Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

20
PRO SUBTITUSI KE LUMPUR S Dyah Ferry Rahm Bobb Ichsa OGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUA SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA ( BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh : h Kusumaningrum L2A009131 y R. A. Pratomo L2A009089 mat Kurniawan L2A009138 by Rio Indriyantho L2A009004 an Ramdhani L2A008073 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010 i ATAN DARI (fly ash)

Transcript of Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

Page 1: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SUBTITUSI KERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUATAN DARI

LUMPUR SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA (

Dyah Kusumaningrum

Ferry R. A. Pratomo

Rahmat

Bobby Rio Indriyant

Ichsan Ramdhani

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SUBTITUSI KERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUATAN DARI

LUMPUR SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA (

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Dyah Kusumaningrum L2A009131

Ferry R. A. Pratomo L2A009089

Rahmat Kurniawan L2A009138

Bobby Rio Indriyantho L2A009004

Ichsan Ramdhani L2A008073

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2010

i

SUBTITUSI KERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUATAN DARI

LUMPUR SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA (fly ash)

Page 2: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Subtitusi kerikil alam dengan kerikil buatan dari lumpur

Sidoarjo dan limbah batu bara (fly ash)

2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P ( ) PKM-K

( ) PKM-T ( ) PKM-M

4. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA (√) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Dyah Kusumaningrum

b. NIM : L2A 009 131

c. Jurusan : Teknik Sipil

d. Universitas : Universitas Diponegoro

e. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl.Mangga 47 RT 06 RW III

Kunduran -Blora- Jawa Tengah

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 4 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Nuroji, MS.

b. NIP : 196303161991031002

c. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Perumahan Bumi Wana Mukti

H3/21 Semarang/ 08157703393

6. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp 6.900.000,00

b. Sumber lain : Rp 0,00

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (lima) bulan

Page 3: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

iii

Semarang, Oktober 2010

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik SipilUniversitas Diponegoro,

Ir. Sri Sangkawati, MS.

NIP.196005281988031001

Ketua Pelaksana Kegiatan,

Dyah KusumaningrumNIM. L2A00913

Pembantu Rektor III

Universitas Diponegoro,

Sukinta SH, M.HumNIP. 196005281988031001

Dosen Pendamping

Dr. Ir. Nuroji, MS.NIP. 195508211983031002

Page 4: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

1

A. JUDUL

Subtitusi kerikil alam dengan kerikil buatan dari lumpur Sidoarjo dan

limbah batu bara (fly ash).

B. LATAR BELAKANG

Lumpur panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini

para ahli geologi sebagai mud volcano atau gunung api lumpur yang meletus dari

dalam tanah. Keyakinan itu didasarkan hasil penelitian selama sebulan. Karena

itu, tidak ada yang bisa memastikan kapan semburan lumpur itu akan berhenti

atau justru semakin membesar. Penelitian dilakukan bersama 20 ahli Geologi

lainnya, termasuk dari ahli Oslo University, Adriono Manzin dan Georgio

Avmanov, diketahui lumpur yang menyembur tersebut sudah berusia sekitar 4,9

juta tahun.

Para ahli Geologi sudah membuat analisis, lumpur akan terus menyembur

sampai 31 tahun kedepan. Kalau sampai hari ke-177 (26/11/2006) lumpur sudah

demikian parah maka pada 31 tahun kedepan atau hari ke-11315, Lapindo

seharusnya sudah dapat memperkirakan berapa luas lahan yang diperlukan untuk

menampung lumpur tersebut dan bagaimana dampak sosial yang diakibatkan oleh

lumpur Lapindo tersebut.

Di sisi lain, kita dihadapkan dengan masalah limbah pembakaran batu bara

(fly ash). Sehubungan dengan meningkatnya jumlah pembangunan PLTU

berbahan bakar batubara di Indonesia, maka jumlah limbah abu terbang juga akan

meningkat yaitu jumlah limbah PLTU pada tahun 2000 sebanyak 1,66 juta ton,

sedangkan pada tahun 2006 diperkirakan akan mencapai sekitar 2 juta ton. Khusus

untuk limbah abu dari PLTU Suralaya, sejak tahun 2000 hingga tahun 2006,

diperkirakan ada akumulasi jumlah abu sebanyak 219.000 ton/tahun.

