Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

download Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

of 170

Transcript of Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    1/170

    iDaftar Isi

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi ................................................................................................................................... i

    Sambutan-sambutan:

    1. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ........................................ iii

    2. Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia ... iv

    Himpunan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Tentang

    Pasar Modal Syariah:

    1. Peraturan Nomor IX.A.13 Tentang Penerbitan Efek Syariah: ......................................... 1

    Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-181/BL/2009 ............... 1

    Ketentuan Umum ...................................................................................................... 3

    Penerbitan Atau Pendaftaran Efek Syariah Berupa Saham ...................................... 5

    Penerbitan Sukuk ...................................................................................................... 7

    Penerbitan Saham Dan/Atau Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif

    Reksa Dana Syariah ................................................................................................... 10

    Penerbitan Efek Beragun Aset Syariah ...................................................................... 15

    Ketentuan Penutup .................................................................................................... 16

    2. Peraturan Nomor IX.A.14 Tentang Akad-Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan

    Efek Syariah Di Pasar Modal: ........................................................................................... 18

    Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-131/BL/2006 ............... 18

    Definisi ...................................................................................................................... 20

    Ketentuan Akad Ijarah .............................................................................................. 20

    Ketentuan Akad Kafalah ........................................................................................... 22

    Ketentuan Akad Mudharabah ................................................................................... 24

    Ketentuan Akad Wakalah ......................................................................................... 26

    3. Peraturan Nomor II.K.1 Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah: ........... 28

    Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-180/BL/2009 ............... 28

    Daftar Efek Syariah .................................................................................................... 30

    Pihak Yang Disetujui Bapepam dan LK Sebagai Penerbit Daftar Efek Syariah ....... 31

    Ketentuan Penutup .................................................................................................... 33

    Lampiran 1 ................................................................................................................ 35

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    2/170

    ii Daftar Isi

    Lampiran 2 .................................................................................................................. 37

    Lampiran 3 .................................................................................................................. 38

    Lampiran 4 .................................................................................................................. 39

    Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional-

    Majelis Ulama Indonesia TerkaitPasar Modal Syariah:

    1. Fatwa Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh) ...... 43

    2. Fatwa Nomor: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah ...................... 49

    3. Fatwa Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah ................................ 54

    4. Fatwa Nomor: 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Wakalah ............................................... 59

    5. Fatwa Nomor: 11/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Kafalah ................................................. 63

    6. Fatwa Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi

    Untuk Reksa Dana Syariah ................................................................................................. 67

    7. Fatwa Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah ................................... 76

    8. Fatwa Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah ............. 81

    9. Fatwa Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum

    Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal ............................................................. 86

    10. Fatwa Nomor: 41/DSN-MUI/III/2004 Tentang Obligasi Syariah Ijarah ......................... 95

    11. Fatwa Nomor: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Mudharabah Musytarakah ......... 104

    12. Fatwa Nomor: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang Obligasi Syariah

    Mudharabah Konversi ......................................................................................................... 110

    13. Fatwa Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih

    Dahulu Syariah (HMETD) Syariah ..................................................................................... 116

    14. Fatwa Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008 Tentang Waran Syariah....................................... 125

    15. Fatwa Nomor: 69/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara ............ 134

    16. Fatwa Nomor: 70/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Metode Penerbitan Surat

    Berharga Syariah Negara ..................................................................................................... 140

    17. Fatwa Nomor: 71/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Sale and Lease Back ............................... 147

    18. Fatwa Nomor: 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara

    Ijarah Sale and Lease Back .................................................................................................... 152

    Daftar Istilah Pasar Modal Syariah .......................................................................................... 158

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    3/170

    iiiSambutan - Sambutan

    Sambutan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

    Assalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.

    Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-

    Nya, sehingga buku Himpunan Peraturan Bapepam dan LK mengenai Pasar Modal Syariah danKumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) terkait Pasar

    Modal Syariah ini dapat tersusun. Buku ini berisi paket peraturan Bapepam dan LK terkait pasar

    modal berbasis syariah dan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-MUI.

    Pasar modal berbasis syariah sebagai salah satu pilar dalam industri keuangan syariah telah

    memberikan bukti sebagai sebuah industri yang tahan uji dalam menghadapi setiap peluang dan

    tantangan yang dihadapi. Hal tersebut tidak terlepas dari ikhtiar Bapepam dan LK, DSN-MUI

    dan pihak terkait dalam mengembangkan pasar modal berbasis syariah. Dalam pengembangan

    pasar modal berbasis syariah 5 tahun ke depan (2010-2014), Bapepam dan LK menerapkan 3

    strategi pengembangan yaitu pengembangan regulasi pasar modal berbasis syariah, pengembanganproduk syariah dan pengembangan sumber daya manusia.

    Sebagai wujud dari strategi pengembangan regulasi pasar modal berbasis syariah, Bapepam

    dan LK telah menerbitkan paket peraturan yang terkait langsung dengan pasar modal berbasis

    syariah pada tanggal 26 Nopember 2006 yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13

    tentang Penerbitan Efek Syariah dan Nomor IX.A.14 tentang Akad yang digunakan dalam

    Penerbitan Efek Syariahserta Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1. tentang Kriteria dan

    Penerbitan Daftar Efek Syariah pada tanggal 31 Agustus 2007. Sejalan dengan diberlakukannya

    Peraturan tersebut, Bapepam dan LK telah menerima banyak masukan dari berbagai pihak dalam

    rangka penyempurnaan (revisi) peraturan tersebut. Sebagai tindak lanjut atas hal ini, Bapepam

    dan LK telah melakukan revisi Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 dan Nomor II.K.1

    pada tanggal 30 Juni 2009.

    Penerbitan buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu media dalam upaya peningkatan

    pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar maupun masyarakat mengenai penerapan prinsip-

    prinsip syariah di pasar modal. Dengan adanya penerbitan buku ini juga diharapkan dapat

    memberikan kemudahan bagi semua pihak yang memiliki minat atau kepentingan terhadap pasar

    modal berbasis syariah untuk memahami kerangka dalam penerapan prinsip-prinsip syariah di

    pasar modal.

    Akhirnya, terima kasih diucapkan kepada DSN-MUI atas bantuan dan kerjasamanya dalam

    penerbitan buku ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan kepada kita semua dari

    setiap yang kita usahakan, amin.

    Wassalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.

    Jakarta, April 2010Ketua Bapepam dan LK

    ttd

    A. Fuad Rahmany

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    4/170

    iv Sambutan - Sambutan

    Sambutan Ketua Badan Pelaksana Harian

    Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

    Assalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.

    Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga

    buku Himpunan Peraturan Bapepam dan LK mengenai Pasar Modal Syariah dan Kumpulan

    Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN

    -MUI) terkait Pasar Modal

    Syariah ini dapat diterbitkan. Buku ini berisi kumpulan paket peraturan Bapepam dan LK

    terkait pasar modal berbasis syariah dan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-MUI yang

    berhubungan dengan pasar modal syariah.

