Pariwisata alam dan buatan di jawa barat
-
Upload
nurul-syifa -
Category
Documents
-
view
4.737 -
download
5
Transcript of Pariwisata alam dan buatan di jawa barat
1. Kawah Putih
PARIWISATA ALAM DAN BUATAN DI JAWA BARAT
Di ketinggian Gunung Patuha, tersembunyi keindahan bekas kawah
tua yang unik. Bau belerang akan menyambut kita begitu tiba di
tebing kawah. Kawah berwarna hijau muda itu juga dikelilingi oleh
pasir putih , serta riak air dalam kawah yang bertabur asap tipis serta
sesekali letupan lumpur hidup. Hal ini menjadikannya sebuah atraksi
alam yang tiada duanya. Sebagai tambahan, warna air Kawah Putih
selalu berubah-ubah bila terkena sinar matahari. Oleh karena
keunikannya itu, Kawah Putih menjadi objek wisata bagi wisatawan
nusantara dan mancanegara, serta latar belakang favorit bagi para
fotografer dan sineas film.
Secara geologis, Kawah Putih terbentuk dari aktifitas letusan Gunung
Patuha yang terjadi di abad ke-XII. Nama Patuha sendiri berasal dari
nama awal gunung ini, Gunung Sepuh (Bahasa Sunda untuk ‘tua’).
2. Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung berapi yang masih
aktif di Jawa Barat. Berada di ketinggian 2084 m dpl, gunung berbentuk
unik ini telah menarik banyak pengunjung selama puluhan tahun yang
datang untuk melihat lebih dekat kawahnya, menikmati panorama lembah
sekelilingnya, serta lebih akrab dengan cerita rakyatnya yang terkenal,
Sangkuriang.
Berdasarkan legendanya, gunung ini terbentuk akibat kemarahan
Sangkuriang yang merasa gagal dalam mengabulkan permintaan
pembuatan danau dan perahu besar dari Dayang Sumbi (merupakan kisah
cinta terlarang antara seorang anak dengan ibu kandungnya sendiri).
Maka ditendangnya perahu yang telah dibuat dan jatuh tertelengkup
(dalam Basa Sunda nangkub) di lokasinya sekarang – yang menjadi asal
mula nama Gunung Tangkuban Perahu. Menurut sejarah geologinya,
Gunung Tangkuban Parahu terbentuk dari aktifitas letusan berulang
Gunung Api Sunda di jaman prasejarah.
3. Green Canyon
Tempat wisata Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa
Barat, kurang lebih 31 km dari Pangandaran. Nama Green Canyon
dikenalkan oleh wisatawan dari Prancis. Warna air sungai yang kehijauan
mungkin menjadi alasan tempat ini disebut Green Canyon. Sedangkan
nama sebelumnya, Cukang Taneuh berarti jembatan tanah karena adanya
jembatan dengan lebar 3 meter dan panjang mencapai 40 meter yang
menghubungkan antara Desa Kertayasa dengan Desa Batukaras.
Sungai Cijulang
Yang menjadi tujuannya adalah terowongan menyerupai gua yang berada
di bawah jembatan tanah yang dikenal dengan Gua Green Canyon.
Untuk mencapai gua tersebut, Anda harus menyusuri sungai Cijulang
menggunakan perahu yang disebut sebagai ketinting.
Di sisi aliran sungai Cijulang Anda dapat menikmati tebing bukit yang
ditumbuhi hijaunya pepohonan yang rimbun dan bebatuan yang
menghiasinya. Perjalanan tidak akan membosankan karena pemandangan
yang indah dan santainya menikmati aliran sungai.
Saat hampir sampai, jalur akan menyempit sehingga perahu harus
bergantian untuk memasuki jalur ini. Ada pula pengatur yang memberi
arahan untuk para pengemudi perahu agar dapat melaju dengan tertib.
Mendekati mulut gua, ketinting tidak dapat lagi untuk mengantarkan Anda
dan rombongan karena jalur yang tidak mungkin dilalui.
Di Gua Green Canyon, kita bisa menikmati tebing-tebing tinggi dan melihat
stalagtit dan stalagmit yang pasti merupakan pengalaman tersendiri yang
tidak terlupakan. Green Canyon atau Cukang Taneuh memang merupakan
tempat wisata yang indah di daerah Pangandaran. Tetapi, bila Anda berniat
mengunjungi tempat ini sebaiknya berkunjung pada musim kemarau karena
pada musim ini, air sungai Cijulang berwarna hijau tosca. Sedangkan pada
musim hujan, saat curah hujan tinggi, air sungai akan berwarna coklat.