Berdasarkan rencana pembangunan energi listrik di Indonesia, pada akhir

2010 harus terpenuhi pertambahan energi listrik sebesar 10.000 Mega Watt. Itu

artinya perlu dibangun lagi pembangkit listrik sebanyak tidak kurang dari 10

buah. Seluruh pembangkit listrik ini merupakan pembangkit listrik dengan bahan

Page 5: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

2

bakar batu bara Jika limbah abu ini tidak dimanfaatkan, akan menjadi masalah

pencemaran lingkungan.

Perkembangan teknologi mengarahkan pengembangan infrastruktur pada

pengunaan struktur menggunakan material ringan tanpa mengurangi kekuatannya.

Pengunaan material ringan sebagai bahan pembentuk struktur akan mengurangi

berat total suatu bangunan. Hal tersebut dapat mengurangi penggunaan material

bagian pendukung dan pondasi sehingga biaya keseluruhan konstruksi bangunan

akan berkurang.

Agregat memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur.

Agregat kasar atau sering kita sebut kerikil memiliki porsi terbesar dalam suatu

konstruksi, yaitu lebih dari 90 persen dari perkerasan aspal dan 80 persen dari

beton agregat kasar. Penggunaan agregat kasar yang berlebihan, tentu akan

menimbulkan kerusakan alam yang berdampak signifikan pada kehidupan

manusia .

Produksi agregat di Amerika meningkat tajam dari 58 juta ton pada tahun

1900 menjadi 2,3 miliyar ton pada tahun 1996. Agregat menyumbang lebih dari

dua pertiga dari sekitar 3,3 miliar ton metrik nonfuel mineral yang diproduksi di

Amerika Serikat pada tahun 1996. Tahun 2020 produksi batu pecah AS, yang

diperkirakan akan meningkat lebih dari 20 persen, akan menjadi sekitar 1,6 miliar

metrik ton, sedangkan produksi pasir dan kerikil akan hanya di bawah 1,1 miliar

metrik ton, meningkat 14 persen. Jumlah batu pecah untuk diproduksi dalam 20

tahun mendatang akan sama dengan jumlah semua batu yang dihasilkan selama

abad ini, sekitar 36,5 miliar ton metrik.

Sebagai salah satu upaya mengatasi berbagai tantangan tersebut, dilakukan

penelitian tentang pembuatan kerikil buatan dari lumpur Sidoarjo dan fly ash.

Lumpur Sidoarjo mengandung sianida bebas, arsen, HCL > 700 ppm, zat B3

(bahan beracun berbahaya). Pemanfaatan lumpur Sidoarjo untuk material

konstruksi lebih tepat karena dalam pembuatan material konstruksi akan terjadi

reaksi solodifikasi yaitu reaksi yang menyatukan berbagai material menjadi satu.

Zat-zat beracun tersebut dapat terikat sehingga tidak larut dalam air. Selain itu

lumpur Sidoarjo juga mengandung minyak dan lemak yang tidak boleh ada dalam

Page 6: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

3

beton. Melalui proses pengeringan dan pembakaran yang akan dilakukan saat

pembuatan kerikil buatan, minyak dan lemak dapat direduksi. Fly ash

mengandung silika tinggi hingga 70% dimanfaatkan untuk merekatkan dan

meningkatkan kuat tekan kerikil buatan.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan

sebelumnya, akan diteliti pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai pengganti agregat

kasar pada bahan dasar pembentukan beton. Maka, perumusan masalah dari

penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh fly ash terhadap kuat tekan kerikil buatan?

2. Berapa komposisi optimal perbandingan lumpur Sidoarjo : clay : fly

ash?

3. Berapa besar efisiensi biaya pembutan dengan pemakian agregat

buatan?

D. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Menggunakan potensi lumpur Sidoarjo secara optimal.

2. Menggunakan potensi fly ash secara optimal

3. Melakukan pengembangan terhadap material beton.

4. Menyempurnakan penelitian sebelumnya.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN1. Pemahaman tentang karakteristik kerikil buatan pengganti kerikil alam.

2. Menghasilkan material konstruksi ringan yang memiliki kekuatan dan

kekakuan yang cukup.

3. Menghasikan material konstruksi yang ramah lingkungan sekaligus

memanfaatkan sumber daya tak terprediksi yaitu lumpur Sidoarjo dan

sumber daya limbah fly ash.