    Penerbitan buku ini merupakan salah satu wujud hubungan kerjasama yang erat antara

    Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dengan Bapepam dan LK dalam

    rangka mengembangkan pasar modal syariah, khususnya tentang penerapan prinsip-prinsip

    syariah di pasar modal Indonesia. Selanjutnya, buku ini diharapkan dapat dijadikan pedoman

    bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku pasar modal syariah dalam melaksanakan kegiatan

    investasi di pasar modal berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Semoga penerbitan buku ini dapat

    makin mendorong perkembangan pasar modal syariah dan meningkatkan pemahaman serta

    partisipasi masyarakat terhadap pasar modal syariah di Indonesia.

    Akhirnya, kami mengucapkan selamat atas penerbitan buku Himpunan Peraturan Bapepam

    dan LK mengenai Pasar Modal Syariah dan Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis

    Ulama Indonesia (DSN-MUI) terkait Pasar Modal Syariah, dan semoga dapat bermanfaat bagi

    masyarakat luas.

    Wassalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.

    Jakarta, April 2010

    Ketua Badan Pelaksana Harian

    Dewan Syariah Nasional MUI

    ttd

    K.H. Maruf Amin

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    5/170

    Himpunan PeraturanBadan Pengawas Pasar Modal

    dan Lembaga KeuanganTentang Pasar Modal Syariah

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    6/170

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    7/170

    1Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    SALINAN

    KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

    DAN LEMBAGA KEUANGAN

    NOMOR: KEP-181/BL/2009

    TENTANG

    PENERBITAN EFEK SYARIAH

    KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

    DAN LEMBAGA KEUANGAN,

    Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam

    penerbitan Efek Syariah serta pengelolaan Reksa Dana Syariah dan

    Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah, dipandang perlu

    untuk menyempurnakan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah,

    lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-130/BL/2006

    tanggal 3 Nopember 2006, dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan

    Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang baru;

    Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran

    Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    3608);

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

    Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor

    86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran

    Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    4372);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata CaraPemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995

    Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);

    4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006.

    Memperhatikan : Surat Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

    Nomor: B-194/DSN-MUI/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009 perihal

    Pernyataan DSN-MUI Atas Peraturan Bapepam dan LK;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    8/170

    2 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN

    LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN EFEK SYARIAH.

    Pasal 1

    Ketentuan mengenai Penerbitan Efek Syariah diatur dalam Peraturan

    Nomor IX.A.13 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

    Pasal 2

    Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam

    dan LK Nomor: KEP-

    130/BL/2006 tanggal 23 Nopember 2006 tentangPenerbitan Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

    Pasal 3

    Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Juni 2009.

    Ditetapkan di : Jakarta

    pada tanggal : 30 Juni 2009

    Ketua Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan

    ttd.

    A. Fuad Rahmany

    NIP 060063058

    Salinan sesuai dengan aslinya

    Kepala Bagian Umum

    ttd.

    Prasetyo Wahyu Adi Suryo

    NIP 060076008

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    9/170

    3Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    PERATURAN NOMOR IX.A.13 : PENERBITAN EFEK SYARIAH

    1. KETENTUAN UMUM

    a. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

    1) Akad Syariah adalah perjanjian/kontrak yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah

    di Pasar Modal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.14 dan/

    atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

    Modal.

    2) Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal adalah Prinsip

    -prinsip hukum Islam dalam

    kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis

    Ulama Indonesia (DSN-MUI), sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan

    dengan Peraturan ini dan/atau Peraturan Bapepam dan LK yang didasarkan pada

    fatwa DSN-MUI.

    3) Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar

    Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang

    menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah

    di Pasar Modal.

    4) Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-

    Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

    5) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah adalah kontrak antara Manajer

    Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset di mana

    Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif

    dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif, yang

    pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

    6) Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi

    Kolektif Efek Beragun Aset Syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan

    yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

    7) Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai

    sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi

    (syuyu/undivided share)) atas:

    a) aset berwujud tertentu (ayan maujudat);

    b) nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayan) tertentu baik yang sudah ada

    maupun yang akan ada;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    10/170

    4 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    c) jasa (al khadamat)yang sudah ada maupun yang akan ada;

    d) aset proyek tertentu (maujudat masyru muayyan); dan/atau

    e) kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah).

    b. Kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah antara lain:

    1) perjudian dan permainan yang tergolong judi;

    2) perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:

    a) perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; dan

    b) perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;

    3) jasa keuangan ribawi, antara lain:

    a) bank berbasis bunga; dan

    b) perusahaan pembiayaan berbasis bunga;

    4) jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir),

    antara lain asuransi konvensional;5) memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan antara

    lain:

    a) barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);

    b) barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)yang ditetapkan

    oleh DSN-MUI; dan/atau

    c) barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

    6) melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);

    c. Setiap Pihak yang melakukan penerbitan Efek Syariah dan menyatakan bahwa kegiatan

    usaha serta cara pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip syariah wajib memenuhi:

    1) Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, Peraturan ini, dan peraturan perundang-

    undangan di bidang Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang ditawarkan;

    2) kepatuhan terhadap Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek

    Syariah yang diterbitkan.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    11/170

    5Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    d. Efek Syariah tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal apabila kegiatan

    usaha, cara pengelolaan, kekayaan Reksa Dana, dan/atau kekayaan Kontrak Investasi

    Kolektif Efek Beragun Aset dari Pihak yang menerbitkan Efek tersebut bertentangan

    dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang

    diterbitkan.

    e. Pihak yang menerbitkan Efek Syariah dan menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara

    pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal wajib menyatakan

    bahwa:

    1) kegiatan usaha serta cara pengelolaan usaha Pihak yang melakukan Penawaran

    Umum dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal sebagaimana

    tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif;

    2) jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dan cara

    pengelolaan perusahaan Pihak yang melakukan Penawaran Umum tidak bertentangan

    dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    3) untuk Emiten dan Perusahaan Publik, wajib memiliki anggota direksi dan anggota

    komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip

    Syariah di Pasar Modal; dan

    4) untuk Reksa Dana Syariah dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah,wajib memiliki Wakil Manajer Investasi dan penanggungjawab atas pelaksanaan

    kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatan-kegiatan yang

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

    2. PENERBITAN ATAU PENDAFTARAN EFEK SYARIAH BERUPA SAHAM

    Penerbitan atau pendaftaran Efek Syariah berupa saham yang dilakukan oleh Emiten atau

    Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya

    berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, wajib memenuhi ketentuan-ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Pernyataan Pendaftaran dari Emiten

    atau Perusahaan Publik wajib:

    1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 atau Peraturan Nomor IX.B.1, serta

    ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan

    2) mengungkapkan informasi tambahan dalam Prospektus bahwa:

    a) dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara

    pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

    Modal;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    12/170

    6 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    b) jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dancara pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud tidak bertentangan

    dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan

    c) Emiten atau Perusahaan Publik memiliki anggota direksi dan anggota komisaris

    yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip

    Syariah di Pasar Modal.

    b. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah berupa saham hanya

    dapat mengubah anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan dan cara pengelolaan

    usahanya menjadi tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal hanya

    jika:

    1) terdapat usulan dari pemegang saham yang memenuhi syarat sebagaimana diatur

    dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas; dan

    2) usulan tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham.

    c. Pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud

    dalam huruf b wajib dilakukan dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa

    Indonesia yang berperedaran nasional dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

    sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.J.1.

    d. Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf c

    wajib memuat informasi:

    1) bahwa usulan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengubah anggaran dasar yang

    terkait dengan kegiatan dan cara pengelolaan usahanya menjadi tidak lagi memenuhi

    Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal berasal dari pemegang saham;

    2) penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya perubahan anggaran dasar yang

    terkait dengan kegiatan usaha dan cara pengelolaan perusahaan;

    3) rencana kegiatan dan pengelolaan usaha setelah Emiten tidak memenuhi Prinsip-

    prinsip Syariah di Pasar Modal;

    4) cara penyelesaian terhadap pemegang saham yang tidak setuju atas perubahan

    tersebut; dan

    5) penjelasan bahwa keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang perubahan

    anggaran dasar hanya berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan pemegang

    saham dan menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan hak

    asasi manusia.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    13/170

    7Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    e. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf c wajibdikirimkan dengan surat tercatat atau faksimili ke alamat pemegang saham disamping

    melalui surat kabar.

    f. Korum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dimaksud dalam huruf b

    dilaksanakan sesuai dengan ketentuan mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan

    sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.J.1 dengan persyaratan bahwa pemegang

    saham yang mengusulkan perubahan anggaran dasar serta afiliasinya tidak dapat

    diperhitungkan dalam korum kehadiran.

    g. Emiten atau Perusahaan Publik yang mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud

    dalam huruf b wajib menyelesaikan hak-hak pemegang saham yang tidak menyetujui

    perubahan anggaran dasar dimaksud dengan cara menjamin pembelian saham pemegang

    saham tersebut pada harga wajar dengan ketentuan sebagai berikut:

    1) dalam hal sahamnya tidak tercatat di Bursa Efek, maka harga pelaksanaan pembelian

    paling kurang sama dengan harga wajar yang ditetapkan oleh Penilai independen;

    2) dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek namun selama

    90 (sembilan puluh) hari tidak diperdagangkan atau dihentikan sementara

    perdagangannya, maka harga pelaksanaan pembelian paling kurang sebesar harga

    tertinggi dalam waktu 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari perdagangan

    terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya; atau

    3) dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek, maka harga

    pelaksanaan pembelian paling kurang sebesar harga tertinggi dalam jangka waktu

    90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang

    Saham perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf c.

    3. PENERBITAN SUKUK

    a. Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Emiten yang melakukan Penawaran

    Umum Sukuk wajib:

    1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 dan ketentuan tentang Penawaran

    Umum yang terkait lainnya;

    2) menyampaikan kepada Bapepam dan LK, antara lain:

    a) hasil pemeringkatan dan kontrak perwaliamanatan Sukuk serta Akad Syariah

    yang terkait dengan penerbitan Sukuk dimaksud;

    b) surat pernyataan yang menyatakan bahwa:

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    14/170

    8 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    (1) kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak bertentangan denganPrinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b; dan

    (2) selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak

    akan bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud

    dalam angka 1 huruf b.

    c) surat pernyataan dari Wali Amanat Sukuk yang menyatakan bahwa Wali Amanat

    Sukuk mempunyai pejabat penanggung jawab dan/atau tenaga ahli di bidang

    perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk yang mengerti kegiatan-kegiatan yang

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    d) surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan Emiten untuk menyampaikan

    hasil pemeringkatan tahunan terbaru kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat

    Sukuk dan Bursa Efek tempat Sukuk dicatatkan serta mengumumkan hasil

    pemeringkatan dimaksud paling kurang dalam satu surat kabar harian berbahasa

    Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari

    setelah berakhirnya masa berlaku hasil pemeringkatan tahunan terakhir;

    e) surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan Emiten untuk menyampaikan

    hasil pemeringkatan terbaru, pernyataan atau pendapat dari perusahaan

    pemeringkat efek (termasuk pencabutan/pembatalan peringkat) akibat

    terdapatnya fakta material atau kejadian penting yang dapat mempengaruhi

    kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajibannya dan mempengaruhi risiko

    yang dihadapi pemegang Sukuk, kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat Sukuk

    dan Bursa Efek di mana sukuk tersebut dicatatkan, paling kurang dalam satu

    surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling

    lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan

    baru, pernyataan, atau pendapat dimaksud; dan

    3) mengungkapkan informasi dalam Prospektus paling kurang meliputi:

    a) kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak bertentangan denganPrinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b, dan

    Emiten menjamin bahwa selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari

    penerbitan Sukuk tidak akan bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah

    sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b;

    b) Wali Amanat Sukuk mempunyai pejabat penanggungjawab dan/atau tenaga ahli

    di bidang perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk yang mengerti kegiatan-

    kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    c) jenis Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan dalam penerbitan

    Sukuk, yang disertai dengan penjelasan tentang skema transaksi syariah;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    15/170

    9Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    d) ringkasan Akad Syariah atau perjanjian berdasarkan syariah yang dilakukan olehpara Pihak;

    e) sumber pendapatan yang menjadi dasar penghitungan pembayaran bagi hasil,

    marjin, atau imbal jasa (fee);

    f) besaran nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);

    g) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran bagi hasil, marjin,

    atau imbal jasa (fee); dan

    h) hasil pemeringkatan Sukuk.

    b. Kontrak perwaliamanatan penerbitan Sukuk wajib paling kurang memuat:

    1) uraian tentang Akad Syariah yang mendasari diterbitkannya Sukuk;

    2) penggunaan dana hasil penerbitan Sukuk sesuai dengan karakteristik Akad Syariah;

    3) sumber dana yang digunakan untuk melakukan pembayaran imbal hasil sesuai

    dengan karakteristik Akad Syariah;

    4) besaran nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);

    5) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran bagi hasil, marjin,atau imbal jasa (fee);

    6) kewajiban Wali Amanat Sukuk untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan

    dalam rangka memastikan kepatuhan Emiten terhadap Prinsip-prinsip Syariah di

    Pasar Modal;

    7) tindakan yang harus dilakukan dalam hal Emiten akan mengubah jenis Akad Syariah,

    isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset tertentu yang mendasari penerbitan

    Sukuk;

    8) perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset tertentu

    yang mendasari penerbitan Sukuk wajib terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum

    Pemegang Sukuk (RUP Sukuk);

    9) mekanisme pemenuhan hak pemegang Sukuk yang tidak setuju terhadap perubahan

    dimaksud;

    10) ketentuan yang menyebutkan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan angka 7), angka

    8) dan angka 9) di atas dapat dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa Emiten gagal

    dalam memenuhi kewajibannya; dan

    11) mekanisme penanganan dalam hal terjadi kegagalan dalam memenuhi kewajiban.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    16/170

    10 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    c. Dalam hal terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk sehingga bertentangan dengan

    Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Sukuk tersebut menjadi batal demi hukum

    dan Emiten wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pemegang Sukuk.

    d. Emiten dan Wali Amanat Sukuk wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur

    dalam kontrak perwaliamanatan.

    e. Emiten wajib menggunakan dana hasil Penawaran Umum Sukuk untuk membiayai

    kegiatan atau investasi yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

    Modal.

    f. Emiten wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan

    kepada masyarakat melalui Bursa Efek paling lambat satu hari kerja setelah terpenuhinya

    kondisi sebagai berikut:

    1) seluruh dana hasil Penawaran Umum Sukuk telah diterima oleh Emiten; dan/atau

    2) dana yang diterima sudah mulai digunakan sesuai dengan tujuan penerbitan

    Sukuk.

    g. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf f butir 1) telah terpenuhi, maka

    perdagangan Sukuk selain Sukuk mudharabah dan/atau musyarakah telah memenuhiPrinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

    h. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf f belum terpenuhi, maka

    perdagangan Sukuk mudharabah dan/atau musyarakah memenuhi Prinsip-prinsip

    Syariah di Pasar Modal hanya jika diperdagangkan pada harga nominal.

