Paper Metoris Format 2

download Paper Metoris Format 2

of 5

Transcript of Paper Metoris Format 2

TUGAS METODE RISET DAN STATISTIKOleh: Seta Wibhi P. Kunandio Keny o Ayu Ati Khoirunisa Puspita Karisma K. 21020110130098 21020110130099 21020110130101 21020110130102 21020110130103

Judul Peneletian : Pengaruh Kurangnya Lahan Parkir Paragon City Mall terhadap Kenyamanan Aksesibilitas Pengguna Ruas Jalan Pemuda Semarang PROBLEM AREA: Issue tentang banyaknya mall yang tidak memperhatikan ketersediaan lahan sehingga minim dalam penyediaan lahan parkir PROBLEM FINDING: Kurangnya lahan parkir pada Paragon City Mall, menjadikan jalur pedestrian sebagai lahan parkir liar yang mengakibatkan ketidaknyamanan aksesibilitas di Jalan Pemuda Semarang PROBLEM STATEMENT: Pengaruh Kurangnya Lahan Parkir Paragon City Mall terhadap Kenyamanan Aksesibilitas Pengguna Jalan Pemuda Semarang

Judul Penelitian: Pengaruh Kurangnya Lahan Parkir Paragon City Mall terhadap Kenyamanan Aksesibilitas Pengguna Ruas Jalan Pemuda Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan dari Badan pusat Statistik (2010), laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000 2010 sebesar 1,49%, meningkat dari laju pertumbuhan penduduk tahun 1990 2010yang hanya 1,45%. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus dengan kebutuhan akan sarana dan prasarana. Terutama bagi masyarakat perkotaan yang semakin hari kebutuhannya semakin meningkat. Salah satunya adalah kebutuhan sehari hari yang tidak pernah turun dan selalu meningkat. Secara otomatis hal tersebut menuntut adanya peningkatan akan ketersediaan pasar. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli baik barang maupun jasa dengan harga tertentu (T. Gilarso, 2004). Namun dalam perkembangan pasar, tidak hanya kuantitas, tetapi kualitas serta kenyamanan juga sangat diperhatikan oleh masyarakat, terutama bagi masyarakat perkotaaan. Hal tersebut seringkali membuat mereka lebih memilih pasar modern atau yang sering disebut sebagai pasar swalayan atau toserba sebagai tempat memenuhi kebutuhan sehari hari dari pada pasar tradisional, karena aspek kenyamanan, kemudahan, serta kepraktisan lebih mudah didapat dari pasar swalayan atau toserba dibanding dengan pasar tradisional. Tingginya minat masyarakat perkotaan di Indonesia akan pasar swalayan atau toserba mendorong para pengembang untuk mewujudkan kebutuhan masyrakat urban tersebut dengan mengimplementasikannya dalam pembangunan mall mall besar di Inodnesia. Keberadaan mall di Indonesia yang telah cukup menyumbang kontribusi positif dengan beberapa hal yaitu (1) Mall memberikan peningkatan pendapatan negara dalam bentuk pajak, karena adanya aktivitas ekonomi di dalamnya. (2) Setiap pendirian mall berarti penyerapan banyak tenaga kerja baru, (3) Mall adalah sebuah lambang pengakuan bahwa iklim investasi di Indonesia baik. (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/dampakpembangunan-mall/, diakses tanggal 14 April 2012). Hal tersebut telah membuat pemerintah seringkali memihak dan memudahkan izin dalam pembangunan mall tersebut. Namun, permasalahan yang seringkali muncul adalah, pembangunan mall yang tidak mempertimbangkan ketersediaan lahan yang ada serta kurang memperhatikan daya dukung lingkungan yang kurang memadahi. Kurangnya lahan yang tersedia memaksa adanya pengurangan luasan bangunan dari sebuah mall. Namun, karena ketidainginan untuk merugi bila harus mengurangi atau membatasi luasan bangunan mall yang ada maka pengurangan tersebut dialihkan kepada pemangkasan luasan sarananya dan prasarana penunjang dari sebuah mall. Pemangkasan atau pengurangan dari luasan sarana prasarana yang sering dilakukan adalah memadatkan, membatasi, atau mengurangi luasan area parkir yang ada sehingga, luasan dari bangunan utama yang merupakan pusat dari kegiatan belanja tidak terganggu.

