Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

28
KELOMPOK 2 1. J. AKMAL HIDAYAT 0909045009 2. ARIF RAHMAN J. 0909045012 3. WAHYU AGUS P. 0909045019 4. WAHYU ARINDRA A. 0909045030 5. BAMBANG Y. 0909045032 6. RIFKY FITRIADI K. 0909045034 7. DERRY FAZRIN 0909045038 8. ARI PURWANTO 0909045058 FAKULTAS TEKNIK TEKNIK LINGKUNGAN

Transcript of Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

Page 1: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

KELOMPOK 2

1. J. AKMAL HIDAYAT 0909045009

2. ARIF RAHMAN J. 0909045012

3. WAHYU AGUS P. 0909045019

4. WAHYU ARINDRA A. 0909045030

5. BAMBANG Y. 0909045032

6. RIFKY FITRIADI K. 0909045034

7. DERRY FAZRIN 0909045038

8. ARI PURWANTO 0909045058

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

TAHUN AKADEMIK 2010/2011

Page 2: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

KATA PENGANTAR

Kami selaku penulis mengucapakan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa karena berkat karunia-Nyalah makalah ini dapat kami selesaikan. makalah ini

disusun berdasarkan pengumpulan materi-materi mengenai “ Parameter Parameter

Kualitas Air Limbah “ yang kami dapat dari berbagai sumber, terutama dari buku

atau modul mata kuliah Satuan Operasi serta dari penjelajahan website-website di

internet mengenai Parameter Parameter Kualitas Air Limbah.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen

pembimbing kami sebagai dosen mata kuliah Satuan operasi yang telah

membimbing kami untuk mempelajari mata kuliah ini.

Kami selaku penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan dalam

penyusunan makalah ini. Akan tetapi saya berharap semoga apa yang tertulis

dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi mereka yang memerlukan.

Samarinda, 12 September 2010

Penulis,

Kelompok 2

Page 3: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

BAB 1

PENDAHULUAN

I. I Latar Belakang

Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari

kandungan pencemar dalam limbah. Kandungan pencemar dalam limbah terdiri

dari berbagai parameter. Semakin sedikit parameter dan semakin kecil

konsentrasi, menunjukkan peluang pencemar terhadap lingkungan semakin kecil.

Ada berbagai alasan untuk mengatakan demikian. Tidak memberi

pengaruh terhadap lingkungan karena volume limbah kecil dan parameter

pencemar yang terdapat di dalamnya sedikit dengan konsentrasi kecil. Karena itu

andaikata masuk pun dalam lingkungan ternyata lingkungan mampu

menetralisasinya. Kandungan bahan yang terdapat dalam limbah konsentrasinya

barangkali dapat diabaikan karena kecilnya. Ada berbagai parameter pencemar

yang menimbulkan perubahan kualitas lingkungan namun tidak menimbulkan

pencemaran, Artinya lingkungan itu memberikan toleransi terhadap perubahan

serta tidak menimbulkan dampak negatif.

Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor Yaitu : volume air limbah,

kandungan bahan pencemar, frekuensi pembuangan limbah. Penetapan standar

kualitas limbah harus dihubungkan dengan kualitas lingkungan.

Kualitas lingkungan dipengaruhi berbagai komponen yang ada dalam

lingkungan itu seperti kualitas air, kepadatan penduduk, flora dan fauna,

kesuburan tanah, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Adanya perubahan konsentrasi

limbah menyebabkan terjadinya perubahan keadaan badan penerima. Semakin

lama badan penerima dituangi air limbah, semakin tinggi pula konsentrasi bahan

pencemar di dalamnya.

Page 4: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

Pada suatu saat badan penerima tidak mampu lagi. Memulihkan

keadaannya. Zat-zat pencemar yang masuk sudah terlalu banyak dan

mengakibatkan tidak ada lagi kemampuannya menetralisasinya. Atas dasar ini

perlu ditetapkan batas konsentrasi air limbah yang masuk dalam lingkungan badan

penerima. Dengan demikian walau dalam jangka waktu seberapa pun lingkungan

tetap mampu mentolerirnya. Toleransi ini menunjukkan kemampuan lingkungan

untuk menetralisasi ataupun mengeliminasi bahan pencemaran sehingga

perubahan kualitas negatif dapat dicegah. Dalam hal inilah perlunya batasan-

batasan konsentrasi yang disebut dengan standar kualitas limbah.

