Seminar Nasional dan Call for Papers Fakultas Ekonomika ...

25
Seminar Nasional dan Call for Papers KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Transcript of Seminar Nasional dan Call for Papers Fakultas Ekonomika ...

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA KONVERGENSI IFRS DI

INDONESIA

(STUDI EMPIRIS PADA BANK, ASURANSI, DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

YANG TERCATAT DI BEI)

Ari Budi Kristanto

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

email : [email protected]

Abstract

The research’s objective is to obtain empirical evidence on the existence of information

content, information value relevance and its growth subject to IFRS convergence on banking,

insurance, and financing companies listed on BEI during 2005-2011. Information content is

measured using TVA (Trading Volume Activity) and VAR (Variability of Abnormal Return).

Information value relevance is proxied by adjusted R2 of regression function between share

price as the dependend variable and three information components (earning, BV of

equity,operating cash flow) as the independent variables.The research find the existence of

information content and value relevance during 2005-2011. Moreover in accordance with the

IFRS convergence, this research finds those value relevances are gradually increased during

the convergence years both in simultaneous and partial (earning and operating cash flow,

but BV of equity) effect. The analyzis which is made on the based of stratified object, find that

there is value relevance growth on companies with high traded share ratio and non liquid

share. Moreover the companies affiliated with IFRS country have higher value relevance

than those have no affiliations with IFRS country.

Keywords : information content, value relevance, IFRS

A. PENDAHULUAN

Akuntansi sebagai bahasa utama dalam pasar modal, sudah semestinya didasari oleh

standar yang efektif, transparan, dan relevan sehingga informasi akuntansi yang disajikan

dapat dipahami oleh para stakeholder dengan berbagai kepentingan. Dalam konteks

globalisasi bisnis dimana korporasi diberikan kesempatan yang lebar untuk memperoleh

pendanaan dari pasar modal internasional, diperlukan informasi akuntansi yang dapat

dimengerti oleh stakeholder internasional. International Financial Reporting Standard

(IFRS) diklaim sebagai standar akuntansi yang memiliki spesifikasi untuk menjawab

kebutuhan tersebut, karena didesain sebagai standar akuntansi berbasis prinsip, yang

menyajikan informasi secara jelas dan transparan atas substansi ekonomi transaksi.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengakuan dan penggunaan IFRS sebagai dasar

penyusunan standar akuntansi keuangan semakin meluas di berbagai negara. Sudah kurang

lebih 120 negara mensyaratkan penggunaan dasar IFRS bagi perusahaan publik (ifrs.com, 24

Mei 2012). Upaya internasionalisasi konvergensi IFRS juga didukung oleh kelompok

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara dengan perekonomian besar

yang tergabung dalam The Group of Twenty (G20).

Di Indonesia sendiri, penerapan prinsip akuntansi keuangan berdasarkan IFRS

dilakukan melalui proses konvergensi IFRS kedalam standar akuntansi keuangan (PSAK).

Proses konvergensi di Indonesia dilaksanakan melalui pengurangan perbedaan antara PSAK

dengan IFRS secara bertahap. Konvergensi IFRS di Indonesia dimulai sejak tahun 2008

dengan target penyelesaian pada tahun 2012, sehingga secara bertahap laporan keuangan

perusahaan publik di Indonesia secara prinsip akan sesuai dengan IFRS.

Konvergensi IFRS kedalam PSAK dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan

fungsionalitas pelaporan akuntansi keuangan di Indonesia. Penggunaan PSAK yang

konvergen diharapkan akan meningkatkan daya banding laporan keuangan dan memberikan

informasi yang berkualitas di pasar modal internasional, mengurangi hambatan arus keluar-

masuk modal internasional, serta meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Ramanna dan

Sletten (2009) menemukan bahwa adopsi IFRS oleh 102 negara diluar Uni Eropa didorong

oleh keadaan dimana relasi perdagangan atau negara mitra mereka sudah mengadopsi IFRS.

Hasil survey yang dilakukan oleh International Federation of Accountant (IFAC) menemukan

bahwa 90% manajer akuntansi dari berbagai belahan dunia menganggap pentingnya standar

akuntansi tunggal yang berlaku internasional sabagai salah satu komponen penting bagi

pertumbuhan ekonomi (AICPA, 2011).

Studi mengenai manfaat adopsi IFRS di beberapa negara telah dilakukan, yang antara

lain menemukan adanya peningkatan akurasi informasi yang digunakan dalam forecasting

(Horton et al, 2010), peningkatan kualitas akuntansi yang ditunjukkan oleh menurunnya

praktik perataan laba dan menurunnya keterlambatan pengakuan kerugian (timely loss

recognition) (Gebhardt dan Novotny-Farkas, 2011), serta menguatnya tata kelola perusahaan

(Verriest et al, 2011). Manfaat ekonomi yang diperoleh dari penggunaan IFRS adalah

meningkatnya likuiditas pasar dan menurunnya biaya modal (Daske et al, 2008).

Dampak penggunaan IFRS jika dikaitkan secara khusus dengan kualitas akuntansi

juga pernah dilakukan sebelumnya. Kabir et al (2010) menemukan bahwa kualitas laba

menurun sesudah perusahaan-perusahaan di Selandia Baru menerapkan IFRS. Barth et al

(2007) yang meneliti 327 perusahaan di 21 negara, menemukan bahwa perusahaan yang

mengadopsi International Accounting Standard (IAS) memiliki kualitas akuntansi yang lebih

baik, dilihat dari turunnya manajemen laba, meningkatnya ketepatan waktu pengakuan

kerugian (timely loss recognition), serta meningkatnya relevansi nilai akuntansi. Gebhardt

dan Novotny-Farkas (2011) menemukan bahwa perataan laba secara signifikan berkurang

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

sesudah bank-bank di Eropa mengadaptasi IFRS. Peneltian Biddle et al (2011)

menyimpulkan bahwa adopsi IFRS membawa manfaat meningkatkan efisiensi investasi

melalui meningkatnya pengungkapan pelaporan keuangan dan komparabilitas informasi

akuntansi. Horton et al (2008) menemukan bahwa adopsi IFRS telah meningkatkan fungsi

intermediasi dari informasi di pasar modal, yang berkaitan dengan meningkatnya kualitas

informasi dan komparabilitas akuntansi. Namun demikian Negash (2007) dalam Negash

(2008) menemukan hal yang kontras di bursa efek Johannesburg, yang tidak menemukan

adanya kenaikan relevansi nilai informasi akuntansi sesudah perusahaan-perusahaan publik

mengadopsi IFRS.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi investor

dalam mengevaluasi kinerja dan nilai perusahaan. Beberapa studi telah dilakukan untuk

menilai relevansi atribut-atribut akuntansi dalam mengevaluasi kinerja dan nilai perusahaan

melalui analisis laporan keuangan. Riset mengenai relevansi informasi akuntansi dirintis oleh

Ball dan Brown (1968), yang mengindikasikan bahwa laba dan aspek-aspek didalamnya

memiliki keterkaitan dengan harga saham. Rahmawati (2005) yang melakukan penelitian

pada perusahaan publik Indonesia pada periode 1998-2003, menemukan adanya hubungan

non-linier antara informasi laba dengan harga saham, serta adanya pengaruh signifikan arus

kas pendanaan terhadap harga saham. Penelitian Ibrahim et al (2009), Ayed dan Abaoud

(2006) menyimpulkan bahwa laba akuntansi dan komponen-komponen didalamnya memiliki

peran yang penting dalam penaksiran nilai perusahaan. Penelitian lain oleh Lopes (2002)

berpendapat bahwa nilai buku saham memiliki relevansi nilai yang lebih tinggi terhadap nilai

pasar perusahaan, dibandingkan dengan komponen laba.

