Partus Kasep

20
PARTUS KASEP Oleh: Ranti Kemala Nastasia, S.Ked. Ritaherlina, S.Ked. Fahrizal, S.Ked. Pembimbing: Dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)

Transcript of Partus Kasep

Page 1: Partus Kasep

PARTUS KASEP

Oleh:

Ranti Kemala Nastasia, S.Ked.

Ritaherlina, S.Ked.

Fahrizal, S.Ked.

 

Pembimbing:

Dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)

Page 2: Partus Kasep

IDENTIFIKASI

Nama : Ny. D Umur : 31 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Dalam kota Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga MRS : 19 Maret 2011

Page 3: Partus Kasep

ANAMNESIS

Keluhan utama: Mau melahirkan dengan anak tidak keluar-keluar

Riwayat Perjalanan Penyakit: ± 1 hari SMRS os mengaku perut mules yang

menjalar ke pinggang hilang timbul, makin lama makin sering dan makin kuat, riwayat keluar darah lendir ada, 6 jam yang lalu. Os kemudian ke bidan dan dipimpin mengedan selama 2 jam tapi anak tidak lahir-lahir, kemudian os dirujuk ke RSMH. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan janin masih dirasakan

Page 4: Partus Kasep

Riwayat perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun. Riwayat gizi : sedang Riwayat sosek : sedang

Riwayat kehamilan sekarang : Menarche : 14 tahun Siklus : 28 hari, teratur Lamanya : 5 hari Banyaknya : Biasa HPHT : - Taksiran partus : - Lama hamil : - Gerakan anak dirasakan : 5 bulan yang lalu Periksa hamil : Periksa ke bidan 3 kali

Page 5: Partus Kasep

RIWAYAT PERSALINAN :

Dikirim oleh : RS.Muhammadiyah

His mulai sejak tanggal : 18 Maret 2011 Darah lendir sejak tanggal : 18 Maret 2011 Rasa mengedan sejak tanggal : 18 Maret

2011 Ketubah pecah sejak tanggal : 19 Maret 2011

Riwayat Penyakit yang pernah diderita (-) Riwayat Operasi (-) Riwayat Obstetri: G3P0A2

Page 6: Partus Kasep

PEMERIKSAAN FISIK Status Present :- Keadaan umum : sakit sedang- Kesadaran : compos mentis- BB/TB : 60 kg/158 cm- TD : 120/80 mmHg- Nadi : 96 x/menit- RR : 20 x/menit- Suhu : 38,0oC- Konjungtiva : pucat +/+- Sklera : ikterik -/-- Cor : gallop (-), murmur (-)- Pulmo : bising nafas vesikuler (+)

N, ronkhi (-), wheezing (-)

Page 7: Partus Kasep

- Payudara : hiperpigmentasi +/+- Hepar/lien : sulit dinilai- Edema pretibial : -/-- Varises : -/-- Refleks

fisiologis : patela +/+, patologis : Babinski -/-, chaddok -/-

- Turgor kulit : kurang- Mata cekung : (+)- Bibir kering : (+)- Meteorismus : (+)- Vulva edema : (-)

Page 8: Partus Kasep

STATUS OBSTETRI:

Pemeriksaan Luar (19 Maret 2011) Abdomen cembung, tegang, tinggi fundus

uteri 3 jbpx (29 cm), memanjang, puki, terbawah kepala, penurunan 4/5, His 3x/10’/35”, TBJ: 2850 gram, DJJ (+), 194 x/menit, edema vulva (-)

Vaginal toucher Portio tidak teraba, pendataran 100%,

pembukaan lengkap, ketuban (-) 4 hari, hijau, bau (+), mekonium (+), terbawah kepala, penurunan HIII, penunjuk UUK kiri depan.

Page 9: Partus Kasep

Pemeriksaan Panggul Promontorium belum dapat dinilai, KD belum

dapat dinilai, linea innominata belum dapat dinilai, sakrum konkaf, spina iskiadika tumpul, arkus pubis >900, dinding samping lurus, kesan panggul belum dapat dinilai

Page 10: Partus Kasep

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hb : 11,9 g%Trombosit : 229.000 /mm3

Ht : 30 vol%Leukosit : 24.300 /mm3

 BSS : 131Ureum : 21Creatinin : 1,2Protein : 7,7Albumin : 3,7Globulin : 4,0SGOT : 34SGPT : 13LDH : 312Na : 137K : 3,6

Page 11: Partus Kasep

DIAGNOSIS:

G3P0A2 hamil aterm inpartu kala II dengan partus kasep janin tunggal hidup presentasi kepala

