Papi 2008
-
Upload
citra-joni -
Category
Documents
-
view
4.077 -
download
3
description
Transcript of Papi 2008
POKOK BAHASAN
1. PENGANTAR DAN LATAR BELAKANG TERBITNYA PAPI (REVISI 2008)
3. DASAR PENGATURAN AKUNTANSI KEUANGAN
4. POKOK-POKOK PENYEMPURNAAN PAPI (REVISI 2008)
4. PENJELASAN UMUM/OVERVIEW PSAK 55 (REVISI 2006) 4.1. RUANG LINGKUP 4.2. DEFINISI DAN CAKUPAN INSTRUMEN KEUANGAN 4.3. KATEGORISASI ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN 4.4. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN 4.5. PENURUNAN NILAI DAN TIDAK TERTAGIHNYA ASET KEUANGAN
5. LAPORAN KEUANGAN SESUAI PAPI (REVISI 2008) : 5.1.TUJUAN DAN RUANG LINGKUP 5.2. ACUAN PENYUSUNAN 5.3. PRINSIP AKUNTANSI UMUM 5.4. KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN
5.5. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN 5.6. METODE PENCATATAN TRANSAKSI VALAS
POKOK BAHASAN
6. PERLAKUAN AKUNTANSI (PENGAKUAN DAN PENGUKURAN) BEBERAPA TRANSAKSI SESUAI PAPI (REVISI 2008)
6.1. KREDIT YANG DIBERIKAN 6.2. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) 6.3. SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
6.4. SIMPANAN/DANA PIHAK KETIGA 6.5. DERIVATIVE 6.6. TRANSAKSI ANTAR BANK DAN TRANSAKSI DENGAN BI
6.7. EKSPOR IMPOR (AKSEPTASI EKSPOR IMPOR) 6.8. AKTIVA TETAP
6.9. EKUITAS
7. DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN) 7.1. PENGUNGKAPAN SESUAI PSAK 60 (REVISI 2010) 7.2. PENGUNGKAPAN SESUAI PAPI (REVISI 2008)
8. CONTOH KASUS (LAMPIRAN DALAM FORMAT EXCELL)
====================================
POKOK BAHASAN
6. PERLAKUAN AKUNTANSI (PENGAKUAN DAN PENGUKURAN) BEBERAPA TRANSAKSI SESUAI PAPI (REVISI 2008)
6.1. KREDIT YANG DIBERIKAN 6.2. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) 6.3. SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
6.4. SIMPANAN/DANA PIHAK KETIGA 6.5. DERIVATIVE
6.6. EKSPOR IMPOR (AKSEPTASI EKSPOR IMPOR) 6.7. AKTIVA TETAP - PROPERTI TERBENGKALAI - ASET YANG DIAMBIL ALIH (AYDA)
7. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN 7.1. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN SESUAI PSAK 50 (REVISI 2006) 7.2. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN SESUAI PAPI (REVISI 2008)
8. TAX ISSUES
9. CONTOH KASUS (LAMPIRAN DALAM FORMAT EXCELL)
====================================
8
pengantar dan latar belakang terbitnya papi (revisi 2008)
9
Latar Belakang 9
Laporan keuangan berkualitas: Relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami
Perkembangan SAK Konverjensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS): Khususnya PSAK 50 dan PSAK 55
Memenuhi kebutuhan dunia usaha dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan lembaga internasional Industri Perbankan:
Basel Committee (Bank International Settlement-BIS) Pasar Modal:
International Organization of Securities Commission (IOSCO)
Adopsi dari International Accounting Standar (IAS) nomor 32 dan 39 tentang “Financial Instruments/Instrumen Keuangan”
Merubah nilai dalam laporan keuangan, semula menggunakan nilai kontraktual menjadi nilai wajar (fair value)
Pendamping implementasi Basel II di Indonesia
Agar kinerja keuangan entitas (termasuk perbankan) menjadi lebih wajar.
Latar Belakang
11
dasar pengaturan akuntansi
12
Standar Umum (PSAK No. 1 – 26)
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
International
Accounting
Standard (IAS)
- PSAK 31 (Revisi 2001)“Akuntansi Perbankan”
- PAPI 2001 “Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia”
IAS 32 dan 39
- PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006)
“Akuntansi Instrumen Keuangan”
- PAPI (Revisi 2008)
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Standar Khusus per Industri (PSAK No. 27 dst.)
13
Accounting of Financial Instruments
Financial Instruments
IAS 32 IAS 39
Disclosure and presentation of Financial Instruments
Recognition and measurement of Financial Instruments
14
Accounting of Financial Instruments
Financial Instruments
IAS 32 IAS 39
- Penyajian
- Pengungkapan
- Pengakuan
- Pengukuran
PSAK 50 PSAK 55
15
DASAR PENGATURAN AKUNTANSI UNTUK PERBANKAN
PAPI (REVISI 2008) – BUKU I
PAPI (REVISI 2008) – BUKU 2
• PSAK 50 DAN 55 (REVISI 2006)
• MELIPUTI TRANSAKSI :
1. KREDIT YANG DIBERIKAN 2. SURAT-SURAT BERHARGA 3. DERIVATIF 4. AKSEPTASI EKSPOR IMPOR 5. PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
• PSAK 50 DAN 55 (REVISI 2006)
• MELIPUTI TRANSAKSI :
1. DANA PIHAK KETIGA 2. TRANSAKSI ANTAR BANK DAN TRANSAKSI DENGAN BI 3. PENYERTAAN 4. AKTIVA TETAP 5. EKUITAAS 6. LAPORAN LABA RUGI 7. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
POKOK-POKOK PENYEMPURNAAN PAPI 2008
Perubahan PSAK 31/Tim
Kerja
FAIR VALUE (FV) OPTION
Aset keuangan dan kewajiban keuangan menggunakan cost model.
FV option diberlakukan untuk aset keuangan, misalnya untuk: Kredit Surat berharga
FV option berlaku untuk kewajiban keuangan, misalnya Saham yang diterbitkan
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Perubahan PSAK 31/Tim
Kerja
PENGAKUAN AWAL KREDIT
Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi tagihan bank yang bersangkutan.
Pengakuan awal kredit dilakukan pada saat pencairan yang diukur sebagai berikut: pada nilai wajar untuk kredit
yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan kredit untuk kredit yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.)
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Perubahan PSAK 31/Tim
Kerja
PENYISIHAN KERUGIAN
Dibentuk berdasarkan taksiran jumlah yang tidak tertagih (termasuk expected loss) .
Jumlah tersebut, terdiri dari: General provisioning; dan Specific provisioning;
Metode pembentukannya menggunakan prosentase tertentu dari saldo aset produktif.
Sesuai PSAK 55 (rev 2006): Dibentuk jika terdapat
incurred loss. Besar provisioning individual
berdasarkan selisih antara: jumlah tercatat; dan present value arus kas
masuk di masa depan. Besarnya provisioning
kolektif berdasarkan data kerugian historis
Besarnya provisioning dievaluasi secara periodik.
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Perubahan PSAK 31/Tim
Kerja
PENGAKUAN PENDAPATAN BUNGA
Performing loan diakui secara accrual basis Lancar (L) Dalam Perhatian Khusus
(DPK) Non-performing loan diakui
secara cash basis Kurang Lancar (KL) Diragukan (D) Macet (M)
Pendapatan bunga diakui secara akrual. Untuk kredit yang mengalami penurunan nilai, pendapatan bunga dihitung berdasarkan nilai kredit setelah penurunan nilai.
Pendapatan bunga yang tidak tertagih pada periode dimana pendapatan bunga seharusnya diterima maka pendapatan bunga yang telah diakru harus dikoreksi pada hari berikutnya dan diungkapkan sebagai tagihan kontinjensi.
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Perubahan PSAK 31/Tim
Kerja
REKLASIFIKASI ASET KEUANGAN
Klasifikasi Trading Held to maturity Avalable for sale
Reklasifikasi: Dapat dilakukan antar
klasifikasi, setelah evaluasi akhir periode
Klasifikasi: Dinilai FV melalui laporan
laba rugi Pinjaman diberikan dan
Piutang Investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual
Reklasifikasi diatur secara ketat.
Tainting rules terkena untuk reklasifikasi dari HTM ke klasifikasi yang lain, sehingga jumlah yang tersisa harus direklasifikasi dari: HTM ke AFS
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
OVERVIEW PSAK 55 (REVISI 2006)
23
Definisi dan kategori asset dan kewajiban keuangan
24 24
Definisi
Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas, dan (disisi lain) kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
entitas lain.
25 25
Definisi
Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi berpotensi untung; atau
26 26
Definisi
Kewajiban Keuangan setiap kewajiban yang berupa:
Kewajiban kontraktual: untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas
lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas;
27 27
Kategori Aset Keuangan
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Financial aset at Fair Value through Profit and Loss)
Investasi dalam Kelompok Dimiliki hingga jatuh Tempo (Held to Maturity Investments)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (Loans and Receivables)
Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual (Available for sale Financial Assets)
28 28
Kategori kewajiban Keuangan
Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Financial Liability at Fair Value through Profit and Loss)
Biaya perolehan yang diamortisasi (Amortised Cost)
29 29
Kategori Aset Keuangan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca Kantor Cabang THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI UFJ LTD di Indonesia
JL.JEND SUDIRMAN KAV.10-11, MIDPLAZA LT.1-3, JAKARTA 10227 Telp. 021-5706185, 5705177
dahulu THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI LTD s/d JANUARI 2006 per Agustus 2012
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos 08-2012
ASET Kas 41,731 Penempatan pada Bank Indonesia 2,726,217 Penempatan pada bank lain 353,762 Tagihan spot dan derivatif 1,480,662 Surat berharga 1,664,148 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual 177,707 c. Dimiliki hingga jatuh tempo 1,486,441 d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) Tagihan akseptasi 2,574,243 Kredit 46,934,497 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 46,934,497 Pembiayaan syariah Penyertaan Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- 52,593 a. Surat berharga b. Kredit 52,577 c. Lainnya 16
30
reklasifikasi asset dan kewajiban keuangan
31
Held for Trading Held to Maturity
Loans and receivables
Available for Sale
never
never
never
never
never
ReKLASIFIKASI ASSET KEUANGAN
never
never
never
never
Allowed only when active market emerged after classification
Allowed when justified
Allowed under conditions
32
pengakuan dan pengukuran
asset dan kewajiban keuangan
33
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
pada saat pengakuan awal aset dan kewajiban keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset dan kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset dan kewajiban keuangan tersebut.
Paragraf 43
biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan dan penerbitan aset dan kewajiban keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh dan menerbitrkan instrumen keuangan.
Paragraf 8
34
biaya perolehan yang diamortisasi adalah jumlah aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektyif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi penurunan nilai atai nilai yang tidak tertagih.
Paragraf 8
metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontoklan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama umur dari perkiraan umur dari instrumen keuangan.
Paragraf 8
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
35
apabila entitas menerapkan metode suku bunga efektif, maka entitas biasanya mengamortisasi setiAP FEE, POIN YANG DIBAYARKAN ATAU DITERIMA , BIAYA TRANSAKSI DAN PREMIUM ATAU DISKONTO LAINNYA YANG TERMASUK DALAM PERHITUNGAN SUKU BUNGA EFEKTIF SELAMA PERKIRAAN UMUR INSTRUMEN TERSEBUT.
PaNDUAN APLIKASI 18
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
NILAI KONTRAK - 100.000
100.000.000 80.000 1,25% SUKU BUNGA KONTRAK
(SBK)
+ 20.000
AMORTISASI SESUAI JK. WAKTU
NW AWAL 99.920.000 ………………….. IRR ……………………………………… > 1,256% SUKU BUNGA EFEKTIF
(SBE)
---
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INDIVIDUAL IMPAIRMANT
CASH FLOW
NILAI WAJAR -/- NPV CASH FLOW NPV = ---------------------
(1+SBE) N
CKPN ( X ) SEDERHANA (DEAD RATE)
COLLECTIVE IMPAIRMENT
--------------------------------- STATISTIK MODEL (PD X LGD)
NW AKHIR XXXXX ROLL RATES MIGRATION
UMUR TUNGGAKAN KOLEKTIBILTAS
CONTOH KASUS (EXCELL – 1)
Tujuan kepemilikan Diukur pada harga perolehan diamortisasi Maksimum kredit Rp. 100.000.000 Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan Jenis kredit Investasi untuk pembelian mesin Bunga 15%/tahun atau 1,25%/bulan Provisi 0,1 % atau Rp. 100.000 Jadwal angsuran pokok Semester I 2008
Semester II 2008 Semester I 2009 Semester II 2009
Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000.
Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung Rp. 20.000 Pelunasan kredit dilakukan diakhir periode kredit Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar Rp. 20.000
Kredit diukur pada harga perolehan diamortisasi (ilustrasi Kredit Investasi)
Tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC sbb.
Total dana yang dikeluarkan bank sebesar Rp. 99.920.000 = (Rp. 100.000.000 - Rp.100.000. + Rp. 20.000)
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000 1 31-Jan-08 1,250,000 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982 2 28-Feb-08 1,250,000 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027 3 31-Mar-08 1,250,000 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135 4 30-Apr-08 1,250,000 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307 5 31-May-08 1,250,000 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544 6 30-Jun-08 26,250,000 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847 7 31-Jul-08 937,500 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720 8 31-Aug-08 937,500 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641 9 30-Sep-08 937,500 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632 11 30-Nov-08 937,500 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703 12 31-Dec-08 25,937,500 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825 13 31-Jan-09 625,000 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503 14 28-Feb-09 625,000 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213 15 31-Mar-09 625,000 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958 16 30-Apr-09 625,000 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738 17 31-May-09 625,000 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552 18 30-Jun-09 25,625,000 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402 19 31-Jul-09 312,500 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790 20 31-Aug-09 312,500 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197 21 30-Sep-09 312,500 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620 22 31-Oct-09 312,500 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062 23 30-Nov-09 312,500 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522 24 31-Dec-09 25,312,500 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash Flows 18,830,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000 Suku Bunga Efektif Awal 1.256% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok 0.0125598683950381 i = suku bunga kontraktual
CONTOH KASUS (EXCELL – 1)
39
pengakuan dan pengukuran
cadangan kerugian penurunan nilai (ckpn) asset keuangan
40
PENURUNAN NILAI DAN TIDAK TERTAGIHNYA ASET KEUANGAN
Terdapat “Bukti Obyektif” atas penurunan nilai
Evaluasi penurunan nilai dilakukan setiap Tanggal Neraca
KLASIFIKASI PENURUNAN NILAI
41
Penurunan Nilai (Impairment)
Evaluasi penurunan dilakukan setiap Tanggal Neraca. Entitas harus mengakui kerugian sebesar selisih antara nilai
tercatat kredit dengan estimasi future cash flow yang didiskonto (discounted cash flow) menggunakan original effective interest rate. Kerugian penurunan nilai dapat dicatat dengan mengurangi nilai kredit secara langsung atau melalui pos cadangan (provision)
42
Bukti Obyektif
Bukti Obyektif
Debitur mengalam kesulitan keuangan
signifikan
Terjadi pelanggaran kontrak, seperti
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok dan bunga
Kreditur memberikan keringanan (konsesi) pada debitur yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak
mengalami kesulitan
Kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya
Indikasi terjadi penurunan nilai berdasarkan estimasi future
cash flow dari portofolio kredit, meskipun penurunan belum dapat diidentifikasi terhadap
kredit secara individual dalam portofolio, termasuk :
penurunan status pembayaran debitur dalam
portofolio kredit
kondisi ekonomi nasional yang berkorelasi dengan wanpreasti atas debitur dalam portofolio kredit
43
Bukti Obyektif
Bukti Obyektif
• Penurunan Credit Rating
• Kejadian di masa datang
44
Klasifikasi Impairment
Penurunan nilai secara individual (Individual Impairment) Individual Provisioning
Penurunan nilai secara kolektif (Collective Impairment) Collective Provisioning
CONTOH KASUS (EXCELL – 4) SEBELUM TERJADI IMPAIRMENT
SEBELUM TERJADI
IMPAIRMENT
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas NPV CF Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000 1 31-Jan-08 1,250,000 1,234,495 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982 2 28-Feb-08 1,250,000 1,219,182 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027 3 31-Mar-08 1,250,000 1,204,059 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135 4 30-Apr-08 1,250,000 1,189,124 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307 5 31-May-08 1,250,000 1,174,374 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544 6 30-Jun-08 26,250,000 24,355,948 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847 7 31-Jul-08 937,500 859,066 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720 8 31-Aug-08 937,500 848,410 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641 9 30-Sep-08 937,500 837,886 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 827,493 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632 11 30-Nov-08 937,500 817,228 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703 12 31-Dec-08 25,937,500 22,329,530 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825 13 31-Jan-09 625,000 531,387 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503 14 28-Feb-09 625,000 524,795 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213 15 31-Mar-09 625,000 518,286 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958 16 30-Apr-09 625,000 511,857 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738 17 31-May-09 625,000 505,508 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552 18 30-Jun-09 25,625,000 20,468,739 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402 19 31-Jul-09 312,500 246,522 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790 20 31-Aug-09 312,500 243,465 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197 21 30-Sep-09 312,500 240,445 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620 22 31-Oct-09 312,500 237,462 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062 23 30-Nov-09 312,500 234,517 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522 24 31-Dec-09 25,312,500 18,760,223 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash Flows 18,830,000 99,920,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000 Suku Bunga Efektif Awal 1.256% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok 0.0125598683950381 i = suku bunga kontraktual
CONTOH KASUS (EXCELL – 4) SETELAH TERJADI IMPAIRMENT KASUS : TANGGAL 30 JUNI 08, DEBITUR TIDAK MEMBAYAR POKOK DAN BUNGA
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas NPV CF Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000 1 31-Jan-08 1,250,000 1,234,495 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982 2 28-Feb-08 1,250,000 1,219,182 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027 3 31-Mar-08 1,250,000 1,204,059 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135 4 30-Apr-08 1,250,000 1,189,124 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307 5 31-May-08 1,250,000 1,174,374 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544
CKPN (25,924,393) 74,021,151
1 30-Jun-08 - - 74,021,151 929,696 - - 929,696 74,950,847 2 31-Jul-08 937,500 914,387 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720 3 31-Aug-08 937,500 903,044 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641 4 30-Sep-08 937,500 891,843 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612 5 31-Oct-08 937,500 880,781 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632 6 30-Nov-08 937,500 869,855 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703 7 31-Dec-08 25,937,500 23,767,480 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825 8 31-Jan-09 625,000 565,606 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503 9 28-Feb-09 625,000 558,591 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213
10 31-Mar-09 625,000 551,662 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958 11 30-Apr-09 625,000 544,819 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738 12 31-May-09 625,000 538,061 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552 13 30-Jun-09 25,625,000 21,786,860 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402 14 31-Jul-09 312,500 262,398 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790 15 31-Aug-09 312,500 259,143 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197 16 30-Sep-09 312,500 255,929 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620 17 31-Oct-09 312,500 252,754 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062 18 30-Nov-09 312,500 249,619 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522 19 31-Dec-09 25,312,500 19,968,320 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 0
Net Cash Flows 74,021,151 18,504,393 (75,000,000) (17,500,000) 1,004,393
25,000,000 Suku Bunga Efektif Awal 1.256% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok
i = suku bunga kontraktual NW 99,945,544
NPV CF (74,021,151)
CKPN 25,924,393
LAPORAN KEUANGAN SESUAI PAPI (REVISI 2008)
48
Tujuan dan Ruang Lingkup 48
Tujuan PAPI Membantu pengguna dalam menyusun LK
Pengambilan keputusan ekonomi (investasi dan kredit) Menilai prospek arus kas Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Keseragaman penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian LK
Acuan minimum perbankan dalam penyusunan LK Ruang Lingkup
untuk bank konvensional LK dalam rangka “general purpose”
49
Acuan Penyusunan 49
KDPPLK, PSAK dan ISAK Ketentuan Bank Indonesia IFRS/IAS Peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan LK Kesepakatan antar negara dan standar akuntansi
negara lain
50
Prinsip Akuntansi Berlaku Umum 50
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) :
Generally Accepted Conventional Accounting Principles (GACAP) Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum untuk konvensional.
