PARTISIPASI INDUSTRI NASIONAL …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of PARTISIPASI INDUSTRI NASIONAL …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir
PARTISIPASI INDUSTRI NASIONALDALAMPEMBANGUNANPLTN
Oleh
Adiwardojo, M. Saleh Kasim, SuparmanPusat Pengkajian Energi Nuklir - Badan Tenaga Atom Nasional
ABSTRAK
Serpong, 9-10 Febniari 1993PRSG, PPTKR - BATAN
P ARTISIP ASI INDUSTRI NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN PLTN. Pembangkitlistrik tenaga nuklir (pL TN) meropakan salah satu opsi yang dapat diandalkan dalam programdiversifikasi energi untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik nasional masa datang. PembangunanPL TN akan dapat memacu perkembangan industri pada umumnya karena berbagai macam industridapat terlibat dalam pembangunan suatu PLTN. Pengalaman negara lain menunjukkan bahwakontribusi industri nasional meropakan pertimbangan yang am at penting dalam pembangunanPLTN. Oleh karena itu, program partisipasi industri nasional harus ditangani secara sungguhsungguh terotama dalam mendefinisikan tujuan program. Partisipasi nasional dalam pembangunanPLTN adalah penggunaan material dan sumber daya manusia dalam negeri. Dengan programpartisipasi nasional yang mantap, maka secara jelas dapat ditentukan tingkat ketergantungan kitaterhadap luar ncgeri dalam menyongsong pcmbangunan PLTN, hal ini penting karena menyangkutmasalah aspek teknis dan finansial. Lebih dari pada itu, partisipasi nasional pada dasamya sangatdibutuhkan sebagai sarana untuk menumbuhkan kemampuan/keahlian dalam bidang pengoperasiandan perawatan PLTN, mengurangi pembiayaan pada porsi luar negeri, menumbuh-kembangkansemangatuntukmaju, pengerahan tenaga kerja lokal dan secara bertahap akan memacu pengembangankualitas industri nasional.
ABSTRACTNATIONAL INDUSTRY PARTICIPATION IN NPP DEVELOPMENT. NPP is the one of
option which can be proved in energy diversification program to meet national electric demand forlong tenn. NPP development will stimulate industry since vary of industries can ve involved. Anothercountry experience shows taht national industry contribution is a very important consideration indevelopment ofNPP. Therefore, national industry program must be carried out seriously mainly inthe definiton of the objectives. National participation in NPP development mean the use of localmaterial and manpower. With a good national participation program, the degree of nationaldependence on other countries in development of NPP can be detennined, this important matterbecause it has both financial and technical implications. Furthennore, national participation programbasically is needed to built skill for NPP operation and maintenance field, to reduce the foreignexchange content of the overall costs, provides encouragement and employment to the local people,also gradually upgrades the quality of national industry.
l.PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) meropakansalah satu altematifyang dapat diandalkan dalam program diversifikasi energi untuk memenuhi kebutuhanlistrik nasional.
Pada hakekatnya PLTN memiliki ciri padat modaldan padat teknologi dengan persyaratan keamanan dankeselamatan yang tinggi. Namun demikian pembangunanPL TN akan dapat memacu perkembangan industri padaumumnya karena berbagai macam industri dapat terIibatdalam pembangunan suatu PLTN. Pengalaman negaraberkembang seperti India, Argentina dan Koreamenunjukkan bahwa kontribusi industri nasionalmeropakan pertimbangan yang amat penting dalam
45
pembangunan PLTN.Program partisipasi nasional dalam pembangunan
Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PL TN) perIu disusun secararealistis, . sehingga dapat merangsang pertumbuhanekonomi dan industri nasional kita. Hal ini sangatIahpenting karena apabila program partisipasi nasionallemah dalam penanganannya akan menyebabkanterjadinya struktur industri yang tidak seimbang (unbalanced industrial structure), akibatnya adalahpemborosan uang dan waktu serta dapat menggangguprogram pembangunan PLTN itu sendiri.
Oleh karena itu, program partisipasi industri
nasional perlu ditangani secara sungguh-sungguhterotama dalam mendefinisikan tujuan program perIu
ProsiJing Seminar TJawlogi Jan Keselamatan PLTNserta Fasilitas N uklir
didukung denganjustifikasi yang mendasar, begitu pulauntuk penyusunan rencana kegiatan perlu terdefinisikansecara jelas dan selanjutnya diikuti pemantauan yangketat.
2. ARTI DAN TUJUAN PARTISIP ASI NASIONAL
Yang dimaksud dengan partisipasi nasional dalampembangunan PL TN adalah penggunaan material dansumber daya manusia dalam negeri. Dengan programpartisipasi nasional yang mantap, maka secara jelasdapat ditentukan tingkat ketergantungan kita terhadapluar negeri dalam menyongsong pembangunan PL TN,hal ini penting karena menyangkut masalah aspek teknisdan finansial. Kita sadari bahwa di semua negaraberkembang tidak dapat terlepas terhadap ketergantungandari negara maju sebagai pemasok teknologi, namunkebijaksanaan tentang partisipasi nasional tetapdiusahakan secara optimal dan realistis dalam rencanapembangunan PL TN mendatang.
