkenankannya penjualan dan

pembelian secara langsung. Saat ini, jika seseorang ataupun sebuah

perusahaan ingin menjual atau membeli saham, dia akan menggunakan jasa

broker atau pialang. Kemudian broker tersebut akan menghubungi jobbers

dan menyampaikan maksud untuk bertransaksi, baik dalam pembelian

maupun penjualan saham.

Kemudian para jobber ini menawarkan 2 rate harga, yaitu rate harga yang

akan dibelinya yang biasanya lebih rendah dan rate harga yang akan

dijualnya yang biasanya lebih tinggi.

Selanjutnya para jobber berkewajiban untuk membeli saham tersebut.

Transaksi model ini memberikan 2 implikasi. Yang pertama, para jobber

akan melakukan pembelian saham meskipun mereka belum tentu

membutuhkannya.

Mereka membeli saham dengan harapan akan dapat menjualnya kembali

kepada pihak yang memerlukan. Hal ini akan membuka pintu spekulasi.

Para spekulan mengetahui bahwa mereka dapat membeli saham yang

menguntungkan dari pasar karena para jobber ini mampu menyediakan

ready stock.

Begitu pula bila saham tersebut ternyata kurang menguntungkan, mereka

secara cepat dapat pula melepasnya. Implikasi selanjutnya adalah perubahan

harga hanya ditentukan oleh kekuatan pasar, dimana tidak ada perubahan

yang berarti dari nilai intrinsik saham.

Dalam ajaran Islam, aturan pasar modal harus dibuat sedemikian rupa untuk

menjadikan tindakan spekulasi sebagai sebuah bisnis yang tidak menarik.

Untuk itu, prosedur pembelian/penjualan saham secara langsung tidak

diperkenankan.

Prosedurnya, setiap perusahaan yang memiliki kuota saham tertentu

memberikan otoritas kepada agen di lantai bursa, untuk membuat deal atas

Page 133: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 95

sahamnya. Tugas agen ini adalah mempertemukan perusahaan tersebut

dengan calon investor, dan bukan membeli atau menjualnya secara langsung.

Saham-saham tersebut dijual ataupun dibeli jika memang tersedia. Jika

banyak pihak yang menginginkan saham tertentu, maka mereka terlebih

dahulu harus terdaftar sebagai applicant, dan saham tersebut kemudian

dijual/dibeli dengan prinsip first-come-first-served (siapa datang dulu dia

dilayani.

Page 134: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

REKSADANA KONVENSIONAL

Regina

A. DEFINISI REKSADANA

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi

sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen

investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan

reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke

dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun

efek/sekuriti lainnya.

Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat

(27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana

dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio

Efek oleh Manajer Investasi.”

Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian

Reksadana yaitu:

1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi

2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah

terdiversifikasi

3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat

investor.

Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang

ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun

kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam

"Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut. Kekayaan reksadana yang

dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank

kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank

Page 135: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 97

kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan

administratur.

B. SEJARAH REKSADANA

Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust

yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun

telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai

US$ 392.000.

Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri

reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres

Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act

of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act

of 1934).

Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada

Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah

komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar

modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan

prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana,

juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi

mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.

SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan

Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang

wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini.

Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana

mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah

ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US

Dollar.

Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John

Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama

Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan

terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar.

Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika

yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan

(individual retirement account - IRA) [1]

, yang menambahkan ketentuan

Page 136: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

kedalam Internal Revenue Code( peraturan perpajakan di Amerika) yang

mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program

pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.

C. BENTUK HUKUM REKSADANA

Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal

18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni

Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana

berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

1. Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)

suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak

berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha,

yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.

2. Kontrak Investasi Kolektif

kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang

juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak

ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan

Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan

administrasi investasi.

D. KARAKTERISTIK REKSADANA

Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai

berikut:

1. Reksadana Terbuka

adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan

Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme

perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai

Page 137: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 99

Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah

merupakan reksadana terbuka.

2. Reksadana Tertutup

adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada

perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit

penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada

investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga

jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

E. JENIS-JENIS REKSADANA

1. Reksadana Pendapatan Tetap.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%

dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.

2. Reksadana Saham.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%

dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.

3. Reksadana Campuran.

Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi

pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan

ke dalam ketiga reksadana lainnya.

4. Reksadana Pasar Uang.

Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang

dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.

F. NILAI AKTIVA BERSIH

NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolok ukur dalam

memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan

Page 138: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya

operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah

beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

G. MANFAAT REKSADANA

Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai

salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:

1. Dikelola oleh manajemen profesional

Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh

Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam

hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting

mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan

waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam

menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

2. Diversifikasi investasi

Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam

portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan),

karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai

jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain,

risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis

saham atau efek secara individu.

3. Transparansi informasi

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan

portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit

Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap

saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih

(NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan

keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur

Page 139: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 101

sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara

rutin.

4. Likuiditas yang tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen

investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi.

Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit

Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-

masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.

Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya

sehingga sifatnya sangat likuid.

5. Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak

pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan

dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut

akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor

individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

H. RISIKO INVESTASI REKSADANA

Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis

risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan

Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen

investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut

mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.

Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa

disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham

yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi

politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab

fundamental lainnya.

Page 140: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2. Risiko Likuiditas

Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang

Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu

ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada

hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut

mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit

Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif

yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk

melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut.

Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan

ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan

beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi

portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan

Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

3. Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi

mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja

pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah

pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham

atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang

sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan

mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit

Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena

itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus

bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana

itu sendiri.

4. Risiko Default

Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut

membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan

padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih

baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak

membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara

memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian

portofolio investasi secara ketat.

Page 141: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Latar Belakang 103

REKSADANA SYARIAH

KARMILA FITRIANINGTYAS

PENDAHULUAN

Dewasa ini investasi merupakan solusi bagi pemilik modal dalam

mengembangkan hartanya. Dalam berinvestasi ini banyak jalan yang bisa

dilalui, baik dilakukan oleh pemilik modal sendiri maupun diserahkan

kepada pihak lain untuk diinvestasikan. Pada saat pemilik modal tidak bisa

menjalankan usahanya sendiri, maka usaha dilakukan oleh pihak lain.

Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang

perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau

badan usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa

lembaga ekonomi maupun keuangan.

Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa lembaga keuangan yang

menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan non perbankan.

Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga keuangan non

perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pemilik

modal.

Page 142: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

1. Pengertian

Secara bahasa reksadana tersusun dari dua konsep, yakni konsep

„reksa‟ yang berarti jaga atau pelihara dan konsep „dana‟ yang berarti

(himpunan) uang. Dengan demikian, secara bahasa reksadana berarti

kumpulan uang yang dipelihara.

Sedangkan secara istilah reksadana adalah sebuah wadah dimana

masyarakat dapat menginventasikan dananya dan oleh pengurusnya

(manajer investasi) dana itu diinvestaikan ke portofolio efek. Reksadana

merupakan .jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam

pasar modal dengan modal minimal yang relative kecil dan kemampuan

menanggung risiko yang sedikit.

Sedangkan reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi

menurut ketentuan dan prinsip syariah islam. Reksa Dana Syariah adalah

wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal sebagai pemilik harta ( shabib al-mal/rabb al-mal) untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi

sebagai wakil shahib al-mal menurut ketentuan dan prinsip Syariah islam.

Reksadana syariah, misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham

atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan

dengan syariat Islam. Seperti pabrik makanan/minuman yang mengandung

alkohol, daging babi, rokok dan tembakau, jasa keuangan konvensional,

pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. Nilai

ini merupakan nilai ibadah yang memberikan kenyamanan bagi seorang

muslim dengan adanya tujuan hidup yaitu yang dimaknai sebagai investasi

Page 143: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

105

jangka panjang, dunia dan akhirat, sehingga tidak hanya memandang aspek

material namun justru lebih ditekankan pada aspek spiritual.

2. Sejarah

Di Indonesia reksadana muncul pada tahun 1977 seiring dengan

aktifnya pasar modal, yang kemudian dilegitimasi lagi dengan lahirnya UU

No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Setelah itu, investasi reksadana

semakin hari semakin meningkat dan tumbuh subur, terutama sejak tahun

1996 di mana pada tahun tersebut oleh Bapepam dicanangkan sebagai tahun

reksadana di Indonesia.

Sejalan dengan perkembangan itu, sebagaian masyarakat muslim

Indonesia memandang bahwa di dalam mekanisme reksadana masih

ditemukan unsur-unsur yang bertentangan dengan syariat Islam, terutama

unsur riba, maysir dan gharar. Alasan-alasan itu yang menyebabkan

munculnya reksadana syariah.

Pertumbuhan reksadana syariah mengalami kenaikan yang cukup pesat.

Menurut data statistik bahwa sampai dengan tahun 2003 hanya ada tiga

reksadana syariah dimana hanya satu reksadana syariah yang dinyatakan

efektif, sedangkan tahun 2004 terdapat sebanyak tujuh reksadana syariah

baru yang dinyatakan efektif. Akhir 2004 secara kumulatif terdapat sepuluh

reksadana syariah.Perkembangan reksadana syariah cukup signifikan di

Indonesia

pasar reksa dana syariah akan makin berkembang beberapa tahun ke

depan. peningkatan tersebut sangat signifikan jika didukung oleh

perkembangan ekonomi syariah yang kini mulai menunjukkan geliat yang

menggembirakan.dan Tidak mustahil nantinya kelolaan reksadana syariah

ini bisa menyamai kelolaan reksa dana konvensional

Page 144: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3. Dasar Hukum

a. Al – Qur‟an

Hukum dan aturan yang berisi perintah dan larangan dan ditetapkan oleh

Allah SWT kepada Hamba-Nya

b. Al – Hadits

Segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari

Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam

agama Islam.

c. Ibadah

Hubungan Manusia dengan Allah. Semua TIDAK BOLEH dilakukan

KECUALI yang diperintahkan atau ketentuan Allah

d. Muamalah

Hubungan manusia dengan manusia Semua BOLEH dilakukan

KECUALI jelas ada larangannya

e. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan

menurut fatwa DSN-MUI NO: 20/DSN-MUI/IV/2001

Page 145: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

107

4. Prinsip Syariah Reksadana

Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi

akad yang mereka lakukan seperti disebutkan dalam al-Qur‟an�

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu” (QS. Al-Maaidah (5):1)

Syarat-syarat yang berlaku dalam akad, adalah syarat-syarat yang

ditentukan sendiri oleh kaum muslim, selama tidak melanggar ajaran Islam.

Dalam berakad juga harus mengikuti hukum yang telah digariskan

oleh Allah SWT disebutkan dalam al-Qur‟an:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan

yang bathil kecuali jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (QS.

An-Nissa (4) : 29)

4. Tujuan Berdirinya

Pada dasarnya, reksadana syariah sama dengan reksadana

konvensional, yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat, yang

selanjutnya dikelola oleh manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan

pada instrumen-instrumen di pasar modal dan pasar uang. Instrumen itu

seperti halnya saham, obligasi, deposito, sertifikat deposito, valuta asing dan

surat utang jangka pendek (commercial paper). Reksadana Syariah ini

termasuk dalam kategori reksadana terbuka (kontrak investasi kolektif).

Selain itu, diharapkan dengan berdirinya reksadana syariah dapat

memicu kaum muslim untuk menerapkan nilai ibadah dalam berinvestasi.

Yaitu tidak hanya mencari keuntungan dunia tetapi juga keuntungan akhirat.

B. Prinsip Transaksi Syariah

Page 146: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

� Semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkanya

� Asas kebebasan membuat kontrak berdasarkan kesepakatan dan

kewajiban memenuhi akad

� Pelaksanaan transaksi haris dilakukan menurut rinsip kehati-

hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi yang

didalamnya mengandung unsur riba, gharar, maysir

� Menjunjung Etika (Akhlak) dalam bertransaksi

�Melakukan pencatatan (dokumentasi) atau penulsan

perjanjian/akad untuk transaksi tidak tunai

C. Jenis Produk dan Mekanisme Operasionalnya

1. Jenis Produk

Berdasarkan konsentrasi portofolio reksadana yang dikelola oleh

manajer investasi dapat dibedakan beberapa jenis reksa dana:

a. reksadana pasar uang adalah reksadana yang hanya

melakukan investasi pada efek bersifat hutang dengan jatuh

tempo kurang dari satu tahun.

b. Reksadana penetapan tetap adalah reksadana yang

melakukan infestasi sekurang-kurangnya 80% dari

aktivanya dalam bentuk efek bersifat hutang

c. Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan

infestasi sekurang-kurangnya 80% dari dalam efek bersifat

ekuitas.

d. Reksadana campuran adalah reksadan yang melakukan

infestasi dalam efek bersifat ekuitas dan bersifat hutang

Page 147: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

109

yang ysng perbsndinganya tidak termaksud dalam kategori

yang disebut pada butir B dan C di atas.

Contoh produk reksadana syariah di pasaran:

Nama Reksa Dana Manager Investasi

Pengelola Reksa Dana

Danareksa Syariah Berimbang

Dana PNM Syariah

Rifan Syariah

Batasa Syariah

Danareksa

Permodalan Nasional Madani (PNM)

Rifan Financindo

Batasa Capital

2. Mekanisme Operasionalnya

Mekanisme operasional dalam Reksa Dana Syari‟ah terdiri atas:

Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem

wakalah, dan

Antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan

sistem mudharabah.

Karakteristik sistem mudarabah adalah:

Pembagian keuntungan antara pemodal (sahib al-mal) yang diwakili

oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada

proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak melalui Manajer

Investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi

tertentu kepada pemodal.

Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah

diberikan.

Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian

atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena

kelalaiannya (gross negligence/tafrith)

Page 148: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

D. Legalitas Hukum

Reksadana syariah didirikan dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif

(KIK), berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Bapepam

mengesahkan keberadaan reksadana syariah pada tanggal 12 Juni tahun 1997

yang dibuat dihadapan Notaris Djedjem Wijaya, SH di Jakarta antara PT

Danareksa Fund Management sebagai Manajer Investasi dengan Citibank

N.A. Jakarta sebagai Bank Kustodian. PT Danareksa Fund Management

sendiri, sebarai manajer investasi, didirikan pada tanggal 1 Juli 1992, yang

kemudian dilegitimasi oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia dengan

surat keputusan nomor C2/7283.HT.01.TH.92 tanggal 3 September 1992.

E. Perkembangan dan Pertumbuhan Reksadana Syariah di Indonesia

Sejak secara resmi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

meluncurkan prinsip pasar modal syariah pada tanggal 14 dan 15 Maret

2003 dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Bapepam dengan

Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), maka

dalam perjalanannya perkembangan dan pertumbuhan transaksi efek syariah

di pasar modal Indonesia terus meningkat.

Harus dipahami bahwa ditengah maraknya pertumbuhan kegiatan

ekonomi syariah secara umum di Indonesia, perkembangan kegiatan

investasi syariah di pasar modal Indonesia masih dianggap belum

mengalami kemajuan yang cukup signifikan, meskipun kegiatan investasi

syariah tersebut telah dimulai dan diperkenalkan sejak pertengahan tahun

1997 melalui instrumen reksa dana syariah serta sejumlah fatwa DSN-MUI

berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia.

Saat ini aset reksa dana syariah baru mencapai 2% jika dibandingkan

dengan aset reksa dana konvensional yang mencapai 98%. Hingga akhir

tahun ini diharapkan asetnya bisa mencapai 5%, untuk menyamai

pertumbuhan reksadana konvesnsional, dibutuhkan waktu 2-3 tahun, jadi

wajar masih butuh waktu.

Page 149: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

111

F. Prospek, Kendala dan Strategi Pengembangannya

1. Prospek

Pasar reksadana syariah saat ini makin menunjukkan pertumbuhan

yang menjanjikan. Sejak dari kegiatan perbankan dan investasi syariah yang

baru muncul beberapa tahun belakangan, pertumbuhan reksa dana syariah

terus mengalami kenaikan.Aset reksadana syariah nasional tahun 2009

diproyeksi tumbuh di atas 10% menjadi sekitar Rp 2,08 triliun. Jumlah

tersebut diproyeksi akan terus meningkat dengan makin banyaknya investor

yang kini mulai melirik berinvestasi di reksa dana syariah yang dianggap

lebih menguntungkan.

2. Kendala

Tingkat pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar modal dan

pemodal terhadap prinsip syariah masih kurang. Banyak di antara mereka

yang menganggap bahwa prinsip syariah ini terkait dan hanya untuk

kepentingan umat Islam. Padahal, prinsip tersebut terbuka untuk digunakan

oleh semua pihak. Kendala lainnya antara lain, informasi tentang pasar

modal syariah juga masih sangat terbatas, pola kelembagaan atau institusi

dalam rangka pengawasan masih dianggap sebagai disinsentif oleh para

pelaku.

3. Strategi

Bapepam berupaya untuk melakukan sejumlah langkah strategis

untuk mengatasi kendala tersebut. Salah satunya, adalah dengan

menetapkan pengembangan pasar modal syariah sebagai salah satu sasaran

dalam Master Plan Pasar Modal Indonesia 2005-2009. Dengan demikian,

yang akan berperan dalam hal ini tidak hanya Bapepam namun juga

pemerintah secara umum.

Page 150: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PENUTUP

Reksa dana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang

ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil

dan kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Reksa dana memiliki

andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat

memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-

perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana

memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan

keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material. Dan dengan

reksadana syariah, diharapkan ada nilai investasi ibadah dimana tidak hanya

dicari nilai material/duniawi tetapi juga nilai spiritual/akhirat.

Page 151: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

113

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS SUKUK DENGAN

MEMASUKAN UNSUR IBADAH

Fikry Kurniadi

Abstrak

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.32/DSN-MUI/IX/2002: Obligasi

Syariah adalah suatu surat berharga barjangka panjang berdasarkan

prinsip syariah yang dikeluarkan emitten kepada pemegang obligasi syariah

yang mewajibkan emitten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah,tersebut berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar

kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih

menyerupakan penyertaan dana yang didasarkan pada prinsip bagi hasil.

Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan. Pada

prinsipnya obligasi syariah adalah surat berharga sebagai instrument

investasi yang di terbitkan berdasarkan suatu transaksi atau akad syariah

yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah

(sewa), mudarabah (bagi-hasil), musyarakah atau yang lain.

Ibadah atau pray disini dimaksudkan yaitu dengan peluang yang akan

dihasilkan dari obligasi syariah apakah naik atau turun dengan melihat

faktor-faktor yang mempengaruhinya pada kondisi tersebut.

Kata Kunci : Obligasi syariah,sukuk dan ibadah

Page 152: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

1.1 Latar Belakang

Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvensional. Semenjak ada

konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrumen-instrumen

yang mempunyai komponen bunga (interest-bearing instruments) ini keluar

dari daftar investasi halal. Karena itu, dimunculkan alternatif yang

dinamakan obligasi syariah.

Sebagaimana Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/ DSN-MUI/ IX/

2002, “obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/ margin/

fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo”.

Sukuk dikenal sebagai obligasi syariah. Sukuk menunjukan pemilikan

atas asset, dimana klaim didalam sukuk tidak sebuah klaim terhadap chas

tetapi merupakan klaim pemilikan atas sekumpulan asset. Jadi pada

prinsipnya sukuk mirip seperti obligasi konvensional, dengan perbedaan

pokok antara lain berupa penggunaan konsep margin dan bagi hasil sebagai

pengganti bunga.

1.2 Maksud Dan Tujuan

a) Mengetahui informasi tentang sukuk/obligasi syariah

b) Membandingkan sukuk dengan obligasi konvensional

c) Memasukan unsur ibadah dalam pengertian dan jenis-jenis sukuk

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sukuk

Sukuk berasal dari kata sakk yang berarti dokumen atau lembaran

kontrak. Sukuk digunakan secara luas oleh muslim di abad pertengahan

sebagai surat yang menunjukan kewajiban pembayaran berasal dari

perdagangan atrau aktivitas komersial. Kata sakk dalam trnsaksi

perdagangan berubah nama menjadi kata latin, cheque. Namun demikian

sukuk saat ini berbeda dengan penggunaan sukuk pada awal mulanya.

Saat ini, struktur sukuk mendekati konsep sekuritas konvensional,

dimana proses pemilikan underlying asset ditrnsfer kepada sejumlah

Page 153: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

115

investor melalui sertifikat yang menunjukan proporsi nilai atas asset.

Jadi, sukuk adalah sebagai asset-backed security yang berdasarkan

shariah complain.

Suatu kenyataan dari keseluruhan system islam bahwa alternatif yang

berlandaskan syariah keberadaannya seharusnya merupakan alternatif

terhadap aktivitas yang tidak berlandaskan syariah, yang selalu berlanjut

sepanjang masa dan diakui, yang diperaktikkan oleh umat manusia pada

seluruh aspek kehidupan dalam hal ini, para sarjana muslim selama

bertahun-tahun telah memberikan pemikiran mendasar, untuk mencari

alternative islam terhadap instrument keuangan konvensional yang dapat

diperdagangkan.

2.2 Perbedaan dan Sifat Sukuk

Perbedaan sukuk dengan surat berharga konvensional, sukuk

membutuhkan instrument penyertaan atas asset, sedangkan obligasi

sebagai sebuah kontrak atas utang dimana penerbit wajib membayar

pemegang obligasi pada waktu tertentu, sekaligus dengan bunga dan

pokok. Perbedaan yang mengemuka antara sukuk dengan obligasi

konvensional pada underlying asset yang digunakan. Di dalam sukuk,

underlying asset dibutuhkan sebagai jaminan bahwa penerbitan sukuk

didasarkan nilai yang sama dengan asset yang tersedia.

Adapun fungsi underlying asset tersebut adalah : (i) untuk

menghindari riba, (ii) sebagai prasyarat untuk dapat diperdagangkannya

sukuk dipasar sekunder, dan (iii) akan menentukan jenis struktur sukuk.

Dalam UU No 19/2008 dikatakan bahwa underlying asset adalah asset

SBSN, dimana asset SBSN adalah obyek pembiayaan SBSN dan/ atau

barang milik Negara yang memiliki nilai ekonomis, berupa tanah dan/

atau bangunan maupun selain tanah dan/ atau bangunan, yang dalam

rangka penerbitan SBSN dijadikan sebagai dasar penerbitan SBSN.

Adapun barang yang dimaksud milik Negara adalah semua barang yang

dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja Negara

(APBN) atau berasal dari perolehan lain yang sah.

Page 154: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Tabel

Perbandingan antara sukuk dan obligasi

Deskripsi Sukuk Obligasi

Penerbit Pemerintah dan korporasi Pemerintah dan

korporasi

Sifat

instrument

Sertifikat kepemilikan/

penyertaan atas suatu asset

Instrument pengakuan

utang

Penghasilan Imbalan, bagi hasil dan margin Bunga/kupon, capital

gain

Jangka waktu Pendek dan menengah Menengah dan

panjang

Underlying

asset

Perlu Tidak perlu

Pihak yang

terkait

Obligator,SPV,investor,trustee Obligator/issue dan

investor

Price Harga pasar Harga pasar

Investor Islami dan konvensional Konvensional

Pembayaran

pokok

Bullet atau amortisasi Bullet atau amortisasi

Penggunaan

hasil

penerbitan

Harus sesuai dengan syariah Bebas

Page 155: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

117

2.3 Penjelasan Tentang Sukuk

No.

Pertanyaan

Jawaban

1. Apakah yang dimaksud dengan

Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN) atau Sukuk Negara?

yaitu surat berharga yang diterbitkan

berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas

bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik

dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

2. Apakah yang dimaksud dengan

Sukuk Negara Ritel?

yaitu Surat Berharga Negara yang diterbitkan

berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang

diperuntukkan bagi investor individu.

3. Apakah dasar hukum

penerbitan Sukuk Negara Ritel?

Undang-Undang Nomor 19 tahun 2008 tentang

Surat Berharga Syariah Negara.

4. Apakah yang membedakan

antara Sukuk Negara Ritel

dengan Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) seri IFR-001

dan IFR-002

SBSN seri IFR-001 dan IFR-002

diperuntukkan bagi investor institusi dengan

nilai pembelian minimal Rp1 miliar.

Sedangkan Sukuk Negara Ritel diperuntukkan

bagi investor individu dengan nilai minimal

pembelian Rp 5 juta dan kelipatannya.

5. Apakah persamaan dan

perbedaan Obligasi Negara

Ritel Indonesia (ORI) dengan

Sukuk Negara Ritel?

Persamaan:

ORI dan Sukuk Negara Ritel merupakan

Surat Berharga Negara yang diperuntukkan

bagi investor ritel.

ORI dan Sukuk Negara Ritel merupakan

bukti investasi masyarakat kepada

Page 156: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

pemerintah.