Page 7: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

4

F. KEGUNAAN

Kegunaan penelitian dilakukannya penelitian ini, antara lain :

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang rekayasa struktur

bangunan, terutama pada pengembangan beton.

2. Menggali potensi ekonomis lumpur Lapindo dan fly ash sebagai bahan

dasar beton.

3. Diharapkan dapat memberikan solusi dari permasalahan lumpur Lapindo

baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi.

4. Diharapkan memberikan solusi dari permasalahan pencemaran

lingkungan akibat limbah pembakaran batu bara.

5. Mengurangi eksploitasi batu alam sebagai material dengan komposisi

terbesar dalam pembuatan beton yang merupakan non-renewable

resource.

G. TINJAUAN PUSTAKA

Lumpur sidoarjo

Semburan panas yang terjadi pada tanggal 29 Mei 2009 di Desa

Renokenongo Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

berdasarkan laporan BPPT dinyatakan sebagai sebuah mud volcano (Media

Center Lusi, edisi V November 2006) yang dipicu oleh kelalaian operasi

pengeboran (Davies, RJ, 2007). Lokasi semburan lumpur ini berada di

Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km

sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan

Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.

Mud volcano adalah suatu fenomena alam munculnya sebentuk

gunung kecil yang berasal dari keluaran lumpur berlempung dengan tinggi

sekitar 1-2 meter. Gunung lumpur ini terbentuk dari campuran air panas dan

sedimen halus/lempung yang keluar melalui dua cara yaitu: secara lambat dari

sumbernya di dalam tanah seperti lelehan lahar atau menyembur ke udara

seperti air mancur lahar yang mengeluarkan gas vulkanik dan air panas.

Page 8: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

5

Lumpur yang mengandung lempung tersebut berasal dari batuan padat yang

mendapat tekanan dari gas vulkanik dan panas yang berusaha keluar dari

magma di bawah tanah sehingga menyebabkan air tanah berubah menjadi

campuran yang panas dan bersifat asam yang secara kimia dapat merubah

batuan tersebut menjadi bentuk sedimen halus seperti lempung

(http://volcanoes.usgs.gov).

Peristiwa Porong adalah peristiwa yang pertama terjadi di dunia

(Makky S. Jaya). Dimana dari hasil penelitian berbagai pakar didapatkan

bahwa lumpur Porong Lapindo ini memiliki kandungan seperti mangan,

natrium, besi (terlarut dalam 0,1 N), chlor, alumunium, boron, barium,

timbale, raksa ( 2,565 mg/liter Hg baku mutunya: 0,002 mg/l Hg ), sianida

bebas, arsen, HCL> 700 ppm, zat B3 (bahan beracun berbahaya) (Gempur

Adnan), minyak dan lemak, BOD dan COD serta kandungan minyak dan

lemak yang cukup tinggi dan akan cukup berbahaya bila langsung dibuang di

perairan seperti sungai, irigasi dan lain- lain.

Tabel 7.1. Kandungan Kimia Lumpur Lapindo

Nama Material Pesentase

SiO2 53,1

CaO 2,07

Fe2O3 5,6

Al2O3 18,27

TiO2 0,57

MgO 2,89

Na2O 2,97

K2O 1,44

SO2 2,96

Hilang Pijar 10,15

Sumber: Ngk. Made Wiryasa Anom, I Nyoman Sugita, dan Agus Surya

Wedasono. 2008

Page 9: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

6

Pemanfaatan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo untuk bahan

bangunan dinilai aman bagi kesehatan. Meski mengandung senyawa phenol, seng,

tembaga dan krom, karena tidak langsung kontak fisik dengan manusia, bahan

bangunan dari lumpur, aman bagi kesehatan (Mukono, 2006). Selain aman untuk

kesehatan, lumpur Lapindo mengandung senyawa material yang mirip pozolanik

material. Lumpur Lapindo juga diklarifikasikan ke dalam kelas IV, dimana

berpotensi sebagai bata berdinding tipis, berongga, keramik dan material bahan

bangunan lainnya (Diagram Winkler, 2006).