    4. PENERBITAN SAHAM DAN/ATAU UNIT PENYERTAAN KONTRAK INVESTASI

    KOLEKTIF REKSA DANA SYARIAH

    a. Penerbitan Saham Reksa Dana Syariah

    Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Emiten yang melakukan Penawaran

    Umum Saham Reksa Dana Syariah wajib:

    1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1, Peraturan Nomor IX.C.4 dan

    ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan

    2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Pengelolaan dan/atau Kontrak

    Penyimpanan Reksa Dana serta informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal

    sebagai berikut:

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    17/170

    11Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    a) bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin) bertindak untukkepentingan Direksi Reksa Dana Perseroan (muwakil) di mana Manajer Investasi

    diberi wewenang untuk melakukan pengelolaan Reksa Dana dan Bank Kustodian

    diberi wewenang untuk melaksanakan penyimpanan kekayaan;

    b) dalam anggaran dasar Emiten dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara

    pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

    Modal;

    c) kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip

    Syariah di Pasar Modal;

    d) aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan Emiten dimaksud tidak

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    e) memiliki anggota direksi, Wakil Manajer Investasi, dan penanggungjawab atas

    pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatan-

    kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    f) mekanisme pembersihan kekayaan Emiten dari unsur-unsur yang bertentangan

    dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    g) kata Syariah pada nama Emiten; danh) dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat diinvestasikan pada:

    (1) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh

    Bapepam dan LK;

    (2) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah;

    (3) Sukuk (Obligasi Syariah);

    yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa

    Efek di Indonesia;

    (4) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan

    oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK;

    (5) Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang

    diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri, dan termasuk dalam Daftar

    Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui oleh Bapepam

    dan LK;

    (6) Efek Beragun Aset Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

    Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    18/170

    12 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    (7) surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhiPrinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari

    perusahaan pemeringkat Efek serta termasuk dalam Daftar Efek Syariah

    (DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK.

    (8) Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang

    diterbitkan oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia

    menjadi salah satu anggotanya; dan/atau

    (9) Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo

    kurang dari satu tahun, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.

    b. Penerbitan Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.

    Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Pihak yang melakukan Penawaran

    Umum Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah wajib:

    1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1, Peraturan Nomor IX.C.5 dan

    ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan

    2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan informasi tambahan

    dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut:

    a) bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin) bertindak untukkepentingan para pemegang unit penyertaan (muwakil) di mana Manajer

    Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan

    Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif;

    b) kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip

    Syariah di Pasar Modal;

    c) Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan Reksa Dana dan

    penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian

    mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di

    Pasar Modal;

    d) kata Syariah pada nama Reksa Dana yang diterbitkan;

    e) mekanisme pembersihan kekayaan Reksa Dana dari unsur-unsur yang

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan

    f) dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat diinvestasikan pada:

    (1) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh

    Bapepam dan LK;

    (2) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    19/170

    13Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    (3) Sukuk (Obligasi Syariah);yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa

    Efek di Indonesia;

    (4) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan

    oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK;

    (5) Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang

    diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri, dan termasuk dalam Daftar

    Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui oleh Bapepam

    dan LK;

    (6) Efek Beragun Aset Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

    Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;

    (7) surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhi

    Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari

    perusahaan pemeringkat Efek serta termasuk dalam Daftar Efek Syariah

    (DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK;

    (8) Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang

    diterbitkan oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia

    menjadi salah satu anggotanya; dan/atau

    (9) Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo

    kurang dari satu tahun, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.

    c. Direksi, Manajer Investasi, dan/atau Bank Kustodian wajib melaksanakan seluruh

    ketentuan yang diatur dalam Kontrak Pengelolaan, Kontrak Penyimpanan, atau Kontrak

    Investasi Kolektif.

    d. Bank Kustodian wajib menolak instruksi Manajer Investasi secara tertulis dengan

    tembusan kepada Bapepam dan LK apabila pelaksanaan instruksi tersebut mengakibatkan

    portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain Efek atauinstrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam huruf a butir 2) poin h) atau huruf

    b butir 2) poin f).

    e. Dalam hal portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain

    Efek atau instrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam huruf a butir 2) poin h)

    atau huruf b butir 2) poin f) yang bukan disebabkan oleh tindakan Manajer Investasi dan

    Bank Kustodian, maka:

    1) Manajer Investasi wajib menjual secepat mungkin dan diselesaikan paling lambat 10

    (sepuluh) hari kerja sejak:

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    20/170

    14 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    a) Saham tidak lagi tercantum dalam Daftar Efek Syariah, dengan ketentuan selisihlebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih tercantum dalam Daftar

    Efek Syariah dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana

    dan diperlakukan sebagai dana sosial; dan/atau

    b) Efek atau instrumen (surat berharga) tidak memenuhi Prinsip-prinsip syariah,

    dengan ketentuan selisih lebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih

    memenuhi Prinsip-prinsip syariah, dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva

    Bersih (NAB) Reksa Dana dan diperlakukan sebagai dana sosial.

    2) Bank Kustodian wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK serta pemegang Efek

    Reksa Dana, informasi tentang perolehan selisih lebih penjualan Efek sebagaimana

    dimaksud dalam huruf e butir 1) dan informasi tentang penggunaannya sebagai dana

    sosial selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) setiap bulan (jika ada).

    f. Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian mengakibatkan

    portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain Efek atau

    instrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam huruf a butir 2) poin h) atau huruf

    b butir 2) poin f)., maka Bapepam dan LK dapat:

    1) melarang Manajer Investasi untuk melakukan penjualan Unit Penyertaan Reksa

    Dana baru;

    2) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan Reksa

    Dana selain dalam rangka pembersihan kekayaan Reksa Dana dari unsur-unsur yang

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    3) mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung renteng untuk

    membeli portfolio yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal

    sesuai dengan harga perolehan dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK;

    dan/atau

    4) mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik larangan dan/

    atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud padabutir 1), butir 2), dan butir 3), sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke -2

    (kedua) setelah diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian

    berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer Investasi dan

    Bank Kustodian.

    g. Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak mematuhi larangan dan/

    atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana

    dimaksud dalam huruf f, maka Bapepam dan LK berwenang untuk:

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    21/170

    15Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    1) mengganti Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian; atau

    2) membubarkan Reksa Dana tersebut.

