Paper Pertemuan 7

19

Click here to load reader

description

inovasi

Transcript of Paper Pertemuan 7

  • INNOVATION AND ENTREPRENEURSHIPS

    INNOVATION ECOSYSTEM AND STIMULATOR: FACTORS

    INFLUENCING THE PROCESS OF INNOVATION

    GROUP 4

    Amsal Idola Gintings (1306356066)

    Andrew Sebastian (1306419514)

    Felisia Gunawan (1306352526)

    Hanum Puspa Dhiani (1306419842)

    Kennard Sohan (1306419956)

    Lisa Hervina (1306356873)

    Lutfiana Widya (1306356892)

    MAGISTER MANAJEMEN

    UNIVERSITAS INDONESIA

    JAKARTA

    2014

    Tanggal pengumpulan: 10 November 2014

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Setiap inovasi yang dilakukan baik dalam inovasi bisnis, inovasi produk

    ataupun kombinasi keduanya, pasti banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor.

    Dalam beberapa penetian, faktor-faktor yang memengaruhi proses inovasi

    tersebut terbagi lagi menjadi faktor external dan faktor internal.

    Faktor external seperti:

    1. Faktor ekonomi : seperti situasi ekonomi negara saat itu (GDP,

    unemployment rate, inflasi, fluktuasi nilai mata uang

    2. Faktor teknologi : teknologi seperti apa yang sesuai dengan aktifitas

    perusahaan, teknologi apa yang digunakan oleh lawan dan teknologi apa

    yang ditawarkan oleh partner

    3. Faktor social-budaya dan demografi : budaya negara, tingkat kelahiran,

    siapa yang mengkonsumsi barang atau jasa.

    4. Faktor politik dan hukum : kebijaksanaan pemerintah

    Menurut hasil beberapa penelitian, bebepara faktor internal yang dapat

    memengaruhi inovasi adalah sebagai berikut :

    1. Budaya organisasi (organizational culture)

    2. Pembelajaran organisasi (organizational learning)

    3. Strategi perusahaan

    4. Siapa yang memimpin (manager/leadership)

    5. Knowledge management

    6. Knowledge management strategy

    7. Knowledge management processes

    8. Manajemen sumber daya

    9. Informasi teknologi infrastruktur

    10. Kreatifitas

    11. Struktur, aktivitas dan ukuran organisasi

    12. Motivasi

  • BAB II

    KERANGKA KONSEP

    2.1 Building the Innovative Organization

    Organisasi yang inovatif merupakan kumpulan berbagai komponen yang

    terintegrasi untuk menciptakan dan mendukung suatu lingkungan yang

    memampukan inovasi untuk tumbuh dengan subur. Berikut adalah komponen dari

    organisasi yang inovatif:

    1. Shared vision, leadership, and the will to innovate

    Penyampaian visi dan esensi atas tujuan yang jelas kepada seluruh organisasi.

    Memperjelas intensi stratejik (strategic intent) perusahaan berupa komitmen

    dari top management.

    2. Appropriate Organization Structure

    Desain organisasi yang meningkatkan kreatifitas, pembelajaran, dan interaksi.

    Isu utamanya adalah menyeimbangkan pilihan struktur organisasi yang

    organik dan mekanistik untuk berbagai kondisi khusus yang dihadapi oleh

    perusahaan.

    3. Key Individuals

    Peningkatan peranan promoter, champions, gatekeepers, dan peranan lainnya

    dalam memperkuat (energize) serta memfasilitasi inovasi.

    4. High Involvement in Innovation

    Partisipasi dari seluruh anggota organisasi dalam proses perbaikan

    (improvement) organisasi yang berkelanjutan.

    5. Effective Team Working

    Penggunaan tim yang tepat (lokal, cross-functional, dan inter-organizational)

    untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi, membutuhkan investasi

    dalam proses seleksi dan pembentukan anggota tim.

    6. Creative Climate

    Pendekatan positif dalam mengkreasikan ide, didukung oleh sistem motivasi

    yang relevan.

  • 7. External Focus

    Organisasi berfokus pada pelanggan internal dan eksternal, serta menerapkan

    networking yang ekstensif,

    2.2 Developing an Innovation Strategy

    Rationalist strategy

    Rationalist strategy dipengaruhi oleh pengalaman militer, dimana strategy

    terdiri dari:

    a) Menggambarkan, mengerti dan menganalisa lingkungan

    b) Menggambarkan aksi dengan analisis

    c) Memilih keputusan. Tahap-tahap ini merupakan linear model dari aksi

    rasional yaitu menilai, menggambarkan dan bertindak.