Berikut merupakan hasil uji tekstur tanah lumpur Lapindo yang telah

dilakukan oleh penelitian sebelumnya:

Tabel 7.2. Tekstur Tanah Lumpur Sidoarjo

Tekstur Tanah Persentase(%)

Sand (pasir) 11,20 %

Silt (debu) 59,36 %

Clay (lempung) 29,44%

Sumber: Arya Mufti, 2009

Fly ash

Menurut ASTM C 618 (ASTM 1995,304), abu terbang (fly ash)

didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran batu bara atau bubuk

batu bara. Fly ash dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang normal yang

dihasilkan dari pembakaran batu bara antrasit atau batu bara bituminus dan abu

terbang kelas C yang dihasikan dari batu bara jenis lignite atau subbituminus. Abu

terbang kelas C kemungkinan mengandung kapur (lime) lebih dari 10 % beratnya.

Berdasarkan ASTM C618 – 96 Volume 04.02 fly ash dibagi dalam 3

kategori. Kategori tersebut disajikan pada Tabel 7.3

Page 10: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

7

Tabel 7.3. Persyaratan Kandungan Kimia Fly Ash

Senyawa Kimia Jenis F Jenis C

Oksida Silika(SiO2 ) + Oksida Alumina (Al2O3)

+ Oksida Besi (Fe2O3) minimum %

70.0 50.0

Trioksida Sulfur (SO3),maksimum % 5.0 5.0

Kadar air, maksimum % 3.0 3.0

Kehilangan panas, maksimum % 10 6.0

ASTM C618 – 96 Volume 04.02 juga mensyaratkan syarat fisik seperti pada

Tabel 7.4

Tabel 7.4. Persyaratan Fisika Fly Ash

Persyaratan Fisika Kelas Campuran

F C N

Jumlah yang dipertahankan ayakan 45µ (no. 325),

maks %

34 34 34

Indeks aktivitas kekuatan:

Dengan semen, umur 7 hari, min, %

75 75 75

Dengan semen, umur 28 hari, min, % 75 75 75

Kebutuhan air, maks,% 115 115 115

Autoclave ekspantsion atau contraction, maks,% 0,8 0,8 0,8

Density, maks variasi dari rata-rata,% 5 5 5

% tertahan ayakan 45µm, maks variasi,% dari rata-

rata

5 5 5

Tingkat pemanfaatan abu terbang dalam produksi semen saat ini masih

tergolong amat rendah. Cina memanfaatkan sekitar 15 persen, India kurang dari

lima persen, untuk memanfaatkan abu terbang dalam pembuatan beton. Abu

terbang ini sendiri, kalau tidak dimanfaatkan juga bisa menjadi ancaman bagi

lingkungan. Karenanya dapat dikatakan, pemanfaatan abu terbang akan

Page 11: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

8

mendatangkan efek ganda pada tindak penyelamatan lingkungan, yaitu

penggunaan abu terbang akan memangkas dampak negatif kalau bahan sisa ini

dibuang begitu saja dan sekaligus mengurangi penggunaan semen Portland dalam

pembuatan beton.

H. METODE PELAKSANAAN

Diagram alir penelitian

Gambar 8.1 Diagram alir kegiatan

MULAI

PERMASALAHAN

STUDI LITERATUR

PERSIAPAN

Pengambilan Lumpur Lapindo keSidoarjo

Pengeringan dengan sinar matahari

Penghalusan dengan Los Angeles

Abrasion Machine

Pengambilan clay ke Mayong,

Jepara

Penyaringan dengan saringan

Penentuan proporsi campuran

optimal agregat ringan

Pembuatan agregat ringan buatan

Pengambilan Suralayafly ash

Pengeringan dengan sinar matahari

Pembakaran agregat di krematoriumdengan suhu 1000 C selama 2 jam

Analisis

Kesimpulan

Selesai

Page 12: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

9

Proses Pembuatan Agregat Buatan

Pengambilan lumpur Sidoarjo, clay, dan fly ash

Pengambilan lumpur Lapindo dilakukan di Porong, Sidoarjo. Lumpur yang

diambil harus sedekat mungkin dengan pusat semburan untuk menjaga

keasliannya. Lokasi terdekat yang masih dapat dikunjungi berada di radius ± 300

m dari pusat semburan. Pengambilan dilakukan pada tempat tersebut.

