Parameter Warna

3
Parameter Warna Minyak atsiri yang baru diekstrak biasanya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan, tetapi ada juga beberapa minyak berwarna kemerah-merahan, hijau, coklat, biru. Minyak atsiri apabila dibiarkan lama diudara dan terkena sinar matahari maka warna minyak dapat menjadi gelap, bau berubah, minyak menjadi lebih kental dan akhirnya membentuk resin (Syarief dan Anies, 1988 dalam Masriah, 2007). Untuk mencegah supaya tidak berubah warna, minyak atsiri harus terlindung dari pengaruh cahaya, misalnya disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap. Bejana tersebut juga diisi sepenuh mungkin sehingga tidak memungkinkan berhubungan langsung dengan oksigen udara, ditutup rapat serta disimpan ditempat yang kering dan sejuk (Gunawan dan Mulyani, 2004). Tabel 4. Warna Minyak Atsiri Serai (Cymbopogon citratus) No. Metode Warna Minyak Visual Color reader 1 Steam Kuning Kecoklatan 21 2 Rebus Putih Kekuningan 24,83 Dari hasil tabel 4 menunujukkan bahwa terdapat perbedaan warna antara metode steam dan rebus yang

description

g

Transcript of Parameter Warna

Parameter Warna

Minyak atsiri yang baru diekstrak biasanya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan, tetapi ada juga beberapa minyak berwarna kemerah-merahan, hijau, coklat, biru. Minyak atsiri apabila dibiarkan lama diudara dan terkena sinar matahari maka warna minyak dapat menjadi gelap, bau berubah, minyak menjadi lebih kental dan akhirnya membentuk resin (Syarief dan Anies, 1988 dalam Masriah, 2007).Untuk mencegah supaya tidak berubah warna, minyak atsiri harus terlindung dari pengaruh cahaya, misalnya disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap. Bejana tersebut juga diisi sepenuh mungkin sehingga tidak memungkinkan berhubungan langsung dengan oksigen udara, ditutup rapat serta disimpan ditempat yang kering dan sejuk (Gunawan dan Mulyani, 2004).Tabel 4. Warna Minyak Atsiri Serai (Cymbopogon citratus)No.MetodeWarna Minyak

VisualColor reader

1SteamKuning Kecoklatan21

2RebusPutih Kekuningan24,83

Dari hasil tabel 4 menunujukkan bahwa terdapat perbedaan warna antara metode steam dan rebus yang dilihat dengan visual serta color reader dalam bentuk angka. Warna minyak atsiri serai steam berwarna kuning kecoklatan setelah mengalami pendiaman selama 24 jam yang diletakkan pada kulkas karena untuk mencegah penguapan yang terjadi pada minyak atsiri serai, sedangkan minyak atsiri serai dengan metode rebus berwaena putih kekuningan. Tabel 1 Standar Mutu Minyak Serai Dapur Menurut EOAKarakteristikEast Indian OilWest Indian Oil

WarnaKuning tua sampai merah coklat mudaKuning muda sampai coklat muda

Sumber: EOADilihat dari standar mutu minyak serai menurut EOA, dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini bahwa minyak atsiri serai dengan metode steam yang dapat digunakan karena sudah sesuai standar yang diterapkan. Warna minyak atsiri yang berwarna kuning sampai dengan cokelat jika warnanya menjadi hitam itu diakibatkan oleh dua hal, yaitu: 1) Penyulingan pada suhu yg terlalu tinggi sehingga terjadi oksidasi aldehid atau hidrolisa ester (istilah penyuling, minyaknya gosong) yg ditandai dengan bilangan asam yg tinggi, dan 2) Penggunaan material carbon steel pd proses penyulingannya sehingga ada kontaminasi logam Fe dan Cu dalam minyak. Oleh sebab itu, rata-rata digunakan material stainless steel (Kimia Indonesia, 2005)Pada minyak atsiri serai diuji dengan color reader metode rebus lebih pucat atau lebih terang yakni nilai L atau lightness 24,83 dibandingkan minyak atsiri serai dengan metode steam yang lebih gelap yaitu nilai L 21. Nilai L menunjukkan tingkat kecerahan sampel. Semakin cerah sampel yang diukur maka nilai L mendekati 100. Sebaliknya semakin kusam (gelap), maka nilai L mendekati 0. Nilai a merupakan pengukuran warna kromatik campuran merah-hijau. Nilai b merupakan pengukuran warna kromatik campuran kuning-biru (Hutching, 1999).

Masriah. 2007. Penentuan Rendemen dan Mutu Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) dari Kulit Batang, Kulit Cabang, dan Daun. Skripsi Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan

Kimia Indonesia. 2005. http://groups.yahoo.com/group/kimia_indonesia/minyak// [14 Maret 2009]