Subtitusi Kerikil Alam dengan Krikil Buatan dari Lumpur Sidoarjo dan Limbah Batu Bara.pdf

20
PRO SUBTITUSI KE LUMPUR S Dyah Ferry Rahm Bobb Ichsa OGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUA SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA ( BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh : h Kusumaningrum L2A009131 y R. A. Pratomo L2A009089 mat Kurniawan L2A009138 by Rio Indriyantho L2A009004 an Ramdhani L2A008073 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010 i ATAN DARI (fly ash) PKM-P

description

pengganti material kerikil alam dengan sintetis

Transcript of Subtitusi Kerikil Alam dengan Krikil Buatan dari Lumpur Sidoarjo dan Limbah Batu Bara.pdf

  • PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    SUBTITUSI KERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUATAN DARI

    LUMPUR SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA (

    Dyah Kusumaningrum

    Ferry R. A. Pratomo

    Rahmat Kurniawan

    Bobby Rio Indriyant

    Ichsan Ramdhani

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    SUBTITUSI KERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUATAN DARI

    LUMPUR SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA (

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan Oleh :

    Dyah Kusumaningrum L2A009131

    Ferry R. A. Pratomo L2A009089

    Rahmat Kurniawan L2A009138

    Bobby Rio Indriyantho L2A009004

    Ichsan Ramdhani L2A008073

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2010

    i

    SUBTITUSI KERIKIL ALAM DENGAN KERIKIL BUATAN DARI

    LUMPUR SIDOARJO DAN LIMBAH BATU BARA (fly ash)

    PKM-P

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    1. Judul Kegiatan : Subtitusi kerikil alam dengan kerikil buatan dari lumpur

    Sidoarjo dan limbah batu bara (fly ash)

    2. Bidang Kegiatan : () PKM-P ( ) PKM-K

    ( ) PKM-T ( ) PKM-M

    4. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

    ( ) MIPA () Teknologi dan Rekayasa

    ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

    ( ) Pendidikan

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Dyah Kusumaningrumb. NIM : L2A 009 131c. Jurusan : Teknik Sipild. Universitas : Universitas Diponegoroe. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Jl.Mangga 47 RT 06 RW III

    Kunduran -Blora- Jawa Tengahf. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 4 orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Nuroji, MS.

    b. NIP : 196303161991031002

    c. Alamat Rumah dan No Telp./HP : Perumahan Bumi Wana Mukti

    H3/21 Semarang/ 08157703393

    6. Biaya Kegiatan Total :

    a. Dikti : Rp 6.900.000,00

    b. Sumber lain : Rp 0,00

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (lima) bulan

  • iii

    Semarang, Oktober 2010

    Menyetujui,

    Ketua Jurusan Teknik SipilUniversitas Diponegoro,

    Ir. Sri Sangkawati, MS.NIP.196005281988031001

    Ketua Pelaksana Kegiatan,

    Dyah KusumaningrumNIM. L2A00913

    Pembantu Rektor IIIUniversitas Diponegoro,

    Sukinta SH, M.HumNIP. 196005281988031001

    Dosen Pendamping

    Dr. Ir. Nuroji, MS.NIP. 195508211983031002

  • 1A. JUDUL

    Subtitusi kerikil alam dengan kerikil buatan dari lumpur Sidoarjo dan

    limbah batu bara (fly ash).

    B. LATAR BELAKANG

    Lumpur panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini

    para ahli geologi sebagai mud volcano atau gunung api lumpur yang meletus dari

    dalam tanah. Keyakinan itu didasarkan hasil penelitian selama sebulan. Karena

    itu, tidak ada yang bisa memastikan kapan semburan lumpur itu akan berhenti

    atau justru semakin membesar. Penelitian dilakukan bersama 20 ahli Geologi

    lainnya, termasuk dari ahli Oslo University, Adriono Manzin dan Georgio

    Avmanov, diketahui lumpur yang menyembur tersebut sudah berusia sekitar 4,9

    juta tahun.