    Pendekatan ini membantu perusahaan untuk :

    1) Sadar akan trends dalam lingkungan yang kompetitif

    2) Mempersiapkan perubahan pada masa depan

    3) Fokus terhadap jangka panjang perusahaan

    4) Memastikan hubungan tujuan dan tindakan dalam skala besar, secara fungsi

    dan secara geografis

    Incrementalist strategy

    Incrementalist mengatakan bahwa pemahaman dari kompleksitas dan

    perubahan adalah mungkin: kemampuan untuk menggabungkan masa depan dan

    memprediksi masa depan. Konsekuensinya, para praktisi yang sukses mengikuti

    strategi ini dengan menggunakan rasionalitas tetapi strategi incremental yang

    digunakan menjelaskan bahwa firma hanya memiliki pengetahuan yang tidak

    lengkap mengenai lingkungannya, baik mengenai kekuatan dan kelemahan dan

    arah perubahan masa depan. Prosedur normal dalam incremental strategi :

    a) Membuat langkah atau perubahan yang disengaja terhadap tujuan

    b) Mengukur dan mengevaluasi efek dari setiap perubahan

    c) Menyesuaikan tujuan dan memutuskan langkah perubahan selanjutnya

  • Implikasi untuk management

    Terdapat dua implikasi untuk manager, yang pertama fokus terhadap pelatihan

    dari strategy perusahaan, yang dapat dilihat dari pembelajaran perusahaan dari

    analisa dan pengalaman, bagaimana mengatasi secara efektif dengan perubahan

    dan kompleksitas. Implikasi untuk proses dari formasi strategy adalah sebagai

    berikut:

    a) Memberi ketidakpastian, menelaah implikasi dari kemungkinan trends

    masa depan

    b) Memastikan partisipasi direksi dan saluran komunikasi yang informal

    c) Memperkuat penggunaan berbagai sumber informasi

    d) Memperkirakan perubahan strategi

    Implikasi kedua adalah pelatihan manajemen yang sukses tidak akan pernah

    dapat diproduksi. Dalam dunia kompleks kebanyakan manajer yang teliti dapat

    meneliti keperluan yang dibutuhkan perusahaan. Menghasilkan pelatihan

    manajemen yang berbeda dengan aslinya yaitu kebijakan perusahaan, negara,

    sektor, kondisi fisik, pengetahuan teknik suatu negara atau kemampuan organisasi

    Inovasi leadership versus followership

    Menurut Porter, perusahaan harus memutuskan antara 2 strategi pasar yaitu :

    1. Inovasi leadership : dimana perusahaan menyasar pasar, berdasarkan

    kepemimpinan teknologi. Ini membutuhkan komitmen yang kuat untuk

    melakukan kretifitas dan mengambil resiko dengan hubungan antar

    sumber utama dari pengetahuan yang baru

    2. Inovasi followership : dimana perusahaan menyasar pasar pada saat

    terakhir berdasarkan pembelajaran dari pengalaman pemimpin. Ini

    membutuhkan komitmen yang kuat untuk menganalisa pesaing,

    mengamati insinyur dalam hal mereka memproduksi barang.

    2.3 Developing Creativity and Understanding Innovation

    Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses entrepreneurial. Menurut

    Kuratko dan Hodgetts (2001), inovasi adalah proses seorang entrepreneur

  • mengkonversi peluang menjadi gagasan yang dapat dipasarkan. Dalam melakukan

    inovasi, tidak terlepas dari peran kreativitas yang dimiliki oleh seorang

    entrepreneur. Kreativitas adalah generasi ide-ide yang menghasilkan peningkatan

    efisiensi atau efektivitas system. Proses kreatif yang dapat dilakukan adalah

    sebagai berikut:

    Gambar 2.4.1. Proses Kreatif

    Beberapa tipe inovasi yang umum dilakukan oleh seorang inovator adalah:

    Invention, adalah penciptaan produk, jasa, atau proses baru, seringkali

    merupakan jenis inovasi baru atau yang belum pernah dicoba. Konsep

    tersebut disebut revolusioner.

    Extension, adalah perluasan produk, jasa, atau proses yang sudah ada.

    Konsep tersebut membentuk aplikasi yang berbeda dari ide yang sudah

    ada.