Baik ORI maupun Sukuk Ritel pembayaran

bunga/imbalan dan pelunasan/pembelian

kembali dijamin oleh Pemerintah.

Perbedaan:

ORI adalah pinjaman modal dari

masyarakat kepada Pemerintah, sedangkan

Sukuk Negara Ritel adalah bentuk

penyertaan modal masyarakat atas bagian

dari aset Sukuk Negara Ritel yang

dijadikan obyek transaksi.

ORI memberikan penghasilan (return)

kepada investor berupa bunga. Sedangkan

Sukuk Negara Ritel memberikan

penghasilan (return) kepada investor

berupa imbalan sewa, sesuai dengan akad

yang digunakan

6. Apakah bentuk transaksi yang

digunakan dalam Sukuk Negara

Ritel tahun 2010?

Bentuk transaksi yang digunakan adalah Ijarah

Sale and Lease Back. Transaksi ini diawali

dengan penjualan (sale) hak manfaat atas

Barang Milik Negara kepada investor yang

melalui Perusahaan Penerbit SBSN (SPV),

kemudian investor melalui SPV menyewakan

kembali (lease back) kepada Pemerintah. Sewa

yang dibayarkan oleh Pemerintah merupakan

imbal hasil yang diterima oleh investor.

7. Apakah yang dimaksud dengan

Aset Sukuk Negara Ritel?

Adalah Barang Milik Negara (BMN) yang

menjadi obyek transaksi atau dasar penerbitan

SBSN atau Sukuk Negara Ritel.

8. Siapa yang menerbitkan Sukuk Perusahaan Penerbit SBSN yaitu badan hukum

yang didirikan berdasarkan Undang-Undang

Page 157: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

119

Negara Ritel? Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN, khusus

untuk melaksanakan kegiatan penerbitan SBSN

9. Apakah tujuan penerbitan

Sukuk Negara Ritel?

Tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel adalah:

Memperluas sumber-sumber pembiayaan

APBN

Diversifikasi investor dan instrumen

Memberikan alternatif instrumen ritel

berbasis syariah bagi investor

Mendukung pengembangan pasar keuangan

syariah

Memberikan kesempatan kepada investor

kecil untuk berinvestasi dalam instrumen

pasar modal yang aman dan

menguntungkan.

10. Untuk apa dana hasil

penerbitan Sukuk Negara Ritel?

Dana tersebut akan dipergunakan oleh

Pemerintah untuk pembiayaan umum APBN,

termasuk untuk membiayai pembangunan

proyek infrastruktur.

11. Siapa saja yang dapat

berinvestasi pada Sukuk

Negara Ritel?

Seluruh Warga Negara Indonesia dapat

berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel.

12. Apakah bukti kepemilikan

Sukuk Negara Ritel?

Sukuk Negara Ritel diterbitkan dalam bentuk

tanpa warkat (scripless), namun kepada para

investor akan diberikan Surat Bukti

Kepemilikan

13. Apakah keuntungan

berinvestasi pada Sukuk

Keuntungannya yang diperoleh diantaranya

adalah:

Page 158: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Negara Ritel? investasi ini dijamin pembayaran Imbalan

dan Nilai Nominalnya oleh Pemerintah

bagi investor syariah, investasi ini tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah,

sehingga selain aman juga menentramkan

Imbalan yang diperoleh lebih tinggi bila

dibandingkan dengan rata-rata tingkat bunga

deposito bank BUMN

Berpotensi memperoleh capital gain

Dapat diperdagangkan di pasar sekunder

Memberikan kesempatan kepada masyarakat

untuk turut serta mendukung pembiayaan

pembangunan nasional.

14. Bagaimana cara membeli

Sukuk Negara Ritel di Pasar

Perdana?

Prosedur pembelian Sukuk Negara Ritel di

Pasar Perdana adalah:

1. mendatangi kantor pusat/cabang Agen

Penjual yang telah dipilih oleh

Pemerintah dalam melayani pembelian

Sukuk Negara Ritel;

2. membuka rekening dana (jika

diperlukan) pada salah satu bank umum

dan rekening surat berharga (jika

diperlukan) pada salah satu subregistry;

3. menyediakan dana yang cukup sesuai

jumlah pesanan untuk pembelian Sukuk

Negara Ritel melalui Agen Penjual;

4. Mengsisi Formulir Pemesanan;

5. menyampaikan Formulir Pemesanan,

fotokopi identitas diri (KTP/SIM), dan

bukti setor (jika diperlukan) kepada

Agen Penjual dan menerima bukti

penyerahan dokumen dari Agen Penjual.

15. Berapa satuan pembelian dalam

Sukuk Negara Ritel? Apakah

ada batasan minimal dan

Harga per unit Sukuk Negara Ritel adalah Rp

1.000.000,- (satu juta rupiah). Mininal

pembeliannya adalah 5 (lima) unit dan

Page 159: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

121

maksimal pembelian? kelipatannya, sedangkan batasan maksimal

pembeliannya tidak ada.

16. Bagaimana cara menghitung

imbalan Sukuk Negara Ritel?

Untuk mengetahui cara menghitung imbalan

yang akan diperoleh dalam berintasi pada

Sukuk Negara Ritel, disajikan ilustrasi

perhitungan hasil investasi sebagai berikut:

1. Harga Par

Investor A membeli Sukuk Negara Ritel di

Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,00

dengan nilai indikatif imbalan 12% dan

tidak dijual sampai jatuh tempo, maka hasil

yang diperoleh adalah:

Imbalan = 12 % x Rp 10.000.000,00

x 1/12

= Rp 100.000,00 setiap

bulan sampai dengan jatuh

tempo

Nilai Nominal pada saat jatuh tempo

= Rp 10.000.000,00

Total yang diperoleh pada saat jatuh

tempo = Imbalan + Nilai Nominal

=

Rp 10.100.000,00

2. Harga Premium

Investor B membeli Sukuk Negara Ritel di

Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,00

dengan kupon 12% dan dijual di Pasar

Sekunder dengan harga 105%, maka hasil

yang diperoleh adalah :

Imbalan = 12 % x Rp10.000.000,00

x 1/12

= Rp 100.000,00 setiap

bulan sampai dengan saat

dijual

Page 160: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

• Capital Gain = Rp 10.000.000,00 x

(105-100)%

= Rp 500.000,00

• Nilai Nominal yang diterima saat dijual

Rp 10.500.000,00 yang berasal dari Nilai

Nominal SRI sebesar Rp 10.000.000,00

+ Capital Gain.

Total yang diperoleh pada saat dijual =

Imbalan + Nilai Nominal pada saat

dijual

= Rp

10.600.000,00

3. Harga Discount

Investor C membeli Sukuk Negara Ritel di

Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,-

dengan kupon 12% dan dijual di Pasar

Sekunder dengan harga 95%, maka hasil

yang diperoleh adalah:

• Imbalan = 12 % x Rp 10.000.000,00

x 1/12

= Rp 100.000,00 setiap

bulan sampai dengan saat

dijual

• Capital Loss = Rp 10.000.000,00 x

(95%-100%)

= - Rp 500.000,00

• Nilai Nominal yang diterima saat dijual

Rp 9.500.000,00 yang berasal dari Nilai

Nominal SRI sebesar Rp

10.000.000,00 + Capital Loss.

Total yang diperoleh pada saat dijual =

Imbalan + Nilai Nominal pada saat

dijual

= Rp

Page 161: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

123

9.600.000,00

Catatan:

Ilustrasi di atas belum memperhitungkan

biaya-biaya transaksi dan pajak.

Transaksi penjualan di Pasar Sekunder

dengan asumsi penjualan terjadi pada saat

pembayaran Imbalan, sehingga tidak

memperhitungkan accrued yang ada.

17. Bagaimana perlakuan pajak

terhadap Sukuk Negara Ritel?

Terkait perlakuan pajak terhadap Sukuk

Negara Ritel sudah diperhitungkan oleh

Pemerintah dan besarnya pajak yaitu Pajak

Penghasilan (PPh) sebesar 15% atas imbalan

dan 15% atas capital gain. Pajak untuk Sukuk

Negara Ritel sama dengan Pajak yang

dikenakan atas Surat Utang Negara (SUN).

18. Siapakah yang dapat menjadi

Agen Penjual Sukuk Negara

Ritel?

Adalah Bank Umum Syariah dan Bank Umum

Konvensional yang telah memiliki ijin usaha

dari Bank Indonesia dan Perusahaan Efek

yang telah memiliki surat ijin usaha dari Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan, serta memenuhi kriteria dan syarat

yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

19. Siapakah yang dapat menjadi

Konsultan Hukum Sukuk

Negara Ritel?

Adalah Konsultan Hukum yang telah terdaftar

sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal di

Bapepam dan Lembaga Keuangan, serta

memenuhi kriteria dan syarat yang telah

ditetapkan Pemerintah.

20. Apakah Sukuk Negara Ritel

dapat dijual sebelum jatuh

Dapat.

Page 162: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

tempo dan bagaimana caranya? Caranya adalah:

1. melalui Agen Penjual di tempat investor

membeli Sukuk Negara Ritel, atau

2. melalui bursa. Untuk dapat

memperdagangkan Sukuk Negara Ritel

melalui bursa, investor harus menghubungi

anggota bursa karena investor tidak dapat

bertransaski langsung melalui bursa. Proses

transaksi akan lebih rumit dan investor

harus membayar jasa broker, serta waktu

yang dibutuhkan akan lebih lama apabila

tidak terdapat titik temu antara harga

penawaran dan harga pembelian Sukuk

Negara Ritel.

21. Bagaimanakah mekanisme

transaksi (jual beli) Sukuk

Negara Ritel di pasar sekunder?

PROSES PEMBELIAN DI PASAR

SEKUNDER:

1. Nasabah datang kepada perbankan untuk

mendapat informasi atau mengunjungi

langsung perusahaan sekuritas yang

sudah berpengalaman dalam

perdagangan;

2. Nasabah membuka rekening surat

berharga pada perusahaan sekuritas

dimaksud dengan mengisi formulir

pembukaan rekening yang antara lain

mewajibkan penyebutan nomor rekening

tabungan yang sudah dimiliki pada salah

satu bank nasional;

3. Nasabah mengisi formulir pemesanan

pembelian dengan antara lain

menyebutkan nomor rekening surat

berharga, nomor rekening tabungan,

harga beli (dinyatakan dalam persen

dengan 2 angka di belakang koma), dan

jumlah nominal pembelian (minimal

Rp5.000.000,00 dengan kelipatan

Rp5.000.000,00);

Page 163: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

125

4. Perusahaan sekuritas menyampaikan

minat beli nasabah ke Bursa Efek

Indonesia (BEI) untuk mendapatkan

nasabah lain yang bermaksud menjual

pada harga yang sesuai dengan

permintaan nasabah yang berminat

membeli;

5. Dalam hal terjadi kesesuaian harga

antara nasabah pembeli dan nasabah

penjual, maka transaksi pembelian

diselesaikan melalui mekanisme bursa

yang melibatkan PT. BEI, PT. KPEI, PT.

KSEI, dan Perusahaan sekuritas;

6. Jumlah dana yang harus dibayar oleh

nasabah pembeli adalah sejumlah harga

Sukuk Ritel ditambah dengan Imbalan

berjalan.

PROSES PENJUALAN DI PASAR

SEKUNDER:

1. Nasabah datang kepada perbankan untuk

mendapat informasi atau mengunjungi

langsung perusahaan sekuritas dimana

yang bersangkutan memiliki rekening

surat berharga;

2. Nasabah mengisi formulir pemesanan

penjualan dengan antara lain

menyebutkan nomor rekening surat

berharga, nomor rekening tabungan,

harga jual (dinyatakan dalam persen

dengan 2 angka di belakang koma), dan

jumlah nominal penjualan (minimal

Rp5.000.000,00 dengan kelipatan

Rp5.000.000,00);

3. Perusahaan sekuritas menyampaikan

minat jual nasabah ke Bursa Efek

Indonesia (BEI) untuk mendapatkan

nasabah lain yang bermaksud membeli

Page 164: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Sukuk Ritel pada harga yang sesuai

dengan permintaan nasabah yang

berminat menjual;

4. Dalam hal terjadi kesesuaian harga

antara nasabah penjual dan nasabah

pembeli, maka transaksi penjualan

diselesaikan melalui mekanisme bursa

yang melibatkan PT. BEI, PT. KPEI, PT.

KSEI, dan Perusahaan sekuritas;

5. Jumlah dana yang akan diterima oleh

nasabah penjual adalah sejumlah harga

Sukuk Ritel ditambah dengan Imbalan

berjalan.

22. Apakah risiko investasi pada

Sukuk Negara Ritel?

Terdapat beberapa risiko berinvestasi pada

inistrumen investasi di pasar keuangan,

diantaranya adalah:

1. Risiko gagal bayar (default risk) adalah

risiko di mana investor tidak dapat

memperoleh pembayaran dana yang

dijanjikan oleh penerbit pada saat produk

investasi jatuh tempo. Sukuk Negara Ritel

tidak mempunyai risiko gagal bayar karena

Pemerintah berdasarkan Undang-Undang

SBSN dan Undang-Undang APBN stiap

tahunnya menjamin pembayaran Imbalan

dan Nilai Nominal Sukuk Negara Ritel

sampai dengan jatuh tempo.

2. Risiko pasar (market risk), adalah potensi

kerugian bagi investor (capital loss) karena

menjual Sukuk Negara Ritel sebelum jatuh

tempo dalam kondisi bunga sedang

mengalami kenaikan. Kondisi ini dapat

dihindari dengan memegang Sukuk Negara

sampai dengan jatuh tempo.

3. Risiko Likuditas (liquidity risk), adalah

potensi kerugian apabila sebelum jatuh

Page 165: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

127

tempo pemegang Sukuk Negara Ritel yang

memerlukan dana mengalami kesulitan

dalam menjual Sukuk Negara Ritel dalam

harga wajar.

23. Bagaimana apabila Pemerintah

mengalami gagal bayar

(default)?

Sesuai dengan Pasal 9 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 19 tahun 2008, Pemerintah

memberikan jaminan untuk membayar Imbalan

dan Nilai Nominal setiap SBSN yang

diterbitkan.

24. Apabila pemegang Sukuk

Negara Ritel meninggal dunia,

apakah bisa diwariskan kepada

ahli warisnya dan bagaimana

caranya?

Sukuk Negara Ritel dapat diwariskan kepada

ahli waris yang sah dan kepadanya tetap

diberikan pembayaran Imbalan dan Nilai

Nominal Sukuk Negara Ritel.

25. Pada saat Sukuk Negara Ritel

jatuh tempo, bagaimana

mekanisme pembayaran Nilai

Nominal kepada pemegang

Sukuk Negara Ritel?

Mekanisme pembayaran Nilai Nominal kepada

Pemegang Sukuk Negara Ritel pada saat jatuh

tempo akan dilaksanakan secara otomatis

dengan mentransfer ke Rekening Pemegang

Sukuk Negara Ritel.

Page 166: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2.4 Proses Penerbitan Sukuk/Obligasi Syariah

Penerbitan sukuk /obligasi syariah pada prinsipnya tidak jauh

berbeda dengan obligasi konvensional, untuk lebih jelas lihat gambar:

DOKUMEN PENAWARAN

EMITEN UNDERWRITER INVESTOR

BAGI HASIL DAN PEMBAYARAN POKOK

(Gambar I)

Langkah – langkah umum untuk penerbitan sukuk/obligasi syariah

yaitu :

5. Emiten menyerahkan dokumen yang di perlukan untuk penerbitan

sukuk/obligasi syariah kepada underwriter (wakil dari emiten).

6. Underwriter melakukan penawaran kepada investor.

7. Bila investor tertarik, maka akan menyerahkan dananya kepada

emiten melalui underwriter.

8. Emiten akan membayarkan bagi hasil dan pembayaran pokok kepada

investor.

Selain proses di atas, sebelumnya harus di lakukan pula opini

syariahnya, yang di lakukan oleh DSN dengan tahapan yaitu :

DANA

DANA

UNDERWRITER

OPINI SYARIAH RAPAT TIM

AHLI

PRESENTASI BADAN

PELAKSAN HARIAN DSN

MUI

Poposal/ surat

pemberitahuan

Page 167: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

129

(Gambar 2)

Proses Fatwa / Opini Syariah

Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat di jelaskan proses dari opini syariah:

4. Emiten melalui underwriter menyerahkan proposal atau surat

pemberitahuan penerbitn obligasi syariah kepada Majelis Ulama

Indonesia.

5. Presentasi proposal di lakukan di badan pelaksana Harian Dewan

Syariah Nasional.

6. Dewan Syariah Nasional mengadakan rapat dengan tim ahli Dewan

Pengawas Syariah (DPS), hasil rapat akan menyatakan opini syariah

terkait proposal yang diajukan.

2.5 Jenis-jenis Sukuk

Sukuk Ijarah adalah merupakan instrument investasi yang

menunjukan kepemilikan saham bernilai sama dengan asset yang

disewakan, dalam struktur sukuk ini investor akan mendapatkan

return dari asset yang disewakan secara periodik.

Sukuk Murabahah adalah merupakan sukuk yang diterbitkan dengan

prinsip jual beli, penerbit sertifikat adalah penjual, sedangkan

investornya adalah pembeli. Penerbitan sukuk ini hanya dapat

dilakukan pada primary market dan tidak dapat diperjual belikan pada

secondary market, karena sertifikat ini menunjukan kepemilikan

pembiayaan.

Sukuk Mudharabah adalah merupakan akad kerjasama antara dua

pihak atau lebih, satu pihak sebagai penyedia modaldan pihak lain

sebagai penyedia tenaga dan keahlian.

Sukuk Istisna adalah merupakan sertifikat yang digunakan untuk

memobilisasi kebutuhan dana untuk memproduksi barang yang

dimiliki dengan bukti kepemilikan sertifikat. Return dapat dilakukan

dalam beberapa kali (termin) pembayaran.

Sukuk Musyarokah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih dengan modal, tenaga dan keahlian berasal dari kedua belah

pihak (emmiten dan investor).

Sukuk Salam adalah merupakan sukuk yang diterbitkan dengan akad

salam. Dana yang sudah terkumpul dari para investor dibayar secara

Page 168: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

tunai kepada emmiten, sedangkan komoditi yang menjadi obyek akad

dapat diserahkan secara tangguh.

BAB III

ANALISIS

Dalam bab ini, kita akan coba membahas dan menganalisis tentang

pemahaman teori islam kaffah dengan memasukkan unsur ibadah dalam

sukuk/ obligasi syariah. Teory Islam Kaffah atau Kaffah Thinking

mempunyai makna yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Al-Imran ayat 19 :

The Din Beside Allah Is Islam.

Teory Kaffah thinking ini bisa digambarkan sebagai berikut :

God Human

Pray

Teory Kaffah bisa dijelaskan juga dalam bentuk Sinlammim Method, yaitu

sebagai berikut :

Sinlammim :

word root Islam س ل م

Sinlamim : On Right Hand

Sin : Human / Result

Lam : God / Source

Mim : Pray / Feed Back

Dalam hal ini, jika Sinlammim method di masukkan ke dalam konsep

obligasi syariah, yaitu sebagai berikut :

d. God diibaratkan sebagai

SBI = Sertifikat Bank Indonesia

INF = Inflasi

DPK = Dana Pihak Ketiga

NAB = Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah

IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan

KURS = Kurs US Dollar

Page 169: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

131

RBOND = return indeks sukuk/obligasi syariah

e. Human di ibaratkan sebagai sukuk/obligasi syariah

f. Pray dimaksudkan yaitu dengan peluang yang akan dihasilkan dari

obligasi syariah apakah naik atau turun dengan melihat SBI, INF, DPK,

NAB, dll, pada kondisi tersebut.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Sukuk adalah istilah keuangan yang merupakan pernyataan dana

yang diterbitkan oleh Pemerintah maupun swasta. Sukuk ini

digunakan untuk pembiayaan investasi jangka panjang dengan sumber

dana dari luar perusahaan.

Sukuk bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih

menyerupakan penyertaan dana yang didasarkan pada prinsip bagi hasil.

Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan. Pada

prinsipnya obligasi syariah adalah surat berharga sebagai instrument

investasi yang di terbitkan berdasarkan suatu transaksi atau akad syariah

yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah

(sewa), mudarabah (bagi-hasil), musyarakah atau yang lain.

Saran

Sebaiknya pemerintah ikut turut mengontrol dan mengawasi

dalam pelaksanaan Obligasi Syariah,dan teori obligasi syariah sebaiknya

dimasukkan pemahaman teori islam kaffah dapat dengan unsur ibadah,

penggambarannya yaitu God diibaratkan sebagai SBI, INF, DPK, NAB.

Human di ibaratkan sebagai obligasi syariah. Dan pray dimaksudkan

yaitu dengan peluang yang akan dihasilkan dari obligasi syariah apakah

naik atau turun dengan melihat SBI, INF, DPK, NAB, dll, pada kondisi

tersebut.

Sehingga, dalam pelaksanaannya obligasi syariah mempunyai

genuine yang penting dan berbeda dengan sebelumnya.

Page 170: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

MASALAH TINJAUAN SUKUK

Ahmad Tabrizi

ABSTRAK

Istilah sukuk berasal dari bentuk jamak dari bahasa Arab „sak‟ atau

sertifikat. Secara singkat AAOIFI mendefinisikan sukuk sebagai sertifikat

bernilai sama yang merupakan bukti kepemilikan yang tidak dibagikan atas

suatu asset, hak manfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau

kegiatan investasi tertentu. Sukuk pada prinsipnya mirip seperti obligasi

konvensional, dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan

konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu

transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset

yang menjadi dasar penerbitan sukuk, dan adanya aqad atau penjanjian

antara para pihak yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Selain

itu, sukuk juga harus distruktur secara syariah agar instrumen keuangan ini

aman dan terbebas dari riba, gharar dan maysir.

Page 171: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

133

B. LATAR BELAKANG

Lemahnya pembangunan infrastruktur telah menjadi salah satu factor yang

menyebabkan ketertinggalan Indonesia dalam memacu pembangunan

ekonomi dalam kurun waktu tiga puluh tahun terakhir. Keberadaan

infrastruktur yang memadai memegang peranan yang sangat vital bagi

perekonomian nasional. Ketersediaan infrastruktur yang baik merupakan

pondasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, ini mengingat, gerak

laju dan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara tidak dapat dipisahkan dari

ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, komukikasi, dan juga

ketersediaan energi.

Karakteristik Sukuk

Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau

hak manfaat (beneficial title);

Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi

hasil, sesuai jenis aqad yang digunakan;

Terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir;

Penerbitannya melalui special purpose vehicle (SPV);

Memerlukan underlying asset.

Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.

Tujuan Penerbitan Sukuk Negara (SBSN)

Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara;

Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah;

Menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah;

Diversifikasi basis investor;

Mengembangkan alternatif instrumen investasi;

Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara; dan

Memanfaatkan dana-dana masyarakat yang belum

terjaring oleh Sistem perbankan konvensional

Kebutuhan Alternatif Pembiayaan

Berdasarkan road map pembiayaan infrastruktur 2005-2009,

disebutkan bahwa dalam 5 tahun kedepan, pemerintah membutuhkan

pembiayaan mencapai Rp 130 triliyun untuk mendorong pembangunan

infrastruktur (kementrian BUMN, 2005). Nilai pembniayaan tersebut

Page 172: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

rencananya akan dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan seperti hibah

bantuan Aceh (1%), APBN (17%) dan sumber dana domestic (215). Dari

skema tersebut masih ada sekitar Rp 810 triliyun yang belum jelas darimana

sumber pembiayaanya (funding gap)

Kondisi ini mengindikasikan tentang perlunya pemerintah dan

BUMN untuk segera melakukan trobosan-trobosan untuk menutupi besarnya

funding gap tersebut, yang hmpir tidak mungkin dapat dipenuhi oleh APBN

maupun pendanaan internal BUMN. Disamping itu, besarnya pembayaran

pokok dan bunga hutang harus dibayar pemerintah akibat ketergantungan

terhadap skema pembiayaan pembangunan yang berbasis hutang harus

ditinggalkan, perangkap hutang dapat mereduksi alokasi anggaran belanja

pembangunan dan kesejahteraan rakyat yang seharusnya menjadi prioritas.