Pada jangka waktu yang cukup jauh akan timbul kesulitan menetapkan

perubahan kualitas karena periode waktu yang demikian jauh. Dengan konsentrasi

limbah tertentu, tidak terjadi perubahan kualitas lingkungan. Artinya perubahan

kualitas lingki.ngan tidak muncul dalam waktu relatif pendek bila hanya

berdasarkan standar kualitas limbah. Perubahan hanya dapat dipantau pada masa-

masa 20 atau 25 tahun yang akan datang. Dengan demikian maka standar kualitas

lingkungan perlu ditetapkan sebagai bagian dari penetapan kualitas limbah.

Sebagai air limbah diukur dengan parameter standar kualitas limbah dan sebagai

badan penerima diukur dengan standar kualitas lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

- Parameter Pencemaran Air

- Teknologi Pengolahan Air Limbah

- Parameter Kualitas Air

Page 5: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

BAB 2

ISI

Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air

dan Pengendalian Pencemaran menyatakan bahwa untuk menjamin kualitas air

yang dinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya, maka

perlu dilakukan upaya pengelolaan kualitas air. Upaya pengelolaan kualitas air

dilakukan pada :

sumber yang terdapat di dalam hutan lindung;

mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan

akuifer air tanah dalam

Kualitas air adalah kondisi kualitatif air yang diukur dan atau diuji berdasarkan

parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor : 115 Tahun 2003). Kualitas air dapat dinyatakan

dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, dan

mikrobiologis. Parameter fisik menyatakan kondisi fisik air atau keberadaan

bahan yang dapat diamati secara visual/kasat mata. Yang termasuk dalam

parameter fisik ini adalah kekeruhan, kandungan partikel/padatan, warna, rasa,

bau, suhu, dan sebagainya.

Parameter kimia menyatakan kandungan unsur/senyawa kimia dalam air, seperti

kandungan oksigen, bahan organik (dinyatakan dengan BOD, COD, TOC),

mineral atau logam, derajat keasaman, nutrient/hara, kesadahan, dan sebagainya.

Parameter mikrobiologis menyatakan kandungan mikroorganisme dalam air,

seperti bakteri, virus, dan mikroba pathogen lainnya.Berdasarkan hasil

pengukuran atau pengujian, air sungai dapat dinyatakan dalam kondisi baik atau

cemar.  Sebagai acuan dalam menyatakan kondisi tersebut adalah baku mutu air,

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001. 

Page 6: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

2. 1 Parameter Pencemaran Air

Pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya

mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup,

oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula tercemar

karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau zat yang membahayakan

bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke

tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai

peruntukannya.

Ada beberapa parameter untuk mengetahui kualitas air, diantaranya :

I. Parameter Kimia

a. DO (Dissolved Oxygen)

Yang dimaksud dengan DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air,

berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan

oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan

lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.

Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter

atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan

mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm

akan berkembang.

Page 7: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

b. BOD (Biochemical Oxygent Demand)

BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses

mikrobiologis yang benar -benar terjadi dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan

untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan dan untuk mendesain

sistem pengolahan secara biologis. Dengan tes BOD  kita akan mengetahui

kebutuhan oksigen biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan

dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam

air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air yang bersih

adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1ppm, jika B.O.D nya di atas 4

ppm, air dikatakan tercemar.

c. COD (Chemical Oxygent Demand)

COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-

zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7

digunakan sebagai sumber oksigen. Pengujian COD pada air limbah memiliki

beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD yaitu : Sanggup menguji air

limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri

akan mati dan waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam

d. TSS (Total suspended Solid)

TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada dalam limbah

setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Air

alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam

yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air

dicemari oleh limbah yang berasal dari industri, pertambangan dan pertanian,

kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat

digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat

pencemar juga menentukan tingkat pencemaran dan juga berguna untuk

penentuan efisiensi unit pengolahan air .

Page 8: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

e. pH

pH adalah drajat keasaman suatu zat. pH normal adalah 6-8. Tujuan metode

pengujian ini untuk memperoleh drajat keasaman (pH) dalam air dan air limbah

dengan  menggunakan alat pH meter

f. Total organik karbon (TOC) , Total Carbon (TC), Inorganic Carbon (IC)

TOC adalah jumlah karbon yang terikat dalam suatu senyawa organik dan sering

digunakan sebagai indikator tidak spesifik dari kualitas air atau kebersihan

peralatan pabrik. Total Carbon (TC) - semua karbon dalam sample, Total

Inorganic Carbon (TIC) - sering disebut sebagai karbon anorganik (IC), karbonat,

bikarbonat, dan terlarut karbon dioksida (CO 2); suatu material yang berasal dari

sumber non-hidup. Dalam menganalisa TOC, TC, dan IC kita bisa menggunakan

TOC analyzer.

g. Parameter Logam

Spektroskopi penyerapan atom adalah teknik untuk menentukan konsentrasi

elemen logam tertentu dalam sampel. Teknik ini dapat digunakan untuk

menganalisa konsentrasi lebih dari 70 jenis logam yang berbeda dalam suatu

larutan.  beberapa logam yang berbahaya diantaranya : Hg (merkuri) , Ar (arsen),

Cd (kadmium), Pb (timbal).

