paradigma penelitian kualitatif (2)

3
BAB II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF A. Pengertian Paradigma Penelitian Kualitatif Menurut Bogdan dan Biklen paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Istilah lain adalah model yang digunakan oleh para peneliti dalam memperoleh ilmu. Paradigma yang mendominasi ilmu pengetahuan adalah scientific paradigma (paradigma keilmuan) paradigma naturalistik atau paradigma ilmiah. Paradigma ilmiah bersumber dari pandangan positivisme sedangkan pandangan alamiah bersumber pada pandangan fenomenologis. Positivisme berakar pada pandangan teoretisi Auguste Comte dan Emile Durkheim pada abad ke 19 dan awal abad ke-20. Para positivis mencari fakta dan penyebab fenomena sosial dan kurang mempertimbangkan subjektif individu. Durkheim menyarankan kepada para ahli ilmu pengetahuan social untuk mempertimbangkan fakta social atau fenomena sosial sebagai sesuatu yang memberikan pengaruh dari luar atau memaksakan pengaruh tertentu terhadap perilaku manusia. Paradigma alamiah bersumber mula-mula dari pandangan Max Weber yang diteruskan oleh Irwan Deutcher, dan yang

Transcript of paradigma penelitian kualitatif (2)

Page 1: paradigma penelitian kualitatif (2)

BAB II

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian Paradigma Penelitian Kualitatif

Menurut Bogdan dan Biklen paradigma adalah kumpulan longgar dari

sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Istilah lain adalah model yang

digunakan oleh para peneliti dalam memperoleh ilmu.

Paradigma yang mendominasi ilmu pengetahuan adalah scientific paradigma

(paradigma keilmuan) paradigma naturalistik atau paradigma ilmiah. Paradigma

ilmiah bersumber dari pandangan positivisme sedangkan pandangan alamiah

bersumber pada pandangan fenomenologis.

Positivisme berakar pada pandangan teoretisi Auguste Comte dan Emile

Durkheim pada abad ke 19 dan awal abad ke-20. Para positivis mencari fakta dan

penyebab fenomena sosial dan kurang mempertimbangkan subjektif individu.

Durkheim menyarankan kepada para ahli ilmu pengetahuan social untuk

mempertimbangkan fakta social atau fenomena sosial sebagai sesuatu yang

memberikan pengaruh dari luar atau memaksakan pengaruh tertentu terhadap

perilaku manusia.

Paradigma alamiah bersumber mula-mula dari pandangan Max Weber yang

diteruskan oleh Irwan Deutcher, dan yang lebih dikenal dengan pandangan

fenomenologis. Fenomenologis berusaha memahami perilaku manusia dari segi

kerangka berpikir maupun bertindak orang-orang itu.

Paradigma kualitatif mencanangkan pendekatan humanistik untuk memahami

realitas sosial, memberikan tekanan pada pandangan terbuka tentang kehidupan

sosial. Kehidupan sosial dipandang sebagai kreativitas bersama individu-individu.

Selanjutnya kehidupan sosial dianggap tidaklah tetap atau statis tetapi berubah

dengan dinamis (Popper, 1980). Paradigma kualitatif mengasumsikan bahwa

realitas itu bersifat ganda dan kompleks satu sama lain saling terkait sehingga

merupakan kesatuan yang bulat dan bersifat holistik (Patton, 1980).

Page 2: paradigma penelitian kualitatif (2)

B. Perbedaan Paradigma Kualitatif dengan Kuantitatif

Penelitian kualitatif memiliki perbedaan paradigmatik dengan penelitian

kuantitatif. Secara garis besar, perbedaan dimaksud mencakup beberapa hal:

No Kualitatif Kuantitatif

1 Fenomenologik Positivistik

2 Induktif Deduktif-Hipotesis

3 Holistik Partikularistik

4 Subyektif Obyektif

5 Berorientasi kepada proses Berorientasi kepada hasil

6Menggunakan pandangan ilmu

social/antropological

Menggunakan pandangan ilmu

pengetahuan alam