Para pakar keuangan yang objektif telah mengakui bahwa obligasi

syri‟ah (sukuk) dengn system syri‟ahnya akan jauh lebih baik daripada surat

hutang dengan basis bunga. Hal ini didasari oleh beberapa ketentuan yang

biasanya harus dipenuhi dalam emisi obligasi syri‟ah, yaitu: pertama,

penggunaan dana obligasi syri‟ah sejak awal jelas untuk membangun proyek

tertentu. Kedua resiko obligasi syri‟ah terdifinisi sejak awal oleh proyek

yang dibiayainya. Ketiga, tuntutan kedisiplinan penggunaan dana obligasi

syri‟ah karena sifat peruntukkan penggunaan dana yang terdefinisi secara

jelas berkaitan dengan proyek tertentu (Karim, 2006)

Banyaknya proyek-proyek infrastruktur seharusnya menjadikan

Indonesia mempunyai daya tarik luar biasa bagi investor syri‟ah. Apalagi

sector infrastruktur biasanya paling diminati investor syri‟ah. Hal ini

dikarenakan prilaku prilaku investor syri‟ah memang berbeda dengan

investor konvensional. Investor syri‟ah biasanya memilih dan memiliki

horizon investasi jangka panjang, antara 5 sampai 15 tahun. Perhatian utama

investor ini adalah pada kebutuhan modal, return (hasil) yang kompetitif,

dengan horizon investasi jangka panjang, bukan pada return jangka pendek.

Sayangnya sampai dengan saat ini, pemerintah belum secara sistematis

menciptakan instrument investasi yang bisa digunakan oleh investor syari‟ah

global untuk masuk , pemerintah juga belum mempromosikan Indonesia

secara serius sebagai lokasi investasi yang memberikan kepastian dan

kenyamanan bagi investor syri‟ah.

Page 173: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

135

Dari berbagai emisi obligasi syari‟ah di tanah air, baru PT PLN yang

akan menerbitkan obligasi syari‟ah internasional untuk membangun

infrastruktur listrik. Trobosan PLN ini layak diikuti oleh BUMN yang lain,

juga oleh pemerintah dan kalangan swasta nasional. Obligasi syari‟ah

internasional (korporasi maupun pemerintah) yang diterbitkan tentunya akan

memberikan manfaat strategis sebagai (Achsien): Pertama, akses atau

investor-based baru, sehingga dapat merespon perkembangan lembaga

keuangan syari‟ah (lokal dan global) yang sedang tumbuh secara pesat dan

kelebian liquiditas. Kedua, diversifikasi sumber dana, serta memberikan

fleksibilitas dalam strategi pendanaan jangka panjang yang dibutuhkan baik

oleh maupun pemerintah. Ketiga, obligasi syari‟ah memiliki banyak skema

inovatif yang dapat dikembangkan dengan biaya yang juga lebih kompetitif

(seperti skema Mudharobah, Ijarah, Salam, dan juga Istishna)

Kendala

Perkambangan instrument dan system kuangan syari‟ah baik dalam

skla domestik maupun global, secara strategis memberikan peluang kepada

pemerintah dan BUMN untuk dapat memanfaatkan peluang alternative

sumber pembiayaan pembangunan yang lebih beragam. Dalam

memanfaatkan potensi ini, Indonesia sangat tertinggal disbanding dengan

Malaysia yang telah dapat menikmati dana investasi untuk pembangunan

dengan skema sukuk sebesar 40 miliyar Dolam dalam beberapa tahun

terakhir.

Dalam rangka mengembankan obligasi syari‟ah sebagai alternative

pendanaan infrastruktur di Indonesia masih ada beberapa tantangan strategis

yang perlu segara diselasaikan.

Pertama, keterbatasan regulasi dimana belum ada peraturan yang

memadai sebagai dasar kepastian hokum untuk obligasi syari‟ah. Berkaitan

dengan penerbitan obligasi syari‟ah Negara msalnya, undung-undang yang

berlaku seperti UU No.24/2002 tentang Surat Utang Negara dan UU

No.1/2004 tentang perbendaharaan Negara tidak mendukung penerbitan

sukuk. Dalam UU No.24/2002 terdapat permasalahan yang sangat mendasar

dimana definisi hutang serta tingkat suku bunga sebagai reference rate yang

tidak dikenal dalam syari‟ah. UU tersbut belum mengakomodasi dan

mencakup tata cara penerbitan revenue bonds yang karakteristik

operasionalnya mirip dengan sukuk, selain itu definisi efek “equity” dan

“bonds” dalam dunia keuangan konvensional tidak lagi mencukupi untuk

Page 174: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

mengakkomodasi berbagai peluan pengembangan skema obligasi syari‟ah

yang memiliki keragaman kontrak/akad. Kendala dalam UU No.1/2004

yaitu berkaitan dengan kebutuhan untuk penjualan dan penjaminan (lease

back) asset Negara dan pembentukan SPV (Special Purpose Vehicle), serta

status hokum SPV dan organisasinya. Tiada kepercayaan hokum (trust law)

seperti halnya preseden yang dibutuhkan oleh penerbitan obligasi syari‟ah

pemerintah di negara-negara yang lain juga menjadi masalah yang

mendasar.

Kedua, kendala dalam aspek operasional, dimana belum ada standar

baku untuk operasional dan ketentuan akuntansinya, hal ini tentu

menyebabkan kegamangan praktisi untuk mendukung pengembangan

instrument yang relative baru ini, selain itu permasalahan juga timbul akibat

ketentuan fiqh versusu hokum formal yang seringkali tidak sejalan.

Ketiga, kendala aspek pajak dimana aturan perpajakan atas transaksi

keuangan syari‟ah masih belum mendapatkan kepastian. Dan keempat,

kebanyakan produk keuangan syari‟ah yang berkembang saat ini

kebanyakan berbasis hutang (debt-based) atau lebih menyukai yang berbasis

hutang (debt-likely), sementara genuine keuangan syari‟ah adalah condong

untuk mengembangkan profit-loss sharing. Hal ini menyebabkan

ketersediaan dana untuk investasi jangka panjang relative terbaas, dan lebih

condong diarahkan ke pembiayaan jangka pendek.

Untuk menjawab tantangan itu ada beberapa inisiatif strategis yang

perlu segera dijalankan dalam upaya mengoptimalkan peluan pengembangan

instrument obligasi syari‟ah ini.

Pertama, kemauan dan keberanbian kebijakan yang lebih mendukung

pengembangan instrument ini, disamping itu yang mendesak adalah

bagaimana melengkapi regulasi untuk memberi kepastian hokum. Untuk itu

pemerintah perlu segera menyelesaikan syarat legalisasi sebagai langkah

strategis dalam proses penerbitan sukuk, terutama dalam proses revisi UU

No.24/2002 dan UU No.1/2004 atau membuat undang-undang baru.

Kedua, pemerintah perlu segera mendorong terbentuknya lembaga

SPV milik negra sebagai lembaga pengelola asset yang dibutuhkan untuk

memudahkan penerbitan sukuk, sehubungan dengan upaya penerbitan

sukuk, pembentukan SPV sebaiknya dilakukan berdasarkan perintah UU

yang mengatur penerbitan dan pengadministrasiannya.

Page 175: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

137

Ketiga, pemerintah dapat pula memberikan peluang kepada BUMN

untuk dapat menawarkan investasi secara langsung baik melalui penerbitan

sukuk maupun project financing secara syari‟ah atas proyek-proyek

infrastruktur yang direncanakan. Berikutnya setelah kelengkapan terpenuhi,

pemerinta perlu merealisasikan penerbitan obligasi syari‟ah pemerintah

(local dan internasional). Selain itu korporasi BUMN terutama BUMN

infrastruktur juga perlu segera merespon peluang tersebut.

Keempat, dalam hal aspek perpajakan dibutuhkan kebijakan yang

jelas dan mendukung, dan juga insentif yang memadai, Securties Commision

Malaysia misalnya, memberikan insentif pajak yang menarik untuk

penerbitan obligasi syari‟ah, dimana biaya yang dikeluarkan terkait emisi

obligasi syari‟ah menjadi pengurang pajak, begitu juga dengan pendapatan

dari obligasi syari‟ah juga dihitung sebagai pengurang pajak, hal ini

menjadikan sukuk Malaysia sangat diminati investor internasional.

Berikutnya kelima, dukungan berbagai kalangan sangat dibutuhkan

dalam pengembangan dan inovasi struktur investasi syari‟ah yang lebih

beragam, terutama kearah income sharing sebagai genuine keuangan

syari‟ah.

Page 176: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

SUKUK DI INDONESIA

LUTHFI HILMAN SYAH

107084003289

BAB I

PENDAHULUAN

Sukuk telah berkembang pesat di pasar keuangan dunia saat ini, tidak

terkecuali di Indonesia. Sukuk (Bahasa Arab: صكوك, jamak of صك Sakk,

"instrumen legal, amal, cek") adalah istilah dalam bahasa Arab yang

digunakan untuk obligasi yang berdasarkan prinsip syariah. Sukuk dapat

pula diartikan dengan Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan

yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan

atau tidak terbagi atas:

1. kepemilikan aset berwujud tertentu;

2. nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi

tertentu; atau

3. kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.

Pasar keuangan di Indonesia baru saja mencatat sejarah baru. Pada

Mei 2008 lalu, Pemerintah telah mengundangkan Undang-undang No.

19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau UU Sukuk

Negara (sovereign sukuk). Meski terlambat, kita patut memberikan apresiasi

tinggi atas upaya pemerintah dan DPR yang berhasil menghasilkan UU

Page 177: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

139

Sukuk Negara ini. Dikatakan terlambat, karena perkembangan sukuk di

Indonesia, sesungguhnya sudah dimulai oleh swasta, meskipun pangsanya

masih kecil.

Melalui makalah ini, penulis mencoba menerangkan mengenai sukuk

di Indonesia. Dalam makalah ini, dijelaskan mengenai pengertian sukuk,

macam-macam sukuk di Indonesia, serta kelebihan/kekurangan sukuk di

Indonesia yang berlandaskan ekonomi Islam. Dengan landasan tersebut,

sukuk sebagai suatu amal yang hasilnya dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam

kerangka IBADAH kepada Allah SWT, karena dengan ekonomi Islam yang

menarik banyak perhatian saat ini dengan pertimbangan tidak hanya

memperkaya beberapa individu, tapi memberikan kesejahteraan kepada

rakyat melalui program welfare state yang bernilai IBADAH.

BAB II

PEMBAHASAN

Saat ini penerbitan sukuk sudah menjadi perbincangan para ekonom

Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Sebenarnya apa yang dimaksud

dengan sukuk? Pengertian sukuk menurut fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002

yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia adalah suatu surat berharga

jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada

pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil margin/fee,

serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Sedangkan

Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions

(AAOIFI) berpendapat lain mengenai arti sukuk. Menurut organisasi

tersebut, sukuk adalah sebagai sertifikat dari suatu nilai yang

direpresentasikan setelah penutupan pendaftaran, bukti terima nilai sertifikat

dan menggunakannya sesuai rencana, sama halnya dengan bagian dan

kepemilikan atas aset yang tangible, barang, atau jasa, atau modal dari suatu

Page 178: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

proyek tertentu atau modal dari suatu aktivitas inventasi tertentu. Sedangkan,

menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan No. KEP-130/BL/2006 Tahun 2006 Peraturan No. IX.A.13, sukuk

adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai

sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak

terbagi atas: kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas

aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu, dan kepemilikan atas

aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.

Dalam pegaplikasiannya, praktek sukuk berlandaskan pada akad-akad

(underlying transaction) yang sesuai dengan prinsip syariah seperti

mudarabah (bagi hasil), musyarakah (kerjasama), ijarah (sewa) dan lain-

lain. Syarat sebuah obligasi disebut syariah adalah sebagai berikut :

1. Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara

lain:

a. Mudharabah (Muqaradhah)/ Qiradh (trust financing/trust investment).

Adalah perjanjian kerjasama usaha antara dua pihak, dengan

pihak pertama sebagai penyedia modal, dan pihak lainnya sebagai

pengelola.

b. Musyarakah (partnership, project financing participation).

Adalah pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua

pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu.

c. Murabahah (deferred paymen sale).

Merupakan sukuk yang diterbitkan dengan prinsip jual beli,

penerbit sertifikat adalah penjual, sedangkan investornya adalah

pembeli. Penerbitan sukuk ini hanya dapat dilakukan pada primary

market dan tidak dapat diperjual belikan pada secondary market,

karena sertifikat ini menunjukan kepemilikan pembiayaan.

Page 179: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

141

d. Salam (in-front payment sale).

Adalah penjualan suatu komodity yang telah ditentukan kualitas

dan kuantitasnya yang akan diberikan kepada pembeli pada waktu

yang telah ditentukan di masa depan pada harga sekarang.

e. Istishna (purchase by order or manufacture).

Adalah suatu kontrak yang digunakan untuk menjual barang

manufaktur dengan usaha yang dilakukan penjual dalam menyediakan

barang tersebut dari material, deskripsi dan harga tertentu.

f. Ijarah (operational lease).

Adalah sebuah kontrak yang didasarkan pada adanya pihak

yang membeli dan menyewa peralatan yang dibutuhkan klien dengan

uang sewa tertentu.

2. Jenis usaha yang dilakukan Emiten (Mudharib) tidak boleh bertentangan

dengan syariah, yaitu :

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang;

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk

perbankan dan asuransi konvensional;

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta

memperdagangkan makanan dan minuman yang haram;

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan/atau

menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral

dan bersifat mudarat.

3. Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan Emiten (Mudharib) kepada

pemegang Obligasi Syariah Mudha-rabah (Shahibul Mal) harus bersih

dari unsur non halal;

4. Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang Obligasi Syariah sesuai

akad yang digunakan;

5. Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang

digunakan.

6. Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah atau

Tim Ahli Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional MUI,

sejak proses emisi Obligasi Syariah Ijarah dimulai.

Page 180: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

7. Kepemilikan Obligasi Syariah Ijarah dapat dialihkan kepada pihak lain,

selama disepakati dalam akad.

Potensi Bagi Indonesia

Perkembangan sukuk di Indonesia sesungguhnya bermula karena

adanya inisiatif dari swasta. Dukungan yang kurang dari pemerintah dan

regulator terhadap perkembangan sukuk ini, menyebabkan posisi Indonesia

dalam pasar keuangan syariah global tidak mendapatkan tempat yang

semestinya. Hingga saat ini, baru terdapat sekitar 20 sukuk yang diakui

sebagai emiten syariah oleh Bapepam.

Pemerintah telah menerbitkan sukuk (Surat Berharga Syariah

Negara/SBSN) senilai Rp 13,994 triliun sepanjang kuartal I-2010.

Sementara, total penyaluran sukuk yang sudah disalurkan pemerintah mulai

Agustus 2008 hingga Maret 2010 mencapai Rp 35,195 triliun. Sementara

kendala sampai saat ini adalah RUU SBSN belum dijadikan UU.

Pembahasan RUU diyakini akan berjalan alot. Salah satunya menyangkut

pembentukan special purpose vehicle (SPV) yang kelak akan mengelola

asset baik fisik maupun hak pemanfaatannya yang dijadikan jaminan

penerbitan sukuk. Padahal, tanpa SPV, katanya, sukuk bisa dianggap barang

haram. Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara, diperkirakan

perkembangan pasar sukuk di Indonesia bakal lebih semarak dibandingkan

sebelumnya. Terlebih lagi, minat investor terhadap sukuk ini sangat besar,

sebagaimana ditunjukan dari perkembangan sukuk global saat ini. Tahun ini

pemerintah memang memfokuskan diri untuk pengembangan pasar sukuk

domestik. Jika penerbitan perdana ini sukses, diperkirakan akan semakin

menarik investor asing, khususnya dari Timur Tengah, untuk masuk ke pasar

keuangan syariah di Indonesia. Di antara solusi mendesak yang sangat

dibutuhkan untuk mengembangkan sukuk dan bursa syariah Indonesia

adalah dengan disahkannya RUU SBSN Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN) menjadi undang-undang. UU tersebut diharapkan dapat memberi

landasan hukum yang lebih kuat bagi penerbitan sukuk, terutama sukuk

negara. Dalam banyak studi dan riset, faktor regulasi ini menjadi variabel

yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan pasar

modal, termasuk pasar modal syariah. Ada banyak manfaat yang akan diraih

oleh bangsa ini jika RUU tersebut dapat segera disahkan. Dari sudut

pandang investor, undang-undang tersebut akan memberikan jaminan

kepastian hukum yang lebih besar. Selanjutnya, dukungan regulasi dan

kebijakan yang tepat dan terencana akan menjamin efektivitas penerapan

Page 181: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

143

good corporate governance sekaligus peningkatan daya saing, sebagaimana

yang telah dibuktikan oleh Bernard S Black (2001) dalam risetnya terhadap

bursa Korea Selatan. Dari riset itu dia merekomendasikan sejumlah

reformasi kebijakan strategis yang perlu dilakukan pemerintah Korsel dalam

meningkatkan iklim investasi dan menciptakan pasar modal yang lebih

kompetitif.

Keuntungan lainnya, keberadaan undang-undang tersebut diyakini

dapat mendorong pengembangan (inovasi) produk sukuk. Inovasi ini

merupakan sesuatu yang sangat penting dan dapat menjadi mesin

pertumbuhan (engine of growth) bagi industri keuangan syariah. Ayub dan

Kawish (2007) dalam studi mereka tentang Bursa Syariah Malaysia,

menyimpulkan bahwa inovasi produk yang dihasilkan dari dukungan

regulasi dan kebijakan yang sangat kuat, adalah faktor utama yang

menjadikan bursa syariah Malaysia menarik bagi arus investasi. Sehingga

tidaklah mengherankan jika pada tahun 2006 lalu, volume penerbitan sukuk

di Malaysia telah melebihi separuh dari total volume penerbitan obligasi

secara keseluruhan. Dari 116 obligasi yang diterbitkan, 64 di antaranya

adalah dalam bentuk sukuk.

Bagi perekonomian secara keseluruhan, UU SBSN tersebut nantinya

diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan

lapangan pekerjaan, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran dan

kemiskinan.

BAB III

KESIMPULAN

Dalam pegaplikasiannya, praktek sukuk berlandaskan pada akad-akad

(underlying transaction) yang sesuai dengan prinsip syariah seperti

mudarabah (bagi hasil), musyarakah (kerjasama), ijarah (sewa) dan lain-

Page 182: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

lain. Syarat sebuah obligasi disebut syariah adalah sebagai berikut :Akad

yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara lain:

Mudharabah (Muqaradhah)/ Qiradh (trust financing/trust investment),

Musyarakah (partnership, project financing participation), Murabahah

(deferred paymen sale), Salam (in-front payment sale), Istishna (purchase by

order or manufacture), Ijarah (operational lease). Jenis usaha yang dilakukan

Emiten (Mudharib) tidak boleh bertentangan dengan syariah, yaitu : Usaha

perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang; Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk

perbankan dan asuransi konvensional; Usaha yang memproduksi,

mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang haram;

dan usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan/atau menyediakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Pendapatan

(hasil) investasi yang dibagikan Emiten (Mudharib) kepada pemegang

Obligasi Syariah Mudha-rabah (Shahibul Mal) harus bersih dari unsur non

halal; Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang Obligasi Syariah sesuai

akad yang digunakan; Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti

akad-akad yang digunakan. Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh

Dewan Pengawas Syariah atau Tim Ahli Syariah yang ditunjuk oleh Dewan

Syariah Nasional MUI, sejak proses emisi Obligasi Syariah Ijarah dimulai.

Kepemilikan Obligasi Syariah Ijarah dapat dialihkan kepada pihak lain,

selama disepakati dalam akad.

Page 183: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

145

Perkembangan Pasar Sukuk Malaysia

Muhamad Ihsan Hadzami

ABSTRAK

SUKUK adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan

prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi

Syari‟ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada

pemegang Obligasi Syari‟ah berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar

kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo dengan niat untuk beribadah

kepada Allah sebagai tujuan akhir Manusia.

Sukuk pemerintah merupakan terobosan penting dan menciptakan

banyak peluang baru dalam bidang perbankan dan keuangan syariah.

Penerbitan sukuk pemerintah oleh Malaysia menunjukkan peran dari

instrumen keuangan sukuk dalam pembangunan nasional dengan cara

membantu pemerintah mendapatkan uang di mana pajak bukanlah pilihan.

Perkembangan ekonomi makro di masing-masing negara dipengaruhi

oleh perkembangan pasar modal dan pasar uang yang ada. Dari laju ekonomi

makro ini akan mengakibatkan perubahan pada minat investasi di sektor

obligasi. Yang kemudian laju obligasi ini akan mempengaruhi

perkembangan dari perdagangan Obligasi Syariah. Sehingga laju Obligasi

Syariah ikut memberikan perubahan pada peluang usaha yang ada di

Indonesia maupun Malaysia. Kemudian laju peluang usaha, yang dalam hal

ini adalah peluang dalam bidang keuangan, pada akhirnya ikut

mempengaruhi gejolak pertumbuhan ekonomi makro.

Page 184: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

1. Latar Belakang

Krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat memberikan

pengaruh yang signifikan pada negara-negara lain di seluruh penjuru dunia.

Bursa saham berbagai negara di dunia pun mengalami panic selling

sehingga indeks harga saham di pasar modal mengalami degradasi

berjamaah. Pasar modal London mencatat rekor kejatuhan terburuk dalam

sehari yang mencapai penurunan 8%. Sedangkan Jerman dan Prancis

masing-masing ditampar dengan kejatuhan pasar modal sebesar 7% dan 9%.

Pasar modal emerging market seperti Rusia, Argentina dan Brazil juga

mengalami keterpurukan yang sangat buruk yaitu 15%, 11% dan 15%. Bursa

saham China anjlok 57%, India 52%, Indonesia 41%, dan zona Eropa 37%.ii

Realitas krisis finansial global di atas menjadi pijakan untuk

mempertanyakan kembali ke‟ampuh‟an sistem ekonomi kapitalisme (laize

faire) yang berpijak pada riba. Masyarakat dunia mempertanyakan kembali

kebenaran konsep kapitalisme sebagai mekanisme pijakan pembangunan

konstruksi masyarakat yang adil dan makmur.

Fenomena menyesakkan dada tersebut di atas memunculkan

gelombang kesadaran untuk menggunakan sistem ekonomi baru yang

membawa implikasi keadilan, pemerataan, kemakmuran secara

komprehensif serta pencapaian tujuan-tujuan masyarakat, bangsa, dan

negara. Sistem ekonomi tersebut menggunakan analisis objektif terhadap

keseluruhan format ekonomi kontemporer dengan pandangan yang jernih

dan pendekatan yang segar dan komprehensif. Kesadaran inilah yang

akhirnya menuntun kearifan perilaku pelaku ekonomi dunia pada ekonomi

syariah.

Dalam momentum inilah, para intelektual ekonomi dan pengambil

kebijakan pemerintah di beberapa negara membaca dan memahami kembali

pemikiran-pemikiran ekonomi Ibnu Taymiyah dan Ibnu Khaldun. Pemikiran

ekonomi mereka sebelumnya hanya diyakini beberapa negara di Timur-

Tengah sebagai suatu ijtihad yang shahih guna menciptakan konstruksi

masyarakat yang menuju pada kemaslahatan ekonomi.

Page 185: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

147

2. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan yang

komprehensif mengenai Obligasi Syariah Malaysia yaitu ;

(1) Untuk memberikan gambaran atas perkembangan Obligasi Syariah di

Malaysia,

(2) Untuk melakukan analisis dengan pendekatan Kaffah Thinking tentang

sukuk di malaysia,

II. Pembahasan

1. Pengertian Sukuk

Sesungguhnya, sukuk / obligasi syariah ini bukan merupakan istilah

yang baru dalam sejarah Islam. Istilah tersebut sudah dikenal sejak abad

pertengahan, dimana umat Islam menggunakannya dalam konteks

perdagangan internasional. Sukuk merupakan bentuk jamak dari kata sakk.iii

Ia dipergunakan oleh para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang

menunjukkan kewajiban finansial yang timbul dari usaha perdagangan dan

aktivitas komersial lainnyaiv. Namun demikian, sejumlah penulis Barat yang

memiliki concern terhadap sejarah Islam dan bangsa Arab, menyatakan

bahwa sakk inilah yang menjadi akar kata “cheque” dalam bahasa latin,

yang saat ini telah menjadi sesuatu yang lazim dipergunakan dalam transaksi

dunia perbankan kontemporerv.

Obligasi Syariah ( SUKUK) adalah suatu surat berharga jangka

panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada

pemegang Obligasi Syari‟ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari‟ah berupa bagi

hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh

tempo dengan niat untuk beribadah kepada Allah sebagai tujuan akhir

Manusia.

Dalam fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002, sukuk atau obligasi syariah

didefinisikan sebagai ”suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan

prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah

yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah berupa bagi hasil margin/fee, serta membayar kembali dana

obligasi pada saat jatuh tempovi.”

Page 186: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3. Pekembangan Sukuk Malaysia

Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan pasar modal syariah

sejak awal tahun 1990 dan saat ini terus mengalami kemajuan yang cukup

pesat. Sebagai contoh, data menunjukkan hingga akhir tahun 2004 total Nilai

Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah mencapai 7,7% (tujuh koma tujuh

perseratus) dari total NAB industri Reksa Dana di Malaysia, sedangkan

Indonesia baru mencapai 0,51% (nol koma lima puluh satu per seratus) dari

total NAB industri reksa dana.