Page 9: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

Parameter Konsentrasi (mg/L)

COD 100 – 300

BOD 50 – 150

Minyak nabati 5 – 10

Minyak mineral 10 – 50

Zat padat tersuspensi (TSS) 200 – 400

pH 6.0 – 9.0

Temperatur 38 – 40 [oC]

Ammonia bebas (NH3) 1.0 – 5.0

Nitrat (NO3-N) 20 – 30

Senyawa aktif biru metilen 5.0 – 10

Sulfida (H2S) 0.05 – 0.1

II. Parameter Fisika

Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu:

padatan, kekeruhan, bau, temperatur, daya hantar listrik dan warna. Padatan terdiri

dari bahan padat organik maupun anorganik yang larut, mengendap maupun

suspensi. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan tumbuhnya tanaman air

tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk lain.Pengukuran daya hantar

listrik ini untuk melihat keseimbangan kimiawi dalam air dan pengaruhnya

terhadap kehidupan biota.Warna timbul akibat suatu bahan terlarut atau

tersuspensi dalam air, di samping adanya bahan pewarna tertentu yang

kemungkinan mengandung logam berat. Bau disebabkan karena adanya campuran

dari nitrogen, fospor, protein, sulfur, amoniak, hidrogen sulfida, carbon disulfida

dan zat organik lain.Temperatur air limbah akan mempengaruhi kecepatan reaksi

kimia serta tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas

kimiawi biologis pada benda padat dan gas dalam air.

Page 10: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

III. Parameter Biologi

Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya pencemaran secara biologi

berupa mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton. jenis-

jenis mikroorganisme di air yang tercemar seperti : Escherichia coli, Entamoeba

coli, dan Salmonella thyposa

2.2 Teknologi Pengolahan Air Limbah

Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan domestik

(rumah tangga) maupun industri ke badan air dapat menyebabkan pencemaran

lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu limbah.

Sebagai contoh, mari kita lihat Kota Jakarta. Jakarta merupakan sebuah ibukota

yang amat padat sehingga letak septic tank, cubluk (balong), dan pembuangan

sampah berdekatan dengan sumber air tanah. Terdapat sebuah penelitian yang

mengemukakan bahwa 285 sampel dari 636 titik sampel sumber air tanah telah

tercemar oleh bakteri coli. Secara kimiawi, 75% dari sumber tersebut tidak

memenuhi baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsur nitrat,

nitrit, besi, dan mangan.

2.2.1 Pemilihan Teknologi

Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan

karakteristik kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator

parameter yang sudah ditampilkan di tabel di atas. Setelah kontaminan

dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek ekonomi,

aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan peoperasian. Pada akhirnya,

teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan

karakteristik limbah yang akan diolah.

Page 11: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi kelayakan

atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:

1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang

sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah.

2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk

menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan.

3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk

penerapan skala sebenarnya.

Sedimentation. Sebuah primary sedimentation tank di sebuah unit pengolahan

limbah domestik. Sedimentation tank merupakan salah satu unit pengolahan

limbah yang sangat umum digunakan.

Bottomline, perlu kita semua sadari bahwa limbah tetaplah limbah. Solusi

terbaik dari pengolahan limbah pada dasarnya ialah menghilangkan limbah itu

sendiri. Produksi bersih (cleaner production) yang bertujuan untuk mencegah,

mengurangi, dan menghilangkan terbentuknya limbah langsung pada sumbernya

di seluruh bagian-bagian proses dapat dicapai dengan penerapan kebijaksanaan

pencegahan, penguasaan teknologi bersih, serta perubahan mendasar pada sikap

dan perilaku manajemen. Treatment versus Prevention, tetapi solusi yang paling

terbaik adalah “ Reduce, recyle, and reuse “.

Page 12: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

2.2.2 Teknologi Pengolahan Air Limbah

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan

bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi,

mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh

mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat

dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

1. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk

menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.

Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen

and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki

tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada

proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap

pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation,

sedimentation, dan filtration.

3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat

terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik

biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap

ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated

lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic

contactor and filter.

Page 13: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap

ketiga ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption,

ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan

sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet

combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation,

lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

2.3 Parameter Kualitas Air

2.3.1 Parameter Fisik Air

Salah satu parameter kualitas air adalah termasuk dalam kelompok

parameter fisik, yaitu parameter berdasarkan sifat fisik. Parameter fisik dari air

antara lain adalah temperatur atau suhu, bau, rasa, warna, kekeruhan, dan zat

padat. Secara keseluruhan adanya bahan-bahan yang terlarut akan menurunkan

kualitas air, khususnya untuk air minum akan mengurangi kenyamanan untuk

diminum serta akan mempengaruhi kesehatan. Di samping itu, parameter fisik

melampaui yang disyaratkan bila dibuang ke perairan juga akan mempengaruhi

kehidupan biota di perairan.

Page 14: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

2.3.2 Parameter Kimia Air

Penurunan kualitas air dapat disebabkan karena kegiatan manusia. Salah

satu faktor penurunan kualitas air adalah perubahan kandungan bahan kimia.

Berbagai parameter penurunan kualitas air yang berpengaruh dibahas pada modul

tersebut. Masing-masing parameter dibahas sesuai kondisi normal kualitas air.

Bila terjadi penyimpangan dari normal disebut sebagai pencemar air.

2.3.3 Parameter Biologi Kimia Air

Parameter biologi kualitas air merupakan parameter dari mahluk hidup

yang dapat menyatakan kondisi kualitas air dari perairan. Parameter biologi dapat

berupa phytoplankton, zooplankton, benthos, nekton, bakteri, dan virus.

Keberadaan masing-masing parameter dalam perairan dapat memberikan

informasi kualitas air di mana biota tersebut hidup. Semakin beraneka jenis biota

dan jumlah yang banyak ditemukan dalam perairan dapat mengindikasikan bahwa

kualitas air tersebut masih baik.

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Limbah

2.4.1 Volume

Air Kualitas limbah ditentukan dari banyaknya parameter dalam limbah

dan konsentrasi setiap parameter. Semakin banyak volume air yang bercampur

dengan limbah semakin kecil konsentrasi pencemar. Badan penerima yang

menerima limbah sering tidak mendapat pengaruh.

Page 15: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

2.4.2 Kualitas Air

Kualitas air badan penerima mengandung bahan/senyawa tertentu sebelum

menerima buangan. Kualitas tersebut menetapkan arah penggunaan air. Adanya

bahan pencemar yang sama, tidak akan mempengaruhi konsentrasi bahan dalam

air penerima. Tetapi bila konsentrasi bahan pencemar dalam limbah lebih besar

dari konsentrasi bahan pencemar dalam badan penerima (kemungkinan juga tidak

ada), maka konsentrasi bahan pencemar setelah bercampur akan menjadi

lebih kecil. Sejauh mana konsentrasi tersebut dapat ditoleransi sesuai dengan

standar kualitas lingkungan agar kualitas lingkungan tidak mengalami perubahan

sebagai yang telah distandarkan.

2.4.3 Kegunaan Air

Air dibutuhkan untuk bermacam-macam keperluan. Kualitas air untuk

keperluan minum berbeda dengan untuk keperluan industri.

2.4.4 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dalam suatu lokasi tertentu turut mempengaruhi

tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran

enduduk dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih. Buangan air rumah

tangga, padatan berupa sampah yang dibuang ke sungai, air cucian kamar mandi

maupun buangan tinja akan mempengaruhi tingkatkandungan BOD, COD dan

bakteri coli dalam air sungai.

Semakin padat penduduk suatu lingkungan semakin banyak limbah yang harus

dikendalikan.

Page 16: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

2.4.5 Lingkungan

Lingkungan seperti hutan, perkebunan, peternakan, alam yang

573 luas mempengaruhi kondisi badan penerima. Dalam keadaan tertentu badan-

badan pencemar akan ternetralisasi secara alamiah. Lintasan air sungai yang

panjang dengan turbulensi yang keras akan mempengaruhi tingkat penyerapan

oksigen ke dalam air. Adanya sinar matahari yang langsung masuk dalam badan

penerima terjadi fotosintesa hingga sejumlah bakteri tertentu akan terancam.