Generally Accepted Syaria Accounting Principles (GASAP) Prinsip-peinsip Akuntansi yang berlaku umum untuk syariah
51 51
GACAP Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum di Indonesia
Kerangka Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum di Indonesia
Landasan Operasional
atau Landasan
Praktik
Tingkat 3 Praktik Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat
Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, dan Pendapat Ahli
Tingkat 2 Buletin Teknis
Peraturan Pemerintah
untuk Industri
Landasan Konseptual
Tingkat 1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
SAK Internasional/ Negara lain
Pedoman atau Praktik
Akuntansi Industri
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
52
GASAP Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
Kerangka Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Landasan Operasional
atau Landasan
Praktik
Tingkat 3 Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah
Buku Teks/Ajar, Simpulan riset, Artikel, dan Pendapat Ahli
Tingkat 2 SAK
Internasional/Negara lain yang sesuai Syariah
Peraturan Pemerintah
untuk Industri (Regulasi)
Landasan Konseptual
Tingkat 1 PSAK & ISAK Umum yang sesuai dengan Syariah
Pedoman atau Praktik Akuntansi
Industri (Kajian Asosiasi Syariah)
KDPPLK Syariah
AL HADITS
PSAK & ISAK Syariah
FATWA SYARIAH
Landasan Syariah
AL QURAN
Buletin Teknis
53
Ketentuan Lain-lain 53
Jurnal dan pos-pos merupakan ilustrasi dan tidak bersifat mengikat
Transaksi yang diatur bersifat umum Pedoman secara periodik dievaluasi dan
disempurnakan
54
Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN 54
Ketentuan “Kerangka Dasar” dalam PAPI Kebijakan Akuntansi Umum untuk Bank
Tujuan Laporan Keuangan (LK) Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi
keuangan, dan informasi lain Sarana pertanggungjawaban manajemen
Tanggung jawab atas LK berada pada manajemen
55 55
Komponen LK Neraca, Laporan laba rugi, Laporan arus kas, Laporan
perubahan ekuitas dan Catatan atas laporan keuangan Bahasa laporan keuangan : Indonesia
Jika disusun dalam bahasa asing : Harus memuat informasi dan waktu yang sama (tanggal posisi
dan periode) Diterbitkan dalam waktu yang sama
Mata uang pelaporan : Rupiah Kebijakan akuntansi
Sesuai PSAK Jika PSAK belum mengatur, dipilih kebijakan akuntansi
yang dapat lebih meningkatkan relevansi informasi LK
Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
56 56
Penyajian Penyajian wajar atas posisi keuangan, kinerja,
perubahan ekuitas, arus kas, dan pengungkapan yang memadai
Bentuk neraca tidak diklasifikasikan (unclassified balance sheet) Aset: urutan likuiditas Kewajiban: urutan jatuh tempo
Saldo operasi normal bank: Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Termasuk pihak-pihak terkait sesuai ketentuan BI
Laporan laba rugi: berjenjang (multiple step)
Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
57 57
Penyajian
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) disajikan secara sistematis dan bagian tak terpisahkan dari
komponen LK lainnya tak diperkenankan menggunakan kata “sebagian besar”
harus dinyatakan dalam jumlah nominal atau prosentase. Perubahan akuntansi
Perubahan estimasi akuntansi: prospektif Perubahan kebijakan akuntansi:
Penyebab: peraturan perundang-undangan atau PSAK baru; atau Perubahan menghasilkan penyajian transaksi menjadi lebih
baik Berlaku retrospektif, kecuali tidak praktis.
Terdapat kesalahan mendasar
Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
58 58
Konsistensi Penyajian Penyajian dan klasifikasi pos harus konsisten, kecuali:
Terjadi perubahan signifikan dari sifat operasional entitas; atau Diperkenankan oleh PSAK
Jika penyajian dan klasifikasi diubah: Penyajian sebelumnya direklasifikasi Diungkapkan alasannya
Materialitas dan agregasi Saling hapus (offsetting)
Ada dasar hukumnya dan ingin diselesaikan dengan saling hapus
Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
59
59
NERACA
Aset Kas & Setara
Kas
Kewajiban Ekuitas
KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET
Penghasilan -
Beban
Laporan Laba Rugi
Kas & Setara Kas
Laporan Arus Kas
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Ekuitas
Laporan
Perubahan Ekuitas
Komponen Laporan Keuangan
60
Keterbatasan Laporan Keuangan 60
Historis Bersifat umum Penggunaan pertimbangan (judgement) dan
teksiran (estimation) Hanya informasi yang material Bersifat konservatif Substansi ekonomi lebih diutamakan dari
bentuk hukumnya Adanya alternatif metode akuntansi
61
Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing 61
Dijabarkan ke dalam rupiah menggunakan kurs tengah Rata-rata kurs jual dan kurs beli (reuters pukul 16.00 WIB)
Dua metode pencatatan Single currency Multi currency
62
Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing 62
Karakteristik Single currency
Neraca hanya dalam mata uang ruapiah Saldo dalam mata uang asing dicatat secara ekstra
komtabel Penjurnalan tidak menggunakan pos perantara mata uang
asing Revaluasi saldo rekening mata uang asing dilakukan
langsung per rekening ybs.
63
Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing 63
Karakteristik Multi currency
Neraca dapat diterbitkan dalam mata uang assing asal yang digunakan
Untuk mengenathui posisi keuangan gabungan seluruh mata uang, diterbitkan neraca dalam base currency
Penjurnalan dilakukan dengan menggunakan pos rekening perantara
Revaluasi saldo rekening mata uang asing dilakukan melalui saldo rekening perantara mata uang asing.
64
Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing 64
Pencatatan biaya dan pendapatan mata uang asing Karakteristik Multi currency
Single currency Seluruh biaya dan pendapatan dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang rupiah
Multi currency - Seluruh biaya dan pendapatan dalam mata uang asing
dicatat dalam mata uang asing asal - Setiap akhir hari saldo rekening biaya dan pendapatan dalam mata uang asing dipindahkan ke rekening biaya dan pendapatan rupiah.
2. Transaksi Valuta Asing
a) Bank melakukan beberapa transaksi valuta asing sebagai berikut:
1. Pembelian bank notes USD sebesar USD. 200, pembayaran dilakukan secara tunai/kas
2. Nasabah setor rupiah/tunai untuk keuntungan rekening giro USD. Sebesar USD. 200
3. Pembelian bank notes SGD sebesar SGD. 1.000, pembayaran dilakukan atas beban rekening giro rupiah nasabah
4. Pembelian bank notes HKD sebesar HKD. 1000, pembayaran dilakukan atas beban rekening giro rupiah nasabah
5. Penjualan bank notes USD sebesar USD. 100, disetor atas beban rekening tabungan nasabah.
2. Transaksi Valuta Asing
b) Catatan Kurs yang terjadi, adalah sebagai berikut: Mata uang asing Kurs beli bank Kurs jual bank Kurs tengah BI USD.1 Rp. 8.000 Rp. 8.500 Rp. 8.300 SGD.1 Rp. 4.900 Rp. 5.100 Rp. 5.000 HKD.1 Rp. 1.080 Rp. 1.090 Rp. 1.085
c) Catatan kurs untuk penilaian/revaluasi valuta asing sesuai dengan kurs yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah:
Mata uang asing Kurs revaluasi USD.1 Rp. 8.400 SGD.1 Rp. 5.100 HKD.1 Rp. 1.084
Wednesday, January 30, 2013 Akuntansi Perbankan Chapter 3 13
2. Transaksi Valuta Asing
Bank memiliki beberapa alternatif metode pembukuan sbb: 1. Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
2. Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
3. Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
4. Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
.
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
a) Db. Bank notes (USD. 200 x 8.300) Rp 1.660.000 Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 60.000
b) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000 Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.300) Rp 1.660.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 40.000
c) Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.000) Rp 5.000.000 Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 100.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
d) Db. Bank notes HKD (HKD. 1.000 x 1.085) Rp 1.085.000 Kr. Giro rupiah Rp. 1.080.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 5.000
e) Db. Tabungan Rp 850.000 Kr. Bank notes USD (USD.100 x 8.300) Rp 850.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 20.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai berikut
• Bank notes USD sebesar USD. 100 = Rp 830.000 • Bank notes SGD sebesar SGD.1.000 = Rp 5.000.000 • Bank notes HKD sebesar HKD.1.000 = Rp 1.085.000 • Giro USD sebesar USD. 200 = Rp 1.660.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
a) Bank notes USD. 100 Db. Bank notes USD (USD.100 x 8.400) Rp 840.000 Kr. Bank notes USD Rp 830.000 Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 10.000
b) Bank notes SGD. 1000 Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.100) Rp 5.100.000 Kr. Bank notes SGD Rp 5.000.000 Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 100.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
c) Bank notes HKD. 1000 Db. Bank notes HKD (HKD.1.000 x 1.084) Rp 1.084.000 Db. Kerugian Selisih Kur Revaluasi Rp 1.000 Kr. Bank notes HKD Rp 1.085.000
d) Giro USD. 200 Db. Giro USD Rp 1.060.000 Db. Kerugian Selisih Kur Revaluasi Rp 20.000 Kr. Giro USD (USD 200 x 8.400) Rp 1.080.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
a) Db. Bank notes USD 200 Kr. Rekening Perantara USD USD 200
b) Db. Rekening Perantara rupiah Rp 1.660.000 Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 60.000
c) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000 Kr. Rekening perantara rupiah Rp 1.660.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 40.000 Db. Rekening perantara USD USD. 200 Kr. Giro USD USD. 200
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
d) Db. Bank notes SGD SGD. 1.000 Kr. Rekening Perantara SGD SGD. 1.000 Db. Rekening perantara rupiah Rp 5.000.000 Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 100.000
e)Db. Bank notes HKD HKD. 1.000 Kr. Rekening perantara HKD HKD. 1.000 Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.085.000 Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 5.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
f) Db. Tabungan Rp 850.000 Kr. Rekening perantara rupiah Rp 830.000 Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 20.000 Db. Rekening perantara USD USD. 100 Kr. Bank notes USD USD. 100
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai berikut
Mata Uang
SALDO Dr (Kr)
Rp. Lama Dr (Kr)
Rp. Baru Dr (Kr)
R/L
USD 100 830.000 840.000 10.000 R SGD (1.000) (5.000.000) (5.100.000) 100.000 L HKD (1.000) (1.085.000) (1.084.000) 1.000 R IDR 5.225.000 5.225.000 5.225.000 -
Total 0 89.000 89.000 L
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
Jurnal Pembukuan Revaluasi Db. Posisi rupiah Rp 89.000 Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 89.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
a) Db. Bank notes (USD. 200 x 8.000) Rp 1.600.000 Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
b) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000 Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.500) Rp 1.700.000
c) Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 4.900) Rp 4.900.000 Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
d) Db. Bank notes HKD (HKD. 1.000 x 1.080) Rp 1.080.000 Kr. Giro rupiah Rp. 1.080.000
e) Db. Tabungan Rp 850.000 Kr. Bank notes USD (USD.100 x 8.500) Rp 850.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai berikut
• Bank notes USD sebesar USD. 100 = Rp 750.000 • Bank notes SGD sebesar SGD.1.000 = Rp 4.900.000 • Bank notes HKD sebesar HKD.1.000 = Rp 1.080.000 • Giro USD sebesar USD. 200 = Rp 1.700.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
a) Bank notes USD. 100 Db. Bank notes USD (USD.100 x 8.400) Rp 840.000 Kr. Bank notes USD Rp 750.000 Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 90.000
b) Bank notes SGD. 1000 Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.100) Rp 5.100.000 Kr. Bank notes SGD Rp 4.900.000 Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 200.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
c) Bank notes HKD. 1000 Db. Bank notes HKD (HKD.1.000 x 1.084) Rp 1.084.000 Db. Kerugian Selisih Kurs Revaluasi Rp 4.000 Kr. Bank notes HKD Rp 1.080.000
d) Giro USD. 200 Db. Giro USD Rp 1.700.000 Kr. Giro USD (USD 200 x 8.400) Rp 1.680.000 Kr. Keuntungan Selisih Kur Revaluasi Rp 20.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
a) Db. Bank notes USD 200 Kr. Rekening Perantara USD USD 200 Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.600.000 Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000 b) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000 Kr. Rekening perantara rupiah Rp 1.700.000 Db. Rekening perantara USD USD. 200 Kr. Giro USD USD. 200
c) Db. Bank notes SGD SGD. 1.000 Kr. Rekening perantara SGD SGD. 1.000 Db. Rekening perantara rupiah Rp 4.900.000 Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
d) Db. Bank notes HKD HKD. 1.000 Kr. Rekening Perantara HKD HKD. 1.000 Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.080.000 Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000
e) Db. Tabungan Rp 850.000 Kr. Rekening Perantara Rupiah Rp 850.000 Db. Rekening Perantantara USD USD 100 Kr. Bank Notes USD USD 100
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai berikut
Mata Uang
SALDO Dr (Kr)
Rp. Lama Dr (Kr)
Rp. Baru Dr (Kr)
R/L
USD 100 950.000 840.000 110.000 L SGD (1.000) (4.900.000) (5.100.000) 200.000 L HKD (1.000) (1.080.000) (1.084.000) 4.000 L IDR 5.030.000 5.030.000 5.030.000 -
Total - 314.000 314.000 L
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal Pembukuan Revaluasi Db. Posisi rupiah Rp 314.000 Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 314.000
65
Perlakuan akuntansi beberapa transaksi sesuai
papi (revisi 2008)
66
KREDIT YANG DIBERIKAN
67
SISTIMATIKA PEMBAHASAN
67
Definisi Dasar Pengaturan Penjelasan Perlakuan Akuntansi :
- Pengakuan dan Pengukuran - Penyajian
Ilustrasi Jurnal Pengungkapan Contoh Kasus
NILAI KONTRAK - 100.000
100.000.000 80.000 1,25% SUKU BUNGA KONTRAK
(SBK)
+ 20.000
AMORTISASI SESUAI JK. WAKTU
NW AWAL 99.920.000 ………………….. IRR ……………………………………… > 1,256% SUKU BUNGA EFEKTIF
(SBE)
---
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INDIVIDUAL IMPAIRMANT
CASH FLOW
NILAI WAJAR -/- NPV CASH FLOW NPV = ---------------------
(1+SBE) N
CKPN ( X ) SEDERHANA (DEAD RATE)
COLLECTIVE IMPAIRMENT
--------------------------------- STATISTIK MODEL (PD X LGD)
NW AKHIR XXXXX ROLL RATES MIGRATION
UMUR TUNGGAKAN KOLEKTIBILTAS
69
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
1. Penandatanganan perjanjian kredit
Bank mengakui Kewajiban komitmen fasilitas kredit yg diberikan sebesar plafon kredit yg diperjanjikan.
2. Pencairan kredit A. bank mengakui sebagai kredit sebesar nilai wajar, yaitu :
Diukur pada nilai wajar pada laporan LR
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hinga jatuh tempo
Pinjaman Diberikan & Piutang
Sebesar pokok kredit yg dicairkan
Sebesar pokok kredit yg dicairkan -/+ pendapatan/beban yg dpt diatribusikan secara langsung
70
B. Pendapatan/biaya perolehan kredit dapat diakui langsung dan tidak perlu dikapitalisasi dalam biaya perolehan kredit jika : 1) Tidak terkait dengan jangka waktu 3) Tidak dapat diatribusikan
3. Kredit sindikasi diakui sebesar pokok kredit porsi tagihan bank ybs, dikurangi/ ditambah pendapatan/beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit sindikasi
4. Penerusan kredit (channeling) A. Tidak ada risiko
Tidak diakui sebagai kredit tetapi diungkapkan dalam catatan laporan keuangan
B. Menanggung risiko Diakui sebagai kredit sebesar risiko yang ditanggung bank ybs
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
71
5. Setelah pencairan kredit, dicatat sesuai kategori :
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Diukur pada nilai wajar pada laporan LR
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hinga jatuh tempo
Pinjaman Diberikan & Piutang
Sebesar nilai wajar. Gain/loss dari perubahan nilai wjar diakui pada lap. L/R
Sebesar nilai wajar. Gain/loss dari perubahan nilai wjar diakui secara langsung dalam ekutias
Sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah/dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan suku bunga efektif
72
6. Untuk kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, nilai tercatat dapat berbeda dengan nilai kredit saat jatuh tempo, jika :
A. menerima pendapatan (diluar bunga) dan/atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit
B. memberikan kredit dengan suku bunga diluar suku bunga pasar (mis.: 5%, suku bunga pasar 8%), dan/atau
E. memberikan/membeli kredit secara diskon atau premium
Catatan : Dalam menentukan suku bunga pasar, bank dapat menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di bank, misalnya base lending rate (BLR) ditambah risk premium dan profit margin untuk kredit sejenis.
7. Perbedaan tersebut harus diamortisasi selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
73
8. Amortisasi dapat menggunakan metode garis lurus untuk : A. Kredit yang skedul penarikan dan pembayaran (arus kas) yang sulit
diprediksi, kredit revolving, pinjaman rekening koran dan kartu kredit, dan
B. besarnya material untuk :
1) pendapatan dan biaya transaksi yg dpt diatribusikan secara langsung
2) perbedaan suku bunga kredit yg diberikan dan suku bunga pasar atas kredit sejenis, dan/atau
3) diskon/premium atas pemberian/pembelian kredit Tingkat materialitas didokumentasikan dalam Kebijakan
Akuntansi
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
74
9. Bank dapat tidak melakukan amortisasi dan mengakui sekaligus sebagai pendapatan/biaya pada periode berjalan, jika besarnya tidak meterial :
1) pendapatan dan biaya transaksi yg diatribusikan secara langsung
2) perbedaan suku bunga kredit yg diberikan dan suku bunga pasar atas kredit sejenis, dan/atau
3) diskon/premium atas pemberian/pembelian kredit
Tingkat materialitas didokumentasikan dalam Kebijakan Akuntansi
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
75
10. Tingkat materialitas biaya/pendapatan yang dapat diatribusikan ditetapkan secara agregat dengan membandingkan total biata transaksi dengan laba sebelum pajak. Total biaya transaksi sebesar maksimum 5% dari rata-rata laba sebelum pajak selama 3 tahun terakhir dianggap tidak material.
Tingkat materialitas secara individu ditetapkan oleh manajemen atas dasar estimasi angka agregat. Dalam hal bank mengalami kerugian menggunakan laba sebelum kerugian tersebut
Contoh : Rata-rata laba sebelum pajak Rp. 100 juta, maka biaya transaksi secara agregat yang dianggap tidak material adalah Rp. 5 juta (5% x Rp. 100 juta). Total biaya transaksi secara agregat ini merupakan batas maksimum individual yang dianggap tidak material.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
76
11. Pendapatan bunga A. Dialokasikan dan diakui selama periode kredit berdasarkan suku
bunga efektif
C. Jika kredit mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yg belum diterima harus dibatalkan
1) Jika penurunan nilai kredit terjadi setelah tgl neraca tetapi sebelum pemeriksaan auditor eksternal selesai, maka pembatalan bunga termasuk subsequent event dan diakui sbg koreksi saldo laba.