Untuk obligasi syariah, di Malaysia hingga akhir tahun 2004

mencapai kenaikan 31,69% dari total nilai obligasi yang tercatat di pasar

modal Malaysia, sementara di Indonesia hingga akhir Desember 2004 baru

mencapai Rp. 1.424 Triliun atau 1,72% dari total nilai emisi obligasi di

Indonesia pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp. 83.005,345 Triliun.

Berdasarkan informasi yang dimuat dalam IOSCO Report of The

Islamic Capital Market Task Force of The International Organization of

Securities Commissions, obligasi syariah yang pertama kali diterbitkan dan

cukup sukses adalah obligasi syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah

Malaysia pada tahun 1983, yaitu The Government Investment Issue (GII).

Dalam perkembangannya, berbagai instrument pasar modal berbasis syariah

kini telah tersedia pasar modal Malaysia antara lain Reksa Dana Syariah,

Saham Syariah, Index Syariah dan Obligasi Syariah.

Dalam perkembangannya, the Islamic Jurispudence Council (IJC)

kemudian mengeluarkan fatwa yang mendukung berkembangnya sukuk. Hal

tersebut mendorong Otoritas Moneter Bahrain (BMA – Bahrain Monetary

Agency) untuk meluncurkan salam sukuk berjangka waktu 91 hari dengan

nilai 25 juta dolar AS pada tahun 2001. Kemudian Malaysia pada tahun yang

sama meluncurkan global corporate Sukuk di pasar keuangan Islam

internasional. Inilah sukuk global yang pertama kali muncul di pasar

internasional.

Harus kita akui, bahwa sukuk atau obligasi syariah ini adalah salah

satu bentuk terobosan baru dalam dunia keuangan Islam, meskipun istilah

tersebut adalah istilah yang memiliki akar sejarah yang panjang. Inilah salah

satu bentuk produk yang paling inovatif dalam pengembangan sistem

keuangan syariah kontemporer.

Page 187: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

149

Banyak negara di dunia yang telah menerbitkan sukuk sebagai salah

satu instrumen investasi. Dengan penerbitan sukuk, maka negara akan

mendapatkan sumber pembiayaan alternati untuk pembangunan.

Di Malaysia pembiayaan Islam sudah menjadi kebijakan negara yang

integral dengan strategi negara. Karenanya, pemerintah memberikan

dukungan yang besar terhadap sukuk. Tak heran jika banyak pembangunan

di negara tersebut yang sumber pendanaannya berasal dari pembiayaan

Islam, termasuk sukuk. Misalnya, Sirkuit Sepang yang menjadi salah satu

arena balap mobil Fl.

Salah satu hal yang menarik, sukuk atau obligasi syariah ini dalam

praktiknya harus didasarkan pada akad-akad yang sesuai dengan standar

syariah, seperti mudarabah, musyarakah, murabahah, ijarah, salam, istisna,

dan lain-lain. Skema yang ada bisa bermacam-macam, tergantung pada

kebutuhan dan kondisi perekonomian suatu negara dan masyarakat. Skema

tersebut bisa dalam bentuk mudarabah sukuk, musyarakah sukuk,

murabahah sukuk, salam sukuk, dan lain-lain. Dengan pola demikian,

obligasi syariah ini dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong

pertumbuhan sektor riil karena akad-akad tersebut pada dasarnya merupakan

bentuk investasi di sektor riil.

Sukuk pemerintah merupakan terobosan penting dan menciptakan

banyak peluang baru dalam bidang perbankan dan keuangan syariah.

Penerbitan sukuk pemerintah oleh Malaysia, Bahrain, dan Qatar telah

membuka peluang pasar dan telah mendapat pengakuan secara internasional.

Ini sekaligus menunjukkan peran dari instrumen keuangan sukuk dalam

pembangunan nasional dengan cara membantu pemerintah mendapatkan

uang di mana pajak bukanlah pilihan.

III. Analisis

3.1 Indikator Ekonomi Makro Malaysia

Meskipun Malaysia Terletak di geografis yang tidak terlalu beda

dengan Indonesia dan pernah mengalami krisis dunia keuangan asia di tahun

1997 dan 1998 tetapi Negara Malaysia menghasilkan pertumbuhan ekonomi

yang stabil. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasionalnya

yaitu Gross Domestik Bruto daimana pada tahun 2002 yang hanya mencapai

4,7 %, ditahun 2003 membaik menjadi 5,1%. Sedangkan dari data ekonomi

makronya menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan yang selalu tinggi di

Page 188: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

angka 5,2 % untuk tahun 2004, kemudian meningkat lagi 5,8% pada tahun

2005, dan tidak bergerak jauh pada tahun 2006 dengan tingkat pertumbuhan

ekonomi sebesar 5,7%.

3.2 Sukuk Malaysia

Pola perdagangan secara umum pada pasaar modal di Malaysia

terbagi dalam dua pasar yaitu Pasar utama dan padar kedua atau disebut juga

pasar regular. Dalam pasar utama terdapat penerbitan efek-efek baruy yang

belum pernah di dagangkann sebelumnya. Bahwa fugsi pasar utama adalah

untuk meningkatkan modal bagi para emitan. Sedangkan prinsip-prinsp yang

digunakan dalam pasar utama anttara lain qardul hasan, mudharabah,

bai‟bitsaman ajil, murabahah,musyarakah, bai‟ istisna, dan ijarahh.

Kemudian untuk pasar kedua menganut asas bai‟ al-dayn. Sesuai syariah

setiap penambahan atau pengurangan dari jumlah pokok masuk dalam

katagori riba,gharar, dan maysirvii

.

Tabel emisi Obligassi Korporat Malaysia

Tahun Obligasi Obligasi

Knvensional

Sukuk

2002 Emisi 137 34

Nilai (RM Miliar) 38.362 17.645

2003 Emisi 87 31

Nilai (RM Miliar) 35.279 12.048

2004 Emisi 75 49

Nilai (RM Miliar) 32.679 15.161

2005 Emisi 52 64

Nilai (RM Miliar) 31.952 34.321

2006 Emisi 49 77

Nilai (RM Miliar) 35.436 39.953

Sumber: Bank Negara Malaysia, 2007

Page 189: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

151

Notable Malaysian Sukuk Issuance

Issuer Amount Year Transaction Highlights

Shell MDS RM125 million

(USD33 m)

1990 World‟s first ringgit sukuk

issuance by foreign-owned,

non-Islamic company

Kumpulan

Guthrie Bhd

USD 150 million 2001 World‟s first global corporate

sukuk

Government of

Malaysia

USD 600 million 2002 World‟s first global sovereign

sukuk

International

Finance

Corporation

(World Bank)

RM500 million

(USD 132 m)

2005 First ringgit sukuk issuance by

suprational agency

Cagamas MBS

Bhd

RM2.05 billion

(USD 540 million)

2006 World‟s first residential

mortgage-backed securities

PLUS RM9.17 billion

(USD 2.86 billion)

2006 Complex and innovative

structure – conversion of

existing debts of PLUS into

Islamic financing

Khazanah

Nasional

(Rafflesia

Capital Limited)

USD 750 million 2006 World‟s first exchangeable

sukuk

AEON Credit

Services

RM 400 million

(USD 125 million)

2007 First Japanese-owned company

issuing sukuk

Nucleus Avenue

(Malakoff

Corporation)

RM 8 billion

(USD 2.5 billion)

2007 First hybrid sukuk in the world

Khazanah

Nasional

(Cherating

Capital)

USD 850 million) 2007 Largest equity-linked sukuk

issuance and record highest

over-subscription

Maybank Berhad USD 300 million 2007 World‟s first international

subordinated sukuk

Binariang GSM RM 15.35 billion

(USD4.8 billion)

2007 Largest-ever sukuk in the world

Page 190: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

3.3 Konsep Kaffah Thinking

Kaffah thinking atau pendekatan system merupakan pendekatan yang

dilakukan dengan dalamm kaitan system, tidak terlepass sendiri, karena

bagaimanapun jjuga semuanya selalu berada dalam satu system tertentuviii

.

Sistem kompeherensif, dan holistic dalam islam dikenal denggan

kaffah, yang dinyatakan dalam Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah [2] ayat 208

yang berbunyi :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimuix

.

Dalam piramida digambarkan pendekatan Islam, bagian 1 puncak

adalah kosep islam sebagai ontologinya, bagian 2 tangah adalah sinlammim

sebagai epistemologinya, dan bagian 3 dasar adalah equilibrium sebagai

aksiologi dalam keseimbanganx.

Kekhususan yang dimiliki oleh Ekonomi Kaffah adalah. Penjabaran

dari metode sinlamim. Hal ini sesuai dengan is Al-Qur‟an yang berbuni

“silmi Kaffah” dengan penjelasan bahwa kata silmi merupakan derivasi dari

huruf sin lam mim. Metode senlammim dalam ekonomi kaffah, juga menjadi

metode yang baru bagi pengemnbangan epistemology system ekonomi islam

keseluruhan. Karena Manusia diciptakaan Oleh Allah senantiasa Untuk

Beribadah kepada-Nyaxi

.

Jika dalam System Thinking terdapat causal loop positif, maka Islam

Kâffah terdapat pembawa berita gembira. Dan sebagai pemberi peringatan

merupakan causal loop negatif. Sehingga System Thinking dapat

disandingkan dengan Islam Kâffah. Jadi, kalau pendekatan barat adalah

System Thinking, maka pendekatan Islam adalah Islam Kâffahxii

.

Untuk metode Sinlammim, juga memenuhi syarat sebagai salah satu

pembanding dalam System Dynamics yaitu dengan pola feedbacknya.

Elemen pertama adalah Tuhan, kemudian elemen kedua adalah alam, dan

feedbacknya adalah ibadah. Bila System Dynamics mensyaratkan feedback

sebagai bagian dari struktur sistemnya, maka Sinlammim juga memiliki

feedback dalam hubungan di dalam system. Di bawah ini merupakan model

mental dari kaffah thinking dalam perekonomian Malaysia.

Page 191: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

153

PELUANG EKONOMI

IBADAH

EKONOMI MALAYSIA

OBLIGASI SYARIAH

ALLAH

MANUSIA

Perkembangan ekonomi makro di masing-masing negara dipengaruhi

oleh perkembangan pasar modal dan pasar uang yang ada. Dari laju ekonomi

makro ini akan mengakibatkan perubahan pada minat investasi di sektor

obligasi. Yang kemudian laju obligasi ini akan mempengaruhi

perkembangan dari perdagangan Obligasi Syariah. Sehingga laju Obligasi

Syariah ikut memberikan perubahan pada peluang usaha yang ada di

Indonesia maupun Malaysia. Kemudian laju peluang usaha, yang dalam hal

ini adalah peluang dalam bidang keuangan, pada akhirnya ikut

mempengaruhi gejolak pertumbuhan ekonomi makro.

Kesimpulan

Sukuk pemerintah merupakan terobosan penting dan menciptakan

banyak peluang baru dalam bidang perbankan dan keuangan syariah.

Penerbitan sukuk pemerintah oleh Malaysia menunjukkan peran dari

instrumen keuangan sukuk dalam pembangunan nasional dengan cara

membantu pemerintah mendapatkan uang di mana pajak bukanlah

pilihan.

sukuk atau obligasi syariah ini dalam praktiknya harus didasarkan

pada akad-akad yang sesuai dengan standar syariah, seperti

mudarabah, musyarakah, murabahah, ijarah, salam, istisna, dan lain-

lain.

Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan pasar modal syariah

sejak awal tahun 1990 dan saat ini terus mengalami kemajuan yang

cukup pesat

Di Malaysia pembiayaan Islam sudah menjadi kebijakan negara yang

integral dengan strategi negara

Page 192: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Mufqi Firaldi

ABSTRAK

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

sukuk atau obligasi syariah di Indonesia, mulai dari pertama kali sukuk

berada di Indonesia dan hal-hal yang terkait dalam mempengaruhi

perkembangannya. Dalam kegiatan perkembangannya di Indonesia ada

beberapa Negara yang cukup berperan membantu Indonesia dalam

menerapkan obligasi syariah. Dari awalnya hanya sukuk koorporasi saja

yang ada hingga adanya sukuk Negara di Indonesia yang sudah mulai

berkembang.

A. Latar Belakang

Dalam Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat

dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi

produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Al-qur‟an dengan

tegas melarang kegiatan penimbunan (iktinaz) terhadap harta yang dmiliki.

Dalam ajaran Islam, bahwa kegiatan berinvestasi dapat dikategorikan

sebagai kegiatan ekonomi yang sekaligus kegiatan tersebut termasuk

kegiatan muamalah yaitu suatu kegiatan yang mengatur hubungan antar

manusia. Sementara itu berdasarkan kaidah Fikih, bahwa hukum asal dari

kegiatan muamalah itu adalah mubah (boleh) yaitu semua kegiatan dalam

pola hubungan antar manusia adalah mubah (boleh) kecuali yang jelas ada

larangannya (haram). Ini berarti ketika suatu kegiatan muamalah yang

Page 193: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

155

kegiatan tersebut baru muncul dan belum dikenal sebelumnya dalam ajaran

Islam maka kegiatan tersebut dianggap dapat diterima kecuali terdapat

implikasi dari Al Qur‟an dan Hadist yang melarangnya secara implisit

maupun eksplisit. Untuk mengimplementasikan seruan investasi tersebut,

maka harus diciptakan suatu sarana untuk berinvestasi. Banyak pilihan orang

untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk

investasi adalah menanamkan hartanya melalui Sukuk atau obligasi syariah.

Tentunya segala kegiatan termasuk dalam berinvestasi kita harus senantiasa

menganggap semua itu kegiata ibadah kita kepada allah swt.

Saat ini penerbitan sukuk sudah menjadi perbincangan para ekonom

Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Sebenarnya apa yang dimaksud

dengan sukuk? Pengertian sukuk menurut fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002

yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia adalah suatu surat berharga

jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada

pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil margin/fee,

serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Sedangkan

[1]Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions

(AAOIFI) berpendapat lain mengenai arti sukuk. Menurut organisasi

tersebut, sukuk adalah sebagai sertifikat dari suatu nilai yang

direpresentasikan setelah penutupan pendaftaran, bukti terima nilai sertifikat

dan menggunakannya sesuai rencana, sama halnya dengan bagian dan

kepemilikan atas aset yang tangible, barang, atau jasa, atau modal dari suatu

proyek tertentu atau modal dari suatu aktivitas inventasi tertentu. Sedangkan,

menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan No. KEP-130/BL/2006 Tahun 2006 Peraturan No. IX.A.13, sukuk

adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai

sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak

terbagi atas: kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas

aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu, dan kepemilikan atas

aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.

Dalam pegaplikasiannya, praktek sukuk berlandaskan pada akad-akad

(underlying transaction) yang sesuai dengan prinsip syariah seperti

mudarabah (bagi hasil), musyarakah (kerjasama), ijarah (sewa) dan lain-lain.

2Syarat sebuah obligasi disebut syariah adalah sebagai berikut :

Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara lain:

1. Mudharabah (Muqaradhah)/ Qiradh

Page 194: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2. Musyarakah

3. Murabahah

4. Salam

5. Istishna

6. Ijarah

Jenis usaha yang dilakukan Emiten (Mudharib) tidak boleh bertentangan

dengan syariah, yaitu :

Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang;

Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan

asuransi konvensional;

Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan

dan minuman yang haram;

Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan/atau menyediakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan Emiten (Mudharib) kepada

pemegang Obligasi Syariah Mudha-rabah (Shahibul Mal) harus bersih dari

unsur non halal;

Perkembangan Sukuk di Indonesia

Buruknya iklim investasi di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal :

pertama, karena pemboroan atau inefisiensi dalam pengeluaran pemerintah,

yakni apakah pemerintah telah menyediakan barang-barang dan jasa-jasa

kebutuhan pokok bagi dunia usaha yang tidak disediakan oleh pasar,

termasuk infrastruktur dasar. Kedua, beban yang harus ditanggung oleh

pelaku bisnis dari regulasi-regulasi pemerintah pusat, yaakni dalam

memenuhi persyaratan-persyaratan administrasi berkaitan dengan perizinan,

pelaporan, dan sebagainya.

Pasar keuangan di Indonesia baru saja mencatat sejarah baru. Pada

Mei 2008 lalu, Pemerintah telah mengundangkan Undang-undang No.

19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau UU Sukuk

Page 195: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

157

Negara (sovereign sukuk). Meski terlambat, kita patut memberikan apresiasi

tinggi atas upaya pemerintah dan DPR yang berhasil menghasilkan UU

Sukuk Negara ini. Dikatakan terlambat, karena perkembangan sukuk di

Indonesia, sesungguhnya sudah dimulai oleh swasta, meskipun pangsanya

masih kecil.

Pada tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan sukuk hingga

Rp18 triliun. Bila dibandingkan dengan obligasi negara konvensional,

rencana penerbitan sukuk ini memang masih kecil. Namun, dimulainya

penerbitan sukuk ini oleh pemerintah ini akan dapat menjadi trigger bagi

penerbitan sukuk lainnya. Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara dan

adanya rencana penerbitan sukuk oleh pemerintah, itu berarti sukuk kini

menjadi instrumen pembiayaan yang diakui sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan investor terhadap sukuk kita, baik sukuk negara maupun sukuk

korporasi.

Fakta menunjukkan perkembangan sukuk memang dimulai dengan

adanya soverign sukuk. Berdasarkan data dari Standard & Poor‟s (S&P),

bila pada tahun 2003, sovereign sukuk masih mendominasi pasar sukuk

global yaitu sebesar 42% dan sukuk yang diterbitkan oleh lembaga keuangan

sebesar 58%, maka sejak saat itu komposisinya mengalami pergeseran. Pada

tahun 2007, kini justru sukuk korporasi yang mendominasi pasar sukuk

global, yaitu sekitar 71%, lembaga keuangan 26%, dan pemerintah tinggal

3%.

Sukuk kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sistem

keuangan global. Pada tahun 2007, nilai sukuk yang diperdagangkan di

pasar global telah meningkat lebih dari dua kali dibandingkan tahun 2006,

dan mencapai US$62 miliar dibandingkan tahun 2006 sebesar US$27 miliar.

Dari tahun 2001 hingga tahun 2006, Sukuk mengalami pertumbuhan rata-

rata sebesar 123%. Berdasarkan proyeksi S&P, dalam lima tahun ke depan,

pasar sukuk dapat menembus level US$100 miliar, tergantung pada kondisi

stabilitas pasar kredit. Sementara itu, Moody‟s memperkirakan bahwa pasar

sukuk akan meningkat sebesar 35% per tahun. Pada tahun 2010, pasar sukuk

global diperkirakan dapat menembus hingga US$200 miliar, terutama

ditopang oleh negara-negara di kawasan Teluk, Inggris, Jepang, dan

Thailand.

Pengembangan sukuk sangat didukung regulator dan pemerintah di

kawasan Teluk dan Asia. Kini, semakin banyak negara yang telah

Page 196: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

menerbitkan sukuk sebagai instrumen pembiayaan. Pada tahun 2007, telah

ada 10 negara yang menerbitkan sukuk, padahal pada tahun 2001 baru ada 2

negara. Uni Emirat Arab (UEA) dan Malaysia masih mempertahankan

sebagai negara penerbit sukuk terbesar di dunia. Pada tahun 2007, lebih dari

US$25 miliar sukuk (atau sekitar 75% dari seluruh sukuk yang diterbitkan di

seluruh dunia pada tahun itu) adalah sukuk yang diterbitkan oleh UEA dan

Malaysia. Sementara itu, Malaysia sendiri menguasai sekitar 66% dari

seluruh penerbitan sukuk di dunia.

S&P memperkirakan Malaysia dan UEA akan tetap memegang

posisinya sebagai penguasa pasar, karena ditopang oleh regulator dan status

UEA sebagai pintu masuk (gateway) para investor global. Selain dukungan

yang kuat dari pemerintah setempat, perkembangan pesat tersebut juga tidak

terlepas dari kinerja sukuk itu sendiri. Berdasarkan data dari Dowjones

terlihat bahwa di seluruh dunia indeks surat berharga yang berbasis syariah

(saham dan sukuk), kinerjanya lebih baik dibandingkan indeks

konvensional. Hal yang sama juga terjadi di Malaysia, sebagai negara

terbesar dalam hal pangsa pasar penerbitan sukuk di dunia.

Potensi Bagi Indonesia

Sebagaimana disebut di atas, perkembangan sukuk di Indonesia

sesungguhnya bermula karena adanya inisiatif dari swasta. Dukungan yang

kurang dari pemerintah dan regulator terhadap perkembangan sukuk ini,

menyebabkan posisi Indonesia dalam pasar keuangan syariah global tidak

mendapatkan tempat yang semestinya. Hingga saat ini, baru terdapat sekitar

20 sukuk yang diakui sebagai emiten syariah oleh Bapepam.

Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara, diperkirakan

perkembangan pasar sukuk di Indonesia bakal lebih semarak dibandingkan

sebelumnya. Terlebih lagi, minat investor terhadap sukuk ini sangat besar,

sebagaimana ditunjukan dari perkembangan sukuk global saat ini. Tahun ini

pemerintah memang memfokuskan diri untuk pengembangan pasar sukuk

domestik. Jika penerbitan perdana ini sukses, diperkirakan akan semakin

menarik investor asing, khususnya dari Timur Tengah, untuk masuk ke pasar

keuangan syariah di Indonesia.

Namun demikian, pasar sukuk di Indonesia masih menghadapi

sejumlah tantangan. Pertama, pasar keuangan syariah di Indonesia tidak

terlalu likuid. Penyebabnya, pangsa pasarnya yang relatif kecil, yaitu kurang

dari 5% dari seluruh sistem keuangan di Indonesia. Kecilnya pangsa pasar

keuangan syariah ini diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan pasar

Page 197: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

159

sukuk domestik akan tetap terbatas. Oleh karenanya, bila langkah perdana

pemerintah menerbitkan sukuk domestik berhasil, selanjutnya perlu dibuka

pasar sukuk global sebagai benchmark bagi penerbitan sukuk global lainnya,

baik sovereign sukuk maupun corporate sukuk.

Selain itu, regulasi yang masih dirasakan menghambat perkembangan

pasar sukuk domestik juga perlu dibenahi, sebagaimana yang terdapat dalam

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/12 tahun 2004. Dalam PBI tersebut,

bank yang memiliki sukuk agar memegangnya hingga jatuh tempo. Meski

aturan ini penting untuk menjaga aspek kesyariahan bank syariah, namun

PBI ini perlu direvisi agar tidak menghambat likuiditas pasar sukuk.

Kedua, belum adanya kepastian masalah perpajakan terkait dengan

transaksi yang melibatkan investor sukuk. Permasalahan perpajakan ini tidak

hanya terkait dengan sukuk, namun menyangkut transaksi keuangan syariah

secara keseluruhan. Isu yang paling mengemuka adalah adanya double

taxation dalam transaksi keuangan syariah.

Ketiga, kebanyakan produk keuangan syariah bersifat “debt-based”

atau “debt-likely”. Padahal, idealnya keuangan syariah adalah “profit-loss

sharing”. Ini terlihat dari komposisi tingkat kupon sukuk yang dibayarkan

masih mendasarkan pada tingkat suku bunga tertentu. Sehingga, tidak

mengherankan jika AAOIFI memberikan penilaian bahwa sekitar 85%

sukuk belum sesuai dengan syariah. Oleh karena itu, bagi Indonesia perlu

pengembangan inovasi dan struktur sukuk yang lebih beragam.

Sukuk atau obligasi syariah mengalami perkembangan yang relatif

pesat. Dan sukuk menjadi alternatif bagi masyarakat untuk melakukan

investasi. Iming-iming bunga dan jaminan pemerintah menjadi salah satu

pesatnya perkembangan Sukuk Menurut Mahmoud Abbusama, Head of

HSBC Amanah Indonesia di Jakarta , menuturkan pada tahun 2010 akan

terjadi pertumbuhan yang luar biasa pada pasar sukuk nasional.