    Para ahli Geologi sudah membuat analisis, lumpur akan terus menyembur

    sampai 31 tahun kedepan. Kalau sampai hari ke-177 (26/11/2006) lumpur sudah

    demikian parah maka pada 31 tahun kedepan atau hari ke-11315, Lapindo

    seharusnya sudah dapat memperkirakan berapa luas lahan yang diperlukan untuk

    menampung lumpur tersebut dan bagaimana dampak sosial yang diakibatkan oleh

    lumpur Lapindo tersebut.

    Di sisi lain, kita dihadapkan dengan masalah limbah pembakaran batu bara

    (fly ash). Sehubungan dengan meningkatnya jumlah pembangunan PLTU

    berbahan bakar batubara di Indonesia, maka jumlah limbah abu terbang juga akan

    meningkat yaitu jumlah limbah PLTU pada tahun 2000 sebanyak 1,66 juta ton,

    sedangkan pada tahun 2006 diperkirakan akan mencapai sekitar 2 juta ton. Khusus

    untuk limbah abu dari PLTU Suralaya, sejak tahun 2000 hingga tahun 2006,

    diperkirakan ada akumulasi jumlah abu sebanyak 219.000 ton/tahun.

    Berdasarkan rencana pembangunan energi listrik di Indonesia, pada akhir

    2010 harus terpenuhi pertambahan energi listrik sebesar 10.000 Mega Watt. Itu

    artinya perlu dibangun lagi pembangkit listrik sebanyak tidak kurang dari 10

    buah. Seluruh pembangkit listrik ini merupakan pembangkit listrik dengan bahan

  • 2bakar batu bara Jika limbah abu ini tidak dimanfaatkan, akan menjadi masalah

    pencemaran lingkungan.

    Perkembangan teknologi mengarahkan pengembangan infrastruktur pada

    pengunaan struktur menggunakan material ringan tanpa mengurangi kekuatannya.

    Pengunaan material ringan sebagai bahan pembentuk struktur akan mengurangi

    berat total suatu bangunan. Hal tersebut dapat mengurangi penggunaan material

    bagian pendukung dan pondasi sehingga biaya keseluruhan konstruksi bangunan

    akan berkurang.

    Agregat memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur.

    Agregat kasar atau sering kita sebut kerikil memiliki porsi terbesar dalam suatu

    konstruksi, yaitu lebih dari 90 persen dari perkerasan aspal dan 80 persen dari

    beton agregat kasar. Penggunaan agregat kasar yang berlebihan, tentu akan

    menimbulkan kerusakan alam yang berdampak signifikan pada kehidupan

    manusia .

    Produksi agregat di Amerika meningkat tajam dari 58 juta ton pada tahun

    1900 menjadi 2,3 miliyar ton pada tahun 1996. Agregat menyumbang lebih dari

    dua pertiga dari sekitar 3,3 miliar ton metrik nonfuel mineral yang diproduksi di

    Amerika Serikat pada tahun 1996. Tahun 2020 produksi batu pecah AS, yang

    diperkirakan akan meningkat lebih dari 20 persen, akan menjadi sekitar 1,6 miliar

    metrik ton, sedangkan produksi pasir dan kerikil akan hanya di bawah 1,1 miliar

    metrik ton, meningkat 14 persen. Jumlah batu pecah untuk diproduksi dalam 20

    tahun mendatang akan sama dengan jumlah semua batu yang dihasilkan selama

    abad ini, sekitar 36,5 miliar ton metrik.

    Sebagai salah satu upaya mengatasi berbagai tantangan tersebut, dilakukan

    penelitian tentang pembuatan kerikil buatan dari lumpur Sidoarjo dan fly ash.

    Lumpur Sidoarjo mengandung sianida bebas, arsen, HCL > 700 ppm, zat B3

    (bahan beracun berbahaya). Pemanfaatan lumpur Sidoarjo untuk material

    konstruksi lebih tepat karena dalam pembuatan material konstruksi akan terjadi

    reaksi solodifikasi yaitu reaksi yang menyatukan berbagai material menjadi satu.