    5. PENERBITAN EFEK BERAGUN ASET SYARIAH

    a. Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Pihak yang melakukan Penawaran

    Umum Efek Beragun Aset Syariah wajib:

    1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1, Peraturan Nomor IX.C.9 dan

    ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya;

    2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset

    Syariah dan informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut:

    a) bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin) bertindak untuk

    kepentingan para pemegang Efek Beragun Aset Syariah (muwakil) di mana

    Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif

    dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif;

    b) bahwa aset yang menjadi portofolio Efek Beragun Aset Syariah tidak bertentangan

    dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    c) Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan Kontrak InvestasiKolektif Efek Beragun Aset Syariah dan penanggungjawab atas pelaksanaan

    kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian mengerti kegiatan-kegiatan yang

    bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    d) kata Syariah pada nama Efek Beragun Aset yang diterbitkan;

    e) mekanisme pembersihan portofolio dan dana Efek Beragun Aset Syariah dari

    unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    f) bahwa pengelolaan dana Efek Beragun Aset Syariah dilarang bertentangan

    dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    g) Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan dalam penerbitan

    Efek;

    h) ringkasan Akad Syariah yang dilakukan oleh para Pihak;

    i) besarnya nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee); dan

    j) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran bagi hasil, marjin,

    atau imbal jasa (fee).

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    22/170

    16 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    b. Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, mengakibatkankekayaan Efek Beragun Aset Syariah terdapat unsur kekayaan yang bertentangan dengan

    Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Bapepam dan LK dapat:

    1) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan Efek

    Beragun Aset selain dalam rangka pembersihan kekayaan Efek Beragun Aset dari

    unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

    2) mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung renteng wajib

    untuk membeli aset portofolio Efek Beragun Aset dengan harga perolehan atau

    membersihkan dana Efek Beragun Aset yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip

    Syariah di Pasar Modal dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau

    secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah ditemukannya

    pelanggaran tersebut; dan/atau

    3) mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik larangan dan/

    atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada butir

    1) dan butir 2), sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah

    diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa

    Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer Investasi dan Bank

    Kustodian.

    c. Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak mematuhi larangan dan/

    atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana

    dimaksud dalam huruf b, maka Bapepam dan LK berwenang untuk:

    1) mengganti Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian; atau

    2) membubarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut.

    6. KETENTUAN PENUTUP

    Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat

    mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk Pihak

    yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    23/170

    17Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-181/BL/2009

    Tanggal : 30 Juni 2009

    Ditetapkan di : Jakarta padaPada tanggal : 30 Juni 2009

    Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan

    ttd.

    A. Fuad Rahmany

    NIP 060063058

    Salinan sesuai dengan aslinya

    Kepala Bagian Umum

    ttd.

    Prasetyo Wahyu Adi Suryo

    NIP 060076008

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    24/170

    18 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    SALINAN

    KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODALDAN LEMBAGA KEUANGAN

    NOMOR: KEP-131/BL/2006

    TENTANG

    AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR

    MODAL

    KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODALDAN LEMBAGA KEUANGAN,

    Menimbang : a. bahwa kegiatan ekonomi berbasis syariah harus dilaksanakan berdasarkan

    asas kesepakatan diantara para pelaku kegiatan ekonomi;

    b. bahwa dalam syariah Islam asas-asas kesepakatan dalam kegiatan

    ekonomi diatur dalam berbagai bentuk perjanjian (akad);

    c. bahwa dalam rangka memberikan kerangka hukum yang memadai

    terhadap akad syariah yang menjadi dasar kegiatan ekonomi di Pasar

    Modal Indonesia, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan

    Bapepam dan Lembaga Keuangan tentang Akad-akad Yang Digunakan

    Dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal;

    Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran

    Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    3608);

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

    Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor

    86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara

    Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara

    Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995

    Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);

    4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006;

    5. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    25/170

    19Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DANLEMBAGA KEUANGAN TENTANG AKADAKAD YANG DIGUNAKAN

    DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL.

    Pasal 1

    Ketentuan mengenai Akad-akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek

    Syariah Di Pasar Modal diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.14 sebagaimana

    dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

    Pasal 2

    Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan

    ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 23 Nopember 2006

    Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan,

    ttd.

    A. Fuad Rahmany

    NIP 060063058

    Salinan sesuai dengan aslinya

    Pjs. Sekretaris Badan

    ttd.

    Robinson Simbolon

    NIP 060047831

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    26/170

    20 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    PERATURAN NOMOR IX.A.14 : AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM

    PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR

    MODAL

    1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

    a. Ijarah adalah perjanjian (akad) di mana Pihak yang memiliki barang atau jasa (pemberi

    sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk menyerahkan

    hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang

    dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa

    dan atau upah (ujrah), tanpa diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yangmenjadi obyek Ijarah.

    b. Kafalah adalah perjanjian (akad) di mana Pihak penjamin (kafiil/guarantor) berjanji

    memberikan jaminan kepada Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashil/debitur) untuk

    memenuhi kewajiban Pihak yang dijamin kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur).

    c. Mudharabah (qiradh) adalah perjanjian (akad) di mana Pihak yang menyediakan dana

    (Shahib al-mal) berjanji kepada pengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan modal

    dan pengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modal tersebut.

    d. Wakalah adalah perjanjian (akad) di mana Pihak yang memberi kuasa (muwakkil)memberikan kuasa kepada Pihak yang menerima kuasa (wakil) untuk melakukan

    tindakan atau perbuatan tertentu.

    2. Ijarah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

    a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau

    pengguna jasa

    Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna

    jasa wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum

    baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    b. Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa

    1) Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa adalah:

    a) menerima pembayaran harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati dalam

    Ijarah;

    b) menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang diberikan;

    c) menanggung biaya pemeliharaan barang yang disewakan;

    d) menjamin bila terdapat cacat pada barang yang disewakan;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    27/170

    21Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    e) bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang bukan disebabkanoleh pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau bukan karena kelalaian

    Pihak penyewa; dan

    f) menyatakan secara tertulis bahwa pemberi sewa atau pemberi jasa menyerahkan

    hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa

    yang dimilikinya kepada penyewa atau pengguna jasa (pernyataan ijab).

    2) Hak dan kewajiban penyewa atau pengguna jasa adalah:

    a) manfaatkan barang dan atau jasa sesuai yang disepakati dalam Ijarah;

    b) membayar harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati dalam Ijarah;

    c) bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan barang serta menggunakannya

    sesuai yang disepakati dalam Ijarah;

    d) menanggung biaya pemeliharaan barang yang sifatnya ringan (tidak material)

    sesuai yang disepakati dalam Ijarah;

    e) bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang disebabkan oleh

    pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau karena kelalaian Pihak

    penyewa; dan

    f) menyatakan secara tertulis bahwa penyewa atau penerima jasa menerima hak

    penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang

    dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa (pernyataan qabul).

    c. Persyaratan obyek Ijarah

    Obyek Ijarah dapat berupa barang dan atau jasa yang memenuhi ketentuan sebagai

    berikut:

    1) manfaat barang atau jasa harus dapat dinilai dengan uang;

    2) manfaat atas barang dan jasa dapat diserahkan kepada penyewa atau pengguna jasa;

    3) manfaat barang atau jasa harus yang bersifat tidak dilarang oleh syariah Islam (tidak

    diharamkan);

    4) manfaat barang atau jasa harus ditentukan dengan jelas; dan

    5) spesifikasi barang atau jasa harus dinyatakan dengan jelas, antara lain melalui

    identifikasi fisik, kelaikan, dan jangka waktu pemanfaatannya.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    28/170

    22 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    d. Persyaratan penetapan harga sewa atau upah (ujrah)

    Penetapan harga sewa atau upah (ujrah) wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

    1) besarnya harga sewa atau upah (ujrah) dan cara pembayarannya ditetapkan secara

    tertulis dalam Ijarah; dan

    2) alat pembayaran harga sewa atau upah adalah uang atau bentuk lain termasuk jasa

    (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan barang atau jasa yang menjadi obyek

    dalam Ijarah; dan

    e. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Ijarah

    Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 2 Peraturan ini, dalam Ijarah dapat

    disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:

    1) para pihak dapat menentukan harga sewa atau upah untuk periode waktu tertentu

    dan meninjau kembali harga sewa atau upah yang berlaku untuk periode berikutnya;

    dan atau

    2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara pemberi sewa atau

    pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa.