Ia bahkan memperkirakan pada kuartal I tahun 2010, pemerintah akan

menerbitkan dua sukuk. Namun, sayang Mahmoud menolak menjelaskan

secara rinci nilai sukuk tersebut. Ia hanya menjelaskan kemungkinan HSBC

Amanah yang akan menjadi penjamin emisi sukuk tersebut. Pasar sukuk

global saat ini mencapai 15 miliar dollar AS. Secara global Malaysia dan

Arab Saudi menduduki peringkat teratas penerbitan sukuk. Disusul

Indonesia dan Bahrain. Ia merasa optimis Indonesia dapat menjadi

penggerak dalam sukuk global, pasalnya terdapat permintaan yang cukup

besar terhadap sukuk dari beberapa negara seperti Amerika Serikat dan

Eropa. Hal tersebut disebabkan investor sukuk lebih luas dibanding investor

obligasi konvensional. "Investor muslim enggan membeli obligasi

Page 198: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

konvensional. Tapi investor sukuk bukan hanya investor muslim, melainkan

investor global," kata Mahmoud. Alasan besarnya respon masyarakat

terhadap instrumen investasi tersebut, menurut Euis Amalia Kepala Prodi

Muamalah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Jakarta, bahwa semua

ini tidak terlepas bahwa berinvestasi dengan obligasi syariah akan aman

karena ditanggung pemerintah, dan bunganya cukup jelas 12%. Apalagi

jaminan aturan mengenai transaksi produk tersebut telah dijamin dalam

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN. Namun demikian,

sosialisasi tentang aman dan untungnya berinvestasi dengan obligasi syariah

harus lebih banyak dilakukan.Jika dibandingkan dengan komoditas investasi

lainnya, jaminan pemerintah terhadap instrumen sukuk sebesar 100%,

sedangkan yang lainnya seperti saham dan reksadana tidak ada.

Proyeksinya, Euis mengatakan bahwa perkembangan ke depan sangat bisa

menyeimbangkan dengan obligasi konvensional, dengan catatan adanya

akuntabilitas, good corporate governance dan transparansi pengelolaan dari

Sukuk kemana arahnya, sehingga akan mampu menyaingi dengan

konvensional.

Untuk mengantisipasi besarnya minat masyarakat akan sukuk maka pada

hari Selasa, tanggal 30 Maret 2010 Pemerintah Indonesia akan melakukan

Lelang Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk

Negara seri IFR0003 (reopening), IFR0005 (reopening), IFR0006 (new

issue), dan IFR0007 (reopening) . Selain itu tujuan pemerintah melakukan

Lelang Penjualan SBSN untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan

dalam APBN 2010. Lelang dibuka pada tanggal 30 Maret 2010 pukul 10.00

WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB, sedangkan hasil lelang akan diumumkan

pada hari yang sama setelah pukul 15.30 WIB. Setelmen akan dilaksanakan

pada tanggal 1 April 2010 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan

lelang (T+2) melalui sistem BI-SSSS (Bank Indonesia - Scripless Securities

Settlement System) dan hanya dilakukan dengan Peserta Lelang.

Penerbitan SBSN dengan cara lelang ini menggunakan underlying asset

berupa Barang Milik Negara (BMN) yang telah mendapatkan persetujuan

Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 31 Agustus 2009, dan telah

memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam Pasal 2 ayat 3 Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.8/2009 tentang Pengelolaan Aset Surat

Berharga Syariah Negara Yang Berasal Dari Barang Milik Negara.

SBSN seri IFR0003, IFR0005, IFR0006, dan IFR0007 akan diterbitkan

dengan menggunakan akad Ijarah Sale & Lease Back yang telah

mendapatkan Pernyataan Kesesuaian Syariah dari Dewan Syariah Nasional -

Page 199: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

161

Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor B-373/DSN-MUI/X/2009

tanggal 20 Oktober 2009.

Kesimpulan

Sukuk atau obligasi syariah telah mengalami perkembangan yang

pesat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dengan semakin terlibatnya

banyak Negara untuk menerbitkan sukuk Negara (sovereign sukuk). Sukuk

bukanlah jual beli surat berharga di pasar sekunder melainkan sebuah

pembiayaan.

Jenis sukuk yang paling popular saar ini tentunya sukuk ijarah, hal ini

lebih baik dikarenakan model ini tidak terlalu ambisius untuk penerapan

dasar syariah, serta skemanya yang relative lebih mudah dipahami.

Di Indonesia penerapan sukuk Negara belum seaplikatif penerapan

sukuk swasta. Ada beberapa kendala seperti masalah fiscal dan peraturan

perundangan.

Page 200: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI MALAYSIA

Iim Muhidah

A b s t r a c t

Kegagalan perbankan yang mendorong terjadinya krisis keuangan domestik

maupun international dalam dasawarsa terakhir. Efisiensi investor akhirnya

menjadi perhatian penting tidak hanya di Asia setelah krisis di tahun 1997,

namun juga di belahan dunia lainnya.

Disisi lain perkembangan bank-bank Islam kiranya telah dianggap sebagai

alternatif solusi untuk menuju perbankan yang sehat. Pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan intermediasi yang dianggap paling sesuai

dengan prinsip-prinsip sistem keuangan Islam.

bank-bank Islam masih sangat tergantung pada sistem keuangan dan segala

bentuk peraturan perbankan yang berlaku baik di tingkat nasional, regional

maupun global, serta karakteristik perbedaan resiko yang berkonsekuensi

pada perbedaan regulasi prudential sangat menentukan fluktuasi skor

effisiensi.

Page 201: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

163

PENDAHULUAN

Sejarah Sukuk/ Obligasi Syariah

Sesungguhnya, sukuk / obligasi syariah ini bukan merupakan istilah

yang baru dalam sejarah Islam. Istilah tersebut sudah dikenal sejak abad

pertengahan, dimana umat Islam menggunakannya dalam konteks

perdagangan internasional. Sukuk merupakan bentuk jamak dari kata sakk

yang memiliki arti yang sama dengan sertifikat atau note. Ia dipergunakan

oleh para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang menunjukkan

kewajiban finansial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktivitas

komersial lainnya. Namun demikian, sejumlah penulis Barat yang memiliki

concern terhadap sejarah Islam dan bangsa Arab, menyatakan bahwa sakk

inilah yang menjadi akar kata “cheque” dalam bahasa latin, yang saat ini

telah menjadi sesuatu yang lazim dipergunakan dalam transaksi dunia

perbankan kontemporer.

Dalam perkembangannya, the Islamic Jurispudence Council (IJC)

kemudian mengeluarkan fatwa yang mendukung berkembangnya sukuk. Hal

tersebut mendorong Otoritas Moneter Bahrain (BMA – Bahrain Monetary

Agency) untuk meluncurkan salam sukuk berjangka waktu 91 hari dengan

nilai 25 juta dolar AS pada tahun 2001. Kemudian Malaysia pada tahun yang

sama meluncurkan Global Corporate Sukuk di pasar keuangan Islam

internasional. Inilah sukuk global yang pertama kali muncul di pasar

internasional.

Selanjutnya, penerbitan sukuk di pasar internasional terus bermunculan

bak cendawan di musim hujan. Tidak ketinggalan, pemerintahan di dunia

Islam pun mulai melirik hal tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 2002

pemerintah Malaysia menerbitkan sukuk dengan nilai 600 juta dolar AS dan

terserap habis oleh pasar dengan cepat, bahkan sampai terjadi over

subscribe. Begitu pula pada Desember 2004, pemerintah Pakistan

menerbitkan sukuk di pasar global dengan nilai 600 juta dolar AS dan

langsung terserap habis oleh pasar. Dan masih banyak contoh lainnya.

Harus kita akui, bahwa sukuk atau obligasi syariah ini adalah salah satu

bentuk terobosan baru dalam dunia keuangan Islam, meskipun istilah

Page 202: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

tersebut adalah istilah yang memiliki akar sejarah yang panjang. Inilah salah

satu bentuk produk yang paling inovatif dalam pengembangan sistem

keuangan syariah kontemporer.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obligasi Syariah

Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvensional. Semenjak ada

konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrumen-instrumen

yang punya komponen bunga (interest-bearing instruments) ini keluar dari

daftar investasi halal. Karena itu, dimunculkan alternatif yang dinamakan

obligasi syariah. Sebenarnya obligasi yang tidak dibenarkan itu adalah

obligasi yang bersifat utang dengan kewajiban membayar bunga (sistem

riba).

Di dalam Islam, istilah obligasi lebih dikenal dengan istilah sukuk.

Merujuk kepada Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No: 32/DSN-

MUI/IX/2002, “Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang

Obligasi Syari‟ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan

kepada pemegang Obligasi Syari‟ah berupa bagi hasil/margin/fee, serta

membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo”. Untuk

menerbitkan obligasi syariah, beberapa persyaratan harus dipenuhi, yakni

aktivitas utama (core business) yang halal, dan tidak bertentangan dengan

substansi fatwa DSN.

Pasar Modal Syariah di Malaysia terbentuk pada awalnya karena

besarnya permintaan pasar pada awal tahun 90-an. Keberhasilan penerapan

perbankan syariah memicu investor untuk dapat berinvestasi sesuai dengan

kaidah-kaidah investasi secara islami.

Pada tahun 1994 sebagai jawaban atas permintaan pasar di atas,

pemerintah Malaysia melalui Securities Commission Malaysia membentuk

Islamic Capital Market Unit (ICMU) dan Islamc Instrument Stuy Group

(IISG). ICMU ini bertugas melakukan riset dan pengembangan produk Pasar

Modal Islam dan melakukan analisa terhadap semua efek yang tercatat di

bursa-bursa Malaysia, disamping itu ICMU juga berfungsi sebagai tenaga

riset dan sekretariat bagi SAC. Dalam perkembangannya IISG kemudian

berubah nama menjadi Syariah Advisory Council (SAC) pada tahun 1996.

SAC ini bertugas memberikan masukan kepada Securities Commission atas

Page 203: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

165

semua hal yang berhubungan dengan pengembangan Pasar Modal Islam dan

sebagai pusat referensi, disamping itu SAC juga melakukan pengkajian efek-

efek konvensional yang sudah ada dari perspektif syaiah serta melakukan

pengkajian dan pengembangan atas efek dan instrument pasar modal

lainnya.

Sebagai hasil dari pengkajian tersebut, SAC mengeluarkan daftar efek-

efek yang telah sesuai dengan prinsip syariah. Selanjutnya daftar tersebut

akan di up-date dua kali dalam setahun dan disebarluaskan secara gratis.

Saat ini, berbagai instrument pasar modal syariah telah tersedia bagi investor

antara lain Reksa Dana Syariah, Saham Syariah, Index Syariah dan Obligasi

Syariah.

Reksa Dana Syariah pertama berdiri pada tahun 1993. Data sampai

dengan tahun 2002, Malaysia telah mempunyai 36 (tiga puluh enam) Reksa

Dana Syariah dari 174 (seratus tujuh puluh empat) total Reksa Dana yang

ada di Malaysia. Total pemegang unit Reksa Dana Syariah sebanyak

288.132 investor. Total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah

mencapai 5% (lima per seratus) dari total NAB industri Reksa Dana di

Malaysia. Pada pasar modal Malaysia, saham yang sesuai dengan prinsip

syariah sampai dengan tahun 2003 terlah tercatat sebanyak 684 (enam ratus

delapan puluh empat) saham syariah perusahaan yang terdiri dari 397 (tiga

ratus sembila puluh tujuh) saham pada papan utama, 277 (dua ratus tujuh

puluh tujuh) saham pada papan kedua dan 10 (sepuluh) saham pada papan

Mesdaq. Jumlah total saham tersebut mencapai 79% dari total saham yang

tercatat atau sekitar 60% dari total kapitalisasi pasar di malaysia.

Kapitalisasi pasar saham yang sesuai dengan prinsip syariah di Malaysia

Tahun Kapitalisasi pasar Saham Syariah % dari total kapitalisasi

pasar

(juta USD)

1998 55.982,8 56,00

1999 70.082,4 48,00

2000 65.129,3 54,70

2001 75.131,6 59,20

Page 204: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2002 76.426,3 57,55

2003 102.926,3 57,70

Sumber : IOSCO Annual Report 2003

Adapun Index Syariah diluncurkan pertama kali oleh Kuala Lumpur

Stock Exchange pada tahun 1999. Index Syariah dimaksud berfungsi untuk

melihat kinerja saham-saham syariah yang tercatat pada papan utama.

Sedangkan Obligasi Syariah di Malaysia dibentuk dan direstrukturisasi

berdasarkan kontrak-kontrak yang bernuansa islami. Sampai dengan bulan

September 2002 total nilai obligasi syariah di Pasar Modal Malaysia

mencapai USD 15,52 miliar (43% dari total nilai obligasi yang tercatat di

pasar modal Malaysia), selain itu terdapat instrumen lain yaitu Islamic Unit

Trust . Sampai dengan tahun 2002 terdapat 30 Islamic Unit Trust dimana 4

unit trust dikelola oleh pemerintah dan 26 unit trust dikelola oleh swasta.

Adapun nilai total Islamic Unit Trust mencapai RM 3,2 milyar. Adapun

faktor lain yang ikut memberikan kontribusi adalah, perkembangan Labuan

International Financial Exchange (LFX) ternyatajuga memicu peningkatan

kegiatan Pasar Modal Syariah di Malaysia. LFX menyediakan fasilitas

pencatatan dan perdagangan instrument keuangan internasional. LFX

mencatat Global Sukuk pertama di dunia pada bulan Januari 2002 yang

nilainya mencapai USD 150 juta. Hingga akhir tahun 2002 tercatat

instrumen dengan kapitalisasi pasar senilai USD 1,6 miliar dimana 3

instrumen diantaranya adalah obligasi syariah.

Kesuksesan Malaysia dalam menerbitkan instrumen obligasi yang

menerapkan prinsip syariah tersebut mendorong beberapa Negara Islam lain

untuk menerbitkan instrumen serupa seperti the Central Bank of Kuwait

yang menerbitkan obligasi syariah untuk mendanai pembelian aset-aset yang

dikelola oleh negara selain Gulf Co-operation Council states serta Iran yang

menerbitkan instrumen obligasi yang berbasisikan mudharabah. Secara

umum tergambar dalam tabel 2 berikut :

Daftar negara penerbit obligasi syariah berdasarkan laporan IOSCO

per-31 Desember 2003

Page 205: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

167

No. NEGARA PENERBIT NILAI (juta US$)

1. Qatar 700

2. Islamic Development Bank (Global) 400

3. Bahrain 1.000

4. Malaysia 22.680

5. Malaysia (Global) 600

6. Guthrie Bhd (Global) 150

7. Indonesia 119

8. Singapura 35

9. Sudan 148

Total 25.832

Secara umum dapat disebutkan bahwa instrumen obligasi syariah

yang cukup dikenal dan diterima oleh para investor di Malaysia adalah

obligasi syariah yang berbasiskan ijarah. Hal ini dapat diketahui dari tingkat

berhasilnya obligasi yang berbasisiskan ijaraah yang diterbitkan oleh

pemerintah Malaysia dan Qatar, Guthrie Berhad maupun organisasi

multilateral seperti the Islamic Development Bank (IDB). Di lihat dari

pendekatan geografi, para investor instrument obligasi syariah terutama yang

diterbitkan oleh Malaysia, Qatar dan Islamic Development Bank adalah

sebagai berikut :

Komposisi persentase investor terhadap Malaysia Global Bond

No. WILAYAH PERSENTASE

1. Timur Tengah 51%

2. Asia 30%

3. Eropa 15%

Page 206: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

4. USA 4%

Komposisi persentase investor terhadap Qatar Global Bond

No. WILAYAH PERSENTASE

1. Timur Tengah 72%

2. Asia 13%

3. Eropa 14%

4. USA 1%

Komposisi persentase investor atas Islamic Development Bank Bond

No. WILAYAH PERSENTASE

1. Timur Tengah 70%

2. Asia 17%

3. Eropa 13%

Secara umum, penerapan prinsip syariah pada instrument saham

dilakukan berdasarkan penilaian atas saham yang diterbitkan oleh masing-

masing perusahaan tesebut, karena instrumen saham secara natural telah

sesuai dengan prinsip syariah mengingat sifat saham dimaksud bersifat

penyertaan. Para ahli fiqih berpendapat bahwa suatu saham dapat

dikatergorikan memenuhi prinsip syariah apabila kegiatan perusahaan yang

menerbitkan saham tersebut tidak tercakup pada hal-hal yang dilarang dalam

syariah islam, seperti :

a. alkohol;

b. perjudian;

c. produksi yang bahan bakunya berasal dari babi;

d. pornografi;

e. jasa keuangan yang bersifat konvensional;

Page 207: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

169

f. asuransi yang bersifat konvensional.

Penilaian kesyariahan suatu saham disamping dilihat dari sektor kegiatan

usaha oleh perusahaan yang bersangkutan, juga bisa di dilihat dari sisi

permodalan dari perusahaan dimaksud, seperti:

a. rasio atas utang dan ekuitas (debt to equity ratio);

b. cash and interest bearing securities to equity ratio;

c. rasio atas kas dan aset (cash to asset ratio).

Di beberapa negara proses screening (penyaringan) atas saham yang

memenuhi prinsip syariah dilakukan oleh lembaga yang berbeda. Di

Malaysia proses screening kesyariahan suatu saham dilakukan oleh Shariah

Advisory Council (SAC) yang berada pada Securities Commision,

sedangkan di negara lain proses screening kesariahan suatu saham dapat

juga dilakukan oleh lembaga swasta.

B. Ketentuan Obligasi Syariah

Ketentuan Umum:

��Obligasi yang tidak dibenarkan menurut syariah yaitu obligasi yang

bersifat hutang dengan kewajiban membayar berdasarkan bunga;

��Obligasi yang dibenarkan menurut syariah yaitu obligasi yang

berdasarkan prinsip-prinsip syariah

� �Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada

pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk

membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa

bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada

saat jatuh tempo.

Ketentuan Khusus

��Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara

lain:

1. Mudharabah (Muqaradhah)/ Qiradh

Page 208: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

2. Musyarakah

3. Murabahah

4. Salam

5. Istishna

6. Ijarah

��Jenis usaha yang dilakukan Emiten (Mudharib) tidak boleh

bertentangan dengan syariah dengan memper-hatikan substansi

Fatwa DSN-MUI Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman

Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah;

��Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan Emiten (Mudharib)

kepada pemegang Obligasi Syariah Mudha-rabah (Shahibul Mal)

harus bersih dari unsur non halal;

��Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang Obligasi Syariah sesuai

akad yang digunakan;

��Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang

digunakan.

C. Skema Bagi Hasil

Obligasi Konvensional

Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari

investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan

diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan

obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor

harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor

pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.

Obligasi Syariah

Page 209: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

171

Melalui fatwanya, DSN sebenarnya mengkategorikan tiga jenis

pemberian keuntungan kepada investor pemegang Obligasi Syariah.

Yaitu, pertama adalah berupa bagi hasil kepada pemegang Obligasi

Mudharabah atau Musyarakah. Kedua, keuntungan berupa margin bagi

pemegang Obligasi Murabahah, Salam atau Istishna. Dan ketiga, berupa

fee (sewa) dari aset yang disewakan untuk pemegang Obligasi dengan

akad Ijarah. Pada prinsipnya, semua Obligasi Syariah adalah surat

berharga bukti investasi jangka panjang yang berdasarakan prinsip

syariah Islam. Namun yang membedakan adalah akad dan transaksinya.

D. Perbandingan Harga Obligasi antara syariah dengan

konvensional

Konvensional

Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata

uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase

dari nilai nominal.

Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan,

yaitu:

��Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal:

Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%,

maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.

��at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai

nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual

dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta =

Rp 51 juta

��at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai

nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual

dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta

= Rp 49 juta.

Namun yang terpenting adalah, instrument bunga (interest

instruments) sangat mempengaruhi permintaan obligasi. Semakin tinggi

tingkat suku bunga, semakin sedikit orang (calon investor) membeli

obligasi, tetapi semakin rendah suku bunga, maka semakin banyak orang

(calon investor) yang akan berinvestasi dengan membeli obligasi.

Page 210: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Syariah

Obligasi syariah atau mudharabah bond ini dijual pada harga nominal

pelunasan jatuh temponya (at maturity par value) di pasar perdana.

Landasan syariah dari obligasi ini antara lain berdasarkan hadist

Mudharabah yang diriwayatkan oleh Suhaib Ar Rumi (H.R. Ibnu

Majah). Pada prinsipnya mudharib memiliki kewajiban finansial kepada

shahibul maal, untuk mengembalikan pokok penyertaan ditambah bagi

hasil dari keuntungan. Peluang mendapatkan bagi hasil inilah, oleh

shahibul maal bisa dialihkan ke pihak lain melalui mekanisme al

Hawalah (pengalihan piutang dengan tanggungan bagi hasil).

Mekanisme al Hawalah ini bisa menjadi dasar transaksi mudharabah

bond di pasar sekunder. Landasan syariahnya antara lain H.R. Imam

Bukhari dan Muslim: Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW

bersabda, “Menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah suatu

kezaliman. Dan jika salah seorang dari kamu diikutkan (dihawalahkan)

kepada orang yang mampu / kaya, maka terimalah hawalah itu.” Dalam

kaitan ini mayoritas ulama sepakat membolehkan al Hawalah pada satu

bentuk kewajiban finansial. Atas dasar landasan syariah al Hawalah,

maka di pasar modal syariah tidak ada transaksi yang bisa dikategorikan

jual beli murni setelah perdananya. Karena sebagian besar ulama telah

mengharamkan Bai‟ Al Dayn (the sale of payable right raises from

transaction), yang berarti melarang untuk diperjualbelikan utang piutang

secara tangguh. Yang bisa dilakukan oleh pemegang obligasi syariah

(Shariah bonds holders) adalah meng-hawalah-kan syariah bonds-nya

untuk mendapatkan dana segar sebesar maturity par value-nya, dengan

melakukan perjanjian revenue sharing atas initial revenue sharing yang

diperoleh dari penerbit syariah bonds.

Dengan demikian syariah bonds sebaiknya dikeluarkan atas nama,

bukan atas unjuk. Pendekatan lain yang kini tengah dibahas oleh para

ahli fiqih dan ahli keuangan syariah adalah membeli utang secara tunai

(karena yang dilarang adalah membeli utang secara tangguh). Salah satu

di antara skema yang tengah dikembangkan adalah lembaga keuangan

tertentu menjual metal kepada bond holders dengan mempergunakan

obligasi syariah itu sebagai proceednya. Harga yang disepakati sesuai

dengan harga nominal (par value obligasi tersebut). Dalam transaksi ini

Page 211: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

173

tidak terjadi diskon atau mark down dari nilai obligasi karena hal ini

bisa menjadi pintu belakan bagi riba nasi‟ah. Lembaga keuangan

mendapat keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual metal

tersebut.

Dalam table perbandingannya :

Perbandingan Obligasi dan Sukuk

Obligasi

Konvensional

Syariah

Mudharabah Syariah Ijarah

Akad

(Transaksi) Tidak Ada

Mudharabah (Bagi

Hasil) Ijarah (Sewa/Lease)

Jenis

Transaksi - Uncertainty Contract ertainty Contract

Sifat Surat Hutang Investasi Investasi

Harga

Penawaran 100% 100% 100%

Pokok

Obligasi

saat Jatuh

Tempo

100% 100% 100%

Kupon Bunga Pendapatan/Bagi

Hasil Imbalan/Fee

Return Float/Tetap Indikatif berdasarkan

Pendapatan/Income

Ditentukan

sebelumnya

Fatwa

Dewan

Syariah

Nasional

Tidak Ada No. 33/DSN-

MUI/IX/2002

No: 41/DSN-

MUI/III/2004

Jenis

Investor Konvensional Syariah/Konvensional Syariah/Konvensional

Sumber: Iggi Achsien (2005)

Page 212: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Studi Kasus Sukuk– Cagamas Malaysia

Cagamas Berhad merupakan Perusahaan Perumahan Malaysia yang

didirikan tahun1987 menyusul resesi dan liquidity crunch yang

mengakibatkan kredit perumahan menjadi terbatas, terutama untuk rumah

tangga berpendapatan menengah kebawah. Dengan modal disetor 150 juta

ringgit, Cagamas merupakan anak perusahaan dari sebuah lembaga

keuangan besar di Malaysia.

Tahun 2005, Cagamas melakukan sekuritasisasi aset KPR syariah,

ditawarkan dalam bentuk obligasi syariah dengan skim musyarakah.

Cagamas, menerbitkan obligasi syariah dengan nilai 2,05 juta miliar ringgit.

Obligasi itu dibagi dalam enam tingkat mulai dari jangka waktu tiga hingga

15 tahun. Cagamas menerbitkan sukuk tersebut untuk digunakan

pembangunan perumahan bagi pegawai negeri aktif (99,6 persen) dan

pensiun (0,4 persen). Obligasi ini ditawarkan melalui roadshow ke

Hongkong, Singapura dan Timur Tengah. Penerbitan obligasi sekuritisasi

asset ini dikelola oleh CIMB dan HSBC Bank Malaysia Berhad. Obligasi ini

memperoleh rating AAA dari Rating Agency of Malaysia dan Malaysian

Rating Corporation.

Sebenarnya, penerbit obligasi syariah ini adalah pemerintah Malaysia.