Partisipasi nasionallayakdan perlu dilaksanakan.Lebih dari pada itu, partisipasi nasional. pada dasamyasangat dibutuhkan sebagai sarana untuk menumbuhkankemampuanlkeahlian dalam bidang pengoperasian danperawatan PLTN, mengurangi pembiayaan pada porsiluar negeri,menumbuh-kembangkan semangat untukmaju, pengerahan tenaga kerja lokal dan secara bertahapakan memacu pengembangan kualitas industri nasional.
Secara bertumt-tumt pada setiap penyelesaianpembangunan PLTN akan menumbuhkan tingkatkemampuan industri nasional secara bertahap,selanjutnya tidak menutup kemungkinan bahwa padasuatu saat akan mampu secara mandiri melaksanakanrancang bangunJrekayasafabrikasi, konstruksi, instalasi,testing, komisioning, pengoperasian dan perawatanPLTN.
Perlu diketahui bahwa program partisipasi nasionaladalah merupakan kepentingan kedua belah pihak, baikpihak pemasok teknologi maupun penerima teknologi.Di bawah ini diuraikan ten tang alasan kepentingantersebut.
Pada pihak pemasok teknologi berkepentinganatas dasar alasan sebagai berikut:- Kompetisi yang sukses antara para penawar dan ke
mudahan dalam penjualan PLTN masa mendatang- Pengembanganjalinan hubungan bidang industrijang
ka panjang dengan negara penerima teknologi- Penciptaan pasar barn pada importir negara tetangga
dan konsolidasi posisi pemasok
Pada pihakpenerima teknologi berkepentingan atasdasar alas an sebagai berikut:- Pembatasan pinjaman luar negeri- Peningkatan kemampuan daya saing industri nasional
dan swasembada
- Peningkatan pekerjaan lokal- Peningkatan kemampuan rekayasa nasional- Pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi
46
Serpong, 9·10 Februari 1993PRSG,PPTKR ·BATAN
- Mempcrkuat kemampuan untuk tidak bergantung dalampelatihan tenaga kerja lokal
Pada prinsipnya andil yang besar dari partisipasinasional dalam paket-paket pekerjaan pembangunanPL TN adalah merupakan elemen yang penting di dalampemilihan paket pemasokan. Namun perlu disadari bahwa meningkatnya partisipasi nasional akan jugameningkatkan resiko yang hams ditanggung. Olehkarena itu perlu pertimbangan secara matang dalammenentukan luasnya lingkup bidang partisipasi yangakan dicakup.
3. RUANG LINGKUP P ARTISIP ASI NASIONAL
Di dalam merencanakan lingkup partisipasi nasional yang akan dicakup dalam program pembangunanPL TN maka, perlumempertimbangkan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang telahdikuasai serta tingkat pengalaman yang telah dicapaiolehsumberdaya manusia di dalam menangani pekerjaanrancang bangunlrekayasa, fabrikasi, konstruksi, instalasi,testinglkomisioning, operasi dan perawatan suatu pusatpembangkit listrik koilvensional maupun instalasi kimia,pertanian, logam, automotif dan lain-Iainnya. Hal inipenting untuk dipertimbangkan sehubungan ada batastingkat minimal yang hams mampu dikuasai agarpengoperasian dan perawatan PLTN nantinya dapatefisien dan selamat.
Apabila lingkup partisipasi nasional telahditentukan, selanjutnya perlu dipantau secara ketat agartetap dapat menjamin kualitas dan keselamatan yangdisyaratkanserta tidakmenghambatjadwal pelaksanaan.
Hal-hal yang hams diperhatikan dalam aspekteknis adalah :
- Kemampuan pemasok lokal untukmenepati jadwal pengiriman.
- Kemampuan untuk memenuhi persyaratan kualitastinggi
- Kemampuan tenaga kerja.- Kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan tek-
nologi yang relevan.
Aspek finansial dan ekonomi yang harusdiperhatikan meliputi :- Kemampuan pembiayaan untuk perluasan fasilitas pa
brikdan mesin-mesin agardapatmendukung teknologibarn yang akan diterapkan
- Kelayakan pasar sebagai dasar justifikasi investasiyang perlu untuk memproduksi produk domestik
- Perbandingan harga riil produk domestik terhadap produk pasar intemasional.
Pertimbangan penting yang hams diperhatikandalam pengembangan partisipasi nasional adalahpenentuan lingkup program Tenaga Nuklir yang tepatdan luas cakupannya sehingga dapat menimbulkangairah bagi industri nasional untuk ikut berpartisipasi.
Selanjutnya mereka akan mengerahkan investasidan membelanjakan uangnya untuk mendapatkan
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir
peralatan khusus serta untuk menciptakan sumber dayamanusia terlatih.
Untuk lndustri-industri yang belum berpengalamandalam pekerjaan bidang nuklir, kemungkinan besarharus memodifikasi fasilitasnya dan metode kerjanyaagar merrienuhi persyaratan teknologi nuklir. Di dalammelaksanakan modifikasi ini terdapat kesempatan alihteknologi dalam berbagai bidang. Keberhasilanmodifikasi ini akan bergantung pada kemauan industrinasional untuk berusaha melibatkan sebanyak mungkindalam bidang terkait.
Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkanmeliputi:- Pemrakarsa pembanguan PLTN secara aktifharus me
ngikuti program ini pada setiap tahapan ;- lndustri rekayasa bidang sip ii, mekanikal dan elektrikal
berpartisipasi dalam tahap konstruksi/insta-asi, layananjasa perawatan dan dukungan selamamasa operasi
- lndustri manufakturing berpartisipasi pada tahapkonstruksi untuk melaksanakan fabrikasi komponenkomponen dan peralatan serta menyediakansukucadangdan komponen-komponen pengganti pada masa operasimaupun perawatan;
- Pemasok baja, bahan kimia dan plastik dilibatkandalam semua tahapan;
- Perusahaan-perusahaan konstruksi yang bergerakdalambidang sipil, mekanikal, elcktrikal dan instrumentasidilibatkan selama tahap pcmbangunan/konstruksi ;
- Jasa konsultan dipcrlukan dalam sctiap tahapan sesuaikcbutuhan untuk menycdiakan tenaga-tenaga ahlispesialis ;
- Perusahaan-perusahaan industri kimia diharapkan berpartisipasi dalam masa operasi. Adapun lingkup partisipasinya tcrgantung pada kebijaksanaan yang ditempuh dalam bidang daur bahan bakar ;
3.1. Batas wajar dan minimum dalam partlsipasiTeknologi konstruksi PLTN pada prinsipnya
banyak kesamaan/kesetaraannya dengan teknologikonstruksi PLT konvensional, industri kimia dan pabriksemen, namun adajuga sebagian yang memang khusushanya dimiliki oleh teknologi nuklir seperti teknologipembuatan komponen-komponen reaktor, fabrikasibahan bakar, pembuatan alat kontrol reaktor dan sistemkontrol secara komputer.
Pada dasamya memang tidak mudah untukmenetapkan secara kuantitatif batas minimumkemampuan partisipasi dari suatu ncgara karcna banyakaspek yang harus dipertimbangkan. Namun secaraumum dapat pula dinyatakan bahwa batas minimumnyaadalah telah dikuasainya kcmampuan rekayasa olchkonsultan pcrencana untuk rancang bangunlrekayasapabrik semcn, pabrik kimia dan baja serta kcmampuankonstruksi dalam bidang sipil oleh kohtraktor sipil.
Pcmrakarsa pcmbangunan PL TN perlumempcrtimbangkan batas minimum kemampuanpartisipasi nasional scperti tcrsebut di atas, hal inipentingguna mcnsukseskan program partisipasi nasional
47
Serpong, 9-10 Fehruari 1993PRSG, PPTKR - BATAN
tersebut.
Disaj ikan dalam Gambar 1. (terlampir), partisipasinasional minimum dalam pelaksanaan programpembangunan PLTN dilengkapi pula keterangan yangberkaitan dengan tingkat kesulitannya pada' setiapaktivitas.
Untuk melaksanakan aktivitas minimal maka
paket pekerjaan seperti tersebut di bawah ini perluditangani :- Seleksi tapak- Disain sipil dan konstruksi- Review disain (diperlukan dalam memantau kegiatan
rekayasa)- Jaminan kualitas dan kontrol kualitas
- Fabrikasi sebagian komponen BOP (Balance of Plant)- Pelaksanaan sebagian kegiatan instalasi- Testing peralatan dan sistem serta plant acceptance- Training- Kegiatan manajemen(Pelaksanaan proyek, operasi,
dan alih teknologi)
Selanjutnya dapat berkembang dan untuk konsultanperencana nasional dan industri nasional dapatberpartisipasi dalam kegiatan :- Rekayasa rinci untuk bagian konvensional meliputi bi
dang sipil dan arsitektur- Pengadaan dan pembuatan material umum seperti ma
terial untuk kepcrluan pekerjaan sipil, mekanikal danelektrikal
- Konstruksi pada bangunan BOP baik pekerjaan sipil,mekanikal dan elektrikal serta bangunan bantu lainnya.
Dengan melaksanakan partisipasi pada programpembangunan PLTN seperti tersebut di atas maka bagiindustri nasional akan banyak menarik manfaat baikdalam aspek ekonomi maupun teknis.
Disajikan dalam Gambar 2. (telampir), lingkupkegiatan yang perlu dicakup oleh partisipasi nasionaluntuk ukuran batas minimal.