    Duplication, adalah replikasi dari produk, jasa, dan proses yang sudah

    ada. Usaha replikasi tidak sesederhana meniru saja, namun juga

    menambahkan kreativitas dari entrepreneur itu sendiri untuk

    meningkatkan dan memperbaiki konsep dengan tujuan bertahan pada

    kompetisi pasar

  • Synthesis, adalah kombinasi dari konsep dan faktor yang sudah ada ke

    dalam formulasi baru. Konsep ini membutuhkan sejumlah ide atau hal

    yang telah ditemukan dan menemukan cara sehingga bersama-sama

    membentuk aplikasi baru.

    Sumber dari inovasi itu sendiri antara lain:

    Unexpected occurrences (Contoh kesuksesan tidak terduga: Apple

    Computer. Contoh kegagalan tidak terduga; Fords Edsel)

    Incongruities (Contoh: pengantar barang tengah malam)

    Process needs (Contoh: produk-produk bebas gula, bebas kafein, oven

    microwave)

    Industry and market changes (Contoh: industri kesehatan berubah menjadi

    rumah kesehatan)

    Demographic changes (Contoh: rumah peristirahatan atau pusat pensiunan

    untuk orang-orang tua)

    Perceptual changes (Contoh: senam aerobik dan fitness)

    Knowledge-based concepts (Contoh: industri video dan robot)

    Beberapa prinsip inovasi adalah:

    Beroriantasi pada tindakan

    Membuat produk, jasa, dan proses yang mudah dipahami

    Membuat produk, jasa, dan proses berdasarkan kebutuhan konsumen

    Mulai dari hal-hal yang kecil

    Memiliki cita-cita yang tinggi

    Mencoba, menguji, dan merevisi

    Belajar dari kegagalan

    Mengikuti jadwal kegiatan penting (milestone)

    Memberikan penghargaan kepada aktivitas heroic

    Bekerja, bekerja, dan bekerja

  • 2.4. Stimulator Inovasi

    CABANA adalah perusahaan yang menggunakan gabungan antara

    organistik dan mekanistik. Berikut adalah perbandingan antara organistik dan

    mekanistik:

    2.5. Stimulating Innovation

    Untuk memperoleh output yang diinginkan (produk inovatif dan metode

    kerja) meliputi proses transformasi input. Input ini termasuk orang-orang dan grup

    yang kreatif dalam organisasi. Namun, memiliki orang yang kreatif tidak cukup.

    Dibutuhkan lingkngan yang baik untuk membantu transformasi inut tersebut

    menjadi produk yang inovatif ataupun metode kerja. Lingkungan yang tepat

    adalah lingkungan yang mampu menstimulasi inovasi, termasuk diantaranya

    struktur organisasi, budaya organisasi, dan praktik sumber daya manusia.

  • 1) Variabel struktural (structural variable)

    Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

    tingkat inovasi. Hasil penelitian menunjukkan lima hal terkait bagaimana

    struktur organisasi berpengaruh terhadap inovasi:

    a. Tipe struktur organik memengaruhi inovasi secara positif. Hal ini

    dikarenakan rendahnya formalisasi, sentralisasi, dan spesialisasi kerja

    sehingga memfasilitasi fleksiblitas dan sharing ide yang penting untuk

    inovasi.

    b. Ketersediaan sumber daya yang berlimpah menjadi building block

    untuk inovasi. Dengan sumber daya yang melimpah, manajer dapat

    membeli inovasi, mendanai berbagai proyek untuk menerapkan

    inovasi, serta menerima kegagalan.

    c. Komunikasi yang baik antara unit organisasi menurunkan rintangan

    (barrier) terhadap inovasi.s

    d. Organisasi yang inovatif berusaha untuk meminimalkan tekanan waktu

    untuk aktivitas yang kreatif meskipun lingkungan mendesak

    sebaliknya.

    e. Kinerja kreatif karyawan meningkat ketika struktur organisasi secara

    eksplisit mendukung kreativitas.

    2) Variabel budaya (cultural variable)

    Organisasi yang inovatif cenderung memiliki kesamaan budaya.

    Organisasi tersebut mendorong eksperimentasi, penetapan tujuan yang

    kreatif, menghargai kesuksesan dan kegagalan, serta menerima kesalahan.