Kemudian, melalui perusahaan perumahan, pemerintah menunjuk Cagamas

pada April 2004 untuk membuat sekuritisasi seluruh proyek perumahan yang

diperuntukkan bagi pegawai negeri dan pensiunan. Mandat dibuat tidak

hanya untuk saat ini tapi juga untuk proyek pembiayaan dan pembangunan

perumahan di masa mendatang.

Tujuan Cagamas adalah menyediakan tingkat likuiditas yang lebih

bagi mortgage lenders, mengurangi resiko pasar, membantu pembiayaan

untuk perumahan sosial, menopang sektor konstruksi, serta menciptakan

pasar perumahan untuk pribadi berpenghasilan tetap. Cagamas membeli

mortgage loans dari mortgage originators, secara fixed atau floating rate

untuk 3 sampai 7 tahun. Ini hakekatnya merupakan pembiayaan yang

dijamin oleh Cagamas atas kredit lembaga keuangan ketika mortgage loans

mengalami default. Cagamas mengeluarkan debt securitieske investor,

dalam bentuk obligasi dengan fixed atau floating rate, yang disebut

Cagamas notes, atau Cagamas Murabaha (Islamic) Bonds.

Page 213: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

175

Cagamas telah dengan sukses memelopori sejumlah produk yang

bervariasi di pasar meliputi: tingkat rate yang tetap dan variabel (fixed and

variable rate), jatuh tempo lebih panjang (longer maturities), Islamic debt,

dan leasing/commercial property lending. Cagamas menerima sejumlah

perlakuan khusus penting dari pemerintah Malaysia, karena tanpa aktivitas

refinancing ini tidak akan dirasakan menarik bagi pemilik dana utama

(primary lenders). Loans yang dijual kepada Cagamas tidak tergolong

sebagai subyek reserve requirements bank sentral. Sekuritas ini dapat

digolongkan seperti asset liquid, dimana perusahaan keuangan dan bank

harus menambah cadangan 10% dari asset yang berbentuk liquid ini.

Sekuritas Cagamas memiliki bobot resiko 10%, hal ini sangat rendah bila

dibandingkan dengan rate 50% untuk kredit perumahan atau untuk investasi

lembaga kredit.xiii

BAB III

ANALISIS

Ditengah pertumbuhan kegiatan ekonomi syariah di Indonesia yang

semakin marak, perkembangan kegiatan investasi syariah di pasar modal

Indonesia masih dianggap belum mengalami kemajuan yang cukup

signifikan. Walaupun kegiatan investasi syariah telah mulai dan

diperkenalkan sejak pertengahan tahun 1997 melalui instrumen reksa dana

syariah dan sejumlah fatwa DSN-MUI berkaitan dengan kegiatan investasi

syariah di pasar modal juga telah diterbitkan, hingga saat ini pihak-pihak

yang melakukan kegiatan investasi syariah di pasar modal masih tergolong

minim.

Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia misalnya, Indonesia

terlihat begitu tertinggal dalam mengembangkan kegiatan investasi syariah

di pasar modal. Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan pasar

modal syariah sejak awal tahun 1990 dan saat ini telah mengalami kemajuan

yang cukup pesat.

Sebagai contoh, data menunjukkan hingga akhir tahun 2002 total Nilai

Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah mencapai 5% (lima per seratus)

dari total NAB industri Reksa Dana di Malaysia, sedangkan Indonesia baru

mencapai 0,32% (nol koma tiga puluh dua per seratus) dari total NAB

industri reksa dana. Untuk obligasi syariah, di Malaysia hingga bulan

Page 214: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

September 2002 mencapai USD 15,52 miliar (43% dari total nilai obligasi

yang tercatat di pasar modal Malaysia), sementara di Indonesia hingga awal

Desember 2004 baru mencapai Rp. 1,28 Triliun (USD 141,9 juta) atau

1,63% dari total nilai emisi obligasi di Indonesia.

Secara umum, responden menyatakan bahwa ada beberapa masalah

yang memang benar menjadi kendala, yaitu: tingkat pengetahuan dan

pemahaman tentang pasar modal syariah, ketersediaan informasi tentang

pasar modal syariah, minat pemodal, kerangka peraturan tentang penerbitan

efek syariah, pola pengawasan (dari sisi syariah) oleh lembaga terkait, pra-

proses (persiapan) penerbitan efek syariah, dan kelembagaan atau institusi

yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia.

BAB IV

KESIMPULAN

Perkembangan penggunaan obligasi syariah sebenarnya telah dimulai

pada tingkat korporasi dan perbankan syariah di Indonesia. Namun

demikian, pengembangan instrumen pasar keuangan yang efisien akan juga

ditentukan oleh keberadaan instrumen keuangan pemerintah. Secara

domestik, keberadaan instrumen keuangan syariah yang diterbitkan oleh

pemerintah dapat digunakan sebagai sumber pendanaan dalam negeri dan

kemungkinan penggunaan instrumen tersebut sebagai piranti moneter.

Secara internasional, penerbitan instrumen keuangan syariah oleh

pemerintah dapat berfungsi sebagai benchmark bagi investor sehingga

pricing dapat terbentuk secara efisien. Namun demikian, lingkungan

pendukung, terutama perangkat hukum yang operasional pada saat ini belum

memungkinkan pemerintah untuk menerbitkan instrumen sukuk.

Page 215: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

177

AREA POTENSI RIIL SUKUK

YUNI

A. Abstrak

Stabilitas sistem keuangan, mempercepat kegiatan ekonomi di sektor

riil, dan meningkatkan kesejahteraan distributif. Stabilitas moneter

mempercepat kegiatan ekonomi di sector riil dan bersinergi dengan

kesejahteraan sosial.xiv

B. Latar Belakang

Struktur keuangan Islam harus dikembangkan dengan tujuan

mencapai pertumbuhan keuangan dan sektor komoditas yang seimbang dan

membantu tercapainya tujuan pengembangan sosial ekonomi dengan

distribusi pendapatan yang luas. Hal ini juga sebagai sarana perwujudan

ibadah kita sebagai khalifah di bumi, yang mempunyai tugas untuk

mensejahterakan bumi. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai

khalifah Allah, manusia wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam

melaksanakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada

Allah. Sementara sistem konvensional secara utama memberi kontribusi

terhadap pertumbuhan keuangan yang menghasilkan peningkatan

perbedaan/kesenjangan anatara yang kaya dengan yang miskin, baik di

negara berkembang maupun di negara maju.xv

Page 216: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

PEMBAHASAN

A. Potensi untuk Pengembangan dan Pertumbuhan

Sukuk mudharabah dapat diterbitkan untuk melakukan bisnis dengan

mengombinasikan dana dari shahibul mal dan keahlian mudharib. Sukuk

mudharabah ideal diterbitkan untuk memobilisasi dana dan memperkuat

aktivitas perdagangan dan industri.

Pasar keuangan di Indonesia baru saja mencatat sejarah baru. Pada Mei

2008 lalu, Pemerintah telah mengundangkan Undang-undang No. 19/2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau UU Sukuk Negara

(sovereign sukuk). Meski terlambat, kita patut memberikan apresiasi tinggi

atas upaya pemerintah dan DPR yang berhasil menghasilkan UU Sukuk

Negara ini. Dikatakan terlambat, karena perkembangan sukuk di Indonesia,

sesungguhnya sudah dimulai oleh swasta, meskipun pangsanya masih kecil.

Pada tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan sukuk hingga Rp18

triliun. Bila dibandingkan dengan obligasi negara konvensional, rencana

penerbitan sukuk ini memang masih kecil. Namun, dimulainya penerbitan

sukuk ini oleh pemerintah ini akan dapat menjadi trigger bagi penerbitan

sukuk lainnya. Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara dan adanya

rencana penerbitan sukuk oleh pemerintah, itu berarti sukuk kini menjadi

instrumen pembiayaan yang diakui sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan investor terhadap sukuk kita, baik sukuk negara maupun sukuk

korporasi.

Fakta menunjukkan perkembangan sukuk memang dimulai dengan

adanya soverign sukuk. Berdasarkan data dari Standard & Poor‟s (S&P),

bila pada tahun 2003, sovereign sukuk masih mendominasi pasar sukuk

global yaitu sebesar 42% dan sukuk yang diterbitkan oleh lembaga keuangan

sebesar 58%, maka sejak saat itu komposisinya mengalami pergeseran. Pada

tahun 2007, kini justru sukuk korporasi yang mendominasi pasar sukuk

global, yaitu sekitar 71%, lembaga keuangan 26%, dan pemerintah tinggal

3%.

Berdasarkan data MMI, dalam beberapa tahun terakhir, industri reksa

dana syariah di Tanah Air tumbuh cukup signifikan. Hal itu ditandai dengan

lonjakan pertumbuhan industri pada 2004 lebih dari 500 persen menjadi Rp

413,9 miliar dari setahun sebelumnya Rp 66,94 miliar. Namun, pada 2005,

pertumbuhan industri melambat akibat terjadinya redemption (penarikan

dana) oleh berbagai investor. Hal ini juga terjadi pada industri reksa dana

konvensional. Meskipun demikian, pada 2006, industri reksa dana syariah di

Page 217: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

179

Indonesia kembali bangkit dengan mencatat peningkatan dana kelola pada

kisaran 100 persen menjadi Rp 792,9 miliar.

Selanjutnya, pada akhir tahun lalu, industri kembali mengalami

peningkatan sebesar 137 persen menjadi hampir mencapai Rp 2 triliun.

Salah satu faktor cukup pesatnya pertumbuhan industri reksa dana syariah di

Indonesia dipicu banyaknya pemain baru yang masuk dalam industri.

Sejak 2000 hingga 2007, pasar modal syariah mencatat memiliki 24

perusahaan manajemen investasi yang telah memiliki reksa dana syariah.

Selain itu, sejak 2000 hingga 2007, indeks syariah Jakarta (Jakarta Islamic

Index/JII) tercatat memiliki return saham rata-rata 38,04 persen melebihi

return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSH) dan LQ45. Bahkan, pada

2001, JII memiliki return positif sebesar 5,92 persen ketika kedua indeks lain

menderita return negatif. Saat itu, return IHSG dan LQ45 tercatat minus 5,83

persen dan minus 0,74 persen.

Pada tahun lalu, indeks syariah Jakarta kembali menunjukkan

keperkasaan dengan membukukan return 60,27 persen. Sedangkan, kedua

indeks lain, IHSG dan LQ45, hanya mencatat return sebesar 52,08 persen

dan 54,48 persen. Namun, menurut Presiden Direktur Fortis Investments,

Eko P Pratomo, perkembangan reksa dana syariah tahun lalu lebih banyak

didominasi perkembangan reksa dana syariah berbasis ekuitas. Hal itu

karena sangat terbatasnya ketersediaan sukuk di pasar.

Kondisi ini menyebabkan reksa dana syariah berbasis pendapatan

tetap kurang berkembang secara optimal. Mengenai telah disahkan UU

SBSN, Eko mengaku bersyukur. Hal itu karena penerbitan UU tersebut

dapat mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan sukuk negara yang

cukup dinanti pasar. Ketersediaan sukuk negara di pasar diyakini akan

mendorong perkembangan pasar modal syariah terutama reksa dana syariah

pendapatan tetap.

Sejak 2002 hingga 2007, nilai total sukuk yang diterbitkan di dunia

mencapai 71,464 miliar dolar AS. Sukuk berdenominasi ringgit Malaysia

tercatat 33,819 dolar AS atau mengkomposisi 47,32 persen. Sukuk

berdenominasi dolar AS tercatat 25,200 miliar dolar AS atau

mengkomposisi 35,26 persen. Sementara, sukuk berdenominasi lain sebesar

12,445 miliar dolar AS atau 17,41 persen. Sepanjang tahun lalu, sukuk yang

diterbitkan di dunia mencapai 30,803 miliar dolar AS atau meningkat 69,95

persen dibandingkan tahun sebelumnya 18,125 miliar dolar AS.

Page 218: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Bila nilai sukuk 2006 dibandingkan dengan nilai sukuk 2005, maka

terjadi peningkatan persentase nilai penerbitan sebesar 138,68 persen. Rata-

rata peningkatan nilai sukuk per tahun sejak 2002 hingga 2007 sekitar 48,14

persen. Sejak 2002 hingga 2007, penerbitan sukuk mencatat pertumbuhan

lebih dari 1.300 persen.

Sukuk kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sistem

keuangan global. Pada tahun 2007, nilai sukuk yang diperdagangkan di

pasar global telah meningkat lebih dari dua kali dibandingkan tahun 2006,

dan mencapai US$62 miliar dibandingkan tahun 2006 sebesar US$27 miliar.

Dari tahun 2001 hingga tahun 2006, Sukuk mengalami pertumbuhan rata-

rata sebesar 123%. Berdasarkan proyeksi S&P, dalam lima tahun ke depan,

pasar sukuk dapat menembus level US$100 miliar, tergantung pada kondisi

stabilitas pasar kredit.

Sebagaimana disebut di atas, perkembangan sukuk di Indonesia

sesungguhnya bermula karena adanya inisiatif dari swasta. Dukungan yang

kurang dari pemerintah dan regulator terhadap perkembangan sukuk ini,

menyebabkan posisi Indonesia dalam pasar keuangan syariah global tidak

mendapatkan tempat yang semestinya. Hingga saat ini, baru terdapat sekitar

20 sukuk yang diakui sebagai emiten syariah oleh Bapepam.

Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara, diperkirakan

perkembangan pasar sukuk di Indonesia bakal lebih semarak dibandingkan

sebelumnya. Terlebih lagi, minat investor terhadap sukuk ini sangat besar,

sebagaimana ditunjukan dari perkembangan sukuk global saat ini. Tahun ini

pemerintah memang memfokuskan diri untuk pengembangan pasar sukuk

domestik. Jika penerbitan perdana ini sukses, diperkirakan akan semakin

menarik investor asing, khususnya dari Timur Tengah, untuk masuk ke pasar

keuangan syariah di Indonesia.

Namun demikian, pasar sukuk di Indonesia masih menghadapi

sejumlah tantangan. Pertama, pasar keuangan syariah di Indonesia tidak

terlalu likuid. Penyebabnya, pangsa pasarnya yang relatif kecil, yaitu kurang

dari 5% dari seluruh sistem keuangan di Indonesia. Kecilnya pangsa pasar

keuangan syariah ini diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan pasar

sukuk domestik akan tetap terbatas. Oleh karenanya, bila langkah perdana

pemerintah menerbitkan sukuk domestik berhasil, selanjutnya perlu dibuka

pasar sukuk global sebagai benchmark bagi penerbitan sukuk global lainnya,

baik sovereign sukuk maupun corporate sukuk.

Page 219: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

181

Untuk mengevaluasi kinerja sukuk dibandingkan obligasi

konvensional tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena porsi instrumen

sukuk dibandingkan obligasi konvensional sangat kecil. Tercatat instrumen

sukuk yang telah dikeluarkan perbankan global hingga saat ini hanya

mencapai 70 miliar dolar. Sementara itu instrumen obligasi konvensional

mencapai besaran 37 triliun dolar. Dan karena sukuk hanya dapat dijual pada

nilai pokok maka tidak ada pasar sekunder untuk instrumen ini. Meskipun

demikian krisis kerdit yang terjadi saat ini telah mengakibatkan popularitas

instrumen sukuk meningkat pesat. Pasar sukuk meningkat empat kali lipat

dari tahun 2004 hingga 2007. Akan tetapi tahun ini pasar sukuk mengalami

penurunan sebesar 31%. xvi

Seluruh bentuk-bentuk Islam memiliki potensi untuk berkembanag.

Bentuk berdasarkan shirakah yang memberikan pendanaan berdasarkan

resiko yang diperlukan dapat digunakan untuk pembiayaan proyek jangka

pendek, menengah dan panjang, pembiayaan impor, pembiayaan modal

kerja dan pembiayaan dari seluruh transaksi tunggal.

B. Sekuritisasi dan manajemen Pendanaan Sukuk di Indonesia

Sekuritisasi dan manajemen pendanaan adalah kendaraan yang saling

menguatkan bagi promosi keuangan Islam. Sukuk mudharabah mulai diikuti

dengan suku ijarah yang mewakili kepemilikan aset, juga sertifikat salam,

sertifikat istisna‟, sertifikat murabahah, sertifikat agen investasi, dan

sertifikat muzara‟/musaqah.

Pada 9 April 2008 lalu, Indonesia mulai memasuki era investasi baru.

Pada hari itu, rapat paripurna DPR mengesahkan RUU Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) yang cukup ditunggu berbagai pelaku keuangan dan

bisnis.

Dengan UU tersebut, maka Indonesia bisa lebih leluasa menjaring

dana investasi syariah yang dibutuhkan dalam membiayai berbagai proyek

infrastruktur. Hal itu dilakukan dengan menerbitkan obligasi syariah (sukuk)

negara.

Keyakinan atas pentingnya sukuk negara dalam mendorong

perekonomian Indonesia diungkapkan berbagai anggota DPR. Salah satunya

adalah Ketua Komisi XI, Awal Kusumah. Bagi politisi asal Partai Golkar

ini, pengesahan UU SBSN bisa mendorong tersedianya sumber keuangan

alternatif bagi negara yang dapat menjaring dana petrodolar Timur Tengah.

Dengan penjaringan dana tersebut, pertumbuhan perekonomian di Indonesia

Page 220: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

bisa terdorong lebih baik. Pemerintah juga mengakui pentingnya penerbitan

sukuk.

Hal itu karena instrumen tersebut bisa menjadi instrumen alternatif

penjaring dana pembiayaan untuk menutupi defisit APBN. Dengan

demikian, pemerintah tidak lagi hanya mengandalkan pajak dan surat utang

negara (SUN) sebagai media penjaring dana APBN. Dirjen Pengelolaan

Utang Departemen Keuangan, Rahmat Waluyanto, sempat menyebutkan,

pemerintah telah menginventarisiasi aset barang milik negara (BMN) untuk

mendukung penerbitan sukuk negara awal Agustus mendatang.

Berdasarkan data terakhir, aset BMN yang bisa menjadi underlying

asset tercatat sekitar Rp 18,8 triliun. Dengan demikian, pemerintah bisa

menerbitkan sukuk untuk menjaring dana sebesar itu. Kendati begitu,

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan penetapan nilai sukuk masih

dikaji karena harus disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah. Selain DPR

dan pemeringah, berbagai pelaku bisnis keuangan, perbankan, dan pasar

modal di Indonesia juga mengakui pentingnya penerbitan sukuk negara.

Mereka meyakini perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air

akan berkembang cukup pesat bila sukuk negara tersedia. Ketua Umum

Asosiasi Pengelola Reksadana Syariah Indonesia (APRDI), Abiprayadi

Riyanto, yang juga presiden direktur Mandiri Manajemen Investasi (MMI),

sempat menyebutkan penerbitan sukuk mengestimasi bahwa perkembangan

pasar reksa dana syariah di Indonesia tahun ini akan jauh lebih pesat

dibandingkan tahun lalu bila pemerintah jadi menerbitkan sukuk.

Pertumbuhan itu terutama terjadi pada sisi bisnis reksa dana syariah

pendapatan tetap yang sempat lesu dalam beberapa tahun terakhir. Dengan

demikian, penerbitan sukuk negara akan menyebabkan cukup banyak aliran

dana Timur Tengah yang masuk ke pasar modal syariah Indonesia.

C. Perubahan Strukturisasi pada Bisnis Perbankan

Sukuk/sertifakat berdasarkan syariah dan transformasi pelaksanaan

neraca syariah sangat berpengaruh positif pada pergerakan investasi

produktif. Pendanaan investasi memberikan kesempatan dan akses yang

lebih baik tergadap berbagai bisnis sektor riil di seluruh dunia. Sukuk juga

merupakan obligasi karena memiliki karakteristik pendapatan tetap tetapi

strukturnya memiliki kualitas seperti saham dan mengurangi ketidakpastian.

Penerbitan sukuk di Inggris didasarkan lebih pada isu fundamental makro-

ekonomi. Kendati demikian, menurut orang dalam di industri ini, keputusan

ini akan memberikan harapan bagi penerbitan korporasi.

Page 221: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

183

D. Pertumbuhan IFIs Nonbank

Keuangan Islam adalah untuk tujuan manajemen aset dan sekuritisasi.

Usman (2000), telah mengindikasikan kategori-kategori berikut ini sebagai

pendanaan investasi Islam :

Pendanaan saham, proses di mana investasi dalam bentuk bagian/saham

dari perusahaan saham gabungan, dan return dalam bentuk capital gain

dan dividendidistribusikan sama banyak di antara para investor

Manajemen pendanaan dapat dilaksanakan berdasarkan mudharabah

atau berdasarkan agensi.

Pendanaan mudharabah di mana keuntrungan yang dibagikan kepada

investor (pemegang obligasi) adalah sesuai hasil yang didapatkan oleh

emiten.

Pendanaan ijarah, sejumlah perjanian pendanaan tertentu yang

digunakan untuk pembelian aset guna tujuan leasing. Sewa yang

diterima dari pengunaan didistribusikan di antara orang yang melakukan

perjanjian pendanaan.

Pendanaan komoditas, di mana jumlah perjanjian digunakan dalam

pembelian komoditas yang berbeda untuk tujuan penjuala kembali.

Keuntungan yang dihasilakn dari penjualan dibagikan pada pihak-

pihakyang melakukan perjanjian.

Pendanaan murabahah, pendanaan tertentu yang dibuat untuk penjualan

murabahah merupakan pendanaan yang tertutup dan berakgir, unit ini

tidak dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder karena portofolio

murabahah pada bank Islam tidak tidak memiliki aset tangible.

Pendanaan gabungan, merupakan sejumlah perjanjian yang ditempatkan

dalam jenis-jenis investasi yang berbeda seperti saham, leasing,

komoditas dan sebagainya. Untuk perdagangan pendanaan gabungan

aset yang tangible sebaiknya lebih dari 51% sementara aset dan utang

yang likuid kurang dari 50%.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diversifikasi sukuk di Indonesia juga sangat penting, misalnya sukuk

istishna yang berpotensi untuk membiayai proyek-proyek di Indonesia,

khususnya infrastruktur. Institusi keuangan Islam harus melakukan seluruh

jenis perbankan retail sampai manajemen pendanaan dan jasa perusahaan,

dengan memengaruhi beberapa perubahan struktural. Hal ini membutuhkan

koordinasi yang baik antara bank sentral dan SECs di masing-masing

Page 222: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

negaar, yang memungkinkan IFIs untuk mengadopsi model dan struktur

yang cocok untuk menjalankan bisnis dengan memerhatikan permintaan

pasar dan prinsip-prinsip syariah.xvii

Diharapkan dengan berkembangnya sukuk di Indonesia akan

meningkatkan arus kas, pintu lapangan kerja semakin tersedia, dan angka

kemiskinan dapat dikurangi. Rencana pemerintah menerbitkan obligasi

syariah senilai Rp 15 triliun patut mendapat apresiasi yang luar biasa. Meski

demikian, bangsa ini harus terus-menerus berbenah dan memperbaiki diri,

mengingat tantangan dan persaingan merebut pasar sukuk akan semakin

ketat.xviii

Page 223: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

185

Baitul Maal Wat Tamwil

Mawaddah

ABSTRAK

BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan

dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha

mikro. BMT ini adalah lembaga yang independen yang mempunyai

tujuan untuk meningkatkan perekonomian di suatu daerah. Sesuai

dengan teori sinlammim kaffah “ ALLAH MENCIPTAKAN

MANUSIA UNTUK BERIBADAH “, yang menggambarkan dengan

adanya usaha yang halal dan thoyib dari manusia merupakan suatu

bentuk ibadah manusia kepada Allah.

Begitupun dengan pembiayaan yang diberikan BMT untuk

masyarakat menengah bawah untuk menjalankan entrepreneurship

denga amanah, adil, jujur, transparansi, halal dan thoyib.

Keyword: BMT dan ibadah

Page 224: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

1. Latar Belakang

BMT ( Baitul Maal Wat Tamwil ) pada dewasa ini memang sedang

berkembang dikarenakan BMT merupakan salah satu model lembaga

keuangan mikro syariah yang paling sederhana. Keberadaan BMT ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pengembangan

sector riil, terlebih lagi bagi kegiatan usaha yang belum memenuhi

persyaratan untuk mengajukan pembiayaan dari bank.

Selain memberikan pelayanan kepada UMK, ada juga hal lain yang

lebih penting untuk diperjuangkan oleh BMT, yakni terwujudnya

masyarakat yang berbasis kepada nila-nilai syariah melalui pelaksanaan

muamalah syariah yang menjadi dasar bagi BMT. Disinilah indicator value

atau brand yang membedakan antara BMT dengan lembaga keuangan mikro

lainnya. Apabila tidak ada atau hilangnya brand ini dalam operasional BMT,

maka tidak ada lagi ruh yang diperjuangkan oleh BMT . Maka, aktualisasi

muamalah syariah menjadi prasyarat dan sekaligus core value bagi BMT.