Adanya tumbuhan tertentu dalam badan penerima akan menetralisasi senyawa

pencemar sebab sesuai dengan kondisi pertumbuhan. Phosphat dalam air buangan

menyuburkan tumbuh-tumbuhan tertentu, tapi tumbuhan itu sendiri akan merusak

lingkungan.

2.4.6 Volume Air Limbah

Seluruh air dalam pabrik pada umumnya ditampung dalam saluran-saluran

untuk kemudian disatukan dalam saluran yang lebih besar. Banyak saluran dan

volume saluran disesuaikan dengan keadaan pabrik dan jumlah air yang akan

dibuang. Volume air limbah akan menentukan konsentrasi bahan pencemar.

Bahan pencemar dari suatu pabrik tergantung kepada banyaknya bahan-bahan

yang terbuang.

Dengan asumsi bahwa semua terkendali dengan baik. Pengendalian hanya

terbatas pada bahan pencemar yang tidak dapat dihindari, maka konsentrasi bahan

pencemaran telah dapat diperkirakan jumlahnya. Penambahan volume air hanya

menyebabkan konsentrasi turun. Dengan perkataan lain bahwa akibat pengenceran

otomatis menyebabkan konsentrasi turun.

Page 17: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

2.4.7 Frekuensi Pembuangan Limbah

Limbah dari suatu pabrik ada kalanya tidak tetap volumenya. Untuk

beberapa pabrik tertentu limbah airnya mengalir dalam jumlah yang sama setiap

hari, tetapi ada lain yang mengalirkan limbah pada jam-jam (waktu) tertentu

bahkan pada satu minggu atau satu bulan. Bercampurnya limbah air pada jumlah

yang berbeda-beda mengakibatkan konsentrasi bahan pencemar pada badan

penerima bervariasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa standar kualitas lingkungan

juga mengalami perubahan sesuai dengan limbah yang diterima.

Dari uraian di atas, kualitas limbah dapat diukur pada dua tempat yaitu,

pada titik sebelum dan sesudah bercampur dengan badan penerima. Penetapan

kualitas limbah ini perlu mendapat penegasan karena beberapa hal yang

mendasari yaitu: bila limbah tidak dibuang ke tempat umum dibuatkan tempat

tersendiri dan tidak bercampur dengan badan penerima. Biasanya hal seperti ini

terjadi untuk limbah air.

2.5 Perubahan Kualitas Air

Kualitas air berubah bila air setelah digunakan. Perubahan air sangat

bergantung pada: konsentrasi air yang dibuang, jumlah debit air buangan, kondisi

awal badan air penerima, jumlah air di badan penerima. Perubahan kualitas air ini

dapat diamati dengan berbagai cara dari yang sederhana hingga yang paling

canggih.

Page 18: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor Yaitu : volume air limbah,

kandungan bahan pencemar, frekuensi pembuangan limbah, Kegunaan Air,

Kepadatan Penduduk, Lingkungan Penetapan standar kualitas limbah harus

dihubungkan dengan kualitas lingkungan. Kualitas air dapat dinyatakan dengan

parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, dan

mikrobiologis.

Parameter fisik menyatakan kondisi fisik air atau keberadaan bahan yang

dapat diamati secara visual/kasat mata. Yang termasuk dalam parameter fisik ini

adalah kekeruhan, kandungan partikel/padatan, warna, rasa, bau, suhu, dan

sebagainya.

Parameter kimia menyatakan kandungan unsur/senyawa kimia dalam air,

seperti kandungan oksigen, bahan organik (dinyatakan dengan BOD, COD, TOC),

mineral atau logam, derajat keasaman, nutrient/hara, kesadahan, dan sebagainya.

Parameter mikrobiologis menyatakan kandungan mikroorganisme dalam

air, seperti bakteri, virus, dan mikroba pathogen lainnya.

Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan domestik

(rumah tangga) maupun industri ke badan air dapat menyebabkan pencemaran

lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu limbah.

Page 19: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan

karakteristik kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator

parameter studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang

bertujuan untuk:

1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang

sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah.

2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk

menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan.

3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk

penerapan skala sebenarnya.

Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

1. Pengolahan Awal (Pretreatment)

2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Page 20: Parameter Parameter Kualitas Air Limbah

DAFTAR PUSTAKA

Brady E, James. 1999. Kimia Universitas. Jakarta : Binarupa Aksara.

Fardiaz S. 1993. Polusi Air dan Udara. Jakarta : Kanisius.

http://www.tlitb.org/plo/air.hmtl.

http://www.Chem-is-try.org