Paradigma Penelitian Kualitatif.ppt

22
D I S U S U N OLEH: Muharil PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2014 Dosen Pengasuh: Dr.Hajidin M.Pd

Transcript of Paradigma Penelitian Kualitatif.ppt

  • DISUSUN OLEH:MuharilPROGRAM PASCA SARJANAMAGISTER PENDIDIKAN OLAHRAGAUNIVERSITAS SYIAH KUALA2014Dosen Pengasuh: Dr.Hajidin M.Pd

  • Analisis historis, kultural sosial dan pedagogis diketahui bahwa ilmu pengetahuan sebagai sistem pemikiran dan disiplin pemikiran tentang dunia empiris dapat berbentuk berkat adanya:Tantangan tentang kebutuhan obyektif masyarakat yang tersambut oleh adanya individu berbakat dan kebebasan berfikir dalam masyarakat.Terbentuk pada kemajuan kebudayaan yang tergolong tahap ontologis dan fungsional.Dedikasi anggota masyarakat baik secara individu maupun secara kelompokyang bekerja dengan orientasi keilmuanLembaga pendidikan yang berupa sisitem persekolahan.Fungsionalisasi sistem ilmu pengetahuan baik dalam kehidupan bermasyarakat

    *

  • Dewasa ini terdapat kritik-kritik tajam terhadap paradigma terterima atau paradigma konvesional yang dikenal sebagai pandangan positivisme maupun neopositivisme

  • Kritik Kritik intraparadigma (kritik internal )

    Paradigma konvensional yang mengutamakan verifikasi dengan mengemukakan hipotesis samapai pada proses discovery, Pada pandangan ini hanya penelitian empiris dapat disebut ilmu pengetahuan Metode kuantitatif yang normatif di istimewakan bagi pemikir-pemikir berkelainan dan kreatif. Penelitian kualitatif meengatur kembali ketidaksambungan proses penemuan tersebut (Denzim dan Lincoln, 1994:106 )

    *

  • Kritik kritik Ekstra Paradigma (kritik eksternal )

    Tekanan keputusan teori persoalan ini dikenal soal induksi

    Fakta tidak hanya ditentukan melalui jendela teori ,tetapi jendela teori yang berbeda mungkin ditopang oleh perangkat fakta yang sama

    - Hal inilah yang menolak faham verivikasi teori sehingga Poper (1968) menolak faham verifikasi teori dan mengemukakan faham teori faksifikasi

  • Landasan Filosofis Paradigma BaruKemajuan ilmu-ilmu sosial dan humaniora di berbagai negara seperti Inggris ,Jerman , dan Amerika Serikat beserta Belanda .Hal itu disebabkan oleh berbagai kondisi kemasyarakatan, Kebijaksanaan Polotik,sikap keilmuan dari berbagai kelompok sosial dalam kehidupan bangsa.

    Menurut Reason dan Rowan terdapat 3 jenis penelitian tentang manusia yang berupa :

    - penelitian naif (naive inquiry ) - Penelitian Obyektif - Penelitian Obyekti yang Subyektif

  • Hal yang baik pada paradigma penelitian yang lama adalah :

    1. Hutang budi pada penelitian atau temuan para penelioti terdahulu dalam acuan buku buku2. Ide tentang penelitian sistematis yang dapat dikaji ulang3. Ide studi literarur untuk mencari tema utama penelitian dengan mengetahui mana yang sudah dilakukan dan mana yang belum dengan perluasan pandangan penelitian multidisiplinair

  • Adapun Keberatan terhadap paradigma lama dan diperbaikii dalam paradigma baru yaitu :1. Model pribadi terteliti2. Positivisme3. Reduksionisme4. Reifikasi5. Quantopherenia6. Pemerdayaan (deception )7. Debreifing (wawancara )8.Kontaminasi 9. Detachement ( sikap tidak terpengaruh)10. Konservatisme

  • Argumen dari sifat penelitian perilakuDalam penelitian perilaku hal yang terjadi bahwa banyak perilaku yang tidak terduga,suatu tindakan benar benar kreative, yang tidak terdapat diterangkan dalam model determinisme.Prinsip yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa manusia makhluk yang memiliki kebebasan, bertindak intelegent, dan sebagai makhluk sosial.3 arti perilaku sosial :

    Keterangan kausalKeterangan konvensional dalam rangka norma yang berlakuKeterangan tentang perilaku manusia.

  • Argumen dari segi intensionalitasMenurut Brentano manusia adalah makhluk bertujuan.manusia membangun dunianya sesuai dengan tujuan nya,oleh karena itu peneliti harus mengkonstruksi perilaku terteliti, dan menginterprestasi sesuai dengan bangunan dunia menurut aktor.

  • Argumen dari bahasaPewarisan dan penggunaan dari penelitian manusia. Bahasa memungkinkan manusia untuk melakukan simbolisasi yaitu pernyataan proposi tentang pengalaman-pengalaman khusus dalam istilah istilah konsep umum. orang dapat menggunakan istilah umum untuk melakukan simbolisasi pengalaman khusus. Bila orang melakukan komunikasi sesamanya maka mereka melakukan komunikasi sesamanya dengan bahasa yang sama, setuju dengan penggunaan bahasa ,baik bahasa verbal maupun non verbal seperti ekspresi wajah, pandangan mata,gerak tangan dll.Menurut thomas reid ekspresi tanda tanda memiliki arti dan setiap manusia memahami dengan prinsip kodrat yang terjadi terlebih dahulubila dibandingkan dengan persetujuan bahasa.