Konvergensi IFRS diharapkan akan meningkatkan kualitas standar akuntansi

keuangan, yang pada gilirannya akan menambah kualitas dan kemanfaatan dari laporan

keuangan. Beberapa studi telah dilakukan untuk mengetahui manfaat adopsi IFRS terhadap

kemanfaatan informasi akuntansi sebagai rujukan yang relevan jika dikaitkan dengan nilai

pasar, yang antara lain menemukan adanya manfaat kenaikan relevansi nilai sesudah adopsi

IFRS (Li dan Park, 2011 di Cina; Devalle et al, 2010 di Inggris). Namun demikian, beberapa

penelitian lain justru menemukan hasil yang bertolak belakang dimana tidak terdapat

perbedaan relevansi nilai sesudah penggunaan IFRS (Konstantinos dan Athanasios, 2011 di

Yunani), bahkan standar akuntansi berbasis GAAP memiliki relevansi nilai yang lebih tinggi

dibandingkan dengan IFRS di beberapa negara (Schiebel, 2006 di Jerman; Jarva dan Lantto,

2011 di Finlandia). Dampak adopsi IFRS terhadap relevansi nilai di berbagai negara masih

memberikan hasil yang kontradiktif, baik dalam dimensi perbedaan negara maupun dimensi

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

spesifik jenis informasi akuntansi (laba, ekuitas, arus kas) yang diujikan. Perbedaan hasil-

hasil dalam penelitian sebelumnya kemungkinan terjadi karena perbedaan metode dalam

mendeteksi reaksi pasar terhadap informasi laporan keuangan, sehingga penelitian ini

menggunakan nilai pasar disekitar tanggal publikasi laoran keuangan, yang terlebih dahulu

diuji ada tidaknya kandungan informasi menggunakan event study. Selain pengujian

kandungan informasi, untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap

konvergensi IFRS di Indonesia yang dilakukan secara gradual, maka analisis relevansi nilai

dalam penelitian ini juga dilakukan untuk tiap-tiap periode tahunan.

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah penelitian relevansi nilai informasi

akuntansi pada dari masa sebelum konvergensi sampai dengan masa konvergensi IFRS di

Indonesian menjadi relevan untuk diteliti. Adapun persoalan yang akan diteliti adalah :

1. Apakah terdapat kandungan informasi pada publikasi laporan keuangan dalam

periode 2005-2011?

2. Apakah terdapat relevansi nilai informasi akuntansi pada masa sebelum (2005-

2008) dan sesudah (2005-2011) penerapan PSAK konvergensi IFRS?

3. Apakah terdapat peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi bersama

dengan penerapan PSAK konvergensi IFRS secara gradual?

Penelitian ini dilakukan pada bank, asuransi, dan perusahaan pembiayaan yang

sahamnya diperdagangkan di BEI. Pemilihan sektor tersebut diatas sebagai obyek yang

diteliti, karena sampai saat ini implementasi konvergensi IFRS paling banyak dirasakan pada

sektor keuangan, terutama dengan diterapkannya PSAK 50 dan 55 secara prospektif.

Sebenarnya manfaat/mudarat dari konvergensi IFRS merupakan hasil penerapan dari

berbagai standar akuntansi keuangan, namun PSAK 50 dan 55 dinilai memiliki dampak yang

besar karena perubahan metode akuntansi yang cukup signifikan. Lebih lanjut industri

ekuangan dinilai sangat terpengaruh karena memiliki aset keuangan dengan proporsi yang

cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan relevansi nilai

informasi akuntansi pada masa konvergensi IFRS, secara khusus di industri perbankan,

asuransi, dan perusahaan pembiayaan. Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi

investor sebagai salah satu pertimbangan dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai

dasar evaluasi kinerja dan nilai pasar perusahaan, terutama dikaitkan dengan konvergensi

IFRS. Bagi penyusun kebijakan akuntansi (standard setters), hasil penelitian ini dapat

dijadikan referensi dalam mengevaluasi manfaat dan efektivitas proses konvergensi IFRS di

Indonesia.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Kandungan Informasi pada Pengumuman Laporan Keuangan

Investor akan bereaksi terhadap informasi baru yang dinilai mempengaruhi ekspektasi

arus kas mendatang dari suatu saham. Suatu publikasi atau pengumuman akan direspon oleh

investor apabila memiliki kandungan informasi yang dinilai berpengaruh terhadap keputusan

investasi. Ada atau tidaknya kandungan informasi pada suatu publikasi dapat diuji

menggunakan studi peristiwa (event study). Menurut Jogiyanto (2009), studi peristiwa

mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan melalui

suatu pengumuman. Pengujian kandungan informasi dilakukan untuk mengetahui reaksi

pasar atas suatu pengumuman, termasuk publikasi laporan keuangan. Apabila publikasi

laporan keuangan mengandung informasi (information content), diharapkan akan ada reaksi

pasar disekitar waktu pengumuman berupa perubahan harga atau volume transaksi saham.

Perubahan harga saham biasa diukur dengan abnormal return, yaitu imbal hasil yang tidak

wajar karena adanya peristiwa baru atau informasi baru yang mengubah nilai perusahaan dan

ditanggapi investor dengan kenaikan atau penurunan harga saham. Adapun perubahan

volume transaksi sekuritas mencerminkan perubahan aktivitas perdagangan saham diseputar

pengumuman laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi

penting yang digunakan oleh investor sebagai acuan dalam penilaian perusahaan, sehingga

publikasi informasi laporan keuangan akan direspon oleh investor. Sebelum menganalisis

apakah suatu informasi dinilai relevan atau tidak bagi pasar, maka dirasa perlu melakukan

pengujian terlebih dahulu mengenai ada tidaknya kandungan informasi dari suatu

pengumuman laporan keuangan. Ada tidaknya kandungan informasi ini diuji dengan studi

peristiwa diseputar pengumuman laporan keuangan. Beberapa penelitian sebelumnya

menemukan bahwa pasar modal di Indonesia bereaksi terhadap pengumuman laporan

keuangan (Telaumbanua dan Sumiyana, 2008; Putra, 2009). Berdasarkan uraian tersebut,

maka penelitian ini menduga bahwa pada masa konvergensi IFRS, masih terdapat kandungan

informasi dari pengumuman laporan keuangan yang tampak dari adanya reaksi investor,

sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Terdapat kandungan informasi pada peristiwa publikasi laporan keuangan

IFRS dan Konvergensi IFRS

International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah serangkaian standar

akuntansi yang dikembangkan oleh International Accounting Standard Board (IASB), yang

dipersiapkan untuk menjadi standar akuntansi keuangan global. Proses pengembangan

standar akuntansi lokal suatu negara dengan berdasar kepada IFRS dilakukan dengan opsi :

adopsi atau konvergensi. Adopsi IFRS adalah penggunaan IFRS sebagai standar akuntansi

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

yang berlaku sebagai standar lokal. Adapun konvergensi IFRS dipahami sebagai

pengembangan standar akuntansi lokal yang berkualitas dan semakin sesuai dengan IFRS

dari waktu ke waktu. Dengan demikian penggunaan standar akuntansi yang semakin

konvergen, akan mempermudah adopsi IFRS di kemudian hari (IFRS.com, 2012).

Konvergensi IFRS di Indonesia sendiri merupakan proses memperkecil perbedaan antara

PSAK dengan IFRS.

Sebelum konvergensi IFRS, standar akuntansi keuangan Indonesia berklibat pada

GAAP. Secara teknis, akan banyak rekonsiliasi yang bisa dibuat untuk membandingkan

antara IFRS dengan GAAP Indonesia, namun hal penting yang mendasari perbandingan

tersebut antara lain adanya konsep nilai wajar (fair value) dalam pengakuan, pengukuran,

penyajian dan penngungkapan informasi keuangan, serta penyusunan standar akuntansi yang

dapat mengakomodasi kebutuhan pembandingan laporan keuangan antar entitas, karena IFRS

disusun berbasiskan transaksi, bukan berbasis industri.