Pengambilan clay dilakukan di Mayong, Jepara, yang merupakan quarry

clay untuk kerajinan gerabah masyarakat setempat. Pemilihan clay yang berasal

dari Mayong didasarkan atas kualitasnya yang baik. Hal ini dibuktikan dari

pemanfaatan clay Mayong untuk kerajinan gerabah. Kerajinan gerabah

membutuhkan kualitas clay yang baik dengan butiran yang halus serta tidak

tercampur dengan pasir.

Pengambilan fly ash di Abu terbang PLTU Suralaya berbutir halus (0.31 –

300.74 mm), dengan distribusi 80% berukuran 0.31 — 40.99 mm, atau d50 = 6,22

mm, bentuk butiran membulat dan tidak berikatan satu sama lain (terlepas),

komposisi mineralnya adalah kuarsa dan sedikit mulite. Komposisi kimia SiO2 =

72,9%, Al2O3 = 11,4% dengan kadar pengotor cukup tinggi seperti besi = 6%,

titan = 0,8%, oksida natrium =1,5% serta kapur = 3,2%

Pengeringan, penghancuran dan penyaringan lumpur Sidoarjo , clay, dan fly

ash

Setelah proses pengambilan, lumpur Sidoarjo ,clay dan fly ash dikeringkan

dengan cara dijemur atau dioven. Pengeringan sementara ini bertujuan untuk

menghilangkan kadar air agar proses pengerjaan menjadi lebih mudah. Setelah

kadar air hilang, dilakukan proses penghancuran bongkahan-bongkahan lumpur

Sidoarjo dan clay menjadi serbuk kasar dan bongkahan yang lebih kecil dengan

menggunakan Los Angeles Abrasion Machine. Proses selanjutnya adalah

penyaringan dengan menggunakan saringan Proses penyaringan bertujuan untuk

merubah bentuk lumpur Lapindo, clay dan fly ash menjadi serbuk dengan ukuran

yang seragam. Selain itu juga dapat memisahkan material dari bahan-bahan yang

tidak diinginkan.

Page 13: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

10

Penambahan clay dan fly ash

Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kompisisi terbesar

lumpur Lapindo adalah debu, yaitu sebesar 59,36 % (Arya Mufti, 2009). Hal ini

menyebabkan kohesi lumpur Lapindo sangat kecil sehingga perlu ditambahkan

clay untuk memberikan kemudahan dalam pembuatan agregat ringan

buatan.Penambahkan limbah pembakaran batu bara (fly ash) untuk meningkatkan

kuat tekan agregat ringan buatan serta mengurangi pemakaian clay.

Pembakaran dan uji tekan benda uji

Setelah keseluruhan benda uji menjadi kering dan dapat dibawa, kemudian

dilakukan proses pembakaran di krematorium dengan suhu mencapai 1000oC

selama 2 jam. Pembakaran benda uji pada suhu yang tinggi ini bertujuan untuk

menghilangkan kadar air serta memecah ikatan kimia. Dengan pecahnya ikatan

kimia, unsur-unsur berbahaya yang terkandung di dalam benda uji dapat

dihilangkan.

Gambar 3.2. Tampak Depan Ruang Pembakaran

Gambar 3.3. Proses masuk dan keluarnya udara panas

Page 14: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

11

Pembuatan agregat buatan

Setelah mendapatkan prosentase optimal antara lumpur Lapindo dengan

clay, maka pembuatan agregat buatan dapat dilasanakan. Cara kerjanya adalah

sebagai berikut.

1. Menimbang lumpur Sidoarjo, clay dan fly ash sesuai dengan prosentase dan

volume yang diinginkan.

2. Mencampur ketiga bahan dalam keadaan kering sampai campuran menjadi

homogen.

3. Menambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam campuran hingga merata. Air

yang ditambahkan harus sesuai. Hasil campuran tidak boleh terlalu encer

maupun terlalu kering.

4. Membentuk agregat buatan dengan alat sondir.

5. Mengeringkan agregat buatan yang masih basah dengan cara dijemur atau

dioven agar kadar airnya berkurang sehingga tidak berubah bentuk saat

dibawa.

6. Menyusun agregat buatan di ruang kremasi. Agregat buatan diletakkan di atas

nampan dan disebar hingga merata. Tebal lapisan agregat buatan tidak boleh

lebih dari 3 cm agar pembakaran dapat merata (seluruh agregat dapat terbakar

semua).

