Papers - Penulisan Kajian Pustaka - Hazier

download Papers - Penulisan Kajian Pustaka - Hazier

If you can't read please download the document

Transcript of Papers - Penulisan Kajian Pustaka - Hazier

10

PENULISAN KAJIAN PUSTAKA

PENGANTARKajian Pustaka merupakan salah satu rangkaian aktivitas penelitian yang jarang sekali diperhatikan secara seksama, bahkan sering dianggap remeh padahal kajian pustaka merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah penelitian. Mengingat dengan kajian pustaka, seorang yang akan melakukan penelitian mendapatkan gambaran dan pengetahuan dalam mempertegas penelitiannya.

Kajian pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji dalam tesis. Peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau perlu pengembangan lebih lanjut. Pedoman Penulisan Tesis, (Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 2. Dan menjelaskan hubungan antara penelitian tersebut dengan penelitian sebelumnya, juga menjelaskan uraian teori penelitian sebelumnya, kemudian menjelaskan perbedaan dan kontribusi penelitiannya, sehingga pembaca mengetahui perkembangan penelitian tersebut. Kajian pustaka bukanlah suatu kumpulan fakta dan perasaan tapi merupakan argumentasi runtut yang mengarah kepada penjelasan usulan penelitian. Dengan demikian kajian pustaka pada sebuah penelitian merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam membantu peneliti.PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKAKajian Pustaka adalah pengkajian kembali literatur-literatur yang terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti tersebut kajian pustaka berfungsi sebagai pengkajian kembali (review) pustaka (laporan penelitian dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan, tidak selalu tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi, tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan. http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14/penulisan-kajian-pustaka/, akses 22 Oktober 2011, pukul 10.08 WIB.

Dalam kajian pustaka dimuat uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi terhadap penelitian yang akan diteliti. Dalam paparan tersebut hendaknya ditunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan belum menyentuh aspek yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dengan demikian penelitiannya menjelaskan bahwa peneliti belum memperoleh hasil yang memuaskan dari penelitian-penelitian terdahulu sehingga diperlukan penelitian lanjutan. Hartono, Bagaimana Menulis Tesis; Petunjuk Komprehensif Tentang Isi dan Proses, (Malang: UMM Press, 2006), hlm. 43.Kajian pustaka diperlukan untuk memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas penelitian yang hendak dikerjakan. Ciri khas penelitian ini akan tampak dengan menunjukkan buku-buku, artikel, skripsi, tesis hingga disertasi yang ditelaah belum atau tidak menjawab persoalan yang diajukan oleh peneliti.Pada sebuah proposal yang dirancang khususnya untuk Pengembangan Studi Islam, sering terjadi: (a) ketika menjelaskan studi pustaka, maka penulis menyebutkan judul-judul buku tanpa menjelaskan apa isi dari buku tersebut yang relevan dan terkait langsung dengan persoalan akademik yang hendak dibahas oleh disertasi/tesis yang diajukan. Disini akan terlihat bahayanya penggunaan istilah survey literatur, karena dalam istilah ini kalau tidak hati-hati akan dipahami sebagai buku apa saja dapat diakses, dibaca, dimasukkan atau dipaksa masuk ke proposal. Oleh karena itu M. Amin Abdullah menggunakan istilah Prior Research on Topic. Istilah ini mengandung makna bahwa tidak semua buku yang dibaca harus masuk ke proposal atau naskah skripsi, tesis atau disertasi tetapi hanya buku-buku dan hasil penelitian terdahulu yang terkait sajalah yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. M. Amin Abdullah, Metodologi Penelitian untuk Pengembangan Studi Islam: Perspektif delapan poin sudut telaah, hlm. 6, dalam Dr. H. Maksudin, M.Ag, Diktat Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pemebelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2011).Dan (b) sering kali tidak menyebutkan karya yang sudah dikerjakan orang lain, seolah-olah dirinya lah yang paling pertama mengerjakan materi yang dibahas itu (pioneer). Dan (c) kerangka teori tidak mendapat prioritas penjelasan, padahal dalam penulisan skripsi, tesis maupun disertasi kerangka teori ini amat sangat penting. Ibid,. hlm. 6-7.Ketika tiga hal diatas terjadi, maka akan (a) batal lah kajian hipotesa yang sedang dikerjakan, meskipun pada hakikatnya tidak menjiplak. Apalagi jika benar-benar menjiplak. Demikian pula (b) ketidak jujuran ilmiah (c) kekosongan teoritis dan kemiskinan pustaka. Ibid,. hlm.7.MANFAAT PENULISAN KAJIAN PUSTAKAKajian pustaka memiliki manfaat yang besar bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan. Memilih masalah adalah mendalami masalah itu sendiri, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan komprehensif. Manfaat kajian pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topik penelitiannya), semakin dapat dipertanggungjawabkan caranya meneliti permasalahan yang dihadapi. Leedy, Paul D. Practical Research: Planning and Design. Sixth Edition, Prectice Hall, Upper Saddle River, New Jersey, Chapter 4: The Review of Related Literature, hlm. 71-91 dalam http://mpkd.ugm.ac.id/weblama/homepageadj/support/materi/metlit-i/a05-metlit-kajian-pustaka.pdf.