2) Jika penurunan nilai kredit terjadi setelah tgl neraca dan pemeriksaan auditor eksternal telah selesai, maka pembatalan bunga dianggap sebagai koreksi dalam laporan laba rugi thn berjalan.
E. Setelah penurunan nilai, pendapatan bunga yang baru dihitung dgn suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah penurunan nilai
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
CONTOH KASUS (EXCELL – 1) MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
Tujuan kepemilikan Diukur pada harga perolehan diamortisasi Maksimum kredit Rp. 100.000.000 Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan Jenis kredit Investasi untuk pembelian mesin Bunga 15%/tahun atau 1,25%/bulan Provisi 0,1 % atau Rp. 100.000 Jadwal angsuran pokok Semester I 2008
Semester II 2008 Semester I 2009 Semester II 2009
Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000. Rp. 25.000.000.
Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung Rp. 20.000 Pelunasan kredit dilakukan diakhir periode kredit Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar Rp. 20.000
Kredit diukur pada harga perolehan diamortisasi (ilustrasi Kredit Investasi)
Tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC sbb.
Total dana yang dikeluarkan bank sebesar Rp. 99.920.000 = (Rp. 100.000.000 - Rp.100.000. + Rp. 20.000)
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000 1 31-Jan-08 1,250,000 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982 2 28-Feb-08 1,250,000 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027 3 31-Mar-08 1,250,000 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135 4 30-Apr-08 1,250,000 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307 5 31-May-08 1,250,000 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544 6 30-Jun-08 26,250,000 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847 7 31-Jul-08 937,500 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720 8 31-Aug-08 937,500 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641 9 30-Sep-08 937,500 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632 11 30-Nov-08 937,500 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703 12 31-Dec-08 25,937,500 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825 13 31-Jan-09 625,000 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503 14 28-Feb-09 625,000 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213 15 31-Mar-09 625,000 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958 16 30-Apr-09 625,000 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738 17 31-May-09 625,000 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552 18 30-Jun-09 25,625,000 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402 19 31-Jul-09 312,500 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790 20 31-Aug-09 312,500 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197 21 30-Sep-09 312,500 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620 22 31-Oct-09 312,500 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062 23 30-Nov-09 312,500 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522 24 31-Dec-09 25,312,500 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash Flows 18,830,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000 Suku Bunga Efektif Awal 1.256% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok 0.0125598683950381 i = suku bunga kontraktual
CONTOH KASUS (EXCELL – 1) MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
79
CONTOH KASUS
Jurnal Transaksi a. Tanggal 1 Januari 2008, pada saat penandatanganan perjanjian kredit/akad kredit (1) Menerima provisi kredit dari nasabah
Db. Kas/Rekening.../Giro BI Rp. 100.000
Kr. Kredit - amortised cost Rp. 100.000
(2) Pembayaran beban yang dapat diatribusikan
Db. Kredit - amortised cost Rp. 20.000.
Kr. Kas/Rekening.../Giro BI Rp. 20.000.
(3) Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit
Db. Rekening lawan - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
Kr. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
(4) Pada saat penarikan kredit oleh debitur
Db. Kredit - amortised cost Rp. 100.000.000.
Kr. Kas/Rekening.../Giro BI Rp. 100.000.000.
Bersamaan dengan itu dilakukan jurnal untuk mengurangi kewajiban komitmen fasilitas kredit yang belum digunakan debitur.
Db. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
Kr. Rekening lawan - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
80
CONTOH KASUS b. Tanggal 31 Januari 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada nasabah
dan amortisasi berdasarkan suku bunga efektif
(1) Pada saat pembebanan fee kepada debitur
Db. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
Kr. Pendapatan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(2) Pada saat menerima setoran fee dari debitur
Db. Kas/Giro/Giro BI Rp. 20.000
Kr. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(3) Pada saat pembebanan tagihan kepada debitur
Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
Db. Kredit - amortised cost Rp. 4.982.
Kr. Pendapatan bunga kredit Rp. 1.254.982.
(4) Pada saat menerima setoran bunga dari debitur
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 1.250.000.
Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
Jurnal transaksi untuk 3 sd 6, 8 sd 12, 14 sd 18 dan 20 sd 23 sama dengan transaksi no. 2, dengan asumsi debitur membayar kewajibannya dengan lancar.
81
CONTOH KASUS c. Tanggal 30 Juni 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada nasabah dan amortisasi
berdasarkan suku bunga efektif serta penerimaan angsuran pokok
(1) Pada saat pembebanan fee kepada debitur
Db. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
Kr. Pendapatan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(2) Pada saat menerima setoran fee dari debitur
Db. Kas/Giro/Giro BI Rp. 20.000
Kr. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(3) Pada saat pembebanan tagihan kepada debitur
Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
Db. Kredit - amortised cost Rp. 5.066.
Kr. Pendapatan bunga kredit Rp. 1.255.066.
(4) Pada saat menerima setoran bunga dari debitur
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 1.250.000.
Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
(5) Pada saat pelunasan pokok kepada debitur
Db. Kas/Rekening…/Giro Bi Rp. 25.000.000.
Kr. . Kredit - amortised cost Rp. 25.000.000.
Jurnal transaksi untuk no. 13, 19, dan 25 sama dengan transaksi no. 7, dengan asumsi debitur membayar kewajibannya dengan lancar
Pada tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur perorangan Mr. W dengan data sesuai perjanjian kredit sebagai berikut :
Tujuan kepemilikan diukur pada harga perolehan diamortisasi
Maksimum kredit Rp. 200.000.000
Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan
Jenis kredit Konsumtif
Bunga flat 6%/tahun atau 0.5%/bulan
Provisi 1.0 % atau Rp. 2.000.000
Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung = nihil
Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan
Pokok angsur secara prorata setiap bulan
Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar Rp. 1.000.000
Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 2) MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
83 Suku bunga efektif
1,012%
Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 2) MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 3) REPRICING/PERUBAHAN SUKU BUNGA Pada tanggal 1 Jan 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC dengan perincian sebagai berikut : Maximum : 18,000,000,000
Jangka Waktu : 12 Bulan atau 1 Tahun Jenis Kredit : Modal Kerja Propisi : 1.00%
Rp. 180,000,000 Bunga Debitur : 15% /tahun
1.250% /bulan atau 18,000,000,000 Rp. 225,000,000 (180,000,000)
Beban yg dapat diatribusikan : 25,000,000 25,000,000 Total Pendpt/Beban 155,000,000 17,845,000,000 Total Cash Out (17,845,000,000) Total Bunga 2,700,000,000
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (17,845,000,000) 17,845,000,000 1 31-Jan-08 225,000,000 17,845,000,000 237,000,120 (225,000,000) 12,000,120 17,857,000,120 2 28-Feb-08 225,000,000 17,857,000,120 237,159,494 (225,000,000) 12,159,494 17,869,159,613 3 30-Mar-08 225,000,000 17,869,159,613 237,320,984 (225,000,000) 12,320,984 17,881,480,597 4 30-Apr-08 225,000,000 17,881,480,597 237,484,620 (225,000,000) 12,484,620 17,893,965,217 5 31-May-08 225,000,000 17,893,965,217 237,650,428 (225,000,000) 12,650,428 17,906,615,645 6 30-Jun-08 225,000,000 17,906,615,645 237,818,439 (225,000,000) 12,818,439 17,919,434,085 7 31-Jul-08 225,000,000 17,919,434,085 237,988,681 (225,000,000) 12,988,681 17,932,422,766 8 31-Aug-08 225,000,000 17,932,422,766 238,161,185 (225,000,000) 13,161,185 17,945,583,951 9 30-Sep-08 225,000,000 17,945,583,951 238,335,979 (225,000,000) 13,335,979 17,958,919,929
10 31-Oct-08 225,000,000 17,958,919,929 238,513,094 (225,000,000) 13,513,094 17,972,433,024 11 30-Nov-08 225,000,000 17,972,433,024 238,692,562 (225,000,000) 13,692,562 17,986,125,586
12 31-Dec-08 18,225,000,000 17,986,125,586 238,874,414 (18,000,000,000) (225,000,000) 13,874,414 (0)
Net Cash Flows 2,855,000,000 2,855,000,000 (18,000,000,000) (2,700,000,000) 155,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.328% 180,000,000 (Original Effective Interest Rate / EIR) (25,000,000) Keterangan 155,000,000 p = pokok 1.32810378 i = suku bunga kontraktual
Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 3) REPRICING/PERUBAHAN SUKU BUNGA
SETELAH REPRICING
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi
Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan
Kredit Efektif (EIR) EIR
A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G 0 1-Jan-08 (17,845,000,000) 1 31-Jan-08 225,000,000 17,845,000,000 237,000,120 (225,000,000) 12,000,120 2 28-Feb-08 225,000,000 17,857,000,120 237,159,494 (225,000,000) 12,159,494 3 30-Mar-08 225,000,000 17,869,159,613 237,320,984 (225,000,000) 12,320,984 4 30-Apr-08 225,000,000 17,881,480,597 237,484,620 (225,000,000) 12,484,620 5 31-May-08 225,000,000 17,893,965,217 237,650,428 (225,000,000) 12,650,428 6 30-Jun-08 225,000,000 17,906,615,645 237,818,439 (225,000,000) 12,818,439
(17,919,434,085) 7 31-Jul-08 243,000,000 17,919,434,085 255,956,094 (243,000,000) 12,956,094 8 31-Aug-08 243,000,000 17,932,390,178 256,141,155 (243,000,000) 13,141,155 9 30-Sep-08 243,000,000 17,945,531,333 256,328,859 (243,000,000) 13,328,859
10 31-Oct-08 243,000,000 17,958,860,192 256,519,245 (243,000,000) 13,519,245 11 30-Nov-08 243,000,000 17,972,379,437 256,712,350 (243,000,000) 13,712,350 12 31-Dec-08 18,243,000,000 17,986,091,787 256,908,213 (18,000,000,000) (243,000,000) 13,908,213
Net Cash Flows (14,956,434,085) 2,963,000,000 (18,000,000,000) (2,808,000,000) 155,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.328% Suku Bunga Efeftif Baru 1.428% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan
86
Penurunan nilai KREDIT YANG DIBERIKAN
87
PENURUNAN NILAI DAN TIDAK TERTAGIHNYA ASET KEUANGAN
Terdapat “Bukti Obyektif” atas penurunan nilai
Evaluasi penurunan nilai dilakukan setiap Tanggal Neraca
KLASIFIKASI PENURUNAN NILAI
88
PENGUKURAN SELANJUTNYA DAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Aset Keuangan Pengukuran Perubahan Nilai Tercatat
Penurunan Nilai (jika terdapat bukti
obyektif) Diukur pada nilai wajar melalui lap. L/R
Nilai wajar Laporan L/R Tidak
PInjaman yang diberikan dan Piutang
Biaya perolehan yang diamortisasi (amortised
cost) menggunakan suku bunga efektif
Laporan L/R Ya
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Biaya perolehan yang diamortisasi (amortised
cost) menggunakan suku bunga efektif
Laporan L/R Ya
Tersedia Untuk Dijual Nilai wajar Ekuitas Ya
89
Bukti Obyektif
Bukti Obyektif
Debitur mengalam kesulitan keuangan
signifikan
Terjadi pelanggaran kontrak, seperti
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok dan bunga
Kreditur memberikan keringanan (konsesi) pada debitur yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak
mengalami kesulitan
Kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya
Indikasi terjadi penurunan nilai berdasarkan estimasi future
cash flow dari portofolio kredit, meskipun penurunan belum dapat diidentifikasi terhadap
kredit secara individual dalam portofolio, termasuk :
penurunan status pembayaran debitur dalam
portofolio kredit
kondisi ekonomi nasional yang berkorelasi dengan wanpreasti atas debitur dalam portofolio kredit
90
Bukti Obyektif
Bukti Obyektif
• Penurunan Credit Rating
• Kejadian di masa datang
91
Klasifikasi Impairment
Penurunan nilai secara individual (Individual Impairment) Individual Provisioning
Penurunan nilai secara kolektif (Collective Impairment) Collective Provisioning
NILAI KONTRAK - 100.000
100.000.000 80.000 1,25% SUKU BUNGA KONTRAK
(SBK)
+ 20.000
AMORTISASI SESUAI JK. WAKTU
NW AWAL 99.920.000 ………………….. IRR ……………………………………… > 1,256% SUKU BUNGA EFEKTIF
(SBE)
---
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INDIVIDUAL IMPAIRMANT
CASH FLOW
NILAI WAJAR -/- NPV CASH FLOW NPV = ---------------------
(1+SBE) N
CKPN ( X ) SEDERHANA (DEAD RATE)
COLLECTIVE IMPAIRMENT
--------------------------------- STATISTIK MODEL (PD X LGD)
NW AKHIR XXXXX ROLL RATES MIGRATION
UMUR TUNGGAKAN KOLEKTIBILTAS
93
Secara Individual Discounted Cash Flow Fair Value of Collateral Observable Market Price
Secara Kolektif Formula Based, misalnya death rate Statistical model
Probability of Default, misalnya Roll Rate Method (menggunakan data umur tunggakan kredit), dan Migration Analysis (menggunakan data migrasi kolektibilitas atau rating).
Loss Given Default, misalnya Expected Recoveries
Klasifikasi Impairment
94
INDIVIDUAL IMPARMENT
95
Penurunan Nilai (Impairment)
Evaluasi penurunan dilakukan setiap Tanggal Neraca. (SESUAI PAPI, TANGGAL NERACA = TANGGAL AKHIR BULAN
ATAU AKHIR TRIWULAN)
Entitas harus mengakui kerugian sebesar selisih antara nilai tercatat kredit dengan estimasi future cash flow yang didiskonto (discounted cash flow) menggunakan original effective interest rate. Kerugian penurunan nilai dapat dicatat dengan mengurangi nilai kredit secara langsung atau melalui pos cadangan (provision)
96
Kerugian Penurunan Nilai dihitung dengan membandingkan baki debet kredit dengan NPV Projected Cash Flow kredit tersebut, dengan discount factor berdasarkan suku bunga efektif kredit dimaksud. Selisih kurang NPV Projected Cash Flow terhadap baki debet kredit merupakan Kerugian Penurunan Nilai.
Baki Debet
Kredit
NPV
Projected
Cash Flow
Kerugian Penurunan Nilai (impairment loss)
vs
INDIVIDUAL IMPAIRMENT
97
Secara Individual Tentukan tingkat signifikansi kredit yang akan dievaluasi secara individual ->
didokumentasikan dan dikaji uang secara periodik. Jika tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari kredit yang dievaluasi
secara individual, maka harus dimasukkan kedalam kelompok kredit yang dievaluasi secara kolektif.
Evaluasi secara individual didasarkan pada 2 konsep : 1. Estimasi jumlah kerugian kredit -> didasarkan pada seluruh informasi
yang tersedia dan experienced credit judgement (misalnya kapasitas pembayaran kembali, jenis dan jumlah agunan, ketersediaan garansi dan prospek usaha).
2. Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali -> didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas
tersebut.
CONTOH KASUS (EXCELL – 4) SEBELUM TERJADI IMPAIRMENT
SEBELUM TERJADI
IMPAIRMENT
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas NPV CF Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000 1 31-Jan-08 1,250,000 1,234,495 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982 2 28-Feb-08 1,250,000 1,219,182 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027 3 31-Mar-08 1,250,000 1,204,059 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135 4 30-Apr-08 1,250,000 1,189,124 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307 5 31-May-08 1,250,000 1,174,374 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544 6 30-Jun-08 26,250,000 24,355,948 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847 7 31-Jul-08 937,500 859,066 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720 8 31-Aug-08 937,500 848,410 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641 9 30-Sep-08 937,500 837,886 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 827,493 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632 11 30-Nov-08 937,500 817,228 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703 12 31-Dec-08 25,937,500 22,329,530 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825 13 31-Jan-09 625,000 531,387 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503 14 28-Feb-09 625,000 524,795 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213 15 31-Mar-09 625,000 518,286 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958 16 30-Apr-09 625,000 511,857 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738 17 31-May-09 625,000 505,508 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552 18 30-Jun-09 25,625,000 20,468,739 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402 19 31-Jul-09 312,500 246,522 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790 20 31-Aug-09 312,500 243,465 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197 21 30-Sep-09 312,500 240,445 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620 22 31-Oct-09 312,500 237,462 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062 23 30-Nov-09 312,500 234,517 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522 24 31-Dec-09 25,312,500 18,760,223 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash Flows 18,830,000 99,920,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000 Suku Bunga Efektif Awal 1.256% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok 0.0125598683950381 i = suku bunga kontraktual
CONTOH KASUS (EXCELL – 4) SETELAH TERJADI IMPAIRMENT KASUS : TANGGAL 30 JUNI 08, DEBITUR TIDAK MEMBAYAR POKOK DAN BUNGA
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas NPV CF Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G = p x i H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000 1 31-Jan-08 1,250,000 1,234,495 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982 2 28-Feb-08 1,250,000 1,219,182 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027 3 31-Mar-08 1,250,000 1,204,059 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135 4 30-Apr-08 1,250,000 1,189,124 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307 5 31-May-08 1,250,000 1,174,374 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544
CKPN (25,924,393) 74,021,151
1 30-Jun-08 - - 74,021,151 929,696 - - 929,696 74,950,847 2 31-Jul-08 937,500 914,387 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720 3 31-Aug-08 937,500 903,044 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641 4 30-Sep-08 937,500 891,843 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612 5 31-Oct-08 937,500 880,781 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632 6 30-Nov-08 937,500 869,855 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703 7 31-Dec-08 25,937,500 23,767,480 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825 8 31-Jan-09 625,000 565,606 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503 9 28-Feb-09 625,000 558,591 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213
10 31-Mar-09 625,000 551,662 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958 11 30-Apr-09 625,000 544,819 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738 12 31-May-09 625,000 538,061 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552 13 30-Jun-09 25,625,000 21,786,860 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402 14 31-Jul-09 312,500 262,398 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790 15 31-Aug-09 312,500 259,143 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197 16 30-Sep-09 312,500 255,929 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620 17 31-Oct-09 312,500 252,754 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062 18 30-Nov-09 312,500 249,619 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522 19 31-Dec-09 25,312,500 19,968,320 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 0
Net Cash Flows 74,021,151 18,504,393 (75,000,000) (17,500,000) 1,004,393
25,000,000 Suku Bunga Efektif Awal 1.256% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok
i = suku bunga kontraktual NW 99,945,544
NPV CF (74,021,151)
CKPN 25,924,393
100
COLLECTIVE IMPARMENT
101
Secara Collective
Mencakup seluruh kredit yang : - tidak dievaluasi secara individual, dan
- dievaluasi secara individual, namun tidak terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
Pengelompokan kredit yang akan dinilai secara kolektif didasarkan pada kesamaan karakteristik risiko kredit yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh kewajiban yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak. Misalnya, peringkat risiko krdit, tipe (contohnya, pinjaman beragun aset atau pinjaman kartu kredit) dan lokasi geografis didokumentasikan dan dikaji ulang secara periodik.
102
Secara Collective Terhadap kredit yang dikelompokkan tersebut, bank harus melakukan
evaluasi apakah terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
Setelah penurunan nilai suatu kredit secara individual dalam kelompok kredit tersebut diidentifikasi, maka kfredit tersebut harus dikeluarkan dari kelompok kredit dan selanjutnya dinilai secara individu.