Selain itu pada musim hujan ada kemungkinan air sungai akan pasang atau
aliran air sungai yang terlalu deras sehingga tempat ini ditutup untuk umum
demi keselamatan pengunjung.
4. Situ Patenggang
Danau Patenggang atau juga dikenal dengan nama Situ
Patenggang (situ berarti danau dalam Bahasa Sunda) berada di
dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1600 meter dari
permukaan laut dan berada di kaki Gunung Patuha. Karena
posisinya yang tinggi, Anda akan merasakan udara yang dingin
dan segar saat mengunjungi danau ini. Dalam perjalanan menuju
Situ Patenggang, nuansa hijau alami akan menjadi pemandangan
yang menyejukkan mata. Pohon-pohon rindang dan hamparan
kebun teh dengan daunnya yang rapat membuat warna hijau
menjadi semakin dominan. Selain itu, perkebunan strawberry
yang ada di sepanjang perjalanan dapat pula menambah daya
tarik daerah wisata ini.
Yang juga menjadi favorit di tempat ini adalah lokasi Batu Cinta.
Sebuah lokasi yang berada di tengah danau dengan sebuah batu
besar yang menjadi panandanya.
Batu Cinta berasal dari sebuah legenda Jawa Barat.
Di tempat inilah Ki Santang dan Dewi Rengganis, sepasang
kekasih yang harus melewati perjalanan sulit dalam
percintaan mereka, akhirnya bertemu kembali di tempat
ini, setelah sebelumnya terpisah. Air yang mengisi danau
ini menurut mitos masyarakat Patengan berasal dari
deraian air mata kedua manusia tersebut.
Itu sebabnya beberapa orang juga menyebut Situ
Patenggang sebagai Situ Penganten. Kisah ini dapat Anda
baca pada sebuah lukisan bergambar panorama Situ
Patengan yang berada di lokasi Batu Cinta. Masyarakat
setempat juga percaya bahwa jika mengunjungi Batu Cinta
bersama pasangan, maka hubungan pasangan tersebut
akan langgeng.
5. Curug Cilember
Wisata Curug Cilember seluas 7 hektar terletak di Desa Jogjogan
Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Curug Cilember memiliki
tujuh buah air terjun, dengan jeram tertinggi 30 meter. Namun
Curug (air terjun) yang paling banyak dikunjungi adalah curug
yang keempat. Curug keempat ini diyakini berkhasiat sebagai obat
awet muda, mempercepat dapat jodoh serta dapat menyembuhkan
penyakit.
Tepat di atas lokasi curug 7 tedapat sebuah makam keramat yang
setiap harinya sering dikuknjungi oleh masyarakat, untuk
berziarah, dan mencari berkah. Menurut sejarah makam ini
bernama makam Embah Jaya Sakti yang masih memiliki garis
keturunan Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran.
Konon Curug Cilember juga merupakan tempat mandi para putri
dari kayangan. Bahkan bebnerapa penduduk diantaranya Enus (70
th) orang pertama yang tinggal di sekitar curug Cilember, pernah
melihat sekitar 7 putri cantik yang sedang mandi dan
bercengkraman di curug keempat. Fasilitas yang sudah tersedia
dalam wana wisata ini adalah berupa pos jaga, pondok kerja, loket
karcis, jalan setapak, tempat parkir, tempat perkemahan, gardu
pandang, tempat duduk, ruang informasi.
6. Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan
bintang tertua Indonesia. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang,
Jawa Barat. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha
Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige
Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda . Di rapat
itu, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh
Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan
memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan
atas jasa K.A.R. Bosscha , maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama
observatorium ini. Terdapat 5 buah teleskop besar, yaitu:
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual,
mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan,
mengamati planet.
Teleskop Schmidt Bima Sakti
Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur galaksi
Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid,
supernova.
Teleskop Refraktor Bamberg
Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala
jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan,
pengamatan matahari, dan untuk mengamati benda langit lainnya. Dilengkapi
dengan fotoelektrik-fotometer untuk mendapatkan skala terang bintang dari
intensitas cahaya listrik yang di timbulkan. Diameter lensa 37 cm. Titik api atau
fokus 7 meter.