Dalam rangka mendukung partisipasi industrinasional, pihak pemrakarsa pembangunan PL TN harusmelakukan langkah-Iangkah penting guna menjaminsuksesnya program partisipasi nasional dengan tahapansebagai berikut :- Menyusun program pembangunan PLTN yang tepat
dan sesuai dengan pen gem bang an yang diperlukanbagi industri yang akan berpartisipasi
- Melakukan analisis secara berkala terhadap potensiindustri nasional dan melakukan analisis keseimbanganantara yang dituntut dalam industri nuklir dengansektor industri lainnya
- Menerbitkan laporan khusus secara berkala informasirinci tcntang kemampuan industri nasional dalam bcrkarya memproduksi hasil-hasilnya
- Membantu pada industri nasional dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi- Melaksanakan program trining dan alih teknologi baik
di dalam negeri maupun di luar negeri
Prosiding Seminar TeIcnologi dan Kesdamatan PLTNserta Fasilitas Nuldir
- Mengembangkan prototype dan pengembangan teknikfabrikasi untuk menciptakan kemampuan industrinasional dalam memproduksi komponen presisi
- Mengembangkan disain standard sehingga dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan manufakturing ganda,
hal ini akan menghemat biaya dan waktu
Apabila target/sasaran partisipasi nasional telahditentukan maka bagi pemrakarsa pembangunan PLTNperlu segera mempertimbangkan pengembangan program partisipasi nasional selanjutnya. IABA (International Atomic Energy Agency) merekomendasikanpedoman tingkat kemajuan partisipasi nasional secarabertahap setelah suatu negara mampu melaksanakanprogram partisipasi nasionalnya sebagai berikut :- Tingkat 1.
Kemampuan minimal yaitu pengerahan tenaga kerjalokal dan penggunaan material lokal untuk paketpekerjaankonstruksi sipil.
- Tingkat 2.Kontraktor lokal berpartisipasi dalam bidang konstruksisipil untuk paket bagian maupun paket penuh dankonsultan perencana berpartispasi dalam jasa rekayasasipil.
. - Tingkat 3.Industri manufakturing mampu memproduksisebagian peralatan pada bagian BOP.
- Tingkat 4 ..Industri manufakturing mampu mengembangkanpenguasaan fabrikasi komponen sesuai persyaratandisain dan standar nuklir.
- Tingkat 5.Mempunyai industri khusus yang berkemampuanmemproduksi komponen nuklir khusus dan komponenberskala be rat.
Dalam memproyeksikan pencapaian tingkatpartisipasi nasional dalam program pembangunan PLTNprinsip dasar yang perlu dianut adalah optimasikemampuan untukmenjamin pelaksanaan yang realistik,agartetap dapat mendukungpelaksanaanpembangunanPLTN tersebut tepat waktu, sesuai biaya yang telahdialokasikan dan memenuhi spesifikasi
3.2. Tingkat Partislpasi Nasional OptimumAgarpartisipasi nasional mencapai optimum maka
pihak pemrakarsa pembangunan PL TN harus berusahamenumbuhkembangkan kemampuan yang menonjoldari para industri nasional dan ikut mengusahakan agarkelemahan yang dimiiki industri nasional dapat dikurangiatau dihilangkan.
Dengan us aha yang terencana dan terkontroldiharapkan industri nasional akan mampu berkembangsecara peSat dan akan mencapai target yang optimumdalam berpartisipasi.
Dengan mempertimbangkan hal-hal penting di
atas, perhatian perlu diberikan pada :
48
Serpong, 9-10 Fwruari 1993PRSG, PPTKR - BATAN
- Kemampuan yang telah dimiliki dalam menghasilkanproduk berkualitas tinggi perlu segera didukung untuklebih dikembangkan baikdari aspekorganisasi,kualitasdan penerapan program jaminan kualitas.
- Produk lokal yang telah ada dipasaran perlu dihimpun
dan dikembangkan ke arah yang lebih maju sehinggadapat mewujudkan produk dalam bentuk subsistemataupun lebih maju lagi yaitu dalam bentuk Sistem.
- Perlu memberanikan diri untuk secara aktif lebih
berperan dalam program pembangunan PLTN
walaupun dalam bagian kegiatan yang tidak kritis.
4. BIDANG PARTISIP ASI NASIONAL
Suatu program PLTN mencakup beberapaaktivitas-aktivitas yang memerlukan perhatian negarayang melaksanakan program pembangunan PLTN,keterlibatanjangka panjang sumber finansial, industridan sumber daya manusia. Aktivitas-aktivitas tersebuttermasuk penyusunan perencanaan dan pengambilankeputusan dalam tahap pra-proyek. Aktivitas-aktivitasdalam tahap pelaksanaan proyek, operasi dan perawatanadalah proyek manajemen dan rekayasa proyek, fabrikasiperalatan, konstruksi dan instalasi serta komisioning.
Keterlibatan atau partisipasi nasional tidak hanyapad a operasi dan perawatan PLTN, tetapi juga padakonstruksi sip ii, mekanikal, dan elektrikal serta fabrikasiperalatan. Ruang lingkup paket kerjaan keseluruhanmencakup antara lain nuklir dan non nuklir yangmempunyai teknologi yang tinggi dengan syarat-syaratkualitas yang ketat. Bagian-bagian lain dari paketpekerjaan yang kiranya mampu ditangani misalnya :konstruksi gedung-gedung non nuklir, pekerjaan sipilmenengah yang tidak akan lebih dari rekayasa normalyang praktis, pembuatan peralatan-peralatan konstruksidan komponen-komponen tidakterkait keselamatan (nonsafety related).
Industri-industri yang terkait secara langsungterlibat dalam program misalnya : Industri rekayasayang mengerjakan rekayasa dan manajemen proyek,termasukpemasok peralatan dan materialserta kontraktorloka!. Industri-industri terkait yang secara tidak langsungterlibat, misalnya Laboratorium pengujian, sub-vendordan sub-kontraktor, pusat-pusat latihan, jasa perawatandan transportasi. Tabel 1. (terlampir) memperlihatkanpengalaman yang telah dikuasai dan penerapannya dalamprogram pembangunan PLTN.