    Zat-zat beracun tersebut dapat terikat sehingga tidak larut dalam air. Selain itu

    lumpur Sidoarjo juga mengandung minyak dan lemak yang tidak boleh ada dalam

  • 3beton. Melalui proses pengeringan dan pembakaran yang akan dilakukan saat

    pembuatan kerikil buatan, minyak dan lemak dapat direduksi. Fly ash

    mengandung silika tinggi hingga 70% dimanfaatkan untuk merekatkan dan

    meningkatkan kuat tekan kerikil buatan.

    C. PERUMUSAN MASALAH

    Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan

    sebelumnya, akan diteliti pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai pengganti agregat

    kasar pada bahan dasar pembentukan beton. Maka, perumusan masalah dari

    penelitian ini yaitu :

    1. Bagaimana pengaruh fly ash terhadap kuat tekan kerikil buatan?

    2. Berapa komposisi optimal perbandingan lumpur Sidoarjo : clay : fly

    ash?

    3. Berapa besar efisiensi biaya pembutan dengan pemakian agregat

    buatan?

    D. TUJUAN

    Tujuan dari penelitian ini antara lain:

    1. Menggunakan potensi lumpur Sidoarjo secara optimal.

    2. Menggunakan potensi fly ash secara optimal

    3. Melakukan pengembangan terhadap material beton.

    4. Menyempurnakan penelitian sebelumnya.

    E. LUARAN YANG DIHARAPKAN1. Pemahaman tentang karakteristik kerikil buatan pengganti kerikil alam.

    2. Menghasilkan material konstruksi ringan yang memiliki kekuatan dan

    kekakuan yang cukup.

    3. Menghasikan material konstruksi yang ramah lingkungan sekaligus

    memanfaatkan sumber daya tak terprediksi yaitu lumpur Sidoarjo dan

    sumber daya limbah fly ash.

  • 4F. KEGUNAAN

    Kegunaan penelitian dilakukannya penelitian ini, antara lain :

    1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah terhadap

    perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang rekayasa struktur

    bangunan, terutama pada pengembangan beton.

    2. Menggali potensi ekonomis lumpur Lapindo dan fly ash sebagai bahan

    dasar beton.

    3. Diharapkan dapat memberikan solusi dari permasalahan lumpur Lapindo

    baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi.

    4. Diharapkan memberikan solusi dari permasalahan pencemaran

    lingkungan akibat limbah pembakaran batu bara.

    5. Mengurangi eksploitasi batu alam sebagai material dengan komposisi

    terbesar dalam pembuatan beton yang merupakan non-renewable

    resource.

    G. TINJAUAN PUSTAKA

    Lumpur sidoarjo

    Semburan panas yang terjadi pada tanggal 29 Mei 2009 di Desa

    Renokenongo Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

    berdasarkan laporan BPPT dinyatakan sebagai sebuah mud volcano (Media

    Center Lusi, edisi V November 2006) yang dipicu oleh kelalaian operasi

    pengeboran (Davies, RJ, 2007). Lokasi semburan lumpur ini berada di

    Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km

    sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan

    Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.

    Mud volcano adalah suatu fenomena alam munculnya sebentuk

    gunung kecil yang berasal dari keluaran lumpur berlempung dengan tinggi

    sekitar 1-2 meter. Gunung lumpur ini terbentuk dari campuran air panas dan

    sedimen halus/lempung yang keluar melalui dua cara yaitu: secara lambat dari

    sumbernya di dalam tanah seperti lelehan lahar atau menyembur ke udara

    seperti air mancur lahar yang mengeluarkan gas vulkanik dan air panas.

  • 5Lumpur yang mengandung lempung tersebut berasal dari batuan padat yang

    mendapat tekanan dari gas vulkanik dan panas yang berusaha keluar dari

    magma di bawah tanah sehingga menyebabkan air tanah berubah menjadi

    campuran yang panas dan bersifat asam yang secara kimia dapat merubah

    batuan tersebut menjadi bentuk sedimen halus seperti lempung

    (http://volcanoes.usgs.gov).