Tahap pengkajian pustaka ini mempunyai beberapa manfaat yang penting, diantaranya:Sebagai pengetahuan tentang penelitian-penelitian yang berkaitan sehingga memungkinkan peneliti menetapkan batas-batas bidang mereka.Sebagai pemahaman teori dalam bidang nya memungkinkan peneliti merumuskan masalah dalam perspektif yang tepat, agar adanya contribution to knowledge (sumbangan untuk pengembangan keilmuan).Peneliti dapat mengetahui prosedur dan instrumen mana yang telah terbukti kurang relevan, sehingga peneliti bisa menyempurnakannya dan mengembangkan penelitiannya.Peneliti dapat terhindar dari terjadinya pengulangan studi sebelumnya secara tidak sengaja. Apabila peneliti mengetahui apa yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka ia akan lebih siap dengan pengetahuan yang dalam dan lengkap.Peneliti dapat memposisikan diri pada posisi yang lebih baik untuk menafsirkan arti pentingnya hasil penelitiannya sendiri. Semakin bertambahnya pengetahuan tentang teori dan penelitian-penelitian dalam suatu bidang akan memudahkan peneliti menempatkan hasil penelitiannya ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada di lapangan, hasil penelitiannya akan diposisikan sebagai sebagai pelengkap, penyempurna atau pembanding (positioning). Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh, Introduction to Research in Education, diterjemahkan oleh Arief Furchan pada Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm. 96-98.

CARA MENYUSUN KAJIAN PUSTAKASebelum melangkah kepada penyusunan kajian pustaka, terlebih dahulu perlu mengetahui pondasi bagi langkah penyusunan kajian pustaka tersebut. Dalam usaha mengenal pustaka, patokan-patokan yang harus diperhatikan adalah sebagaimana berikut:

Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain dalam bidang penelitian yang bersangkutan.Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, sumber data, satuan-satuan ukuran dan kriteria-kriteria.Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada yang berkaitan dengan proyek penelitian yang akan dikerjakan.Mempelajari faktor-faktor deskriptif dan historis yang ada dan merupakan latar belakang dari problema yang akan dating.Mempelajari analisis deduktif dari problema yang telah dikerjakan orang lain. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 78-79.

Adapun tahapan-tahapan dalam kegiatan mengkaji ulang pustaka ini, adalah sebagai berikut:Melalukan inventarisasi judul-judul bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian, seperti buku-buku, laporan penelitian (skripsi, tesis, dll) ensiklopedi, jurnal dan sebagainya.Melakukan pemilihan isi dalam pustaka.Melakukan penelaahan terhadap tulisan dalam bahan pustaka. Penelaahan tersebut dilakukan dengan cara pemilihan unsur-unsur informasi, terutama konsep dan teori, dan unsur-unsur metodologi yang berhubungan dengan masalah penelitian.Melakukan pengelompokkan hasil bacaan yang telah ditulis, sesuai dengan rumusan yang tercantum dalam masalah dan pertanyaan penelitian. Ia merupakan bahan baku untuk disajikan dalam rumusan kajian pustaka. Dalam rumusan ini dikemukakan tentang beberapa pengertian, konsep, teori dan model penelitian yang lazim digunakan tentang subyek penelitian yang digunakan. Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi; Bidang Ilmu Agama Islam, (Jakarta: Logos, 1998), hlm. 35.

Berikut beberapa tips untuk merangkai kajian pustaka yang berkaitan agar tersaji secara sistematis:Mulailah dengan studi-studi di bidang anda yang paling akhir dimuat dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah mundur ke terbitan-terbitan sebelumnya.Bacalah abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk menetapkan apakah penelitian tersebut relevan dengan masalah anda atau tidak.Sebelum membuat catatan, baca jelajahilah laporan tersebut dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan masalah anda.Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi dan disusun daripada lembaran kertas, amplop dan sebagainya.Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih dari satu referensi pada setiap kartu.Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata anda sendiri. Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh, hlm. 102.