Page 12: Partus Kasep

TINDAKAN

Partus per vaginam akhiri kala II dengan ekstraksi forsep

Observasi his, DJJ, dan KU IVFD Rl gtt XX/Menit Inj. Cefotaxime 2 x 2 gram i.v

Page 13: Partus Kasep

PROGNOSIS:

Ibu : Dubia ad bonam Janin : Dubia ad Bonam

Page 14: Partus Kasep

PERMASALAHAN

 Apakah diagnosis kasus ini sudah tepat ? Apakah yang menyebabkan partus kasep

pada pasien ini ? Apakah komplikasi yang terjadi pada pasien

ini ? Apakah penatalaksanaan pada kasus ini

sudah tepat ?

Page 15: Partus Kasep

ANALISIS KASUS

Partus kasep adalah suatu keadaan dari fase akhir persalinan yang tidak mengalami kemajuan (kemacetan) dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin atau keduanya.

Diagnosis partus kasep pada kasus ini sudah tepat karena persalinan sudah berlangsung lama dan tidak mengalami kemajuan (macet). Berdasarkan anamnesis dapat diketahui bahwa penderita sudah dipimpin mengedan oleh bidan selama lebih dari 2 jam tetapi anak tidak lahir-lahir. Kemudian pasien dirujuk ke RSMH. Berdasarkan teori, seharusnya pimpinan persalinan dilakukan pada kala II yaitu pembukaan sudah lengkap (10 cm) dan tidak boleh lebih dari 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.

Page 16: Partus Kasep

Pemeriksaan fisik juga mendukung diagnosis kasus ini. Pada ibu didapatkan tanda-tanda komplikasi akibat persalinan yang tidak mengalami kemajuan yaitu kelelahan, dehidrasi dan infeksi. Tanda-tanda dehidrasi juga ditemukan pada ibu yaitu nadi yang cepat, mata yang cekung dan turgor yang kurang. Tanda-tanda infeksi yaitu suhu tubuh ibu adalah 38,0 oC, dari pemeriksaan dalam didapatkan ketuban sudah pecah, kehijauan, berbau dengan mekonium (+). Dan pada pemeriksaan lebih lanjut didapatkan DJJ meningkat, yaitu 194x/menit. DJJ 194-198x /menit menandakan adanya gawat janin.

Page 17: Partus Kasep

Penyebab partus kasep multikompleks yang berhubungan dengan pengawasan pada waktu hamil dan penatalaksanaan pertolongan persalinan. Ada beberapa faktor penyebab partus kasep yaitu faktor ibu (ibu tak cakap mengejan), faktor kekuatan (his), faktor janin (janin besar, malpresentasi atau malposisi), faktor panggul dan pertolongan yang salah (salah pimpin, manipulasi kristeler dan pemberian uterotonik tidak pada tempatnya.

Pada kasus ini, kemungkinan dapat disebabkan karena pertolongan yang salah yaitu salah pimpin karena pasien pertama kali ditolong oleh bidan. Selain itu dapat juga disebabkan faktor ibu yang tidak bisa mengejan dengan baik sehingga menimbulkan kelelahan.

Page 18: Partus Kasep

Penatalaksanaan pada kasus ini adalah perbaikan keadaan umum, pemberian antibiotik dan partus per vaginam akhiri kala II dengan ekstraksi forsep.

Untuk memperbaiki keadaan umum, dilakukan rehidrasi yaitu pemberian cairan dalam waktu 1-2 jam dengan pemasangan infus D5% (kocor 1 liter) dan lanjutkan RL:D5% 1:1 gtt XX/menit. IFVD D5% diberikan untuk mengatasi hipoglikemi akibat kekurangan kalori karena lama mengedan serta mengatasi dehidrasi. Pemasangan kateter menetap dimaksudkan untuk mengetahui (kontrol) keseimbangan cairan. Kemudian observasi tanda vital ibu.

Page 19: Partus Kasep

Tujuan pemberian antibiotik pada kasus ini adalah untuk mencegah infeksi lebih lanjut (profilaksis). Antibiotik yang diberikan adalah cefotaxime 2x1g secara intravena. Antibiotik ini digunakan berdasarkan cara kerjanya yaitu bekerja terhadap bakteri gram (+), bakteri gram (-) dan bekerja dengan spektrum luas.

Ekstraksi forsep dilakukan karena adanya faktor kelelahan pada ibu karena telah mengejan selama 2 jam sebelum dirujuk ke RSMH

Page 20: Partus Kasep

TERIMA KASIH