    Peristiwa Porong adalah peristiwa yang pertama terjadi di dunia

    (Makky S. Jaya). Dimana dari hasil penelitian berbagai pakar didapatkan

    bahwa lumpur Porong Lapindo ini memiliki kandungan seperti mangan,

    natrium, besi (terlarut dalam 0,1 N), chlor, alumunium, boron, barium,

    timbale, raksa ( 2,565 mg/liter Hg baku mutunya: 0,002 mg/l Hg ), sianida

    bebas, arsen, HCL> 700 ppm, zat B3 (bahan beracun berbahaya) (Gempur

    Adnan), minyak dan lemak, BOD dan COD serta kandungan minyak dan

    lemak yang cukup tinggi dan akan cukup berbahaya bila langsung dibuang di

    perairan seperti sungai, irigasi dan lain- lain.

    Tabel 7.1. Kandungan Kimia Lumpur Lapindo

    Nama Material Pesentase

    SiO2 53,1

    CaO 2,07

    Fe2O3 5,6

    Al2O3 18,27

    TiO2 0,57

    MgO 2,89

    Na2O 2,97

    K2O 1,44

    SO2 2,96

    Hilang Pijar 10,15

    Sumber: Ngk. Made Wiryasa Anom, I Nyoman Sugita, dan Agus Surya

    Wedasono. 2008

  • 6Pemanfaatan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo untuk bahan

    bangunan dinilai aman bagi kesehatan. Meski mengandung senyawa phenol, seng,

    tembaga dan krom, karena tidak langsung kontak fisik dengan manusia, bahan

    bangunan dari lumpur, aman bagi kesehatan (Mukono, 2006). Selain aman untuk

    kesehatan, lumpur Lapindo mengandung senyawa material yang mirip pozolanik

    material. Lumpur Lapindo juga diklarifikasikan ke dalam kelas IV, dimana

    berpotensi sebagai bata berdinding tipis, berongga, keramik dan material bahan

    bangunan lainnya (Diagram Winkler, 2006).

    Berikut merupakan hasil uji tekstur tanah lumpur Lapindo yang telah

    dilakukan oleh penelitian sebelumnya:

    Tabel 7.2. Tekstur Tanah Lumpur Sidoarjo

    Tekstur Tanah Persentase(%)

    Sand (pasir) 11,20 %

    Silt (debu) 59,36 %

    Clay (lempung) 29,44%

    Sumber: Arya Mufti, 2009

    Fly ash

    Menurut ASTM C 618 (ASTM 1995,304), abu terbang (fly ash)

    didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran batu bara atau bubuk

    batu bara. Fly ash dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang normal yang

    dihasilkan dari pembakaran batu bara antrasit atau batu bara bituminus dan abu

    terbang kelas C yang dihasikan dari batu bara jenis lignite atau subbituminus. Abu

    terbang kelas C kemungkinan mengandung kapur (lime) lebih dari 10 % beratnya.

    Berdasarkan ASTM C618 96 Volume 04.02 fly ash dibagi dalam 3

    kategori. Kategori tersebut disajikan pada Tabel 7.3

  • 7Tabel 7.3. Persyaratan Kandungan Kimia Fly Ash

    Senyawa Kimia Jenis F Jenis C

    Oksida Silika(SiO2 ) + Oksida Alumina (Al2O3)

    + Oksida Besi (Fe2O3) minimum %

    70.0 50.0

    Trioksida Sulfur (SO3),maksimum % 5.0 5.0

    Kadar air, maksimum % 3.0 3.0

    Kehilangan panas, maksimum % 10 6.0

    ASTM C618 96 Volume 04.02 juga mensyaratkan syarat fisik seperti pada

    Tabel 7.4

    Tabel 7.4. Persyaratan Fisika Fly Ash

    Persyaratan Fisika Kelas Campuran

    F C N

    Jumlah yang dipertahankan ayakan 45 (no. 325),

    maks %

    34 34 34

    Indeks aktivitas kekuatan:

    Dengan semen, umur 7 hari, min, %

    75 75 75

    Dengan semen, umur 28 hari, min, % 75 75 75

    Kebutuhan air, maks,% 115 115 115

    Autoclave ekspantsion atau contraction, maks,% 0,8 0,8 0,8

    Density, maks variasi dari rata-rata,% 5 5 5

    % tertahan ayakan 45m, maks variasi,% dari rata-

    rata

    5 5 5

    Tingkat pemanfaatan abu terbang dalam produksi semen saat ini masih

    tergolong amat rendah. Cina memanfaatkan sekitar 15 persen, India kurang dari

    lima persen, untuk memanfaatkan abu terbang dalam pembuatan beton. Abu

    terbang ini sendiri, kalau tidak dimanfaatkan juga bisa menjadi ancaman bagi

    lingkungan. Karenanya dapat dikatakan, pemanfaatan abu terbang akan

  • 8mendatangkan efek ganda pada tindak penyelamatan lingkungan, yaitu

    penggunaan abu terbang akan memangkas dampak negatif kalau bahan sisa ini

    dibuang begitu saja dan sekaligus mengurangi penggunaan semen Portland dalam

    pembuatan beton.

    H. METODE PELAKSANAAN

    Diagram alir penelitian

    Gambar 8.1 Diagram alir kegiatan

    MULAI

    PERMASALAHAN

    STUDI LITERATUR

    PERSIAPAN

    Pengambilan Lumpur Lapindo keSidoarjo

    Pengeringan dengan sinar matahari

    Penghalusan dengan Los AngelesAbrasion Machine

    Pengambilan clay ke Mayong,Jepara

    Penyaringan dengan saringan

    Penentuan proporsi campuranoptimal agregat ringan

    Pembuatan agregat ringan buatan

    Pengambilan Suralayafly ash

    Pengeringan dengan sinar matahari

    Pembakaran agregat di krematoriumdengan suhu 1000 C selama 2 jam

    Analisis

    Kesimpulan

    Selesai

  • 9Proses Pembuatan Agregat Buatan

    Pengambilan lumpur Sidoarjo, clay, dan fly ash

    Pengambilan lumpur Lapindo dilakukan di Porong, Sidoarjo. Lumpur yang

    diambil harus sedekat mungkin dengan pusat semburan untuk menjaga

    keasliannya. Lokasi terdekat yang masih dapat dikunjungi berada di radius 300

    m dari pusat semburan. Pengambilan dilakukan pada tempat tersebut.

    Pengambilan clay dilakukan di Mayong, Jepara, yang merupakan quarry

    clay untuk kerajinan gerabah masyarakat setempat. Pemilihan clay yang berasal

    dari Mayong didasarkan atas kualitasnya yang baik. Hal ini dibuktikan dari

    pemanfaatan clay Mayong untuk kerajinan gerabah. Kerajinan gerabah

    membutuhkan kualitas clay yang baik dengan butiran yang halus serta tidak

    tercampur dengan pasir.