    Organisasi yang inovatif cenderung memiliki karakteristik berikut:

    a. Menerima ambiguitas

    b. Toleran terhadap hal-hal yang relatif tidak praktis

    c. Meminimalkan pengaruh eksternal

    d. Toleran terhadap risiko

    e. Toleran terhadap konflik

    f. Berfokus pada akhir, dibandingkan cara yang dilakukan

    g. Mempergunakan sistem fokus yang terbuka

  • h. Memberikan impan balik yang positif

    i. Menunjukan empowering leadership

    3) Variabel sumber daya manusia (human resource variable)

    Organisasi yang inovatif menerapkan pelatihan dan pengembangan

    secara aktif kepada para anggotanya; menawarkan job security yang tinggi

    kepada para karyawannya untuk mengurangi ketakutan dipecat apabila

    melakukan kesalahan; serta mendorong setiap individu untuk menjadi idea

    champion. Penelitian menunjukkan bahwa idea champion memiliki

    karakteristik personal dengan tingkat percaya diri yang sangat tinggi,

    persisten, bersemangat, dan memiliki keberanian untuk mengambil risiko.

  • BAB III

    METODE

    Kelompok kami kembali berkumpul di UI Salemba pada hari Jumat, Pk.

    13.00 Pk. 15.00 untuk melakukan diskusi dan brainstorming membahas faktor-

    faktor baik internal dan external apa saja yang dapat memengaruhi inovasi yang

    akan dilakukan di CABANA dan membuat tugas paper. Dalam diskusi tersebut,

    untuk membahas berbagai faktor eksternal di lingkungan bisnis, kami

    mempergunakan dua teori yang digunakan, yakni PESTEL dan Porters Five

    Forces. Sedangkan untuk faktor internal, kami memaparkan dua teori lain, yakni

    RBV (Resource Based View) dan VRINE (Valuable, Rare, Inimitable, Non-

    substitutable, Exploitable). Namun, setelah melalui diskusi selam kurang lebih 15

    menit, kami memutuskan hanya mempergunakan teori VRINE untuk

    menganalisis faktor internal.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN DAN PENERAPAN KONSEP

    4.1. Structural Variable

    4.1.1. Struktur organisasi yang diterapkan dalam CABANA adalah gabungan dari

    organistik dan mekanistik.

    Dalam implementasi struktur organistik, setiap karyawan yang bekerja di

    kafe CABANA harus ikut berperan dalam melayani pelanggan dan melayani

    pembayaran dari pelanggan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kegiatan

    operasional yang efektif dan efisien. Selain itu, setiap karyawan dapat membagi

    pengalamannya serta berbagai ide melayani pelanggan yang mungkin muncul

    untuk meningkatkan kualitas value proposition yang diberikan kepada pelanggan.

    Sedangkan struktur mekanistik juga ikut diterapkan karena dibutuhkan

    spesialisasi kerja di bagian dapur, yaitu keahlian yang dimiliki oleh koki yang

    mempersiapkan hidangan bagi pelanggan.

    4.1.2. Sumber daya keuangan yang dimilki oleh CABANA relatif besar.

    Sumber daya keuangan (financial capital) yang dimiliki oleh CABANA

    relatif tersedia besar. Hal ini didasarkan pada perhitungan net present value

    (NPV) dari proyek, diperoleh nilai yang sangat besar (yaitu Rp 7.331.557.309)

    dibandingkan nilai investasi awal (Rp 171.128.125). Investor yang tertarik untuk

    membiayai investasi ini tentu tidak keberatan apabila nilai investasi ditambah

    untuk mendanai biaya penelitian dan pengembangan.

    4.1.3. Komunikasi yang intens untuk meningkatkan inovasi

    Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas komunikasi antar

    karyawan, seluruh karyawan berkumpul setiap pagi sebelum kafe dibuka, dan

    malam hari sebelum kafe ditutup. Pertemuan tersebut dilakukan untuk saling

    memberikan pendapat terkait kegiatan operasional. Komunikasi diperlukan untuk

    saling memberikan insight (pandangan) yang mungkin berbeda antar perusahaan.

  • 4.2. Cultural Variable

    CABANA mendorong inovasi dan eksperimentasi yang berasal dari

    seluruh stakeholders untuk berani berpendapat dan memberikan kontribusi

    terhadap pengembangan produk baru (menu, pelayanan, dan sebagainya).

    CABANA juga mentoleransi kesalahan-kesalahan minor yang dilakukan oleh

    stakeholders yang tidak disengaja serta mentoleransi kemungkinan-kemungkinan

    kegagalan terhadap pengembangan produk baru. Pihak CABANA juga

    memahami dan mentoleransi apabila terjadi konflik antar anggota dengan harapan

    dapat meningkatkan kreativitas. Namun, konflik tersebut juga harus diawasi agar

    tidak berpengaruh terhadap kinerja tenaga kerja. CABANA mengedepankan dua

    poin dari kualitas pelayanan, yaitu assurance dan empathy, sebagai bentuk umpan

    balik yang positif kepada konsumen. Meskipun budaya tersebut bersifat organistik

    (ada tim lintas fungsi, informasi mengalir bebas, rentang kendali lebar,

    desentralisasi, dan formalisasi rendah (Fontana, 2012)), tetapi tetap ada

    empowering leadership yang baik.