Jasa industri lainnya yang diharapkan dapatberpartisipasi meliputijasa teknologi nuklirdan perangkatnuklir.
Fabrikasi dari komponen-komponen berat untukPLTN pada dasamya sama seperti proses teknologimekanik yang dilaksanakan dalam industri-industrimesin berat termasuk diantaranya bangunan kapal,
peralatan pengangkat skala berat bejana-bejana tekan,katup-katup besardan instalasi pemipaan tekanan tinggiyang digunakan dalam industri kimia. Pengalamandalam merancang layout dan konstruksi industri kimiaserta pembangkit listrik konvensional memberikan latar
Rekayasa dan manajemen UtilitasRancang bangun/rekayasa, pengadaan, manajemen
tapak Air,listrik, saluran air, transportasi dan komunikasi
6. PENGEMBANGAN PARTISP ASI NASIONAL
Kemampuan industri nasional perlu terusdikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologidi dunia yang semakin maju. Bidang-bidang yangdicakup dalam pengembanganmeliputi bidangteknologi,manajemen dan keuangan. Rencana pengembangan perludisusun secara realistis dan tleksibel sehingga hasil yangdicapai pada setiap bidang yang dikembangkan dapat
5. SURVEI POTENSI DAN P ARTISIP ASI NASIONAL
Untuk menentukan tingkat partisipasi, surveiindustri harus dilaksanakan. Dari survei ini selain
didapatkan perkiraan tingkat partisipasi nasional, jugakebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu diambil untukmeningkatkan tingkat partisipasi.
Informasi yang diperoleh dari survei meliputi : potensi ekonomi dan industri, tenaga kerja, pengalamankerja, perlengkapan yang dimiliki, proyekk-proyekinvestasi dan manajemen organisasijuga masalah sistemjaminan kualitas (Quality Control) yang dijalankan olehperusahaanlindustri
Hasil survey yang dilakukan oleh konsu1tan SOFRATOME (Perancis) tahun 1986 diperoleh hasil bahwa partisipasi nasional dalam pembangunan PLTN (dengandaya 900 MWe) tahap pertama diperkirakan dapatmencapai 25% dari biaya modal, dan akan meningkatmencapai 49%, 60% dan 75% masing-masing padatahap kedua, ketiga dan keempat dengan tiap tahappembangunan masing-masing dua unit PLTN ..
Studi lain yang dilakukan oleh BECTHEL(Amerika)menyebutkan bahwa partisipasi nasional untuk tahappembangunan 2 unit PLTN masing-masing berdaya 938MWe dapat mencapai 31 % dari totoal biaya pembangunan.
Sebagai bandingan, partisipasi nasional dalampembangunan instalasi nuklir di kawasan Serpong, JawaBarat (1992) besamya adalah 33 % dari total biaya pembangunan.
Hasil survei dan studi ini perludiperbarui (up dated)untuk memperoleh informasi yang aktual. Karena industrinasional terus berkembang tidak dimungkinkan partisipasi nasional meningkan dibandingkan hasil survei padawaktu lalu
Dalam waktu dekat sebagai bagian dari StudiKelaykan dan Studi Tapak pembangunan PLTN yangakan direncanakan dibangun di Semenanjung Muria,BAT AN dengan dibantu konsultan NewJec dari Jepangakan mengadakan survei dan studi dari Potensi dan Partisipasi lndustri Nasional dalam pembangunan PLTN.
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserla Fasilitas Nuklir
belakang ilmu pengetahuan yang relevan denganaktivitas-aktivitas yang berkaitan dalam pembangunanPLTN. Pengalaman dalam disain dan pembangunanstruktur sipil berskala besar, misalnya bendunganbendungan dan bangunan-bangunan bertingkat akanmemberikan keahlian yang relevan untuk partisipasikontraktor-kontraktor sipil dalam konstruksi PLTN.
Daftar industri yang dimungkinkan terlibat dalamsuatu industri nuklir adalah sebagai berikut :Material baku
- sipil - pasir, kayu, semen dll- logam - besi dan pelat baja, balok-
balok, kawat-kawat dll
- bahan - hasil minyak dan batubara,kimia, karet, plastik dll
- material - zirkonium, titanium, bajakhusus lloy khusus
Produk-produk materialPipa (CS dan SS), penyangga, baja struktural, pelat baja,mur, baut, sekrup, pagar, pintu ger-bang dll.
Mesin dan peralatanPompa, blower, filter, katup, saringan, bejana/tangkitekanan rendah, pesawat penukar panas, kondenser,peralatan pemanas dan ventilasi, instalasi pengolahanair, peralatan pengangkat, elevator dll.
Listrik dan elektronik
Kabel, isolator, saluran, pentanahan, switchgear,transformator, motor listrik, acti vator, perekam indikator,pengontrol, panel-panel kontrol dll.
Instrumen tasl
lnstrumentasi laboratorium dan pengujian, detektor,instrumentasi pengukuran dan kalibrasi, instrumcntasimeteorologi, uji kualitas air dan tanah dll
TranportasiTruk, peralatan berat, peralatan transportasi berat,pesawat pengangkut pelabuhan dan transporsi dll.