    Pengambilan fly ash di Abu terbang PLTU Suralaya berbutir halus (0.31

    300.74 mm), dengan distribusi 80% berukuran 0.31 40.99 mm, atau d50 = 6,22

    mm, bentuk butiran membulat dan tidak berikatan satu sama lain (terlepas),

    komposisi mineralnya adalah kuarsa dan sedikit mulite. Komposisi kimia SiO2 =

    72,9%, Al2O3 = 11,4% dengan kadar pengotor cukup tinggi seperti besi = 6%,

    titan = 0,8%, oksida natrium =1,5% serta kapur = 3,2%

    Pengeringan, penghancuran dan penyaringan lumpur Sidoarjo , clay, dan fly

    ash

    Setelah proses pengambilan, lumpur Sidoarjo ,clay dan fly ash dikeringkan

    dengan cara dijemur atau dioven. Pengeringan sementara ini bertujuan untuk

    menghilangkan kadar air agar proses pengerjaan menjadi lebih mudah. Setelah

    kadar air hilang, dilakukan proses penghancuran bongkahan-bongkahan lumpur

    Sidoarjo dan clay menjadi serbuk kasar dan bongkahan yang lebih kecil dengan

    menggunakan Los Angeles Abrasion Machine. Proses selanjutnya adalah

    penyaringan dengan menggunakan saringan Proses penyaringan bertujuan untuk

    merubah bentuk lumpur Lapindo, clay dan fly ash menjadi serbuk dengan ukuran

    yang seragam. Selain itu juga dapat memisahkan material dari bahan-bahan yang

    tidak diinginkan.

  • 10

    Penambahan clay dan fly ash

    Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kompisisi terbesar

    lumpur Lapindo adalah debu, yaitu sebesar 59,36 % (Arya Mufti, 2009). Hal ini

    menyebabkan kohesi lumpur Lapindo sangat kecil sehingga perlu ditambahkan

    clay untuk memberikan kemudahan dalam pembuatan agregat ringan

    buatan.Penambahkan limbah pembakaran batu bara (fly ash) untuk meningkatkan

    kuat tekan agregat ringan buatan serta mengurangi pemakaian clay.

    Pembakaran dan uji tekan benda uji

    Setelah keseluruhan benda uji menjadi kering dan dapat dibawa, kemudian

    dilakukan proses pembakaran di krematorium dengan suhu mencapai 1000oC

    selama 2 jam. Pembakaran benda uji pada suhu yang tinggi ini bertujuan untuk

    menghilangkan kadar air serta memecah ikatan kimia. Dengan pecahnya ikatan

    kimia, unsur-unsur berbahaya yang terkandung di dalam benda uji dapat

    dihilangkan.

    Gambar 3.2. Tampak Depan Ruang Pembakaran

    Gambar 3.3. Proses masuk dan keluarnya udara panas

  • 11

    Pembuatan agregat buatan

    Setelah mendapatkan prosentase optimal antara lumpur Lapindo dengan

    clay, maka pembuatan agregat buatan dapat dilasanakan. Cara kerjanya adalah

    sebagai berikut.

    1. Menimbang lumpur Sidoarjo, clay dan fly ash sesuai dengan prosentase dan

    volume yang diinginkan.

    2. Mencampur ketiga bahan dalam keadaan kering sampai campuran menjadi

    homogen.

    3. Menambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam campuran hingga merata. Air

    yang ditambahkan harus sesuai. Hasil campuran tidak boleh terlalu encer

    maupun terlalu kering.

    4. Membentuk agregat buatan dengan alat sondir.

    5. Mengeringkan agregat buatan yang masih basah dengan cara dijemur atau

    dioven agar kadar airnya berkurang sehingga tidak berubah bentuk saat

    dibawa.

    6. Menyusun agregat buatan di ruang kremasi. Agregat buatan diletakkan di atas

    nampan dan disebar hingga merata. Tebal lapisan agregat buatan tidak boleh

    lebih dari 3 cm agar pembakaran dapat merata (seluruh agregat dapat terbakar

    semua).

    7. Membakar agregat buatan hingga suhu mencapai 1000oC selama 2 jam.

    8. Mengambil agregat buatan yang telah dibakar dari ruang kremasi.

  • 12

    I. JADWAL KEGIATAN

    No Uraian kegiatan Bulan

    1 2 3 4 5

    1 Studi literatur

    2 Perencanaan campuran

    3 Pengambilan bahan baku

    (lumpur Sidoarjo, fly

    ash,dan clay)

