Paper N-Tier Architecture

32
TEKNOLOGI INFORMASI N – TIER ARCHITECTURE Disusun oleh : Muhammad Iman Nur Hakim (1104405010) Ida Ayu Laksmi Dewi (1104405018) Yohanes Hendra Nugroho (1104405027) Juniar Doan Wihardono (1104405029) Satya Nangga Priambada (1104405037) Vibrado Segara Kusumo (1104405038) Agusta Surya Laksmana (1104405039) 1

description

 

Transcript of Paper N-Tier Architecture

Page 1: Paper N-Tier Architecture

TEKNOLOGI INFORMASI

N – TIER ARCHITECTURE

Disusun oleh :

Muhammad Iman Nur Hakim (1104405010)Ida Ayu Laksmi Dewi (1104405018)Yohanes Hendra Nugroho (1104405027)Juniar Doan Wihardono (1104405029)Satya Nangga Priambada (1104405037)Vibrado Segara Kusumo (1104405038)Agusta Surya Laksmana (1104405039)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA2012

1

Page 2: Paper N-Tier Architecture

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

anugrahNya lah penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.

Adapun dalam proses penyusunannya tidaklah sedikit hambatan yang dihadapi.

Terselesaikannya paper ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak

yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

paper yang kami buat dapat berguna untuk para pembaca sehingga menambah

pengetahuan pembaca.

Tak ada gading yang tak retak seperti kata pepatah tak ada sesuatu yang

sempurna, begitu juga dengan paper yang kami buat. Penulis sadar bahwa paper

ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan paper ini. Akhir kata, dengan segala

kerandahan hati, Penulis ajukan untuk dapat dinilai serta dikoreksi oleh semua

pihak. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Bukit Jimbaran, 18 April 2012

Penulis

2

Page 3: Paper N-Tier Architecture

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................ iDaftar Isi................................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan................................................................................................................ 1Latar belakang........................................................................................................................ 1Tujuan..................................................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan............................................................................................................... 22.1 N – Tier Arsitektur........................................................................................................... 2

2.1.1 Pengertian N – Tier Arsitektur................................................................................. 42.1.2 Hubungan Antara N - Tier Arsitektur Dengan Arsitektur Client Server

Serta Fungsi, Tujuan Dan Manfaatnya.................................................................... 42.1.3 Teknologi Pendukung Dari N - Tier Arsiterktur...................................................... 72.1.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari N - Tier Arsitektur................................................ 92.1.5 Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur............................................................... 10

2.1.5.A Client/Server (two tier)...................................................................................... 102.1.5.B Three-Tier / Multi-Tier....................................................................................... 13

BAB III Penutup ................................................................................................................... 173.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 173.2 Saran ............................................................................................................................... 18

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 19

3

Page 4: Paper N-Tier Architecture

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu berjalan dengan cepat,

kemajuan teknologi semakain memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan

saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini   hampir setiap

individu sudah memiliki komputer. Di mana didalam dunia komputer ada yang

namanya client server, dan n – tier arsitektur merupakan salah satu model dari

arsitektur client server. Client merupakan sembarang sistem atau proses yang

melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah,

sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.

Client - Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses

server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah

aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses

server dalam suatu jaringan.

1.2 Tujuan

Pengertian dari n - tier arsitektur.

Apa hubungan antara n - tier arsitektur dengan arsitektur client

server serta tujuan dan manfaatnya.

Apa saja teknologi pendukung dari n - tier arsiterktur.

Keuntungan dan kerugian dari n - tier arsitektur.

Contoh dari aplikasi n – tier arsitektur.

4

Page 5: Paper N-Tier Architecture

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 N - Tier Arsitektur

2.1.1 Pengertian N - Tier Arsitektur

Istilah Model N-tier sendiri muncul disebabkan karena

dimungkinkannya suatu aristektur aplikasi terdiri dari banyak tier

didalamnya. Stored procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem

dimana database disimpan pada lebih dari satu server, karena bisa jadi

terdapat client yang tidak dapat mengakses procedure tersebut.

Penggunaan lebih dari satu database sangat memungkinkan saat sebuah

perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar dimana harus memiliki

database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari satu server

database, perlu mengimplementasikan strategi development yang berbeda,

pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model n - tier. Huruf

“n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka

sebanyak apapun, misalnya 3 - tier, 4 - tier dan seterusnya. Karena itu

sebuah aplikasi n - tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical.