Relevansi Nilai

Relevansi nilai didefinisikan sebagai kemampuan dari informasi laporan keuangan

untuk mendapatkan citra atau mengikhtisarkan informasi-informasi yang mempengaruhi nilai

saham, dimana sudah teruji empiris secara statistik akan adanya kaitan antara nilai pasar dan

nilai akuntansi (Mohan dan John, 2011). Penelitian mengenai keterkaitan nilai saham dengan

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diawali oleh Ball dan Brown (1968)

dengan menguji kemanfaatan dari informasi laba akuntansi dalam pengambilan keputusan

investasi. Komponen informasi akuntansi lain juga pernah dibuktikan memiliki relevansi

nilai antara lain nilai buku ekuitas (Lopes, 2002) dan arus kas (Jiang, 2009). Terkait dengan

kemanfaatan informasi akuntansi, Lev dan Zarowin (1999) menemukan adanya

kecenderungan meningkatnya kebutuhan investor akan informasi akuntansi yang relevan, dan

juga semakin kuatnya regulasi yang menuntut peningkatan kualitas dan ketepatan waktu

penyajian informasi keuangan. Pendekatan yang berbeda dalam mengevaluasi relevansi nilai

informasi akuntansi juga pernah ditawarkan oleh Dichev (1997) yang membuka

kemungkinan penelitian relevansi nilai dengan pendekatan data non-pasar, berdasarkan

ketidakpastian mengenai informasi baru, yang diduga berkaitan dengan nilai ekuitas.

Informasi laba akuntansi akan bermanfaat bagi pengambilan keputusan investasi, jika

actual income berbeda dengen expected income (Ball dan Brown, 1968). Informasi terkait

laba yang disampaikan dalam laporan keuangan, sebenarnya sudah diantisipasi sebelumnya

oleh investor dengan prediksi akan ekspektasi laba dan harga saham perusahaan, sehingga

investor hanya akan bereaksi jika laba yang diumumkan berbeda dengan yang diharapkan.

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Logika pokok yang mendasari pemikiran relevansi nilai laba adalah bahwa informasi laba

mempengaruhi ekspektasi investor akan adanya arus kas di masa mendatang, sehingga

investor akan reaktif terhadap informasi laba. Beberapa penelitian tetap mendukung

kesimpulan bahwa informasi laba memiliki relevansi nilai bagi stakeholder, yang

menyimpulkan bahwa relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas mengalami peningkatan dari

tahun 1982 - 2001 di berbagai sektor industri Amerika (Keener, 2001). Penelitian lain

menemukan bahwa informasi laba memiliki kemampuan untuk menjelaskan nilai pasar

perusahaan pada sektor industri di Yordania yang sudah menerapkan IFRS (Shamki, 2012).

Hasil serupa juga ditemukan pada bank komersial di India (Mohan dan John, 2011), Malaysia

(Seetharaman dan Raj, 2011), serta perusahaan publik di Athena (Glezakos et al, 2012).

Terdapat berbagai metode untuk menilai perusahaan, antara lain dengan mendasarkan

pada kombinasi antara nilai buku saham dengan nilai sekarang dari expected abnormal

earning (Ohlson, 1995), sehingga informasi nilai buku saham menjadi salah satu referensi

dalam pengambilan keputusan investasi. Lopes (2002) yang membuat penelitian pada

perusahaan-perusahaan di Brazil, menemukan bahwa informasi nilai buku per lembar saham

memiliki relevansi nilai yang lebih kuat jika dibandingkan dengan variabel lain. Kesimpulan

tersebut didukung oleh hasil penelitian Keener (2001) dan Glezakos et al (2012), yang

menemukan adanya relevansi nilai buku ekuitas.

Informasi arus kas sering dianggap lebih bermanfaat bagi investor dalam

mengevaluasi kinerja perusahaan, karena dinilai bebas dari unsur manipulasi laba akrual dan

bias dari perlakuan akuntansi (Lev dan Zarowin, 1999). Arus kas operasi sendiri merupakan

komponen arus kas yang sering digunakan dalam peneltian relevansi nilai, karena

merepresentasikan kemampuan menghasilkan kas dari bisnis utama perusahaan. Beberapa

penelitian juga mendukung pendapat tersebut antara lain oleh Kwon (2009) yang menemukan

adanya peningkatan relevansi informasi arus kas pada perusahaan publik di Korea. Jiang

(2009) juga menemukan bahwa arus kas memiliki relevansi yang lebih kuat dengan harga

saham, dibandingkan informasi laba. Relevansi informasi arus kas tersebut berkaitan dengan

kemanfaatan arus kas dalam memprediksi abnormal earning di masa depan (Barth et al,

2009).

Relevansi Nilai dan Konvergensi IFRS

Konvergensi IFRS akan membawa perubahan-perubahan pada standar akuntansi

keuangan. Konsep dasar IFRS yang mendukung peningkatan aspek kualitas, daya banding,

dan relevansi informasi akuntansi adalah penggunaan konsep nilai wajar sebagai dasar

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

pengukuran pos-pos pelaporan keuangan, serta desain standar akuntansi yang berubah dari

basis industri menjadi basis transaksi.

Nilai wajar (fair value) merupakan nilai aset yang diterima untuk pertukaran, nilai

liabilitas yang diterima untuk penyelesaian, serta ekuitas untuk dipertukarkan antara pihak-

pihak yang bertransaksi secara wajar (arm’s length transaction) (IASB, 2004). Standar

akuntansi yang selama ini digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia mengukur pos-

pos pelaporan keuangan dengan pendekatan historical cost, yang dianggap kurang

menggambarkan nilai ekonomi yang sebenarnya. Manfaat dari penggunaan fair value

accounting adalah meningkatnya akurasi informasi yang disajikan kepada investor dan

turunnya kemungkinan adanya manajemen laba (Lefebvre et al, 2009). Penggunaan fair

value accounting dinilai lebih baik dalam menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta

fluktuasi ekonomi pada siklus bisnis perusahaan. Kelebihan ini pada gilirannya akan

meningkatkan relevansi dari informasi yang disajikan pada laporan keuangan, sehingga

pengambilan keputusan oleh investor dan regulator akan lebih berdasar pada informasi yang

berkualitas. Penggunaan fair value accounting dapat mengurangi kemungkinan

digunakannya perlakuan akuntansi yang dimaksudkan sebagai celah untuk manajemen laba.

Informasi yang lebih relevan bagi pengambil keputusan juga merupakan manfaat dari fair

value accounting, karena pencatatan akuntansi dengan konsep ini akan memproduksi laporan

posisi keuangan yang lebih representatif terhadap nilai perusahaan, dibandingkan dengan

konsep biaya historis yang tidak mampu memberikan informasi depresiasi/apresiasi nilai

asset (Shortridge et al, 2006). Konsep fair value dalam IFRS sendiri digunakan dalam

pengakuan harga perolehan aset, pengalokasian biaya kepada pihak-pihak yang berhubungan

istimewa, penilaian kembali aset dan liabilitas, serta pengujian penurunan nilai aktiva

(Cairns, 2006).

Konvergensi IFRS kedalam PSAK membawa perubahan desain standar akuntansi

keuangan, dari standar berbasis industri menjadi basis transaksi. Dalam proses konvergensi

ini, paling tidak sudah ada pencabutan 21 PSAK, yang beberapa diantaranya adalah PSAK

spesifik industri seperti PSAK Perbankan, Kehutanan, Jalan Tol, dan Telekomunikasi.

Desain standar akuntansi keuangan dengan basis transaksi akan membuat laporan keuangan

antar perusahahaan dan antar industri memiliki daya banding, sehingga lebih relevan dalam

keputusan investasi.