    3. Kafalah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

    a. Persyaratan Pihak yang terlibat dalam Kafalah

    Pihak penjamin (kafiil/guarantor), Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur), dan

    Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang terlibat dalam Kafalah wajib memiliki kecakapan

    dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam

    maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    b. Kewajiban Pihak yang terlibat dalam Kafalah

    1) Kewajiban Pihak penjamin (kafiil/guarantor) adalah sebagai berikut:

    a) memiliki harta yang cukup untuk menjamin kewajiban Pihak yang dijamin

    (makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur);

    b) memiliki kewenangan penuh untuk menggunakan hartanya sebagai jaminan atas

    pemenuhan kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada

    Pihak lain (makfuul lahu/kreditur); dan

    c) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak penjamin (kafiil/guarantor) menjamin

    kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain

    (makfuul lahu/kreditur) (pernyataan ijab).

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    29/170

    23Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    2) Kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur) adalah sebagai berikut:

    a) menyerahkan kewajibannya (hutangnya) kepada Pihak penjamin (kafiil/guarantor);

    dan

    b) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/

    debitur) menerima jaminan dari Pihak penjamin (kafiil/guarantor) (pernyataan

    qabul).

    c. Bentuk penjaminan dalam Kafalah

    Penjaminan dalam Kafalah dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan umum,

    seperti jaminan perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi (personal guarantee).

    d. Persyaratan obyek Kafalah (makfuul bihi)

    Obyek Kafalah adalah kewajiban (piutang) Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/

    debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang memenuhi ketentuan sebagai

    berikut:

    1) kewajiban dimaksud dapat berupa kewajiban pembayaran sejumlah uang, penyerahan

    barang, dan atau pelaksanaan pekerjaan;

    2) kewajiban dimaksud harus jelas nilai, jumlah, dan spesifikasinya;3) kewajiban dimaksud bukan merupakan kewajiban yang timbul dari hal-hal yang

    bertentangan dengan syariah Islam; dan

    4) harus merupakan piutang mengikat (lazim) yang tidak mungkin hapus kecuali setelah

    dibayar atau dibebaskan.

    e. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Kafalah

    Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 3 Peraturan ini, dalam Kafalah dapat

    disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:

    1) para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas penjaminan yang dilakukan

    oleh Pihak penjamin (kafiil/guarantor). Dalam hal para Pihak menyepakati adanya

    imbalan (fee) sebagaimana tersebut di atas, maka Kafalah tersebut bersifat mengikat

    dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak;

    2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak dalam

    Kafalah; dan atau

    3) jangka waktu penjaminan dalam Kafalah.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    30/170

    24 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    4. Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

    a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi shahib al-mal dan mudharib

    Pihak yang dapat menjadi shahib al-mal dan mudharib wajib memiliki kecakapan dan

    kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    b. Hak dan kewajiban shahib al-mal dan mudharib

    1) Hak dan kewajiban shahib al-mal adalah:

    a) menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam Mudharabah;

    b) meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga yang dapat digunakan apabila

    mudharib melakukan pelanggaran atas akad Mudharabah. Jaminan tersebut

    dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan umum, seperti jaminan

    perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi (personal guarantee);

    c) mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan oleh mudharib;

    d) menyediakan seluruh modal yang disepakati;

    e) menanggung seluruh kerugian usaha yang tidak diakibatkan oleh kelalaian,

    kesengajaan dan atau pelanggaran mudharib atas Mudharabah; dan

    f) menyatakan secara tertulis bahwa shahib al-mal menyerahkan modal kepada

    mudharib untuk dikelola oleh Mudharib sesuai dengan kesepakatan (pernyataan

    ijab).

    2) Hak dan kewajiban mudharib adalah:

    a) menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam Mudharabah;

    b) mengelola kegiatan usaha untuk tercapainya tujuan Mudharabah tanpa campur

    tangan shahib al-mal.

    c) mengelola modal yang telah diterima dari shahib al-mal sesuai dengan kesepakatan,

    dan memperhatikan syariah Islam serta kebiasaan yang berlaku;

    d) menanggung seluruh kerugian usaha yang diakibatkan oleh kelalaian, kesengajaan

    dan atau pelanggaran mudharib atas Mudharabah; dan

    e) menyatakan secara tertulis bahwa mudharib telah menerima modal dari shahib

    al-mal dan berjanji untuk mengelola modal tersebut sesuai dengan kesepakatan

    (pernyataan qabul).

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    31/170

    25Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    c. Persyaratan modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah

    Modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai

    berikut:

    1) berupa sejumlah uang dan atau aset, baik berupa benda berwujud maupun tidak

    berwujud, yang dapat dinilai dengan uang;

    2) jika modal yang diberikan dalam bentuk selain uang, maka nilai benda tersebut

    harus disepakati pada waktu akad;

    3) tidak berupa piutang atau tagihan, baik tagihan kepada mudharib maupun kepadaPihak lain; dan

    4) dapat diserahkan kepada mudharib dengan cara seluruh atau sebagian pada waktu

    dan tempat yang telah disepakati.

    d. Persyaratan kegiatan usaha dalam Mudharabah

    Kegiatan usaha yang dapat dijalankan dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan

    sebagai berikut:

    1) tidak bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan Nomor IX.A.13

    tentang Penerbitan Efek Syariah; dan

    2) dilarang dikaitkan (muallaq) dengan sebuah kejadian di masa yang akan datang yang

    belum tentu terjadi.

    e. Pembagian keuntungan dalam Mudharabah

    Pembagian keuntungan dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai

    berikut:

    1) keuntungan Mudharabah adalah selisih lebih dari kekayaan Mudharabah dikurangi

    dengan modal Mudharabah dan kewajiban kepada Pihak lain yang terkait dengan

    kegiatan Mudharabah;

    2) keuntungan Mudharabah merupakan hak shahib al-mal dan mudharib dengan

    besarnya bagian sesuai dengan kesepakatan; dan

    3) besarnya bagian keutungan masing-masing pihak wajib dituangkan secara tertulis

    dalam bentuk persentase (nisbah).

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    32/170

    26 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    f. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Mudharabah

    Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 4 Peraturan ini, dalam Mudharabah dapat

    disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:

    1) jangka waktu tertentu untuk masa berlakunya Mudharabah;

    2) Mudharib menyediakan biaya operasional sesuai kesepakatan dalam Mudharabah;

    dan atau

    3) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara Shahib al-mal dengan

    Mudharib.