    4 Pengeringan lumpur

    Sidoarjo

    5 Pengayakan lumpur

    Sidoarjo

    6 Pembuatan benda uji

    7 Pembakaran benda uji

    8 Pengujian benda uji

    9 Penyusunan laporan

    10 Presentasi hasil

  • 13

    J. RANCANGAN BIAYA

    NO URAIAN BIAYA (Rp)1. Peralatan

    Krematorium

    Peralatan pengambilan lumpur

    Laboratorium

    Peralatan laboratorium

    600.000,00

    500.000,00

    700.000,00

    600.000,00

    Jumlah Rp 2.400.000,00

    2 Perjalanan

    Transportasi pengambilan lumpur Lapindo

    Transportasi pengambilan clay di Jepara

    Transportasi pengambilan fly ash Suralaya

    Transportasi lokal

    800.000,00

    400.000,00

    1.500.000,00

    300.000,00

    Jumlah Rp 3.000.000,00

    3 Lain-lain

    Pembuatan laporan

    Administrasi

    Dokumentasi

    Internet

    Komunikasi

    Literatur

    Konsumsi

    100.000,00

    200.000,00

    100.000,00

    100.000,00

    200.000,00

    300.000,00

    500.000,00

    d. Jumlah Rp 1.400.000,00

    e. Total Rp 6.900.000,00

  • 14

    K. DAFTAR PUSTAKA

    Anom, Ngk. Made Wiryasa, I Nyoman Sugita, dan Agus Surya Wedasono. 2008.Penelitian tentang Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai BahanSubtitusi Semen Pada Pembuatan Paving Block. Program Studi TeknikSipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar.

    Anonim, ASTM - 04.02, 1996, Concrete and Aggregates, Easton, USA.Anonimus. 2002. Standar Nasional Indonesia: Agregat Ringan Untuk Beton

    Ringan Struktural. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.Anonimus. 2008. Standar Nasional Indonesia: Cara Uji Berat Isi Beton Ringan

    Struktural. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.Arif Zulkifly, Bahan Komprehensif Lumpur Lapindo,

    www.googlesearch.com.,/02/02/2010/12.03Aristianto. 2006. Pemeriksaan Pendahuluan Lumpur Lapindo Sidoarjo Untuk

    Produk Keramik. Bandung: Balai Besar Keramik.Department of Coal, Government of India. 1985. Coal and Furnace Operation

    Improved techniques.Mehta, P.K. 1986. Structure, Properties, and Material. New Jersey: Prentice Hall.Mukono. 2006. Pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo Sebagai Bahan Bangunan.

    Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.Maryoto, Agus. 2008. Pengaruh Penggunaan High Volume Fly Ash Pada Kuat

    Tekan Mortar. Program Studi Sipil Fakultas Sains dan TeknikUniversitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

    Pasaribu P, Ramos. 2006. Analisis Kemampuan Beton Ringan-Abu Sekam Padi.Jakarta: Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah UniversitasTarumanagara.

    Puspitasari, Ira. 2010. Kajian Ekperimental pada Beton dengan MenggunkanAgegat Kasar Buatan dari Lumpur Lapindo. Teknik Sipil UniversitasDiponegoro, Semarang.

    The USGS Monerals Information, Recycled aggregates, www.googlesearch.com.,18/10/2010/15.00

    Pemanfaatan Lumpur yang Dikatakan Bencana Lapindo,http://www.kompas.com/kompascetak/0609/03/persona/2919985.htm.,02/02/2010/11.59

  • 15

    L. LAMPIRAN

    1.1 Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

    Ketua Pelaksana Kegiatan

    A Nama Lengkap : Dyah Kusumaningrum

    B. Nim : L2A009131

    C. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sipil

    D. Perguruan tinggi : Universitas Diponegoro

    E. Jenis kelamin : Perempuan

    F. No. Hp : 085725865911

    Anggota

    A. Nama Lengkap : Ferry R. A. Pratomo

    B. NIM : L2A009089

    C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

    D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    E. Jenis Kelamin : Laki-laki

    F. No. Hp : 0858542600283

    A. Nama Lengkap : Rahmat Kurniawan

    B. NIM : L2A009138

    C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

    D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    E. Jenis Kelamin : Laki-laki

    F. No. Hp : 085758173092

    A. Nama Lengkap : Bobby Rio Indriyantho

    B. NIM : L2A009004

    C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

    D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    E. Jenis Kelamin : Laki-laki