Beberapa penelitian yang membahas kemanfaatan informasi akuntansi dan kualitas

akuntansi terkait adopsi IFRS memberikan hasil yang belum konklusif. Capkun et al (2008)

yang meneliti tentang manajemen laba dan relevansi nilai pada kasus transisi dari GAAP ke

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

IFRS di Uni Eropa, menemukan bahwa perusahaan cenderung melakukan manajemen laba

pada saat transisi standar akuntansi, terutama pada Negara dengan institusi hukum yang

lemah. Penelitian ini juga menyimpulkan adanya manfaat berupa kenaikan relevansi nilai

laba pada laporan keuangan berbasis IFRS, namun relevansi nilai buku ekuitas hanya terdapat

pada laporan keuangan berbasis GAAP. Hasil serupa juga ditemukan oleh Devalle et al

(2010). Penelitian Li dan Park (2011) mengenai relevansi nilai informasi akuntansi sesudah

adopsi IFRS di China, menghubungkan relevansi nilai dengan jumlah saham yang

diperdagangkan. Penelitian ini membuktikan adanya perbedaan relevansi nilai yang

signifikan antara masa sebelum dan sesudah adopsi IFRS, dimana relevansi nilai mengalami

peningkatan sesudah adopsi IFRS. Disisi lain beberapa penelitian justru menemukan bahwa

adopsi IFRS tidak menghasilkan peningkatan relevansi nilai. Hipotesis yang dibangun

Schiebel (2006) bahwa standar akuntansi yang berorientasi kepada investor (IFRS) akan

menghasilkan relevansi nilai yang lebih tinggi disbanding standar yang berorientasi kepada

kreditor (GAAP), ternyata tidak terbukti. Demikian juga Jarva dan Lantto (2011)

menemukan bahwa penggunaan IFRS di Finlandia tidak membawa manfaat perubahan

relevansi nilai asset dan liabilitas, namun demikian laba IFRS dinilai lebih mampu

memberikan informasi untuk prediksi arus kas mendatang.

Konvergensi IFRS kedalam PSAK di Indonesia bertujuan agar laporan keuangan

menjadi sama secara substansial dengan IFRS, sehingga kemanfaatan dari landasan

konseptual IFRS akan mempengaruhi relevansi nilai laporan keuangan yang dihasilkan.

Berdasarkan landasan berpikir tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan untuk penelitian ini

adalah :

H2a : Terdapat relevansi nilai informasi akuntansi pada masa sebelum dan sesudah penerapan

PSAK konvergensi IFRS

H2b : Terdapat kenaikan relevansi nilai informasi akuntansi bersama dengan penerapan

PSAK konvergensi IFRS secara gradual

Relevansi Nilai dan Rasio Saham Diperdagangkan

Penelitian Li dan Park (2011) menemukan adanya perbedaan relevansi nilai antar

kelompok perusahaan yang digolongkan berdasarkan besar kecilnya rasio saham

diperdagangkan. Logika dasar yang digunakan adalah semakin tinggi rasio saham

diperdagangkan, semakin banyak investor yang mencari informasi tentang perusahaan.

Dengan demikian, maka perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan yang tinggi, akan

memiliki relevansi nilai yang tinggi pula. Penelitian tersebut menemukan bahwa relevansi

nilai buku ekuitas yang kuat ditemukan pada perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

yang kecil, namun relevansi nilai laba yang kuat ditemukan pada perusahaan dengan rasio

saham diperdagangkan yang besar. Sebelum adopsi IFRS, terdapat perbedaan relevansi nilai

antar perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan rasio saham diperdagangkan, namun tidak

ada perbedaan relevansi nilai antar kelompok perusahaan sesudah adopsi IFRS. Dengan

berdasarkan logika dan temuan tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan untuk penelitian ini

adalah :

H3 : Terdapat kenaikan relevansi nilai informasi akuntansi bersama dengan penerapan

PSAK konvergensi IFRS secara gradual pada bank, asuransi, dan perusahaan pembiayaan

yang distratifikasi berdasarkan tingkat rasio saham diperdagangkan.

Relevansi Nilai dan Keaktifan (Likuiditas) Perdagangan Saham

Penelitian ini mencoba menambahkan variabel keaktifan (likuiditas) perdagangan

saham, dengan logika bahwa informasi akuntansi akan lebih bermanfaat dalam pembentukan

harga pasar pada saham yang aktif diperdagangkan, karena akan lebih banyak pihak yang

membutuhkan informasi sebagai dasar keputusan investasi. Berdasarkan pemikiran tersebut,

maka hipotesis yang dirumuskan untuk penelitian ini adalah :

H4 : Terdapat kenaikan relevansi nilai informasi akuntansi bersama dengan penerapan

PSAK konvergensi IFRS secara gradual pada bank, asuransi, dan perusahaan pembiayaan

yang distratifikasi berdasarkan tingkat likuiditas saham diperdagangkan.

Relevansi Nilai dan Faktor Negara Afiliasi Bank Kepemilikan Asing

Variabel lain yang dicoba diujikan adalah faktor Negara afiliasi perusahaan.

Implementasi prinsip IFRS kedalam laporan keuangan memerlukan dukungan sumber daya

manusia, pengetahuan dan teknologi, sebab implementasi IFRS menuntut perubahan proses

bisnis. Dalam kondisi ini, perusahaan (dalam konteks global) yang sudah memiliki

pengalaman implementasi IFRS, diharapkan akan mendapatkan tingkat keberhasilan yang

lebih tinggi dalam proses penerapan PSAK konvergensi. Dalam konteks penelitian ini,

perusahaan yang berpengalaman dalam implementasi IFRS dimaksudkan sebagai perusahaan

yang terafiliasi dengan induk/grup yang berasal dari negara yang sudah memberlakukan

IFRS. Perusahaan dengan afiliasi tersebut akan memperoleh manfaat dari resources sharing

terkait implementasi IFRS. Dengan demikian maka hipotesis yang dirumuskan untuk

penelitian ini adalah :

H5 : Terdapat kenaikan relevansi nilai informasi akuntansi bersama dengan penerapan

PSAK konvergensi IFRS secara gradual pada bank, asuransi, dan perusahaan pembiayaan

yang distratifikasi berdasarkan afiliasi Negara yang sudah dan belum menerapkan IFRS.

C. METODE PENELITIAN

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Subjek Penelitian dan Sumber Data

Penelitian ini bertipe deskriptif kualitatif, yang dilakukan untuk mengetahui relevansi

nilai informasi akuntansi pada populasi bank, asuransi, dan perusahaan pembiayaan yang

terdaftar di BEI, dari masa sebelum konvergensi sampai dengan masa konvergensi IFRS

(2005-2011). Adapun sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive

dengan kriteria terdaftar di BEI dan ketersediaan data yang digunakan dalam variabel

penelitian. Efektif mulai 1 Januari 2010, IAI mewajibkan emiten untuk menerapkan PSAK

50 dan 55 yang sudah konvergen dengan IFRS. Secara prinsip maupun teknis, akan banyak

perubahan yang dilakukan oleh emiten, baik proses bisnis, sistem akuntansi, sampai laporan

keuangannya yang dihasilkan, sehingga penerapan PSAK tersebut merupakan tonggak

penting penggunaan IFRS di industri keuangan. Data yang digunakan adalah laporan

keuangan auditan tahun 2005 – 2011, dan harga saham 2006 – 2012, yang diperoleh dari

publikasi data BEI.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variable

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Kandungan informasi di seputar publikasi laporan keuangan (event study)

Ada tidaknya kandungan informasi dari peristiwa pengumuman (termasuk

pengumuman laporan keuangan) dapat diuji dengan studi peristiwa (event study), yaitu studi

yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (Hartono, 2009). Reaksi pasar

ditunjukkan dengan adanya perubahan harga atau perubahan volume transaksi sekuritas

bersangkutan. Reaksi perubahan harga dapat diukur dengan menggunakan return atau

abnormal return, dengan melihat perbedaan variabilitas abnormal return (VAR) disekitar

tanggal peristiwa. Adanya abnormal return dapat menjadi indikasi adanya kandungan

informasi, dan sebaliknya. Adapun aktivitas volume transaksi perdagangan (transaction

volume activity) juga dapat menjadi ukuran reaksi pasar terhadap peristiwa, dimana adanya

kandungan informasi dapat diindikasikan melalui perubahan volume transaksi perdagangan

sekuritas dimaksud.