    5. Wakalah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

    a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi pemberi kuasa (muwakkil) dan yang penerima

    kuasa (wakil)

    Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil) wajib

    memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut

    syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    b. Kewajiban Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil)

    dalam Wakalah

    1) kewajiban Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) adalah sebagai berikut:

    a) memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap hal-hal

    yang boleh dikuasakan; dan

    b) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang memberi kuasa (muwakkil)

    memberikan kuasa kepada Pihak penerima kuasa (wakil) untuk melakukan

    perbuatan hukum tertentu (pernyataan ijab).

    2) kewajiban Pihak yang menerima kuasa (wakil) adalah sebagai berikut:

    a) memiliki kemampuan untuk melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan

    kepadanya;

    b) melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan kepadanya serta dilarang

    memberi kuasa kepada Pihak lain kecuali atas persetujuan Pihak yang memberi

    kuasa (muwakkil); dan

    c) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang menerima kuasa (wakil) menerima

    kuasa dari Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) untuk melakukan perbuatan

    hukum tertentu (pernyataan qabul).

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    33/170

    27Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-131/BL/2006

    Tanggal : 23 Nopember 2006

    d) persyaratan obyek Wakalah

    Obyek Wakalah adalah perbuatan hukum yang memenuhi syarat sebagai

    berikut:

    (1) diketahui dengan jelas jenis perbuatan hukum yang dikuasakan serta cara

    melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan tersebut;

    (2) tidak bertentangan dengan syariah Islam; dan

    (3) dapat dikuasakan menurut syariah Islam.

    c. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Wakalah

    Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 5 Peraturan ini, dalam Wakalah dapat

    disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:

    1) para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas pelaksanaan perbuatan

    hukum yang dikuasakan. Dalam hal para Pihak menyepakati adanya imbalan

    (fee), maka Wakalah tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara

    sepihak;

    2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak dalam

    Kafalah; dan atau3) jangka waktu pemberian kuasa.

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 23 Nopember 2006

    Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan

    ttd.

    A. Fuad Rahmany

    NIP. 060063058

    Salinan sesuai dengan aslinya

    Pjs. Sekretaris Badan

    ttd

    Robinson Simbolon

    NIP 060047831

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    34/170

    28 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    SALINAN

    KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

    DAN LEMBAGA KEUANGAN

    NOMOR: KEP-180/BL/2009

    TENTANG

    KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

    KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

    DAN LEMBAGA KEUANGAN,

    Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penerbitan

    Daftar Efek Syariah, dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan

    Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor II.K.1 tentang

    Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, lampiran Keputusan Ketua

    Bapepam dan LK Nomor: Kep-314/BL/2007 tanggal 31 Agustus 2007,

    dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan yang baru;

    Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran

    Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor3608);

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

    Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor

    86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah

    dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara

    Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara

    Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995

    Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);

    4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006;

    Memperhatikan : Surat Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor:

    B-194/DSN-MUI/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009 perihal Pernyataan DSN-

    MUI Atas Peraturan Bapepam dan LK;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN

    LEMBAGA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN

    DAFTAR EFEK SYARIAH.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    35/170

    29Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    Pasal 1

    Ketentuan mengenai Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah diaturdalam Peraturan Nomor II.K.1 sebagaimana dimuat dalam Lampiran

    Keputusan ini.

    Pasal 2

    Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam

    dan LK Nomor: KEP- 314/BL/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang

    Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan

    tidak berlaku.

    Pasal 3

    Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Juni 2009.

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 30 Juni 2009

    Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan

    ttd.

    A. Fuad Rahmany

    NIP 060063058

    Salinan sesuai dengan aslinya

    Kepala Bagian Umum

    ttd.

    Prasetyo Wahyu Adi Suryo

    NIP 060076008

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    36/170

    30 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-180/BL/2006

    Tanggal : 30 Juni 2009

    PERATURAN NOMOR II.K.1: KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEKSYARIAH

    1. DAFTAR EFEK SYARIAH

    a. Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-

    prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak yang

    disetujui Bapepam dan LK.

    b. Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan

    LK meliputi:

    1) Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia;

    2) Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa

    kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip

    syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar;

    3) Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan

    oleh Emiten sebelum ditetapkannya Peraturan ini;

    4) Saham Reksa Dana Syariah;

    5) Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah;

    6) Efek Beragun Aset Syariah;

    7) Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah

    dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang

    tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan

    berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau Perusahaan Publik tersebut:

    a) tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b

    Peraturan Nomor IX.A.13;

    b) memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

    (1) total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak

    lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus);

    (2) total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

    dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak

    lebih dari 10% (sepuluh per seratus);

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    37/170

    31Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-180/BL/2006

    Tanggal : 30 Juni 2009

    8) Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang diterbitkan

    oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu

    anggotanya; dan

    9) Efek Syariah lainnya.

    c. Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak yang telah

    disetujui Bapepam dan LK meliputi:

    1) Saham dan/atau Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang

    diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri; dan

    2) surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhi Prinsip-

    prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan

    pemeringkat Efek.

    d. Pihak yang disetujui Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat

    menerbitkan Daftar Efek Syariah sepanjang Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah

    tersebut disusun dengan menggunakan kriteria sebagaimana dimaksud dalam huruf b

    butir 7) poin a) dan poin b), untuk Efek berupa saham.

    2. PIHAK YANG DISETUJUI BAPEPAM DAN LK SEBAGAI PENERBIT DAFTAR EFEK

    SYARIAH

    a. Untuk menjadi Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d, maka Pihak

    dimaksud wajib:

    1) Memenuhi persyaratan sebagai berikut:

    a) berbentuk badan hukum yang berkedudukan di Indonesia;

    b) memiliki sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah yang berasal

    dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan;

    c) memiliki standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah yang palingkurang meliputi:

    (1) prosedur pengumpulan data termasuk mekanisme permintaan informasi

    tambahan;

    (2) prosedur penelaahan, baik periodik maupun insidentil;

    (3) tujuan penerbitan Daftar Efek Syariah;

    (4) prosedur pemantauan Daftar Efek Syariah; dan

    (5) prosedur perubahan Daftar Efek Syariah.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    38/170

    32 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-180/BL/2006

    Tanggal : 30 Juni 2009

    d) bersedia menjalani review yang dilakukan oleh Bapepam dan LK; dan

    2) Mengajukan permohonan kepada Bapepam dan LK dan telah mendapat persetujuan

    Bapepam dan LK.

    b. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 2) diajukan dalam rangkap 2

    (dua) dengan menggunakan Formulir II.K.1-1 lampiran 1 Peraturan ini dan wajib disertai

    dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:

    1) dokumen yang menyangkut pemohon:

    a) fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya;

    b) fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;

    c) daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah beserta daftar

    riwayat hidupnya;

    d) dalam hal sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah berasal dari

    luar pemohon, maka wajib dilengkapi dengan surat penunjukan dari direksi

    pemohon;

    e) fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah;

    danf) surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia menjalani

    review Bapepam dan LK.