2. Tujuan

Dengan adanya pembahasan yang mendetail dalam bab ini,

diharapkan dapat memberikan wawasan ataupun pengetahuan bagi pembaca

mengenai BMT dan memahami BMT lebih mendalam lagi.

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian

Baitul Maal Wat Tamwil atau Balai Usaha Mandiri Terpadu

merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi

hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat

derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin,

ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat

setempat dengan berlandaskan pada system ekonomi yang salaam:

keselamatan ( berintikan keadilan ), kedamaian, dan kesejahteraan.xix

Balai Usaha Mandiri Terpadu ( BMT ) memiliki padanan kata Baitu

Maal wat Tamwil, yaitu Lembaga Keuangan Mikro yang memiliki 2 ( dua

fungsi utama )xx

a. Baitul Tamwil ( Bait = Rumah, at-Tamwil = Pengembangan harta )

melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro

Page 225: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

187

dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.

b. Baitul Maal ( Bait = Rumah, Maal = Harta ) menerima titipan dana

Zakat, Infaq dan Shadaqoh serta mengoptimalkan distribusinya

sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

2. Sifat, Peran dan Fungsi

Baitul Maal wat Tamwil ( BMT ) bersifat terbuka, independen, tidak

partisan, berorientasi pada pengembangan tabungan dan pembiayaan untuk

mendukung bisnis ekonomi yang produktif bagi anggota dan kesejahteraan

social masyarakat sekitar, terutama usaha mikro dan fakir miskinxxi

.

Peran BMT di masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Motor penggerak ekonomi dan social masyarakat banyak.

2. Ujung tombak pelaksanaan system ekonomi syariah

3. Penghubung antara kaum aghnia ( kaya ) dan kaum dhu‟afa (

miskin )

4. Sarana pendidikan informal untuk mewujudkan prinsip hidup yang

barakah, ahsanu „amala, dan salaam melalui spiritual

communication dengan dzikir qalbiyah ilahiah.

Fungsi BMT di masyarakat adalah untuk:

a. Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus, dan pebelola

menjadi lebih professional, salaam ( selamat, damai, dan sejahtera

), dan amanah.

b. Mengorganisir dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki

oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan

di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak.

c. Mengembangkan kesempatan kerja

d. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-

produk anggota.

Page 226: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

e. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga

ekonomi dan social masyarakat banyak.

3. Ciri-ciri BMT

Sebagai lembaga usaha yang mandiri, BMT memiliki cirri-cirixxii

sebagai berikut:

1. Berorientasi bisnis, yaitu memilii tujuan mencari laba bersama

dan meningkatkanpemanfaatan sebanyak-banyaknya bagi para

anggota an lingkungannya.

2. Bukan merupakan lembaga social, tetapi dapat dimanfaatkan

untuk mengelola dana social umat, seperti ZISWAF

3. Lembaga ekonomi umat yang dibangun dari bawah secara

swadaya yang melibatkan peran serta masyarakat di sekitarnya.

4. Lembaga ekonomi milik bersama antara kalangan masyarakat

bawah dan kecil serta bukan milik perorangan atau sekelompok

tertentu di luar masyarakat sekitar BMT.

Selama beberapa waktu BMT dilaksanakan dalam bentuk koperasi

syariah tetapi setelah dikeluarkannya UU No. 7/1992 dan PP No. 72/1992,

BMT mulai mengembangkan diri menjadi lembaga keuangan yang

mandirixxiii

.

4. Pendiri BMT

BMT dapat didirikan oleh:

a. Sekurang-kurangnya 20 orang

b. Satu pendiri dengan lainnya sebaiknya tidak memiliki hubungan

keluarga vertical dan horizontal satu kali.

c. Sekurang-kurangnya 70% anggota pendiri bertempat tinggal di

sekitar daerah kerja BMT.

d. Pendiri dapat berambah dalam tahun-tahun kemudian jika

disepakati oleh rapat para pendiri.

Page 227: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

189

5. Permodalan BMT

Modal BMT dapat bersumber dari:

a. Simpanan Pokok ( SP ) yang ditentukan besarnya sama besar untuk

semua anggota.

b. Simpanan Pokok Khusus ( SPK ) , yaitu simpanan pokok yang

khusus diperuntukkan untuk mendapatkan sejumlah modal awal

sehingga memungkinkan BMT melakukan persiapan-persiapan

pendirian dan mulai operasinya. Jumlahnya dapat berbeda-beda

antar anggota pendiri.

Pada pendirian BMT, para pendiri dapat bersepakat agar dalam

waktu 4 ( empat ) bulan sejak disepakati dapat berkumpul uang

sejumlah:

1. Minimal Rp 75 Juta untuk wilayah JABODETABEK

2. Minimal Rp 50 Juta untuk wilayah ibukota provinsii

3. Minimal Rp 30 Juta untuk wilayah ibukota kabupaten/kota

4. Minimal Rp 20 Juta untuk wilayah ibukota kecamatan

5. Minimal Rp 15 Juta untuk daerah pedesaan

6. Status BMT

Status BMT ditentukan oleh sejumlah asset yang dimiliki sebagai

berikut:

a. Pada awal pendiriannya hingga mencapai asset lebih kecil dari Rp

100 Juta, BMT adalah sekelompok Swadaya Masyarakat yang

berhak meminta/mendapatkan Sertifikat Kemitraan dari PINBUK (

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil )

b. Jika BMT telah memiliki asset Rp 100 Juta atau lebih, maka BMT

diharuskan melakukan proses pengajuan Badan Hukum kepada

notaries setempat, antara lain dapat berbentuk:

1. Koperasi Syariah ( KOPSYAH )

2. Unit Usaha Otonom Pinjam Syariah dari KSP ( Koperasi

Simpan Pinjam ), KSU ( Koperasi Serba Usaha ), KUD (

Page 228: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Koperasi Unit Desa ), kopontren ( Koperasi Pondok Pesantren

), atau Koperasi lainnya yang beroperasi otonom termasuk

pelaporan dan pertanggung jawabannya

7. Anggota BMT

1. Anggota pendiri BMT , yaitu anggota yang membayar simpanan

pokok, simpanan wajib, dan simpanan-simpanan pokok khusus

minimal 4% dari jumlah modal awal BMT yang direncanakan.

2. Anggota biasa, yaitu anggota yang membayar simpanan pokok dan

simpanan wajib.

3. Calon anggota, yaitu mereka yang memanfaatkan jasa BMT tetapi

belum melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib.

4. Anggota kehormatan, yaitu anggota yang mempunyai kepedulian

untuk ikut serta memajukan BMT baik moril maupun material

tetapi tidak bisa ikut serta penuh sebagai anggota BMT.

8. Cara Kerja BMT

a. Pendamping atau beberapa pemprakarsa yang mengetahui tentang

BMT, menyampaikan dan menjelaskan idea atau gagasan ini

kepada rekan-rekannya sebagai upaya untuk menarik beberapa

orang sebagai pemprakarsa awal sehingga mencapai lebih dari 20

orang.

b. Dua puluh orang atau lebih tersebut kemudian menyepakati

pendirian BMT di desa, kecamatan, pasar atau mesjid dan

bersepakat mengumpulkan modal awal pendirian BMT.

c. Modal awal kemudian ditentukan sesuai dengan kesepakatan

bersama ( tidak harus jumlahya antara pemprakars, hingga

mencapai jumlah yang telah ditentukan untuk pendirian sebuah

BMT.

d. Pemprakarsa membuat rapat untuk memilih pengurus BMT.

e. Pengurus BMT merapatkan dan merekrut pengelola/siddiq,

tabligh, amanah, fathonah dan benar-benar menguasai visi, misi,

tujuan dan usaha-usaha BMT, serta memiliki keinginan keras dan

dengan sepenuh hati untuk mengembangkan BMT.

Page 229: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

191

f. Pengurus BMT menghubungi PINBUK setempat untuk

memberikan pelatihan kepada calonh-calon pengelola/manajemen

BMT tersebut ( umumnya 2 minggu pelatihan dan magang )

g. Pengelola yang telah diberi pelatihan kemudian membuka kantor

dan menjalankan BMT, dengan giat menggalakkan simpanan

masyarakat dan memberikan pembiayaan pada usaha mikro dan

kecil di sekitarnya.

h. Pembiayaan pada usaha mikro dilakukan dengan menerapkan

system bagi hasil yang disampaikan sesuai dengan akad yang telah

disepakati.

i. Hasil bagi hasil ini kemudian digunakan oleh para pengelola untuk

membayar honor para pengelola dan membayar kegiatan

operasional BMT.

j. Hasil bagi hasil juga digunakan untuk membayar bagi hasil kepada

penyimpan dana, diupayakan agar nilai bagi hasil yang diperoleh

para penyimpan dana bisa lebih besar dari bunga bank

konvensional.

9. Struktur BMT stándar PINBUK

BMT diorganisasikan dan dilaksanakan oleh masyarakat setempat

secara mandiri.

Keberadaan BMT diharapkan dapat berperan untukxxiv

:

1. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil

2. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non syariah.

3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.

Dalam menjalankan usaha BMT menggunakan prinsip seperti halnya bank

syariah yang terdiri dari :

1. Prinsip bagi hasil

2. Prinsip jual beli

3. Prinsip non profit.

4. Prinsip bersyarikat

5. Prinsip pembiayaan

Page 230: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

10. Kesehatan BMT

Sebuah BMT perlu diketahui tingkat kesehatannya, karena BMT

merupakan sebuah lembaga keuangan pendukung kegiatan ekonomi rakyat.

Aspek kesehatan BMT dapat dilihat dari:

1. Aspek Jasadiyah yang meliput

a. Kinerja Keuangan

BMT mampu melakukan penggalangan, pengaturan,

penyaluran dan penempatan dana dengan baik, teliti, hati-hati

cerdik dan benar, sehingga berlangsung kelancaran arus

pendanaan dalam pengelolaan kegiatan usaha BMT dan akan

meningkatkan keuntungan secara berkelanjutan.

b. Kelembagaan dan menejemen

BMT memiliki kesiapan untuk melakukan operasinya dilihat

dari sisi kelengkapan legalitas, aturan-aturan, dan mekanisme

organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pendampingan dan

pengawasan, SDM, permodalan, sarana, dam prasarana kerja.

2. Aspek Ruhiyah, yang meliputi

a. Visi dan Misi BMT

Pengelola, pengurus dan pengawas syariah dan seluruh

anggotanya memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan visi

dan misi BMT

b. Kepekaan social

Pengelola, pengurus dan pengawas syariah, dan seluruh

anggotanya memiliki kepekaan yang tajam dan dalam,

responsive, proaktif, terhadap nasib para anggota dan nasib (

kualitas hidup ) warga masyarakat di sekitar BMT tersebut.

c. Rasa memiliki yang kuat

Pengelola, pengurus dan pengawas syariah, dan seluruh anggota

serta masyarakat sekitar memiliki kepeduliann untuk

memelihara keberlangsungan hidup BMT sebagai sarana

ibadah.

Page 231: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

193

d. Pelaksanaan prinsip-prinsip syariah

Pengelola, pengurus dan pengawas syariah, dan seluruh anggota

memberlakukan aturan dan implementasi operasional BMT

sesuai dengan syariah.

B. ANALISIS

Dengan adanya peminjaman dana yang dilakukan oleh BMT, maka

akan mempermudah masyarakat menengah kebawah, berusaha untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara membuat ukm. Karena

sesuai dengan gambar diatas bahwa “ ALLAH MENCIPTAKAN

MANUSIA UNTUK BERIBADAH “, yang menggambarkan adanya

usaha yang halal dan thoyib dari manusia merupakan suatu bentuk

ibadah manusia kepada Allah. Baik dari sisi membuat usaha (

berusaha tuk membuka ukm ) ataupun penyaluran dana dari zakat,

wakaf dan sebagainya merupakan ibadah kepada-Nya. Mari kita

landasi dengan nilai IBADAH, dari semua kegiatan kita baik social,

ekonomi, politik dan sebagainya di dunia ini untuk mendapatkan

keberkahan dari-Nya.

C. KESIMPULAN

BMT ( Baitul Maal Wat Tamwil ) merupakan suatu lembaga mikro

mandiri yang isinya berintikan lembaga bait al-mal wa al-tamwil, yakni

lembaga usaha masyarakat yang mengembangkan aspek-aspek produksi

dan investasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi dalam

skala kecil dan menengah.

ALLAH

MANUSIA

IBADAH

Page 232: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

BMT memiliki 2 ( dua fungsi utama )

a. Baitul Tamwil ( Bait = Rumah, at-Tamwil = Pengembangan harta )

melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro

dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.

c. Baitul Maal ( Bait = Rumah, Maal = Harta ) menerima titipan dana

Zakat, Infaq dan Shadaqoh serta mengoptimalkan distribusinya

sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

Page 233: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

195

ZAKAT, INFAK, SHADAQAH DAN WAKAF

(ZISWAF)

Arudin Subkhi

Abstrak

Zakat adalah ibadah yang memiliki dua dimensi yaitu vertikal dan

horisontal, yaitu merupakan ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah

(vertical) dan sebagai kewajiban kepada sesama manusia (horizontal). Zakat

juga sering disebut sebagai ibadah maaliyah ijtihadiyah. Tingkat pentingnya

zakat terlihat dari banyaknya ayat (sekitar 82 ayat) yang menyandingkan

perintah zakat dengan perintah sholat.

Zakat merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, karena zakat

merupakan salah satu implementasi azas keadilan dalam sistem ekonomi

Islam. Menurut M.A Mannan (1993) zakat mempunyai enam prinsip yaitu :

1. prinsip keyakinan keagamaan; yaitu bahwa orang yang membayar

zakat merupakan salah satu manifestasi dari keyakinan agamanya;

2. prinsip pemerataan dan keadilan; merupakan tujuan sosial zakat yaitu

membagi kekayaan yang diberikan Allah lebih merata dan adil kepada

manusia.

3. prinsip produktifitas; menekankan bahwa zakat memang harus dibayar

karena milik tertentu telah menghasilkan produk tertentu setelah lewat

jangka waktu tertentu.

4. prinsip nalar; sangat rasional bahwa zakat harta yang menghasilkan itu

harus dikeluarkan.

5. prinsip kebebasan; zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas

Page 234: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

6. prinsip etika dan kewajaran; yaitu zakat tidak dipungut secara semena-

mena

Menurut Monzer Kahf, tujuan utama dari zakat adalah untuk mencapai

keadilan sosial ekonomi. Zakat merupakan transfer sederhana dari bagian

dengan ukuran tertentu harta si kaya untuk dialokasikan kepada si miskin

(Kahf,1999).

Muhammad Daud Ali menerangkan bahwa tujuan zakat adalah :

1. mengangkat derajat fakir miskin;

2. membantu memecahkan masalah para gharimin, ibnu sabil dan

mustahik lainnya;

3. membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam

dan manusia pada umumnya;

4. menghilangkan sifat kikir dan loba para pemilik harta;

5. menghilangkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati

orang-orang miskin;

6. menjembatani jurang antara si kaya dengan si miskin di dalam

masyarakat;

7. mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang

terutama yang memiliki harta;

8. mendidik manusia untuk berdisiplin menunaika kewajiban dan

menyerahkan hak orang lain padanya;

9. sarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan sosial (Ali,

1988).

Sedangkan menurut M.A. Mannan, secara umum fungsi zakat meliputi

bidang moral, sosial dan ekonomi. Dalam bidang moral, zakat mengikis

ketamakan dan keserakahan hati si kaya. Sedangkan dalam bidang sosial,

zakat berfungsi untuk menghapuskan kemiskinan dari masyarakat. Di bidang

ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan di tangan sebagian kecil

manusia dan merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk

perbendaharaan negara.

Latar belakang

Penerimaan zakat dari banyak orang oleh Rasulullah dikataka sebagai

suatu ibadah mensucikan mereka dari kekotoran hartanya. Kata zakat itu

sendiri menunjukkan bahwa harta yang dibelanjakan secara tidak bijaksana

baik untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain, akan menimbukan

keburukan didalam masyarakat (dengan cara menggalakkan industri-industri

Page 235: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

197

yang tidak produktif dan mewah sehingga melahirkan pertentangan dan

perbedaan kelas). Hanya apabila harta dibelanjakan untuk hal-hal yang baik

saja dapat menumbuhkan dan mensucikan masyarakat dari keburukan

(dengan mendorong pembangunan industri yang sehat, bermanfaat dan

produktif).

Sesungguhnya, zakat disebut “Zakat” karena zakat membantu

mensucikan jiwa manusia (dari sifat mementingkan diri sendiri, kikir dan

cinta harta) sehingga mampu membuka jalan untuk pertumbuhan dan

kemajuan suatu perekonomian (melalui pembelanjaan untuk orang lain).

Zakat bukan sekedar sumbangan, melainkan merupakan suatu langkah yang

penting demi kemajuan umat manusia.

Pembayaran zakat merupakan ketaatan yang sungguh-sungguh

terhadap Allah, yang hasilnya ditunjukkan dalam bentuk kepribadian dan

tingkah laku orang-orang yang melaksanakannya. Kitab suci Al-Qur‟an telah

menggambarkan ketakwaan dan kebaikan orang-orang yang melaksanakan

pembayaran zakat dengan ayat-ayat yang artinya;

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan,

dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya

mereka akan kembali kepada tuhan mereka”. (Al-Mu‟minuun : 4)

Kata zakat, seperti yang dijelaskan diatas, membentuk dua fungsi yang

penting. Pertama zakat akan mensucikan jiwa orang yang membayarnya

dari sifat serakah dan sebaliknya, mendorong untuk berderma dan

membelanjakan harta untu hal-hal yang baik. Kedua, zakat menjadikan

masyarakat tumbuh dengan baik (sehat). Zakat mencegah segala pengaruh

yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi, sebaiknya,

mendorong tercapainya kemajuan ekonomi. Dengan menjadikan zakat

sebagai suatu kewajiban bagi setiap muslim yang berharta untuk membayar

zakat atas harta kekayaanya, harta miliknya, barang perdagangan dan

sebagainya, akan memberikan dorongan yang sangat kuat kepada banyak

orang untuk melakukan investasi modalnya sehingga mampu menumbuhkan

dan meningkatkan kekayaan total seluruh masyarakat.

Page 236: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

ZAKAT

a. Zakat menurut etimologi

Zakat menurut etimologi berarti, berkah, bersih, berkembang dan

baik. Dinamakan zakat karena, dapat mengembangkan dan menjauhkan

harta yang telah diambil zakatnya dari bahaya. Menurut Ibnu Taimiah hati

dan harta orang yang membayar zakat tersebut menjadi suci dan bersih serta

berkembang secara maknawi.

b. Zakat menurut terminologi

Zakat menurut terminologi berarti, sejumlah harta tertentu yang

diwajibkan oleh Allah swt. untuk diberikan kepada para mustahik yang

disebutkan dalam Al-qur‟an. Atau bisa juga berarti sejumlah tertentu dari

harta tertentu yang diberikan untuk orang tertentu. Lafal zakat dapat juga

berarti sejumlah harta yang diambil dari harta orang yang berzakat.

Zakat dalam Al-qur‟an dan hadis kadang-kadang disebut dengan

sedekah, seperti firman Allah swt. yang berarti, "Ambillah zakat (sedekah)

dari harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan

mereka dan berdoalah buat mereka, karena doamu itu akan menjadi

ketenteraman buat mereka." (Q.S. At Taubah, 103). Dalam sebuah hadis

sahih, Rasulullah saw. ketika memberangkatkan Muaz bin Jabal ke Yaman,

beliau bersabda, "Beritahulah mereka, bahwa Allah mewajibkan membayar

zakat (sedekah) dari harta orang kaya yang akan diberikan kepada fakir

miskin di kalangan mereka." (Hadis ini diketengahkan oleh banyak perawi).

c. Syarat-syarat Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya

Islam selalu menetapkan standard umum pada setiap kewajiban yang

dibebankan kepada umatnya, termasuk penetapan harta yang menjadi

sumber atau obyek zakat.

Persyaratan harta yang menjadi sumber atau obyek zakat

Pertama, harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan yang

halal. Artinya harta yang haram, baik substansi bendanya maupun cara

mendapatkannya jelas tidak akan dikenakan zakat, karena Allah tidak akan

menerimanya, sebagaimana yang tersebut dalam QS Al Baqarah 267

menyatakan :

Page 237: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

199

“ Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian

dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian drai apa yang Kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-

buruk lalu kamu nafkahkan darinya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan

ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Kedua, harta tersebut berkembang atau berpotensi untuk dikembangkan,

seperti melalui kegiatan usaha atau perdagangan atau diinvestasikan, baik

oleh diri sendiri atau orang lain. Dalam terminologi fiqhiyyah, menurut

Yusuf al Qardhawi pengertian berkembang ada dua macam, yaitu secara

konkret dan tidak konkret. Yang konkret dengan cara dikembangbiakkan,

diusahakan, diperdagangkan dan yang sejenis dengannya. Sedangkan yang

tidak konkret maksudnya harta tersebut berpotensi untuk berkembang, baik

berada ditangannya maupun di tangan orang lain atas namanya.

Syarat ini sesungguhnya mendorong setiap muslim untuk memproduktifkan

harta yang dimilikinya. Harta yang diproduktifkan akan selalu berkembang

dari waktu-waktu dan ini sesuai dengan makna zakat “Al Naama” yang

berarti berkembang dan bertambah.

Ketiga, milik penuh, yaitu harta tersebut berada di bawah kontrol dan dalam

kekuasaan pemiliknya. Atau menurut sebagian ulama bahwa harta itu berada

di tangan pemiliknya di dalamnya tidak tersangkut hak orang lain dan ia

dapat memilikinya.

Keempat, harta tersebut menurut jumnhur ulama, harus mencapai nisab,

yaitu jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena kewajiban zakat.

Contohnya nisab zakat emas adalah 85 gram, nishab zakat hewan ternak

kambing adalah 40 ekor dan sebagainya. Hal ini berdasarkan berbagai hadist

yang berkaitan dengan standard minimal kewajiban zakat, misalnya hadist

riwayat Bukhari dan Abi Said bahwa Rasulullah saw bersabda :

“Tidaklah wajib sedekah (zakat) pada tanaman kurma yangkurang dari lima

ausaq. Tidak wajib sedekah (zakat) pada perak yang kurang dari lima awaq.

Tidak wajib sedekah (zakat) pada unta yang kurang dari lima ekor.”

Sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa banyak atau sedikit hasil

tanaman yang tumbuh di bumi wajib dikeluarkan zakatnya, jadi tidak ada

nishab. Hal ini berdasarkan hadist riwayat Imam Bukhari dari Salim bin

Abdillah, dari bapaknya, bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda :

“Setiap tanaman yang diari oleh air hujan atau air sungai, maka zakatnya

adalah sepersepuluh. Dan yang diairi dengan mempergunakan alat,

zakatnya adalah separo dari sepersepuluh (lima persen).”

Page 238: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Namun menurut Dr. Didin Hafidhuddin, nisab merupakan keniscayaan

sekaligus merupakan kemaslahatan, sebab zakat itu diambil dari orang yang

kaya (mampu) dan diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu.

Indikator kemampuan harus jelas, dan nisablah merupakan indikator

kemampuannya. Jika kurang dari nisab, Islam memberikan pintu untuk

mengeluarkan sebagian dari penghasilan yaitu infak dan sedekah.

Kelima, sumber-sumber zakat tertentu seperti perdagangan, peternakan,

emas dan perak harus sudah berada atau dimiliki atau diusahakan dalam

tenggang waktu satu tahun. Persyaratan ini yang disebut persyaratan al haul.

Ini berdasarkan hadist riwayat Abu Dawud dari Ali bin Abi Thalib,

Rasulullah bersabda:

“ Jika Anda memiliki dua ratus dirham dan telah berlalu waktu satu tahun,

maka wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak lima dirham. Anda tidak

mempunyai kewajiban apa-apa sehingga Anda memiliki dua puluh dinar dan

telah berlalu waktu satu tahun, dan Anda harus berzakat sebesar setengah

dinar. Jika lebih, maka dihitung berdasarkan kelebihannya. Dan tidak ada

zakat pada harta sehingga berlalu waktu satu tahun.