Bank dapat mempertimbangkan analisa biaya dan manfaat yang dituangkan dalam kebijakan internal bank untuk menentukan apakah analisa individual perlu dilakukan.
103
1. PENDEKATAN BERBASIS FORMULA
Contoh : Entitas entitas bank memiliki portofolio pinjaman kartu kredit sebesar Rp. 30 miliar (posisi 31 Desember 2011), dengan posisi kerugian data historis pinjaman tersebut sbb. :
Tahun Kerugian Jumlah kerugian Recvovery Kerugian aktual
2009 Rp. 800 juta Rp. 400 juta Rp. 400 juta 2010 Rp. 1.000 juta Rp. 700 juta Rp. 300 juta 2011 Rp. 900 juta Rp. 670 juta Rp. 230 juta
Rata-rata kerugian historis adalah Rp. 310 juta (Rp. 930 juta/3) Dengan demikian % CKPN yang diberlakukan sejak awal Januari 2012 adalah 1,033% (Rp. 310 juta/Rp. 30 milyar x 100%)
2. PENDEKATAN METODE STATISTIK
IMPAIRMENT = PD X LGD X OUTSTANDING LOAN
PD (PROBABILITY OF DEFAULT : - ROLL RATES - MIGRATION ANALYSIS
LGD (LOSS GIVEN DEFAULT) : - LOSS OF DISPOSAL - COLLATERAL SHORTFALL - EXPECTED RECOVERIES
104
105
2. PENDEKATAN METODE STATISTIK
PD (PROBABILITY OF DEFAULT :
1). ROLL RATES ANALYSIS (MENGGUNAKAN GRADING SYSTEM) - DILAKUKAN SECARA BULANAN - DIHITUNG DENGAN CARA MENGAMBIL ROOL RATE DARI SUATU SKALA WAKTU KE SKALA WAKTU BERIKUTNYA X NET KERUGIASN KONTRAKTUAL UNTUK SETIAP SKALA WAKTU TERSEBUT.
2). MIGRATION ANALYSIS (MENGGUNAKAN INTERNAL LOAN GRADING) - DILAKUKAN DENGAN MENGANALISA TINGKAT MIGRASI OUTSTANDING KREDIT DARI GRADE TERTINGGI KE GRADE TERENDAH - BIASANYA METODE INI DIGUNAKAN UNTUK PINJAMAN KOMERSIAL YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI PERUBAHAN PERINGKATNYA - PERHITUNGAN HANYA UNTUK NON PERFORMING EXPOSURES - DILAKUKAN SECARA BULANAN - DIHITUNG DENGAN CARA MENGAMBIL MIGRASI RATING DARI SETIAP INDIVIDU DEBITUR YANG RATINGNYA MEMBURUK MAUPUN MEMBAIK DARISUATU SKALA WAKTU KE SKALA WAKTU BERIKUTNYA.
106
2. PENDEKATAN METODE STATISTIK
LGD (LOSS GIVEN DEFAULT) :
BESARNYA TINGKAT KERUGIAN YANG DIAKIBATKAN KEGAGALAN DEBITUR MEMENUHI KEWAJIBAN, YANG DAPAT DIUKUR BERDASARKAN BEBERAPA PENDEKATAN, YAITU :
- EXPECTED RECOVERIES - COLLATERAL SHORT5FALL - LOSS ON DISPOSAL
107
CONTOH PERHITUNGAN
COLLECTIVE IMPARMENT - ROLL RATE (EXCELL – 5)
108 WS - 1 Data Hapus Buku Bank Berdasarkan : Jenis Kredit Periode : 31 Januari 2010
Dalam Ribuan Rp No Tahun Saldo Penerimaan Hapus Buku Total Rate NPV dari Recovery
Hapus buku Hapus Buku Des'05 Des'06 Des'07 Des'08 Des'09 Recovery Recovery Rate
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PRK
1 2007 15,872,759,928 - - 1,255,817,419 2,751,583,096 280,000,000 4,287,400,515 15.00% 2,538,156,390 15.99%
2 2008 30,310,517,144 - - - 9,708,700,049 11,114,435,240 20,823,135,289 14.50% 12,934,064,901 42.67%
3 2009 60,801,293,001 - - - - 11,888,659,560 11,888,659,560 15.93% 6,581,873,747 10.83%
Jumlah 106,984,570,073 36,999,195,364 22,054,095,037 69.49%
Rata-rata 23.16% LGD 76.84% KPR
1 2007 2,818,597,265 - - 238,117,584 208,792,366 - 446,909,950 16.67% 262,626,786 9.32%
2 2008 12,050,422,534 - - - 3,478,566,346 936,948,125 4,415,514,471 15.41% 2,791,055,145 23.16%
3 2009 22,284,824,994 - - - 232,550,000 232,550,000 17.51% 143,315,072 0.64%
Jumlah 37,153,844,793 5,094,974,421 3,196,997,003 33.12% Rata-rata 11.04%
LGD 88.96%
PERHITUNGAN LGD CONTOH KASUS (EXCELL – 5)
109
30/11/2007 31/12/2007 31/01/2008 28/02/2008 31/03/2008 30/04/2008 1,781,920,527,516 1,385,910,543,305 1,304,339,500,374 1,678,955,149,060 1,683,160,559,967 1,645,855,853,464 63,851,914,756 412,793,230,143 496,892,537,208 162,030,779,212 190,468,202,507 197,108,542,625 10,773,195,183 45,844,930,608 45,072,877,759 11,710,816,251 6,150,166,992 31,399,662,325 12,555,715,579 3,561,653,787 4,100,931,162 4,397,967,945 4,817,193,574 1,196,316,612 3,718,449,387 9,750,974,426 4,253,883,431 4,536,411,372 208,234,870 734,655,552 5,749,993,041 3,506,248,515 1,751,929,594 34,867,845,525 2,709,740,250 3,445,547,367 395,980,958 2,008,199,627 8,874,814,817 1,388,726,033 1,160,376,457 3,352,771,723 1,371,992,419 4,562,805,757 1,946,621,906 8,716,958,734 1,365,255,022 735,470,763 4,080,516,641 6,131,286,737 4,562,830,757 3,047,447,821 8,115,453,453 1,599,429,469
- 93,372,762 6,396,033,978 4,562,855,757 1,948,636,997 8,123,187,710 1,520,953 609,031,877 - 4,968,826,603 - 1,948,720,300 190,410,804 - 609,076,877 - 1,273,458 -
- - - - - 1,337,360 11,651,421,458 3,237,454,510 3,226,374,125 1,359,892,699 1,359,919,199 1,359,945,699 1,896,261,638,693 1,878,009,732,055 1,882,027,411,989 1,920,543,677,012 1,901,465,012,747 1,896,861,440,969 1,036,033,363,509 976,998,600,525 1,120,962,034,365 1,164,038,325,078 1,239,392,584,520 1,368,336,172,396 76,189,472,380 120,741,947,508 32,386,519,920 35,790,064,322 48,210,516,878 37,980,112,700 22,315,021,868 55,814,850,546 29,671,076,253 15,836,269,135 16,832,205,935 13,410,795,962 15,533,984,576 9,719,826,458 39,637,893,206 18,036,142,544 12,107,210,877 9,217,754,912 5,096,025,266 3,558,808,577 5,130,964,863 33,973,849,196 4,578,190,405 2,651,542,878 1,979,477,168 2,328,071,446 2,444,193,496 3,887,560,306 33,577,391,878 2,375,862,858 2,701,513,113 1,450,500,938 312,183,648 709,980,989 1,750,796,693 4,571,015,385 1,792,836,227 1,505,869,582 1,337,740,363 402,738,127 1,053,884,973 1,009,752,075 2,243,940,966 1,748,639,898 1,342,855,618 1,663,108,281 386,660,870 756,054,519 1,341,892,437 1,440,389,883 1,748,639,898 423,719,998 1,660,608,281 818,354,941 803,356,668 1,120,001,739 1,440,389,883 2,614,691,685 545,844,092 298,160,496 122,609,938 795,019,377 1,120,001,739 1,074,944,854 2,055,729,474 692,525,348 1,058,687,562 122,609,938 795,019,377 1,120,001,739 114,409,562 1,643,479,442 5,395,100,813 6,273,864,587 6,308,102,760 5,512,358,302 4,798,935,166 4,642,014,211 1,172,607,282,490 1,183,619,001,002 1,244,637,615,389 1,285,083,754,557 1,367,064,969,603 1,448,403,598,123
BACK UP PERHITUNGAN PD WS-2 POSISI KREDIT BERDASARKAN HARI TUNGGAKAN Bank Berdasarkan : Jenis Kredit Periode : s/d 31 Desember 2009 01 Juni 2007S/d Mei 2010
110
31/05/2008 30/06/2008 31/07/2008 31/08/2008 30/09/2008 31/10/2008 1,628,020,643,212 1,855,116,550,876 1,792,241,337,170 1,886,292,338,305 1,854,271,345,623 1,816,187,935,725 158,749,541,483 43,113,118,153 34,038,298,765 16,560,931,215 19,534,577,277 96,621,552,361 47,015,019,968 11,708,663,516 44,396,141,624 12,893,900,870 18,141,907,199 13,032,156,097 10,918,018,278 396,327,433 192,086 1,155,010,920 9,248,119,884 13,406,950,339 3,007,739,951 1,957,479,434 4,595,801,226 726,164,903 943,976,611 9,169,505,401 657,730,010 153,469,908 203,054,831 4,371,180,185 - 944,032,707 2,703,236,719 756,010,604 1,309,914,670 203,079,831 4,294,132,074 1,377,676,353 3,143,242,851 1,095,240,330 495,082,974 1,309,617,670 169,773,328 4,232,877,074 710,794,156 3,144,792,241 1,115,111,117 493,632,974 1,272,370,670 163,323,328 1,625,422,494 737,099,593 2,314,428,646 1,111,853,328 491,182,974 1,569,464 8,019,040,106 1,600,082,469 710,844,156 1,733,809,621 249,761,006 439,274,721 85,255,169 7,651,496,078 493,023,324 710,869,156 2,930,729,064 202,776,474
- 35,653,888 7,647,672,578 493,098,324 710,894,156 1,782,620,910 1,361,274,130 1,361,367,939 1,397,023,328 8,941,466,544 9,126,308,584 9,841,468,204 1,866,016,958,526 1,928,827,352,463 1,890,957,926,495 1,936,996,953,847 1,921,385,078,450 1,967,403,719,158 1,485,608,910,620 1,487,549,479,767 1,515,345,682,246 1,631,876,108,877 1,686,651,326,689 1,593,544,886,400 50,979,597,712 76,223,349,312 118,006,083,913 135,107,234,370 63,647,948,244 103,424,798,521 12,673,132,698 19,373,840,878 15,884,963,042 13,933,495,793 66,230,011,478 87,447,646,135 5,867,727,561 4,354,074,291 7,568,943,374 10,295,808,906 10,664,929,707 4,584,230,254 2,674,998,427 3,693,202,545 1,593,062,710 2,490,996,466 3,138,674,189 10,007,091,712 1,824,496,329 2,169,400,726 2,967,322,601 461,003,532 1,346,781,418 1,683,335,457 2,179,210,143 815,862,993 2,523,989,117 2,945,578,395 326,956,190 717,943,074 2,459,312,094 2,509,837,511 267,635,565 1,748,520,797 1,858,160,495 842,066,979 443,645,511 1,873,201,745 2,139,300,714 596,636,103 499,481,068 1,383,417,828 468,473,907 884,419,022 369,816,916 1,797,450,336 1,754,554,618 462,146,982 1,517,867,187 468,473,907 739,641,056 396,816,916 167,401,422 1,490,726,501 295,660,496 216,264,211 468,473,907 735,770,884 512,593,510 75,783,252 674,703,313 1,063,618,460 567,897 1,186,359,701 592,360,373 512,593,510 5,174,711,462 3,943,531,640 3,367,349,618 2,572,446,230 2,664,722,546 3,210,938,149 1,572,842,447,460 1,605,138,557,010 1,671,242,832,676 1,806,144,227,306 1,840,055,901,947 1,809,387,604,754
BACK UP PERHITUNGAN PD WS-2 POSISI KREDIT BERDASARKAN HARI TUNGGAKAN Bank Berdasarkan : Jenis Kredit Periode : s/d 31 Desember 2009 01 Juni 2007S/d Mei 2010
111
30/11/2008 31/12/2008 31/01/2009 28/02/2009 31/3/2009 30/4/2009 1,869,473,240,266 1,835,214,007,788 1,763,470,750,376 1,731,166,120,345 1,668,866,970,113 1,796,594,075,350 67,000,959,871 8,884,143,163 77,465,533,525 63,081,050,367 104,500,070,875 17,497,567,596 11,304,507,014 34,565,838,458 454,589,024 18,218,004,517 47,720,196,785 24,782,829,073 13,174,937,648 33,413,602,955 23,673,464,143 353,952,403 13,146,883,963 14,156,452,583 3,901,835,663 22,091,256,433 9,248,814,952 3,601,451,672 - 49,184,970,952 6,033,570,872 3,150,757,218 - 2,009,594,529 3,029,383,203 4,822,404,241 415,509,924 315,824,635 912,357,564 - 1,151,984,120 - 1,439,656,264 168,885,261 315,824,635 907,357,564 - 3,743,530,739 4,281,759,331 1,130,783,245 168,885,261 - 398,907,779 -
- 4,232,027,074 1,130,783,245 168,839,812 - - 1,595,964 - 4,232,027,074 128,558,245 168,839,812 362,486,390 199,801,474 1,522,464 - 4,232,027,074 128,558,245 100,000,000
- - 1,223,964 - 4,231,027,074 67,144,812 12,226,045,602 5,020,245,702 5,671,323,824 5,651,831,974 5,651,834,974 6,163,863,158 1,989,453,419,892 1,948,188,894,394 1,886,745,577,586 1,829,518,788,500 1,848,994,656,941 1,917,475,324,893 1,463,707,910,397 1,529,572,560,415 1,486,727,030,738 1,495,692,393,406 1,470,515,165,629 1,657,070,744,046 197,353,364,880 94,555,571,671 89,391,431,757 73,500,179,974 56,464,274,196 58,310,272,762 92,793,008,437 33,890,258,654 86,820,111,694 101,110,783,678 92,574,501,420 16,028,254,001 21,004,005,575 77,359,332,709 28,400,559,142 24,137,351,534 70,110,883,145 12,915,386,639 1,955,079,469 14,595,128,078 18,627,466,128 18,862,137,795 12,443,990,739 59,854,040,439 8,341,631,566 1,163,743,971 12,034,577,168 13,519,221,990 12,072,048,101 3,476,822,014 1,261,633,331 6,988,695,213 1,153,834,573 11,057,373,599 12,705,452,165 2,714,552,123 1,542,869,637 771,905,679 6,754,862,834 574,431,685 10,281,267,581 202,551,876 422,463,061 395,541,256 851,873,427 6,043,046,185 462,501,716 5,376,050,097 272,465,289 422,463,061 357,366,006 802,062,970 6,049,279,265 139,442,139 1,822,884,977 328,663,717 133,390,183 324,625,440 655,582,472 6,176,967,760 15,670,360 1,760,677,056 328,663,717 1,369,133,693 1,547,633,962 374,172,604 75,783,252 34,623,476 1,465,370,706 56,198,428 142,483,434 335,105,102 3,660,076,359 3,476,327,983 3,452,651,692 2,787,574,628 2,678,983,584 2,144,410,766 1,794,228,846,591 1,765,315,492,938 1,736,499,189,764 1,749,836,515,004 1,748,704,047,408 1,825,118,772,369
BACK UP PERHITUNGAN PD WS-2 POSISI KREDIT BERDASARKAN HARI TUNGGAKAN Bank Berdasarkan : Jenis Kredit Periode : s/d 31 Desember 2009 01 Juni 2007S/d Mei 2010
112
WS - 3 PERHITUNGAN ROLL RATE (TUNGGAKAN) Bank Periode 1 April : s/d 31 Maret 2010 Juni 2007 s/d Mei 2010
Roll Rate Juni-Juli 2007 Juli-Aug 2007 Aug-Sep 2007 Sep– Okt 2007 Okt-Nop 2007 Nop-Des 2007 Des-Jan 2008 Jan-Feb 2008 0-1 1.96% 0.87% 1.06% 5.03% 3.55% 23.17% 35.85% 12.42% 1-2 107.90% 35.01% 111.99% 64.42% 11.25% 71.80% 10.92% 2.36% 2-3 1.72% 2.46% 73.33% 71.37% 97.22% 33.06% 8.95% 9.76% 3-4 1215.03% 356.96% 83.55% 95.75% 27.99% 77.66% 119.44% 110.62% 4-5 10.87% 89.81% 0.00% 96.58% 63.28% 94.29% 17.97% 819.67% 5-6 894.69% 94.43% 100.43% 42.33% 34.93% 253.11% 79.27% 6-7 68.62% 94.40% 85.46% 95.19% 100.49% 1152.28% 96.93% 98.22% 7-8 106.68% 94.15% 99.32% 92.90% 97.28% 446.89% 100.00% 156.55% 8-9 77.11% 94.15% 101.72% 0.12% 0.00% 2.29% 104.32% 100.00%
9-10 101.05% 70.73% 22.96% 86.36% 97.79% 0.00% 77.69% 10-11 32.29% 94.43% 172.81% 78.40% 43.74% 0.00% 100.01% 11-12 104.73% 94.44% 102.24% 58.74% 0.00% 0.00% 0.00%
12->12 4105.59% 110.40% 1892.11% 1336.89% 659.55%
0-1 6.74% 5.31% 12.16% 5.81% 7.17% 11.65% 3.31% 3.19% 1-2 45.56% 46.41% 26.26% 17.23% 40.85% 73.26% 24.57% 48.90% 2-3 49.12% 30.97% 37.32% 73.77% 74.71% 43.56% 71.02% 60.79% 3-4 37.61% 35.29% 46.85% 52.02% 51.66% 22.91% 52.79% 85.71% 4-5 56.55% 23.52% 37.38% 58.67% 34.81% 45.68% 68.68% 75.77% 5-6 14.91% 90.39% 96.46% 96.84% 94.60% 73.28% 13.41% 29.05% 6-7 37.96% 56.19% 64.91% 100.78% 98.49% 55.74% 92.23% 129.01% 7-8 87.57% 24.77% 89.17% 109.35% 135.92% 97.53% 89.17% 124.32% 8-9 149.64% 100.32% 85.60% 81.48% 56.79% 64.19% 100.00% 31.55%
9-10 39.94% 50.57% 100.00% 100.00% 102.21% 83.46% 100.00% 149.53% 10-11 84.45% 83.31% 100.00% 106.48% 100.00% 98.96% 100.00% 74.63% 11-12 78.00% 98.77% 100.00% 97.35% 70.72% 100.00% 100.00% 100.00%
12->12 2172.88% 1678.09% 324.39% 636.56% 1009.85% 592.61% 5144.85% 693.36%
BACK UP PERHITUNGAN PD
113
Dalam ribuan Rp Feb-Mar2008 Mar-Apr2008 Apr-Mei 2008 Mei-Jun 2008 Jun-Jul 2008 Jul-Aug 2008 Aug-Sep 2008 Sep-Okt 2008 Okt-Nop 2008 Nop-Des 2008
11.34% 11.71% 9.65% 2.65% 1.83% 0.92% 1.04% 5.21% 3.69% 0.48% 3.80% 16.49% 23.85% 7.38% 102.98% 37.88% 109.55% 66.71% 11.70% 51.59%
41.13% 19.45% 34.77% 0.84% 0.00% 2.60% 71.72% 73.90% 101.10% 295.58% 4.73% 15.25% 251.42% 17.93% 1159.60% 378042.32% 81.73% 99.15% 29.10% 167.68%
59.73% 1654.64% 89.53% 5.10% 10.37% 95.11% 0.00% 100.01% 65.80% 80.75% 3.33% 123.73% 78.46% 114.94% 853.53% 100.01% 98.24% 44.01% 5.23%
98.31% 63.38% 93.75% 40.52% 65.49% 99.98% 83.60% 98.57% 104.50% 40.65% 93.10% 117.15% 96.64% 100.05% 101.81% 99.71% 97.16% 96.20% 101.15% 78.55% 63.94% 100.10% 101.63% 103.70% 73.60% 99.71% 99.50% 0.12% 0.00% 98.84%
0.00% 100.00% 98.72% 98.44% 96.44% 74.91% 22.46% 89.43% 101.69% 0.03% 4.37% 95.42% 30.81% 100.00% 169.03% 81.19% 45.48% 95.39%
105.02% 41.82% 99.95% 100.02% 100.00% 60.83% 0.00% 0.00% 101788.17% 3918.29% 116.92% 1850.81% 1384.38% 685.85%
4.14% 3.06% 3.73% 5.13% 7.93% 8.92% 3.90% 6.13% 12.38% 6.46% 47.03% 27.82% 33.37% 38.00% 20.84% 11.81% 49.02% 137.39% 89.72% 17.17% 76.45% 54.76% 43.75% 34.36% 39.07% 64.81% 76.54% 6.92% 24.02% 83.37% 25.38% 21.90% 29.02% 62.94% 36.59% 32.91% 30.48% 93.83% 42.65% 69.49% 98.83% 51.90% 68.81% 81.10% 80.35% 28.94% 54.07% 53.63% 83.36% 59.52% 45.04% 13.61% 91.72% 44.72% 116.34% 99.27% 70.92% 53.31% 74.95% 83.78%