Pada akhirnya jumlah kendaraan bermotor dari pengunjung sebuah mall yang memerlukan lahan parkir akan melebihi kuota luasan area parkir. Hal tersebut akan mengakibatkan melubernya kendaraan bermotor di luar area parkir yang disediakan, sehingga mengalihfungsikan secara paksa infrastruktur kota yang ada disekitar mall menjadi area parkir liar. Seperti jalur pedestrian yang pada akhirnya dimanfaatka oknum oknum tidak bertanggung jawab sebagai lapangan pekerjaan yaitu area parkir. Berkurangnya jalur pedesatrian sudah pasti akan mengganggu para pengguna jalan terutama para pejalan kaki, hingga sering kali pejalan kaki terpaksa turun ke jalan raya guna mendapatkan space berjalan yang nyaman. Keseluruhan masalah tersebut ditambah lagi dengan penataan sirkulasi yang kurang baik yang akan menyebabkani antrian berkepanjangan pada area entrance dan exit pada sebuah mall, yang berujung pada kemacetan beberapa ruang jalan pada suatu daerah. Kurangnya jalur pedestrian serta kemacetan suatu ruas jalan pada suatu daerah akan sangat mengganggu kenyamanan aksesibilitas para pengguna jalan, karenanya hal tersebut merupakan masalah yang sangat mendesak yang memerlukan sebuah kajian penelitian guna mendapatkan solusi. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini berusaha mengungkap masalah yang timbul akibat kurangnya lahan parkir pada sebuah mall khususnya Paragon City Mall, yang menyebabkan ketidaknyaman aksesibilitas pada ruas Jalan Pemuda Semarang. Hasil dari pengungkapan masalah akibat kurangnya lahan parkir pada sebuah mall akan digunakan sebagai bahan evaluasi, sebagai salah satu pertimbangan yang dapat digunakan dalam perbaikab desain area parkir sebuah mall tidak hanya Paragon City Mall, tetapi juga mall mall lain yang nantinya akan dibangun sehingga mendapatkan kenyamanan aksesibilitas pada ruas jalan sekitar bangunan mall, khususnya ruas Jala Pemuda dan jalan jalan lain pada umumnya. 1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada ungkapan permasalahan penelitian yang akan dikaji, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang timbul akibat kurangnya lahan parkir pada sebuah mall yang berpengaruh pada kenyamanan aksesibilitas beberapa ruas jalan disekitar mall tersebut berada. Hasil dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan dalam mendesain area parkir pada sebuah mall. Pada dasarnya evaluasi penataan area parkir sebuah mall adalah untuk menguji keberhasilan dari sebuah desain area parkir, sehingga mampu meminimalisir kesalahan atau kekeliruan dalam perancangan, sehingga desain yang dihasilkan di masa depan akan jauh lebih baik. 1.3.2 Sasaran Penelitian Sehubungan dengan tujuan penelitian tersebut di atas, maka dalam pembahasannya, sasaran penelitian akan mencakup poin poin kajian sebagai berikut:

1. Menjabarkan standar area parkir yang sesuai guna memenuhi kebutuhan lahan parkir para pengunjung yang menggunakan kendaraan bermotor sehingga, mendapatkan kenyamanan dan keamanan parkir. 2. Memaparkan standar area pedestrian sehingga dapat menjadi acuan untuk tidak menggunakan atau mengalihkan area pedestrian menjadi area atau space lain yang tidak semestinya, sehingga keseluruhan tersebut mampu mengakomodasi seluruh pengguna jalan pada ruang jalan di sekitar bangunan mall tersebut.

Pengaruh Keberadaan Paragon City Mall sebagai Ruang Publik terhadap Kemacetan di Jalan Pemuda Semarang Pengaruh Keberadaan Paragon City Mall terhadap Kenyamanan Aksesibilitas Pengguna Jalan Pemuda Semarang