Konstruksl
Mesin pengeruk tanah, fasilitas pencampur beton,pompa larutan beton, pesawat pengangkut, .truk,scatolding trenchers dll.
Pemasang:mPipa, pesawat angkat berat, pengelasan, pemanasan,pendinginan dan ventilasi, peralatan pengujian, prefabrication dll
Jasa
- Gudang - bangunan, papan rak, truk mesinpengangkat barang dll
- Kantor - perlengkapan dan bahan-bahan kantor
49
- Lainlain
Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - BATAN
- kantin, kebersihan, keamanan, ke
selamatan industri, pemadam kebakaran
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir
Gambar 1. Prosentase partisipasi industri nasional
dalam tahap pembangunan PL TN (hasil survei BAT AN- SOFRATOME, 1986). saling mendukung.
Pengembangan industri nasional yang berhasildapatmeningkatkan dayasaing industri nasional dipasaraninternasional dan mampu mendukung programpembangunan PLTN dengan cakupan yang optimumserta mampu mengurangi ketergantungan dari negaramaju.
Usaha-usaha yang telah ditempuh dalam rangkapengembangan industri nasional dalam bidang teknologinuklir adalah:
- Alih teknologi yang dilaksanakan melalui programpelatihan, partisipasi disain dan partisipasipembangunan instalasi nuklir.
- Penerapan program jaminan kualitas pada setiap tahappembangunan instalasi nuklir, dimulai dari rancangbangunlrekayasa, pengadaan, konstruksilinstalasi,testing dan komisioning serta operasi dan perawatan.
- Kerjasama antara lembaga Litbang dan IndustriNasional dalam bidang rekayasa dan manifakturing.
7. INFRASTRUKTUR INDUSTRIHarus diakui bahwa dalam mendukung
infrastruktur industri nasional harus ada infrastruktur
umum lainnya yang menjamin industri berjalandengan penuh keberhasilan. Infrastruktur pendukungini berpengaruh lang-sung pada respon industri nasionaluntuk memenuhi syarat teknologi nuklir. Pengaruh iniakan berdampak positif jika infrastruktur pendukungberfungsi dengan baik dan akan berdampak negatifjika tidak berkembang serta tidak terkoordinasidengan. baik Sebagai contoh sektorindustri tidakdapatberkembang jika tidak adanya personil yangberpengalaman untuk menduduki jabatan yangdibutuhkan baik di bengkel-bengkel kerja maupundikantor-kantor perencanaan. Karena itu infrastrukturpendidikan harns sudah berdiri mantap untukmenyediakan teknologi yang relevan dan pelatihanmanajemen. Hal yang sarna, industri tidak akan berjalantanpa adanya dukungan pemerintah tentang peraturanperaturan yang menunjang termasuk kode-kode danstandar yang digunakan, penyelenggaraan perizinandan QA. sebagai tambahan sarana komunikasi dantransportasi sangat vital bagi industri sebagaimanainfrastruktur R&D dan legal system yang mengatururusan perdagangan.
Kekhususan bidang nukliryang memiliki dampak
menunjang pada infrastruktur industri meliputi :- Perlunya teknologi yang lebih canggih- Perlunya standar-standar kualitas tinggi- Penggunaan material-material khusus misalnya tita
nium dan zirkonium
- Disain-disain yang khusus dan penggunaan beberapaperalatan canggih
- Peralatan yang berd,imensi besar dan relatifberat- Perlunya teknologi yang lebih canggih- Perlunya standar-standar kualitas tinggi
50
Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - BATAN
Hal tersebut akan memacu industri nasional untuk
berkembang dan menguasai teknologi tinggi denganproduk hasil yang kompetitif.
7.1. Pcranan Pcmcrintah
Salah satu komponen infrastruktur yang mengarahpada pelaksanaan usaha baru dan besar tidak diragukanlagidilakasanakan pemerintahyangdiwakilioleh seluruhdepartemennya. Pemerintah menjadi pusat dan sumberuntuk melaksanakan langkah-langkah utama kearahharapan-harapan baru. Pemerintah juga mewakilihubungan resmi dengan negara-negara asing dan perwakilannya. Sehingga diperlukan suatu perencanaan yangbaik.
7.2. Pcrcncanaan untuk infrastruktur
Empat hal utama yang diperlukan dalam prosesperencanaan, adalah :1. Penentuan lingkup partisipasi nasional yang mungkin
dapat dicakup sa at ini dan tingkat apa yang diinginkan.2. Sumber-sun1ber investasi (uang dan sumber daya
manusia) yang dibutuhkan untuk meningkatkanpartispasi nasional.
3. Bantuan asing apa yang dibutuhkan dan apa yangtersedia.
4. Penentuan jadwal yang realistis.
Agar menjadi efektif, dalam pelaksanaannyadiperlukan analisa data yang berhubungan denganpertambahan penduduk, mekanisasi dan otomatisasiindustri.
8. KESIMPULAN
1. Program partisipasi nasional dalam pembangunanPusat Listrik Tenaga Nuklir (PL TN) perlu disusunsecara realist is, sehingga dapat merangsangpertumbuhan ekonomi dan industri di negara kita.