148.44% 57.67% 53.80% 115.17% 32.80% 69.28% 63.08% 257.55% 214.90% 61.18% 96.01% 71.74% 43.94% 76.17% 85.24% 222.93% 28.57% 74.45% 50.17% 25.64% 99.85% 211.65% 61.96% 199.35% 19.74% 84.02% 294.07% 92.53% 19.70% 100.00%
128.82% 17.95% 185.48% 100.00% 83.63% 107.30% 9.31% 84.96% 394.44% 120.63% 78.62% 126.87% 99.16% 14.25% 100.00% 99.48% 129.18% 45.27% 1.05% 96.59% 10.64% 79.95% 97.43% 359.74% 0.26% 253.24% 80.51% 100.00% 100.00% 220.95%
428.48% 4057.37% 314.86% 584.48% 316.59% 452977.61% 224.61% 542.06% 714.03% 4587.20%
BACK UP PERHITUNGAN PD WS - 3 PERHITUNGAN ROLL RATE (TUNGGAKAN) Bank Periode 1 April : s/d 31 Maret 2010 Juni 2007 s/d Mei 2010
114
Des-Jan 2009 Jan-Feb 2009 Feb-Mar 2009 Mar-Apr 2009 Apr-Mei 2009 Mei-Jun 2009 Jun-Jul 2009 Jul-Aug 2009 Aug-Sep 2009 4.22% 3.58% 6.04% 1.05% 2.97% 2.97% 0.84% 3.61% 3.66% 5.12% 23.52% 75.65% 23.72% 51.72% 0.00% 53.42% 0.00% 28.39%
68.49% 77.86% 72.16% 29.67% 42.32% 319.33% 8.15% 27.68% 15.21% 0.00% 374.12% 328.35% 48.17% 9.86% 36.34% 99.10%
0.00% 21.73% 84.12% 9.09% 74.29% 24.43% 44.03% 100.77% 28.96% 57.32% 0.00% 71.15% 36.88% 67.89% 230.88% 83.67%
100.00% 99.45% 324.96% 0.00% 0.00% 4.71% 82.46% 100.00% 0.00% 43.96% 0.00% 1235.37% 100.04% 100.00% 99.97% 0.00% 0.00% 10.30% 98.08% 100.00% 11.37% 100.00% 0.00% 0.00%
100.00% 100.00% 59.23% 27.59% 100.00% 80.39% 99.98% 52.23% 67.14% 292.81%
461764.57% 145.68% 9255.50% 1096.64% 320.25%
5.84% 4.94% 3.78% 3.97% 5.51% 5.40% 6.11% 5.78% 5.37% 91.82% 113.11% 125.95% 28.39% 111.17% 45.87% 36.12% 53.34% 30.37% 83.80% 27.80% 69.34% 13.95% 97.83% 55.90% 31.91% 69.65% 25.23% 24.08% 66.41% 51.55% 85.37% 102.76% 89.03% 84.76% 41.12% 87.17% 82.46% 72.58% 64.00% 27.94% 99.91% 74.75% 66.28% 90.79% 71.21% 99.15% 91.88% 93.98% 22.49% 101.81% 98.83% 50.09% 95.12% 57.69% 96.65% 49.78% 92.98% 1.59% 100.00% 109.27% 99.54% 102.90% 84.75%
110.36% 89.46% 80.51% 52.29% 100.00% 68.97% 78.14% 98.26% 115.22% 90.35% 94.15% 100.10% 30.15% 100.00% 24.67% 100.00% 100.00% 97.26% 31.57% 90.84% 81.74% 102.11% 100.00% 98.54% 245.84% 100.00% 100.00%
100.00% 1026.41% 476.74% 57.07% 100.00% 846.22% 1.50% 100.00% 100.00% 83.23% 17.10% 10.41% 21.65% 100.00% 82.02% 93.21% 100.00% 100.00%
9972.00% 190.23% 4767.01% 1505.02% 739.92% 696.95% 148.32% 776.34% 5422.87%
BACK UP PERHITUNGAN PD WS - 3 PERHITUNGAN ROLL RATE (TUNGGAKAN) Bank Periode 1 April : s/d 31 Maret 2010 Juni 2007 s/d Mei 2010
PERHITUNGAN PD XLGD ` WS - 4
PERHITUNGAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) Bank Periode : 31Mei 2010
Dalam ribuan Rp
No Jenis Kredit Baki debet Rata-rata Roll Rate Rata-rata maks 100% PD x LGD CKPN
1 PRK 1,553,786,079,824 0 0% 0 52,029,544,615 5.37% 1 5.37% 0.72% 373,008,786 1,999,872,487 70.34% 2 70.34% 13.36% 267,139,874 13,248,300,723 63.78% 3 63.78% 18.99% 2,515,894,808 45,687,272,857 69615.57% 4 100.00% 29.77% 13,602,961,700 - 129.62% 5 100.00% 29.77% 0 2,791,718,000 221.58% 6 100.00% 29.77% 831,208,139 451,498,834 117.11% 7 100.00% 29.77% 134,429,590 4,280,891,651 130.37% 8 100.00% 29.77% 1,274,595,780 4,585,014,000 186.62% 9 100.00% 29.77% 1,365,145,388 2,076,640,669 69.12% 10 69.12% 29.77% 618,300,496 531,620,000 254.10% 11 100.00% 43.08% 229,016,285 35,550,000 56.07% 12 56.07% 43.08% 15,314,565 1,074,324,399 31134.25% >12 100.00% 76.84% 825,483,170
LGD 76.84% 22,052,498,581 2 KPR 1,947,238,298,547.97 0 0.00% 0
63,288,878,388 5.95% 1 5.95% 0.31% 196,134,557 78,505,689,730 61.95% 2 61.95% 5.21% 4,090,338,007 9,629,317,734 44.81% 3 44.81% 8.41% 809,912,873 8,152,219,927 57.84% 4 57.84% 18.77% 1,530,141,050 7,639,301,810 82.49% 5 82.49% 32.45% 2,479,019,612 10,382,332,059 67.15% 6 67.15% 39.34% 4,084,486,151 3,842,664,301 88.68% 7 88.68% 58.59% 2,251,361,603 3,275,120,221 83.03% 8 83.03% 66.07% 2,163,878,472 1,801,897,633 94.53% 9 94.53% 79.57% 1,433,782,157 2,093,577,478 105.95% 10 100.00% 84.17% 1,762,219,276 1,820,011,580 143.86% 11 100.00% 84.17% 1,531,951,658 1,106,865,498 94.62% 12 94.62% 84.17% 931,677,828 12,733,368,541 14730.71% >12 100.00% 88.96% 11,327,510,482
LGD 88.96% 34,592,413,725 Total CKPN 56,644,912,305
116
CONTOH PERHITUNGAN
COLLECTIVE IMPARMENT - MIGRATION ANALYSIS (EXCELL – 6)
117
CONTOH KASUS (EXCELL – 6)
LGD Data Hapus Buku Bank Berdasarkan : Jenis Kredit Periode : 31 Januari 2010
No Tahun Saldo Penerimaan Hapus Buku Total Rate NPV dari Recovery Hapus buku Hapus Buku Des'05 Des'06 Des'07 Des'08 Des'09 Recovery Recovery Rate
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PRK
1 2007 38,488,579 - - 30,136,295 - - 30,136,295 15.00% 19,815,103 51.48%
2 2008 70,181,612 - - - 23,730,084 - 23,730,084 14.50% 15,808,214 22.52%
3 2009 134,643,377 - - - - 23,771,679 23,771,679 15.93% 13,160,625 9.77%
Jumlah 243,313,568 77,638,058 48,783,942 83.78% Rata-rata 27.93%
LGD 72.07%
118
CONTOH KASUS (EXCELL – 6)
PROBABILITY OF DEFAULT UNTUK KELOMPOK KREDIT KPR
MIGRATION ANALYSIS
Tahun Data 2006 -‐ 2007
1. Mengumpulkan Data Desember 2006 Migrasi di th 2007 atas Balance 2006
Umur Tunggakan Saldo
0 Hari 1-‐30 Hari 31-‐60 Hari 61-‐90 Hari 91-‐120 Hari 121-‐180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
0 Hari 1,106,153,940.30 695,154,480.8
0 65,905,950.90 161,408,666.00 0.00 83,151,679.20 98,617,152.60 1,916,010.80 0.00 0.00 1,106,153,940.30
1-‐30 Hari 233,814,998.60 0.00 0.00 184,532,767.60 0.00 49,282,231.00 0.00 0.00 0.00 0.00 233,814,998.60
31-‐60 Hari 203,404,238.40 0.00 0.00 139,859,817.40 63,544,421.0
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 203,404,238.40
61-‐90 Hari 42,320,981.90 0.00 0.00 0.00 13,533,902.7
0 21,842,635.00 0.00 6,944,444.20 0.00 0.00 42,320,981.90 91-‐120 Hari 44,762,679.70 0.00 0.00 0.00 0.00 22,582,605.40 17,240,720.70 4,939,353.60 0.00 0.00 44,762,679.70 121-‐180 Hari 100,393,519.20 0.00 0.00 0.00 0.00 44,611,261.60 30,731,884.30 25,050,373.30 0.00 0.00 100,393,519.20 > 180 Hari 126,544,108.70 0.00 0.00 0.00 0.00 13,720,866.50 8,638,760.30 35,559,606.70 38,488,579.60 30,136,295.60 126,544,108.70
2. Menghitung Probability of Default Desember 2006 Migrasi di th 2007 atas Balance 2006
PD to HB 2006-‐2007 Umur
Tunggakan Saldo 0 Hari 1-‐30 Hari 31-‐60 Hari 61-‐90 Hari 91-‐120 Hari 121-‐180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
0 Hari 1,106,153,940.30 62.84% 5.96% 14.59% 0.00% 7.52% 8.92% 0.17% 0.00% 0.00% 100.00% 1.78% 1-‐30 Hari 233,814,998.60 0.00% 0.00% 78.92% 0.00% 21.08% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 3.35% 31-‐60 Hari 139,859,817.40 0.00% 0.00% 68.76% 31.24% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 2.57% 61-‐90 Hari 42,320,981.90 0.00% 0.00% 0.00% 31.98% 51.61% 0.00% 16.41% 0.00% 0.00% 100.00% 8.23% 91-‐120 Hari 44,762,679.70 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 50.45% 38.52% 11.03% 0.00% 0.00% 100.00% 6.28% 121-‐180 Hari 100,393,519.20 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 44.44% 30.61% 24.95% 0.00% 0.00% 100.00% 7.59% > 180 Hari 126,544,108.70 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 10.84% 6.83% 28.10% 30.42% 23.81% 100.00% 30.42%
119
CONTOH KASUS (EXCELL – 6)
PROBABILITY OF DEFAULT UNTUK KELOMPOK KREDIT KPR
MIGRATION ANALYSIS
Tahun Data 2007 -‐ 2008
1. Mengumpulkan Data Desember 2007 Migrasi di th 2008 atas Balance 2007
Umur Tunggakan Saldo
0 Hari 1-‐30 Hari 31-‐60 Hari 61-‐90 Hari 91-‐120 Hari 121-‐180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
0 Hari 786,201,319.80 529,545,865.5
0 15,818,358.7
0 36,047,451.70 111,764,436.1
0 87,631,792.40 2,660,613.40 2,732,802.00 0.00 0.00 786,201,319.80
1-‐30 Hari 743,663,462.30 0.00 54,874,469.3
0 645,332,228.0
0 43,456,765.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 743,663,462.30
31-‐60 Hari 348,285,855.60 0.00 0.00 272,653,510.6
0 75,632,345.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 348,285,855.60
61-‐90 Hari 169,581,522.90 0.00 0.00 0.00 131,014,735.9
0 38,566,787.00 0.00 0.00 0.00 0.00 169,581,522.90 91-‐120 Hari 224,126,501.20 27,746,839.70 0.00 33,082,763.70 6,458,077.20 46,128,007.20 86,009,938.70 24,700,874.70 0.00 0.00 224,126,501.20
121-‐180 Hari 222,993,864.50 4,340,714.10 0.00 4,457,313.10 0.00 41,173,343.10 50,563,706.20 122,458,788.0
0 0.00 0.00 222,993,864.50 > 180 Hari 180,385,148.40 0.00 0.00 0.00 0.00 4,659,108.00 44,417,901.70 37,396,441.20 70,181,612.90 23,730,084.60 180,385,148.40
2. Menghitung Probability of Default Desember 2007 Migrasi di th 2008 atas Balance 2007
PD to HB 2007-‐2008 Umur
Tunggakan Saldo 0 Hari 1-‐30 Hari 31-‐60 Hari 61-‐90 Hari 91-‐120 Hari 121-‐180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
0 Hari 786,201,319.80 67.35% 2.01% 4.59% 14.22% 11.15% 0.34% 0.35% 0.00% 0.00% 100.00% 2.03% 1-‐30 Hari 743,663,462.30 0.00% 7.38% 86.78% 5.84% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.17% 31-‐60 Hari 348,285,855.60 0.00% 0.00% 78.28% 21.72% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.62% 61-‐90 Hari 169,581,522.90 0.00% 0.00% 0.00% 77.26% 22.74% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 2.84% 91-‐120 Hari 224,126,501.20 12.38% 0.00% 14.76% 2.88% 20.58% 38.38% 11.02% 0.00% 0.00% 100.00% 12.49% 121-‐180 Hari 222,993,864.50 1.95% 0.00% 2.00% 0.00% 18.46% 22.67% 54.92% 0.00% 0.00% 100.00% 21.37% > 180 Hari 180,385,148.40 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 2.58% 24.62% 20.73% 38.91% 13.16% 100.00% 38.91%
120
CONTOH KASUS (EXCELL – 6)
PROBABILITY OF DEFAULT UNTUK KELOMPOK KREDIT KPR
MIGRATION ANALYSIS
Tahun Data 2008 -‐ 2009
1. Mengumpulkan Data Desember 2008 Migrasi di th 2009 atas Balance 2008
Umur Tunggakan Saldo
0 Hari 1-‐30 Hari 31-‐60 Hari 61-‐90 Hari 91-‐120 Hari 121-‐180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
0 Hari 673,922,033.60 551,536,365.1
0 0.00 43,702,773.90 65,348,118.60 0.00 13,334,776.00 0.00 0.00 0.00 673,922,033.60
1-‐30 Hari 938,359,428.60 0.00 56,601,963.6
0 645,334.00 873,458,675.0
0 7,653,456.00 0.00 0.00 0.00 0.00 938,359,428.60
31-‐60 Hari 439,710,357.60 0.00 0.00 316,716,947.6
0 108,762,234.0
0 14,231,176.0
0 0.00 0.00 0.00 0.00 439,710,357.60
61-‐90 Hari 465,441,646.40 0.00 0.00 0.00 376,482,857.4
0 1,625,333.00 87,333,456.00 0.00 0.00 0.00 465,441,646.40
91-‐120 Hari 228,275,346.30 80,192,448.10 0.00 15,580,164.80 57,412,649.20 27,367,939.8
0 47,722,144.40 0.00 0.00 0.00 228,275,346.30
121-‐180 Hari 114,736,805.80 47,124,997.20 0.00 1,470,997.50 25,364,137.90 32,050,788.4
0 0.00 8,725,884.80 0.00 0.00 114,736,805.80
> 180 Hari 327,788,905.90 49,435,092.80 0.00 0.00 0.00 17,630,750.6
0 196,047.40 102,111,846.9
0 134,643,488.4
0 23,771,679.80 327,788,905.90
2. Menghitung Probability of Default
Desember 2008 Migrasi di th 2009 atas Balance 2008 PD to HB 2008-‐200
9 Umur
Tunggakan Saldo 0 Hari 1-‐30 Hari 31-‐60 Hari 61-‐90 Hari 91-‐120 Hari 121-‐180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
0 Hari 673,922,033.60 81.84% 0.00% 6.48% 9.70% 0.00% 1.98% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.13% 1-‐30 Hari 938,359,428.60 0.00% 6.03% 0.07% 93.08% 0.82% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.55% 31-‐60 Hari 439,710,357.60 0.00% 0.00% 72.03% 24.73% 3.24% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.17% 61-‐90 Hari 465,441,646.40 0.00% 0.00% 0.00% 80.89% 0.35% 18.76% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.59% 91-‐120 Hari 228,275,346.30 35.13% 0.00% 6.83% 25.15% 11.99% 20.91% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.65% 121-‐180 Hari 114,736,805.80 41.07% 0.00% 1.28% 22.11% 27.93% 0.00% 7.61% 0.00% 0.00% 100.00% 3.12% > 180 Hari 327,788,905.90 15.08% 0.00% 0.00% 0.00% 5.38% 0.06% 31.15% 41.08% 7.25% 100.00% 41.08%
121
CONTOH KASUS (EXCELL – 6)
SUMMARY DATA PD
MIGRATION ANALYSIS PERHITUNGAN % CKPN
Umur Tunggakan
Saldo 2006 Saldo 2007 Saldo 2008 PD TO HB 2006-‐2007
PD TO HB 2007-‐2008
PD TO HB 2008-‐2009
PD LGD CKPN
0 Hari 1,106,153,940.3
0 786,201,319.80 673,922,033.60 1.78% 2.03% 0.13% 1.31% 72.07% 0.95%
1-‐30 Hari 233,814,998.60 743,663,462.30 938,359,428.60 3.35% 0.17% 0.55% 1.36% 72.07% 0.98%
31-‐60 Hari 139,859,817.40 348,285,855.60 439,710,357.60 2.57% 0.62% 0.17% 1.12% 72.07% 0.81%
61-‐90 Hari 42,320,981.90 169,581,522.90 465,441,646.40 8.23% 2.84% 0.59% 3.89% 72.07% 2.80%
91-‐120 Hari 44,762,679.70 224,126,501.20 228,275,346.30 6.28% 12.49% 0.65% 6.47% 72.07% 4.67% 121-‐180 Hari 100,393,519.20 222,993,864.50 114,736,805.80 7.59% 21.37% 3.12% 10.69% 72.07% 7.71%
> 180 Hari 126,544,108.70 180,385,148.40 327,788,905.90 30.42% 38.91% 41.08% 36.80% 72.07% 26.52%
122
Diakui sebagai:
”Kerugian penurunan nilai kredit” pada laporan laba rugi
”Cadangan kerugian penurunan nilai” pada neraca
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Membatalkan pendapatan bunga yang telah diakui, namun pembayarannya belum diterima (melakukan jurnal balik/reversal)
Ketika terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit
Mengakui pendapatan bunga yang baru dengan menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah penurunan nilai
Kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
123
PAPI Surat berharga YANG DIMILIKI
1. PADA SAAT PEMBELIAN, MENGAKUI SEBESAR NILAI WAJAR :
KATEGORI PENCATATAN SAAT PEMBELIAN - DIUKUR APADA NILAI SEBESARNILAI WAJAR AWAL WAJAR MELAUI L/R
- AFS ) SEBESAR NILAI WAJAR DENGAN MEMPER- - HTM ) HITUNGKAN PENDAPATAN DAN BEBAN - PINJAMAN DAN PIUTANG ) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
Pengakuan dan pengukuran
124
125
SURAT BERHARGA
DIAKUI PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN L/R
TIDAK DIAKUI PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN L/R
NILAI WAJAR (harga beli)
NILAI WAJAR +
BIAYA TRANSAKSI
Jika surat berharga dibeli di antara tanggal pembayaran bunga: • porsi pembayaran bunga bukan bagian biaya perolehan
Pengakuan dan pengukuran
2. SETELAH PENGAKUAN AWAL, BANK MENCATAT SBB. :
KATEGORI PENCATATAN SAAT PEMBELIAN
- DIUKUR APADA NILAI SEBESAR NILAI WAJAR.SELISIH KE R/L
WAJAR MELAUI L/R
- AFS SEBESAR NILAI WAJAR, SELISIH KE EKUITAS
- HTM ) SEBESAR BIAYA PEROLEHAN YANG - PINJAMAN DAN PIUTANG ) DIAMORTISASI
Pengakuan dan pengukuran
126
Pengakuan dan pengukuran
127
3. reklasifikasi sb diakui sebesar nilai wajar dan l/r yang belum direalisasi pada tanggal reklasifikasi, ditetapkan :
kategori sb pengakuan selisih - htm ke afs l/r yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas secara terpisah pada tanggal reklas
- AFS ke HTM - l/r yang belum direlisasi pada tanggal reklas harus tetap dilakporkan dalam ekuitas secara terpisah, - namun harus diamortisasi selama masa manfaat sb secara konsisten dengan amortisasi premi atau diskonto