Abnormal return

Abnormal return merupakan selisih dari return yang sesungguhnya diperoleh (actual

return) dengan return yang diharapkan (expected return).

Trading Volume Activity

Aktivitas volume perdagangan merupakan jumlah suatu saham perusahaan

diperdagangkan relatif terhadap jumlah seluruh saham perusahaan yang beredar pada suatu

waktu

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Relevansi Nilai Informasi Akuntansi

Relevansi nilai informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

explanatory power dari variabel bebas (laba, nilai buku ekuitas, dan arus kas operasi)

terhadap harga saham. Informasi laba, nilai buku ekuitas, dan arus kas operasi digunakan

sebagai komponen laporan keuangan untuk mengukur relevansi informasi didasarkan pada

penelitian-penelitian sebelumnya yang membuktikan kaitan komponen tersebut denagn harga

saham (Ball dan Brown, 1968; Lopes, 2002; Barth et al, 2009). Laba dinilai memiliki

relavansi nilai informasi karena informasi laba berkaitan dengan ekspektasi arus kas masa

depan yang akan diterima investor. Nilai buku ekuitas dapat dipakai sebagai dasar valuasi

harga pasar saham, untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham dengan membandingkan

harga saham terhadap nilai buku ekuitas ditambah nilai sekarang dari arus kas masa depan

yang diharapkan. Adapun arus kas dipakai sebagai komponen informasi yang dianggap

relevan, sebab laporan arus kas dinilai bebas dari bias akibat metode akuntansi, sehingga

dapat merepresentaikan kemampuan dalam menghasilkan kas dengan cara yang lebih

terpercaya. Relevansi nilai diproxy dengan koefisien determinasi (R2) dari fungsi regresi atas

variabel-variabel yang sering digunakan dalam penelitian relevansi nilai, baik model linier

maupun non linier sebagai berikut:

Harga per lembar saham (variable tak bebas)

Harga per lembar saham merepresentasikan nilai pasar dari ekuitas perusahaan.

Harga yang digunakan adalah harga penutupan yang merupakan titik keseimbangan antara

permintaan dan penawaran, pada beberapa kemungkinan periode jendela untuk

mengantisipasi variabilitas respon investor (T+/-1, +/-2, +/-3, +/-4, +/-5).

Laba per lembar saham (variable bebas)

Laba per lembar saham = (Laba Bersih)/(Jumlah Saham yang diterbitkan)

Nilai buku per lembar saham (variable bebas)

Nilai buku per lembar saham = (Nilai buku ekuitas)/(Jumlah Saham yang diterbitkan)

Arus kas operasi per lembar saham (variable bebas)

Arus kas operasi per lembar saham = (Total arus kas operasi)/(Jumlah Saham yang

diterbitkan)

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Rasio Saham Diperdagangkan

Rasio saham diperdagangkan = (Jumlah saham diperdagangkan di BEI)/(Total Jumlah

Saham yang diterbitkan)

Penelitian Li dan Park (2011) mengelompokkan perusahaan berdasarkan rasio saham

diperdagangkan. Perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan 65% keatas dikategorikan

sebagai kelompok high tradable, dan perusahaan yang memiliki rasio dibawah 65% sebagai

kelompok low tradable.

Keaktifan Saham Diperdagangkan (Likuiditas)

Likuiditas saham yang diperdagangkan dalam penelitian ini menggunakan daftar

Kompas 100, sebagai acuan pemisahan saham likuid dan tidak. Daftar Kompas 100 sendiri

merupakan daftar 100 saham yang paling aktif diperdagangkan di pasar modal.

Faktor Negara Afiliasi Bank Kepemilikan Asing

Bank akan dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya komponen kepemilikan asing

dari Negara yang sudah menerapkan IFRS.

D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 337 firm year, yang merupakan data

perusahaan dari sektor bank, asuransi, dan keuangan yang terdaftar di BEI dalam kurun

waktu 2005-2011.

Tabel 1. Gambaran Objek Penelitian

Jenis

Perusahaan

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Bank 22 24 26 27 29 31 31

Asuransi 10 10 10 10 10 10 10

Pembiayaan 9 9 11 11 11 12 14

Total 41 43 47 48 50 53 55

337

Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran deskriptif mengenai data suatu

penelitian yang dapat dilihat melalui nilai rata-rata, nilai minimum, dan nilai maksimum.

Tabel 2. Statistik Deskriptif

=terlampir=

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Dalam 7 tahun pengamatan, variabel ekuitas per lembar saham memiliki rata-rata antara Rp.

575 sampai dengan Rp. 987, variabel laba per lembar saham memiliki rata-rata antara Rp. 68

sampai Rp. 150, sedangkan variabel arus kas operasi memiliki rata-rata antara Rp. (214)

sampai Rp. 37. Adapun rata-rata rasio jumlah saham yang diperdagangkan berkisar antara

66% - 92%. Selama 7 tahun pengamatan, antara 15% - 20% sampel merupakan perusahaan

yang sahamnya diperdagangkan secara likuid, dan antara 11% - 17% memiliki induk yang

berasal dari Negara dengan standar IFRS.

Hasil dan Pembahasan

Kandungan informasi di seputar publikasi laporan keuangan (event study)

Tabel 3. Ringkasan output SPSS uji beda VAR dan TVA pada event study.

=terlampir=

Dari hasil pengujian statistik untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi yang

direspon oleh pasar di sekitar tanggal pengumuman laporan keuangan, diperoleh hasil bahwa

dengan menggunakan variable TVA (trading volume activity), ditemukan adanya kandungan

informasi pada pengumuman laporan keuangan antara tahun 2005-2011. Dengan derajad

kepercayaan antara 5-10%, kandungan informasi yang direspon pasar untuk publikasi laporan

keuangan tahun 2005, terjadi pada jendela waktu T +/- 5 hari. Tahun 2006 ada pada jendela

waktu T+/- 2 sampai T+/- 5. Tahun 2007 ada pada jendela waktu T+/- 3 sampai T+/- 5.

Tahun 2008 ada pada jendela waktu T+/- 3 sampai T+/- 5. Tahun 2009 ada pada jendela

waktu T+/- 2 sampai T+/- 5. Tahun 2010 ada pada jendela waktu T+/- 4 sampai T+/- 5.

Adapun tahun 2011 ada pada jendela waktu T+/- 2 sampai T+/- 5. Adapun dengan

menggunakan variable VAR (variabilitas abnormal return), kandungan informasi hanya

ditemukan pada tahun 2008 dan 2010 saja. Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat respon

pasar pada pengumuman laporan keuangan untuk periode tahun 2005-2011.

Relevansi nilai informasi akuntansi pada periode 2005-2011

Metode yang digunakan untuk memperoleh besaran relevansi nilai informasi akuntansi

adalah metode statistik dengan teknik regresi, sehingga sebelum dianalisis lebih lanjut perlu

dilakukan uji asumsi klasik. Dari hasil pengujian, data selama 7 tahun pengamatan memenuhi

asumsi heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan atokorelasi. Adapun asumsi normalitas

tidak terpenuhi untuk tahun 2007 dan 2011, namun asumsi ini diabaikan karena sampel yang

digunakan sama dengan populasi.

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Pengujian statistik atas relevansi informasi laba,arus kas, dan nilai buku ekuitas secara

simultan adalah sebagai berikut :

Grafik 1. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi tahun 2005-2011

Data yang ditampilkan diatas adalah adjusted R2 dari persamaan regresi untuk masing-masing

tahun selama 5 tahun berturut-turut, dimana seluruh persamaan regresi selama7 tahun

signifikan pada tingkat keyakinan 5%. Dengan demikian maka hipotesis 2a yang dibangun

dalam penelitian ini terbukti, yaitu terdapat relevansi nilai informasi akuntansi selama periode

penelitian. Analisis lebih lanjut atas trend hasil pengujian juga menunjukkan bahwa relevansi

nilai informasi akuntansi relatif stabil dari tahun 2005 – 2007, namun meningkat secara

bertahap mulai tahun 2008 sampai 2011, sejalan dengan konvergensi IFRS. Temuan ini

mendukung hipotesis 2b yang dibangun pada penelitian ini, bahwa relevansi nilai informasi

akuntansi akan meningkat sejalan dengan konvergensi IFRS di Indonesia. Hasil ini konsisten

dengan temuan Li dan Park (2011) bahwa konvergensi IFRS membawa manfaat berupa

peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi.