    2) dokumen yang menyangkut prosedur dan tata cara penetapan Efek yang masuk

    dalam Daftar Efek Syariah:

    a) nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan

    b) dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah

    yang wajib memuat kriteria yang digunakan dalam penelaahan termasuk tetapi

    tidak terbatas pada akad dan skema atau struktur masing-masing Sukuk atau

    Efek Syariah lainnya yang dimasukkan dalam Daftar Efek Syariah.

    c. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2) tidak memenuhi

    syarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang

    menyatakan bahwa:

    1) permohonan tidak lengkap dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-2 lampiran

    2 Peraturan ini; atau

    2) permohonan ditolak dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-3 lampiran 3

    Peraturan ini;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    39/170

    33Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-180/BL/2006

    Tanggal : 30 Juni 2009

    d. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2) memenuhisyarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat persetujuan kepada pemohon dengan

    menggunakan Formulir Nomor II.K.1-4 lampiran 4 Peraturan ini.

    e. Bapepam dan LK dapat meminta tambahan dokumen dan/atau informasi berkaitan

    dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2).

    f. Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d dapat mengumumkan Daftar

    Efek Syariah yang diterbitkan atau menggunakannya secara terbatas untuk kepentingan

    Pihak tertentu.

    g. Dalam hal Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d mengumumkanDaftar Efek Syariah kepada masyarakat, maka Pihak tersebut wajib melaporkan kepada

    Bapepam dan LK serta wajib mengumumkan setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang

    diterbitkannya dalam paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

    berperedaran nasional paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya

    perubahan Daftar Efek Syariah dimaksud.

    h. Dalam hal Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d menerbitkan Daftar

    Efek Syariah secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu, maka penerbit Daftar

    Efek Syariah wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK dan memberitahukan kepada

    Pihak tertentu tersebut atas setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan pada

    hari yang sama dengan terjadinya perubahan tersebut.

    i. Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d wajib melaporkan Daftar

    Efek Syariah yang diterbitkannya kepada Bapepam dan LK setelah pelaporan terakhir

    sebagaimana dimaksud dalam huruf b atau huruf c per tanggal 31 Mei dan 30 Nopember

    dan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya.

    j. Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d wajib menyimpan seluruh dokumen

    yang terkait dengan Efek dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya untuk jangka

    waktu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang dokumen

    perusahaan.

    3. KETENTUAN PENUTUP

    a. Setiap Pihak yang menerbitkan indeks Efek Syariah atau menyusun daftar portofolio

    investasi Efek Syariah wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang disusun sesuai

    dengan ketentuan Peraturan ini.

    b. Bapepam dan LK berwenang:

    1) mencabut persetujuan yang telah diberikan kepada Pihak sebagaimana dimaksud

    dalam angka 1 huruf d, jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran; dan/atau

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    40/170

    34 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    LAMPIRAN

    Keputusan Ketua Bapepam dan LK

    Nomor : Kep-180/BL/2006

    Tanggal : 30 Juni 2009

    2) memerintahkan kepada Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf duntuk mengeluarkan Efek yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud

    dalam angka 1 huruf b butir 7) poin a) dan poin b) dari Daftar Efek Syariah yang

    diterbitkannya.

    c. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan

    LK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan

    peraturan ini atau Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan

    ini.

    Ditetapkan di : Jakarta pada

    Pada tanggal : 30 Juni 2009

    Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan

    ttd.

    A. Fuad Rahmany

    NIP 060063058

    Salinan sesuai dengan aslinya

    Kepala Bagian Umum

    ttd.

    Prasetyo Wahyu Adi Suryo

    NIP 060076008

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    41/170

    35Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    FORMULIR NOMOR: II.K.1-1 LAMPIRAN: 1

    Peraturan Nomor: II.K.1

    Nomor : Jakarta, ....................20...

    Lampiran :

    Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai

    Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah

    Yth. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

    dan Lembaga Keuangan

    di

    ...............................

    Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar

    Efek Syariah. Untuk bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan data sebagai berikut :

    1. Nama pemohon : .......................................................................................

    2. Alamat pemohon : .......................................................................................

    .......................................................................................

    (Nama Jalan & Nomor)

    : .......................................................................................

    (Kota & Kode Pos)

    3. Nomor Telepon, Faksimile,

    dan Email : .......................................................................................

    4. Nomor dan tanggal

    pengesahan Anggaran Dasar oleh

    Departemen HukumDan Hak Asasi Manusia : .......................................................................................

    5. Nomor Pokok Wajib Pajak : .......................................................................................

    Melengkapi permohonan ini, kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:

    1. Fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya;

    2. Fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;

    3. Daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah beserta daftar riwayat

    hidupnya;

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    42/170

    36 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    4. Surat penunjukan dari direksi pemohon kepada sumber daya manusia yang berkompeten di

    bidang syariah;*)

    5. Fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah;

    6. Surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia menjalani review

    Bapepam dan LK7. Nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan

    8. Dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang memuat

    kriteria yang digunakan dalam penelaahan termasuk tetapi tidak terbatas pada akad dan

    skema atau struktur masing-masing Sukuk atau Efek Syariah lainnya yang dimasukkan dalam

    Daftar Efek Syariah

    Demikianlah permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Pemohon,

    materai

    (Nama Lengkap )

    *) Jika sumber daya manusia yang berkompeten

    berasal dari luar perusahaan pemohon

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    43/170

    37Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    FORMULIR NOMOR: II.K.1-2 LAMPIRAN: 2

    Peraturan Nomor: II.K.1

    Nomor : .../BL/20... Jakarta, .......................20...

    Lampiran :

    Perihal : Perubahan dan atau tambahan informasi atas

    Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit

    Daftar Efek Syariah

    Kepada

    Yth.....................................di-

    ..................................

    Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat

    Nomor ......................... tanggal ......................... perihal ........................., maka Saudara diminta

    untuk menyampaikan perubahan dan atau tambahan informasi yang bersangkutan kepada

    Bapepam dan LK sebagai berikut:

    1. Perubahan yang perlu dilaksanakan adalah:

    ..............................................................................................................................................

    2. Tambahan informasi yang wajib disampaikan adalah:

    ..............................................................................................................................................

    Sebelum hal tersebut di atas dipenuhi, permohonan Saudara untuk memperoleh

    persetujuan belum dapat dipertimbangkan.

    Demikian agar Saudara maklum.

    Badan Pengawas Pasar Modal

    dan Lembaga Keuangan

    Ketua,

    ...

    NIP..........................

    Tembusan Kepada Yth :

    1. Sekretaris Bapepam dan LK;

    2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; dan

    3. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Bapepam dan LK.

  • 7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah

    44/170

    38 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

    FORMULIR NOMOR: II.K.1-3 LAMPIRAN: 3

    Peraturan Nomor: II.K.1

    Nomor : ../BL/20... Jakarta, ...................20...

    Lampiran :

    Perihal : Penolakan Atas Permohonan

    Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah

    Kepada

    Yth ............................

    di-

    .........................

    Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat

    Nomor ......................... tanggal ......................... perihal ........................., maka dengan ini

    diputuskan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan pertimbangan sebagai berikut:

    1. ..............................................................................................................................................

    2. ..............................................................................................................................................

    3. ..............................................................................................................................................

    Demikian agar Saudara maklum.

    Badan Pengawas Pasar Modal

    dan Lembaga Keuangan

    Ketua,

    ...

    NIP .........................

    Tembusan Kepada Yth :

    1. Sekretaris Bapepam dan LK;

    2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; dan