Dan yang perlu diingat, sumber bacaan yang akan digunakan dalam kajian pustaka harus dilakukan secara selektif, oleh karena nya ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance). Dan secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan sejenisnya. Dan sumber acuan khusus, seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain.CONTOH KAJIAN PUSTAKAUntuk tesis berjudul Proses Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Yogyakarta III Ditinjau Dari Teori Multiple Intelligences (Sebuah Studi Kasus), dari hasil penelusuran yang telah dilakukan, ditemukan beberapa buku yang membahas tentang teori Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk). Adapun buku-buku tersebut adalah: Pertama, buku karya Julia Jasmine yang telah diterjemahkan oleh Purwanto yang berjudul Mengajar dengan Kecerdasan Majemuk, (Bandung: Nuansa, 2007). Buku ini memberikan suatu tinjauan singkat atas teori Multiple Intelligences yang dicetuskan oleh Howard Gardner, seperti membahas definisi Multiple Intelligences, sampai pada tahap implementasi dalam kurikulum, metodologi serta penilaian.

Kedua, buku karya Thomas Amstrong yang telah diterjemahkan oleh Yudhi Murtanto yang berjudul Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, (Bandung: Kaifa, 2003). Buku ini menawarkan strategi pengajaran bagi tiap-tiap kecerdasan, penyusunan kurikulum gaya baru berbasis Multiple Intelligences, pengembangan karir dengan pendekatan Multiple Intelligences dan lain-lain.Ketiga, buku karya Howard Gardner yang telah diterjemahkan oleh Alexander Sindoro yang berjudul Kecerdasan Majemuk: Teori dan Praktek, (Batam: Interaksa, 2003). Isi buku tersebut memberikan gambaran akan adanya saling keterkaitan logis mengenai aplikasi pendidikan dari teori Multiple Intelligences dari berbagai proyek di sekolah dan riset formal.Selanjutnya, penyusun melakukan penelusuran terhadap beberapa karya ilmiah yang relevan dalam bentuk tesis. Adapun karya-karya tersebut antara lain:Tesis karya Irma Wati, mahasiswa prodi Pendidikan Islam dengan judul penelitian Pendekatan Multi Kecerdasan Menurut Howard Gardner dan Implikasinya bagi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Tesis ini membahas tentang multi kecerdasan (kecerdasan majemuk) dan menganalisanya serta implikasi nya dalam pembelajaran Pendidikan Islam.Tesis karya Siti Aminah, mahasiswa prodi Pendidikan Islam dengan judul Peran Orang Tua untuk Mengembangkan Multi Kecerdasan Anak Didik dalam Perspektid Pendidikan Islam. Tesis ini membahas tentang peran orang tua sebagai pendidik pertama dalam mengoptimalkan potensi anak didik melalui penerapan teori multi kecerdasan. Dengan demikian, pembahasannya hanya meliputi pendidikan dalam keluarga dan menitikberatkan kepada salah satu aspek pembelajaran, yaitu pendidik (orang tua).Tesis karya Muhammad Natsir, mahasiswa prodi Pendidikan Islam dengan judul Kurikulum KTSP Mata Pelajaran Bahasa Arab Tingkat Tsanawiyah dalam Tinjauan Kecerdasan Majemuk. Tesis ini menelaah mata pelajaran bahasa Arab tingkat Tsanawiyah ditinjau dari teori kecerdasan majemuk. Adapun tesis ini hanya meneliti kurikulum yang lebih bersifat teoritis yang kemudian dianalisa dari tinjauan kecerdasan majemuk.

Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya seperti telah disebutkan diatas. Dalam hal ini, belum ditemukan adanya penelitian yang berkaitan dengan teori Multiple Intelligences dalam proses pembelajaran Bahasa Arab. Yang ada hanyalah kurikulum mata pelajaran bahasa Arab yang lebih bersifat teoritis ditinjau dari teori kecerdasan majemuk. Adapun penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang membahas proses pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta III ditinjau dari teori Multiple Intelligences.KESIMPULANKajian pustaka atau tinjauan pustaka atau studi kepustakaan (literature review) adalah salah satu aktivitas kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Bahkan bisa dikatakan, sebagai separuh dari aktivitas penelitian itu sendiri. Dalam menyusun nya yang paling utama adalah membaca dan mencari bacaan yang banyak dan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, menganalisa teori serta konsep penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin, Metodologi Penelitian untuk Pengembangan Studi Islam: Perspektif delapan poin sudut telaah, hlm. 6, dalam Dr. H. Maksudin, M.Ag, Diktat Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pemebelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,2011.Bisri, Hasan, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi; Bidang Ilmu Agama Islam, Jakarta: Logos, 1998.Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh, Introduction to Research in Education, diterjemahkan oleh Arief Furchan pada Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.Hartono, Bagaimana Menulis Tesis; Petunjuk Komprehensif Tentang Isi dan Proses, Malang: UMM Press, 2006.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Pedoman Penulisan Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008.http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14/penulisan-kajian-pustaka/.