    4.3. Human Resource Variable

    CABANA memberikan job security kepada karyawan sehingga karyawan

    merasa tidak takut dipecat apabila melakukan kesalahan, hal ini untuk mendorong

    karyawan dapat memberikan ide-ide terbaru yang mereka pikirkan untuk

    CABANA. Ide yang diharapkan adalah ide champion maksudnya adalah ide yang

    dihasilkan dari kepercayaan diri yang tinggi sehingga tidak takut mengambil

    resiko. Karena dalam industri kuliner ide-ide baru sangat dibutuhkan untuk

    menciptakan menu makanan yang enak dan menarik.

    Dari empat tipe inovasi yang dijelaskan oleh Kuratko dan Hodgetts

    (2001), tipe inovasi yang dilakukan oleh CABANA adalah synthesis. Tipe inovasi

    synthesis merupakan kombinasi dari konsep dan faktor yang sudah ada menjadi

    formulasi atau penggunaan baru. Alasan CABANA memilih tipe inovasi synthesis

    karena CABANA mengadaptasi dari konsep caf yang sudah ada, yaitu Mujigae

    Resto, Strawberry Caf, untuk disintesiskan menjadi sebuah model bisnis yang

    baru. Jenis model bisnis yang baru bertujuan untuk membedakan CABANA dari

  • kompetitor, menciptakan nilai bagi para konsumen, sehingga CABANA dapat

    menjadi market leader dalam industri percafan.

    Untuk beberapa hal CABANA menggunakan organistik misalnya

    menerima masukan dari tenaga kerja (bottom-up), open communication. Dengan

    ini diharapkan karyawan dapat lebih terpacu untuk lebih berinovasi dan

    berkreativitas tanpa takut, keputusan pemilihan promosi, inovasi produk atau

    pelayanan baru. Sementara untuk beberapa hal, kami memutuskan untuk

    menggunakan tipe mekanistik seperti melakukan SOP, pelatihan, kenaikan bonus

    yang sifatnya berasal dari top management.

    4.4. Analisis VRINE

    Valuable Rare Inimitable Non-

    substituable

    Exploitable

    Drive revenue

    growth

    Our resource

    (banana) is

    easy to get

    and easily

    processed

    Many

    secondary

    competitor

    Easy to

    replace with

    another

    dessert, food

    product and

    services

    Strong

    capabilities

    and creativity

    within one

    single source

    (banana)

    4.5. Analisis five forces model

    a) Competition in the industry

    Kompetisi industry dalam bidang kuliner sangat berat, hal dapat dilihat

    dari banyaknya tempat tempat makanan yang ada di Jakarta pada

    khususnya, hal ini yang dapat membuat rintangan bagi CABANA untuk

    masuk ke industry kuliner

    b) New entrants

    Brand CABANA sebagai restoran yang menawarkan produk-produk

    berbahan dasar pisang belum dikenal masyarakat, sehingga sulit bersaing

    dengan brand yang lebih dahulu dikenal

  • c) Bargaining power of supplier

    Supplier CABANA yang terbatas dapat membuat CABANA kurang dapat

    melakukan bargaining kepada supplier. Hal ini dapat membuat CABANA

    sangat bergantung kepada supplier

    d) Threat of substitutes

    Banyak produk makanan lainnya dapat menjadi halangan bagi CABANA

    e) Bargaining power of buyers

    Para customer dapat memilih produk makanan lain selain CABANA

    apabila harga yang ditawarkan CABANA tidak cocok dengan kemauan

    customer

    4.6 Analisis PESTEL CABANA

    Political Factor

    Konsumsi pisang untuk saat ini sementara tidak terlalu begitu terpengaruh oleh

    perubahan kondisi politik pasca-pilpres dan dualisme yang terjadi di lingkungan

    politik DPR sehingga CABANA masih aman untuk pengambilan kebijakan

    manajerial untuk short-mid term.