Keenam, sebagian ulama mahzab Hanafi mensyaratkan kewajiban zakat

setelah terpenuhi kebutuhan pokok, atau dengan kata lain zakat dikeluarkan

setelah terdapat kelebihan dari kebutuhan hidup sehari-hari. Yang dimaksud

dengan kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang jika tidak terpenuhi akan

mengakibatkan kerusakan dan kesengsaraan dalam hidup. Namun sebagian

ulama berpendapat bahwa amatlah sulit untuk menentukan atau mengukur

seseorang itu telah terpenuhi kebutuhan pokoknya atau belum. Dan

kebutuhan pokok setiap orang berbeda-beda. Karena itu menurut mereka

syarat nishab dan an namaa sudahlah cukup.

d. Sumber-sumber Zakat

Jenis-jenis harta yang menjadi sumber zakat yang dikemukakan secara

terperinci dalam Al Qur‟an dan hadist, menurut sebagian ulama pada

dasarnya ada empat jenis yaitu (1) tanam-tanaman dan buah-buahan, (2)

hewan ternak, (3) emas dan perak serta (5) harta perdagangan. Pada masa

Rasulullah kelompok harta yang ditetapkan menjadi obyek zakat terbatas

pada (1) emas dan perak; (2) tumbuh-tumbuhan tertentu seperti gandum,

jelai, kurma dan anggur; (3) hewan ternak tertentu seperti domba atau biri-

Page 239: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

201

biri, sapi dan unta; (4) harta perdagangan (tijarah); (5) harta kekayaan yang

ditemukan dalam perut bumi (rikaz). Sedangkan menurut ulama yang lain

menyatakan bahwa harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah nuqud

(emas dan perak), barang tambang dan temuan, harta perdagangan, tanaman

dan buah-buahan, hewan atau binatang ternak. Selain dari yang disebutkan

itu, Qur‟an hanya merumuskan apa yang wajib dizakati dengan rumusan

yang sangat umum yaitu ”kekayaan”, seperti firman Nya ” Pungutlah

olehmu zakat dari kekayaan mereka .....” . ”Di dalam kekayaan mereka

terdapat hak peminta-minta dan orang yang melarat.” Yang harus

diperhatikan adalah, apakah definisi dari kekayaan tersebut ? Menurut Yusuf

Qardhawi (Yusuf Qardhawi, 123, 2002)9 kekayaan atau amwal (kata jamak

dari maal) menurut bahasa Arab adalah segala sesuatu yang diinginkan

sekali oleh manusia untuk menyimpan dan memilikinya. Atas dasar tersebut

setiap benda berwujud yang diinginkan manusia untuk disimpan atau

dimilikinya setelah memenuhi syarat-syarat wajib zakat, harus dikeluarkan

zakatnya.

e. Zakat Merupakan Pajak Atau Kewajiban Agama

Beberapa ahli ekonomi islam menganggap zakat merupakan sejenis

pajak karena zakat memenuhi beberapa persyaratan perpajakan. Sumbangan

biasa yang memenuhi persyaratan dibawah ini oleh para ahli ekonomi

dianggap sebagai pajak.

a. Pembayaran yang diwajibkan

b. Tidak ada balasan atau imbalan dan

c. Diwajibkan kepada seluruh masyarakat suatu negara.

Zakat memenuhi persyaratan pertama dan kedua sedangkan persyaratan

ketiga tidak. Zakat adalah pembayaran yang diwajibkan dan tidak ada

balasan atau imbalan atas pembayaran tersebut, akan tetapi hanya dikenakan

kepada orang muslim dinegara itu sedangkan orang-orang non muslim

terbebas dari kewajiban membayar zakat. Sebenarnya zakat, seperti halnya

menunaikan shalat atau mengerjakan haji, merupakan suatu bentuk ibadah

atau tugas agama yang mempunyai perbedaan psikologis sangat berbeda

dengan pajak biasa. Oleh karena itu, zakat bukanlah suatu pajak dalam arti

yang sebenarnya.

Page 240: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

f. Tujuan Zakat

salah satu tujuan zakat terpenting adalah mempersempit ketimpangan

ekonomi didalam masyarakat hingga kebatas yang seminimal mungkin.

Tujuannya adalah menjadikan perbedaan ekonomi diantara masyarakat

secara adil dan seksama, sehingga yang kaya tidak tumbuh semakin kaya

(dengan mengeksploitasi anggota masyarakat yang miskin) dan yang miskin

semakin miskin.

INFAQ

adalah Seluruh bentuk pembelanjaan atau pengerahan potensi/kemampuan

kita dalam bentuk materil maupun non materi seperti keilmuan, pemikiran,

skill dan sebagainya untuk syiar/kepentingan islam. Ada yang hukumnya

wajib, seperti nazar, kafarat dan ada pula yang sunah seperti bantuan

bencana, dana kemanusiaan dan lainnya.

SHADAQAH

Shadakqah adalah memberikan benda tanpa ada tukarannya atau timbal

balik namun dengan memiliki niat untuk mengharapkan pahala diakhirat

(Al-Baqarah, 177).

Shadaqah merupakan bentuk kejujuran dalam rangka

implementasi/pembuktian iman dan bakti seorang muslim kepada Allah

SWT.

WAKAF

secara etimoogis, waqf berarti menahan.

Adapun secara terminologis, berarti menghentikan harta yang dapat

dimanfaatkan dengan dijamin kelestariannya, tidak melakukan tindakan

hukum kepada benda tersebut, tidak boleh dijual, dihibahkan atau

diwariskan. Wakaf termasuk bagian dari amal Jariyah atau untuk

kepentingan umum dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Syarat harta wakaf adalah harta tersebut merupakan sesuatu yang

dapat diperjulbelikan, dapat digunakan, dan tidak hilang manfaatnya setelah

digunakan, dan tidak pula hilang bentuk aslinya dengan penggunaan

tersebut.

Page 241: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

203

Harta yang telah diwakafkan, telah lepas dari kepemilikan pemiliknya

semula, telah kembali menjadi milik Allah, yang berarti telah menjadi milik

umat, atau ulu al-amri (negara). Untuk pengelolaannya ditunjuk suatu badan

yang disebut nazhir waqf, yang gajinya diambil dari hasil dari harta wakaf

tersebut.

Keadaan harta wakaf tidak boleh diubah bentuknya, sesuai dengan

kehendak orang yang mewakafkan, kecuali jika keadaan harta tersebut telah

tidak bermanfaat lagi. Dalam keadaan demikian, harta tersebut dapat dijual,

yang hasil penjualannya dibelikan harta lain yang bermanfaat dan senilai

dengan itu.

Harta Wakaf Adalah Dana Umat

Wakaf merupakan salah satu bentuk ibadah, yang nilainya lebih

dominan pada ibadah sosial. Ini juga berarti merupakan salah satu jenis dari

beberapa jenis ibadah serupa, seperti amal shalih, shadaqah, infaq dan

lainnya: yang kesemuanya itu merupakan bentuk charity (chari-table

endowments).

Oleh karena itu, untuk kemaslahatan umum dengan sekian banyak

skala prioritas, maka akan meliputi setidaknya program-program yang

dikategorikan kedalam beberapa jenis:

a. Bangunan fsik

b. Peningkatan keilmuan, termasuk perpustakaan

c. Pendidikandari TK sampai keatas sesuai dengan kemampuan

d. Beasiswa

e. Pemberdayaa masyarakat, meliputi pemberdayaan ekonomi umat,

pemberdayaan partisipasi masyarakat/umat, pemberdayaan HAM

masyarakat/umat.

f. Pembinaan keluarga sakinah

g. Pembinaan dan pengembangan remaja/pemuda muslim

h. Pusat kajian/studi

i. Pusat konsultasi

j. Pembinaan anak jalanan dan lain-lain.

Page 242: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Dari kesemuanya itu dapat dibuat sekala prioritas atau dapat pula

memakai cara presentasi dari pemanfaatan semua harta wakaf tadi.

Perlu kita perhatikan, bahwa dari jenis-jenis dari program yang dsebut

diatas, yang haruss dikerjakan adalah keberadaan dana umat sebagai modal

pemberdayaan eokonomi rakyat/umat. Disini bukan saja untuk memberi

modal usaha kepada anggota umat, namun harus diawali dari pelatihan

(training) yang mencakup mentalitas dan skill untuk usaha mandiri. Ini

mencakup pelatihan kewirausahaan oleh para pelatih yang profesional,

bukan sekedar oleh para birokrat. Dari training sampai implementasi

usahanya sekaligus dapat dilatahi dengan bisnis, manajemen, dan ekonomi

yang sesuai dengan syari‟ah.

Page 243: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Investasi dan Pasar Modal Syariah Tiga Dimensi | A. Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum dan Tujuan Berdirinya

205

CATATAN AKHIR

1. Abdul Aziz Alkhayyat. Al-Ashum wa As-Sanadat Min Mandzuur Al-Islam.Daarussalam. Mesir.

1979

2. Achsien, Iggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.2000

3. Ahmad Azhar Syarief.Evaluasi satu semester penerbitan Daftar Efek Syariah demi pengembangan

Industri Pasar Modal Syariah di Indonesia.Karim Riview.2008

4. BAPEPAM. Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia. Jakarta.2004

5. Christopher Pass and Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi.Perj. Tumpal Rumapea, Erlanga.

Jakarta. 1999

6. Hamida Chapakia dan Yulizar D Sanrego.an Empirical Analysis of Islamic Stock Return in Malaysia.

The International Conference on Islamic Capital Markets. Muamalat Institute.IRTI. Jakarta. 2007

7. Hifzur Rab. Economic Justice in Islam.A.S Noordeen. Gombak.Kuala Lumpur.2006

8. Jaih Mubarok. Perkembangan fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia.Pustaka bani Quraisy.Jakarta. 2004

Ahmad Fikri Assegaf & Muhammad Faiz Aziz. Jurnal Hukum & Pasar Modal. (Jakarta : Himpunan

Konsultan Hukum Pasar Modal). Hal. 5-7.

1 Umi Karomah Yaumidin. Investasi Syariah Implementasi Konsep Pada Kenyataan Empirik. (Yogyakarta : Kreasi Wacana). Hal. 341.

1 Inggrid Tan. Bisnis & Investasi Sistem Syariah. (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya). Hal.54. 1 Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi,

(Yogyakarta:Ekonisia, 2008). Hal. 239. 1 Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta : Kencana

Prenada Media Group). Hal. 83-88. 1 Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, (Yogyakarta:Ekonisia, 2008). Hal. 239. 1 Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, investasi pada pasar modal syarih, (Jakarta: kencana

prenada media group, 2008), Hal. 90-100 1 Prof. Dr. Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009),

Hal.61.

11 Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2008), Hal . 242-246.

www.bapepam.go.id

Majelis Ulama Indonesia. (2003). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. MUI, Jakarta.

Abdul Aziz Alkhayyat. Al-Ashum wa As-Sanadat Min Mandzuur Al-Islam.Daarussalam. Mesir.

1979

Achsien, Iggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.2000

Ahmad Azhar Syarief.Evaluasi satu semester penerbitan Daftar Efek Syariah demi pengembangan

Industri Pasar Modal Syariah di Indonesia.Karim Riview.2008

BAPEPAM. Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia. Jakarta.2004

Christopher Pass and Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi.Perj. Tumpal Rumapea, Erlanga.

Jakarta. 1999

Hamida Chapakia dan Yulizar D Sanrego.an Empirical Analysis of Islamic Stock Return in Malaysia. The International Conference on Islamic Capital Markets. Muamalat Institute.IRTI.

Jakarta. 2007

Page 244: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Hifzur Rab. Economic Justice in Islam.A.S Noordeen. Gombak.Kuala Lumpur.2006

Jaih Mubarok. Perkembangan fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia.Pustaka bani Quraisy.Jakarta. 2004

Khaled A. Hussein. Islamic Investment : Evidence From Dow Jones And FTSE Indices. On Islamic

Economic and Banking in 21 century. Jakarta .2005

Marzuki Usman. Pengetahuan Dasar Pasar Modal IBI. Jakarta.1997

Al-Qur‟an Al-Karim

1 - Muhammad Yusuf, "Perspektif al-Qur'an tentang al-Qasas" (Yogyakarta: STIS, 1999), hal.1.

2 - Untuk mengetahui metode ini lebih jauh bisa baca bukunya Noeng Muhadjir, "Metodologi

Penelitian Kualitatif" (Yogyakarta: Rakersorasin, 1996), hal.49-51. 3 - Afzoekir Rahman, "Doktrin Ekonomi Islam jilid I", penerjemah: Soenoyo (Yogyakarta: Dara

Bakti Wakaf, 1995), hal.83.

4 - Ibid.

Huda, nurul dan M.E.Nasution.(2008). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Kencana Prenada

Media Group, Jakara

Sudarsono, Heri. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi. Ekonisia

:Yogyakarta

Huda , Nurul. Mustafa Edwin Nasution. 2008. Investasi Pada Pasar Modal Syarih. kencana

prenada media group: Jakarta

Tan, Inggrid. 2009. Bisnis & Investasi Sistem Syariah. Penerbit Universitas Atma Jaya :

Yogyakarta.

Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. Lembaga Penelitian UIN : Jakarta.

Yaumidin, Umi Karomah. Investasi Syariah Implementasi Konsep Pada Kenyataan Empirik.

Page 245: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

207

i Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, (Yogyakarta:Ekonisia, 2008). Hal. 239. ii Anjrah Lelono Broto “Kapitalisme Dan Sukuk” kompas.com.

iii . Hendro Wibowo “sejarah Sukuk” Rabu,18 Juni 2008

iv (Ayub, 2005).

v (Adam, 2005).

vi DSN, Himpunan Fatwa, h. 197.

vii Norashikin, Abdul Hamid, Guide to the Malaysian Bond Market, Rating Agency Malaysia

Berhad,Kuala Lumpur, 2000, h. 27

viii Dr.Ir. Roikhan Mochamad Aziz.MM Kode Tuhan. (Jakarta: Esa Alam, 2006), h.141. Islam

mampu memberikan kontribusi dalam memperbaiki sistem dunia dengan pendekatan menyeluruh yaitu dengan konsep Islam Kâffah (QS. Al-Baqarah [2]: ayat 208) sebagai system

thinking dan metode sinlammim sebagai System Dynamicsnya.

Http://groups.yahoo.com/group/sinlammim

ix (QS. Al-Baqarah [2]: ayat 208) Artinya: masuklah kalian ke dalam Islam secara Kaffah.

Kaffahdiintepretasikan sebagai pendekatan holistic.Berpikir holistic adalah berpikir kaffah, dalam hal ini„Berpikir Kaffah‟ merupakan pendekatan yang sama dengan System Thinking

dan metode Islamnyaberupa akar kata dari Islam yaitu Sinlammim dapat dimaknai dengan

persamaan dengan metode System Dynamicsnya. Http://www.sinlammim.net

xDr.Ir. Roikhan Mochamad Aziz.MM Sinlammim Kode Tuhan. (Jakarta: Esa Alam, 2006),

h.142. Proses menciptakan, membangun, dan mengembangkan yang baik adalah

menggunakan metode. Sang Pencipta juga menggunakan metode dalam proses kehidupan, salah satunya adalah metode sinlammim. Metode ini merupakan pendekatan lebih detil,

sejalan dengan peradaban komputer, era digital, nano teknologi, dan teknik akar. Sinlammim

merupakan akar dari kata Islam, atau bisa dikatakan sinlammim adalah akar dari semua huruf (hijaiyah root), dan 319 adalah akar dari semua bilangan (digital root). Semakin banyak

pembuktian dari sinlammim, maka semakin besar kekuatan ekonomi kaffah.

Http://www.sinlammim.com

xi Dr.Ir. Roikhan Mochamad Aziz.MM Sinlammim Kode Tuhan. (Jakarta: Esa Alam, 2006),

h.142. Proses menciptakan, membangun, dan mengembangkan yang baik adalah

menggunakan metode. Sang Pencipta juga menggunakan metode dalam proses kehidupan, salah satunya adalah metode sinlammim. Metode ini merupakan pendekatan lebih detil,

sejalan dengan peradaban komputer, era digital, nano teknologi, dan teknik akar. Sinlammim

merupakan akar dari kata Islam, atau bisa dikatakan sinlammim adalah akar dari semua huruf (hijaiyah root), dan 319 adalah akar dari semua bilangan (digital root). Semakin banyak

pembuktian dari sinlammim, maka semakin besar kekuatan ekonomi kaffah.

Http://www.sinlammim.com

xii Dr.Ir. Roikhan Mochamad Aziz.MM Sinlammim Kode Tuhan. (Jakarta: Esa Alam, 2006),

h.142. Proses menciptakan, membangun, dan mengembangkan yang baik adalah

menggunakan metode. Sang Pencipta juga menggunakan metode dalam proses kehidupan,

Page 246: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

salah satunya adalah metode sinlammim. Metode ini merupakan pendekatan lebih detil,

sejalan dengan peradaban komputer, era digital, nano teknologi, dan teknik akar. Sinlammim merupakan akar dari kata Islam, atau bisa dikatakan sinlammim adalah akar dari semua huruf

(hijaiyah root), dan 319 adalah akar dari semua bilangan (digital root). Semakin banyak

pembuktian dari sinlammim, maka semakin besar kekuatan ekonomi kaffah. Http://www.sinlammim.com

xiii Salman Syed Ali (2005: 74) merujuk Loïc Chiquier; Olivier Hassler; dan Michael Lea

(2004) dan Republika, 2 Agustus 2005.

xiv Ascarya, Ali Sakti, Noer A. Achsani, dan Yumanita Diana

xv Huda, Nurul dkk. 2008. Investasi Pada Pasar Modal Syariah Cetakan kedua. Jakarta :

Kencana Predana Media Group

xvi Miftachul Hudasiwi

xvii Opcit

xviiiIrfan Syauqi Beik

xix Hosen M. Nadratuzzaman, dkk. Materi Dakwah Ekonomi Syariah. ( Jakarta: PKES, 2008 )

halaman 167 xx

Madjid Baihaqi Abdul, dkk. Pedoman Pendirian, Pembinaan dan Pengawasan LKM BMT. (

Jakarta Selatan: LAZNAS BMT, 2007 ) halaman 9 xxi

Hosen M. Nadratuzzaman, dkk. Op Cit. halaman 168 xxii

Halaman 107-108

Page 247: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

DAFTAR PUSAKA

An-Nabhani, Taqiyuddin. Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Al-Azhar Press.

2009

Huda, Nurul. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Prenada Media

Grup. 2008

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga penerbit

fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.2000

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonosia. 2007

Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Yogyakarta:

Ekonosia, 2007)

Rasjid. Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004

Sudarsono, Heri. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi

Dan Ilustrasi. Ekonisia :Yogyakarta

Huda , Nurul. Mustafa Edwin Nasution. 2008. Investasi Pada Pasar Modal

Syarih. kencana prenada media group: Jakarta

Tan, Inggrid. 2009. Bisnis & Investasi Sistem Syariah. Penerbit Universitas

Atma Jaya : Yogyakarta.

Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. Lembaga Penelitian UIN :

Jakarta.

Yaumidin, Umi Karomah. Investasi Syariah Implementasi Konsep Pada

Kenyataan Empirik. Kreasi Wacana : Yogyakarta

Rahman, Afzalur. Doktrin ekonomi islam, Yogyakarta: Dana Bhaki Wakaf,

1996

Saleh, H.E. Hassan. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta:

Rajawali Pers, 2008

Azizy, A. Qodri. Membangun Fondasi Ekonomi Umat, Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2004

Ibrahim. Pengantar Hukum Islam, Djakarta: Garda, 1965

Anshari, Endang Saiffudin. wawasan islam, Bandung: Pustaka, 1983

Haryono, Anwar. Hukum Islam, keluasan dan keadilannya. Jakarta: Bulan-

Bintang, 1967Hifzur Rab. Economic Justice in Islam.A.S Noordeen. Gombak.Kuala

Lumpur.2006

Page 248: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Jaih Mubarok. Perkembangan fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia.Pustaka

bani Quraisy.Jakarta. 2004 Ensiklopedia Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abdul Madjid, Baihaqi. Pedoman Pendirian, Pembinaan dan Pengawasan

LKM BMT Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal Wat Tamwil. Jakarta: Laznas

BMT. 2008

M Nadratuzzaman, Hosen, dkk. Materi Dakwah Ekonomi Syariah. Jakarta:

PKES. 2008

Majelis Ulama Indonesia. (2003). Himpunan Fatwa Dewan Syariah

Nasional. MUI, Jakarta. Google :Risiko Dan Spekulasi Dalam Investasi Syariah

Abdul Aziz Alkhayyat. 1979. Al-Ashum wa As-Sanadat Min Mandzuur Al-

Islam. Mesir : Daarussalam.

Achsien, Iggi H. 2000. Investasi Syariah di Pasar Modal. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Ahmad Azhar Syarief. 2008. Evaluasi satu semester penerbitan Daftar Efek

Syariah demi pengembangan Industri Pasar Modal Syariah di Indonesia. Karim

Review.

Huda, Nurul dkk. 2008. Investasi Pada Pasar Modal Syariah Cetakan

kedua. Jakarta : Kencana Predana Media Group.

Nasrun Haroen. 2000. Perdagangan saham di bursa efek. Tinjauan hukum

Islam. Yayasan kalimah.

www.idx.co.id

www.google.com

www.niriah.com

www.bapepam.go.id

[email protected]

www.portalreksadana.com

www.reksadanasyariah.com

www.reksadanasyariah.net

Page 249: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

KONSENTRASI EKONOMI ISLAM

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 250: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Quote Of The Day

Satria Ali Suadi “ Berjuanglah untuk satu hal yang buat kamu bahagia. Don’t

give up and spirit”

Yunie Fitiani “ Semoga hidup kita diridhai oleh Allah SWT, Insya Allah

keberkahan menyertai kita ”

Karmila Fitrianingtyas “ mencintailah karena Allah.. Maka Allah akan menjaga Cinta

itu”

Mufqi Firaldi

“ korelasikan antara angan, mimpi, dan kenyataan…buatlah

hidupmu nyaman dan bermanfaat ”

Iim Muhidah “ Al-Ilmu Kan Nur (Ilmu itu Seperti cahaya ) memberikan

kecerahan bagi manusia dan alam semesta “

Finsa Ramadhan

“ Lebih baik jadi pohon tinggi, dari pada jadi rumput yang

di injak-injak”

H. Muhammad Ishaq “ Ambil jika saya mengatakan atau berbuat yang bermanfaat tapi

buanglah ketika saya melakukan kesalahan”

Rizka Cholidah “Jangan lihat siapa yang mengatakan, tetapi dengar apa yang Ia

katakan”

Edo Muhammad Hafidz “ Kesabaran Adalah Barometer keimanan dan ketakwaan

seseorang”

Page 251: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Ahmad Tabrizi “ Masa depan adalah ibadah apa yang kita lakukan hari ini”

Arudin Subki “ Strategi tanpa taktik adalah langkah paling lama menuju kemenangan. Taktik tanpa strategi adalah suara bising menuju

kekalahan”

Luthfi Hilman Syah “ Hadapilah segala sesuatu dengan sabar dan shalat, karena hal tersebut yang membuat kita konsisten dalam beribadah kepada

Allah SWT ”

Endang Nurjaya “Ibadah, Rajin, Disiplin, Tekun, Ulet, dan Teliti, merupakan

kunci kesuksesan”

Regina Ahmad “Buatlah sesuatu dengan tanganmu sendiri, jangan kau terus

mengandalkan tangan orang lain”

Dini Yuliansyah “Dunia Adalah Jembatan akhirat. Oleh karena itu, sebrangilah

ia dan janganlah kamu menjadikan sebagai tujuan”

Fiqri Kurniadi

“Jika kamu bersyukur atas nikmat Allah, Maka Allah akan

menambah nikmatnya, tapi jika kita kufur maka azab Allah

sangatlah pedih “

M. Ihsan Hadzami “A Drop Of Ink Can Move A Million People To

THINK” (BY_BUB)

Ahmad Fahrudin “KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE

WORKMAN IS CHARACTER”

Page 252: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

Nur Hikmah Maulidina “ Luruskan niat, jalankan usaha dengan maksimal di depan ada pintu kesuksesan yang menunggu kita, jangan sia-siakan waktu

yang ada, semangat bagi para pejuang ekonomi Islam,,,,!!!

Widhi Wicaksono “ peraturan ada banyak. prinsip hanya sedikit. Peraturan selalu

berubah. Prinsip tak pernah berubah” ( John C Maxwell)

Mawaddah ” Allah akan memberikan apa yang ada dalam prasangka Hamba-Nya. Maka berkhusnudzonlah kepada Allah dalam

beribadah kepadaNya”

Hidup Ekonomi Islam….. Allahu Akbar !!!!!!

Page 253: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

TIM PENULIS

Page 254: Investasi Dan Pasar Modal Syariah

TIM EDITOR DESAIN LOVER :

: MUFQI FIRALDI

: JAKARTA, 25 MEI 1989

: SERENGSENG, JAKARTA BARAT

: [email protected]

EDITOR :

: FIKRY KURNIADI

: JAKARTA, 16 NOVEMBER 1989

: MARGONDA RAYA, DEPOK

: [email protected]

LAYOUT :

: MUHAMAD IHSAN HADZAMI

: JAKARTA, 16 JANUARI 1990

: KEBON JERUK, JAKARTA BARAT

: [email protected]

Page 255: Investasi Dan Pasar Modal Syariah