2. Untuk mengetahui tingkat partisipasi, survei industriharus dilaksanakan. Dari survei ini selain didapatkan
perkiraan tingkat partisipasi nasional, juga kebijakankebijakan yang perlu diambil untuk meningkatkantingkat partisipasi.
3. Untuk meningkatkan partisipasi nasional dalam pembangunan PLTN perlu adanya pembinaan danpengarahan terhadap industri nasional untuk dapatmemenuhi persyaratan dan kualitas standard nuklir.
4. Dukungan pemerintah sangat penting untuk peningkatan partisipasi industri nasional.
Prosiding Seminar Telaw/ogi dan Kese/amalan PLTNserla Fasi/ilas Nuk/ir
Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - BArAN
DAFfARPUSTAKA1. " Developing Industrial Infrastructures to Support a Programme of Nuclear Power", A Guidebook, TRS No. 281,
IAEA. Vienna, 1988
2. M. Saleh Kasim dkk, Survai Mengenai Prospek Kontribusi Industri Domestik dalam Pembangunan PLTN diIndonesia, Batan, 1990.
3. "Reassessment ofIndonesia's Electrical Energy Option and Strategy", Bechtel, 1986.
DISKUSI'
FERRA T AZIZ :Dalam grafik. Bapak menunjukkan bahwa Parnas untuk PLTNI-2 ialah ± 30 %. Apakah ini realistis, mengingat:1. Biasanya untukfirst NPP Pemasok ingin extra hati-hati tepat skedui. Apalagijika menyangkutPL TN tipe Advanced
yang menggunakan FOAK engineering2. Adanya teknik konstruksi modularisasi yang tentunya dapat semakin mengurangi Parnas.
SALEH KASIM :1. Pada prinsipnya harga prosentase tersebut merupakan hasiI studio Perlu diketahui bahwa pada saat pembangunan
kompleks RSG-LP data aktual partisipasi nasional adalah sebesar+/- 33 %, sehingga angka 30 % cukup beralasanjuga.
2. Dengan disiapkan konstruksi modularisasi akan tidak mengurangi parnas, karena dengan diterapkannya modularisasi maka lengkap pekcrjaan instalasi di lapangan akan meningkat. walaupun lengkap kegiatan produksimemang sedikit berkurang.
M. ROCHILI :1. Data-data hasil pengamatan oleh "NEWJEC" pada sitringPL TN pada saat ini siapa yang "mereview" data tersebut?2. Kalibrasi alat-alat pengukur apakah masih berlaku ?
Bagaimana kita bisa yakin kalau sertifikat kalibrasi tersebut dalam bahasa kanji (Hiragana/Katagana).
SALEH KASIM"1. Yang melakukan review adalah Tim JTSK-PL TN dibantu oleh tenaga ahli dari IAEA dan Tim Departemen.
2. Didalam persyaratan kontrakjelas telah ditentukan untuk menggunakan bahasa Inggris saja, tidakdibenarkanmenggunakan bahasa Jepang.
SUYI1NO :
Kita sadar bahwa partisipasi Industri Nasional terhadap kegiatan Nuklir termasuk PLTN sangat penting. Bapak Ir.Giri Suseno telah menawarkan cara yang sangat bagus yaitudengan istilah membuatgerbong-gerbong kereta api yangsekaligus dilengkapi dengan motor-motor dan dicarikan muatan. Saya sangat tertarik dengan tahap-tahap yangditcmpuh BPIS, bahwa tahap I. mcmbuat alat-alat yang di pasaran sudah ada, seperti yang dilakukan Jepang dalamlangkah awal juga mcnjiplak teknologi.Saya sangat tertarik dcngan survei yang telah dilakukan oleh PPEN. Saya yakin informasi/data yang telah diperolehitu sebctulnya sangat diperlukan untuk koordinasi secara menyeluruh (secara nasional). Apakah sudah ada
komunikasi timbal balik antara BAT AN dan BPIS dalam hal-hal yang seperti itu.
SALEH KASIM :
a. Dalam studi parnas yang mcrupakan salah satu pakct studi kelayakan salah satu industri nasional yang bisabcrfungsi untuk program parnas adalah BPIS
b. Saat ini BA TAN dan PT BBI (salah satu anggota BPIS) telah menggalang kerjasama melalui proyek nyatayaitu tclah berhasil dalam proyek pembangunan pesawat angkut (conveyor) batubara untuk PT Batubara.
c. Dalam program partisipasi dcsain PLTN. BAT AN akan bckcrjasama dengan BPIS dalam kegiatan rancang bangunlpcrckayasaan PLTN AP600 untuk kegiatan PISA (Pipe Stress Analaysis)
51
Prosiding Seminar Tekn%gi danKeseiamalan PLTNserla Fasi/ilas Nuklir
Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - DATAN
ARYADI SUWONO:
Infonnasi kemampuanpartisipasi Industri Indonesia untuk PLTN diperoleh dari biro Asing (New Jac, Sofratom dsb).Bagaimana menghindari adanya kemungkinan bias?