Pengakuan dan pengukuran
128
Pada tanggal 1 Jun 2010, Entitas XYZ membeli Obligasi : Jumlah : 1,000,000,000 Jangka Waktu : 12 Bulan atau 1 Tahun Harga : 99.425% Proceed : Rp. 994,250,000.00 Kupon : 8% /tahun
0.667% /bulan atau Rp. 6,666,667
Beban yg dapat diatribusikan : - Accrued Interest 30,000,000 Broker Fee 15,000,000 Total Cash Out 1,039,250,000 Total Bunga 80,000,000
No Tanggal Pembayaran Pokok Suku Bunga Suku Bunga Amortisasi Diskonto/ Nilai Pangakuan Kupon Sesuai Kupon sesuai Diskonto/ Premium Tercatat Amortisasi L/R
Sk Bg Efektif Premium Yg Blm
Diamortisasi A B C D = C-B E F = A+E J
0 4-Jun-10 (994,250,000) 1,000,000,000 (5,750,000) 994,250,000 - 1 30-Jun-10 6,000,000 1,000,000,000 6,000,000 6,412,373 412,373 (5,337,627) 994,662,373 412,373.00 2 31-Jul-10 6,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,362,354 473,465 (4,864,162) 995,135,838 473,465.11 3 31-Aug-10 6,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,368,914 480,025 (4,384,137) 995,615,863 480,025.11 4 30-Sep-10 6,666,667 1,000,000,000 6,666,667 7,134,647 467,980 (3,916,157) 996,083,843 467,980.00 5 31-Oct-10 6,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,375,933 487,044 (3,429,113) 996,570,887 487,044.11 6 30-Nov-10 6,666,667 1,000,000,000 6,666,667 7,141,490 474,823 (2,954,289) 997,045,711 474,823.33 7 31-Dec-10 6,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,383,056 494,167 (2,460,122) 997,539,878 494,167.11 8 31-Jan-11 6,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,386,715 497,826 (1,962,296) 998,037,704 497,826.11 9 28-Feb-11 6,222,222 1,000,000,000 6,222,222 6,675,202 452,980 (1,509,316) 998,490,684 452,979.78
10 31-Mar-11 6,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,393,756 504,867 (1,004,449) 998,995,551 504,867.11 11 30-Apr-11 6,666,667 1,000,000,000 6,666,667 7,158,866 492,199 (512,250) 999,487,750 492,199.33 12 31-May-11 1,006,888,889 1,000,000,000 6,888,889 7,401,139 512,250 0 1,000,000,000 512,250.11
Net Cash Flows 86,194,444 80,444,444 86,194,445 5,750,000 (32,333,918)
Sk Bunga Efektif Awal/bln 0,720% Sk Bunga Efektif/thn
0.720% 8.64462226
CONTOH KASUS (EXCELL – 7) MENGHITUNG EFFECTIVE INTEREST RATE SB
129
JURNAL transaksi
1. Pencatatan komitmen pembelian sb pada tgl. 1 juni 2010 db. : tagihan komitmen – pembelian sb rp. 994.250.000 kr. : rekening lawan tagihan komitmen rp. 994.250.000
2. pencatatan brokerage fee pada tgl. 1 juni 2010 db. : beban pembayaran fee rp. 15.000.000 kr. : kas/rekening …/giro bi rp. 15.000.000
3. Pencatatan sb pada tgl. 4 juni 2010 db. : surat berharga – dimiliki hingga jatuh tempo rp. 994.250.000 db. : pendapatan bunga sb yang akan diterima rp. 30.000.000 kr. : kas/rekening …./giro bi rp. 1.024.250.000
4. PADA SAAT melakukan jurnal balik komitmen sb pada tgl. 4 juni 2010 db. : rekening lawan taguhan komitmen rp. 994.250.000 kr. : tagihan komitmen – pembelian sb rp. 994.250.000
130
JURNAL transaksi
5. Pengakuan bunga dan amortisasi diskon pada tgl. 30 juni 2010 1). Pengakuan bunga dan amortisasi diskon db. : pendapatan bunga sb yang akan diterima rp. 6.000.000 db. : surat berharga – dimiliki hingga jatuh tempo rp. 412.373 kr. : pendapatan bunga sb rp. 6.412.373 2). Pembayaran kupon obligasi db. : kas/rekening …/gieo bi rp. 36.000.000 kr. ; pendapatan bunga sb yang akan diterima rp. 36.000.000
catatan : jurnAL UNTUK PENGAKUAN BUNGA, AMORTISASI DISKON DAN PEMBAYARAN BUNGA SELANJUTNYA SAMA DENGAN JURNAL DIATAS
6. PADA SAAT JATUH TEMPO TGL. 1 JUNI 2011 DB. : KAS/REKENING …/GIRO BI RP. 1.000.000.000 KR. : SURAT BERHARGA – DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO RP. 1.000.000.000
131
132
Simpanan/dana pihak ketiga
133
1. Produk Simpanan diakui dan diukur : a. Giro, Tabungan dan Deposito, diakui pada saat diterima setoran.
b. Sertifikat deposito, diakui pada saat uang diterima sebesar nomial dikurangi beban dibayar dimuka.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
134
No Kategori Simpanan Pencatatan saat pengakuan awal
1 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
- - Sebesar pokok (nominal) simpanan. - - Untuk Sertifikat deposito dan simpanan lain sejenis, - dicatat sebesar harga jual (niominal dikurangi - diskonto)
2 Kewajiban lainnya (biaya perolehan diamortisasi)
Sebesar pokok (nominal) dikurangi diskonto dan dikurangi/ditambah pendapatan dan beban yang dapat diatribusikan secara langsung.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
135
3. Pada saat pengakuan awal Simpanan, bank tidak
perlu melakukan kapitalisasi atas beban pada
biaya perolehan kewajiban dan dapat mengakui secara langsung sebagai beban periode berjalan,
jika :
a. Beban tidak diatribusikan dan mengakui
sekaligus dan tidak terkait dengan jangka waktu
kewajiban. b. Terkait dengan jangka waktu dan jumlahnya tidak
material.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
136
No Kategori Simpanan Pencatatan saat pengakuan awal
1 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
- - Sebesar nilai wajar. - - Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan - nilai wajar diakui pada alaporan laba/rugi
2 Kewajiban lainnya (biaya perolehan diamortisasi)
Sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur padaq saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
137
5. Untuk kewajiban yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, nilai tercatat akan berbeda dengan nilai yang akan dibayarkan pada
saat jatuh tempo, jika bank : a. Mengeluarkan biaya transaksi yang diatribusikan langsung pada perolehan kewajiban b. Memperoleh kewajiban dengan suku bunga diluar suku bunga pasar
c. Memperoleh kewajiban secara diskonto/premium.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
138
6. Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat dengan nilai kewajiban
yang akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
139
7. Bank dapat menggunakan metode garis lurus
dalam melakukan amortisasi untuk :
a. Kewajiban dengan arus kas yang sulit diprediksi b. Besarnya material atas :
- biaya transaksi yang diatribusikan langsung
- perbedaan suku bunga kewajiban dan suku
bunga pasar.
- Diskonto atas diskonto dan premium. Amortisasi biaya transaksi yang tidak memilki jangka
waktu tetap dapat didasarkan pada data historis rata-
rata umur simpanan.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
140
8. Bank dapat tidak melakukan amortisasi dan mengakui sekaligus sebagai beban pada periode berjalan, jika besarnya tidak material.
9. Bank harus menetapkan tingkat materialitas dan mendokumentasikan dalam kebijakan akuntansi.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
CONTOH KASUS (EXCELL – 8) MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
KASUS AKTUAL DEPOSITO BERJANGKA
No. Rekening : 01.20.580003-1 Nominal : 50.000.000,00 Nama : Imam Suhandi % Bunga : 12%/p.a. Jangka Waktu : 12 bulan Bunga : Dibayar tiap bulan Biaya perolehan Dana : 1.000.000
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Beban Amortisasi Saldo Akhir Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit A B C D E = D X EIR F G H = E - G I = D+E+F+G
0 31-Aug-09 49,000,000 (49,000,000) 1 30-Sep-09 (500,000) (49,000,000) (578,064) 500,000 (78,064) (49,078,064) 2 31-Oct-09 (500,000) (49,078,064) (578,985) 500,000 (78,985) (49,157,048) 3 30-Nov-09 (500,000) (49,157,048) (579,916) 500,000 (79,916) (49,236,965) 4 31-Dec-09 (500,000) (49,236,965) (580,859) 500,000 (80,859) (49,317,824) 5 31-Jan-10 (500,000) (49,317,824) (581,813) 500,000 (81,813) (49,399,637) 6 28-Feb-10 (500,000) (49,399,637) (582,778) 500,000 (82,778) (49,482,415) 7 31-Mar-10 (500,000) (49,482,415) (583,755) 500,000 (83,755) (49,566,170) 8 30-Apr-10 (500,000) (49,566,170) (584,743) 500,000 (84,743) (49,650,913) 9 31-May-10 (500,000) (49,650,913) (585,743) 500,000 (85,743) (49,736,655)
10 30-Jun-10 (500,000) (49,736,655) (586,754) 500,000 (86,754) (49,823,409) 11 31-Jul-10 (500,000) (49,823,409) (587,778) 500,000 (87,778) (49,911,187) 12 31-Aug-10 (50,500,000) (49,911,187) (588,813) 50,000,000 500,000 (88,813) (0)
Net Cash Flows (7,000,000) 50,000,000 6,000,000 (1,000,000)
#REF! Suku Bunga Efektif Awal 1.180% (Original Effective Interest Rate / EIR) Keterangan p = pokok i = suku bunga kontraktual
142
derivative
2
Derivative
DEFINISI :Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:
1. Nilainya berubah sebagai akibat perubahan variabel
yg mendasari (suku bunga, harga, nilai tukar, indeks
harga/suku bunga, peringkat kredit dll).
2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau
memerlukan investasi awal neto dalam jumlah yang
lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang
dibutuhkan untuk kontrak sejenis lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan pengaruh yang sama
thd perubahan faktor pasar.
3. Diselesaikan pd tgl tertentu di masa mendatang.
Adalah suatu produk yang nilai atau harganya tergantung dari produk atau transaksi yang mendasari (underlying transactions)
Transaksi Derivatif adalah suatu kontrak atau perjanjian pembayaran dimana nilai dari transaksi derivatif tersebut merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar dan harga saham.
Jenis-jenis transaksi derivatif berdasarkan underlying-nya :
1. Transaksi derivatif terkait nilai tukar valuta asing, 2. Transaksi derivatif terkait nilai suku bunga,
Produk Derivatif 3- 143
PENjelasan
1. Currency Forward Kontrak pembelian atau penjualan valuta asing terhadap Rupiah atau valuta asing lainnya pada tanggal valuta di masa yang akan datang dengan harga yang ditentukan pada tanggal kontrak.
2. Currency Swap Kontrak pembelian atau penjualan valuta asing terhadap rupiah atau valuta asing lainnya pada tanggal valuta tertentu, sekaligus dengan perjanjian untuk menjual atau membeli kembali pada tanggal valuta yang berbeda dengan harga yang ditentukan pada tanggal kontrak ditutup/dibuat.
3. Currency Option Kontrak pembelian atau penjualan hak untuk membeli (call) atau menjual (put) atas sejumlah valuta asing tertentu terhadap Rupiah atau valuta asing lainnya pada harga yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode tertentu dengan membayar (bagi pembeli option) atau menerima (bagi penjual option) sejumlah premi tertentu.
Produk Derivatif Terkait Nilai Tukar Valuta Asing 3- 144
PENjelasan
1. Forward Rate Agreement (FRA) Suatu kontrak antara dua pihak untuk menetapkan suatu suku bunga masa depan pada tingkat yang ditentukan untuk jangka waktu yang sudah disepakati lebih dulu.
2. Interest Rate Swap (IRS) Kontrak pertukaran dua pembayaran suku bunga yang memiliki karakteristik berbeda. Perbedaan karakteristik tersebut antara lain sifat bunga (fixed & floating) atau index yang dipergunakan. Kontrak IRS tidak melakukan penyerahan pokok, nilai pokok hanya sebagai patokan notional amount.
3. Interest Rate Option Kontrak yang memberikan perlindungan kepada pembeii dari kenaikan/ penurunan suku bunga pada level tertentu (interest rate cap/floor) dengan membayar fee. Kontrak ini tidak melakukan penyerahan pokok valuta.
Produk Derivatif Terkait Suku Bunga 3- 145
PENjelasan
146
PENjelasan
1. Instrumen derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang memberikan hak kewajiban kepada pemegang penerbit untuk menerima membayar kas atau instrumen keuangan lainnya dalam jumlah yang ditentukan berdasarkan perubahan variabel yang mendasari underlying dimasa yang akan datang.
2. Karakteristik derivatif : 2.1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan dalam suku bunga, harga instrument keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya yang telah ditentukan.
2.2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil
2.3. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.
147
1. Pada saat pengakuan awal inception date dan pengukuran selanjutnya, instrumen derivatif diakui di neraca dan diukur pada nilai wajar
2. Umumnya, nilai wajar instrumen derivatif pada saat pengakuan awal adalah nol. Pada saat pengukuran selanjutnya, nilai wajar instrumen derivatif harus diukur menggunakan harga penawaran bid price untuk long position atau harga permintaan ask price untuk short position pada setiap akhir hari.
3. Apabila nilai wajar suatu instrumen derivatif mencerminkan potensi ke untungan potential gain, maka transaksi derivatif diakui sebagai tagihan derivatif di sisi aset.
Pengakuan dan pengukuran
148
Pengakuan dan pengukuran
4. Apabila nilai wajar suatu instrumen derivatif mencerminkan potensi kerugian potential loss , maka transaksi derivatif diakui sebagai kewajiban derivatif di sisi kewajiban.
5. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi sejak tanggal transaksi trade date.
Penjelasan
� Transaksi derivative dibedakan antara tujuan
lindung nilai dan spekulasi
� Kriteria Lindung Nilai :
� Terdapat kebijakan tertulis, tujuan manajemen risiko &
strategi lindung nilai (identifikasi instrumen, transaksi yang dilindungi, sifat risiko, penilaian efektifitas
instrumen lindung nilai.
� Hubungan lindung nilai diharapkan efektif, yaitu
keuntungan/kerugian potensial dari suatu transaksi
dapat di offset oleh kerugian/keuntungan potensial dari transaksi lindung nilai
8
9
PENGAKUAN & PENGUKURAN
� Bank harus mengakui seluruh instrumen derivatifnya di
dalam laporan posisi keuangan sebagai aktiva atau
kewajiban berdasarkan hak atau kewajiban menurut
perjanjian.
� Seluruh instrumen derivatif harus disajikan dengan nilai
wajar
� Tagihan dan kewajiban derivatif diakui dalam neraca
sebesar selisih positif/negatif antara nilai kontrak
dengan nilai wajar derivatif pada tanggal laporan
� Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang
tidak ditujukan untuk lindung nilai / tidak memiliki
kriteria sebagai lindung nilai harus diakui sebagai
Laba/Rugi periode berjalan
10
CONTOH PENGUKURAN :Kewajiban Derivatif
� Tanggal 1 Januari 2003 Bank “A” melakukan transaksi forward beli USD 1.000, 3 bulan, dengan forward rate USD1 = Rp. 9.000. Spot rate USD1 = 8.500. Berapa nilai wajar forward beli tersebut pada tanggal 1 Februari 2003 ?
Asumsi forward rate 2 bulan pada tanggal 1 Februari 2003 adalah USD1 = Rp. 8.900Potensi kerugian forward = (contracted FR – reporting date FR) x USD 1.000 =(Rp. 9.000 – Rp. 8.900) x USD 1.000 = Rp.100.000Nilai wajar forward = PV dari Rp. 100.000
= Rp. 100.000/(1+df)2
� Kontrak forward berpotensi merugikan Bank “A” karena harus menyerahkan Rp lebih banyak untuk memperoleh USD dibandingkan membeli USD di pasar.Dengan demikian kontrak forward beli harus dicatat sebagai kewajiban derivatif di sisi pasiva neraca sebesar nilai wajar tersebut diatas.