    Economic Factor

    CABANA sangat terpengaruh oleh faktor ekonomi baik secara internal maupun

    eksternal sehingga dapat lebih fleksibel dalam menetapkan strategi untuk

    merespon kondisi dan perubahan dalam setiap faktor yang terdiri dari:

    Growth Rates (Tingkat pertumbuhan)

    CABANA melakukan ekspansi (pembukaan cabang) pada tahun kedua dan ketiga

    operasional untuk mempertahankan competitive advantages sesuai permintaan

    konsumen dan menghasilkan keuntungan yang kompetitif

    Interest Rates (Tingkat bunga)

    Saat ini, rencana investasi awal dan rencana ekspansi seluruhnya didanai oleh

    pendanaan sendiri (ekuitas). Namun, apabila di masa yang akan datang tingkat

  • bunga mengalami penurunan, dapat dipertimbangkan kembali untuk

    mempergunakan instrumen hutang untuk menurunkan cost of capital sehingga

    dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

    Level of Employment (Tingkat ketenagakerjaan)

    Kondisi ekonomi untuk saat ini CABANA memiliki tenaga kerja terampil yang

    terbagi dalam beberapa shift kerja terprogram dan evaluasi serta training secara

    berkala

    Price Stability (Inflasi dan deflasi)

    Dalam penentuan strategi, CABANA memperhitungkan faktor perubahan harga

    dalam perencanaannya karena baik inflasi maupun deflasi, keduanya memiliki

    dampak negatif pada kondisi finansial apabila tidak diperhitungkan dengan baik

    sehingga CABANA memang memerlukan ekspansi bisnis dan menambah volume

    penjualan agar dapat menjaga kestabilan demand.

    Currency Exchange Rates (Nilai tukar mata uang)

    Saat ini CABANA mengambil produk dari supplier domestik sehingga tidak

    terpengaruh dengan nilai tukar mata uang.

    Sociocultural Factor

    Target konsumen CABANA juga memperhatikan faktor demografi dengan

    kekhususan pada gen Y untuk usia 19-30 dan memperhatikan juga untuk faktor

    estetika sosial ekonomi yang tercermin di dalam delighting all your senses pada

    5 panca indera

    Technological Factor

    Faktor teknologi mencakup penerapan dari inovasi terbaru dalam teknologi proses

    dan CABANA telah menerapkan touchscreen panel (iPad atau tablet) untuk

    pemesanan menu dan pelayanan jasa yang ditawarkan oleh CABANA

  • Ecological Factor

    CABANA juga terfokus pada isu lingkungan selain meningkatkan margin

    keuntungan dengan adanya program take-away donation yang akan digunakan

    sebagai program CSR untuk pengembangan hasil produksi pisang bagi petani

    yang kurang mampu secara finansial.

    Legal Factor

    Peraturan hukum sebagai manifestasi politik saat ini tidak mempengaruhi

    kebijakan manajerial khususnya promosi pada produk CABANA.

  • BAB V

    KESIMPULAN

    Kesimpulan yang kami hasilkan pada tugas ini adalah:

    1. Lingkungan yang tepat adalah lingkungan yang mampu menstimulasi

    inovasi, termasuk diantaranya struktur organisasi, budaya organisasi, dan

    praktik sumber daya manusia

    2. CABANA dalam melakukan inovasi juga memperhatikan faktor

    lingkungan eksternal dan internal, dimana tipe inovasi yang dilakukan

    oleh CABANA adalah synthesis.

    3. CABANA dapat menciptakan bisnis yang inovatif dan mengembangkan

    strategy inovasi serta menciptakan produk kreatif untuk dapat bertahan

    dalam industry kuliner.

    Dari hasil diskusi, kelompok kami memutuskan bahwa untuk faktor

    external (PESTEL) yang memengaruhi inovasi CABANA adalah ekonomi, social,

    teknologi dan environment karena dapat memengaruhi profitabilias dan potensi

    resiko ketidakpastian. Sedangkan dari Five Forces Porter, kami sepakat bahwa

    dalam bisnis kami supplier power sangatlah tinggi, akan tetapi buyer power juga

    memiliki opportunity yang tinggi karena diferensiasi yang kami lakukan pada

    CABANA, meskipun begitu kami juga menyadari bahwa entry barrier bisnis

    CABANA sangat rendah ditambah tingginya pengaruh competitor dan produk

    substitusi lain yang dapat memengaruhi inovasi yang akan kami lakukan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Petraite, Monika., Brigita , und iene , Asta. (2013). Proceedings of the

    14th European Conference on Knowledge Management. Academic Conferences

    Limited

    Robbins, S.P. & Coulter M. (2012). Management. Prentice Hall New

    Jersey