Relevansi nilai informasi Laba, Ekuitas, dan Arus Kas Operasi secara parsial

Pengujian relevansi informasi laba, nilai buku ekuitas, serta arus kas operasi secara

parsial menunjukkan hasil sebagai berikut :

Grafik2. Relevansi nilai informasi Laba, Nilai Buku Ekuitas, dan Arus Kas Operasi tahun

2005-2011

Laba Nilai Buku Ekuitas Arus Kas Operasi

53% 51% 48% 52%58%

66%

80%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

*data diatas adalah adjusted R2 dari fungsi regresi yang terbukti signifikan pada 5%

Pengujian secara parsial atas komponen informasi akuntansi menghasilkan temuan yang

konsisten, dimana hipotesis 2a didukung, yaitu terdapat relevansi nilai untuk masing-masing

informasi laba, nilai buku ekuitas, serta arus kas operasi selama periode amatan. Dari analisis

lebih lanjut atas hasil pengujian, ditemukan pula fakta yang mendukung hipotesis 2b, dimana

relevansi nilai laba mengalami peningkatan, terutama pada masa konvergensi IFRS. Temuan

ini mendukung penelitian Capkun et al (2008) yang menyatakan bahwa informasi laba

sesudah penggunaan IFRS meningkat pada saat transisi GAAP ke IFRS di Uni Eropa.

Adapun untuk informasi nilai buku ekuitas selama periode pengamatan dinilai relatif lebih

stabil, sehingga kondisi ini cenderung mendukung hasil penelitian sebelumnya yang tidak

menemukan adanya peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi melalui penggunaan

IFRS (Schiebel (2006) ,Jarva dan Lantto (2011)). Namun demikian, relevansi informasi arus

kas operasi yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara tahun 2009-2011, dari

yang sebelumnya relatif stabil selama 3 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa pada masa

konvergensi IFRS, kepercayaan pasar terhadap informasi arus kas dalam menilai perusahaan

semakin meningkat.

Relevansi Nilai dan Rasio Saham Diperdagangkan

Langkah awal untuk menganalisis rasio saham diperdagangkan terhadap relevansi nilai

dilakukan dengan memasukkan faktor rasio saham diperdagangkan sebagai variabel control

pada fungsi regresi yang dibangun. Dari pengujian variabel kontrol tersebut, diperoleh hasil

sebagai berikut:

Traded Ratio 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Koefisien -182.8 -1790* -996.2* -437 -569 -639 -424

*signifikan pada 5%

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Pengaruh rasio saham diperdagangkan terhadap harga saham yang dianalisis sebagai variabel

control menunjukkan hasil bahwa variabel tersebut hanya berpengaruh signifikan pada tahun

2006 dan 2008 saja. Namun demikian apabila dilakukan pengujian dengan metode yang

berbeda, dengan melakukan stratifikasi objek berdasarkan rasio saham diperdagangkan,

diperoleh hasil sebagai berikut :

Grafik 3. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi pada Sampel yang Distratifikasi Berdasarkan

Rasio Saham Diperdagangkan

Grafik diatas menggambarkan nilai adjusted R2 dari fungsi regresi yang sudah terbukti

siknifikan pada tingkat kepercayaan 5%. Dari stratifikasi sampel menjadi dua kelompok,

diperoleh hasil bahwa relevansi nilai informasi akuntansi mengalami penurunan dari tahun ke

tahun pada perusahaan yang rasio diperdagangkannya rendah. Sebaliknya peningkatan

relevansi nilai secara bertahap terjadi pada perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan

tinggi, terutama pada masa-masa konvergensi IFRS. Temuan ini mendukung logika yang

diduga sebelumnya, yaitu perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan tinggi, memiliki

relevansi nilai informasi yang tinggi karena semakin banyak pihak yang mengacu pada

informasi perusahaan.

Relevansi Nilai dan Keaktifan (Likuiditas) Perdagangan Saham

Analisis likuiditas sebagai variabel control pada fungsi regresi yang dibangun diperoleh

hasil sebagai berikut :

Likuiditas 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Koefisien 233.38 624.5* 772.6* 582* 1434* 1906* 708*

*signifikan pada 5%

98% 93% 94%

76%

53%

70%62% 61%

69%75%

88%

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

low

high

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Pengaruh likuiditas saham terhadap harga saham yang dianalisis sebagai variabel kontrol

menunjukkan hasil bahwa likuiditas memiliki berpengaruh signifikan terhadap harga saham

pada tahun 2006-2011. Adapun apabila dilakukan pengujian dengan metode yang berbeda,

dengan melakukan stratifikasi objek berdasarkan likuiditas saham diperdagangkan, diperoleh

hasil sebagai berikut :

Grafik 4. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi pada Sampel yang Distratifikasi Berdasarkan

Likuiditas Saham

Grafik diatas menggambarkan nilai adjusted R2 dari fungsi regresi yang sudah terbukti

signifikan pada tingkat kepercayaan 5% dan 10%. Apabila dilakukan analisis relevansi nilai

pada sampel yang distratifikasi menjadi kelompok dengan saham likuid dan tidak likuid,

diperoleh temuan bahwa kedua kelompok sampel mengalami kenaikan relevansi nilai.

Perusahaan dengan saham likuid memiliki relevansi nilai yang meningkat mulai tahun 2009-

2011, yaitu masa dimana IFRS dikonvergensi. Adapun perusahaan dengan saham tidak

likuid, justru mengalami kenaikan relevansi nilai mulai tahun 2007. Sesudah konvergensi

IFRS, justru perusahaan dengan saham tidak likuid memiliki relevansi nilai yang secara

umum lebih tinggi dibanding dengan perusahaan dengan saham likuid. Temuan ini tidak

mendukung logika yang dibangun diawal bahwa relevansi nilai informasi akuntansi akan

lebih tinggi pada perusahaan yang sahamnya likuid.

Relevansi Nilai dan Faktor Negara Afiliasi Bank Kepemilikan Asing

Dengan memasukkan faktor afiliasi sebagai variabel control, diperoleh hasil sebagai

berikut :

Afiliasi 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

96% 83% 94%

61% 57% 58%

76%56% 57%

39%

64%

77%84% 81%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

likuid

Non likuid

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Koefisien -245.5 -878.4* -1084* 32 -370 -202 359

*signifikan pada 5%

Faktor negara asal perusahaan afiliasi hanya berpengaruh signifikan pada tahun 2006 dan

2007 saja. Namun demikian apabila dilakukan pengujian dengan metode yang berbeda,

dengan melakukan stratifikasi objek berdasarkan faktor negara asal afiliasi, diperoleh hasil

sebagai berikut :

Grafik 5. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi pada Sampel yang Distratifikasi Berdasarkan

Negara Asal Afiliasi

Grafik diatas menggambarkan nilai adjusted R2 dari fungsi regresi yang sudah terbukti

signifikan pada tingkat kepercayaan 5% dan 10%. Dari pengujian data diperoleh hasil bahwa

perusahaan yang memiliki afiliasi dari Negara dengan standar IFRS secara umum memiliki

relevansi nilai yang lebih tinggi, dan meningkat cukup signifikan dari tahun 2010 ke 2011.

Adapun untuk perusahaan tanpa afiliasi dari Negara dengan IFRS secara umum juga

mengalami peningkatan relevansi nilai mulai tahun 2008, meskipun tidak sebesar perusahaan

yang barafiliasi IFRS. Temuan ini mendukung logika yang dibangun di awal, yaitu

perusahaan yang memiliki afiliasi dari Negara berbasis IFRS memiliki keunggulan dalam

penerapan IFRS sehingga informasi akuntansi yang diproduksi sesudah masa konvergensi

IFRS lebih relevan.

E. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa selama tahun

2005-2011, terdapat reaksi investor terhadap pengumuman laporan keuangan, yang direspon

dengan volume perdagangan. Namun reaksi pasar berupa abnormal return hanya terjadi pada

tahun 2008 dan 2010 saja. Berdasarkan temuan bahwa terdapat reaksi pasar dari

70%

99%

69%77% 78%

62%70%

65%

80%

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

IFRS

Non IFRS

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

pengumuman laporan keuangan ini, dapat diduga bahwa informasi laporan keuangan

memiliki relevansi dalam pembentukan harga saham, sehingga analisis selanjutnya adalah

terkait relevansi nilai informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa selama tahun 2005-2011, secara simultan

ketiga variabel informasi akuntansi (laba, nilai buku ekuitas, arus kas operasi) memiliki

pengaruh signifikan terhadap harga saham, atau dengan kata lain terdapat relevansi nilai

informasi akuntansi. Analisis lebih lanjut menyimpulkan bahwa relevansi nilai mulai tahun

2005-2008 relative stabil, namun mulai tahun 2009 – 2011 berturut-turut meningkat secara

bertahap sejalan dengan perkembangan konvergensi IFRS. Analisis relevansi nilai secara

parsial menunjukkan hasil yang konsisten dimana secara parsial masing-masing komponen

informasi memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Lebih lanjut ditemukan

bahwa pada informasi laba dan arus kas meningkat sejalan dengan konvergensi IFRS, namun

informasi nilai buku ekuitas dinilai relative stabil selama 7 tahun periode pengamatan.

Analisis relevansi nilai pada sampel yang distratifikasi menunjukkan bukti empiris

bahwa perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan tinggi memiliki relevansi nilai yang

cenderung meningkat semasa konvergensi IFRS, namun sebaliknya justru menurun pada

perusahaan dengan rasio saham diperdagangkan rendah. Perusahaan dengan saham yang

likuid mengalami kenaikan relevansi nilai yang cukup signifikan pada tahun 2011, namun

perusahaan yang sahamnya tidak likuid justru mengalami peningkatan bertahap mulai tahun

2007. Perusahaan yang memiliki afiliasi dari Negara berbasis IFRS memiliki relevansi nilai

yang tinggi dan meningkat pada tahun 2010-2011. Adapun perusahaan yang tidak berafiliasi

dengan Negara berbasis IFRS memiliki relavansi nilai yang relative stabil dari masa ke masa,

namun sedikit bertumbuh pada saat masa konvergensi IFRS.

Hasil temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa pasar sudah memiliki respon yang

memadai atas informasi akuntansi yang berbasis IFRS. Temuan ini dapat menjadi masukan

informasi bagi IAI dalam mengevaluasi separuh perjalanan konvergensi IFRS di Indonesia,

untuk dapat dilakukan langkah-langkah terkait sosialisasi dan implementasi konvergensi

maupun adopsi IFRS di tahun-tahun mendatang.

Keterbatasan penelitian ini adalah rentang waktu pengamatan yang masih sampai

tahun 2011 dimana konvergensi IFRS belum selesai serta terbatasnya objek penelitian pada

sector keuangan. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat diperpanjang periode pengamatan

agara dapat memahami dampak konvergensi IFRS terhadap relevansi nilai secara lebih

komprehensif, serta penggunaan objek dengan latar belakang industry yang lebih beragam.

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

REFERENSI

AICPA, 2011, International Financial reporting Standards – An AICPA Backgrounder.

American Institute of Certified Public Accountants, diakses dari

http://www.ifrs.com/updates/aicpa/Backgrounder_pdf.html 25 Mei 2012

AICPA, 2012, International Financial Reporting Standards, diakses dari

http://www.ifrs.com 15 Juni 2012

Ayed, Mohamed Rafik Ben. Abaoub, Ezzeddine. 2006. Value relevance of accounting

earnings and the information content of its components: Empirical evidence in Tunisian

Stock Exchange. Diakses dari http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=940791 12

Juni 2012.

Ball, Ray. Brown, Philip. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers.

Diakses dari www.chicagobooth.edu/pdf/BallBrown1968.pdf 12 Juni 2012

Barth, Mary R. Braver, William H. Hand, John M. Landsman, Wayne R. 1999. Accruals,

Cash Flows, and Equity Values. Review of Accounting Studies Vol 4 Issue 3

Barth, Mary E., Landsman, Wayne R., Lang, Mark H., 2007, International Accounting

Standards and Accounting Quality, Journal of Accounting Research, 467-498

Biddle, Gary C., Callahan, Carolyn M., Hong, Hyun A., Knowles, Robin L., 2011, Does

Mandatory Adoption of International Financial Reporting Standards Increase Investment

Efficiency?, diakses dari leeds.colorado.edu 25 Mei 2012

Cairns, David. 2006. The Use of Fair Value in IFRS. Accounting in Europe, vol 3.

Capkun, Vedran. Cazavan-Jeny, Anne. Jeanjean, Thomas. Weiss, Lawrence A. 2008.

Earnings Management and Value Relevance during the Mandatory Transition from Local

GAAPs to IFRS in Europe. Diakses dari

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1870007 26 Juni 2012.

Daske, Holger. Hail, Luzi. Leuz, Christian. Verdi, Rodrigo. 2008. Mandatory IFRS

Reporting Around the World: Early Evidence on the Economic Consequences. Journal of

Accounting Research diakses dari http://ssrn.com/abstract=1024240 14 Juni 2012

Devalle, Alain. Onali, Enrico. Magarini, Riccardo. 2010. Assessing the Value Relevance

of Accounting Data After the Introduction of IFRS in Europe. Journal of International

Financial Management and Accounting 21:2 2010

Dichev, Ilia. 1997. Measuring Value-Relevance in Accounting-Based Variables Without

Reference to Market Price. Diakses dari

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=94328 14 Juni 2012

Gebhardt, Gunther., Novotny-Farkas, Zoltan., 2011, Mandatory IFRS Adoption and

Accounting Quality of European Banks, Journal of Business Finance & Accounting 38 (3) :

289-333

Glezakos, Michalis. Mylonakis, John. Kafouros, Charalampos. 2012. The Impact of

Accounting Information on Stock Prices: Evidence from the Athens Stock Exchange.

International Journal of Economics and Finance vol 4 no 2.

Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Manajemen Investasi. Edisi Keenam.

BPFE. Jogjakarta

Horton, Joanne. Serafeim, George. Ioanna, Serafeim. 2010. Does Mandatory IFRS

Adoption Improve the Information Environment?. Harvard Business School Working Paper.

Diakses dari http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1264101 14 Juni 2012.

IASB. 2004. IFRS 2 Appendix A. Diakses dari ec-europa.eu 15 Juni 2012

Ibrahim, Mulianti Binti Aba. Bujang, Hajah Fatimah Binti. Madi, Nero. Samah, Aizimah

Binti Abu. Ismai, Ummi Syarah Binti. Jusoff, Kamaruzaman. Narawi, Azlina. 2009. Value-

Relevance of Accounting Numbers for Valuation. Journal of Modern Accounting and

Auditing Vol 5 No 9 : 30-39.

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

Jarva, Henry. Lantto, Anna-Maija. 2011. Information Content of IFRS versus Domestic

Accounting Standards: Evidence from Finland. Diakses dari

http://ssrn.com/abstract=1588087 14 Juni 2012

Jiang, Bo. 2009. An empirical study on information content of accounting earnings and

cash flow. Journal of Modern Accounting and Auditing Vol 5 No 7.

Kabir, Md Humayun., Laswad, Fawzi., Islam, Md Ainul. 2010. Impact of IFRS in New

Zealand on Accounts and Earnings Quality. Australian Accounting Review No. 55 Vol. 20

Issue 4 : 343-357.