� Jika nilai wajar forward berubah, maka perubahan tersebut diakui sebagai L/R periode berjalan
11
CONTOH PENGUKURAN :Tagihan Derivatif
� Tanggal 1 Januari 2003 Bank “B” melakukan transaksi forward jual USD 5.000, 4 bulan, dengan forward rate USD1 = Rp. 9.200. Sport rate USD1= Rp. 8.500.Berapa nilai wajar forward jual tersebut pada tanggal 1 Februari 2003 ?
Asumsi forward rate 3 bulan pada tanggal 1 Februari 2003 adalah USD1 = Rp. 8.900Potensi keuntungan forward = (contracted FR – reporting date FR) x USD 5.000 =(Rp. 9.200 – Rp. 8.900) x USD 5.000 = Rp.1.500.000Nilai wajar forward = PV dari Rp. 1.500.000
= Rp. 1.500.000/(1+df)3
� Kontrak forward berpotensi menguntungkan Bank “B” karena dengan menjual USD5.000 akan memperoleh Rp lebih banyak dibandingkan dengan menjual USD di pasarDengan demikian kontrak forward jual harus dicatat sebagai tagihan derivatif di sisi aktiva neraca sebesar nilai wajar forward tersebut diatas.
� Jika nilai wajar forward berubah, maka perubahan tersebut diakui sebagai L/R periode berjalan
EMBEDDED DERIVATIVES
12
Embedded Derivative
� Komponen dr hybrid/combined
instrument;
� Didalamnya terdapat kontrak utama non
derivative;
� Sebagian arus kas yg berasal dr
instrumen yg digabungkan bervariasi spt
derivative yg berdiri sendiri.
13
“(1) - (2) = (3)”
(1) Hybrid/Combined Instrument:Instrumen campuran/instrumen yang digabungkan dari kontrak utama non derivatif dan embedded derivatif (derivatif melekat) yang mengakibatkan sebagian arus kas yg berasal dr instrumen yg digabungkan bervariasi spt derivatif yg berdiri sendiri.
(2) Embedded Features:Fitur dalam Hybrid Contract mempengaruhi cash flows atau nilai pertukaran lainnya (yang merupakan persyaratan kontrak) dengan cara yang serupa dengan instrumen derivatif
(3) Host Contract:Instrumen yang tersisa jika Embedded Features tidak terdapat dalam Hybrid Contract
Embedded Derivative
14
Embedded derivative harus ‘dipisahkan’ dari
kontrak utama jika memenuhi kriteria :
1. Instrumen gabungan tidak dinilai berdasarkan nilai
wajar
2. Apabila terpisah merupakan ‘freestanding
derivative’ yang memenuhi syarat PSAK 55
3. Karakteristik & resiko ekonomisnya tidak secara
jelas & erat berhubungan dengan kontral utama
Embedded Derivative
15
Is the contract carried at FV through P/L
Would it be a derivative if it was
freestanding
Is it
closely related to
the host
contract
Sp
lit an
d s
eo
ara
tely
ac
co
un
t
Do not split out the embedded derivative
NO YES NO
YES YESNO
Perlakuan terhadap Embedded Derivativs
16
Perlakuan terhadap Embedded Derivativs
� Jika embedded derivatif harus dipisahkan, maka :
� Host contract diperlakukan sesuai PSAK terkait (misalnya Surat Berharga)
� Embedded derivatif diperlakukan sesuai PSAK 55 mengenai derivatif, yaitu dicatat berdasarkan nilai wajar di sisi aktiva maupun pasiva dimana perubahan nilai wajar dicatat dalam laporan R/L
� Contoh Hybrid Contract :� Structured notes
� Convertible securities
� Equity indexed interest in debt instrument
17
Embedded Derivatif yang Dipisahkan
PENCATATAN KONTRAK UTAMA
Instrumen
keuanganNon Instrumen
keuangan
PSAK 55 PSAK lain
yang sesuai
PENCATATAN
DERIVATIVE
PSAK 55
18
Entitas yang diharuskan untuk memisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya, namun tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan kontrak yang digabungkan diperlakukan sebagai aset/liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan.
149
Transaksi antar bank dan transaksi dengan bi
150
1. Penempatan pada bank lain
151
Pengakuan dan pengukuran
No Kategori Pencatatan pada saat pengakuan awal 1 Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi
Sebesar nilai penempatan pada bank lain
2 Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Sebesar nilai penempatan pada bank lain dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung.
3 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
4 Tersedia untuk Dijual
1. Penempatan pada bank lain diakui pada saat dilakukan penyerahan sebesar nilai nominal penyetoran atau nilai yang diperjanjikan sesuai jenis penempatan.
2.Penempatan diklasifisikan dalam beberapa kategori aset keuangan, sebagai berikut:
152
Pengakuan dan pengukuran
No Kategori Pencatatan pada saat pengakuan awal 1 Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang Rmbul dari perubahan nilai wajar penempatan pada bank lain diakui pada aporan laba rugi
2 Tersedia untuk Dijual Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang Rmbul dari perubahan nilai wajar penempatan pada bank lain diakui secara langsung dalam ekuitas
3 Dimiliki hingga Jatuh tempo
Sebesar biaya perolehan diamorRsasi (amor%sed cost), yaitu nilai penempatan pada bank lain yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amorRsasi kumulaRf menggunakan metode suku bunga efekRf.
4 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
3.Setelah proses penempatan, dilakukan pencatatan nilai penempatan pada bank lain sebagai berikut:
153
Pengakuan dan pengukuran
4. Pada saat pengakuan awal penempatan, tidak perlu dilakukan kapitalisasi atas pendapatan dan/atau beban pada biaya perolehan atas penempatan, dan diakui secara langsung sebagai pendapatan atau beban pada periode berjalan, jika: a. Pendapatan dan/ atau beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada penempatan dan tidak terkait dengan jangka waktu penempatan. b. Pendapatan dan/ atau beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada penempatan dan terkait dengan jangka waktu penempatan namun besarnya tidak material.
154
Pengakuan dan pengukuran
5.Untuk penempatan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, nilai yang dicatat tersebut (carrying amount) dapat berbeda dengan nilai yang akan diterima pada saat jatuh tempo, yaitu jika bank: a. menerima/mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan penempatan tersebut; b. melakukan penempatan dengan suku bunga diluar suku bunga pasar; dan/atau c. melakukan penempatan secara diskonto atau premium.
155
Pengakuan dan pengukuran
6. Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat penempatan (yang merupakan biaya perolehan diamortisasi) dengan nilai penempatan yang akan diterima pada saat jatuh tempo.
7. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus dalam melakukan amortisasi apabila skedul penarikan (arus kas) yang sulit diprediksi, misalnya giro;
156
2. Penempatan pada bi
157
Pengakuan dan pengukuran
No Kategori Pencatatan pada saat pengakuan awal 1 Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi
Sebesar nilai penempatan pada BI
2 Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Sebesar nilai penempatan pada BI dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung.
3 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
4 Tersedia untuk Dijual
1. Penempatan pada BI diakui pada saat dilakukan penyerahan sebesar nilai nominal penyetoran atau nilai yang diperjanjikan sesuai jenis penempatan.
2.Penempatan diklasifisikan dalam beberapa kategori aset keuangan, sebagai berikut:
158
Pengakuan dan pengukuran
No Kategori Pencatatan pada saat pengakuan awal 1 Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang Rmbul dari perubahan nilai wajar penempatan pada BI diakui pada aporan laba rugi
2 Tersedia untuk Dijual Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang Rmbul dari perubahan nilai wajar penempatan pada BI diakui secara langsung dalam ekuitas
3 Dimiliki hingga Jatuh tempo
Sebesar biaya perolehan diamorRsasi (amor%sed cost), yaitu nilai penempatan pada BI yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amorRsasi kumulaRf menggunakan metode suku bunga efekRf.
4 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
3.Setelah proses penempatan, dilakukan pencatatan nilai penempatan pada BI sebagai berikut:
159
Pengakuan dan pengukuran
4. Pada saat pengakuan awal penempatan, tidak perlu dilakukan kapitalisasi atas pendapatan dan/atau beban pada biaya perolehan atas penempatan, dan diakui secara langsung sebagai pendapatan atau beban pada periode berjalan, jika: a. Pendapatan dan/ atau beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada penempatan dan tidak terkait dengan jangka waktu penempatan. b. Pendapatan dan/ atau beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada penempatan dan terkait dengan jangka waktu penempatan namun besarnya tidak material.
160
Pengakuan dan pengukuran
5.Untuk penempatan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, nilai yang dicatat tersebut (carrying amount) dapat berbeda dengan nilai yang akan diterima pada saat jatuh tempo, yaitu jika bank: a. menerima/mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan penempatan tersebut; b. melakukan penempatan dengan suku bunga diluar suku bunga pasar; dan/atau c. melakukan penempatan secara diskonto atau premium.
161
Pengakuan dan pengukuran
6. Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat penempatan (yang merupakan biaya perolehan diamortisasi) dengan nilai penempatan yang akan diterima pada saat jatuh tempo.
7. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus dalam melakukan amortisasi apabila skedul penarikan (arus kas) yang sulit diprediksi, misalnya giro;
162
3. Kewajiban pada bank lain
163
Pengakuan dan pengukuran
No
Kategori Kewajiban Keuangan
Pencatatan pada saat pengakuan awal
1Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
- Sebesar pokok nominal kewajiban - Untuk serRfikat deposito, interbank
call money dan simpanan lain sejenis ini, dicatat sebesar kas yang diterima nominal dikurangi diskonto.
2Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamorRsasi
Sebesar nominal dikurangi diskonto dan beban yang dapat diatribusikan secara langsung.
1. Pada saat pengakuan awal kewajiban pada bank lain, terjadi pengakuan sebesar nilai wajar yaitu:
164
Pengakuan dan pengukuran
No
Kategori Kewajiban Keuangan
Pencatatan setelah pengakuan awal
1Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang Rmbul dari perubahan nilai wajar, diakui pada laporan laba rugi.
2Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamorRsasi
Sebesar biaya perolehan diamorRsasi amor%sed cost, yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amorRsasi kumulaRf menggunakan metode suku bunga efekRf.
2.Setelah pengakuan awal, terjadi pencatatan kewajiban pada bank lain sebagai berikut:
165
Pengakuan dan pengukuran
3.Pada saat pengakuan awal kewajiban, tidak perlu dilakukan kapitalisasi atas beban pada biaya perolehan kewajiban, dan dapat diakui secara langsung sebagai beban pada periode berjalan, jika:
a. Beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan tidak terkait dengan jangka waktu kewajiban. b. Beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan terkait dengan jangka waktu kewajiban namun besarnya tidak material.
166
Pengakuan dan pengukuran
4.Untuk kewajiban yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, nilai yang dicatat tersebut carrying amount dapat berbeda dengan nilai yang akan dibayar pada saat jatuh tempo, yaitu jika:
a. mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kewajiban tersebut; b. memperoleh kewajiban dengan suku bunga diluar suku bunga pasar; dan/ atau c. memperoleh kewajiban secara diskonto atau premium.
167
Pengakuan dan pengukuran
5. Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat kewajiban yang merupakan biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kewajiban yang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
6. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus dalam melakukan amortisasi untuk: a. kewajiban dengan skedul pembayaran arus kas yang sulit diprediksi, misalnya giro; dan b. Besarnya biaya dan pendapatan yang diatribusikan, jumlahnya material
168
Pengakuan dan pengukuran
7. Amortisasi biaya transaksi atas kewajiban yang tidak memiliki jangka waktu tetap atau tidak diketahui periode kewajibannya dapat didasarkan pada data historis rata-rata umur kewajiban.
8.Biaya dan pendapatan dapat diakui sekaligus sebagai beban pada periode berjalan, jika besarnya biaya transaksi tersebut tidak material.
Penetapan tingkat materialitas dan mendokumenta- sikan dalam kebijakan akuntansi sebagaimana diatur dalam Bab mengenai Kredit
169
4. Kewajiban pada bI
170
Pengakuan dan pengukuran
No
Kategori Kewajiban Keuangan
Pencatatan pada saat pengakuan awal
1Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
- Sebesar pokok nominal kewajiban - Untuk serRfikat deposito, interbank
call money dan simpanan lain sejenis ini, dicatat sebesar kas yang diterima nominal dikurangi diskonto.
2Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamorRsasi
Sebesar nominal dikurangi diskonto dan beban yang dapat diatribusikan secara langsung.
1. Pada saat pengakuan awal kewajiban pada BI, terjadi pengakuan sebesar nilai wajar yaitu:
171
Pengakuan dan pengukuran
No
Kategori Kewajiban Keuangan
Pencatatan setelah pengakuan awal
1Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang Rmbul dari perubahan nilai wajar, diakui pada laporan laba rugi.
2Kewajiban Lainnya biaya perolehan diamorRsasi
Sebesar biaya perolehan diamorRsasi amor%sed cost, yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amorRsasi kumulaRf menggunakan metode suku bunga efekRf.
2.Setelah pengakuan awal, terjadi pencatatan kewajiban pada BI sebagai berikut:
172
Pengakuan dan pengukuran
3.Pada saat pengakuan awal kewajiban, tidak perlu dilakukan kapitalisasi atas beban pada biaya perolehan kewajiban, dan dapat diakui secara langsung sebagai beban pada periode berjalan, jika:
a. Beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan tidak terkait dengan jangka waktu kewajiban. b. Beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan terkait dengan jangka waktu kewajiban namun besarnya tidak material.
173
Pengakuan dan pengukuran
4.Untuk kewajiban yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, nilai yang dicatat tersebut carrying amount dapat berbeda dengan nilai yang akan dibayar pada saat jatuh tempo, yaitu jika:
a. mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kewajiban tersebut; b. memperoleh kewajiban dengan suku bunga diluar suku bunga pasar; dan/ atau c. memperoleh kewajiban secara diskonto atau premium.
174
Pengakuan dan pengukuran
5. Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat kewajiban yang merupakan biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kewajiban yang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
6. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus dalam melakukan amortisasi untuk: a. kewajiban dengan skedul pembayaran arus kas yang sulit diprediksi, misalnya giro; dan b. Besarnya biaya dan pendapatan yang diatribusikan, jumlahnya material
175
Pengakuan dan pengukuran
7. Amortisasi biaya transaksi atas kewajiban yang tidak memiliki jangka waktu tetap atau tidak diketahui periode kewajibannya dapat didasarkan pada data historis rata-rata umur kewajiban.
8.Biaya dan pendapatan dapat diakui sekaligus sebagai beban pada periode berjalan, jika besarnya biaya transaksi tersebut tidak material.
Penetapan tingkat materialitas dan mendokumenta- sikan dalam kebijakan akuntansi sebagaimana diatur dalam Bab mengenai Kredit
176
Akseptasi transaksi Ekspor dan impor
177
Bagan Arus Ekspor - Impor
INDONESIA MALAYSIA Confirming Issuing (4) Penerusan Advising
Bank Bank Bank
Penerusan dokumen (7.a) Permohonan (3) Persetujuan Penerusan (5) (6)
Penyerahan issued L/C (2)
dokumen
(1) Kontrak Penjualan
Importir Eksportir
(beneficiary)
(7.b) Pengiriman barang
Maskapai
178
Tagihan akseptasi dan tagihan lainnya dalam kategori
Pencatatan pada saat pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Sebesar nominal tagihan akesptasi dan tagihan lainnya dikurangi pendapatan/ beban bila ada.
Untuk pembayaran dimuka selain untuk L/C dengan negosiasi dapat juga dilakukan untuk L/C dengan pembayaran kemudian deferred payment L/C dan L/C dengan akseptasi acceptance L/C.
1. Perlakuan akuntansi pada saat pengakuan awal, terjadi pengakuan tagihan akseptasi dan tagihan lainnya sebesar nilai wajar yaitu:
Tagihan akseptasi dan tagihan lainnya dalam kategori
Pencatatan setelah pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Sebesar biaya perolehan diamortisasi amortised cost, yaitu nilai wajar tagihan akseptasi dan tagihan lainnya yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.
2. Setelah pengakuan awal, terjadi pengakuan tagihan akseptasi dan tagihan lainnya sebagai berikut :
Pengakuan dan pengukuran
179
Kewajiban akseptasi dan kewajiban lainnya dalam
Kategori
Pencatatan pada saat pengakuan awal
Kewajiban lainnya biaya perolehan diamortisasi
Kewajiban akseptasi dan kewajiban lainnya yang diukur sebesar nilai wajar, yang pada umumnya adalah sebesar kewajiban bruto.
Kewajiban akseptasi dan kewajiban lainnya dalam
Kategori
Pencatatan setelah pengakuan awal
Kewajiban lainnya biaya perolehan diamortisasi
Sebesar kewajiban bruto.
3. Pada saat pengakuan awal, terjadi pengakuan kewajiban akseptasi dan kewajiban lainnya sebesar nilai wajar yaitu:
4. Setelah pengakuan awal, dilakukan pencatatan kewajiban akseptasi dan kewajiban lainnya sebagai berikut.
Pengakuan dan pengukuran
180
Aktiva tetap
181
METODE BIAYA
1. Pada saat perolehan, bank mengakui aset tetap sebesar biaya perolehan yaitu setara dengan nilai tunainya dan diakui pada saat terjadinya.
2. Setelah pengakuana awal, bank mengakui dan mengukur aset tetapnya sebagai berikut :
2.1. Dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
2.2. Penyusutan diakui sebagai biaya pada periode berjalan.
2.3. Biaya yang terjadi setelah perolehan :
- Jika menambah manfaat ekonomis ------- Dikapitalisasi
- jika tdk menambah manfaat ekonomis --- Diakui sebagai beban
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
182
METODE REVALUASI
1. Pada saat perolehan, bank mengakui aset tetap sebesar biaya perolehan yaitu setara dengan nilai tunainya dan diakui pada saat terjadinya
2. Aset tetap dicatat sebesar jumlah revaluasian
3. Peningkatan jumlah tercatat --- diakui secara langsung dalam ekuitas
pada bagian surplus revaluasian
Penurunan jumlah tercatat ----- diakui dalam laporan laba rugi.
4. Jika sebelumnya terdapat rugi penurunan nilai akibat revaluasi, maka surplus revaluasi diakui terlebih dahulu dalam laporan laba rugi maksimum sebesar rugi penurunan nilai dan sisanya diakui sebagai surplus revaluasi dalam ekuitas.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
183
METODE REVALUASI
5. Jika sebelumnya terdapat surplus revaluasi dalam ekuitas, maka penurunan nilai akibat revaluasi diakui sebagai pengurang surplus revaluasi dalam ekuitas maksimum sebesar saldo surplus revaluasi dan sisanya diakui dalam laporan laba rugi.
6. Surplus revaluasi dipindahkan sekaligus ke saldo laba rugi pada saat penghentian pengakuan atau pelepasan aset. Namun sebagian surplus revaluasi tsb dapat dipindahkan ke saldo laba tahun berjalan dengan penggunaan aset pada saat penyusutan, yaitu sebesar selisih antara beban penyusutan berdasarkan nilai revaluasi dan beban penyusutan berdasarkan biaya perolehan.
7. Pengeluaran setelah perolehan tanah ditambahkan pada jumlah tercatat, apabila meningkatkan manfaat ekonomis semula berupa peningkatan kinerja dan atau umur ekonomis
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
184
1. Aset tetap dari sewa pembiayaan
185
1. Pada awal masa sewa, bank mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau nilai kini, jiuka nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
2. Setelah pengakuan awal, bank mengakui :
a. Pembayaran sewa sebagai bebanm bunga dan pelunasan kewajiban
sewa.
b. Penyusutan atas aset yang diperoleh dari sewa pembiayaan diakui
sebagai beban pada periode yang bersangkutan.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
186
2. Aset tetap kerjasama operasi
187
1. Pada awal penyerahan aset, bank sebagai pemilik aset mencatat aset yang diserahkan dalam perjanjian KSO dengan mendebet aset KSO dan mengkredit aset tetap sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk akumulasi penyusutan dan surplus revaluasi aset (jika menggunakan metode revaluasi).