  • Argumen dari perluasan epistimologiIlmu penelitian sebagai hasil adalah domain pengetahuan proposional. Hasil dari penelitian dinyatakan dalam proposional yang dinyatakan menjadi penjelasan tentang fakta atau kebenaran.Suatu tuntutan fakta atau kebenaran adalah suatu kesatuan proposional , suatu konstruksional atau artefak adalah pernyataan tentang dunia.Menurut Reason dan Rowan ada 2 jenis bentukan pribadi :

    1. bentukan presentasional : 2. bentukan proposional: dalam persepsi

  • Bentuk presentasional ada beberapa tingkat :Mencakup penginderaan hal yang tampak( bentuk perspektif,warna, bnagunan keseluruhan atau hal yang aktual real)Mencakup penginderaan yang prosesualMencakup persepsi itu sendiri (dalam mempersepsikan pembentukan seperangkat presentasi atau hal yang tampak

  • Pada jenis analisis ini dasar empiris ilmu pengetahuan yang lengkap tentang pribadi adalah pengetahuan eksperiensial tentang obyek terteliti, ada 3 jenis bentukan presentasional pribadi sebagai suatu kehadiran :Terdapat hal pra kebahasaan, kebersamaan dan simultanbentukan dua orang sebagai kehadiran Peneliti mengkonstruk seorang pribadi yang hadir ketika ia sedang berinteraksiTampaknya terdapat bentukan pasca kebahasaan tentang pribadi sebagai hadir

  • Argumen dari Aksiologi-Hasil penelitian seorang pribadi adalah proposisi yang sebaiknya dipresentasikan dalam makalah lain.

    Dunia presentasional berharga oleh karena peneliti menghargainya kebagusan tampilan terteliti yang menyebabkan predikasi, peneliti mencari simbolisasi yang sesuai dengan proposisi

    Peneliti membuat simbolisasi dengan kata kata dan karenanya pernyataan peneliti memiliki nilai kebenaran.

  • Hierarkhie axiologis yaitu :Nilai nilai keberadaanNorma norma bahasa dan prosedur praktek yang lainNilai nilai kebenaran proposisi fakta fakta kebenaran yang dinyatakan dalam proposisi proposisi

    -Proposisi proposisi yang benar dinyatakan oleh siapa yang mengetahui bagaimana melakukan simbolisasi simbolisasi dalam kata kata yang menyertai pengalaman tentang pengalaman nilai

  • Pada umumnya kebenaran dinyatakan melalui aplikasi norma norma bahasa dan prosedur praktis lainya oleh siapa yang menarik norma semacam itu keluar dari sistem nilai yang yang berlaku.

    -Bila subyek suatu ilmu adalah orang lain kemudian idea bahwa pengutamaan sistem nilai dapat diabaikan tidak perlu berkonsultasi atau memperhatikan sistem nilai subyek terteliti maka peneliti hanya dapat menarik kebenaran semu tentang pribadi orang terteliti

  • Argumen Politik dan MoralPeneiltian tradisional tentang pribadi juga merupakan cara penggunaan kekuasaan atas pribadi pribadi lainOrang terteliti sebagai percobaan sudah tentu setuju untuk menjadi objek terteliti mereka mekukan apa yang diminta sesuai prinsip prinsip yang seringkali tidak tertutup bagi mereka dan sesuai keputusan bersama peneliti-Politik pada dasarnya tentang kekuasaan dan kekuasaan tentang siapa secara efektif membuat keputusan keputusan dalam berbuat apa ,tentang apa, dan tentang siapa,apa dan bagaimana membuat keputusan dan meliputi setiap suasana hidup manusia seperti keluarga ,pendidikan , penelitian, setiap organisasi, asosiasi, maupun negara dinegara modern.

  • Sifat sifat paradigma dalam penelitianParadigma dapat dipandan sebagai separangkat kepercayaan dasar (metafisika) berkenaan dengan prinsip prinsip pertama dan terakhir.

    -pertanyaan pertanyaan fundamental tersebut meliputi:Pertanyaan ontologisPertanyaan epistimologisPertanyaan metodologis

  • Paradigma sebagai konstruksi manusiaSetiap paradigma menunjukkan pandangan yang bijaksana dan menginformasikan bahwa pendukung nya dapat memikirkan ,memberikan cara cara yang mereka pilih untuk menjawab 3 pertanyaan yang diberikan ontologis, epistimologis, dan metodologis

    apa yang benar tentang paradigma adlah kebenaran tentang analisis yang dilakukan.

  • Kepercayaaan kepercayaan dasarAnalisis tentang jawaban terhadap pertanyaan pertnyaan ontologis, epistomologis, dan metodologis merupakan analisis kemajuan ilmu pengetahuan selama sekitar 400 tahun lampau

    Perbincangan paradigmatis ada 4 paradigma yaitu:PositivismePospositivismeTeori kritiskonstruktivisme

  • Terimakasih

    *

    *