7. Membakar agregat buatan hingga suhu mencapai 1000oC selama 2 jam.

8. Mengambil agregat buatan yang telah dibakar dari ruang kremasi.

Page 15: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

12

I. JADWAL KEGIATAN

No Uraian kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Studi literatur

2 Perencanaan campuran

3 Pengambilan bahan baku

(lumpur Sidoarjo, fly

ash,dan clay)

4 Pengeringan lumpur

Sidoarjo

5 Pengayakan lumpur

Sidoarjo

6 Pembuatan benda uji

7 Pembakaran benda uji

8 Pengujian benda uji

9 Penyusunan laporan

10 Presentasi hasil

Page 16: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

13

J. RANCANGAN BIAYA

NO URAIAN BIAYA (Rp)

1. Peralatan

Krematorium

Peralatan pengambilan lumpur

Laboratorium

Peralatan laboratorium

600.000,00

500.000,00

700.000,00

600.000,00

Jumlah Rp 2.400.000,00

2 Perjalanan

Transportasi pengambilan lumpur Lapindo

Transportasi pengambilan clay di Jepara

Transportasi pengambilan fly ash Suralaya

Transportasi lokal

800.000,00

400.000,00

1.500.000,00

300.000,00

Jumlah Rp 3.000.000,00

3 Lain-lain

Pembuatan laporan

Administrasi

Dokumentasi

Internet

Komunikasi

Literatur

Konsumsi

100.000,00

200.000,00

100.000,00

100.000,00

200.000,00

300.000,00

500.000,00

d. Jumlah Rp 1.400.000,00

e. Total Rp 6.900.000,00

Page 17: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

14

K. DAFTAR PUSTAKA

Anom, Ngk. Made Wiryasa, I Nyoman Sugita, dan Agus Surya Wedasono. 2008.

Penelitian tentang Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Bahan

Subtitusi Semen Pada Pembuatan Paving Block. Program Studi Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar.

Anonim, ASTM - 04.02, 1996, Concrete and Aggregates, Easton, USA.Anonimus. 2002. Standar Nasional Indonesia: Agregat Ringan Untuk Beton

Ringan Struktural. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Anonimus. 2008. Standar Nasional Indonesia: Cara Uji Berat Isi Beton Ringan

Struktural. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Arif Zulkifly, Bahan Komprehensif Lumpur Lapindo,

www.googlesearch.com.,/02/02/2010/12.03

Aristianto. 2006. Pemeriksaan Pendahuluan Lumpur Lapindo Sidoarjo Untuk

Produk Keramik. Bandung: Balai Besar Keramik.

Department of Coal, Government of India. 1985. Coal and Furnace Operation

Improved techniques.

Mehta, P.K. 1986. Structure, Properties, and Material. New Jersey: Prentice Hall.

Mukono. 2006. Pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo Sebagai Bahan Bangunan.

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Maryoto, Agus. 2008. Pengaruh Penggunaan High Volume Fly Ash Pada Kuat

Tekan Mortar. Program Studi Sipil Fakultas Sains dan Teknik

Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Pasaribu P, Ramos. 2006. Analisis Kemampuan Beton Ringan-Abu Sekam Padi.

Jakarta: Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah Universitas

Tarumanagara.

Puspitasari, Ira. 2010. Kajian Ekperimental pada Beton dengan Menggunkan

Agegat Kasar Buatan dari Lumpur Lapindo. Teknik Sipil Universitas

Diponegoro, Semarang.