    F. No. Hp : 085643725591

  • 16

    A. Nama Lengkap : Ichsan Ramdhani

    B. NIM : L2A008073

    C. Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Sipil

    D. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

    E. Jenis Kelamin : Laki-laki

    F. No. Hp : 085642572068

    1.2 Nama dan Biodata Dosen Pendamping

    A. Nama : Dr. Ir. Nuroji, MS.

    B. Tempat Tanggal Lahir : Pemalang, 16 Maret 1963

    C. Pangkat dan Golongan/NIP : Penata Muda/IIIc/195508211983031002

    D. Jabatan : Dosen Teknik Sipil UNDIP

    E. Instansi : Universitas Diponegoro Semarang

    F. Alamat Rumah : Perumahan Bumi Wana Mukti H3/21

    Semarang

    G. Telepon : 08157703393

    Riwayat Pendidikan

    Sarjana (S1) : Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro

    Semarang. (1989)

    S2 : Magister Teknik Sipil (Rekayasa Struktur)

    Institut Teknologi Bandung. (1996)

    S3 : Doktor Teknik Sipil

    Institut Teknologi Bandung. (2004)

    Pengalaman Penelitian

    1. Nuroji, Purwanto, Wibowo, H, Pemodelan Retak dan Bond-Slip pada

    Struktur Beton bertulang dengan Menggunakan Nonlinear Finite Element

    Method, Penelitian Hibah Bersaing Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

    Departemen Pendidikan Nasional, sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan

  • 17

    hibah penugasan penelitian desentralisasi Tahun Anggaran 2008, No.

    321/SP2H/PP/PP2M III/2008 tanggal 5 Maret 2008.

    2. Nuroji , Indarto, H. dan Nurhuda, I., Pengaruh Geometri Penampang dan

    Konfigurasi Tulangan pada Struktur Beton Bertulang Terhadap Momen

    Biaksial, Technological And Professional Skills Development Sector Project

    (ADB Loan No. 1792-INO) Universitas Diponegoro Batch I,2004/2005

    3. Nuroji dan Yulita, Studi Numerik Tentang Struktur Beton Bertulang dengan

    Pengaruh Retak pada Beton, Technological And Professional Skills

    Development Sector Project (ADB Loan No. 1792-INO) Universitas

    Diponegoro Batch I,2001/2002.

    4. Nuroji, Indarto, H dan Wibowo, M. A.,"Analisis Numerik Penampang Balok

    Beton Bertulang dengan Menggunakan Model Hubungan Tegangan

    Regangan Beton Hognestad", Penelitian Dosen Muda, th 1998/1999 No.

    Kontrak 054/P2IPT/DPPM/98/LITMUD/1998. Lembaga Penelitian UNDIP,

    1999.

    Publikasi

    1. Ananta, S., Dicky, R.M., Suharwanto, Nuroji, Perilaku Rambat Retak

    diagonal pada Beam Column Joint, Jurnal Teknik Sipil, V. 7, Januari, 2000.

    2. Nuroji, Himawan Indarto dan M. Agung Wibowo, "Analisis Numerik

    Penampang Balok Beton Bertulang dengan Menggunakan Model Hubungan

    Tegangan Regangan Beton Hognestad", Artikel Ilmiah Penelitian Dosen

    Muda, th 1998/1999 No. Kontrak 054/P2IPT/DPPM/98/LITMUD/1998.

    Lembaga Penelitian UNDIP, 1999.

    3. Ananta Sofwan, Dicky R. Munaf, Suharwanto dan Nuroji, Perilaku Rambat

    Retak Diagonal pada Beam-Column Joint, Paper Penelitian Ilmu Pengetahuan

    dan Teknologi Dasar, Nomor: 20/PPIPD/DPPM/97/PPIPD/1997.

    4. Dicky R. Munaf, Suharwanto dan Nuroji, "Kajian Beton Daur Ulang Sebagai

    Material Alternatif yang ramah lingkungan", Majalah Pilar UNDIP. 1997.