5

Gambar 1 Contoh diagram blok n – tier arsitektur

Page 6: Paper N-Tier Architecture

aplikasi n - tier digambarkan bagaimana suatu pelanggan internet ingin

memesan buku secara online pada situs amazon.com. Pelanggan dapat

melihat katalog buku amazon.com yang sebenarnya ada pada database

amazon.com. Setelah pelanggan ingin memesan salah satu buku, maka

pelanggan tersebut perlu memasukkan informasi mengenai dirinya dan

yang terlebih penting adalah data mengenai kartu kreditnya. Tentunya data

kartu kredit pelanggan tersebut harus divalidasi terlebih dahulu

informasinya, seperti PIN, masa berlaku kartu, limit kredit, dsb. Setelah

itu, barulah transaksi pemesanan buku itu selesai. Dari ilustrasi tadi kita

dapat melihat berapa banyak tier yang terlibat dalam suatu sistem.

Dapat dilihat bahwa n – tier arsitektur menunjukkan banyaknya

lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari

beberapa komponen utama:

Presentation Layer

Application Layer atau Business Logic Layer

Data Layer

Dan dalam hal ini, n pada n - tier menunjukkan banyaknya level

yang dimiliki oleh aplikasi, bukan banyaknya komputer yang digunakan.

Arsitektur n-tier untuk aplikasi logik dibagi berdasarkan fungsinya bukan

fisik. Berikut ini adalah arsitektur n - tier :

user interface.

Presentasi logik.

Bisnis logik.

Layanan infrastruktur.

Layer data dimana sisa data perusahaan.

6

Page 7: Paper N-Tier Architecture

2.1.2 Hubungan Antara N - Tier Arsitektur Dengan Arsitektur Client

Server Serta Fungsi, Tujuan Dan Manfaatnya.

N – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client

server. Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk

dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Istilah arsitektur mengacu

pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk

suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Arsitektur terdistribusi – sebuah istilah yang relatif baru untuk

menjelaskan arsitektur aplikasi – berarti bahwa pemrosesan dari suatu

aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin.

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi,

tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

a. Servis (layanan)

Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda

Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya

Server sebagai provider, client sebagai konsumen

b. Sharing resources (sumber daya)

Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan

meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin

konsistensinya.

c. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )

Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu

menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server

menunggu secara pasif request dari client.

d. Transparansi lokasi

Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama

atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus

mudah diakses dari client.

e. Mix-and-Match

Perbedaan server client platforms

f. Pesan berbasiskan komunikasi

7

Page 8: Paper N-Tier Architecture

Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang

menyertakan permintaan dan jawaban.

g. Pemisahan interface dan implementasi

Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface

pesan yang diterbitkan tidak berubah.

Dalam konteks basis data, client mengatur interface yang

berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data.

Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate

kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian

meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response

untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis

data kemudian mengembalikan hasil ke client. Proses-proses ini

melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data

dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga

menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas

pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan

Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah

Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal

lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut

Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi

pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server

komunikasi).

Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai

Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-

dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana

Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan

memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan

permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil

prosesnya.

8

Page 9: Paper N-Tier Architecture

Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi

pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan

protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP),

sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan

Windows NT. Lingkungan Database Client/Server di Internet

Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC

Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri

Berbagi hardware atau software

Tujuan Arsitektur Client Server untuk membantu perusahaan-

perusahaan dalam meningkatkan pengintegrasian data, distribusi informasi

dan sebagainanya tentnya yang berhubungan dengan client server.

Arsitektur ini juga menempatkan sebuah komputer sebagai server yang

bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan  bagi terminal-terminal

lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut.

Manfaat yang bisa didapatkan dari Arsitektur client server ini tidak

jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-

perusahaan dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang

akan dikirimkan, distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan

sistem jaringan semakin diminati untuk diimplementasikan oleh

perusahaan. Ada beberapa manfaat jenis arsitektur ini adalah :

Memungkinkan akses basis data yang besar

Menaikkan kinerja

Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda

kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara

paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya

memproses basis data.

Biaya untuk hardware dapat dikurangi

Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang

cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data

Biaya komunikasi berkurang

9

Page 10: Paper N-Tier Architecture

Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan

mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data

melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan

dikirim melewati jaringan

Meningkatkan kekonsistenan

Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan

perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi

program mengerjakan pemeriksaan sendiri

Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami

2.1.3 Teknologi Pendukung Dari N - Tier Arsiterktur

Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk

mendukung n-tier arsitektur:

Component Object

Umumnya merupakan model object oriented dimana dapat

dipergunakan oleh aplikasi yang berbeda dan penggunaan ulang

komponen. Contohnya adalah COM/DCOM. Aplikasi yang ditulis

dengan bahasa pemrograman yang berbeda dapat saling

berkomunikasi dengan menggunakan Component Object.