The USGS Monerals Information, Recycled aggregates, www.googlesearch.com.,

18/10/2010/15.00

Pemanfaatan Lumpur yang Dikatakan Bencana Lapindo,

http://www.kompas.com/kompascetak/0609/03/persona/2919985.htm.,02/02

/2010/11.59

Page 18: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

15

L. LAMPIRAN

1.1 Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

Ketua Pelaksana Kegiatan

A Nama Lengkap : Dyah Kusumaningrum

B. Nim : L2A009131

C. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sipil

D. Perguruan tinggi : Universitas Diponegoro

E. Jenis kelamin : Perempuan

F. No. Hp : 085725865911

Anggota

A. Nama Lengkap : Ferry R. A. Pratomo

B. NIM : L2A009089

C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

E. Jenis Kelamin : Laki-laki

F. No. Hp : 0858542600283

A. Nama Lengkap : Rahmat Kurniawan

B. NIM : L2A009138

C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

E. Jenis Kelamin : Laki-laki

F. No. Hp : 085758173092

A. Nama Lengkap : Bobby Rio Indriyantho

B. NIM : L2A009004

C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

E. Jenis Kelamin : Laki-laki

F. No. Hp : 085643725591

Page 19: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

16

A. Nama Lengkap : Ichsan Ramdhani

B. NIM : L2A008073

C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

E. Jenis Kelamin : Laki-laki

F. No. Hp : 085642572068

1.2 Nama dan Biodata Dosen Pendamping

A. Nama : Dr. Ir. Nuroji, MS.

B. Tempat Tanggal Lahir : Pemalang, 16 Maret 1963

C. Pangkat dan Golongan/NIP : Penata Muda/IIIc/195508211983031002

D. Jabatan : Dosen Teknik Sipil UNDIP

E. Instansi : Universitas Diponegoro Semarang

F. Alamat Rumah : Perumahan Bumi Wana Mukti H3/21

Semarang

G. Telepon : 08157703393

Riwayat Pendidikan

Sarjana (S1) : Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro

Semarang. (1989)

S2 : Magister Teknik Sipil (Rekayasa Struktur)

Institut Teknologi Bandung. (1996)

S3 : Doktor Teknik Sipil

Institut Teknologi Bandung. (2004)

Pengalaman Penelitian

1. Nuroji, Purwanto, Wibowo, H, Pemodelan Retak dan Bond-Slip pada

Struktur Beton bertulang dengan Menggunakan Nonlinear Finite Element

Method, Penelitian Hibah Bersaing Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional, sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan

Page 20: Subtitusi Kerikil Alam Dengan Kerikil Buatan Dari Lumpur Sidoarjo Dan Limbah Batu Bara (Fly Ash)

17

hibah penugasan penelitian desentralisasi Tahun Anggaran 2008, No.

321/SP2H/PP/PP2M III/2008 tanggal 5 Maret 2008.

2. Nuroji , Indarto, H. dan Nurhuda, I., “Pengaruh Geometri Penampang dan

Konfigurasi Tulangan pada Struktur Beton Bertulang Terhadap Momen

Biaksial”, Technological And Professional Skills Development Sector Project

(ADB Loan No. 1792-INO) Universitas Diponegoro Batch I,2004/2005

3. Nuroji dan Yulita, “Studi Numerik Tentang Struktur Beton Bertulang dengan

Pengaruh Retak pada Beton”, Technological And Professional Skills

Development Sector Project (ADB Loan No. 1792-INO) Universitas

Diponegoro Batch I,2001/2002.

4. Nuroji, Indarto, H dan Wibowo, M. A.,"Analisis Numerik Penampang Balok

Beton Bertulang dengan Menggunakan Model Hubungan Tegangan

Regangan Beton Hognestad", Penelitian Dosen Muda, th 1998/1999 No.

Kontrak 054/P2IPT/DPPM/98/LITMUD/1998. Lembaga Penelitian UNDIP,

1999.

Publikasi

1. Ananta, S., Dicky, R.M., Suharwanto, Nuroji, “ Perilaku Rambat Retak

diagonal pada Beam Column Joint”, Jurnal Teknik Sipil, V. 7, Januari, 2000.

2. Nuroji, Himawan Indarto dan M. Agung Wibowo, "Analisis Numerik

Penampang Balok Beton Bertulang dengan Menggunakan Model Hubungan

Tegangan Regangan Beton Hognestad", Artikel Ilmiah Penelitian Dosen

Muda, th 1998/1999 No. Kontrak 054/P2IPT/DPPM/98/LITMUD/1998.

Lembaga Penelitian UNDIP, 1999.

3. Ananta Sofwan, Dicky R. Munaf, Suharwanto dan Nuroji, “Perilaku Rambat

Retak Diagonal pada Beam-Column Joint, Paper Penelitian Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi Dasar, Nomor: 20/PPIPD/DPPM/97/PPIPD/1997.

4. Dicky R. Munaf, Suharwanto dan Nuroji, "Kajian Beton Daur Ulang Sebagai

Material Alternatif yang ramah lingkungan", Majalah Pilar UNDIP. 1997.