Teleskop Cassegrain GOTO
Dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data
posisi objek tersebut. Kemudian data hasil pengamatan akan dimasukkan ke media
penyimpanan data secara langsung. Teropong ini juga dapat digunakan untuk
mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrumbintang. Dilengakapi
dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer
Teleskop Refraktor Unitron
Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan
gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta
pengamatan benda-benda langit lain. Dengan Diameter lensa 13 cm, dan fokus 87
cm
7. Dago Tea House
Dago Tea House atau pada jaman Belanda disebut sebagai Dago
Thee Huis yang artinya "Rumah Teh Dago". Tempat ini dibangun
sebagai restoran tempat menikmati acara minum teh dan kuliner
pada masa itu sambil menikmati keindahan alam bumi
Parahyangan. Meski pada awalnya merupakan tempat untuk
minum teh dan makan atau restoran, belakangan tempat ini
diubah menjadi Taman Budaya Provinsi Jawa Barat. Di Taman
Budaya Jawa Barat ini sering digelar berbagai pentas kesenian
dan budaya Sunda. Belakangan namanya diubah menjadi Balai
Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat. Tujuan didirikan
Taman Budaya ini adalah sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat
atau cagar budaya.
Bangunan Utama yang ada disini antara lain:
Arena Panggung Terbuka (Open Air Theater)
Beberapa pertunjukkan yang rutin di sini adalah tarian khas Jawa
Barat yang terkenal yaitu Jaipongan. Pertunjukkan lainnya yaitu
Karawitan, Angklung, Pantun Bubun, sandiwara, Tembang
Sunda, Kuda Lumping, Wayang Golek, dan lainnya.
Galeri Pameran
Terdapat galeri di area teater yang sering digunakan sebagai tempat
pameran seni rupa, lomba dan diskusi. Dahulu galeri ini dikenal dengan
nama "Roemah Teh" yang sering dijadikan tempat minum teh seperti
nama tempat utamanya yaitu Dago Tea House atau Rumah Teh Dago.
Cindera Mata
Anda juga dapat membeli berbagai cindera mata khas Jawa Barat, baik
kerajinan tangan, lukisan, wayang golek, dan juga cindera mata lainnya.
Boga Kuring
Di lantai atas gedung utama terdapat Cafe Boga Kuring. Anda dapat
menikmati berbagai sajian makanan khas Sunda di sini seperti nasi liwet,
sayur asam, lalapan, dan karedok. Tidak ketinggalan minuman khas
tradisional Sunda yaitu bandrek dan bajigur. Selain makanan dan
minuman khas Sunda, Anda juga dapat memesan berbagai jenis makanan
Eropa dan Chinese Food. Anda juga dapat menikmati santapan Anda di
pondok atau saung dalam bahasa Sunda yang telah disediakan sambil
lesehan menikmati panorama yang indah
8. Gedung Sate
Gedung Sate terletak sangat dekat dengan tempat wisata di Bandung yang
cukup favorit bagi para pelancong, seperti Taman Lansia Bandung dan Museum
Geologi Bandung yang berada persis di sebelah barat gedung ini.
Bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini dibangun pada
tanggal
27 Juli 1920 dan selesai pada tahun 1924, pada zaman Hindia Belanda. Gedung
Sate yang merupakan bangunan monumental ini berdiri dengan anggun dengan
gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk arsitektur Indo-Eropa. Dalam
salah satu buku yang ditulis oleh D. Ruhl menyebutkan bahwa Gedung sate
adalah bangunan terindah di Indonesia.
Hampir dipastikan para tourist yang datang ke Bandung, baik lokal maupun luar
negeri jarang yang tidak mengunjungi gedung yang merupakan hasil
penggabungan berbagai arsitektur mulai dari Italia, Meru, Pagoda, Candi
Borobudur, dan ciri khas Jawa Barat itu sendiri.
9. Kampung Gajah
Bila kamu bersama teman atau sekeluarga, ingin mencari tempat rekreasi yang
bertemakan Wisata – Belanja – Kuliner maka kamu bisa mencoba salah satu
tempat yang bernama Kampung Gajah, dikawasan Lembang Bandung.
Tepatnya di Jalan Sersan Bajuri KM 3, tidak jauh juga dari Kampung Daun,
Sapulidi, Rumah Stroberi dan The Peak.
Area di Kampung Gajah sangatlah luas, tersedia lahan parkir yang cukup serta
wahanan rekreasi, makan dan wisata yang sangat lapang. Dari kawasan bukit
yang tinggi ini kita dapat melihat kota Bandung dari tampak atas. Udara sangat
sejuk dan segar.
Di Kampung Gajah juga banyak disediakan tempat makanan, mulai dari makanan
berupa jajanan sampai makanan kelas berat. Jadi bila kamu berwisata ke
Kampung Gajah selain perut kenyang kamu juga akan puas dengan wahanan
permainan-permainannya disana.
Beberapa wahana permainain yang bisa di coba diantarnya adalah ATV, Buggy,
Arena bermain anak-anak, Kuda Tunggang, Sepeda Tandem, lalu segway eco
ride dan masih banyak lagi.