2. Pada saat pengoperasion KSO :
2.1. Pola BKS/BOT
a. Pada saat pengoperasion aset KSO, pengelola aset membukukan
penyusutan atas aset KSO yang dikelola.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
188
b. Pada akhir masa konsesi, pemilik aset mengakui aset KSO yang
diserahkan pengelola sebesar biaya perolehan/biaya
pembangunan yang tercantum dalam perjanjian KSO/nilai wajar
dengan mengkredit :
- Penghasilan KSO (jika ada kepastiaon manfaat ekonomi)
- Pengasilan tangguhan (jika tidak ada kepastian manfaat ekonomi)
2.2. Pola BSK/BOT
a. Pemilik aset mengakui aset KSO yang diserahkan dan siap
dioperasikansebesar biaya perolehan/nilai wajar dan mengkredit
kewajiban jangka panjang KSO
b. Pemilik aset melakukan pembayaran periodik sebagai pelunasan
kewajiban berta bunga dan beban/penghasilan KSO.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
189
3. Pemilik aset harus membukukan penyusutan aatas aset KSO yang telah
diserahkan secara sistematis sepanjang umur ekonominya.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
190
3. Agunan yang diambil alih (AYDA)
191
1. Pada saat pengakuan awal, AYDA dibukukan pada nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya, yaitu maksimum sebesar kewajiban debitur di neraca. Bank tidak dapat mengakui keuntungan pada saat diambil alih.
2. Setalah pengakuan awal, AYDA dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya.
3. Jika mengalami penurunan nilai, bank mengakui sebagai kerugian penurunan nilai.
4. Jika mengalami pemulihan penurunan nilai, bank mengakui pemulihan maksimum sebesar kerugian penurunan nilai yang telah diakui.
5. AYDA tidak disusutkan
6. Pada saat penjualan, selisih antara nilai AYDA yang dibukukan dengan hasil penjualan diakui sebagai keuntungan/kerugian non operasional.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
192
4. Properti terbengkalai
193
1. Pada saat pengakuan awal, Properti terbengkalai diukur sebesar biaya perolehan.
2. Setalah pengakuana awal, Properti terbengkalai dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya.
3. Jika mengalami penurunan nilai, bank mengakui sebagai kerugian penurunan nilai.
4. Jika mengalami pemulihan penurunan nilai, bank mengakui pemulihan maksimum sebesar kerugian penurunan nilai yang telah diakui.
5. Properti terbengkalai tidak disusutkan
6. Pada saat penjualan, selisih antara nilai Properti terbengkalai yang dibukukan dengan hasil penjualan diakui sebagai keuntungan/kerugian non operasional.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
194
1. Pada saat pengakuan awal Properti terbengkalai yang berasal dari asset tetap, maka dilakukan reklasiafikasi dari aset tetap ke properti terbengkalai :
Db. : Properti terbengkalai
Db. : Akumulasi penyusutan aset tetap
Kr. : Aset tetap
2. Jika terdapat penurunan nilai Properti terbengkalai :
Db. : Kerugian penurunan nilai
Kr. : Properti terbengkalai
Ilustrasi jurnal
195
3. Jika terdapat peningkatan nilai Properti terbengkalai setelah mengalami penurunan nilai, dikaui sebagai pendapatan maksimal sebesar kerugian penurunan nilai yang telah diakui, dengan asumsi pemuliahn terjadi pada periode yang berbeda dengan penurunan nilai :
Db. : Properti terbengkalai
Kr. : Keuntungan peningkatan nilai Properti terbengkalai
4. Penjualan Properti terbengkalai :
Db. : Kas/Rekening ………..
Kr. : Properti terbengkalai
Db/Kr. : Kerugian/keuntungan non operasional
Ilustrasi jurnal
196
ekuitas
197
1. Modal disetor
198
Pengakuan dan pengukuran
1. Penambahan modal disetor dicatat berdasarkan : a. Jumlah uang yang diterima b. Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai
transaksi nya. c. Besarnya utang yang dikonversi menjadi modal d. Nilai wajar aktiva non kas yang diterima e. Setoran saham dalam deviden saham f. Setoran saham dalam bentuk barang
2. Pengurangan modal disetor dicatat berdasarkan : a. Jumlah uang yang dibayarkan b. Besarnya utang yang timbul c. Nilai wajar aktiva non kas yang diserahkan
199
Pengakuan dan pengukuran
3. Pengeluaran saham dicatat sebesar nominal yang bersangkutan :
a. Jika lebih besar : Agio saham b. Jika lebih kecil : Disagio saham
200
2. Tambahan Modal disetor
201
Pengakuan dan pengukuran
1. Tambahan modal disetor tidak boleh didebet atau dikredit dengan pos laba rugi
2. Jika jumlah yang dibayarkan atas saham yang diperoleh kembali lebih kecil dari jumlah yang diterima, dibukukan dengan mengkredit akun „Tambahan modal disetor“.
3. Untuk bank berbentuk PT, saham diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal saham ybs. dan disajikan sebagai pengurang akun „Modal saham“
4. - Jika jumlah yang dibayarkan > diterima, selisihnya dicatat pada akun „Saldo laba“
- Jika jumlah yang dibayarkan < diterima, selisihnya dicatat pada akun „Tambahan modal“
202
3. Selisih kurs pernjabaran LK
203
Pengakuan dan pengukuran
1. Aset dan kewajiban entitas asing dijabarkan menggunakan kurs penutupan.
2. Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku saat transaksi. Namun untuk pertimbangan praktis, dapat mendekati suatu kurs yang mendekati nilai tukar sebesarnya, misalnya kurs rata-rata selama periode berjalan.
3. Kurs penutupan adalah kurs tengah berdasarkan reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari.
204
4. Laporan laba rugi
205
Pengakuan dan pengukuran
1. Pendapatan bunga yanag tidak mengalami penurunan nilai diakui secara akrual.
2. Beban bunga diakui secara akrual dan dinilai sebesar jumlah yang menjadi kewajiban bank (termasuk beban lain dalam rangka penghimpunan dana
3. Beban bunga dalam rangka penghimpunan dana yang dibayar dimuka dan atau dalam rangka pembayaran premi penjaminan, diakui secara amortisasi.
206
Pengakuan dan pengukuran
4. Pengakuan provisi dan komisi : a. Berkaitan dengan jangka waktu : Diamortisasi b. Tidak berkaitan jangka waktu : Diakui sebagai
pendapatan atau beban saat terjadi transaksi 5. Selisih kurs transaksi yang timbul dan penyelesaian-
nya pada suatu periode akuntansi yang sama, diakui sebagai laba rugi kurs.
6. Selisih kurs penjabaran akibat perubahan kurs mata uang asing, diakui pada perhitungan laba rugi
periode berjalan.
207
5. Laporan perubahan ekuitas
208
Pengakuan dan pengukuran
1.Perubahan ekuitas bank menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan diungkapan dalam laporan keuangan.
2. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kerugian perusahaan selama periode bersangkutan.
DISCLOSURE (pengungkapan)
pengungkapan sesuai psak 60 (R2010)
Meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan tentang pentingnya instrumen keuangan terhadap posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas.
Penyajian instrumen keuangan dan identifikasi informasi yang harus diungkapkan
Melengkapi ketentuan pengakuan dan pengu- kuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK
55 (Revisi 2006) : Instrumen Keuangan “Pengakuan dan Pengukuran”.
TUJUAN PENGUNGKAPAN
HAL-HAL YANG DIAUNGKAP
Format, Lokasi dan Pengelompokan Instrumen Keuangan
Aktivitas Lindung Nilai dan Kebijakan Manajemen Risiko
Persyaratan dan Kebijakan Akuntansi Risiko Suku Bunga Risiko Kredit Nilai Wajar Pengungkapan Lain
PENGUNGKAPAN
pengungkapan sesuai papi (r 2008)
214
214
NERACA
Aset Kas & Setara
Kas
Kewajiban Ekuitas
KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET
Penghasilan -
Beban
Laporan Laba Rugi
Kas & Setara Kas
Laporan Arus Kas
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Ekuitas
Laporan
Perubahan Ekuitas
Komponen Laporan Keuangan
215
Catatan atas laporan keuangan
Komponen Laporan Keuangan
Umum Profil Bank
Kebijakan Akuntansi : - Umum - Akun sesuai PSAK
Penjelasan & Rincian : - Kualitatif - Kuantitatif
216
KREDIT YANG DIBERIKAN
217
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan :
1. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting : - kategorisasi daqn dasar pengukuran kredit dalam penyusunan laporan keuangan - kebijakan akuntansi lainnya yang relevan dengan perkreditan yang dapat mendukung pemahaman terhadap laporan keuangan.
2. Metode dan teknik penilaian : - penggunaan kuotasi pasar aktif atau teknik penilaian - asumsi penetapan nilai wajar kredit - penetapan tingkat diskonto (discount rate)
218
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan :
3. Kategorisasi dan nilai tercatat kredit
4. Perubahan nilai wajar atas kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
5. Jumlah kredit yang berpindah dari satu katwgori ke kategori lainnya.
219
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan :
6. pengalihan kredit yang tidak memenuhi kualifikasi penghenmtian pengakuan baik sebagian maupun seluruhnya.
7. Informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi jenis dan besarnya risiko yang timbul dari aktifitas perkreditan.
8. Pengungkapan kualitatif : tujuan, kebijakan, proses pengelolaan risiko dan metode pengukuran risiko kredit dan perubahan dari periode sebelumnya.
220
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan :
9. Pengungkapan kuantitatif :
- Analisis terhadap kredit berdasarkan klasifikasi kredit yang memiliki karakteristik ekonomi yang sama.
- Informasi mengenai kualitas kredit diluar kredit yang mengalami tunggakan bunga dan atau pokok atau mengalami penurunan nilai.
221
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan :
- Jumlah kredit berdasarkan segmentasi, antara lain sektor ekonomi dan geofrafi, berdasarkan jangka waktu, mata uang dan tingkat bunga kredit yang dihitung secara rata-rata.
- Jumlah kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
- Jumlah penerusan kredit
- Kedudukan bank dalam pembiayaan bersama dan besarnya porsi yang dibiayai.
222
Penurunan nilai KREDIT YANG DIBERIKAN
223
PENgungkapan
1. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang terkait dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai, penyisihan, penghapusan, dan penanganan kredit yang mengalami penurunan nilai.
2. Pendekatan yang digunakan untuk melakukan evaluasi penurunan nilai kredit secara individual maupun kolektif.
3. Analisis terhadap kredit berdasarkan klasifikasi kredit yang memiliki karakteristik ekonomi yang sama (misalnya klasifikasi residential mortgage, consumer loans, commercial loans, dan sebagainya). Analisis tersebut mencakup :
3.1. Kredit dengan tunggakan bunga dan/atau pokok (past due) tetapi tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan skala waktu tunggakan. Skala waktu tunggakan yang sesuai dapat ditentukan sendiri, misalnya tunggakan < 3 bulan, 3–6 bulan, 6–12 bulan, dan lebih dari 12 bulan;
224
PENgungkapan
3.2. Kredit yang berdasarkan evaluasi secara individual telah mengalami penurunan nilai, termasuk faktor-faktor yang dipertim- bangkan dalam menetapkan penurunan nilai, yang meliputi :
a. Nilai tercatat sebelum dikurangi kerugian penurunan nilai; b. Jumlah kerugian penurunan nilai; dan
3.3. Jenis serta nilai wajar agunan dan bentuk mitigasi risiko lainnya untuk setiap pengungkapan.
4. Cadangan kerugian penurunan nilai kredit berdasarkan segmentasi tertentu.
225
PENgungkapan
5. Ikhtisar perubahan pos cadangan kerugian penurunan nilai (baik cadangan kerugian untuk penurunan nilai kredit secara individual maupun kolektif) untuk setiap kategori kredit yang menunjukkan :
a. saldo awal tahun (a); b. selisih kurs karena penjabaran cadangan dalam mata uang asing (b); c. cadangan yang dibentuk selama tahun berjalan (c); d. pemulihan cadangan selama tahun berjalan (d); e. penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku (e); f. penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan (f); g. saldo akhir tahun (a) + (b) + (c) – (d) – (e) – (f).
6. Jumlah kredit yang sudah dihentikan pembebanan bunganya.
7. Ikhtisar kredit yang dihapus buku, yang menunjukkan saldo awal tahun, penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan, penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku, kredit yang telah dilakukan hapus tagih dan saldo akhir tahun.
226
Surat berharga
227
PEngungkapan
hal-hal yang harus diungkapkan :
1. ikhtisar kebijakan akuntansi
2. metode dan teknik penilaian, mencakup : - penggunaan kuotasi pasar aktif dan teknik lainnya - asumsi penetapan nilai wajar sb.
3. kategorisasi dan nilai tercatat sb.: - diukur pada nilai wajar melalui LAPORAN laba rugi - afs - htm - pinjaman dan piutang
228
PEngungkapan
hal-hal yang harus diungkapkan :
4. perubahan nilai wajar sb yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
5. jumlah sb yang berpindah dari atau ke setiap kategori dan latar belakang perpindahannya.
229
Simpanan/dana pihak ketiga
230
PENgungkapan
Hal-hal yang perlu diungkapkan :
1. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting
2. Metode dan teknik penilaian
3. Kategori dan nilai tercatat simpanan/dana pihak ketiga
4. Perubahan nilai wajar atas simpanan/dana pihak ketiga yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
5. Rincian simpanan/dana pihak ketiga
6. Pemberian fasilitas istimewa kepada penyimpan
7. Jumlah sertifikat deposito dan deposito yang telah jatuh tempo
.
231
derivative
232
PENgungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain :
1. Kebijakan akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang antara lain deskripsi mengenai tujuan dan kebijakan manajemen risiko, termasuk kebijakan lindung nilai atas setiap jenis risiko dan jenis lindung nilai yang digunakan.
2. Informasi kualitatif untuk setiap jenis risiko atas instrumen derivatif, yang antara lain mencakup :
2.1. Eksposur risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul; 2.2. Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko, termasuk metode pengukuran risiko tersebut; dan 2.3. Setiap perubahan pada butir 2.1. dan 2.2. dari periode sebelumnya
233
PENgungkapan
3. Informasi kuantitatif untuk seti ap jenis risiko atas instrumen derivatif, yang antara lain mencakup :
3.1. Ikhtisar data kuantitatif mengenai eksposur risiko pada tanggal pelaporan.
Pengungkapan tersebut harus didasarkan pada informasi yang disajikan secara internal kepada manajemen seperti didefinisikan dalam PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, misalnya dewan direksi atau Direktur Utama. 3.2. Risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuditas, kecuali risiko tersebut tidak material; dan 3.3. Konsentrasi risiko, jika tidak terlihat dari 3.1. dan 3.2.
234
Akseptasi transaksi Ekspor dan impor
235
PENgungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain :
1. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang termasuk namun tidak terbatas pada:
1.1. Kategorisasi dan dasar pengukuran measurement basis tagihan atau kewajiban LC/SKBDN dalam penyusunan laporan keuangan; dan 1.2. Kebijakan akuntansi lainnya yang relevan yang dapat mendukung pemahaman terhadap laporan keuangan.
2. Metode dan teknik penilaian valuasi yang antara lain mencakup :
2.1. Penggunaan kuotasi harga di pasar aktif atau teknik penilaian; 2.2. Asumsi penetapan nilai wajar tagihan LC/SKBDN dalam hal pengggunaan nilai wajar dalam pengukuran tagihan atau kewajiban LC/SKBDN dan agunan, serta perubahan asumsi yang dapat mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan; dan 2.3. Penetapan tingkat diskonto discount rate.
236
PENgungkapan
3. Kategorisasi dan nilai tercatat tagihan atau kewajiban LC/SKBDN, yaitu:
3.1. Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi; 3.2. Tersedia untuk Dijual; 3.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo; 3.4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang.
4. Perubahan nilai wajar tagihan LC/SKBDN yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
5. Jumlah tagihan LC/SKBDN yang berpindah dari atau ke setiap kategori dan latar belakang perpindahan kategori tersebut reclassification.
237
PENgungkapan
6. Pengalihan tagihan LC/SKBDN yang tidak memenuhi kualifi kasi penghen- tian pengakuan derecognition baik sebagian atau seluruh LC/SKBDN, dengan rincian berikut :
6.1. Jenis LC/SKBDN; 6.2. Jenis risiko dan manfaat risk and reward atas kepemilikan LC/SKBDN yang masih tetap berada di Bank; 6.3. Nilai tercatat tagihan LC/SKBDN dan kewajiban terkait, jika seluruh bagian tagihan LC/SKBDN tetap diakui; 6.4. Total nilai tercatat tagihan LC/SKBDN awal yang dialihkan, nilai tercatat tagihan LC/SKBDN yang tetap diakui, dan nilai tercatat kewajiban terkait, jika tetap diakuinya sebagian tagihan LC/SKBDN sebesar keterlibatan berkelanjutan continuing involvement. 6.5. Informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi jenis dan besarnya risiko yang timbul dari aktivitas LC/SKBDN
238
PENgungkapan
7. Pengungkapan kualitatif
Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko dan metode pengukuran risiko tagihan LC/SKBDN dan perubahan dari periode sebelumnya jika ada.
8. Pengungkapan kuantitatif
Analisis terhadap tagihan LC/SKBDN berdasarkan klasifi kasi yang memiliki karakteristik ekonomi yang sama misalnya berdasarkan industri, geografis. Analisis tersebut antara lain mencakup : 8.1. Jumlah yang mencerminkan eksposur risiko tagihan LC/SKBDN pada tanggal laporan tanpa memperhitungkan agunan atau bentuk mitigasi risiko lainnya; 8.2. Jenis dan jumlah agunan atas eksposur tagihan LC/SKBDN
239
Aktiva tetap
240
PENgungkapan – aset tetap
Hal-hal yang perlu diungkapkan :
1. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan
2. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto
3. Metode penyusutan yang digunakan
4. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
5. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode
6. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
241
1. Properti terbengkalai disajikan sebagai akun terpisah dalam neraca dan diungkapkan dalam catat atas laporan keuangan
2. Pembentukan penyisihan penghapusan aset non produktif (PPANP) disajikan sebagai offsetting account (pengurang) dari pos properti terbengkalai
PENyajian – properti terbengkalai
242
PENgungkapan – properti terbengkalai
Hal-hal yang perlu diungkapkan :
1. Diskripsi properti terbengkalai
2. Nilai tercatat dan nilai wajar properti terbengkalai
3. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti terbengkalai
4. Sejauh mana penentuan nilai wajar properti terbengkalai didasarkan atas penilaian oleh pebnilai independen yang diakui
5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi
6. Kerugian penurunan nilai properti terbengkalai
7. Upaya penjualan yang dilakukan bank
8. Keuntungan atau kerugian dari penjualan properti terbengkalai .
243
PENgungkapan - ayda
Hal-hal yang perlu diungkapkan :
1. Diskripsi AYDA
2. Nilai wajar AYDA
3. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari AYDA
4. Upaya penjualan yang dilakukan bank
5. Keuntungan atau kerugian yang diakui dari penjualan AYDA
6. Segmen dari AYDA, jika dapat diterapkan
.