Keener, Mary Hilston. 2001. The relative value relevance of earnings and book value

across industries. Journal of Finance and Accountancy Vol. 6, p1-19.

Konstantinos, Papadatos P. Athanasios, Bellas P. 2011. The Value Relevance of

Accounting Information under Greek and International Financial Reporting Standards: The

Influence of Firm – Specific Characteristics. International Research Journal of Finance and

Economics Issue 76. Diakses dari http://ssrn.com/abstract=1963369 14 Juni 2012

Kwon, Gee-Jung. 2009. The Value Relevance of Book Values, Earnings and Cash Flows:

Evidence from Korea. International Journal of Business and Management vol 4 no 10

Lefebvre, Rock., Simonova, Elena., Scarlat, Mihaela. 2009. Fair Value Accounting: The

Road to Be Most Travelled. Issue In Focus of Certified General Accountants of Canada.

Lev, Baruch. Zarowin, Paul. 1999. The Boundaries of Financial Reporting and How To

Extent Them. Journal of Accounting Research Vol 37 No 2. Diakses dari ebsco.com 13 Juni

2012

Li, Jing. Park, Sang-Kyu. 2011. The Value Relevance Effects of IFRS Adoption: The Case

of the People’s Republic of China. Korea International Accounting Review diakses dari

http://ssrn.com/abstract=1953609 14 Juni 2012

Lopes, Alexsandro Broedel. 2002. The Value Relevance of Brazilian Accounting

Numbers : an Empirical Investigation. Diakses dari

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=311459 12 Juni 2012.

Mohan, Nirmala. John, Florence. 2011. Value Relevance of Accounting Information – An

Indian Perspective. Journal of Finance, Accounting and Management Vol 2 Issue 1 : 1-11.

Diakses dari ebsco.com 13 Juni 2012

Negash, Minga., 2008, The Effect if IFRS Adoption : a Review of Early Evidence,

http://ssrn.com/abstract=1154504 diakses 25 Mei 2012

Ohlson, James A. 1995. Earnings, Book Values, and Dividends in Equity Valuation.

Contemporary Accounting Research Vol 11 no 2

Putra, Iwan Setya. 2009. Pengaruh Pasar Atas Pengumuman Laporan Keuangan

Tahunan Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Kompilek STIE Kesuma Negara Vol 1

No 1 Desember 2009. Diakses dari http://kompilek.stieken.ac.id 19 Desember 2012. Rahmawati. 2005. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi dengan Pendekatan Terintegrasi :

Hubungan Non-Linier. SNA VIII Solo : 308-324

Ramanna, Karthik. and Sletten, Ewa., 2009, Why do Countries Adopt International

Financial Reporting Standards?, Working Paper - Harvard Business School, diakses dari

http://hbswk.hbs.edu/item/6212.html 25 Mei 2012

Schiebel, Alexander. 2006. Value relevance of German GAAP and IFRS consolidated

financial reporting: An empirical analysis on the Frankfurt Stock Exchange. 29th Annual

Congress of the European Accounting Association 2006. Diakses dari

http://ssrn.com/abstract=916103

Shamki, Dhiaa. Rahman, Azhar Abdul. 2012. Value Relevance of Earnings and Book

Value: Evidence from Jordan. International Journal of Business and Management vol 7.

Shortridge, Rebecca Toppe. Schroeder , Amanda., Wagoner , Erin. 2006. Fair-Value

Accounting : Analyzing the Changing Environment. The CPA Journal Online. Diakses dari

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

http://www.nysscpa.org/cpajournal/2006/406/essentials/p37.htm 25 Mei 2012. How

widespread is the adoption of IFRS around the world?, www.ifrs.com, diakses 24 Mei

2012 Telaumbanua, Binsar dan Sumiyana. 2008. Event Study : Pengumuman Laba terhadap

reaksi Pasar Modal (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006). Jurnal Manajemen

Teori dan Terapan Tahun1, No 3, Desember 2008. Diakses dari

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1308206227.pdf 19 Desember 2012

Verriest, Arnt. Gaeremynck, Ann. Thornton, Daniel B. 2011. The Impact of Corporate

Governance on IFRS Adoption Choices. European Accounting Review Diakses dari

http://ssrn.com/abstract=1266698 14 Juni 2012

Zaqi, Mochamad. 2006. Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-Peristiwa

Ekonomi dan Peristiwa-Peristiwa Sosial-Pokitik Dalam Negeri (Studi Pada Saham LQ45 di

BEJ Periode 1999-2003). Tesis MM Undip

Lampiran

Tabel 2. Statistik Deskriptif

Tahun Nilai Per Lembar Saham

Likuiditas Induk IFRS Jumlah Saham

Diperdagangkan Equity Earning OCF

2005

Min 16 (30) (275,195) Likuid 17% Ya 11%

Min 30% Avg 9,938 2,247 (6,676) Avg 91.86% Max 383,435 89,428 1,785 Tidak

Likuid 83% Tidak 89%

Max 100% St Dev 59,792 13,956 42,988 St Dev 18%

2006

Min 18 (17) (935) Likuid 18% Ya 11%

Min 0.24% Avg 575 72 188 Avg 92.75% Max 2,427 464 3,429 Tidak

Likuid 82% Tidak 89%

Max 100% St Dev 560 110 641 St Dev 18%

2007

Min 21 (121) (1,821) Likuid 20% Ya 12%

Min 0.24% Avg 617 77 (8) Avg 90.57% Max 3,595 560 1,947 Tidak

Likuid 80% Tidak 88%

Max 100% St Dev 715 137 522 St Dev 23%

2008

Min 38 (37) (3,519) Likuid 16% Ya 15%

Min 0.24% Avg 671 97 (188) Avg 87.58% Max 3,946 1,020 835 Tidak

Likuid 84% Tidak 85%

Max 100% St Dev 756 177 802 St Dev 23%

2009

Min (55) (158) (1,548) Likuid 17% Ya 15%

Min 0.004% Avg 702 108 (20) Avg 80.44% Max 3,223 1,212 1,772 Tidak

Likuid 83% Tidak 85%

Max 100% St Dev 743 207 489 St Dev 28%

2010

Min (607) (15) (9,505) Likuid 18% Ya 16%

Min 0.004% Avg 824 150 (54) Avg 76.27% Max 4,630 1,468 3,771 Tidak

Likuid 82% Tidak 84%

Max 100% St Dev 1,047 259 1,498 St Dev 28%

2011

Min (138) (125) (9,907) Likuid 15% Ya 17%

Min 0.004% Avg 987 138 (214) Avg 66.88% Max 8,497 1,581 1,816 Tidak

Likuid 85% Tidak 83%

Max 100% St Dev 1,455 251 1,450 St Dev 32%

Tabel 3. Ringkasan output SPSS uji beda VAR dan TVA pada event study. Event

Study

Event

Window

P Value

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

VAR

T +/- 1 0.511 1 0.880 1 0.775 1 0.892

T +/- 2 0.907 0.910 0.915 0.576 0.762 0.624 0.923

T +/- 3 0.849 0.579 0.542 0.235 0.869 0.378 0.814

T +/- 4 0.681 0.378 0.327 0.133** 0.721 0.111** 0.454

T +/- 5 0.883 0.667 0.200 0.229 0.523 0.154** 0.855

TVA

T +/- 1 0.503 0.307 1 0.710 0.499 0.749 0.280

T +/- 2 1 0.002* 0.281 0.245 0.126** 0.815 0.064*

T +/- 3 1 0.000* 0.182** 0.090* 0.102** 0.338 0.015*

T +/- 4 0.353 0.000* 0.102** 0.034* 0.132** 0.159** 0.007*

Seminar Nasional dan Call for Papers

KINERJA PERBANKAN, BISNIS DAN EKONOMI MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank

T +/- 5 0.080* 0.000* 0.101** 0.006* 0.179** 0.186** 0.032*

*Signifikan pada α = 0.05

**Signifikan pada α = 0.1