Component Object itu sendiri dapat ditulis dengan bahasa

pemrograman yang berbeda-beda. Pada prinsipnya komponen

tersebut terdiri dari class yang memiliki sekumpulan method.

Microsoft Transaction Server

MTS atau Microsoft Transaction Server merupakan

software yang dikembangkan oleh Microsoft untuk keperluan

monitoring transaksi pada aplikasi terdistribusi. MTS beroperasi

pada middle-tier dan menyediakan control transaksi. Sebagai

contoh, jika Anda mengembangkan sistem 3-tier yang mana

menempatkan business object pada middle-tier, maka Anda dapat

membuat ActiveX DLL sebagai business objectnya, dan melakukan

10

Page 11: Paper N-Tier Architecture

instalasi didalam lingkungan MTS pada middle-tier. MTS akan

bertanggung-jawab dalam menangani akses multi-client pada

busines object tersebut. MTS menyediakan fasilitas seperti

transaksi rollback, commit dan deadlock pada middle-tier.

HTTP/Web Server.

Untuk aplikasi n-tier pada aplikasi Internet/Intranet, Anda

mutlak memerlukan Web Server. Terdapat cukup banyak web

server yang umum digunakan seperti Apache Web Server atau

Internet Information Server (IIS). Anda dapat menggunakan web

server sebagai middle-tier untuk menangani permintaan dari

browser komputer client.

Microsoft Message Queue Server.

MMQS atau Microsoft Message Queue Server merupakan

teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft yang berjalan pada

middle-tier dan berfungsi untuk mengelola antrian permintaan. Hal

ini dilatarbelakangi karena didalam jaringan yang besar, tidak

semua komputer yang terkoneksi berfungsi pada saat yang

diperlukan, sehingga diperlukan sebuah aplikasi yang dapat

mengelola antrian request dari client dan response dari server yang

akan dikirimkan lagi ketika komputer tujuan telah berfungsi. Satu

keuntungannya lagi, jika client-client meminta request yang

melebihi kapasitas sebuah server, maka MMQS dapat

menyimpannya untuk kemudian mendelegasikannya pada server

yang tidak sibuk. Untuk kebutuhan ini diperlukan aplikasi pada

server yang berfungsi sebagai listener atau referral.

Database Management System.

11

Page 12: Paper N-Tier Architecture

Database Management System atau dikenal dengan

singkatan DBMS merupakan sumber penyimpanan data dan tentu

saja memegang peranan vital dalam keseluruhan sistem. Untuk

arsitektur 2-tier dan n-tier, diperlukan aplikasi DBMS yang mampu

bekerja pada lingkungan tersebut, beberapa contohnya adalah

MySQL, Microsoft SQL Server dan Oracle. Jika pada DBMS yang

dipergunakan terdapat fasilitas stored procedure, maka

dimungkinkan untuk menyimpan business logic didalam stored

procedure yang akan diakses oleh client.

2.1.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari N - Tier Arsitektur

Diantara keuntungan - keuntungan yang dapat diperoleh dari

arsitektur n-tier, yang terutama adalah:

1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan

datang

2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara

3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang

berbeda-beda secara transparan.

4. Dari segi skalabilitas, dapat dikembangkan tanpa perlu banyak

mengubah inti dari program tersebut.

5. Dari segi portabilitas, dapat berjalan pada banyak sistem tanpa

harus banyak mengubah program tersebut.

Terdapat pula kerugian dalam penggunaan n – tier arsitektur, yaitu:

1. Sistem n - tier relatif mahal untuk development dan

instalasinya.

2. Perencanaan software sangat kompleks.

3. Memerlukan adaptasi yang semakin luas ruang lingkupnya.

4. Memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.

5. Penggunaan memori komputer lebih besar.

12

Page 13: Paper N-Tier Architecture

2.1.5 Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur

2.1.5.A Client/Server (two tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi

terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi

two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan

melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan

mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client

mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data

ke client-nya.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi

dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan

service). Tiga komponen tersebut yaitu:

1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi

yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.

2. Manajemen Proses.

3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface

dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua

lapisan.

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi

terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi

two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan

melalui sebuah jaringan, Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan

mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client

mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data

ke client-nya. Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung

jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk

logika bisnis dan komunikasi dengan server database.

13

Page 14: Paper N-Tier Architecture

Gambar 2. Client Server

Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada

skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani

suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang

mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur

daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi

pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang

menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.

Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client.

Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-

masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa

koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada

dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga

menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang

perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.

Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti

penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server

bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak

aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna

dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut

menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.

14

Page 15: Paper N-Tier Architecture

Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini.

Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan

aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat

biaya.

Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur

tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system

client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam

database. Server database manangani :

• Manajemen data

• Keamanan

• Query, trigger, prosedur tersimpan

• Penangan kesalahan

Gambar 3. Two Tier

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena

mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client.

Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server,

kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan

client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama

dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat

kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas

15

Page 16: Paper N-Tier Architecture

tertentu,kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian

besar aplikasi.

Kelebihan dari model client/server

• Mudah

• Menangani Database Server secara khusus

• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.

• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.

Kekurangan dari model client/server :

• Kurangnya skalabilitas

• Koneksi database dijaga

• Tidak ada keterbaharuan kode

• Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi

skala kecil.

• Susah di amankan.

• Lebih mahal.

2.1.5.B Three-Tier / Multi-Tier

Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab

keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan

disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).

Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas

khusus. Yaitu :

Layanan presentasi (tingkat client)

Layanan bisnis (tingkat menengah)

Layanan data (tingkat sumber data)

Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada

mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam

tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan

dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier

16

Page 17: Paper N-Tier Architecture

adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,

aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server.

Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara

Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS,

WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business

process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java.

Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut.

Gambar 3. Three-Tier / Multi-Tier

Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan

menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,

Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan

saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke

Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya

Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.

Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network

bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu

mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak

sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan

network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk

17

Page 18: Paper N-Tier Architecture

mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya

mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah

model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi - aplikasi

mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Dalam Skala besar

mempunyai kelebihan :

Keamanan dibelakang firewall.

Transfer informasi antara web server dan server database optimal.

Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart

internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih

cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.

Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam

SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Keuntungan Arsitektur Three-Tier

Keluwesan teknologi

Mudah untuk mengubah DBMS engine

Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda

Biaya jangka panjang yang rendah

Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada

aplikasi keseluruhan

Keunggulan kompetitif

Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat,

dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan

aplikasi

Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server,

begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga

yang harus dibayar lebih kecil.

Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan

menyebabkan lapisan lain ikut salah

Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang

pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.

18

Page 19: Paper N-Tier Architecture

Kekurangan arsitekture Three Tier :

• Lebih susah untuk merancang

• Lebih susah untuk mengatur

• Lebih mahal

19

Page 20: Paper N-Tier Architecture

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model N-tier adalah suatu aristektur aplikasi yang terdiri dari banyak

tier didalamnya. Huruf “n” pada n - tier menunjukkan variabel

numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3 - tier,

4 - tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n - tier memiliki 3

atau lebih tingkatan logical.

N – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client

server. Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen

pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server.

Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk

mendukung n-tier diantaranya Component Object, Microsoft

Transaction Server, HTTP/Web Server, Microsoft Message Queue

Server, Database Management System

Keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier diantaranya,

kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang,

business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara dan

aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-

beda secara transparan.

Kerugian dalam penggunaan n – tier arsitektur, diantaranya, sistem n

- tier relatif mahal untuk development dan instalasinya, perencanaan

software sangat kompleks, memerlukan adaptasi yang semakin luas

ruang lingkupnya dan memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.

Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur antara lain model two tier

dan three - tier / multi – tier.

20

Page 21: Paper N-Tier Architecture

3.2 Saran

Dalam penggunaan lebih dari satu server database, baiknya dengan

menggunakan model n – tier. Dalam penggunaannya didapat keuntungan

diantaranya Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan

datang, business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara, aplikasi

client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara

transparan, dari segi skalabilitas, dapat dikembangkan tanpa perlu banyak

mengubah inti dari program tersebut, dan dari segi portabilitas, dapat

berjalan pada banyak sistem tanpa harus banyak mengubah program

tersebut.

21

Page 22: Paper N-Tier Architecture

DAFTAR PUSTAKA

http://luviyani.blogspot.com/2010/04/client-server.html

http://lintoherlambang.com/arsitektur-aplikasi-client-server.html

http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/

http://jokonurjadi.blogspot.com/2008/12/membuat-aplikasi-untuk-

perusahaan.html

http://charless.wordpress.com/2008/05/02/arsitektur-model-aplikasi-saat-ini/

http://budi.insan.co.id/courses/ec7010/dikmenjur-2004/sitimardliyah-report2.pdf

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Esther Wibowo, Eddy Hartono, Samuel Prakoso,

2006, Konsep dan Aplikasi Pemrograman Client Server dan Sistem Terdistribusi,

Penerbit : ANDI.

22