SALEH KASIM :
Pada dasamya untuk mendapatkan infonnasi kemampuan partisipasi industri Indonesia adalah :a. Mendapatkan data langsung dari Industri nasional denag mengirimkan questionaireb. Melaksanakan survei langsung ke Industri Nasional.c. Dari hasil jawaban Questionaire clan hasil survei selanjutnya dievaluasi oleh konsultan Newjec/Sofratom dimana
pihak BAT AN akan melakukan review dan juga mengikuti secara aktif seluruh kegiatan yang dilaksanakankonsultan.
52
Prosiding Seminar Teknologi dan Kesdamatan PLTNserla Fasilitas Nuklir
1. Aktivitas rekayasa proyek
Rekayasa disain dasar
Rekayasa disain detail
Review disain
Persiapan dan rev; ew peralatan danspesilikasi insialasi
Analisis keselamatan
Persiaj:an clan review keselamatanprosedur rekayasa
Pembangunan operasi instalasi dan moim.alpernwaan
2. Aktivitas pelaksanaan proyek
Fabrikasi perlatan clan komponen
Manajemen kons1ruksi din komisioning
P ersiapan tapa!<
Pembangunasl g&dung dan s1rukiur
Ekspedisi dan iransportasi bahandan peralatan
Pemasangan peralatan cbn sistemins'alasi
Testing peralatan dan sistem instalasi
Testing komisioning dan penerimaaninsiaJasi
Rekruitmen clan pelatihan personiloperasi insialasi
P emeriksaan clan audit
Ketorangan :
Serpong, 9-10 Fwruari 1993PRSG, P]TIKR - BATAN
Lampiran 1
I::;!;!iiii!!,!i:iiii!:!iii!!!!iiii!ii!!iiiiii!iiiiiigii!iiii!!ii,i!,iii!;giiggiig,gimj
1
!!g!!!!:!!,!!:!!!!!!!!!!!!!!!!i!:!;":!!!!!'!;!!;!;,,!!:!;:,,!!;!!:;:;!:!,,:] 1:!:;!!;!:!gg;:,!;;g:!g!!!",,!!!,!!,!!!:!;!g!iii!!!giiii!!gig!iii!ii!i!!!i!!i!iiiiHI
:!;;;;;'!:;:!,!!:;!;:;!!!!i!!!!!!!!!!;g!:;;;:!gii:i:!'!:,:ii~;H I;!;;;;;!;i:!:;:;;!!g!g!iiiiii!:!!!:!!!!g;;!ii!:!!!!!!!ii!!!:!iiiii':iii!!@
Beragam tergan1ung pada peralatan
I...................................................
........................................................................................................
IL22J
'::;:;:;:;:;:;:;:';:;:;;;;:;;;;';;;::;;:;;';;:;;:;:;:1
I.......................................
............................................................................... . - - - ..... - - ... - .... - .. - ..- ...
1g"ii!'!!!:'ii;;;:;;;!;;J
I.....................................
........................................................................................................... -- ..... -- .. -- ..............••... - ..........
I,!,,!!:;':';;:;;!:'!:'!'! !,!,!;;;;:!!' ,!!::;;;!:!!,!,!;;;;;:',,;;:!,!:;,!;',!!: J
I:;;;;::;;!:::;;;;g;;:;;:!;;:;;;;;:;:;';;;:;';;;;:!;;'!;;!;;":",,;;;;:,,,,:::1
Ii;;"::::"i;;";!,g',;:;,,,,;!;;:;;;gi,!i!'!;:;;,,mm;;'!!';1
Gambar 1. Partisipasi yang diinginkan tcrgantung padakemampuan teknis dan sumber daya
53
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamalan PLTNserla Fasililas Nuklir
L PcrenD4mum clan pembuatan keputusan
Perenca.naan suplai energ nasional
Perencanaan sistem tenaga fis1rik
PefOClcanaan program tenaga nuklir
Aturan clan .kemngka kerp organisasi
Survei indurti nasional
Perencana.an lX1tuk parosipasi nasiooal
Pengembangan sumber daya manusia
Survei npak
2. Opcrasi clan aktivitas yan?; berl1ubun?;£Ul
Operasi clan perawatan im:1alasi
QNQC calam operasi
Pe\atihan clan pelatihan ulang
Proteksi radidogi clan ~ngkungan
)nspeksi can pfOteksi pisik
Pengadaan bahan bakar clan pelayanan siklusbahan bakar
Manajemen bahan bakar di PLTN
Manajemen limbah clan buangan
Perijnari clan pengawasan peraturan
Infexmasi masyarakat clan hubungan masyarakat
Keterangan :
Serpollg, 9-10 Februari 1993PRSG,PPTKR -BATAN
Lampiran 2
Umited
........... - .......... .•••••••••• •••••• •• _n ••••••••••••••••••••••••••••..................... ..................... .
...............................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
............................................................................................................................•••••••••• d ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
................................................ " ..................................
Gambar 2. Partisipasi minimum
54
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir
c...-fT'oC'nl
Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - BATAN
Lampiran 3
INIIVl'T'lot'nt".IOn~nC.J C'Onuole-Qu~nl
Gambar 3. Jenis-jenis bahan dan perala tan yang dipasok pada PLTN
55